Dicetak Oleh:
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur
Gd. Utama Lt. 13, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat,
Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12110
Email: dbii.subdit3@gmail.com
Telp (021) 7226182
Fax (021) 7226182
i
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
i
UCAPAN TERIMA KASIH
ii
kegiatan Pembinaan BUMN Perum di Tahun 2018 ini
antara lain:
iii
g. Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah
Daerah II, Ditjen Bina Pembangunan
Daerah, Kementerian Dalam Negeri; dan
h. Badan Koordinasi Penanaman Modal;
i. Bupati Kabupaten Cilacap beserta
jajarannya;
j. Direktur Utama Perum Jasa Tirta 1;
k. Direktur Utama Perum Jasa Tirta 2; dan
l. Direktur Utama Perum Perumnas.
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………. i
UCAPAN TERIMA KASIH…………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………… v
DAFTAR TABEL……………………………………… vii
DAFTAR GAMBAR…………………………………... viii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………….. 2
1.2 Maksud……………………………………… 6
1.3 Tujuan………………………………………. 7
v
Perum Jasa Tirta 1 dan Perum Jasa Tirta
2……………………………………………... 60
3.4 Pengembangan Pump Storage
Powerplant (PSP) Jatiluhur oleh Perum
Jasa Tirta 2…………………………………. 67
vi
DAFTAR TABEL
NO KETERANGAN HAL
vii
DAFTAR GAMBAR
NO KETERANGAN HAL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Kewenangan yang diberikan Pemerintah kepada
BUMN Perum dalam pengusahaan sumber daya air
wilayah sungai meliputi pelayanan dan penjaminan
ketersediaan air untuk memenuhi kepentingan
pengusahaan sumber daya air dengan tetap
mengutamakan pemenuhan kebutuhan air untuk
kebutuhan pokok sehari-hari dan irigasi bagi pertanian
rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada, pemberian
jaminan pelayanan sumber daya air kepada pengguna
melalui pelaksanaan operasi dan pemeliharaan serta
pembangunan prasarana sumber daya air yang
memberikan manfaat langsung, dan pemberian
pertimbangan teknis dan saran kepada pengelola
sumber daya air yang diberikan wewenang untuk
penyiapan rekomendasi teknis untuk Pengusahaan
Sumber Daya Air.
3
yaitu di WS Toba Asahan, WS Sungai Serayu
Bogowonto dan WS Jratunseluna. Sedangkan untuk
PJT 2 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 2010 tentang Perum Jasa Tirta 2 memiliki
wilayah kerja meliputi sebagian WS Cidanau, Ciliman,
Ciujung, Ciliwung, Cisadane dan Citarum.
4
dan permukiman bagi masyarakat serta dalam hal
tertentu melaksanakan tugas-tugas tertentu yang
diberikan Pemerintah dalam rangka pemenuhan
kebutuhan perumahan bagi golongan masyarakat yang
berpenghasilan rendah.
5
Infrastruktur sebagaimana ditetapkan dalam Permen
PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, melakukan fasilitasi pembinaan
pengusahaan BUMN Perum guna meningkatkan
kinerja PJT 1, PJT 2 dan Perum Perumnas.
1.2 Maksud
6
1.3 Tujuan
7
BAB II
FASILITASI KINERJA
BUMN PERUM
9
bersih tahun 2017 sebesar Rp. 123,33 miliar atau
114,53 dari RKAP tahun 2017 dan 102,20% dari laba
bersih tahun 2016. Total laba komprehensif tahun 2017
sebesar Rp. 122,93 miliar atau 114,16% dari RKAP
tahun 2017 dan 97,9% dari realisasi tahun 2016.
10
Tidak tercapainya realisasi layanan air baku sektor
listrik khususnya pada WS Serayu Bogowonto (50%),
WS Jratun Seluna (90,3%) dan WS Toba Asahan
(95,5%) disebabkan belum tercapainya kesepakatan
untuk pembayaran iuran EP dengan PT Indonesia
Power untuk PLTA non PUPR (PLTA Timo dan PLTA
PB Sudirman) dan adanya pembatasan produksi listrik
dari PT. Badjradaya Sentranusa pada akhir tahun
sesuai hasil kesepakatan dengan PT PLN (Persero).
11
Pengenaan Tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber
Daya Air (BJPSDA) tahun 2017 sudah sesuai untuk
sektor Listrik di 5 (lima) wilayah sungai yaitu: WS
Brantas, WS Bengawan Solo, WS Jratun Seluna, WS
Serayu Bogowonto dan WS Toba Asahan, serta sektor
industri di provinsi Jawa Timur, WS Bengawan Solo,
WS Jratun Seluna dan WS Serayu Bogowonto. Namun
tarif BJPSDA untuk sektor PDAM belum sesuai target
RKAP 2017 Rp. 144/m3 yaitu di provinsi Jawa Timur
yang masih menggunakan tarif yang lama Rp. 133/m 3.
Untuk itu perlu perlu segera ditetapkan tarif baru
berdasarkan SK Tarif Menteri PUPR dan terlaksananya
kesepakatan dengan PDAM Kabupaten Semarang
agar produksi dapat diakui sebagai pendapatan.
12
pekerjaan Jasa Konstruksi dan Diklat pada tahun
berikutnya.
13
Investasi Infrastruktur bahwa permasalahan piutang
PJT 1 yang jumlahnya mencapai Rp. 75.984,93 juta
harus dilakukan identifikasi antara piutang lancar dan
tidak lancar, sehingga PJT 1 harus lebih
memperhatikan masalah penarikan piutang ini agar
dapat segera dibayarkan. Terkait beberapa
permasalahan BJPSDA, harus ada perubahan cara
berpikir dengan melakukan diversifikasi usaha dan
meningkatkan investasi, termasuk usaha AMDK dan
usaha kontruksi agar dapat digarap lebih serius.
Investasi di sektor SPAM dan PLTA masih minim,
padahal kedua sektor ini memiliki potensi yang besar.
Selain itu PJT 1 harus memiliki target pendapatan
BJPSDA dan non BJPSDA dalam 5 tahun yang akan
datang.
14
WS Jratunseluna, WS Serayu Bogowonto, WS Toba
Asahan belum mencapai target. Hal ini perlu
ditingkatkan layanannya karena akan menjadi
komitmen pada saat awal pengajuan wilayah bekerja
baru, selain itu Kerja Sama Operasi (KSO) pengelolaan
O&P antara PJT 1 dengan Balai Wilayah Sungai harus
dilakukan clear cut agar tidak terjadi tumpang tindih
dalam pelaksanaannya.
15
Kementerian PUPR terhadap Laporan Tahunan Tahun
2017 PJT 1 antara lain:
1. Kementerian PUPR mengapresiasi tingkat
kesehatan perusahaan yang mencapai nilai 94,00
dengan kategori Sehat AA dan nilai Key
Performance Indicator (KPI) sebesar 102,64,
selain itu berdasarkan laporan tahunan yang telah
diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono,
posisi keuangan per 31 Desember 2017 ditutup
dengan jumlah aset/liabilitas dan ekuitas sebesar
Rp. 759,93 miliar atau 121,52% dari posisi per 31
Desember 2016. Laba bersih tahun 2017 sebesar
Rp. 123,33 miliar atau 114,53 dari RKAP tahun
2017 dan 102,20% dari laba bersih tahun 2016.
Total laba komprehensif tahun 2017 sebesar Rp.
122,93 miliar atau 114,16% dari RKAP tahun 2017
dan 97,9% dari realisasi tahun 2016.
2. Kementerian PUPR mendorong penyelarasan
pengelolaan aset di wilayah kerja yang baru
dengan penyusunan clearcut yang tegas terhadap
kegiatan O&P yang dilaksanakan Balai Besar atau
Balai Wilayah Sungai.
16
3. Pembukuan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air
(BJPSDA) tahun 2016 dan 2017 dengan nilai
sebesar Rp. 19.46 milyar, masuk kedalam
komponen beban biaya O&P. Untuk itu, kami
mengharapkan agar hal tersebut dilakukan dengan
tidak mengurangi kegiatan O&P yang telah
direncanakan dalam RKAP 2017. Selain itu, kami
mengharapkan Kementerian BUMN dapat ikut
mendorong Kementerian Keuangan menerbitkan
kebijakan pembebasan PPN dari BJPSDA, agar
tidak memberatkan pemanfaat air.
4. Kementerian PUPR juga mendorong agar PJT 1
ke depan dapat meningkatkan investasi
pengusahaan sumber daya air melalui
pengusahaan SPAM dan energi baru terbarukan.
Hal ini sangat penting dalam rangka meningkatkan
pendapatan PJT 1, yang pada akhirnya akan
meningkatkan kapasitas keuangan PJT 1 dalam
melakukan kegiatan O&P sehingga dapat
membantu mengurangi beban pemerintah dalam
pengelolaan sumber daya air.
17
Adapun pendapat dan saran Kementerian PUPR ini
disampaikan dalam Rapat Pembahasan Bersama yang
dihadiri oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik,
Kawasan dan Pariwisata, Kementerian BUMN,
perwakilan Kementerian PUPR, Direksi dan Dewan
Pengawas PJT 1. Rapat tersebut sekaligus
mengesahkan Laporan Tahunan PJT 1 Tahun 2017.
18
Realisasi pendapatan usaha secara umum tidak
mencapai target RKAP 2017 dengan capaian sebesar
Rp. 828.699,82 juta atau 97,58%, namun bila
dibandingkan dengan realisasi 2016 terdapat kenaikan
sebesar 11,41%. Tidak tercapainya realisasi ini
disebabkan dalam target pendapatan sudah
memasukkan unsur Biaya Jasa Pengelolaan Sumber
Daya Air (BJPSDA) Saguling, Cirata dan Ir.H.Djuanda
yang belum terealisasi sampai Desember 2017.
19
besar dialiran PLTA dengan meningkatnya debit air,
sehingga untuk mencegah terjadinya overflow dan
terbuang di spillway maka semua turbin harus
dijalankan sehingga biaya O&P meningkat.
20
Uraian Realisasi RKAP Tahun % Realisasi
Tahun 2016 2017 RKAP Realisasi
2017 2016
PT PLN 948,662,386 598,746,304 158,44 108,07
Non 313,835,161 410,000,000 76,55 98,88
PLN/Swasta
Pemakaian 50,155,453 53,160,000 94,35 102,82
sendiri
Jumlah 1,312,653,000 1,061,906,304 123,61 121,74
Tabel 1. Realisasi Produksi Listrik PJT 2 Tahun 2017
21
Realisasi penyaluran air bersih secara keseluruhan
melampaui target RKAP 2017 dengan capaian sebesar
2.206,81 m3 atau 109,91%, meskipun penyaluran air
bersih ke PDAM Tirta Tarum yang sudah direncanakan
dalam RKAP 2017 belum terealisasi. Dengan Rincian
sebagai berikut (dalam m3):
22
Progres investasi PJT 2 untuk tahun 2017 mencapai
Rp. 167,524.96 juta atau 96,05% dari target RKAP
2017. Realisasi investasi ini sudah memasukkan
penghitungan penyertaan modal sejumlah
Rp.20,000.00 juta kepada anak perusahaan dan tidak
tercapainya target RKAP 2017 disebabkan antara lain
adanya efisiensi, namun secara program tercapai.
23
sehingga kedepannya diperlukan rencana mitigasi
risiko untuk menekan hal tersebut. Kegiatan
pengusahaan non SDA memiliki potensi yang tinggi
dan PJT 2 telah mengeluarkan dana yang cukup besar
sehingga masih banyak yang bisa dikembangkan.
Langkah sinergi BUMN juga merupakan salah satu
cara untuk dapat mempercepat pengembangan usaha.
24
air baku dan air bersih tidak tercapai target RKAP 2017
salah satunya disebabkan adanya kendala realisasi
pembayaran BJPSDA Saguling, Cirata dan
Ir.H.Djuanda sebesar 68 Miliar oleh PT PLN. Adapun
saat ini pembinaan PJT 2 dan PT PLN sudah berada
dalam satu Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik,
Kawasan dan Pariwisata, maka diharapkan
permasalahan piutang ini segera mendapat solusi bagi
kedua belah pihak.
25
mencapai Rp. 185.168,24 juta atau 106,73%.
Sementara itu realisasi beban usaha mencapai
Rp. 476.091,84 atau 100,48%.
2. Pencapaian produksi listrik tahun 2017 sebesar
1,312,653,000 kWh merupakan produksi tertinggi
sejak Bendungan Ir.H.Djuanda beroperasi pada
tahun 1967. Penyaluran listrik ke PT PLN
melampaui target yaitu sebesar 948,66 juta kWh
atau 158,44% dari RKAP 2017, namun realisasi
penyaluran listrik non PLN/Swasta baru mencapai
313,83 juta kWh atau 76,55% dari target RKAP
2017. Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mendorong agar PJT 2 dapat
menyusun rencana mitigasi risiko untuk mengelola
risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan
pencapaian kinerja pengelolaan sumber daya air
khususnya pada penugasan Pemerintah atau
pelayanan umum.
3. Kementerian PUPR mendorong agar PJT 2 dapat
memperbaiki kinerja pendapatan unit usaha non
BJPSDA seperti unit usaha Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK), Pariwisata serta SPAM, yang
pada tahun 2017 belum menunjukkan perbaikan
26
kinerja pendapatan yang signifikan, di sisi lain
beban yang dikeluarkan untuk unit usaha tersebut
juga cukup besar.
4. Kementerian PUPR mengharapkan pembentukan
anak perusahaan di bidang SPAM yang belum
dapat terealisasi di tahun 2017 dapat terealisasi di
awal tahun 2018, agar rencana investasi PJT 2 di
bidang SPAM dapat dilakukan sesegera mungkin,
mengingat potensi investasi yang cukup besar.
Selain itu, melalui anak perusahaan tersebut, kami
mengharapkan PJT 2 dapat memperkuat
kapasitas PDAM dalam penyediaan infrastruktur
SPAM melalui skema kerjasama.
5. Dalam pelaporan pencapaian kinerja PJT 2
kepada Kementerian PUPR, kami berharap
disampaikan rincian kegiatan operasi dan
pemeliharaan (O&P) yang mencakup target dan
realisasi kegiatan O&P serta laporan capaian RBO
Performance Benchmarking, sehingga
Kementerian PUPR dapat mengetahui capaian
kegiatan O&P sumber daya air yang ditugaskan
kepada PJT 2.
27
Adapun pendapat dan saran ini juga telah disampaikan
dalam RPB sekaligus dengan pengesahan diterimanya
Laporan Tahunan PJT 2 Tahun 2017 oleh Kementerian
BUMN sebagai pemegang saham dari BUMN Perum.
28
RKAP 2018 sejumlah Rp. 192.369,94 juta dan
prognosa 2018 sejumlah Rp. 179.921,80 juta. Hal yang
sama terdapat penurunan O&P preventif, dimana
RKAP 2018 adalah Rp. 188.869,94 juta dengan
prognosa 2018 Rp. 177.638,63 juta, sedangkan RKAP
2019 menurun jumlahnya menjadi Rp. 171.699,76 juta.
29
Gambar 1. Grafik Pendapatan Kegiatan Usaha dalam RKAP
PJT 1 Tahun 2019
30
signifikan dengan prognosa 2018 adalah Rp. 31.930,72
juta atau mencapai 247,1%. Sementara itu terdapat
beban usaha pada RKAP 2018 adalah Rp. 3.978,00
juta dengan prognosa 2018 adalah Rp.15.492,00 juta
atau meningkat 389,4%.
31
No. WILAYAH RKAP 2018 PROG 2018 RKAP 2019
SUNGAI (Juta kWh) (Juta kWh) (Juta kWh)
1. WS Brantas 1.245,00 1.253,21 1.266,65
2. WS Bengawan 87,00 90,00 90,00
Solo
Tabel 4. Layanan Air Baku dalam RKAP PJT 1 Tahun 2019
32
semula diasumsikan beroperasi Januari 2018, namun
baru beroperasi April 2018, maka hal ini yang menjadi
dasar bagi RKAP 2019.
33
adalah “Sehat AA” dengan skor prognosa 2018 adalah
93,50 dan target pada RKAP 2019 adalah 93,60 atau
meningkat 0,1%.
34
seperti PT Inalum dan PJB sudah membayar,
sementara PDAM belum bersedia membayar, karena
produk akhirnya adalah objek yang dibebaskan pajak
dan akan membebani tarif air PDAM.
35
dalam Rapat Pembahasan Bersama (RPB) di
Kementerian BUMN sebagai berikut:
1. Kementerian PUPR mengapresiasi adanya
peningkatan secara keseluruhan anggaran
pengelolaan sumber daya air (SDA) pada RKAP
2019 yakni sebesar Rp 221,79 Miliar dibandingkan
dengan prognosa 2018 sebesar Rp 215,37 Miliar.
Namun demikian, anggaran operasi dan
pemeliharaan preventif (OP Preventif) pada RKAP
2019 sebesar Rp. 173,69 Miliar menurun
dibandingkan dengan prognosa 2018 sebesar
sebesar Rp 177,63 Miliar. Namun demikian,
kegiatan konservasi SDA mengalami peningkatan
rencana anggaran, dimana pada prognosa 2018
anggaran konservasi SDA sebesar Rp 6,13 Miliar
sedangkan pada RKAP 2019 diproyeksikan
sebesar Rp 17,5 Miliar. Untuk itu, Kementerian
PUPR mendorong agar PJT 1 dapat berkoordinasi
secara intensif dengan balai wilayah sungai dan
unit kerja terkait di Ditjen SDA, untuk menyepakati
kegiatan-kegiatan pengelolaan SDA apa saja yang
menjadi prioritas PJT 1.
