Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny.

S
DENGAN DIABETES MELLITUS

Oleh :

AHMAD GINANJAR SETIAWAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG

2018/2019
1. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Usia : 56 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Semarang
Pekerjaan : Tidak bekerja
Dx. Medis : DM
Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. A
Usia : 58 Tahun
Alamat : Semarang
Pekerjaan :
Hubungan dengan pasien : Suami

2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan lemas

3. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien masuk ke IGD RSUP Dr.Kariadi Semarang tanggal 1 Maret 2019 pukul 16.00
dengan keluhan lemas,mual,muntah serta pusing.Dari pemeriksaan TTV didapatkan
hasil TD 180/80 mmHg,Nadi 88x/m,Suhu 36,7oC,RR 20x/m.Pasien mendapat
beberapa tindakan antara lain pemasangan infus NaCl 0,9% 20 tpm,terapi obat
metoclopramid 1 amp,kemudian pasien dibawa ke ruang rajawali 3A.Diruangan pasien
juga sudah dilakukan beberapa tindakan antara lain pemeriksaan gula
darah,pemeriksaan laboratorium,radiologi dan beberapa terapi obat.
B. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan bahwa belum pernah dirawat di RS ,namun sudah beberapa kali
memeriksakan di Puskesmas dan terdiagnosa mengalami diabetes mellitus.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TB, tidak ada yang
menderita penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, penyakit jantung.

D. Genogram

Keterangan :

Laki- laki Pasien laki-laki Meninggal

Perempuan meninggal

Perempuan Tinggal serumah

Pasien tinggal bersama suami dan seorang anak. Pasien mempunyai anak 2 orang
yaitu laki-laki dan perempuan.Anak pertama sudah berkeluarga dan anak kedua masih
melakukan pendidikan ditingkat perkuliahan.Belum ada anggota keluarga yang menderita
penyakit seperti yang di alami oleh pasien
4. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL
A. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke dokter untuk
diperiksakan dan mendapatkan pengobatan.

B. Pola Nurtisi –Metabolik


Sebelum sakit : Pasien makan 3 x/hari, porsi makan cukup, nasi, lauk dan sayur.

Selama sakit : Pasien makan diit yang diberikan RS yaitu diit berupa nasi,lauk dan
sayur sebanyak 3x sehari dengan napsu makan yang baik.

C. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1 x/hari, konsistensi padat, , BAK 8-10 x
perhari.

Selama sakit : Pasien mengatakan BAB 1 x/ 2hari, BAK ±2000 ml perhari,pasien


terpasang DC

D. Pola Latihan-Aktivitas
Sebelum sakit : Pasien dapat beraktivitas mandiri tanpa bantuan orang lain.

Selama sakit : Pasien beraktivitas dibantu oleh keluarga.

Penilaian Aktifitas
INDEKS KATZ
NO Macam ADL SKORE
0 1 2 3 4
1 Makan V
2 Kontinen ( BAB/BAK ) V
3 Berpindah V
4 Mandi V
5 Ke kamar kecil V
6 Berpakaian V
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Semua dengan bantuan
Tahapan aktivitas diatas kemudian disebut dengan Indeks Katz secara berurutan,
sebagai berikut :

a. Indeks Katz A : mandiri untuk aktivitas 6

b. Indeks Katz B : mandiri untuk aktivitas 5

c. Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan 1 fungsi lain

d. Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dreesing dan fungsi lain


e. Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dreesing, toileting, dan 1 fungsi lain

f. Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dreesing, toileting, transfer-ring, dan 1


fungsi 1 fungsi lain

g. Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas


= Indeks katz E
E. Pola Kognitif Perseptual
Pasien mengatakan penglihatan masih cukup bagus, pendengaran juga cukup bagus,
pengecapan masih normal dan tidak mengalami penurunan, indera penciuman masih
baik dan tidak mengalami penurunan, pasien masih ingat tanggal lahir, tempat tinggal,
jumlah saudara, jumlah anak, menantu, cucu.
PENILAIAN PASIEN RESIKO JATUH (MORSE FALL SCALE)
N Risiko Skor Tgl 26-2-19 Tgl 27-2-19 Tgl 28-19
o
1 Mempunyai riwayat jatuh,baru 0 0 0
atau dalam 3 bulan terakhir
( ) Tidak 0
( ) Ya 25
2 Diagnosis sekunder : apakah 25 25 25
lansia memiliki lebih dari 1
penyakit
( ) Tidak 0
( ) Ya 25
3 Ambulasi berjalan 0 0 0
( ) Bedrest/dibantu perawat 0
( ) Penyangga/tongkat/kursi roda 15
( ) Mencengkram furniture 30
4 Terpasang IV line/pemberian 0 0 0
heparin/obat lain yang
digunakan mempunyai efek
sampai jatuh
( ) Tidak 0
( ) Ya 20
5 Cara berjalan/berpindah 10 10 10
( ) Normal/bedrest/mobilisasi 0
( ) Kelelahan dan lemah 10
( ) Keterbatasan/terganggu 20
6 Status mental
( ) Normal/sesuai kemampuan 0
diri 0 0 0
( ) Lupa keterbatasan diri/ 15
penurunan kesadaran
Total skor 35 35 35

Keterangan :
Skor >51 risiko tinggi
Skor 25-50 risiko rendah
Skor 0-24 tidak beresiko

Kesimpulan: pasien berisiko rendah resiko jatuh dengan nilai (35)


Pengkajian Fungsi Kongnitif
NO ITEM PERTANYAAN BENAR SALAH
1 Jam berapa sekarang ? V
Jawaban : 09.30
2 Tahun berapa sekarang ? V
Jawaban : 2019
3 Kapan bapak/ibu lahir ? V
Jawaban : 5 Mei 1963
4 Berapa umur bapak/ibu sekarang ? V
Jawaban : 56 Tahun
5 Di mana alamat bapak/ibu sekarang ? V
Jawaban : Semarang
6 Berapa jumlah anak bapak/ibu sekarang ? V
Jawaban : 2 orang anak
7 Berapa jumalah anggota keluarga yang tinggal bersama V
bapak/ibu sekarang?
Jawaban : tidak ada
8 Tahun berapa hari kemerdekaan indonesia ? V
Jawaban : 17 Agustus 1945
9 Siapa nama Presiden RI sekarang? V
Jawaban : Jokowi
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1? V
Jawaban :
20,19,18,17,16,15,14,13,12,11,10,9,8,7,6,5,4,3,2,1
JUMLAH BENAR 10
Keterangan :
Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
F. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya tidur ± 5-6 jam /hari. Pasien jarang tidur
siang.
Selama sakit : Pasien mengatakan tidur 5-6 jam pada malam hari. Pasien hanya dapat
sebentar-bentar tidur siang.

G. Pola Konsep Diri-persepsi Diri


Pasien mengatakan berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya dirumah.
H. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan sebagai istri dan ibu dari 2 anak dan nenek dari 1 cucu, hubungan
dengan keluarga harmonis

I. Pola Reproduksi/Seksual
Pasien mempunyai 2 anak dengan suaminya, pasien menikah 1 kali

J. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )


Pasien mengatakan setiap ada masalah dibicarakan dengan keluarga.

1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? YA Tidak


2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan
anda? YA Tidak
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? Ya TIDAK
4. Apakah anda sering merasa bosan? Ya TIDAK
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? Ya TIDAK
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? YA Tidak
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda? YA Tidak
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya YA Tidak
9. Apakah anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru? Ya TIDAK
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda
dibanding kebanyakan orang? YA Tidak
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan? Ya TIDAK
12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini? YA Tidak
13. Apakah anda merasa anda penuh semangat? Ya TIDAK
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Ya TIDAK
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya daripada
anda? Ya TIDAK
Keterangan :
Skor: Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan huruf besar Setiap jawaban
bercetak tebal dan berhuruf besar mempunyai nilai 1
Skor 5 – 9 : Depresi Ringan sampai sedang
Skor 10 – 15 : Depresi Berat
Skor 0 – 5 : Normal
K. Pola Keyakinan Dan Nilai
Pasien mengatakan dirinya dan keluarga beragama Islam, sehingga kegiatan
keagamaan yang dilakukan pasien dan keluarga adalah kegiatan yang dilakukan umat
muslim seperti sholat wajib dan mengaji.

5. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah
Tingkat Kesadaran : composmentis
GCS Eyes : 4 ,Motorik : 6, Verbal : 5

A. Tanda – Tanda Vital


TD : 150/90 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 20x/menit
S : 37oC
BB : kg
TB : cm

B. Pemeriksaan Head To Toe


1. Kepala : bentuk mesocepal, rambut memutih/berubah, rambut
bersih
2. Mata : penglihatan baik, konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik
3. Hidung : simetris , bersih, tidak ada rinorea
4. Mulut dan tenggorokan : Mukosa bibir lembab, tidak memakai gigi palsu
5. Telinga : Simetris, pendengaran jelas, tidak menggunakan alat
bantu
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan JVP
7. Dada
 Thorak
Inspeksi : bentuk dada simetris, ekspansi dada maksimal, tidak tampak
penggunaan otot – otot bantu pernafasan
Palpasi : Taktil fremitus paru kiri sama dengan paru kanan
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler
 Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
Palpasi : cordis teraba pada SIC V mid clavicula
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I – II murni, tidak ada gallop, tidak ada mur-mur
8. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada pembesaran hepar maupun lien
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 15 x / menit
9. Genetalia : Tampak bersih
10. Integmumen : kapiler reffil <3detik, turgor kulit lembab
11. Ekstermitas
 Pemeriksaan kekuatan otot : 5 5
4 4
 Ekstermitas atas : tidak ada oedem, terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm
pada tangan kanan
 Ekstermitas bawah : tidak ada oedem
Pengkajian Skala Norton
No Keadaan pasien Skor nilai
1 Kondisi fisik umum
Baik 4
Lumayan 3
Buruk 2 4
Sangat buruk 1

2 Kesadaran
Composmentis 4
Apatis 3
Konfus/sopor 2 4

Stupor/koma 1

3 Aktivitas
Ambulan 4
Ambulan dengan bantuan 3
Hanya bisa duduk 2 1
Tiduran 1

4 Mobilitas
Bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3 2
Sangat terbatas 2
Tidak bisa bergerak 1
5 Inkontinesia
Tidak ada 4
Kadang-kadang 3
Sering inkontinesia urine 2 4
Inkontinesia alvi/urine 1

Total Skor 15

Keterangan :
Skor < 14 : Resiko tinggi terjadinya ulkus dekubitus
Skor < 12 : Peningkatan risiko 50x lebih besar terjadinya ulkus dekubitus
Skor 12-13 : Resiko sedang
Skor > 14 Resiko kecil
Kesimpulan: pasien berisiko kecil terkena dekubitus

6. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Tanggal 1 Maret 2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KET


KIMIA KLINIK
CKMB 30 U/L 7 – 25 H
IMMUNOLOGI
Troponin 0.0121 Ug/L 0.015 – 0.038 L
KIMIA KLINIK
BGA Kimia
Temp 36.6 C
FIO2 32.0 %
pH 7.414 7.35 – 7.45
pCO2 21.9 mmHg 35-45 L
pO2 136.6 mmHg 83.0 – 108.0 H
pH(T) 7.420 7.35 – 7.45
pCO2(T) 21.5 mmHg
pO2(T) 134.2 mmHg
HCO3- 14.1 mmol/L 22 – 26 L
TCO2 14.8 mmol/L
Beecf -10.7 mmol/L
BE (B) -8.7 mmol/L -2 – 3 L
SO2c 97.0 % 95 – 100
A-aDO2 69.2 mmHg
RI 0.5
HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 9.7 g/dL 12.00 – 15.00 L
Hematokrit 30.1 % 35 – 47 L
Eritrosit 3.65 10^6/uL 4.4 – 5.9 L
MCH 26.6 Pg 27.00 – 32.00 L
MCV 82.5 fL 76 – 96
MCHC 32.2 g/dL 29.00 – 36.00
Leukosit 16.9 10^3/uL 3.6 – 11 H
Trombosit 298 10^3/uL 150 – 400
RDW 13.2 % 11.60 – 14.80
MPV 10.1 fL 4.00 – 11.00
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 757(Duplotest) mg/dL 80 – 160 H
SGOT 18 U/L 15 – 34
SGPT 31 U/L 15 – 60
Albumin 4.4 g/dL 3.4 – 5.0
Ureum 84 mg/dL 15 – 39 H
Kreatinin 3.0 mg/dL 0.60 – 1.30 H
Magnesium 0.8 mmol/L 0.74 – 0.99
Calcium 2.2 mmol/L 2.12 – 2.52
Elektrolit
Natrium 137 mmol/L 136 – 145
Kalium 5.0 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 104 mmol/L 98 - 107

