Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI SKADRON TEKNIK 042


Tanggal 24 Juni - 24 September 2019

Laporan ini diajukan sebagai salah satu bukti telah menyelesaikan prakerin
selama tiga bulan

Disusun Oleh:

1. Anggi Puspita : (00)


2. Anjar Prasetyo : (00)
3. Andi Racmad Nur Amirullah : (00)
4. Agung Setiawan : (00)
5. Aditya Yoga : (00)
6. Afib Rizal : (00)

SMK PENERBANGAN ANGKASA


Jl. Depohar 60 Lanud Iswahjudi Maospati, Magetan
Telp. (0351) 868911
E-mail : smkangkasa.iswahjudi@yahoo.co.id
Website : smkangkasa-iswahjudi.sch.id

1
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

SMK PENERBANGAN ANGKASA LANUD ISWAHJUDI

Laporan Prakerin SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi di Skadron Teknik


042 ini telah disetujui dan diteliti serta disahkan oleh perwira pendidikan dan pengawas
Skadron Teknik 042 sebagai bukti telah melaksanakan Prakrin selama 3 bulan serta sebagai
persyaratan mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Akhir Tahun Pelajaran 2019/2020.

Madiun, 24 September 2019

Perwira Pengawas Pendidikan Pembina Prakerin


Skadron Teknik 042 Skadron Teknik 042

Letkol Tek Agustinus Subagio ,M .Han Nurmatia

NIP. 19631004 198703 1 006 NIP. 19650929 198903 1 006

Mengetahui,

a.n Komandan Skadron Teknik 042

Letkol Tek Agustinus Subagio ,M .Han

NIP. 19631004 198703 1 006

2
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

SMK PENERBANGAN ANGKASA LANUD ISWAHJUDI

Laporan Prakerin SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi di Skadron Teknik


042 telah disetujui dan diteliti serta disahkan oleh guru pembimbing dan kepala sekolah
Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi sebagai bukti telah melaksanakan Prakrin selama 3
bulan serta sebagai persyaratan mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Akhir Tahun Pelajaran
2019/2020.

Madiun, 24 September 2019

Kepala Sekolah SMK Penerbangan Guru Pembimbing


Angkasa Lanud Iswahjudi

Bambang Budi Pujana, S.Pd Drs. Susanta, M,Eng

NIP. 19631004 198703 1 006 NIP. 19650929 198903 1 006

3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, hidayah dan
juga karunia-Nya, tidak lupa juga kita sampaikan shalawat serta salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir
zaman. Maha suci Allah yang telah memberi segala nikmat dan petunjuk kepada penulis,
sehingga akhirnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan
Pembuatan laporan ini merupakan salah satu bukti penulis telah melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan selama 3 bulan di SKADRON TEKNIK 042 Lanud Iswahjudi
Madiun, terhitung mulai tanggal 24 juni 2019 s/d 24 september 2019
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, penulis telah berhasil menyusun
laporan sebagai bukti dan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan di SKADRON
TEKNIK 042. Segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan
pembuatan Laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Letkol Tek Agustinus Subagio ,M . Han Selaku komandan Skadron Teknik
042 dan kepala SMK Penerbanggan Angkasa Lanud Iswahjudi .
2. Bapak Kapten Tek Nurmatiyas Selaku Pembina DU / DI
3.

Pada akhirnya, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Penulis menyadari laporan ini
jauh dari kata sempurna, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan yang disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangatlah penulis harapkan bagi kemajuan dan perbaikan laporan
ini.
Madiun, 24 September 2019
Penyusun,

Siswa SMK PENERBANGAN

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN..........................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH..................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTARISI............................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................v

BAB I ...................................................................................................... Error! Bookmark not defined.1


PENDAHULUAN ................................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri .................................. Error! Bookmark not defined.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri ................................................ Error! Bookmark not defined.
1.3 Batasan Masalah ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Praktek Kerja Industri .............................................. Error! Bookmark not defined.
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ..... Error! Bookmark not defined.
BAB II ...................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PROFIL PERUSAHAAN ....................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1. Sejarah Perusahaan .................................................................. Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Upaya Bangsa Indonesia Untuk Membuat Pesawat Terbang . Error! Bookmark
not defined.
2.1.2 Upaya Bangsa Indonesia untuk Mendirikan Industri Pesawat Terbang .....Error!
Bookmark not defined.
2.1.3 Pendirian Industri Pesawat Terbang di Indonesia Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Paradigma Baru dan Nama Baru ........................................................................... 13
2.2 STRUKTUR PERUSAHAAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Mengendalikan Komputer Dari Jarak Jauh Menggunakan VNC Server ............. Error!
Bookmark not defined.
3.2 Landasan Teori VNC Server ............................................... Error! Bookmark not defined.
3.2 Macam – Macam Tools Dan Material Yang Digunakan ..... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Macam – Macam Tools ................................... Error! Bookmark not defined.
3.3 Metodologi Rivet ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 The Solid Shank Rivet ..................................... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 The Special ( Blind) Rivet................................ Error! Bookmark not defined.
3.3.3 Rivet Nut ........................................................... Error! Bookmark not defined.

5
3.4 Damage..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.5 Corrosion ................................................................................. Error! Bookmark not defined.
3.5.2 Tipe-tipe korosi ................................................ Error! Bookmark not defined.
3.5.3 Inspeksi Korosi ................................................ Error! Bookmark not defined.
3.6 Sealent ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.7 Bending .................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
PENUTUP ................................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.1. Kesimpulan ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran................................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. Error! Bookmark not defined.

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri

Pendidikan tingkat menengah yang mempunyai tugas mempersiapkan dan


membekali lulusannya penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang
teknologi . Tuntutan ini maka dalam penyelenggaraan pedidikan selalu diupayakan
adanya peningkatan dan penyempurnaan segala perangkat pendidikannya baik mengenai
teori kurikulum , saran fisik , bangunan , peralatan , dan perlengkapan yang memadai
, tenaga guru yang berkualitas serta manajemen yang baik dan sehat. Disamping itu
untuk memperdalam dan memperluas kemampuan professional dan mengkhayati iklim
kerja dalam situasi yang sebenarnya , maka sebelum menyelesaikan pendidikannya ,
siswa diwajibkan melaksanakan program (PRAKERIN).

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) pada dasarnya merupakan kegiatan


intrakrikuler yaitu perpaduan kegiatan di sekolah dan kegiatan di industri atau dunia
usaha dalam suatu kesatuan sistem untuk mencapai tingkat keahlian professional tertentu
disamping itu setelah menyelesaikan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dituntut
adanya laporan PRAKERIN , laporan tersebut akan diuji dengan maksud agar siswa
mampu mempertanggung jawabkan pelaksanaan PRAKERIN dan memberi masukan
(Timbal Balik) bagi sekolah dari dunia usaha atau Industri , untuk kemantapan dan
pengembangan program pendidikannya .

1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri

Secara umum tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah agar para
siswa dapat menerapkan , membandingkan antara pengetahuan teori maupun praktik
yang didapat selama di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di lingkungan
dunia usaha atau industri.

Selain itu dari kegiatan Praktik Kerja Industri diharapkan dapat membekali para
siswa untuk lebih meningkatkan pengalaman dan pengetahuan keterampilan secara
professional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang
berkembang di masyarakat.

Melalui kegiatan PRAKERIN diharapkan secara tidak langsung sekolah akan


mendapat umpan balik dari dunia usaha industri dalam meningkatkan mutu tamatan.
Adapun tujuan PRAKERIN secara khusus tentang kegiatan PRAKERIN bagi para
siswa , setelah selesai melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri , diharapkan siswa
dapat :

7
1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja di lini industri.
2. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja dunia usaha/Industri.
3. Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai dengan tuntutan dunia
usaha/Industri.
4. Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan keahliannya sesuai
dengan profesi yang digelutinya.
5. Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja.
6. Memperhatikan kualitas dan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan tuntutan
profesi.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan permasalahannya adalah :

1. Laporan ini hanya membahasa tentang

1.4 Manfaat Praktik Kerja Industri

Adapun manfaat dari Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah:

1. Membekali siswa dengan pengalamannya dalam dunia kerja industri sebagai


persiapan untuk penyesuaian diri dengan dunia usaha industri dan masyarakat.
2. Membuka cakrawala berfikir siswa dan lebih mendekatkan dirinya dengan
lapangan professional kelak.
3. Memantapkan disiplin dan tanggung jawab siwa dalam melaksanakan tugas.
4. Memantapan keterampilan siswa yang diperoleh dari latihan praktek di sekolah.
5. Mendorong siswa untuk berjiwa wiraswasta dan bekerja.
6. Memperluas cakrawala siswa terhadap jenis-jenis kerja di bidang yang
bersangkutan (Tempat Praktek) dengan segala persyaratan.

1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

1. Tempat SKADRON TEKNIK 042 Lanud Iswahjudi jln.

PT. MBG Putra Mandiri, JL. Ring Road Barat No.63


Salakan, Trihanggo, Samping, Sleman, DIY.

2. Waktu pelaksanaan PKL Waktu pelaksanaan PKL pada tanggal 24 juni 2019
sampai denggan 24 september 2019

Dengan jam kerja kerja sebagai berikut:

8
No. Hari Waktu
1. Senin 07.00 – 13.00
2. Selasa 07.00 – 13.00
3. Rabu 07.00 – 13.00
4. Kamis 07.00 – 13.00
5. Jum’at 07.00 – 11.00

9
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pesawat Terbang

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap,
dan dapat terbang dengan tenaga sendir . Secara umum istilah pesawat terbang sering juga
disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan
pendefenisian yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara.
Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara,
istilah pesawat udara jauh lebih luas pengertiannya karena telah mencakup pesawat
terbang dan helikopter. Seiring perkembangan zaman, bentuk dan mesin pesawat terbang
mulai disempurnakan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.
Pada 1949, dibuatlah pesawat komersial. Pesawat ini ukurannya lebih besar daripada
pesawat-pesawat sebelumnya. Ada pendapat lain mengenai pesawat terbang yang
berbunnyi ” Pesawat terbang atau pesawat udara adalah mesin atau kendaraan apapun
yang mampu terbang di atmosfer atau udara.

2.2 Sejarah Pesawat Terbang

Pesawat terbang yang lebih berat dari udara ini diterbangkan pertama kali oleh
Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat
rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di sekitar
Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang
menemukan pesawat terbang antara lain Samuel F Cody yang melakukan aksinya di
lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan untuk pesawat yang lebih ringan
dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan pertama kalinya dengan
menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis
bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, kemudian
disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan
memodifikasi balon berbentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan
barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai
pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di
New Jersey 1936 yang menandai berakhirnya era Zeppelin meskipun masih dipakai
menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman Wright, pesawat terbang banyak mengalami
modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi
kebutuhan transportasi udara.Pesawat komersial yang lebih besar dibuat pada tahun 1949
bernama Bristol Brabazon.Sampai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat
oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

10
2.2 Sejarah Pesawat Tempur F16

Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon merupakan salah satu pesawat tempur yang
populer dan sangat sukses di pasar. Sebanyak 25 negara di dunia, termasuk Amerika
Serikat sebagai negara pembuatnya, memakai pesawat ini untuk memperkuat armada
tempur udara mereka.

Sejak mulai diproduksi massal 1976, sudah lebih dari 4.500 pesawat F-16 terjual
ke seluruh dunia. Hanya saja, pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara
Amerika Serikat, tetapi masih untuk pasar ekspor.

Sebagai mana dalam peralatan tempur lainnya, F-16 ini juga tak lepas dari
persaingan atau perang dingin antara Blok Barat yang dimotori oleh Amerika Serikat
dengan Blok Timur yang dimotori waktu itu oleh Uni Soviet. (Baca juga: Penyebab
Insiden F-16 Bukan Human Error, TNI AU Bentuk Tim).

Proyek F-16 dimulai ketika Amerika Serikat mendapatkan kabar bahwa Uni
Soviet tengah mengembangkan proyek tentang MiG 25 yang disebut memiliki
kemampuan manuver yang lebih lincah karena ringan dan memiliki kemampuan
persenjataan, terutama rudal dari udara ke udara yang baik.

Amerika meresponsnya dengan membuat proyek pesawat tempur F-15 Eagle.


Hanya saja, sekumpulan petinggi Angkatan Udara Amerika yang menyebut diri mereka
sebagai ‘Fighter Mafia” bersikeras bahwa F-15 Eagle masih belum optimal.

Amerika masih perlu sebuah pesawat tempur yang yang ringan, lincah, dengan
kemampuan manuver andal dan persenjataan yang baik, terutama rudal dari udara ke
udara. (Baca juga: F-16 Gagal Terbang, Roda Lepas dan Mesin Terbakar)

Desakan dari Fighter Mafia membuat Amerika Serikat akhirnya sepakat untuk
memulai proyek F-16 Fighting Falcon. Sebagai pemenang proyek ini adalah General
Dynamics, untuk kemudian memproduksinya pada 1976. Pada tahun 1993, General
Dynamics diakuisi Lockheed Corporation yang berubah menjadi Lockheed Martin.

F-16 ini dibuat dalam dua versi, yaitu versi untuk kursi tunggal hanya untuk pilot
dan versi dua kursi untuk pilot dan co pilot. Dua versi itu lalu dikembangkan lagi menjadi
beberapa varian atau disebut blok sebagai tanda adanya pembaharuan yang signifikan.

Pembaharuan yang dilakukan itu bisa mencakup banyak hal yang pada prinsipnya
membuat pesawat F-16 ini jauh lebih baik dan efektif untuk dijadikan alat pertempuran.
(Baca juga: Pesawat Tempur F-16 Gagal Terbang lalu Terbakar di Halim).

Varian itu bisa dilakukan dengan misalnya dengan modifikasi mesin pesawat,
radar atau persenjataan yang bisa dilekatkan atau dibawa ke pesawat. Varian yang
membuat F-16 tangguh dalam pertempuran udara antar pesawat dalam jarak dekat, atau
“dog fighter”

11
Bisa dibilang, ketenaran pesawat F-16 ke ranah global tak lepas dari peran bintang
film Hollywood, Tom Cruise. Berkat Tom Cruise dalam yang berperan sebagai pilot yang
playboy, agak urakan namun berbakat dalam menerbangkan F-16 blok 15 dalam film Top
Gun, F-16 jadi sangat populer.

Indonesia memiliki F-16 dengan blok 32 dan blok 52 yang diproduksi pada awal
2000-an. Blok F-16 yang terbaru adalah Blok 72 di mana Indonesia belum mampu
membelinya. Harga F-16 Blok 72 ini disebutkan sekitar 120-150 juta dollar Amerika.
(hel).

2.4 Sejarah Skadron Teknik 042

Sejarah terbentuknya Skadron Teknik 042 (Skatek 042) berawal Kedatangan


pesawat-pesawat pancar gas pada tahun 1958 mendorong dibentuknya kesatuan Pancar
Gas (KPG). Agar pesawat-pesawat ini tetap dalam kondisi yang siap dioperasikan, KPG
didukung oleh Bagian Teknik Pemeliharaan yang terdiri dari bagian pemeliharaan luar
yang berkedudukan di Kemayoran, Jakarta dan bagi yang pemeliharaan dalam
berkedudukan di Husein Sastranegara, Bandung.

Dengan semakin tingginya standar perawatan pesawat-pesawat tersebut membuat


kedua bagian pemeliharaan tersebut dipisahkan. Pada tahun 1960, bagian pemeliharaan
diubah menjadi Skadron Teknik (Skatek) dan salah satunya adalah Skatek 3 yang
bertugas melakukan perawatan terhadap pesawat MIG-15/17 dan berkedudukuan di
Husein Sastranegara, Bandung.

Pada tahun 1961, Skatek 3 dipindah ke Lanud Utama Iswahyudi Madiun. Setelah
beberapa kali perombakan organisasi di tubuh TNI AU, Skatek 3 ikut berubah nama
menjadi Skatek 042. Ini adalah unit skatek paling berpengalaman di tubuh TNI AU.
Mereka merawat berbagai mesin pesawat jet dari buatan Rusia seperti MIG-15/17,
pesawat TU-16 hingga buatan barat diantaranya Hawk, F-5 Tiger dan F-16.

Keahlian Istimewa dari Skatek-042 memiliki keahlian khusus. Skatek-042 ini bisa
membongkar pasang mesin F-16. Mesin F-16 sendiri dirancang untuk mudah dipasang,
ditangan awak yang terlatih, memasang mesin baru di Fighting Falcon ini hanya butuh
waktu satu jam. Mau tahu caranya? Mesin dengan bobot 1,5 ton ini dinaikkan
menggunakan cradle, lalu dilepaskan dudukannya, dan didorong. Praktis dan mudah.
Dalam beberapa menit mesin sudah masuk ke dalam ruangnya di badan pesawat. Setelah
terpasang dengan baik, proses berikutnya adalah instalasi sistem, terutama menyangkut
fuel system agar pasokan bahan bakar lancar ke mesin.

Seiring berjalannya waktu pesawat T-50i Golden Eagle, TT 5001 sudah mencapai
200 jam terbang sehingga perlu melaksanakan pemeliharaan Phase Inspection di Skatek
042 Lanud Iswahjudi. Dalam melaksanakan pemeliharaan pesawat T-50i Golden Eagle,
ditangani langsung oleh teknisi dari Skatek 042 yang telah melaksanakan trainning dalam
mendukung pemeliharaan pesawat T-50i Golden Eagle.

12
Perlu diketahui bahwa Pesawat T-50i Golden Eagle, merupakan alutsista terbaru
TNI Angkatan Udara, dalam hal perawatan diperlukan tranfer teknologi dari negara
asalnya yaitu Korea Selatan. Untuk itu para teknisi TNI Angkatan Udara dikirim ke
Korea guna menyerap ilmu tentang perawatan pesawat T-50i Golden Eagle.

Kita patut berbangga, berkat kerja keras dan keuletan serta terbatasnya waktu saat
menyerap/ tranfer teknologi pesawat T-50i Golden Eagle, para teknisi Skatek 042 Lanud
Iswahjudi, telah mampu melaksanakan pemeliharaan secara mandiri, tanpa teknisi dari
Korea selatan.

13
BAB III PEMBAHASAN
Hydraulic System, Brake System, Structure Repair, Destructive Inspection (NDI),
Harpes, Enggine F 100

3.1 Hydraulic System

1. Umum
Hydraulic sistem adalah suatu sistem pada pesawat terbang yang menggunakan
tekanan zat cair (hydraulic) sebagai media untuk menggerakkan sistem-sistem yang
terkait dengan komponen-komponen yang lain.
Keuntungan menggunakan hydraulic system yaitu :
1. Tahan panas
2. Tahan dingin
3. Stabil dalam setiap perubahan temperatur
4. Tidak merusak karet/seal
5. Tidak menimbulkan korosi
Kekurangan menggunakan hydraulic system yaitu:
1. Membahayakan
2. Mudah Terbakar
Prinsip dari sistem hydraulic:
Semua sistem yang menggunakan cairan digunakan hukum paskal, bunyi hukum
paskal “Apabila tekanan diberikan pada cairan yang diam akan diteruskan kesejumlah
titik dengan kekuatan yang sama besar”
Komponen-komponen hydraulic system:
1. Reservoir: sebuah tempat bagi cairan hydraulic, pat berupa segala macam
bentuk dan juga dapat ditempatkan pasda tempat dimana dianggap paling
baik.
2. Sumber-sumber tekanan: sumber tekanan membuat cairan menjadi
bertekanan bagian gambar terlihat sebuah pompa tangan piston yang dapat
menjadi sumber tekanan
3. Plumbing: sarana yang dilalui oleh cairan dari komponen kekomponen
yang lain.
4. Actuator: alat yang menerima tekanan dari cairan dari padanya dapat
membuat gerakan untuk melakukan suatu usaha
5. Control divices: valve ini mengarahkan aliran aliran ke actuator dan
selanjutnya kembali kearah reservoir.
6. Accumulator : alat penyimpan tekanan di dalam system bertindak sebagai
bantalan / shock yang melawan tekanan yang bergelombang di dalam
system

