PasalB5B
PengelolaanBKeuangan.B
B
Pengelolaan Keuangan dilakukan dengan :
1. Menekankan aspek Kejujuran, akuntabilitas dan Transparansi,
menggunakan aturan dan prinsip-prinsip umum dalam pengelolaan
keuangan, yang dituangkan dalam petunjuk keuangan GMPK,
dilaksanakan oleh Bendara GMPK dan Bendahara pada setiap badan
Usaha GMPK serta staf keuangan di Bidang Administrasi Umum,
selanjutnya setiap tahun dilakukan audit oleh Biro Audit internal
GMPK, dan akuntan publik bila GMPK sudah mampu membiayai
sendiri kegiatannya melalui kegiatan bisnis dari Badan Usahanya.
1. Dewan Penyantun ikut memikirkan bagaimana mengumpulkan funds
raising dalam rangka pembiayaan kegiatan GMPK baik menyangkut
ANGGARAN RUMAH TANGGA GMPK (Revisi – 1 ) Page 10
pola pen gumpiulan dananya maupiun kontribusi Dewan Penyantun
dalam pembiayaan kegiatan GMPK.
3. Ketua Umum dan wakil ketua umum 1q dan 1 pada terbentuknya
GMPK menjadi “Ujung Tombok” dalam pengumpulkan dana iuntuk
membiayaio GMPK baik melalui sumbangan sponsor dan donator
maupun kontribusi pribadi mereka. Wakil Ketua Umum 1 menyatakan
sanggup menjadi PIC dlam hal pengumpulan dana guna membangun
kantor GMPK.
4. Badan Usaha yang didirikan GMPK melakukan pengelolaan
keuangananya sendiri dan setiap tahun diaudit oleh Biro Internal
GMPK dan Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Ketua Umum GMPK
atas Usul Bendara Umum GMPK, dengan memperhatikan usul / saran
pemdapat dari masing-masing Badan Usaha GMPK, selambat-
lambatnya tanggal 31 Maret setiap Tahunnya.
5. GMPK baik secara organisatoris maupun perseorangan dapat ikut
menyertakan modal dalam kegiatan Badan Usaha GMPK sesuai
dengan aturan yang berlaku pada setiap Badan Usaha yang dibentuk
pada setiap Bidang Kegiatan GMPK.
6. Bendahara Umum mengatur pengelolaan keuangan GMPK sesuai
dengan dengan aturan yang berlaku di bidang keuangan dan membagi
tugas dimana Wakil Bendahara I ditugasi memantau dan
mengendalikan pemngelolaan keuangan DPP GMPK termasuk
pengelolaan Petty Cash yanbg di kelola oleh Staf keuangan pada Biro
Administrasi Umum DPP GMPKdan. Wakil Bendahara 1 ditugasi
memantau dan mengendalikan pengelolaan keuangan pada setiap
Badan Usaha GMPK.
7. Staf keuangan Biro Administrasi Umum memegang petty cash ( kas
kecil) untuk pengelolaan keuangan dalam membiayai kegiatan
secretariat GMPK dan keperluan-keperluan lain seharti-hari maupun
pengadaan barang yang berskala kecil ( tidak lebih dari RP 1000.000,-
(satu juta rupiah), yang dipertanggung jawabkan kepada Bendahara
Umum GMPK.
8. Dalam hal pembiayaan besar Bendahara Umum mengajukan
kebutuihan keuangan kepada Ketua Umum GMPK melalui EWakil
Ketua Umujm 1 selanjutnya penge;lolaannya diserahkan kepada PIC
yang ditunjuk per surat keputusan Pimpinan GMPK.
ANGGARAN RUMAH TANGGA GMPK (Revisi – 1 ) Page 11
BABBIIB
ORGANBBGMPKB
B
PasalB6B
1. Pembinaan dan Pengelolaan GMPK dilakukan oleh ORGAN
sebagaimana dimaksud dalam Bab V Anggaran Dasar yang terdiri dari
Musyawarah Nasional dan Dewan Pengurus.
1. Kewenangan Musyawarah Nasional untuk Pertama kalinya dalam
rangka pembentukan Dewan Pengurus Pusat GMPK dilaksanakan oleh
Dewan Pendiri.
B
PasalB7B
MUSYAWARAHBNASIONALBGMPKB
1.BB Musyawarah NasionalB GMPKB merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi GMPK yang beranggotakan DPP GMPK dan 34 (tiga puluh
empat) DPD Propinsi serta seluruh DPD GMPK Kabupaten / Kota yang
sudah terbentuk, dilaksanakan setiap 5 (lima ) tahun sekali.
2.B Musyawarah nasional pertama diadakan setelah terbentuk 34 DPD
Propinsi dan stiap Propinsi sudah memiliki minimal 1 ( satu ) DPD
Kabupaten / Kota.
3. Musyawarah Nasional diselenggarakan oleh DPP secara mandiri atau
bersama dengan DPD Propinsi yang bersedia ketempatan
terselenggaranya Musyawarah Nasional secara bergiliran.
PasalB8B
DewanBPendiriB
1. Dewan Pendiri adalah sekelompok Tokoh Nasional dan warga
masyarakat sebanyak 13 (dua puluh tiga) Orang yang merasa
terpanggil dan memiliki kepedulian terhadap nasib bangsanya yang
memiliki kesamaan Visi dan Misi dengan GMPK serta bersedia
PasalB10BB
DEWANBPENGURUSB
1. Dewan Pengurus, adalah sejumlah orangB yang sehari-hari bertugas
mengelola, menjalankan dan mengurusi Aktivitas GMPK, guna
tercapainya tujuan organisasi GMPK.B
1. Susunan Dewan Pengurus :
Dewan Pengurus terdiri dari :B
a. Dewan Pengurus Pusat disingkat DPP.
PasalBB12B
DewanBPengurusBDaerahBTingkatBPropinsiB(DPDBGMPKBPropinsi)B
1. Dewan Pengurus Daerah (DPD) GMPK Tingkat Propinsi sebagaimana
dimaksud dalam BAB VI B Anggaran Dasar GMPK, terdiri dari
beberapa bagian mengikuti Struktur Organisasi Dewan Pengurus
Pusat (DPP) yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah dan
ketersediaan personel Pakar yang ada di daerah.
1. Dewan Pengurus Daerah Propinsi, sehari-hari mengelola kegiatan di
tingkat Propinsi, dan membantu DPP GMPK memonitor dan
mengkoordinasikan kegiatan DPD-DPD Kabupaten / Kota yang berada
di propinsinya.
3. Bekerjanya DPD Propinsi berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga GMPK serta petunjuk dan arahan dari DPP GMPK.
4. Dewan Pengurus Daerah Propinsi, pada awal pembentukkannya
diusulkan oleh Dewan Pendiri Daerah yang selanjutnya bila ada
perubahan kepengurusan karena suatu hal, dibicarakan dan diusulkan
oleh fungsionaris DPD GMPK Propinsi kepada DPP GMPK berdasarkan
hasil musyawarah dalam Sidang Pleno DPD Propinsi untuk ditetapkan
perubahannya oleh Pimpinan DPP GMPK.
PasalBB13B
DewanBPengurusBDaerahBTingkatBKabupatenB/BKotaBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
(DPDBKabupatenB/BKota)B
B
1. Dewan Pengurus Daerah (DPD) GMPK Tingkat Kabupaten / Kota
sebagaimana dimaksud dalam BAB VI C Anggaran Dasar GMPK terdiri
dari beberapa bagian mengikuti Struktur Organisasi Dewan Pengurus
Propinsi yang disesuaikan dengan kebutuhan Kabupaten / Kota dan
ketersediaan personel yang ada di daerah kabupaten / kota.
