Anda di halaman 1dari 16

2.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel


Penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling memengaruhi dalam memberikan
fenotipe pada suatu individu disebut interaksi gen, yaitu: a. komplementer, b. kriptomeri, c. epistasis-hipostasis, dan d.
polimeri.
a. Komplementer
Komplementer adalah peristiwa dua gen dominan saling memengaruhi atau melengkapi dalam mengekspresikan
suatu sifat.
Soal:
Diketahui C (gen penumbuh bahan mentah pigmen), c (gen tidak mampu menumbuhkan bahan mentah pigmen), R (gen
penumbuh enzim pigmentasi kulit), dan r (gen tidak mampu menumbuhkan enzim pigmentasi kulit). Jika disilangkan induk
berwarna (CCRR) dengan tidak berwarna (ccrr), maka akan dihasilkan keturunan 100% berwarna. Tentukan rasio fenotif
F2!
Penyelesaian:
P1 : CCRR (berwarna) >< ccrr (tak berwarna)
Gamet : CR cr
F1 : CcRr (berwarna)  artinya: C dan R mempengaruhi warna
P2 : CcRr (berwarna) >< CcRr (tak berwarna)
Gamet : CR, Cr, cR, cr CR, Cr, cR, cr
F2 :
CR Cr cR Cr
CR CCRR (berwarna) CCRr (berwarna) CcRR (berwarna) CCRr (berwarna)
Cr CCRr (berwarna) CCrr (tak berwarna) CcRr (berwarna) CCrr (tak berwarna)
cR CcRR (berwarna) CcRr (berwarna) ccRR (tak berwarna) CcRr (berwarna)
cr CcRr (berwarna) Ccrr (tak berwarna) ccRr (tak berwarna) Ccrr (tak berwarna)
Rasio F2: berwarna : tak berwarna = 9 : 7
b. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa suatu faktor dominan yang baru tampak pengaruhnya apabila bertemu dengan faktor dominan
lain yang bukan alelnya. Faktor dominan ini seolah-olah tersembunyi (kriptos),
Soal:
Diketahui gen A (ada pigmen antosianin), a (tidak ada pigmen antosianin), B (air sel bersifat basa), dan b (air sel tidak
bersifat basa). Penyilangan Linaria maroccana berbunga merah (AAbb) dengan
Linaria maroccana berbunga putih (aaBB), menghasilkan 100% generasi (F1)-nya berbunga ungu. Tentukan rasio fenotif
F2-nya?
Penyelesaian:
P1 : AAbb (merah) >< aaBB (putih)
Gamet : Ab aB
F1 : AaBb (Ungu)  ada pigmen antosianin (A) dalam basa (B)
P2 : AaBb (ungu) >< AaBb (ungu)
Gamet : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab
F2 :
AB Ab aB ab
AB AABB (ungu) AABb (ungu) AaBB (ungu) AaBb (ungu)
Ab AABb (ungu) AAbb (merah) AaBb (ungu) Aabb (merah)
aB AaBB (ungu) AaBb (ungu) aaBB (putih) aaBb (putih)
ab AaBb (ungu) Aabb (merah) aaBb (putih) Aabb (merah)
Rasio fenotif F2 = ungu : merah : putih = 9: 4 : 3
Soal:
c. Atavisme
Terdapat beberapa gen yang mempengaruhi satu bagian tubuh makhluk hidup. Contoh pial pada ayam.
Diketahui Ayam berpial rose/mawar (RRpp / Rrpp, Ayam berpial pea/biji (rrPP / rrPp), Ayam berpial walnut/sumpel
(RRPP / RRPp / RrPP / RrPp), Ayam berpial single/bilah (rrpp). Jika ayam berpial/jengger rose homozigot disilangkan
dengan ayam berpial biji homozigot, pada F1 dihasilkan jengger walnut (sumpel). Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1 : RRpp (rose) >< rrPP (biji)
Gamet : Rp rP
F1 : RrPp (walnut)  artinya: R dan P memunculkan walnut
P2 : RrPp (walnut) >< RrPp (walnut)
Gamet : RP, Rp, rP, rp RP, Rp, rP, rp
F2
RP Rp rP rp
RP RRPP (walnut) RRPp (walnut) RrPP (walnut) RrPp (walnut)
Rp RRPp (walnut) RRpp (rose) RrPp (walnut) Rrpp (rose)
rP RrPP (walnut) RrPp (walnut) rrPP (biji) rrPp (biji)
rp RrPp (walnut) Rrpp (Rose) rrPp (biji) rrpp (bilah)
Rasio fenotif F2: walnut : rose : biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1
d. Epistasis dan Hipostasis
Epistasis-hipostasis adalah peristiwa dengan dua faktor yang bukan pasangan alelnya dapat memengaruhi bagian yang sama
dari suatu organisme. Namun, pengaruh faktor yang satu menutup ekspresi faktor lainnya.
Soal:
Pada penyilangan gandum berkulit biji hitam (HHkk) dengan gandum berkulit biji kuning (hhKK), ternyata 100% pada F1
berkulit biji hitam. Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1 : HHkk (biji hitam) >< hhKK (biji kuning)
Gamet : Hk hK
F1 : HhKk (biji hitam) artinya: H epistasis terhadap K / k
P2 : HhKk (biji hitam) >< HhKk (biji hitam)
Gamet : HK, Hk, hK, hk HK, Hk, hK, hk
F2 :
HK Hk hK hk
HK HHKK (biji hitam) HHKk (biji hitam) HhKK (biji hitam) HhKk (biji hitam)
Hk HHKk (biji hitam) HHkk (biji hitam) HhKk (biji hitam) Hhkk (biji hitam)
hK HhKK (biji hitam) HhKk (biji hitam) hhKK (biji kuning) hhKk (biji kuning)
hk HhKk (biji hitam) Hhkk (biji hitam) hhKk (biji kuning) Hhkk (putih)
Rasio fenotif F2: hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1
Soal:
Pada tikus, warna bulu yang hitam dikendalikan oleh gen R dan C bersama-sama, sedangkan rr dan C menyebabkan warna
krem. Jika ada gen cc, tikus itu menjadi albino. Perkawinan antara tikus hitam homozigot (RRCC) dan tikus albino (rrcc),