36
2. PJT 1 memproyeksikan pendapatan Biaya Jasa
Pengelolaan SDA (BJPSDA) pada RKAP tahun
2019 sebesar Rp 520,03 Miliar meningkat
dibandingkan dengan prognosa 2018 sebesar Rp
482,95 Miliar dan RKAP 2018 sebesar Rp 512,35
Miliar. Namun demikian, realisasi pendapatan
BJPSDA masih belum optimal karena terkendala
belum dilakukannya pembayaran atas
pemanfaatan SDA untuk PLTA yang dibangun
bukan oleh Kementerian PUPR, antara lain di
PLTA Timo, PLTA Ketengger, PLTA Mrica dan
PLTA Tangga. Untuk itu kami mendorong agar
PJT 1 dan seluruh pemangku kepentingan seperti
Kementerian PUPR, Kementerian BUMN,
Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero)
bersama-sama melakukan upaya strategis agar
target pendapatan BJPSDA dari pemanfaatan
SDA untuk PLTA pada RKAP 2019 dapat tercapai.
Hal ini penting karena besarnya pendapatan
BJPSDA akan mempengaruhi kemampuan
anggaran PJT 1 melakukan pengelolaan SDA.
3. PJT 1 memproyeksikan pendapatan non BJPSDA
pada RKAP 2019 sebesar Rp 76,76 Miliar atau
37
12,8% dari proyeksi pendapatan total di RKAP
2019. Kami mendorong agar PJT 1 dapat
meningkatkan pendapatan non BJPSDA dari
kegiatan-kegiatan pengusahaan SDA antara lain
penyelenggaraan SPAM, PLTM/PLTMH dan
pariwisata. Tentunya seluruh kegiatan
pengusahaan SDA tersebut harus dilakukan
sesuai ketentuan peraturan perundangan. Selain
itu, kami juga mendorong agar PJT 1
mengekspose lebih rinci kinerja seluruh kegiatan
usaha termasuk usaha air minum dalam kemasan,
laboratorium, konstruksi dan peralatan serta
pariwisata. Hal ini penting agar beban per kegiatan
usaha dapat dibandingkan secara langsung
dengan pendapatan per kegiatan usaha.
38
4. Pengesahan Kinerja Operasional RKAP
Tahun 2019;
5. Persetujuan Izin Prinsip Pendirian Anak
Perusahaan Bidang Energi;
6. Persetujuan Penghapusan Piutang.
39
pembiayaan pengelolaan dan pengusahaan Sumber
Daya Air di 3 (tiga) wilayah kerja yang baru.
40
miliar. Hal ini yang perlu dipertimbangkan dan
diperhitungkan dengan baik mitigasi risikonya.
41
per-wilayah sungai. Hal ini penting mengingat
anggaran BJPSDA dari suatu wilayah sungai hanya
dapat digunakan untuk O&P wilayah sungai tersebut
dan tidak untuk wilayah sungai yang lain.
42
kegiatan usaha AMDK bisa turut menopang
pendapatan perusahaan.
43
Forum mengharapkan agar PJT 2 dapat menyertakan
data total ekuitas PJT 2 per tahun 2018 di anak
perusahaannya yaitu PT Jasatirta Luhur berikut
dengan proyeksi penyertaan modal 5 tahun kedepan.
Bahkan akan lebih baik jika disampaikan proyeksi
finansial anak perusahaan untuk 10-15 tahun kedepan.
44
pendapat dan saran terhadap RKAP PJT 2 sebagai
berikut:
1. Kementerian PUPR mengapresiasi adanya
peningkatan secara keseluruhan anggaran
pengelolaan sumber daya air (SDA) pada RKAP
2019 yakni sebesar Rp 387,58 Miliar dibandingkan
dengan prognosa 2018 sebesar Rp 319,58 Miliar.
Namun demikian, kami mengharapkan penyajian
anggaran pengelolaan SDA sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
08/PRT/M/2014 yakni operasi dan pemeliharaan,
pelaksanaan konservasi, perencanaan,
pemantauan dan evaluasi serta sistem informasi
dilakukan hanya untuk kegiatan pengelolaan SDA
dan tidak dicampur dengan kegiatan lain yang
tidak terkait dengan pengelolaan SDA seperti
operasi dan pemeliharaan turbin PLTA atau
kegiatan operasi dan pemeliharaan Water
Treatment Plant (WTP). Hal ini penting untuk
menjaga prinsip penggunaan pendapatan Biaya
Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA)
yakni “dari air kembali ke air”.
45
2. PJT 2 memproyeksikan pendapatan BJPSDA
pada RKAP tahun 2019 sebesar Rp 740,39 Miliar
meningkat dibandingkan dengan prognosa 2018
sebesar Rp 424,22 Miliar dan RKAP 2018 sebesar
Rp 325,99 Miliar. Namun demikian, realisasi
pendapatan BJPSDA masih belum optimal karena
terkendala belum dilakukannya pembayaran atas
pemanfaatan SDA untuk PLTA Saguling, PLTA
Cirata dan PLTA Djuanda. Untuk itu Kementerian
PUPR mendorong agar PJT 2 dan seluruh
pemangku kepentingan seperti Kementerian
PUPR, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM
dan PT. PLN bersama-sama melakukan upaya
strategis agar target pendapatan BJPSDA dari
pemanfaatan SDA untuk PLTA pada RKAP 2019
dapat tercapai. Hal ini penting karena besarnya
pendapatan BJPSDA akan mempengaruhi
kemampuan anggaran PJT 2 dalam melakukan
pengelolaan SDA.
3. PJT 2 memproyeksikan pendapatan non-BJPSDA
pada RKAP 2019 khususnya pendapatan atas
pengusahaan SDA yang diperoleh dari kegiatan
usaha air bersih sebesar Rp 29,97 Miliar
46
dibandingkan dengan prognosa 2018 sebesar Rp
5,29 Miliar. Kami mendorong agar PJT 2 dapat
melakukan upaya strategis khususnya kerjasama
dengan PDAM agar target tersebut dapat tercapai.
Untuk kegiatan usaha lain yakni air minum dalam
kemasan, Kementerian PUPR mengharapkan
adanya peningkatan kinerja yang lebih baik karena
pada prognosa tahun 2018, beban kegiatan usaha
AMDK masih lebih besar dibandingkan dengan
pendapatan kegiatan usaha AMDK. Hal ini
penting, karena sesungguhnya kegiatan usaha
AMDK justru diharapkan dapat mendukung
pembiayaan pengelolaan SDA yang dilakukan oleh
PJT 2. Begitu juga dengan kegiatan usaha
pariwisata agar dapat lebih ditingkatkan
kinerjanya.
4. Terkait dengan rencana penambahan wilayah
kerja PJT 2, Kementerian PUPR mengharapkan
PJT 2 dapat mengalokasikan rencana anggaran
apabila penambahan wilayah kerja PJT 2 tersebut
dapat terlaksana di tahun 2019. Selain itu, terkait
peran PJT 2 sebagai Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama proyek KPBU SPAM Jatiluhur, kami
47
juga mengharapkan PJT 2 dapat mempersiapkan
seluruh sumber daya yang dibutuhkan agar proyek
tersebut dapat terlaksana sesuai target
Kementerian PUPR.
48
BAB III
FASILITASI
PENGUSAHAAN
BUMN PERUM BIDANG
SUMBER DAYA AIR
49
BAB III
50
siap dengan perubahan-perubahan yang akan
dilakukan manajemen perusahaan.
51
Dalam pembinaan PJT 1 yang semula berada di Deputi
Bidang Industri Agro dan Industri Strategis telah
berpindah ke Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik,
Kawasan dan Pariwisata, sehingga menjadi satu deputi
dengan PT. PLN yang diharapkan dapat lebih mudah
untuk melakukan sinergi antar BUMN, koordinasi dan
penyelesaian permasalahan dalam penyediaan
pembangkitan dan penyaluran listrik tenaga air.
52
BUMN harus meningkatkan perannya sebagai Agent of
Development mengakselerasi program-program yang
berdampak langsung kepada masyarakat.
53
akan disampaikan kepada BUMN Perum, sehingga
membuka peluang bagi PJT I untuk turut berinvestasi
sesuai dengan kemampuan finasial perusahaan.
54
PJT 1 mendapatkan tambahan wilayah kerja melalui
Keppres Nomor 2 Tahun 2014 di WS Serayu
Bogowonto, WS Jratunseluna, WS Toba Asahan.
55
yaitu sebesar 90%. Sedangkan 10% lainnya berasal
dari pengusahaan non SDA dan Investasi.
56
Kegiatan penting lainnya untuk menunjang
pengelolaan SDA antara lain pengelolaan tangkapan
hujan guna melestarikan daerah resapan air dan
mengendalikan erosi dan sedimentasi. Selain itu PJT 1
jua memperhatikan pengelolaan kuantitas air agar
tetap tersedia untuk seluruh pemanfaat secara adil dan
transparan yang berdasarkan pada alokasi air hasil
kesepakatan TKPSDA.
57
Untuk pengendalian banjir, kegiatan operasional
pengendalian banjir yang dilakukan PJT 1 berdampak
pada terbebaskannya 410.192 Ha lahan dari risiko
banjir dengan nilai manfaat setara dengan Rp. 533,094
miliar per tahun.
58
Pemunculan kompetensi inti baru berupa “pengelolaan
air limbah” ditargetkan menjadi keunggulan kompetitif
perusahaan sekaligus menopang kompetensi inti
utama sebelumnya terkait “pengelolaan air baku”
sehingga akan saling komplementer untuk menguatkan
pengelolaan SDA.
59
Pengembangan jaringan pemasaran juga dilaksanakan
guna menguatkan distribusi AMDK, terutama melalui
mekanisme kerja sama pemasaran dengan pemerintah
daerah ataupun melalui mekanisme co-branding
dengan kawasan-kawasan industri strategis dan
instansi-instansi swasta maupun Pemerintah.
Cc
60
Terdapat 3 (tiga) proyek revitalitasi refinery unit dalam
Refinery Development Master Plan (RMDP) yang juga
merupakan Proyek Strategis Nasional yakni proyek di
Balongan, Cilacap dan Kalimantan, dimana ketiganya
membutuhkan pasokan air untuk produksi.
61
Di sisi lain, PT Pertamina, menginginkan kerjasama
dilakukan dengan PJT 2, mengingat kondisi PDAM
Cilacap saat ini baru mampu menyediakan pelayanan
air minum sebesar 20% dari area pelayanan, sehingga
ada risiko PDAM Cilacap sulit mengikuti target waktu
pelaksanaan proyek yang ditetapkan PT Pertamina,
serta risiko adanya anggapan masyarakat bahwa
belum optimalnya layanan PDAM Cilacap adalah
karena pasokan air ke PT Pertamina.
62
Dilanjutkan dengan rapat koordinasi pada 2, 11 dan 25
April 2018 guna membahas skema bisnis
pengembangan SPAM Cilacap dan penyamaan
persepsi antara PJT 1 dan PJT 2 yang dihadiri oleh
Direktur Bina Investasi Infrastruktur, dihadiri oleh
Deputi Teknik dan Deputi Operasi II Perum Jasa Tirta I
(PJT 1), GM Unit Usaha Subbag Perum Jasa Tirta II
(PJT 2).
63
Cilacap berisiko sulit mengikuti target waktu
pelaksanaan proyek yang ditetapkan PT. Pertamina.
64
700liter/detik untuk proyek revitalisasi kilang minyak di
Cilacap milik PT Pertamina dan masuk kedalam
Proyek Strategis Nasional.
65
Pemerintah Kabupaten Cilacap mendukung dan
terbuka apabila ada penawaran kerjasama dari PJT
kepada PDAM untuk menyediakan air bersih ke proyek
RDMP Cilacap.
66
3.4. Pengembangan Pump Storage Powerplant (PSP)
Jatiluhur oleh Perum Jasa Tirta 2
67
penjualan listrik ke PT PLN (Persero) dari PLTA Ir. H.
Juanda, yang memang diserahterimakan oleh
pemerintah kepada PJT 2 sebagai bagian dari
penyertaan modal negara.
68
dimaksud meliputi Wilayah Sungai Citarum dan
sebagaian Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Melalui
penugasan pengelolaan wilayah sungai ini diharapkan
dapat membantu mengurangi beban APBN untuk
pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air.
69
wilayah kerja PJT 2 yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan Energi Baru Terbarukan (EBT), maka
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur memfasilitasi PJT
2 untuk berinvestasi salah satunya pada proyek
Jatiluhur Pump Storage Power Plant (PSP).
70
mengalir dari reservoir atas ke reservoir bawah
sehingga dapat memutar turbin dan menghasilkan
listrik.
Ir. H. Juanda
Reservoir
Power House
Generator
(Reversible Pump & Generator) 350 m Main Transformer
Jalan Cirata - Maniis
Citarum River 300 m
250 m
Cirata Reservoir
Intake
Penstocks: 200 m Power House
Concrete/Large Pipe Steel Cisomang River
150 m Penstocks :
Large Concrete/Large Steel Pipe Ir. H. Djuanda Reservoir
100 m
Reversible Pump-Turbin
50 m
ke
Cirata Reservoir
Main Dam
Main Transformer
Intake
Ir. H. Djuanda Reservoir
Waterflow Whe Power House
nGenerating
Penstocks : Waterflow When
Large Concrete/Large Steel Pipe Pumping
Reservoir Citarum River
Reversible Pump-Turbin
71
Untuk dapat merealisasikan proyek PSP ini,
memerlukan dukungan perencanaan, pendanaan dan
investasi yang cukup besar baik dari sisi sumber daya
manusia, teknologi maupun biaya.
72
Kerjasama Pengembangan Jatiluhur Pump Storage
Power Plant (PSP) pada hari Senin, 5 Maret 2018 yang
dilakukan di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang disaksikan secara langsung
oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Bapak Syarif
Burhanuddin.
73
dana yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur,
APBN saja tidak akan cukup untuk menyelesaikan
target RPJMN.
74
BAB IV
FASILITASI PENGUSAHAAN
BUMN PERUM
BIDANG PERUMAHAN
76
perumahan melalui penyediaan perumahan rakyat,
juga mempunyai multiplier effect yang signifikan seperti
diperkirakan lebih dari 6 (enam) kali lebih besar dari
nilai investasi dan akan menyerap 1,5 juta tenaga kerja
dalam 5 (lima) tahun kedepan.
77
menghadapi beberapa kendala dengan
prosedur perizinan oleh Pemerintah Daerah;
4. Beberapa proyek Kerjasama Usaha (KSU)
antara Perum Perumnas dan Pemerintah
Daerah juga masih memiliki potensi
permasalahan seperti kepemilikan sertifikat hak
milik perseorangan pada lahan proyek Wisma
Atlit Jakabaring; dan,
5. Perum Perumnas sudah mengajukan agar
teknologi penggunaan precast diuji oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Permukiman
(Puslitbangkim), namun proses pengujian oleh
Puslitbangkim membutuhkan waktu yang cukup
lama (1-2 tahun). Untuk itu Perum Perumnas
membutuhkan percepatan pengujian terhadap
penggunaan precast untuk rumah tapak.
78
Tentunya pembinaan yang dilakukan ini juga
melibatkan para stakeholder internal Kementerian
PUPR seperti Direktorat Jenderal Bina Konstruksi,
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan dan Direktorat Jenderal
Pembiayaan Perumahan.
79
BUMN, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Keuangan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
80
pembahasan lanjutan konsep KPR Indent dengan
Otoritas Jasa Keuangan.
81
Untuk perijinan perumahan MBR oleh Pemerintah
Daerah, Kemendagri telah menerbitkan Permendagri
No 55 tahun 2017 yang mengamanatkan Pemerintah
Daerah untuk menghapus, mempercepat dan
menggabung beberapa Perizinan sehingga target
waktu izin Perumahan MBR menjadi 30-40 hari.
82
4.2. Fasilitasi Kemudahan Pengurusan Perizinan
Pembangunan Rumah MBR oleh Perum Perumnas
83
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur, Direktorat
Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR
berkomitmen untuk melaksanakan fungsi fasilitasi
pembinaan pengusahaan bagi Perum Perumnas.
Untuk itu telah dilaksanakan rapat koordinasi pada 31
Agustus 2018 dengan mengundang pihak-pihak terkait
antara lain:
1. Direksi Perum Perumnas;
2. Direktorat Rumah Susun, Ditjen Penyediaan
Perumahan, Kementerian PUPR;
3. Biro Hukum, Sekretariat Jenderal, Kementerian
PUPR;
4. Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintah
Daerah II, Ditjen Bina Pembangunan Daerah,
Kementerian Dalam Negeri; dan
5. Badan Koordinasi Penanaman Modal;
84
Dalam rapat tersebut Perum Perumnas yang diwakili
oleh Deputi GM Perencanaan Strategis menyampaikan
beberapa hal penting yaitu:
1. Pada pertengahan 2016, Perum Perumnas
melakukan survey terkait potensi kebutuhan
rumah di 33 kota besar di Indonesia, hasilnya
ada lima juta potensi pasar, dengan 50%
kebutuhan rumah berada di sekitar Jakarta,
Bogor, Depok dan Tanggerang. Berdasarkan
hal tersebut, Perum Perumnas
mengkonsentrasikan pembangunan Rusunami
pada area tersebut, khususnya Jakarta yang
mempunyai kebutuhan rumah MBR sebesar 1,7
juta.
2. Sehubungan dengan hal tersebut, Perum
Perumnas berinovasi dengan menggabungkan
dua kombinasi yaitu Rusunami dengan Anami
(Apartement Sederhana Milik). Hal ini dilakukan
untuk menyiasati pembiayaan pembangunan
rusun dengan harapan penjualan Anami dapat
membantu pembiayaan pembangunan
sehingga adanya cross finance, mengingat
dalam prosedur penjualan Rusunami
85
diharuskan pembangunan fisik sebesar 80%
sedangkan prosedur penjualan Anami dapat
dengan sistem indent per progress project.
3. Namun dalam pelaksanaannya Perum
Perumnas menghadapi kendala perizinan di
Pemerintah Daerah. Dengan kombinasi
tersebut, diberlakukan seperti izin
pembangunan apartement komersial sehingga
perizinan menjadi lebih kompleks dan tidak
mendapat prioritas.
