3. Program kerja jangka pendek yaitu Pembentukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
seluruh Indonesia.
Kongres yang di adakan pada tanggal dua puluh dua bulan Oktober tahun dua ribu
dua (22-10-2002) dengan tema KAMI SIAP MENGHADIRKAN ASOSIASI YANG
MANDIRI, KREATIF, INOVATIF dan PROFESIONAL
Hasil dari Kongres Pusat FORKOMJASI ng
ya disepakati oleh Dewan Pimpinan
Daerah adalah sebagai berikut :
1. Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga serta perubahan nama
Asosiasi dari Forum Komunikasi Jasa Konstruksi Nasional (FORKOMJASI)
menjadi Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional dengan singkatan ASPEKNAS
2. Memindahkan kedudukan Kantor Pusat dari Propinsi Riau ke Ibukota Republik
Indonesia (DKI Jakarta)
3. Pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat Forkomjasi menjadi Dewan Pimpinan Pusat
Aspeknas serta Dewan Pimpinan Daerah Forkomjasi menjadi Dewan Pimpinan
Daerah Aspeknas yang telah terbentuk.
Kongres ini dihadiri oleh dua belas (12) Pimpinan Daerah Forkomjasi saat itu antara lain :
1. DPD Riau
2. DPD Sumatra Barat
3. DPD Bengkulu
4. DPD Lampung
5. DPD Jawa Barat
6. DPD Jawa Tengah
7. DPD Kalimantan Barat
8. DPD Nangro Aceh Darusalam
9. DPD Sulawesi Selatan
10. DPD Jambi
11. DPD Sumatera Selatan
12. DPD DKI Jakarta
ASPEKNAS merupakan Asosiasi badan usaha Jasa Konstruksi dan orang
perseorangan berdasarkan kesamaan tujuan yang dilandasi oleh prinsip-prinsip Keahlian
sesuai dengan kaidah Keilmuan dan Kejujuran Intelektual.
ASPEKNAS yang berazaskan PANCASILA bertujuan pula untuk meningkatkan
kemampuan Anggotanya untuk dapat menjadi Pengusaha Jasa Konstruksi yang Profesional,
Modern, Kreatif dan Mandiri serta menjunjung tinggi Kode Etik ASPEKNAS :
1. Taat Hukum dan menjunjung tinggi keadilan
2. Bersaing dengan sehat terhadap pekerja
3. Bertanggung jawab dalam menjalankan usaha dan profesinya
Propinsi Riau
Propinsi Sumatra Barat
Bengkulu
Sulawesi Selatan dan
DKI Jakarta
KETETAPAN
KONGRES PUSAT FORKOMJASI 2002
NO. 08/KONGRES/FKJ/X/2002
Tentang
PERUBAHAN NAMA DAN PENGESAHAN
ANGGARAN DASAR ( AD) DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
ASOSIASI PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL
(ASPEKNAS)
TAHUN 2002
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Menimbang
Ditetapkan di : J A K A R T A
Pada Tanggal : 22 Oktober 2002
KONGRES PUSAT
FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI
INDONESIA
Pimpinan Sidang
Ketua
Sekretaris
( Hamdani )
DPD Bengkulu
( Bobby J. T. )
DPD DKI Jakarta
Anggota
( Bachrum, BBA )
DPP
ANGGARAN DASAR
ASOSIASI PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL
ASPEKNAS
Diterbitkan Oleh :
DEWAN PIMPINAN PUSAT
ASPEKNAS
2002
BAB I
KEBERADAAN ORGANISASI
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama ASOSIASI PELAKSANA JASA KONSTRUKSI NASIONAL
yang disingkat dengan nama ASPEKNAS.
Pasal 2
TEMPAT KEDUDUKAN
Kedudukan ASPEKNAS berpusat di Ibukota Negara Republik Indonesia.
Pasal 3
WAKTU
ASPEKNAS didirikan di Jakarta pada tanggal
22 Oktober 2002 sebagai format baru
FORKOMJASI yang didirikan di Pekanbaru, Propinsi Riau pada tanggal 01 Mei 2000 untuk
waktu yang tidak ditentukan.
BAB II
PEDOMAN ORGANISASI
Pasal 4
ASAS
ASPEKNAS berasaskan PANCASILA
Pasal 5
LANDASAN
1.
2.
3.
4.
ASPEKNAS berlandaskan :
Undang Undang Dasar 1945 sebagai Landasan Konstitusional.
Undang Undang No. 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi sebagai Landasan
Konstitusional.
Undang Undang No. 01 Tahun 1987, tentang Kamar Dagang dan Industri
(KADIN) sebagai Landasan Struktural.
Keputusan Kongres Pusat FORKOMJASI tanggal 02 Juli 2001 di Pekanbaru dan
Kongres PusatFORKOMJASI
tanggal 22 Oktober 2002 di Jakarta sebagai
Landasan Operasional.
Pasal 6
TUJUAN
ASPEKNAS bertujuan :
1. Menghimpun, membina dan mengembangkan kemampuan masyarakat Pelaksana
Jasa Konstruksi supaya profesional, modern, dan mandiri.
2. Menjalin hubungan kemitraan yang dinamis dan sinergis dengan Pemerintah dan
pendukung pelaksanaan usaha Jasa Konstruksi.
3. Membahas dan merumuskan pemikiran arah
ke pengembangan Jasa Konstruksi
Nasional.
4. Untuk menumbuh kembangkan peran pengawasan masyarakat.
5. Memberi masukan kepada Pemerintah dalam merumuskan pengaturan,
pemberdayaan dan pengawasan.
Pasal 7
USAHA
1. Mengorganisir segenap potensi Pelaksana Jasa Konstruksi Indonesia.
2. Melaksanakan kegiatan peningkatan kemampuan Pelaksana Jasa Konstruksi
Indonesia.
3. Memodernkan manajemen organisasi ASPEKNAS.
4. Berkomunikasi dan membangun kerjasama dengan Instansi Pemerintah, BUMN,
Swasta Dalam Negeri, dan Pelaksana Jasa Konstruksi Internasional.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 8
KEANGGOTAAN
Keanggotaan ASPEKNAS terdiri dari :
1. Anggota Biasa mempunyai hak sebagai berikut :
a. Hak Suara, yaitu hak memilih dan hak dipilih serta hak dalam pemungutan
suara untuk pengambilan keputusan.
b. Hak Bicara, yaitu hak mengeluarkan pendapat dan mengajukan pertanyaan.
c. Hak untuk mengikuti kegiatan dan menikmati fasilitas organisasi.
2. Anggota Luar Biasa mempunyai hak sebagai berikut :
Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai hak yang sama dengan Anggota Biasa, kecuali
hak untuk dipilih menjadi Dewan Pimpinan.
3. Anggota Kehormatan mempunyai hak sebagai berikut :
a. Hak Bicara, yaitu hak untuk mengeluarkan pendapat dan mengajukan
pertanyaan.
b. Hak untuk mengikuti kegiatan kegiatan organisasi atas undangan Dewan
Pimpinan.
Pasal 10
KEWAJIBAN ANGGOTA
Setiap Anggota ASPEKNAS berkewajiban untuk :
ASPEKNAS adalah organisasi berbentuk kesatuan dari Pusat sampai Cabang Cabang di
seluruh Wilayah Republik Indonesia.
Pasal 16
SIFAT ORGANISASI
ASPEKNAS merupakan organisasi mandiri, bukan merupakan organisasi Pemerintah
maupun organisasi Politik dan atau tidak merupakan bagiannya.
Pasal 17
STATUS ORGANISASI
ASPEKNAS merupakan organisasi mandiri, bukan merupakan organisasi Pemerintah
maupun organisasi Politik dan atau tidak merupakan bagiannya.
Pasal 17
STATUS ORGANISASI
ASPEKNAS merupakan tempat berhimpunnya Pelaksana Konstruksi Nasional dan orang
perseorangan berdasarkan kesamaan tujuan yang dilandaskan oleh prinsip prinsip keahlian
sesuai kaidah keilmuan dan kejujuran intelektual.
Pasal 18
PERANGKAT ORGANISASI
Organisasi ASPEKNAS, terdiri dari :
1. Di tingkat Nasional disebut Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ASPEKNAS.
2. Di tingkat Propinsi disebut Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ASPEKNAS.
3. Di tingkat Kabupaten / Kota disebut Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
ASPEKNAS.
Pasal 19
KELENGKAPAN ORGANISASI
1. Tingkat Pusat :
1. Kongres Pusat.
2. Rapat Kerja Pusat.
3. Rapat Pimpinan Pusat.
2. Tingkat Daerah ::
1. Kongres Daerah.
2. Rapat Kerja Daerah.
3. Rapat Pimpinan Daerah.
3. Tingkat Kabupaten / Kota (Cabang) :Kongres Cabang
1. Kongres Cabanag .
2. Rapat Kerja Cabang.
3. Rapat Pimpinan Cabang.
Pasal 20
WEWENANG ORGANISASI
Pasal 21
PIMPINAN ORGANISASI
1. Pimpinan Organisasi ASPEKNAS disebut Dewan Pimpinan yang terdiri dari :
1. Di tingkat Nasional disebut Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
2. DI tingkat Propinsi disebut Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
3. Di tingkat Kabupaten / Kota disebut Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
2. Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) terdiri dari :
1. Dewan Pimpinan Harian disingkat DPH terdiri dari Ketua Umum, para Wakil Ketua
Umum / Wakil Ketua, Sekretaris Jenderal dan para Wakil Sekretaris Jenderal,
Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Wakil
Bendahara Umum, serta Bendahara dan Wakil Bendahara.
2. Susunan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) diatur lebih lanju dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART).
BAB VI
KONGRES DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 22
KONGRES DAN RAPAT
Kongres dan Rapat Rapat yaitu :
1. Di Tingkat Pusat.
1. Kongres Pusat disingkat KONPUS.
2. Rapat Kerja Pusat disingkat RAKERPUS.
3. Rapat Pimpinan Pusat disingkat RAPIMPUS.
4. Rapat Harian Dewan Pimpinan Pusat disingkat RH DPP ASPEKNAS.
5. Rapat Pelno Dewan Pimpinan Pusat disingkat RP DPP ASPEKNAS.
2. Di Tingkat Daerah.
1. Kongres Daerah disingkat KONDA.
2. Rapat Kerja Daerah disingkat RAKERDA.
3. Rapat Pimpinan Daerah disingkat RAPIMDA.
4. Rapat Harian Dewan Pimpinan Pusat disingkat RH DPP ASPEKNAS.
5. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat disingkat RP DPP ASPEKNAS.
3. Di Tingkat Cabang.
1. Kongres Cabang disingkat KONCAB.
2. Rapat Kerja Cabang disingkat RAKERCAB.
3. Rapat Anggota
4. Rapat Harian Dewan Pimpinan Cabang disingkat RH DPC ASPEKNAS.
5. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang disingkat RP DPC ASPEKNAS.
Pasal 23
KONGRES LUAR BIASA
1. Kongres Pusat Luar Biasa (Konpuslub) dapat diadakan dengan ketentuan sebagai
berikut :
Atas permintaan lebih dari setengah jumlah DPD ASPEKNAS + 1 (1/2 N +
1), berdasarkan hasil keputusan Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah (RP
DPD) dari masing masing Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan
mendapatkan pertimbangan dari Dewan Pertimbangan dan Dewan Ahli di
tingkat Pusat.
2. Kongres Daerah Luar Biasa (Kondalub) dapat diadakan dengan ketentuan sebagai
berikut :
Atas permintaan lebih dari setengah jumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
ASPEKNAS + 1 (1/2 N + 1), yang ada pada Daerah yang bersangkutan,
berdasarkan hasil keputusan Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang (RP
DPC) dari tiap tiap Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan mendapat
persetujuan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), serta pertimbangan dari
Dewan Pertimbangan dan Dewan Ahli di tingkat Daerah yang bersangkutan.
3. Kongres Cabang Luar Biasa (Koncablub) dapat diadakan dengan ketentuan sebagai
berikut :
Atas permintaan lebih dari setengah jumlah Anggota ASPEKNAS + 1 di
Cabang yang bersangkutan dan mendapat persetujuan dari Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) yang membawahinya serta pertimbangan dari Dewan
Pertimbangan dan Dewan Ahli di tingkat Cabang yang diperlukan, dan
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) jika diperlukan.
4. Kongres Pusat (Konpus), Kongres Daerah (Konda), dan Kongres Cabang (Koncab)
Luar Biasa diadakan untuk menampung dan menyelesaikan hal hal yang mendesak,
yang menyangkut penilaian mengenai Dewan Pimpinan dan Keuangan.
5. Kedudukan dan Keputusan keputusan Kongres Pusat (Konpus) Luar Biasa adalah
sama dengan Kongres Pusat (Konpus), Kongres Daerah Luar Biasa (Kondalub)
dengan Kongres Daerah (Konda), dan Kongres Cabang Luar Biasa (Koncablub)
dengan Kongres Cabang (Koncab), sesuai dengan tingkatan masing masing.
Pasal 24
TUGAS DAN WEWENANG KONGRES DAN RAPAT
Tugas dan Wewenang Kongres dan Rapat Rapat pada setiap tingkatan Organisasi, diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
Pasal 25
WAKTU PENYELENGGARAAN KONGRES DAN RAPAT
Waktu Penyelenggaraan Kongres dan Rapat Rapat adalah sebagai berikut :
1. Kongres Pusat atau Konpus, Kongres Daerah atau Konda, dan Kongres Cabang atau
Koncab, masing masing diadakan 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun.
2. Rapat Kerja Pusat atau Rakerpus, Rapat Kerja Daerah atau Rakerda, dan Rapat Kerja
Cabang atau Rakercab, masing masing diadakan sekurang kurangnya 1 (satu) kali
diantara 2 (dua) Kongres Pusat atau Konpus, Kongres Daerah atau Konda, dan
Kongres Cabang atau Koncab yang bersangkutan.
3. Rapat Pimpinan Pusat atau Rapimpus, Rapat Pimpinan Daera atau Rapimda, dan Rapat
Anggota, diadakan sewaktu waktu sesuai dengan kebutuhan.
4. Rapat Dewan Pimpinan Pusat atau Rapat DPP, Rapat Dewan Pimpinan Daerah atau
Rapat DPD, dan Rapat Dewan Pimpinan Cabang atau Rapat DPC, diadakan sewaktu
waktu sesuai kebutuhan dengan ketentuan sebagai berikut :
a ) Rapat Harian Dewan Pimpinan atau RH Dewan Pimpinan diadakan
sekurang kurangnya sebulan sekali.
b ) Rapat Pleno Dewan Pimpinan atau RP Dewan Pimpinan diadakan
sekurang kurangnya 2 (dua) bulan sekali.
Pasal 26
KUORUM
1. Persidangan dinyatakan mencapai Kuorum dan sah apabila dihadiri oleh lebih dari
setengah jumlah peserta yang berhak hadir + 1, yang memiliki hak suara.
2. Bilamana Kuorum tidak tercapai, maka persidangan dapat ditunda selama lamanya 24
jam.
3. Jika sesudah penundaan tersebut jumlah Kuorum belum juga tercapai, maka
persidangan dapat terus diselenggarakan dan semua keputusan yang diambil dinyatakan
sah dan mengikat.
4. Khusus untuk perubahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
atau pembubaran organisasi secara Nasional, Kongres Pusat dinyatakan mencapai
Kuorum dan sah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 (dua pertiga) peserta yang berhak
hadir + 1, yang memiliki hak suara.
Pasal 27
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Semua Keputusan yang diambil dalam Kongres dan Rapat Rapat , diusahakan atas
dasar musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila dengan usaha musyawarah untuk mufakat tidak juga tercapai keputusan, maka
keputusannya diambil berdasarkan suara terbanyak dari peserta yang hadir dan memiliki
hak suara.
3. Keputusan untuk Maksud Perubahan An
ggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) diambil berdasarkan persetujuan oleh lebih dari 2/3 (dua pertiga) + 1
Kuorum pada Kongres Pusat (Konpus).
4. Keputusan untuk pembubaran Organisasi pada tingkat Daerah / Cabang, harus disetujui
oleh lebih dari 2/3 (dua pertiga) + 1 Kuorum pada Kongres Daerah (Konda) atau
Kongres Cabang (Koncab) yang bersangkutan.
5. Khusus untuk maksud pembubaran organisasi
secara Nasional, Keputusan diambil
berdasarkan keputusan mutlak Kuorum pada Kongres Pusat (Konpus) yang khusus
diadakan untuk itu.
BAB VII
DEWAN PERTIMBANGAN DAN DEWAN AHLI
Pasal 28
DEWAN PERTIMBANGAN
1. Dewan Pertimbangan terdiri dari para pejabat pejabat Pemerintah dan tokoh tokoh
pengusaha yang ikut membina, mengembangkan, dan memajukan ASPEKNAS,
diangkat oleh Kongres Pusat (Konpus), Kongres Daerah (Konda), dan Kongres Cabang
(Koncab) sesuai dengan tingkatan masing masing.
2. Dewan Pertimbangan menitik beratkan kegiatannya pada pemantauan terhadap
dinamika usaha pada umumnya, dan Jasa Konstruksi pada khususnya, dan
menyampaikan hasil pemantauan dan pertimbangan pertimbangan serta saran
sarannya kepada Dewan Pimpinan.
3. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Dewan Pimpinan mengenai Dunia Usaha
pada umumnya dan dunia Jasa Konstruksi pada khususnya, dan juga dalam proses
seleksi kepemimpinan kepada Dewan Pimpinan, serta merekomendasikan kriteria
terhadap figur yang akan diberikan penghargaan dari ASPEKNAS atas jasanya kepada
organisasi maupun kepada dunia usaha Jasa Konstruksi.
Pasal 29
DEWAN AHLI
1. Dewan Ahli terdiri dari anggota anggota ASPEKNAS yang akan bekerja dalam
pengembangan organisasi, diangkat oleh Kongres Pusat (Konpus) / Kongres Daerah
(Konda) / Kongres Cabang (Koncab) sesuai dengan tingkatan masing masing.
2. Tidak diperbolehkan merangkap jabatan pada Dewan Pimpinan di semua tingkatan
organisasi.
3. Ketua Dewan Ahli di tingkat Organisasi yang lebih rendah dapat duduk menjadi anggota
Dewan Pakar di tingkat Organisasi yang setingkat lebih tinggi.
4. Dewan Ahli berwenang untuk :
- Melakukan pengamatan terhadap masala
h masalah organisasi, kelancaran
pelaksanaan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
ASPEKNAS dan kerjasama antar Anggota, serta menyampaikan hasil
pengamatannya dalam bentuk saran dan nasehat kepada Dewan Pimpinan.
- Dewan Ahli berwenang memberikan masukan kepada Organisasi dan
pemikiran untuk membina Organisasi dan Anggota ASPEKNAS.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 30
SUMBER DANA
Guna membiayai kehidupan, kegiatan, pembangunan, dan pengembangan organisasi,
ASPEKNAS memperoleh dananya dari :
1. Uang Pangkal Anggota.
2. Uang Iuran Anggota.
3. Sumbangan dana atau yang tidak mengikat, serta usaha usaha lain yang sah.
Pasal 31
PENGELOLAAN HARTA KEKAYAAN
1. Dewan Pimpinan di setiap tingkatan Organisasi bertanggung jawab atas pengelolaan
seluruh harta kekayaan Organisasi pada tingkatan masing masing.
2. Bila Organisasi pada tingkat Daeah atau Cabang bubar, maka peruntukkan harta
kekayaan organisasi tersebut harus dititipkan pada Dewan Pimpinan yang tingkatannya
lebih tinggi, atau dihibahkan / disumbangkan kepada Badan badan Sosial atau Yayasan
tertentu.
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
DAN
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 32
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Perubahan Anggaran Dasar (AD) ini hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Kongres
Pusat (Konpus).
Pasal 33
PEMBUBARAN ORGANISASI
1. Pembubaran Organisasi secara Nasional hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan
mutlak Kuorum pada Kongres Pusat (Konpus) yang khusus diadakan untuk itu.
2. Apabila Organisasi dibubarkan, maka Kongres Pusat (Konpus) tersebut sekaligus
menetapkan penghibahan / penyumbangan seluruh harta kekayaan organisasi kepada
Badan badan sosial atau Yayasan yayasan tertentu.
BAB X
PENUTUP
Pasal 34
ANGGARAN DASAR
Hal hal yang belum atau tidak diatur dalam Anggaran Dasar (AD) ini, diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART) dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar
(AD).
2. Anggota Luar Biasa Badan Usaha yang berbentuk Penanaman Modal Asing (PMA)
yang didirikan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Badan Usaha tersebut bergerak dalam bidang Jasa Pelaksana Konstruksi dengan
ketentuan memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dari yang
berwenang.
Persyaratan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) atau
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dengan persetujuan Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) dengan mengingat daerah yang bersangkutan.
Pasal 4
TATA CARA PENERIMAAN ANGGOTA
1. Pendaftaran / permintaan untuk menjadi Anggota dilakukan di tingkat Cabang,
untuk kemudian diteruskan di tingkat Daerah.
2. Permintaan untuk menjadi Anggota, oleh yang bersangkutan, diajukan secara tertulis
dengan mengisi Formulir Pendaftaran Anggota disertai dengan salinan Akte
Pendirian, Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), dan lain lain keterangan yang
ditentukan.
3. Kemungkinan Perusahaan tersebut diterima atau tidak sebagai Anggota ditentukan
oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
4. Keputusan mengenai penerimaan dan penolakan menjadi Anggota dilakukan melalui
Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dalam
waktu selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah penerimaan Formulir
pendaftaran diterima oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
5. Mereka yang diterima menjadi Anggota diberikan Kartu Tanda Anggota (KTA) oleh
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dalam bentuk kartu keanggotaan yang dikeluarkan
oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ASPEKNAS yang seragam di seluruh Indonesia.
Pasal 5
HAK ANGGOTA
1. Seluruh Anggota Biasa ASPEKNAS berhak untuk :
Memilih Pimpinan.
Dipilih menjadi Pimpinan.
Mengajukan usul, Saran, dan Pendapat untuk kebaikan Organisasi.
Mengikuti kegiatan dan menikmati fasilitas Organisasi.
Mendapatkan informasi, bimbingan, bantuan, pelayanan, dan perlindungan
organisasi dalam menjalankan profesinya.
2. Setiap Anggota Luar Biasa ASPEKNAS mempunyai hak yang sama dengan Anggota
Biasa ASPEKNAS, kecuali hak untuk dipilih menjadi Pimpinan.
3. Dalam menggunakan hak Anggota ASPEKNAS tersebut, Anggota Biasa
ASPEKNAS hanya diwakilkan kepada 1 (satu) orang.
Secara otomatis kepada orang yang identitasnya tercantum dalam Kartu
Tanda Anggota (KTA) ASPEKNAS yang masih berlaku.
Dalam diwakilkan kepada orang lain, harus dapat dibuktikan terlebih dahulu
bahwa yang bersangkutan adalah salah seorang pengurus perusahaan
(Anggota ASPEKNAS) tersebut yang nama dan jabatannya tercantum dalam
Akte Perusahaan (Akte Pendirian dan perubahan perubahannya), dan yang
Setiap Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa ASPEKNAS, berkewajiban untuk :
1. Mematuhi semua ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART).
2. Tunduk pada peraturan peraturan dan keputusan keputusan yang dikeluarkan
oleh organisasi.
3. Menjunjung tinggi nama baik organisasi, profesionalitas, dan Kode Etik Panca Krida.
4. Membayar uang iuran dan biaya lainnya yang ditetapkan oleh organisasi dengan
persetujuan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Pasal 7
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
1. Setiap Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa dapat diberhentikan atau
diberhentikan sementara karena :
Tidak memenuhi kewajiban keuangan sebagaimana telah ditetapkan.
Bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah
Tangga (ART) dan Kode Etik Panca Krida.
Tidak mematuhi keputusan organisasi.
Menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diberikan
oleh organisasi.
Tidak menjalankan profesi sebagaimana mestinya sehingga merugikan nama
baik organisasi.
2. Pemberhentian atau pemberhentian sementara Anggota dilakukan oleh Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) setelah kepada yang bersangkutan diberi peringatan tertulis
terlebih dahulu sebanyak 3 (tiga) kali berturut turut dalam jangka waktu 3 (tiga)
bulan, terkecuali untuk hal hal yang luar biasa yang merugikan organisasi,
berdasarkan keputusan Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah (RP DPD) yang
bersangkutan.
3. Anggota yang dikenakan pemberhentian
atau pemberhentian sementara dapat
melakukan pembelaan diri atau naik banding pada organisasi yang tingkatannya lebih
tinggi atau musyawarah organisasi berikutnya yang terdekat, menurut urutannya pada
Rapat Kerja Daerah (Rakerda) atau Kongres Daerah (Konda) dan selanjutnya pada
Rapat kerja Pusat (Rakerpus) atau Kongres Pusat (Konpus).
4. Dalam masa pemberhentian atau pemberhentian sementara, Anggota yang
bersangkutan kehilangan seluruh hak haknya.
5. Anggota yang kehilangan hak haknya karena terkena sanksi, akan memperoleh
pemulihan hak haknya, setelah sanksi yang dikenakan kepadanya dicabut kembali.
BAB III
SUSUNAN DEWAN PIMPINAN
Pasal 8
DEWAN PIMPINAN PUSAT
1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP), terdiri dari :
Seorang Ketua Umum.
Wakil Ketua Umum, yang sebanyak banyaknya 5 (lima) orang, yang masing
masing mengkoordinasikan beberapa Kompartemen tertentu.
Seorang Sekretaris Jenderal beserta Wakil wakilnya sebanyak banyaknya 5
(lima) orang.
Seorang Bendahara Umum beserta 2 (dua) orang wakilnya.
Beberapa Ketua Kompartemen sesuai perkembangan dan kebutuhan.
2. Personalia Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebanyak banyaknya berjumlah 35 (tiga
puluh lima) orang.
3. Guna pelaksanaa kegiatan harian Organisasi, Sekretaris Jenderal akan dibantu oleh
Sekretaris yang dipimpin oleh Sekretaris Ekslusif, yang merupakan tenaga penuh,
professional dan dipekerjakan oleh Organisasi.
4. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) berwenang untuk membentuk Badan Badan Kerja,
Panitia Panitia Khusus, atau mengangkat Penasehat Penasehat Ahli yang
diperlukan demi tercapainya tujuan organisasi.
5. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) berkedudukan di Ibukota Negara Republik
Indonesia.
Pasal 9
DEWAN PIMPINAN DAERAH
1. Dewan Pimpinan Daerah (DPD), terdiri dari :
a ) Seorang Ketua Umum.
b ) Beberapa Wakil Ketua Umum, sebanyak banyaknya 5 (lima) orang, yang
mengkoordinasikan beberapa Kompartemen tertentu.
c ) Seorang Sekretaris Umum beserta Wakil wakilnya, sebanyak 4 (empat)
orang.
d ) Seorang Bendahara beserta 2 (dua) orang Wakilnya.
e ) Beberapa orang Ketua Kompartemen sesuai perkembangan dan kebutuhan.
2. Personalia Dewan Pimpinan Daerah (DPD) sebanyak banyaknya berjumlah 30
(tiga puluh) orang.
3. Hal hal selebihnya berlaku sama dengan ketentuan ketentuan dapal Pasal 7 Ayat 3
dan Pasal 7 Ayat 4 tersebut diatas.
4. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) berkedudukan di Ibukota Propinsi yang
bersangkutan.
Pasal 10
DEWAN PIMPINAN CABANG
1. Dewan Pimpinan Cabang (DPC), terdiri dari :
a ) Seorang Ketua Umum.
Pasal 16
KONGRES PUSAT
1. Kongres Pusat (Konpus) adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat
Pusat.
Tidak memenuhi kewajiban keuangan sebagaimana telah ditetapkan.
Bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah
Tangga (ART) dan Kode Etik Panca Krida.
Tidak mematuhi keputusan organisasi.
Menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diberikan
oleh organisasi.
Tidak menjalankan profesi sebagaimana mestinya sehingga merugikan nama
baik organisasi.
2. Tugas dan Wewenang Kongres Pusat (Konpus) adalah :
Menetapkan penyempurnaan / perubahan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART).
Menetapkan garis garis besar kebijakan Organisasi.
Menyusun dan menetapkan Program Kerja serta Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Organisasi (RAPBO).
Membuat keputusan terhadap permasalahan organisasi dan masalah
masalah penting lainnya.
Memberikan penilaian dan keputusan terhadap pertanggung jawaban Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) ASPEKNAS.
Mengangkat dan menetapkan Dewan Pertimbangan dan Dewan Ahli
ASPEKNAS di tingkat Pusat.
Memilih Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
3. Peserta Kongres Pusat (Konpus) terdiri dari :
Peserta Penuh, yaitu Utusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dengan
membawa mandat dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) masing masing
dan memiliki hak suara yaitu hak untuk memilih dan hak untuk dipilih serta
hak dalam pemungutan suara dalam pengambilan keputusan dan hak bicara
untuk mengeluarkan pendapat dan mengajukan pertanyaan.
Peserta Biasa, yaitu Dewan Pimpinan Lengkap (DPL) dan Dewan
Pertimbangan di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), yang masing
masing memiliki hak untuk bicara.
Peserta Peninjau, yaitu Utusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di luar
Peserta Penuh dan Utusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang mambawa
mandat dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang bersangkutan, yang
masing masing memiliki hak untuk bicara.
Undangan, yaitu Pejabat Pemerintah, Utusan Kamar Dagang dan Industri
(KADIN), Utusan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional
(LPJKN), dan Organisasi organisasi lainnya di tingkat Nasional dan
Propinsi, Tokoh tokoh Pengusaha, da n Masyarakat, serta Undangan lain,
yang dianggap perlu.
4. Kongres Pusat (Konpus) dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan
pelaksanaan Kongres Pusat (Konpus) itu menjadi tanggung jawabnya.
5. Untuk melaksanakan Kongres Pusat (Konpus), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) akan
membentuk Panitia Pelaksana (SC) dan Panitia Pengarah (OC) yang bertanggung
jawab kepadanya.
6. Rancangan Tata Tertib Kongres disiapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan
disahkan terlebih dahulu oleh Kongres Pusat (Konpus) sebelum ditetapkan.
Pasal 17
RAPAT KERJA PUSAT
1. Tugas dan Wewenang Rapat Kerja P usat (Rakerpus) terdiri dari :
Mengadakan evaluasi terhadap penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja
dan Anggaran Belanja Tahunan yang dibuat oleh Dewan Pimpinan Pusat
(DPP).
Mengadakan penyempurnaan atas penyusunan dan pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran Belanja Tahunan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja Tahunan Dewan
Pimpinan Pusat (DPP).
Mengadakan Inventarisasi permasalahan Organisasi dan masalah masalah
penting lainnya serta menetapkan kebijaksanaan, dan keputusan pemecahan
/ penyelesaian masalahnya.
2. Peserta Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) sama dengan Peserta Kongres Pusat
(Konpus).
3. Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan
pelaksanaan Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) itu menjadi tanggung jawabnya.
4. Untuk melaksanakan Rapat Kerja Pusat (Rakerpus), Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
akan membentuk Panitia Pelaksana (SC) dan Panitia Pengarah (OC) yang
bertanggung jawab kepadanya.
5. Rancangan Tata Tertib Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) disiapkan oleh Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) dan disahkan terlebih dahulu oleh Rapat Kerja Pusat
(Rakerpus) sebelum ditetapkan.
Pasal 18
KONGRES DAERAH
1. Kongres Daerah (Konda) adalah pemegang kekuasaan tertinggi Organisasi di tingkat
Daerah.
2. Tugas dan Wewenang Kongres Daerah (Konda) adalah sebagai berikut :
Menyusun dan menetapkan Program Kerja serta Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Organisasi (RAPBO).
Memberikan keputusan terhadap permasalahan organisasi dan masalah
masalah penting lainnya.
2. Peserta Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sama dengan Peserta Kongres Daerah
(Konda).
3. Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
dan pelaksanaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) itu menjadi tanggung jawabnya.
4. Untuk melaksanakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda), Dewan Pimpinan Daerah
(DPD) akan membentuk Panitia Pelaksana(SC) dan Panitia Pengarah (OC) yang
bertanggung jawab kepadanya.
5. Rancangan Tata Tertib Rapat Kerja Daerah (Rakerda) disiapkan oleh Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) dan disahkan terlebih dahulu oleh Rapat Kerja Daerah
(Rakerda) sebelum ditetapkan.
Pasal 20
KONGRES CABANG
1. Kongres Cabang (Koncab) adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat
Cabang.
2. Tugas dan Wewenang Kongres Cabang (Koncab) adalah :
Menyusun dan menetapkan Program Kerja serta Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Organisasi (RAPBO).
Memberikan keputusan terhadap permasalahan organisasi dan masalah
masalah penting lainnya.
Memberikan penilaian dan keputusan pertanggung jawaban Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) ASPEKNAS.
Mengangkat dan menetapkan Dewan Pertimbangan dan Dewan Ahli di
tingkat Cabang.
Memilih Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ASPEKNAS.
3. Peserta Kongres Cabang (Koncab) terdiri dari :
Peserta Penuh, yaitu segenap Anggota yang ada di Wilayah Cabang yang
bersangkutan. Jika dianggap terlalu banyak dan dapat diatur, kepesertaan
dapat dilaksanakan dengan cara perwakilan yang diatur oleh Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) yang bersangkutan dan disetujui oleh Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) yang membawahinya. Peserta ini memiliki hak suara, yaitu hak
untuk memilih dan hak untuk dipilih, serta hak dalam pemungutan suara dan
pengambilan keputusan dan hak biasa, yaitu hak mengeluarkan pendapat dan
mengajukan pertanyaan.
Peserta Biasa, yaitu Dewan Pimpinan Lengkap (DPL) dan Dewan
Pertimbangan di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC), yang masing
masing memiliki hak untuk bicara hak pilih. Peserta Biasa ini berubah status
kepesertaannya menjadi Pserta Penuh setelah Laporan Pertanggung jawaban
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dinyatakan diterima oleh Kongres Cabang
(Koncab).
Undangan, yaitu Pejabat Pemerintah, Utusan Kamar Dagang dan Industri
(KADIN), dan Organisasi organisasi lainnya di Kabupaten / Kota, Tokoh
tokoh Pengusaha, dan Masyarakat, serta Undangan lainnya yang dianggap
perlu.
4. Kongres Cabang (Koncab) dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan
pelaksanaan Kongres Cabang (Koncab) itu menjadi tanggung jawabnya.
5. Untuk melaksanakan Kongres Cabang (Koncab), Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
akan membentuk Panitia Pelaksana (SC) dan Panitia Pengarah (OC) yang
bertanggung jawab kepadanya.
6. Rancangan Tata Tertib Kongres Cabang (Koncab) disiapkan oleh Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) dan disahkan terlebih dahulu oleh Kongres Cabang (Koncab)
sebelum ditetapkan.
Pasal 21
RAPAT KERJA CABANG
1. Tugas dan Wewenang Rapat Kerja Cabang (Rakercab) adalah :
Mengadakan evaluasi terhadap penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja
dan Anggaran Belanja Tahunan yang dibuat oleh Dewan Pimpinan Cabang
(DPC).
Mengadakan penyempurnaan atas penyusunan dan pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran Belanja Tahunan yang dibuat Oleh Dewan Pimpinan
Cabang (DPC).
Menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja Tahunan Dewan
Pimpinan Cabang (DPC).
Mengadakan Inventarisasi permasalahan Organisasi dan masalah masalah
penting lainnya, serta menetapkan kebijaksanaan, dan keputusan pemecahan
/ penyelesaian masalahnya.
Membantu Dewan Pimpinan Cabang (DPC) untuk memutuskan hal hal
yang tidak dapat diputuskan sendiri.
2. Peserta Rapat Kerja Cabang (Rakercab) sama dengan Peserta Kongres Cabang
(Koncab).
3. Rapat Kerja Cabang (Rakercab) dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
dan pelaksanaan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) itu menjadi tanggung jawabnya.
4. Untuk melaksanakn Rapat Kerja Cabang (Rakercab), Dewan Pimpinan Cabang
(DPC) akan membentuk Panitia Pelaksana (SC) dan Panitia Pengarah (OC) yang
bertanggung jawab kepadanya.
5. Rancangan Tata Tertib Rapat Kerja Cabang (Rakercab) disiapkan oleh Dewan
Pimpinan Cabang (DPC) dan disahkan terlebih dahulu oleh Rapat Kerja Cabang
(Rakercab) sebelum ditetapkan.
Pasal 22
RAPAT PIMPINAN ORGANISASI DAN RAPAT ANGGOTA
1. Rapat Pimpinan Organisasi di tingkat Pusat atau Rapimpus, Rapat Pimpinan
Organisasi di tingkat Daerah atau Rapimda, serta Rapat Pimpinan Organisasi di
tingkat Cabang atau Rapimcab dapat diadakan untuk :
Menetapkan arah kebijaksanaan dalam menyelaraskan gerak dan langkah
Organisasi pada tingkatan masing masing dalam menghadapi
perkembangan / situasi yang timbul.
Menampung dan menyelesaikan secara tuntas masalah masalah yang
dihadapi Organisasi dan Anggota pada tingkatan masing masing dalam
waktu tertentu.
2. Rapat Pimpinan Organisasi tersebut (Pasal 22 Ayat 1) dapat diadakan setiap waktu
sesuai kebutuhan untuk :
Rapimpus, berdasarkan inisiatif dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan /
atau adanya usulan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Rapimda, berdasarkan inisiatif dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan /
atau adanya usulan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang bersangkutan.
Rapimcab, berdasarkan inisiatif dariDewan Pimpinan Cabang (DPC) dan /
atau adanya usulan dari Anggota di Cabang yang bersangkutan.
3. Semua Keputusan Rapat Pimpinan Organisasi dan Rapat Anggota tersebut (Pasal 22
Ayat 1 dan Pasal 22 Ayat 2) merupakan keputusan organisasi yang mengikat dan akan
dipertanggung jawabkan pada Kongres di tingkatan masing masing.
4. Peserta Rapat Pimpinan Organisasi dan Rapat Anggota terdiri dari :
Untuk Rapimpus, terdiri dari Dewan Pimpinan Lengkap (DPL) dan Dewan
Pertimbangan di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), serta Utusan dari
Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Untuk Rapimda, terdiri dari Dewan Pimpinan Lengkap (DPL dan Dewan
Pertimbangan di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD), serta Utusan dari
Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Untuk Rapat Anggota, terdiri dari Dewan Pimpinan Lengkap (DPL) dan
Dewan Pertimbangan di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC), serta
Anggota / Perwakilan Anggota di Cabang yang bersangkutan.
5. Rapat Pimpinan Organisasi dan Rapat Anggota tersebut (Pasal 22 Ayat 1 dan Pasal
22 Ayat 2) dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab Dewan Pimpinan yang
bersangkutan.
Pasal 23
RAPAT DEWAN PIMPINAN
Tugas dan Wewenang Rapat Dewan Pimpinan pa da setiap tingkatan Organisasi adalah
sebagai berikut :
5. Dalam hal Formatur hanya membentuk Dewan Pimpinan Harian (DPH), maka Dewan
Pimpinan Harian (DPH) terpilih kemudian membentuk Dewan Pimpinan Lengkap
(DPL).
Pasal 26
PERSYARATAN UNTUK MENJADI DEWAN PIMPINAN
Pada dasarnya yang berhak untuk duduk dalam Dewan Pimpinan ASPEKNAS adalah
mereka yang memenuhi kriteria / syarat syarat sebagai berikut :
1. Pengusaha yang perusahaannya minimal dalam 1 (satu) tahun terakhir tercatat sebagai
Anggota ASPEKNAS.
2. Khusus untuk jabatan Ketua Umum, adalah Pengusaha yang perusahaannya minimal
3 (tiga) tahun terakhir secara terus menerus tercatat sebagai Anggota ASPEKNAS
dan pernah duduk sebagai Dewan Pimpinan ASPEKNAS baik di tingkat Pusat
maupun di tingkat Daerah.
3. Tidak sedang dicabut haknya untuk memangku jabatan tertentu, tidak berada dalam
keadaan pailit dan atau kehilangan haknyadalam organisasi dan tidak terlibat dalam
perkara tindak pidana atau perdata.
4. Berdedikasi tinggi, loyalitas terhadap organisasi dan tidak mementingkan diri sendiri.
Pasal 27
MASA JABATAN DEWAN PIMPINAN
1. Untuk masa jabatan Dewan Pimpinan di semua tingkatan organisasi adalah 4 (empat)
tahun dan selama masa jabatan tersebut mantan Anggota Dewan Pimpinan yang
bersangkutan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.
2. Khusus untuk jabatan Ketua Umum, hanya pat
da dipilih untuk 2 (dua) kali masa
jabatan berturut turut, lain halnya secara Aklamasi seluruh Peserta Penuh Kongres
Pusat (Konpus) atau Kongres Daerah (Kond
a) menghendaki dapat dipilih untuk 1
(satu kali masa jabatannya.
3. Anggota Dewan Pimpinan tidak boleh merangkap jabatan pada Dewan Pimpinan
ASPEKNAS di tingkat yang lebih rendah.
4. Anggota Dewan Pimpinan tidak diperbolehkan duduk dalam Dewan Pertimbangan,
baik pada tingkatan Organisasi yang lebih rendah.
Pasal 28
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
1. Untuk Dewan Pimpinan.
Apabila Ketua Umum berhalangan tetap dan atau karena sesuatu sebab tidak
dapat menjalankan / menyelesaikan kewajibannya sampai masa jabatan
Dewan Pimpinan berakhir, maka jabatan Ketua Umum akan digantikan oleh
Wakil Ketua Umum I, demikian seterusnya sesuai dengan urutannya sampai
batas Wakil Ketua Umum V untuk masa jabatan yang tersisa.
Masa jabatan bagi pengganti Ketua Umum untuk masa jabatan yang tersisa,
dihitung 1 (satu) kali masa jabatan apabila masa jabatan sebagai pengganti
Ketua Umum berlangsung lebih dari setengah masa jabatan Dewan Pimpinan
yang bersangkutan.
1. Hal hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
ini, akan ditetapkan dan diatur lebih lanjut oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dalam
suatu Peraturan Organisasi tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) dan akan dipertanggung jawabkan
pada Kongres Pusat (Konpus).
2. Dalam hal terjadi pengaturan yang dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda ,
maka menurut urutannya berturut turut yang berlaku untuk menjadi pegangan
adalah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Keputusan Rapat
Kerja Nasional (Rakernas), Keputusan Rapat Pimpinan Pusat (Rapimpus), dan
Peraturan Peraturan / Keputusan Dewan Pimpinan.
Pasal 36
BERLAKUNYA ANGGARAN RUMAH TANGGA
Anggaran Rumah Tangga (ART) ini merupakan perubahan dari Anggaran Rumah Tangga
(ART) yang disahkan dalam KONGRES PUSAT FORKOMJASI, yang diselenggarakan di
Pekanbaru pada tanggal 02 Juli 2001, dan disahkan dalam Kongres Pusat (Konpus) di Jakarta
pada tanggal 22 Oktober 2002 dan berlaku sejak ditetapkan.
ASPEKNAS
ASOSIASI PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL
( THE ASSOCIATION OF THE NATIONA L CONSTRUCTION CONTRACTORS )
Bendera ASPEKNAS berbentuk Empat Persegi Panjang, dengan ukuran Panjang 140 CM
dan Lebar 90 CM, 2 (dua) muka bolak balik yang sama, dengan Lambang ASPEKNAS
ditengahnya, dengan warna dasar Putih dan dikelilingi untaian benang berwarna Merah
disekeliling sisi Bendera.
Diatas Lambang ASPEKNAS terdapat nama Daerah Pimpinan setempat, sedangkan
dibawah Lambang ASPEKNAS terdapat tulisan, yaitu : ASOSIASI PELAKSANA
KONSTRUKSI NASIONAL (THE ASSOCIATION OF THE NATIONAL
CONSTRUCTION CONTRACTORS).