P DENGAN HNP
(HERNIA NUKLEUS PULPOSUS)
DIRUANG GERIATRI LANTAI DASAR RSUP Dr. Kariadi Semarang
I. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 27 Februari 2019 diruang Geriatri
Dasar RSUP Dr. Kariadi Semarang secara Autoanamnesa
A. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Tn.P
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Semarang
No RM : C73xxx
Tanggal masuk RS : 18 Februari 2019
Jam : 18:40 WIB
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. D
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Semarang
Hubungan dengan pasien : Anak
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri pada pinggang bagian bawah, menjalar sampai ke
kaki
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien masuk ke IGD pada tanggal 18 Februari 2019 atas rujukan RS
Pantiwilasa Citarum. Dengan keluhan nyeri pinggang bagian bawah
menjalar sampai ke kaki. Pasien mendapatkan beberapa tindakan antara
lain anamnesa, pemasangan infus NaCl 0,9% 20tpm, ketorolac 30mg,
metilprednisolon 62,5 mg, dan beberapa terapi injeksi lainnya, kemudian
di bawa ke ruang geriatric dasar, diruangan pasien mendapatkan beberapa
tindakan pemeriksaan seperti pemeriksaan USG, laboratorium. Saat di kaji
pasien mengeluh nyeri pada eksterimtas bawah kiri, P : Nyeri karna HNP,
Q : nyeri seperti tertusuk, R : nyeri di kaki kiri, S : skala nyeri 6, T: Hilang
Timbul
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan bahwa selama kurang lebih 30 tahun bekerja sebagai
kuli bangunan dan 8 tahun sebagai tukang sampah keliling, pasien
menpunyai riwayat sering mengangkat benda berat, 3 bulan yang lalu
pasien memeriksakan dirinya di poli RS Pantiwilasa Citarum, kemudian
dirawat selama satu minggu.
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal Serumah
Tn. P merupakan kepala rumah tangaa, Tn. P mempunyai anak 4 dan ketiga
anaknya sudah berumah tangga. Tn. P tinggal bersama istrinya, serta anak,
mantu dan cucu dari anaknya yang no 3 dan juga bersama anaknya yang no 4.
Selama sakit : Pasien makan diit yang diberikan RS yaitu diit biasa, pasien
makan hanya habis 1/2 porsi yang diberikan. Pasien mengeluh badannya lemas.
C. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1 x/hari setiap pagi, konsistensi
padat,bau khas feses, BAK 5-7 x/hari.
Penilaian Aktifitas
INDEKS KATZ
NO Macam ADL SKORE
0 1 2 3 4
1 Makan V
2 Kontinen ( BAB/BAK ) V
3 Berpindah V
4 Mandi V
5 Ke kamar kecil V
6 Berpakaian V
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Semua dengan bantuan
Tahapan aktivitas diatas kemudian disebut dengan Indeks Katz secara beru-
rutan, sebagai berikut :
a. Indeks Katz A : mandiri untuk aktivitas 6
b. Indeks Katz B : mandiri untuk aktivitas 5
c. Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan 1 fungsi lain
d. Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dreesing dan fungsi lain
e. Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dreesing, toileting, dan 1 fungsi
lain
f. Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dreesing, toileting, transfer-ring,
dan 1 fungsi 1 fungsi lain
g. Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas
Kesimpulan: pasien berada pada posisi Indeks katz D
E. Pola Kognitif Perseptual
Pasien mengatakan masih bisa melihat dan mendengar dengan baik, pengecapan
masih normal dan tidak mengalami penurunan, indera penciuman masih baik
dan tidak mengalami penurunan, pasien mengatakan masih ingat tanggal lahir,
tempat tinggal, jumlah saudara, jumlah anak.
PENILAIAN PASIEN RESIKO JATUH (MORSE FALL SCALE)
N Risiko Skor Tgl 25-2-19 Tgl 26-2-19 Tgl 27-19
o
1 Mempunyai riwayat jatuh,baru 0 0 0
atau dalam 3 bulan terakhir
( ) Tidak 0
( ) Ya 25
2 Diagnosis sekunder : apakah 0 0 0
lansia memiliki lebih dari 1 0
penyakit 25
( ) Tidak
( ) Ya
3 Ambulasi berjalan 0 0 0
( ) Bedrest/dibantu perawat 0
( ) Penyangga/tongkat/kursi roda 15
( ) Mencengkram furniture 30
4 Terpasang IV line/pemberian 20 20 20
heparin/obat lain yang
digunakan mempunyai efek
sampai jatuh
( ) Tidak 0
( ) Ya 20
5 Cara berjalan/berpindah 10 10 10
( ) Normal/bedrest/mobilisasi 0
( ) Kelelahan dan lemah 10
( ) Keterbatasan/terganggu 20
6 Status mental
( ) Normal/sesuai kemampuan 0
diri 0 0 0
( ) Lupa keterbatasan diri/ 15
penurunan kesadaran
Total skor 30 30 30
Keterangan :
Skor >51 risiko tinggi
Skor 25-50 risiko rendah
Skor 0-24 tidak beresiko
Selama sakit : Pasien mengatakan tidur ± 4-5 dan sering terganggu, sering
terbangun
I. Pola Reproduksi/Seksual
Pasien mempunyai 4 anak dengan istrinya, pasien menikah 1 kali
2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah
Tingkat Kesadaran : Composmentis
GCS Eyes : 4 ,Motorik : 6. Verbal : 5
A. Tanda – Tanda Vital
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,5oC
BB : 43 kg
TB : 158 cm
IMT = BB/TB2
= 17, 9( Kurang)
2 Kesadaran
Composmentis 4
Apatis 3
Konfus/sopor 2 4
Stupor/koma 1
3 Aktivitas
Ambulan 4
Ambulan dengan bantuan 3
Hanya bisa duduk 2 1
Tiduran 1
4 Mobilitas
Bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3 2
Sangat terbatas 2
Tidak bisa bergerak 1
5 Inkontinesia
Tidak ada 4
Kadang-kadang 3
Sering inkontinesia urine 2 3
Inkontinesia alvi/urine 1
Total Skor 14
Keterangan :
Skor < 14 : Resiko tinggi terjadinya ulkus dekubitus
Skor < 12 : Peningkatan risiko 50x lebih besar terjadinya ulkus
dekubitus
Skor 12-13 : Resiko sedang
Skor > 14 Resiko kecil
Kesimpulan: pasien berisiko sedang terkena dekubitus
Hasil Laboratorium Patologi Klinik 26-02-2019
Ginjal kanan : bentuk dn ukuran nomal, batas kortikomeduler jelas tak tampak
penipsankoteks, tampak ecogenesitas, parenkim meningkat sama dengan hepar , tak
tampak batu, PCS tak melebar ureter proksimal tak mlebar
Ginjal kiri : berubah dan ukuran normal, batas kortikomeduler jelas tak tampak
penipisan korteks tampak ecogenesitas parenkim meningkat sama dengan hepar,tak
tampak batu, PCS tak melebar ureter proksimal tk melebar
Lien : membesar ukuran ± 15,05 cm, tak tampak masa V lienalis melebar
Vesiula urinaria: dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak batu tak
tampakmassa
Prostat : ukuran tak membesar (volume transabdominal ±12.36 ml, tak tampak
kalsifikasi, tak tampak nodul
KESAN
KESAN :
Spondylosis lumbails
Tak tampak penyempitan diskus dan foramen intervertebralis, vertebra lumbal
KESAN :
Terapi Obat
DO :
pasien tampak hanya tiduran sja
pasien terlihat lemah
pasien mengalami penurunan
kekuatan otot
5 5
5 3
Rencana Keperawatan