Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATA KULIAH APLIKASI IKLIM TROPIS

Dosen: A. Bamban Yuuwono, ST., MT

REVIEW BANGUNAN PUBLIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN


KONDISI IKLIM TROPIS DI SURAKARTA
Studi Kasus : Rumah Makan Mom Milk Manahan

Disusun oleh:
Yeni Pratiwi (A0216001)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN
SURAKARTA
2018

0
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Surakarta yang juga sangat dikenal sebagai Kota Solo, merupakan sebuah
dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan pegunungan
Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas permukaan air laut. Dengan Luas sekitar
44 Km2, Kota Surakarta terletak diantara 110 45` 15″ – 110 45` 35″ Bujur Timur dan
7o`36″ – 7o` 56″ Lintang Selatan.
Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah Sungai besar yaitu sungai
Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe. Sungai Bengawan Solo pada jaman dahulu
sangat terkenal dengan keelokan panorama serta lalu lintas perdagangannya. Suhu udara
Masimum Kota Surakarta adalah 32,5oC, sedang suhu udara minimum adalah 21,9oC.
Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan
angin 4 Knot dengan arah angin 240o. Surakarta beriklim tropis, sedang musim
penghujan dan kemarau bergantian sepanjang 6 bulan tiap tahunnya.
Surakarta yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan panas. Adanya
perbedaan musim tersebut mengakibatkan permasalahan yang berbeda pula, perbedaan
ini membuat rancangan arsitektur harus beradaptasi sesui dengan kebutuhan iklim pada
daerah tersebut.
Dengan perbedaan musim tersebut bangunan-bangunan di surakarta harus
menanggulangi permasalahan-permasalahan seperti penanggulangan bangunan terhadap
sinar matahari dan penanggulangan bangunan terhadap air hujan. Maka disini saya akan
mereview solusi desain dalam bangunan publik beriklim tropis di Surakarta yaitu Rumah
Makan Mom Milk Manahan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dikemukakan permasalahan sebagai


berikut:

Bagaimana solusi mendesain bangunan publik dengan mempertimbangkan kondisi iklim


dan lingkungannya?

1
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan
Tujuan pembahasan adalah untuk mengetahui hal-hal berikut:
Untuk mengetahui solusi mendesain bangunan publik dengan memperhatikan
semua aspek yang berkaitan dengan kondisi iklim dan lingkungannya.

1.4 Metode Pembahasan


1.4.1 Macam Metode Pembahasan
a) Diskriptif adalah hal-hal yang berkaitan tentang kandungan Bangunan Iklim
Tropis.
b) Analitik adalah terkait dengan hal-hal yang berhubungan serta diuraikan ke
dalam bagian elemen.
1.4.2 Langkah-Langkah dan Manfaat Metode Pembahasan
a) Langkah-Langkah Metode Pembahasan
1) Menggali data sekunder yang merupakan nama dan lokasi objek studi.
2) Menggali data primer melalui observasi lapangan.
3) Menggali data sekunder lanjutan berupa data fisik dan perubahan data
fisik jika ada.
4) Wawancara data fisik dan non fisik.
5) Mengkomplikasi data atau mengumpulkan dan memilah data untuk tujuan
tertentu.
6) Menganalisis data atau menguraikan data ke bagian elemen-elemen
komponen untuk dikaji dan dikaitkan.

b) Manfaat Metode Pembahasan

1) Manfaat Keilmuan.
2) Manfaat Praktis.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Iklim

Iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata secara tahunan yang mencakup wilayah
yang relatif luas. Iklim suatu tempat diketahui dari data rata-rata cuaca tahunan seperti
kelembaban udara, suhu, pola angin dan curah hujan minimal 10-30 tahun.

Selain cuaca, indikasi lain yang dapat dijadikan sebagai penentu tipe iklim di
suatu wilayah adalah vegetasi alam atau tumbuh-tumbuhan yang mendominasi suatu
daerah, misalnya hutan hujan tropis, hutan gugur, atau hutan berdaun jarum. Dan secara
garis besar iklim di suatu tempat dapat terbentuk karena adanya dua hal yang
mempengaruhi, yaitu:

a. Rotasi dan Revolusi Bumi.


b. Perbedaan lintang geografis dan perbedaan lingkungan fisik.

2.2 Pengertian Iklim Tropis


Tropis dapat diartikan sebagai suatu daerah yang terletak di antara garis isotherm
di bumi bagian utara dan selatan, atau daerah yang terdapat di 23,5° lintang utara dan
23,5° lintang selatan. Pada dasarnya wilayah yang termasuk iklim tropis dapat dibedakan
menjadi daerah tropis kering yang meliputi stepa, savanna kering, dan gurun pasir dan
daerah tropis lembab yang meliputi hutan hujan tropis, daerah-daerah dengan musim
basah dan savanna lembab.

