DISUSUN OLEH :
1. AFIFAH RHAHMAWATI
2. ARYADUTA SANCA.A
3. MALIK AGUNG PANGESTU
4. RAFIF PRATOMO .W
5. SINTA AMALIA
i
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI SKATEK 043 LANUD ADI SUTJIPTO
YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH :
1. AFIFAH.RHAHMAWATI
2. ARYADUTA SANCA.A
3. MALIK AGUNG PANGESTU
4. RAFIF PRATOMO.W
5. SINTA AMALIA
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKADRON TEKNIK 043 LANUD ADI SUTJIPTO
YOGYAKARTA
Mulai tanggal 15 Oktober s/d 14 Desember 2018
LISTRIK INSTRUMEN DAN AVIONIC.
CESSNA 182T
DISUSUN OLEH :
1. AFIFAH RHAMAWATI
2. ARYADUTA SANCA.A
3. MALIK AGUNG PANGESTU
4. RAFIF PRATOMO.W
5. SINTA AMALIA
Mengetahui
Koordinator Komandan Skadron Teknik
043
Perwira Pendidikan
Rojid Sidik
Serma NRP 530215 Andreas Widya .H
Kapten Tek NRP 514695
iii
LEMBAR PENGESAHAN DARI
SMK NEGERI 4 DEPOK
KOTA DEPOK – JAWA BARAT
Menyetujui :
Kepala Sekolah
iv
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI
TIM PENGUJI
SMK NEGERI 4 DEPOK
1. ....................................................... ( ............................... )
2. ....................................................... ( ............................... )
3. ....................................................... ( ............................... )
4. ....................................................... ( ............................... )
5. ....................................................... ( ............................... )
DI SETUJUI
Kepala Sekolah
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan limpahan
rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat melaksanakan Praktek Kerja Industri di
Skadron Teknik 043 Lanud Adisutjipto Yogyakarta sampai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Laporan ini berisi berdasarkan tentang observasi dan praktek yang kami lakukan
selama Praktek Kerja Industri mengenai Avionic. Oleh karena itu, laporan ini dapat kami
selesaikan bukan karena kemampuan kami semata. Namun, karena adanya dukungan dan
bantuan dari para Pembina. Kami juga berterima kasih kepada semua Pembina yang telah
memberikan kami informasi baik dari buku maupun pengetahuannya.
Kami mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada laporan ini. Terima
kasih atas perhatiannya.
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………
1.2 Tujuan Prakerin ………………………………………….
1.3 Tujuan Pembuatan ……………………………………….
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………….
DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN
vii
BAB 1
PENDAHALUAN
1
BAB II
SKADRON TEKNIK 043
LANUD ADISUTJIPTO YOGYAKARTA
2
BAB II
SKADRON TEKNIK 043
LANUD ADISUTJIPTO YOGYAKARTA
2.1 Sejarah Berdirinya Skadron Teknik 043
Kondisi layak terbang merupakan syarat untuk yang harus di penuhi oleh setiap
pesawat pada saat hendak melakukan penerbangan, sehingga penerbangan dapat
berjalan lancar tanpa ada hambatan yang berarti, juga kondisi ini merupakan
persyaratan pada pesawat militer, yang harus dipenuhi sebagai jaminan keselamatan
penerbangan. Pesawat militer memiliki tingkatan kerusakan yang lebih besar di
bandingkan pesawat sipil. Hal ini terutama di sebabkan oleh factor kecepatan pesawat
dan sifat pesawat militer yang lebih dinamik, keadaan yang tertentu memberikan beban
yang lebih besar kepada pesawat. Baik beban terhadap kerangka maupun terhadap
system pesawat.
Untuk menjaga agar pesawat tetap layak terbang TNI-AU mendirikan skadron teknik
043. Skadron ini bertugas untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan tingkat
menengah. Pesawat-pesawat yang ada saat ini terdiri dari pesawat latih mula CESSNA
dan pesawat latih dasar GROB dan latih lanjut KT-1 WONG BEE.
Skadron teknik 043 sebagian besar merupakan hanggar-hanggar yang ada di lanud
Adisutjipto. Awal keberadaanya tidak dapat dipisahkan dengan berdirinya sekolah
penerbangan yang pertama di Maguwo saat perang pertahanan. Pada saat itu fasilitas
yang dimiliki adalah pesawat-pesawat peninggalan tentara Belanda dan Jepang atas
jerih payah skadron teknik 043. Pada tanggal 7 Oktober 1945 sebuah pesawat dengan
tanda merah putih diterbangkan oleh Bapak Adi Sutjipto untuk pertama kali diatas
bumi Maguwo. Dengan modal keberhasilan ini pada tanggal 25 November 1945 dibuka
lah sekolah penerbangan di Maguwo yang sekarang bernama Adisutjipto.
