Anda di halaman 1dari 14

PERATURAN ORGANISASI (PO)

HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

DEWAN PIMPINAN PUSAT


HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA
KEPUTUSAN NO: 001 / DPP- HPI/X/2016
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA
Dengan Persetujuan Para Delegasi Musyawarah Nasional VI
tanggal 3-6 Oktober 2016, di Mataram:
Menimbang :
1. Bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HPI harus
dijabarkan secara rinci mengenai Petunjuk Pelaksana Teknis dari
tingkat Pusat, Daerah dan Cabang.
Mengingat :
1. Anggaran Rumah Tangga HPI Bab XII penutup pasal 25 ayat 1
berbunyi: hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga ini diatur dalam Peraturan Organisasi ( PO).
Menetapkan:
1. Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pramuwisata Indonesia
tentang Peraturan Organisasi HPI

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
a. Arti Pramuwisata pada asosiasi Himpunan Pramuwisata Indonesia
( HPI ) adalah seseorang yang bertugas memberikan bimbingan,
penerangan dan petunjuk tentang obyek wisata serta membantu
segala sesutau yang diperluakn wisatawan.
b. Dalam pelaksanaan tugasnya pramuwisata wajib memiliki Kartu Tanda
Anggota Nasional yang dikelurkan oleh HPI,sesuai keputusan
RAKERNAS XII di Bukit Tinggi,tanggal 20-22 November 2012

c. Dewan Pimpinan Pusat ( DPP ) HPI adalah perangkat organisasi HPI


ditingkat nasional yang berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik
Indonesia.
d. Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) HPI adalah perangkat organisasi HPI
ditingkat Daerah yang berkedudukan di Ibu Kota provinsi di Indonesia
e. Dewan Pimpinan Cabang ( DPC) HPi adalah perangkat organisasi HPI
ditingkat Cabang yang berkedudukan di Ibu kota Kabupaten/ kota.
Pasal 2
Motto
HPI memiliki motto yaitu HPI Garda Depan Pariwisata Indonesia
Pasal 3
Mars HPI
1. Mars HPI berjudul Jayalah HPI yang diciptakan oleh Almarhum Paulus
Sunarpadmo dari anggota HPI Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Mars HPI dinyanyikan pada saat acara resmi HPI dan Pelatihan
Pramuwisata
3. Berikut adalah syair Mars HPI beserta notasi lagu selengkapnya ;
Syair dan Lagu / Paul Sunarpadmo
C
____

____

4
2
Himpunan

/
5
/
3
PramuF
C
___
___
/
i
5
.
satu

____
.

1
/
ber-

Dm
_______
5
4
Berperan
Am
G
____
0

G
____

wi- sa-ta

In-

___

doneG

___
______
i
i
i
/
/
0
dalam tekad yang sa-

sia

ma.

3
/
i
/
ser-ta
F

.7
6
/
2
sbagai

____

membangun
___

/
i
i
.
/
0
ujung tombak

_______
0
6

bangsa.
D

___

___

pa-ri wi-

/
sa-

ta.

C
____

____

4
1
Himpunan

/
5
2
/
PramuF
C
____
___
___
.
1
/
i
/
5
.
mengemban
tugas
Dm
_______
5
4
3
/
i
/
Membawa ser-ta
Am

____

5
3

6
wi-

sa-

____

ta

InG

____ ______
i
i
i
/
7
/
0
yang sangat
mu- lia
G
_______
2
6
/
0
6
pada du-

ni-

done-

sia

C
5

.
3

.
2

a,
G

C
____
0

6
i
be-ta-

___
7
/

/
i
pa

___
i
i
.
/
indah nya

___

______

i
i
.
ne-gara

/
ki-

G
______

___
___
i .

i /
i
7
7
Satukan
H
kata dan

____

6 .
i /
seF

i .

i /
5./ 7
Kembangkan. H
bak-ti.

C
___

_____

.i .
6 /
6
i /
2
. . 7 / 65. . / 0
P
I,
padukan
ha-ti.

5 .

___

5 /

___

5.

/7

I,

se-

C
G
____

____
___

ta

C
____

___

___

i
.
P

.
6 .6 /6
i. .
i /
2
. 7/ i
I,Kembangkan H
P

i /
./ 0
I,

5 .

da- lam

5 /
ber-

F
G
______

___
___
i .

i /
i
7
7
Majukan
H
majukan

____

6 .
i /
teF
G
______

C
C
___

____

_____

6 /
6
2
..7/
P
I,
rus ma-ju,

.i .
i /
65. . 0
majukan

5 .

___

5 /

___

5.

/7

I,
C

C
___

____

___

___ __
i .
Jaya-

i /
7
lah.

6 .
.
2
H
P
ya-lah sla-lu..

Syair dan Lagu

i
i /

.6
6 /
i .. . i /
. 3 / 2i
. /0//
I,
jaya-lah
H

Oleh : Paul Sunarpadmo

Himpunan Pramuwisata Indonesia


Bersatu dalam tekad yang sama
Berperan serta membangun bangsa
Sebagai ujung tombak pariwisata
Himpunan Pramuwisata Indonesia
Mengemban tugas yang sangat mulia
Membawa warta pada dunia
Betapa indahnya Negara kita
Ref. : Satukan HPI, padukan HPI sekata dan sehati
Kembangkan HPI, kembangkan HPI dalam berbakti
Majukan HPI, majukan HPI majukan terus maju
Jayalah HPI, jayalah HPI jayalah selalu

5 .

I,

5 /

5./
ja-

BAB II
PENGURUS DEWAN PIMPINAN HPI
Pasal 4
Jumlah Pengurus Dewan Pimpinan
a. Jumlah Pengurus struktur DPP HPI minimal 9 orang .
b. Jumlah Pengurus struktur DPD HPI minimal 11 orang dan dapat
ditambah sesuai dengan kebutuhan,
c. Jumlah Pengurus Struktur DPC HPI minimal 5 orang dan dapat
ditambah sesuai dengan kebutuhan.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Pasal 5
Syarat-Syarat Calon Ketua Dewan Pimpinan Pusat
WNI yang memiliki integritas, jujur dan bertanggung jawab
Pramuwisata aktif berturut-turut 5 (lima ) tahun ketika mencalonkan
diri atau di calonkan.
Memiliki lisensi masih berlaku ketika mencalonkan diri
Memiliki KTA HPI yang masih berlaku
Berkepribadian Kuat, Jujur dan adil
Sehat Jasmani dan Rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan
dari Dokter yang berkompeten
Tidak terpidana sesuai dengan keputusan hukum tetap
Tidak sedang menjadi Pengurus Asosiasi profesi sejenis dan
kepariwisataan selain HPI.
Telah pernah menjadi pengurus DPD HPI provinsi minimal 1(satu)
periode yang dibuktikan dengan surat keterangan dari DPD HPI
bersangkutan.

Pasal 6
Tata Cara Pengajuan Calon Ketua
a. Setiap DPD berhak mengajukan 1 (satu) calon baik dari anggotanya
sendiri atau Daerah lain kepada Pimpinan Sidang pada saat
pelaksanaan Munas
b. Dewan Pimpinan Sidang akan melakukan verifikasi sesuai pasal 5 dan
memutuskan bakal calon yang memenuhi persyaratan.
Pasal 7
Tata cara pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Pusat
a. Masing-Masing DPD HPI memiliki 1 ( satu ) suara dalam MUNAS yang
berhak memilih dan dipilih menjadi Pengurus DPP HPI.
b. Calon terpilih yang telah diverifikasi oleh Pimpinan Sidang akan dipilih oleh delegasi
c. Apabila dengan Musyawarah dan Mufakat belum juga mencapai keputusan, maka di
lakukan pemilihan oleh delegasi dengan suara terbanyak