86
penyempurnaan substansi kembali berupa sinkronisasi
terhadap peraturan-peraturan terkait.
87
Strategis Nasional sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden No. 56
Tahun 2018, bahwa Program Satu Juta Rumah
dilaksanakan salah satunya melalui
pembangunan rumah susun di Provinsi Jawa
Tengah, Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi
DKI Jakarta.
2. Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Peraturan
Pemerintah No. 83 Tahun 2015 tentang
Perusahaan Umum (Perum) Pembangunan
Perumahan Nasional, bahwa Perum Perumnas
mendapat penugasan untuk melaksanakan
program Pemerintah yang salah satunya
melaksanakan pembangunan rumah susun
umum.
3. Produk pembangunan rumah susun umum
sebagaimana dimaksud dalam angka 2
diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah.
4. Berdasarkan ketentuan Pasal 88 ayat (1) dan
ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2011
tentang Rumah Susun, bahwa Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah memberikan
88
insentif kepada pelaku pembangunan rumah
susun umum yang salah satunya berupa
fasilitasi dalam proses perizinan.
5. Maka untuk mendukung percepatan
pelaksanaan Program Satu Juta
Rumah,diharapkan Pemerintah Daerah dapat
memberikan kemudahan perizinan bagi Perum
Perumnas dalam melaksanakan pembangunan
rumah susun umum di provinsi DKI Jakarta.
89
BAB V
FASILITASI PENYELESAIAN
PERMASALAHAN
BUMN PERUM BIDANG
SUMBER DAYA AIR
91
BJPSDA sendiri dikenakan pada 3 (tiga) kategori
pengguna air yaitu PLTA, air minum dan industri.
Pengguna air untuk PLTA dan air minum sampai
dengan saat ini masih keberatan untuk membayarkan
PPN BJPSDA, sedangkan pengguna air di sektor
industri tidak berkeberatan.
92
Perubahan Keempat atas PP Nomor 12 Tahun 2001
tentang Impor dan atau Penyerahan Barang Kena
Pajak Tertentu yang bersifat strategis yang dibebaskan
dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dan usulan
perubahan Peraturan Menteri Keuangan sehingga
BJPSDA dapat masuk dalam kategori bebas PPN.
93
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum,
perwakilan Biro Keuangan, perwakilan Biro Hukum,
perwakilan BPPSPAM Kementerian PUPR, Direktur
Sumber Daya dan Pengelolaan Sumberdaya PJT 1
dan Sekretaris Perusahaan PJT 2.
94
Keuangan berpendapat bahwa perlu dilakukan kajian
dan penyesuaian regulasi ke Badan Kebijakan Fiskal
sebagai badan yang berwenang.
95
untuk masyarakat untuk pemenuhan SPM dibebaskan
dari PPN, sehingga akan ditetapkan kuota 60
liter/perorang perhari yang disalurkan dari PDAM
dibebaskan dari PPN dan menjadi kewajiban negara.
96
PJT 2 menyarankan agar pada FGD yang akan datang
dapat melibatkan Kementerian Keuangan,
Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan
Kementerian ESDM.
97
BAB VI
FASILITASI PENYELESAIAN
PERMASALAHAN BUMN
PERUM BIDANG
PERUMAHAN
99
Investasi Infrastruktur Kementerian PUPR, yang telah
melaksanakan kegiatan workshop peningkatan kinerja
Perum Perumnas. Setelah kegiatan workshop,
semakin banyak pihak yang mendukung Perum
Perumnas untuk melaksanakan pembangunan
perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR).
100
Pengembangan Permukiman telah berlangsung pada
bulan Mei 2018 dengan hasil uji yang dinyatakan baik.
101
3. Surat Bukti Kepemilikan Bangunan Gedung
(SBKBG) tidak termasuk untuk rumah susun.
4. masa sewa tanah BMN/Daerah selama 60
tahun sesuai dengan PP nomor 27 tahun 2014
tentang Pengelolaan BMN/Daerah pasal 29
ayat (3).
5. instansi yang akan menerbitkan SKBG masih
dalam pembahasan lebih lanjut di
Kementerian Dalam Negeri terkait
kewenangan untuk menerbitkan SKBG.
102
Saat ini Perum Perumnas masih menemui kendala
pengurusan perizinan Rusunami yang dikombinasikan
dengan Anami (Apartemen Sederhana Milik) karena
persepsi bawah produk Anami tidak termasuk kedalam
definisi “rumah susun”. Karena itu, dalam beberapa
kasus dibutuhkan surat dari Kementerian PUPR.
Kombinasi Rusunami dan Anami sendiri sangat penting
untuk membuat proyek layak secara finansial. Untuk
itu, Perum Perumnas mengharapkan adanya surat dari
Kementerian PUPR yang bersifat umum kepada
seluruh unit layanan perizinan di daerah agar dapat
memproses permohonan Rusunami dan Anami
sebagai satu kesatuan produk “rumah susun”.
103
dapat difasilitasi oleh Ditjen Bina Konstruksi cq. Dit
Bina Investasi.
104
BAB VII
KESIMPULAN
KESIMPULAN
106
dari Pemerintah yang dapat mengurangi beban APBN
khususnya dalam mengelola Sumber Daya Air dan
penyediaan Perumahan bagi masyarakat.
107
2. Pelayanan air baku oleh PJT 2 belum mencapai
target karena adanya pengurangan operasi produksi
dari salah satu pemanfaat sektor industri. Begitu juga
untuk penyaluran listrik bagi Non PLN/swasta yang
tidak dapat terserap sepenuhnya, dimana hal ini
disebabkan oleh kerusakan salah satu pabrik dari
Pemanfaat Listrik PJT 2. Untuk itu PJT 2 harus
menyusun mitigasi risiko untuk meminimalisir risiko
apabila hal seperti ini terjadi di tahun mendatang.
108
melakukan kajian serta penyesuaian regulasi
sehingga pengenaan PPN BJPSDA ini tidak
menimbulkan resistensi dari penerima manfaat dan
memberatkan masyarakat.
109
BAB VIII
DOKUMENTASI FOTO
DAN
LAMPIRAN
111
Audiensi Direksi PJT 1 kepada Direktur Jenderal Bina
Konstruksi, Kementerian PUPR
Jakarta, 17 Mei 2018
112
Dirjen Bina Konstruksi dan Direktur Bina Investasi
Infrastruktur menyaksikan Penandatanganan MoU
Pengembangan Jatiluhur PSP antara PJT 2, PT Citra Himas
Sejahtera, PT Indonesia Power dan Sinoydro Ltd
Jakarta, 5 Maret 2018
113
Kepala Subdit Fasilitasi dan Mitigasi Risiko Investasi
Infrastruktur menyampaikan Laporan Panitia Workshop
Peningkatan Kinerja Pengusahaan Perum Perumnas
Jakarta, 22 Mei 2018
114
Laporan
Tahunan
2017 One
Perum Jasa Tirta I
Dream
One
Goal
Rapat Persiapan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan
Perum Jasa Tirta I dan PKBL Tahun Buku 2017
Rp.528,5M Pendapatan Usaha 99,5% thd RKAP 2017 & 99,1% thd Real 2016
Rp.394,1M Beban Usaha 100,1% thd RKAP 2017 & 116,6% thd Real 2016
Rp.123,3M Laba Bersih 114,5% thd RKAP 2017 & 102,2% thd Real 2016
Rp.94,3M Investasi 98,0% thd RKAP 2017 & 196,2% thd Real 2016
Kinerja Perusahaan skor 94,00 “Sehat AA” & Kinerja Manajemen skor 102,64
1
(dalam jutaan)
RKAP 2017 REALISASI % REAL. 2017 thd
No U RAIAN Sat.
2017 2016 RKAP 2017 REAL. 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(5:4) (8)=(5:6)
1 Listrik
a. WS Brantas (kWh) 1.151,5 1.259,3 1.315,0 109,37 95,76
b. WS Bengawan Solo (kWh) 80,0 98,2 104,6 122,73 93,83
c. WS Jratunseluna (kWh) 210,5 190,1 118,0 90,29 161,02
d. WS Serayu Bogowonto (kWh) 251,1 125,5 142,2 49,99 88,27
e. WS Toba Asahan (kWh) 3.355,0 3.204,6 2.758,1 95,52 116,19
Sub Total (kWh) 5.048,0 4.877,7 4.437,9 96,63 109,91
2 PDAM
*) a.Disampaikan
WS Brantas dalam Rapat (M
Konsultasi
3) Publik
378,6 Tarif BJPSDA
396,2untuk Pengambilan
385,3 Air 104,63
Baku Bagi PDAM
102,83 dan
b.Industri di Wilayah
WS Bengawan Solo Kerja Perum
(M3) Jasa Tirta I21,8
Provinsi Jawa Timur,
25,5 19 Mei 2017
22,8 117,00 111,80
c. WS Jratunseluna (M3) 26,3 22,5 5,4 85,34 419,83
d. WS Serayu Bogowonto (M3) 6,1 6,3 18,9 102,74 33,35
e. WS Toba Asahan (M3) - - - - -
Sub Total (M3) 432,9 450,4 432,3 104,05 104,19
3 INDUSTRI
a. WS Brantas (M3) 159,5 150,9 165,8 94,60 91,01
b. WS Bengawan Solo (M3) 47,5 51,8 51,7 108,94 100,15
c. WS Jratunseluna (M3) 2,0 2,6 313,4 128,12 0,82
d. WS Serayu Bogowonto (M3) 310,0 274,4 2,4 88,52 11.378,51
e. WS Toba Asahan (M3) - - - - -
Sub Total (M3) 519,0 479,6 533,3 92,41 89,93
3. Industri
a.Jawa Timur Rp/m3 274,00 273,00 s.d 283,00 249,00 s.d 259,00 101,5 109,4 - Untuk tarif industri wilayah Jawa Timur sesuai dengan
(rata-rata 278,00) (rata-rata 254,00) Kepmen. PU No. 979/KPTS/M/2017 tanggal 30 November
2017 yang berlaku sejak tanggal 30 November 2017.
b.Jawa Tengah
- Untuk tarif PDAM dan Industri di Provinsi Jawa Tengah
- WS B. Solo Rp/m3 246,00 241,00 s.d 251,00 241,00 s.d 251,00 100,0 100,0 pada WS Bengawan Solo tahun 2017 berdasarkan
(rata-rata 246,00) (rata-rata 246,00) Keputusan Menteri PU-PR Nomor: 38/KPTS/M/2015
tanggal 28 Januari 2015, berlaku mulai 1 Januari 2015
- WS Jratunseluna Rp/m3 122,00 117,00 s.d 127,00 117,00 s.d 127,00 100,0 100,0 - Untuk tarif PDAM dan industri WS Jratunseluna dan WS
(rata-rata 122,00) (rata-rata 122,00) Serayu Bogowonto sesuai dengan Kepmen. PU No.
- WS Serayu - Bogowonto Rp/m3 121,00 116,00 s.d 126,00 116,00 s.d 126,00 100,0 100,0 519/KPTS/M/2014 tanggal 10 September 2014 yang
(rata-rata 121,00) (rata-rata 121,00) berlaku mulai 1 Juni 2014.
2
LAPORAN POSISI KEUANGAN
per 31 Desember 2017 dan 2016
(dalam jutaan rupiah)
Per 31 Des 2017 Per 31 Des 2016 % Real 2017 thd
Uraian Naik (turun)
(Audited) (Audited) Real 2016
1 2 3 4 = (2-3) 5 = (2/3)
Aset
Aset Lancar 479.753,55 411.089,61 68.663,93 116,70
Penyertaan - - - -
Aset Tetap 259.455,62 184.714,67 74.740,96 140,46
Aset Takberwujud 356,27 716,36 (360,09) 49,73
Properti Investasi 42,16 65,13 (22,97) 64,73
Aset Pajak Tangguhan 17.130,12 21.198,38 (4.068,26) 80,81
Aset Tidak Digunakan Dalam Operasi 0,00 0,00 - 100,00
Aset Lain-Lain 3.190,00 7.559,52 (4.369,52) 42,20
Total Aset 759.927,72 625.343,67 134.584,04 121,52
Liabilitas dan Ekuitas - - - -
Liabilitas Jangka Pendek 117.858,52 100.427,51 17.431,01 117,36
Liabilitas Jangka Panjang 18.985,16 18.732,61 252,55 101,35
Ekuitas 623.084,04 506.183,56 116.900,48 123,09
Total Liabilitas dan Ekuitas 759.927,72 625.343,67 134.584,04 121,52
3
RINCIAN PENDAPATAN USAHA
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)
RKAP REALISASI REALISASI % REAL. 2017 thd
No U RAIAN Tahun Tahun Tahun RKAP REAL.
2017 2017 2016 2017 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(4:3) (7)=(4:5)
A PENDAPATAN USAHA 531.110 528.502 533.299 99,5 99,1
1 Pengusahaan Air Baku 478.760 479.793 482.298 100,2 99,5
a Listrik 323.690 334.366 330.297 103,3 101,2
b PDAM 60.800 58.723 56.610 96,6 103,7
c Industri 94.270 86.704 95.390 92,0 90,9
2 Pengusahaan Non Air Baku 52.350 48.709 51.002 93,0 95,5
a Pariwisata 17.000 15.284 14.303 89,9 106,9
b Jasa Konstruksi & Peralatan 14.030 14.912 17.835 106,3 83,6
c Konsultansi dan Diklat 950 457 623 48,1 73,3
d Laboratorium Lingkungan 5.700 6.478 6.909 113,6 93,8
e AMDK 6.000 3.761 4.086 62,7 92,0
f Pemanfataan Lahan 4.950 5.512 4.986 111,4 110,5
g Pelayanan Air Minum 3.600 2.305 2.260 64,0 102,0
h Lain-lain 120 - - - -
B PENDAPATAN DILUAR USAHA 9.050 53.534 11.768 592 454,9
a Jasa Bank / Giro 8.600 12.979 9.604 150,9 135,1
b Pendapatan Bunga Pinjaman Karyawan 125 125 150 100,0 83,3
c Pendapatan Sewa Gedung 60 108 112 180,4 96,2
d Pendapatan Penyediaan Data dan Sewa Alat 16 30 7 188,6 438,1
e Lain-Lain 249 40.291 1.894 16.181,3 2.126,9
JUMLAH PENDAPATAN 540.160 582.036 545.067 107,8 106,8
BEBAN USAHA
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)
4
RINCIAN BEBAN USAHA
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)
REALISASI % REALISASI 2017 THD
U R A I A N RKAP 2017
2017 2016 RKAP 2017 REAL 2016
(1) (2) (3) (4) (5=3/2) (6=3/4)
BEBAN USAHA 393.831 394.098 337.898 100,1 116,6
USAHA PENGELOLAAN SDA 353.550 361.531 301.880 102,3 119,8
a.BEBAN PENGELOLAAN SDA 202.600 227.546 164.665 112,3 138,2
1) BEBAN PERENCANAAN 4.850 4.039 971 83,3 416,2
2) BEBAN KONSERVASI SDA 6.840 6.142 8.885 89,8 69,1
3) BEBAN PEMB.SARANA&PRASRNA SDA 6.370 5.507 4.028 86,5 136,7
4) BEBAN OP SUMBER AIR, SARANA&PRASRNA SDA 165.890 190.249 130.574 114,7 145,7
5) BEBAN SIST.INFORM.&MONTR.EVAL.&PEMBERDY.MASY 5.350 4.305 5.583 80,5 77,1
6) BEBAN PENYUSUTAN 13.300 17.304 14.625 130,1 118,3
b. BEBAN OVERHEAD KANTOR PENGELOLA 150.950 133.986 137.215 88,8 97,6
1) BEBAN PEGAWAI STAF 106.500 95.570 96.745 89,7 98,8
2) DIREKSI-DEWAS-KOMITE 12.200 6.685 9.381 54,8 71,3
3) JASA PRODUKSI 8.800 8.800 8.250 100,0 106,7
4) TANTIEM 4.250 4.250 2.710 100,0 156,8
5) BEBAN PERJALANAN DINAS 7.600 7.560 7.730 99,5 97,8
6) BEBAN UMUM 8.000 7.990 8.911 99,9 89,7
7) BEBAN PEMASARAN 2.100 1.842 2.054 87,7 89,7
8) BEBAN LITBANG 1.500 1.288 1.433 85,9 89,8
USAHA PENGELOLAAN NON SDA 40.281 32.567 36.018 80,9 90,4
a. BEBAN PENGELOLAAN NON SDA 34.776 28.225 33.638 81,2 83,9
1) BEBAN OPERASIONAL 30.256 25.683 31.028 84,9 82,8
2) BEBAN PENYUSUTAN 4.520 2.542 2.610 56,2 97,4
b. BEBAN OVERHEAD 5.505 4.342 2.380 78,9 182,4
1) BEBAN PEGAWAI 4.190 3.227 1.043 77,0 309,3
2) JASA PRODUKSI 510 510 470 100,0 108,4
3) BEBAN PERJALANAN DINAS 155 121 227 77,9 53,2
4) BEBAN UMUM 500 413 578 82,7 71,6
5) BEBAN PEMASARAN 150 72 63 47,8 114,6
Realisasi 2017 Realisasi 2016 % Realisasi 2017 thd Naik (Turun) Thd
Uraian RKAP 2017
(Audited) (Audited) RKAP 2017 Real 2016
5
REALISASI INVESTASI
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam jutaan rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7=4 s/d 6) (8=7/3) (9=7/2))
1. Piutang Jasa Air 41.199 36.285 60.486 5.385 4.144 70.015 192,96 169,94
a. Listrik 30.391 13.000 47.602 5.003 - 52.604 404,65 173,09
b. PDAM 4.772 13.277 2.880 312 4.014 7.206 54,27 151,00
c. Industri 6.037 10.007 10.005 70 130 10.205 101,97 169,05
2. Piutang Jasa Non Air 5.503 6.918 4.187 445 1.339 5.970 86,29 108,49
a. Jasa Konstruksi & Peralatan 2.155 1.635 3.141 16 639 3.796 232,20 176,18
b. Jasa Konsultansi & Lainnya 3.348 5.283 1.046 428 700 2.174 41,14 64,93
6
KINERJA PERUSAHAAN
TAHUN 2017 DAN 2016
KINERJA MANAJEMEN
TAHUN 2017 DAN 2016
7
SKOR PENERAPAN GCG
TAHUN 2017 DAN 2016
ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR/ SKOR TAHUN 2017 (Assessment) SKOR TAHUN 2016 (Self Assessment)
PARAMETER BOBOT SKOR CAPAIAN KUALITAS BOBOT SKOR CAPAIAN KUALITAS
I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan 7 6,39 91,31 Sangat Baik 7 6,59 94,17 Sangat Baik
II Pemegang Saham dan RUPS 9 8,25 91,67 Sangat Baik 9 7,72 85,83 Sangat Baik
III Dewan Pengawas 35 31,25 89,27 Sangat Baik 35 30,98 88,49 Sangat Baik
IV Direksi 35 32,26 92,18 Sangat Baik 35 32,82 93,76 Sangat Baik
V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 7,47 82,97 Baik 9 7,48 83,09 Baik
Sub Jumlah 95 85,62 95 85,59
VI Aspek Lainnya 5 5,00 5 5,00
SKOR KESELURUHAN 100 90,62 Sangat Baik 100 90,59 Sangat Baik
Maksimal Realisasi
No. Kategori
Skor Skor
1 Kepemimpinan 120 72,0
2 Perencanaan Strategis 85 53,00
3 Fokus Pelanggan 85 46,75
4 Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan 90 47,25
5 Fokus Tenaga Kerja 85 51,00
6 Fokus Operasi 85 51,00
7 Hasil Usaha 450 247,75
Total 1.000 568,75
8
DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam rupiah)
PROGRAM PROGRAM
NO URAIAN
Kemitraan Bina Lingkungan
A DANA TERSEDIA
1 Saldo Awal 26.970.080 157.740.688
2 Alokasi Dana dari Perusahaan - 849.780.000
3 Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan 2.222.058.000 -
4 Pengembalian sisa saldo BUMN Peduli Tahun 2012 - -
5 Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman 200.554.200 -
6 Pembayaran Piutang Bunga 20.182.800
7 Pendapatan Lain-Lain - -
Jumlah 1 s/d 7 2.469.765.080 1.007.520.688
8 Pendapatan Jasa Bank/ bunga bank 3.048.394 2.765.420
Dana Tersedia (jumlah 1 s/d 8) 2.472.813.474 1.010.286.108
B PENYALURAN DANA DAN BIAYA OPERASIONAL
1 Penyaluran Pinjaman kepada Mitra 2.438.000.000 -
2 Penyaluran Melalui BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur - -
3 Penyaluran Hibah / Dana Pembinaan - -
4 Penyaluran Dana Bina Lingkungan - 1.008.986.000
5 Penyaluran Dana BL BUMN Peduli - -
Jumlah 1 s/d 5 2.438.000.000 1.008.986.000
6 Biaya Pajak Giro dan Adm Bank 909.682 673.087
Jumlah Penyaluran Dana dan Biaya Operasional (jumlah 1 s/d 6) 2.438.909.682 1.009.659.087
Dana Tersedia per 31 Desember 2017 33.903.792 627.021
9
LAPORAN AKTIVITAS PROGRAM PKBL
TAHUN 2017 DAN 2016
(dalam rupiah)
TAHUN
URAIAN
2017 2016
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT PENDAPATAN
Alokasi Biaya/ Anggaran Perusahaan 849.780.000 756.258.000
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman 215.857.200 245.118.326
Pendapatan Bunga/jasa giro 4.651.045 5.657.963
Pendapatan Lain-lain - 23.235.676
SUB JUMLAH 1.070.288.245 1.030.269.965
ALOKASI BUMN PEDULI DAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER
YANG BERAKHIR PEMBATASANNYA
Alokasi Dana BUMN Peduli - -
ANTT- Berakhir Waktu - -
SUB JUMLAH - -
JUMLAH PENDAPATAN 1.070.288.245 1.030.269.965
BEBAN
Dana Pembinaan Kemitraan/hibah - -
Penyaluran -Bina Lingkungan 1.008.986.000 716.450.000
Pelimpahan Dana Ke Unit PKBL lain - -
Beban Admin dan Umum 420.000 420.000
Beban Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman 5.034.000 15.434.171
Beban lain-lain 250.290.341 -
SUB JUMLAH 1.264.730.341 732.304.171
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO TIDAK TERIKAT (194.442.096) 297.965.794
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER
ANTT- Penyis.BUMN peduli - -
ANTT - Terbebaskan - -
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO TERIKAT TEMPORER - -
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN
Sumbangan Terikat - -
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO TERIKAT PERMANEN - -
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO (194.442.096) 297.965.794
ASET NETO AWAL TAHUN 4.051.689.029 3.753.723.235
ASET NETO AKHIR TAHUN 3.857.246.933 4.051.689.029
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan PJT I Tahun Buku yang berakhir tanggal 31
Desember 2017 yang telah diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat ”Wajar Dalam
Semua Hal Yang Material” sesuai Laporan Nomor: R-102/PJT-rsl/RSL03/II/2018, tanggal 15 Februari 2018.