menghasilkan F1 semua hitam. Tentukan fenotif F2!
Penyelesaian:
P1 : RRCC (hitam) >< rrcc (albino)
Gamet : RC rc
F1 : RrCc (hitam)  artinya: R dan C membawa sifat hitam secara bersama
P2 : RrCc (hitam) >< RrCc (hitam)
Gamet: RC, Rc, rC, rc RC, Rc, rC, rc
F2 :
RC Rc rC rc
RC RRCC (hitam) RRCc (hitam) RrCC (hitam) RrCc (hitam)
Rc RRCc (hitam) RRcc (albino) RrCc (hitam) Rrcc (albino)
rC RrCC (hitam) RrCc (hitam) rrCC (krem) rrCc (krem)
rc RrCc (hitam) Rrcc (albino) rrCc (krem) rrcc (albino)
Rasio fenotif F2: hitam : krem : albino = 9 : 3 : 4
e. Polimeri
Polimeri adalah peristiwa dengan beberapa sifat beda yang berdiri sendiri memengaruhi bagian yang sama dari suatu
individu.
Soal:
Pada penyilangan antara gandum berbiji merah (M 1M1M2M2) dan gandum berbiji putih (m1m1m2m2), dihasilkan F1 semua
gandum berbiji merah. Tentukan rasio fenotif F2-nya!
Penyelesaian:
P1 : M1M1M2M2 (merah) >< m1m1m2m2 (putih)
Gamet : M1M2 m1m2
F1 : M1m1M2m2 (merah)  artinya: M1 dan M2 memunculkan warna merah
P2 : M1m1M2m2 (merah) >< M1m1M2m2 (merah)
Gamet : M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
F2
M1M2 M1m2 m1M2 m1m2
M1M1M2M2 M1M1M2m2 M1m1M2M2 M1m1M2m2
M1M2
(merah) (merah) (merah) (merah)
M1M1M2m2 M1M1m2m2 M1m1M2m2 M1m1m2m2
M1m2
(merah) (merah) (merah) (merah)
M1m1M2M2 M1m1M2m2 m1m1M2M2 m1m1M2m2
m1M2
(merah) (merah) (merah) (merah)
M1m1M2m2 M1m1m2m2 m1m1M2m2
m1m2 m1m1m2m2 (putih)
(merah) (merah) (merah)
Rasio fenotif F2: Merah : putih = 15 : 1
3. Pola-Pola Hereditas
Penyimpangan terhadap Hukum Mendel juga disebabkan oleh adanya tautan dan pindah silang, determinan seks, tautan
seks, kegagalan berpisah, dan gen letal.
a. Tautan dan Pindah Silang
Pada saat meiosis inilah terjadi peristiwa tautan dan pindah silang.
Tautan adalah peristiwa ketika gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama dapat memisahkan diri secara
bebas waktu pembelahan meiosis.
Pindah silang adalah peristiwa bertukarnya bagian kromosom satu dengan kromosom lainnya yang homolog,
ataupun dengan bagian kromosom yang berbeda (bukan homolognya).
Soal:
Misalnya gen-gen A dan B tertaut pada kromosom yang sama alelnya adalah a dan b. Jadi, genotipenya dapat ditulis AaBb.
Berapa macam gametnya jika:
a) tidak terjadi pindah silang;
b) terjadi pindah silang.
Penyelesaian:
a) Jika tidak terjadi pindah silang, maka A dan B akan membentuk gamet karena tertaur, sehingga gamet AaBb adalah AB
dan ab
b) Jika terjadi pindah silang, maka kemungkinan A dan a atau B dan b akan mengalami pindah silang, sehingga gamet dar
AaBb menjadi AB, Ab, aB, ab
Soal:
Gen pembawa warna kelabu (K) dan sayapnya panjang (P) pada lalat buah tertaut. Jika
disilangkan lalat buah kelabu sayap panjang (KKPP) dengan hitam sayap pendek (kkpp), diperoleh
F1 lalat buah berwarna kelabu sayapnya panjang semua. Selanjutnya F1 di-testcross-kan.
a) Tentukan rasio fenotif F2!
b) Tentukan persentase kombinasi parental (KP)!
c) Tentukan persentse rekombinasi (RK)
Penyelesaian:
P1 : KKPP (kelabu, panjang) >< kkpp (hitam, pendek)
Gamet : KP kp
F1 : KkPp (kelabu, panjang)
P2 : KkPp (kelabu, panjang) >< kkpp (hitam, pendek)  testcross
Gamet : KP, kp (tertaut) kp
F2 :
KP kp
kp KkPp (kelabu, panjang) kkpp (hitam, pendek)
a) Rasio fenotif F2: kelabu, panjang : hitam, pendek = 1 : 1
b) Jumlah genotif parental pada F2 = 2 (KkPp dan kkpp), sehingga %KP = 2/2 ½ x 100% = 100%
c) Karena tidak ada genotif baru, maka tidak ada rekombinasi, sehingga %RK = 0%
Simpulan:
Jika KP > 50% atau RK < 50%, maka terjadi tautan
Jika KP = RK = 50%, maka gen terletak pada kromosom berlainan.
Nilai pindah silang adalah angka yang menunjukkan persentase rekombinasi dari hasil persilangan
Soal:
Persilangan lalat Drosophilla melanogaster kelabu sayap panjang (KKPP) dengan hitam sayap pendek (kkpp)
menghasilkan F1 sebanyak 100% kelabu sayap panjang. Kemudian dilakukan testcross, ternyata ditemukan 40% kelabu
sayap panjang (KkPp), 40% hitam sayap pendek (kkpp), 10% kelabu sayap pendek (Kkpp), dan 10% hitam sayap panjang
(kkPp).
a) Tentukan kombinasi parentalnya (KP)
b) Tentukan rekombinasinya (RK) / nilai pindah silang
c) Tentukan jarak antar gen yang tertaur
Penyelesaian:
a) Induknya (parentalnya) adalah KkPp dan kkpp (jumlahnya 80%) sehingga kompinasi parentalnya (KP) = 80%
b) Rekombinasinya (RK) / nilai pindah silang adalah presntase terbetuknya genotif baru yaitu Kkpp dan kkPp (20%),
sehingga harga RK / pindah silang = 20%
c) Jarak antar gen ditentukan oleh nilai pindah silang (20%), sehingga jarak antar gen yang tertaut = 20 satuan peta.
Peta Kromosom
jarak gen (lokus) pada kromosom dihitung dari sentromer (diberi angka 0).
Soal:
Diketahui peta kromosom, sebagai berikut:

Disilangkan individu bergenotif AaBb secara tesross.


Hitung harga RK dan KP !
Tentukan persentase genotif keturunannya!
Penyelesaian:
a) Jarak A - B = 11,5 – 10,5 = 1 mM (mili Morgan), ini berarti kombinasi baru (rekombinasi/RK) = 1%.
Jadi: kombinasi asli (kombinasi parenta KP) = 100% - 1% = 99%
b) Persentase genotif keturunan:
P : AaBb >< aabb (testcross)
Gamet : AB, Ab, aB, ab >< ab
F :
AB Ab aB ab
ab AaBb (parental) Aabb (rekombinan) aaBb (rrekombinan) aabb (parental)
KP = 99%, sehingga:
AaBb : 49,5 %
aabb : 49,5 %
RK = 1%, sehingga:
Aabb : 0,5%
aaBb : 0,5%
Simpulan:
Makin kecil harga RK, maka makin rapat dekat gennya (makin rapat lokusnya).
1. Perhatikan diagram dibawah ini!
P1 : M1M1M2M2 >< m1m1m2m2
(merah) (putih)
G : M1M2, m1m2
F1 : M1m1M2m2 (merah)
Dari hasil persilangan sesama keturunan F1, persentase munculnya warna putih pada keturunan F2
adalah ...
A. 93,75%
B. 75%
C. 25%
D. 18,17%
E. 6,25%
(Ujian Nasional 2013/2014)

2. Perhatikan diagram persilangan tanaman berikut!

Dari diagram persilangan III diketahui jumlah tanaman berbunga ungu 25% dan putih 75%. Hasil dari
rasio fenotipe tersebut menunjukkan adanya penyimpangan semu huku Mendel yang disebut ...
A. Interaksi
B. Kriptomeri
C. Epistasi hipostasi
D. Komplementer
E. Polimeri
(Ujian Nasional 2012/2013)

