Anda di halaman 1dari 277

Prosiding

Pembinaan BUMN Perum di Lingkungan


Kementerian PUPR
(Tahun Anggaran 2018)

Dicetak Oleh:
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur
Gd. Utama Lt. 13, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat,
Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12110
Email: dbii.subdit3@gmail.com
Telp (021) 7226182
Fax (021) 7226182

Cetakan Pertama pada Desember 2018


Penyusun: Tim Fasilitasi dan Mitigasi Risiko Investasi
Infrastruktur | Yolanda Indah Permatasari, Henrico,
Harry Setiawan, Aprilia Gayatri, Nurul Azizah
Uliantoro, Trisdina Mardinan, Monika Kristyana Putri,
Kristy Mikaelse, Vincent, Hikmah Rahmawati, Hardi

Tata Letak: Aprilia Gayatri


Desainer Sampul: Aprilia Gayatri

Perpustakaan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi


2018

i
KATA PENGANTAR

Pembinaan BUMN Perum di lingkungan Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dilakukan
khususnya terhadap Perum Jasa Tirta 1, Perum Jasa
Tirta 2 dan Perum Perumnas. Ketiga BUMN Perum ini
menjalankan penugasan Pemerintah untuk mewujudkan
kemanfaatan umum dalam pengelolaan Sumber Daya Air
dan penyediaan perumahan.

Pada tahun 2018 ini Direktorat Bina Investasi


Infrastruktur, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi sesuai
dengan amanat Permen PUPR Nomor 15/PRT/M/2015
melakukan pembinaan dan fasilitasi dengan tujuan untuk
dapat meningkatkan kinerja pengusahaan BUMN Perum.

Beberapa upaya pembinaan yang dilakukan cukup


berhasil membuka peluang investasi sehingga
kedepannya perusahaan harus lebih kreatif dalam
mencari sumber pendanaan lain. Dengan demikian
diharapkan perusahaan dapat optimal menjalankan
penugasan pemerintah dan mengembangkan usahanya.

Jakarta, Desember 2018

Tim Penyusun

i
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur dipanjatkan


kepada hadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan
karunia-Nya buku Prosiding
Pembinaan BUMN Perum di
Lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Tahun
Anggaran 2018 telah selesai
disusun.

Buku ini menjelaskan kegiatan-kegiatan pembinaan yang


dilakukan oleh Direktorat Bina Investasi Infrastruktur
dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk membina
3 (tiga) BUMN Perum yaitu Perum Jasa Tirta 1, Perum
Jasa Tirta 2 dan Perum Perumnas, agar dapat
meningkatkan kinerja pengusahaannya namun tetap
menjalankan penugasan khusus dari Pemerintah
khususnya di bidang Sumber Daya Air dan Perumahan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh


pihak yang turut mendukung terlaksananya rangkaian

ii
kegiatan Pembinaan BUMN Perum di Tahun 2018 ini
antara lain:

1. Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian


PUPR, Dr. Ir. H Syarif Burhanuddin, M.Eng;
2. Tim Pelaksana dari Direktorat Bina Investasi
Infrastruktur, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian PUPR;
3. Para Narasumber yang berpartisipasi:
a. Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya
Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air;
b. Direktur Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal
Cipta Karya;
c. Direktur Direktorat Rumah Susun, Ditjen
Penyediaan Perumahan, Kementerian
PUPR;
d. Kepala Biro Hukum, Sekretariat Jenderal,
Kementerian PUPR;
e. Kepala Biro Keuangan Sekretariat
Jenderal, Kementerian PUPR;
f. Kepala BPPSPAM, Kementerian PUPR;

iii
g. Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah
Daerah II, Ditjen Bina Pembangunan
Daerah, Kementerian Dalam Negeri; dan
h. Badan Koordinasi Penanaman Modal;
i. Bupati Kabupaten Cilacap beserta
jajarannya;
j. Direktur Utama Perum Jasa Tirta 1;
k. Direktur Utama Perum Jasa Tirta 2; dan
l. Direktur Utama Perum Perumnas.

Besar harapan kami agar rangkaian kegiatan Pembinaan


BUMN Perum yang telah dilakukan sepanjang Tahun
Anggaran 2018 dapat meningkatkan kinerja dan
pengusahaan BUMN Perum, serta buku ini juga dapat
bermanfaat bagi para pemangku baik internal dan
eksternal Kementerian PUPR.

Jakarta, Desember 2018


Direktur Bina Investasi Infrastruktur

Dr. Ir. Masrianto, MT

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………. i
UCAPAN TERIMA KASIH…………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………… v
DAFTAR TABEL……………………………………… vii
DAFTAR GAMBAR…………………………………... viii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………….. 2
1.2 Maksud……………………………………… 6
1.3 Tujuan………………………………………. 7

BAB 2 FASILITASI KINERJA BUMN PERUM


2.1 Laporan Tahunan Perum Jasa Tirta 1
Tahun 2017………………………………… 9
2.2 Laporan Tahunan Perum Jasa Tirta 2
Tahun 2017………………………………… 18
2.3 Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) Perum Jasa Tirta 1
Tahun 2019………………………………… 28
2.4 Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) Perum Jasa Tirta 2
Tahun 2019………………………………… 39

BAB 3 FASILITASI PENGUSAHAAN BUMN


PERUM BIDANG SUMBER DAYA AIR
3.1 Knowledge Sharing HUT Perum Jasa
Tirta 1 ke-28 Terkait Investasi
Infrastruktur………………………………… 50
3.2 Audiensi Capaian Kinerja dan Rencana
Kerja Perum Jasa Tirta 1…………………. 54
3.3 Pengembangan SPAM Cilacap oleh

v
Perum Jasa Tirta 1 dan Perum Jasa Tirta
2……………………………………………... 60
3.4 Pengembangan Pump Storage
Powerplant (PSP) Jatiluhur oleh Perum
Jasa Tirta 2…………………………………. 67

BAB 4 FASILITASI PENGUSAHAAN BUMN


PERUM BIDANG PERUMAHAN
4.1 Kegiatan Workshop Peningkatan Kinerja
Pengusahaan Perum Perumnas………… 76
4.2 Fasilitasi Kemudahan Pengurusan
Perizinan Pembangunan Rumah MBR
oleh Perum Perumnas……………………. 78

BAB 5 FASILITASI PENYELESAIAN


PERMASALAHAN BUMN PERUM
BIDANG SUMBER DAYA AIR
5.1 Penyelesaian Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) Biaya Jasa Pengelolaan Sumber
Daya Air (BJPSDA)………………………... 91

BAB 6 FASILITASI PENYELESAIAN


PERMASALAHAN BUMN PERUM
BIDANG PERUMAHAN
6.1 Penyelesaian Isu Strategis Pengusahaan 99
Perum Perumnas…………………………..

BAB 7 KESIMPULAN 106

BAB 8 LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI FOTO 111

vi
DAFTAR TABEL

NO KETERANGAN HAL

Tabel 1 Realisasi Produksi Listrik PJT 2 Tahun 21


2017

Tabel 2 Realisasi Penyaluran Air Baku PJT 2 21


Tahun 2017

Tabel 3 Realisasi Penyaluran Air Bersih PJT 2 22


Tahun 2017

Tabel 4 Layanan Air Baku dalam RKAP PJT 1 32


Tahun 2019

Tabel 5 Wilayah Kerja PJT 1 55

vii
DAFTAR GAMBAR

NO KETERANGAN HAL

Gambar 1 Grafik Pendapatan Kegiatan Usaha 30


dalam RKAP PJT 1 Tahun 2019

Gambar 2 Grafik Pertumbuhan SPAM PJT 1 33

Gambar 3 Data Rencana Investasi PJT 2 43

Gambar 4 Framework Roadmap BUMN 51

Gambar 5 Capaian Produksi AMDK oleh PJT 1 60

Gambar 6 Lokasi dan Potensi Pengembangan 70


Jatiluhur PSP

Gambar 7 Prinsip Kerja Jatiluhur PSP 71

Gambar 8 Skema KPR FLPP 80

viii
BAB I

PENDAHULUAN

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


(PUPR) merupakan Kementerian yang diberi tugas
oleh Pemerintah diantaranya untuk mengelola sektor
sumber daya air, penyediaan dan pembiayaan
perumahan serta pengembangan kawasan
permukiman, hal ini sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Presiden RI Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.

Dalam upayanya mewujudkan ketahanan air dan


permukiman yang layak huni, Pemerintah memberikan
penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Perusahaan Umum (Perum) sektor sumber daya air
yaitu Perum Jasa Tirta 1 (PJT 1) dan Perum Jasa Tirta
2 (PJT 2), sementara untuk kegiatan pengelolaan
perumahan dan permukiman dilaksanakan oleh Perum
Perumnas.

2
Kewenangan yang diberikan Pemerintah kepada
BUMN Perum dalam pengusahaan sumber daya air
wilayah sungai meliputi pelayanan dan penjaminan
ketersediaan air untuk memenuhi kepentingan
pengusahaan sumber daya air dengan tetap
mengutamakan pemenuhan kebutuhan air untuk
kebutuhan pokok sehari-hari dan irigasi bagi pertanian
rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada, pemberian
jaminan pelayanan sumber daya air kepada pengguna
melalui pelaksanaan operasi dan pemeliharaan serta
pembangunan prasarana sumber daya air yang
memberikan manfaat langsung, dan pemberian
pertimbangan teknis dan saran kepada pengelola
sumber daya air yang diberikan wewenang untuk
penyiapan rekomendasi teknis untuk Pengusahaan
Sumber Daya Air.

Dari sejumlah 63 Wilayah Sungai (WS) yang


merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, PJT 1
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
2010 tentang Perum Jasa Tirta 1 memiliki wilayah kerja
meliputi WS Kali Brantas dan WS Bengawan Solo dan
diperluas melalui Keputusan Presiden RI Nomor 2
Tahun 2014 tentang Penambahan Wilayah Kerja PJT 1

3
yaitu di WS Toba Asahan, WS Sungai Serayu
Bogowonto dan WS Jratunseluna. Sedangkan untuk
PJT 2 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 2010 tentang Perum Jasa Tirta 2 memiliki
wilayah kerja meliputi sebagian WS Cidanau, Ciliman,
Ciujung, Ciliwung, Cisadane dan Citarum.

Dalam menjalankan kegiatan pengelolaan sumber


daya air, maka PJT 1 dan PJT 2 dapat memungut
Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA)
kepada para pemanfaat air dan sumber daya air yang
besarannya dihitung dengan berpedoman kepada
Permen PUPR Nomor 18/PRT/M/2015 tentang Iuran
Eksploitasi dan Pemeliharaan Bangunan Pengairan.
Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya
pemungutan BJPSDA masih menemui sejumlah
kendala, seperti belum terbayarkannya BJPSDA dari
sejumlah pemanfaat di Wilayah Kerja PJT 1 dan PJT 2,
serta masih terdapat perbedaan persepsi akan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) BJPSDA yang dikenakan
pada air baku.

Pada sektor perumahan BUMN Perum diberi tugas dan


wewenang untuk melaksanakan penataan perumahan

4
dan permukiman bagi masyarakat serta dalam hal
tertentu melaksanakan tugas-tugas tertentu yang
diberikan Pemerintah dalam rangka pemenuhan
kebutuhan perumahan bagi golongan masyarakat yang
berpenghasilan rendah.

Saat ini Perum Perumnas mendapatkan tambahan


modal sebesar Rp. 1 Triliyun melalui Penyertaan Modal
Negara (PMN) untuk mendukung program
pembangunan sejuta rumah. Pemerintah memberikan
target kepada BUMN Perumahan untuk membangun
36.000 unit hunian bagi masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR). Selain itu penambahan PMN bagi
Perum Perumnas sangat membantu menurunkan
backlog nasional di bidang perumahan melalui
penyediaan perumahan rakyat, juga mempunyai
multiplier effect yang signifikan seperti diperkirakan
lebih dari 6 (enam) kali lebih besar dari nilai investasi
dan akan menyerap 1,5 juta tenaga kerja dalam 5
(lima) tahun kedepan.

Besarnya potensi BUMN Perum di lingkungan


Kementerian PUPR, mendorong Direktorat Jenderal
Bina Konstruksi melalui Direktorat Bina Investasi

5
Infrastruktur sebagaimana ditetapkan dalam Permen
PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, melakukan fasilitasi pembinaan
pengusahaan BUMN Perum guna meningkatkan
kinerja PJT 1, PJT 2 dan Perum Perumnas.

1.2 Maksud

Fasilitasi Pembinaan Pengusahaan BUMN Perum


dilaksanakan dengan maksud untuk menjalankan
amanat Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 dengan
melakukan pembahasan RKAP dan Laporan
Keuangan BUMN Perum bersama seluruh stakeholder,
fasilitasi pengembangan usaha dan fasilitasi
penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh PJT 1,
PJT 2 dan Perum Perumnas.

6
1.3 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya fasilitasi pembinaan


pengusahaan BUMN Perum bertujuan agar BUMN
Perum di lingkungan Kementerian PUPR dapat
menyelenggarakan pengusahaan infrastruktur PUPR
lebih optimal.

7
BAB II
FASILITASI KINERJA
BUMN PERUM

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 8
BAB II

FASILITASI KINERJA BUMN PERUM

2.1. Laporan Tahunan Perum Jasa Tirta 1 Tahun 2017

Dalam menjalankan tugas dan fungsi pembinaan


BUMN Perum di lingkungan Kementerian PUPR,
Direkotrat Bina Investasi Infrastruktur melakukan
evaluasi terhadap Laporan Tahunan PJT 1 Tahun
2017.

Rapat pembahasan dilaksanakan pada Selasa, 3 April


2018 bertempat di Ruang Rapat Kantor Perwakilan
PJT 1 Jakarta, dipimpin oleh Direktur Keuangan dan
Pengelolaan Sumberdaya PJT 1, dihadiri oleh
pewakilan Direktorat Bina Investasi Infrastruktur,
perwakilan Direktorat Bina Penatagunaan Sumber
Daya Air, dan perwakilan Biro Keuangan.

Berdasarkan buku Laporan Tahunan tersebut dapat


diketahui bahwa laporan posisi keuangan per 31
Desember 2017 yang telah diaudit oleh KAP Kanaka
Puradiredja, Suhartono ditutup dengan jumlah
aset/liabilitas dan ekuitas sebesar Rp. 759,93 miliar
atau 121,52% dari posisi per 31 Desember 2016. Laba

9
bersih tahun 2017 sebesar Rp. 123,33 miliar atau
114,53 dari RKAP tahun 2017 dan 102,20% dari laba
bersih tahun 2016. Total laba komprehensif tahun 2017
sebesar Rp. 122,93 miliar atau 114,16% dari RKAP
tahun 2017 dan 97,9% dari realisasi tahun 2016.

Tingkat kesehatan perusahaan mencapai nilai 94,00


dengan kategori Sehat AA dan Kinerja Manajemen
dengan nilai Key Performance Indicator (KPI) sebesar
102,64 dan opini Auditor Independen adalah wajar
dalam semua hal yang material.

Pelayanan air baku yang dilakukan oleh PJT 1 terbagi


untuk 3 (tiga) sektor yaitu sektor listrik, sektor PDAM
dan sektor Industri. Realisasi layanan air baku untuk
sektor PDAM tercapai diatas target RKAP 2017
dengan capaian layanan air baku sebesar 450,41 juta
m3 atau 104,1% terhadap RKAP 2017. Sedangkan
layanan air baku tidak tercapai untuk sektor listrik
dengan capaian sebesar 4.877,66 juta kWh atau
96,63% terhadap RKAP 2017 dan sektor industri
dengan capaian 479,63 juta m3 atau 92,40% terhadap
RKAP 2017.

10
Tidak tercapainya realisasi layanan air baku sektor
listrik khususnya pada WS Serayu Bogowonto (50%),
WS Jratun Seluna (90,3%) dan WS Toba Asahan
(95,5%) disebabkan belum tercapainya kesepakatan
untuk pembayaran iuran EP dengan PT Indonesia
Power untuk PLTA non PUPR (PLTA Timo dan PLTA
PB Sudirman) dan adanya pembatasan produksi listrik
dari PT. Badjradaya Sentranusa pada akhir tahun
sesuai hasil kesepakatan dengan PT PLN (Persero).

Sedangkan tidak tercapainya realisasi layanan air baku


sektor industri khususnya pada WS Brantas (94,6%)
dan WS Serayu Bogowonto (88,5%) disebabkan belum
beroperasinya pabrik PT Petrokimia Gresik II (1000
lt/detik) sampai dengan Desember 2017, sementara
asumsi dalam RKAP 2017 sudah mulai beroperasi
Agustus 2017 dan beberapa pabrik gula yang tutup
giling lebih cepat (pada Oktober 2017) karena
kurangnya bahan baku. Untuk WS Serayu disebabkan
kilang 2 PT Pertamina RU IV Cilacap sedang dalam
perawatan rutin sehingga pengambilan air hanya
dilakukan pada kilang 1 saja , perawatan tersebut
selesai dilakukan pada akhir November 2017.

11
Pengenaan Tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber
Daya Air (BJPSDA) tahun 2017 sudah sesuai untuk
sektor Listrik di 5 (lima) wilayah sungai yaitu: WS
Brantas, WS Bengawan Solo, WS Jratun Seluna, WS
Serayu Bogowonto dan WS Toba Asahan, serta sektor
industri di provinsi Jawa Timur, WS Bengawan Solo,
WS Jratun Seluna dan WS Serayu Bogowonto. Namun
tarif BJPSDA untuk sektor PDAM belum sesuai target
RKAP 2017 Rp. 144/m3 yaitu di provinsi Jawa Timur
yang masih menggunakan tarif yang lama Rp. 133/m 3.
Untuk itu perlu perlu segera ditetapkan tarif baru
berdasarkan SK Tarif Menteri PUPR dan terlaksananya
kesepakatan dengan PDAM Kabupaten Semarang
agar produksi dapat diakui sebagai pendapatan.

Begitupula dengan realisasi pengusahaan Non Air


Baku seperti pariwisata, jasa konstruksi dan peralatan,
konsultasi dan diklat, laboratorium lingkungan, AMDK,
pemanfaatan lahan, serta pelayanan air minum tidak
tercapai target RKAP 2017 dengan capaian Rp.
48.708,87 juta atau 93,04%. Hal ini disebabkan fasilitas
wisata yang masih dalam proses pembenahan dan
kalah bersaing dengan wisata baru lain di sekitar Kota
Malang, selain itu karena adanya penundaan kontrak

12
pekerjaan Jasa Konstruksi dan Diklat pada tahun
berikutnya.

Dengan adanya permasalahan tersebut menyebabkan


realisasi pendapatan usaha secara umum tidak
tercapai target RKAP 2017 yaitu Rp. 528.501,58 juta
atau 99,50% dan 99,10% dari realisasi tahun 2016.

Sedangkan realisasi beban usaha secara umum sedikit


melampaui target RKAP 2017 dengan capaian
100,07%. Dengan rincian realisasi beban usaha jasa
pengelolaan SDA tahun 2017 sebesar Rp. 361.531,16
juta atau 102,26 dari RKAP 2017 dan realisasi beban
usaha jasa pengelolaan non SDA tahun 2017
mencapai Rp. 32.567 juta atau 80,9% dari RKAP 2017.
Adapun beban pengelolaan SDA khususnya OP SDA
melampaui target karena sebagian besar pekerjaan
O&P yang nilainya relatif besar seperti TMC di
tangkapan Danau Toba, pengerikan alur/kolam
dermaga Sungai Donan serta pengerukan Waduk
Sutami telah selesai dilaksanakan.

Dalam rapat ini juga disampaikan beberapa masukan


teknis dari para stakeholder internal Kementerian
PUPR antara lain masukan dari Direktorat Bina

13
Investasi Infrastruktur bahwa permasalahan piutang
PJT 1 yang jumlahnya mencapai Rp. 75.984,93 juta
harus dilakukan identifikasi antara piutang lancar dan
tidak lancar, sehingga PJT 1 harus lebih
memperhatikan masalah penarikan piutang ini agar
dapat segera dibayarkan. Terkait beberapa
permasalahan BJPSDA, harus ada perubahan cara
berpikir dengan melakukan diversifikasi usaha dan
meningkatkan investasi, termasuk usaha AMDK dan
usaha kontruksi agar dapat digarap lebih serius.
Investasi di sektor SPAM dan PLTA masih minim,
padahal kedua sektor ini memiliki potensi yang besar.
Selain itu PJT 1 harus memiliki target pendapatan
BJPSDA dan non BJPSDA dalam 5 tahun yang akan
datang.

PJT 1 yang menjalankan penugasan dari Pemerintah


untuk mengelola sebagian wilayah sungai berkaitan
langsung dengan Direktorat Jenderal SDA yakni
Direktorat Bina Penatagunaan SDA dan Direktorat Bina
Operasi dan Pemeliharaan. Untuk itu sebagai masukan
teknis, perwakilan Direktorat Bina Penatagunaan SDA
menyampaikan bahwa secara garis besar realisasi
layanan air baku di 3 (tiga) Wilayah Sungai baru yaitu

14
WS Jratunseluna, WS Serayu Bogowonto, WS Toba
Asahan belum mencapai target. Hal ini perlu
ditingkatkan layanannya karena akan menjadi
komitmen pada saat awal pengajuan wilayah bekerja
baru, selain itu Kerja Sama Operasi (KSO) pengelolaan
O&P antara PJT 1 dengan Balai Wilayah Sungai harus
dilakukan clear cut agar tidak terjadi tumpang tindih
dalam pelaksanaannya.

Terkait permasalahan pengenaan PPN BJPSDA,


perwakilan Biro Keuangan menyampaikan bahwa
antara PJT 1 dengan pemanfaat masih terdapat
perbedaan persepsi, sehingga kedepanya diperlukan
sosialisasi penyamaan persepsi kepada para
pemanfaat. Selain itu perlu diperhatikan bahwa
pelaksanaan beban pelaksanaan O & P adalah terkait
dengan pekerjaan fisik, sedangkan PPN BJPSDA
masuk kedalam penghitungan beban. Untuk itu harus
diperhatikan semua kegiatan O & P dalam RKAP 2017
dapat terlaksana sepenuhnya.

Setelah dilakukan pembahasan teknis maka


disampaikan beberapa pendapat dan saran

15
Kementerian PUPR terhadap Laporan Tahunan Tahun
2017 PJT 1 antara lain:
1. Kementerian PUPR mengapresiasi tingkat
kesehatan perusahaan yang mencapai nilai 94,00
dengan kategori Sehat AA dan nilai Key
Performance Indicator (KPI) sebesar 102,64,
selain itu berdasarkan laporan tahunan yang telah
diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono,
posisi keuangan per 31 Desember 2017 ditutup
dengan jumlah aset/liabilitas dan ekuitas sebesar
Rp. 759,93 miliar atau 121,52% dari posisi per 31
Desember 2016. Laba bersih tahun 2017 sebesar
Rp. 123,33 miliar atau 114,53 dari RKAP tahun
2017 dan 102,20% dari laba bersih tahun 2016.
Total laba komprehensif tahun 2017 sebesar Rp.
122,93 miliar atau 114,16% dari RKAP tahun 2017
dan 97,9% dari realisasi tahun 2016.
2. Kementerian PUPR mendorong penyelarasan
pengelolaan aset di wilayah kerja yang baru
dengan penyusunan clearcut yang tegas terhadap
kegiatan O&P yang dilaksanakan Balai Besar atau
Balai Wilayah Sungai.

16
3. Pembukuan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air
(BJPSDA) tahun 2016 dan 2017 dengan nilai
sebesar Rp. 19.46 milyar, masuk kedalam
komponen beban biaya O&P. Untuk itu, kami
mengharapkan agar hal tersebut dilakukan dengan
tidak mengurangi kegiatan O&P yang telah
direncanakan dalam RKAP 2017. Selain itu, kami
mengharapkan Kementerian BUMN dapat ikut
mendorong Kementerian Keuangan menerbitkan
kebijakan pembebasan PPN dari BJPSDA, agar
tidak memberatkan pemanfaat air.
4. Kementerian PUPR juga mendorong agar PJT 1
ke depan dapat meningkatkan investasi
pengusahaan sumber daya air melalui
pengusahaan SPAM dan energi baru terbarukan.
Hal ini sangat penting dalam rangka meningkatkan
pendapatan PJT 1, yang pada akhirnya akan
meningkatkan kapasitas keuangan PJT 1 dalam
melakukan kegiatan O&P sehingga dapat
membantu mengurangi beban pemerintah dalam
pengelolaan sumber daya air.

17
Adapun pendapat dan saran Kementerian PUPR ini
disampaikan dalam Rapat Pembahasan Bersama yang
dihadiri oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik,
Kawasan dan Pariwisata, Kementerian BUMN,
perwakilan Kementerian PUPR, Direksi dan Dewan
Pengawas PJT 1. Rapat tersebut sekaligus
mengesahkan Laporan Tahunan PJT 1 Tahun 2017.

2.2. Laporan Tahunan Perum Jasa Tirta 2 Tahun 2017

Rapat pembahasan dilaksanakan pada Rabu, 4 April


2018 bertempat di Ruang Rapat Direktorat Bina
Investasi Infrastruktur dipimpin oleh Kepala Subdit
Fasilitasi dan Mitigasi Risiko Investasi Infrastruktur,
dihadiri oleh perwakilan Direktorat Bina Penatagunaan
Sumber Daya Air, dan perwakilan Biro Keuangan.

Dalam laporannya dijelaskan bahwa berdasarkan laporan


posisi keuangan per 31 Desember 2017 total liabilitas
dan ekuitas PJT 2 mencapai Rp. 1.133.863,16 juta
atau 120,48% dari RKAP 2017 atau naik
Rp.192.766,66 juta dari realisasi tahun 2016.

18
Realisasi pendapatan usaha secara umum tidak
mencapai target RKAP 2017 dengan capaian sebesar
Rp. 828.699,82 juta atau 97,58%, namun bila
dibandingkan dengan realisasi 2016 terdapat kenaikan
sebesar 11,41%. Tidak tercapainya realisasi ini
disebabkan dalam target pendapatan sudah
memasukkan unsur Biaya Jasa Pengelolaan Sumber
Daya Air (BJPSDA) Saguling, Cirata dan Ir.H.Djuanda
yang belum terealisasi sampai Desember 2017.

Laba bersih tahun berjalan melampaui target RKAP


2017 dengan capaian Rp. 174.551,97 juta atau
100,61% dan 102,29% terhadap realisasi tahun 2016.
Untuk laba penghasilan komprehensif tahun berjalan
melampaui target RKAP 2017 dengan capaian Rp.
185.168,24 juta atau 106,73% dan 105,59% terhadap
realisasi tahun 2016.

Sementara itu realisasi beban usaha melebihi target


dalam RKAP 2017 yaitu mencapai Rp. 476.091,84 atau
100,48% yang semula ditargetkan sebesar Rp.
473.796,73 juta. Besarnya beban usaha antara lain
disebabkan adanya kenaikan beban sumber daya air
sektor listrik dan air baku, biaya operasi yang cukup

19
besar dialiran PLTA dengan meningkatnya debit air,
sehingga untuk mencegah terjadinya overflow dan
terbuang di spillway maka semua turbin harus
dijalankan sehingga biaya O&P meningkat.

Realisasi produksi listrik tahun 2017 mencapai


1,312,653,000 kWh adalah yang tertinggi sejak
Bendungan Ir.H.Djuanda beroperasi pada tahun 1967.
Penyaluran produksi listrik disalurkan untuk PT PLN,
Non PLN/swasta dan pemakaian sendiri. Adapun yang
disalurkan ke PT PLN melampaui target yaitu sebesar
948,66 juta kWh atau 158,44% dari RKAP 2017 atau
naik 8,07% dari realisasi tahun 2016. Sedangkan
realisasi penyaluran listrik Non PLN/swasta tidak
mencapai target RKAP 2017 dengan capaian sebesar
313,83 juta kWh atau 76,55% dari target RKAP
sejumlah 410,00 juta kWh dan bila dibandingkan
dengan realisasi tahun 2016 turun 1,12%. Belum
tercapainya penyaluran produksi listrik untuk Non
PLN/swasta disebabkan terdapat kerusakan pada
salah satu pabrik pemanfaat listrik, sehingga tidak
dapat menyerap listrik yang dihasilkan oleh PJT 2.
Dengan rincian sebagai berikut (dalam kWh):

20
Uraian Realisasi RKAP Tahun % Realisasi
Tahun 2016 2017 RKAP Realisasi
2017 2016
PT PLN 948,662,386 598,746,304 158,44 108,07
Non 313,835,161 410,000,000 76,55 98,88
PLN/Swasta
Pemakaian 50,155,453 53,160,000 94,35 102,82
sendiri
Jumlah 1,312,653,000 1,061,906,304 123,61 121,74
Tabel 1. Realisasi Produksi Listrik PJT 2 Tahun 2017

Realisasi penyaluran air baku secara keseluruhan


tidak mencapai target RKAP 2017 dengan capaian
sebesar 995,15 juta m3 atau 97,28% meskipun bila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 terdapat
kenaikan sebesar 5,41%. Tidak tercapainya realisasi
penyaluran air baku khususnya pada sektor industri
disebabkan adanya kontrak yang tidak diperpanjang
oleh industri ada adanya pengurangan operasi
produksi, serta masih ada industri yang mengambil air
baku yang masih dibawah volume minimum. Dengan
rincian sebagai berikut (dalam m3):

Uraian Realisasi RKAP Tahun % Realisasi


Tahun 2017 2017 RKAP Realisasi
2017 2016
PAM Jaya 552,136,670 500,000,000 104,43 102,50
PDAM Kab/Kota 182,328,767 177,000,000 103,01 129,18
Industri 290,682,938 346,000,000 84,01 99,02
Jumlah 995,148,375 1,023,000,000 97,28 105,41
Tabel 2. Realisasi Penyaluran Air Baku PJT 2 Tahun 2017

21
Realisasi penyaluran air bersih secara keseluruhan
melampaui target RKAP 2017 dengan capaian sebesar
2.206,81 m3 atau 109,91%, meskipun penyaluran air
bersih ke PDAM Tirta Tarum yang sudah direncanakan
dalam RKAP 2017 belum terealisasi. Dengan Rincian
sebagai berikut (dalam m3):

Uraian Realisasi RKAP % Realisasi


Tahun Tahun RKAP Realisasi
2017 2017 2017 2016
Industri 182,851 205,000 89,20 84,92
Pemakaian sendiri 955,861 500,816 190,86 149,32
Penduduk 1,068,095 991,000 107,78 111,57
PDAM Tirta - 311,040 - -
Tarum
Jumlah 2,206,807 2,007,856 109,91 121,74
Tabel 3. Realisasi Penyaluran Air Bersih PJT 2 Tahun 2017

Realisasi pendapatan usaha non sumber daya air dari


sewa lahan diatas target RKAP 2017 mencapai
Rp.42,218.31 juta atau 133,28%, dan pendapatan
laboratorium juga diatas target mencapai Rp. 2,290.75
juta atau 129,27%. Sedangkan tidak mencapai target
untuk pendapatan pariwisata yaitu Rp. 12,583.77 juta
atau 70,16%, hal ini disebabkan terjadinya kebakaran
pada Hotel Pesanggrahan. Realisasi pendapatan
usaha Air Minum Dalam Kemasan juga masih dibawah
target dengan capaian Rp. 4,762.21 atau 68,07%.

22
Progres investasi PJT 2 untuk tahun 2017 mencapai
Rp. 167,524.96 juta atau 96,05% dari target RKAP
2017. Realisasi investasi ini sudah memasukkan
penghitungan penyertaan modal sejumlah
Rp.20,000.00 juta kepada anak perusahaan dan tidak
tercapainya target RKAP 2017 disebabkan antara lain
adanya efisiensi, namun secara program tercapai.

Dari hasil audit yang dilakukan oleh KAP S.Mannan,


Ardiansyah & Rekan tingkat kesehatan Perum Jasa
Tirta II dalam tahun buku 2017 masuk dalam kategori
“Sehat” masuk dalam klasifikasi AAA dengan total skor
95,41 dan opini auditor “laporan keuangan menyajikan
secara wajar dalam semua hal yang material”.

Atas laporan tahunan tersebut terdapat beberapa


masukan teknis diantaranya Direktorat Bina Investasi
Infrastruktur menyampaikan pelaksanaan
pengusahaan SDA sebagian besar tercapai target
RKAP 2017, namun harus menjadi perhatian bahwa
penyaluran air baku dan listrik untuk non PLN/swasta
yang tidak mencapai target. Selain itu realisasi
pendapatan usaha yang baru mencapai 97,58%
sedangkan beban usaha melebihi target 100,48%,

23
sehingga kedepannya diperlukan rencana mitigasi
risiko untuk menekan hal tersebut. Kegiatan
pengusahaan non SDA memiliki potensi yang tinggi
dan PJT 2 telah mengeluarkan dana yang cukup besar
sehingga masih banyak yang bisa dikembangkan.
Langkah sinergi BUMN juga merupakan salah satu
cara untuk dapat mempercepat pengembangan usaha.

Sedangkan terkait penugasan pengelolaan SDA, maka


masukan dari Direktorat Bina Penatagunaan SDA
terkait dengan kinerja PJT 2 berhasil mempertahankan
peringkat kinerja “AAA” namun capaian total skor tahun
2017 menurun dibandingkan dengan tahun 2016,
harus ditingkatkan agar jangan sampai menurun lagi
ditahun depan. Dalam laporan tahunan, PJT 2 perlu
menyampaikan rincian kegiatan O&P yang mencakup
target dan realisasi kegiatan O&P serta laporan
capaian RBO Performance Benchmarking.

Dalam pelaporan ini Biro Keuangan menyampaikan


agar beban pengusahaan SDA disampaikan secara
terperinci, agar Kementerian PUPR sebagai pembina
teknis dapat mengetahui capaian pekerjaan SDA yang
sudah ditugaskan kepada PJT 2. Selain itu pendapatan

24
air baku dan air bersih tidak tercapai target RKAP 2017
salah satunya disebabkan adanya kendala realisasi
pembayaran BJPSDA Saguling, Cirata dan
Ir.H.Djuanda sebesar 68 Miliar oleh PT PLN. Adapun
saat ini pembinaan PJT 2 dan PT PLN sudah berada
dalam satu Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik,
Kawasan dan Pariwisata, maka diharapkan
permasalahan piutang ini segera mendapat solusi bagi
kedua belah pihak.

Berdasarkan hasil pembahasan teknis ini, Kementerian


PUPR menyusun pendapat dan saran sebagai berikut:
1. Kementerian PUPR mengapresiasi pencapaian
keuangan PJT 2 yang masuk ke dalam kategori
Sehat AAA dengan total skor Key Performance
Indicator (KPI) sebesar 95,41. Adapun
berdasarkan laporan posisi keuangan PJT 2 per
31 Desember 2017 ditutup dengan total liabilitas
dan ekuitas mencapai Rp. 1.133.863,16 juta atau
120,48% dari RKAP 2017. Pendapatan usaha
mencapai Rp. 828.699,82 juta atau 97,58%.
Sedangkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp.
174.551,97 juta atau 100,61%. Untuk laba
penghasilan komprehensif tahun berjalan

25
mencapai Rp. 185.168,24 juta atau 106,73%.
Sementara itu realisasi beban usaha mencapai
Rp. 476.091,84 atau 100,48%.
2. Pencapaian produksi listrik tahun 2017 sebesar
1,312,653,000 kWh merupakan produksi tertinggi
sejak Bendungan Ir.H.Djuanda beroperasi pada
tahun 1967. Penyaluran listrik ke PT PLN
melampaui target yaitu sebesar 948,66 juta kWh
atau 158,44% dari RKAP 2017, namun realisasi
penyaluran listrik non PLN/Swasta baru mencapai
313,83 juta kWh atau 76,55% dari target RKAP
2017. Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mendorong agar PJT 2 dapat
menyusun rencana mitigasi risiko untuk mengelola
risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan
pencapaian kinerja pengelolaan sumber daya air
khususnya pada penugasan Pemerintah atau
pelayanan umum.
3. Kementerian PUPR mendorong agar PJT 2 dapat
memperbaiki kinerja pendapatan unit usaha non
BJPSDA seperti unit usaha Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK), Pariwisata serta SPAM, yang
pada tahun 2017 belum menunjukkan perbaikan

26
kinerja pendapatan yang signifikan, di sisi lain
beban yang dikeluarkan untuk unit usaha tersebut
juga cukup besar.
4. Kementerian PUPR mengharapkan pembentukan
anak perusahaan di bidang SPAM yang belum
dapat terealisasi di tahun 2017 dapat terealisasi di
awal tahun 2018, agar rencana investasi PJT 2 di
bidang SPAM dapat dilakukan sesegera mungkin,
mengingat potensi investasi yang cukup besar.
Selain itu, melalui anak perusahaan tersebut, kami
mengharapkan PJT 2 dapat memperkuat
kapasitas PDAM dalam penyediaan infrastruktur
SPAM melalui skema kerjasama.
5. Dalam pelaporan pencapaian kinerja PJT 2
kepada Kementerian PUPR, kami berharap
disampaikan rincian kegiatan operasi dan
pemeliharaan (O&P) yang mencakup target dan
realisasi kegiatan O&P serta laporan capaian RBO
Performance Benchmarking, sehingga
Kementerian PUPR dapat mengetahui capaian
kegiatan O&P sumber daya air yang ditugaskan
kepada PJT 2.

27
Adapun pendapat dan saran ini juga telah disampaikan
dalam RPB sekaligus dengan pengesahan diterimanya
Laporan Tahunan PJT 2 Tahun 2017 oleh Kementerian
BUMN sebagai pemegang saham dari BUMN Perum.

2.3. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)


Perum Jasa Tirta 1 Tahun 2019

PJT 1 telah menyampaikan RKAP Tahun 2019 melalui


Surat Direktur PJT 1 nomor 0109/UM/DRUT/X/2018
tanggal 30 Oktober 2018. Sebagai bentuk fasilitasi
peningkatan kinerja BUMN Perum, maka Direktorat
Bina Investasi Infrastruktur melaksanakan Rapat
Pembahasan Teknis RKAP PJT 1 Tahun 2019 dengan
para stakeholder internal Kementerian PUPR.

Dalam RKAP terdapat beberapa hal yang menjadi


perhatian Kementerian PUPR sebagai pembina teknis
seperti pada kegiatan usaha pengelolaan SDA,
terdapat penurunan anggaran kegiatan O&P sumber
air, sarana & prasarana SDA, seperti dalam tabel
proyeksi perhitungan beban usaha dan laba/rugi usaha
untuk RKAP 2019 sejumlah Rp. 173.699,76 juta
dimana terdapat penurunan jika dibandingkan dengan

28
RKAP 2018 sejumlah Rp. 192.369,94 juta dan
prognosa 2018 sejumlah Rp. 179.921,80 juta. Hal yang
sama terdapat penurunan O&P preventif, dimana
RKAP 2018 adalah Rp. 188.869,94 juta dengan
prognosa 2018 Rp. 177.638,63 juta, sedangkan RKAP
2019 menurun jumlahnya menjadi Rp. 171.699,76 juta.

Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan


usaha pengelolaan SDA meliputi kegiatan usaha
pelayanan air baku untuk sektor pembangkitan energi
(PLTA), PDAM dan untuk keperluan industri yang
dikenakan BJPSDA. Jika dilihat pendapatan usaha
pengelolaan SDA pada RKAP 2018 adalah Rp.
512.346,13 juta, namun prognosa 2018 Rp. 482.950,71
juta atau hanya mencapai 94,3%. Sementara itu
proyeksi pendapatan BJPSDA dalam RKAP 2019 naik
menjadi Rp. 520.036,13 juta.

29
Gambar 1. Grafik Pendapatan Kegiatan Usaha dalam RKAP
PJT 1 Tahun 2019

PJT 1 juga perlu mendetailkan setiap kategori


pengusahaan seperti tata cara penyajian beban usaha
baik usaha non SDA agar dapat didetailkan setiap
kegiatan usaha, seperti beban usaha untuk kegiatan
pengembangan SPAM, PLTA, AMDK, Pariwisata dan
sebagainya.

Sama halnya dengan kegiatan penyertaan modal


kepada anak perusahaan, agar dapat disampaikan
mengenai proyeksi finansial anak perusahaan 5-10
tahun yang akan datang.

Pada pendapatan kegiatan diluar usaha pada RKAP


2018 adalah Rp. 12.921,00 juta terdapat peningkatan

30
signifikan dengan prognosa 2018 adalah Rp. 31.930,72
juta atau mencapai 247,1%. Sementara itu terdapat
beban usaha pada RKAP 2018 adalah Rp. 3.978,00
juta dengan prognosa 2018 adalah Rp.15.492,00 juta
atau meningkat 389,4%.

Selain itu dalam RKAP juga disampaikan tentang


pelaksanaan DED untuk SPAM Cilacap, perlu
disampaikan klarifikasi terkait kegiatan penyediaan air
ke PT Pertamina RU IV Cilacap sudah sampai sejauh
mana kemajuan proyek ini dijalankan.

Pada investasi PJT 1 yang direncanakan dalam RKAP


2019 dengan total sebesar Rp. 124,48 juta, atau 70,4%
terhadap RKAP 2018 dan 100,2% terhadap prognosa
tahun 2018 dengan penyertaan modal untuk
pengembangan perusahaan air bersih sebesar Rp. 20
juta.

Dalam rencana kegiatan layanan air baku tahun 2019


disebutkan bahwa untuk WS Brantas dan WS
Bengawan Solo menggunakan pendekatan
realisasi/prognosa tahun 2018, namun terdapat
inkonsistensi penyajian antara tabel dan penjelasannya
sebagai berikut:

31
No. WILAYAH RKAP 2018 PROG 2018 RKAP 2019
SUNGAI (Juta kWh) (Juta kWh) (Juta kWh)
1. WS Brantas 1.245,00 1.253,21 1.266,65
2. WS Bengawan 87,00 90,00 90,00
Solo
Tabel 4. Layanan Air Baku dalam RKAP PJT 1 Tahun 2019

Dalam rapat yang dihadiri oleh perwakilan Direktorat


Bina Penatagunaan SDA, perwakilan Direktorat Bina
Operasi dan Pemeliharaan, perwakilan BPPSPAM,
perwakilan Biro Hukum dan perwakilan Biro Keuangan,
serta jajaran Direksi dan Manajemen Perum Jasa Tirta
1 disampaikan penjelasan-penjelasan yang menjadi
dasar penyusunan RKAP Tahun 2019 ini.

Manajemen PJT 1 menjelaskan bahwa Tidak


tercapainya pendapatan kegiatan usaha SDA dalam
prognosa 2018 yaitu Rp. 545,41 miliar dari target
RKAP 2018 Rp. 576,30 miliar antara lain disebabkan
tidak terpenuhinya BJPSDA untuk Wilayah Kerja baru
seperti WS Toba Asahan, WS Jratun Seluna dan WS
Serayu Bogowonto. Sementara itu untuk kegiatan
usaha non SDA prognosa 2018 yaitu RP 62,46 miliar
dari target RKAP 2018 Rp. 63,95 miliar antara lain
disebabkan kegiatan usaha AMDK yang masih belum
menunjukkan kinerjanya dan PLTM Lodagung yang

32
semula diasumsikan beroperasi Januari 2018, namun
baru beroperasi April 2018, maka hal ini yang menjadi
dasar bagi RKAP 2019.

Pengembangan SPAM memiliki pertumbuhan yang


semakin baik dengan produksi yang cukup tinggi.
Kedepannya PJT 1 akan fokus pada pengelolaan SDA
dan pengembangan kegiatan non SDA akan
dikembangkan oleh anak-anak perusahaan.

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan SPAM PJT 1

Proyeksi laporan keuangan terdapat peningkatan


dimana prognosa 2018 mencapai Rp. 872.785,12 juta
dan dicanangkan dalam RKAP 2019 sebesar Rp.
910.185,54 juta atau dengan kenaikan 4,3%.

Kesesuaian pencapaian PJT 1 dengan target aspirasi


pemilik modal dalam hal ini Kementerian BUMN semua
memenuhi target. Secara total kinerja perusahaan

33
adalah “Sehat AA” dengan skor prognosa 2018 adalah
93,50 dan target pada RKAP 2019 adalah 93,60 atau
meningkat 0,1%.

Akan tetapi menuruh Biro Keuangan bahwa PJT 1


sempat meraih kategori “AAA” namun sekarang
menjadi “Sehat AA” untuk itu perlu dievaluasi
keseluruhan manajemen perusahaan. Dalam
penjelasannya PJT 1 menyampaikan bahwa terjadinya
penurunan ini kaitannya dengan cuaca dan iklim yang
terjadi pada saat tersebut, dan pada saat “AAA” belum
ada penambahan wilayah kerja baru. Untuk saat ini
sulit dicapai karena terdapat beban dari 3 wilayah kerja
baru.

