Anda di halaman 1dari 9

I.

PENGKAJIAN

Hari/tanggal : senin, 30 Januari 2017


Tempat : Ruang IBS RSUD Pandan Arang Boyolali
Jam : 09.00 WIB
Metode : Observasi dan anamnesa
Sumber : Klien dan Rekam medik
A. IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn. T
Tanggal lahir : 22 Mei 1953
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : salatiga
No. RM : 06140594
Ruang : cengkeh
Diagnosa pre op : BPH
Diagnosa pos op : BPH
Tindakan operasi : Open Prostatektomi
Alasan Dirawat : Akan dioperasi/tidak dapat buang air kecil
Keluhan Utama : Sulit buang air kecil

B. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan dirawat di RS Karena susah buang air kecil sejak 2
bulan yang lalu. Kemudian dilakukan pemeriksaan di RSUD pandan Arang
Boyolali ternyata ditemukan pembesaran prostat dan seketika itu klien di rawat
di ruang cengkeh untuk menunggu progam operasi.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien sebelumnya tidak pernah mengalami kelainan seperti yang
dideritanya sekarang ini. Klien mengatakan tidak pernah di rawat di RS dengan
masalah seperti ini serta tidak pernah menjalani operasi.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa tidak ada keluarganya yang mengalami
penyakit seperti yang dideritanya sekarang ini
C. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)

Keadaan umum:
1. Tekanan darah : 160/90 mmHg
2. Nadi : 88 x / menit
3. RR : 24 x / menit
4. BB : 56 kg
Pemeriksaan fisik:
1. Kesadaran : Compos mentis (E4,V5,M6).
2. Kepala : mesochepal, konjungtiva tidak ananemis, skelera anikterik.
3. Leher : tidak terdapat pembesaaran kelenjar getah bening, tidak
terdapat peningkatan JVP.
4. Thorak : vesicular semua lapang paru. BJ 1-2 murni.
5. Abdomen
a. Inspeksi : tak tampak kelainan.
b. Auskultasi : peristaltic (+) 15 x/menit.
c. Palpasi : tidak terdapat pembesaran hepar maupun limpa.
d. Perkusi : timpani (+).
6. Inguinalis : tidak ada pembesaran inguinalis.
7. Ekstremitas : kekuatan keempat ekstremitas baik, terpasang IV line di
lengan sebelah kiri.
8. Turgor kulit baik, acral hangat, pengisian kapiler < 3 detik, tidak ada edema
maupun varises.
D. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL

1. Pola manajemen kesehatan

Klien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa ke tempat

pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter. Saat klien sakit,

ia berusaha untuk mendatangi tempat pelayanan kesehatan guna kesembuhan

penyakitnya.

2. Pola nutrisi

Saat sebelum sakit, klien mampu menjaga pola makan sesuai dengan kebutuhan

tubuhnya. Klien makan 3 x sehari dengan porsi sedang, dengan jenis makanan
seperti sayur bayam dan lele. sedangkan setelah sakit dan klien mulai merasa

tetap memiliki nafsu makan yang baik selalu habis 1 porsi dari RS

3. Pola eliminasi

Sebelum dirawat di RS, Semenjak 2 bulan klien mengalami masalah dengan


perkemihannya. Klien BAK 4x/ hari dengan warna kuning pekat. BAB 1x/ 2
hari. Selama dirawat di RS, klien menggunakan polly kateter, Jumlah urine 800
cc/24 jam, warna urine kuning pekat.
4. Pola aktivitas

Saat sebelum sakit klien beraktivitas seperti biasa yaitu bekerja, dan melakukan

kegiatan yang lain sesuai dengan rutinitasnya. Selama sakit klien hanya

terbaring diatas tempat tidur.

5. Pola motorik dan kognitif

Klien setiap harinya bekerja sebagai pedagang, klien merasa ingin sekali cepat

sembuh agar dapat melakukan semua kegiatan yang pernah ia lakukan dengan

kuat dan tidak banyak keluhan. Klien dapat mengingat waktu yang lampau.

6. Pola tidur dan istirahat

Sebelum sakit klien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6 - 8 jam

/ hari. Ketika sakit klien mengeluh kesulitan untuk tidur karena merasakan

tubuhnya tidak nyaman terutama pada bagian genetalia yang terpasang kateter,

selain itu kondisi lingkungan yang tidak tenang juga sangat mengganggu waktu

istirahat klien.

7. Pola persepsi diri dan konsep diri

Klien cemas dengan keadaannya saat ini karena klien baru perama kali ini

menjalani operasi, namun klien tahu bahwa setiap penyakit ada obatnya dan

klien percaya diri bahwa klien akan sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Sesekali klien bertanya tentang penyakitnya.


8. Pola hubungan sosial

Hubungan klien di rumah tangga baik dengan tetangga serta kerabat keluarga

yang lain pun baik, bahkan dengan perawat ia sangat komunikatif.