14
2. Gambar Hydraulic dan Peneudraulic System

3. Keistimewaan system hydraulic :


a. Tidak memerlukan system pendingin (heat excharger) pada waktu bekerja (in
operation) hydraulic fluid tidak terlalu panas.
b. Ridak ada system bleed valve karena system hydraulic power adalah self bleeding.
Udara didalam pipa dikeluarkan apabila system bekerja.
4. Perbedaan hydraulic , peneumatic , peneudraulic
a. Hydraulic adalah cairan yang di gunakan oleh system untuk memudahkan
pekerjaan
b. Peneumatic adalah gas / udara yang di gunakan dalam system untuk memudahkan
pekerjaan
c. Pneudraulic adalah cairan dan udara yang di gunakan dalam system untuk
memudahkan pekerjaan
5. Jenis – jenis Tools
a. General tools adalah peralatan umum yang sering di pakai untuk melakukan
pekerjaan
Contoh tools : 1. Kunci pas / open anda wrench
2.Kunci socket / socet wrench sock
3.Obeng / screw driver
4. Tang / plier
5. Palu / hamer
6. Kunci nggris / ajustablel wrench

15
b. Special tools adalah peralatan yang khusus di pakai untuk membuka / memasang
komponen khusus
Contoh tools : 1. Cukit untuk melepas dan memasang packing
2.Sprinng wrench untuk melepas dan memasang spring
3.Piston werench untuk melepas dan memasang piston
c. Measurement tools adalah alat ukur / precies tools merupakan peralatan yang di
gunakan untuk menggukur dan menentukan kondisi komponen
Contoh tools : 1. Jangka sorong
2.Siqmat
3.Vernier caliper
Hydraulic system pada pesawat F16 / B di desain selain untuk kemudahan
dalam peralatan . hydraulic system terdiri dari 2 system yang terpisah dan independen
yaitu A dan B.
System A ( flight circult ) member fluida power kepada :
a. Rudder
b. Flaperon
c. Horizontal stabilizer
d. Leading edge flap
e. Fuel flow proportioner
f. Speed brekes
System B ( combined circuit ) memberikan fluida kepada :
a. Ketiga flight control ( rudder , flaperon , her stab )
b. Aerial refuel
c. Leanding gear
d. Wheal brak
e. Nose wheel steering
f. Gun
g. Jet fuel starter
Apabila normal hydraulic power A dan B fain maka fungsinya akan dig anti oleh
emergency hydraulic pump yang memberikan preasure kepada system A . Fluid
yang di pakai adalah hydraulic Mil H 5606 /Mil H 83282 dengan imperature limit -65 F
dan + 275 F.

3.2 Brake System


Brake system adalah suatu system yang digunakan untuk mengurangi kecepatan
didarat. Fungsi brake adalah untuk mengurangi suatu kecepatan pada pesawat terbang
saat parkir dan belok di darat.
Jenis brake dibagi menjadi dua :
1. Multiple disc broke (terdiri dari piringan-piringan disc yang berputar dan diam
dengan dioperasikan oleh tekanan hydraulic).
2. Anti skid (digunakan untuk melepas pengereman dari tekanan hydraulic pada saat
terjadi skidding well).
Ada beberapa langkah dalam melakukan pemeriksaan break system:
a. Cleaning/ Pembersihan

16
No Pengerjaan Keterangan
1 Bersihkan seluruh disc menggunakan kain kering
2 Bersihkan seluruh bagian metal dengan
menggunakan sovent gosok dan sikat sampai
bersih

b. Inspection/ Pemeriksaan
No. Item Pemeriksaan Tindakan
1 Nut Cek kerekatan Ganti nut
2 Housing - Keretakan tanda tidak normal, Ganti housing
overheat, ndi
- Mengukur bagian-bagian tertentu Ganti housing
sesuai standart
3 Heat shield Check keretakan, kerusakan Di las
4 Pressure dan end Check oxsidasi, softening, ganti plat Ganti plate
plate
5 Stationary dan Check oxsidasi, softening, ganti plat Ganti plate
rotating disk
6 Pressure Plate - Check ketebalan min 0.333 inch Ganti plate
- Check slot chanel max 0.790 inch Ganti plate
7 Rotating disk - Check ketebalan min 0.440 inch Ganti plate
- Check slot chanel max 0.920 inch Ganti plate
8 Stationary disk - Check ketebalan min 0.440 inch Ganti plate
- Check slot chanel max 0.790 inch Ganti plate
9 End plate - Check ketebalan min 0.285 inch Ganti plate
- Check slot chanel max 0.790 inch Ganti plate
10 Black plate Check keretakan dan kerataan Ganti plate
11 Torque tube Check gores dan luka ukuran slot Ganti plate
12 Bolt Check kerusakan dan Ganti plate
ketidaknormalan
13 Blader assy Check kerusakan dan Ganti plate
ketidaknormalan

17
14 Adjuster spring Check nick, corrosion, distortion Ganti plate
15 Tapered piston Check burs, nick, scretch Ganti plate

Gambar Brake System

Brake system terletak di kanan kiri main leanding gear cara kerja brake system
sendiri yaitu haydraulic bertekanan masuk hosing melalui inlat part mendorong pisron ,
piston menekan pressure plate , pressure plate menekan disk rotating ,disk rotating
menekan disk stationery , selanjutnya menekan end plate sehingga terjadi himpitan .

Spesifikasi brake F16:

Berat : 45,6 pound /22,8 kg

Lebar : 6,0 inchs

Ukuran : 11,10

Diameter : 12,0 inchs

18
Kelebihan brake F16:

 Lebih awet
 Lebih ringan
 Lebih tahan panas
 Ifasil pengereman lebih baik

Bahan brake :

 Housing terbuat dari campuran alumunium


 Disk rotating terbuar dari campuran carbon
 Disk stationary terbuat dari campuran carbon
 Disk pressure plate terbuat dari campuran carbon
 Disk plate terbuat dari campuran carbon
 Rorque tube terbuat dari baja

3.3 Structure Repair


Structure repair adalah proses perbaikan kerangka pada pesawat terbang.
 Rivet
Rivet menurut bentuknya ada 2 macam yaitu:
 Potruding (universal )
 Countersunk ( flus )
Rivet dari segi bahan pada umumnya ada 2:
 Bahan dari alumunium
 Bahan dari baja (monel,stainless,titanium)

 Alat-alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan merivet/doubler :


 Dril gun
 Dril bit/mata bor
 Pensil
 Penggaris
 Rivet gun
 Rivet set
 Hammer
 Mallet
 File / kikir
 Baking bar
 Air hose
 Rivet cutter
 Penggores ( scriber )

19
 Keuntungan menggunakan tenaga udara:

 Lebih aman
 Lebih evesien
 Lebih mudah

 Menggunakan listrik pada alat efesien


 Keamanan kurang
 Berbahaya apabila kabel konsleting / rusak

 Langkah-langkah merivet:
 Langkah pertama yaitu mengkikir semua bagian skin, hingga halus
 Langkah kedua yaitu meratakan semua bagian skin menggunakan mallet
 Langkah ketiga yaitu menggambar bagian skin sesuai dengan prosedur
 Langkah keempat yaitu setelah bagian skin sudah digambar lanjut mengebor
 Langkah kelima yaitu mendoubler bagian yang sudah di bor menggunakan
 Langkah kelima menyatukan skin yang kecil dan besar menggunakan cleco
 Jika sudah di cleco kembalikan menggunakan bor agar bisa menyatu
 Setelah di bor rapi kan plat dengan mendeblur
 Setelah itu di rivet dengan menggunakan rivet dengan hammer atau mallet
 Lakukan sampai seluruh bagian skin terpenuhi dengan rivet

 Management bahan
 Bahan plat
 Rivet yang di butuhkan
 Alat pendukung ( compressor yang sesuai )
 Yealing composed
 Primer : pembersih ( amplas ) , alodine , penggecatan ( primer )
 Cat ( finishing )

 Cara melepas rivet :


 Di kikir
 Renter punch
 Doubler : temporary ( sementara ) dan peermanen ( tetap )
 Menggeluarkan rivet

20
Gambar Structure Repair

3.4 Destructive Inspection ( NDI )


A. Gambar Umum NDI
Non Destructive Inpection atau lebih dikenal dengan nama NDI adalah
merupakan suatu metode pemeriksaan tanpa merusak barang-barang yang diperiksa,atau
untuk mendapatkan informasi mengenal sifat fisik/kondisi dari barang-barang yang
diperiksa.
Selain untuk mendapatkan jaminan mutu dalam pemeriksaan,NDI juga bertujuan
dalam pengendalian mutu ( quality control ), sangat ekonomis dan memiliki keselamatan
tingkat tinggi berkaitan dengan jiwa manusia. Fungsi dari NDI itu sendiri adalah
memeriksa struktur komponen pesawat terbang,peluru kendali ( missile ), Ground
Support Equiment ( GSE ) dengan menggunakan methoda sebagai berikut :
1. Radiographic Inspection ( X-RAY )
2. Penetrant Inspection.
3. Magnetic Inspection.
4. Ultrasonic Inspection.
5. Eddy Current Inspection.
6. Visual/Optical Inspection Methode.

B. Gambaran Umum Methoda dalam NDI.


Non Destructive Inpeksi mempunyai 6 variasi tektik yang digunanakan untuk
pemeriksaan terhadap komponen pesawat. Ke enam teknik tersebut memiliki perbedaan
atau klasifikasi penggunaan, tidak semua pemeriksaan menggunakan teknik yang sama
dalam mencari keusakan/informasi pada setiap komponen 6 teknik tersebut adalah :

1. Radiographic Inpection ( X-RAY )

21
Radiographic Inpection atau methoda pemerikasaan menggunakan X-ray
atau sinar X pertama kali oleh Wilem K. Rontgent pada tahun 1895. Sinar X
ditemukan secara kebetulan pada saat dia sedang ber-experimen dalam mempelajari
effect aliran listrik melalui gas.

Dan proses dalam pelaksanaan X-RAY ada 3 langkah yaitu antara lain :

a. Exposure, dalam expoure itu sendiri harus diperhatikan hal-hal berikut ini :
 Object dan film ada diantara sumber radiasi.
 Sedapat mungkin contact yang baik antara film & object.
b. Processing adalah memproses film hasil eposure dengan baik.

2. Penetrant Inpection ( di ruang gelap )

Penetrant Inpection mempunyai fungsi untuk mendeteksi adanya indikasi


crack hanya pada permukaan ( surface ) dari benda yang di periksa. Material-material
yang dapat diperikasa dengan methoda PI adalah sebagai berikut :
a. Allumunium.
b. Magnesium.
c. Bross.
d. Gopper.
e. Tetanium.
f. Borze ( allumunium yang lembek )
g. Cast Iron.
h. Plastik.
i. Glass.

Peralatan-peralatan yang digunakan penetrant inpection adalah :

 Panetrant ( Floorescent/Visible )

22
 Developer.
 Cleaner ( remover ).
 Wash cotton ( lap ).

3. Magnetic Inspection ( MPI )

Pemerikasaan dengan methode Magnetic Inspection berguna untuk


mendeteksi indikasi adanya crack pada permukaan ( surface ) dan sub surface.
Pemeriksaan dengan methode tersebut juga digunakan secara khusus untuk memeriksa
komponen/barang yang dijadikan magnet,sedangkan barang-barang yang tidak dapat
dijadikan magnet tidak bisadiperiksa dengan Magnetic Inspection.

Keterangan Magnetic Inspection :

1. Arusmengalir melalui coil.


2. Magnetisasi benda kutub yang diperiksa.
3. Membentuk kutub U & S yang mempunyai gaya tarik.
4. Arah defect yang diperiksa tegak lurus magnetic field head shout techic.

Langkah-langkah pengerjaan dalam magnetic inspection,sama hanya


dengan penetrant inspection tetapi untuk magnetic inspection barang-barang yang akan
diperiksa harus benar-benar steril/bebas tanpa ada kotoran. Dalam pengerjaan
Magnetic Inspection material-material yang merupakan supply yaitu magnetic particle
(ada 2 yaitu dry dengan warna : merah hitam,abu-abu dan wet dengan warna :
merah,hitam,abu-abu & flourescent ). Kerosene deodorize ( yang digunakan yang tidak
terlalu banyak mengandung olie ), dan Centrifugal tube ( untuk mengukur campuran
magnetic particle & kerosene ).

4. Ultra Sonic Inspection.

Adalah sebuah methode inspeksi yang menggunakan gelombang suara.


Inspeksi yang menggunakan Ultra Sonic hanya bisa dilakukan minimal satu permukaan

23
dari bagian yang dapat diperoleh pada sekitar area yang akan diperiksa. Inspeksi
tersebut dikerjakan menggunakan Gema/getaran yang sering disebut dengan istilah
Pulse-Echo dan menggunakan Transmission Techique,pada salah satu bagian yang di
terima untuk mendeteksi Reflection atau pantulan dari suara yang terdapat dalam bagian
yang diperiksa tersebut. Transmission technique menggunakan transmitting transducer
dan receiving transducer pada sisi yang berlawanan pada bagian tersebut untuk
mendeteksi total dari suara yang ter-transmittet pada bagian tersebut.

5. Eddy Current Inspection.

Eddy Current Inspection merupakan sebuah methode yang


menghasilkan gelombang electromagnetik pada bagian/potongan benda yang
diperiksa,Eddy Current secara langsung menempatkan Eddy Current probe dengan
benda yang akan di periksa ( kontak langsung ). Permukaan benda yang di periksa
mengalami discontinuities yang di sebabkan adanya gangguan dari pola yang di
hasilkan oleh metode tersebut. Sinyal gangguan tersebut bisa terbaca pada Cathode
Ray Tube (CRT) & alat perekam (recorder).

a) Manual Eddy Current Technique


Teknik ini digunakan untuk memeriksa surface dan Fastener holes. Selama
proses scanning pada surface atau pada hole wall. Kerusakannya bisa terdeteksi
oleh Eddy Current tester karena perubahan cepat pada pola yang dihasilkan
terdisplay secara akurat dan tepat
b) Automatic Eddy Current Scanning System
Teknik ini digunakan untuk memeriksa Fastener holes walls dan
pengoperasiannya memiliki kesamaan dengan manual teknik. Indikasi bila terjadi
crack bisa dilihat pada kertas steip-chart recording juga bisa dianalisa secara
langsung dengan cara membandingkan hasil dari tersebut dengan referensi yang ada
dibuku panduan manual.

24
6. Visual / Optical Inspection Metode.

Metode Visual / Optical Inpection berisikan prosedur dari NDI yang bersifat
spesifik dan pada umumnya metode ini digunakan dengan beberapa alat seperti : fixed
boroscope, flexible fiberscope, dan 10 power dari monocular manifier.

3.5 Harpes

Landasan dasar teori pesawat F16 AB maupun CD data umum pesawat F16
pesawat F16 vaiting alkon adalah jet tempur multi perang super sonic yang di
kembangkan oleh jeneral bunamile lalu disemputnakan oleh lock head martin.Diamerika
serikat pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur ringan kemudian
berefolusi menjadi pesawat tempur multi perang yang sangat popular kemampuanya bias
dipakai untuk segala misi pesawat ini juga sangat popular di mata internasional dan telah
di gunakan 25 negara di dunia tahun 1976 pesawat F16 sudah di produksi sebesar 4000
pesawat.

Gambaran umum pesawat F16

Pesawat F16 systemnya buy wire kemudian tipenya F16 AB , F16 CD


penggunaan pesawat tempur strategis pabriknya lohik martin technical aircraft kemudian
engine / mesin di buat oleh pabrik pratt and whitny jenis engine F 100 PW 220 turbo vane
,gaya dorong engine 23,770LBS dengan atmentor.

Ukuran pesawat : rentan sayap 9,45 m tanpa rudal

Panjang pesawat : 15,03m

Tinggi pesawat : 5,03 m

Berat kosong tanpa enggine : 7,069 kg

Berat maximum : 16,0576 kg

25
Jarak roda pendarat pertama : 2,5 m

Jarak roda depan dan utama : 4,01 m

Daya angkut : 9,2761 kg

Kemampuan lain – lain :

1. Dilenkapi dengan kamera optic


2. Dilengkapi system komputer
3. Dilengkapi RWS (rudder , wairing , strategi)
4. Dilengkapi APU (axelery power unit)

Kemampuan terbang :

Panjang lepas landas : 457,2 m

Pnjang pendaratan : 1.005,8 m

Kecepatan naik : 0,57 mach

Kecepatan datar maximal : 2,05 mach

Tinggi terbang maximal : 6000 feet

Lama terbang tanpa external tank : 2,0 jam

Terbang menggunakan external tank : 3200 jam

Bahan bakar yang di pakai : JP 8

Pelumas yang di pakai { type } oil : mil/ L / 7808 J

Jenis hydraulic yang di pakai : mil / N / 8328 Z

Garis hitam : engine

Garis coklat : main leanding gear / leading edge

Garis kuning : fuel system

Ukuran lain – lain :

Tekanan hydraulic : 3000 PSI

Tekanan roda depan : 225 PSI

26
Tekanan roda belakang LN/ RN : 275 PSI

Tekanan kabin : 5 PSI

Tekanan listrik : 115 VAC 400 HZ 3 Phase 28 UDC

Peralatan bantu untuk terbang :

a. APU { axelery power unit } HOCK T50


JFS { Jet fuel stater } F16
b. GPU { graund power unit } 11 VAC 4000 HZ
c. Tangga tinggi 2,25 m
d. Kereta pembantu pemasang bom
e. Tereta pengisi oksigen

Kemampuan persenjataan :

1.Senjata canon M61 AI Vulcan 200 mm


2. Jumlah stasiun persenjataan 9 station
3.Rokrt yang di pakai FFAR 2,75
4.Pelcan { rudal }

Avionic :

KOMNEV { komunikasi dan navigasi }

FLC { flight control untuk menggerakkan tel { ruddeer } horizontal stabilizer , flaperon,
leading edge }

Rudder { untuk mendeteksi area / lokasi }

Fuel system

Bagian fuel system yang di gunakan pada F 16 JP 8 :

1. Fuel tank F 16 blider sel tank dan integral tank


2. Boster pump pada pesawat F16 ada 5 berfungsi untuk mensrasfer fuel dari tangki satu
ke tangki lainya
3. FFP { fuel flow propesioner } membalansing / membagi fuel dalam tangki { fuel tank}
menuju ke pembakaran engine
4. Head oil exenjer : memdinginkan haydraulic , pelumasan pada generator , untuk
memanaskan fuel agar mudah pembakaranya pada saat masuk ke engine
5. Head exchange untuk sirkulasi fuel hydraulic system A dab system B dan oli

27
6. Fuel head exchange berguna untuk memanjangkan supaya memudahkan
pembakaran
7. Hydraulic head exchange sebagai pendinggin sebab hydraulic bekerja pada flight
control menggerakkan flaperon , horizontal stabilizer , leading ed.

Fuel system pada pesawat F16 A/B di bagi menjadi 7 fungtional caregorie yaitu :

d. Fuel tank system


e. Fuel transfer system
f. Fuel tank vent dan pressurization system
g. Engine fuol supply system
h. Fuel quantity and fuel level sensing syste
i. Fuel tank inerting system
j. Refueling / defueling system

Fuel tank terdapat 7 buah internal tank system yang integral pada structure pesawat yaitu :

a. Left wing tank ( 271 )


b. Right wing tank ( 571 )
c. F1 Fuselago tank ( 1927 )
d. F2 Fuselago tank ( 740 )
e. A 1 aft fuselago tank ( 2312 )
f. Forward ( right ) reservoir ( 571 )
g. Aft ( left ) reservoir ( 442 )

System avionic pada pesawat F16 dibagi menjadi 3 :

1. ATTK berfungsi untuk penerbangan


2. Rudder berfungsi sebagai mengetaui situasi pada saat terbang
Com di gunakan sebagai komunikasi antara darat , udara
3. Navigation dan flight control
Navigation berfungsi sebagai penunjuk arah pada saat menuju sasaran
Flight control berfungsi untuk mengantrol alat kendali pada saat terbang / landing
antara lain flaperon , fiprudder , horizontal stabilizer , leading edge

System moduler

Secara umum pesawat F 16 A/ B dibagi menjadi 6 module . gunanya untuk


memudahkan para teknisi dalam melaksanakan pengenalan , pengembangan teknologi /
mengadakan perubahan – perubahan ( modifikasi ) pada bagian pesawat tertentu .

Adapun system module pesawat tersebut adalah sebagai berikut :

a. Forward fuselage
b. Inlate
c. Center fuselage
d. Aft fuselage

28
e. Empennage terdiri dari : lonical stabilizer , horizontal stabilizer , vertical stabilizer .
f. Wings

Flaperon , horizontal tarls , ventralfia dan 80% dari main leanding gear bias di tukar
tempatnya ( interchangeable ) kiri atau kanan .

Nama – nama bagian pesawat :

a. Pilot static probe


b. Nose radome
c. AOA rode
d. Aft fuselage
e. HUD
f. Instrument oanel
g. Canopy
h. Ejection seat
i. Missile launcher
j. Tacan upper anternna
k. Static disharger
l. Hydraulic reservoir
m. Inflight refueling receptacle
n. UHF / VHF upper antenna
o. Vertical stabilizer
p. Arresting hook
q. Flaparon
r. Leading edge flap
s. Man landing gear
t. Main leanding gear door
u. M 61 20 mm gun
v. Nose leanding gear door
w. Nose leanding gear
x. Engine air inlet
y. Strake
z. Total temperature probe
aa. UHF / IFF lower antenna
bb. Ventral fin
cc. Drag chute acccss

29
Gambar Bagian Pesawat

3.6 Enggine F 100


Enggine adalah sebuah mesin pada pesawat terbang yang dapat menghasilkan gaya
dorong spesifikasi engine F 100 PW 220 dan fitur disain di cangkup dalam bagian ini .
Enggine ini di bangun menggunakan konsep modular , memungkinkan penghapusan
bagian yang terkait secara fungsional dan fisik sebagai unit yang di sebut mojul . referensi
terarah , engine flanges, dan engine station di perkenalkan pada bagian ini untuk tujuan
menentukan lokasi pada mesin . keluarga engine F 100 telah di rancang untuk di
pertahankan menggunakan tiga tingkat pemelihataan yang di jelaskan di bagian ini .

Spesifikasi umun engine F 100 adalah

 Thrush / dorong
Maximum rating ( augmented operation ) : 23, 770 Ibs ( 105 . 7 N )
Intermediate rating ( non augmented operation ) 14, 590 Ibs ( 64,9 KN )
 Weight / berat 3,234 Lbs ( 1,466 kg )
 Length / panjang 191 In ( 4.85 )
 Diameter
Inlete diameter 34.8 In ( 0.88 m )
Maximum diameter 46.5 In ( 1.18 m )
 Bypass ration 0.61
 Overall pressure ratio / rasio tekanan keseluruhan 25:1

30
Enggine F100 di desain untuk memaksimalkan kinerjanya

 High thrush to weght ratio 23,770 Ibs /3,234 Ibs = 7.3:1


 Variable vanes
Comressor inlate variable vanes ( CIVV )
Rear compressor variable vanes ( RCVV )
 Fully duted engine
 Mixed flow augmentor
Mixes core air flow with bypass air flow
 Variable exhaust nozzle

Enggine F 100 memiliki 5 mojul yaitu :

1. Inlet fan module


2. Core engine module
3. Fan drive turbine module
4. Augmentor duct and nozzle module
5. Gearbox module

Identifikasi plat

Identifikasi plat di tempatkan pada mesin , mojul dan secara berurutan mengontrol
untuk tujuan pelacakan

Terdiri dari :

1. Item name
2. Enggine model number
3. Serial number
4. Code identification and part number
5. Contract identification number ( engine contract number )

a. Inlate fan module


Gunanya untuk menyalurkan udara yang telah dimampatkan ke rear compressor dank
e augmentor melalui fan ducts
Compression ratio kurang lebih 3.12: 1
Pada inlate fan module terdapat beberapa component antara lain :
a. CCIVV control and cylinder
b. CIVV cylinder ( sebelah kanan )
c. CIVV synchronizing ring
d. Oil tank
e. Bearing no 1
f. Tt2 probes

31
g. Data plates

Selain itu terdapat component tapi bukan bagian dari module antara lain :

1. Ps 2 probe
2. Inlate cone
3. Epu

Pada CIVV terdapat 21 sirip dan di dalamnya terdapat beberapa penggunaan antara
lain :

1. 3 untuk scavenge linis dan 1 untuk oil pressure lone


2. 2 untuk N1 speed sensor electrical cable
3. 1 untuk Ps 2 probe heater electrical cable
4. 1 untuk Ps 2 probe pressure line
5. 13 untuk anti icing

Rotor dan statornya terdiri dari :

1. 3 stages of fan bleder ( berputar )


2. 2 stsge of vanes ( berputar )
b. Core engine module
Gunanya untuk menghasilkan gas pemanas yang bertekanan tinggi untuk memutar
compressor dan turbine ( fan drive turbine )
Core engine module menggerakan gear box melalui towelr shaft yang
menghubungkan compressor dan gear box
Pada cone engine module terdapat 4 bagian antara lain :
1. Intermediate case
2. Rear compressor
3. Diffuser case
4. Rear compressor drive turbine
c. Fan drive turbine module
Fan drive turbine module menyerap / menerima tenaga dari gas panas untuk berputar
dan menghubungkan ke shart home power untuk memutar fan
Pada fan drive module terdapat beberapa component antara lain :
1. Stage 3 dan 4 turbine blade
2. Fan drive turbine start
3. Turbine case
4. Turbine exchaust case

Pada stage 3 terdapat ujung dari ke 7 FTIT

d. Augmentor duet and nozzle


Gunanya :
1. Sebagai combustion chamber / ruang pembakaran
2. Dengan variable exhaust nozzle di gunakan sebagai control system untuk
mengontrol daya dorong dan batasan batasan stall

32
Nozzle di buka dan di tutup denggan suatu system yang meliputi :

a. Primary drives cable ( 2 ea )


b. Primary nozzle actuaror ( 1 ea )
c. Secondary drives cable ( 5 ea )
d. Secondary nozzle actuator ( 4 ea )
e. Synchronizing ring
f. Convergant exchaust pada nozzle control ( CENC )

The external nozzle segments berperan sebagai fairings ( supaya bagus ) untuk
memperhalus aliran udara .

e. Gearbox module
Gunanya :
1. G/ B menerima tenaga putar dari rear compressor melalui tower shaft untuk
memutar ( drive ) component – component yang menempel pada G /B
2. Selama engine strats G / B menerima tenaga putar dari an external ( source )
untuk memutar compressor melalui tower shaft

Lokasi menempel pada core engine module intermediate case pada posisi jam 06: 00
G /B terdiri dari :

a. Reduation gearbox
b. Main oil pump
c. Main oil filter

Pada G / B terdapat mounting untuk :

a. Engine generator
b. Breather pressurizing valve
c. Pto shaft

Pada reduction gearbox terdapat mounting untuk main fuel pump . pada oil pump
terdapat 3 magnetic yang berguna untuk ditecsi awal dari kerusakan system I
magnetic chip detector terletak pada gearbox housing .

Reverensi terarah dan nomor jam

Reverensi terarah dan posisi jam di gunakan untuk menentukan lokasi dari
komponen pada mesin .

Memiliki beberapa cara antara lain :

1. Dengan melihat mesin dari belakang dengan bawah gearbox :


Right and left / melihat dari kanan dan kiri
Clockwise and counterclockwise / melihat searah jarum jam dan berlawanan
Top and bottom / melihat dari atas dan bawah
Forward and aft ( reawaed ) / melihar dari depan dan belakang

33
2. Dengan melihat searah jarum jam
03:00 clock
06:00 clock
09:00 cloch
12:00 clock

Engine F100 mempunyai 3 tingkat perawatan yaitu :

1. Organization level ( O LEVEL )


Perbaikan dan ispeksi perawatan dengan mesin terpasang di pesawat terdiri dari
pelayanan mesin dan penggantian unit pengganti baris
2. Intermediate level ( I LEVEL )
Perbaikan dan inspeksi dari mesin dan modul bahwa tidak dapat di perbaiki dengan
mesin terpasang pada pesawat
3. Depo level ( D LEVEL )
Perbaikan yang tidak dapat di buat di kedua organisasi atau pemeliharaan menengah
serta memerlukan alat khusus untuk memperbaiki komponen dan bagian komponen.

34
BAB III
Penutup

.
1. Kesimpulan

 Kegiatan Prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa - siswi khususnya siswa-
siswi SMK PENERBANGAN ANGKASA. Dengan adanya kegiatan Prakerin
siswa di tuntut untuk mempunyai sikap mandiri dan untuk berinteraksi dengan
orang lain sehingga siswa di harapkan dapat memiliki keterampilan serta wawasan
yang tinggi.
 Prakerin merupakan kegiatan Praktek di luar jam sekolah yang bekerja sama
dengan masyarakat atau instansi,sehingga siswa-siswi dapat berlatih untuk bergaul
dan bekerja sama dengan masyarakat luar.
 Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli
dan professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau
bakan internasional. Dengan begitu siswa-siswi akan mempunyai sikap yang akan
menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat
mengamalkan apa yang telah di perolehnya dalam kehidupan sehari hari.
 Dengan ditempatkannya di Skadon teknik 042. kita jadi tahu apa saja yang harus
dilakukan oleh pihak Engineer maupun Mechanic dalam melakukan proses
pengecechkan pesawat hingga menangani problom/trouble pada pesawat (jika
ada) khususnya dalam menekuni prsesur Transit Check, Dialy Chech, Before
Departure Check.
 Kita jadi mengetahui betapa penting peran Engineer dan Mechanic di dalam dunia
penerbangan khususnya dalam menjalin hubungan dengan Pilot di setiap Pilot
setelah melakukan jam terbang.

2. Saran

Saran untuk Sekolah :


 Sekolah lebih mengontrol dalam setiap yang dikerjakan oleh siswa/siswi dan
menerima laporan perkembangan selama praktek kerja industri.
 Menjalin lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan penerbang agar mempermudah
siswanya untuk melaksanakan prakerin.
 Memberikan arahan serta susunan laporan apa saja yang harus dibuat agar
tersusun secara kompak dan rapih dan mencapai target.

35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : ANGGI PUSPITA

Tempat Tanggal Lahir : MAGETAN, 23 JANUARI 2002

Jenis Kelamin : PEREMPUAN

Alamat : DS, NGUJUNG RT 10 RW 04 KEC MAOSPATI KAB


MAGETAN

Agama : ISLAM

Kewarganegaraan : INDONESIA

Status : PELAJAR

No. Telepon/HP : 085804461308

B. Riwayat Pendidikan Formal

2008 : TK

2009 – 2014 : SD

2015 – 2017 : SMP

36
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : ANJAR PRASETYO

Tempat Tanggal Lahir : KLATEN 10 , MARET 2002

Jenis Kelamin : LAKI - LAKI

Alamat : DSN BULAK KEC GERIH KAB NGGAWI

Agama : ISLAM

Kewarganegaraan : INDONESIA

Status : PELAJAR

No. Telepon/HP : 085830689926

B. Riwayat Pendidikan Formal

2008 : TK

2009 – 2014 : SD

2015 – 2017 : SMP

37
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : ADITIYA YOGA .P

Tempat Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :LAKI – LAKI

Alamat :

Agama :ISLAM

Kewarganegaraan :INDONESIA

Status :PELAJAR

No. Telepon/HP :081654945662

C. Riwayat Pendidikan Formal

2008 : TK

2009 – 2014 : SD

2015 – 2017 : SMP

38
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : AFIBRISAL

Tempat Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :LAKI – LAKI

Alamat :

Agama :ISLAM

Kewarganegaraan :INDONESIA

Status :PELAJAR

No. Telepon/HP :081553393957

B. Riwayat Pendidikan Formal

2008 : TK

2009 – 2014 : SD

2015 – 2017 : SMP

39
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : ANDI RACHMAD NUR AMIRULLAH

Tempat Tanggal Lahir :NGAWI , 13 OKTOBER 2001

Jenis Kelamin :LAKI – LAKI

Alamat :PONJEN GEMARANG RT 01 RW 0 KEC KEDUNGGALAR


KAB NGAWI

Agama :ISLAM

Kewarganegaraan :INDONESIA

Status :PELAJAR

No. Telepon/HP :081456182435

B. Riwayat Pendidikan Formal

2008 : TK

2009 – 2014 : SD

2015 – 2017 : SMP

40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

D. Data Pribadi

Nama : AGUNG STYAWAN

Tempat Tanggal Lahir :MAGETAN , 17 OKTOBER 2001

Jenis Kelamin :AKI – LAKI

Alamat :DUKUH , GONDER RT 01 RW 01 DS CAMPURSARI KEC


SIDOREJO KAB MAGETAN

Agama :ISLAM

Kewarganegaraan :INDONESIA

Status :PELAJAR

No. Telepon/HP :082335870202

E. Riwayat Pendidikan Formal

2000 – 2019 : TK

2020 – 2019 : SD

2020 – 2019 : SMP

41

Anda mungkin juga menyukai