Isu strategis yang dihadapi PJT 1 antara lain


pengenaan PPN BJPSDA, dimana PJT 1 sudah bebas
dari pajak 2015 dengan amnesti pajak, sedangkan
untuk 2016-2017 belum membayar PPN yang saat ini
sedang diusahakan untuk dibebaskan dari PPN
BJPSDA.

Untuk Untuk 2018 sudah keluar Surat Penegasan dari


Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan, bahwa PPN
BJPSDA harus dibayarkan, maka sebagian pengguna

34
seperti PT Inalum dan PJB sudah membayar,
sementara PDAM belum bersedia membayar, karena
produk akhirnya adalah objek yang dibebaskan pajak
dan akan membebani tarif air PDAM.

Kedepannya PPN BJPSDA sudah dianggarkan


meskipun dari beberapa pengguna masih ada yang
keberatan membayar, maka PJT 1 akan memberikan
talangan.

Biaya OP yang menurun jika dibandingkan prognosa


hal ini disebabkan OP pada waduk-waduk yang
dioperasikan pada WS Jratun Seluna belum dipenuhi
BJPSDA, sehingga belum bisa dilaksanakan OP
sepenuhnya.

Sedangkan terkait investasi dan penyertaan sebesar


20 miliar, pada 2019 akan ada 2 anak perusahaan
yaitu Jasa Tirta Energi (JTE) dan perusahaan
pengelola air bersih.

Setelah rapat pembahasan tersebut dan


mempertimbangkan masukan dari para stakeholder
internal Kementerian PUPR, telah disusun pendapat
dan saran Kementerian PUPR yang disampaikan

35
dalam Rapat Pembahasan Bersama (RPB) di
Kementerian BUMN sebagai berikut:
1. Kementerian PUPR mengapresiasi adanya
peningkatan secara keseluruhan anggaran
pengelolaan sumber daya air (SDA) pada RKAP
2019 yakni sebesar Rp 221,79 Miliar dibandingkan
dengan prognosa 2018 sebesar Rp 215,37 Miliar.
Namun demikian, anggaran operasi dan
pemeliharaan preventif (OP Preventif) pada RKAP
2019 sebesar Rp. 173,69 Miliar menurun
dibandingkan dengan prognosa 2018 sebesar
sebesar Rp 177,63 Miliar. Namun demikian,
kegiatan konservasi SDA mengalami peningkatan
rencana anggaran, dimana pada prognosa 2018
anggaran konservasi SDA sebesar Rp 6,13 Miliar
sedangkan pada RKAP 2019 diproyeksikan
sebesar Rp 17,5 Miliar. Untuk itu, Kementerian
PUPR mendorong agar PJT 1 dapat berkoordinasi
secara intensif dengan balai wilayah sungai dan
unit kerja terkait di Ditjen SDA, untuk menyepakati
kegiatan-kegiatan pengelolaan SDA apa saja yang
menjadi prioritas PJT 1.

36
2. PJT 1 memproyeksikan pendapatan Biaya Jasa
Pengelolaan SDA (BJPSDA) pada RKAP tahun
2019 sebesar Rp 520,03 Miliar meningkat
dibandingkan dengan prognosa 2018 sebesar Rp
482,95 Miliar dan RKAP 2018 sebesar Rp 512,35
Miliar. Namun demikian, realisasi pendapatan
BJPSDA masih belum optimal karena terkendala
belum dilakukannya pembayaran atas
pemanfaatan SDA untuk PLTA yang dibangun
bukan oleh Kementerian PUPR, antara lain di
PLTA Timo, PLTA Ketengger, PLTA Mrica dan
PLTA Tangga. Untuk itu kami mendorong agar
PJT 1 dan seluruh pemangku kepentingan seperti
Kementerian PUPR, Kementerian BUMN,
Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero)
bersama-sama melakukan upaya strategis agar
target pendapatan BJPSDA dari pemanfaatan
SDA untuk PLTA pada RKAP 2019 dapat tercapai.
Hal ini penting karena besarnya pendapatan
BJPSDA akan mempengaruhi kemampuan
anggaran PJT 1 melakukan pengelolaan SDA.
3. PJT 1 memproyeksikan pendapatan non BJPSDA
pada RKAP 2019 sebesar Rp 76,76 Miliar atau

37
12,8% dari proyeksi pendapatan total di RKAP
2019. Kami mendorong agar PJT 1 dapat
meningkatkan pendapatan non BJPSDA dari
kegiatan-kegiatan pengusahaan SDA antara lain
penyelenggaraan SPAM, PLTM/PLTMH dan
pariwisata. Tentunya seluruh kegiatan
pengusahaan SDA tersebut harus dilakukan
sesuai ketentuan peraturan perundangan. Selain
itu, kami juga mendorong agar PJT 1
mengekspose lebih rinci kinerja seluruh kegiatan
usaha termasuk usaha air minum dalam kemasan,
laboratorium, konstruksi dan peralatan serta
pariwisata. Hal ini penting agar beban per kegiatan
usaha dapat dibandingkan secara langsung
dengan pendapatan per kegiatan usaha.

Beberapa hal yang perlu mendapatkan persetujuan


bagi PJT 1 dari Kementerian BUMN adalah sebagai
berikut:
1. Pengesahan RKAP Tahun 2019;
2. Pengesahan RKA-PKBL Tahun 2019;
3. Pengesahan Key Performance Indicators
(KPI) RKAP Tahun 2019;

38
4. Pengesahan Kinerja Operasional RKAP
Tahun 2019;
5. Persetujuan Izin Prinsip Pendirian Anak
Perusahaan Bidang Energi;
6. Persetujuan Penghapusan Piutang.

2.4. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)


Perum Jasa Tirta 2 Tahun 2019

PJT 2 telah menyampaikan RKAP Tahun 2019 melalui


surat Direktur PJT 2 nomor 1/DIR/184/SD/2018 tanggal
29 Oktober 2018. Dari hasil telaah RKAP tersebut
terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian
khususnya pada penugasan Pemerintah untuk
pengelolaan SDA di Wilayah Kerja PJT 2.

Saat ini PJT 2 sedang mengajukan usulan Rancangan


Peraturan Pemerintah tentang PJT 2 antara lain
tentang usulan perluasan wilayah kerja PJT 2, di 4
(empat) Wilayah Sungai (WS) yakni WS Ciliwung-
Cisadane, WS Cimanuk-Cisanggarung, WS Cidanau-
Ciujung-Cidurian, dan WS Seputih-Sekampung.
Namun dalam RKAP ini belum dijelaskan rencana

39
pembiayaan pengelolaan dan pengusahaan Sumber
Daya Air di 3 (tiga) wilayah kerja yang baru.

Perluasan wilayah kerja tersebut dilatarbelakangi oleh


tiga isu strategis antara lain rencana pengembangan
SPAM Karian, optimalisasi pengusahaan bendungan
Jati Gede, optimalisasi aset Pembangkit Listrik Tenaga
Minihidro (PLTM) eksisting di Mesuji sekampung.

Pendapatan perusahaan dari BJPSDA untuk tahun


2019 terdapat kenaikan yang cukup signifikan yakni
sebesar Rp 472,73 Miliar dibandingkan dengan
prognosa 2018 sebesar Rp 170,13 Miliar. Target
tersebut diasumsikan adanya pembayaran yang akan
dilakukan anak perusahaan PT PLN (Persero) untuk
PLTA Ir. H Djuanda, Saguling dan Cirata.

Apabila PT PLN masih belum membayar BJPSDA


meskipun telah ada penetapan dan pemeriksaan BPK,
maka dengan tidak tercapainya RKAP 2019, dapat
menurunkan kinerja perusahaan. Sampai dengan saat
ini PT PLN sudah menunjukkan itikad baik untuk
membayar, namun jika tidak terbayarkan terdapat
potensi kehilangan pendapatan sebesar Rp. 474,75

40
miliar. Hal ini yang perlu dipertimbangkan dan
diperhitungkan dengan baik mitigasi risikonya.

Terkait beban usaha SDA atau beban BJPSDA secara


garis besar tidak mencapai target dengan prognosa
2018 sejumlah Rp. 434,908 miliar atau tidak mencapai
target RKAP 2018 sejumlah Rp. 449,193 miliar, maka
untuk RKAP 2019 ditetapkan Rp. 532,720 miliar.

Dalam kegiatan pengelolaan SDA yang menjadi


penugasan dari Pemerintah, Direktorat Bina Operasi
dan Pemeliharaan, Ditjen SDA mengapresiasi
pengembangan sistem IT untuk monitoring bendungan.
Dimana Direktorat Bina OP juga mengembangkan
aplikasi yang serupa. Sehingga diharapkan sistem IT
milik PJT 2 dapat terintegrasi dengan sistem milik
Direktorat Bina OP yang sejauh ini sudah di uji coba
penerapannya pada WS Citarum. Untuk hal tersebut
bisa dikoordinasikan bersama dengan BBWS Citarum
agar kedua sistem tersebut dapat terkoneksi dengan
baik.

Memperhatikan penyajian data pada beban usaha


tersebut, Biro Keuangan mengusulkan agar beban
Operasi dan Pemeliharaan (O&P) dapat ditampilkan

41
per-wilayah sungai. Hal ini penting mengingat
anggaran BJPSDA dari suatu wilayah sungai hanya
dapat digunakan untuk O&P wilayah sungai tersebut
dan tidak untuk wilayah sungai yang lain.

Pada kegiatan pengusahaan SPAM, proyeksi


pendapatan pada RKAP 2019 cukup besar mencapai
Rp.19,7 Miliar dengan asumsi terdapat empat proyek
SPAM yang akan beroperasi pada tahun 2019. PJT 2
perlu juga perlu memperhatikan penetapan target yang
cukup tinggi ini mengingat beberapa proyek SPAM ada
yang masih dalam tahap MoU dan penyusunan basic
design. Hal ini penting terkait mitigasi risiko pencapaian
perusahaan di tahun 2019.

Di sisi lain beban usaha kegiatan usaha Air Minum


Dalam Kemasan (AMDK) masih lebih besar
dibandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan. Hal
ini juga telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya
tanpa peningkatan kinerja yang signifikan. Sementara
pada RKAP 2019 PJT 2 menetapkan target
pendapatan AMDK sebesar Rp 27,59 Miliar. Maka
untuk dapat mencapai target tersebut PJT 2 perlu
melakukan terobosan yang luar biasa, sehingga kinerja

42
kegiatan usaha AMDK bisa turut menopang
pendapatan perusahaan.

Kegiatan usaha bidang SPAM yang saat ini juga


sedang dikembangkan, dimana PJT 2 menjadi PJPK
SPAM Jatiluhur. BPPSPAM menyampaikan bahwa
pelaksanaan SPAM melalui anak perusahaan PJT 2
statusnya adalah perusahaan swasta. Sehingga
perlakuannya akan berbeda dengan BUMN dan
PDAM, karena anak perusahaan tersebut tidak dapat
menjadi prioritas sebagai pelaksana SPAM.

Pada program kegiatan investasi, perusahaan


menargetkan sejumlah Rp. 593,013 Miliar dengan
perincian sejumlah Rp. 378,84 Miliar dari investasi PJT
2 dan sejumlah Rp. 214,168 Miliar dari investasi anak
perusahaan.

Gambar 3. Data Rencana Investasi PJT 2

43
Forum mengharapkan agar PJT 2 dapat menyertakan
data total ekuitas PJT 2 per tahun 2018 di anak
perusahaannya yaitu PT Jasatirta Luhur berikut
dengan proyeksi penyertaan modal 5 tahun kedepan.
Bahkan akan lebih baik jika disampaikan proyeksi
finansial anak perusahaan untuk 10-15 tahun kedepan.

Setelah pembahasan tersebut secara garis besar yang


masih perlu mendapatkan perhatian antara lain postur
RKAP PJT 2 baik Prognosa 2018 maupun RKAP 2019
masih memiliki resiko tidak dapat memenuhi target
pencapaian pendapatan cukup signifikan.

Tantangan terbesar yang dihadapi PJT 2 penerapan


BJPSDA yang belum dapat disepakati oleh PLN hingga
saat ini. Terdapat potensi kehilangan pendapatan
BJPSDA PLTA Ir. H. Djuanda untuk prognosa 2018
sebesar Rp. 170,32 Miliar jika PLN tidak bersedia
membayar BJPSDA tersebut. Akan ada potensi
Potensi kehilangan pendapatan pada Draft RKAP 2019
jika PLN tidak menyepakati BJPSDA (Saguling, Cirata,
Ir. H. Djuanda) adalah sebesar Rp.474,75 Miliar.

Sebagai Pembina Teknis untuk PJT 2 maka


Kementerian PUPR telah menyusun beberapa poin

44
pendapat dan saran terhadap RKAP PJT 2 sebagai
berikut:
1. Kementerian PUPR mengapresiasi adanya
peningkatan secara keseluruhan anggaran
pengelolaan sumber daya air (SDA) pada RKAP
2019 yakni sebesar Rp 387,58 Miliar dibandingkan
dengan prognosa 2018 sebesar Rp 319,58 Miliar.
Namun demikian, kami mengharapkan penyajian
anggaran pengelolaan SDA sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
08/PRT/M/2014 yakni operasi dan pemeliharaan,
pelaksanaan konservasi, perencanaan,
pemantauan dan evaluasi serta sistem informasi
dilakukan hanya untuk kegiatan pengelolaan SDA
dan tidak dicampur dengan kegiatan lain yang
tidak terkait dengan pengelolaan SDA seperti
operasi dan pemeliharaan turbin PLTA atau
kegiatan operasi dan pemeliharaan Water
Treatment Plant (WTP). Hal ini penting untuk
menjaga prinsip penggunaan pendapatan Biaya
Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA)
yakni “dari air kembali ke air”.

45
2. PJT 2 memproyeksikan pendapatan BJPSDA
pada RKAP tahun 2019 sebesar Rp 740,39 Miliar
meningkat dibandingkan dengan prognosa 2018
sebesar Rp 424,22 Miliar dan RKAP 2018 sebesar
Rp 325,99 Miliar. Namun demikian, realisasi
pendapatan BJPSDA masih belum optimal karena
terkendala belum dilakukannya pembayaran atas
pemanfaatan SDA untuk PLTA Saguling, PLTA
Cirata dan PLTA Djuanda. Untuk itu Kementerian
PUPR mendorong agar PJT 2 dan seluruh
pemangku kepentingan seperti Kementerian
PUPR, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM
dan PT. PLN bersama-sama melakukan upaya
strategis agar target pendapatan BJPSDA dari
pemanfaatan SDA untuk PLTA pada RKAP 2019
dapat tercapai. Hal ini penting karena besarnya
pendapatan BJPSDA akan mempengaruhi
kemampuan anggaran PJT 2 dalam melakukan
pengelolaan SDA.
3. PJT 2 memproyeksikan pendapatan non-BJPSDA
pada RKAP 2019 khususnya pendapatan atas
pengusahaan SDA yang diperoleh dari kegiatan
usaha air bersih sebesar Rp 29,97 Miliar

46
dibandingkan dengan prognosa 2018 sebesar Rp
5,29 Miliar. Kami mendorong agar PJT 2 dapat
melakukan upaya strategis khususnya kerjasama
dengan PDAM agar target tersebut dapat tercapai.
Untuk kegiatan usaha lain yakni air minum dalam
kemasan, Kementerian PUPR mengharapkan
adanya peningkatan kinerja yang lebih baik karena
pada prognosa tahun 2018, beban kegiatan usaha
AMDK masih lebih besar dibandingkan dengan
pendapatan kegiatan usaha AMDK. Hal ini
penting, karena sesungguhnya kegiatan usaha
AMDK justru diharapkan dapat mendukung
pembiayaan pengelolaan SDA yang dilakukan oleh
PJT 2. Begitu juga dengan kegiatan usaha
pariwisata agar dapat lebih ditingkatkan
kinerjanya.
4. Terkait dengan rencana penambahan wilayah
kerja PJT 2, Kementerian PUPR mengharapkan
PJT 2 dapat mengalokasikan rencana anggaran
apabila penambahan wilayah kerja PJT 2 tersebut
dapat terlaksana di tahun 2019. Selain itu, terkait
peran PJT 2 sebagai Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama proyek KPBU SPAM Jatiluhur, kami

47
juga mengharapkan PJT 2 dapat mempersiapkan
seluruh sumber daya yang dibutuhkan agar proyek
tersebut dapat terlaksana sesuai target
Kementerian PUPR.

48
BAB III
FASILITASI
PENGUSAHAAN
BUMN PERUM BIDANG
SUMBER DAYA AIR

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

49
BAB III

FASILITASI PENGUSAHAAN BUMN PERUM BIDANG


SUMBER DAYA AIR

3.1. Knowledge Sharing HUT Perum Jasa Tirta 1 ke-28


Terkait Investasi Infrastruktur

PJT 1 melaksanakan seminar dalam rangka HUT ke-


28 pada Rabu, 31 Januari 2018 yang bertempat di
Selorejo Hotel & Resort, Banturejo, Ngantang
Kabupaten Malang. Dalam seminar tersebut
mengundang beberapa narasumber yaitu Kepala
Kantor BRI Wilayah Malang, Kepala BPKP Perwakilan
Propinsi Jawa Timur, Asisten Deputi Bidang Usaha
Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata II
Kementerian BUMN, Kepala Bidang Konservasi SDA
dan Pengendalian Daya Rusak Air Kemenko Bidang
Perekonomian dan Kepala Subdit Fasilitasi dan
Mitigasi Risiko Investasi Infrastruktur.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I menyampaikan


program kerja kedepan yang memfokuskan pada
inovasi pengusahaan sumber daya air melalui investasi
di bidang SPAM maupun Energi Baru dan Terbarukan
(EBT), untuk itu seluruh komponen perusahaan harus

50
siap dengan perubahan-perubahan yang akan
dilakukan manajemen perusahaan.

Kementerian BUMN selaku pemilik modal dari PJT 1


menyampaikan paparannya tentang “Peran dan
Kebijakan Strategis untuk Peningkatan Investasi”.

Pengelolaan BUMN tidak terlepas dari Road Map


Pembinaan BUMN, yaitu dengan harapan agar
terwujudnya BUMN sebagai Agent of Development
yang besar, kuat dan lincah. Dengan ditunjang 4
(empat) pilar yaitu sinergi antar BUMN, hilirisasi dan
kandungan lokak, pembangunan ekonomi daerah
terpadu serta kemandirian keuangan dan penciptaan
nilai.

Gambar 4. Framework Roadmap BUMN

51
Dalam pembinaan PJT 1 yang semula berada di Deputi
Bidang Industri Agro dan Industri Strategis telah
berpindah ke Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik,
Kawasan dan Pariwisata, sehingga menjadi satu deputi
dengan PT. PLN yang diharapkan dapat lebih mudah
untuk melakukan sinergi antar BUMN, koordinasi dan
penyelesaian permasalahan dalam penyediaan
pembangkitan dan penyaluran listrik tenaga air.

PJT 1 sebagai BUMN Perum untuk menunjang


Ketahanan Pangan dan Perkebunan diharapkan dapat
mendukung program swasembada pangan melalui
penyediaan air irigasi, dan memiliki target sampai 2019
untuk membangun 4 PLTMH baru serta penyediaan
layanan air baku di Jawa, Sumatera dan sebagian
Sulawesi dan Bali.

Pengelolaan BUMN Pengairan termasuk pelaksanaan


investasi, harus dilakukan dalam rangka mendukung
upaya Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan
pangan. Investasi BUMN harus melalui perencanaan
yang matang dan komprehensif, serta memerlukan
eksekusi yang lebih cepat.

52
BUMN harus meningkatkan perannya sebagai Agent of
Development mengakselerasi program-program yang
berdampak langsung kepada masyarakat.

Kementerian PUPUR selaku pembina teknis yang


diwakili oleh Kepala Subdit Fasilitasi dan Mitigasi
Risiko Investasi Infrastruktur, Direktorat Bina Investasi
Infrastruktur, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
menyampaikan bahwa tujuan dilakukannya investasi
adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan, selain
itu PJT I harus dapat kreatif dalam mencari sumber-
sumber pembiayaan untuk melakukan investasi.

PJT 1 dalam melakukan investasi dapat melakukan


diversifikasi usaha, hal ini diperlukan untuk
menciptakan creative thinking untuk kemajuan
perusahaan dimasa yang akan datang. Diversifikasi
yang dapat dilakukan PJT 1 seperti usaha Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK), PLTMH, penyewaan alat-
alat konstruksi, laboratorium dan pariwisata

Direktorat Bina Investasi Infrastruktur akan melakukan


fasilitasi, pendampingan teknis investasi infrastruktur
dan pembinaan pengusahaan BUMN Perum antara
lain dengan menyusun daftar proyek potensial yang

53
akan disampaikan kepada BUMN Perum, sehingga
membuka peluang bagi PJT I untuk turut berinvestasi
sesuai dengan kemampuan finasial perusahaan.

3.2. Audiensi Capaian Kinerja dan Rencana Kerja


Perum Jasa Tirta 1

Direktorat Bina Investasi Infrastruktur dalam


menjalankan tusi sesuai Permen PUPR Nomor
15/PRT/M/2015 melakukan pembinaan pengusahaan
BUMN Perum salah satunya adalah PJT 1.

Untuk itu telah dilakukan Audiensi antara Jajaran


Direksi PJT 1 dengan Direktur Jenderal Bina
Konstruksi pada 17 Mei 2018. Fokus pada pertemuan
ini antara lain memaparkan capaian kinerja PJT 1 dan
rencana investasi PJT 1 kedepannya.

PJT 1 merupakan BUMN Perum yang dibentuk


berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2010 tentang Perum
Jasa Tirta 1. Berdasarkan PP pembentukannya
tersebut, PJT 1 adalah BUMN yang diberi sebagian
kewenangan Pemerintah dalam pengelolaan sumber
daya air di Wilayah Sungai (WS) Brantas dan WS
Bengawan Solo.

54
PJT 1 mendapatkan tambahan wilayah kerja melalui
Keppres Nomor 2 Tahun 2014 di WS Serayu
Bogowonto, WS Jratunseluna, WS Toba Asahan.

Wilayah Kerja PJT 1

PP Nomor 46 Tahun Keppres Nomor 2 Tahun


2010 2014
1. WS Brantas 1. WS Serayu Bogowonto
2. WS Bengawan Solo 2. WS Jratunseluna
3. WS Toba Asahan
Tabel 5. Wilayah Kerja PJT 1

Penugasan Pemerintah terhadap PJT 1 sesuai dengan


PP No. 46 Tahun 2010 mencakup:
1. Pelayanan SDA dalam rangka pemanfaatan
SDA permukaan oleh pengguna;
2. Pemberian jaminan pelayanan SDA kepada
pengguna melalui pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan, serta pembangunan prasarana
SDA yang memberikan manfaat langsung;
3. Pengusahaan SDA di wilayah sungai
sebagaimana yang telah ditetapkan.

Sebagian besar pemasukan PJT 1 adalah berasal dari


Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA)

55
yaitu sebesar 90%. Sedangkan 10% lainnya berasal
dari pengusahaan non SDA dan Investasi.

Pengusahaan air baku untuk industri mencapai 533,31


juta m3/tahun dan air baku untuk domestik mencapai
432,30 juta m3/tahun. Sedangkan pada kegiatan
pengusahaan non SDA dilakukan untuk penyediaan air
untuk pembangkitan energi setara dengan 4.437
GWh/tahun dan air minum dalam kemasan setara
dengan 2500 m3/tahun.

Dalam melakukan pengelolaan SDA di wilayah kerja


yang menjadi tanggung jawabnya, PJT 1 telah
melakukan clear cut dengan Balai Besar Wilayah
Sungai dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan.
Kegiatan OP yang dilakukan antara lain pengerukan,
dewatering dan pancang cabut SSP.

Pada kegiatan OP, terhitung sejak 2015 PJT 1 telah


mengeruk 1.240.890 m3 dan melakukan pemantauan
di 8 bendungan dengan memastikan keamanannya.
Kegiatan tersebut antara lain untuk mencegah dan
menanggulangi bencana banjir dengan bekerjasama
dengan instansi terkait.

56
Kegiatan penting lainnya untuk menunjang
pengelolaan SDA antara lain pengelolaan tangkapan
hujan guna melestarikan daerah resapan air dan
mengendalikan erosi dan sedimentasi. Selain itu PJT 1
jua memperhatikan pengelolaan kuantitas air agar
tetap tersedia untuk seluruh pemanfaat secara adil dan
transparan yang berdasarkan pada alokasi air hasil
kesepakatan TKPSDA.

Dalam menjaga kualitas air, PJT 1 secara bertahap


berusaha meningkatkan kualitasnya sesuai dengan
peruntukannya. Disamping itu pengelolaan lingkungan
sungai juga dilakukan agar keanekaragaman biota air
tetap terjaga dan juga kegiatan pengelolaan sarana
dan prasarana SDA agar pengairan tetap berjalan
sesuai dengan fungsinya.

Guna menunjang ketahanan pangan nasional, PJT 1


telah melakukan layanan irigasi untuk lahan seluas
1.389.945 Ha. Dengan rerata produktifitas padi per Ha
Indonesia sebesar 5,341 Ton/Ha (BPS, 2015) maka
layanan irigasi PJT 1 setara dengan pengamanan
produksi pangan sejumlah 7.423.696,245 Ton/tahun.

57
Untuk pengendalian banjir, kegiatan operasional
pengendalian banjir yang dilakukan PJT 1 berdampak
pada terbebaskannya 410.192 Ha lahan dari risiko
banjir dengan nilai manfaat setara dengan Rp. 533,094
miliar per tahun.

Pada kegiatan pengembangan bisnis dan investasi,


pada Tahun 2018 PJT 1 telah meresmikan anak
perusahaan energi dan restrukturisasi organisasi.
Beroperasinya anak perusahaan energi sekaligus
penataan ulang organisasi guna meningkatkan
efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan.

Pengembangan bisnis SPAM dengan


mengembangkan jaringan layanan air minum saat ini
terus dilakukan guna mendukung akses asir bersih di
daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh PDAM
setempat.

Sejalan dengan penambahan kompetensi inti


perusahaan, sektor SPAM juga dijadikan embrio
pengembangan penguasaan pengelolaan limbah
melalui pilot-pilot plant Instalasi Pengelolaan Air
Limbah (IPAL) di tiap lokasi SPAM eksiting.

58
Pemunculan kompetensi inti baru berupa “pengelolaan
air limbah” ditargetkan menjadi keunggulan kompetitif
perusahaan sekaligus menopang kompetensi inti
utama sebelumnya terkait “pengelolaan air baku”
sehingga akan saling komplementer untuk menguatkan
pengelolaan SDA.

Dengan memperkuat laboratorium eksisting sekaligus


membangun beberapa pilot project IPAL di beberapa
lokasi diharapkan sektor pengolahan air limbang dapat
berkontribusi memperkuat sektor non-SDA.

Target pembangunan 3 IPAL sebagai pilot project


dapat terbangun dan beroperasi penuh dalam kurun
waktu 5 tahun ke depan. Sementara itu 2 laboratorium
Kualitas Air akan dapat melayani pengujian terkait
parameter-parameter kualitas air, emisi sumber
bergerak dan tidak bergerak, uji parameter logam dan
uji ambien.

Pada kegiatan usaha AMDK, upgrading kapasitas


produksi AMDK eksisting dan pembangunan pabrik
baru di Kendal dan Batam dipilih sebagai strategi
pengembangan bisnis AMDK.

59
Pengembangan jaringan pemasaran juga dilaksanakan
guna menguatkan distribusi AMDK, terutama melalui
mekanisme kerja sama pemasaran dengan pemerintah
daerah ataupun melalui mekanisme co-branding
dengan kawasan-kawasan industri strategis dan
instansi-instansi swasta maupun Pemerintah.

Cc

Gambar 5. Capaian Produksi AMDK oleh PJT 1

3.3. Pengembangan SPAM Cilacap Oleh Perum Jasa


Tirta 1 dan Perum Jasa Tirta 2

Dalam rangka mengembangkan kegiatan usaha PJT 2


memiliki rencana untuk turut serta dalam proyek
penyediaan air baku industri untuk proyek revitalisasi
refinery unit milik PT Pertamina.

60
Terdapat 3 (tiga) proyek revitalitasi refinery unit dalam
Refinery Development Master Plan (RMDP) yang juga
merupakan Proyek Strategis Nasional yakni proyek di
Balongan, Cilacap dan Kalimantan, dimana ketiganya
membutuhkan pasokan air untuk produksi.

Sebagai langkah awal telah dilakukan diskusi awal


antara Direksi Perum Jasa Tirta 2 dengan direksi PT
Pertamina yang hasilnya adalah kedua BUMN akan
bersinergi memenuhi kebutuhan pasokan air untuk
produksi di ketiga refinery unit, hal ini juga merupakan
arahan dari Kementerian BUMN.

Revitalisasi refinary unit di Cilacap adalah yang paling


mendesak untuk dilaksanakan dengan target waktu
dimulainya proyek adalah pada bulan Juni 2018 dan
ditahap ini sudah harus didahului dengan penyusunan
FEED (Front-end Engineering Design).

Terkait revitalisasi refinery unit Cilacap, Bupati Cilacap


menghubungi PT Pertamina, agar penyediaan air
minum di refinery unit tersebut dapat melibatkan PDAM
Cilacap.

61
Di sisi lain, PT Pertamina, menginginkan kerjasama
dilakukan dengan PJT 2, mengingat kondisi PDAM
Cilacap saat ini baru mampu menyediakan pelayanan
air minum sebesar 20% dari area pelayanan, sehingga
ada risiko PDAM Cilacap sulit mengikuti target waktu
pelaksanaan proyek yang ditetapkan PT Pertamina,
serta risiko adanya anggapan masyarakat bahwa
belum optimalnya layanan PDAM Cilacap adalah
karena pasokan air ke PT Pertamina.

Selain itu wilayah Cilacap termasuk didalamnya RU IV


Cilacap merupakan salah satu pemanfaat air baku dan
berada dalam wilayah kerja PJT 1. Maka rencana
pengembangan SPAM Cilacap ini juga harus
berkoordinasi para stakeholder yang terkait yaitu
PDAM Cilacap, PJT 1, PJT 2 dan PT Pertamina.

Melihat permasalahan tersebut, Direktorat Bina


Investasi Infrastruktur telah menginisiasi pertemuan
dengan PDAM Cilacap pada 2 Oktober 2017 yang lalu
guna membahas rencana peningkatan kapasitas
PDAM Cilacap dan opsi skema investasi untuk
memasok air bersih ke RU IV Cilacap.

62
Dilanjutkan dengan rapat koordinasi pada 2, 11 dan 25
April 2018 guna membahas skema bisnis
pengembangan SPAM Cilacap dan penyamaan
persepsi antara PJT 1 dan PJT 2 yang dihadiri oleh
Direktur Bina Investasi Infrastruktur, dihadiri oleh
Deputi Teknik dan Deputi Operasi II Perum Jasa Tirta I
(PJT 1), GM Unit Usaha Subbag Perum Jasa Tirta II
(PJT 2).

PJT 1 menyampaikan bahwa Proyek Pertamina RU IV


Cilacap pemanfaat yang membayar Biaya Jasa
Pengelolaan Sumber Daya Air untuk air baku karena
berada di dalam wilayah kerja PJT 1 yaitu Wilayah
Sungai Serayu Bogowonto. Saat ini PJT 1 sedang
mengkaji proyek strategis prioritas dan membutuhkan
penghitungan finansial yang tepat.

Sementara itu PJT 2 kembali menyampaikan bahwa


bahwa telah dilakukan diskusi awal antara Direksi PJT
2 dengan Direksi PT Pertamina tentang penyediaan air
bersih untuk RU IV Cilacap, dimana sebelumnya PJT 2
telah memasok air bersih untuk refinery unit Balongan,
Indramayu. Pertamina menginginkan kerjasama
dilakukan dengan PJT 2 mengingat kondisi PDAM

63
Cilacap berisiko sulit mengikuti target waktu
pelaksanaan proyek yang ditetapkan PT. Pertamina.

Rapat koordinasi antara PJT 1 dan PJT 2


menghasilkan kesepakatan opsi skema kerjasama
yang akan disampaikan kepada Bupati Cilacap pada
kunjungan Audiensi dengan skema PJT 1 sebagai
pemegang SIPA akan berkontrak dengan Pertamina
untuk penyediaan air bersih, dalam menjalankan
kegiatannya PJT 1 akan membentuk SPV konsorsium
antara PJT 1, PJT 2, PDAM Cilacap. Disamping itu
PJT 1 mendukung peningkatan kapasitas pelayanan
PDAM Cilacap kepada Masyarakat.

Hasil kesepakatan antara PJT 1 dan PJT 2 ini yang


akan disampaikan kepada Bupati Cilacap dalam
audiensi yang dilaksanakan pada 4 Mei 2018 di
Semarang.

Direktur Bina Investasi Infrastruktur bersama-sama


dengan PJT 1 dan PJT 2 menyampaikan bahwa
fasilitasi pengusahaan ini merupakan tusi Direktorat
Bina Investasi Infrastruktur sesuai dengan Permen
PUPR No. 15/PRT/M/2015. Dimana terdapat peluang
kerjasama penyediaan air bersih dengan estimasi

64
700liter/detik untuk proyek revitalisasi kilang minyak di
Cilacap milik PT Pertamina dan masuk kedalam
Proyek Strategis Nasional.

PJT 1 dan PJT 2 sama-sama memiliki pengalaman


menyelenggarakan SPAM untuk kawasan industri
seperti di Lamongan dan Karawang. Sehingga apabila
dilakukan bekerjasama dengan PDAM juga dapat
meningkatkan kapasitas PDAM Cilacap. Untuk itu
dibutuhkan surat dukungan dari Bupati Cilacap.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Cilacap


menyampaikan cakupan pelayanan PDAM Cilacap
masih sangat rencah (± 30%) artinya masih banyak
masyarakat Cilacap yang belum mendapatkan akses
air bersih.

Di sisi lain, tumbuhnya industri dan kawasan kilang


minyak di Cilacap seharusnya menjadi peluang bagi
PDAM untuk dapat melayani kawasan industri tersebut
sehingga dapat meningkatkan kapasitas PDAM dalam
melayani masyarakat sekaligus memberikan PAD
untuk Kabupaten Cilacap.

65
Pemerintah Kabupaten Cilacap mendukung dan
terbuka apabila ada penawaran kerjasama dari PJT
kepada PDAM untuk menyediakan air bersih ke proyek
RDMP Cilacap.

Bupati Cilacap juga mengharapkan adanya pendetailan


bentuk kerjasama antara PJT denga jajarannya, untuk
kemudia dipresentasikan ke Bupati Cilacap dan
didiskusikan dengan PT Pertamina.

Setelah pertemuan tersebut masing-masing pihak akan


melakukan beberapa hal seperti PJT 1 dan PJT 2 akan
membuat kajian bentuk kerjasama antara PJT 1, PJT 2
dan PDAM sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan.

Disamping itu juga perlu dilakukan kajian ketersediaan


air baku di sungai-sungai sekitar Kabupaten Cilacap
dan penghitungan singkat estimasi tarif jual air bersih
ke PT Pertamina sesuai dengan nilai investasi yang
dibutuhkan. Direktorat Bina Investasi Infrastruktur akan
mendampingi PJT dalam menyusun kajian singkat
tersebut serta menfasilitasi diskusi dengan jajaran
Pemerintah Kabupaten Cilacap.

66
3.4. Pengembangan Pump Storage Powerplant (PSP)
Jatiluhur oleh Perum Jasa Tirta 2

Belum banyak pihak yang mengetahui bahwa salah


satu tugas dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
adalah melakukan pembinaan pengusahaan BUMN
Perum di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Hal ini sesuai dengan amanat
Peraturan Menteri PUPR nomor 15/PRT/M/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Salah satu
BUMN Perum di Kementerian PUPR adalah Perum
Jasa Tirta 2 (PJT 2), yang saat ini menjadi pengelola
Waduk Jatiluhur. Dalam menjalankan penugasan yang
diberikan pemerintah untuk mengelola sumber daya
air, PJT 2 membutuhkan biaya yang cukup besar.

Selama ini biaya untuk mengelola sumber daya air,


mengandalkan penerimaan dari tarif biaya jasa
pengelolaan sumber daya air (BJPSDA) atau yang
sering disebut sebagai “tarif air baku” yang dibayar
pemanfaat air seperti PDAM, PT Indonesia Power, dan
Perusahaan Manufaktur yang memanfaatkan air baku.
Selain itu, PJT 2 juga mendapatkan penerimaan hasil

67
penjualan listrik ke PT PLN (Persero) dari PLTA Ir. H.
Juanda, yang memang diserahterimakan oleh
pemerintah kepada PJT 2 sebagai bagian dari
penyertaan modal negara.

Namun demikian, PJT 2 saat ini dihadapkan kepada


suatu tantangan untuk meningkatkan kinerja
pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air
dengan jumlah penerimaan yang cenderung stagnan,
akibat adanya resistensi kenaikan “tarif air baku” oleh
pemanfaat air, serta resistensi kenaikan harga jual tarif
listrik ke PT PLN (Persero).

Dengan kondisi tersebut, PJT 2 dituntut untuk untuk


lebih kreatif mencari sumber penerimaan baru dengan
melakukan investasi yang dapat mengoptimalkan aset
yang ada serta potensi sumber daya air yang saat ini
dikelola.

Penugasan pemerintah kepada PJT 2 untuk


melaksanakan tugas dan tanggung jawab di bidang
pengelolan sumber daya air di wilayah kerja
Perusahaan sebagaimana yang disebutkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2010 tentang
Perum Jasa Tirta 2. Adapun wilayah kerja yang

68
dimaksud meliputi Wilayah Sungai Citarum dan
sebagaian Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Melalui
penugasan pengelolaan wilayah sungai ini diharapkan
dapat membantu mengurangi beban APBN untuk
pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air.

Dalam wilayah kerja PJT 2 terdapat Waduk Jatiluhur


dan Bendungan Ir. H Djuanda, bendungan terbesar se-
Asia Tenggara, dimana sampai dengan akhir tahun
2017 berhasil memproduksi listrik 1.312.653.000 kWh,
produksi tertinggi yang pernah dicapai sejak
beroperasinya PLTA Ir. H. Djuanda (1967). Produksi
listrik tersebut ± 80 % dipasok untuk sistem
interkoneksi Jawa Bali PLN dengan tarif Rp. 298/kWh
(¢ USD 2,2/kWh) (kontribusi PJT II ± Rp. 737,2 Milyar,
dengan asumsi harga listrik PLN sebesar Rp.
1000/kWh). Sedangkan ± 20 % dipasok untuk Industri
di Wilayah Kab. Purwakarta dengan tarif Rp. 800/kWh.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa PJT 2


dituntut untuk dapat kreatif dan inovatif dalam
menghasilkan sumber penerimaan baru untuk
mengurangi beban APBN dalam pengelolaan sumber
daya air. Melihat besarnya potensi sumber daya air di

69
wilayah kerja PJT 2 yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan Energi Baru Terbarukan (EBT), maka
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur memfasilitasi PJT
2 untuk berinvestasi salah satunya pada proyek
Jatiluhur Pump Storage Power Plant (PSP).

Gambar 6. Lokasi dan Potensi Pengembangan Jatiluhur PSP

Prinsip proyek Jatiluhur PSP adalah pada saat non-


peak hour atau permintaan listrik rendah, listrik akan
digunakan untuk memompa air ke elevasi yang lebih
tinggi untuk ditampung, kemudian pada saat peak hour
atau aktivitas masyarakat tinggi dan permintaan listrik
juga tinggi, dengan memanfaatkan gaya gravitasi
akibat perbedaan elevasi air antara titik reservoir, air

70
mengalir dari reservoir atas ke reservoir bawah
sehingga dapat memutar turbin dan menghasilkan
listrik.

PJT 2 juga melihat besarnya potensi penerimaan dari


proyek PSP ini, mengingat listrik yang digunakan untuk
memompa air ke reservoir atas bisa didapatkan dari
listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (photovoltaic power) dari panel-panel surya
yang saat ini dikembangkan PJT 2 dengan
memanfaatkan sebagian area Waduk Jatiluhur.

Ir. H. Juanda
Reservoir

Power House

Generator
(Reversible Pump & Generator) 350 m Main Transformer
Jalan Cirata - Maniis
Citarum River 300 m
250 m
Cirata Reservoir
Intake
Penstocks: 200 m Power House
Concrete/Large Pipe Steel Cisomang River
150 m Penstocks :
Large Concrete/Large Steel Pipe Ir. H. Djuanda Reservoir
100 m
Reversible Pump-Turbin
50 m
ke

0,50 km 1,00 km 1,50 km 2,00 km 2,50 km 3,00 km 3,50 km 4,00 km 4,50 km


Inta

Cirata Reservoir
Main Dam

Main Transformer

Intake
Ir. H. Djuanda Reservoir
Waterflow Whe Power House
nGenerating
Penstocks : Waterflow When
Large Concrete/Large Steel Pipe Pumping
Reservoir Citarum River
Reversible Pump-Turbin

Gambar 7. Prinsip Kerja Jatiluhur PSP

71
Untuk dapat merealisasikan proyek PSP ini,
memerlukan dukungan perencanaan, pendanaan dan
investasi yang cukup besar baik dari sisi sumber daya
manusia, teknologi maupun biaya.

Oleh sebab itu Direktorat Bina Investasi Infrastruktur


mendorong PJT 2 untuk berkolaborasi dengan investor
swasta baik dalam maupun luar negeri. Untuk itu
keterlibatan investor dan kontraktor berpengalaman
seperti Sinohydro Corporation Limited maupun dengan
PT Citra Himas Sejahtera sangat dibutuhkan.

Selain itu karakteristik proyek Jatiluhur PSP adalah


sangat bergantung kepada PT PLN (Persero) untuk
membeli listrik yang dihasilkan. Untuk itu, keterlibatan
PT Indonesia Power sebagai anak perusahaan PT PLN
(Persero) dalam kerjasama pengembangan proyek
Jatiluhur PSP juga diharapkan dapat menjembatani
penjualan listrik yang dihasilkan kepada PT PLN
(Persero).

Sebagai salah satu langkah konkrit pengembangan


Jatiluhur PSP, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi cq,
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur memfasilitasi
Penandatanganan Nota Kesepahaman/MoU Rencana

72
Kerjasama Pengembangan Jatiluhur Pump Storage
Power Plant (PSP) pada hari Senin, 5 Maret 2018 yang
dilakukan di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang disaksikan secara langsung
oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Bapak Syarif
Burhanuddin.

Nota kesepemahanan tersebut menjadi dasar bagi


semua pihak untuk membangun komitmen dalam
rencana kerjasama pengembangan proyek Jatiluhur
PSP di kawasan Waduk Ir. H Djuanda dan Waduk
Cirata sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
pihak serta menjual listrik yang dihasilkan kepada PT
PLN (Persero).

Dalam kegiatan penandatanganan nota


kesepmahaman tersebut, Dirjen Bina Konstruksi
secara khusus menyampaikan kondisi ekonomi dunia
dan nasional saat ini akan sulit untuk membangun
dengan kemampuan sendiri, untuk itu dibutuhkan
skema kerjasama baik antara Pemerintah dengan
swasta, maupun swasta dengan swasta. Beliau juga
menyampaikan bahwa pemerintah menyadari sangat
membutuhkan infrastruktur, bahkan apabila dilihat

73
dana yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur,
APBN saja tidak akan cukup untuk menyelesaikan
target RPJMN.

Selanjutnya, seluruh pihak yang terlibat dalam Nota


Kesepahaman/MoU ini akan melakukan kajian
kelayakan proyek Jatiluhur PSP sesuai dengan target
waktu yang telah ditetapkan selama 3 (tiga) bulan dan
apabila telah selesai dan hasilnya layak maka para
pihak akan menyampaikan laporan tersebut kepada
Direktur Jenderal Bina Konstruksi untuk didaftarkan
kedalam Proyek Strategis Nasional Kementerian PUPR
dan RUPTL di PT PLN (Persero). Selain itu, para pihak
dalam nota kesepemahaman juga sepakat untuk
membentuk perusahaan konsorsium apabila proyek
tersebut dinyatakan layak.

Dalam rangka mendorong keberhasilan proyek


Jatiluhur PSP, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi cq.
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur akan
menfasilitasi apabila dalam pelaksanaan kajian proyek
PSP Jatiluhur dibutuhkan koordinasi dengan
pemangku kepentingan di internal Kementerian PUPR.

74
BAB IV
FASILITASI PENGUSAHAAN
BUMN PERUM
BIDANG PERUMAHAN

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT 75
BAB IV

FASILITASI PENGUSAHAAN BUMN PERUM


BIDANG PERUMAHAN

4.1. Kegiatan Workshop Peningkatan Kinerja


Pengusahaan Perum Perumnas 2018

Perum Perumnas menurut ketentuan dalam PP Nomor


83 Tahun 2015 tentang Perum Perumnas
melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan
Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan perumahan
bagi golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR), tentunya dengan tetap memperhatikan prinsip
pengurusan keuangan perusahaan yang sehat.