Tanggal 4 Maret 2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KET


KIMIA KLINIK
Glukosa darah+reduksi
Glukosa puasa 181 Mg/dL 80 – 109 :baik H
110 – 125 : sedang
>126 : buruk
GDP terganggu bila
110<=GDP< dan
GTT 2 jam<140
Reduksi I -
Glukosa 2PP+Reduksi
Glukosa PP 2jam 364 Mg/dL 80 – 140 :baik
145 – 179 :sedang
>180 : buruk
Reduksi II -
Cholestrol total 198 Mg/dL <200
Trigiserid 110 Mg/dL <150
Cholestrol 43 Mg/dL 40 – 60
LDL Direk 149 Mg/dL 0 – 100 H
Ureum 87 Mg/dL 15 – 39 H
Kreatinin 3.6 Mg/dL 0.60 – 1.30 H
Asam urat 10.2 Mg/dL 2.6 – 6. 0 H
Magnesium 0.8 Mmol/L 0.74 – 0.99
Calcium 1.9 Mmol/L 2.12 – 2.52
Phospat anorganik 2.8 Mg/dL 2.3 – 4.9
Elektrolit
Natrium 146 Mmol/L 136 – 145 H
Kalium 3.8 Mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 113 Mmol/L 98 – 107 H
SEKRESI-EKSKRESI
Urine lengkap+analyzer
Warna Kuning muda
Kejernihan Agak keruh
Berat jenis 1.016 1.003 – 1.025
pH 5.5 4.8 – 7.4
protein 300 Mg/dL Neg H
reduksi 500 Mg/dL Neg H
urobilinogen Normal Mg/dL Neg
bilirubin Neg Mg/dL Neg
aseton Neg Mg/dL Neg
nitrit Neg /uL Neg
sedimen
epitel 18.2 /uL 0.0 – 40.0
epitel tubulus 1.8 /uL 0.0 – 5.0
lekosit 147.2 /uL 0.0 – 20.0 H
eritrosit 13.8 /uL 0.0 – 25.0
kristal 0.0 /uL 0.0 – 10.0
silinder 5.74 /uL 0.0 – 0.5 H
Pathologi Silinder lilin /LPK
Granula kasar 11 – 14 /LPK Neg
Granula halus 1–2 /LPK Neg
Silinder hialin 11.07 /LPK 0.0 – 1.20 H
Silinder epitel Neg /LPK Neg
Silinder eritrosit Neg /LPK Neg
Silinder lekosit Neg /LPK Neg
Mucus 0.00 /uL 0.0 – 0.50
Yeast cell 487.5 /uL 0.0 – 25.0 H
Bakteri 1261.4 /uL 0.0 – 100.0 H
Sperma 0.0 /uL 0.0 – 3.00
Kepekatan 7.8 mS/cm 3.00 – 27.00

2. Radiologi
Tanggal 1 Maret 2019
X FOTO THORAX AP SEMIERECT
KLINIS : KAD
COR : Apeks jantung bergeser ke laterocaudal
Pinggang jantung mendatar disertai elevasi main bronkus kiri
PULMO : corakan vaskular tampak normal
Tak tampak bercak pada kedua lapangan paru
Hemidiafragma kanan setinggi costa 10 posterior
Sinus kostrofenikus kanan suram,kiri lancip

KESAN :
 Cardiomegaly (LV,LA)
 Pulmo tak tampak kelainan
 Suspek efusi pleura kanan minimal

Tanggal 4 Maret 2019

USG ABDOMEN

KLINIS : DM,HIPERTENSI,AZOTEMIA

Hepar : ukuran tak membesar,parenkim homogen,ekogenesitas parenkim


normal,tak tampak nodul,v porta tak membesar,v hepatika tak melebar
Duktus biliaris : intra dan ekstrahepataltak melebar
Vesika felea : ukuran normal,dinding tak menebal,tak tampak batu,tak tampak
sludge
Pankreas : parenkim homogen, tak tampak massa maupun kalsifikasi
Ginjal kanan : bentuk dan ukuran normal,batas kortikomeduler jelas,tak tampak
penipisan korteks,tampak peningkatan ekogenesitas,korteks sama dengan
hepar dan lebih dr lien,tak tampak batu,tampak lesi hipoechoic,bentuk
bulat,batas sebagian tak tegas dengan posterior enhancement
(ukuran±1,32x1,09cm) pada midpole,PCS tak melebar,ureter proksimal tak
melebar.
Ginjal kiri : bentuk dan ukuran normal,batas kortikomeduler jelas,tak tampak
penipisan korteks,tampak peningkatan ekogenesitas, korteks sama dengan
hepar dan lebih dr lien,tak tampak batu,tampak lesi hipoechoic,bentuk
bulat,batas sebagian tak tegas dengan posterior enhancement
(ukuran±2,57x1,66cm)pada upperpole,PCS tak melebar,ureter proksimal tak
melebar
Lien : tak membesar,tak tampak massa,v linealis tak melebar
Aorta : tak tampak nodul paraaorta
Vesika urinaria : dinding menebal ringan,permukaan rata,tak tampak batu,tak tampak
massa
Uterus : ukuran tak membesar,endometrial line tak menebal,tak tampak massa

Tak tampak cairan bebas intraabdomen


Tak tampak cairan supradiafragma kanan kiri
KESAN :

 Peningkatan ekogenesitas korteks ginjal kanan kiri (sesuai dengan Brenbridge


I)  cenderung proses kronis pada kedua ginjal
 Simple cyst pada midpole ginjal kanan (ukuran ±1,32x1,09 cm) dan upperpole
ginjal kiri (ukuran ±2,57x1,68 cm)
 Gambaran cystitis
3. Terapi obat
No Nama obat Rute Dosis Indikasi
1 NaCl 0,9% IV 20 tpm mengganti cairan tubuh yang hilang
karena beberapa faktor. NACL 0.9%
OTSU 500 mL juga memiliki fungsi
sebagai pengatur keseimbangan cairan
tubuh, mengatur kerja dan fungsi otot
jantung, mendukung metabolisme tubuh,
dan merangsang kerja saraf.
2 Candesartan PO 8mg/24jam obat penghambat reseptor angiotensin II
(ARB) yang bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah
3 Amlodipin PO 10mg/24jam obat untuk mengatasi hipertensi atau
tekanan darah tinggi. Obat ini juga bisa
digunakan untuk membantu mengatasi
serangan angina pectoris atau angin
duduk. Amlodipine bisa dikonsumsi
secara tersendiri atau dikombinasikan
dengan obat lain.
4 SP insulin IV Selesai GDS obat yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pasokan insulin yang
dibutuhkan oleh penderita diabetes.
Insulin merupakan hormon yang bertugas
membantu mengolah gula yang telah
diserap tubuh agar menjadi energi.
Insulin juga berperan dalam menyimpan
cadangan energi yang nantinya bisa
digunakan jika suatu saat dibutuhkan
oleh tubuh.
5 SP nicardipin IV 3cc/jam obat yang digunakan untuk menangani
hipertensi
6 Asam folat PO 1mg/24jam untuk mengobati kekurangan asam folat
dan beberapa jenis anemia (kekurangan
sel darah merah) yang disebabkan oleh
kekurangan asam folat.
7 Bicnat PO 500mg/8jam untuk menetralkan asam darah (pada
keadaan asidosis) dan urine yang terlalu
asam. Pada orang-orang yang berisiko,
urine yang terlalu asam dapat memicu
timbulnya batu ginjal. Selain itu, natrium
bikarbonat juga dapat berperan sebagai
antasida, yaitu obat yang menetralkan
asam lambung.
8 Novorapid SC 10 unit obat insulin atau obat injeksi untuk
mengobati penyakit diabetes melitus atau
kencing manis. Selain itu, obat
Novorapid juga dapat digunakan untuk
terapi penyakit diabetes melitus tipe 1 .
9 Lantus SC 6 unit untuk menahan sel tubuh sehingga gula
yang berada di dalam darah dapat masuk
untuk dipecah menjadi energi

7. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM

1 DS : Pemantauan Resiko
- Pasien mengatakan lemas,mempunyai glukosa darah tidak ketidakstabilan
riwayat penyakit DM adekuat kadar glukosa
DO : darah
- RR 20 x/m,Nadi 88x/m,SpO2 98%,TD
150/90mmHg,GDS 757mg/dL(duplo test)

2 DS : pasien mengatakan lemas,jarang Fisik tidak bugar Hambatan


beraktivitas,lebih sering berbaring di kemampuan
kasur,kakinya merasa kaku berpindah

DO : tampak terbaring di tempat tidur

3 DS : pasien mengatakan bahwa dirinya jarang Kurang Gaya hidup


beraktivitas maupun olahraga saat sebelum pengetahuan kurang gerak
masuk RS tentang keuntungan
DO : tampak kaku pada kaki kanan dan kiri olahraga bagi
kesehatan

8. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan pemantauan glukosa
darah tidak adekuat
2. Hambatan kemampuan berpindah berhubungan dengan fisik yang tidak bugar
3. Gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
keuntungan olahraga bagi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai