Anda di halaman 1dari 22

i

A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien :
1) Nama/Nama Panggilan : By. Ny. I
2) Tgl Lahir / Usia : 28-10-2018/ 0 Tahun 0 B ulan 10 Hari
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) A g a m a : Islam
5) Pendidikan : Belum sekolah
6) Alamat : Jl. Rappokalling Raya Lr. Damai
7) Tgl. Masuk : 28-10-2018
8) Tgl. Pengkajian : 05-11-2018
9) Diagnosa Medis : Respiratory Distress Of
The Newborn +Bayi berat lahir rendah+Bayi
kurang bulan+Sectio caesar
10) Rencana Terapi : Opname

b. Identitas Orang Tua


1) Ayah
a) Nama : Tn. H
b) Usia : 24 Tahun
c) Pendidikan : SMA
d) Pekerjaan : Wiraswasta
e) A g a m a : Islam
f) Alamat : Jl.Rappokalling Raya Lr. Damai
2) Ibu
a) Nama : Ny. I
b) Usia : 23 Tahun
c) Pendidikan : SMA
d) Pekerjaan : IRT
e) A g a m a : Islam
f) Alamat : Jl. Rappokalling Raya Lr. Damai

c. Identitas Saudara Kandung

No. Nama Usia Hubungan Status Kesehatan

- - - - -

2. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit

a. Keluhan utama saat pengkajian

Orang tua klien mengatakan napas klien tampak terengah-engah.

b. Keluhan masuk rumah sakit

Orang tua klien mengatakan klien masuk dengan keluhan sesak.

1
3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Saat ini klien masih tampak sesak. Klien bernapas disertai dengan penggunaan
otot bantu pernafasan. Orang tua klien mengatakan BAB klien lancar dengan
frekuensi sekitar 1-2 kali perhari. Kulit klien tidak teraba hangat, wajah klien
tampak meringis, dan orang tua klien mengatakan klien sering tampak gelisah.
Orang tua klien mengatakan asinya tidak terlalu banyak namun cukup untuk
keperluan klien. Tidak ada luka pada klien, bibir klien tampak kering.

b. Riwayat kesehatan lalu


1) Prenatal Care
a) Pemeriksaan kehamilan : 4 k
b) Keluhan selama hamil : Ibu klien mengatakan selama hamil sering
mengalami kelemahan serta demam. Ibu mengatakan pernah mengalami
perdarahan dan sering merasakan kontraksi saat trimester ketiga (8 bulan)
c) Riwayat terapi obat : Ibu klien pernah diberikan vitamin dan obat
penambah darah selama hamil
d) Kenaikan BB : Ibu klien mengatakan mengalami kenaikan sekitar 7 kilo
e) Imunisasi TT : 1 kali
f) Golongan darah ibu : O Golongan darah ayah : A

2) Natal
a) Tempat melahirkan : RSWS
b) Lama dan jenis persalinan : Sectio caesar
c) Penolong persalinan : Dokter
d) Cara memudahkan persalinan : Tidak diketahui
e) Komplikasi waktu lahir : Tidak ada

3) Post natal
a) Kondisi Bayi : BB Lahir : 1740 gr PB : 42 cm
b) Masalah bayi saat lahir : Orang tua klien mengatakan klien tampak
langsung menangis saat lahir namun badan klien tampak berwarna biru dan
berat badan lahir kurang dari normal
4. Riwayat nutrisi
a. Pemberian asi
1) Pertama kali disusui : hari pertama persalinan
2) Cara pemberian : terjadwal 8x18cc via OGT
3) Lama pemberian : sejak lahir hingga sekarang.
4) Tambahan : asi ibu tidak terlalu banyak namun cukup untuk klien
b. Pemberian susu formula
1) Alasan pemberian :-
2) Jumlah pemberian :-
3) Cara pemberian :-