Pada tahun 2016, Perum Perumnas mendapatkan


tambahan modal sebesar Rp. 1 Triliyun melalui
Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk mendukung
program pembangunan sejuta rumah. Pemerintah
memberikan target kepada BUMN Perumahan untuk
membangun 36.000 unit hunian bagi MBR.

Penambahan PMN bagi Perum Perumnas sangat


membantu menurunkan backlog nasional di bidang

76
perumahan melalui penyediaan perumahan rakyat,
juga mempunyai multiplier effect yang signifikan seperti
diperkirakan lebih dari 6 (enam) kali lebih besar dari
nilai investasi dan akan menyerap 1,5 juta tenaga kerja
dalam 5 (lima) tahun kedepan.

Dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh


Pemerintah, Perum Perumnas menghadapi
permasalahan-permasalahan antara lain:
1. Percairan KPR bersubsidi yang baru dapat
dilakukan setelah progres fisik konstruksi
mencapai 90%, menjadi salah satu faktor
terbatasnya kapasitas finansial Perum
Perumnas melaksanakan pembangunan rumah
MBR;
2. Upaya Perum Perumnas mengoptimalkan
pemanfaatan tanah yang berlum dimanfaatkan
secara maksimal oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, maupun BUMN, masih
terkendala belum adanya peraturan pelaksana
yang mengatur proses penerbitan Sertifikat
Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG);
3. Terkait dengan perizinan pembangunan
perumahan, Perum Perumnas masih

77
menghadapi beberapa kendala dengan
prosedur perizinan oleh Pemerintah Daerah;
4. Beberapa proyek Kerjasama Usaha (KSU)
antara Perum Perumnas dan Pemerintah
Daerah juga masih memiliki potensi
permasalahan seperti kepemilikan sertifikat hak
milik perseorangan pada lahan proyek Wisma
Atlit Jakabaring; dan,
5. Perum Perumnas sudah mengajukan agar
teknologi penggunaan precast diuji oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Permukiman
(Puslitbangkim), namun proses pengujian oleh
Puslitbangkim membutuhkan waktu yang cukup
lama (1-2 tahun). Untuk itu Perum Perumnas
membutuhkan percepatan pengujian terhadap
penggunaan precast untuk rumah tapak.

Direktorat Bina Investasi Infrastruktur sesuai dengan


amanat Permen PUPR Nomor 15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR,
melaksanakan fungsi fasilitasi pembinaan
pengusahaan BUMN Perum di Kementerian PUPR dan
untuk sektor perumahan dilakukan oleh Perum
Perumnas.

78
Tentunya pembinaan yang dilakukan ini juga
melibatkan para stakeholder internal Kementerian
PUPR seperti Direktorat Jenderal Bina Konstruksi,
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan dan Direktorat Jenderal
Pembiayaan Perumahan.

Workshop Peningkatan Kinerja Pengusahaan Perum


Perumnas diselenggarakan guna meningkatkan kinerja
Perum Perumnas dalam menjalankan penugasan
Pemerintah untuk membangun perumahan untuk MBR
dengan tetap memegang prinsip keuangan perusahaan
yang sehat.

Selain itu dalam workshop ini juga sebagai upaya


mendapatkan solusi dan merumuskan dukungan yang
dapat diberikan oleh masing-masing pemangku
kepentingan.

Workshop yang dilaksanakan pada Selasa, 22 Mei


2018 bertempat di Hotel Ambhara menghadirkan
sejumlah narasumber yaitu Direksi Perum Perumnas,
Ditjen Pembiayaan Perumahan, Ditjen Penyediaan
Perumahan, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian

79
BUMN, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Keuangan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dalam workshop yang dihadiri para stakeholder baik


internal dan eksternal Kementerian PUPR dihasilkan
beberapa poin kesepakatan yang akan ditindaklanjuti
oleh masing-masing pihak sebagai upaya peningkatan
kinerja pengusahaan Perum Perumnas.

Gambar 8. Skema KPR FLPP


Sumber: Ditjen Pembiayaan Perumahan

Kendala pencairan KPR Subsidi yang baru dapat


dilakukan setelah progres 90%, hal ini akan
ditindaklanjuti oleh Direktorat Perencanaan
Pembiayaan Perumahan dengan memfasilitasi

80
pembahasan lanjutan konsep KPR Indent dengan
Otoritas Jasa Keuangan.

Proses pengujian precast oleh Puslitbangkim


Kementerian PUPR yang selama ini membutuhkan
waktu cukup lama sampai mendapatkan sertifikasi, hal
ini telah dikonfirmasi dengan penjelasan dari Kepala
Balai Bahan dan Struktur Bangunan, Puslitbangkim,
bahwa waktu yang diperlukan untuk pengujian precast
sesuai prosedur adalah 3-4 bulan dengan catatan
mendapatkan dukungan dari Kepala Puslitbangkim.

Pada proses penerbitasn SKBG yang terkendala belum


adanya peraturan pelaksana yang mengatur
prosesnya, maka sesuai informasi dari Direktorat
Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumahan bahwa
saat ini sedang memproses Rancangan Peraturan
Pemerintah tentang SKBG sesuai amanat UU 20
Tahun 2011, serta Raperpres penugasan Perum
Perumnas. Dimana sejauh ini prosesnya telah sampai
di Sekretariat negara. Adanya regulasi tersebut akan
membantu Perum Perumnas mempercepat
pembangunan Rumah Susun di atas tanah negara.

81
Untuk perijinan perumahan MBR oleh Pemerintah
Daerah, Kemendagri telah menerbitkan Permendagri
No 55 tahun 2017 yang mengamanatkan Pemerintah
Daerah untuk menghapus, mempercepat dan
menggabung beberapa Perizinan sehingga target
waktu izin Perumahan MBR menjadi 30-40 hari.

Akan tetapi Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang


masih belum dapat menjalankan Permendagri 55 tahun
2017 secara penuh, karena adanya peraturan-
peraturan selain permendagri 55/2017 yang mengatur
suatu perizinan tetap menjadi persyaratan izin
perumahan MBR, untuk itu Kemendagri sepakat untuk
mensikronkan peraturan–peraturan tersebut.

82
4.2. Fasilitasi Kemudahan Pengurusan Perizinan
Pembangunan Rumah MBR oleh Perum Perumnas

Dalam kegiatan Workshop Peningkatan Kinerja


Pengusahaan Perum Perumnas 2018 yang
dilaksanakan pada 22 Mei 2018 telah dibahas
beberapa isu strategis Perum Perumnas dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.

Salah satu kendala yaitu pengurusan perizinan


Rusunami yang dikombinasikan dengan Apartemen
Sederhana Milik (Anami) karena di daerah terdapat
persepsi bahwa produk Anami tidak termasuk kedalam
definisi “rumah susun”.

Maka sebagai tindak lanjut, Perum Perumnas


membutuhkan dukungan dari Kementerian PUPR
dalam bentuk Surat Edaran kepada Pemerintah
Daerah agar unit layanan perizinan di daerah dapat
memproses permohonan ijin pembangunan Rusunami
dan Anami sebagai satu kesatuan produk “rumah
susun”. Mengingat konsep kombinasi Rusunami dan
Anami sangat penting untuk membuat proyek
pembangunan rumah untuk masyarakat
berpenghasilan rendah layak secara finansial.

83
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur, Direktorat
Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR
berkomitmen untuk melaksanakan fungsi fasilitasi
pembinaan pengusahaan bagi Perum Perumnas.
Untuk itu telah dilaksanakan rapat koordinasi pada 31
Agustus 2018 dengan mengundang pihak-pihak terkait
antara lain:
1. Direksi Perum Perumnas;
2. Direktorat Rumah Susun, Ditjen Penyediaan
Perumahan, Kementerian PUPR;
3. Biro Hukum, Sekretariat Jenderal, Kementerian
PUPR;
4. Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintah
Daerah II, Ditjen Bina Pembangunan Daerah,
Kementerian Dalam Negeri; dan
5. Badan Koordinasi Penanaman Modal;

Rapat Koordinasi ini bertujuan untuk merumuskan


tanggapan dari pemangku kepentingan terkait usulan
Perum Perumnas agar Kementerian PUPR
menerbitkan Surat Edaran kepada Pemerintah Daerah
sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai
kemudahan pengurusan perizinan Rusunami yang
dikombinasikan dengan Anami.

84
Dalam rapat tersebut Perum Perumnas yang diwakili
oleh Deputi GM Perencanaan Strategis menyampaikan
beberapa hal penting yaitu:
1. Pada pertengahan 2016, Perum Perumnas
melakukan survey terkait potensi kebutuhan
rumah di 33 kota besar di Indonesia, hasilnya
ada lima juta potensi pasar, dengan 50%
kebutuhan rumah berada di sekitar Jakarta,
Bogor, Depok dan Tanggerang. Berdasarkan
hal tersebut, Perum Perumnas
mengkonsentrasikan pembangunan Rusunami
pada area tersebut, khususnya Jakarta yang
mempunyai kebutuhan rumah MBR sebesar 1,7
juta.
2. Sehubungan dengan hal tersebut, Perum
Perumnas berinovasi dengan menggabungkan
dua kombinasi yaitu Rusunami dengan Anami
(Apartement Sederhana Milik). Hal ini dilakukan
untuk menyiasati pembiayaan pembangunan
rusun dengan harapan penjualan Anami dapat
membantu pembiayaan pembangunan
sehingga adanya cross finance, mengingat
dalam prosedur penjualan Rusunami

85
diharuskan pembangunan fisik sebesar 80%
sedangkan prosedur penjualan Anami dapat
dengan sistem indent per progress project.
3. Namun dalam pelaksanaannya Perum
Perumnas menghadapi kendala perizinan di
Pemerintah Daerah. Dengan kombinasi
tersebut, diberlakukan seperti izin
pembangunan apartement komersial sehingga
perizinan menjadi lebih kompleks dan tidak
mendapat prioritas.

Menanggapi hal-hal yang disampaikan oleh Perwakilan


Perum Perumnas, Biro Hukum Kementerian PUPR
berpendapat bahwa pada Undang-Undang no 1 tahun
2011 tentang Perumahan dan Kawasaan Pemukiman
Pasal 33 Ayat 3 yang mengamanatkan Kementerian
PUPR menyusun Permen mengatur bentuk
kemudahan perizinan dan tata cara pencabutan
perizinan tentang MBR.

Permen tersebut telah dikonsepkan oleh Ditjen


Penyediaan Perumahan khususnya di Rumah Umum
dan Komersil. Pembahasan terakhir butuh

86
penyempurnaan substansi kembali berupa sinkronisasi
terhadap peraturan-peraturan terkait.

Namun penyelesaian proses penyusunan Permen


tersebut belum dapat ditentukan, sedangkan proses
pembangunan kombinasi rusun oleh Perum Perumnas
harus tetap berlanjut, sehingga menurut kesepakatan
bersama antara para peserta rapat diperlukan surat
dari Sekjen Kementerian PUPR kepada Pemerintah
Daerah khususnya Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat
dan Banten yang menjelaskan bahwa kombinasi
Rusunami dengan Anami adalah Rumah Susun
Umum.

Menindaklanjuti hasil rapat tersebut maka telah


disusun Surat Kementerian PUPR kepada Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu, Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta terkait
kemudahan Perizinan Pembangunan Rumah bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah oleh Perum
Perumnas di DKI Jakarta antara lain disampaikan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 3 Tahun
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek

87
Strategis Nasional sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden No. 56
Tahun 2018, bahwa Program Satu Juta Rumah
dilaksanakan salah satunya melalui
pembangunan rumah susun di Provinsi Jawa
Tengah, Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi
DKI Jakarta.
2. Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Peraturan
Pemerintah No. 83 Tahun 2015 tentang
Perusahaan Umum (Perum) Pembangunan
Perumahan Nasional, bahwa Perum Perumnas
mendapat penugasan untuk melaksanakan
program Pemerintah yang salah satunya
melaksanakan pembangunan rumah susun
umum.
3. Produk pembangunan rumah susun umum
sebagaimana dimaksud dalam angka 2
diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah.
4. Berdasarkan ketentuan Pasal 88 ayat (1) dan
ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2011
tentang Rumah Susun, bahwa Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah memberikan

88
insentif kepada pelaku pembangunan rumah
susun umum yang salah satunya berupa
fasilitasi dalam proses perizinan.
5. Maka untuk mendukung percepatan
pelaksanaan Program Satu Juta
Rumah,diharapkan Pemerintah Daerah dapat
memberikan kemudahan perizinan bagi Perum
Perumnas dalam melaksanakan pembangunan
rumah susun umum di provinsi DKI Jakarta.

Dengan adanya surat ini diharapkan dapat mendukung


kemudahan pengurusan perizinan pembangunan
rumah MBR oleh Perum Perumnas, sehingga
percepatan Proyek Strategis Nasional dapat
terlaksana.

89
BAB V
FASILITASI PENYELESAIAN
PERMASALAHAN
BUMN PERUM BIDANG
SUMBER DAYA AIR

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 90
BAB V

FASILITASI PENYELESAIAN PERMASALAHAN


BUMN PERUM BIDANG SUMBER DAYA AIR

5.1. Penyelesaian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Biaya


Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA)

Dalam menjalankan penugasan dari Pemerintah untuk


mengelola SDA, pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) BJPSDA menjadi isu strategis bagi PJT 1 dan
PJT 2.

Permasalahan pengenaan PPN BJPSDA bermula dari


penegasan Ditjen Pajak, Kementerian keuangan
bahwa pendapatan pungutan BJPSDA yang diterima
oleh PJT merupakan pendapatan atas penyerahan
jasa pengelolaan SDA. Jasa pengelolaan SDA tidak
termasuk dalam kelompok jasa yang tidak dikenai
PPN.

Maka penyerahan jasa pengelolaan SDA atau dalam


hal ini BJPSDA tidak termasuk dalam kelompok yang
dibebaskan dari pengenaan PPN. Sehingga BJPSDA
ditetapkan sebagai penyerahan Jasa Kena Pajak yang
terutang pajak.

91
BJPSDA sendiri dikenakan pada 3 (tiga) kategori
pengguna air yaitu PLTA, air minum dan industri.
Pengguna air untuk PLTA dan air minum sampai
dengan saat ini masih keberatan untuk membayarkan
PPN BJPSDA, sedangkan pengguna air di sektor
industri tidak berkeberatan.

Berbagai upaya yang telah dilakukan internal


Kementerian PUPR untuk menyelesaikan PPN
BJPSDA antara lain melakukan koordinasi antar unit
organisasi terkait, seperti surat dari Direktur Jenderal
Sumber Daya Air kepada Kepala Biro Keuangan
Nomor KU 01.22-DA/44 perihal Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) untuk Biaya Jasa Pengelolaan Sumber
Daya Air (BJPSDA) pada PJT 1 dan PJT 2.

Surat tersebut pada intinya menyampaikan bahwa


sampai dengan saat ini BJPSDA yang dipungut oleh
PJT 1 dan PJT 2 dikenakan PPN. Penerapan PPN
tersebut dirasa memberatkan bagi perusahaan dan
secara langsung dimasa mendatang akan dibebankan
kepada pengguna SDA yang ada di Wilayah Sungai.

Dari hasil rapat sebelumnya forum menyepakati akan


dilakukan revisi PP Nomor 31 Tahun 2007 tentang

92
Perubahan Keempat atas PP Nomor 12 Tahun 2001
tentang Impor dan atau Penyerahan Barang Kena
Pajak Tertentu yang bersifat strategis yang dibebaskan
dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dan usulan
perubahan Peraturan Menteri Keuangan sehingga
BJPSDA dapat masuk dalam kategori bebas PPN.

Kemudian pendapat dari Kepala Biro Keuangan


sebagaimana yang disampaikan dalam suratnya
kepada Direktur Bina Investasi Infrastruktur, nomor
KU.0605-SK/1992 tentang Penyelesaian PPN untuk
BJPSDA pada PJT 1 dan PJT 2, pada intinya bahwa
formula penghitungan PPN BJPSDA belum
mengakomodir perhitungan PPN, maka pengenaan
PPN dikhawatirkan akan menimbulkan adanya
resistensi dari penerima manfaat dan pada akhirnya
memberatkan masyarakat.

Direktorat Bina Investasi Infrastruktur menginisiasi


pembahasan penyelesaian permasalahan PPN
BJPSDA pada Rabu 18 April 2018 bertempat di Ruang
Rapat Direktur Jenderal Bina Konstruksi. Rapat ini
dihadiri oleh perwakilan Direktorat Bina Penatagunaan
Sumber Daya Air, perwakilan Direktorat

93
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum,
perwakilan Biro Keuangan, perwakilan Biro Hukum,
perwakilan BPPSPAM Kementerian PUPR, Direktur
Sumber Daya dan Pengelolaan Sumberdaya PJT 1
dan Sekretaris Perusahaan PJT 2.

Dalam rapat tersebut disampaikan masukan-masukan


terkait PPN BJPSDA, seperti menurut perwakilan dari
Direktorat Bina Penatagunaan SDA, Ditjen SDA bahwa
pajak sifatnya memaksa, dimana setelah ditetapkan
harus dipenuhi, namun harus dicermati dalam
penetapannya sudah sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Sehingga diperlukan konsistensi perlakuan yang sama


antara objek BJPSDA berupa air baku yang dipungut
oleh Balai Besar atau Balai Wilayah Sungai yang
tidak dikenakan pajak, sementara itu BJPSDA yang
dipungut oleh PJT 1 dan 2 dikenakan pajak. Untuk itu
dapat dilakukan upaya tinjauan hukum ke Mahkamah
Agung dan Mahkamah Konstitusi.

Terkait dengan pengenaan PPN BJPSDA yang akan


menimbulkan adanya resistensi dari penerima manfaat
dan akan memberatkan masyarakat, perwakilan Biro

94
Keuangan berpendapat bahwa perlu dilakukan kajian
dan penyesuaian regulasi ke Badan Kebijakan Fiskal
sebagai badan yang berwenang.

Mengingat panjangnya proses untuk merevisi


Peraturan Pemerintah (PP), maka sebaiknya lebih
fokus untuk merevisi PMK 82/PMK.03/2012 tentang
Kriteria dan/atau Jasa yang Disediakan oleh
Pemerintah dalam rangka Menjalankan Pemerintahan
secara umum yang tidak dikenai PPN

Berdasarkan ketentuan PP Nomor 40 Tahun 2015


tentang Penyerahan Air Bersih yang dibebaskan dari
Pengenaan PPN, Direktorat Pengembangan SPAM,
Ditjen Cipta Karya menjelaskan bahwa air bersih yang
dibebaskan dari PPN terdiri atas air bersih yang belum
siap diminum dan/atau air bersih yang sudah siap
untuk diminum (air minum).

Lebih lanjut menurut Dit.PSPAM pada ketentuan PP


nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal akan diusulkan 2 (dua) opsi yaitu opsi ke-1, air
baku yang disalurkan untuk kegiatan SPAM maka
100% bebas PPN dan opsi ke-2, air baku yang
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air minum

95
untuk masyarakat untuk pemenuhan SPM dibebaskan
dari PPN, sehingga akan ditetapkan kuota 60
liter/perorang perhari yang disalurkan dari PDAM
dibebaskan dari PPN dan menjadi kewajiban negara.

Dari sisi perusahaan menurut Direktur Keuangan PJT 1


apabila kondisi sekarang dimana pengguna air masih
enggan membayar PPN BJPSDA, PJT 1 haru
mengeluarkan dana talangan sebesar Rp. 50
Miliar/tahun ke kantor Pajak. Saat ini cadangan kas
perusahaan kurang lebih Rp. 300 Miliar, dengan
demikian dalam waktu 6 (enam) tahun, kondisi
keuangan perusahaan akan terancam.

Upaya pembebasan PPN BJPSDA yang telah


dilakukan PJT 2 saat ini sudah sampai ke Pengadilan
Pajak, namun PPN tetap harus dibayar. Maka PJT 2
telah melakukan pembayaran PPN BJPSDA pada
tahun 2015 sebesar 135 miliar, kemudian pada 2016
sudah dilakukan sosialisasi ke semua pemanfaat dan
merevisi kontrak, sehingga pemanfaat sektor PDAM
dan industri sudah membayar PPN BJPSDA,
sedangkan sektor PLTA masih keberatan dengan
pengenaan PPN BJPSDA.

96
PJT 2 menyarankan agar pada FGD yang akan datang
dapat melibatkan Kementerian Keuangan,
Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan
Kementerian ESDM.

Seluruh peserta forum menyepakati diperlukan upaya


pembebasan pengenaan PPN BJPSDA melalui
penyusunan Surat Menteri PUPR kepada Menteri
Keuangan untuk mengusulkan perubahan PMK Nomor
82 Tahun 2012 dengan melampirkan hasil kajian
regulasi pembebasan pengenaan PPN BJPSDA,
analisis dampak implementasi pengenaan PPN
BJPSDA terhadap kenaikan biaya pokok produksi
PLTA, SPAM dan Industri serta potensi inflasi yang
terjadi serta dukungan dari Kementerian BUMN,
Kementerian ESDM, dan Kemenko Bidang
Perekonomian terhadap pembebasan BJPSDA dari
PPN.

Dalam hal ini, Direktorat Bina Investasi Infrastruktur


berencana akan memfasilitasi FGD yang diperlukan
dan menyusun kajian yang dapat digunakan sebagai
rekomendasi penyelesaian permasalahan PPN
BJPSDA.

97
BAB VI

FASILITASI PENYELESAIAN
PERMASALAHAN BUMN
PERUM BIDANG
PERUMAHAN

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 98
BAB VI

FASILITASI PENYELESAIAN PERMASALAHAN BUMN


PERUM BIDANG PERUMAHAN

6.1. Tindak Lanjut Isu Strategis dalam Peningkatan


Kinerja Pengusahaan Perum Perumnas

Workshop Peningkatan Kinerja Pengusahaan Perum


Perumnas yang dilaksanakan pada 22 Mei 2018 di
Jakarta yang lalu membahas sejumlah isu-isu strategis
bagi Perum Perumnas dalam menjalankan kegiatan
usahanya.

Guna menindaklanjuti hasil Workshop,maka Direktur


Bina Investasi Infrastruktur melaksanakan Rapat
pembahasan dengan manajemen Perum Perumnas
pada 19 Juli 2018 bertempat di Ruang Rapat Direktur
Bina Investasi Infrastruktur, yang juga dihadiri oleh
Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perum
Perumnas.

Dalam kesempatan tersebut Bapak Galih Prahananto


selaku Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis
Perum Perumnas menyampaikan terima kasih kepada
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi cq. Direktorat Bina

99
Investasi Infrastruktur Kementerian PUPR, yang telah
melaksanakan kegiatan workshop peningkatan kinerja
Perum Perumnas. Setelah kegiatan workshop,
semakin banyak pihak yang mendukung Perum
Perumnas untuk melaksanakan pembangunan
perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR).

Sesuai dengan komitmen dukungan dalam workshop,


Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan telah
melaksanakan FGD tentang KPR Indent pada 8 Juni
2018, yang hasilnya akan ditindak lanjuti sesuai
dengan notulensi FGD. Selain itu, Perum Perumnas
telah menjalin komunikasi dengan Otoritas Jasa
Keuangan, PT Sarana Multigriya Finansial, Perbankan
dan Lembaga keuangan untuk mengkaji kemungkinan
Perumnas membentuk lembaga unit pembiayaan multi
finance, yang dapat memberikan pinjaman kepada
konsumen informal. Hal ini penting karena pasar
konsumen informal yang cukup besar.

Pengujian produk rumah precast milik Perum


Perumnas yang dilakukan oleh Pusat Penelitian

100
Pengembangan Permukiman telah berlangsung pada
bulan Mei 2018 dengan hasil uji yang dinyatakan baik.

Permasalahan perijinan yang ditangani oleh Unit


Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) provinsi DKI
Jakarta juga telah menjadikan permohonan perizinan
Perumnas kedalam lingkup prioritas dalam pengurusan
perijinan di PTSP, sehingga waktu pengurusan juga
semakin baik.

Sementara itu Direktorat Rumah Susun, Ditjen


Pembiayaan Perumahan setelah workshop tersebut
juga menginisiasi pembahasan isu strategis Perum
Perumnas perihal Sertifikat Kepemilikan Bangunan
Gedung (SKBG) melalui kegiatan FGD pada 11 Juli
2018 yang menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. bahwa jangka waktu SKBG disesuaikan
dengan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung selama 50 tahun dapat
diperpanjang dan diperbarui.
2. jaminan fidusia untuk sarusun dengan bukti
kepemilikan SKBG sudah sesuai dengan UU
Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
Fidusia.

101
3. Surat Bukti Kepemilikan Bangunan Gedung
(SBKBG) tidak termasuk untuk rumah susun.
4. masa sewa tanah BMN/Daerah selama 60
tahun sesuai dengan PP nomor 27 tahun 2014
tentang Pengelolaan BMN/Daerah pasal 29
ayat (3).
5. instansi yang akan menerbitkan SKBG masih
dalam pembahasan lebih lanjut di
Kementerian Dalam Negeri terkait
kewenangan untuk menerbitkan SKBG.

Meskipun beberapa upaya penyelesaian permasalahan


telah ditindaklanjuti setelah workshop, Perum
Perumnas tetap membutuhkan dukungan dari Ditjen
Bina Konstruksi cq. Dit Bina Investasi Infrastruktur.
Dimana kedepannya Perum Perumnas akan
mengajukan permohonan uji produk precast yang lebih
murah dengan kualitas sesuai standar yang telah
ditetapkan Pemerintah, untuk itu fasilitasi Ditjen Bina
Konstruksi cq. Dit Bina Investasi Infrastruktur tetap
dibutuhkan untuk mempercepat pelaksanaan pengujian
oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Permukiman, Kementerian PUPR.

102
Saat ini Perum Perumnas masih menemui kendala
pengurusan perizinan Rusunami yang dikombinasikan
dengan Anami (Apartemen Sederhana Milik) karena
persepsi bawah produk Anami tidak termasuk kedalam
definisi “rumah susun”. Karena itu, dalam beberapa
kasus dibutuhkan surat dari Kementerian PUPR.
Kombinasi Rusunami dan Anami sendiri sangat penting
untuk membuat proyek layak secara finansial. Untuk
itu, Perum Perumnas mengharapkan adanya surat dari
Kementerian PUPR yang bersifat umum kepada
seluruh unit layanan perizinan di daerah agar dapat
memproses permohonan Rusunami dan Anami
sebagai satu kesatuan produk “rumah susun”.

Selanjutnya Perum Perumnas akan menyampaikan


dokumen-dokumen pendukung tindak lanjut workshop
dan usulan surat edaran dari Kementerian PUPR
beserta rasionalitasnya dalam rangka mempermudah
perizinan Rusunami yang dikombinasikan dengan
Anami. Selain itu, Perum Perumnas akan
menyampaikan permasalahan-permasalahan baru
yang belum dibahas di workshop seperti
permasalahan lahan, agar upaya penyelesaiannya

103
dapat difasilitasi oleh Ditjen Bina Konstruksi cq. Dit
Bina Investasi.

Direktorat Bina Investasi akan mengkoordinasikan di


internal Kementerian PUPR usulan-usulan Perum
Perumnas tersebut.

104
BAB VII
KESIMPULAN

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 105
BAB VII

KESIMPULAN

Direktorat Bina Investasi Infrastruktur sepanjang Tahun


Anggaran 2018 telah melaksanakan tugas dan fungsi
sebagaimana diamanatkan oleh Permen PUPR Nomor
15/PRT/M/2015 yaitu untuk melakukan pembinaan BUMN
Perum di lingkungan Kementerian PUPR.

Terdapat 3 (tiga) BUMN Perum yaitu PJT 1, PJT 2 dan


Perum Perumnas yang melaksanakan penugasan khusus
dari Pemerintah, yang dibina baik secara kinerja,
pengusahaan dan fasilitasi permasalahan.

Dari aspek kinerja, pembinaan dilakukan dengan melakukan


telaah terhadap Laporan Keuangan dan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP). Hal ini dilakukan untuk
mengukur capaian kinerja perusahaan baik dalam
melaksanakan penugasan Pemerintah dan capaian kinerja
perusahaan.

Dalam aspek pengusahaan BUMN Perum, DBII berfokus


untuk mendorong pengembangan usaha dari ketiga BUMN
Perum sehingga bisa meningkatkan pendapatan perusahaan
sehingga dapat menunjang fungsi melakukan penugasan

106
dari Pemerintah yang dapat mengurangi beban APBN
khususnya dalam mengelola Sumber Daya Air dan
penyediaan Perumahan bagi masyarakat.

Disamping itu DBII juga turut memfasilitasi permasalahan


yang menjadi kendala BUMN Perum dalam melaksanakan
kegiatannya. Untuk Tahun Anggaran 2018 ini DBII telah
memfasilitasi permasalahan PPN BJPSDA untuk bidang
Sumber Daya Air dan penyelesaian isu-isu strategis Perum
Perumnas seperti dukungan Kementerian PUPR untuk
kemudahan perijinan pembangunan Rumah Susun.

Dari rangkaiang kegiatan Pembinaan yang telah dilakukan


maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelayanan air baku yang dilakukan oleh PJT 1


secara garis besar dapat mencapai target, namun
untuk Wilayah Kerja baru capaiannya masih rendah.
Untuk itu PJT 1 perlu meningkatkan kinerjanya pada
Wilayah Kerja baru seperti WS Jratunseluna, WS
Serayu Bogowonto dan WS Toba Asahan, mengingat
hal ini menjadi komitmen pada saat awal pengajuan
wilayah kerja baru.

107
2. Pelayanan air baku oleh PJT 2 belum mencapai
target karena adanya pengurangan operasi produksi
dari salah satu pemanfaat sektor industri. Begitu juga
untuk penyaluran listrik bagi Non PLN/swasta yang
tidak dapat terserap sepenuhnya, dimana hal ini
disebabkan oleh kerusakan salah satu pabrik dari
Pemanfaat Listrik PJT 2. Untuk itu PJT 2 harus
menyusun mitigasi risiko untuk meminimalisir risiko
apabila hal seperti ini terjadi di tahun mendatang.

3. Pengembangan usaha Non-SDA yang selalu


didorong oleh DBII kepada PJT 1 dan PJT 2 sampai
dengan saat ini masih belum menunjukkan hasil yang
signifikan. Untuk itu jajaran manajemen perlu
melakukan perbaikan kinerja, karena dari sektor ini
perusahaan memiliki potensi yang tinggi dan masih
banyak yang bisa dikembangkan. Salah satu cara
untuk mempercepat pengembangan usaha dapat
dilakukan dengan Sinergi BUMN.

4. Penyelesaian permasalahan PPN BJPSDA sampai


dengan saat ini masih menjadi kendala bagi PJT 1
dan PJT 2. Hal ini masih menjadi perdebatan
sehingga diperlukan rapat koordinasi lanjutan dan

108
melakukan kajian serta penyesuaian regulasi
sehingga pengenaan PPN BJPSDA ini tidak
menimbulkan resistensi dari penerima manfaat dan
memberatkan masyarakat.

5. Pada sektor Perumahan beberapa isu strategis telah


dapat difasilitasi melalui Workshop Peningkatan
Kinerja Pengusahaan Perum Perumnas, seperti
dukungan dari Direktorat Perencanaan Pembiayaan
Perumahan yang lebih lanjut membahas KPR Indent,
serta percepatan pengujian produk rumah precast
milik Perum Perumnas yang dilakukan oleh Pusat
Penelitian Pengembangan Permukiman dengan hasil
uji yang dinyatakan baik. Selain itu komitmen
dukungan dari Kementerian PUPR untuk perijinan
pembangunan rumah bagi MBR juga telah dilakukan
dengan adanya surat dari Kementerian PUPR kepada
Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta sehingga
Perum Perumnas dapat segera melaksanakan
pembangunan perumahan yang menunjang Program
Strategis Nasional.

109
BAB VIII

DOKUMENTASI FOTO
DAN
LAMPIRAN

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR 110


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Dr. Yolanda Inda Permatasari, SE, MM, Kepala Subdit Fasilitasi
dan Mitigasi Risiko, Direktorat Bina Investasi Infrastruktur
sebagai Narasumber pada Seminar HUT PJT 1 ke-28
Kab. Malang, 31 Januari 2018

Seminar HUT PJT 1 ke-28 dihadiri seluruh Pimpinan dan


Karyawan PJT 1
Kab.Malang, 31 Januari 2018

111
Audiensi Direksi PJT 1 kepada Direktur Jenderal Bina
Konstruksi, Kementerian PUPR
Jakarta, 17 Mei 2018

Audiensi Direktorat Bina Investasi Infrastruktur dengan Bupati Cilacap


dalam rangka Fasilitasi Pengusahaan PJT 1 dan PJT 2 untuk Kerjasama
Penyediaan Air Baku bagi RU IV Pertamina Cilacap
Semarang, 4 Mei 2018

112
Dirjen Bina Konstruksi dan Direktur Bina Investasi
Infrastruktur menyaksikan Penandatanganan MoU
Pengembangan Jatiluhur PSP antara PJT 2, PT Citra Himas
Sejahtera, PT Indonesia Power dan Sinoydro Ltd
Jakarta, 5 Maret 2018

Rapat Koordinasi membahas rencana Pengembangan


Jatiluhur PSP antara PJT 2, PT Citra Himas Sejahtera, PT
Indonesia Power dan Sinoydro Ltd
Jakarta, 5 Maret 2018

113
Kepala Subdit Fasilitasi dan Mitigasi Risiko Investasi
Infrastruktur menyampaikan Laporan Panitia Workshop
Peningkatan Kinerja Pengusahaan Perum Perumnas
Jakarta, 22 Mei 2018

Direktur Bina Investasi Infrastruktur memimpin Diskusi Terbatas


Penyelesaian PPN BJPSDA
Jakarta, 18 April 2018

114
Laporan
Tahunan

2017 One
Perum Jasa Tirta I
Dream
One
Goal
Rapat Persiapan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan
Perum Jasa Tirta I dan PKBL Tahun Buku 2017

Jakarta, 3 April 2018

Rp.759,9M Posisi Keuangan 121,52% thd Real 2016

Rp.528,5M Pendapatan Usaha 99,5% thd RKAP 2017 & 99,1% thd Real 2016

Rp.394,1M Beban Usaha 100,1% thd RKAP 2017 & 116,6% thd Real 2016

Rp.123,3M Laba Bersih 114,5% thd RKAP 2017 & 102,2% thd Real 2016

Rp.94,3M Investasi 98,0% thd RKAP 2017 & 196,2% thd Real 2016

Kinerja Perusahaan skor 94,00 “Sehat AA” & Kinerja Manajemen skor 102,64

1
(dalam jutaan)
RKAP 2017 REALISASI % REAL. 2017 thd
No U RAIAN Sat.
2017 2016 RKAP 2017 REAL. 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(5:4) (8)=(5:6)

1 Listrik
a. WS Brantas (kWh) 1.151,5 1.259,3 1.315,0 109,37 95,76
b. WS Bengawan Solo (kWh) 80,0 98,2 104,6 122,73 93,83
c. WS Jratunseluna (kWh) 210,5 190,1 118,0 90,29 161,02
d. WS Serayu Bogowonto (kWh) 251,1 125,5 142,2 49,99 88,27
e. WS Toba Asahan (kWh) 3.355,0 3.204,6 2.758,1 95,52 116,19
Sub Total (kWh) 5.048,0 4.877,7 4.437,9 96,63 109,91

2 PDAM
*) a.Disampaikan
WS Brantas dalam Rapat (M
Konsultasi
3) Publik
378,6 Tarif BJPSDA
396,2untuk Pengambilan
385,3 Air 104,63
Baku Bagi PDAM
102,83 dan
b.Industri di Wilayah
WS Bengawan Solo Kerja Perum
(M3) Jasa Tirta I21,8
Provinsi Jawa Timur,
25,5 19 Mei 2017
22,8 117,00 111,80
c. WS Jratunseluna (M3) 26,3 22,5 5,4 85,34 419,83
d. WS Serayu Bogowonto (M3) 6,1 6,3 18,9 102,74 33,35
e. WS Toba Asahan (M3) - - - - -
Sub Total (M3) 432,9 450,4 432,3 104,05 104,19

3 INDUSTRI
a. WS Brantas (M3) 159,5 150,9 165,8 94,60 91,01
b. WS Bengawan Solo (M3) 47,5 51,8 51,7 108,94 100,15
c. WS Jratunseluna (M3) 2,0 2,6 313,4 128,12 0,82
d. WS Serayu Bogowonto (M3) 310,0 274,4 2,4 88,52 11.378,51
e. WS Toba Asahan (M3) - - - - -
Sub Total (M3) 519,0 479,6 533,3 92,41 89,93

Realisasi % Real 2017 thd


NO. URAIAN SATUAN RKAP 2017 KETERANGAN
2017 2016 RKAP 2017 Real 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7=5/4) (8=5/)
1. LISTRIK - Untuk tarif Listrik WS Brantas dan WS Bengawan Solo
a.WS Brantas Rp/kWh 167,00 167,00 167,00 100,0 100,0 sesuai dengan Kepmen. PUPR No.439/KPTS/M/2015
b.WS B. Solo Rp/kWh 222,00 222,00 222,00 100,0 100,0 tanggal 31 Agustus 2015 yang berlaku mulai 1 Januari 2015
c.WS Jratunseluna Rp/kWh 49,82 49,82 49,82 100,0 100,0 - 31 Desember 2017.
d.WS Serayu - Bogowonto Rp/kWh 50,06 50,06 50,06 100,0 100,0 - Untuk tarif Listrik WS Jratunseluna dan WS Serayu
e.WS Toba Asahan Rp/kWh 27,00 27,00 27,00 100,0 100,0 Bogowonto sesuai dengan Kepmen. PUPR No.
684/KPTS/M/2015 tanggal 29 Desember 2015 yang berlaku
mulai 1 Januari 2015.
- Untuk tarif Listrik wilayah Sungai Toba Asahan sesuai
dengan Kepmen. PU & PR No.39/KPTS/M/2015 tanggal 28
2. PDAM Januari 2015.
a.Jawa Timur Rp/m3 144,00 133,00 133,00 92,4 100,0 - Untuk tarif PDAM wilayah Jawa Timur menggunakan
b.Jawa Tengah Rp/m3 140,50 140,50 140,50 100,0 100,0 tarif tahun 2014 sesuai dengan Kepmen. PU No.
c.WS Jratunseluna Rp/m3 98,00 98,00 98,00 100,0 100,0 209/KPTS/M/2014 tanggal 16 April 2014 yang berlaku
d.WS Serayu - Bogowonto Rp/m3 97,00 97,00 97,00 100,0 100,0 mulai Bulan Januari 2014.

3. Industri
a.Jawa Timur Rp/m3 274,00 273,00 s.d 283,00 249,00 s.d 259,00 101,5 109,4 - Untuk tarif industri wilayah Jawa Timur sesuai dengan
(rata-rata 278,00) (rata-rata 254,00) Kepmen. PU No. 979/KPTS/M/2017 tanggal 30 November
2017 yang berlaku sejak tanggal 30 November 2017.
b.Jawa Tengah
- Untuk tarif PDAM dan Industri di Provinsi Jawa Tengah
- WS B. Solo Rp/m3 246,00 241,00 s.d 251,00 241,00 s.d 251,00 100,0 100,0 pada WS Bengawan Solo tahun 2017 berdasarkan
(rata-rata 246,00) (rata-rata 246,00) Keputusan Menteri PU-PR Nomor: 38/KPTS/M/2015
tanggal 28 Januari 2015, berlaku mulai 1 Januari 2015
- WS Jratunseluna Rp/m3 122,00 117,00 s.d 127,00 117,00 s.d 127,00 100,0 100,0 - Untuk tarif PDAM dan industri WS Jratunseluna dan WS
(rata-rata 122,00) (rata-rata 122,00) Serayu Bogowonto sesuai dengan Kepmen. PU No.
- WS Serayu - Bogowonto Rp/m3 121,00 116,00 s.d 126,00 116,00 s.d 126,00 100,0 100,0 519/KPTS/M/2014 tanggal 10 September 2014 yang
(rata-rata 121,00) (rata-rata 121,00) berlaku mulai 1 Juni 2014.

