Silabus Pengauditan 1 20192020 PDF
Silabus Pengauditan 1 20192020 PDF
SILABUS PENGAUDITAN 1
SEMESTER 1 TAHUN AKADEMIK 2019/2020
A. DENTITAS MATAKULIAH
Nama Matakuliah: Pengauditan 1
Kode Matakuliah: AKT 305
Bobot SKS: 3 SKS
Program Studi: Program S1 Akuntansi
Waktu Pertemuan: 14 Kali Tatap Muka @ 150 Menit
2 Kali Ujian @ 120 Menit
B. DESKRIPSI
Ada dua bagian utama yang dibahas dalam Pengauditan 1, yaitu profesi auditing dan proses pengauditan.
Pada bagian profesi auditing dibahas pengauditan dan jasa asurans, audit laporan keuangan historis dan
laporan auditor independen, serta kode etik profesional akuntan publik. Pada bagian proses pengauditan
dibahas tujuan pengauditan dan tanggungjawab auditor, bukti audit dan kertas kerja audit, perencanaan
audit, materialitas dan risiko audit, pemahaman terhadap pengendalian internal, pertimbangan risiko
kecurangan, serta strategi audit keseluruhan dan program audit.
C. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran adalah metode instruksional yang digunakan di kelas dengan menitik-beratkan pada
peningkatan kemampuan dan keterampilan mahasiswa untuk menjelaskan, meniru, menganalisis, serta
menerapkan suatu konsep dan teknik dalam pengauditan. Metode pembelajaran yang digunakan dalam
matakuliah Pengauditan 1 ini adalah:
1. Ceramah
Konsep pokok pengauditan dalam setiap bab akan dijelaskan oleh dosen. Ceramah tentang konsep ini
perlu untuk memberikan pemahaman yang tepat kepada mahasiswa tentang topik yang dibahas serta
untuk mengkonfirmasi apakah pemahaman mahasiswa terhadap topik tertentu pada waktu mahasiswa
tersebut membaca bahan sebelum tatap muka di kelas sudah tepat.
2. Presentasi Kelompok
Mahasiswa secara berkelompok menyajikan topik tertentu untuk dibahas di kelas. Kelompok dan topik
untuk setiap kelompok ditentukan pada saat kuliah pertama berlangsung. Topik yang disajikan berasal dari
buku dan atau kasus.
3. Diskusi
Pertanyaan dari dosen atau mahasiswa tentang topik yang dibahas atau topik lain yang relevan disajikan di
kelas dan mahasiswa yang ditunjuk atau secara sukarela memberikan respon. Dengan tanya jawab
diharapkan terjadi komunikasi dua arah dan membuat mahasiswa lebih mengerti, memahami, dan aktif
terlibat di kelas. Untuk memastikan mahasiswa terlibat dalam diskusi, dosen dapat meminta mahasiswa
membuat ringkasan matakuliah dan menyiapkan pertanyaan di rumah.
D. PERATURAN KELAS
Agar kelas berjalan dengan baik dan berhasil mencapai tujuan kelas, mahasiswa wajibkan untuk:
1. Mendapatkan dan membaca materi kuliah sebelum kuliah.
2. Hadir di kelas tepat waktu.
3. Memenuhi kehadiran kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah tatap muka selama satu semester adalah 14 kali yang terdiri atas 7 kali sebelum UTS dan 7 kali
setelah UTS.
b. Kehadiran mimumum selama satu semester adalah 75% atau setara dengan minimum 11 kali tatap
muka.
1
c. Kehadiran minimum sebelum UTS adalah 25% (setara dengan 4 kali tatap muka) karena apabila
kehadiran sebelum UTS kurang dari 25% maka secara keseluruhan tidak akan memenuhi kehadiran
minimum 75% selama satu semester.
d. Apabila tidak memiliki kehadiran minimum 25% sebelum UTS maka mahasiswa yang bersangkutan
tidak boleh mengikuti UTS (tidak ada nama mahasiswa dalam daftar UTS).
e. Apabila tidak memiliki kehadiran minimum 75% sampai dengan kuliah akhir semester maka mahasiswa
yang bersangkutan tidak boleh mengikuti UAS (tidak ada nama mahasiswa dalam daftar UAS)
f. Ketentuan down-grade nilai karena masalah kehadiran tidak lagi berlaku.
4. Mengikuti UTS dan UAS. Mahasiswa yang mengikuti hanya salah satu ujian saja, misalnya UTS atau UAS
saja, tidak akan memperoleh nilai akhir (dengan kata lain ditandai strip pada daftar nilai).
5. Melaksanakan tugas-tugas seperti pekerjaan rumah, presentasi, dan tugas lainnya.
6. Tidak melakukan kecurangan akademik seperti menitip/dititipi tanda tangan kehadiran, menyontek saat
ujian, dan bentuk kecurangan lainnya. Mahasiswa yang terbukti melakukan kecurangan tidak akan
memperoleh nilai akhir (dengan kata lain ditandai strip pada daftar nilai)
7. Berpakaian sopan dan rapi sesuai dengan ketentuan STIE YKPN.
8. Mengaktifkan silent mode alat komunikasi selama kuliah berlangsung dan tidak keluar ruangan untuk
menerima telepon.
9. Tidak keluar ruangan untuk merokok. Mahasiswa yang kedapatan keluar ruang kuliah untuk merokok akan
memperoleh teguran dan pertimbangan pengurangan nilai tugas (aktivitas kelas tidak memenuhi).
10. Tidak meninggalkan ruang kuliah dengan waktu yang berlebihan tanpa seijin dosen.
E. EVALUASI
Keberhasilan mahasiswa mengikuti kelas ini dinilai berdasarkan:
1. Presentasi, diskusi, dan tugas-tugas lain 20%
2. Ujian tengah semester 40%
3. Ujian akhir semester 40%
Pada awalnya mahasiswa akan dinilai dalam bentuk angka dan selanjutnya akan dikonversi menjadi nilai
dalam bentuk huruf sebagai berikut:
A = 81 - 100 B+ = 74 – 77,99 C+ = 60 – 65,99
A- = 78 – 80,99 B = 70 – 73,99 C = 40 – 59,99
B- = 66 – 69,99 D = 20 – 39,99
E = 0 – 19,99
F. REFERENSI
1. Arens, Alvin A.; Elder, Randal J., Beasley, Mark S. (2014). Auditing and Assurance Services: An Integrated
Approach. Fifteenth Edition. Pearson Education Limited
2. Jusup, Al. Haryono (2014). Auditing. Edisi 2. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
3. Republik Indonesia (2011). Undang-undang Nomo 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
4. Republik Indonesia (2008). Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan
Publik.
5. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 260 tentang Komunikasi dengan Pihak
yang Bertanggungjawab dengan Tata Kelola.
6. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012).Standar Audit (SA) No. 610 tentang Penggunaan Pekerjaan
Internal Auditor.
7. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 700 tentang Perumusan Suatu Opini dan
Pelaporan Atas Laporan Keuangan.
8. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 705 tentang Modifikasi Terhadap Opini
dalam Laporan Auditor Independen.
9. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 706 tentang Paragraf Penekanan Suatu
Hal dan Paragraf Lain dalam Laporan Auditor Independen.
10. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 720 tentang Tanggungjawab Auditor atas
Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan.
11. Institute Akuntan Publik Indonesia (2008). Kode Etik Profesi Akuntan Publik.
12. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 200 tentang Tujuan Keseluruhan Auditor
Independen dan Pelaksanaan Suatu Audit Berdasarkan Standar Perikatan Audit.
13. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 240 tentang Tanggungjawab Auditor
Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan.
14. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 250 tentang Pertimbangan atas Peraturan
Perundang-undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan.
2
15. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 315 tentang Pengidentifikasian dan
Penilaian Risiko Salah Saji Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya.
16. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 500 tentang Bukti Audit.
17. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 230 tentang Dokumentasi Audit.
18. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 300 tentang Perencanaan Audit atas
Laporan Keuangan.
19. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 210 tentang Persetujuan atas Syarat-
syarat Perikatan Audit,
20. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 620 tentang Penggunaan Pekerjaan
Seorang Pakar Auditor.
21. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 520 tentang Prosedur Analitis.
22. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 320 tentang Materialitas dalam
Perencanaan dan Pelaksanaan Audit.
23. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 240 tentang Tanggungjawab Auditor
Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan.
24. Institut Akuntan Publik Indonesia (2012). Standar Audit (SA) No. 330 tentang Respon Auditor terhadap
Risiko yang Dinilai.
25. Thibodeau, Jay C. dan Freier, Deborah (2014). Auditing and Accounting Cases. Fourth Edition. McGraw Hill.
3
G. BAHAN KAJIAN
Temu
Bahan Kajian Tugas Mahasiswa Referensi
Muka
1 Pengauditan dan jasa auditor: Diskusi 1 (Bab 1 dan Bab 2)
Pengertian audit 2 (Bab 1)
Jenis-jenis jasa auditor 3, 4
Jenis-jenis auditor
2 Pengauditan dan jasa auditor……lanjutan Presentasi bahan kajian 1 (Bab 1 dan Bab 2)
Karir dalam profesi pengauditan Presentasi Case 2.1 Enron: 2 (Bab 1)
Organisasi profesi audit Independence 3, 4
Standar auditing Diskusi
Standar pengendalian mutu
3 Audit laporan keuangan historis: Presentasi bahan kajian 1 (Bab 3)
Pentingnya audit atas laporan keuangan Presentasi opini dan 2 (Bab 2)
Manfaat dan kelemahan audit laporan auditor 5, 6, 7, 8, 9, 10
Pihak-pihak yang berinteraksi dengan auditor Diskusi
Jenis-jenis opini audit
Laporan auditor independen
4 Kode etik profesi akuntan publik: Presentasi bahan kajian 1 (Bab 5)
Etika umum dan etika profesi Presentasi Case 2.2 Waste 2 (Bab 3)
Kode etik profesi akuntan publik Management: Due Case 11, 25
Prinsip-prinsip dasar etika profesi akuntan Diskusi
publik
Aturan etika profesi akuntan publik
5 Tujuan pengauditan dan tanggungjawab Presentasi bahan kajian 1 (Bab 6)
auditor: Presentasi Case 2.3 2 (Bab 4)
Tujuan umum pengauditan WorldCOm: Profesional 12, 13, 14, 15, 25
Tanggungjawab manajemen Responsibility
Tanggungjawab auditor Diskusi
Asersi-asersi manajemen
Tujuan audit golongan transaksi
Tujuan audit saldo akun
Tujuan audit penyajian dan pengungkapan
6 Bukti audit dan kertas kerja: Presentasi bahan kajian 1 (Bab 7)
Hakekat bukti Presentasi Case 2.7 Enron 2 (Bab 5)
Keputusan auditor tentang bukti audit – Audit Documencation 16, 17, 25
Karakteristik bukti audit Diskusi
7 Bukti audit dan kertas kerja …….lanjutan Presentasi bahan kajian 1 (Bab 7)
Prosedur audit Diskusi 2 (Bab 5)
Dokumentasi bukti audit 16, 17, 25
8 Perencanaan audit: Presentasi bahan kajian 1 (Bab 8)
Tahapan perencanaan audit Diskusi 2 (Bab 6)
Penerimaan klien 15, 18, 19, 20, 21
Memahami bisnis dan bidang usaha
Menilai risiko bisnis
Melakukan prosedur analitis
9 Materialitas dan risiko audit: Presentasi bahan kajian 1 (Bab 9)
Konsep materialitas Diskusi 2 (Bab 7)
Materialitas keseluruhan 12, 15, 22, 25
Materialitas pelaksanaan
Memperkirakan salah saji
Hubungan materialitas dan bukti audit
10 Materialitas dan risiko audit ……. lanjutan Presentasi bahan kajian 1 (Bab 9)
Risiko audit Presentasi Case 3.1 2 (Bab 7)
Risiko inheren WorldCom: Understanding 12, 15, 22, 25
Risiko pengendalian the client’s business and
Risiko deteksi industri Documencation
4
Hubungan antar-komponen risiko Diskusi
Hubungan risiko audit dan bukti
11 Memahami pengendalian intern: Presentasi bahan kajian
Tujuan pengendalian intern Presentasi Case 4.1 Enron:
Tanggungjawab manajemen dan The Control Environment
tanggungjawab auditor atas pengendalian Diskusi 1 (Bab 10)
intern 2 (Bab 8)
Komponen-komponen pengendalian intern 15, 25
Menilai risiko pengendalian
Dokumentasi pemahaman atas pengendalian
intern
12 Mempertimbangkan risiko kecurangan: Presentasi bahan kajian 1 (Bab 11)
Jenis-jenis kecurangan Presentasi Case 3.4 2 (Bab 9)
Kondisi-kondisi penyebab kecurangan Sunbean: Incentives and 12, 23, 24, 25
Menilai risiko kecurangan pressure to commit fraud
Merespon risiko kecurangan Diskusi
Memuktahirkan proses penilaian risiko
Area risiko kecurangan spesifik
13 Strategi audit keseluruhan dan program audit: Presentasi bahan kajian 1 (Bab 12 dan 13)
Review tahap perencanaan audit Presentasi Case 3.3 2 (Bab 10)
Jenis-jenis pengujian dalam prosedur audit WorldCom: Significant 12, 13, 24, 25
lebih lanjut Business Acquisitions
Jenis-jenis Pengujian dalam Prosedur Audit Diskusi
Lebih Lanjut
14 Strategi audit keseluruhan dan program audit Presentasi bahan kajian 1 (Bab 12 dan 13)
……. lanjutan Diskusi 2 (Bab 10)
Pemilihan Jenis Pengujian yang Akan 12, 13, 24, 25
Dilakukan
Dampak Teknologi pada Pengujian Audit
Kombinasi Bukti
Perancangan Program Audit
Ringkasan Terminologi Bukti
Iktisar Proses Audit