B
B
B
B
B
B
B
B
B
BABBBIIIB
TUGASBDANBKEWAJIBANBORGAN-2BGMPK.B
PasalB14BB
TugasBdanBKewajibanBMusyawarahBNasionalBGMPKB
1. Musyawarah Nasional Perhimpunan GMPK bertugas :
a. Musyawarah NasionalB bertugas merumuskan Arah Kebijakan
Organisasi dalam Rencana Jangka Panjang (RJP), yang dijabarkan
ke dalam Rencana Jangka Menengah dalam 5 (lima) tahun
mendatang (RJM), memilih Ketua Umum GMPK dan menetapkan
kepengurusan DPP GMPK atas usulan Ketua Umum GMPK.
b. Sebelum Musyawarah Nasional terbentuk, kewenangan ini
dilakukan oleh DPP GMPK, dan untuk pertama kalinya
pembentukan kepengurusan DPP GMPK dilakukan oleh Dewan
Pendiri GMPK, selanjutnya perubahan kepengurusan GMPK bila
ada dengan alasan yang disepakati bersama dilakukan oleh DPP
GMPK. Kewenanganan ini berlanjut sampai dengan
terselenggaranya Musyawarah Nasional GMPK pertama.
PasalB15BB
TugasBdanBkewajibanBDewanBPengurusBTingkatBPusatB(BDPPB)B
1. Dewan Pengurus Pusat (DPP) bertugas dan berkwajiban untuk :
a. Menyiapkan konsep tentang Arah Kebijakan Organisasi secara
menyeluruh dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
PasalB16B
TugasBdanBKewajibanBDewanBPengurusBDaerahBPropinsiB
1. Dewan Pengurus Daerah (DPD) GMPK Tingkat Propinsi sebagaimana
dimaksud dalam BAB VI B Anggaran Dasar GMPK, terdiri dari
beberapa bagian mengikuti Struktur Organisasi Dewan Pengurus
Pusat (DPP) yang diasesuaikan dengan kebutuhan daerah dan
ketersediaan personel yang ada di daerah.
1. Dewan Pengurus Daerah GMPK Propinsi, sehari-hari mengelola
kegiatan di tingkat Propinsi, dan membantu DPP GMPK memonitor
dan mengkoordinasikan kegiatan DPD-DPD Kabupaten / Kota yang
berada di propinsinya.
3. Bekerjanya DPD GMPK Propinsi berdasarkan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga GMPK serta petunjuk dan arahan dari DPP
GMPK.
4. Dewan Pengurus Daerah Propinsi, diusulkan oleh Dewan Pendiri
Daerah pada awal pembentukkannya yang selanjutnya bila ada
perubahan kepengurusan DPD GMPK diusulkan oleh hasil
musyawarah dalam Sidang Pleno DPD Propinsi dan ditetapkan oleh
Pimpinan DPP GMPK, berdasarkan kesediaan dari kandidat/calon DPD
BABBIVBB
POLABPENGELOLAANBKEPENGURUSANBB
DEWANBPENGURUSBGMPKB
ANGGARAN RUMAH TANGGA GMPK (Revisi – 1 ) Page 59
B
PasalB18B
PolaBPengelolaanBKepengurusanBDewanBPengurusBGMPKBmeliputiB:B
1. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kepengurusan GMPK
1. Masalah Pengelolaan Kepengurusan GMPK
3. Metoda Pengelolaan Kepengurusan GMPK
4. Langkah-langkah Pengelolaan Kepengurusan GMPK
PasalB19B
Prinsip-BPrinsipBPengelolaanBKepengurusanBGMPKB
1.BBBPrinsipBKesukarelaanB
a. Pembentukan GMPK didasarkan pada prinsip ke SUKARELA an dari
pemrakarsa dan para pendiri GMPK, yaitu berdasarkan atas rasa
kegundahan mereka dalam menyikapi kondisi Bangsa yang telah terbelit
dalam mengguritanya KORUPSI di megeri ini.
b. Prinsip SUKARELA ini menjadi landasan berdirinya suatu wadah GMPK
pada suatu Daerah tertentu dalam membentuk GMPK. Adapun informasi
tentang GMPK ini bisa berasal dari bermacam-macam sumber seperti
dari media cetak, sosial media, komunikasi dengan pihak-pihak yang
telah menjadi warga GMPK, bukan didasari pada suatu perintah atau
tekanan oleh pihak-pihak tertentu agar bergabung dengan GMPK
ataupun karena motivasi negative dan sebagainya.
