PKL SKT
PKL SKT
Laporan ini diajukan sebagai salah satu bukti telah menyelesaikan prakerin
selama tiga bulan
Disusun Oleh:
1
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
Mengetahui,
2
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, hidayah dan
juga karunia-Nya, tidak lupa juga kita sampaikan shalawat serta salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir
zaman. Maha suci Allah yang telah memberi segala nikmat dan petunjuk kepada penulis,
sehingga akhirnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan
Pembuatan laporan ini merupakan salah satu bukti penulis telah melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan selama 3 bulan di SKADRON TEKNIK 042 Lanud Iswahjudi
Madiun, terhitung mulai tanggal 24 juni 2019 s/d 24 september 2019
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, penulis telah berhasil menyusun
laporan sebagai bukti dan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan di SKADRON
TEKNIK 042. Segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan
pembuatan Laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Letkol Tek Agustinus Subagio ,M . Han Selaku komandan Skadron Teknik
042 dan kepala SMK Penerbanggan Angkasa Lanud Iswahjudi .
2. Bapak Kapten Tek Nurmatiyas Selaku Pembina DU / DI
3.
Pada akhirnya, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Penulis menyadari laporan ini
jauh dari kata sempurna, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan yang disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangatlah penulis harapkan bagi kemajuan dan perbaikan laporan
ini.
Madiun, 24 September 2019
Penyusun,
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTARISI............................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................v
5
3.4 Damage..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.5 Corrosion ................................................................................. Error! Bookmark not defined.
3.5.2 Tipe-tipe korosi ................................................ Error! Bookmark not defined.
3.5.3 Inspeksi Korosi ................................................ Error! Bookmark not defined.
3.6 Sealent ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.7 Bending .................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
PENUTUP ................................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.1. Kesimpulan ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran................................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. Error! Bookmark not defined.
6
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah agar para
siswa dapat menerapkan , membandingkan antara pengetahuan teori maupun praktik
yang didapat selama di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di lingkungan
dunia usaha atau industri.
Selain itu dari kegiatan Praktik Kerja Industri diharapkan dapat membekali para
siswa untuk lebih meningkatkan pengalaman dan pengetahuan keterampilan secara
professional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang
berkembang di masyarakat.
7
1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja di lini industri.
2. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja dunia usaha/Industri.
3. Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai dengan tuntutan dunia
usaha/Industri.
4. Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan keahliannya sesuai
dengan profesi yang digelutinya.
5. Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja.
6. Memperhatikan kualitas dan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan tuntutan
profesi.
2. Waktu pelaksanaan PKL Waktu pelaksanaan PKL pada tanggal 24 juni 2019
sampai denggan 24 september 2019
8
No. Hari Waktu
1. Senin 07.00 – 13.00
2. Selasa 07.00 – 13.00
3. Rabu 07.00 – 13.00
4. Kamis 07.00 – 13.00
5. Jum’at 07.00 – 11.00
9
BAB II
PEMBAHASAN
Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap,
dan dapat terbang dengan tenaga sendir . Secara umum istilah pesawat terbang sering juga
disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan
pendefenisian yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara.
Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara,
istilah pesawat udara jauh lebih luas pengertiannya karena telah mencakup pesawat
terbang dan helikopter. Seiring perkembangan zaman, bentuk dan mesin pesawat terbang
mulai disempurnakan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.
Pada 1949, dibuatlah pesawat komersial. Pesawat ini ukurannya lebih besar daripada
pesawat-pesawat sebelumnya. Ada pendapat lain mengenai pesawat terbang yang
berbunnyi ” Pesawat terbang atau pesawat udara adalah mesin atau kendaraan apapun
yang mampu terbang di atmosfer atau udara.
Pesawat terbang yang lebih berat dari udara ini diterbangkan pertama kali oleh
Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat
rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di sekitar
Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang
menemukan pesawat terbang antara lain Samuel F Cody yang melakukan aksinya di
lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan untuk pesawat yang lebih ringan
dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan pertama kalinya dengan
menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis
bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, kemudian
disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan
memodifikasi balon berbentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan
barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai
pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di
New Jersey 1936 yang menandai berakhirnya era Zeppelin meskipun masih dipakai
menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman Wright, pesawat terbang banyak mengalami
modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi
kebutuhan transportasi udara.Pesawat komersial yang lebih besar dibuat pada tahun 1949
bernama Bristol Brabazon.Sampai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat
oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.