Skadron teknik 043 merupakan sebuah Unit pelaksanaan di bawah lanud Adisutjipto
yang bertugas melakukan pembinaan, pemeliharaan alusista beserta komponen-
komponennya sampai tingkat menengah guna mendukung kelancaran tugas operasi
yang di emban saat ini. Semenjak berdirinya sekolah penerbangan pertama skadron ini
telah ikut adil dalam mengukir sejarah pengabdian TNI-AU dalam operasi pengeboman
di 3 kota yakni : Ambarawa, Salatiga, dan Semarang.
3
2.2 PERKEMBANGAN SKADRON TEKNIK 043
Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut perlu disusun secara singkat adanya
skadron teknik 043 dalam penyusunannya di susun sebagai berikut:
Peranan dan perjalanan TNI-AU dapat dilihat lebih jelas dalam perjuangan
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan cikal bakal terbentuknya tentara
keamanan rakyat jawaran penerbangan tanggal 5 Oktober 1945. Model terbesar
yang dimiliki rakyat hanyalah semangat serta jiwa kepeloporan yang di wujudkan
kedalam bentuk perjuangan tanpa pamrih.
Dengan dukungan peralatan yang serba terbatas dan situasi yang belum menentu,
sekelompok pemuda yang bergabung kedalam tentara keamanan rakyat jawaran
penerbangan mencoba memperbaiki pesawat-pesawat yang bisa dikatakan
rongsokan.para teknisi yang berada di pangkalan Maguwo antara lain.
Basir,Surya,Tjarmo,Tulus,Marto,Admojo,M.jokab,Agus,Rasidi,Wirasat,Sudarso
dan D.samsudin berhasil memeperbaiki beberapa pesawat cureng pesawat yang
tadinya bertanda lingkaran putih ditambahi merah Indonesia. Di lain tempat yakni
pangkalan Cirebon tasikmalaya dan panasaran, para teknisi yang diantaranya
Sumarto berhasil memperbaiki pesawat. Nisheroken dan Cukyu yang oleh Bapak
Adisutjipto diterbangkan menuju Maguwo. Dengan adanya beberapa peswat yang
sudah siap terbang pada tanggal 15 November 1945 dibuka sekolah penerbangan
pertama di Maguwo oleh bapak Adisutjipto.
Jerih payah para teknisi tersebut ternyata tidak hanya mampu untuk mendukung
pelaksanaan sekolah penerbangan, namun berhasil mengukir sejarah pengabdian
TNI-AU dalam operasi pengeboman 3 kota sekaligus yakni Salatiga,Ambarawa,
dan Semarang pada tanggal 29 Juli 1947 saat menjelang fajar. Namun pada
dasarnya,sekolah penerbangan dan operasi dipagi buta yang memiliki dampak
positif yang cukup besar tersebut dapat terlaksana berkat jerih payah teknisi yang
hamper tidak kenal namanya dan di tamping dalam organisasi yang belum mapan.
Dari sinilah sebenarnya cikal bakal personil yang dalam pengembangannya
menjadi skadron teknik 043.
Setelah bapak Adisutjipto gugur pada tanggal 29 Juli 1947 akibat pesawatnya di
tembak Belanda, kegiatan ini sekolah penerbangan kurang terdengar beritanya
apalagi setelah datangnya serangan belanda pada tanggal 19 Desember 1948 yang
4
mengakibatkan pesawat-pesawat yang dimiliki RI pada saat itu sebagian besar
hancur. Upaya untuk hak sebagai negara yang merdeka di lakukan pada
pertengahan tahun 1949 dilaksanakan di KMB (Konferensi Meja Bundar) hasil dari
KMB tersebut pemerintah RI telah mendapatkan pengakuan yang sah dari rentetan,
pemerintah RI menerima beberapa jenis. Pesawat terbang yang penyerahannya
yang dilakukan di Lanud Kalijati, jenis pesawat itu antara lain L-4J,BT-13,
hardvard,auster,P-15 albtros, kalalina.
Pemeliharaan pesawat dilakukan secara rutin dengan batasan dan prosedur yang
telah ditentukan pabrik pembuatan pesawat dan telah disahkan oleh FAA. Terhadap
2 jenis pemeliharaan pesawat, yaitu :
Schedule Maintenance
Pemeliharaan yang dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan atau
disebut Pemeliharaan terjadwal yang di perhitungkan berdasarkan:
Unschedule Maintenance
Pemeliharaan pesawat yang dilaksanakan karena akibat dari beberapa hal yaitu :
Ringan (Service)
Dilaksanakan pada saat pelaksannaan periodik inspection dengan tujuan
mempertahankan kondisi pada bagian-bagin pesta tanda adanya kerusakan yang
timbul atau penggantian komponen.
Sedang (Repair)
Upaya mengembalikan kondisi pesawaat,komponen atau peralatan yang
malfunction karena suatu hal sehingga pesawat layak,handal dan aman untuk di
oprasikan .
5
Berat (Overhaul)
Pemeliharaan pesawat secara menyeluruh karna usia komponen telah habis dan
segera di perbaiki dengan overhaul. Prosees pemeliharan yang di lakukan harus
sesuai dengan prosedur yang telah di tentukan.Berikut merupakan alur atau
tahapan prosedur pemeliharaan yang dilakukan di lingkungan TNI-AU jika
terdapat masalah atau waktu TBO yaitu :
Melporkan pesawat yang trouble ke HARMATISTA.
HARMATISTA akan membuatkan work order kepada SKADIK
terhadap pesawat yang trouble tersebut
SKADIK membawa software dan hardware tersebut menuju SKATEK.
KOMANDAN SKATEK memerintahkan KASI HAR ,KASI
DALKUAL, DAN KASI LAMJA,untuk melaksanakan pemeliharaan
pesawat tersbut.
Dari masing-masing KASI mempunyai pelaksanaan yang disebut
dengan KABENG.
6
BAB III
JENIS JENIS PESAWAT YANG DIRAWAT DI
SKADRON TEKNIK 043
7
BAB III
JENIS JENIS PESAWAT YANG DIRAWAT DI SKADRON
TEKNIK 043
A. Grob G 120TP-A
Berasal dari Jerman
Menggunakan turbo prop
3 blade
2 seat
Menggunakan bahan bakar AVTUR
Sebagai pesawat LD (Latih Dasar) pada calon penerbang TNI-AU
Fuel 360 Liter
B. KT-1B Woong Bee
Berasal dari Korea Selatan
Menggunakan 1 engine turbo prop
4 blade
2 seat
Menggunakan bahan bakar AVTUR
Sebagai pesawat LD (Latih Dasar) pada calon penerbang TNI-AU
Fuel 551 Liter
C. Cessna 182 T
Berasal dari amerika serikat
Menggunakan 1 piston engine dengan 6 cylinder
2 blade
4 seat
Menggunakan bahan bakar AVGAS
Sebagai pesawat LM (Latih Mula)
Fuel
8
JENIS-JENIS PESAWAT CESSNA
1. Cessna R 172 K
Gambar 1.1
Spesifikasi :
1. Engine continental
2. 6 cylinder
3. 195 HP (horse power)
4. Kapasitas oil 10 quartz
5. Kapasitas bahan bakar 46 U.S Gallon
6. Part number = IO – 360 - KB (3) B
2. Cessna R 172 G
Gambar 1.2
Spesifikasi:
1. Engine continental
2. 6 Sylinder
3. 210 HP (Horse Power)
4. Kapasitas oil 10 Quartz
5. Kapasitas bahan bakar 46 U.S Gallons
6. Part number = IO-360-D
9
3. Cessna 172S
Gambar 1.3
Spesifikasi :
1. Engine lycoming
2. 4 cylinder
3. 160 HP (Horse Power)
4. Cessna 182T
Gambar 1.4
Spesifkasi :
1. Engine lycoming
2. 230 HP (Horse Power)
3. Mempunyai 3 Blade
4. 6 Cylinder
10
BAB IV
PESAWAT CESSNA 182T
DI SKADRON TEKNIK 043
11
PESAWAT CESSNA 182T
Pesawat Cessna 182 T adalah pesawat buatan amerika satu mesin (engine licoming) yang
bertenaga 230HP, memiliki 6 cylinder ,mempunyai 3 bleed, 4 kursi , pesawat monoplane,
sayap tinggi (High Wing ), dilengkapi dengan leanding gear roda 3, Pesawat Cessna 182 T
ini memiliki 2 tipe yaitu L 1802 dan L 1801 dan dirancang untuk keperluan kulitas umum.
Pesawat Cessna melakukan PI (Periodic Inspection) 25 jam, 50 jam, 75 jam, 100 jam.
1. Electrical System
Energi listrik untuk pesawat dipasok oleh arus searah, kawat tunggal, ground
negative. Electrical system memiliki komponen utama yaitu, battery yang
spesifiknya 24 VDC berbentuk cairan, 25 ° microfarad suhu yang ada di cairan
battery.
Baterai
Baterai menyuplai daya untuk memulai dan memberi perlengkapan sumber cadagan jika
terjadi kegagalan kapasitas baterai alternator dalam amp-jam memberikan ukuran jumlah
beban yang mampu di sediakan baterai. Kapasitas ini menyediakan tingkat arus tertentu
untuk jangka waktu tertentu. Battery 25 amp hour dapat disimpan dengan mantap pada
arus pengaman 1 amp selama 25 jam dan 5 amp selama 5 jam dan seterusnya disemua
model,battery berada di belakang panel ruang kargo belakang.
Gambar 1.5
Battery yang digunakan adalah lead acid (asam) dengan P/N : G – 243 GILL.
12
Perawatan Battery
Cara perawatannya, perawatan rutin (P.I) 25, 50, 75, 100 jam mengecek pengencangan
pada nut kutub +/-. Pada tiap P.I 100 pengecekan cairan battery tersebut dan apabila low
voltage dilaksanakan charging battery. Usia pemakain battery adalah 2 tahun.
Wiring Battery
Mengalirkan arus ke junction box kemudian ke 4 relay : relay external power battery, relay
battery, relay start, relay alternator, setelah itu dialirkan kebus bar.
Gambar 1.6
2. Alternator System
Alternator adalah suatu alat untuk menghasilkan tegangan arus listrik serta untuk
men-supply electrical system di pesawat dan mencharging battery, dengan spesifik
28 VDC – 95 amp. Cara kerja alternator adalah di putar oleh putaran propeller atau
mengikuti engine, menghasilkan voltase tegangan sampai 28 VDC dan 95 amp.
Untuk menghasilkan 28 VDC putaran engine harus sampai 1300 rpm. Masa
alternator adalah OC.
Gambar 1.7
13
Perawatan alternator
Setiap setelah run up alternator hanya perlu dicek voltage regulator supaya tidak terjadi
over voltage.
Wiring alternator
alternator → junction box → alternator control→ fius (pemutus tegangan tinggi) → bus bar →
indikator- indikator yang berada di pesawat → mencharging battery.
Gambar 1.8
14
BAB V
TB (TITIK BEKAL)
15
LOGISTIC SUPPORT (TITIK BEKAL)
16
b. 21500 : Riwayat komponen (diagnosa)
3. Data Label
a. Kartu/label Hijau : Barang Kondisi US
17
b. Kartu/label Kuning : Barang Kondisi S
MEKANIK
TB (TIIK
GPL
BEKAL)
SIKAL
18
5. Struktur/
Mekanik
GPL TB(TITIK
BEKAL)
KE • MITRA
• DEPO
KE 10
• DEPO
KE 30
19
BAB VI
PENUTUP
20
A. Kesimpulan
B. Saran
Pemberian materi disekolah lebih disamakan dengan perkembangan dunia
usaha penerbangan yang lebih moderen.
Penambahan jam praktek serta perlengkapan alat untuk praktek di sekolah.
Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan atau pkl kurang untuk siswa
memahami tentang ilmu penerbangan.
Seharusnya disekolah bisa praktek langsung seperti kita praktek langsung
di lapangan kerja, agar kita bisa mengetahui langsung
21
DAFTAR PUSAKA
Gambar 1.1
https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKE
wiJl-
nkwc7eAhWDbisKHQ_tCH0QMwhEKAYwBg&url=https%3A%2F%2Fwww.flightradar
24.com%2Fdata%2Faircraft%2Fg-
bhyd&psig=AOvVaw2WKV_tvE5p0Iakdb8HTYPC&ust=1542100398721273&ictx=3&u
act=3
Gambar 1.2
https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKE
wiJl-
nkwc7eAhWDbisKHQ_tCH0QMwhjKBgwGA&url=http%3A%2F%2Fviewfromabove.in
fo%2F&psig=AOvVaw2WKV_tvE5p0Iakdb8HTYPC&ust=1542100398721273&ictx=3&
uact=3
Gambar 1.3
https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKE
wj_wOGKyM7eAhXFQo8KHfHeBbYQMwg-
KAAwAA&url=https%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FCessna_172&psig=AO
vVaw1SzytuGEc6ctvmR9orwQoR&ust=1542102089055236&ictx=3&uact=3
Gambar 1.5
https://goo.gl/images/9nshp6
22
LAMPIRAN
23
24
25
26
27