2
5. Pemeriksaan Fisik

No. Item Penilaian


1. a. Lingkar kepala : 30.5 cm
b. Lingkar dada : 27 cm
c. Lingkar perut : 26 cm
d. Berat badan : 1740 gr
2. a. Suhu tubuh : 35,9ºC
b. Heart rate : 158x/menit
c. Respiratory rate : 74x/menit
3. Penampilan umum : posture klien normal
4. Kulit klien tampak gelap dan turgor klien kering
5. Kelopak mata klien selalu tertutup sehingga pengkajian pada mata sulit
dilakukan. Pada refleks glabelar bling tampak mata bayi tidak berkedip. Mata
bayi hanya terbuka saat bayi menangis.
6. Postur kepala tidak ada kelainan
7. Bentuk telinga normal, posisi pinna simetris dan fleksibel. Startle refleks normal
8. Hidung tampak simetris. Tidak ada sekret dan refleks glabelar tidak ada
9. Mulut klien simetris, relfeks rooting tidak ada, refleks gag sulit diukur. Bibir
klien tampak kering, klien terpasang OGT, dan orang tua klien mengatakan bibir
klien jarang dibersihkan.
10. Neck righting refleks tidak dikaji karena pasien terpasang CPAP, tonik neck
refleks juga tidak dikaji
11. Dada tampak simetris dan tampak retraksi dada serta penggunaan otot
intercostal (otot bantu pernafasan). Tidak ada bunyi napas tambahan dan bunyi
napas vesikuler.
12. Bunyi napas vesikuler. Frekuensi pernapasan 74x/menit dengan irama teratur
dan tampak dalam.
13. Jantung tidak ditemukan bunyi tambahan, CRT < 2 detik, dan akral hangat
14. Abdomen tidak ada pembesaran, dan keadaan tali pusat masih ada serta
berwarna hitam.
15. Kondisi genitalia normal dan tidak ada verniks kaseosa. Klien selalu
mengeluarkan urin dalam waktu 24 jam.
16. Bokong dan rektum normal, klien BAB dengan frekuensi 1-2 kali/hari
17. Jumlah jari normal, tidak ada refleks Babinski, step refleks tidak dikaji karena
terpasa CPAP, refleks moro tidak ada

6. Tes diagnostik

a. Pemeriksaan laboratorium (31 Oktober 2018) :

Pemeriksaan Hasil Kesan


KIMIA DARAH 0,56 % Normal
Analisa gas darah 0,02 (103/uL) Normal

3
PH 7.407 Normal
SO2 98.6 % Normal
PO2 132.1mmHg Normal
ctO2 18.4ml/dl Normal
PCO2 39.7mmHg Normal
ctCO2 26.4 mmol/l Normal
HCO3 25.2 mmol/l Normal
BE 0.3 mmol/l Normal

7. Terapi saat ini


a. Meropenem 16 mg/8jam/intravena
b. Ampicillin 2mg/8jam/intravena
c. Nebulisasi Nacl 0.9% /8 jam
d. Zamel 0,3cc/24jam/OGT
e. Interlac 3 tetes/24jam/OGT

8. Pengkajian tambahan
a. Pengkajian nyeri neonatus dengan menggunakan NIPS (Neonatus Infant Pain
Scale)
Kriteria Penilaian Skor
Facial expression Contracted 1
Cry Mumbling 1
Breathing Different than bassal 1
Arm Relaxed 0
Legs Relaxed 0
Alertness Uncomfortable 1
Total 4 (considering pain)

b. Pengkajian Downe Score

Kriteria Penilaian Skor


Frekuensi 74 kali/menit 0
Retraksi Ringan 1
Sianosis Hilang dengan CPAP 1
Air Entry + 0
Merintih Tidak ada 0
2 (gangguan
Total
pernapasan ringan)

4
ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA
ANALISA MASALAH KEPERAWATAN