2
LAPORAN POSISI KEUANGAN
per 31 Desember 2017 dan 2016
(dalam jutaan rupiah)
Per 31 Des 2017 Per 31 Des 2016 % Real 2017 thd
Uraian Naik (turun)
(Audited) (Audited) Real 2016
1 2 3 4 = (2-3) 5 = (2/3)
Aset
Aset Lancar 479.753,55 411.089,61 68.663,93 116,70
Penyertaan - - - -
Aset Tetap 259.455,62 184.714,67 74.740,96 140,46
Aset Takberwujud 356,27 716,36 (360,09) 49,73
Properti Investasi 42,16 65,13 (22,97) 64,73
Aset Pajak Tangguhan 17.130,12 21.198,38 (4.068,26) 80,81
Aset Tidak Digunakan Dalam Operasi 0,00 0,00 - 100,00
Aset Lain-Lain 3.190,00 7.559,52 (4.369,52) 42,20
Total Aset 759.927,72 625.343,67 134.584,04 121,52
Liabilitas dan Ekuitas - - - -
Liabilitas Jangka Pendek 117.858,52 100.427,51 17.431,01 117,36
Liabilitas Jangka Panjang 18.985,16 18.732,61 252,55 101,35
Ekuitas 623.084,04 506.183,56 116.900,48 123,09
Total Liabilitas dan Ekuitas 759.927,72 625.343,67 134.584,04 121,52

LAPORAN LABA/ (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA


TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)
Realisasi 2017 Realisasi 2016 % Real 2017 Thd
Uraian RKAP 2017
(Audited) (Audited) RKAP 2017 Real 2016 (Audited)
1 2 3 4 5 = (3/2) 6 = (3/4)
Pendapatan Usaha 531.110 528.502 533.299 99,51 99,10
- Pengusahaan Air Baku 478.760 479.793 482.298 100,22 99,48
- Pengusahaan Non Air Baku 52.350 48.709 51.002 93,04 95,50
Beban Usaha 393.831 394.098 337.898 100,07 116,63
- Beban Usaha Pengelolaan SDA 353.550 361.531 301.880 102,26 119,76
- Beban Usaha Jasa Non Pengelolaan
40.281 32.567 36.018 80,85 90,42
SDA
Laba (Rugi) Usaha 137.280 134.403 195.401 97,90 68,78
Pendapatan di luar Usaha 9.050 53.534 11.768 591,54 454,93
Beban di luar Usaha 4.636 30.172 52.796 650,81 57,15
Laba (Rugi) di luar Usaha 4.414 23.362 (41.029) 529,27 (56,94)
Bag. Laba Bersih Perusahaan Asosiasi - - -
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 141.694 157.765 154.373 111,34 102,20
Pajak Penghasilan Badan 34.010 34.435 33.694 101,25 102,20
Laba Bersih 107.684 123.330 120.679 114,53 102,20
Penghasilan Komprehensif Lain - (528) 6.488 0,00 (8,14)
Pajak Penghasilan Terkait - 132 (1.622) 0,00 (8,14)
Jumlah Laba Komprehensif 107.684 122.934 125.545 114,16 97,92

3
RINCIAN PENDAPATAN USAHA
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)
RKAP REALISASI REALISASI % REAL. 2017 thd
No U RAIAN Tahun Tahun Tahun RKAP REAL.
2017 2017 2016 2017 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(4:3) (7)=(4:5)
A PENDAPATAN USAHA 531.110 528.502 533.299 99,5 99,1
1 Pengusahaan Air Baku 478.760 479.793 482.298 100,2 99,5
a Listrik 323.690 334.366 330.297 103,3 101,2
b PDAM 60.800 58.723 56.610 96,6 103,7
c Industri 94.270 86.704 95.390 92,0 90,9
2 Pengusahaan Non Air Baku 52.350 48.709 51.002 93,0 95,5
a Pariwisata 17.000 15.284 14.303 89,9 106,9
b Jasa Konstruksi & Peralatan 14.030 14.912 17.835 106,3 83,6
c Konsultansi dan Diklat 950 457 623 48,1 73,3
d Laboratorium Lingkungan 5.700 6.478 6.909 113,6 93,8
e AMDK 6.000 3.761 4.086 62,7 92,0
f Pemanfataan Lahan 4.950 5.512 4.986 111,4 110,5
g Pelayanan Air Minum 3.600 2.305 2.260 64,0 102,0
h Lain-lain 120 - - - -
B PENDAPATAN DILUAR USAHA 9.050 53.534 11.768 592 454,9
a Jasa Bank / Giro 8.600 12.979 9.604 150,9 135,1
b Pendapatan Bunga Pinjaman Karyawan 125 125 150 100,0 83,3
c Pendapatan Sewa Gedung 60 108 112 180,4 96,2
d Pendapatan Penyediaan Data dan Sewa Alat 16 30 7 188,6 438,1
e Lain-Lain 249 40.291 1.894 16.181,3 2.126,9
JUMLAH PENDAPATAN 540.160 582.036 545.067 107,8 106,8

BEBAN USAHA
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)

REALISASI % Realisasi 2017 thd


No U RAIAN RKAP 2017
2017 2016 RKAP 2017 Realisasi 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(4:3) (7)=(4:5)


USAHA JASA PENGELOLAAN SDA
353.550 361.531 301.880 102,3 119,8
1
Beban Pengelolaan SDA
202.600 227.546 164.665 112,3 138,2
2
Beban Overhead Kantor Pengelola
150.950 133.986 137.215 88,8 97,6
USAHA JASA NON PENGELOLAAN SDA
40.281 32.567 36.018 80,9 90,4
1
Beban Pengelolaan Non SDA
34.776 28.225 33.638 81,2 83,9
2
Beban Overhead
5.505 4.342 2.380 78,9 182,4

TOTAL BEBAN USAHA 393.831 394.098 337.898 100,1 116,6

4
RINCIAN BEBAN USAHA
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)
REALISASI % REALISASI 2017 THD
U R A I A N RKAP 2017
2017 2016 RKAP 2017 REAL 2016
(1) (2) (3) (4) (5=3/2) (6=3/4)
BEBAN USAHA 393.831 394.098 337.898 100,1 116,6
USAHA PENGELOLAAN SDA 353.550 361.531 301.880 102,3 119,8
a.BEBAN PENGELOLAAN SDA 202.600 227.546 164.665 112,3 138,2
1) BEBAN PERENCANAAN 4.850 4.039 971 83,3 416,2
2) BEBAN KONSERVASI SDA 6.840 6.142 8.885 89,8 69,1
3) BEBAN PEMB.SARANA&PRASRNA SDA 6.370 5.507 4.028 86,5 136,7
4) BEBAN OP SUMBER AIR, SARANA&PRASRNA SDA 165.890 190.249 130.574 114,7 145,7
5) BEBAN SIST.INFORM.&MONTR.EVAL.&PEMBERDY.MASY 5.350 4.305 5.583 80,5 77,1
6) BEBAN PENYUSUTAN 13.300 17.304 14.625 130,1 118,3
b. BEBAN OVERHEAD KANTOR PENGELOLA 150.950 133.986 137.215 88,8 97,6
1) BEBAN PEGAWAI STAF 106.500 95.570 96.745 89,7 98,8
2) DIREKSI-DEWAS-KOMITE 12.200 6.685 9.381 54,8 71,3
3) JASA PRODUKSI 8.800 8.800 8.250 100,0 106,7
4) TANTIEM 4.250 4.250 2.710 100,0 156,8
5) BEBAN PERJALANAN DINAS 7.600 7.560 7.730 99,5 97,8
6) BEBAN UMUM 8.000 7.990 8.911 99,9 89,7
7) BEBAN PEMASARAN 2.100 1.842 2.054 87,7 89,7
8) BEBAN LITBANG 1.500 1.288 1.433 85,9 89,8
USAHA PENGELOLAAN NON SDA 40.281 32.567 36.018 80,9 90,4
a. BEBAN PENGELOLAAN NON SDA 34.776 28.225 33.638 81,2 83,9
1) BEBAN OPERASIONAL 30.256 25.683 31.028 84,9 82,8
2) BEBAN PENYUSUTAN 4.520 2.542 2.610 56,2 97,4
b. BEBAN OVERHEAD 5.505 4.342 2.380 78,9 182,4
1) BEBAN PEGAWAI 4.190 3.227 1.043 77,0 309,3
2) JASA PRODUKSI 510 510 470 100,0 108,4
3) BEBAN PERJALANAN DINAS 155 121 227 77,9 53,2
4) BEBAN UMUM 500 413 578 82,7 71,6
5) BEBAN PEMASARAN 150 72 63 47,8 114,6

LAPORAN ARUS KAS


TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)

Realisasi 2017 Realisasi 2016 % Realisasi 2017 thd Naik (Turun) Thd
Uraian RKAP 2017
(Audited) (Audited) RKAP 2017 Real 2016

(1) (2) (3) (4) (5 =3/2) (6=3-4)


Arus Kas dari Aktivitas Operasi 96.269 143.039 82.736 148,58 60.303
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (126.274) (90.322) (44.180) 71,53 (46.142)
Arus Kas Aktivitas Pendanaan (40.203) (6.034) (14.720) - 8.686
Kenaikan/(Penurunan) (70.209) 46.683 23.837 - 22.847
Kas/ Bank Awal Periode 180.176 224.581 200.745 124,65 23.837
Kas/ Bank Akhir Periode 109.968 271.265 224.581 246,68 46.683
Kas dan Setara Kas akhir periode terdiri dari:
Kas dan Setara Kas 109.968 271.265 224.581 246,68 46.683
Kas dan Setara Kas dibatasi penggunaannya - 2.529 6.623 - (4.094)
Jumlah Kas dan Setara Kas 109.968 273.794 231.204 248,98 42.589

5
REALISASI INVESTASI
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)

REALISASI % Real 2017 Thd


No. U RAIAN RKAP 2017
2017 2016 RKAP 2017 Real 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (5)
A INVESTASI PENGEMBALIAN FUNGSI/PENGGANTIAN/ BARU 65.241 64.663 34.270 99,11 188,68
1. Tanah, Bangunan dan Gedung 1.236 - 23.424 - -
2. Prasarana & Sarana SDA 337 337 371 100,00 90,64
3. Peralatan Mesin 63.566 64.279 6.850 101,12 938,33
4. Peralatan Kantor - 24 434 - 5,49
5. Peralatan Umum - - 3.049 - 0,00
6. Pengembangan IT 103 24 142 22,96 16,67
B INVESTASI PENGEMBANGAN 31.009 29.685 13.822 95,73 214,77
1. Pengembangan Jasa Air (SPAM) 1.000 960 624 95,97 153,85
2. Pengembangan PLTA/PLTM 30.009 28.725 11.342 95,72 253,26
3. Pengembangan Pariwisata - - 1.856 - 0,00
C PENYERTAAN - - - - -
1. PLTM - - - - -
JUMLAH 96.250 94.348 48.093 98,02 196,18

PIUTANG USAHA MENURUT UMUR


PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)

Saldo per 31 Desember 2017 % Saldo per 31 Des. 2017 thd


So per 31
U RAIAN RKAP 2017 Umur Piutang (Bulan)
Des 2016 So per 31 Des
RKAP 2017
2016
s.d. 6 6 s.d 12 > 12 Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7=4 s/d 6) (8=7/3) (9=7/2))

1. Piutang Jasa Air 41.199 36.285 60.486 5.385 4.144 70.015 192,96 169,94
a. Listrik 30.391 13.000 47.602 5.003 - 52.604 404,65 173,09
b. PDAM 4.772 13.277 2.880 312 4.014 7.206 54,27 151,00
c. Industri 6.037 10.007 10.005 70 130 10.205 101,97 169,05
2. Piutang Jasa Non Air 5.503 6.918 4.187 445 1.339 5.970 86,29 108,49
a. Jasa Konstruksi & Peralatan 2.155 1.635 3.141 16 639 3.796 232,20 176,18
b. Jasa Konsultansi & Lainnya 3.348 5.283 1.046 428 700 2.174 41,14 64,93

JUMLAH 46.702 43.203 64.673 5.830 5.483 75.985 175,88 162,70


% terhadap Total Piutang 85,11 7,67 7,22 100,00
% terhadap Real 31 Des 2016 138,48 12,48 11,74 162,70

6
KINERJA PERUSAHAAN
TAHUN 2017 DAN 2016

Realisasi % Skor Realisasi thd.


No. Aspek RKAP 2017
2017 2016 RKAP 2017 Realisasi 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6=4/3) (7=4/5)
1 Operasional 33,80 33,50 34,00 99,11 98,53
2 Keuangan 45,50 45,50 46,00 100,00 98,91
3 Administrasi 15,00 15,00 15,00 100,00 100,00
94,30 94,00 95,00 99,68 98,95
Total
”SEHAT AA” ”SEHAT AA” ”SEHAT AA”

KINERJA MANAJEMEN
TAHUN 2017 DAN 2016

Realisasi % Skor Realisasi 2017 thd.


No. Aspek RKAP 2017
2017 2016 RKAP 2017 Realisasi 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6=4/3) (7=4/5)


1 Keuangan dan Pasar 20,00 21,14 18,92 105,70 111,74
2 Fokus Pelanggan 9,00 9,41 9,38 104,56 100,33
3 Efektifitas Produk dan Proses 28,00 27,36 24,97 97,71 109,57
4 Fokus Tenaga Kerja 15,00 15,75 17,85 105,00 88,24
5 Kepemimpinan 28,00 28,98 29,45 103,51 98,41

Total 100,00 102,64 100,57 102,64 102,06

7
SKOR PENERAPAN GCG
TAHUN 2017 DAN 2016

ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR/ SKOR TAHUN 2017 (Assessment) SKOR TAHUN 2016 (Self Assessment)
PARAMETER BOBOT SKOR CAPAIAN KUALITAS BOBOT SKOR CAPAIAN KUALITAS
I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan 7 6,39 91,31 Sangat Baik 7 6,59 94,17 Sangat Baik
II Pemegang Saham dan RUPS 9 8,25 91,67 Sangat Baik 9 7,72 85,83 Sangat Baik
III Dewan Pengawas 35 31,25 89,27 Sangat Baik 35 30,98 88,49 Sangat Baik
IV Direksi 35 32,26 92,18 Sangat Baik 35 32,82 93,76 Sangat Baik
V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 7,47 82,97 Baik 9 7,48 83,09 Baik
Sub Jumlah 95 85,62 95 85,59
VI Aspek Lainnya 5 5,00 5 5,00
SKOR KESELURUHAN 100 90,62 Sangat Baik 100 90,59 Sangat Baik

SKOR PENERAPAN KPKU


TAHUN 2016

Maksimal Realisasi
No. Kategori
Skor Skor
1 Kepemimpinan 120 72,0
2 Perencanaan Strategis 85 53,00
3 Fokus Pelanggan 85 46,75
4 Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan 90 47,25
5 Fokus Tenaga Kerja 85 51,00
6 Fokus Operasi 85 51,00
7 Hasil Usaha 450 247,75
Total 1.000 568,75

8
DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam rupiah)
PROGRAM PROGRAM
NO URAIAN
Kemitraan Bina Lingkungan
A DANA TERSEDIA
1 Saldo Awal 26.970.080 157.740.688
2 Alokasi Dana dari Perusahaan - 849.780.000
3 Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan 2.222.058.000 -
4 Pengembalian sisa saldo BUMN Peduli Tahun 2012 - -
5 Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman 200.554.200 -
6 Pembayaran Piutang Bunga 20.182.800
7 Pendapatan Lain-Lain - -
Jumlah 1 s/d 7 2.469.765.080 1.007.520.688
8 Pendapatan Jasa Bank/ bunga bank 3.048.394 2.765.420
Dana Tersedia (jumlah 1 s/d 8) 2.472.813.474 1.010.286.108
B PENYALURAN DANA DAN BIAYA OPERASIONAL
1 Penyaluran Pinjaman kepada Mitra 2.438.000.000 -
2 Penyaluran Melalui BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur - -
3 Penyaluran Hibah / Dana Pembinaan - -
4 Penyaluran Dana Bina Lingkungan - 1.008.986.000
5 Penyaluran Dana BL BUMN Peduli - -
Jumlah 1 s/d 5 2.438.000.000 1.008.986.000
6 Biaya Pajak Giro dan Adm Bank 909.682 673.087
Jumlah Penyaluran Dana dan Biaya Operasional (jumlah 1 s/d 6) 2.438.909.682 1.009.659.087
Dana Tersedia per 31 Desember 2017 33.903.792 627.021

LAPORAN POSISI KEUANGAN PROGRAM PKBL


TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam rupiah)
TAHUN
URAIAN
2017 2016
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara Kas 34.530.813 184.710.768
Kas /Bank yang dibatasi Penggunaannya -
Piutang Pinjaman Mitra Binaan Bersih
(setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai
piutang
sebesar Rp375.050.726,- di tahun 2017 3.807.413.120 3.846.795.461
dan sebesar Rp124.760.385,- di tahun 2016
Piutang lain-lain bersih (Jasa Administrasi Pinjaman) -
(setelah dikurangi penyisihan penurunan
nilai piutang sebesar Rp-) 15.303.000 20.182.800
Aset Lain-lain
Piutang bermasalah 405.153.687 400.119.687
Alokasi piutang bermasalah (405.153.687) (400.119.687)
JUMLAH ASET 3.857.246.933 4.051.689.029
LIABILITAS DAN ASET NETO
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS - -
ASET NETO
Aset Neto Tidak Terikat 3.857.246.933 4.051.689.029
Aset Neto Terikat - -
JUMLAH ASET NETO 3.857.246.933 4.051.689.029
JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO 3.857.246.933 4.051.689.029

9
LAPORAN AKTIVITAS PROGRAM PKBL
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam rupiah)
TAHUN
URAIAN
2017 2016
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT PENDAPATAN
Alokasi Biaya/ Anggaran Perusahaan 849.780.000 756.258.000
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman 215.857.200 245.118.326
Pendapatan Bunga/jasa giro 4.651.045 5.657.963
Pendapatan Lain-lain - 23.235.676
SUB JUMLAH 1.070.288.245 1.030.269.965
ALOKASI BUMN PEDULI DAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER
YANG BERAKHIR PEMBATASANNYA
Alokasi Dana BUMN Peduli - -
ANTT- Berakhir Waktu - -
SUB JUMLAH - -
JUMLAH PENDAPATAN 1.070.288.245 1.030.269.965
BEBAN
Dana Pembinaan Kemitraan/hibah - -
Penyaluran -Bina Lingkungan 1.008.986.000 716.450.000
Pelimpahan Dana Ke Unit PKBL lain - -
Beban Admin dan Umum 420.000 420.000
Beban Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman 5.034.000 15.434.171
Beban lain-lain 250.290.341 -
SUB JUMLAH 1.264.730.341 732.304.171
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO TIDAK TERIKAT (194.442.096) 297.965.794
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER
ANTT- Penyis.BUMN peduli - -
ANTT - Terbebaskan - -
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO TERIKAT TEMPORER - -
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN
Sumbangan Terikat - -
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO TERIKAT PERMANEN - -
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO (194.442.096) 297.965.794
ASET NETO AWAL TAHUN 4.051.689.029 3.753.723.235
ASET NETO AKHIR TAHUN 3.857.246.933 4.051.689.029

Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan PJT I Tahun Buku yang berakhir tanggal 31
Desember 2017 yang telah diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat ”Wajar Dalam
Semua Hal Yang Material” sesuai Laporan Nomor: R-102/PJT-rsl/RSL03/II/2018, tanggal 15 Februari 2018.

Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
tahun buku 2017 yang telah diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat ”Wajar Dalam
Semua Hal Yang Material” sesuai Laporan Nomor: R-103/PKBLPJT-rsl/RSL03/II/2018, tanggal 15 Februari 2018

Pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (volledig acquit et de charge) kepada segenap Direksi dan
Dewan Pengawas atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2017,
sejauh tindakan tersebut termuat dalam laporan tahunan dan perhitungan tahunan serta dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Penetapan penggunaan Laba Bersih Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2017 sebesar Rp.123.330.445.950,- dengan
pembagian sebagai berikut :
a. Cadangan Tujuan Rp.117.163.923.652,- (95,00%)
b. Dividen Rp. 6.166.522.298,- (5,00%)
Rp.123.330.445.950,- (100,00%)

10
Penetapan alokasi dana Program Bina Lingkungan tahun buku 2018 sumber dananya dari Anggaran Beban
Perusahaan tahun buku 2018 sebesar Rp. 1.077,75 juta (ekuivalen 0,87% dari Laba Bersih Tahun 2017) sesuai
usulan hasil Pembahasan/ Rapat Teknis Program PKBL tahun 2018 dengan Keasdepan Tanggung Jawab Sosial &
Lingkungan Kementerian BUMN.

Penetapan kembali KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono sebagai auditor eksternal untuk melaksanakan financial
audit atas Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2018 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2018

Penyesuaian Penghasilan Direksi dan Dewan Pengawas untuk tahun buku 2018

Pemberian Tantiem kepada Direksi dan Dewan Pengawas atas kinerja Tahun Buku 2017 sesuai Peraturan Menteri
BUMN Nomor: PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 jo PER-02/MBU/06/2016 tanggal 20 Juni 2016 jo PER-
01/MBU/06/2017 tanggal 20 Juni 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor PER-04/MBU/2014 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, Dan
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

11
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

PEMBAHASAN TEKNIS LAPORAN


TAHUNAN TAHUN BUKU 2017

DISAMPAIKAN DI KEMENTERIAN PUPR


Jakarta, 4 April 2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

DAFTAR ISI
Hal.
1 Judul Presentasi …………………………………………………………...… 01
2 Daftar Isi …..…..…..…..…………………...…..…..…..…..…..……………. 02
3 Latar Belakang …..…..…..………………………...………………….…….. 03
4 Laporan Posisi Keuangan …………………………..………………...……. 04
5 Laporan Laba Rugi ….………………….…………….......…...…..……….. 05
6 Laporan Progres Investasi …………………………………………………. 08
7 Laporan Produksi ……………………………………………...……………. 09
8 Laporan Kinerja ………………………………...…………………………… 12
9 Laporan PKBL …………………………...………………………………….. 13
10 Key Performance Indicators (KPI) ………….………..….………………… 15
11 Penugasan Pemerintah/ Pelayanan Umum ………………..….………….. 16
12 Hal-hal yang Perlu Mendapat Persetujuan …………………...…………… 42

1
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

LATAR BELAKANG

I. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2010


tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II, pasal 80 (1) :
Dalam waktu paling lama 5 (lima) bulan setelah tahun buku
Perusahaan ditutup, Direksi wajib menyampaikan laporan
tahunan termasuk laporan keuangan yang telah diaudit
kepada Menteri untuk memperoleh pengesahan.

II. Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor :


S-94/MBU/01/2017 tanggal 30 Januari 2017 perihal Pengesahan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Perum Jasa
Tirta II Tahun 2017.

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

LAPORAN POSISI KEUANGAN


PER 31 DESEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(dalam jutaan rupiah)
URAIAN 31-12-2017 31-12-2016 Naik (turun) %
1 2 3 4=2-3 5=2:3

ASET :

Aset Lancar 665.600,19 526.624,88 138.975,31 126,39

Aset Tidak Lancar 468.262,97 414.471,62 53.791,35 112,98

Total Aset 1.133.863,16 941.096,50 192.766,66 120,48

LIABILITAS & EKUITAS :

Liabilitas Jk Pendek 141.554,94 116.427,68 25.127,26 121,58

Liabilitas Jk Panjang 140.379,88 149.376,44 (8.996,56) 93,98

Ekuitas 851.928,34 675.292,38 176.635,96 126,16

Total Liabilitas & Ekuitas 1.133.863,16 941.096,50 192.766,66 120,48

2
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

PERBANDINGAN REALISASI LABA RUGI TAHUN 2017


DENGAN RKAP TAHUN 2017 DAN REALISASI TAHUN 2016
(dalam jutaan rupiah)
Realisasi RKAP Realisasi % Realisasi terhadap
U R A I A N Tahun Tahun Tahun RKAP Realisasi
2017 2017 2016 2017 Tahun 2016
1 2 3 4 5=2:3 6=2:4
1. Pendapatan Usaha 828.699,82 849.257,21 743.805,77 97,58 111,41
2. Beban Usaha (476.091,84) (473.796,73) (396.008,41) 100,48 120,22
3. Laba Usaha 352.607,98 375.460,48 347.797,36 93,91 101,38
4. Beban Promosi dan Pemasaran (4.997,66) (4.500,00) (3.156,49) 111,06 158,33
5. Beban Administrasi dan Umum (141.300,80) (140.607,37) (119.829,80) 100,49 117,92
6. Pendapatan Lain-lain 36.928,36 26.002,22 22.602,48 142,02 163,38
7. Beban Lain-lain (9.588,09) (8.500,00) (22.223,35) 112,80 43,14
8. Laba Sebelum Pajak 233.649,79 247.855,33 225.190,20 94,27 103,76
9. Beban Pajak Penghasilan (59.097,82) (74.356,60) (54.544,56) 79,48 108,35
10. Laba Bersih Tahun Berjalan 174.551,97 173.498,73 170.645,64 100,61 102,29
11. Penghasilan Komprehensif Lain 10.616,27 - 4.713,53 - 225,23
12. Laba Penghasilan Komprehensif
185.168,24 173.498,73 175.359,17 106,73 105,59
Tahun Berjalan

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

PERBANDINGAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN 2017


DENGAN RKAP TAHUN 2017 DAN REALISASI TAHUN 2016
(dalam jutaan rupiah)
Realisasi RKAP Realisasi % Realisasi terhadap
Uraian Pendapatan Tahun Tahun Tahun RKAP Realisasi
2017 2017 2016 2017 Tahun 2016
1 2 3 4 5 = 2:3 6 = 2:4
A. Pendapatan Usaha
Pendapatan Sumber Daya Air
a. Pendapatan Listrik 538,369.93 516,911.18 503,036.39 104.15 107.02
b. Pendapatan Air Baku 222,169.74 268,496.85 195,195.96 82.75 113.82
c. Pendapatan Air Bersih 4,375.01 4,568.60 3,753.18 95.76 116.57
764,914.68 789,976.63 701,985.53 96.83 108.96
Pendapatan Non Sumber Daya Air
a. Pendapatan Pariwisata 12,583.77 17,935.50 12,798.80 70.16 98.32
b. Pendapatan Sewa Lahan 42,218.31 31,677.00 21,177.06 133.28 199.36
c. Pendapatan Laboratorium 2,290.75 1,772.00 2,126.14 129.27 107.74
d. Pendapatan Air Minum Dalam Kemasan 4,762.21 6,996.08 3,292.35 68.07 144.64
e. Pendapatan Usaha Lainnya 1,930.10 900.00 2,425.89 214.46 79.56
63,785.14 59,280.58 41,820.24 107.60 152.52
B. Pendapatan Luar Usaha
Pendapatan Lain-lain 36,928.36 26,002.22 22,602.48 142.02 163.38
Total Pendapatan 865,628.18 875,259.43 766,408.24 98.90 112.95

3
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

PERBANDINGAN REALISASI BEBAN TAHUN 2017


DENGAN RKAP TAHUN 2017 DAN REALISASI TAHUN 2016
(dalam jutaan rupiah)
Realisasi RKAP Realisasi % Realisasi terhadap
Uraian Beban Tahun Tahun Tahun RKAP Realisasi
2017 2017 2016 2017 Tahun 2016
1 2 3 4 5 = 2:3 6 = 2:4

A. Beban Usaha
Beban Sumber Daya Air
a. Beban Listrik 111,309.60 96,473.21 95,463.86 115.38 116.60
b. Beban Air Baku 294,113.91 307,621.57 233,827.40 95.61 125.78
c. Beban Air Bersih 13,885.96 14,648.48 13,260.41 94.79 104.72
419,309.47 418,743.26 342,551.67 100.14 122.41
Beban Non Sumber Daya Air
a. Beban Pariwisata 22,169.08 20,635.26 20,229.12 107.43 109.59
b. Beban Sewa Lahan 18,172.27 16,064.33 14,606.08 113.12 124.42
c. Beban Laboratorium 5,557.94 5,382.93 5,706.48 103.25 97.40
d. Beban Air Minum Dalam Kemasan 9,821.69 10,909.73 10,744.20 90.03 91.41
e. Beban Usaha Lainnya 1,061.39 2,061.22 2,170.86 51.49 48.89
56,782.37 55,053.47 53,456.74 103.14 106.22
B. Beban Promosi dan Pemasaran 4,997.66 4,500.00 3,156.49 111.06 158.33
C. Beban Administrasi dan Umum 141,300.80 140,607.37 119,829.80 100.49 117.92
D. Beban Lain-lain 9,588.09 8,500.00 22,223.35 112.80 43.14
Total Beban 631,978.39 627,404.10 541,218.05 100.73 116.77

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

PERBANDINGAN PROGRES INVESTASI


TAHUN 2017 DENGAN RKAP TAHUN 2017

(dalam jutaan rupiah)


Progres R K AP % Progres
Uraian Investasi Tahun terhadap
Tahun 2017 2017 *) RKAP 2017
1 2 3 4=2:3
Penyertaan 20,000.00 20,000.00 100.00
Tanah 1,063.32 1,070.00 99.38
Sarana 495.09 500.00 99.02
Bangunan 41,115.15 42,504.00 96.73
Instalasi & Jaringan 96,204.82 100,806.00 95.44
Alat Angkut & Albes 468.44 500.00 93.69
Perabot & Peralatan 8,178.13 9,031.46 90.55
Jumlah 167,524.96 174,411.46 96.05
*) sesuai Surat Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta II No. S-20/DP/2017 tanggal 28 April 2017 perihal Tanggapan
atas Permohonan Persetujuan Pergeseran Pos Investasi pada RKAP Tahun 2017

4
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

PERBANDINGAN REALISASI PRODUKSI TAHUN 2017


DENGAN RKAP TAHUN 2017 DAN REALISASI TAHUN 2016
Realisasi RKAP Realisasi % Realisasi terhadap
No U r a i a n Satuan Tahun Tahun Tahun RKAP Realisasi
2017 2017 2016 2017 Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7=4:5 8=4:6

I Penyaluran Listrik kWh 1,312,653,000 1,061,906,304 1,243,965,000 123.61 105.52


1. PT. PLN 948,662,386 598,746,304 877,810,663 158.44 108.07
2. Non PLN / Swasta 313,835,161 410,000,000 317,376,330 76.55 98.88
3. Pemakaian Sendiri 50,155,453 53,160,000 48,778,007 94.35 102.82

3
II Penyaluran Air Baku m 995,148,375 1,023,000,000 944,118,186 97.28 105.41
1. PAM DKI Jaya 522,136,670 500,000,000 509,399,681 104.43 102.50
2. PDAM Kabupaten 182,328,767 177,000,000 141,145,612 103.01 129.18
3. Industri 290,682,938 346,000,000 293,572,893 84.01 99.02

3
III Penyaluran Air Bersih m 2,206,807 2,007,856 1,812,736 109.91 121.74
1. Industri 182,851 205,000 215,309 89.20 84.92
2. Pemakaian Sendiri 955,861 500,816 640,128 190.86 149.32
3. Penduduk 1,068,095 991,000 957,299 107.78 111.57
4. PDAM Tirta Tarum - 311,040 - - -

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

PERBANDINGAN REALISASI PRODUKSI PARIWISATA TAHUN 2017


DENGAN RKAP TAHUN 2017 DAN REALISASI TAHUN 2016
Realisasi RKAP Realisasi % Realisasi terhadap
Uraian Satuan Tahun Tahun Tahun RKAP Realisasi
2017 2017 2016 2017 Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 = 3:4 7 = 3:5
Hotel & Bungalow
- Hotel Pesanggrahan unit 639 3.800 2.041 16,82 31,31
- Hotel Istora & Bungalow kamar 5.083 6.000 4.608 84,72 110,31
- Extra Bed buah 422 - 1.763 - 23,94
Rekreasi
- Kapal Motor trip 397 807 254 49,19 156,30
- Ticketing orang 294.462 500.000 312.146 58,89 94,33
Water World
- Ticketing orang 46.328 78.480 49.673 59,03 93,27
Bar & Restoran
- Room Service (FB) porsi 4.289 11.585 8.499 37,02 50,46
- Pool Side Bar porsi 59.812 21.415 29.977 279,30 199,53
Gedung Konvensi (Grha Vidya)
- Room Rental kali 168 250 225 67,20 74,67
- Food & Beverage (Banquet) porsi
\ 62.602 50.000 51.143 125,20 122,41

5
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

PERBANDINGAN REALISASI PRODUKSI LAINNYA TAHUN 2017


DENGAN RKAP TAHUN 2017 DAN REALISASI TAHUN 2016

Realisasi RKAP Realisasi % Realisasi terhadap


No Uraian Satuan Tahun Tahun Tahun RKAP Realisasi
2017 2017 2016 2017 Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7 = 4 :5 8=4:6

I Pemanfaatan Lahan Ha 765.65 683.57 558.84 112.01 137.00


1. Pertanian 377.38 363.84 288.59 103.72 130.77
2. Non Pertanian 388.27 319.73 270.26 121.44 143.67

II Analisa Laboratorium sampel 4,792 4,000 3,470 119.80 138.10

III AMDK
- Galon 19 liter galon 142,734 248,700 118,215 57.39 120.74
- Botol 1500 ml botol 18,516 156,000 54,984 11.87 33.68
- Botol 600 ml botol 459,576 1,280,900 475,848 35.88 96.58
- Botol 330 ml botol 1,578,840 1,635,900 876,624 96.51 180.10
- Gelas 240 ml gelas 2,016,528 4,760,000 2,131,920 42.36 94.59

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

KINERJA TAHUN 2017

• Kriteria Penilaian:
Mengacu kepada SK Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni
2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN.

• Rincian Total Skor sebagai berikut:

Skor Skor
Jenis Aspek
Tahun 2017 Tahun 2016
1. Aspek Keuangan 46,50 46,50
2. Aspek Operasional 33,91 34,81
3. Aspek Administrasi 15,00 15,00
Total Skor 95,41 96,31
• Tingkat Kesehatan:
Tingkat Kesehatan Perum Jasa Tirta II dalam tahun buku 2017 masuk dalam kategori “SEHAT”
dengan klasifikasi AAA dengan total skor 95,41 (Total Skor 95,41 > 95= AAA).

• Opini Auditor : “laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material”

6
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

PENJELASAN SINGKAT LAPORAN BIDANG PKBL


TAHUN 2017

PROGRAM KEMITRAAN
(dalam Rupiah)
2017 2016
1. DANA TERSEDIA

1.1 Saldo Awal Rp 43,215,411.00 48,884,188.00

1.2 Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan Rp 1,485,417,137.00 1,340,526,892.00


1.3 Jasa Administrasi Pinjaman Rp 229,866,940.00 223,636,428.00
1.4 Jasa Giro Rp 5,417,751.00 5,222,166.00
1.5 Angsuran belum teridentifikasi Rp 8,402,000.00 -
1.6 Kelebihan Pembayaran angsuran Rp 5,073,943.00 64,000.00
1.7 Penerimaan Lain-lain Rp 1,124,500.00 1,125,167.00
Jumlah 1 Rp 1,778,517,682.00 1,619,458,841.00
2. PENGGUNAAN DANA
2.1 Penyaluran Pinjaman Kemitraan Rp 1,718,000,000.00 1,570,000,000.00
2.2 Dana Pembinaan Kemitraan : Rp - -
2.3 Beban Operasional : Rp - -
2.4 Pengeluaran Lainnya Rp 1,587,548.00 6,243,430.00
-  Angsuran Teridentifikasi Rp - 4,495,000.00
-  B. Pajak & Adm. Bank Rp 1,587,548.00 1,748,430.00
Jumlah 2 Rp 1,719,587,548.00 1,576,243,430.00
Saldo per 31 Desember (1 - 2) Rp 58,930,134.00 43,215,411.00

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

PROGRAM BINA LINGKUNGAN


(dalam Rupiah)
2017 2016

1. DANA TERSEDIA
1.1 Saldo Awal Rp 38,082,919.00 83,730,793.00
1.2 Penerimaan Dana dari BUMN Pembina Rp 3,966,925,000.00 1,092,058,000.00
1.4 Penerimaan lain-lain : Rp 16,414,803.00 588,009.00
- Bunga Jasa Giro Rp 419,059.00 463,167.00
- Lain-lain (BUMN Peduli Kesehatan Tahun 2013) Rp 15,971,449.00 -
- Lain-lain (Penggantian pajak & Biaya Adm. Bank) Rp 24,295.00 124,842.00
- Lain-lain (Kerjasama Penyaluran BUMN Hadir Untuk Negeri) Rp 514,000,000.00 315,207,500.00
Jumlah 1 Rp 4,535,422,722.00 1,491,584,302.00
2. PENGGUNAAN DANA
2.1
Penyaluran Dana BUMN Pembina Rp 3,991,885,000.00 1,138,201,250.00
- Bantuan kepada korban bencana alam Rp 50,000,000.00 50,000,000.00
- Bantuan Pendidikan dan/ atau Pelatihan Rp 117,525,000.00 105,381,000.00
- Bantuan Pengembangan prasarana dan/atau sarana umum Rp 399,440,000.00 125,000,000.00
- Bantuan Sarana Ibadah Rp 400,000,000.00 -
- Bantuan Peningkatan Kesehatan Rp 300,000,000.00 -
- Bantuan Pelestarian alam Rp 199,920,000.00 -
- Bantuan Sosial Kemasyarakatan Rp 2,525,000,000.00 819,333,000.00
- Bantuan Pendidikan Peningkatan Kapasitas MB PK Rp - 38,487,250.00
2.2 Beban Operasional Rp - -
2.3 Penggunaan Lainnya (Beban Adm. & Umum) Rp 514,083,810.00 315,300,133.00
- Pajak & Adm. Bank Rp 83,810.00 92,633.00
- Kerjasama Penyaluran BL Pembinaan Mantan Atlit Jabar Rp 514,000,000.00 315,207,500.00
Jumlah 2 Rp 4,505,968,810.00 1,453,501,383.00
3. Saldo Akhir Dana BUMN Pembina (1 - 2) Rp 29,453,912.00 38,082,919.00

7
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) TAHUN 2017


NO PERSPEKTIF/INDIKATOR BOBOT SATUAN TARGET REALISASI PENCAPAIAN SKOR
1 2 3 4 5 6 7=6:5 8=7x3
I. Keuangan & Pasar
1 Pertumbuhan Pend. Usaha 10 % 15,90 11,41 71,78% 7,18
2 Ebitda Margin 12 % 33,72 32,30 95,79% 11,49
Sub Jumlah I. 22 18,67
II. Fokus Pelanggan
1 Indeks Kepuasan Pelanggan 9 % 82,00 82,20 100,24% 9,02
Sub Jumlah II. 9 9,02
III. Efektivitas Produk & Proses
1 Pencapaian Produksi Listrik (Total) 10 Juta kWh 1061,91 1312,65 123,61% 12,00
2 Pertumbuhan Penyaluran Air Baku 10 % 6,79 5,41 79,60% 7,96
3 Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Konservasi 9 % 90,00 98,20 109,11% 9,45
Sub Jumlah III. 29 29,41
IV. Fokus Tenaga Kerja
1 Produktivitas Karyawan 8 Rpjuta/orang 296,73 360,17 121,38% 8,40
Sub Jumlah IV 8 8,40
V. Kepemimpinan, Tata Kelola & Tanggungjawab kemasyarakatan
1 Pencapaian nilai assesmen penerapan GCG 7 Nilai 90,00 79,08 87,87% 6,15
2 Pencapaian skor KPKU 6 Nilai 498,00 510,00 102,41% 6,14
3 Sinergi BUMN 5 Juta rupiah 7,00 24,416 348,80% 5,25
4 Penyaluran Dana PKBL 4 % 80,00 85,94 107,42% 4,20
5 Capex 6 % 90,00 100,00 111,11% 6,30
6 Ketersediaan & Pemutakhiran data di Portal BUMN 4 kali tgl 30/31 4,00 100,00% 4,00
Sub Jumlah V 32 32,05
JUMLAH 100 97,55

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Pencapaian Kinerja Pengelolaan SDA


Bidang Penugasan Pemerintah/
Pelayanan Umum

Perum Jasa Tirta II 2017

8
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta II

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Pengelolaan SDA di Wilayah Sungai Citarum


Total Aliran : ± 13 Milliar m3/Tahun
S.Citarum : ± 6 Milliar m3/Tahun
Sungai Lain : ± 7 Milliar m3/Tahun

Aliran yang dikendalikan : ± 8 Miliar m3/Tahun (± 62% Total)


Aliran yang belum dikendalikan ± 5 Milliar m3/Tahun (± 38%). Aliran tersebut belum
dimanfaatkan mengalir ke laut Jawa.

• Irigasi 87% (6,8 Miliar m3/Tahun)


• PAM Jaya 6% (0,51 Miliar m3/Tahun) 80% Pasok Air Minum DKI Jakarta
• Domestik & Industri 3,5% (0,4 Miliar m3/Tahun)
• Tak Termanfaatkan 3,2% (0,2 Miliar m3/Tahun)
• Municapitalities 0,3% (0,025 Miliar m3/Tahun)

9
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Kontribusi Ketahanan Pangan Nasional Oleh PJT II

PJT II memasok ± 90% kebutuhyan air (6,8 Miliar


m3/tahun) untuk areal pertanian seluas ± 300.000
Ha (Jawa Barat bagian Utara) tanpa dipungut biaya
apapun.
Bila diasumsikan produksi rata-rata padi 5,5
Ton/Ha/Musim, maka PJT II mendukung produksi
padi sebanyak 3,3 Juta Ton/Tahun, atau ekuivalen
dengan nilai sebesar Rp13,86 Triliun/tahun.
(Asumsi harga GKG:Rp4.200,-/kg-Sumber
Kementerian Pertanian)

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Penyediaan Air Baku oleh PJT II

PJT II sebagai BUMN yang berbentuk PERUM dalam


menjalankan tugasnya mempunyai 2 aspek yang harus
dijalankan, yaitu : aspek sosial dan komersial (bisnis) :
1. Aspek Sosial (90%)
Penyediaan pelayanan bagi pemberian air untuk irigasi bagi
para petani di sebagian wilayah Jawa Barat, pengelolaan
banjir, konservasi dan penyuluhan.
2. Aspek Komersial (10%)
Penyediaan pelayanan bagi pemanfaatan air baku untuk
industri, PAM DKI Jakarta, PDAM Kab/Kota, PLTA
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik.

10
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Pemeliharaan Prasarana SDA Tahun 2017

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pekerjaan
Penanggulangan Darurat
Tanggul Kiri SS. Bulak Mangga B.Ma 20b

11
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pekerjaan
Penanggulangan Darurat Tanggul Kiri SS. Bekasi Utara
B.Ut. 1 – 2

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pekerjaan
Penanggulangan Darurat Bendung Cipamingkis

12
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pekerjaan
Swakelola Pengangkatan Lumpur Rutin
Saluran Tarum Barat

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pekerjaan
Swakelola Pengangkatan Sampah Syphon Cibeet

13
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pekerjaan
Pelaksanaan Pengangkatan Sampah di Bangunan Air

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pekerjaan
Pelaksanaan Pemeliharaan Rutin Bangunan Air Sal. Induk

14
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pekerjaan
Pelaksanaan Pemeliharaan Bangunan Air
di Saluran Sekunder Seksi Binong

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pekerjaan
Pelaksanaan Pemeliharaan Kebersihan Rutin
Waduk Cipancuh

15
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Kegiatan Konservasi Tahun 2017

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pelaksanaan Penanaman Pohon

16
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pelaksanaan Oxbow Bojongsoang

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pelaksanaan Oxbow Bojongsoang


(Lanjutan..)

17
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pelaksanaan Oxbow Cibarangbang

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pelaksanaan Oxbow Cibarangbang


(Lanjutan…)

18
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pelaksanaan Oxbow Rancamanyar

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pelaksanaan Oxbow Rancamanyar


(Lanjutan..)

19
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pelaksanaan Penertiban


Keramba Jaring Apung (KJA)

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pelaksanaan Penertiban


Keramba Jaring Apung (KJA) Lanjutan…

20
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Dokumentasi Pelaksanaan
Pilot Project Teknologi Biogas

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

HAL-HAL YANG PERLU MENDAPAT PERSETUJUAN DALAM RAPAT


PEMBAHASAN BERSAMA
1. Mengusulkan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Perum Jasa Tirta II
tahun buku 2017 yang telah diaudit oleh KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan.

2. Mengusulkan Persetujuan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perum Jasa Tirta II
tahun Buku 2017 yang telah diaudit oleh KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan.

3. Mengusulkan Persetujuan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig
acquit et de charge) kepada segenap Direksi dan Dewan Pengawas atas tindakan pengurusan dan
pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2017.

4. Mengusulkan penetapan penggunaan Laba Bersih Perum Jasa Tirta II tahun buku 2017 sebesar
Rp174.551.972.018,- dengan pembagian sebagai berikut :
a. Deviden Rp 17.455.197.000,- ( 10 % )
b. Cadangan Rp157.096.775.108,- ( 90 % )

5. Mengusulkan pemberian Tantiem sebesar Rp 14 Milyar kepada pengurus (Direksi dan Dewan Pengawas)
yang telah dibiayakan pada tahun 2017.

6. Mengusulkan penetapan kenaikan remunerasi Direksi dan honorarium Dewan Pengawas untuk tahun buku
2018 sebesar Rp90.000.000,- untuk gaji Direktur Utama.

7. Mengusulkan proses pelelangan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit atas laporan tahunan
dan perhitungan tahunan Perum Jasa Tirta II tahun buku 2018.