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
tahun buku 2017 yang telah diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat ”Wajar Dalam
Semua Hal Yang Material” sesuai Laporan Nomor: R-103/PKBLPJT-rsl/RSL03/II/2018, tanggal 15 Februari 2018
Pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (volledig acquit et de charge) kepada segenap Direksi dan
Dewan Pengawas atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2017,
sejauh tindakan tersebut termuat dalam laporan tahunan dan perhitungan tahunan serta dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Penetapan penggunaan Laba Bersih Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2017 sebesar Rp.123.330.445.950,- dengan
pembagian sebagai berikut :
a. Cadangan Tujuan Rp.117.163.923.652,- (95,00%)
b. Dividen Rp. 6.166.522.298,- (5,00%)
Rp.123.330.445.950,- (100,00%)
10
Penetapan alokasi dana Program Bina Lingkungan tahun buku 2018 sumber dananya dari Anggaran Beban
Perusahaan tahun buku 2018 sebesar Rp. 1.077,75 juta (ekuivalen 0,87% dari Laba Bersih Tahun 2017) sesuai
usulan hasil Pembahasan/ Rapat Teknis Program PKBL tahun 2018 dengan Keasdepan Tanggung Jawab Sosial &
Lingkungan Kementerian BUMN.
Penetapan kembali KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono sebagai auditor eksternal untuk melaksanakan financial
audit atas Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2018 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2018
Penyesuaian Penghasilan Direksi dan Dewan Pengawas untuk tahun buku 2018
Pemberian Tantiem kepada Direksi dan Dewan Pengawas atas kinerja Tahun Buku 2017 sesuai Peraturan Menteri
BUMN Nomor: PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 jo PER-02/MBU/06/2016 tanggal 20 Juni 2016 jo PER-
01/MBU/06/2017 tanggal 20 Juni 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor PER-04/MBU/2014 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, Dan
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
11
04/12/2018
DAFTAR ISI
Hal.
1 Judul Presentasi …………………………………………………………...… 01
2 Daftar Isi …..…..…..…..…………………...…..…..…..…..…..……………. 02
3 Latar Belakang …..…..…..………………………...………………….…….. 03
4 Laporan Posisi Keuangan …………………………..………………...……. 04
5 Laporan Laba Rugi ….………………….…………….......…...…..……….. 05
6 Laporan Progres Investasi …………………………………………………. 08
7 Laporan Produksi ……………………………………………...……………. 09
8 Laporan Kinerja ………………………………...…………………………… 12
9 Laporan PKBL …………………………...………………………………….. 13
10 Key Performance Indicators (KPI) ………….………..….………………… 15
11 Penugasan Pemerintah/ Pelayanan Umum ………………..….………….. 16
12 Hal-hal yang Perlu Mendapat Persetujuan …………………...…………… 42
1
04/12/2018
LATAR BELAKANG
ASET :
2
04/12/2018
3
04/12/2018
A. Beban Usaha
Beban Sumber Daya Air
a. Beban Listrik 111,309.60 96,473.21 95,463.86 115.38 116.60
b. Beban Air Baku 294,113.91 307,621.57 233,827.40 95.61 125.78
c. Beban Air Bersih 13,885.96 14,648.48 13,260.41 94.79 104.72
419,309.47 418,743.26 342,551.67 100.14 122.41
Beban Non Sumber Daya Air
a. Beban Pariwisata 22,169.08 20,635.26 20,229.12 107.43 109.59
b. Beban Sewa Lahan 18,172.27 16,064.33 14,606.08 113.12 124.42
c. Beban Laboratorium 5,557.94 5,382.93 5,706.48 103.25 97.40
d. Beban Air Minum Dalam Kemasan 9,821.69 10,909.73 10,744.20 90.03 91.41
e. Beban Usaha Lainnya 1,061.39 2,061.22 2,170.86 51.49 48.89
56,782.37 55,053.47 53,456.74 103.14 106.22
B. Beban Promosi dan Pemasaran 4,997.66 4,500.00 3,156.49 111.06 158.33
C. Beban Administrasi dan Umum 141,300.80 140,607.37 119,829.80 100.49 117.92
D. Beban Lain-lain 9,588.09 8,500.00 22,223.35 112.80 43.14
Total Beban 631,978.39 627,404.10 541,218.05 100.73 116.77
4
04/12/2018
3
II Penyaluran Air Baku m 995,148,375 1,023,000,000 944,118,186 97.28 105.41
1. PAM DKI Jaya 522,136,670 500,000,000 509,399,681 104.43 102.50
2. PDAM Kabupaten 182,328,767 177,000,000 141,145,612 103.01 129.18
3. Industri 290,682,938 346,000,000 293,572,893 84.01 99.02
3
III Penyaluran Air Bersih m 2,206,807 2,007,856 1,812,736 109.91 121.74
1. Industri 182,851 205,000 215,309 89.20 84.92
2. Pemakaian Sendiri 955,861 500,816 640,128 190.86 149.32
3. Penduduk 1,068,095 991,000 957,299 107.78 111.57
4. PDAM Tirta Tarum - 311,040 - - -
5
04/12/2018
III AMDK
- Galon 19 liter galon 142,734 248,700 118,215 57.39 120.74
- Botol 1500 ml botol 18,516 156,000 54,984 11.87 33.68
- Botol 600 ml botol 459,576 1,280,900 475,848 35.88 96.58
- Botol 330 ml botol 1,578,840 1,635,900 876,624 96.51 180.10
- Gelas 240 ml gelas 2,016,528 4,760,000 2,131,920 42.36 94.59
• Kriteria Penilaian:
Mengacu kepada SK Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni
2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN.
Skor Skor
Jenis Aspek
Tahun 2017 Tahun 2016
1. Aspek Keuangan 46,50 46,50
2. Aspek Operasional 33,91 34,81
3. Aspek Administrasi 15,00 15,00
Total Skor 95,41 96,31
• Tingkat Kesehatan:
Tingkat Kesehatan Perum Jasa Tirta II dalam tahun buku 2017 masuk dalam kategori “SEHAT”
dengan klasifikasi AAA dengan total skor 95,41 (Total Skor 95,41 > 95= AAA).
• Opini Auditor : “laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material”
6
04/12/2018
PROGRAM KEMITRAAN
(dalam Rupiah)
2017 2016
1. DANA TERSEDIA
1. DANA TERSEDIA
1.1 Saldo Awal Rp 38,082,919.00 83,730,793.00
1.2 Penerimaan Dana dari BUMN Pembina Rp 3,966,925,000.00 1,092,058,000.00
1.4 Penerimaan lain-lain : Rp 16,414,803.00 588,009.00
- Bunga Jasa Giro Rp 419,059.00 463,167.00
- Lain-lain (BUMN Peduli Kesehatan Tahun 2013) Rp 15,971,449.00 -
- Lain-lain (Penggantian pajak & Biaya Adm. Bank) Rp 24,295.00 124,842.00
- Lain-lain (Kerjasama Penyaluran BUMN Hadir Untuk Negeri) Rp 514,000,000.00 315,207,500.00
Jumlah 1 Rp 4,535,422,722.00 1,491,584,302.00
2. PENGGUNAAN DANA
2.1
Penyaluran Dana BUMN Pembina Rp 3,991,885,000.00 1,138,201,250.00
- Bantuan kepada korban bencana alam Rp 50,000,000.00 50,000,000.00
- Bantuan Pendidikan dan/ atau Pelatihan Rp 117,525,000.00 105,381,000.00
- Bantuan Pengembangan prasarana dan/atau sarana umum Rp 399,440,000.00 125,000,000.00
- Bantuan Sarana Ibadah Rp 400,000,000.00 -
- Bantuan Peningkatan Kesehatan Rp 300,000,000.00 -
- Bantuan Pelestarian alam Rp 199,920,000.00 -
- Bantuan Sosial Kemasyarakatan Rp 2,525,000,000.00 819,333,000.00
- Bantuan Pendidikan Peningkatan Kapasitas MB PK Rp - 38,487,250.00
2.2 Beban Operasional Rp - -
2.3 Penggunaan Lainnya (Beban Adm. & Umum) Rp 514,083,810.00 315,300,133.00
- Pajak & Adm. Bank Rp 83,810.00 92,633.00
- Kerjasama Penyaluran BL Pembinaan Mantan Atlit Jabar Rp 514,000,000.00 315,207,500.00
Jumlah 2 Rp 4,505,968,810.00 1,453,501,383.00
3. Saldo Akhir Dana BUMN Pembina (1 - 2) Rp 29,453,912.00 38,082,919.00
7
04/12/2018
8
04/12/2018
9
04/12/2018
10
04/12/2018
Dokumentasi Pekerjaan
Penanggulangan Darurat
Tanggul Kiri SS. Bulak Mangga B.Ma 20b
11
04/12/2018
Dokumentasi Pekerjaan
Penanggulangan Darurat Tanggul Kiri SS. Bekasi Utara
B.Ut. 1 – 2
Dokumentasi Pekerjaan
Penanggulangan Darurat Bendung Cipamingkis
12
04/12/2018
Dokumentasi Pekerjaan
Swakelola Pengangkatan Lumpur Rutin
Saluran Tarum Barat
Dokumentasi Pekerjaan
Swakelola Pengangkatan Sampah Syphon Cibeet
13
04/12/2018
Dokumentasi Pekerjaan
Pelaksanaan Pengangkatan Sampah di Bangunan Air
Dokumentasi Pekerjaan
Pelaksanaan Pemeliharaan Rutin Bangunan Air Sal. Induk
14
04/12/2018
Dokumentasi Pekerjaan
Pelaksanaan Pemeliharaan Bangunan Air
di Saluran Sekunder Seksi Binong
Dokumentasi Pekerjaan
Pelaksanaan Pemeliharaan Kebersihan Rutin
Waduk Cipancuh
15
04/12/2018
16
04/12/2018
17
04/12/2018
18
04/12/2018
19
04/12/2018
20
04/12/2018
Dokumentasi Pelaksanaan
Pilot Project Teknologi Biogas
2. Mengusulkan Persetujuan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perum Jasa Tirta II
tahun Buku 2017 yang telah diaudit oleh KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan.
3. Mengusulkan Persetujuan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig
acquit et de charge) kepada segenap Direksi dan Dewan Pengawas atas tindakan pengurusan dan
pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2017.
4. Mengusulkan penetapan penggunaan Laba Bersih Perum Jasa Tirta II tahun buku 2017 sebesar
Rp174.551.972.018,- dengan pembagian sebagai berikut :
a. Deviden Rp 17.455.197.000,- ( 10 % )
b. Cadangan Rp157.096.775.108,- ( 90 % )
5. Mengusulkan pemberian Tantiem sebesar Rp 14 Milyar kepada pengurus (Direksi dan Dewan Pengawas)
yang telah dibiayakan pada tahun 2017.
6. Mengusulkan penetapan kenaikan remunerasi Direksi dan honorarium Dewan Pengawas untuk tahun buku
2018 sebesar Rp90.000.000,- untuk gaji Direktur Utama.
7. Mengusulkan proses pelelangan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit atas laporan tahunan
dan perhitungan tahunan Perum Jasa Tirta II tahun buku 2018.
21
04/12/2018
22
04/12/2018
1
04/12/2018
DITJEN BINA
KONSTRUKSI
DITJEN
SUMBER DAYA AIR
Pembinaan
untuk
meningkatkan DITJEN CIPTA KARYA
Kesepakatan
kinerja Pembinaan
pengusahaan
PJT 1 dan 2
KEMENTERIAN /
LEMBAGA TERKAIT
PEMERINTAH
DAERAH TERKAIT
Evaluasi Kinerja
Tarif Perusahaan
Substansi kinerja:
1. Kinerja Operasi dan
Pemeliharaan
2. Penerimaan BJPSDA
Koordinator: Koordinator: 3. Penerimaan listrik (khusus PJT II)
Ditjen Bina 4. Optimasi pemanfaatan BMN:
Ditjen SDA
1. Pengusahaan SPAM
Konstruksi
2. EBT
2
04/12/2018
Terima Kasih
3
Pembahasan
TAHUN - 2019
SISTEMATIKA RINGKASAN
TEMA & ASUMSI RKAP 2019
PAPARAN
RESUME LABA/RUGI
POTRET RKAP 2019
KOMPOSISI KEGIATAN USAHA
POSISI KEUANGAN
KEGIATAN INVESTASI
1
Pemenuhan Aspirasi Pemilik Saham/ Modal (Absolute Pertumbuhan
Target, Main Target & Specific Target serta aspek Ekonomi Nasional1
operasional)
Rp14.400/USD
Pertumbuhan Jasa Non Air Baku secara Agresif Nilai Tukar Rupiah1
Suku Bunga
Akselerasi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Perbendaharaan Negara1
(SPAM)
Iklim 2019
www.bmkg.co.id
Anak Perusahaan (Jasa Tirta Energi) terpisah dari INDUK
(Perum Jasa Tirta I) = Nota Keuangan beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2019
Rp. Milyar
REAL RKAP PROGN DRAFT RKAP 2019 % CAPAIAN RKAP ‘19 THD
KURAIAN
2017 2018 2018 JTE INDUK KONSOL REAL’17 RKAP’18 PROG’18
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7=5+6) (8=7/2) (9=7/3) (10=7/4)
KEGIATAN USAHA 528,50 576,30 545,41 7,77 589,04 596,80 112,9 103,6 109,4
KEGIATAN USAHA SDA 479,79 512,35 482,95 - 520,04 520,04 108,4 101,5 107,7
BEBAN SDA 361,53 388,48 370,48 - 392,48 392,48 108,6 101,0 105,9
KEGIATAN USAHA NON SDA 48,71 63,95 62,46 7,77 69,00 76,77 157,6 120,0 122,9
BEBAN NON SDA 32,57 42,69 40,46 5,36 41,40 46,76 143,6 109,5 115,5
LABA USAHA 134,40 145,13 134,47 2,41 155,16 157,57 117,2 108,6 117,2
KEGIATAN DILUAR USAHA 53,53 12,92 31,93 - 12,90 12,90 24,1 99,8 40,4
BEBAN DILUAR USAHA 30,17 3,98 15,49 - 5,32 5,32 17,6 133,6 34,3
LABA BERSIH 123,33 117,09 117,70 1,88 126,95 128,83 104,5 110,0 109,4
2
600 596,80
576,30
533,30 528,50 512,35 545,41 520,04
500 482,30 479,79 482,95
400
MILYAR RUPIAH
358,63
300 320,23 321,14
281,10
200
100
39,13 37,49 51,00 48,71 63,95 62,46 76,77
-
2014 2015 2016 2017 RKAP PROGN RKAP
2018 2018 2019
USAHA NON SDA USAHA SDA TOTAL KEGIATAN
PENDAPATAN USAHA
USAHA
80 76,77
70 63,95 62,46
60 51,00
MILYAR RUPIAH
48,71
50
39,13 37,49
40
30
20
10
-
2014 2015 2016 2017 RKAP PROGN RKAP
2018 2018 2019
a. PLTM b. SPAM c. AMDK d. Pariwisata e. Konstruksi f. Konsultansi g. Laboraturium h. Lahan, dll USAHA NON SDA
PERTUMBUHAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
1.200 5000
4.413
1.026,63
Sambungan Rumah (SR)
960 4000
3525
3328 3347 820,13
Produksi (x 1000 m³)
2958
720 656,92 3000
2581 631,56
550,18
485,96
480 444,00 2000
346,54
240 1000
152,35
109,24
0 48,29 19 47 52 53 68
-
- 0
Real 2014 Real 2015 Real 2016 Real 2017 Prog 2018 RKAP 2019
Prod Brondong Prod Sekaran SR Brondong SR Sekaran
Uprating IPA Sekaran, Lamongan, Jawa Timur Detail Engineering Design, SPAM Cilacap, Jawa Tengah
Pembanguan SPAM Jakamitra, Lamongan, Jawa Timur Pengembangan SPAM Tembesi, Batam
3
URAIAN PROGNOSA 2018 (Rp.) RKAP 2019 (Rp.) % RKAP VS PROGN
Rp. Juta
RKAP 2018 REALOKASI – 2 PROGNOSA ‘18 RKAP 2019 % RKAP 2019 THD
NO. URAIAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) RKAP ‘18 REALOK PROG ‘18
A. INVESTASI PENGEMBALIAN FUNGSI/ PENGGANTIAN BARU
I Tanah 15.100,00 15.100,00 27.287,00 15.893,62 105,3 100,7 58,2
II Bangunan dan Ged (fasilitas) 12.684,07 21.901,13 7.651,13 18.100,00 142,7 82,6 236,6
III Prasarana & Sarana SDA 3,660,00 3.038,67 2.438,66 1.000,00 27,3 32,9 16,4
IV Peralatan Mesin 70.911,00 54.959,73 32.736,34 5.375,00 7,6 9,8 16,4
V Peralatan Kantor 200.00 281,83 161,83 80,00 40,0 28,4 49,4
VI Peralatan Umum & Lab 7.500,00 14.438,04 13.135,24 1.825,00 24,3 12,6 13,9
VII Pengembangan IT 16.500,00 13.362,33 3.162,34 19.200,00 116,4 143,7 607,1
B. INVESTASI PENGEMB
I Pengembangan SPAM 10.190,00 5.044,71 2.688,07 11.050,00 108,4 219,0 411,1
II Pengembangan Konstruksi 14,486,93 14.404,47 9.210,27 7.000,00 48,3 48,6 76,0
III Pengembangan Pariwisata 6,800,00 6.576,71 1.050,17 2.290,00 33,7 34,8 218,1
IV Pengembangan PLTA/ PLTM 2,906,00 3.237,38 3,237,38 - - - -
V Pengembangan AMDK - 1.163,00 1.163,00 - - - -
VI Pengembangan Laboratorium - 300,00 - - - - -
C PENYERTAAN 16.007,00 22.450,00 20.350,00 42.671,00 266,6 190,1 209,7
TOTAL A+B+C 176.945.00 176.945,00 124.271,43 124.484,62 70,4 70,4 100,2
4
ABSOLUTE TARGET, Target dalam nilai mutlak untuk masing-masing BUMN ditetapkan oleh masing-masing
Deputi Teknis sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian BUMN 2015-2019, meliputi target-target
sebagai berikut :
Rp. Juta
RKAP 2019 % RKAP 2019 THD
NO URAIAN PROGNOSA 2018
(KONSOLIDASI) PROGNOSA 2018
(1) (2) (3) (4) (5=4/3)
A. ABSOLUTE TARGET
1 Total Aset 872.785,12 910.185,54 ⬆ 104,3%
2 Laba bersih 117.704,12 128.826,37 ⬆ 109,4%
3 Total Ekuitas 728.582,09 845.062,65 ⬆ 116,0%
4 CAPEX 124.271,43 124.484,62 ⬆ 100,2%
5 Deviden (10%) 11.770,41 12.882.63 ⬆ 109,4%
B. MAIN …
MAIN TARGET, Indikator-indikator utama yang dapat menggambarkan keberhasilan akan kinerja dari suatu perusahaan
dan dapat dibandingkan. Target harus lebih baik dari pencapaian tahun sebelumnya dan/atau lebih tinggi dari rata-rata industri,
meliputi target-target berikut : (%)
5
SPECIFIC TARGET Skor
RKAP 2019
NO URAIAN PROGN 2018 CAPAIAN %
(KONSOLIDASI)
(1) (2) (3) (6) (9=6/3)
1 Higher supply for energy infrastructure needs 3,48 4,00 ⬆ 115,0
2 Higher protection, development and water usage from 5,89 6,50 ⬆ 110,3
river and water resources
3 Revenue Growth from water resources utilization 3,84 4,00 ⬆ 104,2
4 Percentage of sanitazion and cleanliness rate 7,50 7,50 ⬆ 100,0
5 Number of Employees per water connections - - -
6 Penurunan laju sedimentasi 4,31 4,40 ⬆ 102,1
7 Rata-rata volume tampungan waduk 2,00 2,00 ⬆ 100,0
8 Pertumbuhan layanan air baku 2,87 3,00 ⬆ 104,45
9 Kapasitas tampungan efektif waduk 1,00 1,00 ⬆ 100,0
10 Pertumbuhan saluran irigasi dan saluran - - -
11 Growth number of power plant and capacity 1,00 1,00 ⬆ 100,0
12 Power plant capacity utilization rate 0,80 0,80 ⬆ 100,0
URAIAN NILAI
NO Bobot SKOR
ASPEK KEUANGAN PROGN ‘18 RKAP ‘19
(1) (2) (3) (4) (5) (6=5x3)
1 Return on Equity (ROE) 15 19,81 % 19,85 % 15,0
2 Return on Investment (ROI) 10 20,30 % 22,55 % 10,0
3 Cash Ratio 3 245,53 % 600,22 % 3,0
4 Current Ratio 4 397,45 % 718,49 % 3,0
5 Collection Period (CP) 4 45 hari 22 hari 4,0
6 Perputaran Persediaan 4 1 hari 1 hari 4,0
7 Total Aset Turn Over (TATO) 4 67,45 % 72,33 % 2,0
8 Ratio Modal Sendiri thd Total Aset (TMS thd TA) 6 83,48 % 92,85 % 3,5
TOTAL 50 44,5
6
URAIAN NILAI SKOR
NO Bobot
ASPEK ADMINISTRASI PROGN ‘18 RKAP ‘19 PROGN ‘18 RKAP ‘19
(1) (2) (3) (4) (5) (6=4x3) (7=5x3)
a Laporan perhitungan tahunan 3 28 Februari ‘18 18 Maret ’19 3 3
b Rancangan RKAP 3 31 Oktober ‘18 31 Oktober ‘19 3 3
c Laporan Periodik (hari keterlambatan) 3 0 hari 0 hari 3 3
d Kinerja Kemitraan
1) Efektivitas Penyaluran 3 97,42% 97,48% 3 3
2) Kolektibilitas Pengembalian 3 80,11% 82,58% 3 3
TOTAL 15 15,0 15,0
BOBOT BOBOT
PARAMETER KPI SATUAN TARGET PARAMETER KPI SATUAN TARGET
2019 2019
I PERSPEKTIF KEUANGAN & PASAR 22,0 IV PERSPEKTIF FOKUS TENAGA KERJA 15,0
1 Pertumbuhan Pendapatan Usaha 4,0 % 9,42 1 Produktiivitas Karyawan 5,0 Juta Rp/ 1.000,0
Karyawan
2 EBITDA Margin 4,0 % 31,86
2 Peningkatan Kompetensi SDM 5,0 Jam / 20,0
3 Realisasi CAPEX 4,0 skor Baik sekali Peserta
(bs) 3 Tingkat Kecelakaan Kerja 5,0 Kejadian 0,0
4 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan 5,0 % 22,91 V PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN,
Non SDA TATAKELOLA & TANGGUNG JAWAB 15,0
5 Prosentase Biaya thd Pendapatan 5,0 % 73,60 KEMASYARAKATAN
1 Penerapan GCG 7.5 skor 85,0
II PERSPEKTIF FOKUS PELANGGAN 20,0
2 Penerapan KPKU 7.5 skor 540,0
1 Indeks Kepuasan Pelanggan 10,0 Skor 77,0
VI PERSPEKTIF AGEN PEMBANGUNAN 10,0
2 Tindak Lanjut Penanganan 10,0 % 100,0
Keluhan Pelanggan 1 Sinergi BUMN 2,0 Milyar Rp 2,0
7
SUMBER DANA PROGRAM KEMITRAAN
- Saldo Awal per 1 Januari 2019 Rp 72.444.162,-
- Penerimaan Laba Tahun 2018 Rp 0,-
- Pengembalian Pinjaman Pokok Rp 2.500.000.000,-
- Penerimaan Jasa Administrasi Rp 300.00.000,- Bantuan Bencana Alam Rp 280.000.000,-
- Jasa Giro / Bank Rp 4.000.000,- Bantuan Pendidikan dan/ atau Pelatihan Rp 80.000.000,-
- Penerimaan Lain-Lain Rp 0,- Bantuan Peningkatan Kesehatan Rp 80.000.000,-
Jumlah Dana Rp 2.876.444.162,- Bantuan Pengembangan Prasarana/ Saran Rp 290.000.00,-
PENGGUNAAN PENYALURAN DANA Umum
- Pinjaman Modal Kerja Rp 2.680.000.000,- Bantuan Sarana Ibadah Rp 250.000.000,-
- Biaya Pembinaan Kemitraan Rp 120.000.000,- Bantuan Pelestarian Alam Rp 83.000.000,-
Jumlah: Rp 2.608.000.000,- Bantuan Sosial Kemasyarakatan Dalam Rp 150.000.000,-
Rangka Pengentasan Kemiskinan
- Pajak Jasa Giro Rp 0,-
Bantuan, Pendidikan, Pelatihan, Rp 75.000.000,-
- Biaya Administrasi Bank Rp 0,-
Pemagangan, Pemasaran, Promosi dan
- Biaya Operasional Rp 1.200.000,- Bentuk Bantuan Lain yang terkait dengan
JUMLAH PENGGUNAAN DANA Rp 2.801.200.000,- upaya Peningkatan Kapasitas Mitra Binaan
SALDO AKHIR PER 31 DESEMBER 2019: Rp 75.244.162,- Beban Pajak dan Administrasi Bank Rp -
JUMLAH Rp 1.288.000.000,-
15
8
9
04/12/2018
MATERI PEMBAHASAN
1. DASAR PENYUSUNAN RKAP 2019
2. ASUMSI PENYUSUNAN RKAP 2019
3. DRAFT POSTUR RKAP 2019
4. PROGRAM INVESTASI 2019
5. PEMENUHAN TERHADAP ASPIRASI PEMEGANG
SAHAM
6. TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
7. HAL – HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN
1
04/12/2018
2
04/12/2018
3
04/12/2018
I Listrik :
1 Listrik ke PLN (PLTA Ir. H. Djuanda) kWh 298,53 315,00 323,00 102,54
2 Listrik ke Non PLN/Swasta
a Industri (tarif rata-rata) kWh 825,00 825,00 864,11 104,74
b Penduduk kWh 408,00 530,00 560,00 105,66
c PS kWh 772,00 795,16 835,00 105,01
II Air Baku :
1 Air Baku ke PAM Jaya m3 228,65 250,00 261,25 104,50
2 a) Air Baku ke PDAM Kabupaten/Kota m3 122,29 122,29 127,79 104,50
3 a) Air Baku ke Industri m3 208,60 208,60 219,03 105,00
IV AMDK :
1 Galon 19 Liter Galon 10.000,00 11.000,00 14.000,00 127,27
2 Botol 600 ml Botol 1.250,00 1.312,50 1.600,00 121,90
3 Botol 330 ml Botol 1.041,67 1.125,00 1.400,00 124,44
4 Gelas 240 ml Gelas 312,50 343,75 500,00 145,45
VI BJPSDA PLTA:
1 Ir. H. Djuanda kWh 85,28 85,28 85,28 100,00
2 Saguling kWh 14,01 14,01 14,01 100,00
3 Cirata kWh 45,69 45,69 45,69 100,00
7
4
04/12/2018
10
5
04/12/2018
12
6
04/12/2018
• Penyebab terjadinya stagnasi tersebut untuk penyerapan Air Baku oleh PDAM adalah
kegiatan pengembangan investasi fasilitas IPA maupun Jaringan Pipa Distribusi PDAM
yang sangat rendah karena keterbatasan anggaran APBD, bukan berarti permintaan Air
Bersih dari para pelanggan PDAM rendah. Terbukti bahwa Tingkat Pelayanan Air Bersih di
masing-masing Wilayah Kerja PDAM masih sangat rendah (hanya dalam kisaran 20%).
14
7
04/12/2018
500,00
400,00
300,00
200,00
100,00
0,00
Real 2007 Real 2008 Real 2009 Real 2010 Real 2011 Real 2012 Real 2013 Real 2014 Real 2015 Real 2016 Real 2017 Prog. 2018 RKAP 2019
RKAP
Uraian Real 2007 Real 2008 Real 2009 Real 2010 Real 2011 Real 2012 Real 2013 Real 2014 Real 2015 Real 2016 Real 2017 Prog. 2018
2019
1. PAM JAYA 444,67 453,67 450,65 471,53 462,48 466,60 452,81 467,52 481,62 509,40 522,4 506,17 540,17
2. PDAM Kab./Kota 136,98 141,33 72,68 78,27 89,76 104,16 106,97 118,19 129,04 140,75 182,33 292,34 285,06
3. Industri 229,28 226,83 228,86 220,79 247,67 255,98 259,53 280,97 296,68 293,57 290,68 385,79 373,42
Jumlah 810,93 821,83 752,19 770,59 799,91 826,74 819,31 866,68 907,34 943,72 995,41 1184,30 1198,65
15
16
8
04/12/2018
B. FAKTOR INTERNAL
III. STAGNASI PENYERAPAN AIR BAKU OLEH PDAM DAN INDUSTRI
BESARNYA FUNGSI SOSIAL YANG HARUS DIJALANKAN OLEH PJT II
Total Aliran : ± 13 Miliar m3/Tahun Aliran yang belum dikendalikan ± 5 Miliar
S. Citarum : ± 6 Miliar m3/Tahun m3/Tahun (± 38 %). Aliran tersebut belum
Sungai Lain : ± 7 Miliar m3/Tahun dimanfaatkan mengalir ke laut Jawa.
Catatan :
PJT II harus berinovasi untuk
meningkatkan market value
porsi Pengusahaan (10%)
sementara melakukan
penguatan operasional pada
Aspek Sosial (90%).
Irigasi 90 %:
6,8 Milyar m3/Tahun
17
• Kebijakan PJT II tahun 2019 adalah untuk setiap permintaan pelanggan baru baik industri
maupun PDAM, PJT II tidak lagi memasok Air Baku tetapi memasok Air Bersih. PJT II
akan berinvestasi untuk fasilitas IPA dan/atau Jaringannya.
• Perhitungan water balance untuk Sumber Air Baku STB dikaitkan dengan Penerbitan SI-
PSDA (Surat Izin Pengusahaan Sumber Daya Air) lebih diberikan prioritas kepada inisiatif
Pengembangan SPAM baik Regional maupun Non Regional.
• Prioritas tersebut secara tidak langsung mengindikasikan bahwa alokasi Air Baku selain
untuk Pemanfaatan SPAM akan menjadi lebih selektif.
• PJT II menyikapi hal ini dengan tetap menjalankan Pengelolaan dan Pengusahaan Air
Baku sebagaimana diamanatkan, namun juga memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap Pengembangan Usaha SPAM yang memiliki nilai kemanfaatan yang jauh lebih
besar, melalui eksistensi Anak Perusahaan Bidang SPAM.
18
9
04/12/2018
• Mulai tahun 2018, seluruh pelanggan Air Baku PJT II (PDAM dan Industri) secara
bertahap telah dipasang water meter oleh PJT II, sehingga diharapkan akurasi
pembacaan pemakaian air baku dan air bersih dapat dijamin (losses dapat dikurangi
secara signifikan – peningkatan pendapatan Perusahaan). Pembacaan water meter
dapat dilihat dari Control Room di masing-masing Unit Usaha Wilayah maupun Kantor
Pusat dan para pelanggan dapat mengakses informasi pemakaiannya setiap saat
melalui sistem telemetering yang akan juga dikembangkan sejalan dengan pemasangan
water meter. Dalam hal ini akurasi dan fairness pemakaian kepada pelanggan dapat
dicapai.
19
WM
UUW IV PJT II
A-3
Sub Station WM
( Citarum Hulu & TAGIHAN
Jatiluhur)
A-1 A-2 UU PLTA PJT II
( Control Building
TAGIHAN
Jatilhur dan PETT
Curug )
UUW I s/d III
KANTOR PUSAT
KEUANGAN
PP SDA/L R&L & PPP
AKUNTANSI
10
04/12/2018
URAIAN REAL 2016 REAL 2017 RKAP 2018 PROG. 2018 RKAP 2019
Pendapatan Air
199.713.723.883 222.169.740.000 325.998.018.073 424.227.299.268 740.396.847.374
Bak (BJPSDA)
Catatan : Prognosa Pendapatan tahun 2018 & RKAP 2019 mengalami kenaikan
dengan asumsi BJPSDA PLTA terealisasi
21
Kebutuhan Biaya Pengelolaan 463,52 498,87 536,91 577,86 621,93 669,36 720,41 775,36 835,02 879,92 927,82 978,34 1.058,85 1.146,00
SDA Ideal
Pemenuhan Biaya 196,61 194,95 237,89 315,91 402,48 364,05 409,99 534,88 467,24 683,28 743,81 828,70 981,25 1.431,60
Pengelolaan SDA
Pendapatan BJPSDA 70,67 71,56 75,60 93,09 94,76 113,61 124,29 137,24 153,12 160,60 195,20 222,17 424,22 740,40
(Sumber : Laporan Keuangan PJT II Audited 2006 s/d 2017, Prognosa 2018 & RKAP 2019) 22
11
04/12/2018
IR H DJUANDA
URAIAN SATUAN SATUAN
JAN JAN
FEB FEB
MAR MAR
APR APR
MEI MEI JUN JUNJUL JUL AGS AGS SEP SEP OKTOKT NOV NOV DES
DES JAN
JAN
SifatAliran
Sifat Aliran N NN N
N NN NN NN N N N N N N N N N NN NN
AirMasuk
Air MasukSimulasi
Simulasi m3/det m3/det
192,70 192,70 221,04
207,83 207,83 221,04
222,72 222,72
170,97 170,97
160,71 160,71
137,83 137,83 99,63 99,63 95,69 95,69137,11137,11 198,10 198,10 200,42
200,42
TMAPembuang
TMA Pembuang m m
27,30 27,30 27,30
27,30 27,30 27,30
27,30 27,30
27,30 27,30
27,50 27,50
27,50 27,50
27,30 27,30 27,30 27,3027,50 27,50 27,50 27,50 27,30 27,30 27,30
27,30
AirMasuk
Air MasukLokal
Lokal m3/det m3/det
24,88 24,88 26,77
28,29 28,29 26,77
27,50 27,50
19,39 19,39
14,13 14,13
8,92 8,925,24 5,24 4,54 4,54 8,21 8,21 19,07 19,07 21,52
21,52
TMA Djuanda Baru m 92,92 95,04 97,40 100,37 102,78 103,39 101,59 98,80 96,29 93,98 91,76 92,29 94,00
TMA Djuanda Baru m 92,92 95,04 97,40 100,37 102,78 103,39 101,59 98,80 96,29 93,98 91,76 92,29 94,00
Volume Hitung Baru juta m3 1432,25 1565,84 1722,78 1931,55 2111,33 2158,42 2022,03 1819,51 1648,16 1498,54 1362,04 1394,00 1499,74
Volume Hitung Baru juta m3 1432,25 1565,84 1722,78 1931,55 2111,33 2158,42 2022,03 1819,51 1648,16 1498,54 1362,04 1394,00 1499,74
Delta Storage Baru juta m3 133,59 156,94 208,77 179,78 47,09 -136,39 -202,51 -171,35 -149,62 -136,50 31,96 105,73
Delta Storage Baru juta m3 133,59 156,94 208,77 179,78 47,09 -136,39 -202,51 -171,35 -149,62 -136,50 31,96 105,73
Delta Storage m3/det 49,88 64,87 77,95 69,36 17,58 -52,62 -75,61 -63,98 -57,73 -50,96 12,33 39,48
Delta Storage m3/det 49,88 64,87 77,95 69,36 17,58 -52,62 -75,61 -63,98 -57,73 -50,96 12,33 39,48
Penguapan juta m3 7,55 7,15 8,30 8,71 9,08 8,62 9,20 9,65 8,85 8,24 7,17 7,58
Penguapan
Penguapan juta m3 7,55
mm/bulan 7,15
155,00 8,30
140,00 8,71
155,00 9,08
150,00 8,62
155,00 9,20
150,00 155,00 9,65 155,00 8,85 140,00 8,24138,00 7,17123,00 7,58126,00
Penguapan
Luas Genangan mm/bulan 155,00
km2 140,00
70,90 155,00
73,71 150,00
76,91 155,00
81,01 150,00
84,42 155,00
85,29 155,00 78,83
82,74 140,00 75,40138,0072,31 123,0069,38 126,00 70,08
Luas Genangan
Penguapan km2 70,90
m3/det 73,714,18 76,91 4,36 81,014,57 84,42
4,79 85,29
4,91 82,74
4,86 78,83
4,67 4,4675,40 3,9972,31 3,65 69,38 3,31 70,081,65
Penguapan
Air Keluar Turbin m3/det 4,18
m3/det 4,36
140,00 4,57
140,00 4,79
140,00 4,91
150,00 4,86
150,00 4,67
210,00 210,00 4,46 160,003,99 150,00 3,65185,00 3,31183,00 1,65 158,11
Air
AirKeluar Turbin
Limpasan m3/det 140,00
m3/det 140,000,00 140,00
0,00 150,00
0,00 150,00
0,00 210,00
0,00 210,00
0,00 160,00
0,00 150,00 0,00185,00 0,00 183,00 0,00 158,110,00
0,00
Air
AirLimpasan
Keluar HJV m3/det 0,00
m3/det 0,000,00 0,000,00 0,000,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,000,00 0,000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Air
AirKeluar
KeluarHJV
Total m3/det 0,00
m3/det 0,00
140,00 0,00
140,00 0,00
140,00 0,00
150,00 0,00
150,00 0,00
210,00 210,00 0,00 160,000,00 150,00 0,00185,00 0,00183,00 0,00 158,11
Keb.
Air Pengairan
Keluar Total 2019 m3/det m3/det
140,00 83,83 140,00
140,00 76,66 89,63
150,00 104,71
150,00 149,40
210,00 203,47
210,00 205,71 160,00 137,99 150,00 76,51185,00180,12 183,00 181,90 158,11
114,20
Produksi
Keb. Pengairan 2019 m3/det MW
81,75 83,08 89,55
76,66 86,74 91,17
104,79 102,55
148,51 105,15
202,78 145,42
205,71 139,82 137,99 101,64 77,27 90,86180,12106,99 182,36 104,27 113,99
92,31
Produksi Perhitungan
Produksi MW GWH
83,08 61,81 91,17
86,74 58,29 67,83
102,55 73,84
105,15 78,23
145,42 104,71
139,82 104,02
101,64 75,6290,86 65,42 106,99 79,60 104,2775,07 68,68
92,31 913,13
RKAP 2018
Produksi Perhitungan GWH GWh
61,81 61,92 67,83
58,29 67,24 77,63
73,84 78,07
78,23 92,96
104,71 122,81
104,02 121,36 75,62 75,94 65,42 73,9979,60 68,29 75,07 69,17 68,68 66,35 975,73
913,13
RKAP 2018JUMLAH HARI GWh 61,92 31,00
67,24 28,00
77,63 31,0078,07 30,00 31,00122,81 30,00 121,36
92,96 31,00 75,94 31,00 30,00
73,99 31,00
68,29 30,00
69,17 31,00
66,35 31,00
975,73
Presentase Equal
JUMLAH HARI Sharing 49,94%
31,00 n/a
28,00 49,94%
31,00 49,94%
30,00 49,94%
31,00 49,94%
30,00 49,94% 31,00 49,94% 31,00 49,94% 49,94%
30,00 49,94%
31,00 49,94%
30,00 49,94%
31,00 49,94%
31,00
% Terhadap VolEf Maks % 23,37% 33,45% 45,30% 61,05% 74,61% 78,16% 67,87% 52,59% 39,67% 28,38% 18,08% 20,49% 28,47%
23
URAIAN SATUAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JAN
Sifat Aliran N BS BS B KS KS N N N K N N
Air Masuk Simulasi m3/det 154,64 193,88 310,54 208,56 128,14 138,62 172,37 117,98 112,59 71,70 176,50 185,68
TMA Pembuang m 27,30 27,30 27,30 27,30 27,30 27,50 27,50 27,30 27,30 27,30 27,30 27,30 27,50
Air Masuk Lokal m3/det 22,54 47,63 49,01 37,27 20,59 16,95 8,93 7,01 5,64 4,02 18,28 21,07
TMA Djuanda Baru m 96,44 95,80 97,69 103,72 104,36 101,60 99,59 98,33 94,75 92,05 89,07 90,47 92,92
Volume Hitung Baru juta m3 1657,84 1615,45 1742,45 2184,19 2234,34 2022,54 1875,64 1786,70 1547,26 1379,65 1207,76 1286,66 1432,25
Delta Storage Baru juta m3 -42,39 127,00 441,74 50,15 -211,80 -146,91 -88,94 -239,44 -130,08 -171,89 78,90 145,59
Delta Storage m3/det -15,83 52,50 164,93 19,35 -79,08 -56,68 -33,21 -89,40 -50,19 -64,18 30,44 54,36
Penguapan juta m3 7,55 7,15 8,30 8,71 9,08 8,62 9,20 9,65 8,85 8,24 7,17 7,58
Penguapan mm/bulan 155,00 140,00 155,00 150,00 155,00 150,00 155,00 155,00 140,00 138,00 123,00 126,00
Luas Genangan km2 75,60 74,74 77,30 85,77 86,69 82,75 79,93 78,18 73,33 69,76 65,93 67,72
Penguapan m3/det 4,35 4,40 4,72 4,99 4,90 4,71 4,57 4,38 3,86 3,50 3,17 1,59
Air Keluar Turbin m3/det 147,70 133,00 133,95 181,88 197,76 174,77 187,44 190,49 159,36 132,80 143,30 128,49
Air Limpasan m3/det 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Air Keluar HJV m3/det 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Air Keluar Total m3/det 147,70 133,00 133,95 181,88 197,76 174,77 187,44 190,49 159,36 132,80 143,30 128,49
Keb. Pengairan 2018 m3/det 87,93 82,60 94,32 112,72 160,26 213,37 225,88 151,17 71,07 132,80 143,30 121,10
Produksi MW 91,35 82,38 91,47 125,37 133,03 115,26 121,96 121,18 94,78 73,61 78,15 72,73
Produksi Perhitungan GWH 67,97 55,36 68,06 90,27 98,97 82,99 90,74 90,16 68,24 54,77 56,27 54,11 877,90
RKAP 2018 GWh 61,92 67,24 77,63 78,07 92,96 122,81 121,36 75,94 73,99 68,29 69,17 66,35 975,73
JUMLAH HARI 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00
24
12
04/12/2018
26
13
04/12/2018
27
III. Milestone III 2.525.241.955 1.448.720.023,16 573.176.934 35.378.639.790 66.192.017.858 48.880.528.932 150.451.186.579
28
14
04/12/2018
Pendapatan (Rp.)
URAIAN Jumlah (Rp.)
Saguling Cirata Juanda
Tahun 2019 33.876.699.250 64.915.627.896 40.590.721.600 139.383.048.746
Milestone I 84.709.965.930 147.083.635.600 N/A 231.793.601.530
Milestone III 35.378.639.790 66.192.017.858 N/A 101.570.657.648
JUMLAH 153.965.304.970 278.191.281.354 40.590.721.600 472.747.307.924
29
30
15
04/12/2018
31
1 2 3 4 5 6 7=5:4 8=6:5
1 Hotel & Bungalow
Hotel Pesanggrahan kamar 3,800 792 8,579 20.84% 1083.21%
Hotel Istora & Bungalow kamar 6,000 6,000 7,135 100.00% 118.92%
Extra Bed unit 550 550 951 100.00% 172.95%
2 Rekreasi
Kapal Motor trip 807 807 1,369 100.00% 169.61%
Ticketing orang 500,000 500,000 750,000 100.00% 150.00%
3 Water World
Ticketing orang 86,328 86,328 118,700 100.00% 137.50%
5 Gedung Konvensi (Grha Vidya) kali 250 250 274 100.00% 109.60%
32
16
04/12/2018
PROGNOSA % %
NO URAIAN REAL 2017 RKAP 2018 RKAP 2019
2018 (4:3) (5:4)
1 2 3 4 5 6 7
A. PENDAPATAN USAHA 828.699,82 933.572,29 981.246,15 1.431.597,14 105,11% 145,90%
PROGNOSA % %
NO URAIAN REAL 2017 RKAP 2018 RKAP 2019
2018 (4:3) (5:4)
1 2 3 4 5 6 7
B. BEBAN USAHA 476.091,84 507.310,15 491.083,58 600.268,46 96,80% 122,23%
NON SDA 56.782,37 58.116,27 56.175,35 67.548,33 96,66% 120,25%
1 Pariwisata 22.169,08 21.351,09 20.924,07 23.611,23 98,00% 112,84%
2 Lahan 18.172,27 17.006,05 16.230,84 16.651,32 95,44% 102,59%
3 Laboratorium 5.557,94 5.705,91 5.198,46 5.418,89 91,11% 104,24%
4 Air Minum Dalam Kemasan 9.821,68 11.562,00 11.330,76 19.214,56 98,00% 169,58%
5 Usaha lainnya 1.061,39 2.491,22 2.491,22 2.652,33 100,00% 106,47%
D. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 141.300,80- 155.917,41- 155.917,41- 197.431,39- 100,00% 126,63%
E. BEBAN PROMOSI DAN PEMASARAN 4.997,66- 5.415,00- 5.415,00- 7.456,50- 100,00% 137,70%
F. PENDAPATAN LAIN 36.928,36- 20.000,00- 25.067,63- 21.132,00- 125,34% 84,30%
G. BEBAN LAIN 9.588,09- 9.500,00- 9.500,00- 10.850,00- 100,00% 114,21%
H. LABA SEBELUM PAJAK 233.649,80- 275.429,73- 344.397,79- 636.722,79- 125,04% 184,88%
I. PAJAK - 59.097,82 82.628,92 86.099,45 159.180,70 104,20% 184,88%
J. LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 174.551,97 192.800,81 258.298,34 477.542,09 133,97% 184,88%
Keuntungan (Kerugian) Aktuaris 10.616,27 - - -
-
LABA PENGHASILAN KOMPERHENSIF
K. 185.168,24 192.800,81 258.298,34 477.542,09 133,97% 184,88%
TAHUN BERJALAN
TOTAL LABA YANG DIATRIBUSIKAN
L. - - - - - -
KEPADA:
Pemilik Entitas Induk - - - 477.477,08 - -
Kepentingan Non Pengendali - - - 65,00 - -
34
17
04/12/2018
Jumlah Aset Tidak Lancar 468.262,97 1.057.239,57 986.137,51 1.517.782,42 153,91 93,27
JUMLAH ASET 1.133.863,17 1.424.788,31 1.330.681,09 1.969.832,13 148,03 93,40
35
1 2 3 4 5 6=5/4 7= 4/3
EKUITAS
Modal Pemerintah 164.547,64 164.547,00 164.547,00 164.547,00 100,00 100,00
Cadangan Umum 13.943,02 13.943,00 13.943,00 13.943,00 100,00 100,00
Cadangan Bertujuan 603.209,41 719.911,23 760.306,19 954.029,94 125,48 105,61
Komponen ekuitas lainnya (104.323,70) (130.939,00) (130.939,00) (130.939,00) 100,00 100,00
Kepentingan Non Pengendali - - - 265,00
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 174.551,97 192.800,81 258.298,34 477.477,08 184,85 133,97
Jumlah Ekuitas 851.928,34 960.263,04 1.066.155,53 1.479.323,03 138,75 111,03
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.133.863,16 1.424.788,31 1.330.681,10 1.969.832,13 148,03 93,40 36
18
04/12/2018
REALISASI RKAP
NO. URAIAN PROGNOSA RKAP 2019 %
TAHUN 2017 2018
2018
1 2 3 4 5 6 7=6/5
5. Kas Yang Dihasilkan Dari Operasi 223.974,51 347.073,14 341.092,99 696.938,95 204,33
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 166.397,59 480.444,22 274.332,63 728.058,98 265,39
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (74.836,85) (671.216,00) (547.081,00) (612.629,15) 111,98
IV. Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas 83.028,46 (211.239,02) (290.203,57) 89.600,00 (30,87)
V. Kas dan Setara Kas Awal Periode 429.575,12 461.950,43 512.603,58 222.400,00 43,39
VI. Kas dan Setara Kas Akhir Periode 512.603,58 250.711,40 222.400,00 312.000,00 140,29
37
PENYAJIAN BEBAN
(Berdasarkan Permen PU No.08/PRT/M/2014 tentang Penghitungan BJPSDA)
dalam juta rupiah
19
04/12/2018
4) Program Pengendalian dan Penertiban Keramba Jaring Apung dan Culture Based
Fisheries (CBF) yang merupakan implementasi program Pemerintah yaitu Program
Danau Jatiluhur Jernih dan dalam rangka mengembalikan kualitas air waduk serta
konservasi SDA.
39
40
20
04/12/2018
USULAN RKAP
MA URAIAN
TAHUN 2019
1 2 3
TOTAL 593.013,75
41
Catatan :
• Penyertaan pada A.P. adalah Alokasi Anggaran yang diberikan kepada Anak
Perusahaan PJT II PT. Jasa Tirta Luhur dan PT. Jasa Tirta Properties.
• Anggaran yang dialokasikan pada tahun 2019 sebesar 104% dari alokasi yang
diberikan pada tahun 2018.
42
21
04/12/2018
43
44
22
04/12/2018
Jumlah 593.013,75
45
PJT II
ANAK STRATEGIC
PERUSAHAAN PARTNER
55% 45%
BUP
1. SPAM NOWO (Rp.300,5 Miliar) Rp. 49,584 Miliar Rp. 115,697 Miliar Rp. 165,281 Miliar
2. SPAM TAMBUN UTARA (Rp.122,7 Miliar) Rp. 20,245 Miliar Rp. 47,238 Miliar Rp. 67,483 Miliar
3. SPAM BALONGAN (Rp.213,18 Miliar) Rp. 16,337 Miliar Rp. 16,337 Miliar
4. SPAM PAMANUKAN (Rp. 81,61 Miliar) Rp. 26,090 Miliar Rp. 26,090 Miliar
T O T A L Rp. 112,256 Miliar Rp. 162,935 Miliar Rp. 275,191 Miliar
CATATAN : Poin 3&4 merupakan program investasi lanjutan tahun 2018 yang masih
memerlukan pendanaan dari alokasi ekuitas tahun 2019 46
23
04/12/2018
PJT II
ANAK STRATEGIC
PERUSAHAAN PARTNER
55% 45%
BUP
• HOTEL LENGKONG BANDUNG Rp. 21,958 Miliar Rp. 51,233 Miliar Rp. 73,191 Miliar
(Rp.133,073 Miliar)
2. PT. JASA TIRTA PROPERTI Rp. 21,958 Miliar Rp. 51,233 Miliar Rp. 73,191 Miliar
TOTAL Rp. 134,214 Miliar Rp. 214,168 Miliar Rp. 348,382 Miliar
47
48
24
04/12/2018
A ABSOLUTE TARGET
1 TOTAL ASET (Juta Rp) 1.330.681 1.969.832 DITENTUKAN DEPUTI TEKNIS
49
50
25
04/12/2018
3 Cash Ratio (%) 3,00 208,99 3,00 188,29 3,00 240,09 3,00
4 Ratio Lancar (%) 4,00 348,19 3,00 291,62 3,00 347,83 3,00
5 Collection Period (hari) 4,00 25,83 4,00 13,00 4,00 15,67 4,00
6 Perputaran Persediaan (hari) 4,00 0,78 4,00 0,71 4,00 0,54 4,00
8 Ratio Modal Sendiri Thd Total Asset (%) 6,00 48,14 5,50 50,87 5,00 44,21 5,50
2. ASPEK OPERASIONAL
RKAP 2018 RKAP 2018 (PROG) RKAP 2019
URAIAN
Bobot Skor Bobot Skor Bobot Skor
1 Pelayanan Kepada Pelanggan/Masyarakat 15,00 14,85 15,00 14,81 15,00 14,85
2 Hasil Pelaksanaan Penugasan Pemerintah untuk 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00
Pelayanan Umum (aspek non komersial)
3 Efisiensi Produksi dan Produktivitas 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
4 Kepedulian Terhadap Lingkungan 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
3. ASPEK ADMINISTRASI
RKAP 2018 RKAP 2018 (PROG.) RKAP 2019
URAIAN
Bobot Skor Bobot Skor Bobot Skor
1 Laporan Perhitungan Tahunan 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
2 Rancangan RKAP 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
3 Laporan Periodik 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
4 Kinerja PKBL 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00
TOTAL 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00
RKAP 2018 RKAP 2018 (PROG.) RKAP 2019
TOTAL SKOR TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN 96,35 95,81 96,35
Sehat"AAA" Sehat"AAA" Sehat"AAA"
51
52
26
04/12/2018
53
Terima Kasih 54
27
04/12/2018
Jumlah Aset Tidak Lancar 468.262,97 1.057.239,57 986.137,52 1.308.413,67 132,68 93,27
JUMLAH ASET 1.133.863,17 1.424.788,31 1.330.681,11 1.748.962,88 131,43 93,40
55
% %
NO URAIAN REAL 2017 RKAP 2018 PROGNOSA 2018 RKAP 2019
(4:3) (5:4)
1 2 3 4 5 6 7
A. PENDAPATAN USAHA 828.699,82 933.572,29 981.246,15 1.405.981,78 105,11% 143,29%
28
04/12/2018
% %
NO URAIAN REAL 2017 RKAP 2018 PROGNOSA 2018 RKAP 2019
(4:3) (5:4)
1 2 3 4 5 6 7
B. BEBAN USAHA 476.091,84 507.310,15 491.083,58 586.055,03 96,80% 119,34%
- - - -
NON SDA 56.782,37 58.116,27 56.175,35 67.548,33 96,66% 120,25%
1 Pariwisata 22.169,08 21.351,09 20.924,07 23.611,23 98,00% 112,84%
2 Lahan 18.172,27 17.006,05 16.230,84 16.651,32 95,44% 102,59%
3 Laboratorium 5.557,94 5.705,91 5.198,46 5.418,89 91,11% 104,24%
4 Air Minum Dalam Kemasan 9.821,68 11.562,00 11.330,76 19.214,56 98,00% 169,58%
5 Usaha lainnya 1.061,39 2.491,22 2.491,22 2.652,33 100,00% 106,47%
D. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 141.300,80- 155.917,41- 155.917,41- 195.696,79- 100,00% 125,51%
E. BEBAN PROMOSI DAN PEMASARAN 4.997,66- 5.415,00- 5.415,00- 6.456,50- 100,00% 119,23%
F. PENDAPATAN LAIN 36.928,36- 20.000,00- 25.067,63- 20.732,00- 125,34% 82,70%
G. BEBAN LAIN 9.588,09- 9.500,00- 9.500,00- 10.450,00- 100,00% 110,00%
H. LABA SEBELUM PAJAK 233.649,80- 275.429,73- 344.397,79- 628.055,47- 125,04% 182,36%
I. PAJAK - 59.097,82 82.628,92 86.099,45 157.013,87 104,20% 182,36%
J. LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 174.551,97 192.800,81 258.298,34 471.041,60 133,97% 182,36%
Keuntungan (Kerugian) Aktuaris 10.616,27 - - -
-
LABA PENGHASILAN KOMPERHENSIF TAHUN
K. 185.168,24 192.800,81 258.298,34 471.041,60 133,97% 182,36%
BERJALAN
57
1 2 3 4 5 6=5/4 7= 4/3
EKUITAS
Modal Pemerintah 164.547,64 164.547,00 164.547,00 164.547,00 100,00 100,00
Cadangan Umum 13.943,02 13.943,00 13.943,00 13.943,00 100,00 100,00
Cadangan Bertujuan 603.209,41 719.911,23 760.306,19 954.029,94 125,48 105,61
Komponen ekuitas lainnya (104.323,70) (130.939,00) (130.939,00) (130.939,00) 100,00 100,00
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 174.551,97 192.800,81 258.298,34 471.041,60 182,36 133,97
Jumlah Ekuitas 851.928,34 960.263,04 1.066.155,53 1.472.622,54 138,12 111,03
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.133.863,16 1.424.788,31 1.330.681,11 1.748.962,88 131,43 93,40
58
29
04/12/2018
1 2 3 4 5 6 7=6/5
5. Kas Yang Dihasilkan Dari Operasi 223.974,51 347.073,14 328.934,04 683.923,70 207,92
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 166.397,59 480.444,22 262.173,68 502.350,33 191,61
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (74.836,85) (671.216,00) (569.766,00) (398.460,40) 69,93
IV. Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas 83.028,46 (211.239,02) (290.137,12) 78.060,10 (26,90)
V. Kas dan Setara Kas Awal Periode 429.575,12 461.950,43 512.603,58 222.466,45 43,40
VI. Kas dan Setara Kas Akhir Periode 512.603,58 250.711,40 222.466,45 300.526,56 135,09
59
30
04/12/2018
I. PAJAK 1.929,33
1 2
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 10.787,99
EKUITAS
Modal saham 435.942,48
Kepentingan Non Pengendali -
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 5.787,99
Jumlah Ekuitas 441.730,47
31
04/12/2018
1 2 3
I. PAJAK 237,50
32
04/12/2018
1 2
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 712,50
Jumlah Aset Lancar 712,50
ASET TIDAK LANCAR
Penyertaaan Pada Perusahaan Asosiasi/Ventura Bersama 73.190,42
Jumlah Aset Tidak Lancar 73.190,42
JUMLAH ASET 73.902,92
1 2 3
33
04/12/2018
OUTLINE
Pengembalian Investasi
1
04/12/2018
Supriyono, 1987
Penanaman modal atau kepemilikan sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat
pada beberapa periode akuntasi yang akan datang
Sadono Sukirno,
1997
Pengeluaran atau pembelajaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-
barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Tandelilin, 2000
Sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
keuntungan di masa yang akan datang
Halim, 2003
Penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang
2
04/12/2018
INVESTASI VS
PEMBIAYAAN
3
04/12/2018
Pemilihan sumber pembiayaan bertujuan untuk memilih sumber dana yang pada
akhirnya dapat memberikan kombinasi biaya yang terendah, dan tidak
menimbulkan kesulitan likuiditas bagi proyek atau perusahaan yang mensponsori
proyek
COST OF CAPITAL
4
04/12/2018
Pengembalian Investasi
Biaya Jasa
Pengelolaan
AP TIDAK DIPERLUKAN SDA
DALAM HAL INOVASI Dukungan
Sebagian Penjualan
KOMERSIAL SUDAH DAPAT Konstruksi Listrik
MEMBUAT PROYEK LAYAK Oleh (PLTA/PLTM)
SECARA FINANSIAL Pemerintah
Pengembalian
Investasi
Pembayaran Bendungan
Oleh Penjualan
Pemerintah Air Curah
Atas (Kerjasama
Ketersediaan dengan
Layanan PDAM)
Bendungan
Pengusahaan
Pariwisata
5
04/12/2018
Dalam mengukur atau menilai kelayakan suatu proyek investasi terdapat beberapa
kriteria yang dapat digunakan
Net Present
Payback Period
Value
Internal Rate of
Return
10
11
6
04/12/2018
12
Risiko nilai
Risiko yang berkaitan dengan nilai tukar mata uang domestik
tukar mata dengan nilai mata uang negara lain.
uang
13
7
04/12/2018
Semakin besar
pula
Semakin besar pengembalian
risiko suatu yang diharapkan
investasi/aset atas
investasi/aset
tersebut
14
8
04/12/2018
KONTRIBUSI PEMANFAAT
MELALUI BJPSDA
SWASTA Pengendalian
PJT Air Minum
daya rusak
BUMN SELAIN PJT (PT • PEMERINTAH
PLN, PDAM) PERUM JASA TIRTA • PJT
PJT harus kreatif dan PJT mengurangi beban pemerintah
inovatif melakukan dalam Pengelolaan SDA
pengusahaan SDA
16
17
9
04/12/2018
Umumnya evaluasi proyek pembangkit listrik tenaga air dilakukan dengan model tahunan jangka
panjang pendapatan dan beban.
Pendapatan tahunan harus memberikan hasil yang cukup untuk menjustifikasi investasi awal.
Biaya investasi didorong oleh total biaya konstruksi dan biaya pengembangan.
Biaya
Biaya konstruksi
pengembangan
18
1. PPA merupakan dasar untuk menentukan aliran pendapatan untuk proyek energi
terbarukan skala kecil dalam hal penjualan (kWh), harga (Rp / kWh), aliran pembayaran,
dan durasi (tahun).
2. PLN merupakan satu-satunya pembeli keluaran proyek tenaga listrik swasta energi
terbarukan.
4. Dengan menandatangani PPA, PLN tidak bertanggung jawab untuk kelayakan tenis dan
keuangan proyek. PPA akan mewajibkan semua izin dan persetujuan yang berlaku
sebagai “syarat tangguh” untuk PPA agar berlaku.
19
10
04/12/2018
Tahap Konstruksi
Tahap Operasi
21
11
04/12/2018
REKOMENDASI
Membentuk
Menanam ekuitas
Anak
Perusahaan SPV A
Bidang SPAM
Membentuk
SPV B
Anak SPV C
Perusahaan
Bidang EBTKE
Menanam ekuitas
SPV D
22
REKOMENDASI
Menanam ekuitas
Membentuk (misal 15%)
Anak
Perusahaan SPV A
Bidang SPAM
Membentuk
SPV B
Anak SPV C
Perusahaan
Bidang EBTKE Dengan bekerjasama dengan
Menanam ekuitas
badan usaha/swasta lain, ruang
fiskal yang dimiliki anak
SPV D perusahaan dapat digunakan
untuk investasi lain
23
12
04/12/2018
REKOMENDASI
24
TERIMA KASIH
“Water is the most critical resource
issue of our lifetime and our children’s
lifetime. The health of our waters is the
principal measure of how we live on the
land.”
13
04/12/2018
1
04/12/2018
USULAN KERJASAMA PDAM TIRTA WIJAYA DENGAN PJT 1 dan PJT 2 DALAM PENYELENGGARAAN SPAM CILACAP
Catatan bagi Pemkab Cilacap:
1. PDAM dapat fokus melayani masyarakat;
2. dari sisi finansial, PDAM mendapatkan dividen dari
profit yang didapat oleh badan usaha pelaksana
(akan dikaji apakah bisa diberikan saham secara
cuma-cuma), meskipun tidak sebesar apabila
dilaksanakan sendiri oleh PDAM;
3. PDAM mendapatkan tambahan pasokan air curah
sehingga dapat meningkatkan cakupan layanan
kepada masyarakat;
4. Tarif jual air curah ke PDAM disubsidi dari tarif air
curah ke Pertamina.
2
04/12/2018
ALTERNATIF LAIN PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK PROYEK RMDP PERTAMINA, CILACAP
3
04/12/2018
1
04/12/2018
Layanan
O&P Infra-
Jasa SDA
struktur
(Baku &
Pengairan
Non Baku)
Landasan Hukum:
• PP No 46 Tahun 2010 tentang
Perum Jasa Tirta I
• Keppres RI No 2 Tahun 2014
Ir Sutami (1928-1980)
Menteri PUPR ke 16 (1964-1978)
Pemerintah Daerah
Organisasi Non Pemerintah
Pengguna dan Pemanfaat Air
Pengelolaan Infrastuktur SDA Pemangku Kepentingan
Layanan Pengusahaan Jasa Air Layanan
Umum Pengusahaan Non Jasa Air Pemanfaat
2
04/12/2018
Lokasi Pengerukan:
Sungai Donan (Depan Raw Water
Intake PT Pertamina RU IV Cilacap)
Metode Pengerukan:
Trailing Suction Hopper Dredger
(TSHD) Kapasitas : 2.000,00 m3
Pek. Spoilbank √
Pengerukan S. Donan √ √
Sounding Bathymetri √ √
Konservasi Mangrove √
Pembersihan Screener √ √
3
04/12/2018
Kapasitas Tampungan:
1.000,00 m3
Dimensi:
Bentang Main Dam : 33,00 m
Panjang konstruksi : 13,00 m
Jenis Konstruksi:
Pasangan Batu Kali Lapis Beton
4
04/12/2018
Potensi Pengembangan
Contoh :
SPAM Ngebel (Ponorogo-Madiun)
Eksisting SPAM JIIPE Manyar (Gresik)
SPAM Semarang
SPAM Medan
Contoh :
Eksisting SPAM Sekaran Kab. Lamongan
SPAM Brondong-Paciran Kab. Lamongan
water water
water meter
meter
meter
Unit Bak Unit
Sistem Perpipaan
Air Baku Penampung Produksi
pompa pompa
PP 46 Pasal 5 ayat (2), (3), (4) dan (5) untuk pelayanan sosial (CSR)
PP 46 Pasal 11 ayat (2) dan (3) (Bulk Water) Kerjasama dengan BUMD/Kawasan Industri
PP 46 Pasal 11 ayat (6) dan (7) Di luar jangkauan layanan BUMD/PDAM (Sambungan Rumah)
5
04/12/2018
Perihal : Dukungan
Pengembangan Area
Pelayanan SPAM PJT-I
di wilayah Kab
Lamongan
6
04/12/2018
Tahapan Pengembangan :
1. Tahap 1 (2012) : 7 Desa
2. Tahap 2 (2013) : 3 Desa
3. Tahap 3 (2016) : 2 Desa
4. Tahap 3 (2016) : 3 DMA, Water
Meter Induk (non kontruksi)
5. Tahap 4 (2017) : Filter 5 lps, 2
Pompa Air Baku (non konstruksi)
6. Tahap 5 (2018) : Uprating 25 lps
7. Tahap 6 (2018) : 9 DMA, 2 Pompa Air
Baku, 1 set alat Lab (non konstruksi)
8. Tahap 7 (2019) : Kantor SPAM, Bak
Lumpur
9. Tahap 8 (2021) : Uprating 45 lps
7
04/12/2018
8
04/12/2018
Lokasi
Unit Air Baku
Unit Transmisi
Utama
PDAM
Tirta Wijaya
9
04/12/2018
10
04/12/2018
KERJASAMA PENGEMBANGAN
DEVELOPMENT JATILUHUR PUMP
STORAGE POWER PLANT (PSP)
OLEH:
Dr. Ir. Masrianto, MT
Direktur Bina Investasi Infrastruktur
1
04/12/2018
FASILITASI OLEH
DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR
• Sesuai dengan Tugas dan Fungsi dalam Permen PUPR
nomor 15 Tahun 2015 untuk melaksanakan
pembinaan pengusahaan Perum Jasa Tirta 2;
• Sejalan dengan semangat meningkatkan investasi
sektor swasta dalam penyediaan infrastruktur bidang
PUPR;
• Mendorong PJT 2 untuk memaksimalkan potensi
pengusahaan SDA dan diharapkan pengoperasian
dan pemeliharaan SDA tidak lagi membebani APBN
2
04/12/2018
PARA PIHAK
– Sinohydro Corporation, perusahaan kontraktor dari PR China yang
dikenal untuk pembangunan pembangkit listrik dan infrastruktur lain
seperti jalan, jembatan, dan bendungan;
– PT. Indonesia Power, anak perusahaan dari PT. PLN (Persero) yang
menjalankan kegiatan usaha di bidang operasi, pemeliharaan dan
pengembangan pembangkitan tenaga listrik dan mempunyai minat
untuk mengembangkan portofolio pembangkit jenis pump storage
dan menjual listrik yang dihasilkan kepada PT PLN (Persero)
JATILUHUR
PUMP STORAGE POWER PLANT (PSP)
• Proyek Jatiluhur PSP mendukung program
Pemerintah dalam penyediaan listrik
35.000MW
• Mendukung pencapaian ketahanan energi
berdasarkan PP no. 79 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Energi Nasional
• Meningkatkan pendapatan PJT II
3
04/12/2018
JATILUHUR
PUMP STORAGE POWER PLANT (PSP)
• Nilai Kapasitas dan Investasi
Uraian PSH I PSH 2 PSH 3
4
04/12/2018
TERIMA KASIH
5
12/4/2018
NOTA KESEPAHAMAN
TENTANG
RENCANA KERJASAMA PENGEMBANGAN
DEVELOPMENT JATILUHUR PUMPED STORAGE POWER PLANT (PSP)
ANTARA
SINOHYDRO CORPORATION LIMITED;
PT. CITRA HIMAS SEJAHTERA;
PT. INDONESIA POWER
DENGAN
MATERI PRESENTASI
A. PARA PIHAK
B. MAKSUD & TUJUAN
C. OBJEK
D. RUANG LINGKUP
E. PELAKSANAAN
F. JANGKA WAKTU
G. KORESPONDENSI
H. PENUTUP
1
12/4/2018
A. PARA PIHAK
1. SINOHYDRO CORPORATION LIMITED (SCL) adalah perusahaan kontraktor dari
Pemerintah Republik Rakyat Cina (RRC) yang dikenal untuk pembangunan pembangkit
listrik dan infrastruktur lain seperti jalan, jembatan, dan bendungan – disebut PIHAK
PERTAMA.