3. Seorang peternak ayam melakukan persilangan berikut.


RRpp rrPP
P : Pial gerigi >< Pial biji
F1 : RrPp >< Y
F2 : Walnut : gerigi : biji : bilah
9 3 3 1
R_P_ = walnut, R_pp = gerigi, rrP_ = biji, rrpp = bilah
Manakah yang menunjukkan genotipe dan fenotipe ayam Y?
A. RRPP dan walnut
B. RrPp dan walnut
C. rrPP dan biji
D. Rrpp dan gerigi
E. rrpp dan bilah
(Ujian Nasional 2011/2012)

4. Jika bunga Linnaria maroccana ungu (AaBb) disilangkan dengan Linnaria maroccana warna putih
(aabb), dengan A = antosianin dan B = reaksi bersifat basa, persentase keturunan yang berwarna putih
adalah ...
A. 100%
B. 50%
C. 25%
D. 12,5%
E. 0%
(Ujian Nasional 2013/2014)

5. Ayam berpial walnut disilangkan dengan ayam berpial pea. Dari persilangan tersebut diperoleh
ayam berpial rose dan single. Berdasarkan uraian tersebut, genotipe induknya adalah ...
A. RRPP >< rrPp
B. RRPp >< rrPp
C. RrPP >< rrPp
D. RrPp >< rrPP
E. RrPp >< rrPp

6. Persilangan tanaman gandum berbiji merah (M 1M1M2m2) dengan tanaman gandum berbiji merah
muda (m1m1M2m2) menghasilkan keturunan dengan fenotipe tanaman gandum berbiji merah, dengan
tanaman gandum berbiji merah sedang, dan tanaman gandum berbiji merah muda. Apabila F 1 tanaman
gandum berbiji merah muda disilangkan dengan sesamanya, persentase F 2 berupa tanaman gandum
berbiji putih sebesar ...
A. 0%
B. 25%
C. 50%
D. 75%
E. 100%

7. Persilangan antara bunga Linnaria maroccana merah (Aabb) dan putih (aaBb) menunjukan
peristiwa kriptomeri. Apabila F1 yang memiliki fenotipe ungu dan F1 yang memiliki fenotipe merah
disilangkan dan menghasilkan 360 tanaman, jumlah keturunan yang berfenotipe putih sebanyak ...
tanaman.
A. 45
B. 90
C. 135
D. 190
E. 270

8. Gen M (merah) epistasis terhadapgen H (hijau). Kedua gen tersebut bersifat dominan terhadap
alelnya (kuning). Pada persilangan antara tanaman berdaun merah (MMHh) dan tanaman berdaun hijau
(mmHH) menghasilkan dua tanaman berdaun merah dengan genotipe yang berbeda. Apabila dilakukan
persilangan antara kedua tanaman berdaun merah tersebut, perbandingan keturunan yang diperoleh
adalah ...
A. merah : hijau = 6 : 2
B. merah : kuning = 3 : 3
C. merah : kuning = 15 : 1
D. merah : hijau : kuning = 4 : 3 : 1
E. merah : hijau : kuning = 9 : 3 : 4

9. Persilangan antara tanaman berbunga biru (BBRR) dan tanaman berbunga putih (BBrr)
menghasilkan keturunan F1. Peristiwa tersebut menunjukkan peristiwa komplementer. Gen B
membentuk pigmen warna biru, sedangkan R membentuk enzim pengikat. Apabila F 1 tersebut
disilangkan dengan sesamanya, perbandingan persentase fenotipenya adalah ...
A. biru: putih = 100% : 0 %
B. biru : putih = 75% : 25%
C. biru : putih = 50% : 50%
D. biru : putih = 25% : 75%
E. biru : putih = 0% : 100%

10. Ayam berpial walnut genotipe RrPP dikawinkan dengan ayam berpial rose genotipe Rrpp sehingga
menghasilkan keturunan yang memiliki sifat berbeda dari induknya. Apabila F 1 yang berpial beda
dengan induknya dikawinkan dengan sesamanya, perbandingan fenotipe F2 adalah ...
A. walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1
B. walnut : rose : pea = 9 : 3 : 4
C. walnut : rose = 15 : 1
D. walnut : pea = 3 : 1
E. pea : single = 3 : 1
11. Perhatikan diagram persilangan tanaman Linnaria maroccana berikut.

Berdasarkan diagram persilangan terjadi penyimpangan semu hukum Mendel yang disebut kriptomeri.
Fenotipe dan genotipe tanaman X dan Y secara berturut-turut adalah ...
A. ungu (AABb) dan merah (Aabb)
B. putih (aaBb) dan merah (Aabb)
C. putih (aaBb) dan ungu (AABb)
D. putih (aaBB) dan ungu (AaBb)
E. ungu (AaBb) dan merah (AAbb)

12. Pada persilangan antara dua tanaman bunga putih menghasilkan F1 tanaman bunga ungu. Apabila
F1 disilangkan dengan sesamanya menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan fenotipe tanaman
bunga ungu : tanaman bunga putih = 9 : 7. Warna ungu pada bunga muncul karena adanya gen yang
saling berinteraksi, apabila salah satu gen tidak muncul maka warna ungu tersebut tidak muncul.
Peristiwa tersebut merupakan salah satu jenis penyimpangan semu hukum Mendel yang disebut ...
A. polimeri
B. atavisme
C. kriptomeri
D. komplementer
E. epistasi-hipostasi

13. Persilangan dari dua sifat beda pada keturunan F 2-nya menghasilkan perbandingan fenotipe 9 : 3 :
4, hal ini terjadi karena adanya peristiwa ...
A. riptomeri
B. polimeri
C. epistasi-hiposstasi
D. pautan
E. pindah silang

14. Peristiwa epistasis-hipostis dominan gen hitam (H) epistasis, gen kuning (K) hipostasis jika
disilangkan tanaman HhKk (biji hitam) dengan tanaman hhKk (biji kuning) maka akan dihasilkan ...
A. Hitam : kuning = 3 : 1
B. Hitam : kuning = 1 :1
C. Hitam : kuning : putih = 2 : 1 : 1
D. Hitam : kuning : putih = 4 : 3 : 1
E. Hitam : kuning : putih = 3 : 1 : 1
(Ujian Nasional 2009/2010)
15. Diagram persilangan:
P Hitam >< Kuning
(HHkk) (hhKK)
F1 Hitam
(HhKk)
P1 Hitam >< Hitam
(HhKk) (HhKk)
F2 Fenotipenya
Hitam (12)
Kuning (3)
Putih (1)
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa sifat ...
A. putih epistasis terhadap kuning
B. putih hipostasis terhadap hitam
C. kuning epistasis terhadap putih
D. kuning resesif terhadap hitam
E. hitam epistasis terhadap kuning

Apakah kalian bisa mengerjakannya? Ayo coba dicocokkan dengan kunci jawabannya!

1. Jawaban: E
P1 : M1M1M2M2 >< m1m1m2m2
(merah) (putih)
G1 : M1M2, m1m2
F1 : M1m1M2m2
(merah)
P2 : M1m1M2m2 >< M1m1M2m2
(merah) (merah)
F2 :

Persentase munculnya bunga warna putih adalah 1/16 x 100% = 6,25%

2. Jawaban: D
Kedua parental bunga tersebut memiliki fenotipe warna putih, padahal genotipenya berbeda. Ketika
parental satu (P1) disilangkan menghasilkan F1 berwarna ungu. Ini artinya gen-gen yang saling
berinteraksi akan saling melengkapi dan memunculkan karakter (fenotipe) tertentu yang disebut
dengan gen komplementer. Untuk lebih jelasnya, perhatikan pembahasan di bawah ini!
P1 = AAbb >< aaBB
bunga putih bunga putih
F1 = AaBb
100% bunga ungu

P2 = AaBb >< aabb


bunga ungu bunga putih
G2 = AB, Ab, aB, ab ab
F2 = AaBb = bunga ungu = 1
Aabb = bunga putih
aaBb = bunga putih
aabb = bunga putih
(total bunga putih = 3)
Gen A : membentuk pigmen warna
Gen a : tidak membentuk pigmen warna
Gen B : membentuk enzim pengaktif
Gen b : tidak membentuk enzim pengaktif
Berdasarkan karakter gen-gen tersebut, warna bunga hanya akan muncul jika kedua gen (penghasil
pigmen dan penghasil enzim) bertemu.

3. Jawaban: B
Persilangan dihibrida dua parental dengan genotipe sama akan menghasilkan fenotipe F 2= 9 : 3 : 3 : 1.
Dengan melihat perbandingan fenotipe F2: 9R_P_= walnut, 3R_pp= gerigi, 3rrP_= biji, 1rrpp= bilah,
sudah bisa dipastikan genotipe dan genotipe ayam Y adalah RrPp dan walnut. Hanya saja, tipe jengger
walnut merupakan hasil interaksi dari dua gen dominan yang berdiri sendiri. Tipe jengger bilah (single)
merupakan hasil interaksi antara dua gen resesif. Penyimpangan semacam ini disebut atavisme.

4. Jawaban: B
P1 = AaBb >< aabb
(ungu) (putih)
G1 = AB, Ab, aB, ab ab
F1 = AaBb = ungu
Aabb = merah
aaBb = putih
aabb = putih
Persentase munculnya bunga warna putih adalah 2/4 x 100% = 50%

5. Jawaban: E
Persilangan antara ayam berpial walnit dan berpial pea yang mmenghasilkan keturunan ayam berpial
rose dan single sebagai berikut.
P1 = RrPp >< rrPp
(walnut) (pea)
G1 = RP, Rp, rP, rp rP, rp
F1 = RrPP = walnut
RrPp = walnut
RrPp = walnut
Rrpp = rose
rrPP = pea
rrPp = pea
rrPp = pea
rrpp = single
Jadi, genotipe induk yang menghasilkan ayam berpial rose dan single adalah RrPp (walnut) dan rrPp
(pea).

6. Jawaban: B
Persilangan antara tanaman gandum berbiji merah dengan tanaman gandum berbiji merah muda
sebagai berikut.
P1 = M1M1M2m2 >< m1m1M2m2
G1 = M1M2, M1m2 m1M2, m1m2
F1 = M1m1M2M2 = merah
M1m1M2m2 = merah sedang
M1m1M2m2 = merah sedang
M1m1m2m2 = merah muda
P2 = M1m1m2m2 >< M1m1m2m2
G2 = M1m2, m1m2 M1m2, m1m2
F2 = M1M1m2m2 = merah sedang
M1m1m2m2 = merah muda
M1m1m2m2 = merah muda
m1m1m2m2 = putih
Jadi, persentase F2 yang memiliki fenotipe putih adalah 1/4 x 100% = 25%

7. Jawaban: B
Persilangan yang menunjukkan peristiwa kriptomeri antara bunga Linnaria maroccana merah dan
putih sebagai berikut.
P1 = Aabb >< aaBb
(merah) (putih)
G1 = Ab, ab aB, ab
F1 = AaBb = ungu
Aabb = merah
aaBb = putih
aabb = putih

P2 = AaBb >< Aabb


(ungu) (merah)
G2 = AB, Ab, aB, ab Ab, ab
F2 = AABb = ungu
AaBb = ungu
AaBb = ungu
AAbb = merah
Aabb = merah
Aabb = merah
aaBb = putih
aabb = putih
Apabila tanaman yang dihasilkan 360 tanaman, jumlah tanaman yang berfenotipe putih sebagai
berikut.
bunga putih = 2/8 x 360 = 90 tanaman

8. Jawaban: A
Epistasis merupakan gen yang menutupi ekspresi gen lain yang tidak sealel. Persilangan pada soal
sebagai berikut.
P1 = MMHh >< mmHH
(merah) (hijau)
G1 = MH, Mh mH
F1 = MmHH = merah
MmHh = merah

P2 = MmHH >< MmHh


(merah) (merah)
G2 = MH, mH MH, Mh, mH, mh
F2 = MMHH = merah
MMHh = merah
MmHH = merah
MmHh = merah
MmHH = merah
MmHh = merah
mmHH = hijau
mmHh = hijau
Jadi, persilangan antara kedua tanaman berdaun merah tersebut adalah merah : hijau = 6 : 2

9. Jawaban: B
Persilangan menunhukkan peristiwa komplementer pada soal sebagai berikut.
P1 = BBRR >< BBrr
(biru) (putih)
G1 = BR Br
F1 = BBRr
(biru)

P2 = BBRr >< BBRr


(biru) (biru)
G2 = BR, Br BR, Br
F2 = BBRR = biru
BBRr = biru
BBRr = biru
BBrr = putih
Persentase fenotipenya:
Biru = 3/4 x 100% = 75%
Putih = 1/4 x 100% = 25%
Jadi, perbandingan persentase fenotipe adalah biru : putih = 75% : 25%

10. Jawaban: E
P1 = RrPP >< Rrpp
(walnut) (rose)
G1 = RP, rP Rp, rp
F1 = 1 RRPp = walnut
2 RrPp = walnut
1 rrPp = pea

P2 = rrPp >< rrPp


(pea) (pea)
G2 = rP, rp rP, rp
F2 = rrPP = pea
rrPp = pea
rrPp = pea
rrpp = single
Perbandingan fenotipe pea : single = 3 : 1

11. Jawaban: C
Diagram persilangan pada soal sebagai berikut
P1 = AaBB >< aaBb
(ungu) (putih)
G1 = AB, aB aB, ab
F1 = AaBB = ungu
AaBb = ungu
aaBb = putih
aabb = putih

P2 = aaBb >< AABb


(putih) (ungu)
G2 = aB, ab AB, Ab
F2 = AaBB = ungu
AaBb = ungu
AaBb = ungu
Aabb = merah
Jadi, fenotipe dan genotipe tanaman X dan Y secara berurutan adalah putih (aaBb) dan ungu (AABb).

12. Jawaban: D
P1 = CCpp >< ccPP
(putih) (putih)
G1 = Cp cP
F1 = CcPp (ungu)

P2 = CcPp >< CcPp


(ungu) (ungu)
G2 = CP, Cp, cP, cp CP, Cp, cP, cp
F2 = CCPP = ungu
CCPp = ungu
CcPP = ungu
CcPp = ungu
CCPp = ungu
CCpp = putih
CcPp = ungu
Ccpp = putih
CcPP = ungu
CcPp = ungu
ccPP = putih
ccPp = putih
CcPp = ungu
Ccpp = putih
ccPp = putih
ccpp = putih
Perbandingan fenotipe F2 ungu : putih = 9 : 7
Hasil persilangan tersebut menunjukkan peristiwa komplementer. Komplementer terjadi karena adanya
gen-gen yang saling berinteraksi dan saling melengkapi sehingga memunculkan fenotipe tertentu.
Apabila salah satu gen tidak hadir, maka fenotipe tersebut tidak muncul. Hasil persilangan sesama
F1 akan menghasilkan F2 dengan perbandingan fenotipe 9 : 7. Polimeri merupakan bentuk interaksi gen
yang bersifat kumulatif. Hasil persilangan sesama F 1 pada peristiwa polimeri menghasilkan F2 dengan
perbandingan fenotipe 15 : 1.

