Anda di halaman 1dari 9

ANALISA ALIRAN AIRTANAH DENGAN MENGGUNAKAN

GROUNDWATER MODELLING SYSTEM


STUDI DAERAH KECAMATAN KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN
Muhammad Ridha Nuristyan, Muhammad Bisri, Moh. Sholichin
Jurusan Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
email : ririd.nuristyan@gmail.com ; mohammadbisri@yahoo.com ;
mochsholichin@ub.ac.id;

ABSTRAK

Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan merupakan daerah yang memiliki potensi airtanah yang
cukup tinggi. Cadangan airtanahnya tersebar diseluruh wilayah dengan kuantitas yang berbeda di setiap
lokasi. Ekslopistasi airtanah yang makin meningkat di Kabupaten Pasuruan memerlukan kajian tentang
airtanah dan alirannya supaya potensi airtanah dapat digunakan secara maksimal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan arah aliran dan nilai tekanan airtanah di masing-
masing lokasi di kecamatan kejayan.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan paket software Groundwater Modelling System versi 4.0
untuk membuat simulasi aliran airtanah dan nilai pressure head. Proses pengolahan data dan analisanya
didukung oleh AutoCAD 2010, CAD2Shape, ArcView GIS, dan Microsoft Excel 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bagian utara mengalir dari utara ke selatan, bagian selatan
mengalir dari selatan ke utara, dan bagian barat mengalir dari barat ke timur yang berpusat di daerah Coban
Joyo. Potensi airtanah tertinggi terletak di daerah Lorokan dengan nilai pressure head 44,74 m.

Kata Kunci : Airtanah, Aliran Airtanah, Simulasi, FEMWATER, GMS.

ABSTRACT

Pasuruan Regency, Kejayan Township is an area which has great groundwater reserve. The reserve
is spread all over the area with different quantity in each location. The rapid developing exploitation of
groundwater in Pasuruan Regencydefinitely need studies about groundwater resources and its flow.
The purpose of this study is to identify the flow direction and the pressure head of the groudwater in
each spot in Kejayan Township. With the studies the spot with great potention of groundwater resources can
be mapped.
In this studies researcher used Groundwater Modelling System ver. 4.0 to make the simulation of
groundwater flow so that the flow direction and the pressure head. Data processing and the analysis is
supportted by AutoCad 2010, CAD2Shape, ArcView GIS, dan Microsoft Excel 2007.
The result of the studies shows that the flow from north to the south, south to the north and west to
the east, which centers in Coban Joyo area. The greatest groundwater quantity is in Lorokan with pressure
head value 44,74 m.

Key words: Groundwater, Groundwater flow, Simulation, FEMWATER, GMS

1. PENDAHULUAN suatu penelitian tentang sifat hidraulik


Mengingat air merupakan dan sifat batuan akuifer dengan
kebutuhan yang sangat vital bagi mengambil lokasi penelitian Cekungan
manusia, sehingga apabila airtanah Air Tanah (CAT) Pasuruan yang
jumlahnya menurun, dikhawatirkan akan bertujuan untuk mengetahui lapisan dan
terjadi kekurangan pasokan air untuk pola airtanah pada daerah yang akan
mencukupi kebutuhan manusia. diteliti dengan pendekatan analisis nilai
Sehubungan dengan uraian di atas, maka koefisien K dalam litologi log.
diperlukan upaya nyata dalam Sedangkan dalam studi ini
pengembangan sumber daya airtanah difokuskan pada daerah kecamatan
yang berwawasan lingkungan di Kejayan. Studi dibatasi hanya pada
Kabupaten Pasuruan sehingga diperlukan lingkup kecamatan dikarenakan dalam
pemrosesan data dengan lingkup controlled boundaries), dan batas muka
kabupaten cukup berat dan peneliti ingin airtanah tidak tertekan (free sutface
mempelajari bagaimana proses simulasi boundary
dalam pengaplikasian software GMS 4.0
ini. B. Akuifer
Akuifer merupakan salah satu
2. TINJAUAN PUSTAKA golongan air tanah yang berada di
A. Cekungan Air Tanah (CAT) wilayah jenuh air di bawah permukaan
Berdasarkan Keputusan Menteri tanah. Lebih dari 98% dari semua air di
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor atas bumi tersembunyi di bawah
1451K/10/MEM/2000, Cekungan Air permukaan dalam pori-pori batuan dan
Tanah diartikan sebagai suatu wilayah bahan-bahan butiran. Akuifer sendiri
yang dibatasi oleh batas-batas berasal dari kata aqua yang berarti air
hidrogeologi dimana semua kejadian dan fere yang berarti mengandung.Jadi
hidrogeologi seperti proses pengimbuhan, akuifer dapat juga diartikan sebagai
pengaliran, dan pelepasan airtanah lapisan pembawa air atau lapisan
berlangsung. Dengan demikian, setiap permeabel. (Suharyadi 1984 : 12)
Cekungan Air Tanah memiliki ciri-ciri
hidrogeologi tersendiri, yang secara C. Jenis Akuifer
hidraulika dapat berhubungan dengan Berdasarkan susunan lapisan
Cekungan Air Tanah lainnya atau bahkan geologi (litologinya) dan besarnya
tidak sama sekali. koefisien kelulusan air (K), akuifer dapat
Menurut Peraturan Menteri dibedakan menjadi empat macam, yaitu
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer),
13 Tahun 2009 Tanggal 14 Juli 2009, Akuifer Tertekan (Confined Aquifer),
Cekungan airtanah mempunyai batas Akuifer Setengah Tertekan (Semiconfined
hidrogeologis yang dikontrol oleh kondisi Aguifer), Akuifer Menggantung (Perched
geologi dan atau kondisi hidraulik, Aquifer). (Suharyadi 1984 : 19)
airtanah serta pada umumnya tidak sama
dengan batas administrasi pemerintahan, 1. Akuifer Bebas.
mempunyai daerah imbuhan airtanah dan Akuifer bebas (Unconfined
daerah lepasan airtanah dalam satu sistem Aquifer) merupakan akuifer dengan
pembentukan airtanah, dan memiliki satu hanya memiliki satu lapisan pembatas
kesatuan sistem akuifer. Oleh karena itu, kedap air yang terletak dibagian
berdasarkan pemamparannya, terdapat bawahnya. Dengan kata lain muka
cekungan air tanah yang utuh di dalam airtanah merupakan bidang batas sebelah
kabupaten/kota, lintas kabupaten/kota, atas daripada daerah jenuh air. Akuifer
lintas provinsi, maupun lintas negara. ini disebut juga sebagai phreatic aquifer.
Batas cekungan airtanah Sedangkan nilai (K`) = (K). Akuifer
merupakan batas hidraulik yang dikontrol bebas (Unconfined Aquifer) dapat dilihat
oleh kondisi geologi dan hidrogeologi pada gambar 1 di bawah ini.
regional maupun lokal. Cekungan
airtanah dapat dibatasi oleh satu atau
lebih batas hidrogeologis dengan kondisi
hidraulik berbeda-beda. Batas tersebut
dibedakan menjadi 4 (empat) tipe yaitu
batas tanpa aliran (zero-flow
boundaries/no flow boundaries), batas
muka air permukaan (head-controlled
boundaries), batas aliran air anah (flow-
aquifer. Akuifer setengah tertekan
(Semiconfined Aquifer) dapat dilihat pada
gambar 3 di bawah ini.

Gambar 1. Akuifer Bebas (Unconfined


Aquifer)