21
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

22
04/12/2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

FASILITASI PENGUSAHAAN BUMN PERUM


DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUPR
Oleh:
Dr. Ir. Masrianto, MT
Direktur Bina Investasi Infrastruktur

Jakarta, 7 November 2018

TUGAS SUBDIT FASILITASI DAN MITIGASI RISIKO


INVESTASI INFRASTRUKTUR
Pasal 789 Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015
“Direktorat Bina Investasi Infrastruktur menyelenggarakan
Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 fungsi pelaksanaan fasilitasi pembinaan pengusahaan
Pasal 800 BUMN Perum di Kementerian”

Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015


Tusi Subdit FMRII Pasal 802
• penyiapan bahan perumusan
kebijakan di bidang penyelesaian Seksi Fasilitasi Investasi
permasalahan dan pengembangan
• Tugas: melaksanakan penyiapan bahan perumusan
mitigasi risiko investasi infrastruktur; kebijakan, pelaksanaan koordinasi, advokasi, dan fasilitasi,
• Pelaksanaan koordinasi, advokasi pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
dan fasilitasi di bidang penyelesaian penyelesaian permasalahan investasi infrastruktur, serta
permasalahan dan pengembangan pelaksanaan fasilitasi pembinaan pengusahaan BUMN
mitigasi risiko investasi infrastruktur; Perum di Kementerian.
• Pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang penyelesaian Seksi Mitigasi Risiko
permasalahan dan pengembangan
mitigasi risiko investasi infrastruktur; • Tugas: melaksanakan penyiapan bahan perumusan
• Pelaksanaan fasilitasi dan kebijakan, pelaksanaan koordinasi, advokasi, dan fasilitasi,
pembinaan pengusahaan BUMN pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pengembangan mitigasi risiko investasi infrastruktur.
Perum di Kementerian

1
04/12/2018

PEMBINAAN BUMN PERUM

DITJEN BINA
KONSTRUKSI

DITJEN
SUMBER DAYA AIR
Pembinaan
untuk
meningkatkan DITJEN CIPTA KARYA
Kesepakatan
kinerja Pembinaan
pengusahaan
PJT 1 dan 2
KEMENTERIAN /
LEMBAGA TERKAIT

PEMERINTAH
DAERAH TERKAIT

PEMBINAAN BUMN PERUM

PEMBINAAN PJT 1 DAN 2


Kinerja Perusahaan:
1. Laporan Semester dan Tahunan
2. Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP)

Evaluasi Kinerja
Tarif Perusahaan
Substansi kinerja:
1. Kinerja Operasi dan
Pemeliharaan
2. Penerimaan BJPSDA
Koordinator: Koordinator: 3. Penerimaan listrik (khusus PJT II)
Ditjen Bina 4. Optimasi pemanfaatan BMN:
Ditjen SDA
1. Pengusahaan SPAM
Konstruksi
2. EBT

2
04/12/2018

Terima Kasih

3
Pembahasan

TAHUN - 2019

RAPAT PEMBAHASAN RKAP TAHUN 2019 PERUM JASA TIRTA I


BERSAMA KEMENTERIAN PUPR
JAKARTA, 7 NOVEMBER 2018

SISTEMATIKA RINGKASAN
TEMA & ASUMSI RKAP 2019

PAPARAN

RESUME LABA/RUGI
POTRET RKAP 2019
KOMPOSISI KEGIATAN USAHA

POSISI KEUANGAN

KEGIATAN INVESTASI

ASPIRASI PEMILIK SAHAM/ MODAL ABSOLUTE TARGET


TARGET, INDIKATOR MAIN TARGET
SPECIFIC TARGET
& KINERJA KINERJA PERUSAHAAN ASPEK OPERASIONAL
ASPEK KEUANGAN
ASPEK ADMINISTRASI
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)

PROGRAM RENCANA PENYALURAN DANA


PROGRAM KEMITRAAN TAHUN 2019
KEMITRAAN DAN
BINA LINGKUNGAN RENCANA PENYALURAN DANA
PROGRAM BINA LINGKUNGAN
TAHUN 2019

1
Pemenuhan Aspirasi Pemilik Saham/ Modal (Absolute Pertumbuhan
Target, Main Target & Specific Target serta aspek Ekonomi Nasional1
operasional)

Kegiatan Usaha: 596,80 milyar (109,4% thd progn ‘18)


Tingkat Inflasi1
Laba bersih: 128,83 milyar (109,4% thd prognosa 2018)
Investasi: 124,48 milyar (100,2% thd prognosa 2018)

Rp14.400/USD
Pertumbuhan Jasa Non Air Baku secara Agresif Nilai Tukar Rupiah1

Suku Bunga
Akselerasi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Perbendaharaan Negara1
(SPAM)
Iklim 2019
www.bmkg.co.id
Anak Perusahaan (Jasa Tirta Energi) terpisah dari INDUK
(Perum Jasa Tirta I) = Nota Keuangan beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2019

Rp. Milyar
REAL RKAP PROGN DRAFT RKAP 2019 % CAPAIAN RKAP ‘19 THD
KURAIAN
2017 2018 2018 JTE INDUK KONSOL REAL’17 RKAP’18 PROG’18
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7=5+6) (8=7/2) (9=7/3) (10=7/4)

KEGIATAN USAHA 528,50 576,30 545,41 7,77 589,04 596,80 112,9 103,6 109,4
KEGIATAN USAHA SDA 479,79 512,35 482,95 - 520,04 520,04 108,4 101,5 107,7
BEBAN SDA 361,53 388,48 370,48 - 392,48 392,48 108,6 101,0 105,9
KEGIATAN USAHA NON SDA 48,71 63,95 62,46 7,77 69,00 76,77 157,6 120,0 122,9
BEBAN NON SDA 32,57 42,69 40,46 5,36 41,40 46,76 143,6 109,5 115,5
LABA USAHA 134,40 145,13 134,47 2,41 155,16 157,57 117,2 108,6 117,2
KEGIATAN DILUAR USAHA 53,53 12,92 31,93 - 12,90 12,90 24,1 99,8 40,4
BEBAN DILUAR USAHA 30,17 3,98 15,49 - 5,32 5,32 17,6 133,6 34,3
LABA BERSIH 123,33 117,09 117,70 1,88 126,95 128,83 104,5 110,0 109,4

PLTA PDAM INDUSTRI


WS Brantas : Rp167,00/kWh WS Brantas : Rp133,00 /m3 WS Brantas : Rp274,00/m3
WS B. Solo : Rp222,00/kWh WS B. Solo : Rp140,50/m3 WS B. Solo : Rp246,00/m3
WS Jratunseluna : Rp50,06/kWh WS Jratunseluna : Rp98/m3 WS Jratunseluna : Rp122,00/m3
WS Serayu Bogowonto : Rp49,82/kWh WS Serayu Bogowonto : Rp97/m3 WS Serayu Bogowonto : Rp121,00/m3
WS Tobasa : Rp27,00/kWh WS Tobasa : Rp - /m3 WS Tobasa : Rp - /m3

2
600 596,80
576,30
533,30 528,50 512,35 545,41 520,04
500 482,30 479,79 482,95
400
MILYAR RUPIAH

358,63
300 320,23 321,14
281,10
200

100
39,13 37,49 51,00 48,71 63,95 62,46 76,77
-
2014 2015 2016 2017 RKAP PROGN RKAP
2018 2018 2019
USAHA NON SDA USAHA SDA TOTAL KEGIATAN
PENDAPATAN USAHA
USAHA

80 76,77
70 63,95 62,46
60 51,00
MILYAR RUPIAH

48,71
50
39,13 37,49
40
30
20
10
-
2014 2015 2016 2017 RKAP PROGN RKAP
2018 2018 2019

a. PLTM b. SPAM c. AMDK d. Pariwisata e. Konstruksi f. Konsultansi g. Laboraturium h. Lahan, dll USAHA NON SDA

PERTUMBUHAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
1.200 5000
4.413
1.026,63
Sambungan Rumah (SR)
960 4000
3525
3328 3347 820,13
Produksi (x 1000 m³)

2958
720 656,92 3000
2581 631,56
550,18
485,96
480 444,00 2000
346,54

240 1000
152,35
109,24
0 48,29 19 47 52 53 68
-
- 0
Real 2014 Real 2015 Real 2016 Real 2017 Prog 2018 RKAP 2019
Prod Brondong Prod Sekaran SR Brondong SR Sekaran

Uprating IPA Sekaran, Lamongan, Jawa Timur Detail Engineering Design, SPAM Cilacap, Jawa Tengah

Pembanguan Jaringan Transmisi – Distribusi ke Dsn


Detail Engineering Design, SPAM KIW, Jawa Tengah
Benges, Lamongan, Jawa Timur

Pembanguan SPAM Jakamitra, Lamongan, Jawa Timur Pengembangan SPAM Tembesi, Batam

3
URAIAN PROGNOSA 2018 (Rp.) RKAP 2019 (Rp.) % RKAP VS PROGN

ASET (1) (2) (3 = 2/1)


a. Aset Lancar 495.026,86 447.118,00 90,3%
b. Penyertaan - 20.000,00 -
c. Aset Tetap 334.891,60 383.579,66 114,5%
d. Aset tak Berwujud 3.206,17 21.444,98 668,9%
e. Properti Investasi 42,16 42,16 -
f. Aset Pajak Tangguhan 19.157,25 14.868,67 100,0%
g. Aset Tidak Digunakan dalam Operasi - - -
h. Aset Lain-lain 20.461,07 23.132,07 113,1%
Jumlah Aset 872.785,12 910.185,54 104,3%
LIABILITAS & EKUITAS
a. Liabilitas Jangka Pendek 124,581,23 62.230,30 50,0%
b. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 19.621,79 2.892,59 14,7%
c. Liabilitas Jangka Panjang - - -
d. Ekuitas 728.582,09 845.062,65 116,0%
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 872.785,12 910.185,54 104,3%

Rp. Juta
RKAP 2018 REALOKASI – 2 PROGNOSA ‘18 RKAP 2019 % RKAP 2019 THD
NO. URAIAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) RKAP ‘18 REALOK PROG ‘18
A. INVESTASI PENGEMBALIAN FUNGSI/ PENGGANTIAN BARU
I Tanah 15.100,00 15.100,00 27.287,00 15.893,62 105,3 100,7 58,2
II Bangunan dan Ged (fasilitas) 12.684,07 21.901,13 7.651,13 18.100,00 142,7 82,6 236,6
III Prasarana & Sarana SDA 3,660,00 3.038,67 2.438,66 1.000,00 27,3 32,9 16,4
IV Peralatan Mesin 70.911,00 54.959,73 32.736,34 5.375,00 7,6 9,8 16,4
V Peralatan Kantor 200.00 281,83 161,83 80,00 40,0 28,4 49,4
VI Peralatan Umum & Lab 7.500,00 14.438,04 13.135,24 1.825,00 24,3 12,6 13,9
VII Pengembangan IT 16.500,00 13.362,33 3.162,34 19.200,00 116,4 143,7 607,1
B. INVESTASI PENGEMB
I Pengembangan SPAM 10.190,00 5.044,71 2.688,07 11.050,00 108,4 219,0 411,1
II Pengembangan Konstruksi 14,486,93 14.404,47 9.210,27 7.000,00 48,3 48,6 76,0
III Pengembangan Pariwisata 6,800,00 6.576,71 1.050,17 2.290,00 33,7 34,8 218,1
IV Pengembangan PLTA/ PLTM 2,906,00 3.237,38 3,237,38 - - - -
V Pengembangan AMDK - 1.163,00 1.163,00 - - - -
VI Pengembangan Laboratorium - 300,00 - - - - -
C PENYERTAAN 16.007,00 22.450,00 20.350,00 42.671,00 266,6 190,1 209,7
TOTAL A+B+C 176.945.00 176.945,00 124.271,43 124.484,62 70,4 70,4 100,2

4
ABSOLUTE TARGET, Target dalam nilai mutlak untuk masing-masing BUMN ditetapkan oleh masing-masing
Deputi Teknis sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian BUMN 2015-2019, meliputi target-target
sebagai berikut :
Rp. Juta
RKAP 2019 % RKAP 2019 THD
NO URAIAN PROGNOSA 2018
(KONSOLIDASI) PROGNOSA 2018
(1) (2) (3) (4) (5=4/3)
A. ABSOLUTE TARGET
1 Total Aset 872.785,12 910.185,54 ⬆ 104,3%
2 Laba bersih 117.704,12 128.826,37 ⬆ 109,4%
3 Total Ekuitas 728.582,09 845.062,65 ⬆ 116,0%
4 CAPEX 124.271,43 124.484,62 ⬆ 100,2%
5 Deviden (10%) 11.770,41 12.882.63 ⬆ 109,4%

B. MAIN …

MAIN TARGET, Indikator-indikator utama yang dapat menggambarkan keberhasilan akan kinerja dari suatu perusahaan
dan dapat dibandingkan. Target harus lebih baik dari pencapaian tahun sebelumnya dan/atau lebih tinggi dari rata-rata industri,
meliputi target-target berikut : (%)

NO URAIAN PROGN 2018 RKAP 2019 (KONSOLIDASI) PERTUMBUHAN


(1) (2) (3) (4) (5=4-3)
1 Sales to Average Asset 66,810 66,945 ⬆ 0,135
2 Debt to Equity Ratio (DER) 24,272 9,745 ⬇ (14,528)
3 Debt Service Coverage Ratio - - -
4 EBITDA Margin 31,853 31,857 ⬆ 0,003
5 Net Profit Margin 21,581 21,586 ⬆ 0,005
6 Return on Equity (ROE) 19,814 19,848 ⬆ 0,003
7 Return on Asset (ROA) 13,486 14,154 ⬆ 0,668
8 Market Share Growth 3,199 9,423 ⬆ 6,224
9 Current Ratio 397,353 718,489 ⬆ 321,137
10 Operating Cashflow to Sales 30,327 32,544 ⬆ 2,218
11 Operating Cashflow to Debt Ratio 114,703 298,243 ⬆ 183,541
NOTE : Debt to Equity Ratio (DER) semakin turun/ negatif semakin baik C. SPECIFIC …

5
SPECIFIC TARGET Skor
RKAP 2019
NO URAIAN PROGN 2018 CAPAIAN %
(KONSOLIDASI)
(1) (2) (3) (6) (9=6/3)
1 Higher supply for energy infrastructure needs 3,48 4,00 ⬆ 115,0
2 Higher protection, development and water usage from 5,89 6,50 ⬆ 110,3
river and water resources
3 Revenue Growth from water resources utilization 3,84 4,00 ⬆ 104,2
4 Percentage of sanitazion and cleanliness rate 7,50 7,50 ⬆ 100,0
5 Number of Employees per water connections - - -
6 Penurunan laju sedimentasi 4,31 4,40 ⬆ 102,1
7 Rata-rata volume tampungan waduk 2,00 2,00 ⬆ 100,0
8 Pertumbuhan layanan air baku 2,87 3,00 ⬆ 104,45
9 Kapasitas tampungan efektif waduk 1,00 1,00 ⬆ 100,0
10 Pertumbuhan saluran irigasi dan saluran - - -
11 Growth number of power plant and capacity 1,00 1,00 ⬆ 100,0
12 Power plant capacity utilization rate 0,80 0,80 ⬆ 100,0

URAIAN PROGNOSA 2018 RKAP 2019


NO CAPAIAN %
ASPEK OPERASIONAL (SKOR) (SKOR)

(1) (2) (3) (5) (7=5/3)


1 Pengembangan, Perlindungan DAS & Pemanfaatan Air 10,90 11,50 105,5
2 Penyediaan Air Bersih 6,00 6,00 100,0
3 Pengendalian Laju Sedimentasi di Waduk 5,5 5,5 100,0
4 Layanan Air Baku 8,1 8,1 100,0
5 Pengukuran Kapasitas Tampungan Waduk 3,0 3,0 100,0
TOTAL 33,50 34,10 101,8

URAIAN NILAI
NO Bobot SKOR
ASPEK KEUANGAN PROGN ‘18 RKAP ‘19
(1) (2) (3) (4) (5) (6=5x3)
1 Return on Equity (ROE) 15 19,81 % 19,85 % 15,0
2 Return on Investment (ROI) 10 20,30 % 22,55 % 10,0
3 Cash Ratio 3 245,53 % 600,22 % 3,0
4 Current Ratio 4 397,45 % 718,49 % 3,0
5 Collection Period (CP) 4 45 hari 22 hari 4,0
6 Perputaran Persediaan 4 1 hari 1 hari 4,0
7 Total Aset Turn Over (TATO) 4 67,45 % 72,33 % 2,0
8 Ratio Modal Sendiri thd Total Aset (TMS thd TA) 6 83,48 % 92,85 % 3,5
TOTAL 50 44,5

6
URAIAN NILAI SKOR
NO Bobot
ASPEK ADMINISTRASI PROGN ‘18 RKAP ‘19 PROGN ‘18 RKAP ‘19
(1) (2) (3) (4) (5) (6=4x3) (7=5x3)
a Laporan perhitungan tahunan 3 28 Februari ‘18 18 Maret ’19 3 3
b Rancangan RKAP 3 31 Oktober ‘18 31 Oktober ‘19 3 3
c Laporan Periodik (hari keterlambatan) 3 0 hari 0 hari 3 3
d Kinerja Kemitraan
1) Efektivitas Penyaluran 3 97,42% 97,48% 3 3
2) Kolektibilitas Pengembalian 3 80,11% 82,58% 3 3
TOTAL 15 15,0 15,0

NO ASPEK SKOR MAX PROGN ‘18 RKAP ‘19 %


a OPERASIONAL 35,0 33,5 34,10 101,8
b KEUANGAN 50,0 45,0 44,5 98,9
c ADMINISTRASI 15,0 15,0 15,0 100,0
TOTAL 100 93,50 93,60 100,1
“SEHAT AA” “SEHAT AA”

BOBOT BOBOT
PARAMETER KPI SATUAN TARGET PARAMETER KPI SATUAN TARGET
2019 2019
I PERSPEKTIF KEUANGAN & PASAR 22,0 IV PERSPEKTIF FOKUS TENAGA KERJA 15,0
1 Pertumbuhan Pendapatan Usaha 4,0 % 9,42 1 Produktiivitas Karyawan 5,0 Juta Rp/ 1.000,0
Karyawan
2 EBITDA Margin 4,0 % 31,86
2 Peningkatan Kompetensi SDM 5,0 Jam / 20,0
3 Realisasi CAPEX 4,0 skor Baik sekali Peserta
(bs) 3 Tingkat Kecelakaan Kerja 5,0 Kejadian 0,0
4 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan 5,0 % 22,91 V PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN,
Non SDA TATAKELOLA & TANGGUNG JAWAB 15,0
5 Prosentase Biaya thd Pendapatan 5,0 % 73,60 KEMASYARAKATAN
1 Penerapan GCG 7.5 skor 85,0
II PERSPEKTIF FOKUS PELANGGAN 20,0
2 Penerapan KPKU 7.5 skor 540,0
1 Indeks Kepuasan Pelanggan 10,0 Skor 77,0
VI PERSPEKTIF AGEN PEMBANGUNAN 10,0
2 Tindak Lanjut Penanganan 10,0 % 100,0
Keluhan Pelanggan 1 Sinergi BUMN 2,0 Milyar Rp 2,0

III PERSPEKTIF EFEKTIFITAS PRODUK 2 Penugasan Pemerintah


18,0
DAN PROSES - Penyediaan air irigasi 2,0 % 100,0
1 Pengelolaan Lingkungan 6,0 batang 890.000 - Pemantauan kualitas air 2,0 laporan 4,0
2 Pencapaian Layanan Air Baku: - Pengendalian daya rusak 2,0 % 100,0
- PLTA 4,0 Juta kWh 5.911,16 - Inspeksi Bendungan 2,0 laporan 1,0
- PDAM 4,0 Juta m3 475,79 TOTAL PERSPEKTIF I S.D VI 100,0
- INDUSTRI 4,0 Juta m3 521,98

7
SUMBER DANA PROGRAM KEMITRAAN
- Saldo Awal per 1 Januari 2019 Rp 72.444.162,-
- Penerimaan Laba Tahun 2018 Rp 0,-
- Pengembalian Pinjaman Pokok Rp 2.500.000.000,-
- Penerimaan Jasa Administrasi Rp 300.00.000,- Bantuan Bencana Alam Rp 280.000.000,-
- Jasa Giro / Bank Rp 4.000.000,- Bantuan Pendidikan dan/ atau Pelatihan Rp 80.000.000,-
- Penerimaan Lain-Lain Rp 0,- Bantuan Peningkatan Kesehatan Rp 80.000.000,-
Jumlah Dana Rp 2.876.444.162,- Bantuan Pengembangan Prasarana/ Saran Rp 290.000.00,-
PENGGUNAAN PENYALURAN DANA Umum
- Pinjaman Modal Kerja Rp 2.680.000.000,- Bantuan Sarana Ibadah Rp 250.000.000,-
- Biaya Pembinaan Kemitraan Rp 120.000.000,- Bantuan Pelestarian Alam Rp 83.000.000,-
Jumlah: Rp 2.608.000.000,- Bantuan Sosial Kemasyarakatan Dalam Rp 150.000.000,-
Rangka Pengentasan Kemiskinan
- Pajak Jasa Giro Rp 0,-
Bantuan, Pendidikan, Pelatihan, Rp 75.000.000,-
- Biaya Administrasi Bank Rp 0,-
Pemagangan, Pemasaran, Promosi dan
- Biaya Operasional Rp 1.200.000,- Bentuk Bantuan Lain yang terkait dengan
JUMLAH PENGGUNAAN DANA Rp 2.801.200.000,- upaya Peningkatan Kapasitas Mitra Binaan
SALDO AKHIR PER 31 DESEMBER 2019: Rp 75.244.162,- Beban Pajak dan Administrasi Bank Rp -
JUMLAH Rp 1.288.000.000,-
15

Pengesahan RKAP Tahun 2019

Pengesahan RKA - PKBL Tahun 2019

Pengesahan Key Performance Indicators (KPI) RKAP Tahun 2019

Pengesahan Kinerja Operasional RKAP Tahun 2019

Persetujuan Izin Prinsip Pendirian Anak Perusahaan Bidang Energi

Persetujuan Penghapusan Piutang

8
9
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

DRAFT RKAP 2019


PERUM JASA TIRTA II

MATERI DISAMPAIKAN PADA RAPAT PEMBAHASAN TEKNIS DENGAN KEMENTERIAN PUPR


Jakarta, 7 November 2018
1

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

MATERI PEMBAHASAN
1. DASAR PENYUSUNAN RKAP 2019
2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019
3. DRAFT POSTUR RKAP 2019
4. PROGRAM INVESTASI 2019
5. PEMENUHAN TERHADAP ASPIRASI PEMEGANG
SAHAM
6. TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
7. HAL – HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN

1
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

1. DASAR PENYUSUNAN RKAP 2019

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

1. DASAR PENYUSUNAN RKAP 2019


• Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-101/MBU/2002
tanggal 4 Juni 2002 tentang “Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara”.
• Surat Menteri BUMN Nomor S-564/MBU/08/2018 tanggal 31
Agustus 2018 Perihal Penyampaian Aspirasi Pemegang
Saham/Pemilik Modal Untuk Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan Tahun 2019.
• Rapat Direksi dengan Dewan Pengawas mengenai
Pembahasan Awal Draft RKAP 2018 tanggal 1 Oktober 2018
dan 26 Oktober 2018.

2
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019


A. FAKTOR EKSTERNAL (ASUMSI EKONOMI MAKRO)
• Pertumbuhan Ekonomi 5,3 %
• Tingkat Laju Inflasi kisaran 3,5%
• Nilai tukar Rp14.400/US$
• Suku Bunga SPN 3 bulan rata-rata 5,3%

Catatan : Asumsi berdasarkan RAPBN 2019

3
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
I. PENYESUAIAN TARIF
2017 2018 Asumsi 2019
No. Uraian Satuan %
Rp Rp Rp

I Listrik :
1 Listrik ke PLN (PLTA Ir. H. Djuanda) kWh 298,53 315,00 323,00 102,54
2 Listrik ke Non PLN/Swasta
a Industri (tarif rata-rata) kWh 825,00 825,00 864,11 104,74
b Penduduk kWh 408,00 530,00 560,00 105,66
c PS kWh 772,00 795,16 835,00 105,01

II Air Baku :
1 Air Baku ke PAM Jaya m3 228,65 250,00 261,25 104,50
2 a) Air Baku ke PDAM Kabupaten/Kota m3 122,29 122,29 127,79 104,50
3 a) Air Baku ke Industri m3 208,60 208,60 219,03 105,00

III Air Bersih :


1 ke Industri m3 5.000,00 5.000,00 6.250,00 125,00
2 ke Penduduk m3 3.000,00 3.000,00 3.750,00 125,00
3 Curah m3 2.500,00 2.500,00 3.125,00 125,00

IV AMDK :
1 Galon 19 Liter Galon 10.000,00 11.000,00 14.000,00 127,27
2 Botol 600 ml Botol 1.250,00 1.312,50 1.600,00 121,90
3 Botol 330 ml Botol 1.041,67 1.125,00 1.400,00 124,44
4 Gelas 240 ml Gelas 312,50 343,75 500,00 145,45

V Laboratorium (rata-rata) sample 443.000,00 456.000,00 520.000,00 114,04

VI BJPSDA PLTA:
1 Ir. H. Djuanda kWh 85,28 85,28 85,28 100,00
2 Saguling kWh 14,01 14,01 14,01 100,00
3 Cirata kWh 45,69 45,69 45,69 100,00
7

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
II. PENJELASAN ASUMSI TARIF 2019
1) LISTRIK
a. Listrik ke PLN (PLTA Ir. H. Djuanda)
Asumsi Tarif PLN Rp. 323,-/kWh berdasarkan kesepakatan antara PJT II dan PT. PLN
sesuai Berita Acara No. 0747-1.BA/DAN.02.03/DIVORJBT/2018 tanggal 31 Agustus
2018 yang akan ditetapkan melalui Keputusan Jual Beli Tenaga Listrik oleh Menteri
ESDM.
b. Listrik ke Non PLN / Swasta
- Industri
Asumsi Tarif Industri Rp. 864,11/kWh naik 4,74% dari Tarif Tahun 2018 Rp. 825,-
/kWh merupakan 80% dari Tarif Dasar Listrik (TDL) Industri berdasarkan PRT
Direktur Utama No. 1/3/PRT/2015 tanggal 30 Januari 2015.
- Penduduk
Asumsi Tarif Penduduk Rp. 560,-/kWh naik 5,66 % dari Tarif Tahun 2018 Rp. 530,-
/kWh merupakan 80% dari Tarif Dasar Listrik (TDL) Industri berdasarkan PRT
Direktur Utama No. 1/3/PRT/2015 tanggal 30 Januari 2015.
- Pemakaian Sendiri (PS)
Asumsi Tarif PS Rp. 835,-/kWh. Naik 5% dari Tarif Tahun 2018 Rp. 795,16/kWh.

4
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
II. PENJELASAN ASUMSI TARIF 2019
2) AIR BAKU
a. Air Baku ke PAM Jaya
Asumsi Tarif PAM Jaya Rp. 261,25,-/m3 naik 4,5% dari Tarif Tahun 2018 Rp.250./m3.
Tarif Tahun 2018 berdasarkan Kepmen PUPR No. 893/KPTS/2017 tanggal
10 November 2017.
b. Air Baku ke PDAM Kabupaten / Kota
Asumsi Tarif PDAM Kabupaten / Kota Rp. 127,79,-/m3 naik 4,5% dari Tarif Tahun
2018 Rp.122,29/m3. Tarif Tahun 2018 berdasarkan Kepmen PUPR No.
216/KPTS/M/2017 tanggal 4 April 2017.
c. Air Baku ke Industri
Asumsi Tarif untuk Industri sebesar Rp. 219,03,-/m3 naik 5% dari Tarif Tahun 2018
Rp.208,60/m3. Tarif Tahun 2018 berdasarkan Kepmen PUPR No. 216/KPTS/M/2017
tanggal 4 April 2017.

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
II. PENJELASAN ASUMSI TARIF 2019
3). AIR BERSIH
a. Air Bersih ke Industri
Asumsi Tarif Air Bersih untuk Industri sebesar Rp. 6.250,-/m3 naik 25% dari Tarif
Tahun 2018 Rp. 5.000,-/m3. Tarif Tahun 2018 berdasarkan Peraturan Direksi Perum
Jasa Tirta II No.1/4/PRT/2016 tanggal 1 Februari 2016.
b. Air Bersih Penduduk
Asumsi Tarif Air Bersih untuk Penduduk sebesar Rp. 3.750,-/m3 naik 25% dari Tarif
Tahun 2018 Rp. 3.000,-/m3. Tarif Tahun 2018 berdasarkan Peraturan Direksi Perum
JasaTirta II No. 1/4/PRT/2016 tanggal 1 Februari 2016.
c. Air Curah
Asumsi Tarif Air Bersih Curah sebesar Rp. 3.125,-/m3 naik 25% dari Tarif Tahun 2018
Rp. 2.500,-/m3. Tarif Tahun 2018 berdasarkan Peraturan Direksi Perum JasaTirta II
No. 1/4/PRT/2016 tanggal 1 Februari 2016.

10

5
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
II. PENJELASAN ASUMSI TARIF 2019
4) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Tarif 2018 berdasarkan Peraturan Direksi PJT II No.1/22/PRT/2015 tanggal
16 Nopember 2015.
a. Galon 19 Liter
Asumsi Tarif untuk Galon 19 liter sebesar Rp. 13.600,-/galon naik 27,27% dari
Tarif Tahun 2018 Rp. 11.000,-/galon.
b. Botol 600 ml
Asumsi Tarif untuk Botol 600 ml sebesar Rp. 1.600,-/botol naik 21,90% dari
Tarif Tahun 2018 Rp. 1.312,50,-/botol.
c. Botol 330 ml
Asumsi Tarif untuk Botol 330 ml sebesar Rp. 1.375,-/botol naik 24,44% dari
Tarif Tahun 2018 Rp. 1.125,-/botol.
d. Cup 240 ml
Asumsi Tarif untuk Cup 240 ml sebesar Rp. 500,-/cup naik 45,45% dari Tarif
Tahun 2018 Rp. 343,75,-/botol.
11

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
II. PENJELASAN ASUMSI TARIF 2019
4.1) Tabel Daftar Harga Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
HIGH MEDIUM LOW AMDK PJT II 2019
VARIAN GALON / GALON / GALON / GALON /
SATUAN SATUAN SATUAN SATUAN
DUS DUS DUS DUS
Aqua Cleo Prim A
Galon 19 ltr Rp 14.000 Rp 14.000
Rp 16.000 Rp 16.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 11.000 Rp 11.000
Aqua Nestle Oasis
600 ml (24 pcs) Rp 38.400 Rp 1.600
Rp 45.000 Rp 1.875 Rp 43.000 Rp 1.792 Rp 30.000 Rp 1.250
Amidis Aqua Cleo
330 ml (24 pcs) Rp 33.600 Rp 1.400
Rp 36.000 Rp 1.500 Rp 35.000 Rp 1.458 Rp 27.000 Rp 1.125
Aqua Amidis Oasis
240 ml (48 pcs) Rp 24.000 Rp 500
Rp 30.000 Rp 625 Rp 25.000 Rp 521 Rp 17.000 Rp 354

12

6
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
II. PENJELASAN ASUMSI TARIF 2019
5) LABORATORIUM
Asumsi Tarif rata – rata sample Laboratorium sebesar Rp. 520.000,-/sample naik 14%
dari Tahun 2018 Rp. 456.000,-/sample. Tarif tahun 2018 berdasarkan Peraturan Direksi
PJT II No. 1/DIR/29/PRD-PED/2017.
6) BJPSDA PLTA
Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No. 935/KPTS/M/2017 tanggal 22 November
2017 tentang Penetapan Tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Sumber
Daya air bagi Pembangkit Listrik Tenaga Air Ir. H. Djuanda, Saguling dan Cirata di
Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta II.
a. Ir.H. Djuanda
BJPSDA Ir.H.Djuanda sebesar Rp. 85,28,-/m3
b. Saguling
BJPSDA Saguling sebesar Rp. 14,01/m3
c. Cirata
BJPSDA Cirata sebesar Rp. 45,69/m3.
13

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
III. STAGNASI PENYERAPAN AIR BAKU OLEH PDAM DAN INDUSTRI

• Evaluasi pendapatan Perusahaan untuk tahun 2018 mengindikasikan bahwa penyerapan


Air Baku oleh PDAM maupun Industri menunjukkan stagnasi (tidak ada perkembangan
yang signifikan) terhadap penyerapan air bakunya.

• Penyebab terjadinya stagnasi tersebut untuk penyerapan Air Baku oleh PDAM adalah
kegiatan pengembangan investasi fasilitas IPA maupun Jaringan Pipa Distribusi PDAM
yang sangat rendah karena keterbatasan anggaran APBD, bukan berarti permintaan Air
Bersih dari para pelanggan PDAM rendah. Terbukti bahwa Tingkat Pelayanan Air Bersih di
masing-masing Wilayah Kerja PDAM masih sangat rendah (hanya dalam kisaran 20%).

14

7
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
III. STAGNASI PENYERAPAN AIR BAKU OLEH PDAM DAN INDUSTRI
600,00

500,00

400,00

300,00

200,00

100,00

0,00
Real 2007 Real 2008 Real 2009 Real 2010 Real 2011 Real 2012 Real 2013 Real 2014 Real 2015 Real 2016 Real 2017 Prog. 2018 RKAP 2019

1. PAM JAYA 2. PDAM Kab./Kota 3. Industri


dalam juta m3

RKAP
Uraian Real 2007 Real 2008 Real 2009 Real 2010 Real 2011 Real 2012 Real 2013 Real 2014 Real 2015 Real 2016 Real 2017 Prog. 2018
2019
1. PAM JAYA 444,67 453,67 450,65 471,53 462,48 466,60 452,81 467,52 481,62 509,40 522,4 506,17 540,17
2. PDAM Kab./Kota 136,98 141,33 72,68 78,27 89,76 104,16 106,97 118,19 129,04 140,75 182,33 292,34 285,06
3. Industri 229,28 226,83 228,86 220,79 247,67 255,98 259,53 280,97 296,68 293,57 290,68 385,79 373,42
Jumlah 810,93 821,83 752,19 770,59 799,91 826,74 819,31 866,68 907,34 943,72 995,41 1184,30 1198,65
15

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
III. STAGNASI PENYERAPAN AIR BAKU OLEH PDAM DAN INDUSTRI
• Kebijakan PJT II untuk tahun 2019 adalah berinvestasi secara lebih intens untuk
Pengembangan SPAM Non Regional melalui pendirian Anak Perusahaan Bidang SPAM
maupun kolaborasi dengan Strategic Partners, dalam upaya membantu peningkatan
Pelayanan Air Bersih sekaligus meningkatkan Pendapatan Perusahaan yang lebih intens
dari sisi Pengusahaan Air Bersih, bukan hanya Air Baku.
• Intensitas pengembangan SPAM Non Regional oleh PJT II (melalui pendirian Anak
Perusahaan) tanpa mengurangi kewajiban PJT II dalam mengelola sumber Air Baku
maupun pasokan Air Baku untuk Irigasi. Diharapkan dengan peningkatan kemampuan
PJT II tersebut dari sisi pendanaan akan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber Air
Baku maupun pasokan Air Baku untuk Irigasi.
• Kehadiran PJT II dalam mengelola sumber daya air yang semakin berkemampuan baik
dari sisi Pendanaan, Operasional maupun Manajemen Tata Kelola Air pastinya akan
meringankan Pemerintah dalam hal penghematan APBN terhadap Pengelolaan Sumber
Daya Air maupun Pemenuhan Kebutuhan Air Baku dan Air Bersih bagi Masyarakat
maupun para Petani.

16

8
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

B. FAKTOR INTERNAL
III. STAGNASI PENYERAPAN AIR BAKU OLEH PDAM DAN INDUSTRI
BESARNYA FUNGSI SOSIAL YANG HARUS DIJALANKAN OLEH PJT II
Total Aliran : ± 13 Miliar m3/Tahun Aliran yang belum dikendalikan ± 5 Miliar
S. Citarum : ± 6 Miliar m3/Tahun m3/Tahun (± 38 %). Aliran tersebut belum
Sungai Lain : ± 7 Miliar m3/Tahun dimanfaatkan mengalir ke laut Jawa.

Aliran yang dikendalikan : ± 8 Miliar


m3/Tahun (± 62 % Total) Persentase Pengusahaan SDA
• S. Citarum : ± 6 Miliar m3/Tahun Pengusahaan 10 %:
• Sungai Lain : ± 2 Miliar m3/Tahun 1,2 Milyar m3/Tahunn

Catatan :
PJT II harus berinovasi untuk
meningkatkan market value
porsi Pengusahaan (10%)
sementara melakukan
penguatan operasional pada
Aspek Sosial (90%).

Irigasi 90 %:
6,8 Milyar m3/Tahun

17

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
IV. KEBIJAKAN BARU PJT II TAHUN 2019 ONWARD-STRENGTHENING ON INNOVATION

• Kebijakan PJT II tahun 2019 adalah untuk setiap permintaan pelanggan baru baik industri
maupun PDAM, PJT II tidak lagi memasok Air Baku tetapi memasok Air Bersih. PJT II
akan berinvestasi untuk fasilitas IPA dan/atau Jaringannya.

• Perhitungan water balance untuk Sumber Air Baku STB dikaitkan dengan Penerbitan SI-
PSDA (Surat Izin Pengusahaan Sumber Daya Air) lebih diberikan prioritas kepada inisiatif
Pengembangan SPAM baik Regional maupun Non Regional.

• Prioritas tersebut secara tidak langsung mengindikasikan bahwa alokasi Air Baku selain
untuk Pemanfaatan SPAM akan menjadi lebih selektif.

• PJT II menyikapi hal ini dengan tetap menjalankan Pengelolaan dan Pengusahaan Air
Baku sebagaimana diamanatkan, namun juga memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap Pengembangan Usaha SPAM yang memiliki nilai kemanfaatan yang jauh lebih
besar, melalui eksistensi Anak Perusahaan Bidang SPAM.

18

9
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
IV. KEBIJAKAN PJT II TAHUN 2019 ONWARD-STRENGTHENING ON INNOVATION

• Mulai tahun 2018, seluruh pelanggan Air Baku PJT II (PDAM dan Industri) secara
bertahap telah dipasang water meter oleh PJT II, sehingga diharapkan akurasi
pembacaan pemakaian air baku dan air bersih dapat dijamin (losses dapat dikurangi
secara signifikan – peningkatan pendapatan Perusahaan). Pembacaan water meter
dapat dilihat dari Control Room di masing-masing Unit Usaha Wilayah maupun Kantor
Pusat dan para pelanggan dapat mengakses informasi pemakaiannya setiap saat
melalui sistem telemetering yang akan juga dikembangkan sejalan dengan pemasangan
water meter. Dalam hal ini akurasi dan fairness pemakaian kepada pelanggan dapat
dicapai.

19

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

TOPOLOGI SISTEM IT UNTUK MANAJEMEN DATA SDA DAN WATER METER


TAGIHAN

WM
UUW IV PJT II
A-3
Sub Station WM
( Citarum Hulu & TAGIHAN
Jatiluhur)
A-1 A-2 UU PLTA PJT II
( Control Building
TAGIHAN
Jatilhur dan PETT
Curug )
UUW I s/d III

KANTOR PUSAT
KEUANGAN
PP SDA/L R&L & PPP
AKUNTANSI

B-3 B-1 B-4


REKAP
SISDA RUANG TAGIHAN
SERVER
B-2 UTAMA B-5
DATA
PROJECT
PELANGGAN
CONTROL

WEB SITE PERUM JASA TIRTA II


20

10
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
V. HAL-HAL LAINNYA

PERBANDINGAN BIAYA OP SDA & PENDAPATAN BJPSDA

URAIAN REAL 2016 REAL 2017 RKAP 2018 PROG. 2018 RKAP 2019

Pendapatan Air
199.713.723.883 222.169.740.000 325.998.018.073 424.227.299.268 740.396.847.374
Bak (BJPSDA)

Beban Air Baku 233.827.398.558 332.148.480.000 355.820.880.000 348.452.160.000 416.358.860.000


(Biaya OP)
-14,59% -33,11% -8,38% 21,75% 77,83%

-34.113.674.675 -109.978.740.000 -29.822.861.927 75.775.139.268 324.037.987.374

Catatan : Prognosa Pendapatan tahun 2018 & RKAP 2019 mengalami kenaikan
dengan asumsi BJPSDA PLTA terealisasi
21

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


B. FAKTOR INTERNAL
V. HAL-HAL LAINNYA
• Grafik Pemenuhan Kebutuhan Biaya Pengelolaan SDA
1.650,00
1.500,00
1.350,00
1.200,00
1.050,00
900,00
750,00
600,00
450,00
300,00
150,00
-
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pendapatan BJPSDA Pemenuhan Biaya Pengelolaan SDA Kebutuhan Biaya Pengelolaan SDA Ideal
Juta Rupiah
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Kebutuhan Biaya Pengelolaan 463,52 498,87 536,91 577,86 621,93 669,36 720,41 775,36 835,02 879,92 927,82 978,34 1.058,85 1.146,00
SDA Ideal
Pemenuhan Biaya 196,61 194,95 237,89 315,91 402,48 364,05 409,99 534,88 467,24 683,28 743,81 828,70 981,25 1.431,60
Pengelolaan SDA
Pendapatan BJPSDA 70,67 71,56 75,60 93,09 94,76 113,61 124,29 137,24 153,12 160,60 195,20 222,17 424,22 740,40

(Sumber : Laporan Keuangan PJT II Audited 2006 s/d 2017, Prognosa 2018 & RKAP 2019) 22

11
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


C. SIMULASI OPERASI IR.H.DJUANDA UNTUK PRODUKSI LISTRIK

SIMULASI WADUK IR H DJUANDA TAHUN 2019

IR H DJUANDA
URAIAN SATUAN SATUAN
JAN JAN
FEB FEB
MAR MAR
APR APR
MEI MEI JUN JUNJUL JUL AGS AGS SEP SEP OKTOKT NOV NOV DES
DES JAN
JAN
SifatAliran
Sifat Aliran N NN N
N NN NN NN N N N N N N N N N NN NN
AirMasuk
Air MasukSimulasi
Simulasi m3/det m3/det
192,70 192,70 221,04
207,83 207,83 221,04
222,72 222,72
170,97 170,97
160,71 160,71
137,83 137,83 99,63 99,63 95,69 95,69137,11137,11 198,10 198,10 200,42
200,42
TMAPembuang
TMA Pembuang m m
27,30 27,30 27,30
27,30 27,30 27,30
27,30 27,30
27,30 27,30
27,50 27,50
27,50 27,50
27,30 27,30 27,30 27,3027,50 27,50 27,50 27,50 27,30 27,30 27,30
27,30
AirMasuk
Air MasukLokal
Lokal m3/det m3/det
24,88 24,88 26,77
28,29 28,29 26,77
27,50 27,50
19,39 19,39
14,13 14,13
8,92 8,925,24 5,24 4,54 4,54 8,21 8,21 19,07 19,07 21,52
21,52
TMA Djuanda Baru m 92,92 95,04 97,40 100,37 102,78 103,39 101,59 98,80 96,29 93,98 91,76 92,29 94,00
TMA Djuanda Baru m 92,92 95,04 97,40 100,37 102,78 103,39 101,59 98,80 96,29 93,98 91,76 92,29 94,00
Volume Hitung Baru juta m3 1432,25 1565,84 1722,78 1931,55 2111,33 2158,42 2022,03 1819,51 1648,16 1498,54 1362,04 1394,00 1499,74
Volume Hitung Baru juta m3 1432,25 1565,84 1722,78 1931,55 2111,33 2158,42 2022,03 1819,51 1648,16 1498,54 1362,04 1394,00 1499,74
Delta Storage Baru juta m3 133,59 156,94 208,77 179,78 47,09 -136,39 -202,51 -171,35 -149,62 -136,50 31,96 105,73
Delta Storage Baru juta m3 133,59 156,94 208,77 179,78 47,09 -136,39 -202,51 -171,35 -149,62 -136,50 31,96 105,73
Delta Storage m3/det 49,88 64,87 77,95 69,36 17,58 -52,62 -75,61 -63,98 -57,73 -50,96 12,33 39,48
Delta Storage m3/det 49,88 64,87 77,95 69,36 17,58 -52,62 -75,61 -63,98 -57,73 -50,96 12,33 39,48
Penguapan juta m3 7,55 7,15 8,30 8,71 9,08 8,62 9,20 9,65 8,85 8,24 7,17 7,58
Penguapan
Penguapan juta m3 7,55
mm/bulan 7,15
155,00 8,30
140,00 8,71
155,00 9,08
150,00 8,62
155,00 9,20
150,00 155,00 9,65 155,00 8,85 140,00 8,24138,00 7,17123,00 7,58126,00
Penguapan
Luas Genangan mm/bulan 155,00
km2 140,00
70,90 155,00
73,71 150,00
76,91 155,00
81,01 150,00
84,42 155,00
85,29 155,00 78,83
82,74 140,00 75,40138,0072,31 123,0069,38 126,00 70,08
Luas Genangan
Penguapan km2 70,90
m3/det 73,714,18 76,91 4,36 81,014,57 84,42
4,79 85,29
4,91 82,74
4,86 78,83
4,67 4,4675,40 3,9972,31 3,65 69,38 3,31 70,081,65
Penguapan
Air Keluar Turbin m3/det 4,18
m3/det 4,36
140,00 4,57
140,00 4,79
140,00 4,91
150,00 4,86
150,00 4,67
210,00 210,00 4,46 160,003,99 150,00 3,65185,00 3,31183,00 1,65 158,11
Air
AirKeluar Turbin
Limpasan m3/det 140,00
m3/det 140,000,00 140,00
0,00 150,00
0,00 150,00
0,00 210,00
0,00 210,00
0,00 160,00
0,00 150,00 0,00185,00 0,00 183,00 0,00 158,110,00
0,00
Air
AirLimpasan
Keluar HJV m3/det 0,00
m3/det 0,000,00 0,000,00 0,000,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,000,00 0,000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Air
AirKeluar
KeluarHJV
Total m3/det 0,00
m3/det 0,00
140,00 0,00
140,00 0,00
140,00 0,00
150,00 0,00
150,00 0,00
210,00 210,00 0,00 160,000,00 150,00 0,00185,00 0,00183,00 0,00 158,11
Keb.
Air Pengairan
Keluar Total 2019 m3/det m3/det
140,00 83,83 140,00
140,00 76,66 89,63
150,00 104,71
150,00 149,40
210,00 203,47
210,00 205,71 160,00 137,99 150,00 76,51185,00180,12 183,00 181,90 158,11
114,20
Produksi
Keb. Pengairan 2019 m3/det MW
81,75 83,08 89,55
76,66 86,74 91,17
104,79 102,55
148,51 105,15
202,78 145,42
205,71 139,82 137,99 101,64 77,27 90,86180,12106,99 182,36 104,27 113,99
92,31
Produksi Perhitungan
Produksi MW GWH
83,08 61,81 91,17
86,74 58,29 67,83
102,55 73,84
105,15 78,23
145,42 104,71
139,82 104,02
101,64 75,6290,86 65,42 106,99 79,60 104,2775,07 68,68
92,31 913,13
RKAP 2018
Produksi Perhitungan GWH GWh
61,81 61,92 67,83
58,29 67,24 77,63
73,84 78,07
78,23 92,96
104,71 122,81
104,02 121,36 75,62 75,94 65,42 73,9979,60 68,29 75,07 69,17 68,68 66,35 975,73
913,13
RKAP 2018JUMLAH HARI GWh 61,92 31,00
67,24 28,00
77,63 31,0078,07 30,00 31,00122,81 30,00 121,36
92,96 31,00 75,94 31,00 30,00
73,99 31,00
68,29 30,00
69,17 31,00
66,35 31,00
975,73
Presentase Equal
JUMLAH HARI Sharing 49,94%
31,00 n/a
28,00 49,94%
31,00 49,94%
30,00 49,94%
31,00 49,94%
30,00 49,94% 31,00 49,94% 31,00 49,94% 49,94%
30,00 49,94%
31,00 49,94%
30,00 49,94%
31,00 49,94%
31,00
% Terhadap VolEf Maks % 23,37% 33,45% 45,30% 61,05% 74,61% 78,16% 67,87% 52,59% 39,67% 28,38% 18,08% 20,49% 28,47%

23

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


D.SIMULASI OPERASI 3 (TIGA) WADUK SERI CITARUM TAHUN 2018 UNTUK
PROGNOSA PRODUKSI LISTRIK

URAIAN SATUAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JAN
Sifat Aliran N BS BS B KS KS N N N K N N
Air Masuk Simulasi m3/det 154,64 193,88 310,54 208,56 128,14 138,62 172,37 117,98 112,59 71,70 176,50 185,68
TMA Pembuang m 27,30 27,30 27,30 27,30 27,30 27,50 27,50 27,30 27,30 27,30 27,30 27,30 27,50
Air Masuk Lokal m3/det 22,54 47,63 49,01 37,27 20,59 16,95 8,93 7,01 5,64 4,02 18,28 21,07
TMA Djuanda Baru m 96,44 95,80 97,69 103,72 104,36 101,60 99,59 98,33 94,75 92,05 89,07 90,47 92,92
Volume Hitung Baru juta m3 1657,84 1615,45 1742,45 2184,19 2234,34 2022,54 1875,64 1786,70 1547,26 1379,65 1207,76 1286,66 1432,25
Delta Storage Baru juta m3 -42,39 127,00 441,74 50,15 -211,80 -146,91 -88,94 -239,44 -130,08 -171,89 78,90 145,59
Delta Storage m3/det -15,83 52,50 164,93 19,35 -79,08 -56,68 -33,21 -89,40 -50,19 -64,18 30,44 54,36
Penguapan juta m3 7,55 7,15 8,30 8,71 9,08 8,62 9,20 9,65 8,85 8,24 7,17 7,58
Penguapan mm/bulan 155,00 140,00 155,00 150,00 155,00 150,00 155,00 155,00 140,00 138,00 123,00 126,00
Luas Genangan km2 75,60 74,74 77,30 85,77 86,69 82,75 79,93 78,18 73,33 69,76 65,93 67,72
Penguapan m3/det 4,35 4,40 4,72 4,99 4,90 4,71 4,57 4,38 3,86 3,50 3,17 1,59
Air Keluar Turbin m3/det 147,70 133,00 133,95 181,88 197,76 174,77 187,44 190,49 159,36 132,80 143,30 128,49
Air Limpasan m3/det 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Air Keluar HJV m3/det 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Air Keluar Total m3/det 147,70 133,00 133,95 181,88 197,76 174,77 187,44 190,49 159,36 132,80 143,30 128,49
Keb. Pengairan 2018 m3/det 87,93 82,60 94,32 112,72 160,26 213,37 225,88 151,17 71,07 132,80 143,30 121,10
Produksi MW 91,35 82,38 91,47 125,37 133,03 115,26 121,96 121,18 94,78 73,61 78,15 72,73
Produksi Perhitungan GWH 67,97 55,36 68,06 90,27 98,97 82,99 90,74 90,16 68,24 54,77 56,27 54,11 877,90
RKAP 2018 GWh 61,92 67,24 77,63 78,07 92,96 122,81 121,36 75,94 73,99 68,29 69,17 66,35 975,73
JUMLAH HARI 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00

24

12
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


E. PENJELASAN ASUMSI PENDAPATAN BJPSDA –
PROGNOSA RKAP TAHUN 2018 DAN RKAP 2019

• Milestone I : 14 Februari 2013 – 17 Februari 2015


- Periode dari penerbitan Kepmen No. 56/KPTS/M/2013 tanggal 14 Februari 2013
s/d sesaat sebelum pembatalan UU No. 7/2004 tentang Sumber Daya Air (SDA)
oleh MK (17 Februari 2015).
- Merupakan periode penerapan BJPSDA yang secara hukum tidak memiliki
masalah. PLN mengakui pembayaran BJPSDA untuk periode ini tidak
bermasalah secara hukum, dinyatakan saat rapat dengan BPK – RI tanggal 12
Maret 2018 yang lalu.
• Milestone II : 18 Februari 2015 – 21 November 2017
- Periode dari pembatalan UU No. 7/2004 oleh MK s/d sesaat sebelum
diterbitkannya Kepmen No. 935/KPTS/M/2017 tanggal 22 November 2017
tentang BJPSDA Saguling, Cirata dan Juanda.
- Merupakan periode penerapan BJPSDA yang bermasalah secara hukum karena
dibatalkannya UU No. 7/2004 yang merupakan landasan hukum Kepmen No.
56/KPTS/M/2013.
25

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


E. PENJELASAN ASUMSI PENDAPATAN BJPSDA –
PROGNOSA RKAP TAHUN 2018 DAN RKAP 2019

• Milestone III : 22 November 2017 – 31 Desember 2018.