10
2.2 Sejarah Pesawat Tempur F16
Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon merupakan salah satu pesawat tempur yang
populer dan sangat sukses di pasar. Sebanyak 25 negara di dunia, termasuk Amerika
Serikat sebagai negara pembuatnya, memakai pesawat ini untuk memperkuat armada
tempur udara mereka.
Sejak mulai diproduksi massal 1976, sudah lebih dari 4.500 pesawat F-16 terjual
ke seluruh dunia. Hanya saja, pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara
Amerika Serikat, tetapi masih untuk pasar ekspor.
Sebagai mana dalam peralatan tempur lainnya, F-16 ini juga tak lepas dari
persaingan atau perang dingin antara Blok Barat yang dimotori oleh Amerika Serikat
dengan Blok Timur yang dimotori waktu itu oleh Uni Soviet. (Baca juga: Penyebab
Insiden F-16 Bukan Human Error, TNI AU Bentuk Tim).
Proyek F-16 dimulai ketika Amerika Serikat mendapatkan kabar bahwa Uni
Soviet tengah mengembangkan proyek tentang MiG 25 yang disebut memiliki
kemampuan manuver yang lebih lincah karena ringan dan memiliki kemampuan
persenjataan, terutama rudal dari udara ke udara yang baik.
Amerika masih perlu sebuah pesawat tempur yang yang ringan, lincah, dengan
kemampuan manuver andal dan persenjataan yang baik, terutama rudal dari udara ke
udara. (Baca juga: F-16 Gagal Terbang, Roda Lepas dan Mesin Terbakar)
Desakan dari Fighter Mafia membuat Amerika Serikat akhirnya sepakat untuk
memulai proyek F-16 Fighting Falcon. Sebagai pemenang proyek ini adalah General
Dynamics, untuk kemudian memproduksinya pada 1976. Pada tahun 1993, General
Dynamics diakuisi Lockheed Corporation yang berubah menjadi Lockheed Martin.
F-16 ini dibuat dalam dua versi, yaitu versi untuk kursi tunggal hanya untuk pilot
dan versi dua kursi untuk pilot dan co pilot. Dua versi itu lalu dikembangkan lagi menjadi
beberapa varian atau disebut blok sebagai tanda adanya pembaharuan yang signifikan.
Pembaharuan yang dilakukan itu bisa mencakup banyak hal yang pada prinsipnya
membuat pesawat F-16 ini jauh lebih baik dan efektif untuk dijadikan alat pertempuran.
(Baca juga: Pesawat Tempur F-16 Gagal Terbang lalu Terbakar di Halim).
Varian itu bisa dilakukan dengan misalnya dengan modifikasi mesin pesawat,
radar atau persenjataan yang bisa dilekatkan atau dibawa ke pesawat. Varian yang
membuat F-16 tangguh dalam pertempuran udara antar pesawat dalam jarak dekat, atau
“dog fighter”
11
Bisa dibilang, ketenaran pesawat F-16 ke ranah global tak lepas dari peran bintang
film Hollywood, Tom Cruise. Berkat Tom Cruise dalam yang berperan sebagai pilot yang
playboy, agak urakan namun berbakat dalam menerbangkan F-16 blok 15 dalam film Top
Gun, F-16 jadi sangat populer.
Indonesia memiliki F-16 dengan blok 32 dan blok 52 yang diproduksi pada awal
2000-an. Blok F-16 yang terbaru adalah Blok 72 di mana Indonesia belum mampu
membelinya. Harga F-16 Blok 72 ini disebutkan sekitar 120-150 juta dollar Amerika.
(hel).
Pada tahun 1961, Skatek 3 dipindah ke Lanud Utama Iswahyudi Madiun. Setelah
beberapa kali perombakan organisasi di tubuh TNI AU, Skatek 3 ikut berubah nama
menjadi Skatek 042. Ini adalah unit skatek paling berpengalaman di tubuh TNI AU.
Mereka merawat berbagai mesin pesawat jet dari buatan Rusia seperti MIG-15/17,
pesawat TU-16 hingga buatan barat diantaranya Hawk, F-5 Tiger dan F-16.