2.B PrinsipBPelibatanBKeikutBSertaanBMasyarakatBDalamBMengatasiBMasalahBB
a. Keterlibatan atau keikut sertaan masyarakat, birokrasi dan dunia usaha
dalam memecahkan setiap permasalahan bersama menjadi kunci
penting dalam mengurai akar permasalahan korupsi, yang digambarkan
sebagai FENOMENA GUNUNG ES, sehingga peran serta masyarakat
menjadi MUTLAK untuk dilibatkan dalam mencairkan KERAWANAN
KORUPSI atau Corruption Hazards maupun Potensi Masalah POenyebab
Korupsi (PMPK).
c. Fungsi pengorganisasian
PasalB22BB
Langkah-langkahBPengelolaanBKepengurusanBGMPKB
Yang dimaksudkan dengan pengelolaan kepengurusan disini adalah bagaimana
membentuk, merubah, mengembangkan dan membekukan kepengurusan
DPD GMPK apabila dijumpai permasalahan yang memerlukan tindakan yang
demikian itu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, sehingga terdapat
kejelasan dan kepastian tindakan demi menjaga keberlangsungan pengelolaan
organisasi GMPK.
a. BBBPembentukanBBKepengurusanBGMPKB
1) Pemrakarsa,
a) Tingkat DPP.
Pemrakarsa pembentukan DPP GMPK adalah pendiri GMPK sendiri,
setelah berdiskusi dengan para alumni Akabri tahun 1970 atau no.
AK 67 sewaktu Reuni di Magelang tahun 1010, sepakat mendirikan
FPMK (Forum Peduli Memerangi Korupsi), yang direalisir oleh
beberapa orang alumni Akabri seperti Bibit Samad Rianto, Suroso,
Dwi Nugroho, Libertus Henuhili, Purwono Sigit, Yustianus Lasimin,
dengan melibat kan beberapa tokoh / warga masyarakat seperti
Achmad Rivai, ibu Musyiati Arimbi. Prof Achmad Mubarok, H.M.
Irsyad Sudiro, Christine Tobing, Yudi Prianto, Bambang Sapto
Partomosunu, H Sudjarwo Hadjarmintorogo, Martin Sirait,
Douglas Pasaribu akhirnya berhasil mendeklarasikan FPMK pada
tanggal 9 Desember 1011, di Gedung Graha Purnawira Polri, yang
b) Tingkat DPD
Pemrakarsa adalah orang yang memiliki akses ke DPP GMPK
melalui berbagai macam alat komunikasi. Pemrakarsa
mengumpulkan beberapa tokoh masyarakat setempat untuk
membentuk DPD GMPK baik propinsi maupun Kabupaten / Kota.
Mereka mengadakan rapat untuk membentuk Kepanitiaan, untuk
mengajukan permohonan mendirikan Pengurus DPD GMPK, ke
DPP GMPK.
Untuk DPD GMPK Kabupaten Kota yang belum memiliki DPD GMPK
Propinsi, prosesnya sama dengan DPOD GMPK Propinsi dalam arti
langsung mengkoordinasikannya dengan pengurus DPP GMPK.
Sedangkan bagi DPD GMPK Kabupaten / Kota yang telah memiliki
DPD Propinsi, pemrakarsa wajib berkoordinasi dengan DPD GMPK
Propinsi terlebih dulu, atau pengurus DPP menginformasikan hal
tersebut untuk dikoordinasikan dengan DPD GMPK Propionsi.
Pemrakarsa membuat surat kepada DPP GMPK untuk diijinkan
membentuk DPD GMPK di daerahnya, dilampiri notulensi rapat
yang menghasilkan kesepakatan tokoh Masyarakat untuk
BABBBVB
KEANGGOTAANB
PasalB23B
PENGERTIANBKEANGGOTAANB
1. Keanggotaan Organisasi GMPK didasarkan kepada prinsip
kesukarelaan sesuai dengan Tugas dan Tanggung jawabnya, diangkat
berdasarkan syarat-syarat: kesehatan, kemampuan, pengetahuan,
pengalaman dan semangat tinggi yang diperlukan dalam menjalankan
tugasnya, setia dan jujur, memiliki kepedulian terhadap nasib bangsa
serta memiliki Jiwa Pengabdian yang tinggi dan moral yang handal
untuk menunjang tercapainya tujuan Organisasi (GMPK).
PasalB24B
PENGANGKATANBBANGGOTAB
B
1. Syarat untuk menjadi Anggota GMPK adalah :
a. sudah berumur 17 tahun keatas,
b. sehat jasmani dan rohani
c. belum pernah terlibat masalah/perkara korupsi.
1. Tata cara pengangkatan :
a. Bagi Anggota Biasa dan Anggota Kehormatan :
1) Menyerahkan Formulir Pendaftaran yang telah diisi lengkap
kepada Sekum melalui Biro Umum.
1) Melaksanakan test Wawancara oleh Biro Umum.
3) Menyerahkan Pas Photo ukuran 1x3 untuk KTA.
b. Bagi Anggota Pengurus :
1) Menyerahkan Surat Bukti penunjukkan oleh Ketum GMPK,
kepada Biro Umum.
1) Menyerahkan Surat Keterangan sehat dari Dokter
3) Mengikuti Wawancara oleh Biro Umum.
4) Menyerahkan Pas Photo ukuran 1x3 untuk KTA.
2.B PELAKSANAANB
a. Dalam melaksanakan kegiatan, petugas GMPK harus dilengkapi
dengan Surat Tugas dari Pimpinan Unit Organisasi yang
menugaskan, baik secara perseorangan maupun dalam bentuk Tim
Kerja.
b. Apabila dalam ikatan Tim Kerja maka bisa terdiri dari 1(satu) fungsi
ataupun gabungan fungsi dimana fungsi yang memiliki tugas pokok
tentang permaslahan tersebut yang ditunjuk sebagai pimpinan Tim.
c. Rincian Kegiatan masing-masing fungsi :
1) Fungsi Pengkajian, terdapat 3 kegiatan pokok yaitu :
a) Kegiatan Penelitian, digunakan Buku Petunjuk nomor 01
tentang Penelitian,
b) Kegiatan Pencarian Solusi Terbaik digunakan Buku Petunjuk
nomor 01 tentang Pencarian Solusi Terbaik.
c) Kegiatan Pemnbuatan Action Plan digunakan Buku
P{etunjuk nomor 03 tentang Pembuatan Action Plan dalam
3. PENGENDALIANB
a. Pengendalian tetap dipegang oleh fungsi lini yaitu Ketua GMPK
dan Ketua-ketua DPD, dalam pelaksanaannya dibantu oleh
Dewan pengawas selaku supervisor dan secara teknis dibantu
juga oleh Koordinator kewiolayahan dan Biro Internal Audit,
b. Internal Audit bertindak sebagai auditor kinerja dan auditor
keuangan serta auditor khusus dalam menangani permasalahan
baik deviasi maupun penyimpangan, sedangklan coordinator
wilayah bertindak selaku pengumpiul fakta atau informasi
tentang Kinerja DPD -DP{D GMPK di wilayah koordinasionya,
c. Bila ditemukan p[ermasalahan dikoordinasikan dengan
pengawasan Internal untuk dilakukan tyindakan lebih lanjut,
Permasalahan yang terjadi bisa merupakan masalah regulasi,
masalah pelanggaran administrasi, pelanggaran pidana dan
ketidak tertiban pelaksanaan pengelolaan GMPK. Apabila terjadi
ketidak tertiban pengelolaan Korwil dapat melakukan upaya
pembinaan untuk memperbaiki dan mencegah agar tidak
berulang serta tidak terjadi pada DP{D lain dibawah
koordinasinya.
Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : JANUARI 1010