No. RM : 861036

Inisial Pasien : By. Ny. I

Tanggal
No Data Fokus Masalah
Pengkajian
1. DS : Ketidakefektifan 5 November
 Orang tua klien mengatakan napas klien pola napas b/d 2018
tampak terengah-engah imaturitas
neurologis
DO:
 RR : 74x/menit
 Pola pernafasan cepat dan dalam
 Penggunaan otot bantu pernafasan (otot
intercostal)
 Hasil pengkajian downe score : 2
(gangguan pernafasan ringan)
 Tampak retraksi dada

2. DS : Nyeri akut b/d agen 5 November


 orang tua klien mengatakan klien sering cedera biologis 2018
tampak gelisah

DO :
 Klien tampak meringis
 Skor pengkajian nyeri NIPS 4 (nyeri)
 Nadi 158x/menit (meningkat)

3. DS : Hipotermi b/d 10 Juli 2018


 Orang tua klien mengatakan kulit klien peningkatan
teraba dingin kebutuhan oksigen

DO :
 Takikardi (N: 158x/menit)
 Diagnosa medis distress pernafasan
 Pasien tampak sering gelisah
 Hipotermi tingkat 1 (S: 35,9ºC)
4. Faktor risiko: Risiko ketidak 5 November
 Berat badan ekstrim (1740 gr) seimbangan suhu 2018
 Peningkatan kebutuhan oksigen (RR: tubuh
74x/menit dan penggunaan otot bantu
pernafasan)
 Diagnosa medis sepsis
 Tidak beraktivitas
 Usia ekstrim (prematur)
5
5. Faktor risiko: Risiko kerusakan 5 November
 Faktor mekanik (terpasang OGT) membran mukosa 2018
 Bibir klien tampak kering oral
 Bibir klien jarang dibersihkan

6
B. INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC DAN NIC)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. RM : 861036

Inisial Pasien : By. Ny. I

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan/ Sasaran Intervensi


(Nanda) (NOC) (NIC)
1. Ketidakefektifan pola napas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor pernafasan :
b/d imaturitas neurologis selama 1x24 jam diharapkan :  Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan
bernafas
DS : Status pernafasan (Ventilasi) :  Catat pergerakan dada, serta penggunaan otot bantu
 Orang tua klien  Frekuensi pernafasan dalam rentang pernapasan
mengatakan napas klien normal  Monitor adanya suara napas tambahan
tampak terengah-engah  Irama pernafasan dalam rentang  Monitor pola napas
normal  Monitor saturasi oksigen
DO:  Kedalaman pernafasan dalam rentang  Pasang sensor pemantau oksigen non invasif
 RR : 74x/menit normal  Berikan bantuan terapi nafas (nebulisasi) atau
 Pola pernafasan cepat dan  Tidak ada penggunaan otot bantu resusitasi jika diperlukan
dalam pernafasan
 Penggunaan otot bantu  Tidak tampak retraksi dada Terapi Oksigen :
pernafasan (otot  Bersihkan mulut dan hidung dengan tepat
intercostal)  Pertahankan kepatenan jalan napas
Hasil pengkajian downe  Berikan terapi oksigen sesuai indikasi
score : 2 (gangguan
 Monitor aliran oksigen
pernafasan ringan)
 Monitor posisi alat pemberian oksigen
 Tampak retraksi dada
 Periksa perangkat alat pemberian oksigen secara
berkala
 Monitor efektifitas pemberian terapi oksigen

7
2. Nyeri akut b/d agen cedera Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen lingkungan: kenyamanan
biologis selama 1×24 jam perawatan diri pasien  Menciptakan lingkungan yang tenang dan
terpenuhi, dengan kriteria hasil: mendukung
DS :  Menciptakan lingkungan yang aman
Tingkat nyeri:
 orang tua klien  Pertimbangkan sumber-sumber ketidaknyamanan
 Klien tidak mengerang dan menangis
mengatakan klien sering seperti balutan yang lembab, posisi selang, balutan
 Klien tidak menunjukkan ekspresi
tampak gelisah dan yang tertekan, sprei kusut, maupun lingkungan yang
meringis
terkadang menangis mengganggu
DO :  Denyut nadi dalam rentang normal
 Sesuaikan suhu inkubator yang nyaman untuk
 Klien tampak meringis  Skala nyeri NIPS berkurang
individu
 Skor pengkajian nyeri  Atur posisi pasien untuk memfasilitasi kenyamanan
NIPS 4 (nyeri)
 Nadi 158x/menit
(meningkat)
3. Hipotermi b/d peningkatan Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam, Perawatan hipotermi:
kebutuhan oksigen diagnosa dapat teratasi dengan kriteria:  Monitor suhu tubuh klien
 Monitor warna dan suhu kulit
DS : Termoregulasi (bayi baru lahir)  Bebaskan klien dari pakaian dan lingkungan yang
 Orang tua klien  Klien tidak gelisah dingin
mengatakan kulit klien  Atur suhu incubator sesuai indikasi
teraba dingin Tanda-tanda vital  Berikan pakaian yang sesuai
 Suhu tubuh dalam rentang normal  Berikan pemanas eksternal aktif seperti bantalan
DO :  Denyut nadi dalam rentang normal yang hangat dan selimut
 Takikardi (N: 158x/menit)  Identifikasi faktor yang memungkinkan terjadinya
 Diagnosa medis distress hipotermi
pernafasan
 Pasien tampak sering
gelisah
 Hipotermi tingkat 1 (S:
35,9ºC)

8
4. Risiko ketidakseimbangan Selama dilakukan perawatan, diagnosa Pengaturan suhu:
suhu tubuh dapat teratasi dengan kriteria:  Monitor suhu minimal setiap 2 jam, sesuai kebutuhan
Adaptasi bayi baru lahir :  Monitor suhu bayi baru lahir sampai stabil
Faktor risiko:  Frekuensi pernapasan dalam rentang  Monitor suhu dan warna kulit
 Berat badan ekstrim (1740 normal  Monitor suhu inkubator
gr)  Berat badan dalam rentang normal  Monitor tekanan darah, nadi, dan status pernafasan
 Peningkatan kebutuhan sesuai kebutuhan
oksigen (RR: 74x/menit Termoregulasi bayi baru lahir :  Tingkatkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat
dan penggunaan otot bantu  Suhu tubuh dalam rentang normal  Selimuti bayi berat badan lahir rendah
pernafasan)  Instruksikan pasien bagaimana mencegah keluarnya
 Diagnosa medis sepsis panas dan serangan panas
 Tidak beraktivitas  Sesuaikan suhu lingkungan sesuai kebutuhan pasien
 Usia ekstrim (prematur)  Kolaborasi pemberian antipiretik jika diperlukan
5. Risiko kerusakan membran Selama dilakukan perawatan, diagnosa Pemeliharan kesehatan mulut:
mukosa oral dapat teratasi dengan kriteria:  Monitor kondisi mulut pasien (misalnya bibir, lidah,
membran mukosa, gigi dan gusi) termasuk
Faktor risiko: Integritas jaringan: kulit dan membran karakteristik dan abnormalitasnuya (misalnya
 Faktor mekanik (terpasang mukosa :
ukuran, warna dan lokasi adanya lesi atau inflamasi)
OGT)  Tidak ada lesi mukosa membrane
 Monitor perubahan dan pengecapan rasa,
 Bibir klien tampak kering  Tekstur membrane mukosa tidak
pembengkakan dan kenyamanan
 Bibir klien jarang terganggu
dibersihkan  Melakukan atau menganjurkan keluarga untuk
Kesehatan mulut: melakukan oral hygiene (berkumur-kumur
 Kebersihan mulut tidak terganggu menggunakan air atau saline) jika memungkinkan
 Kelembaban bibir tidak terganggu  Dorong untuk meningkatkan asupan cairan
 Tidak ada lesi mukosa mulut