d. Apabila dengan pemungutan suara terbanyak tersebut jumlah suara berimbang, maka
diadakan pemungutan suara putaran ke dua untuk 2(dua) calon yang suaranya berimbang
tersebut
e. Calon Ketua Dewan Pimpinan Pusat yang memperoleh suara
terbanyak berhak menjadi Ketua Umum.
Pasal 8
Tata Cara Pembentukan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat
a. Ketua terpilih mempunyai hak prerogratif untuk memilih susunan
pengurus
b. Ketua terpilih menyusun pengurus DPP paling lambat 2 (dua) minggu
terhitung setelah Munas
Pasal 9
Syarat-Syarat Calon Ketua Pengurus Dewan Pimpinan Daerah
a. WNI yang memiliki integritas dan berdedikasi
b. Pramuwisata aktif berturut-turut 5 (lima ) tahun ketika mencalonkan
diri atau di calonkan.
c. Kartu Tanda Pengenal (Lisensi) Pramuwisata masih berlaku ketika
mencalonkan diri.
d. Memiliki KTA HPI yang masih berlaku
e. Memiliki Sertifikat Pramuwisata Madya
f. Berkepribadian Kuat, Jujur dan adil
g. Sehat Jasmani dan Rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan
dari Dokter yang berkompeten
h. Tidak sedang menjadi Pengurus Asosiasi Pariwisata Indonesia ditingkat
Provinsi selain HPI, sesuai dengan kondisi daerah masing masing.
i. Belum Pernah menjadi Pengurus Dewan Pimpinan Pusat HPI

c.
d.

e.
f.

Pasal 10
Tata Cara Pencalonan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah
Setiap DPC HPI Kota/ Kabupaten berhak mengajukan minimal 1
( Satu) dan maksimal 3 (tiga) calon untuk Pengurus DPD HPI dengan
memperhatikan persyaratan Calon sesuai pasal 21.
DPC HPI Kabupaten / Kota mengajukan calon-calonya ke DPD HPI
paling lambat 2(dua) minggu sebelum digelarnya Musyawarah Daerah
Himpunan Pramuwisata Indonesia oleh DPD HPI, disertai dengan
Biodata masing-masing calon untuk diklarifikasi oleh DPD HPI.
Surat Pencalonan dari masing-masing DPC HPI ditanda tangani oleh
Ketua dan Sekretaris diatas Materai 6,000 dibuat rangkap 3 (tiga).
Apabila seorang calon ditolak karena tidak memenuhi syarat dari hasil
Verifikasi , DPD HPI akan berkirim surat secara resmi kepada DPCDPC
HPI yang mengajukan calon bersangkutan.
Pasal 11

Pemungutan Suara Pengurus Dewan Pimpinan Daerah


a. Masing-masing Calon Pengurus DPD HPI yang diajukan oleh DPC-DPC
HPI Kabupaten / Kota sebelum dilakukan pemungutan Suara,
menyampaikan Visi dan Misi didepan Sidang Pleno MUSDA HPI.
b. Pemungutan Suara dilakukan secara tertutup oleh Utusan DPC-DPC HPI
Kabupaten / Kota .
Pasal 12
Perhitungan Suara
Calon Pengurus Dewan Pimpinan Daerah yang memperoleh suara
terbanyak berhak menjadi Ketua dan didampingi oleh Formatur.
Pasal 13
Kuota Suara Pemilih
1. DPC HPI Kabupaten / Kota hak suara 3 (tiga) orang yang hadir dalam
MUSDA HPI, sesuai dengan kondisi daerah.
Pasal 14
Syarat-Syarat Calon Ketua Dewan Pimpinan Cabang
1. WNI yang memiliki integritas dan dedikasi
2. Pramuwisata aktif berturut-turut 5 (lima) tahun ketika mencalonkan
diri atau di calonkan.
3. Kartu Tanda Pengenal (Lisensi) Pramuwisata yang masih berlaku
4. Memiliki KTA HPI yang masih berlaku
5. Memiliki Sertifikat Kompetensi yang berlaku
6. Berkepribadian Kuat, Jujur dan adil
7. Sehat Jasmani dan Rohani berdasarkan hasil pemeriksaan
kesehatan dari Dokter yang berkompeten
8. Tidak sedang menjadi Pengurus Asosiasi Pariwisata Indonesia yang
sejenis ditingkat Kabupaten / Kota selain HPI.
9. Belum Pernah menjadi Pengurus Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan
Pimpinan Daerah HPI
10. Berdomisili di Kabupaten / Kota bersangkutan sesuai dengan
kartu Tanda Penduduk ( KTP).
11. Tidak sedang menjadi Pengurus Asosiasi Pariwisata Indonesia di
tingkat daerah selain HPI, sesuai dengan kondisi daerah masing
masing.

Pasal 15
Tata Cara Pencalonan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang
1. Setiap anggota DPC HPI Kota/ Kabupaten berhak mengajukan diri atau
diajukan paling minimal 5( lima ) orang anggota untuk dicalon menjadi

Pengurus DPC HPI dengan memperhatikan persyaratan Calon sesuai


pasal 26.
2. Calon Pengurus DPC HPI Kabupaten / Kota mengajukan Biodata
pencalonan ke DPC HPI paling lambat 2(dua) minggu sebelum
digelarnya Musyawarah Daerah Cabang Himpunan Pramuwisata
Indonesia oleh DPC HPI, untuk diklarifikasi .
3. Apabila seorang calon ditolak karena tidak memenuhi syarat dari hasil
Verifikasi , DPC HPI akan berkirim surat secara resmi kepada caloncalon bersangkutan .
Pasal 16
Pemungutan Suara Pengurus Dewan Pimpinan Cabang
1. Masing-masing Calon Pengurus DPC HPI Kabupaten / Kota sebelum
dilakukan pemungutan Suara, menyampaikan Visi dan Misi didepan
Sidang Pleno MUSCAB HPI.
2. Pemungutan Suara dilakukan secara tertutup oleh anggota DPC HPI
Kabupaten / Kota yang hadir .
Pasal 17
Perhitungan Suara
1. Calon Pengurus Dewan Pimpinan Cabang yang memperoleh suara
terbanyak berhak menjadi Ketua dan menyusun kepengurusan
bersama dengan Formatur.
Pasal 18
Suara Pemilih
Masing-masing anggota DPC HPI Kabupaten / Kota akan mendapatkan surat
penggilan memilih dari DPC HPI.
BAB III
JOB DESKRIPSI DEWAN PIMPINAN
Pasal 19
Tugas dan wewenang Pengurus
1. Tugas dan wewenang Dewan Pimpinan sesuai tingkatannya diatur lebih
lanjut di dalam Pengurus Dewan Pimpinan HPI di masing-masing
tingkatannya atas kebijaksanaan Ketua terpilih minimal sebagai berikut
:
a. Pelindung bertugas mengayomi organisasi sebagai keluarga
besar binaan seluruh Pengurus dan Anggota HPI;
b. Pembina bertugas memberikan bimbingan, pertimbangan dan
pandangan keorganisasian kepada Dewan Pengurus;
c. Penasehat bertugas memberikan pertimbangan dan pandangan
teknis organisasi kepada Dewan Pengurus

d. Ketua Umum atau Ketua bertugas membuat kebijakan organisasi


sesuai amanat tingkatan Musyawarah Organisasi;
Berwenang menandatangani surat-surat keputusan organisasi
sesuai bidang tugas dan atau tingkatan usaha yang akan
dilaksanakan;
Berwenang mewakili orgnanisasi dalam usaha dan kerjasama
antar lembaga dan organisasi lain
e. Ketua Bidang bertugas melaksanakan kebijakan dan program
kerja organisasi sesuai bidangnya;
Berwenang mengambil keputusan sesuai bidang kerjanya;
f. Sekretaris Umum bertugas mencatat, mendokumentasi dan
mengamankan seluruh surat-surat, data dan aset organisasi;
Mendampingi Ketua Umum dalam urusan kebijakan dan
pelaksanaan program kerja organisasi;
Bertanggung jawab mengurus data lisensi anggota sesuai
kompetensi dan tujuan organisasi;
g. Wakil Sekretaris bertugas membantu urusan administrasi dan
surat menyurat organisasi
Berwenang mewakili Ketua Umum dalam hal yang bersangkutan
berhalangan menjalankan tugas-tugas organisasi;
h. Bendahara Umum bertugas mengembangkan dan menghimpun
aset usaha organiasi;
Berwenang mengontrol dan mengaudit keuangan organisasi;
Bertanggung jawab atas kelancaran keuangan organisasi;
i. Wakil Bendahara bertugas menarik iuran anggota dan
melaporkannya secara berkala kepada Ketua Umum;
j. Seksi atau Bidang Organisasi bertugas membantu urusan teknis
organisasi menurut seksi atau bidang kerjanya;
Berwenang mengembangkan format kegiatan yang sesuai
bidangnya;
Mencatat dan mensosialisasi program kegiatan Pengurus kepada
Anggota
Mendokumentasi kegiatan pada lembar kerja profesi;
2. Tugas dan wewenang Pengurus Dewan Pimpinan ditulis secara jelas
untuk memudahkan evaluasi pertanggungjawaban masing-masing
pengurus sesuai dengan tingakatan Dewan Pimpinan.
Pasal 20

Tata Cara Pembentukan Dewan Pimpinan

1. Daerah pembentukan memiliki destinasi / daya tarik wisata


2. Daerah pembentukan memiliki kegiatan kepariwisataan
3. Daerah telah memiliki 2 (dua) Anggota Daerah Pimpinan Cabang
Himpunan Pramuwisata Indonesia yang sudah di akui & dilantik ole
DPD
4. Cabang memilliki minimal 20 Anggota yang berlisensi & ber-KTA
Nasional

5. Mengajukan surat pemberitahuan pembentukan kepada Dinas


Pariwisata Daerah setempat
6. Mengajukan surat permohonan pengukuhan / pelantikan kepada
Dewan Pimpinan Pusat atau Dewan Pimpinan Daerah
7. Mengadakan musyawarah daerah / musyawarah cabang paling lambat
2 (dua) minggu setelah terbitnya SK Pembentukan Dewan Pimpinan

Pasal 21
Tata cara Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan
1. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat dilantik dan diambil sumpah/janjinya
oleh Ketua Pimpinan Sidang Pleno MUNAS HPI, berdasarkan Surat
keputusan Sidang Pleno.
2. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dilantik dan diambil
sumpah/janjinya oleh Ketua Umum DPP HPI dalam MUSDA Sidang
Pleno dan Surat Keputusan DPP HPI dibacakan oleh Sekretaris
Jenderal .
3. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang dilantik dan diambil
sumpah/janjinya oleh Ketua DPD HPI dalam MUSCAB siding Pleno dan
Surat Keputusan DPD HPI dibacakan oleh Sekretaris.
Pasal 22
Sumpah Jabatan
Sumpah Jabatan Pengurus Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatannya
sebagai berikut:
Demi Tuhan Kami bersumpah,bahwa kami akan memenuhi kewajiban kami
selaku Pengurus DPP/DPD/DPC dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan
seadil-adilnya. Bahwa Kami akan selalu taat dalam mengamalkan dan
mempertahankan AD/ART HPI serta peraturan-peraturan laiinya demi
tercapainya maksud dan tujuan HPI. Semoga Tuhan memberkati KamiAmin
BAB IV
PENGUNDURAN DIRI PENGURUS DEWAN PIMPINAN
Pasal 23
1. Jika Ketua Umum DPP HPI mengundurkan diri sebelum masa waktunya
berakhir, maka dalam jangka waktu 2(dua) bulan pengurus DPP HPI
harus segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa
( MUNASLUB) untuk menggantikan posisi Ketua Umum.
2. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat selain Ketua Umum, hanya akan
dilakukan resufle oleh ketua Umum atas persetujuan dari Pengurus DPP
HPI dan diketahui oleh Dewan Pertimbangan HPI Pusat.
Pasal 24
1. Jika Ketua DPD HPI mengundurkan diri sebelum masa waktunya
berakhir, maka dalam jangka waktu 2 (dua) bulan pengurus DPD HPI

harus segera menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa ( MUSDALUB)


untuk menggantikan posisi Ketua .
2. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah selain Ketua , hanya akan dilakukan
resufle oleh ketua atas persetujuan dari Pengurus DPD HPI dan
diketahui oleh Dewan Pertimbangan HPI Daerah.
Pasal 25
1. Jika Ketua DPC HPI mengundurkan diri sebelum masa waktunya
berakhir, maka dalam jangka waktu 2 (dua) bulan pengurus DPC HPI
harus segera menggelar Musyawarah Cabang Luar Biasa
(MUSCABLUB) untuk menggantikan posisi Ketua.
2. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang selain Ketua, hanya akan dilakukan
resufle oleh ketua atas persetujuan dari Pengurus DPC HPI dan
diketahui oleh Dewan Pertimbangan HPI Cabang.
BAB V
DEWAN KODE ETIK HPI
Pasal 26
1. Dewan Kode Etik HPI Pusat akan dipilih oleh MUNAS yang dicalonkan
oleh masing-masing DPD DPD HPI Provinsi.
2. Dewan Kode Etik HPI Daerah akan dipilih oleh MUSDA yang dicalonkan
oleh masing-masing DPC DPC HPI Kabupaten / Kota
3. Dewan Kode Etik HPI Cabang akan dipilih oleh MUSCAB yang
dicalonkan oleh anggota DPC HPI Kabupaten / Kota .

BAB VI
ANGGOTA KEHORMATAN ( HONERARY MEMBERS) HPI
Pasal 27
Anggota Kehormatan HPI adalah seseorang atau badan Usaha yang sangat
peduli terhadap perkembangan HPI baik dari segi Sumber Daya manusia
ataupun perlindungan jasa profesi pramuwisata Indonesia.
1. Anggota Kehormatan HPI dimasing-masing tingkatannya ditentukan
melalui MUNAS, MUSDA, MUSCAB atau melalui rapat Dewan Pimpinan
atas usulan dari pengurus dewan pimpinan sesuai dengan
tingkatannya.
2. Penerimaan anggota kehormatan HPI akan dituangkan dalam surat
Keputusan Dewan pimpinan sesuai tingkatannya kepada yang
bersangkutan dengan penjelasan hak dan kewajiban sebagai anggota
kehormatan.
BAB VII

JENIS-JENIS RAPAT DEWAN PIMPINAN


Pasal 28
Rapat Dewan Pimpinan Pusat
1. Rapat Pimpinan (RAPIM) DPP HPI diselenggarakan Minimal 4 (empat)
kali setahun dengan menghadirkan Personil Pengurus DPP HPI, Dewan
Penasehat yang membahas masalah program Kerja Tahunan DPP HPI
sebelum di ajukan ke Rakernas HPI untuk mendapatkan pengesahan.
2. Rapat Rutin; diselenggarakan oleh Sekretariat DPP HPI setiap bulan
dengan menghadirkan pengurus DPP HPI dengan pihak Staff
secretariat.
3. Rapat Koordinasi yaitu Rapat-rapat yang diselenggarakan oleh DPP HPI
atas undangan Dirjen Destinasi Depbudpar atau instansi pariwisata
Nasional di tingkat Pusat.
Pasal 29

Rapat Dewan Pimpinan Daerah


1. Rapat Pimpinan Daerah ( RAPIMDA ) DPD HPI diselenggarakan Minimal
6 (enam ) kali setahun dengan menghadirkan Personil Pengurus DPD
HPI, Dewan Penasehat yang membahas masalah program Kerja
Tahunan DPD HPI sebelum di ajukan ke Rakerda HPI untuk
mendapatkan pengesahan.
2. Rapat Rutin; diselenggarakan oleh Sekretariat DPD HPI setiap bulan
dengan menghadirkan pengurus DPD HPI dengan pihak Staff
secretariat.
3. Rapat Koordinasi yaitu Raoat-rapat yang diselenggarakan oleh DPD HPI
atas undangan Disbudpar provinsi atau instansi pariwisata di tingkat
Daerah.
Pasal 30
Rapat Dewan Pimpinan Cabang
1. Rapat Pimpinan Daerah ( RAPIMCAB ) DPC HPI diselenggarakan
Minimal 10 ( sepuluh ) kali setahun dengan menghadirkan Personil
Pengurus DPC HPI, Dewan Penasehat yang membahas masalah
program Kerja Tahunan DPC HPI sebelum di ajukan ke Rakercab HPI
untuk mendapatkan pengesahan.
2. Rapat Rutin; diselenggarakan oleh Sekretariat DPC HPI setiap bulan
dengan menghadirkan pengurus DPC HPI dengan pihak Staff
secretariat.
3. Rapat Koordinasi yaitu Raoat-rapat yang diselenggarakan oleh DPC
HPI atas undangan Disbudpar Kabupaten / Kota atau instansi
pariwisata di Daerah Kabupaten / Kota.
BAB VIII
UANG PANGKAL & IURAN
Pasal 31

1. Pengurus Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatannya harus memiliki


Buku Kas atas nama organisasi.
2. Tahun Buku Dewan Pimpinan yaitu dari 1 Januari - 31 Desember setiap
tahun berjalan.
3. Setiap anggota HPI wajib membayar iuran setiap bulan sebesar Rp
1,000 ( Seribu rupiah) atau Rp 12,000 ( Dua Belas Ribu ) setiap tahun
ke DPP HPI.
4. Mekanisme pelunasan iuran dilakukan melalui Bendahara DPD HPI
5. Iuran DPD dibayarkan satu tahun sekali digunakan untuk
melaksanakan program kegiatan operasional DPP, pemenuhan
administrasi kesekretariatan dan kegiatan lain.
6. Pemenuhan kewajiban iuran berpengaruh pada urusan KTA Nasional,
SK Dewan Pimpinan Daerah maupun fasilitas organisasi lain

1.
2.
3.

4.
5.
6.

BAB IX
HAK-HAK PENGURUS DEWAN PIMPINAN
Pasal 32
Pengurus Dewan Pimpinan sesuai tingkatannya berhak tidak
membayar iuran selama menjadi Pengurus ke Dewan Pimpinannya
masing-masing.
Pengurus Dewan Pimpinan Sesuai tingkatannya berhak mendapatkan
asuransi perjalan dari anggota sesuai dengan tingkatannya.
Pengurus Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatannya berhak
mendapat nafkah / uang tunjangan sesuai dengan tingkatannya
disesuaikan dengan kondisi keuangan di Dewan Pimpinan masingmasing yang diputuskan dalam rapat Dewan Pimpinan.
Pengurus Dewan Pimpinan dalam menghadiri MUNAS atau RAKERNAS
HPI semua biaya ditanggung oleh Dewan Pimpinannya sesuai
tingkatan.
DPD atau DPC HPI yang akan menghadirkan Pengurus DPP HPI
kedaerahnya, wajib membayarkan biaya perjalanan, akomodasi, tours,
makan dan minuman yang ditimbulkan oleh acara undangan tersebut.
Pengurus Dewan Pimpinan berhak mendapatkan pendidikan dan
pelatihan baik yang diselenggarakan didalam negeri ataupun atas
undangan pihak luar negeri.

BAB X
TUAN RUMAH / PANITIA PELAKSANA
Pasal 33
1. Dewan Pimpinan Daerah atau Dewan Pimpinan Cabang HPI yang
berkeinginan menjadi Tuan Rumah atau Panitia Pelaksana wajib
mengajukan surat permohonan ke DPP HPI baik dalam bentuk MUNAS /
RAKERNAS.

2. DPD / DPC HPI yang berkeinginan menjadi Tuan Rumah wajib mengisi
Formulir dan perjanjian Kontrak yang dibuat oleh DPP HPI.
3. Calon Tuan rumah MUNAS / RAKERNAS wajib membuat proposal
kegiatan dan sumber pendanaan yang dipresentasikan dihadapan
Pengurus DPP HPI.
4. Calon Tuan Rumah MUNAS atau RAKERNAS wajib menyetor 20% dari
harga paket kegiatan yang dibayar oleh peserta disetor ke DPP HPI
sebagai masukan kas.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 34
Peraturan Organisas HPI ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar
setiap anggota HPI mengetahuinya, memerintahkan penyebarluasan kepada
anggota HPI di DPD dan DPC bersangkutan. Hal-hal yang belum tercakup
dalam Peraturan Organisasi ini akan diatur dalam Keputusan Ketua Dewan
Pimpinan sesuai dengan tingkatannya.

Ditetapkan di : Mataram
Pada Tanggal :
Oktber 2016

MUSYAWARAH NASIONAL VI
HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA
PIMPINAN SIDANG PLENO
KETUA,

( ___________________)

Wakil Ketua

( ____________________________ )
Sekretaris

....................................

Anda mungkin juga menyukai