2. Akuifer Tertekan Gambar 3. Akuifer Setengah Tertekan


Akuifer tertekan (Confined (Semiconfined Aquifer)
Aqufer) merupakan suatu akuifer jenuh
air yang pada lapisan atas dan lapisan 4. Akuifer Menggantung
bawahnya merupakan lapisan kedap air Akuifer menggantung (Perched
sebagai pembatasnya. Pada lapisan Aquifer) merupakan akuifer yang massa
pembatasnya dipastikan tidak terdapat air airtanahnya terpisah dari air tanah induk.
yang mengalir (no flux).Pada akuifer ini Dipisahkan oleh suatu lapisan yang relatif
tekanan airnya lebih besar daripada kedap air yang begitu luas dan terletak
tekanan atmosfer. Oleh karena itu akuifer diatas daerah jenuh air. Biasanya akuifer
ini disebut juga dengan pressure aquifer. ini terletak di atas suatu lapisan formasi
Sedangkan nilai (K`) = 0, (K) > (K`). geologi yang kedap air. Kadang-kadang
Dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini. lapisan bawahnya tidak murni kedap air
namun berupa aquitards yang juga bisa
memberikan distribusi air pada akuifer
dibawahnya. Akuifer menggantung
(Perched Aquifer) dapat dilihat pada
gambar 4 di bawah ini.

Gambar 2. Akuifer Tertekan (Confined


akuifer)

