53 - 2006 NOMOR 069MenkesSKlI2006 PENCANTUMAN HARGA ECERAN TERTINGGI
53 - 2006 NOMOR 069MenkesSKlI2006 PENCANTUMAN HARGA ECERAN TERTINGGI
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
•
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PENCANTUMAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET)"
PADA LABEL OBAT
Keenam :Apotik dan Pedagang Besar Farmasi yang masih memiliki obat
tanpa label Harga Eceran Tertinggi pada kemasan lama masih
boleh memperdagangkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak
ditetapkannya Keputusan ini.
Ditetapkan di : JAKARTA
MENTERI KESEHATAN,
LAMPiRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOWIOR : 069/Menkes/SK/II/2006
TANGGAL : 7 Februari 2006
PENDAHULUAN
REPUBLIK INDONESIA
b. Pencantuman HET pada label obat berlaku baik untuk obat bebas
maupun obat ethical (obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep
dokter).
Contoh :
Untuk kemasan satuan seperti 1 botol sirup, 1 tube krim kulit, 1
ampul obat suntik, 1 botol infus dicantumkan :
HET = Rp X
Untuk kemasan blister terdiri dari 10 tablet, strip terdiri dari 10 kapsul
dicantumkan :
Untuk kemasan curah dalam kaleng / botol yang berisi 100 tablet
dicantumkan :
V. PERALIHAN
1. Pabrik obat daiam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya
peraturan ini harus sudah mencantumkan Harga Eceran tertinggi
(HET) pada label obat yang diproduksi dan diedarkan.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
2. Apotik dan Pedagang Besar Farmasi yang memiliki Obat tanpa label
Harga Eceran Tertinggi pada kemasan lama masih boleh
memperdagangkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya
keputusan ini.
VI. PENUTUP
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditelapkan di : JAKARTA
Pada Tanggal : 7 Februari 2006