Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN INDEKS HARGA

Pengertian indeks harga adalah suatu ukuran yang menginformasikan tentang perubahan yang terjadi pada
harga dari setiap waktu atau dari satu periode ke periode lainnya.

MACAM-MACAM INDEKS HARGA

Beberapa macam indeks harga adalah sebagai berikut.


1. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang menggambarkan perbandingan perubahan harga
barang dan jasa yang dihitung dianggap mewakili belanja konsumen, kelompok barang yang dihitung bisa
berubah-ubah disesuaikan dengan pola konsimsi aktual masyarakat.

2. Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh
produsen pada waktu tertentu, yang dibeli oleh produsen meliputi bahan mentah dan bahan setengah jadi.
Perbedaannya dengan IHK adalah kalau IHP mengukur tingkat harga pada awal sistem distribusi, IHK
mengukur harga langsung yang dibayar oleh konsumen pada tingkat harga eceran. Indeks harga produsen
biasa disebut jugaindeks harga grosir (wholesale price index).

3. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh petani. Indeks harga barang-barang yang dibayar
oleh petani baik untuk biaya hidup maupun untuk biaya proses produksi, apabila dalam menghitung
indeks dimasukkan unsur jumlah biaya hipotek, pajak, upah pekerja yang dibayar oleh petani, indeks
yang diperoleh disebut indeks paritas. Rasio antara indeks harga yang harus dibayar oleh petani dengan
indeks paritas dalam waktu tertentu disebut rasio paritas (parity ratio).

TUJUAN INDEKS HARGA

Berikut 6 tujuan penghitungan indeks harga, antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai indikator dalam mengukur kegiatan perekonomian secara umum.

2. Memberikan gambaran atau kecenderungan dalam perdagangan.

3. Sebagai penetapan gaji karyawan dan perubahannya.

4. Untuk mengetahui apakah suatu permintaan dan penawaran menurun atau meningkat dalam suatu
kegiatan perekonomian

5. Untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara.

6. Untuk dijadikan sebagai pedoman dalam membandingkan harga dari waktu ke waktu
METODE PERHITUNGAN INDEKS HARGA

1. Angka Indeks Tidak Ditimbang

Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang ini meliputi indeks
harga, nilai, dan kuantitas. Marilah kita lihat pembahasannya masing-masing.

 Angka Indeks Harga (P = Price)

Keterangan:

IA = indeks harga yang tidak ditimbang

Pn = harga yang dihitung angka indeksnya

Po = harga pada tahun dasar

Contoh :

Berdasarkan data di atas, maka dapat kita lihat angka indeks harga pada tahun 2004 adalah sebagai
berikut :

IA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38%

Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%.


 Angka Indeks Nilai (V = Value)

Keterangan:

IA = angka indeks nilai

Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya

Vo = nilai pada tahun dasar

 Angka Indeks Kuantitas (Q = Quantity)

Keterangan:

IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang

Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya

Qo = kuantitas pada tahun dasar

Contoh :
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah:

IA = 1000/800 x 100 = 125%

Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 125%.

2. Angka Indeks Tertimbang

Perhitungan dalam angka indeks tertimbang ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, simaklah
penjelasannya masing-masing pada pembahasan dibawah in.

 Metode Agregarif Sederhana

Angka indeks tertimbang dengan menggunakan metode agregatif sederhana bisa dihitung menggunakan
rumus dibawah ini :

Keterangan:

IA = indeks harga yang ditimbang

Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya

Po = harga pada tahun dasar

W = faktor penimbang

Contoh perhitungan angka indeks harga, bisa kita lihat pada tabel dibawah ini :

Berdasarkan data diatas, angka indeks harga tahun 2004 dapat dihitung dengan cara perhitungan dibawah
ini :
Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga sebesar 110,61%.

 Metode Paasche

Angka indeks paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas
tahun n (Tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.

Keterangan :

IP = angka indeks Paasche

Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya

Po = harga pada tahun dasar

Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya

Dibawah ini merupakan contoh perhitungan menggunakan metode paasche :

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks menggubnakan metode Paasche dapat dihitung sebagai
berikut.

IP = 242.500/240.000 x 100 = 101,04%

Berarti terjadi kenaikan harga pada tahun 2004 sebesar 1,04%.

 Metode Laspeyres
Angka indeks laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang
kuantitas tahun dasar atau Qo.

Rumus angka indeks laspeyres adalah

Keterangan:

IL = angka indeks Laspeyres

Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya

Po = harga pada tahun dasar

Qo = kuantitas pada tahun dasar

Untuk lebih jelasnya mengenai angka indeks laspeyres ini, perhatikan contoh dibawah ini :

Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut.

IL = 210.000/200.000 x 100 = 105%

Berarti terjadi kenaikan harga pada tahun 2004 sebesar 105%.

Dari Metode Paasche dan Metode Laspeyres terdapat suatu kelemahan, kelemahannya adalah sebagai
berikut :Metode Paasche memiliki kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung lebih rendah atau
disebut juga dengan istilah under estimate, karena dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan
turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
Metode Laspeyres memiliki kelemahan yaitu hasil penghitungannya lebih besar atau disbut juga dengan
istilah over estimate, pada dasarnya harga barang cenderung naik, sehingga

mengakibatkan kuantitas barang yang diminta akan menurun. Dengan demikian dapat disimpulkan
besarnya Qo akan lebih besar daripada Qn.

Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka indeks
tersebut, yaitu bisa menggunakan metode angka indeks Drobisch and Bowley.

 Metode Drobisch and Bowley

Angka indeks tertimbang dengan menggunakan metode Drobisch and Bowley, dapat digunakan rumus
dibawah ini

Keterangan:

D = angka indeks Drobisch

IL = angka indeks Laspeyres

IP = angka indeks Paasche

Contoh :

Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche pada soal di atas dapat dihitung besarnya
indeks Drobisch and Bowley yaitu sebagai berikut.

Jadi, terdapat kenaikan harga pada tahun 2004 sebesar


103,02%.

 Metode Irving Fisher

Penghitungan angka indeks dengan menggunakan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang
sangat ideal.

Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Paasche dan
indeks Laspeyres.
Berdasarkan penghitungan angka indeks Paasche dan Laspeyres, maka dapat dihitung besarnya indeks
Irving Fisher sebagai berikut

Jadi, terdapat kenaikan harga pada tahun 2004 sebesar 103,00%.

 Metode Marshal Edgewarth

Menurut metode Marshal Edgewarth ini, angka indeks tertimbang dihitung dengan cara menggabungkan
kuantitas tahun n dan kuantitas tahun dasar, kemudian mengalihkannya dengan harga pada tahun n atau
harga pada tahun dasar.

Angka indeks harga Marshal Edgewarth dapat dihitung menggunakan rumus dibawah ini

Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel dibawah ini

Berdasarkan data diatas, maka harga indeks Marshal Edgewarth dapat dihitung sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai