Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

P DENGAN HNP
(HERNIA NUKLEUS PULPOSUS)
DIRUANG GERIATRI LANTAI DASAR RSUP Dr. Kariadi Semarang
I. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 27 Februari 2019 diruang Geriatri
Dasar RSUP Dr. Kariadi Semarang secara Autoanamnesa
A. Identitas

1. Identitas klien
Nama : Tn.P
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Semarang
No RM : C73xxx
Tanggal masuk RS : 18 Februari 2019
Jam : 18:40 WIB
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. D
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Semarang
Hubungan dengan pasien : Anak
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri pada pinggang bagian bawah, menjalar sampai ke
kaki
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien masuk ke IGD pada tanggal 18 Februari 2019 atas rujukan RS
Pantiwilasa Citarum. Dengan keluhan nyeri pinggang bagian bawah
menjalar sampai ke kaki. Pasien mendapatkan beberapa tindakan antara
lain anamnesa, pemasangan infus NaCl 0,9% 20tpm, ketorolac 30mg,
metilprednisolon 62,5 mg, dan beberapa terapi injeksi lainnya, kemudian
di bawa ke ruang geriatric dasar, diruangan pasien mendapatkan beberapa
tindakan pemeriksaan seperti pemeriksaan USG, laboratorium. Saat di kaji
pasien mengeluh nyeri pada eksterimtas bawah kiri, P : Nyeri karna HNP,
Q : nyeri seperti tertusuk, R : nyeri di kaki kiri, S : skala nyeri 6, T: Hilang
Timbul
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan bahwa selama kurang lebih 30 tahun bekerja sebagai
kuli bangunan dan 8 tahun sebagai tukang sampah keliling, pasien
menpunyai riwayat sering mengangkat benda berat, 3 bulan yang lalu
pasien memeriksakan dirinya di poli RS Pantiwilasa Citarum, kemudian
dirawat selama satu minggu.

4. Riwayat kesehatan keluarga


pasien mengatakan dalam anggota keluarga tidak ada yang menderita
penyakit yang sama, anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular dan menurun seperti DM, Hipertensi, Asma, Hepatitis.
5. Genogram

Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal Serumah

Tn. P merupakan kepala rumah tangaa, Tn. P mempunyai anak 4 dan ketiga
anaknya sudah berumah tangga. Tn. P tinggal bersama istrinya, serta anak,
mantu dan cucu dari anaknya yang no 3 dan juga bersama anaknya yang no 4.

1. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL


A. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke dokter untuk
diperiksakan dan mendapatkan pengobatan.

B. Pola Nurtisi –Metabolik


Sebelum sakit : Pasien makan 3 x/hari, porsi makan cukup, nasi, lauk dan sayur.

Selama sakit : Pasien makan diit yang diberikan RS yaitu diit biasa, pasien
makan hanya habis 1/2 porsi yang diberikan. Pasien mengeluh badannya lemas.

C. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1 x/hari setiap pagi, konsistensi
padat,bau khas feses, BAK 5-7 x/hari.

Selama sakit : Pasien mengatakan BAB 1 x/hari. BAK 5-7 x/hari.


D. Pola Latihan-Aktivitas
Sebelum sakit : Pasien dapat beraktivitas mandiri tanpa bantuan orang lain.

Selama sakit : Pasien beraktivitas dibantu oleh keluarga.

Penilaian Aktifitas
INDEKS KATZ
NO Macam ADL SKORE
0 1 2 3 4
1 Makan V
2 Kontinen ( BAB/BAK ) V
3 Berpindah V
4 Mandi V
5 Ke kamar kecil V
6 Berpakaian V
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Semua dengan bantuan
Tahapan aktivitas diatas kemudian disebut dengan Indeks Katz secara beru-
rutan, sebagai berikut :
a. Indeks Katz A : mandiri untuk aktivitas 6
b. Indeks Katz B : mandiri untuk aktivitas 5
c. Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan 1 fungsi lain
d. Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dreesing dan fungsi lain
e. Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dreesing, toileting, dan 1 fungsi
lain
f. Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dreesing, toileting, transfer-ring,
dan 1 fungsi 1 fungsi lain
g. Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas
Kesimpulan: pasien berada pada posisi Indeks katz D
E. Pola Kognitif Perseptual
Pasien mengatakan masih bisa melihat dan mendengar dengan baik, pengecapan
masih normal dan tidak mengalami penurunan, indera penciuman masih baik
dan tidak mengalami penurunan, pasien mengatakan masih ingat tanggal lahir,
tempat tinggal, jumlah saudara, jumlah anak.
PENILAIAN PASIEN RESIKO JATUH (MORSE FALL SCALE)
N Risiko Skor Tgl 25-2-19 Tgl 26-2-19 Tgl 27-19
o
1 Mempunyai riwayat jatuh,baru 0 0 0
atau dalam 3 bulan terakhir
( ) Tidak 0
( ) Ya 25
2 Diagnosis sekunder : apakah 0 0 0
lansia memiliki lebih dari 1 0
penyakit 25
( ) Tidak
( ) Ya
3 Ambulasi berjalan 0 0 0
( ) Bedrest/dibantu perawat 0
( ) Penyangga/tongkat/kursi roda 15
( ) Mencengkram furniture 30
4 Terpasang IV line/pemberian 20 20 20
heparin/obat lain yang
digunakan mempunyai efek
sampai jatuh
( ) Tidak 0
( ) Ya 20
5 Cara berjalan/berpindah 10 10 10
( ) Normal/bedrest/mobilisasi 0
( ) Kelelahan dan lemah 10
( ) Keterbatasan/terganggu 20
6 Status mental
( ) Normal/sesuai kemampuan 0
diri 0 0 0
( ) Lupa keterbatasan diri/ 15
penurunan kesadaran
Total skor 30 30 30

Keterangan :
Skor >51 risiko tinggi
Skor 25-50 risiko rendah
Skor 0-24 tidak beresiko

Kesimpulan: pasien berisiko rendah resiko jatuh dengan nilai (30)

Pengkajian Fungsi Kongnitif


NO ITEM PERTANYAAN BENAR SALAH
1 Jam berapa sekarang ? V
Jawaban : Jam 8 pagi
2 Tahun berapa sekarang ? V
Jawaban : 2019
3 Kapan bapak/ibu lahri ? V
Jawaban : 08 Juli 1957
4 Berapa umur bapak/ibu sekarang ? V
Jawaban : 62 Tahun
5 Di mana alamat bapak/ibu sekarang ? V
Jawaban : Semarang
6 Berapa jumlah anak bapak/ibu sekarang ? V
Jawaban : 4 orang anak
7 Berapa jumalah anggota keluarga yang tinggal bersama V
bapak/ibu sekarang?
Jawaban : 2 orang anak, 1 menantu, 1 cucu
8 Tahun berapa hari kemerdekaan indonesia ? V
Jawaban : 17 Agustus 1945
9 Siapa nama Presiden RI sekarang? V
Jawaban : Jokowi
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1? V
Jawaban :
20,19,18,17,16,15,14,13,12,11,10,9,8,7,6,5,4,3,2,1
JUMLAH BENAR 10
Keterangan :
Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
F. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya tidur ± 5-6 jam /hari. Pasien jarang
tidur siang.

Selama sakit : Pasien mengatakan tidur ± 4-5 dan sering terganggu, sering
terbangun

G. Pola Konsep Diri-persepsi Diri


Klien mengatakan berperan sebagai kepala keluarga dan pembuat keputusan
dirumah. Klien mengatakan sudah tidak bekerja.
H. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan sebagai seorang ayah dari 4 anak dan kakek dari 4 cucu,
hubungan dengan keluarga tampak harmonis

I. Pola Reproduksi/Seksual
Pasien mempunyai 4 anak dengan istrinya, pasien menikah 1 kali

J. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )


Pasien mengatakan setiap ada masalah dibicarakan dengan keluarga.
Pengkajian Skala Depresi Geriatri

1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? Ya TIDAK (1)


2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan
anda? YA Tidak (1)
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? Ya TIDAK (0)
4. Apakah anda sering merasa bosan? Ya TIDAK (0)
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? Ya TIDAK (1)
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada
anda? YA Tidak (1)
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda? YA Tidak (0)
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya YA Tidak (1)
9. Apakah anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru? Ya TIDAK (())
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda
dibanding kebanyakan orang? Ya TIDAK (0)
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan?
Ya TIDAK (1)
12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat
ini? YA Tidak (1)
13. Apakah anda merasa anda penuh semangat? Ya TIDAK (1)
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Ya TIDAK
(0)
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya daripada
anda? YA Tidak (1)
Keterangan :
Skor: Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan huruf besar Setiap
jawaban bercetak tebal dan berhuruf besar mempunyai nilai 1
Skor 5 – 9 : Depresi Ringan sampai sedang
Skor 10 – 15 : Depresi Berat
Skor 0 – 5 : Normal
Kesimpulan: pasien berada pada posisi depresi ringan- sedang
K. Pola Keyakinan Dan Nilai
Klien mengatakan dirinya dan keluarga beragama Islam, sehingga kegiatan
keagamaan yang dilakukan klien dan keluarga adalah kegiatan yang dilakukan
umat muslim seperti sholat wajib dan mengaji.

2. PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Lemah
 Tingkat Kesadaran : Composmentis
 GCS Eyes : 4 ,Motorik : 6. Verbal : 5
A. Tanda – Tanda Vital
 TD : 120/90 mmHg
 Nadi : 82x/menit
 RR : 20x/menit
 S : 36,5oC
 BB : 43 kg
 TB : 158 cm
 IMT = BB/TB2
= 17, 9( Kurang)

B. Pemeriksaan Head To Toe


1. Kepala : bentuk mesocepal, rambut memutih/beruban
rambut bersih
2. Mata : penglihatan masih baik, konjungtiva tidaanemis,
sclera tidak ikterik
3. Hidung : simetris , bersih, tidak ada rinorea
4. Mulut dan tenggorokan : Mukosa bibir lembab, tidak memakai gigi palsu
5. Telinga : Simetris, pendengaran kurang jelas, tidak
menggunakan alat bantu
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan JVP
7. Dada
 Thorak
Inspeksi : bentuk dada simetris, ekspansi dada maksimal, tidak tampak
penggunaan otot – otot bantu pernafasan
Palpasi : Taktil fremitus paru kiri sama dengan paru kanan
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler
 Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
Palpasi : cordis teraba pada SIC V mid clavicula
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I – II murni, tidak ada gallop, tidak ada mur-mur
8. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada pembesaran hepar maupun lien, tidak ada nyeri
tekan
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 12 x / menit
9. Genetalia : Tampak bersih, tidak terpasang DC
10. Integmumen : turgor kulit kering, kapiler reffil 2 detik, tidak ada lesi pada
kulit
11. Ekstermitas
 Pemeriksaan kekuatan otot : 5 5
5 3
 Ekstermitas atas : Terpasang infus NaCl 20 tpm pada tangan
kanan, tangan kiri bebas bergerak, tidak ada oedem.
 Ekstermitas bawah : Tidak ada edema
Pengkajian Skala Norton
No Keadaan pasien Skor nilai
1 Kondisi fisik umum
Baik 4
Lumayan 3
Buruk 2 4
Sangat buruk 1

2 Kesadaran
Composmentis 4
Apatis 3
Konfus/sopor 2 4

Stupor/koma 1

3 Aktivitas
Ambulan 4
Ambulan dengan bantuan 3
Hanya bisa duduk 2 1
Tiduran 1

4 Mobilitas
Bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3 2
Sangat terbatas 2
Tidak bisa bergerak 1
5 Inkontinesia
Tidak ada 4
Kadang-kadang 3
Sering inkontinesia urine 2 3
Inkontinesia alvi/urine 1

Total Skor 14
Keterangan :
Skor < 14 : Resiko tinggi terjadinya ulkus dekubitus
Skor < 12 : Peningkatan risiko 50x lebih besar terjadinya ulkus
dekubitus
Skor 12-13 : Resiko sedang
Skor > 14 Resiko kecil
Kesimpulan: pasien berisiko sedang terkena dekubitus
Hasil Laboratorium Patologi Klinik 26-02-2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KETERANGAN


NORMAL
KIMIA KLINIK
LDH 426 U/dL 120 – 246 H
Asam Urat 8.6 mg/mL 3.5 – 7.2 H
Imunologi
CEA 1.01 ng/mL 0.00 – 5.00
PSA Total (Prostat) 0.18 ng/mL 0.00 – 4.5

Hasil Laboratorium Patologi Klinik 26-02-2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KETERANGAN


HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 8 g/dL 13.00 – 16.00 L
Hematokit 24.9 % 40 – 54 L
Eritrosit 2.88 10ˆ6/uL 4.4 – 5.9 L
MCH 27.8 Pg 27.00 – 32.00
MCV 86.5 fL 76 – 96
MCHC 32.1 g/dL 29.00 – 36.00
Leukosit 31.5 10ˆ3/uL 3.8 – 10.6 H
Trombosit 241 10ˆ3/uL 150 – 400
RDW 15 % 11.60 – 14.80 H
MPV 9.6 fL 4.00 – 11.00
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 122 mg/dL 80 – 160

Hasil Laboratorium Patologi Klinik 21-02-2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KETERANGAN


HEMATOLOGI
Hitung Jenis +
Gambaran Darah
Hitung Jenis
Eosinofil 0 % 1–3
Basofil 0 % 0–2
Batang 1 % 2–5
Segmen 35 % 47 – 80
Limfosit 59 % 20 – 40
Monosit 1 % 2 – 10
Lain-lain MIELOSIT: 1%
AMC: 3%
Gambaran Darah
Tepi
Eritrosit SEBARAN ERITROSIT LONGGAR ANISOSITOSIS RINGAN (NORMOSIT,
MIKROIT)
POIKILOSITOSIS RINGAN (TEAR DROP, OVALOSIT, PEAR SHAPE)
POLIKROMASI (+)
Trombosit ESTIMASI JUMLAH NORMAL
BENTUK NORMAL
Leukosit ESTIMASI JUMLAH MENINGKAT LIMFOSITOSIS, LIMFOSIT ATYPICAL
(+)
DIDAPATKAN AMC 3%
Hasil Laboratorium Patologi Klinik 20-02-2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KETERANGAN


NORMAL
HEMATOLOGI
Retikulosit 2.42 % 0.5 – 1.5 H
KIMIA KLINIK
TIBC 240 ug/dL 250 – 450 L
Glukosa Sewaktu 130 mg/dL 80 – 160
Serum Iron/Fe 46 ug/dL 50 – 175 L
Albumin 2.9 g/dL 3.4 – 5.0 L
IMMUNOSEROLOGI
Feritin 418.9 ng/mL 30 – 350 H

PEMERIKSAAN USG ABDOMEN 25/02/2019

KLINIS AZOTEMIA SPLENOMEGALY

Hepar : ukuran tak membesar, parenkim 15pilepsy, ecogenesitas, parenkim


normal

Duktus biliaris : intra dan ekstra heparial tak melebar

Vesika felea : tak tampak jelas struktur vesika felea

Pankreas : parenkim homogan tak tampak masa maupun kalsifikasi

Ginjal kanan : bentuk dn ukuran nomal, batas kortikomeduler jelas tak tampak
penipsankoteks, tampak ecogenesitas, parenkim meningkat sama dengan hepar , tak
tampak batu, PCS tak melebar ureter proksimal tak mlebar

Ginjal kiri : berubah dan ukuran normal, batas kortikomeduler jelas tak tampak
penipisan korteks tampak ecogenesitas parenkim meningkat sama dengan hepar,tak
tampak batu, PCS tak melebar ureter proksimal tk melebar

Lien : membesar ukuran ± 15,05 cm, tak tampak masa V lienalis melebar

Aorta : tak tampk nodul paraaorta

Vesiula urinaria: dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak batu tak
tampakmassa
Prostat : ukuran tak membesar (volume transabdominal ±12.36 ml, tak tampak
kalsifikasi, tak tampak nodul

Tampak cairan bebas penvesika

Tampak cairan supradiagfragma kanan kiri

KESAN

 Splenomegal disertai pelebaran vena lienalis


 Peningkatan ecogenesitas ginjal kanan dan kiri (sesuai Brenbridge 1) curiga
proses 16pilep kedua ginjal
 Multple lesi hiperekoik kecil-kecil tanpa acoustic shadow pada upper-inter-
lower pole ginjal kanan nefrokalsinosis
 Ascites minimal paravesika
Efusi pleura dupleks mnimal

PEMERIKSAAN RADIOLOGI: X FOTO VERTEBRA LUMBO

KLINIS : HNP LUMBAL

 Alignment baik, tak tampak listhesis


 Tampak osteofit pada aspek lateral dan anterior corpus vertebrata 1,2-4
 Tak tampak pemipihan corpus maupun diskontinuitas pada vertebrata lumbal
 Tak tampak lesi litik, sklerotik, maupun destruksi pada vertebrata lumal
 Pedikel, processus transversus, dan processus spinosus baik
 Tak tampak penyempitan diskus dan foramen intervertebralumbal
 Sacroilliac joint kanan kiri baik

KESAN :

 Spondylosis lumbails
 Tak tampak penyempitan diskus dan foramen intervertebralis, vertebra lumbal

PEMERIKSAAN RADIOLOGI: X FOTO THORAKS AP SEMIERECT –


LATERAL

KLINIS : HNP LUMBAL

COR : Bentuk dan letak jantung normal

Etrocardiac an retrosternal space tak tampak menyempit

PULMO : Corakan 16pilepsy tampak meningkat, tampak bercak pada lapangan


tengah paru kanan kii dan paracardial kanan
Tampak perselubungan inhomogen pada lateral hemithoraks kanan setinggi corpus
vertebrata th 4-5

Tampak penebalan 17pileps minor disertai 17pilepsy17i di sekitarnya


hemidiafragma kanan setingi costa 0 posterior

Sinus costofrenikus kanan kiri lancip

KESAN :

 COR tak membesar


 Gambaran brochopnemonia
 Cenderung loculated pleural effusion kanan

Terapi Obat

No Nama Obat Dosis Rute Indikasi


1 NaCl 0,9% 20 tpm IV merupakan obat yang biasa
digunakan untuk mengganti cairan
tubuh yang hilang karena beberapa
17pilep.
2 Methylprednisolon 62,5 IV  Antiinflamasi pada berbagai
mg/8jam kondisi seperti pada penyakit
reumatik
 Antialergi
 Terapi insufisensi adrenal
 Terapi pendampuling untuk
asma
3 Ketorolac 30 ml/ 8 IV Ketorolac diindikasikan untuk
jam penatalaksanaan jangka pendek
terhadap nyeri akut sedang sampai
berat setelah prosedur bedah. Durasi
total Ketorolac tidak boleh lebih
dari lima hari. Ketorolac secara
parenteral dianjurkan diberikan
segera setelah operasi. Harus diganti
ke 17pilepsy17 17pilepsy17is
sesegera mungkin, asalkan terapi
Ketorolac tidak melebihi 5 hari.
Ketorolac tidak dianjurkan untuk
digunakan sebagai obat prabedah
17pilepsy17 atau untuk analgesia
17pilepsy17 karena belum diadakan
penelitian yang adekuat mengenai
hal ini 17pilepsy17i diketahui
mempunyai efek menghambat
biosintesis prostaglandin atau
kontraksi 17pile dan sirkulasi fetus.
4 Ranitidine 50 mg/ 12 IV Ulkus duodenum, ulkus gaster jinak,
jam 17pilepsy17is refluks.
5 Diazepam 2 mg/ 12 PO Diazepam digunakan untuk
jam mengatasi kecemasan, efek samping
18pileps, dan kejang. Obat ini juga
digunakan untuk menenangkan otot
yang kejang dan membius pasien
sebelum melakukan operasi.
6 Vit. B1 B6 B12 1 tab/ 8 PO Membantu memenuhi kebutuhan
jam vitamin B1, B6, B12
7 Asam Folat 1 mg/ 24 PO asam folat digunakan untuk
jam mengobati kekurangan asam folat
dan beberapa jenis anemia
(kekurangan sel darah merah) yang
disebabkan oleh kekurangan asam
folat.
8 NaCl Caps 500 mg/ 8 PO  Pemeliharaan osmolaritas
jam  Regulasi konduksi saraf
 Regulasi kontraksi otot
 Regulasi fungsi ginjal
9 Gabapentin 100 mg/ 8 PO Mengendalikan 18pilepsy dan rasa
jam sakit akibat kerusakan pada saraf.
10 N.asetylsistein 200 mg/ 8 PO Acetylcysteine adalah obat
jam golongan mukolitik yang berfungsi
untuk mengencerkan dahak yang
menghalangi saluran pernapasan.
11 Ampisilin Sulbactam 1,5 gr/ 8 IV Ampicillin / Sulbactam
jam diindikasikan untuk perawatan
Infeksi bakteri, Infeksi bakteri,
Infeksi intraabdominal, Infeksi
ginekologi, Kulit atau infeksi
jaringan lunak, Infeksi bedah dan
kondisi lainnya.
Analisa data
No. Data Problem Etiologi
1. DS : Nyeri akut (00132) Agen cedera biologis
- Pasien mengatakan yeri di pinggang
bagian bawah
P : nyeri HNP
Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : Nyeri bagian kaki kiri
S : skala 6
T : nyeri hilang timbul
- Klien mudah terbangun saat tidur
DO :
- Pasien tampak gelisah
- Pasien terlihat meringis kesakitan
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
RR : 24 x/menit
N : 90 x/menit
S : 37 C
2. DS : Hambatan Gangguan
 pasien mengatakan nyeri saat mobilitas di tempat neuromuskular
bergerak tidur (00091)
 pasien mengatakan kesehariannya
hanya tidur terlentang
 pasien mengatakan semua aktivitas
sehari-hari dibantu oleh keluarganya

DO :
 pasien tampak hanya tiduran sja
 pasien terlihat lemah
 pasien mengalami penurunan
kekuatan otot
5 5
5 3

3. DS : Ketidakseimbangan Asupan diet kurang


- Klien mengatakan tidak nafsu makan nutrisi kurang dari
DO : kebutuhan (00002)
 A : BB : 43 kg, TB : 158 cm
IMT = BB/TB2 = 17, 9( Kurang)
 B : Hb = 8, Albumin = 2,9
 C : Turgor kulit kering, tidak sianosis,
psien terlihat lemas
 D : Diit biasa, hanya habis ½ porsi
Diagnosa Keperawatan

I. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan asupan


diet kurang
II. Hambatan mobilitas di tempat tidur berhubungan dengan gangguan
neuromuskulr
III. Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera biologis

Rencana Keperawatan

No Tujuan & NOC NIC


DP
I Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam masalah NIC
nutrisi kurang dari kebutuhan klien dapat teratasi maka masalah akan teratasi
dengan kriteria hasil : Manajemen Nutrisi (1100)
NOC :
 Kaji adanya tanda dan
Status Nutrisi (1004): gejala alergi pada
makanan
Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak  Atur diet yang di anjurkan
menyimpang menyimpang menyimpang menyimpang menyimpang  Anjurkan keluarga
dari rentang dari rentang dari rentang dari rentang dari rentang
membawa makanan yang
normal normal normal normal normal
di sukai pasien
Asupan 1 2 3 4 5
gizi  Anjurkan pasien makan
Asupan 1 2 3 4 5 sesuai diet yang diberikan
makanan  Monitor kecenderungan
Asupan 1 2 3 4 5 BB naik dan turun pada
cairan pasien
Energi 1 2 3 4 5  Berikan pendidikan
Rasio 1 2 3 4 5 kesehatan terkait diet
BB/TB untuk DM
 Monitor kalori dan intake
nutrisi
 Pantau TTV
II Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah Pengaturan posisi:
keperawatan hambatan mobilitas tempat tidur dapat teratasi dengan kriteria Neurologis (0844)
hasil:
Status neurologi sensori tulang punggung/ fungsi motorik (0914)  Pertahankan posisi yang
tepat saat mengatur posisi
Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak pasien
Indikator
terganggu terganggu terganggu terganggu terganggu  Berikan tempat tidur
Gerakan yang tepat (tidak terlalu
kepala 1 2 3 4 5 keras dan tidak terlalu
dan bahu
empuk)
Kekuatan  Pertahankan kesejajaran
otot tubuh tubuh yang tepat
1 2 3 4 5
bagian
atas  Pasang korset tulang
Kekuatan belakang
tubuh
1 2 3 4 5
 Monitor kemampuan
bagian pasien saat terpasang
bawah
penopang atau korset
Gerakan
1 2 3 4 5 tulang belakang
involunter
Refleks  Instruksikan pasien
tendon 1 2 3 4 5 postur tubuh dan
dalam pergerakan yang tepat
saat melakukan aktivitas
 Dukung pasien untuk
berpartisipasi dalam
Pengetahuan : Mekanika tubuh (1827) perubahan posisi
Tidak Sangat
Indikator terbatas sedang banyak Peningakatan mekanika
ada banyak
Kurva tulang
tubuh (0140)
1 2 3 4 5
belakang normal
Postur tubuh berdiri
 Bantu pasien untuk
1 2 3 4 5 melakukan latihan fleksi
yang tepat
Latihan untuk untuk memfasilitasi
memperbaiki postur 1 2 3 4 5 mobilisasi punggung,
tubuh sesuai indikasi
Latihan untuk
meningkatkan 1 2 3 4 5
 Edukasi pasien / keluarga
mobilitas sendi tentang frekuensi dan
Latihan untuk jumlah pengulangan dari
meningkatkan untuk setiap latihan
1 2 3 4 5
meningkatkan
 Monitor perbaikan postur
kekuatan otot
(tubuh) mekanika tubuh
pasien
 Berikan informasi
tentang kemungkinan
posisi penyebab nyeri
otot atau sendi
III Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam maka masalah NIC :
nyeri akan teratasi dengan kriteria hasil : Paint Management (1400)
Kontrol nyeri (1605) - Lakukan pengkajian
Tidak Jarang Kadang- Sering Secara nyeri
pernah menunju kadang menunju konsisten - Observasi non verbal
menunju kkan menunju kkan menun-
kkan kkan jukan - Ajarkan teknik non-
Mengenali 1 2 3 4 5 farmakologis
kapan nyeri - Kontrol nyeri
Menggambarkan 1 2 3 4 5 - Kolaborasi : pemberian
faktor analgesik
penyebab nyeri
Menggunakan 1 2 3 4 5
tindakan
pencegahan
Pengurangan 1 2 3 4 5
nyeri tanpa
analgesik
Menggunakan 1 2 3 4 5
analgesik yang
direkomendasikan
Melaporkan nyeri 1 2 3 4 5
terkontrol

Anda mungkin juga menyukai