3. Akuifer Setengah Tertekan


Akuifer setengah tertekan
(Semiconfined Aquifer) ialah suatu
Gambar 4. Akuifer Menggantung
akuifer jenuh air, dengan bagian atas
(Perched aguifer)
dibatasi oleh lapisan setengah kedap air
(nilai kelulusannya terletak antara akuifer
D. Sifat Hidrolik Akuifer
dan akuitar) dan pada bagian bawah
Potensi airtanah diperoleh dari sifat
dibatasi oleh lapisan kedap air. Pada
hidrolik akuifer yang meliputi koefisien
lapisan pembatas dibagian atasnya
keterusan Air/nilai Transmisivitas (T) dan
dimungkinkan masih ada air yang
koefisien tampungan (S’) yang diperoleh
mangalir ke akuifer tersebut. Akuifer ini
dari uji akuifer (Akuifer Test).
disebut juga dengan leaky-artesian
1. Koefisien Keterusan Air/Nilai
Transmisivitas (T).
Koefisien keterusan air
koefisien transmisivitas (Coeficient of
Transmisivity) merupakan banyaknya air
yang dapat mengalir melalui suatu bidang
vertikal setebal akuifer, selebar satu Gambar 5. Penggambaran Hukum Darcy
satuan panjang. Harga koefisien
keterusan dapat ditentukan dengan uji Darcy direferensikan untuk
pompa (pumping test), atau melalui campuran sistem unit. Sebuah medium
perhitungan secara teoritis. dengan permeabilitas 1 Darcy
Koefisien keterusan air dinyatakan dalam memungkinkan aliran 1 cm³/s dari cairan
(Bisri, 1991:117): dengan viskositas 1 cP (1 MPa · s) di
bawah gradien tekanan 1 atm / cm di
T=KxD seluruh luas 1 cm ². Sebuah millidarcy
dengan : (mD) sama dengan 0,001 Darcy.
T =Koefisien keterusan atau Sumber:http://fracfocus.org/groundwater-
2 protection/fluid-flow-subsurface-darcys-
trasmisivitas akuifer (m /detik)
K = Koefisien kelulusan air (m/hari) law (diakses 10 Juni 2014 ; jam 14:30)
D = Tebal dari akuifer (m)
F. Sifat Batuan Akuifer
E. Teori Hukum Darcy Untuk mengetahui keadaan dan
Prinsip yang mengatur bagaimana kedudukan airtanah harus diketahui
cairan bergerak di bawah permukaan daerah geologinya untuk diidentifikasi
disebut hukum Darcy. Hukum Darcy susunannya dalam hubungan dengan
adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan menahan, menampung,
kemampuan suatu fluida mengalir mengalirnya air serta besar kapasitasnya.
melalui media berpori seperti batu. Hal (Bisri, 1991 : 5). Potensi airtanah juga
ini bergantung pada kenyataan bahwa diperoleh dari sifat batuan akuifer yang
jumlah aliran antara dua titik secara meliputi koefisien kelulusan air (K).
langsung berkaitan dengan perbedaan Koefisien kelulusan air
tekanan antara titik-titik, jarak antara (Coeficient of Permeability/ Hydraulic
titik-titik, dan interkonektivitas jalur Conductivity) adalah kemampuan untuk
aliran dalam batuan antara titik-titik. meluluskan air di dalam rongga-rongga
Pengukuran interkonektivitas disebut batuan tanpa mengubah sifat-sifat airnya.
permeabilitas. Nilai koefisien kelulusan air dapat dilihat
pada tabel 1 di bawah ini.
Dalam format modern, menggunakan
konvensi tanda tertentu, hukum Darcy Tabel 1. Koefisien Kelulusan Air dari
biasanya ditulis sebagai: Berbagai Batuan (K) Menurut Moris &
Q =-KA dh / dl Johnson 1976
dimana: Macam K Macam K
Q = laju aliran air (volume per waktu) Batuan (m/h Batuan (m/hari
K = konduktivitas hidrolik ari) )
Sebuah kolom = luas penampang lintang Kerikil 450 Batu Pasir 3.1000
dh / dl = gradien hidrolik, yaitu, Menengah
perubahan kepala panjang bunga. Kerikil 270 Batu Pasir 0.2000
Berikut ini adalah gambaran diagram Menengah Halus
Hukum Darcy: Kerikil 150 Silt 0.0800
Kasar
Pasir 45 Lempung 0.0002  adalah densitas fluida ( massa
Kasar persatuan volume , biasanya kg /
Pasir 12 Batu 0.9400 m 3)
Menengah Gamping  adalah percepatan gravitasi
Pasir 2.5 Dolomit 0.0010 (laju perubahan kecepatan,
Halus diberikan dalam m / s 2)
Sumber: Bisri, 1991 :119 (sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Pressure_hea
G. Model Simulasi FEMWATER d)
Sebuah model FEMWATER
dapat dibuat dalam GMS menggunakan 3. METODE PENELITIAN
salah satu dari dua metode : menetapkan A. Digitasi dan Mapping Peta
dan nilai-nilai editing langsung ke sel-sel Kabupaten Pasuruan
grid (pendekatan grid), atau dengan Langkah–langkah yang dilakukan
membangun representasi tingkat tinggi
untuk mendigitasi peta adalah sebagai
dari model menggunakan obyek fitur
dalam modul Map dan memungkinkan berikut:
GMS untuk secara otomatis menetapkan 1. Mencari Peta Wilayah Kabupaten
nilai-nilai ke sel didalam suatu Grid Pasuruan.
(dengan menerapkan pendekatan model 2. Pengeplotan Peta Cekungan Air
konseptual). Kecuali untuk masalah yang Tanah Wilayah Kecamatan Kejayan
sederhana , pendekatan model konseptual dengan paket program CAD2Shape,
biasanya yang paling efektif.
ARCView 3.2 dengan ekstensi-
H. Pressure Head (head tekanan pada ekstensinya dan Autocad 2010.
air) 3. Setelah pengeplotan, data koordinat
Pressure Head adalah istilah yang sumur, kontur dan peta Kabupaten
digunakan dalam mekanika fluida untuk Pasuruan diimport kedalam
mewakili energi software GMS 4.0 dan mulai
dalam suatu cairan karena tekanan yang pemasukan digitasi grip, kontur,
diberikan pada wadahnya. Hal ini juga
serta poin-poin sumur.
dapat disebut kepala statis
tekanan atau kepala hanya statis (tapi 4. Dan dapat dilakukan pendigitasian
tidak statis tekanan kepala). Hal ini titik-titik sumur yang nantinya akan
secara matematis dinyatakan sebagai: diolah dengan software GMS 4.0
dengan simulasi FEMWATER.

B. Interpretasi Bentuk Lapisan


dimana Akuifer
 adalah head tekanan ( Panjang , Langkah–langkah yang dilakukan
biasanya dalam satuan m); adalah sebagai berikut:
• adalah cairan tekanan ( gaya 1. Perolehan data kedalaman, elevasi,
persatuan luas ,sering sebagai Pa dan lapisan-lapisan dalam data
unit) sumur bor.
 adalah berat jenis ( gaya 2. Menganalisa jenis lapisan, elevasi
persatuan volume , biasanya N /
menurut Moris & Johnson 1976,
m 3 unit)
dan Biro Reklamasi USA 1977.
Dan memasukkan ke dalam data
tabel di MS Excel. Diubah menjadi dengan menggunakan interpolasi
elevasi-elevasi yang sesuai dan pengisisan data secara otomatis.
dengan acuan elevasi yang sama.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Menggunakan software GMS 4.0,
Setelah menjadi interpolasi
dilakukan pemasukan data
sederhana, maka hasil dapat dilihat
Boreholes dan lapisan-lapisan
beserta koordinat dan elevasi dengan cara tekan tombol shade . Dan
hasilnya dapat kita lihat pada gambar 5.