- Periode dari diterbitkannya Kepmen No. 935/KPTS/M/2017 s/d akhir 2018.
- Merupakan periode penerapan BJPSDA yang secara hukum tidak bermasalah
karena Kepmen No. 935/KPTS/M/2017 berlandaskan UU No. 11 Tahun 1974
Tentang Pengairan yang tidak dibatalkan MK.
- PLN menyatakan bersedia untuk membayarkan BJPSDA pada periode
Milestone III di beberapa rapat, di BPK maupun beberapa rapat di Direktorat
Jenderal Ketenagalistrikan.

26

13
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


F. PERNYATAAN PLN TERKAIT PEMBAYARAN BJPSDA UNTUK BENDUNGAN
YANG DIBANGUN OLEH PLN
• Dalam beberapa pertemuan rapat koordinasi bersama PLN yang digagas oleh
Kementerian BUMN, BPK maupun Ditjen Ketenagalistrikan, PLN menyatakan
penolakannya untuk membayar BJPSDA bagi pemanfaatan air di Bendungan
Saguling dan Cirata. Namun sudah bersedia untuk membayar BJPSDA bagi
pemanfaatan air di Bendungan Jatiluhur.
• Terkait dengan perkembangan sikap PLN seperti pada penjelasan di atas,
disusun asumsi pendapatan BJPSDA untuk Prognosa 2018 sebagaimana
dijelaskan pada halaman berikut.
• Asumsi pendapatan BJPSDA untuk RKAP 2019 adalah PLN membayar BJPSDA
untuk PLTA Saguling, Cirata dan Juanda untuk Milestone I & II yang tidak
bermasalah secara hukum. Sedangkan Milestone II belum dibayarkan oleh PLN.

27

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


ASUMSI PENDAPATAN BJPSDA SEBAGAI BASIS PROGNOSA 2018
Produksi (kWh) Pendapatan (Rp)
No Periode Pemberlakuan BJPSDA Jumlah (Rp)
Saguling Cirata Ir.H.Djuanda Saguling Cirata Ir.H.Djuanda

I. Milestone I 6.046.393.000 3.219.164.710 1.421.815.684 84.709.965.930 147.083.635.600 121.252.441.572 353.046.043.102

II. Milestone II 7.745.348.000 4.623.234.250 2.200.650.414 108.512.325.480 211.235.572.883 187.671.467.306 507.419.365.668

III. Milestone III 2.525.241.955 1.448.720.023,16 573.176.934 35.378.639.790 66.192.017.858 48.880.528.932 150.451.186.579

JUMLAH 16.316.982.955 9.291.118.983 4.195.643.032 228.600.931.200 424.511.226.340 357.804.437.809 1.010.916.595.350

SIMULASI PENDAPATAN BJPSDA PLTA PROGNOSA 2018


Alternatif I II III Jumlah
1 Bayar Tidak Bayar Bayar 503.497.229.681
2 Tidak Bayar Tidak Bayar Bayar 150.451.186.579
3 Tidak Bayar Tidak Bayar Tidak Bayar 0
4 Tidak Bayar Tidak Bayar Bayar Djuanda Saja 48.880.528.932
5 Bayar Djuanda Saja Tidak Bayar Bayar Djuanda Saja 170.132.970.504

28

14
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019…Lanjutan


ASUMSI PENDAPATAN BJPSDA PLTA SAGULING, CIRATA DAN JUANDA RKAP TAHUN 2019
Produksi (kWh)
URAIAN
Saguling Cirata Juanda
Tahun 2019 2.418.037.063 1.420.784.152 475.970.000
Milestone I 6.046.393.000 3.219.164.710 N/A
Milestone III 2.525.241.955 1.448.720.023 N/A
JUMLAH 10.989.672.018 6.088.668.885 475.970.000

Pendapatan (Rp.)
URAIAN Jumlah (Rp.)
Saguling Cirata Juanda
Tahun 2019 33.876.699.250 64.915.627.896 40.590.721.600 139.383.048.746
Milestone I 84.709.965.930 147.083.635.600 N/A 231.793.601.530
Milestone III 35.378.639.790 66.192.017.858 N/A 101.570.657.648
JUMLAH 153.965.304.970 278.191.281.354 40.590.721.600 472.747.307.924

29

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019

30

15
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.1. PRODUKSI
NO URAIAN RKAP 2018 PROGNOSA 2018 RKAP 2019 %
1 2 3 4 5 6=4:3 7=5:4
1 Listrik (juta kWh) 993,73 896,22 937,13 90,19% 104,56%
2 Air Baku (juta m3) 1.141,89 1.184,30 1.198,65 103,71% 101,21%
3 Air Bersih (ribu m3) 2.806,94 2.550,24 8.948,61 90,85% 350,89%
4 BJPSDA PLTA (juta kWh) 3.971,19 1.994,99 17.554,31 50,24% 879,92%
5 Laboratorium (sample) 6.226 6.226 6.420 100,00% 103,12%
6 Pemanfaatan Lahan (ribu m2) 20.072,17 9.953,45 20.309,10 49,59% 204,04%
7 AMDK
- Galon 19 Liter (ribu galon) 248,70 248,70 900,00 100,00% 361,88%
- Botol 600 ml (ribu botol) 1.379,97 1.379,97 2.382,19 100,00% 172,63%
- Botol 330 ml (ribu botol) 1.835,53 1.835,53 3.111,43 100,00% 169,51%
- Cup 240 ml (ribu cup) 5.027,85 5.027,85 13.662,00 100,00% 271,73%

31

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.1. PRODUKSI…lanjutan
RKAP PROGNOSA RKAP
NO URAIAN SATUAN %
2018 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=6:5
1 Hotel & Bungalow
Hotel Pesanggrahan kamar 3,800 792 8,579 20.84% 1083.21%
Hotel Istora & Bungalow kamar 6,000 6,000 7,135 100.00% 118.92%
Extra Bed unit 550 550 951 100.00% 172.95%

2 Rekreasi
Kapal Motor trip 807 807 1,369 100.00% 169.61%
Ticketing orang 500,000 500,000 750,000 100.00% 150.00%

3 Water World
Ticketing orang 86,328 86,328 118,700 100.00% 137.50%

4 Bar & Restoran


Room Service porsi 11,585 11,585 13,688 100.00% 118.15%
Restoran/Poolside Bar porsi 21,415 47,113 49,533 220.00% 105.14%
Food & Beverage (Banquet) porsi 50,000 50,000 82,198 100.00% 164.40%

5 Gedung Konvensi (Grha Vidya) kali 250 250 274 100.00% 109.60%

32

16
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.2. LABA/RUGI KONSOLIDASIAN (dalam Jutaan Rupiah)

PROGNOSA % %
NO URAIAN REAL 2017 RKAP 2018 RKAP 2019
2018 (4:3) (5:4)

1 2 3 4 5 6 7
A. PENDAPATAN USAHA 828.699,82 933.572,29 981.246,15 1.431.597,14 105,11% 145,90%

SDA 764.914,69 841.940,66 895.435,67 1.276.662,57 106,35% 142,57%


1 Listrik 538.369,93 510.649,06 465.914,79 506.293,15 91,24% 108,67%
2 Air Baku 222.169,74 325.998,02 424.227,30 740.396,85 130,13% 174,53%
3 Air Bersih 4.375,01 5.293,58 5.293,58 29.972,58 100,00% 566,21%

NON SDA 63.785,14 91.631,63 85.810,48 154.934,56 93,65% 180,55%


1 Pariwisata 12.583,77 16.267,72 16.267,72 24.943,83 100,00% 153,33%
2 Pemanfaatan Lahan 42.218,32 61.294,63 54.812,90 87.171,82 89,43% 159,04%
3 Laboratorium 2.290,75 2.840,86 3.210,75 5.450,00 113,02% 169,74%
4 Air Minum Dalam Kemasan 4.762,21 7.926,03 7.926,03 27.598,50 100,00% 348,20%
5 Usaha lainnya 1.930,10 3.302,39 3.593,08 9.770,41 108,80% 271,92%
-
B. BEBAN USAHA 476.091,84 507.310,15 491.083,58 600.268,46 96,80% 122,23%
SDA 419.309,47 449.193,88 434.908,23 532.720,13 96,82% 122,49%
1 Listrik 111.309,60 102.108,21 101.108,21 116.814,39 99,02% 115,53%
2 Air Baku 294.113,91 332.164,85 320.154,80 387.583,74 96,38% 121,06%
3 Air Bersih 13.885,96 14.920,82 13.645,22 28.321,99 91,45% 207,56%

BJPSDA 419.309,47 449.193,88 434.908,23 532.720,13 96,82% 122,49%


1 Beban Operasi dan Pemeliharaan 332.148,48 355.820,88 348.452,16 416.358,86 97,93% 119,49%
2 Beban Pelaksanaan Konservasi 51.154,21 54.800,00 50.740,50 63.822,06 92,59% 125,78%
3 Beban Perencanaan 18.669,42 20.000,00 18.518,43 33.007,50 92,59% 178,24%
Beban Pemantauan, Evaluasi & Pemberdayaan
4
Masyarakat 12.135,12 13.000,00 12.036,98 13.701,60 92,59% 113,83%
5 Sistem Informasi 5.202,23 5.573,00 5.160,16 5.830,11 92,59% 112,98%
33

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.3 LABA/RUGI KONSOLIDASIAN...lanjutan (dalam Jutaan Rupiah)

PROGNOSA % %
NO URAIAN REAL 2017 RKAP 2018 RKAP 2019
2018 (4:3) (5:4)

1 2 3 4 5 6 7
B. BEBAN USAHA 476.091,84 507.310,15 491.083,58 600.268,46 96,80% 122,23%
NON SDA 56.782,37 58.116,27 56.175,35 67.548,33 96,66% 120,25%
1 Pariwisata 22.169,08 21.351,09 20.924,07 23.611,23 98,00% 112,84%
2 Lahan 18.172,27 17.006,05 16.230,84 16.651,32 95,44% 102,59%
3 Laboratorium 5.557,94 5.705,91 5.198,46 5.418,89 91,11% 104,24%
4 Air Minum Dalam Kemasan 9.821,68 11.562,00 11.330,76 19.214,56 98,00% 169,58%
5 Usaha lainnya 1.061,39 2.491,22 2.491,22 2.652,33 100,00% 106,47%

C. LABA USAHA 352.607,99 426.262,14 490.162,56 831.328,68 114,99% 169,60%

D. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 141.300,80- 155.917,41- 155.917,41- 197.431,39- 100,00% 126,63%
E. BEBAN PROMOSI DAN PEMASARAN 4.997,66- 5.415,00- 5.415,00- 7.456,50- 100,00% 137,70%
F. PENDAPATAN LAIN 36.928,36- 20.000,00- 25.067,63- 21.132,00- 125,34% 84,30%
G. BEBAN LAIN 9.588,09- 9.500,00- 9.500,00- 10.850,00- 100,00% 114,21%
H. LABA SEBELUM PAJAK 233.649,80- 275.429,73- 344.397,79- 636.722,79- 125,04% 184,88%
I. PAJAK - 59.097,82 82.628,92 86.099,45 159.180,70 104,20% 184,88%
J. LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 174.551,97 192.800,81 258.298,34 477.542,09 133,97% 184,88%
Keuntungan (Kerugian) Aktuaris 10.616,27 - - -
-
LABA PENGHASILAN KOMPERHENSIF
K. 185.168,24 192.800,81 258.298,34 477.542,09 133,97% 184,88%
TAHUN BERJALAN
TOTAL LABA YANG DIATRIBUSIKAN
L. - - - - - -
KEPADA:
Pemilik Entitas Induk - - - 477.477,08 - -
Kepentingan Non Pengendali - - - 65,00 - -
34

17
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.4 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
A. ASET (dalam Jutaan Rupiah)

REALISASI RKAP RKAP


URAIAN %
TAHUN 2017 2018 PROGNOSA 2019
2018
1 2 3 4 5 6=5/4 7= 4/3
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 512.603,58 250.711,40 222.400,00 312.000,00 140,29 88,71
Uang Muka 14.421,44 6.784,37 6.784,37 8.141,23 120,00 100,00
Piutang Usaha 57.203,57 51.114,17 54.881,73 61.467,54 112,00 107,37
Piutang Lain lain 1.198,32 1.200,00 1.320,00 1.980,00 150,00 110,00
Pendapatan yang masih harus diterima 72.766,05 53.522,47 54.941,16 63.132,98 114,91 102,65
Persediaan 1.514,80 1.916,32 1.916,32 2.107,96 110,00 100,00
Biaya Dibayar Dimuka 5.892,44 2.300,00 2.300,00 3.220,00 140,00 100,00
Pajak Dibayar Dimuka - - - - - -

Jumlah Aset Lancar 665.600,19 367.548,74 344.543,58 452.049,71 131,20 93,74

ASET TIDAK LANCAR


Penyertaaan Pada Perusahaan
Asosiasi/Ventura Bersama 491,47 326.171,00 288.977,47 667.559,84 231,01 88,60
Aset Tetap 377.155,44 682.493,57 613.585,04 795.690,81 129,68 89,90
Beban Tangguhan 6.221,41 1.350,00 1.350,00 1.350,00 100,00 100,00
Aset Pajak Tangguhan 67.144,46 47.000,00 82.000,00 52.956,76 64,58 174,47
Taksiran Klaim Kelebihan Pembayaran Pajak -
Aset Tidak Lancar Lainnya 17.250,20 225,00 225,00 225,00 100,00 100,00

Jumlah Aset Tidak Lancar 468.262,97 1.057.239,57 986.137,51 1.517.782,42 153,91 93,27
JUMLAH ASET 1.133.863,17 1.424.788,31 1.330.681,09 1.969.832,13 148,03 93,40

35

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.4 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN…lanjutan
B. LIABILITAS DAN EKUITAS (dalam Jutaan Rupiah)

REALISASI RKAP PROGNOSA RKAP


URAIAN %
TAHUN 2017 2018 2018 2019

1 2 3 4 5 6=5/4 7= 4/3

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha 40.468,34 34.949,53 34.949,82 38.444,61 110,00 100,00
Utang Pajak 14.654,55 28.000,20 28.000,20 30.800,22 110,00 100,00
Utang Lain-lain 15.159,80 21.193,87 21.193,87 23.313,25 110,00 100,00
Beban Yang Masih Harus Dibayar 56.042,46 25.045,08 25.045,08 27.549,59 110,00 100,00
Pendapatan Diterima Dimuka 15.229,79 8.960,60 8.960,60 9.856,67 110,00 100,00
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 141.554,94 118.149,28 118.149,57 129.964,35 110,00 100,00

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 140.379,88 146.376,00 146.376,00 146.376,00 100,00 100,00
Hutang Bank 200.000,00 - 214.168,75 - -
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 140.379,88 346.376,00 146.376,00 360.544,75 246,31 104,27

Jumlah Liabilitas 281.934,82 464.525,28 264.525,57 490.509,10 185,43 56,95

EKUITAS
Modal Pemerintah 164.547,64 164.547,00 164.547,00 164.547,00 100,00 100,00
Cadangan Umum 13.943,02 13.943,00 13.943,00 13.943,00 100,00 100,00
Cadangan Bertujuan 603.209,41 719.911,23 760.306,19 954.029,94 125,48 105,61
Komponen ekuitas lainnya (104.323,70) (130.939,00) (130.939,00) (130.939,00) 100,00 100,00
Kepentingan Non Pengendali - - - 265,00
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 174.551,97 192.800,81 258.298,34 477.477,08 184,85 133,97
Jumlah Ekuitas 851.928,34 960.263,04 1.066.155,53 1.479.323,03 138,75 111,03

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.133.863,16 1.424.788,31 1.330.681,10 1.969.832,13 148,03 93,40 36

18
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.5 ARUS KAS KONSOLIDASIAN (dalam Jutaan Rupiah)

REALISASI RKAP
NO. URAIAN PROGNOSA RKAP 2019 %
TAHUN 2017 2018
2018
1 2 3 4 5 6 7=6/5

I. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :


1. Penerimaan Dari Pelanggan 804.442,67 985.565,12 971.379,57 1.438.189,63 148,06
2. Pembayaran Kepada Pemasok dan Lainnya (173.721,51) (94.440,12) (134.440,12) (124.996,11) 92,98
3. Pembayaran Kas untuk Beban (164.871,72) (281.987,16) (251.236,96) (314.919,56) 125,35
4. Pembayaran Kepada Direksi dan Karyawan (241.874,93) (262.064,70) (244.609,50) (301.335,01) 123,19

5. Kas Yang Dihasilkan Dari Operasi 223.974,51 347.073,14 341.092,99 696.938,95 204,33

6. Penerimaan bunga 24.452,86 20.000,00 20.000,00 20.932,00 104,66


7. Pinjaman Bank - 200.000,00 - 214.168,75
8. Pembayaran Pinjaman dan Bunga Bank - (4.000,00) - 0,00
7. Pembayaran pajak (82.029,78) (82.628,92) (86.760,36) (203.980,72) 235,11

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 166.397,59 480.444,22 274.332,63 728.058,98 265,39

II. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :


1. Perolehan Aset (75.950,58) (345.200,00) (258.750,00) (236.287,55) 91,32
2. Penjualan Aset 1.113,73 155,00 155,00 185,00 119,35
3. Pembelian Penyertaan - (326.171,00) (288.486,00) (376.526,60) 130,52

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (74.836,85) (671.216,00) (547.081,00) (612.629,15) 111,98

III. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :


Pembayaran PKBL (3.856,02) - - -
Pembayaran Deviden (8.532,28) (16.611,23) (17.455,20) (25.829,83) 147,98
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (8.532,28) (20.467,24) (17.455,20) (25.829,83) 147,98

IV. Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas 83.028,46 (211.239,02) (290.203,57) 89.600,00 (30,87)
V. Kas dan Setara Kas Awal Periode 429.575,12 461.950,43 512.603,58 222.400,00 43,39

VI. Kas dan Setara Kas Akhir Periode 512.603,58 250.711,40 222.400,00 312.000,00 140,29
37

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.6 PENYAJIAN BEBAN SDA
PENYAJIAN BEBAN ATAS SEGMEN USAHA
(Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan / PSAK 1)
dalam juta rupiah

No Beban Usaha SDA RKAP 2018 Prognosa 2018 RKAP 2019

1 Listrik 102.108,21 101.108,21 116.814,39


2 Air Baku 332.164,85 320.154,80 387.583,74
3 Air Bersih 14.920,82 13.645,22 28.321,99
Total Beban Usaha SDA 449.193,88 434.908,23 532.720,12

PENYAJIAN BEBAN
(Berdasarkan Permen PU No.08/PRT/M/2014 tentang Penghitungan BJPSDA)
dalam juta rupiah

No Uraian RKAP 2018 Prognosa 2018 RKAP 2019

1 Beban O & P 355,820.88 348,452.16 416,358.86


2 Beban Konservasi 54,800.00 50,740.50 63,822.06
3 Beban Perencanaan 20,000.00 18,518.43 33,007.50
4 Beban Pemantauan, Evaluasi dan
Pemberdayaan Masyarakat 13,000.00 12,036.98 13,701.60
5 Sistem Informasi 5,573.00 5,160.16 5,830.11
Total Beban BJPSDA 449,193.88 434,908.23 532,720.13
38

19
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.6 PENYAJIAN BEBAN SDA...Lanjutan
• Perum Jasa Tirta II bekerjasama dengan stakeholder (Kementerian PUPR dan BBWS, Dinas
Pengairan Kabupaten/Kota dan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat serta TNI (d.h.i KODIM))
melakukan normalisasi saluran pembawa/suplesi/sungai dan mengatasi sedimentasi serta
sampah di saluran primer, dalam rangka mengoptimalkan atau meningkatkan kehandalan
pasokan air irigasi.
• Dalam rangka Peningkatan kegiatan Konservasi SDA Perum Jasa Tirta II bekerjasama
dengan stakeholder (Kementerian PUPR dan BBWS, Pemda Kabupaten / Kota, BUMN HL
dan Perhutani serta TNI) melakukan kegiatan konservasi, antara lain :
1) Memelihara dan meningkatkan kualitas air.
2) Penghijauan (penanaman pohon) di daerah tangkapan hulu; pemeliharaan arboretum,
greenbelt waduk, pemeliharaan hutan NARBO.
3) Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menunjang program Citarum Harum
(Konservasi DAS Citarum) antara lain: program penataan Oxbow Sungai Citarum,
pembangunan Biogas berbasis pemberdayaan masyarakat, program pendampingan
untuk pengolahan pupuk, dan pembuatan biopori, dan lain-lain.

4) Program Pengendalian dan Penertiban Keramba Jaring Apung dan Culture Based
Fisheries (CBF) yang merupakan implementasi program Pemerintah yaitu Program
Danau Jatiluhur Jernih dan dalam rangka mengembalikan kualitas air waduk serta
konservasi SDA.

39

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

4. PROGRAM INVESTASI 2019

40

20
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

4. PROGRAM INVESTASI RKAP 2019


(dalam Jutaan Rupiah)

USULAN RKAP
MA URAIAN
TAHUN 2019

1 2 3

INVESTASI INDUK 378.845,00

1220 PENYERTAAN PADA ANAK PERUSAHAAN ASOSIASI 134.213,61


1330 BANGUNAN UMUM 165.518,00

1350 INSTALASI DAN JARINGAN 70.412,00

1370-1380 PERABOT DAN PERALATAN 8.701,39

INVESTASI ANAK PERUSAHAAN 214.168,75

TOTAL 593.013,75

41

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

4.1. POSTUR RKAP PJT II 2017 – 2018 – 2019 SISI INVESTASI

Dalam Milyar Rupiah

RKAP – 2017 RKAP – 2018 RKAP – 2019


INVESTASI PENYERTAAN INVESTASI PENYERTAAN INVESTASI PENYERTAAN
SDA PADA A.P. SDA PADA A.P. SDA PADA A.P.

154 20 245 326 245 348

Catatan :
• Penyertaan pada A.P. adalah Alokasi Anggaran yang diberikan kepada Anak
Perusahaan PJT II PT. Jasa Tirta Luhur dan PT. Jasa Tirta Properties.
• Anggaran yang dialokasikan pada tahun 2019 sebesar 104% dari alokasi yang
diberikan pada tahun 2018.

42

21
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

4.2. SUMBER DANA INVESTASI


(dalam jutaan rupiah)

No. URAIAN JUMLAH


II Dana Investasi Untuk Tahun 2018 260.629,50
- Pembagian Laba Tahun 2018
- Cadangan Bertujuan 90% X 258.298,34 232.468,51
- Penyusutan Tahun 2018 58.500,00
Jumlah 551.598,01
- Progress Investasi Tahun 2018 (Prognosa) 496.739,71
- Saldo Dana Investasi s.d akhir Tahun 2018 54.858,30
III RENCANA INVESTASI TAHUN 2019
1 Saldo Dana Investasi s.d Akhir Tahun 2019 54.858,30
2 Rencana Investasi Tahun 2019 593.013,75
Investasi PJT II 378.845,00
Investasi Anak Perusahaan 214.168,75

Saldo Dana Investasi Tahun 2019 (538.155,45)

ALTERNATIF PEMENUHAN KEKURANGAN PENDANAAN


1. Menggunakan Dana Internal Tahun Berjalan 378.845,00
2 Melalui strategic partner atau lembaga perbankan 214.168,75

43

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

4.3 SUMBER DANA INVESTASI


(dalam Jutaan Rupiah)

44

22
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

4.4 REKAPITULASI PROGRAM INVESTASI RKAP 2019


(dalam Jutaan Rupiah)

Uraian Klasifikasi Investasi Jumlah (Rp)

Investasi Induk 378.845,00


Pengembangan SPAM dan Hotel Pengembangan Usaha 134.213,61
Investasi Paket Fasilitas Rehabilitasi Penggantian dan Sarana 136.153,00
Infrastruktur IT Sarana Penunjang 12.777,00
Kantor Pusat Bekasi Sarana Penunjang 52.000,00
Kantor Perwakilan Sarana Penunjang 35.000,00
Alat Laboratorium Sarana Penunjang 5.404,00
Perabot dan Peralatan Sarana Penunjang 3.297,39

Investasi Anak Perusahaan Pengembangan Usaha 214.168,75

Jumlah 593.013,75

45

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

4.5 PROGRAM INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PT. JATILUHUR

PJT II

ANAK STRATEGIC
PERUSAHAAN PARTNER

55% 45%

BUP

EQUITY LOAN TOTAL (EQUITY+LOAN)


30% 70%

PT. JASA TIRTA LUHUR (30%x55%) (70%x55%)

1. SPAM NOWO (Rp.300,5 Miliar) Rp. 49,584 Miliar Rp. 115,697 Miliar Rp. 165,281 Miliar
2. SPAM TAMBUN UTARA (Rp.122,7 Miliar) Rp. 20,245 Miliar Rp. 47,238 Miliar Rp. 67,483 Miliar

3. SPAM BALONGAN (Rp.213,18 Miliar) Rp. 16,337 Miliar Rp. 16,337 Miliar
4. SPAM PAMANUKAN (Rp. 81,61 Miliar) Rp. 26,090 Miliar Rp. 26,090 Miliar
T O T A L Rp. 112,256 Miliar Rp. 162,935 Miliar Rp. 275,191 Miliar
CATATAN : Poin 3&4 merupakan program investasi lanjutan tahun 2018 yang masih
memerlukan pendanaan dari alokasi ekuitas tahun 2019 46

23
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

4.6 PROGRAM INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PT. JASA TIRTA PROPERTI

PJT II

ANAK STRATEGIC
PERUSAHAAN PARTNER

55% 45%

BUP

EQUITY LOAN TOTAL (EQUITY+LOAN)


30% 70%

PT. JASA TIRTA PROPERTI (30%x55%) (70%x55%)

• HOTEL LENGKONG BANDUNG Rp. 21,958 Miliar Rp. 51,233 Miliar Rp. 73,191 Miliar
(Rp.133,073 Miliar)

REKAPITULASI INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA ANAK PERUSAHAAN


1. PT. JASA TIRTA LUHUR Rp. 112,256 Miliar Rp. 162,935 Miliar Rp. 275,191 Miliar

2. PT. JASA TIRTA PROPERTI Rp. 21,958 Miliar Rp. 51,233 Miliar Rp. 73,191 Miliar

TOTAL Rp. 134,214 Miliar Rp. 214,168 Miliar Rp. 348,382 Miliar
47

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

5. PEMENUHAN TERHADAP ASPIRASI PEMEGANG


SAHAM

48

24
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

5. PEMENUHAN TERHADAP ASPIRASI PEMEGANG SAHAM


NO URAIAN PROGNOSA 2018 RKAP 2019 APS

A ABSOLUTE TARGET
1 TOTAL ASET (Juta Rp) 1.330.681 1.969.832 DITENTUKAN DEPUTI TEKNIS

2 LABA USAHA (Juta Rp) 258.298 477.477 DITENTUKAN DEPUTI TEKNIS

3 TOTAL EKUITAS (Juta Rp) 1.066.156 1.479.323 DITENTUKAN DEPUTI TEKNIS

4 CAPEX (Juta Rp) 496.740 593.014 DITENTUKAN DEPUTI TEKNIS

5 SETORAN DEVIDEN (Juta Rp) 17.455 25.830 DITENTUKAN DEPUTI TEKNIS

1 SALES TO AVERAGE ASSET 79,63% 86,75% SESUAI APS

2 DER & DSCR


A. DEBT TO EQUITY RATIO 0,25 0,33 DALAM BATAS AMAN
B. DEBT SERVICE COVERAGE RATIO 130,19% 129,81% DALAM BATAS AMAN

3 EBITDA MARGIN & NET PROFIT MARGIN


A. EBITDA MARGIN 40,04% 47,94% SESUAI APS
B. NET PROFIT MARGIN 26,32% 33,36% SESUAI APS

4 ROE DAN ROA


A. ROE 38,16% 54,83% SESUAI APS
B. ROA 19,41% 24,24% SESUAI APS

5 CURRENT RATIO 291,62% 347,83% SESUAI APS

6 OPERATING CASH FLOW TO SALES 27,96% 50,86% SESUAI APS

7 CASH FLOW TO DEBT RATIO 103,71% 148,43% SESUAI APS

49

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

6. TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN

50

25
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

6. TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN


1. PENILAIAN ASPEK KEUANGAN
RKAP 2018 PROG 2018 RKAP 2019
NO URAIAN Bobot
Ratio Skor Ratio Skor Ratio Skor

1 ROE (%) 15,00 21,76 15,00 38,16 15,00 54,83 15,00

2 ROI (%) 10,00 19,12 10,00 30,28 10,00 35,36 10,00

3 Cash Ratio (%) 3,00 208,99 3,00 188,29 3,00 240,09 3,00

4 Ratio Lancar (%) 4,00 348,19 3,00 291,62 3,00 347,83 3,00

5 Collection Period (hari) 4,00 25,83 4,00 13,00 4,00 15,67 4,00

6 Perputaran Persediaan (hari) 4,00 0,78 4,00 0,71 4,00 0,54 4,00

7 TATO (%) 4,00 67,34 2,00 73,74 2,00 72,68 2,00

8 Ratio Modal Sendiri Thd Total Asset (%) 6,00 48,14 5,50 50,87 5,00 44,21 5,50

TOTAL 50 46,50 46,00 46,50

2. ASPEK OPERASIONAL
RKAP 2018 RKAP 2018 (PROG) RKAP 2019
URAIAN
Bobot Skor Bobot Skor Bobot Skor
1 Pelayanan Kepada Pelanggan/Masyarakat 15,00 14,85 15,00 14,81 15,00 14,85
2 Hasil Pelaksanaan Penugasan Pemerintah untuk 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00
Pelayanan Umum (aspek non komersial)
3 Efisiensi Produksi dan Produktivitas 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
4 Kepedulian Terhadap Lingkungan 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00

TOTAL 35,00 34,85 35,00 34,81 35,00 34,85

3. ASPEK ADMINISTRASI
RKAP 2018 RKAP 2018 (PROG.) RKAP 2019
URAIAN
Bobot Skor Bobot Skor Bobot Skor
1 Laporan Perhitungan Tahunan 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
2 Rancangan RKAP 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
3 Laporan Periodik 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
4 Kinerja PKBL 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00
TOTAL 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00
RKAP 2018 RKAP 2018 (PROG.) RKAP 2019
TOTAL SKOR TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN 96,35 95,81 96,35
Sehat"AAA" Sehat"AAA" Sehat"AAA"
51

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

7. HAL – HAL YANG PERLU MENDAPATKAN


PERHATIAN

52

26
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

8. HAL – HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN

• Postur RKAP PJT II baik Prognosa 2018 maupun RKAP 2019


masih memiliki resiko tidak dapat memenuhi target pencapaian
pendapatan cukup signifikan.
• Tantangan terbesar yang dihadapi PJT II penerapan BJPSDA
yang belum dapat disepakati oleh PLN hingga saat ini. Terdapat
potensi kehilangan pendapatan BJPSDA PLTA Ir. H. Djuanda
untuk prognosa 2018 sebesar Rp. 170,32 Miliar jika PLN tidak
bersedia membayar BJPSDA tersebut.
• Potensi kehilangan pendapatan pada Draft RKAP 2019 jika PLN
tidak menyepakati BJPSDA (Saguling, Cirata, Ir. H. Djuanda)
adalah sebesar Rp.474,75 Miliar.

53

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

Terima Kasih 54

27
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.3. LAPORAN POSISI KEUANGAN INDUK
A. ASET (dalam Jutaan Rupiah)

REALISASI RKAP RKAP


URAIAN %
TAHUN 2017 2018 PROGNOSA 2019
2018
1 2 3 4 5 6=5/4 7= 4/3
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 512.603,58 250.711,40 222.466,45 300.526,56 135,09 88,73
Uang Muka 14.421,44 6.784,37 6.784,37 8.141,23 120,00 100,00
Piutang Usaha 57.203,57 51.114,17 54.881,73 61.467,54 112,00 107,37
Piutang Lain lain 1.198,32 1.200,00 1.320,00 1.980,00 150,00 110,00
Pendapatan yang masih harus diterima 72.766,05 53.522,47 54.874,72 63.105,93 115,00 102,53
Persediaan 1.514,80 1.916,32 1.916,32 2.107,95 110,00 100,00
Biaya Dibayar Dimuka 5.892,44 2.300,00 2.300,00 3.220,00 140,00 100,00
Pajak Dibayar Dimuka - - - - - -

Jumlah Aset Lancar 665.600,19 367.548,74 344.543,59 440.549,21 127,86 93,74

ASET TIDAK LANCAR


Penyertaaan Pada Perusahaan
Asosiasi/Ventura Bersama 491,47 326.171,00 288.977,47 458.191,08 158,56 88,60
Aset Tetap 377.155,44 682.493,57 613.585,05 795.690,81 129,68 89,90
Beban Tangguhan 6.221,41 1.350,00 1.350,00 1.350,00 100,00 100,00
Aset Pajak Tangguhan 67.144,46 47.000,00 82.000,00 52.956,78 64,58 174,47
Taksiran Klaim Kelebihan Pembayaran Pajak -
Aset Tidak Lancar Lainnya 17.250,20 225,00 225,00 225,00 100,00 100,00

Jumlah Aset Tidak Lancar 468.262,97 1.057.239,57 986.137,52 1.308.413,67 132,68 93,27
JUMLAH ASET 1.133.863,17 1.424.788,31 1.330.681,11 1.748.962,88 131,43 93,40

55

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.2. LABA/RUGI INDUK (dalam Jutaan Rupiah)

% %
NO URAIAN REAL 2017 RKAP 2018 PROGNOSA 2018 RKAP 2019
(4:3) (5:4)

1 2 3 4 5 6 7
A. PENDAPATAN USAHA 828.699,82 933.572,29 981.246,15 1.405.981,78 105,11% 143,29%

SDA 764.914,69 841.940,66 895.435,67 1.257.688,75 106,35% 140,46%


1 Listrik 538.369,93 510.649,06 465.914,79 506.293,15 91,24% 108,67%
2 Air Baku 222.169,74 325.998,02 424.227,30 740.396,85 130,13% 174,53%
3 Air Bersih 4.375,01 5.293,58 5.293,58 10.998,75 100,00% 207,78%

NON SDA 63.785,14 91.631,63 85.810,48 148.293,03 93,65% 172,81%


1 Pariwisata 12.583,77 16.267,72 16.267,72 24.943,83 100,00% 153,33%
2 Pemanfaatan Lahan 42.218,32 61.294,63 54.812,90 87.171,82 89,43% 159,04%
3 Laboratorium 2.290,75 2.840,86 3.210,75 5.450,00 113,02% 169,74%
4 Air Minum Dalam Kemasan 4.762,21 7.926,03 7.926,03 27.598,50 100,00% 348,20%
5 Usaha lainnya 1.930,10 3.302,39 3.593,08 3.128,88 108,80% 87,08%
-
B. BEBAN USAHA 476.091,84 507.310,15 491.083,58 586.055,03 96,80% 119,34%
- - - -
SDA 419.309,47 449.193,88 434.908,23 518.506,70 96,82% 119,22%
1 Listrik 111.309,60 102.108,21 101.108,21 116.814,39 99,02% 115,53%
2 Air Baku 294.113,91 332.164,85 320.154,80 387.583,74 96,38% 121,06%
3 Air Bersih 13.885,96 14.920,82 13.645,22 14.108,57 91,45% 103,40%

BJPSDA 419.309,47 449.193,88 434.908,23 518.506,70 96,82% 119,22%


1 Beban Operasi dan Pemeliharaan 332.148,48 355.820,88 348.452,16 402.145,43 97,93% 115,41%
2 Beban Pelaksanaan Konservasi 51.154,21 54.800,00 50.740,50 63.822,06 92,59% 125,78%
3 Beban Perencanaan 18.669,42 20.000,00 18.518,43 33.007,50 92,59% 178,24%
4 Beban Pemantauan, Evaluasi & Pemberdayaan
Masyarakat 12.135,12 13.000,00 12.036,98 13.701,60 92,59% 113,83%
5 Sistem Informasi 5.202,23 5.573,00 5.160,16 5.830,11 92,59% 112,98% 56

28
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.2. LABA/RUGI INDUK…Lanjutan (dalam Jutaan Rupiah)

% %
NO URAIAN REAL 2017 RKAP 2018 PROGNOSA 2018 RKAP 2019
(4:3) (5:4)

1 2 3 4 5 6 7
B. BEBAN USAHA 476.091,84 507.310,15 491.083,58 586.055,03 96,80% 119,34%
- - - -
NON SDA 56.782,37 58.116,27 56.175,35 67.548,33 96,66% 120,25%
1 Pariwisata 22.169,08 21.351,09 20.924,07 23.611,23 98,00% 112,84%
2 Lahan 18.172,27 17.006,05 16.230,84 16.651,32 95,44% 102,59%
3 Laboratorium 5.557,94 5.705,91 5.198,46 5.418,89 91,11% 104,24%
4 Air Minum Dalam Kemasan 9.821,68 11.562,00 11.330,76 19.214,56 98,00% 169,58%
5 Usaha lainnya 1.061,39 2.491,22 2.491,22 2.652,33 100,00% 106,47%

C. LABA USAHA 352.607,99 426.262,14 490.162,56 819.926,75 114,99% 167,28%

D. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 141.300,80- 155.917,41- 155.917,41- 195.696,79- 100,00% 125,51%
E. BEBAN PROMOSI DAN PEMASARAN 4.997,66- 5.415,00- 5.415,00- 6.456,50- 100,00% 119,23%
F. PENDAPATAN LAIN 36.928,36- 20.000,00- 25.067,63- 20.732,00- 125,34% 82,70%
G. BEBAN LAIN 9.588,09- 9.500,00- 9.500,00- 10.450,00- 100,00% 110,00%
H. LABA SEBELUM PAJAK 233.649,80- 275.429,73- 344.397,79- 628.055,47- 125,04% 182,36%
I. PAJAK - 59.097,82 82.628,92 86.099,45 157.013,87 104,20% 182,36%
J. LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 174.551,97 192.800,81 258.298,34 471.041,60 133,97% 182,36%
Keuntungan (Kerugian) Aktuaris 10.616,27 - - -
-
LABA PENGHASILAN KOMPERHENSIF TAHUN
K. 185.168,24 192.800,81 258.298,34 471.041,60 133,97% 182,36%
BERJALAN
57

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.3. LAPORAN POSISI KEUANGAN INDUK…lanjutan
B. LIABILITAS DAN EKUITAS (dalam Jutaan Rupiah)

REALISASI RKAP PROGNOSA RKAP


URAIAN %
TAHUN 2017 2018 2018 2019

1 2 3 4 5 6=5/4 7= 4/3

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha 40.468,34 34.949,53 34.949,83 38.444,61 110,00 100,00
Utang Pajak 14.654,55 28.000,20 28.000,20 30.800,22 110,00 100,00
Utang Lain-lain 15.159,80 21.193,87 21.193,87 23.313,25 110,00 100,00
Beban Yang Masih Harus Dibayar 56.042,46 25.045,08 25.045,08 27.549,59 110,00 100,00
Pendapatan Diterima Dimuka 15.229,79 8.960,60 8.960,60 9.856,66 110,00 100,00
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 141.554,94 118.149,28 118.149,58 129.964,34 110,00 100,00

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 140.379,88 146.376,00 146.376,00 146.376,00 100,00 100,00
Hutang Bank 200.000,00 - - - -
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 140.379,88 346.376,00 146.376,00 146.376,00 100,00 104,27

Jumlah Liabilitas 281.934,82 464.525,28 264.525,58 276.340,34 104,47 56,95

EKUITAS
Modal Pemerintah 164.547,64 164.547,00 164.547,00 164.547,00 100,00 100,00
Cadangan Umum 13.943,02 13.943,00 13.943,00 13.943,00 100,00 100,00
Cadangan Bertujuan 603.209,41 719.911,23 760.306,19 954.029,94 125,48 105,61
Komponen ekuitas lainnya (104.323,70) (130.939,00) (130.939,00) (130.939,00) 100,00 100,00
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 174.551,97 192.800,81 258.298,34 471.041,60 182,36 133,97
Jumlah Ekuitas 851.928,34 960.263,04 1.066.155,53 1.472.622,54 138,12 111,03

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.133.863,16 1.424.788,31 1.330.681,11 1.748.962,88 131,43 93,40
58

29
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.4. ARUS KAS INDUK (dalam Jutaan Rupiah)

REALISASI RKAP PROGNOSA


NO. URAIAN 2018 RKAP 2019 %
TAHUN 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7=6/5

I. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :


1. Penerimaan Dari Pelanggan 804.442,67 985.565,12 994.064,57 1.425.213,78 143,37
2. Pembayaran Kepada Pemasok dan Lainnya (173.721,51) (94.440,12) (94.440,12) (84.996,11) 90,00
3. Pembayaran Kas untuk Beban (164.871,72) (281.987,16) (308.625,71) (354.919,56) 115,00
4. Pembayaran Kepada Direksi dan Karyawan (241.874,93) (262.064,70) (262.064,70) (301.374,41) 115,00

5. Kas Yang Dihasilkan Dari Operasi 223.974,51 347.073,14 328.934,04 683.923,70 207,92

6. Penerimaan bunga 24.452,86 20.000,00 20.000,00 20.732,00 103,66


7. Pinjaman Bank - 200.000,00 - -
8. Pembayaran Pinjaman dan Bunga Bank - (4.000,00) - 0,00
7. Pembayaran pajak (82.029,78) (82.628,92) (86.760,36) (202.305,37) 233,18

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 166.397,59 480.444,22 262.173,68 502.350,33 191,61

II. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :


1. Perolehan Aset (75.950,58) (345.200,00) (243.750,00) (244.631,79) 100,36
2. Penjualan Aset 1.113,73 155,00 155,00 185,00 119,35
3. Pembelian Penyertaan - (326.171,00) (326.171,00) (154.013,61) 47,22

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (74.836,85) (671.216,00) (569.766,00) (398.460,40) 69,93

III. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :


Pembayaran PKBL (3.856,02) - - -
Pembayaran Deviden (8.532,28) (16.611,23) 17.455,20 (25.829,83) (147,98)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (8.532,28) (20.467,24) 17.455,20 (25.829,83) (147,98)

IV. Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas 83.028,46 (211.239,02) (290.137,12) 78.060,10 (26,90)
V. Kas dan Setara Kas Awal Periode 429.575,12 461.950,43 512.603,58 222.466,45 43,40

VI. Kas dan Setara Kas Akhir Periode 512.603,58 250.711,40 222.466,45 300.526,56 135,09
59

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.5. LABA/RUGI PT. JASA TIRTA LUHUR
(dalam jutaan rupiah)
NO URAIAN RKAP 2019
1 2 3
A. PENDAPATAN USAHA 65.889,15
I. SPAM 18.973,82
1 SPAM Marunda 4.181,67
2 SPAM Balongan 9.303,12
3 SPAM Pamanukan 1.860,62
4 SPAM Curug 3.628,41

II. KONTRAK PENGELOLAAN 46.915,33


1 SPAM BIKI 8.465,14
2 AMDK 13.450,19
3 Pemeliharaan Kebersihan & Kebersihan Rumput 25.000,00

B. BEBAN USAHA 56.437,23


I. SPAM 10.660,43
1 Beban SPAM Marunda 1.639,87
2 Beban SPAM Balongan 6.149,52
3 Beban SPAM Pamanukan 870,40
4 Beban SPAM Curug 2.000,64

II. KONTRAK PENGELOLAAN 42.223,80


1 Beban SPAM BIKI 7.618,63
2 Beban AMDK 12.105,17
3 Beban Pemeliharaan Kebersihan & Kebersihan Rumput 22.500,00

III. BEBAN USAHA LAINNYA 3.553,00


60

30
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.5. LABA/RUGI PT. JASA TIRTA LUHUR...LANJUTAN
(dalam Jutaan Rupiah)
NO URAIAN RKAP 2019
1 2 3
C. LABA USAHA 9.451,92

D. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 1.234,61

E. BEBAN PROMOSI DAN PEMASARAN 500,00

F. PENDAPATAN LAIN 200,00

G. BEBAN LAIN 200,00

H. LABA SEBELUM PAJAK 7.717,32

I. PAJAK 1.929,33

J. LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 5.787,99


Keuntungan (Kerugian) Aktuaris -

LABA PENGHASILAN KOMPERHENSIF TAHUN


K. 5.787,99
BERJALAN
L. TOTAL LABA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 5.730,11
Kepentingan Non Pengendali 57,88
61

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.6. LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. JASA TIRTA LUHUR
(dalam Jutaan Rupiah)

URAIAN RKAP 2019

1 2
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 10.787,99

Jumlah Aset Lancar 10.787,99


ASET TIDAK LANCAR
Penyertaaan Pada Perusahaan Asosiasi/Ventura Bersama 593.877,95

Jumlah Aset Tidak Lancar 593.877,95


JUMLAH ASET 604.665,94

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek -

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Hutang Bank 162.935,47
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 162.935,47
Jumlah Liabilitas 162.935,47

EKUITAS
Modal saham 435.942,48
Kepentingan Non Pengendali -
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 5.787,99
Jumlah Ekuitas 441.730,47

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 604.665,94 62

31
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.7. ARUS KAS PT. JASA TIRTA LUHUR (dalam Jutaan Rupiah)

NO. URAIAN RKAP 2019

1 2 3

I. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :


1. Penerimaan Dari Pelanggan 65.889,15
2. Pembayaran Kepada Pemasok dan Lainnya (30.000,00)
3. Pembayaran Kas untuk Beban (27.137,23)
4. Pembayaran Kepada Direksi dan Karyawan (1.234,61)

5. Kas Yang Dihasilkan Dari Operasi 7.517,32

6. Penerimaan bunga 200,00


7. Pinjaman Bank 162.935,47
8. Pembayaran Pinjaman dan Bunga Bank -
7. Pembayaran pajak (1.929,33)

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 168.723,46

II. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :


1. Perolehan Aset -
2. Penjualan Aset -
3. Pembelian Penyertaan (320.493,32)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (320.493,32)

III. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :


Investasi Dari Induk 142.557,85
Pembayaran PKBL -
Pembayaran Deviden -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 142.557,85

IV. Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas (9.212,01)


V. Kas dan Setara Kas Awal Periode 20.000,00

VI. Kas dan Setara Kas Akhir Periode 10.787,99


63

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.8. LABA/RUGI PT. JASA TIRTA PROPERTIES (dalam Jutaan Rupiah)
NO. URAIAN RKAP 2019
1 2 3
A. PENDAPATAN USAHA 13.000,00
Pengelolaan Pariwisata 13.000,00-
B. BEBAN USAHA 11.050,00
- Beban Umum & Administrasi 3.787,78
- Beban Bahan 3.795,00
- Beban K3 22,00
- Beban Pemeliharaan 3.285,72
- Sistem Informasi 159,50
C. LABA USAHA 1.950,00

D. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 500,00

E. BEBAN PROMOSI DAN PEMASARAN 500,00

F. PENDAPATAN LAIN 200,00

G. BEBAN LAIN 200,00

H. LABA SEBELUM PAJAK 950,00

I. PAJAK 237,50

J. LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 712,50


Keuntungan (Kerugian) Aktuaris -

LABA PENGHASILAN KOMPERHENSIF TAHUN


K. 712,50
BERJALAN
L. TOTAL LABA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA :
- Pemilik Entitas Induk 705,37
- Kepentingan Non Pengendali 7,13
64

32
04/12/2018

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.9. LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. JASA TIRTA PROPERTIES
(dalam Jutaan Rupiah)
URAIAN RKAP 2019

1 2
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 712,50
Jumlah Aset Lancar 712,50
ASET TIDAK LANCAR
Penyertaaan Pada Perusahaan Asosiasi/Ventura Bersama 73.190,42
Jumlah Aset Tidak Lancar 73.190,42
JUMLAH ASET 73.902,92

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek -

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Hutang Bank 51.233,29
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 51.233,29
Jumlah Liabilitas 51.233,29
EKUITAS
Modal Saham 21.957,13
Modal Saham Ditempatkan 21.957,13
Modal Saham Disetor -
Kepentingan Non Pengendali -
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 712,50
Jumlah Ekuitas 22.669,63

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 73.902,92 65

Indonesian Water Corporation Air Untuk Menghidupi Negeri


Perum Jasa Tirta II Water For Wellness

3. DRAFT POSTUR RKAP 2019


3.10. ARUS KAS PT. JASA TIRTA PROPERTIES (dalam Jutaan Rupiah)

NO. URAIAN RKAP 2019

1 2 3

I. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :


1. Penerimaan Dari Pelanggan 13.000,00
2. Pembayaran Kepada Pemasok dan Lainnya (5.000,00)
3. Pembayaran Kas untuk Beban (6.250,00)
4. Pembayaran Kepada Direksi dan Karyawan (1.000,00)

5. Kas Yang Dihasilkan Dari Operasi 750,00

6. Penerimaan bunga 200,00


7. Pinjaman Bank 51.233,29
8. Pembayaran Pinjaman dan Bunga Bank -
7. Pembayaran pajak 237,50

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 51.945,79

II. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :


1. Perolehan Aset -
2. Penjualan Aset -
3. Pembelian Penyertaan (73.190,42)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (73.190,42)

III. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :


Investasi Induk 21.957,13
Pembayaran PKBL -
Pembayaran Deviden -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 21.957,13

IV. Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas 712,50


V. Kas dan Setara Kas Awal Periode -

VI. Kas dan Setara Kas Akhir Periode 712,50


66

33
04/12/2018

Skema Pendanaan Investasi


Strategis Dalam
Pengembangan
Pengusahaan Jasa Non Air
Baku
31 Januari 2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 1

OUTLINE

Investasi Secara Umum

Pengembalian Investasi

Potensi Investasi PJT I &


Rekomendasi

1
04/12/2018

Investasi Secara Umum

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 3

APA ITU INVESTASI?

Supriyono, 1987

Penanaman modal atau kepemilikan sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat
pada beberapa periode akuntasi yang akan datang

Sadono Sukirno,
1997
Pengeluaran atau pembelajaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-
barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Tandelilin, 2000

Sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
keuntungan di masa yang akan datang

Halim, 2003

Penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang

2
04/12/2018

APA TUJUAN PERUSAHAAN BERINVESTASI?

HAL YANG PERLU Tidak terjadi over


Tujuan investasi DIPERHATIKAN investment atau under
investment

Over investment Under investment

Memaksimalkan Investasi berlebih yang Investasi yang tidak


memberikan beban tetap mencukupi sehingga
nilai perusahaan yang besar bagi terjadi kekurangan
perusahaan kapasitas produksi yang
menyebabkan biaya pokok
tinggi

1. Untuk dapat bersaing dengan


kebijakan dan tindakan yang Faktor yang mempengaruhi efektivitas
diambil perusahaan lain pengaturan investasi:
2. Untuk memperoleh
pendapatan yang tepat secara 1. Penentuan asal usul investasi
berkelanjutan 2. Penaksiran aliran kas dari usul investasi
3. Untuk membentuk suatu dana 3. Evaluasi aliran kas
guna tujuan tertentu 4. Pemilihan proyek sesuai dengan rencana
4. Untuk membina hubungan 5. Penilaian terhadap proyek investasi
baik dengan perusahaan lain 5

JENIS INVESTASI SECARA UMUM

INVESTASI VS
PEMBIAYAAN

Financing Decisions Investment Decisions


(kebijakan yang diambil (Kebijakan perusahaan untuk
mengeluarkan uang untuk suatu aset
perusahaan untuk yang menghasilkan pendapatan)
membiayai investasi)

Investasi pada aset riil yang


a. Menjual kepemilikan diwujudkan dalam bentuk
saham kepada public pembelian aset produktif, pendirian
b. Berhutang pabrik, pembukaan pertambangan,
c. Sekuritisasi pendapatan pembukaan perkebunan, dll.
masa depan

3
04/12/2018

PEMILIHAN SUMBER PEMBIAYAAN

Pemilihan sumber pembiayaan bertujuan untuk memilih sumber dana yang pada
akhirnya dapat memberikan kombinasi biaya yang terendah, dan tidak
menimbulkan kesulitan likuiditas bagi proyek atau perusahaan yang mensponsori
proyek

Sumber internal Sumber eksternal

Modal atau dana yang dibentuk


Sumber yang berasal dari luar
atau dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan.
perusahaan.
Bisa berasal dari kreditur dan
Terbagi menjadi dua yakni:
pemilik, peserta atau pengambil
keuntungan yang ditahan (retained
bagian dalam perusahaan
net profit) dan penyusutan
(depresiasi)
7

COST OF CAPITAL

Pengembalian yang diharapkan dari sebuah portofolio seluruh hutang dan


ekuitas perusahaan.

Cost of Debt Cost of Equity


Tingkat suku bunga Tingkat pengembalian yang
diinginkan investor
Contoh:
Nilai aset 100 Debt (hutang): D = 30 dengan bunga 7,5% (rd)
Equity (ekuitas): E = 70 dengan bunga 15% (re)
Nilai aset 100 Firm value (nilai perusahaan): V =100

Company cost of Capital = rd D/V + re E/V Tingkat


pengembalian
= 7.5 x 0.3 + 15 x 0.7
portofolio = cost
= 12.75% of capital
(Dikenal dengan weighted-average cost of capital/WACC) perusahaan

(Belum memperhitungkan pajak)

4
04/12/2018

Pengembalian Investasi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 8

Apa Saja Aternatif Pengembalian Investasi Dalam


Investasi Infrastruktur Bendungan?

Biaya Jasa
Pengelolaan
AP TIDAK DIPERLUKAN SDA
DALAM HAL INOVASI Dukungan
Sebagian Penjualan
KOMERSIAL SUDAH DAPAT Konstruksi Listrik
MEMBUAT PROYEK LAYAK Oleh (PLTA/PLTM)
SECARA FINANSIAL Pemerintah
Pengembalian
Investasi
Pembayaran Bendungan
Oleh Penjualan
Pemerintah Air Curah
Atas (Kerjasama
Ketersediaan dengan
Layanan PDAM)
Bendungan
Pengusahaan
Pariwisata

Dibutuhkan apabila inovasi komersial tidak dapat


membuat proyek menjadi layak secara finansial

5
04/12/2018

Indikator Pengembalian Investasi

Ukuran atau besaran yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sebuah


investasi dibandingkan dengan biaya dan modal awal yang digunakan.

ROI = Pendapatan yang


dihasilkan / Modal yang
ditanam

Dalam mengukur atau menilai kelayakan suatu proyek investasi terdapat beberapa
kriteria yang dapat digunakan

Net Present
Payback Period
Value

Internal Rate of
Return
10

JENIS RISIKO DALAM PENGEMBALIAN INVESTASI

Risiko Sistematik Risiko Non Sistematik


(Systematic Risk) (Unsystematic Risk)

Risiko yang mempengaruhi Risiko yang mempengaruhi


pengembalian yang secara langsung pengembalian yang tidak berhubungan
berhubungan dengan pasar dengan pasar secara keseluruhan

Non Diversifiable Risk Diversifiable Risk

• Risiko tingkat suku bunga (interest


• Risiko bisnis (business risk)
rate risk)
• Risiko finansial (financial risk)
• Risiko nilai tukar mata uang
• Risiko likuiditas (liquidity risk)
(exchange risk)
• Risiko cidera janji (default risk)
• Risiko pasar (market risk)
• Risiko negara (country risk)
• Risiko inflasi (inflation risk)

11

6
04/12/2018

SUMBER RISIKO PENGEMBALIAN INVESTASI SECARA


UMUM

Perubahan tingkat suku bunga akan mempengaruhi nilai


Risiko suku
investasi. Jika tingkat suku bunga naik, maka nilai investasi
bunga akan turun, begitu pun sebaliknya.

Risiko fluktuasi pasar secara keseluruhan yang


Risiko pasar mempengaruhi variabilitas pengembalian suatu investasi

Bila tingkat inflasi naik, investor akan menuntut tambahan


Risiko inflasi premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli
yang dialami

Risiko dalam menjalankan bisnis yang bergerak dalam suatu


Risiko bisnis industri tertentu

Risiko berkaitan dengan keputusan suatu perusahaan untuk


Risiko finansial menggunakan utang dalam pembiayaan modalnya

12

SUMBER RISIKO PENGEMBALIAN INVESTASI SECARA


UMUM

Risiko yang berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas


Risiko likuiditas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan untuk bisa
diperdagangkan di pasar sekunder

Risiko nilai
Risiko yang berkaitan dengan nilai tukar mata uang domestik
tukar mata dengan nilai mata uang negara lain.
uang

Risiko yang berkaitan erat dengan kondisi perpolitikan suatu


Risiko politik negara, terutama perusahaan yang beroperasi di luar negeri

Risiko gagal / Risiko yang disebabkan peminjam/penerbit instrumen


wanprestasi investasi tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran
(default) sesuai dengan yang dijanjikan

Risiko Risiko yang terjadi ketika kita menginvestasikan uang pada


kesempatan satu jenis investasi dan kehilangan kesempatan untuk
(opportunity) berinvestasi lain

13

7
04/12/2018

HUBUNGAN PENGEMBALIAN INVESTASI DENGAN


RISIKO

Hubungan antara pengembalian investasi dengan risiko


bersifat searah atau linier.

Semakin besar
pula
Semakin besar pengembalian
risiko suatu yang diharapkan
investasi/aset atas
investasi/aset
tersebut

14

Potensi Investasi PJT I &


Rekomendasi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 15

8
04/12/2018

PERAN PERUM JASA TIRTA MEMBANTU PEMERINTAH


DALAM PENGELOLAAN SDA

KONTRIBUSI PEMANFAAT
MELALUI BJPSDA

PENGUSAHAAN SDA PENDAPATAN BIAYA PENGELOLAAN SDA

“upaya pemanfaatan PENGUSAHAAN PENGELOLAAN “upaya merencanakan,


SDA SDA melaksanakan, memantau,
Sumber Daya Air
dan mengevaluasi
untuk memenuhi penyelenggaraan
kebutuhan usaha. “ konservasi sumber daya air,
(PP 121/2015) Pariwisata Konservasi
pendayagunaan sumber
daya air, dan pengendalian
daya rusak air. “ (PP
Listrik Pendayagunaan
121/2015)

SWASTA Pengendalian
PJT Air Minum
daya rusak
BUMN SELAIN PJT (PT • PEMERINTAH
PLN, PDAM) PERUM JASA TIRTA • PJT
PJT harus kreatif dan PJT mengurangi beban pemerintah
inovatif melakukan dalam Pengelolaan SDA
pengusahaan SDA

16

POTENSI INVESTASI PJT I

Pengembangan dari unit air


SPAM Regional baku, unit produksi, unit
distribusi, hingga unit pelayanan

Pembangkit Listrik Tenaga Air


Energi baru
dan Pembangkit Listrik Tenaga
terbarukan
Minihydro

Pengembangan objek wisata


Pariwisata sekitar bendung

17

9
04/12/2018

INVESTASI DALAM PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA MINI HYDRO

Proyek hanya menjual


Proyek pembangkit listrik tenaga
energi dalam kWh dengan
air cukup mudah untuk
harga yang ditetapkan
dievaluasi sebagai investasi
dalam perjanjian jual beli
jangka panjang
listrik

Umumnya evaluasi proyek pembangkit listrik tenaga air dilakukan dengan model tahunan jangka
panjang pendapatan dan beban.

Pendapatan tahunan harus memberikan hasil yang cukup untuk menjustifikasi investasi awal.
Biaya investasi didorong oleh total biaya konstruksi dan biaya pengembangan.

Biaya
Biaya konstruksi
pengembangan

• Kontrak konstruksi sipil • Biaya teknik


• Kontrak peralatan • Izin dan lisensi
• Jalur transmisi • Biaya pendanaan
• Hak dan pembebasan lahan

18

SUMBER PENDAPATAN PROYEK PLTMH

Harga jual sudah ditetapkan


Purchasing Power Agreement (PPA)
melalui kebijakan pemerintah
merupakan sumber pendapatan utama (feed in tariff) yakni Permen
dari pembangunan proyek PLTMH ESDM No. 19/205

Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) PLN


merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam investasi
karena:

1. PPA merupakan dasar untuk menentukan aliran pendapatan untuk proyek energi
terbarukan skala kecil dalam hal penjualan (kWh), harga (Rp / kWh), aliran pembayaran,
dan durasi (tahun).

2. PLN merupakan satu-satunya pembeli keluaran proyek tenaga listrik swasta energi
terbarukan.

3. Penandatanganan PPA merupakan tonggak penting dalam proses pembangunan.

4. Dengan menandatangani PPA, PLN tidak bertanggung jawab untuk kelayakan tenis dan
keuangan proyek. PPA akan mewajibkan semua izin dan persetujuan yang berlaku
sebagai “syarat tangguh” untuk PPA agar berlaku.
19

10
04/12/2018

RISIKO INVESTASI SEKTOR SPAM

Tahap Persiapan Sebelum Konstruksi

Keterlambatan pengadaan tanah: Risiko pembiayaan: Tidak


Lahan proyek tidak tersedia dalam tersedianya pembiayaan bagi
jangka waktu yang ditentukan proyek dengan biaya yang wajar

Keterbatasan akses terhadap Risiko perencanaan: Dokumen


lahan: Akses lahan tidak tersedia perencanaan yang telah dilakukan
sehingga konstruksi terhambat tidak mencukupi

Tahap Konstruksi

Risiko konstruksi: Konstruksi


Risiko desain: Desain yang
fasilitas yang disyaratkan dalam
disusun tidak dapat memenuhi
proyek tidak dapat diselesaikan
persyaratan kinerja dan pelayanan
pada waktunya sesuai dengan
sesuai spesifikasi output
anggaran dan spesifikasi

Biaya persetujuan: Risiko


keterlambatan penerbitan
persetujuan/perizinan yang harus
diperoleh selama konstruksi yang
berdampat pada keterlambatan
dan biaya tambahan (cost overrun)
20

RISIKO INVESTASI SEKTOR SPAM

Tahap Operasi

Risiko kuantitas air baku: Risiko


Risiko kualitas air baku: Risiko
berkurangnya kuantitas air baku
kualitas air baku berada di bawah
sehingga kapasitas terpasang
parameter yang direncanakan dan
tidak dapat dimanfaatkan secara
ditetapkan dalam perjanjian.
maksimal

Risiko operasi dan perawatan: Risiko permintaan: Permintaan


Risiko sehubungan dengan atas air atau penyerapan air oleh
diperlukannya peningkatan pelanggan berbeda dengan apa
perawatan fasilitas selama masa yang telah direncanakan
kerjasama untuk memenuhi
standar kinerja yang
dipersyaratkan
Risiko pembiayaan: Badan usaha
pelaksana proyek menggunakan
Risiko pembayaran: Tarif untuk struktur pembiayaan yang tidak
pelayanan tidak dapat dipungut tepat yang menyebabkan
secara penuh atau yang telah kenaikan biaya pendanaan
ditetapkan

21

11
04/12/2018

REKOMENDASI

Membentuk anak perusahaan untuk memperluas Anak perusahaan memiliki


pergerakan investasi ruang untuk mengelola
keuangan dan investasi,
dengan persetujuan induk
perusahaan

Membentuk
Menanam ekuitas
Anak
Perusahaan SPV A
Bidang SPAM

Membentuk
SPV B
Anak SPV C
Perusahaan
Bidang EBTKE
Menanam ekuitas

SPV D
22

REKOMENDASI

Mendorong kerjasama dengan badan usaha/swasta Perusahaan


dalam mengembangkan investasi XYZ
Menanam ekuitas
(misal 15%)

Menanam ekuitas
Membentuk (misal 15%)

Anak
Perusahaan SPV A
Bidang SPAM

Membentuk
SPV B
Anak SPV C
Perusahaan
Bidang EBTKE Dengan bekerjasama dengan
Menanam ekuitas
badan usaha/swasta lain, ruang
fiskal yang dimiliki anak
SPV D perusahaan dapat digunakan
untuk investasi lain
23

12
04/12/2018

REKOMENDASI

Mendorong sekuritisasi aset


Penjualan aset
piutang dari
kreditor awal
kepada pihak
lain (dalam hal
ini investor),
sehingga
kreditor awal
menerima
dana segar
dari penjualan
piutang, dan
investor akan
menerima
bunga
investasi

24

TERIMA KASIH
“Water is the most critical resource
issue of our lifetime and our children’s
lifetime. The health of our waters is the
principal measure of how we live on the
land.”

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 25

13
04/12/2018

BAHAN DISKUSI ANTARA DIREKTUR BINA


INVESTASI INFRASTRUKTUR DENGAN
BUPATI CILACAP
Cilacap, 4 Mei 2018

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DBII juga menjalankan tugas DJBK
sebagai Simpul KPBU Kementerian
PUPR sesuai Kepmen PUPR Nomor
691.2/201

DBII memiliki tugas:


1. Merumuskan Kebijakan , sinkronisasi dan evaluasi, fasilitasi dan mitigasi risiko investasi
infrastruktur serta pembinaan pasar infrastruktur;
2. Melakukan fasilitasi pembinaan pengusahaan Perum Jasa Tirta 1 dan Perum Jasa
Tirta 2.

1
04/12/2018

HASIL PERTEMUAN PJT 2 DENGAN PT PERTAMINA

3 Kriteria Utama Penilaian PT Pertamina dalam mengevaluasi usulan skema


penyediaan air bersih ke RMDP Cilacap
• Adanya keterlibatan pemerintah daerah melalui PDAM;
• Perkuatan melalui BUMN di bidang air;
• Dalam hal Pertamina akan memenuhi sendiri kebutuhan air bersih,
akan menggunakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, yakni
akan mengadakan lelang.
DIBERIKAN WAKTU HANYA SAMPAI BULAN JUNI 2018, APABILA BELUM ADA KEJELASAN
PERTAMINA AKAN MELAKUKAN SECARA SWAKELOLA (MISAL DENGAN MENGGUNAKAN
DESALINASI AIR LAUT)

USULAN KERJASAMA PDAM TIRTA WIJAYA DENGAN PJT 1 dan PJT 2 DALAM PENYELENGGARAAN SPAM CILACAP
Catatan bagi Pemkab Cilacap:
1. PDAM dapat fokus melayani masyarakat;
2. dari sisi finansial, PDAM mendapatkan dividen dari
profit yang didapat oleh badan usaha pelaksana
(akan dikaji apakah bisa diberikan saham secara
cuma-cuma), meskipun tidak sebesar apabila
dilaksanakan sendiri oleh PDAM;
3. PDAM mendapatkan tambahan pasokan air curah
sehingga dapat meningkatkan cakupan layanan
kepada masyarakat;
4. Tarif jual air curah ke PDAM disubsidi dari tarif air
curah ke Pertamina.

Catatan bagi Pertamina:


Dapat memenuhi 3 kriteria utama pengambilan keputusan PT
Pertamina:
1. Dengan terlibatnya PDAM dalam Badan Usaha Pelaksana,
memberikan image bahwa proyek RMDP dapat
memberikan manfaat bagi pemerintah lokal;
2. Meminimalisir potensi kegagalan mencapai kinerja
layanan selama masa perjanjian (20-30 tahun) dengan
Sesuai dengan PP 46/2010 perkuatan oleh BUMN air;
Tentang Perum Jasa Tirta 1 3. Prinsip tata kelola perusahaan yang baik terpenuhi
karena penyelenggaraan SPAM hanya dapat dilakukan
oleh BUMN/BUMD.

2
04/12/2018

ALTERNATIF LAIN PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK PROYEK RMDP PERTAMINA, CILACAP

Catatan bagi Pemkab/PDAM Cilacap: Catatan bagi Pertamina:


1. PDAM dapat fokus melayani masyarakat; 1. Skema ini menggunakan dasar PP 142/2015, dimana PT
2. dari sisi finansial, PDAM mendapatkan dividen dari profit Pertamina dapat melaksanakan penyediaan air bersih untuk
yang didapat oleh badan usaha pelaksana kebutuhan sendiri;
2. Sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik, PT. Pertamina
akan mengadakan lelang badan usaha untuk menyediakan air
bersih untuk proyek RMDP.
3. Dengan demikian, skema ini dapat tercapai apabila konsorsium
PJT 1, PJT 2 dengan PDAM dapat memenangkan lelang.

3
04/12/2018

PP No. 46 Tahun 2010 : WS Brantas dan Bengawan Solo


KEPPRES No. 2 Tahun 2014 : WS Toba Asahan, Jratunseluna dan Serayu Bogowonto

1
04/12/2018

Perum Jasa Tirta I adalah Didirikan sebagai implementasi


perusahaan dengan mandat yang BUMN KONSEP tentang pengelolaan
unik sebagai BUMN Pengelola sumber daya air terpadu
Sumber
Daya Air
Sebagian Besar Aset Integrated Water
Nilai
adalah BMN dari Tambah Resources
Kementerian PUPR Air Management

Layanan
O&P Infra-
Jasa SDA
struktur
(Baku &
Pengairan
Non Baku)
Landasan Hukum:
• PP No 46 Tahun 2010 tentang
Perum Jasa Tirta I
• Keppres RI No 2 Tahun 2014
Ir Sutami (1928-1980)
Menteri PUPR ke 16 (1964-1978)

Pemerintah sebagai Pemilik Modal (100% Kepemilikan oleh Negara)

PUPR BUMN E Evaluator


Pekerjaan Umum & Perum Rakyat Badan Usaha Milik Negara

Pemerintah Daerah
Organisasi Non Pemerintah
Pengguna dan Pemanfaat Air
Pengelolaan Infrastuktur SDA Pemangku Kepentingan
Layanan Pengusahaan Jasa Air Layanan
Umum Pengusahaan Non Jasa Air Pemanfaat

• Pengendalian banjir • Air baku


• Pelayanan air untuk irigasi • Air pembangkitan energy
• Pemeliharaan debit sungai • Air bersih

2
04/12/2018

 Lokasi Pengerukan:
Sungai Donan (Depan Raw Water
Intake PT Pertamina RU IV Cilacap)

 Pengerukan Sungai Donan:


Tahun 2016 : 100.000,00 m3
Tahun 2017 : 99.000,00 m3

 Metode Pengerukan:
Trailing Suction Hopper Dredger
(TSHD) Kapasitas : 2.000,00 m3

Pekerjaan 2016 2017

Pembuatan AWLR S. Donan √

Pembuatan WQMS S. Donan √

Pek. Patok Sounding √

Pek. Spoilbank √

Pengerukan S. Donan √ √

Sounding Bathymetri √ √

Pembersihan Lumpur RWI √ √

Konservasi Mangrove √

Pembersihan Screener √ √

Studi Pengendalian Laju √


Sedimen S Donan

3
04/12/2018

 Lokasi Check Dam:


Sungai Medono, Waduk
Wadaslintang, Kab. Wonosobo

 Kapasitas Tampungan:
1.000,00 m3

 Dimensi:
Bentang Main Dam : 33,00 m
Panjang konstruksi : 13,00 m

 Jenis Konstruksi:
Pasangan Batu Kali Lapis Beton

4
04/12/2018

Potensi Pengembangan

Contoh :
SPAM Ngebel (Ponorogo-Madiun)
Eksisting SPAM JIIPE Manyar (Gresik)
SPAM Semarang
SPAM Medan

Contoh :
Eksisting SPAM Sekaran Kab. Lamongan
SPAM Brondong-Paciran Kab. Lamongan

Unit Air Baku Unit Produksi Unit Distribusi Unit Pelayanan

water water
water meter
meter
meter
Unit Bak Unit
Sistem Perpipaan
Air Baku Penampung Produksi
pompa pompa

PP 46 Pasal 5 ayat (2), (3), (4) dan (5)  untuk pelayanan sosial (CSR)

PP 46 Pasal 11 ayat (2) dan (3) (Bulk Water) Kerjasama dengan BUMD/Kawasan Industri

PP 46 Pasal 11 ayat (6) dan (7)  Di luar jangkauan layanan BUMD/PDAM (Sambungan Rumah)

PP 46 Pasal 11 ayat (6) dan (7)  Prinsip layanan B to B (Sambungan Industri)

5
04/12/2018

SPAM BRONDONG – KAB. LAMONGAN


Melayani 54 SR dan 8 Industri di Kab.
SPAM SEKARAN – KAB. LAMONGAN Lamongan
Melayani 3532 SR (9 Desa di Kab.
Lamongan dan 1 Desa di Kab.
Tuban)
SPAM SELOREJO – KAB. MALANG
1. TOTAL SAMBUNGAN RUMAH (2017) : 408 SR
(Ds. Sromo, Ds. Sukoanyar, Ds. Mlaki, Ds.
Tebus, Ds. Pandansari)
2. TOTAL AIR TERDISTRIBUSI : 5.200 M3/BLN
SPAM KEDUNG CANGKRING – TULUNGAGUNG (2 L/dtk)
1. TOTAL SAMBUNGAN RUMAH (2017) : 217 SR
(Dsn Sidorejo 48 SR, Dsn Gempol 85 SR, Dsn
Krajan jati 84 SR)
2. TOTAL AIR TERDISTRIBUSI : 1.500 M3/BLN (0,6
L/dtk)

SPAM KARANGKATES – KAB. MALANG


1. TOTAL SAMBUNGAN RUMAH (2017) : 243 SR
2. TOTAL AIR TERDISTRIBUSI : 4.200 M3/BLN
(1,6 L/dtk)

Ijin Prinsip No.


600/287/413.021/2018
Tanggal 2 April 2018

Perihal : Dukungan
Pengembangan Area
Pelayanan SPAM PJT-I
di wilayah Kab
Lamongan

6
04/12/2018

SPAM SEKARAN - KAB LAMONGAN


(35 liter/detik)
TOTAL SAMBUNGAN RUMAH (2017) : 3532 SR
TAHAP I (2012) : 7 (tujuh) Desa di KeC. Sekaran
TAHAP II (2013) : perluasan ke 3 (tiga) desa baru di Kec.
Sekaran dan Kec. Babat, Kab Lamongan
TAHAP III (2016) : perluasan wilayah layanan ke 2 (desa)
yaitu Desa Trosono di Kec. Babat Kab.
Lamongan dan Ds. Simorejo Kec. Widang
Kab Tuban.
SPAM BRONDONG - KAB. LAMONGAN
(50 liter/detik)
TOTAL SR : 54, SI : 8
TAHAP I (2014 – 2015) : Desa Sedayu Lawas, PPN Brondong
lama
TAHAP II (2015) : PT. QL Hasil Laut I dan II
TAHAP III (2016) : PPI Brondong Baru, PT. Anela,
Dusun Wedung
TAHAP IV (2017) : Pabrik KUD Minatani, PT. Baruna, UPT
Pelabuhan Pengumpan

Tahapan Pengembangan :
1. Tahap 1 (2012) : 7 Desa
2. Tahap 2 (2013) : 3 Desa
3. Tahap 3 (2016) : 2 Desa
4. Tahap 3 (2016) : 3 DMA, Water
Meter Induk (non kontruksi)
5. Tahap 4 (2017) : Filter 5 lps, 2
Pompa Air Baku (non konstruksi)
6. Tahap 5 (2018) : Uprating 25 lps
7. Tahap 6 (2018) : 9 DMA, 2 Pompa Air
Baku, 1 set alat Lab (non konstruksi)
8. Tahap 7 (2019) : Kantor SPAM, Bak
Lumpur
9. Tahap 8 (2021) : Uprating 45 lps

7
04/12/2018

1. PPN Brondong Lama


2. PT QL I , II
3. PPN Brondong Baru
4. PT Anela
5. Dusun Wedung
6. PT Baruna
7. Pabrik Es KUD Minatani
8. UPT Pelabuhan Pengumpan
9. PT. Graha Samudra
10. Kawasan Indsutri PT. Jakamitra
11. PT. Dok Pantai Lamongan Tahapan Pengembangan :
1. Tahap 1 (2014 - 2015) : PPN Brondong Lama, Desa Sedayu Lawas
2. Tahap 2 (2015) : PT. QL Hasil Laut I dan II
3. Tahap 3 (2016) : PPN Brondong Baru, PT. Anela, Ds. Wedung
4. Tahap 3 (2016) : 1 Pompa Air Baku, 1 Water Meter Induk (non konstruksi)
5. Tahap 4 (2017) : PT. Baruna, Pabrik Es KUD Minatani, UPT Pelabuhan Pengumpan
6. Tahap 5 (2018 – 2019 ) : PT. Graha Samudra, Jaringan Transmisi Kawasan
Ind. Jakamitra
7. Tahap 6 (2019) : Pompa Booster (non konstruksi)
8. Tahap 6 (2019 - 2020) : Uprating IPA 200 Lps
9. Tahap 6 (2019) : 2 Pompa Intake, 1 Water Meter Air Baku, 1 Water Meter
Distribusi, Bak Lumpur (non konstruksi)
10. Tahap 6 (2020) : Pipa Jaringan Transmisi Air Curah Ds Benges (PKS PJT I
dan PDAM terkait Dsitribusi Air Curah)
11. Tahap 7 (2020) : Pipa Jaringan Distribusi

8
04/12/2018

Lokasi
Unit Air Baku
Unit Transmisi
Utama

PT. Bendung Gerak


Pertamina Serayu

PDAM
Tirta Wijaya

PLTM Mrican PLTM Ketajek


Kapasitas : 1.2 & 2,3 MW Kapasitas : 3.2 MW
Energi Tahunan : 26 GWh Energi Tahunan : 19,3 GWh

COD : 2021 COD : 2025

PLTM Lae Kombi PLTM Lodagung


Kapasitas : 1,4 MW Kapasitas : 2 X 0,65 MW
Energi Tahunan : 9,8 GWh Energi Tahunan : 9,03 GWh
(Rp 8,7 Miliar/tahun)
COD : 2022 COD : 2017

PLTM Matio PLTM Lodoyo II


Kapasitas : 2 x 2 MW Kapasitas : 2 X 3.7 MW
Energi Tahunan : 25,73 GWh Energi Tahunan : 47 GWh

COD : 2021 COD : 2021

PLTM Mojotengah PLTM Jompo


PLTM Kepil
Kapasitas : 2.1 MW
Kapasitas : 2,6 MW Kapasitas : 3,35 MW
Energi Tahunan : 11.6 GWh
Energi Tahunan : 15,14 GWh Energi Tahunan : 19,53 GWh
COD : 2025
COD : 2022 COD : 2021

9
04/12/2018

10
04/12/2018

KERJASAMA PENGEMBANGAN
DEVELOPMENT JATILUHUR PUMP
STORAGE POWER PLANT (PSP)

OLEH:
Dr. Ir. Masrianto, MT
Direktur Bina Investasi Infrastruktur

TUGAS SUBDIT FASILITASI DAN MITIGASI


RISIKO INV. INFRASTRUKTUR
tugas Seksi Fasilitasi Investasi:
1. perumusan kebijakan,
2. pelaksanaan KOORDINASI, ADVOKASI, DAN FASILITASI,
3. pemberian BIMBINGAN TEKNIS DAN SUPERVISI di bidang
PENYELESAIAN PERMASALAHAN investasi infrastruktur, serta

4. pelaksanaan FASILITASI PEMBINAAN PENGUSAHAAN BUMN


PERUM di Kementerian

tugas Seksi Mitigasi Risiko:


1. perumusan kebijakan,
2. pelaksanaan KOORDINASI, ADVOKASI, DAN FASILITASI,
3. pemberian BIMBINGAN TEKNIS DAN SUPERVISI di bidang
pengembangan mitigasi risiko investasi infrastruktur.

1
04/12/2018

FASILITASI OLEH
DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR
• Sesuai dengan Tugas dan Fungsi dalam Permen PUPR
nomor 15 Tahun 2015 untuk melaksanakan
pembinaan pengusahaan Perum Jasa Tirta 2;
• Sejalan dengan semangat meningkatkan investasi
sektor swasta dalam penyediaan infrastruktur bidang
PUPR;
• Mendorong PJT 2 untuk memaksimalkan potensi
pengusahaan SDA dan diharapkan pengoperasian
dan pemeliharaan SDA tidak lagi membebani APBN

FASILITASI PROYEK PENGEMBANGAN


JATILUHUR PUMP STORAGE POWER PLANT
Jakarta, 6 November 2017

Kunjungan PT. Citra Himas


Sejahtera dengan Sinohydro

Fasilitasi proyek pengembangan


Jatiluhur Pump Storage Plant

2
04/12/2018

PARA PIHAK
– Sinohydro Corporation,  perusahaan kontraktor dari PR China yang
dikenal untuk pembangunan pembangkit listrik dan infrastruktur lain
seperti jalan, jembatan, dan bendungan;

– PT. Citra Himas Sejahtera,  perusahaan swasta yang bergerak


dibidang mekanikal elektrikal dan juga sedang mengembangkan hydro
power di Pulau Seram bagian Barat PLTA Sumith Pasinaro sebesar 16
MW sesuai RUPTL;

– PT. Indonesia Power,  anak perusahaan dari PT. PLN (Persero) yang
menjalankan kegiatan usaha di bidang operasi, pemeliharaan dan
pengembangan pembangkitan tenaga listrik dan mempunyai minat
untuk mengembangkan portofolio pembangkit jenis pump storage
dan menjual listrik yang dihasilkan kepada PT PLN (Persero)

– Perum Jasa Tirta 2  BUMN Perum di bidang Pengelolaan sumber


daya air.

JATILUHUR
PUMP STORAGE POWER PLANT (PSP)
• Proyek Jatiluhur PSP mendukung program
Pemerintah dalam penyediaan listrik
35.000MW
• Mendukung pencapaian ketahanan energi
berdasarkan PP no. 79 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Energi Nasional
• Meningkatkan pendapatan PJT II

3
04/12/2018

JATILUHUR
PUMP STORAGE POWER PLANT (PSP)
• Nilai Kapasitas dan Investasi
Uraian PSH I PSH 2 PSH 3

Kapasitas 315 MW 600MW 575 MW


Investasi Rp. 4.764 M Rp. 9.074 M Rp. 8.690 M

HARAPAN DARI PELAKSANAAN


JATILUHUR PSP
• Pelaksanaan Jatiluhur PSP dapat memaksimalkan
pengusahaan SDA dari Waduk Jatiluhur;
• Bagi PJT 2 akan meningkatkan pendapatan dari
hasil penjualan listrik ke PT. PLN (Persero), yang
dapat digunakan untuk meningkatkan layanan
Irigasi yang lebih baik kepada masyarakat dan
untuk kegiatan O&P Waduk Jatiluhur
• Seluruh pihak yang terlibat berkomitmen
memberikan kontribusi sesuai dengan
kemampuan dan kewenangan masing-masing

4
04/12/2018

TERIMA KASIH

5
12/4/2018

NOTA KESEPAHAMAN
TENTANG
RENCANA KERJASAMA PENGEMBANGAN
DEVELOPMENT JATILUHUR PUMPED STORAGE POWER PLANT (PSP)
ANTARA
SINOHYDRO CORPORATION LIMITED;
PT. CITRA HIMAS SEJAHTERA;
PT. INDONESIA POWER

DENGAN

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JASA TIRTA II


Pemaparan Materi Disampaikan kepada :
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – Kementerian PUPR
Jakarta, 5 Maret 2018

MATERI PRESENTASI

A. PARA PIHAK
B. MAKSUD & TUJUAN
C. OBJEK
D. RUANG LINGKUP
E. PELAKSANAAN
F. JANGKA WAKTU
G. KORESPONDENSI
H. PENUTUP

1
12/4/2018

A. PARA PIHAK
1. SINOHYDRO CORPORATION LIMITED (SCL) adalah perusahaan kontraktor dari
Pemerintah Republik Rakyat Cina (RRC) yang dikenal untuk pembangunan pembangkit
listrik dan infrastruktur lain seperti jalan, jembatan, dan bendungan – disebut PIHAK
PERTAMA.

2. PT. CITRA HIMAS SEJAHTERA (CHS) adalah merupakan perusahaan swasta yang
bergerak di bidang mekanikal elektrikal dan juga sedang mengembangkan hydro power di
Pulau Seram bagian Barat, yaitu PLTA Sumith Pasinaro sebesar 16 MW sesuai RUPTL –
disebut PIHAK KEDUA.

3. PT. INDONESIA POWER (IP) adalah merupakan anak perusahaan dari PT PLN (Persero),
yang menjalankan kegiatan usaha di bidang operasi, pemeliharaan dan pengembangan
pembangkitan tenaga listrik dan mempunyai minat untuk mengembangkan portofolio
pembangkit jenis pumped storage dan menjual listrik yang dihasilkan kepada PT PLN
(Persero) – disebut PIHAK KETIGA.

4. PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JASA TIRTA II (PJT II) adalah Badan Usaha Milik Negara
yang memiliki kewenangan dalam menyelenggarakan pengembangan dan pengusahaan di
bidang pengelolaan sumber daya air sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2010
tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II – disebut PIHAK KEEMPAT.

B. MAKSUD & TUJUAN


(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai dasar PARA PIHAK untuk
membangun komitmen dalam Rencana Kerjasama Pengembangan
Jatiluhur Pumped Storage Power Plant di Kawasan Waduk Ir. H. Djuanda
yang terletak di Kabupaten Purwakarta & Waduk Cirata yang terletak di
Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Selatan & Kabupaten
Purwakarta, Provinsi Jawa Barat sesuai dengan tugas dan fungsi PARA
PIHAK dan menjual listrik yang dihasilkan kepada PT PLN (Persero).