9
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Inisial Pasien : By. Ny. I


Diagnosa Medis : Respiratory Distress Of The Newborn + BBLR + bayi kurang bulan + sectio caesar
Ruang rawat : Ruang Perawatan NICU

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pola napas b/d imaturitas neurologis


Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Senin, 5 Pukul 10.00 Pukul 14.00
November  Membina hubungan saling percaya kepada
2018 keluarga klien S:
07.00-14..00  Melakukan pengkajian awal  Orang tua klien mengatakan napas klien tampak terengah-engah
(Hari Hasil:
Pertama) - RR : 74x/menit O:
- Pola pernafasan cepat dan dalam  Frekuensi pernapasan klien meningkat
- Penggunaan otot bantu pernafasan (otot  Pola pernafasan klien cepat dan dalam
intercostal)  Terdapat gangguan pernapasan ringan
- Hasil pengkajian downe score : 2
(gangguan pernafasan ringan) A : gangguan pola napas belum teratasi
- Tampak retraksi dada
P:
Pukul 12.00  Monitor pernapasan
 Monitor status pernafasan  Berikan terapi oksigen sesuai indikasi
Hasil : 67 kali/menit, pola pernafasan cepat dan  Monitor alat bantu pernapasan
dalam disertai penggunaan otot bantu  Monitor aliran oksigen
pernafasan dan retraksi dada  Memperbaiki posisi klien untuk mempertahankan kepatenan

10
 Memberikan terapi oksigen menggunakan alat jalan napas
bantu CPAP 5 liter/menit
 Memastikan alat bantu oksigen berfungsi
dengan baik
 Memastikan aliran oksigen baik
 Memperbaiki posisi klien

Pukul 14.00
 Monitor status pernafasan
Hasil 67 kali/menit, pola pernafasan cepat dan
dalam disertai penggunaan otot bantu dan
tampak retraksi dada.
Selasa/10 Juli Pukul 10.00 Pukul 14.00
2018  Monitor pernafasan
07.00-14.00 Hasil: S:
(Hari Kedua) - RR : 71 kali/menit  Orang tua klien mengatakan napas klien masih tampak terengah-
- Pola pernafasan cepat dan dalam engah
- Penggunaan otot bantu pernafasan (otot
intercostal) O:
- Tampak retraksi dada  Frekuensi pernapasan klien meningkat
 Pola pernafasan klien cepat dan dalam
Pukul 12.00  Terdapat retraksi dada
 Monitor status pernafasan
Hasil : 74 kali/menit, pola pernafasan cepat dan A : gangguan pola napas belum teratasi
dalam
 Memastikan alat bantu oksigen berfungsi P:
dengan baik  Monitor pernapasan
 Memastikan aliran oksigen baik  Monitor alat bantu pernapasan
 Memperbaiki posisi klien  Monitor aliran oksigen
 Memperbaiki posisi klien untuk mempertahankan kepatenan
jalan napas

11
 Membersihkan hidung dan mulut klien
Rabu/11 Juli Pukul 22.00 Pukul 08.00
2018  Monitor pernafasan
20.00-08.00 Hasil: S:
(Hari Ketiga) - RR : 54 kali/menit  Orang tua klien mengatakan napas klien masih tampak terengah-
- Pola pernafasan cepat dan dalam engah

Pukul 00.00 O:
 Monitor status pernafasan  Frekuensi pernapasan klien meningkat
Hasil : 60 kali/menit, pola pernafasan cepat dan  Pola pernafasan klien cepat dan dalam
dalam
 Memastikan alat bantu oksigen berfungsi A : gangguan pola napas belum teratasi
dengan baik
 Memastikan aliran oksigen baik P:
 Monitor pernapasan
Pukul 02.00  Berikan terapi oksigen sesuai indikasi
 Monitor status pernafasan  Monitor alat bantu pernapasan
Hasil : 58 kali/menit, pola pernafasan cepat dan  Monitor aliran oksigen
dalam  Memperbaiki posisi klien untuk mempertahankan kepatenan
 Memperbaiki posisi klien jalan napas
 Membersihkan hidung dan mulut klien
Pukul 04.00
 Monitor status pernafasan
Hasil : 54 kali/menit, pola pernafasan cepat dan
dalam
 Memberikan terapi oksigen melalui CPAP 5
liter/menit

12
Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut b/d agen cedera biologis
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Senin, 5 Pukul 10.00 Pukul 14.00
November  Membina hubungan saling percaya kepada
2018 keluarga klien S:
07.00-14..00  Melakukan pengkajian awal  orang tua klien mengatakan klien sering tampak gelisah dan
(Hari Hasil: terkadang menangis
Pertama) - Klien tampak meringis
- Skor pengkajian nyeri NIPS 4 (nyeri) O:
- Nadi 158x/menit (meningkat)  nadi normalt
 wajah tampak meringis
Pukul 12.00  skor nyeri 4 (ada nyeri)
 Monitor Nadi (N: 148x/menit kali/menit)
 Memberikan klien posisi yang nyaman A : nyeri akut belum teratasi
 Merapikan selang-selang dalam incubator klien
 Menyesuaikan suhu inkubator sesuai kebutuhan P :
klien  Menciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung
 Menciptakan lingkungan yang aman
Pukul 14.00  Pertimbangkan sumber-sumber ketidaknyamanan seperti balutan
 Monitor nadi (N: 143x/menit kali/menit) yang lembab, posisi selang, balutan yang tertekan, sprei kusut,
maupun lingkungan yang mengganggu
Selasa/10 Juli Pukul 10.00 Pukul 14.00
2018  Melakukan pengkajian nyeri
07.00-14.00 Hasil: S:
(Hari Kedua) - Klien tampak meringis  orang tua klien mengatakan klien masih tampak gelisah dan
- Skor pengkajian nyeri NIPS 3 (nyeri) terkadang menangis
- Nadi 145 kali/menit (meningkat)
O:
Pukul 12.00  nadi normal
 Monitor Nadi (N: 132x/menit kali/menit)  wajah tampak meringis

13
 Menciptakan lingkungan yang tenang  skor nyeri 3 (tidak ada nyeri)
 Merapikan selang-selang dalam incubator klien
 Merapikan sprei yang kusut A : nyeri akut belum teratasi

Pukul 14.00 P:
 Monitor nadi (N: 130x/menit kali/menit)  Menciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung
 Menciptakan lingkungan yang aman
 Pertimbangkan sumber-sumber ketidaknyamanan seperti balutan
yang lembab, posisi selang, balutan yang tertekan, sprei kusut,
maupun lingkungan yang mengganggu
Rabu/11 Juli Pukul 20.00 Pukul 08.00
2018  Melakukan pengkajian nyeri
20.00-08.00 Hasil: S:
(Hari Ketiga) - Klien tidak meringis  orang tua klien mengatakan klien sudah tidak gelisah namun
- Skor pengkajian nyeri NIPS 2 (nyeri) terkadang masih menangis
- Nadi 135 kali/menit (meningkat)
O:
Pukul 22.00  nadi normal
 Monitor Nadi (N: 132x/menit kali/menit)  wajah tidak tampak meringis
 Menciptakan lingkungan yang tenang  skor nyeri 2 (tidak ada nyeri)
 Merapikan selang-selang dalam incubator klien
 Merapikan sprei yang kusut A : nyeri akut teratasi

14
Diagnosa Keperawatan : Hipotermi b/d peningkatan kebutuhan oksigen
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Selasa/10 Juli Pukul 10.00 Pukul 14.00
2018  Melakukan pengkajian awal
07.00-14.00 Hasil: S:
(Hari Kedua) - Takikardi (N: 158x/menit)  Orang tua klien mengatakan kulit klien teraba dingin
- Diagnosa medis distress pernafasan
- Pasien tampak sering gelisah O:
- Hipotermi tingkat 1 (S: 35,9ºC)  nadi normal
 pasien tampak gelisah
Pukul 12.00  suhu menurun
 Monitor Nadi (N: 132x/menit kali/menit)
 Monitor suhu (S: 36,1oC) A : hipotermi teratasi
 Memberikan klien pakaian hangat dan selimut
 Mengatur suhu inkubator

Pukul 14.00
 Monitor nadi (N: 130x/menit kali/menit)
 Monitor suhu (S: 36,8oC)

Diagnosa Keperawatan : Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh


Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Senin, 5 Pukul 10.00 Pukul 14.00
November  Melakukan pengkajian awal
2018 Hasil: S:
07.00-14..00 - Berat badan ekstrim (1740 gr)  orang tua klien mengatakan klien adalah bayi prematur
(Hari - Peningkatan kebutuhan oksigen (RR:
Pertama) 74x/menit dan penggunaan otot bantu

15
pernafasan) O:
- Diagnosa medis sepsis  berat bayi lahir rendah
- Tidak beraktivitas  klien tampak sesak
- Usia ekstrim (prematur)

A : risiko ketidakseimbangan suhu tubuh belum teratasi


Pukul 12.00
 Monitor Nadi (N: 148x/menit kali/menit) P:
 Monitor RR : 48 kali/menit  Monitor suhu minimal setiap 2 jam, sesuai kebutuhan
 Monitor suhu : 35,9ºC  Monitor suhu dan warna kulit
 Monitor suhu inkubator
Pukul 14.00  Monitor tekanan darah, nadi, dan status pernafasan sesuai
 Monitor nadi (N: 143x/menit kali/menit) kebutuhan
 Monitor RR : 67 kali/menit  Instruksikan pasien bagaimana mencegah keluarnya panas dan
 Monitor suhu : 35,9ºC serangan panas

Selasa/10 Juli Pukul 10.00 Pukul 14.00


2018  Melakukan pengkajian awal
07.00-14.00 Hasil: S:
(Hari Kedua) - Takikardi (N: 158x/menit)  Orang tua klien mengatakan kulit klien teraba dingin
- Diagnosa medis distress pernafasan
- Pasien tampak sering gelisah O:
- Hipotermi tingkat 1 (S: 35,9ºC)  nadi normal
 pasien tampak gelisah
 suhu menurun
Pukul 12.00
 Monitor Nadi (N: 132x/menit kali/menit) A : risiko ketidakseimbangan suhu tubuh belum teratasi
 Monitor suhu (S: 36,1oC)
 Memberikan klien pakaian hangat dan selimut P:
 Mengatur suhu inkubator  Monitor suhu minimal setiap 2 jam, sesuai kebutuhan
 Monitor suhu dan warna kulit

16
Pukul 14.00  Monitor suhu inkubator
 Monitor nadi (N: 130x/menit kali/menit)  Monitor tekanan darah, nadi, dan status pernafasan sesuai
 Monitor RR : 48 kali/menit kebutuhan
 Monitor suhu (S: 36,8oC)  Instruksikan pasien bagaimana mencegah keluarnya panas dan
 Monitor suhu inkubator berada dalam rentang serangan panas
normal
Rabu/11 Juli Pukul 20.00 Pukul 08.00
2018  Monitor nadi (N: 182 kali/menit)
20.00-08.00  Monitor RR : 46 kali/menit S:
(Hari Ketiga)  Monitor suhu (S: 37,1oC) Orang tua klien mengatakan kulit klien tidak teraba hangat atau
dingin
Pukul 22.00 O:
 Monitor nadi (N: 182 kali/menit)  nadi normal
 Monitor RR : 48 kali/menit  suhu normal
 Monitor suhu (S: 37,1oC)  frekeunsi pernafasan normal
 Meinsturksikan keluarga klien cara mencegah
klien tetap hangat A : risiko ketidakseimbangan suhu tubuh belum teratasi

Pukul 24.00 P:
 Monitor nadi (N: 140x/menit kali/menit)  Monitor suhu minimal setiap 2 jam, sesuai kebutuhan
 Monitor RR : 53 kali/menit  Monitor suhu dan warna kulit
 Monitor suhu (S: 37,0oC)  Monitor suhu inkubator
 Monitor tekanan darah, nadi, dan status pernafasan sesuai
Pukul 02.00 kebutuhan
 Monitor nadi (N: 140x/menit kali/menit)
 Monitor RR : 50 kali/menit
 Monitor suhu (S: 37,2oC)

Pukul 04.00
 Monitor nadi (N: 135 kali/menit)
 Monitor RR : 46 kali/menit

17
 Monitor suhu (S: 36,9oC)

Pukul 06.00
 Monitor nadi (N: 142 kali/menit)
 Monitor RR : 42 kali/menit
 Monitor suhu (S: 37,4oC)

Diagnosa Keperawatan : Risiko kerusakan membran mukosa oral


Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Senin, 5 Pukul 10.00 Pukul 14.00
November  Melakukan pengkajian awal
2018 Hasil: S:
07.00-14..00 - Faktor mekanik (terpasang OGT)  orang tua klien mengatakan tidak pernah membersihkan bibir
(Hari - Bibir klien tampak kering klien
Pertama) - Bibir klien jarang dibersihkan
O:
Pukul 13.00  klien terpasang OGT
 Melakukan oral hygiene menggunakan NaCL  bibir klien tampak kering
0,9%

A : risiko kerusakan membrane mukosa oral belum teratasi

P:
 Monitor kondisi mulut pasien (misalnya bibir, lidah, membran
mukosa, gigi dan gusi) termasuk karakteristik dan
abnormalitasnuya (misalnya ukuran, warna dan lokasi adanya lesi
atau inflamasi)
 Melakukan oral hygiene (menggunakan air atau saline) jika
memungkinkan

18
 Menganjurkan keluarga melakukan oral hygiene (menggunakan
air atau saline) jika memungkinkan
Selasa/10 Juli Pukul 10.00 Pukul 14.00
2018  Melakukan pengkajian
07.00-14.00 Hasil: S:
(Hari Kedua) - Faktor mekanik (terpasang OGT)  orang tua klien mengatakan tidak pernah membersihkan bibir
- Bibir klien tampak kering klien

Pukul 13.00 O:
 Menganjurkan keluarga melakukan oral  klien terpasang OGT
hygiene secara rutin  bibir klien tampak lembab

A : risiko kerusakan membrane mukosa oral belum teratasi

P:
 Monitor kondisi mulut pasien (misalnya bibir, lidah, membran
mukosa, gigi dan gusi) termasuk karakteristik dan
abnormalitasnuya (misalnya ukuran, warna dan lokasi adanya lesi
atau inflamasi)
Rabu/11 Juli Pukul 20.00 Pukul 08.00
2018  Monitor kondisi mulut klien
20.00-08.00 S:
(Hari Ketiga)  orang tua klien mengatakan tidak pernah membersihkan bibir
klien

O:
 klien terpasang OGT
 bibir klien tampak lembab

A : risiko kerusakan membrane mukosa oral belum teratasi

19
P:
 Monitor kondisi mulut pasien (misalnya bibir, lidah, membran
mukosa, gigi dan gusi) termasuk karakteristik dan
abnormalitasnuya (misalnya ukuran, warna dan lokasi adanya lesi
atau inflamasi)

20
21

Anda mungkin juga menyukai