Gambar 5. Hasil Interpolasi Material menggunakan Analisa Boreholes.

Gambar 6. Lapisan Akuifer Pada Tiap-tiap Titik

Dari hasil analisa boreholes, dapat kedalam akuifer berbeda pada tiap titik
diketahui jika terdapat lapisan akuifer sumur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
terbuka yang berada pada wilayah pada gambar 6.
kecamatan Kejayan. Dalam hasil analisa Pada gambar 6 dapat dijelaskan
didapatkan dua buah akuifer. Untuk bahwa lapisan tiap-tiap titik sumur adalah
acuan lapisan akuifer pada daerah sekitar o Potensi Debit : 11,90 l/dt
titik tersebut. Analisa tiap-tiap titik
adalah sebagai berikut : - Titik 20 (SDPS 491 EJ) :
o Lapisan akuifer terdapat pada
- Titik 13 (SDPS 021 EJ) : kedalam +45 dengan tebal 24
o Lapisan akuifer terdapat pada m
kedalaman -29 dengan tebal 24 o Akuifer yang terdapat dalam
m titik ini adalah akuifer terbuka
o Akuifer yang terdapat dalam o Potensi Debit : 3,8 l/dt
titik ini adalah akuifer terbuka
o Potensi Debit : 8,5 l/dt - Titik 21 (SDPS 153 EJ) :
o Lapisan akuifer terdapat pada
- Titik 14 (SDPS 117 EJ) : kedalam +41,6 dengan tebal
o Lapisan akuifer terdapat pada 29 m
kedalaman -22,76 dengan tebal o Akuifer yang terdapat dalam
18,31 m titik ini adalah akuifer terbuka
o Akuifer yang terdapat dalam o Potensi Debit : 7,4 l/dt
titik ini adalah akuifer terbuka
o Potensi Debit : 10,75 l/dt - Titik 22 (SDPS 159 EJ) :
o Lapisan akuifer terdapat pada
- Titik 15 (SDPS 471 EJ) : kedalam +15,38 dengan tebal
o Lapisan akuifer terdapat pada 15 m
kedalaman +36 dengan tebal o Akuifer yang terdapat dalam
32 m titik ini adalah akuifer terbuka
o Akuifer yang terdapat dalam o Potensi Debit : 12,37 l/dt
titik ini adalah akuifer terbuka
o Potensi Debit : 22,61 l/dt - Titik 27 (SDPS 161 EJ) :
o Lapisan akuifer terdapat pada
- Titik 16 (E 170 EJ) : kedalam -11 dengan tebal 34 m
o Lapisan akuifer terdapat pada o Akuifer yang terdapat dalam
kedalam +29 dengan tebal 4 m titik ini adalah akuifer terbuka
o Akuifer yang terdapat dalam o Potensi Debit : 8,20 l/dt
titik ini adalah akuifer terbuka
o Potensi Debit : 2 l/dt - Titik 30 (SDPS 413 EJ) :
o Lapisan akuifer terdapat pada
- Titik 18 (SDPS 015 EJ) : kedalam +34,8 dengan tebal 11
o Lapisan akuifer terdapat pada m
kedalam +6 dengan tebal 24 m o Akuifer yang terdapat dalam
o Akuifer yang terdapat dalam titik ini adalah akuifer terbuka
titik ini adalah akuifer terbuka o Potensi Debit : 7,67 l/dt
o Potensi Debit : 4,31 l/dt
Dari hasil pembuatan film loop,
- Titik 19 (SDPS 470 EJ) : maka bisa kita dapatkan hasil pergerakan
o Lapisan akuifer terdapat pada arah aliran pada kecamatan Kejayan. Dari
kedalam +21 dengan tebal 27 hasil tersebut dapat kita gambarkan pada
m gambar 7. dan untuk lokasi Pressure
o Akuifer yang terdapat dalam Head yang merupakan tekanan Airtanah
titik ini adalah akuifer terbuka dapat dilihat dalam gambar 8.
Gambar 7. Arah Aliran Airtanah