Keahlian Istimewa dari Skatek-042 memiliki keahlian khusus. Skatek-042 ini bisa
membongkar pasang mesin F-16. Mesin F-16 sendiri dirancang untuk mudah dipasang,
ditangan awak yang terlatih, memasang mesin baru di Fighting Falcon ini hanya butuh
waktu satu jam. Mau tahu caranya? Mesin dengan bobot 1,5 ton ini dinaikkan
menggunakan cradle, lalu dilepaskan dudukannya, dan didorong. Praktis dan mudah.
Dalam beberapa menit mesin sudah masuk ke dalam ruangnya di badan pesawat. Setelah
terpasang dengan baik, proses berikutnya adalah instalasi sistem, terutama menyangkut
fuel system agar pasokan bahan bakar lancar ke mesin.
Seiring berjalannya waktu pesawat T-50i Golden Eagle, TT 5001 sudah mencapai
200 jam terbang sehingga perlu melaksanakan pemeliharaan Phase Inspection di Skatek
042 Lanud Iswahjudi. Dalam melaksanakan pemeliharaan pesawat T-50i Golden Eagle,
ditangani langsung oleh teknisi dari Skatek 042 yang telah melaksanakan trainning dalam
mendukung pemeliharaan pesawat T-50i Golden Eagle.
12
Perlu diketahui bahwa Pesawat T-50i Golden Eagle, merupakan alutsista terbaru
TNI Angkatan Udara, dalam hal perawatan diperlukan tranfer teknologi dari negara
asalnya yaitu Korea Selatan. Untuk itu para teknisi TNI Angkatan Udara dikirim ke
Korea guna menyerap ilmu tentang perawatan pesawat T-50i Golden Eagle.
Kita patut berbangga, berkat kerja keras dan keuletan serta terbatasnya waktu saat
menyerap/ tranfer teknologi pesawat T-50i Golden Eagle, para teknisi Skatek 042 Lanud
Iswahjudi, telah mampu melaksanakan pemeliharaan secara mandiri, tanpa teknisi dari
Korea selatan.
13
BAB III PEMBAHASAN
Hydraulic System, Brake System, Structure Repair, Destructive Inspection (NDI),
Harpes, Enggine F 100
1. Umum
Hydraulic sistem adalah suatu sistem pada pesawat terbang yang menggunakan
tekanan zat cair (hydraulic) sebagai media untuk menggerakkan sistem-sistem yang
terkait dengan komponen-komponen yang lain.
Keuntungan menggunakan hydraulic system yaitu :
1. Tahan panas
2. Tahan dingin
3. Stabil dalam setiap perubahan temperatur
4. Tidak merusak karet/seal
5. Tidak menimbulkan korosi
Kekurangan menggunakan hydraulic system yaitu:
1. Membahayakan
2. Mudah Terbakar
Prinsip dari sistem hydraulic:
Semua sistem yang menggunakan cairan digunakan hukum paskal, bunyi hukum
paskal “Apabila tekanan diberikan pada cairan yang diam akan diteruskan kesejumlah
titik dengan kekuatan yang sama besar”
Komponen-komponen hydraulic system:
1. Reservoir: sebuah tempat bagi cairan hydraulic, pat berupa segala macam
bentuk dan juga dapat ditempatkan pasda tempat dimana dianggap paling
baik.
2. Sumber-sumber tekanan: sumber tekanan membuat cairan menjadi
bertekanan bagian gambar terlihat sebuah pompa tangan piston yang dapat
menjadi sumber tekanan
3. Plumbing: sarana yang dilalui oleh cairan dari komponen kekomponen
yang lain.
4. Actuator: alat yang menerima tekanan dari cairan dari padanya dapat
membuat gerakan untuk melakukan suatu usaha
5. Control divices: valve ini mengarahkan aliran aliran ke actuator dan
selanjutnya kembali kearah reservoir.
6. Accumulator : alat penyimpan tekanan di dalam system bertindak sebagai
bantalan / shock yang melawan tekanan yang bergelombang di dalam
system
14
2. Gambar Hydraulic dan Peneudraulic System
15
b. Special tools adalah peralatan yang khusus di pakai untuk membuka / memasang
komponen khusus
Contoh tools : 1. Cukit untuk melepas dan memasang packing
2.Sprinng wrench untuk melepas dan memasang spring
3.Piston werench untuk melepas dan memasang piston
c. Measurement tools adalah alat ukur / precies tools merupakan peralatan yang di
gunakan untuk menggukur dan menentukan kondisi komponen
Contoh tools : 1. Jangka sorong
2.Siqmat
3.Vernier caliper
Hydraulic system pada pesawat F16 / B di desain selain untuk kemudahan
dalam peralatan . hydraulic system terdiri dari 2 system yang terpisah dan independen
yaitu A dan B.
System A ( flight circult ) member fluida power kepada :
a. Rudder
b. Flaperon
c. Horizontal stabilizer
d. Leading edge flap
e. Fuel flow proportioner
f. Speed brekes
System B ( combined circuit ) memberikan fluida kepada :
a. Ketiga flight control ( rudder , flaperon , her stab )
b. Aerial refuel
c. Leanding gear
d. Wheal brak
e. Nose wheel steering
f. Gun
g. Jet fuel starter
Apabila normal hydraulic power A dan B fain maka fungsinya akan dig anti oleh
emergency hydraulic pump yang memberikan preasure kepada system A . Fluid
yang di pakai adalah hydraulic Mil H 5606 /Mil H 83282 dengan imperature limit -65 F
dan + 275 F.
16
No Pengerjaan Keterangan
1 Bersihkan seluruh disc menggunakan kain kering
2 Bersihkan seluruh bagian metal dengan
menggunakan sovent gosok dan sikat sampai
bersih
b. Inspection/ Pemeriksaan
No. Item Pemeriksaan Tindakan
1 Nut Cek kerekatan Ganti nut
2 Housing - Keretakan tanda tidak normal, Ganti housing
overheat, ndi
- Mengukur bagian-bagian tertentu Ganti housing
sesuai standart
3 Heat shield Check keretakan, kerusakan Di las
4 Pressure dan end Check oxsidasi, softening, ganti plat Ganti plate
plate
5 Stationary dan Check oxsidasi, softening, ganti plat Ganti plate
rotating disk
6 Pressure Plate - Check ketebalan min 0.333 inch Ganti plate
- Check slot chanel max 0.790 inch Ganti plate
7 Rotating disk - Check ketebalan min 0.440 inch Ganti plate
- Check slot chanel max 0.920 inch Ganti plate
8 Stationary disk - Check ketebalan min 0.440 inch Ganti plate
- Check slot chanel max 0.790 inch Ganti plate
9 End plate - Check ketebalan min 0.285 inch Ganti plate
- Check slot chanel max 0.790 inch Ganti plate
10 Black plate Check keretakan dan kerataan Ganti plate
11 Torque tube Check gores dan luka ukuran slot Ganti plate
12 Bolt Check kerusakan dan Ganti plate
ketidaknormalan
13 Blader assy Check kerusakan dan Ganti plate
ketidaknormalan
17
14 Adjuster spring Check nick, corrosion, distortion Ganti plate
15 Tapered piston Check burs, nick, scretch Ganti plate
Brake system terletak di kanan kiri main leanding gear cara kerja brake system
sendiri yaitu haydraulic bertekanan masuk hosing melalui inlat part mendorong pisron ,
piston menekan pressure plate , pressure plate menekan disk rotating ,disk rotating
menekan disk stationery , selanjutnya menekan end plate sehingga terjadi himpitan .
Ukuran : 11,10
18
Kelebihan brake F16:
Lebih awet
Lebih ringan
Lebih tahan panas
Ifasil pengereman lebih baik
Bahan brake :
19
Keuntungan menggunakan tenaga udara:
Lebih aman
Lebih evesien
Lebih mudah
Langkah-langkah merivet:
Langkah pertama yaitu mengkikir semua bagian skin, hingga halus
Langkah kedua yaitu meratakan semua bagian skin menggunakan mallet
Langkah ketiga yaitu menggambar bagian skin sesuai dengan prosedur
Langkah keempat yaitu setelah bagian skin sudah digambar lanjut mengebor
Langkah kelima yaitu mendoubler bagian yang sudah di bor menggunakan
Langkah kelima menyatukan skin yang kecil dan besar menggunakan cleco
Jika sudah di cleco kembalikan menggunakan bor agar bisa menyatu
Setelah di bor rapi kan plat dengan mendeblur
Setelah itu di rivet dengan menggunakan rivet dengan hammer atau mallet
Lakukan sampai seluruh bagian skin terpenuhi dengan rivet
Management bahan
Bahan plat
Rivet yang di butuhkan
Alat pendukung ( compressor yang sesuai )
Yealing composed
Primer : pembersih ( amplas ) , alodine , penggecatan ( primer )
Cat ( finishing )
20
Gambar Structure Repair
21
Radiographic Inpection atau methoda pemerikasaan menggunakan X-ray
atau sinar X pertama kali oleh Wilem K. Rontgent pada tahun 1895. Sinar X
ditemukan secara kebetulan pada saat dia sedang ber-experimen dalam mempelajari
effect aliran listrik melalui gas.
Dan proses dalam pelaksanaan X-RAY ada 3 langkah yaitu antara lain :
a. Exposure, dalam expoure itu sendiri harus diperhatikan hal-hal berikut ini :
Object dan film ada diantara sumber radiasi.
Sedapat mungkin contact yang baik antara film & object.
b. Processing adalah memproses film hasil eposure dengan baik.
Panetrant ( Floorescent/Visible )
22
Developer.
Cleaner ( remover ).
Wash cotton ( lap ).
23
dari bagian yang dapat diperoleh pada sekitar area yang akan diperiksa. Inspeksi
tersebut dikerjakan menggunakan Gema/getaran yang sering disebut dengan istilah
Pulse-Echo dan menggunakan Transmission Techique,pada salah satu bagian yang di
terima untuk mendeteksi Reflection atau pantulan dari suara yang terdapat dalam bagian
yang diperiksa tersebut. Transmission technique menggunakan transmitting transducer
dan receiving transducer pada sisi yang berlawanan pada bagian tersebut untuk
mendeteksi total dari suara yang ter-transmittet pada bagian tersebut.
24
6. Visual / Optical Inspection Metode.
Metode Visual / Optical Inpection berisikan prosedur dari NDI yang bersifat
spesifik dan pada umumnya metode ini digunakan dengan beberapa alat seperti : fixed
boroscope, flexible fiberscope, dan 10 power dari monocular manifier.
3.5 Harpes
Landasan dasar teori pesawat F16 AB maupun CD data umum pesawat F16
pesawat F16 vaiting alkon adalah jet tempur multi perang super sonic yang di
kembangkan oleh jeneral bunamile lalu disemputnakan oleh lock head martin.Diamerika
serikat pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur ringan kemudian
berefolusi menjadi pesawat tempur multi perang yang sangat popular kemampuanya bias
dipakai untuk segala misi pesawat ini juga sangat popular di mata internasional dan telah
di gunakan 25 negara di dunia tahun 1976 pesawat F16 sudah di produksi sebesar 4000
pesawat.
25
Jarak roda pendarat pertama : 2,5 m
Kemampuan terbang :
26
Tekanan roda belakang LN/ RN : 275 PSI
Kemampuan persenjataan :
Avionic :
FLC { flight control untuk menggerakkan tel { ruddeer } horizontal stabilizer , flaperon,
leading edge }
Fuel system
27
6. Fuel head exchange berguna untuk memanjangkan supaya memudahkan
pembakaran
7. Hydraulic head exchange sebagai pendinggin sebab hydraulic bekerja pada flight
control menggerakkan flaperon , horizontal stabilizer , leading ed.
Fuel system pada pesawat F16 A/B di bagi menjadi 7 fungtional caregorie yaitu :
Fuel tank terdapat 7 buah internal tank system yang integral pada structure pesawat yaitu :
System moduler
a. Forward fuselage
b. Inlate
c. Center fuselage
d. Aft fuselage
28
e. Empennage terdiri dari : lonical stabilizer , horizontal stabilizer , vertical stabilizer .
f. Wings
Flaperon , horizontal tarls , ventralfia dan 80% dari main leanding gear bias di tukar
tempatnya ( interchangeable ) kiri atau kanan .
29
Gambar Bagian Pesawat
Thrush / dorong
Maximum rating ( augmented operation ) : 23, 770 Ibs ( 105 . 7 N )
Intermediate rating ( non augmented operation ) 14, 590 Ibs ( 64,9 KN )
Weight / berat 3,234 Lbs ( 1,466 kg )
Length / panjang 191 In ( 4.85 )
Diameter
Inlete diameter 34.8 In ( 0.88 m )
Maximum diameter 46.5 In ( 1.18 m )
Bypass ration 0.61
Overall pressure ratio / rasio tekanan keseluruhan 25:1
30
Enggine F100 di desain untuk memaksimalkan kinerjanya
Identifikasi plat
Identifikasi plat di tempatkan pada mesin , mojul dan secara berurutan mengontrol
untuk tujuan pelacakan
Terdiri dari :
1. Item name
2. Enggine model number
3. Serial number
4. Code identification and part number
5. Contract identification number ( engine contract number )
31
g. Data plates
Selain itu terdapat component tapi bukan bagian dari module antara lain :
1. Ps 2 probe
2. Inlate cone
3. Epu
Pada CIVV terdapat 21 sirip dan di dalamnya terdapat beberapa penggunaan antara
lain :
32
Nozzle di buka dan di tutup denggan suatu system yang meliputi :
The external nozzle segments berperan sebagai fairings ( supaya bagus ) untuk
memperhalus aliran udara .
e. Gearbox module
Gunanya :
1. G/ B menerima tenaga putar dari rear compressor melalui tower shaft untuk
memutar ( drive ) component – component yang menempel pada G /B
2. Selama engine strats G / B menerima tenaga putar dari an external ( source )
untuk memutar compressor melalui tower shaft
Lokasi menempel pada core engine module intermediate case pada posisi jam 06: 00
G /B terdiri dari :
a. Reduation gearbox
b. Main oil pump
c. Main oil filter
a. Engine generator
b. Breather pressurizing valve
c. Pto shaft
Pada reduction gearbox terdapat mounting untuk main fuel pump . pada oil pump
terdapat 3 magnetic yang berguna untuk ditecsi awal dari kerusakan system I
magnetic chip detector terletak pada gearbox housing .
Reverensi terarah dan posisi jam di gunakan untuk menentukan lokasi dari
komponen pada mesin .
33
2. Dengan melihat searah jarum jam
03:00 clock
06:00 clock
09:00 cloch
12:00 clock
34
BAB III
Penutup
.
1. Kesimpulan
Kegiatan Prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa - siswi khususnya siswa-
siswi SMK PENERBANGAN ANGKASA. Dengan adanya kegiatan Prakerin
siswa di tuntut untuk mempunyai sikap mandiri dan untuk berinteraksi dengan
orang lain sehingga siswa di harapkan dapat memiliki keterampilan serta wawasan
yang tinggi.
Prakerin merupakan kegiatan Praktek di luar jam sekolah yang bekerja sama
dengan masyarakat atau instansi,sehingga siswa-siswi dapat berlatih untuk bergaul
dan bekerja sama dengan masyarakat luar.
Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli
dan professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau
bakan internasional. Dengan begitu siswa-siswi akan mempunyai sikap yang akan
menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat
mengamalkan apa yang telah di perolehnya dalam kehidupan sehari hari.
Dengan ditempatkannya di Skadon teknik 042. kita jadi tahu apa saja yang harus
dilakukan oleh pihak Engineer maupun Mechanic dalam melakukan proses
pengecechkan pesawat hingga menangani problom/trouble pada pesawat (jika
ada) khususnya dalam menekuni prsesur Transit Check, Dialy Chech, Before
Departure Check.
Kita jadi mengetahui betapa penting peran Engineer dan Mechanic di dalam dunia
penerbangan khususnya dalam menjalin hubungan dengan Pilot di setiap Pilot
setelah melakukan jam terbang.
2. Saran
35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Agama : ISLAM
Kewarganegaraan : INDONESIA
Status : PELAJAR
2008 : TK
2009 – 2014 : SD
36
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Agama : ISLAM
Kewarganegaraan : INDONESIA
Status : PELAJAR
2008 : TK
2009 – 2014 : SD
37
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Alamat :
Agama :ISLAM
Kewarganegaraan :INDONESIA
Status :PELAJAR
2008 : TK
2009 – 2014 : SD
38
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Nama : AFIBRISAL
Alamat :
Agama :ISLAM
Kewarganegaraan :INDONESIA
Status :PELAJAR
2008 : TK
2009 – 2014 : SD
39
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Agama :ISLAM
Kewarganegaraan :INDONESIA
Status :PELAJAR
2008 : TK
2009 – 2014 : SD
40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
D. Data Pribadi
Agama :ISLAM
Kewarganegaraan :INDONESIA
Status :PELAJAR
2000 – 2019 : TK
2020 – 2019 : SD
41