13. Jawaban: A
Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda (dihibrid), seperti AaBb x AaBb pada kasus
penyimpangan semu hukum Mendel jika menghasilkan perbandingan fenotipe;
A. Kiptomeri = 9 : 3 : 4
B. Polimeri = 12 : 3 : 1
C. Epistasi-hipostasi = 15 : 1

14. Jawaban: D
P1 = HhKk >< hhKk
Biji Hitam Biji Kuning
G1 = HK, Hk, hK, hk hK, hk
F1 = HhKK = biji hitam
HhKk = biji hitam
HhKk = biji hitam
Hhkk = biji hitam
hhKK = biji kuning
hhKk = biji kuning
hKk = biji kuning
hhkk = biji putih
Dari persilangan tersebut akan dihasilkan perbandingan fenotipe
hitam : kuning : putih = 4 : 3 : 1

15. Jawaban: E
P1 = HHkk >< hhKK
(hitam) (kuning)
G1 = Hk hK
F1 = HhKk
(hitam)

P2 = HhKk >< HhKk


(hitam) (hitam)
G2 = HK, Hk, hK, hk HK, Hk, hK, hk
F2 = HHKK = hitam
HHKk = hitam
HhKk = hitam
HhKk = hitam
HHKk = hitam
HHkk = hitam
HhKk = hitam
Hhkk = hitam
HhKK = hitam
HHKk = hitam
hhKK = kuning
hhKk = kuning
HhKk = hitam
Hkkk = hitam
hhKk = kuning
hhkk = putih
Dari hasil tersebut diketahui bahwa genotipe
H _ _ _ akan menghasilkan fenotipe hitam
hhK_ akan menghasilkan fenotipe kuning
hhkk akan menghasilkan fenotipe putih
Berdasarkan hal tersebut jika ada gen H maka sifat lai nakan tertutupi dan jika tidak ada gen H baru
akan muncul sifat lain. Hal tersebut berarti gen H (hitam) epistasis terhadap yang lain.
Dari pilihan jawaban, yang tepat adalah hitam epistasis terhadap kuning.
TUGAS BIOLOGI 12 IPA 1 A. RRPP >< rrPp
Kelompok : Senin B. RRPp >< rrPp
C. RrPP >< rrPp
1. Perhatikan diagram dibawah ini! D. RrPp >< rrPP
P1 : M1M1M2M2 >< m1m1m2m2 E. RrPp >< rrPp
(merah) (putih)
G : M1M2, m1m2 6. Persilangan tanaman gandum berbiji merah
F1 : M1m1M2m2 (merah) (M1M1M2m2) dengan tanaman gandum berbiji merah
Dari hasil persilangan sesama keturunan F1, persentase muda (m1m1M2m2) menghasilkan keturunan dengan
munculnya warna putih pada keturunan F2 fenotipe tanaman gandum berbiji merah, dengan tanaman
adalah ... gandum berbiji merah sedang, dan tanaman gandum
A. 93,75% D. 18,17% berbiji merah muda. Apabila F1 tanaman gandum berbiji
B. 75% E. 6,25% merah muda disilangkan dengan sesamanya, persentase
C. 25% F2 berupa tanaman gandum berbiji putih sebesar ...
(Ujian Nasional 2013/2014) A. 0% D. 75%
B. 25% E. 100%
2. Perhatikan diagram persilangan tanaman berikut! C. 50%
7. Persilangan antara bunga Linnaria maroccana merah
(Aabb) dan putih (aaBb) menunjukan peristiwa
kriptomeri. Apabila F1 yang memiliki fenotipe ungu dan
F1 yang memiliki fenotipe merah disilangkan dan
menghasilkan 360 tanaman, jumlah keturunan yang
berfenotipe putih sebanyak ... tanaman.
A. 45 D. 190
B. 90 E. 270
C. 135
8. Gen M (merah) epistasis terhadapgen H (hijau). Kedua
Dari diagram persilangan III diketahui jumlah tanaman gen tersebut bersifat dominan terhadap alelnya (kuning).
berbunga ungu 25% dan putih 75%. Hasil dari rasio Pada persilangan antara tanaman berdaun merah
fenotipe tersebut menunjukkan adanya penyimpangan (MMHh) dan tanaman berdaun hijau (mmHH)
semu huku Mendel yang disebut ... menghasilkan dua tanaman berdaun merah dengan
genotipe yang berbeda. Apabila dilakukan persilangan
A. Interaksi antara kedua tanaman berdaun merah tersebut,
B. Kriptomeri perbandingan keturunan yang diperoleh adalah ...
C. Epistasi hipostasi A. merah : hijau = 6 : 2
D. Komplementer B. merah : kuning = 3 : 3
E. Polimeri C. merah : kuning = 15 : 1
(Ujian Nasional 2012/2013) D. merah : hijau : kuning = 4 : 3 : 1
E. merah : hijau : kuning = 9 : 3 : 4
3. Seorang peternak ayam melakukan persilangan
berikut. 9. Persilangan antara tanaman berbunga biru (BBRR)
RRpp rrPP dan tanaman berbunga putih (BBrr) menghasilkan
P : Pial gerigi >< Pial biji keturunan F1. Peristiwa tersebut menunjukkan peristiwa
F1 : RrPp >< Y komplementer. Gen B membentuk pigmen warna biru,
F2 : Walnut : gerigi : biji : bilah sedangkan R membentuk enzim pengikat. Apabila
9 3 3 1 F1 tersebut disilangkan dengan sesamanya, perbandingan
R_P_ = walnut, R_pp = gerigi, rrP_ = biji, rrpp = bilah persentase fenotipenya adalah ...
Manakah yang menunjukkan genotipe dan fenotipe ayam A. biru: putih = 100% : 0 %
Y? B. biru : putih = 75% : 25%
A. RRPP dan walnut C. biru : putih = 50% : 50%
B. RrPp dan walnut D. biru : putih = 25% : 75%
C. rrPP dan biji E. biru : putih = 0% : 100%
D. Rrpp dan gerigi
E. rrpp dan bilah 10. Ayam berpial walnut genotipe RrPP dikawinkan
(Ujian Nasional 2011/2012) dengan ayam berpial rose genotipe Rrpp sehingga
menghasilkan keturunan yang memiliki sifat berbeda
4. Jika bunga Linnaria maroccana ungu (AaBb) dari induknya. Apabila F1 yang berpial beda dengan
disilangkan dengan Linnaria maroccana warna putih induknya dikawinkan dengan sesamanya, perbandingan
(aabb), dengan A = antosianin dan B = reaksi bersifat fenotipe F2 adalah ...
basa, persentase keturunan yang berwarna putih adalah ... A. walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1
A. 100% B. walnut : rose : pea = 9 : 3 : 4
B. 50% C. walnut : rose = 15 : 1
C. 25% D. walnut : pea = 3 : 1
D. 12,5% E. pea : single = 3 : 1
E. 0% 11. Peristiwa epistasis-hipostis dominan gen hitam (H)
(Ujian Nasional 2013/2014) epistasis, gen kuning (K) hipostasis jika disilangkan
tanaman HhKk (biji hitam) dengan tanaman hhKk (biji
5. Ayam berpial walnut disilangkan dengan ayam berpial kuning) maka akan dihasilkan ...
pea. Dari persilangan tersebut diperoleh ayam berpial A. Hitam : kuning = 3 : 1
rose dan single. Berdasarkan uraian tersebut, genotipe B. Hitam : kuning = 1 :1
induknya adalah ... C. Hitam : kuning : putih = 2 : 1 : 1
D. Hitam : kuning : putih = 4 : 3 : 1 12. Pada persilangan antara dua tanaman bunga putih
E. Hitam : kuning : putih = 3 : 1 : 1 menghasilkan F1 tanaman bunga ungu. Apabila
(Ujian Nasional 2009/2010) F1 disilangkan dengan sesamanya menghasilkan
keturunan F2 dengan perbandingan fenotipe tanaman
bunga ungu : tanaman bunga putih = 9 : 7. Warna ungu
pada bunga muncul karena adanya gen yang saling
berinteraksi, apabila salah satu gen tidak muncul maka
warna ungu tersebut tidak muncul. Peristiwa tersebut
merupakan salah satu jenis penyimpangan semu hukum
Mendel yang disebut ...
11. Perhatikan diagram persilangan tanaman Linnaria A. polimeri
maroccana berikut. B. atavisme
C. kriptomeri
D. komplementer
E. epistasi-hipostasi