Gambar 8. Pressure Head Pada Kecamatan Kejayan


Dari hasil running tersebut dapat a. Nilai Pressure Head Terkecil
dipastikan bahwa arah aliran airtanah (minimun) terdapat pada
pada kecamatan Kejayan mengalir dari koordinat (704188.6875;
utara, selatan dan barat meunju ke tengah 9146859). dimana potensi sangat
(daerah Coban Joyo). Dari hasil minim dikarenakan tidak adanya
pergerakan aliran airtanah tersebut dapat potensi airtanah dengan nilai
dianalisa bahwa pergerakan aliran tekanan 0 m.
airtanah mengikuti kontur topografi. b. Nilai Pressure Head Tertinggi
Seperti halnya air pada permukaan yang (maksimum) terdapat pada
mengalir dari elevasi tinggi menuju koordinat (704294.1875;
elevasi yang lebih rendah. Sedangkan 9143484), dengan nilai tekanan
untuk daerah studi kecamatan Kejayan, 44,74 m dan disini terdapat
elevasi yang tinggi adalah daerah bagian potensi airtanah paling tinggi.
utara dan selatan, sedangkan elevasi
rendah berada pada daerah tengah. DAFTAR PUSTAKA
Bisri, M.2008.Airtanah.Malang : Tirta
Dan dari hasil pergerakan aliran Media.
airtanah juga dapat dianalisa bahwa Hsin-Chi J. Lin, David R. Richards &
potensi airtanah (yang memiliki pressure Cary A. Talbot. 2002.
head tinggi) terdapat pada daerah Coban FEMWATER A Three-
Joyo. Dimensional Finite Element
Computer Model for
5. KESIMPULAN
Simulating Density-Dependent
Berdasarkan hasil studi yang telah
Flow and Transport in
dilakukan, telah didapatkan kesimpulan
Variably Saturated Media.
sebagai berikut:
United States: US Army
1. Dari hasil interpolasi dan analisa data
Engineer Research and
boreholes, dapat disimpulkan bahwa
Development Center.
akuifer yang sedang dikaji pada
http://www.xmswiki.com/xms/G
daerah kecamatan Kejayan adalah
MS:FEMWATER (Digital
kelompok akuifer bebas, hal ini
Ebook)
dikarenakan masih terdapatnya
Keputusan Menteri Energi Dan Sumber
penyebaran yang luas. Hal ini dapat
Daya Mineral Nomor: 716
dipastikan setelah dilakukan
K/40/MEM/2003, 2003. Batas
pencocokan dengan peta
Horisontal Cekungan Air Tanah
Hidrogeologi dimana tipe akuifer
Di Pulau Jawa Dan Pulau
yang terdapat pada kecamatan
Madura. Jakarta: Energi Dan
Kejayan adalan akuifer terbuka yang
Sumber Daya Mineral.
memiliki potensi produktif.
Setiawan, N. 2010. Garis Kontur.
2. Untuk pergerakan aliran airtanah
http://geoenviron.blogspot.com/2
dapat diketahui dari hasil simulasi
012/04/garis-kontur.html (diakses
FEMWATER dengan menggunakn
27 Agustus 2013)
paket program GMS, bahwa aliran
Suharyadi. 1984. Geohidrologi (Ilmu Air
mengarah dari utara menuju selatan,
Tanah). Yogyakarta: Universitas
barat menuju timur, dan dari selatan
Gajah Mada.
menuju utara. Dimana arah aliran
Sumiadi. Aliran Air Tanah.
berkumpul pada area sekitar daerah
http://sumiadi.files.wordpress.co
Coban Joyo.
m. (diakses 27 Agustus 2013)
3. Hasil dari simulasi pemetaan yang
telah berhasil, dapat dilihat bahwa :

Anda mungkin juga menyukai