2.3 Karakteristik Iklim Tropis

a. Letaknya di bagian bumi antara 23,5° lintang utara dan 23,5° lintang selatan.
b. Suhu udara rata-rata tinggi hal ini disebabkan karena matahari selau vertikal,
umumnya suhu udara antara 20-30°C bahkan dapat mencapai 30°C di beberapa
tempat untuk wilayah dengan iklim tropis basah.

3
c. Namun suhu udaranya normal tanpa pergantian suhu yang terlalu ekstrim.
d. Amplitudo suhu rata-rata tahunannya kecil, pada wilayah khatulistiwa mencapai 1-
5°C, namun amplitude hariannya lebih besar.
e. Tekanan udara pada wilayah dengan iklim tropis cenderung rendah dan perubahannya
secara perlahan juga beraturan.
f. Penguapan air laut cukup tinggi sehingga banyak terdapat awan.
g. Curah hujan lebih tinggi dan lebih lama per tahunnya dari daerah-daerah lain dengan
iklim lain di dunia.
h. Karena tingginya curah hujan mengakibatkan tanah di wilayah iklim tropis cukup
subur.
i. Wilayah di iklim tropis juga mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.
j. Dipengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari sehingga menyebabkan peredaran
pola angin dan menjadikan wilayah iklim tropis memiliki dua musim, yaitu musim
hujan dan kemarau, tanpa adanya musim dingin.
k. Tekanan udara pada daerah dengan iklim tropis cenderung rendah.
l. Pada wilayah dengan iklim tropis basah vegetasi yang tumbuh di banyak hutan
biasanya berwarna hijau dan lebat.
m. Dan pada wilayah dengan iklim tropis kering lebih banyak savana.
n. Dapat mempengaruhi iklim global jika terjadi perubahan yang signifikan.
o. Pada wilayah dengan iklim tropis kering suhu udara pada siang hari biasanya sangat
tinggi dan bisa mencapai 45°C sedangkan pada malam hari sangat rendah bisa
mencapai 10°C.
p. Udara akan berbalik sangat dingin di wilayah dengan iklim tropis kering karena
radiasi balik bumi sangat cepat berlangsung.

2.4 Daerah Persebaran Iklim Tropis

Negara tropis adalah negara yang berada dalam wilayah tropika, daerah dengan
zona tropic of cancer paralel lintang pada 23,5° utara, dan tropic Capricorn paralel
lintang pada 23,5° selatan. Daerah tropis selalu disorot oleh sinar matahari tegak lurus
pada tengah hari minimal satu hari dalam satu tahun. Dan ditengah-tengah daerah tropis
ada garis khayal yang kita sebut khatulistiwa.
Negara-negara barat yang termasuk dalam wilayah dengan iklim tropis
diantaranya:

4
a. Semua negara di Amerika Tengah
b. Semua wilayah di Kepulauan Karibia
c. Nassau di Kepulauan Bahama
d. Bagian atas Amerika Selatan termasuk Kolombia, Ekuador, Peru, Bolivia, Venezuela,
Guyana, Suriname, Argentina, Paraguay, Brazil, dan sebagian utara Chile
e. Sebagian negara Meksiko

Negara-negara di Timur Tengah yang termasuk dalam iklim tropis:

a. Yaman
b. Sebagian wilayah selatan Arab Saudi
c. Oman
d. Uni Emirat Arab

Negara-negara di Asia yang beriklim tropis:

a. Semua negara di Asia Tenggara


b. Hongkong
c. Sebagian wilayah Taiwan
d. Sebagian wilayah selatan India
e. Sebagian wilayah Bangladesh
f. Kepulauan Maladewa

Sedangkan untuk Afrika, hampir semua negaranya termasuk kedalam wilayah


iklim tropis kecuali Mesir, Libya, Aljazair, Maroko, dan Afrika Selatan. Untuk wilayah
Eropa, tidak ada negara-negaranya yang bisa dimasukan dalam kategori negara dengan
iklim tropis. Dan untuk wilayah Australia, yang mengalami iklim tropis hanya Australia
bagian utara.

2.5 Indonesia dan Iklim Tropis Basah

Indonesia yang juga berada di garis khatulistiwa memiliki iklim tropis, tepatnya
iklim tropis basah. Hal ini dipengaruhi juga oleh bentuk negara Indonesia yang
merupakan negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan di Indonesia dikelilingi oleh

5
lautan dan samudra. Itulah sebabnya Indonesia memiliki iklim laut yang sifatnya lembab
dan banyak mendatangkan hujan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya iklim tropis di Indonesia,


diantaranya:

a. Pada skala global, kepulauan Indonesia dikelilingi oleh Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia, juga berbatasan langsung dengan Benua Asia dan Benua Australia.
b. Pada skala regional, kepulauan Indonesia terdiri dari lima pulau besar dan ribuan
pulau kecil yang dikelilingi laut-laut maupun selat-selat.
c. Pada skala lokal, gunung-gunung menjulang tinggi besar dapat berpengaruh terhadap
curah hujan dan suhu karena iklim sendiri dapat dipengaruhi oleh pegunungan. Hal ini
disebabkan karena suhu di atas gunung lebih rendah daripada suhu di permukaan laut.

2.6 Iklim Surakarta


Iklim Surakarta adalah diklasifikasikan sebagai tropis. Surakarta memiliki curah
hujan yang signifikan di hampir sebagian besar bulan, dengan musim kemarau singkat.
Klasifikasi iklim Köppen-Geiger adalah Am. Suhu rata-rata tahunan adalah 27.4 °C di
Surakarta. Curah hujan di sini rata-rata 2233 mm.

GRAFIK IKLIM SURAKARTA

6
Presipitasi terendah di September, dengan rata-rata 23 mm. Pada Januari, presipitasi
mencapai puncaknya, dengan rata-rata 460 mm.

GRAFIK SUHU SURAKARTA

Pada suhu rata-rata 28.2 °C, Oktober adalah bulan terpanas sepanjang tahun. Di 26.7 °C rata-
rata, Februari adalah bulan terdingin sepanjang tahun.

TABEL IKLIM SURAKARTA

7
Di antara bulan terkering dan bulan terbasah, perbedaan dalam presipitasi adalah 437 mm.
Variasi dalam suhu tahunan adalah sekitar 1.5 °C.

2.7 Kriteria Arsitektur Iklim Tropis


Bangunan arsitektur tropis mempunyai kriteria bentuk bangunan secara umum, seperti:
a. Bangunan mengutamakan adanya penghawaan alami (jendela dengan lubang untuk
ventilasi, bovenlicht) secara silang (cross ventilation).
b. Bangunan memiliki tritis untuk mengantisipasi curah hujan yang dapat saja
memasuki antara lain lubang jendela dan boven licht.
c. Bangunan bersudut atap minimal 27,5o, memungkinkan penggelontoran air hujan
dengan baik, dan bahan penutup atap (penutup atap genteng).
d. Bangunan memiliki selasar, atau sebagian dinding terbuka (tanpa dinding, hanya
berupa kerangka bangunan).
e. Banyak memiliki ruang terbuka yang memiliki pepohonan yang dapat memberikan
asupan oksigen (O2) di siang hari melalui jendela.

8
BAB III

DATA OBYEK KAJIAN

1.2 Lokasi dan Masa Bangunan


Nama objek : Rumah Makan Mom Milk Surakarta.
Alamat : Jalan Adi Sucipto Nomor 4, Banjarsari, Manahan,
Surakarta.
Luas lahan : 300 m2.
Luas bangunan : 150 m2.
Massa Bangunan : 1 Massa.

Jalan Adi Sucipto

Lokasi Rumah
Makan Mom Milk
Jalan Adi Sucipto
Nomor 4,
Banjarsari,
Manahan,
Surakarta

Gambar 1.2.1 Denah Lokasi Rumah Makan Mom Milk, Manahan

Rumah Makan Mom Milk berada di Jalan Adi Sucipto, Manahan, Surakarta.
Massa bangunannya sangat dekat dengan batas tapak, menjadikan tempat dimaksud
memiliki kondisi udara panas, hal ini disebabkan karena kurangnya pohon di area
Rumah Makan Mom Milk Surakarta.

1.3 Fungsi, Kepemilikan, Pengelola dan Tahun Pendirian Bangunan


Fungsi bangunan : Sebagai rumah makan.

9
Kepemilikan : Dhimas Kurniawan.
Pengelola : Midror Askie.
Tahun pendirian : 1 November 2011.
Desainer : Alvian.

10
BAB IV

ANALISIS

4.1 Denah/Organisasi Ruang


Denah Rumah Makan Mom Milk sebagaimana disajikan pada gambar, dibawah ini:

KANTOR GUDANG
GUDANG
STOCK

KAMAR
DAPUR s MANDI

R. MAKAN
KARYAWAN

BAR GUDANG

AREA
CUSTOMER

AREA
CUSTOMER

11
4.2 Pondasi

Gambar 4.2.1 Pondasi Batu Kali

Pembahasan:
1. Pada daerah iklim tropis, kondisi tanah dan batu setiap daerah hampir sama. Jenis tanah
bisa diatasi dengan pondasi tepat dan kuat. Pondasi bangunan adalah bagian dari
bangunan yang berfungsi menerima beban bangunan untuk diteruskan ke tanah dasar,
jenis pondasi ada beberapa macam tergantung dari kondisi tanah dan jenis bangunan
yang ada. Pada bangunan rumah makan Mom Milk menggunakan jenis pondasi berupa
Pondasi pasangan batu kali, pondasi ini biasa digunakan untuk bangunan 1 lantai
dengan konstruksi standart (jenis beban : dinding s/d atap genteng dengan kondisi tanah
yang bagus).