13. Persilangan dari dua sifat beda pada keturunan F2-nya


menghasilkan perbandingan fenotipe 9 : 3 : 4, hal ini
terjadi karena adanya peristiwa ...
A. riptomeri
B. polimeri
C. epistasi-hiposstasi
D. pautan
E. pindah silang

15. Diagram persilangan:


P Hitam >< Kuning
(HHkk) (hhKK)
F1 Hitam
(HhKk)
P1 Hitam >< Hitam
Berdasarkan diagram persilangan terjadi penyimpangan (HhKk) (HhKk)
semu hukum Mendel yang disebut kriptomeri. Fenotipe F2 Fenotipenya
dan genotipe tanaman X dan Y secara berturut-turut Hitam (12)
adalah ... Kuning (3)
A. ungu (AABb) dan merah (Aabb) Putih (1)
B. putih (aaBb) dan merah (Aabb) Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa sifat ...
C. putih (aaBb) dan ungu (AABb) A. putih epistasis terhadap kuning
D. putih (aaBB) dan ungu (AaBb) B. putih hipostasis terhadap hitam
E. ungu (AaBb) dan merah (AAbb) C. kuning epistasis terhadap putih
D. kuning resesif terhadap hitam
E. hitam epistasis terhadap kuning

Anda mungkin juga menyukai