Makalah Fender & Bolder PDF
Makalah Fender & Bolder PDF
MAKALAH
Makalah ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Konstruksi Bangunan Sipil
Semester V Tahun Ajaran 2016/2017
Oleh :
Segala puji dan sujud syukur Penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, serta izin dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat
mata kuliah Konstruksi Bangunan Sipil semester V.
1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan kenikmatan hidup dan karunia yang luar
biasa kepada kami.
2. Kedua orang tua tercinta, yang senantiasa memberikan dorongan baik secara materil
maupun moril yang dapat selalu membangkitkan semangat kerja dan juang bagi kami,
sebagai generasi penerus bangsa.
3. Bapak Atmam Anwar, MSCE., selaku Dosen mata kuliah Konstruksi Bangunan Sipil
4. Pihak-pihak yang telah membantu, mengingatkan yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kapal yang merapat ke dermaga masih mempunyai kecepatan baik yang digerakkan
oleh mesinnya sendiri atau ditarik oleh kapal tunda.Pada waktu kapal merapat akan terjadi
benturan antara kapal dengan dermaga,untuk menghindari kerusakan pada kapal dan
dermaga karena benturan maka di depan dermaga diberi bantalan yang berfungsi sebagai
penyerap energi benturan. Bantalan yang diletakkan di depan dermaga tersebut dinamakan
fender. Pada waktu kapal melakukan bongkar muat, maka kapal harus tetap berada pada
tempatnya dengan tenang,untuk itu kapal diikat dengan Alat penambat. Alat penambat
harus mampu manahan gaya tarik yang ditimbulkan oleh kapal.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada
pembaca akan pentingnya fender dan bolder pada suatu dermaga, dan pembaca dapat
memiliki pengetahuan umum mengenai fender dan bolder, juga dapat memahami fungsi
dari fender dan bolder pada suatu dermaga.
1.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah pembaca dapat
memiliki pengetahuan tentang fender dan bolder pada suatu dermaga.
Yacht dan kapal pendukung biasanya memiliki fender yang dapat dipindahkan
yang ditempatkan di antara kapal dan dermaga saat kapal merapat. Dermaga dan
bangunan di atas air lainnya, seperti pintu masuk kanal dan dasar jembatan, memiliki
fender permanen yang ditempatkan untuk mencegah kerusakan akibat benturan
kapal. Ban-ban bekas sering digunakan sebagai fender di beberapa tempat.
2. Fender Karet
Bentuk paling sederhana dari fender karet yang banyak digunakan berupa ban-
ban luar mobil yang dipasang pada sisi depan disepanjang dermaga. Fender ban mobil
digunakan untuk kapal-kapal kecil
a) Fender Karet Tabung Silinder
Fender digantung secara melengkung pada dermaga dengan menggunakan
rantai (draped fender). Fender ini cocok untuk dermaga tipe tertutup (solid).
Untuk menahan energi yang lebih besar dapat dilakukan dengan memasang
dua fender Seibu menjadi satu. Dengan cara seperti itu penyerapan energi dapat
menjadi dua kali lipat tanpa terjadi peningkatan gaya reaksi.
3. Fender Grafitasi
Fender grafitasi yang digantung sepanjang dermaga dan dibuat dari tabung baja
yang diisi dengan beton dan sisi depan diberi pelindung kayu dengan berat 15 ton.
Apabila terbentur kapal, fender akan bergerak kebelakang dan keatas, sehingga
kecepatan kapal dapat dikurangi, karena untuk menggerakan kebelakang dibutuhkan
tenaga yang cukup besar.
2.2.2. Bolder
Ada beberapa tipe dari Bolder atau Alat Penambat, berikut ini adalah tipe – tipe
dari Bolder:
1. Bolder/Alat Pengikat
Bolder/Alat Pengikat digunakan sebagai tambatan kapal yang berlabuh dengan
mengikatkan tali yang di pasang pada haluan, buritan, dan badan kapal ke dermaga.
Bolder diletakan pada sisi dermaga dengan jarak antara bolder 15 – 25 meter.
2. Dolphin
Dolphin adalah suatu konstruksi untuk menambat kapal tangker berukuran besar,
biasanya digunakan bersama-sama dengan pier dan wharf untuk nenperpendek
panjang bangunan tersebut. Dolphin ini banyak digunakan pada pelayanan bongkar
muat barang curah. Dolphin dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a) Dolphin Lentur
Dolphin Lentur terdiri dari sekelompok tiang dari kayu, besi, beton (3,7,19
atau lebih) yang diikat menjadi satu dengan menggunakan kabel baja. Biasanya
digunakan oleh kapal-kapal kecil (5000 DWT)
Selain sebagai pengikat kapal, dapat juga berfungsi sebagai penolong untuk
berputar kapal dan membantu pengereman. Penambatan kapal dapat dilakukan
dengan jangkarnya sendiri atau dengan sebuah pelampung, atau sekelompok
pelampung maupun kombinasi dari keduanya. Jumlah pelampung tergantung dari
ukuran kapal angin, arus, gelombang dan keadaan dasar laut serta pertimbangan
ekomoni.
b. Bolder
1) Bolder/Alat Pengikat
Merupakan bangunan permanen yang dicor dan terdapat fondasi yang menahannya.
Sehingga bangunan ini kuat untuk kurun waktu yang cukup lama.
2) Mooring Buoy
Merupakan alat penambat yang bersifat temporary, dimana alat ini hanya di tahan
oleh jangkar ditengah laut atau sedikit lebih jauh dari bibir pantai. Hal ini dapat
menguntukan karena kapal – kapal kecil dapat bertambat tidak hanya di dermaga saja.
2.3.2. Kekurangan
a. Fender
1) Silinder Berongga
- Rentan terhadap kerusakan oleh lonjakn pergerakan kapal,
- Butuh ukuran panjang yang besar untuk menyebarkan kekuatan reaktif,
- Lebih besar dari elastomer yang lain untuk kekuatan yang sama.
b. Bolder
1) Bolder/Alat Pengikat
Bangunan ini terdapat di dermaga/bibir pantai, sehingga kapal bertambat hanya di
dermaga saja. Kapal – kapal kecil tidak dapat bertambat sedikit lebih jauh dari bibir
pantai, seperti mooring buoy. Maka dermaga perlu cukup menampung kapal – kapal
yang akan bertambat.
2) Mooring Buoy
Merupakan alat penambat yang bersifat sementara, sehingga umur dari alat ini tidak
akan terlalu lama dibandingkan dengan bolder/alat pengikat.
1. Permasalahan
a) Pada fender berbahan utama kayu membutuhkan balok kayu yang cukup panjang,
sekarang cukup sulit untuk mendapatkan balok kayu yang panjang,
b) Kayu yang digunakan pada fender lama-kelamaan akan rusak, apalagi bila
digunakan di luar dan bahkan berhubungan langsung dengan tanah lembab. Faktor
perusak digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor non biologis antara lain faktor
mekanis, udara, cahaya, angin, air, suhu, alkali, asam, garam, dan bahan kimia
lainnya. Faktor perusak biologis (organisme perusak) sangat beragam, antara lain
jamur dan binatang laut.
c) Fender Kayu yang dipasang di Pelabuhan Perikanan, Pantai Wonokerto, Pekalongan
banyak yang hilang dan terlepas dari dermaga. Hal tersebut terjadi karena perawatan
yang kurang baik dari warga setempat dan ombak yang menerjang daerah tersebut
cukup besar dan fender tersebut tidak mampu menerima energinya.
2. Solusi
a) Untuk perkembangan di dunia perkapalan khususnya di Indonesia, sebaiknya
mengganti penggunaan kayu sebagai bahan utama untuk pembuatan fender menjadi
menggunakan bahan lain seperti karet dan baja,
b) Fender yang terbuat dari kayu sebaiknya dilakukan pengawetan terlebih dahulu
dengan cara melabur karbolium pada kayu sebelum ditancapkan ke dalam air.
c) Pemerintah setempat merehabilitasi fender yang rusak dan hilang tersebut dengan
aturan – aturan yang sesuai sehingga fender pada dermaga tersebut tidak lagi rusak
dan hilang.
3.1. Kesimpulan
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang akan melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan
penumpang, sehingga pada aktifitas tersebut sangat dibutuhan alat pelengkap dermaga
yaitu fender dan bolder. Fender merupakan bumper yang digunakan untuk meredam
benturan yang terjadi pada saat kapal akan merapat ke dermaga atau pada saat kapal yang
sedang ditambatkan tergoyang oleh gelombang atau arus yang terjadi di pelabuhan.
Sedangkan bolder adalah alat untuk menambatkan kapal yang merapat tersebut agar tidak
bergerak/menjauh dari dermaga. Kedua komponen tersebut saling berkaitan.
Terdapat beberapa jenis fender, yaitu fender yang terbuat dari kayu, karet, dan fender
grafitasi. Dan ada beberapa jenis bolder, yaitu bolder/alat pengikat, dolpin, dan mooring
buoy.
Permasalahan yang terjadi pada fender dan bolder adalah pada fender yang berbahan
utama kayu. Pada fender ini cukup sulit untuk menemukan kayu yang berukuran panjang,
kayu merupakan bahan bangunan yang mudah rusak, dan mudah lepas jika terjangan
ombak cukup besar.
3.2. Saran
Pada dasarnya pemilihan fender dan bolder mengacu pada kapal yang akan
bertambat pada dermaga tersebut, namun untuk penggunaan fender atau bolder berbahan
utama kayu sebaiknya diganti dengan bahan lain. Dikarenakan kayu didapat dari pohon
yang nantinya jika dipakai terus – menerus akan merusak hutan dunia. Meskipun akan
membutuhkan biaya yang cukup besar, namun jika hal tersebut dilakukan maka
perkembangan di dunia perkapalan khususnya di Indonesia akan berkembang dan akan
menyelamatkan hutan dunia.
Shanghai Bosun Imports & Exports Co.,Ltd. 2014. “Super Cell Rubber Fender”.
https://www.bosunmarinegroup.com/rubber-fenders/super-cell-rubber-fender/. 18
Oktober 2016