12
4.3 Perspektif, Tampak Depan, dan Tampak Samping

1.Bangunan
bersudut atap
kira-kira 27,5o.

2. Teritis
berlebar kira-
kira 1,5 m.

3. Jendela

Gambar 4.3.1 Perspektif Rumah Makan Momm Milk, Manahan.

Pembahasan:
1. Bangunan bersudut atap kira-kira 27,5o penutup atap menggunakan genteng tanah
liat, bertujuan supaya air hujan dapat mengalir dengan lancar.
2. Memiliki teritis yang cukup lebar, sehingga ruangan menjadi tidak silau dan
percikan air hujan tidak dapat mengenai dinding.bangunan.
3. Jendela atau bukaan dinding didominasi elemen kaca bening, sehingga
pencahayaan pada ruangan tercukupi, kelemahannya kaca bening bersifat
membiaskan panas sehingga membuat kondisi ruangan relatif panas.

1.Pintu utama
rumah makan.

2. Memiliki
selasar.

Gambar 4.3.2 Tampak Depan Rumah Makan Mom Milk, Manahan

13
Pembahasan:
1. Dikarenakan ketinggian selasar lebih tinggi dari pada permukaan tanah, serta pintu
utama memiliki jarak yang cukup dengan selasar, sehingga ketika hujan lebat, air
hujan tidak masuk ke dalam ruangan.
2. Adanya selasar membantu melindungi material bangunan dari percikan air hujan
serta panas matahari langsung yang dapat merusak material bangunan.

1.Talang.

2.Pepohon
an.

Gambar 4.3.3 Tampak Samping Rumah Makan Mom Milk, Manahan

Pembahasan:
1. Talang penyangga air hujan adalah bagian yang cukup menonjol untuk tampilan sebuah
bangunan (dari sisi luar/eksterior) mengingat letaknya yang berada dibagian bawah
konstruksi atap. Sehingga sangat berpengaruh talang hujan dalam penampilan sebuah
bangunan.
2. Memiliki pepohonan yang dapat memberikan asupan oksigen (O2) di siang hari melalui
kisi – kisi jendela.

14
4.4 Ruang Dalam (Interior)

1.Lampu
penerangan.

Gambar 4.4.1 Interior Rumah Makan Mom Milk, Manahan

Pembahasan:
1. Pencahayaaan buatan (lampu) sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit
dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi.
Sehingga pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek
yang dikerjakannya secara jelas dan cepat.

4.5 Eksterior

1. Penggunaan
cat warna
terang.

Gambar 4.5.1 Eksterior Rumah Makan Mom Milk, Manahan


15
Pembahasan:
1. Menggunakan cat warna terang, penggunaan cat berwarna terang pada bangunan
dapat mengurangi penyerapan panas sinar matahari.

16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari paparan di atas sebagai berikut :
a. Letak bagian, elemen, dan komponen Rumah Makan Mom Milk berpendekatan
arsitektur iklim tropis, sebagai berikut :
1) Pondasi
2) Sudut atap pada Rumah Makan Mom Milk kira-kira 27,50.
3) Pintu utama
4) Teritis
5) Selasar
6) Lampu penerangan
7) Pohon peneduh pada eksterior bangunan
b. Perwujudan karya arsitektur iklim tropis, dalam studi kasus ini berupa rumah
klasik berpenampilan arsitektur Belanda dengan arsitektur lokal.
c. Ruang inti (ruang customer) dalam hal ini menggunakan AC, sehingga tidak
memenuhi kriteria bangunan iklim tropis. Penggunaan AC ini lebih pada upaya
menampilkan kesan lebih mahal dari ruang.

1.2 Saran
1) Untuk ruang customer yang berAC memang mengurangi kriteria iklim tropis
namun karena dilandasi konsep dalam hal ini disarankan supaya dibuatkan
penghawaan alami cadangan.
2) Lebih banyak lagi pohon-pohon peneduh sebagai cadangan penghawaan alami.

17

Anda mungkin juga menyukai