9. Pola seksualitas dan reproduksi

Status klien adalah menikah, klien adalah sebagai kepala rumah tangga dalam

keluarganya dan mempunyai 4 anak.

10. Pola mengatasi permasalahan hidup

Klien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk

dengan sakit yang dialami saat ini.

11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama

Sebelum sakit klien masih menjalankan ibadah rutin sebagai seorang muslim

namun selama sakit klien tetap menjalankan sholat dengan dan terus berdoa

untuk kesembuhannya.

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Hasil lab

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN HARGA NORMAL METODE KE

HEMATOLOGI

Darah lengkap

Hemoglobin 14.5 g/dl 14-18 Autoconter

Lekosit 58000 /uL 4800-10800 Autoconter

LED 12 / mm 0-20

Hitung jenis sel

Eosinofil % 2.40 % 1-3 Giemsa

Basofil % 0.30 % 0-1


Neutrofil batang - % 1-6 Giemsa

Neutrofil segmen 58.35 % 50-70 Giemsa

Limfosit % 35.30 % 20-40 Giemsa

Monosit % 4.39 % 2-8 Giemsa

Hematokrit 52 % 45-52 Autoconter

Protein plasma - g/dl 6-8

Trombosit 399 10^3/uL 150-450 Autoconter

Eritrosit 5.16 10^6/uL 4.7-6.1 Elektronik

MCV 88.9 fL 80-100

MCH 27.9 pg 27-32

MCHC 32.3 g/dl 32-36

RDW 14.0 %

PT 11.4 Detik 12-16 Elektronik

INR 0.97

APTT 354 Detik 26-42

KIMIA

GDS 69 Mg/dl 70-125 Hexokinase

Ureum 23 Mg/dl 10-50 Urease-UV

Creatinin 0.7 Mg/dl 0.5-1.1 Jaffe

IMUNOSE eut

Free T4 1.27 mg/dl 0.70 – 1.55 Elisa hyr

TSH 1.42 uIU/ml 0.25- 5.0 Elisa oid


F. Progam Terapi obat
- Ketorolac
- Ondensentron
- Ceftriaxon
- Tramadol
- Deketropofen

G. Analisa Data

No. Hari/tgl/jam data masalah etiologi

1 Senin, Data Subjektif : Risiko Pemakaian


tinggi kateter secara
30 Januari - Pasien menyatakan
infeksi berkelanjutan,
sudah menggunakan
2017
kateter untuk BAK
10.00 selama 3 minggu.

Data Objektif :

- Terpasang selang
kateter.

- Urine tampung 350


CC

- Tampak kemerahan
pada glan penis.
H. Rumusan Diagnosa Keperawatan’
1. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan pemakaian selang kateter secara
berkelanjutan

I. Nursing Care Plane


No. Diagnosa Tujuan Planning

Keperawatan

1. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Hitung tanda-tanda vital.


infeksi tindakan keperawatan
berhubungan selama 1x1 jam 2. Berikan perawatan selang kateter
dengan pemakaian diharapkan risiko 3. Kaji kebutuhan penggantian
selang kateter tinggi infeksi mampu selang kateter setiap 3 hingga 6 hari.
secara dihindari dengan
berkelanjutan kriteria hasil : 4. Pantau kebersihan kateter setiap
hari.
1. Tanda-tanda vital
normal. 5. Pantau tanda-tanda infeksi.

2. Tidak ada tanda 6. Ajarkan cara bladder training.


infeksi.
7. Kolaborasi dalam pemberian
3. pasien nyaman antibiotik.Ceftriaxon 1 x 2 gram.
J. Implementasi

No. Tgl/jam DP Tindakan Respon Klien TTD

1. 30 – 01 - 1 - Monitor TTV pasien - Hasil TTV

2017 / - Reposisi selang TD : 130/90 mmHg

10.10 kateter dengan baik RR : 23x/ menit

serta desinfeksi Nadi : 98x/ menit

bethadine apabila - Kateter masih bagus, tidak

kotor pada area ada kotoran di area

kateter pemasangan kateter.

- Mengganti kateter - Klien mengatakan kateter

apabila sudah lebih terpasang aru 2 hari

dari 5 hari - Area pemasangan Kateter

- Kaji adanya tanda tidak ditemukan adanya

infeksi seperti rubor, tanda tanda infeksi

dolor, tumor, kalor, - Klien memahami cara

fungsio laesa pada bladder training

area yang terpasang

kateter

- Ajarkan bladder

training pada klien

- Kolaborasi obat

ceftriaxon
K. Evaluasi

No. Tgl/jam DP Catatan Perkembangan TTD

1. 30-01- 1 S: klien mengatakan merasa nyaman an klien mengerti cara


bladder training yang benar
2017 /
O: - tidak ada tanda tanda infeksi pada area pemasangan
10.30
kateter

A: Masalah teratasi

P: Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai