Anda di halaman 1dari 4

KINERJA DAN PROBABILITAS KERUSAKAN

BANGUNAN STRUKTUR BETON BERTULANG


TINGKAT TINGGI AKIBAT GEMPA KALA ULANG
2500 TAHUN
(Studi Kasus : Rusunawa Semarang)
Adam Faisal [1]
Eka Faisal Nurhidayatullah [2]

Abstrak
Dalam upaya mengantisipasi risiko bencana gempa bumi di masa depan,
Program Studi Teknik Sipil
pemerintah telah memperbarui Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait
Fakultas Sains dan Teknologi
dengan desain struktur bangunan tahan gempa. Perlu dicatat bahwa standar
Universitas Teknologi Yogyakarta
baru menghasilkan desain struktur bangunan gempa sedang. Namun, tidak
[1]
mas.adamfaisal@gmail.com semua bangunan baru dirancang menggunakan standar terbaru. Gedung
[2]
eka.faisal@staff.uty.ac.id Rusunawa Semarang misalnya, masih menggunakan standar lama yaitu Peta
Bencana Gempa 2010. Oleh karena itu, evaluasi struktur berdasarkan standar
terbaru Peta Sumber dan Bahaya 2017 diperlukan untuk mengevaluasi kinerja
bangunan sehubungan dengan mitigasi gempa-bencana di masa
depan.Penelitian ini menggunakan tiga metode untuk mengevaluasi struktur
Rusunawa Semarang, yaitu analisis statis linier, analisis pushover non-linier,
dan analisis kerapuhan seismik. Analisis pushover non-linier menghitung kurva
kapasitas, kapasitas spektrum, dan batasan struktural. Analisis kerapuhan
seismik berdasarkan metodologi HAZUS memberikan kurva kerapuhan yang
menghasilkan kemungkinan kerusakan struktural di berbagai kondisi kerusakan
(slight, moderate, extensive, dan complete.
Dari hasil analisis kerapuhan seismik Gedung Rusunawa Semarang dapat
dilihat bahwa bentuk kurva kerapuhan telah sesuai dengan bentuk kurva yang
dicontohkan dalam HAZUS. Rentang nilai spectral dispalacement (Sd) pada
kurva kerapuhan seismik dimulai dari Sd = 0,0015 inch sampai Sd = 3,1 inch
untuk kondisi slight, Sd = 0,001 inch sampai Sd = 4,7 inch untuk kondisi
moderate, Sd = 0, 31 inch sampai Sd =7,4 inch untuk kondisi extensive, dan Sd
= 0,041 inch sampai Sd = 13 inch untuk kondisi complete.
Hasil perhitungan nilai probabilitas kerusakan struktur Gedung Rusunawa
Jateng Semarang akibat gempa maksimum daerah Semarang (Sa= 0,7 g) arah
x kondisi slight adalah sebesar 94,79%, pada kondisi moderate sebesar
83,68%, pada kondisi extensive sebesar 60,17%, dan pada kondisi complete
sebesar 33,32%. Apabila terjadi gempa maksimum daerah Semarang (Sa= 0,7
g), maka kondisi kerusakan yang dapat menjadi acuan dalam menanggulangi
risiko akibat bencana adalah kondisi extensive. Acuan tersebut diambil
berdasarkan tingkat kerusakan yang lebih parah dan melebihi persentase 50%.
Kata kunci: Pushover, Analisir, SAP2000, Kerentanan

1. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang sering terkena bencana gempa bumi. Secara sains dan
teknologi hal ini disebabkan karena adanya pertemuan antara empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua
Asia, lempeng Benua Australia, lempeng Samudera Hindia, dan lempeng Samudera Pasifik. Selain itu
Indonesia juga terletak pada kawasan daerah cincin api pasifik yang mengakibatkan sering terjadi aktivitas
gempa bumi pada kawasan ini.
Pada pembangunan gedung bertingkat sering terjadi permasalahan yaitu apakah bangunan tersebut
aman terhadap beban luar seperti akibat angin dan gempa bumi. Semakin tinggi suatu bangunan maka
semakin besar efek yang diterima oleh struktur. Oleh karena itu faktor keamanan bangunan harus menjadi
pertimbangan para perencana untuk menghindari kerusakan dan kegagalan bangunan.
Setelah keluarnya peta dan peraturan gempa terbaru maka di dalam penelitian ini difokuskan untuk
melakukan asesmen kinerja struktur dan probabilitas kerentanan dengan objek studi struktur bangunan
gedung yang sudah berdiri (kondisi eksisting) dari Gedung Rusunawa Jateng Semarang. Penelitian ini
difokuskan untuk melakukan evaluasi kinerja struktur pada struktur bangunan gedung yang sudah berdiri

JURNAL TeknoSAINS Seri Teknik Sipil 1


Adam Faisal, Eka Faisal Nurhidayatullah
Kinerja dan Probabilitas Kerusakan Bangunan Struktur Beton Bertulang Tingkat Tinggi Akibat Gempa Kala Ulang 2500 Tahun

(kondisi eksisting) Gedung Rusunawa Jateng Semarang. Lokasi gedung tersebut berada di komplek Gedung
BBWS Semarang Jl. Ngesrep Timur, Tembalang, Semarang.

1.1 Sub-sub Judul


Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Sub-sub judul ditulis dengan font Franklin Gothic Demi Cond 12pt,
huruf kapital di awal kata, tanpa dicetak tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1.
Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu cm. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu
cm. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu cm. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu
cm. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
<satu spasi font 11pt>
1.1.1 Sub-sub-sub Judul
Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Sub-sub-sub judul ditulis dengan font Times New Roman 11pt, huruf
kapital di awal kata, dicetak tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1.
Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu cm. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu
cm. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
<satu spasi font 11pt>
1.1.2 Sub-sub-sub Judul
Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Sub-sub-sub judul ditulis dengan font Times New Roman 11pt, huruf
kapital di awal kata, dicetak tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1.
Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu cm. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu
cm. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
<satu spasi font 11pt>
1.2 Sub-sub Judul
Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Sub-sub judul ditulis dengan font Franklin Gothic Demi Cond 12pt,
huruf kapital di awal kata, tanpa dicetak tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1. Untuk kalimat
yang membutuhkan bullet atau numbering, bisa menggunakan contoh seperti berikut ini :
1. Satu satu satu
2. Dua dua dua
3. Tiga tiga tiga
<satu spasi font 11pt>
2. Kajian Teori
Sub judul ditulis dengan font Franklin Gothic Demi Cond 13pt, huruf kapital di awal kata, tanpa dicetak
tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1. Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama
tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
<satu spasi font 11pt>
3. Metodologi

<satu spasi font 11pt>


Gambar 1. Judul gambar menggunakan font Times New Roman 11pt tanpa huruf besar,
rata tengah, gambar hendaknya dapat dilihat dengan jelas
dan keterangan gambar dapat terbaca dengan baik.
(Sumber: ditulis dengan huruf kapital awal kalimat, dilengkapi dengan tahun)
<satu spasi font 11pt>
4. Hasil dan Pembahasan

2 JURNAL TeknoSAINS Seri Teknik Sipil


Adam Faisal, Eka Faisal Nurhidayatullah
Kinerja dan Probabilitas Kerusakan Bangunan Struktur Beton Bertulang Tingkat Tinggi Akibat Gempa Kala Ulang 2500 Tahun

Sub judul ditulis dengan font Franklin Gothic Demi Cond 13pt, huruf kapital di awal kata, tanpa dicetak
tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1. Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama
tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu cm. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu
cm. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
<satu spasi font 11pt>
4.1 Sub-sub Judul
Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Sub-sub judul ditulis dengan font Franklin Gothic Demi Cond 12pt,
huruf kapital di awal kata, tanpa dicetak tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1.
Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu cm. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu
cm. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu cm. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu
cm. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
<satu spasi font 11pt>
4.1.1 Sub-sub-sub Judul
Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Sub-sub-sub judul ditulis dengan font Times New Roman 11pt, huruf
kapital di awal kata, dicetak tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1.
Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu cm. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu
cm. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
<satu spasi font 11pt>
Tabel 1. Judul Tabel ditulis dengan font Times New Roman 11pt,
huruf besar pada awal kata, tanpa cetak tebal, spasi 1, rata tengah,
penggunaan tabel seperti pada contoh di bawah ini
Heading tabel menggunakan Heading tabel menggunakan Heading tabel menggunakan
font arial 9pt, 1 spasi, bold font arial 9pt, 1 spasi, bold font arial 9pt, 1 spasi, bold
Isi tabel menggunakan font arial Isi tabel menggunakan font arial Isi tabel menggunakan font arial
1
9pt, tanpa bold, 1 spasi 9pt, tanpa bold, 1 spasi 9pt, tanpa bold, 1 spasi
2
(Sumber: ditulis dengan huruf kapital awal kalimat, dilengkapi dengan tahun)
<satu spasi font 11pt>
4.1.2 Sub-sub-sub Judul
Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Sub-sub-sub judul ditulis dengan font Times New Roman 11pt, huruf
kapital di awal kata, dicetak tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1.
Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu cm. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Isi tulisan pada alinea kedua dan seterusnya menjorok ke dalam satu
cm. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
Penulisan rumus perhitungan matematis dapat mengikuti contoh penulisan seperti berikut:
X1 = C11 F1 + .. + C1m Fm + Ԑ1 ............................................................................................ (1)
X2 = C21 F1 +... + C2m Fm + Ԑ2 ............................................................................................ (2)
Xp= Cp1 F1 +.... + Cpm Fm + Ԑp ............................................................................................ (3)
Dimana:
X = variabel eksogen
Fj = faktor bersama ke-j
Cij = parameter yang merefleksikan pentingnya faktor ke-j dalam komposisi dari respons ke-i.
Ԑi = galat dari respons ke-i
<satu spasi font 11pt>
4.2 Sub-sub Judul

JURNAL TeknoSAINS Seri Teknik Sipil 3


Adam Faisal, Eka Faisal Nurhidayatullah
Kinerja dan Probabilitas Kerusakan Bangunan Struktur Beton Bertulang Tingkat Tinggi Akibat Gempa Kala Ulang 2500 Tahun

Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan
font Times New Roman 11pt, spasi 1. Sub-sub judul ditulis dengan font Franklin Gothic Demi Cond 12pt,
huruf kapital di awal kata, tanpa dicetak tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1. Untuk kalimat
yang membutuhkan bullet atau numbering, bisa menggunakan contoh seperti berikut ini :
 Satu satu satu
 Dua dua dua
 Tiga tiga tiga
<satu spasi font 11pt>
5. Kajian Teori
Sub judul ditulis dengan font Franklin Gothic Demi Cond 13pt, huruf kapital di awal kata, tanpa dicetak
tebal, spasi setelah tulisan sub-sub judul 4pt, spasi 1. Isi tulisan setelah judul atau sub judul alinea pertama
tidak menjorok ke dalam. Isi tulisan menggunakan font Times New Roman 11pt, spasi 1.
<satu spasi font 11pt>
6. Kesimpulan
Serangkaian studi literatur, analisis, dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai analisis pushover
dan mengitung probabilitas kerapuhan seismik struktur beton bertulang pada Gedung Rusunawa Jateng
Semarang memberikan empat kesimpulan yang menjawab rumusan masalah sebagai berikut ini,
a. Berdasarkan hasil analisis pushover, besar gaya geser dasar maksimum untuk kurva kapasitas arah
x sebesar 11543,999 kN dengan displacement sebesar 0,096591 m, yang terjadi pada step ke-23,
sedangkan untuk arah y gaya geser dasar maksimum sebesar 11302,379 dan displacement sebesar
0,057761 m terjadi pada step ke-24. Dari kurva kapasitas diperlihatkan bahwa pushover arah y
memiliki bentuk kemiringan yang lebih tegak dari pada pushover arah x sehingga dapat dikatakan
bahwa arah y lebih kaku dibandingkan arah x.

b. Satu satu satu


c. Dua dua dua
d. Tiga tiga tiga
1. Dua dua dua
2. Tiga tiga tiga
<satu spasi font 11pt>
Daftar Pustaka
Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2012, Rancangan Standar Nasional Indonesia. Tata Cara Perancangan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung (SNI-03-1726-2012). BSN. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847- 2013). BSN.
Jakarta..
California Seismic Safety Commission, 1996, Applied Technology Council, Seismik Evaluation and Retrofit Of Concrete
Buildings, Report ATC-40, (Redwood City : ATC-40)..
Dewobroto, W, 2006, Evaluasi Kinerja Bangunan Baja Tahan Gempa dengan SAP2000. Jurnal Teknik Sipil. Vol.3. No.1. Januari
2006. Jurusan Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan. Jakarta.
Duan, X, and Pappin, JW, 2008, A Procedure for Establishing Fragility Functions for Seismic Loss Estimate of Existing Buildings
Based on Nonlinier Pushover Analysis. The 14th World Conference on Earthquake Engineering. Beijing. 12-17 October.
Wijayanti, E, 2015, Analisis Kerapuhan Seismik Struktur Beton Bertulang (Studi kasus : Gedung V Fakultas Teknik UNS). Tugas
Akhir. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Penerbit Yayasan PU, 1987, Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah Dan Gedung, Departemen Pekerjaan Umum.
Topomera, E.N, 2016, Pembentukan Kurva Kerapuhan Berbasis Analisis Pushover Untuk Evaluasi Kinerja Seismik Jembatan
Beton. Tugas Akhir. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

4 JURNAL TeknoSAINS Seri Teknik Sipil

Anda mungkin juga menyukai