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah terselenggaranya Pengembangan


Jatiluhur Pumped Storage Power Plant di Kawasan Waduk Ir. H. Djuanda
& Kawasan Waduk Cirata dan menjual listrik yang dihasilkan kepada PT
PLN (Persero).

2
12/4/2018

C. OBJEK

Objek Nota Kesepahaman ini adalah


Pengembangan Jatiluhur Pumped Storage
Power Plant di Kawasan Waduk Ir. H. Djuanda
& Waduk Cirata dan Penjualan Listrik yang
dihasilkan kepada PT PLN (Persero).

D. RUANG LINGKUP
1. Penyusunan Kerjasama Pengembangan Jatiluhur Pumped Storage Power
Plant dan Penjualan Listrik yang dihasilkan kepada PT PLN (Persero).
2. Penyiapan Studi Kelayakan proyek kerjasama dibuat oleh PIHAK
PERTAMA dan/atau bersama-sama dengan PARA PIHAK meliputi bidang
hukum/kelembagaan, teknis dan finansial serta dilakukan pembahasan oleh
PARA PIHAK.
3. PARA PIHAK memiliki akses penuh terhadap informasi hasil Studi
Kelayakan terkait dengan Penyiapan sebagaimana dijelaskan pada angka
2 di atas.
4. Penyediaan data eksisting disediakan oleh PARA PIHAK, guna
mendukung kegiatan penyusunan Pra Studi Kelayakan proyek kerjasama.
5. Pengurusan Perijinan sesuai dengan kewajiban masing - masing PIHAK
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3
12/4/2018

E. PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan dievaluasi secara periodik


sesuai rencana kerja yang telah dibuat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) minimal setiap 1 (satu) bulan sekali oleh PARA PIHAK.
2. Apabila Studi Kelayakan selesai dibuat dan hasilnya layak, maka PARA
PIHAK akan menyampaikan laporan tersebut ke Direktur Jenderal Bina
Konstruksi untuk didaftarkan ke dalam Proyek Strategis Nasional
Kementerian PUPR dan RUPTL di PLN dan akan membuat perusahaan
konsorsium untuk pelaksanaan hasil Studi Kelayakan tersebut.
3. Pihak SCL akan membantu untuk mendapatkan pendanaan dari
Pemerintah RRC dalam bentuk investasi atau pinjaman.
4. Apabila hasil Studi Kelayakan tersebut sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2) telah dapat disepakati oleh PARA PIHAK, maka Nota
Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk Perjanjian I Kontrak
Kerjasama yang saling menguntungkan bagi PARA PIHAK

F. JANGKA WAKTU

• Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka


waktu 12 (dua belas) bulan sejak ditandatangani
PARA PIHAK.

4
12/4/2018

G. KORESPONDENSI
Untuk pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, disepakati untuk menunjuk Person In Charge (PIC) dari masing-masing Pihak guna
membangun komunikasi dan koordinasi secara rutin, sebagai berikut :

• Pihak Pertama – SCL


− PIC : Li Lin Wei (Senior General Manager)
− Telp. HP : +62 858 883 51 898
− Alamat Email : llwfec@gmail.com

• Pihak Kedua – CHS


− PIC : Doddi Rachmat (Direktur Teknik)
− Telp. HP : +62 816 912 140 / +62 812 881 66 509
− Alamat Email : doddi.rachmat@yahoo.com

• Pihak Ketiga – IP
− PIC : Mohamad Wahyudi (Kadiv. Pengembangan Bisnis dan Manajemen Proyek Pembangkitan I)
− Telp. HP : +62 815 880 8247
− Alamat Email : mohamad.wahyudi@indonesiapower.co.id

• Pihak Keempat – PJT II


− PIC : Andrijanto (Kepala Divisi Renstra & Litbang)
− Telp. HP : +62 811 157 57 97
− Alamat Email : andrijanto@jasatirta2.co.id

H. PENUTUP
• Nota Kesepahaman ini menjadi sah sejak ditandatangani oleh Para
Pihak yang kompeten sesuai kewenangannya.

• Setiap perubahan dan hal-hal yang belum diatur dalam Nota


Kesepahaman ini, akan diatur lebih lanjut atas dasar kesepakatan PARA
PIHAK kedalam suatu addendum yang akan menjadi kesatuan serta
bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini;

• Tidak terlaksananya Nota Kesepahaman ini tidak menimbulkan akibat


hukum bagi PARA PIHAK.

• Semua perbedaan pendapat yang timbul dalam pelaksanaan Nota


Kesepahaman ini akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara
musyawarah dan mufakat.

5
12/4/2018

Terima Kasih

6
04/12/2018

PENGHANTAR DISKUSI
“WORKSHOP PENINGKATAN KINERJA
PENGUSAHAAN PERUM PERUMNAS”

Oleh:
DR. Ir. Masrianto, M.T
Direktur Bina Investasi Infrastruktur

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

OUTLINE

PEMBINAAN PENGUSAHAAN BUMN PERUM PERUMNAS


1
RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENGUSAHAAN
2 PERUM PERUMNAS

3 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PERUM PERUMNAS

KERANGKA WORKSHOP PENINGKATAN KINERJA


4 PENGUSAHAAN PERUM PERUMNAS

1
04/12/2018

DASAR DJBK MELASAKANAKAN PEMBINAAN PENGUSAHAAN


BUMN PERUM PERUMNAS
Pasal 789 Permen PU PR Nomor 15 Tahun 2015
“Direktorat Bina Investasi Infrastruktur
menyelenggarakan fungsi pelaksanaan fasilitasi
pembinaan pengusahaan BUMN Perum di
Kementerian”

PERUM PERUMNAS

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENGUSAHAAN PERUM


PERUMNAS

Apa Dukungan yang DJ PBP Kesepakatan


dibutuhkan Perumnas Dukungan yang akan
untuk peningkatan diberikan Unor di Dukungan
kinerja DJ PNP Kementerian PUPR;
K/L Terkait; Pemda
terkait
DJCK
PERUMNAS
Fasilitasi Fasilitasi
K/L
Terkait Peningkatan
Kinerja
Pemda Pengusahaan
DJBK DJBK PERUM
Terkait
PERUMNAS

Evaluasi

2
04/12/2018

5 Permasalahan Yang Dihadapi Perum Perumnas


Pencairan KPR bersubsidi setelah progres fisik
konstruksi mencapai 90%  terbatasnya kapasitas
Perum Perumnas melaksanakan pembangunan rumah
MBR;
Upaya mengoptimalkan pemanfaatan tanah Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, maupun BUMN, masih
terkendala belum adanya peraturan pelaksana yang
mengatur proses penerbitan Sertifikat Kepemilikan
Bangunan Gedung (SKBG);
Perum Perumnas masih menghadapi beberapa kendala
dengan prosedur perizinan oleh Pemerintah Daerah
Proyek Kerjasama Usaha (KSU) antara Perum Perumnas
dan Pemerintah Daerah juga masih memiliki potensi
permasalahan
proses pengujian oleh Puslitbangkim membutuhkan
waktu yang cukup lama (1-2 tahun).

KERANGKA WORKSHOP PENINGKATAN KINERJA PENGUSAHAAN


PERUM PERUMNAS

Sessi I: Pemaparan Narasumber


Sessi II:
• Kelompok Pembahasan I : Skema Pencairan KPR untuk Rumah Subsidi
• Kelompok Pembahasan II: Percepatan Izin DKI Jakarta, Standarisasi Produk
• Kelompok Pembahasan III: Penyelesaian permasalahan KSU dengan Pemerintah Daerah
• Kelompok Pembahasan IV: SKBG untuk pemanfaatan aset negara menjadi bangunan
rumah susun

Kinerja Pengusahaan Perumnas dapat meningkat

Meningkatnya kemampuan Perumnas membangun rumah MBR yang memiliki daya serap
pasar

3
04/12/2018

Terimakasih

4
04/12/2018

PAPARAN PANEL 1
2018

PMO Progis

MARKET RESEARCH PERUMNAS TAHUN 2016

UANG MUKA HARGA JUAL


ASUMSI JANGKA ASUMSI NILAI KREDIT Total 33 Kota
PRODUK HARGA KONSTRUKSI
WAKTU CICILAN/BLN % Rp
Rp Rp orang
Rp Kemampuan Cicilan
Desil 10 Rp 5.700.000 20% 118.733.371 474.933.485 593.666.856 261.213.417 Per Desil
Desil 9 Rp 2.700.000 20% 56.242.123 224.968.493 281.210.616 123.732.671 Masyarakat Berpenghasilan
Desil 8 Rp 2.000.000 20% 41.660.832 166.643.328 208.304.160 91.653.830 Rendah (MBR)
1% 2.295.838 227.287.970 229.583.808 101.016.875
Desil 7 Rp 1.500.000 5% 11.962.525 227.287.970 239.250.494 101,374
105.270.218 Highrise
10% 25.254.219 227.287.970 252.542.188 111.118.563
1% 1.989.726 196.982.907 198.972.633 87.547.959
Desil 6 Rp 1.300.000 5% 10.367.521 196.982.907 207.350.428 85,813
91.234.189
10% 21.886.990 196.982.907 218.869.897 96.302.755
1% 1.530.559 151.525.313 153.055.872 67.344.584
Desil 5 Rp 1.000.000 5% 7.975.016 151.525.313 159.500.330 405,453
70.180.145
10% 16.836.146 151.525.313 168.361.459 74.079.042
1% 1.224.447 121.220.250 122.444.697 53.875.667 Landed
Desil 4 Rp 800.000 5% 6.380.013 121.220.250 127.600.264 1,098,239
56.144.116
10% 13.468.917 121.220.250 134.689.167 59.263.234
1% 765.279 75.762.657 76.527.936 33.672.292
Desil 3 Rp 500.000 5% 3.987.508 75.762.657 79.750.165 1,959,551
35.090.073
10% 8.418.073 75.762.657 84.180.729 37.039.521
1% 612.223 60.610.125 61.222.349 26.937.833
Desil 2 Rp 400.000 5% 3.190.007 60.610.125 63.800.132 1,403,850
28.072.058 Rusunawa
10% 6.734.458 60.610.125 67.344.584 29.631.617
-
Desil 1 Rp - -

Total 5,054,280
5,054,280
UNTUK MENJEMPUT PELUANG PASAR TERSEBUT, PERUMNAS MENGEMBANGKAN RUMAH LANDED TERJANGKAU
SKALA BESAR DI KAWASAN KOTA PENDUKUNG KOTA BESAR SUB URBAN (CIBUNGBULANG, KENDARI, PARUNG
PANJANG) 2

1
04/12/2018

MARKET RESEARCH PERUMNAS TAHUN 2016


Backlog
%
Jumlah Presume
Backlog
Nama Daerah Pekerja Ratio Populasi
presume
Kota/kab Masyarakat
kota
yang bekerja
Jabodetabok 171,27% 3.457.480 0,95 2.676.042
Bandung 39,45% 1.096.799 0,93 403.841
Surabaya 36,55% 967.231 0,93 328.271
Medan 28,91% 904.331 0,86 224.085
Semarang 25,15% 774.140 0,92 178.472
Sleman 34,00% 518.598 0,92 164.340
Pekanbaru 28,44% 408.331 0,83 96.768
Padang 25,87% 425.742 0,86 94.410
Yogya 55,00% 174.633 0,93 89.906
Palembang 16,98% 600.123 0,8 81.537
Bantul 16,00% 470.260 0,92 69.877
Malang 29,88% 266.888 0,88 69.778
Makassar 13,15% 550.325 0,91 65.787
Banjarmasin 20,78% 282.000 0,88 51.286
Samarinda 27,31% 206.124 0,88 49.259
Purwakarta 14,32% 375.455 0,86 46.084
Balikpapan 25,87% 194.823 0,88 44.103
Karawang 15,08% 316.000 0,9 42.888
Cilegon 19,06% 245.976 0,9 42.194
Subang 6,34% 693.303 0,86 37.676
Gowa 13,15% 325.075 0,86 36.640
Bdr Lampung 9,65% 361.957 0,86 29.935
Manado 19,56% 163.419 0,89 28.418
Serang 19,06% 163.380 0,89 27.680
Solo 9,00% 243.152 0,89 19.452
Maros 13,15% 141.828 0,86 15.986
Kulonprogo 8,00% 217.050 0,8 13.665
Kendari 13,53% 122.000 0,83 13.759
Gn. Kidul 4,00% 417.666 0,67 12.140
5.054.279

MILIK BUMN BUMD


SENDIRI 1. KAI (MoU : DIRUT/I727/10/XII/2017) :
a. DEPOK – PONDOK CINA (PKS : DIRUT/0472/10/IV/ 2017 & KL.701/IV/1/KA-2017) 1. PD. Ps. Jaya
b. JAKARTA - TANJUNG BARAT (PKS : DIRUT/0471/10/IV/ 2017 & KL.701/IV/2/KA-2017) (MoU: DIRUT 0408/10/III/2017 dan
A. LANDED c. JAKARTA -RAWA BUNTU 235/1.824.541)
1. Regional I 2. PPD :
2. Regional II
REVITALISASI
a. JAKARTA - PERUM PPD - JELAMBAR Jumlah Unit : 5,052
3. Regional III 3. PERTANI (MoU : DIRUT/0832/10/VII/2017 & 139/Pert.D/HKP.30.1/2017 ) :
4. Regional IV
Rupiah : 1,578,208 T
a. JAKARTA - PERTANI KALIBATA
5. Regional V 1. MEDAN – SUKARAMAI
4. PT BGR :
6. Regional VI 2. PALEMBANG - ILIR BARAT
a. JAKARTA - PT. BGR - KELAPA GADING
7. Regional VII 3. JAKARTA - KEBON KACANG
5. PERUM DAMRI (MoU : DIRUT/0077/10/I/2018 & 03/KU/103/DU/2018) :
8. Regional RUSUNAWA 4. JAKARTA - TANAH ABANG
a. SURABAYA - PERUM DAMRI
9. Propernas Griya Utama 5. JAKARTA - KLENDER
Jumlah Unit : 24,933 6. JAKARTA - DAHLIA CENGKARENG
10. Propernas Nusa Dua Rupiah : 12,458,532 T 7. JAKARTA - KEMAYORAN BLOK A
B. HIGH RISE 8. JAKARTA - KEMAYORAN BLOK C
1. JAKARTA - CENGKARENG A 8 (TOWER
BUNAKEN) Jumlah Unit : 28,992
2. PALEMBANG - JAKABARING Rupiah : 23,234,262 T
3. SENTRALAND BEKASI
4. JAKARTA - SENTRA TIMUR RESIDENCE
5. GRAND SENTRALAND KARAWANG
6. BANDUNG - ANTAPANI PERUMNAS
7. BANDUNG - SURAPATI
8. SURABAYA - MENANGGAL PEMPROV DKI
9. PANAKUKANG
Jumlah Unit : 121,905 1. JAKARTA - RUSUN A8 KERJASAMA
PEMPROV DKI
Rupiah : 35,163,544 T
(MoU : DIRUT/0764/10/IV/2015 )

PERPRES
Jumlah Unit : 9,443 Unit
B. PERPRES PUPR Rupiah : 4,991,825 T
1. KEMEN. PUPR - TB SIMATUPANG-
JAKPUS (0,5 HA) - PERPRES
2. KEMEN. PUPR KEMBANGAN -
JAKSEL - PERPRES
3. KEMEN. PUPR - TEGAL ALUR - Jumlah Unit : 9,093
JAKBAR - PERPRES Rupiah : 4,938,000 T TOTAL UNIT : 192,412
4. KEMEN. PUPR - PASAR JUMAT - TOTAL RUPIAH (Rp) : 78,375,756 T
PERPRES

2
04/12/2018

PENDAPATAN & LABA 2014-2022

9000 900

7.924
8000 800
PENDAPATAN
7000 6.549 700
REALISASI RJPP Baru 686
6000 600
5.412
5000 4.548 554 500

3.887 LABA
4000 448 400
Rp (millyar)

3000 368 300


2.337 309
2000 200
1.338 1.371 1.262 233
1000 100
133 122
93
0 0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

UNIT BANGUN 2014-2022

80.000

RKAP
70.000
68.858
60.000

55.087
50.000
REALISASI TARGET
UNIT

44.069
40.000

30.000
30.102 36.122

21.711
18.250
20.000 16.425
13.406
10.000
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

3
04/12/2018

Kendala yang Dihadapi

Skema Pencairan KPR Rumah Subsidi

SKBG untuk Pemanfaatan Aset Negara sebagai bangunan


rumah susun

Penyelesaian KSU dengan PEMDA

Proses perijinan DKI Jakarta membutuhkan waktu yang


cukup lama, belum ada standarisasi produk highrise

USULAN DUKUNGAN
TEKNIS

4
04/12/2018

EKSISTING USULAN
Rumah Tapak / Susun Subsidi Rumah Tapak / Susun Subsidi

Modal Kerja Pencairan KPR Modal Kerja Pencairan KPR

Tahap ke- Tahap ke-


Selesai Selesai
Pondasi
1 0% Pondasi
1 40%

Topping Off 2 0% Topping Off 2 80%

BAST 3 90% BAST 3 90%

Sertifikat 4 100% Sertifikat 4 100%

Pencairan KPR dapat dilakukan setelah Progres Pencairan KPR dapat dilakukan pada tiap tahap,
Fisik 90% (BAST), sehingga menambah beban sehingga meringankan beban Modal Kerja
Modal Kerja Developer Developer

SERTIFIKAT KEPEMILIKAN BANGUNAN GEDUNG (SKBG)

• Pasal 1
Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung Sarusun (SKBG) adalah tanda
bukti kepemilikan atas sarusun di atas barang milik Negara/daerah
berupa tanah atau tanah wakaf dengan cara sewa

• Pasal 18
UU Nomor 20 Tahun 2011 • Pasal 19
tentang Rumah Susun • Pasal 20
• Pasal 21 : “Jangka waktu sewa tanah diberikan selama 60 (enam puluh)
tahun”
• Pasal 49 : “Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk SHM sarusun
dan SKBG sarusun dan tata cara penerbitannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 dan 48 diarur dengan peraturan
pemerintah”
www.perumnas.co.id

5
04/12/2018

SKEMA SKBG
Peruntukannya Untuk Siapa?
PP No. 27 tahun 2014:
1.MBR
Tentang Pengelolaan Asset BMN/D
2. Non MBR

Sewa
Perjanjian Tertulis
Hak Pakai [Harus Tercatat di Kantor SKBG
Pertanahan Setempat]
Kerja Sama
Pemanfaatan

Rusun Bisa dibangun di: Aturan yang Perlu


Aturan Eksisting :
1. Hak Milik Diadakan :
UU No.20 thn 2011
2. HGB atau HP atas Tanah Negara Peraturan Pelaksanaan
Tentang Rumah Susun
3. HGB atau HP diatas HPL Penerbitan SKBG

Rusun bisa juga dibangun: Tindak Lanjut:


1. Pemanfaatan BMN/D Dukungan Kebijakan Mentri PUPR dan
2. Wakaf Pihak-Pihak Berkepentingan Terkait
Ketentuan SKBG
www.perumnas.co.id

USULAN PERCEPATAN PROSES PERIZINAN DI DKI JAKARTA

1.Jumlah tim teknis TABG (1 tim), sidang 1 x/minggu


2.Jumlah tim teknis pemeriksa design (5 orang)
3.Korektor Amdal = 2 orang

www.perumnas.co.id

6
04/12/2018

Standarisasi Produk Rusunami


Jenis Kombinasi Prototype Rusun
1 • Bentuk modul dan kombinasi disesuaikan dengan bentuk
atau lahan.

2
• Pertemuan antar modul dapat berfungsi sekaligus sebagai
tempat dilatasi massa bangunan.

3 • Pada bentuk yang memanjang, koridor pada bagian tengah


massa bangunan dapat ditekuk agar tidak menjadi lorong.

• Pada lahan yang memadai, kombinasi dapat membentuk


4 massa yang lebih kompleks.

www.perumnas.co.id

DUKUNGAN PENYELESAIAN PERMASALAHAN KSU


Konsumen dari
Sarana & Prasarana
kalangan PNS dan
yang belum dibangun
ditunjuk langsung oleh
Pemda
Pemerintah Daerah

Legalitas lahan tidak


23 Pemerintah Daerah Sertifikasi Induk yang
clean & clear (alas hak
belum terbit
tanah)

PROYEK RUSUNAMI JAKABARING


TANTANGAN
• Sertifikasi HPL belum
terbit
• Di area yang
dikerjasamakan beberapa
lahan telah dimiliki oleh
Perumnas Pemda Sumatera Selatan
2.748 Unit pribadi (dibuktikan
DIRUT/0923/10/V/2016 279/MOU/BPKAD/2016 Wisma Atlet untuk dengan Sertifikat Hak
ASEAN Gambes 2018 Milik)

7
04/12/2018

TERIMA KASIH

www.perumnas.co.id

8
04/12/2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI


PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Disampaikan oleh :

EKO D. HERIPOERWANTO
DIREKTUR PERENCANAAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Dalam Acara:
Workshop Peningkatan Kinerja Pengusahaan Perum Perumnas

Jakarta, 22 Mei 2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Outline

A UMUM

B
TARGET DAN REALISASI PENYALURAN KPR BERSUBSIDI

MEKANISME DAN PERSYARATAN PENCAIRAN


C KPR BERSUBSIDI

DUKUNGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN TERHADAP PERAN


D BARU PERUM PERUMNAS SESUAI PP NO. 83 TAHUN 2015

1
04/12/2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

A
UMUM

LANDASAN HUKUM SEBAGAI PELUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

UUD NKRI 1945


PASAL 28 H
UU 39 Hak untuk
TAHUN 1999 bertempat tinggal
UU 11
PASAL 40 HAM - Hak untuk TAHUN 2005
bertempat tinggal Pengesahan PASAL 11
International
Covenant on Ecosoc

UU 17 TAHUN 2007 UU 1/2011 UU 20/2011


RPJPN 2005 - 2025 PKP RUSUN Pengyelenggaraan
Arah Pembangunan Perkim Jangka Panjang dan Pemenuhan
UU 4/2016 Kebutuhan Hunian

TAPERA
PP 88/2014 PP 14/2016
PKP PKP

PERPRES
101/2016 Pembiayaan Sekunder Perumahan

RPJMN RPJMN RPJMN RPJMN


2004-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

“Setiap Orang/Keluarga/Rumah Tangga Indonesia Menempati


Rumah Yang Layak Huni 4

2
04/12/2018

PASOK PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN KAITAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

RANTAI TERHADAP PEMBIAYAAN PERUMAHAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Perencanaan
dan Desain
PERUMAHAN
Sewa/
Beli
Konstruksi
Penghunian
Perizinan
Tanah
• Bahan
Bangunan
• PSU

SUPPLY DEMAND

PASOK PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

RANTAI DI INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Tanah Pembiayaan
Perizinan Bahan Pembangunan
Perumahan
Pembiayaan
Primer
Penghunian Sekunder
Matang Bangunan Perumahan

• Ketersediaan • Proses • Bahan • Margin • Ketersediaan • Sertifikat Layak • Ketersediaan


bangunan memadai pasokan KPR Huni dana jangka
lahan perizinan • Insentif Sewa
berkualitas dan • Insentif pajak • Kemudahan panjang murah
terjangkau, cepat, tepat • Insentif akses kredit
• Subsidi O&M
terjangkau • Kemudahan dan
dan akses waktu, biaya • Pembentukan
• Ketersediaan pembangunan • Keterjangkauan Organisasi frekuensi akses
lokasi terjangkau bahan perkim angsuran Penghunian pendanaan
• Ketersediaan bangunan • Cross-subsidy • Keberlanjutan • Ketepatan • Keberlanjutan
infrastruktur alternatif lewat LHB pasokan kredit Kelompok Sasaran pasokan dana

SUPPLY SIDE DEMAND SIDE


• Pencadangan • Kemudahan/ • Pabrikasi bahan • Pembiayaan • LTV dan Bobot • Sertifikat Layak • Pemberian
Tanah lewat Land keringanan bangunan lokal Kredit Konstruksi Resiko KPR Fungsi Pinjaman untuk
Banking • KPR FLPP & SSB
• Pemecahan
penerbitan IMB terjangkau • Insentif PPN, • Pengelolaan Pokok Kredit
• Pengembangan BPHTB PPh Final • BUM Rusunawa • Sekuritisasi Asset
Sertifikat HGB • Efisiensi • Asuransi Kredit
penggunaan • Spek Teknis • Fasilitas Keuangan
Induk perizinan bahan bangunan Pembangunan • Skim Sewa-Beli Pendirian & secara
• Percepatan • Insentif alternatif Rumah Layak • Kapasitas SDM Pembinaan
penerbitan Penerbit Kredit Berkelanjutan
perizinan • Insentif Huni + LHB PPPRS
Sertifikat Individu • Kredit Mikro • Penjaminan
• Insentif
pembangunan pembelian bahan Perkim • Monev Ketepatan
dalam rangka
Perumahan PokSar
pemenuhan perkim dengan bangunan • Penetapan HJM
• Pemberdayaan Sekuritisasi Asset
dengan volume vs Batas • Evaluasi Sistem
penyediaan LHB Komunitas Keuangan
discount Maksimum Kredit Subsidi
infrastruktur

Sumber: Bahan Paparan Summary Roadmap Pembiayaan Perumahan oleh Iskandar Saleh, 2016-2017

3
04/12/2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

B
TARGET DAN REALISASI
PENYALURAN KPR BERSUBSIDI

KONSEP PROGRAM SATU JUTA RUMAH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

SEWA
1. RUSUNAWA
2. PENINGKATAN KUALITAS 1. BURUH/PEKERJA
PEMERINTAH 2. PNS
3. PEMBANGUNAN BARU
4. RUMAH KHUSUS 3. TNI/POLRI

MILIK
1. RUSUNAMI
1. UMUM
NON – 2. RUMAH TAPAK
2. BURUH/PEKERJA
MBR PEMERINTAH 3. PNS
60 - 70 %
Melalui bantuan pembiayaan perumahan
(KPR FLPP, KPR SSB & SBUM)

SEWA & MILIK


1. RUSUNAWA 1. PNS
PEMDA
2. RUMAH TAPAK 2. BURUH/PEKERJA
3. UMUM

MASYARAKAT RUMAH TAPAK MILIK

PENGEMBANG MILIK
NON MBR 1. RUSUNAMI
30 - 40 % 2. RUMAH TAPAK
MASYARAKAT UMUM / KOMERSIAL

4
04/12/2018

JENIS BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

1 2 3 4 5 6

KPR-FLPP KPR-SSB SBUM BP2BT TAPERA* PSMP**

Dikelola Oleh Dikelola Oleh Dikelola Oleh


BLU-PPDPP SATKER BP-TAPERA
DITJEN. PEMBIAYAAN PERUMAHAN
Catatan:
* Sumber dana dari tabungan masyarakat yang dikelola dari BP Tapera.
** Tidak mendapat bantuan pembiayaan perumahan dari APBN (seluruh sumber pembiayaan dari LKB).
9

KINERJA KPR BERSUBSIDI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

FLPP SSB SBUM


Total Unit
Tahun Rupiah Rupiah Rupiah
Unit Unit Unit Subsidi
(Ribu) (Ribu) (Ribu)
2010 7.958 242.656.944 - - - - 7.958

2011 109.593 3.688.272.535 - - - - 109.593

2012 64.785 2.587.256.538 - - - - 64.785

2013 102.714 5.363.161.269 - - - - 102.714

2014 76.063 4.655.625.834 - - - - 76.063

2015 76.489 6.161.130.416 13.187 66.752.376 200 800 89.679

2016 58.469 5.627.538.999 124.737 259.210.000 75.933 303.732.000 183.206

2017 23.769 2.707.352.386 188.726 1.472.174.170 206.596 826.384.000 212.495

10

5
04/12/2018

KPR FLPP TAHUN 2010-2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DISTRIBUSI BERDASARKAN BANK PELAKSANA DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

11

KPR FLPP TAHUN 2010-2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DISTRIBUSI BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

FLPP (2010-2017) SSB (2016-2017)

[CATEGORY [CATEGORY
NAME] NAME]
[VALUE]
[CATEGORY
[VALUE]
[CATEGORY NAME]
[CATEGORY NAME] [CATEGORY [VALUE]
NAME] [VALUE] NAME] [CATEGORY
[CATEGORY
[VALUE] [VALUE] NAME]
NAME]
[VALUE]
[VALUE]
[CATEGORY [CATEGORY
NAME] NAME]
[VALUE] [VALUE]

Jenis Tahun Tahun


2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Total No Jenis Pekerjaan Total
Pekerjaan
2016 2017
PNS 875 12.063 9.801 12.725 8.967 9.195 8.823 4.066 66.515
1 PNS 17.104 29.530 46.634
TNI/Polri 579 5.024 3.486 4.255 2.186 2.029 2.273 946 20.778
2 TNI/POLRI 4.466 9.398 13.864
Swasta 6.075 86.478 45.082 75.257 57.052 57.857 41.018 15.279 384.098
3 SWASTA 81.403 166.788 248.191
Wiraswasta 430 6.027 4.969 8.190 6.445 6.350 5.283 2.338 40.032
4 WIRASWASTA 9.862 23.118 32.980
Lainnya - - 1.447 2.287 1.407 1.058 1.072 1.134 8.405
5 LAINNYA 11.902 2.490 14.392
Total 7.959 109.592 64.785 102.714 76.057 76.489 58.469 23.763 519.828
Total 124.737 231.324 356.061

12

6
04/12/2018

BANK YANG TELAH MELAKUKAN MOU


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

status : 28 Maret 2018


10 BANK UMUM / NASIONAL

2 BANK UMUM /
NASIONAL (ON
GOING)

24 BANK PEMBANGUNAN DAERAH

Melengkapi Dokumen
Pernyataan Minat
dan Tahap Verifikasi
Dokumen

13

TARGET BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

TAHUN 2018

PENYALURAN FASILITAS
LIKUIDITAS PEMBIAYAAN
PERUMAHAN (FLPP)

2.180.000*
Juta rupiah

42.000 Unit
BA. 999.03
FLPP
PENYALURAN SUBSIDI BANTUAN PENYALURAN SUBSIDI BUNGA
UANG MUKA (SBUM) KREDIT PERUMAHAN
(Subsisi Selisih Bunga/SSB)

1.378.000 TOTAL
2.529.737
Juta rupiah
ANGGARAN
344.500 Unit BA. 999.07 Juta rupiah
BA. 999.07
225.000 Unit
SBUM Rp. 6,09 SSB
Triliun
Catatan:
*) terdiri dari:

BP2BT - 42.000 Unit berasal dari DIPA 2018


(Rp 2,18 T)
- 18.625 Unit berasal dari Saldo Tahun

TAPERA 2017 (Rp 2 T) dan Target


Pengembalian Pokok (Rp 2,3 T)

14

7
04/12/2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

C
MEKANISME DAN PERSYARATAN
PENCAIRAN KPR BERSUBSIDI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SKEMA KPR FLPP DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Kemenkeu Kementerian PUPR


Pengajuan FLPP
Pengembalian
FLPP
Alokasi
Pusat Akad KPR-FLPP
dari BA. Dana Pengelolaan Dana Penyaluran
Bank Pelaksana MBR
999.03* FLPP Pembiayaan
Perumahan FLPP • Mengangsur
KPR FLPP Membeli Menerima
5% Rumah Rumah
• Tenor 20
Tahun

Membangun Menyerahkan
dan Menjual Rumah
Rumah

Pencairan Dana untuk


Pengembang
Pengembang
Pengembang
Keterangan: Pembayaran Rumah
* BA 999.03 = BA Bendahara Umum Negara (BUN) Pengelolaan Investasi Pemerintah
FLPP = Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan

16

8
04/12/2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SKEMA KPR SSB DAN SBUM DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Pencairan Dana untuk


Pembayaran Rumah

Pencairan Dana untuk


Pembayaran Rumah

17

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PERSYARATAN KPR FLPP DAN SSB DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Permen PUPR No. 21 Tahun 2016


Permen PUPR No. 26 Tahun 2016 &
Suku Kepmen PUPR No. 552 Tahun 2016
 Memiliki KTP Bunga
Kelompok Ketentuan Lain
Sasaran  Tidak memiliki rumah
 Memanfaatkan untuk tempat tinggal
 Belum pernah menerima subsidi 5% atau hunian
pemerintah untuk pemilikan rumah pertahun  Tidak disewakan atau dialihkan
 Memiliki NPWP dan SPT Tahunan kepemilikannya selama 5 tahun
(rumah tapak) dan 20 tahun (rumah
 MBR dengan penghasilan susun)
maksimal Rp. 4 Juta per bulan
untuk rumah tapak dan Rp. 7 Juta
per bulan untuk rumah susun;
Rp. 130 Juta (Jawa dan
 MBR yang berpenghasilan tidak
Harga Jual
Sumatera) – Maksimum
tetap yang bekerja di sektor Rp. 205 Juta (Papua
informal dapat melakukan Rumah Tapak
penyetoran angsuran secara dan Papua Barat) 2018
harian atau mingguan atau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di
Bank Pelaksana.
• Rp. 248.4 Juta (Sulawesi
Tengah) – Rp. 565,2 Juta
Harga Jual
(Papua); Maksimum
• Harga jual tersebut belum Rumah Susun
bebas PPN 10% 2018
18

9
04/12/2018

Harga Jual Rumah Sejahtera Tapak KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BATASAN per Wilayah DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

SESUAI DENGAN KEPMEN PUPR NO. 552/KPTS/M/2016

Tahun
No. Wilayah
2017 2018
Jawa (Kecuali Jakarta, Bogor, Depok,
1 123.000.000 130.000.000
Tangerang, Bekasi)
Sumatera (Kecuali Kep. Riau, dan Bangka
2 123.000.000 130.000.000
Belitung)
3 Kalimantan 135.000.000 142.000.000

4 Sulawesi 129.000.000 136.000.000

5 Maluku dan Maluku Utara 141.000.000 148.500.000

6 Bali dan Nusa Tenggara 141.000.000 148.500.000

7 Papua dan Papua Barat 193.500.000 205.000.000

8 Kep. Riau dan Bangka Belitung 129.000.000 136.000.000

Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,


9 141.000.000 148.500.000
Tangerang, Bekasi)

19

Harga Jual KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BATASAN Satuan Sejahtera Susun (1) DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

SESUAI DENGAN KEPMEN PUPR NO. 552/KPTS/M/2016


PROVINSI PROVINSI
Harga Jual/unit Harga Harga
Rumah Susun Jual/m2 Jual/unit Harga Jual/m2
No. Wilayah No. Wilayah Rumah Susun Paling Banyak
Paling Banyak Paling
(Rp) Banyak (Rp) Paling Banyak (Rp)
(Rp)
Provinsi Nangroe Aceh
1 306,000,000 8,500,000 16 Provinsi Bali 298,800,000 8,300,000
Darussalam
17 Provinsi Nusa Tenggara Barat 266,400,000 7,400,000
2 Provinsi Sumatera Utara 280,800,000 7,800,000
18 Provinsi Nusa Tenggara Timur 309,600,000 8,600,000
3 Provinsi Sumatera Barat 316,800,000 8,800,000
19 Provinsi Kalimantan Barat 349,200,000 9,700,000
4 Provinsi Riau 342,000,000 9,500,000
20 Provinsi Kalimantan Tengah 338,400,000 9,400,000
5 Provinsi Kepulauan Riau 360,000,000 10,000,000
6 Provinsi Jambi 316,800,000 8,800,000 21 Provinsi Kalimantan Utara 352.800.000 9.800.000

7 Provinsi Bengkulu 288,000,000 8,000,000 22 Provinsi Kalimantan Timur 356,400,000 9,900,000

8 Provinsi Sumatera Selatan 313,200,000 8,700,000 23 Provinsi Kalimantan Selatan 324,000,000 9,000,000
9 Provinsi Bangka Belitung 320,400,000 8,900,000 24 Provinsi Sulawesi Utara 280,800,000 7,800,000
10 Provinsi Lampung 288,000,000 8,000,000 25 Provinsi Gorontalo 298,800,000 8,300,000
26 Provinsi Sulawesi Tengah 248,400,000 6,900,000
Provinsi Banten kecuali Kota
11 Tangerang dan Kota Tangerang 273,600,000 7,600,000 27 Provinsi Sulawesi Tenggara 295,200,000 8,200,000
Selatan 28 Provinsi Sulawesi Barat 313,200,000 8,700,000

Provinsi Jawa Barat kecuali Kota 29 Provinsi Sulawesi Selatan 262.800,000 7,300,000
12 Depok, Kota/Kabupaten Bogor, 262,800,000 7,300,000 30 Provinsi Maluku 273,600,000 7,600,000
Kota/Kabupaten Bekasi
31 Provinsi Maluku Utara 345,600,000 9,600,000
13 Provinsi Jawa Tengah 259,200,000 7,200,000 32 Provinsi Papua 565,200,000 15,700,000
14 Provinsi DI Yogyakarta 262,800,000 7,300,000 33 Provinsi Papua Barat 385,200,000 10,700,000
15 Provinsi Jawa Timur 284,400,000 7,900,000

20

10
04/12/2018

Harga Jual KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BATASAN Satuan Sejahtera Susun (1) DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

SESUAI DENGAN KEPMEN PUPR NO. 552/KPTS/M/2016

KOTA / KABUPATEN

Harga Jual/Unit Rumah Susun Harga Jual/m2


No. Wilayah
Paling Banyak (Rp) Paling Banyak (Rp)

1 Kota Jakarta Barat 320,400,000 8,900,000


2 Kota Jakarta Selatan 331,200,000 9,200,000
3 Kota Jakarta Timur 316,800,000 8,800,000
4 Kota Jakarta Utara 345,600,000 9,600,000
5 Kota Jakarta Pusat 334,800,000 9,300,000
6 Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan 302,400,000 8,400,000
7 Kota Depok 306,000,000 8,500,000
8 Kota/Kabupaten Bogor 309,600,000 8,600,000
9 Kota/Kabupaten Bekasi 302,400,000 8,400,000

21

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

D
DUKUNGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
TERHADAP PERAN BARU PERUM
PERUMNAS SESUAI PP NO. 83 TAHUN 2015

11
04/12/2018

PEMERINTAH KEPADA PERUMNAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PENUGASAN SESUAI PP NO. 83 TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Land Bank • Pengelola lahan Pemerintah

Housing & • Peremajaan/ Peningkatan


PENUGASAN
PEMERINTAH KEPADA
Urban Kualitas Kawasan Rumah/
PERUMNAS SESUAI PP
Permukiman
Developer NO. 83 TAHUN 2015

Building/ • Pengelola Rusun/ Gedung


Pengelola Kawasan
Estate
Management

23

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TINDAK LANJUT PENERAPAN PP NO. 83 TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Pemanfaatan lahan pemerintah dibawah pengelolaan DJKN (Bekasi 157 Ha, Lampung 6,8 Ha,
LAND Palembang 18,3 Ha )
BANK Pemanfaatan lahan BUMN (PTPN II - Kuala Bekala; PT. Pertani – Kalibata, Karawang, Semarang,
Yogjakarta; PT. Peruri - Serpong, dll)
Peningkatan Penjualan dengan:
1. Percepatan KepPres untuk penugasan Perumnas sebagai pelaksana program pemerintah bidang
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman serta rumah susun bagi MBR
2. Pelaksanaan penugasan pembangunan rumah khusus dari kementrian PUPR senilai 1,4 T
HOUSING /
3. Kerjasama dengan SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) untuk rumah Pekerja (Potensi 80rb unit
URBAN
DEVELOPER Bekasi, 80rb unit Karawang)
4. Kerjasama pengembangan rumah TNI / POLRI dengan ASABRI

Off Taker; Menjadi pembeli dan pengelola utama produk rumah untuk MBR

Pengelolaan rusun yang dibangun PUPR (MOU ttg Pengelolaan dan Penghunian Rumah Susun Sewa:
No.03/PKS/SJ/2015 tgl 3 Dec 2015)
BUILDING
Pengelolaan rusun sewa pemerintah local (Pemda)
MGMT
Pengelola secondary market untuk rumah subsidi (RST yang berusia > 5 tahun dan akan dijual
pemiliknya (+ 450.000 unit)

24

12
04/12/2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN

TERIMA KASIH

13
04/12/2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

DISKUSI TERBATAS
PENYELESAIAN
PPN BJPSDA
JAKARTA, 18 APRIL 2018

DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

AGENDA PEMBAHASAN

Kajian Awal

Usulan Penyelesaian Jangka Pendek

Usulan Penyelesaian Jangka Panjang

Rencana Tindak Lanjut

1
04/12/2018

KAJIAN AWAL

Pengelolaan SDA Tarif BJPSDA yang Jasa Pengelolaan Pengenaan PPN


adalah jasa yang ditetapkan SDA yang dilakukan BJPSDA untuk
disediakan oleh Kementerian PUPR: oleh PJT 1 dan PJT 2 pengguna SDA dari
Pemerintah dalam a) Bukan merupakan adalah penugasan PDAM membuat
rangka menjalankan harga jual barang dari Pemerintah regulasi yang ada
urusan (air baku) dan juga untuk menjalankan tidak konsisten,
pemerintahan wajib bukan merupakan sebagian urusan Karena pada PP 31
sesuai UU 23 Tahun harga atas imbal pemerintahan di Tahun 2017
2014, sehingga jasa perusahaan Bidang PUPR menyebutkan
kontribusi bahwa air bersih
pemanfaat SDA b) Merupakan
kontribusi yang dialiskan
untuk urusan melalui pipa oleh
pemerintahan wajib pengguna SDA
untuk pengelolaan perusahaan air minu
tidak dikenai pajak adalah salah satu
pertambahan nilai. SDA yang menjadi
urusan barang strategis
pemerintahan yang tidak dikenai
sesuai UU 23 Tahun PPN
2014

USULAN PENYELESAIAN JANGKA PENDEK

Sosialisasi pengenaan PPN BJPSDA kepada pemanfaat SDA


dengan melibatkan Tim Evaluasi Tarif dan Ditjen Pajak,
Kementerian Keuangan

Penagihan PPN BJPSDA kepada pemanfaat SDA.

2
04/12/2018

USULAN PENYELESAIAN JANGKA PANJANG

USULAN PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT PPN BJPSDA

Perubahan PP 38 Tahun 2003 Tentang Perubahan


Perubahan terhadap PMK 82 Tahun 2012 Kriteria
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun
Dan/Atau Rincian Jasa Yang Disediakan Oleh
2000 Tentang Impor Dan Atau Penyerahan Barang
Pemerintah Dalam Rangka Menjalankan
Kena Pajak Tertentu Dan Atau Penyerahan Jasa
Pemerintahan Secara Umum Yang Tidak Dikenai
Kena Pajak Tertentu Yang Dibebaskan Dari
Pajak Pertambahan Nilai.
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
• Penambahan ketentuan angka 7 dalam Pasal 3, • Ketentuan Pasal 2 diubah, sehingga Pasal 2
yang berbunyi  Jasa pengelolaan sumber daya berbunyi  Termasuk dalam pengertian jasa yang
air yang diberikan oleh Badan Usaha Milik disediakan oleh Pemerintah dalam menjalankan
Negara dalam rangka menjalankan penugasan pemerintahan secara umum sebagaimana
yang diberikan Pemerintah sesuai ketentuan dimaksud dalam Pasal 1 adalah pemberian Izin
peraturan perundangan. Mendirikan Bangunan, pemberian Izin Usaha
Perdagangan, pemberian Nomor Pokok Wajib
Pajak, pembuatan Kartu Tanda Penduduk,
pemberian Hak Paten, pemberian Merek,
pemberian Hak Cipta, pembuatan akte kelahiran,
pembuatan akte nikah, pemberian Visa, dan
pengelolaan sumber daya air

TINDAK LANJUT

1 2 [2] Mendapatkan telaah ahli hukum perpajakan,


apakah terjadi pengenaan pajak ganda dengan
ANALISIS
TELAAH AHLI
diimplementasikannya PPN BJPSDA bersamaan dengan
DAMPAK pajak air permukaan
HUKUM
PENGENAAN
PERPAJAKAN
PPN BJPSDA [3] Melakukan konsultasi publik untuk mengetahui
3 4 dampak pengenaan PPN BJPSDA terhadap willingness
to pay pengguna sumber daya air berkontribusi
terhadpa pengelolaan sumber daya air

SURAT
KONSULTASI
[1] Menganalisis dampak implementasi pengenaan [4] Menyusun Surat Menteri PUPR kepada Menteri
MENTERI
PUBLIK
PPN BJPSDA terhadap kenaikan biaya pokok Keuangan untuk mengusulkan perubahan regulasi,
produksi PLTA, SPAM dan Industri serta potensi
inflasi yang terjadi
PUPR
dilampirkan dengan dokumen pendukung meliputi:
hasil telaah ini serta hasil kegiatan di point 1, 2 dan 3

3
04/12/2018

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai