1. Pendahuluan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) merupakan upaya untuk memberdayakan
masyarakat rumah sakit agar mampu menghindarkan dirinya dari resiko terkenanya penyakit
serta kemampuan untuk memelihara kesehatan agar menjadi lebih baik.
Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal 4 menyatakan bahwa setiap
orang mempunyai hak yang sama dengan memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Selanjutnya pasal 10 menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan
kesehatan, yang meliputi peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan rujukan, tempat berkumpulnya
tenaga profesional kesehatan dan tempat berinteraksinya masyarakat yang membutuhkan
informasi dan pelayanan kesehatan adalah pasar potensial untuk upaya promosi kesehatan
sehinga rumah sakit tidak hanya menjalankan upaya kuratif dan rehabilitative semata.
Mengacu kepada perundang-undangan tersebut diatas, kiranya dapat dinyatakan rumah
sakit meningkatkan upaya peningkatan kesehatan, untuk itu, maka Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1114/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Daerah juga mencangkup tentang pelaksanaan promosi kesehatan dirumah
sakit dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS).
2. Latar Belakang
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), PKRS adalah upaya rumah sakit untuk
meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien
dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-
kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah –
masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat,
melalui pembelajaran diri, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka,
serta didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung merupakan rumah sakit, memberikan pelayanan
yang berkualitas, paripurna dan komprehensif, sesuai dengan visinya yaitu menjadi
1
mewujudkan Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung yang profesional, mandiri, bersahabat
dan penuh kasih.
Dalam upaya mencapai visi tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung
melaksanakan misinya yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
professional kepada masyarakat dengan biaya terjangkau; melaksanakan pekerjaan dalam
tim yang profesional, dinamis, inovatif, berdedikasi tinggi dan terpercaya; meningkatkan
kualitas SDM dan memanfaatkan perkembangan IPTEK; meningkatkan kesejahteraan SDM;
meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di semua bidang secara
berkesinambungan.
Salah satu upaya untuk mencapai misi rumah sakit khususnya memberikan pelayanan
berkualitas dan profesional, Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung memberikan pelayanan
edukasi kepada pasien dan keluarga yang dikoordinir oleh tim PKRS.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh tim PKRS bertujuan untuk memberdayakan
masyarakat rumah sakit agar mampu menghindarkan dirinya dari resiko terkenanya penyakit
serta kemampuan untuk memelihara kesehatan agar menjadi lebih baik.
Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit diharapkan dapat melakukan edukasi pada pasien
dan keluarga, Edukasi dilakukan kepada pasien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan
permasalahan yang ada, edukasi juga dilakukan berdasarkan dari 10 besar penyakit yang ada
di rawat inap dan rawat jalan, seperti yang terlampir.
Rumah sakit berperan sebagai promosi kesehatan, Promosi kesehatan tersebut
merupakan suatu wadah informasi kesehatan yang berupa promosi dengan memakai sarana
dan prasarana yang bersifat Administratif koordinatif.
Promosi kesehatan di rumah sakit merupakan hal yang terpenting yang mana
kegiatannya tentu saja memberikan kepandaian kepada masyarakat yang datang ke rumah
sakit agar mereka mengerti dan juga pandai menyehatkan dirinya. Oleh karena itu instalasi
promosi kesehatan rumah sakit (PKRS) melakukan berbagai macam kegiatan baik dalam
bentuk penyuluhan, informasi melalui leaflet, poster, standing benner dan lainnya sehingga
setiap orang yang berada didalam lingkungan rumah sakit akan selalu diingatkan untuk
berprilaku hidup bersih dan sehat.
Rekapitulasi 10 besar penyakit di Rawat Inap tahun 2016
NO MACAM PENYAKIT JUMLAH
1 Dispepsia 913
2 PPOK 587
3 Hipertensi 469
4 Demam Thypoid 419
5 Stroke 378
6 Pneumonia 326
7 GE 278
8 Appendik 246
9 DM 225
10 TB Paru 183
2
Rekapitulasi 10 besar penyakit di Rawat Jalan 2016
NO MACAM PENYAKIT JUMLAH
1 PPOK 3813
2 Dispepsia 3216
3 Hipertensi 2920
4 DM 2450
5 TB Paru 2329
6 CHF 2263
7 LBP 1893
8 Stroke 1395
9 GE 686
10 Demam Thypoid 554
Sumber Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung Tahun 2016
Tabel di atas memberi gambaran jumlah, variasi dan jenis penyakit yang ada di
Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung, maka Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung
memandang sudah saatnya terjadi pergeseran peran rumah sakit yang tidak hanya berfokus
pada upaya curative dan rehabilitative semata namun juga berperanserta aktif dalam upaya
promotif dan preventif.
Atas dasar latar belakang tersebut Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung melakukan
revitalisasi pelayanan kesehatan tidak hanya pada orang sakit namun pada orang sehat
dengan membentuk suatu tim Promosi Kesehatan Rumah sakit (PKRS)
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mewujudkan masyarakat rumah sakit (prajurit, PNS, keluarga dan masyarakat pada
umumnya) menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
b. Tujuan Khusus
1) Setiap pasien rawat inap, pasien rawat jalan, keluarga pasien dan masyarakat pada
umumnya, mau dan mampu ber-PHBS.
2) Menciptakan lingkungan rumah sakit aman, nyaman, bersih dan sehat, kondusif
untuk ber-PHBS.
3) Meningkatnya kesempatan dan kemudahan masyarakat rumah sakit memperoleh
informasi tentang kesehatan.
3
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
a. Kegiatan Pokok
Melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat rumah sakit (Pasien, Keluarga dan
masyarakat pada umumnya) agar mereka tahu, mau dan mampu ber-PHBS untuk
menangani masalah-masalah kesehatan melalui penyuluhan kelompok, individu,
pengembangan media promosi kesehatan, dan informasi rumah sakit.
b. Rincian Kegiatan :
1) Penyuluhan Kelompok
a) Penyuluhan di poliklinik
b) Penyuluhan di rawat inap
c) Penyuluhan di pelayanan penunjung medik (lab, radiologi, apotik, rehab medik
dan kamar jenazah)
d) Penyuluhan dalam pelayanan orang sehat (Konseling Gizi, pelayanan KB, check
up, konseling kesehatan)
2) Penyuluhan Individu
a) Penyuluhan di poliklinik
b) Penyuluhan di rawat inap
c) Penyuluhan dalam pelayanan orang sehat (Konseling Gizi)
3) Pengembangan media promosi kesehatan
1) Pengembangan media promosi kesehatan di dalam gedung rumah sakit
(1) Media promosi kesehatan diruang pendaftaran
(2) Media promosi kesehatan di Poli Klinik
(3) Media promosi kesehatan di Rawat Inap
(4) Media promosi kesehatan di Pelayanan Penunjang medik
(5) Media promosi kesehatan dalam pelayanan orang sehat
(6) Media promosi kesehatan di ruang pembayaran rawat inap
2) Pengembangan media promosi kesehatan di luar gedung rumah sakit
(1) Media promosi kesehatan di tempat parkir
(2) Media promosi kesehatan di dinding luar rumah sakit
(3) Media promosi kesehatan di kantin rumah sakit
(4) Media promosi kesehatan di tempat ibadah
(5) Media promosi kesehatan dipagar pembatas rumah sakit
4) Pengembangan sarana dan prasarana PKRS
Menyediakan sarana pra sarana untuk melakukan kegiatan promosi kesehatan
seperti Televisi, VCD/DVD player, amplifire dan wireless Microphone, komputer /
laptop, pointer, Cassete recorder/player, kamera foto, in fokus dll
4
5) Pengembangan sumber daya manusia PKRS
a) Melakukan sosialisasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit kepada seluruh staf dan
personil Rumah Sakit.
b) Melakukan pelatihan tentang Pendidikan pada Pasien dan keluarga kepada
Kepala Ruangan rawat inap, Rawat Jalan, Staf, tata Usaha.
c) Melakukan pelatihan tentang Komunikasi Efektif kepada Kepala Ruangan
rawat inap, Rawat Jalan, Staf, tata Usaha.
5
Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah manfaat obat
generik dan keuntungannya, kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan
obat, sesuai petunjuk dokter. Pasien, klien dan pengantarnya akan cukup lama
tinggal di apotik, sehingga selain poster, leaflet akan dioperasikan VCD/DVD
player dan telah terprogram untuk menayangkan pesan-pesan tersebut.
c. Penyuluhan di rehabilitasi Medik
Penyuluhan dapat dilakukan secara individu atau berkelompok sesuai dengan
penyakit yang diderita, dilakukan kepada pasien, keluarga dan pengantarnya.
a. Penyuluhan Individu
1) Penyuluhan di ruang pendaftaran
2) Penyuluhan di Poliklinik
3) Penyuluhan di Rawat Inap
4) Penyuluhan di pelayanan penunjang medic
b. Metode
1) Metode yang digunakan untuk penyuluhan kelompok
a) Ceramah
b) Tanya jawab
2) Metode yang digunakan untuk penyuluhan individu
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Demontrasi
6
Bina Suasana melalui leaflet, stand bener, pemasangan poster kesehatan di
dinding.
e) Media promosi kesehatan di ruang pembayaran rawat inap Bina suasana melalui
leaflet, stand bener, pemasangan poster kesehatan di dinding ruangan.
7
3. Sasaran
Sasaran ini sedapat mungkin dapat dicapai dalam kurun waktu 6-12 bulan.
NO SASARAN TARGET
5 Konseling Gizi 75 %
8
BAB III
PENUTUP
Program kerja ini disusun sebagai panduan bagi anggota tim PKRS dalam melaksanakan
kegiatan PKRS di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung, dengan harapan semua kegiatan dapat
dilaksanakan secaara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dapat berhasil apabila adanya dukungan dari
seluruh personil yang bekerja di rumah sakit dari unsur pimpinan sampai pelaksana pelayanan
kesehatan, selain itu juga PKRS dapat dilaksanakan melalui pendekatan dan melibatkan beberapa
unit terkait dan sejumlah individu yang saling berhubungan satu sama lainnya.
Ditetapkan : Tarutung
Pada Tanggal : Februari 2017
Mengetahui
Ketua Tim PKRS
9
4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
JANUARI FEBRUARI
MARET 2017 APRIL 2017 MEI 2017 JUNI 2017
2017 2017
NO URAIAN KEGIATAN (Minggu Ke) (Minggu Ke) (Minggu Ke) (Minggu Ke)
(Minggu Ke) (Minggu Ke)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Sosialisasi PKRS
10
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
JULI 2017 AGUSTUS 2017
2017 2017 2017 2017
NO URAIAN KEGIATAN (Minggu Ke) (Minggu Ke)
(Minggu Ke) (Minggu Ke) (Minggu Ke) (Minggu Ke)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
11