2. PT. CITRA HIMAS SEJAHTERA (CHS) adalah merupakan perusahaan swasta yang
bergerak di bidang mekanikal elektrikal dan juga sedang mengembangkan hydro power di
Pulau Seram bagian Barat, yaitu PLTA Sumith Pasinaro sebesar 16 MW sesuai RUPTL –
disebut PIHAK KEDUA.
3. PT. INDONESIA POWER (IP) adalah merupakan anak perusahaan dari PT PLN (Persero),
yang menjalankan kegiatan usaha di bidang operasi, pemeliharaan dan pengembangan
pembangkitan tenaga listrik dan mempunyai minat untuk mengembangkan portofolio
pembangkit jenis pumped storage dan menjual listrik yang dihasilkan kepada PT PLN
(Persero) – disebut PIHAK KETIGA.
4. PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JASA TIRTA II (PJT II) adalah Badan Usaha Milik Negara
yang memiliki kewenangan dalam menyelenggarakan pengembangan dan pengusahaan di
bidang pengelolaan sumber daya air sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2010
tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II – disebut PIHAK KEEMPAT.
2
12/4/2018
C. OBJEK
D. RUANG LINGKUP
1. Penyusunan Kerjasama Pengembangan Jatiluhur Pumped Storage Power
Plant dan Penjualan Listrik yang dihasilkan kepada PT PLN (Persero).
2. Penyiapan Studi Kelayakan proyek kerjasama dibuat oleh PIHAK
PERTAMA dan/atau bersama-sama dengan PARA PIHAK meliputi bidang
hukum/kelembagaan, teknis dan finansial serta dilakukan pembahasan oleh
PARA PIHAK.
3. PARA PIHAK memiliki akses penuh terhadap informasi hasil Studi
Kelayakan terkait dengan Penyiapan sebagaimana dijelaskan pada angka
2 di atas.
4. Penyediaan data eksisting disediakan oleh PARA PIHAK, guna
mendukung kegiatan penyusunan Pra Studi Kelayakan proyek kerjasama.
5. Pengurusan Perijinan sesuai dengan kewajiban masing - masing PIHAK
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3
12/4/2018
E. PELAKSANAAN
F. JANGKA WAKTU
4
12/4/2018
G. KORESPONDENSI
Untuk pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, disepakati untuk menunjuk Person In Charge (PIC) dari masing-masing Pihak guna
membangun komunikasi dan koordinasi secara rutin, sebagai berikut :
• Pihak Ketiga – IP
− PIC : Mohamad Wahyudi (Kadiv. Pengembangan Bisnis dan Manajemen Proyek Pembangkitan I)
− Telp. HP : +62 815 880 8247
− Alamat Email : mohamad.wahyudi@indonesiapower.co.id
H. PENUTUP
• Nota Kesepahaman ini menjadi sah sejak ditandatangani oleh Para
Pihak yang kompeten sesuai kewenangannya.
5
12/4/2018
Terima Kasih
6
04/12/2018
PENGHANTAR DISKUSI
“WORKSHOP PENINGKATAN KINERJA
PENGUSAHAAN PERUM PERUMNAS”
Oleh:
DR. Ir. Masrianto, M.T
Direktur Bina Investasi Infrastruktur
OUTLINE
1
04/12/2018
PERUM PERUMNAS
Evaluasi
2
04/12/2018
Meningkatnya kemampuan Perumnas membangun rumah MBR yang memiliki daya serap
pasar
3
04/12/2018
Terimakasih
4
04/12/2018
PAPARAN PANEL 1
2018
PMO Progis
Total 5,054,280
5,054,280
UNTUK MENJEMPUT PELUANG PASAR TERSEBUT, PERUMNAS MENGEMBANGKAN RUMAH LANDED TERJANGKAU
SKALA BESAR DI KAWASAN KOTA PENDUKUNG KOTA BESAR SUB URBAN (CIBUNGBULANG, KENDARI, PARUNG
PANJANG) 2
1
04/12/2018
PERPRES
Jumlah Unit : 9,443 Unit
B. PERPRES PUPR Rupiah : 4,991,825 T
1. KEMEN. PUPR - TB SIMATUPANG-
JAKPUS (0,5 HA) - PERPRES
2. KEMEN. PUPR KEMBANGAN -
JAKSEL - PERPRES
3. KEMEN. PUPR - TEGAL ALUR - Jumlah Unit : 9,093
JAKBAR - PERPRES Rupiah : 4,938,000 T TOTAL UNIT : 192,412
4. KEMEN. PUPR - PASAR JUMAT - TOTAL RUPIAH (Rp) : 78,375,756 T
PERPRES
2
04/12/2018
9000 900
7.924
8000 800
PENDAPATAN
7000 6.549 700
REALISASI RJPP Baru 686
6000 600
5.412
5000 4.548 554 500
3.887 LABA
4000 448 400
Rp (millyar)
80.000
RKAP
70.000
68.858
60.000
55.087
50.000
REALISASI TARGET
UNIT
44.069
40.000
30.000
30.102 36.122
21.711
18.250
20.000 16.425
13.406
10.000
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
3
04/12/2018
USULAN DUKUNGAN
TEKNIS
4
04/12/2018
EKSISTING USULAN
Rumah Tapak / Susun Subsidi Rumah Tapak / Susun Subsidi
Pencairan KPR dapat dilakukan setelah Progres Pencairan KPR dapat dilakukan pada tiap tahap,
Fisik 90% (BAST), sehingga menambah beban sehingga meringankan beban Modal Kerja
Modal Kerja Developer Developer
• Pasal 1
Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung Sarusun (SKBG) adalah tanda
bukti kepemilikan atas sarusun di atas barang milik Negara/daerah
berupa tanah atau tanah wakaf dengan cara sewa
• Pasal 18
UU Nomor 20 Tahun 2011 • Pasal 19
tentang Rumah Susun • Pasal 20
• Pasal 21 : “Jangka waktu sewa tanah diberikan selama 60 (enam puluh)
tahun”
• Pasal 49 : “Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk SHM sarusun
dan SKBG sarusun dan tata cara penerbitannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 dan 48 diarur dengan peraturan
pemerintah”
www.perumnas.co.id
5
04/12/2018
SKEMA SKBG
Peruntukannya Untuk Siapa?
PP No. 27 tahun 2014:
1.MBR
Tentang Pengelolaan Asset BMN/D
2. Non MBR
Sewa
Perjanjian Tertulis
Hak Pakai [Harus Tercatat di Kantor SKBG
Pertanahan Setempat]
Kerja Sama
Pemanfaatan
www.perumnas.co.id
6
04/12/2018
2
• Pertemuan antar modul dapat berfungsi sekaligus sebagai
tempat dilatasi massa bangunan.
www.perumnas.co.id
7
04/12/2018
TERIMA KASIH
www.perumnas.co.id
8
04/12/2018
Disampaikan oleh :
EKO D. HERIPOERWANTO
DIREKTUR PERENCANAAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
Dalam Acara:
Workshop Peningkatan Kinerja Pengusahaan Perum Perumnas
Outline
A UMUM
B
TARGET DAN REALISASI PENYALURAN KPR BERSUBSIDI
1
04/12/2018
A
UMUM
LANDASAN HUKUM SEBAGAI PELUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN
TAPERA
PP 88/2014 PP 14/2016
PKP PKP
PERPRES
101/2016 Pembiayaan Sekunder Perumahan
2
04/12/2018
PASOK PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN KAITAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Perencanaan
dan Desain
PERUMAHAN
Sewa/
Beli
Konstruksi
Penghunian
Perizinan
Tanah
• Bahan
Bangunan
• PSU
SUPPLY DEMAND
Tanah Pembiayaan
Perizinan Bahan Pembangunan
Perumahan
Pembiayaan
Primer
Penghunian Sekunder
Matang Bangunan Perumahan
Sumber: Bahan Paparan Summary Roadmap Pembiayaan Perumahan oleh Iskandar Saleh, 2016-2017
3
04/12/2018
B
TARGET DAN REALISASI
PENYALURAN KPR BERSUBSIDI
KONSEP PROGRAM SATU JUTA RUMAH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN
SEWA
1. RUSUNAWA
2. PENINGKATAN KUALITAS 1. BURUH/PEKERJA
PEMERINTAH 2. PNS
3. PEMBANGUNAN BARU
4. RUMAH KHUSUS 3. TNI/POLRI
MILIK
1. RUSUNAMI
1. UMUM
NON – 2. RUMAH TAPAK
2. BURUH/PEKERJA
MBR PEMERINTAH 3. PNS
60 - 70 %
Melalui bantuan pembiayaan perumahan
(KPR FLPP, KPR SSB & SBUM)
PENGEMBANG MILIK
NON MBR 1. RUSUNAMI
30 - 40 % 2. RUMAH TAPAK
MASYARAKAT UMUM / KOMERSIAL
4
04/12/2018
JENIS BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN
1 2 3 4 5 6
10
5
04/12/2018
KPR FLPP TAHUN 2010-2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
11
KPR FLPP TAHUN 2010-2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
[CATEGORY [CATEGORY
NAME] NAME]
[VALUE]
[CATEGORY
[VALUE]
[CATEGORY NAME]
[CATEGORY NAME] [CATEGORY [VALUE]
NAME] [VALUE] NAME] [CATEGORY
[CATEGORY
[VALUE] [VALUE] NAME]
NAME]
[VALUE]
[VALUE]
[CATEGORY [CATEGORY
NAME] NAME]
[VALUE] [VALUE]
12
6
04/12/2018
2 BANK UMUM /
NASIONAL (ON
GOING)
Melengkapi Dokumen
Pernyataan Minat
dan Tahap Verifikasi
Dokumen
13
TAHUN 2018
PENYALURAN FASILITAS
LIKUIDITAS PEMBIAYAAN
PERUMAHAN (FLPP)
2.180.000*
Juta rupiah
42.000 Unit
BA. 999.03
FLPP
PENYALURAN SUBSIDI BANTUAN PENYALURAN SUBSIDI BUNGA
UANG MUKA (SBUM) KREDIT PERUMAHAN
(Subsisi Selisih Bunga/SSB)
1.378.000 TOTAL
2.529.737
Juta rupiah
ANGGARAN
344.500 Unit BA. 999.07 Juta rupiah
BA. 999.07
225.000 Unit
SBUM Rp. 6,09 SSB
Triliun
Catatan:
*) terdiri dari:
14
7
04/12/2018
C
MEKANISME DAN PERSYARATAN
PENCAIRAN KPR BERSUBSIDI
Membangun Menyerahkan
dan Menjual Rumah
Rumah
16
8
04/12/2018
17
9
04/12/2018
Harga Jual Rumah Sejahtera Tapak KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Tahun
No. Wilayah
2017 2018
Jawa (Kecuali Jakarta, Bogor, Depok,
1 123.000.000 130.000.000
Tangerang, Bekasi)
Sumatera (Kecuali Kep. Riau, dan Bangka
2 123.000.000 130.000.000
Belitung)
3 Kalimantan 135.000.000 142.000.000
19
8 Provinsi Sumatera Selatan 313,200,000 8,700,000 23 Provinsi Kalimantan Selatan 324,000,000 9,000,000
9 Provinsi Bangka Belitung 320,400,000 8,900,000 24 Provinsi Sulawesi Utara 280,800,000 7,800,000
10 Provinsi Lampung 288,000,000 8,000,000 25 Provinsi Gorontalo 298,800,000 8,300,000
26 Provinsi Sulawesi Tengah 248,400,000 6,900,000
Provinsi Banten kecuali Kota
11 Tangerang dan Kota Tangerang 273,600,000 7,600,000 27 Provinsi Sulawesi Tenggara 295,200,000 8,200,000
Selatan 28 Provinsi Sulawesi Barat 313,200,000 8,700,000
Provinsi Jawa Barat kecuali Kota 29 Provinsi Sulawesi Selatan 262.800,000 7,300,000
12 Depok, Kota/Kabupaten Bogor, 262,800,000 7,300,000 30 Provinsi Maluku 273,600,000 7,600,000
Kota/Kabupaten Bekasi
31 Provinsi Maluku Utara 345,600,000 9,600,000
13 Provinsi Jawa Tengah 259,200,000 7,200,000 32 Provinsi Papua 565,200,000 15,700,000
14 Provinsi DI Yogyakarta 262,800,000 7,300,000 33 Provinsi Papua Barat 385,200,000 10,700,000
15 Provinsi Jawa Timur 284,400,000 7,900,000
20
10
04/12/2018
KOTA / KABUPATEN
21
D
DUKUNGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
TERHADAP PERAN BARU PERUM
PERUMNAS SESUAI PP NO. 83 TAHUN 2015
11
04/12/2018
23
TINDAK LANJUT PENERAPAN PP NO. 83 TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN
Pemanfaatan lahan pemerintah dibawah pengelolaan DJKN (Bekasi 157 Ha, Lampung 6,8 Ha,
LAND Palembang 18,3 Ha )
BANK Pemanfaatan lahan BUMN (PTPN II - Kuala Bekala; PT. Pertani – Kalibata, Karawang, Semarang,
Yogjakarta; PT. Peruri - Serpong, dll)
Peningkatan Penjualan dengan:
1. Percepatan KepPres untuk penugasan Perumnas sebagai pelaksana program pemerintah bidang
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman serta rumah susun bagi MBR
2. Pelaksanaan penugasan pembangunan rumah khusus dari kementrian PUPR senilai 1,4 T
HOUSING /
3. Kerjasama dengan SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) untuk rumah Pekerja (Potensi 80rb unit
URBAN
DEVELOPER Bekasi, 80rb unit Karawang)
4. Kerjasama pengembangan rumah TNI / POLRI dengan ASABRI
Off Taker; Menjadi pembeli dan pengelola utama produk rumah untuk MBR
Pengelolaan rusun yang dibangun PUPR (MOU ttg Pengelolaan dan Penghunian Rumah Susun Sewa:
No.03/PKS/SJ/2015 tgl 3 Dec 2015)
BUILDING
Pengelolaan rusun sewa pemerintah local (Pemda)
MGMT
Pengelola secondary market untuk rumah subsidi (RST yang berusia > 5 tahun dan akan dijual
pemiliknya (+ 450.000 unit)
24
12
04/12/2018
TERIMA KASIH
13
04/12/2018
DISKUSI TERBATAS
PENYELESAIAN
PPN BJPSDA
JAKARTA, 18 APRIL 2018
AGENDA PEMBAHASAN
Kajian Awal
1
04/12/2018
KAJIAN AWAL
2
04/12/2018
TINDAK LANJUT
SURAT
KONSULTASI
[1] Menganalisis dampak implementasi pengenaan [4] Menyusun Surat Menteri PUPR kepada Menteri
MENTERI
PUBLIK
PPN BJPSDA terhadap kenaikan biaya pokok Keuangan untuk mengusulkan perubahan regulasi,
produksi PLTA, SPAM dan Industri serta potensi
inflasi yang terjadi
PUPR
dilampirkan dengan dokumen pendukung meliputi:
hasil telaah ini serta hasil kegiatan di point 1, 2 dan 3
3
04/12/2018
TERIMA KASIH