Anda di halaman 1dari 4

AKUIFER BEBAS DAN TERTEKAN

Berdasarkan litologinya, akuifer dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

1. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan (Unconfined Aquifer)


Akuifer bebas atau akuifer tak tertekan adalah air tanah dalam akuifer
tertutup lapisan impermeable, dan merupakan akuifer yang mempunyai muka air
tanah. Unconfined Aquifer adalah akuifer jenuh air (satured). Lapisan pembatasnya
yang merupakan aquitard, hanya pada bagian bawahnya dan tidak ada pembatas
aquitard di lapisan atasnya, batas di lapisan atas berupa muka air tanah. Permukaan
air tanah di sumur dan air tanah bebas adalah permukaan air bebas, jadi permukaan
air tanah bebas adalah batas antara zone yang jenuh dengan air tanah dan zone yang
aerosi (tak jenuh) di atas zone yang jenuh. Akuifer jenuh disebut juga sebagai
phriatic aquifer, non artesian aquifer atau free aquifer (Wuryantoro, 2007).

2. Akuifer tertekan (Confined Aquifer)


Akuifer tertekan adalah suatu akuifer dimana air tanah terletak di bawah
lapisan kedap air (impermeable) dan mempunyai tekanan lebih besar daripada
tekanan atmosfer. Air yang mengalir (no flux) pada lapisan pembatasnya, karena
confined aquifer merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas
dan bawahnya.
Sedangkan menurut Kruseman dan deRieder, 1994. Berdasarkan sifat fisik
dan kedudukannya dalam kerak bumi, akifer dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu :

1. Akifer bebas, yaitu akifer tak tertekan (unconfined aquifer) dan merupakan
airtanah dangkal (umumnya <20 m), umum dijumpai pada daerah endapan
aluvial. Airtanah dangkal adalah airtanah yang paling umum dipergunakan
sebagai sumber airbersih oleh penduduk di sekitarnya.
2. Akifer setengah tertekan, disebut juga akifer bocor (leaky aquifer), merupakan
akifer yang ditutupi oleh lapisan akitard (lapisan setengah kedap) di bagian
atasnya, dapat dijumpai pada daerah volkanik (daerah batuan tuf).
3. Akifer tertekan (confined aquifer), yaitu akifer yang terletak di antara lapisan
kedap air (akuiklud), umumnya merupakan airtanah dalam (umumnya > 40 m)
dan terletak di bawah akifer bebas. Airtanah dalam adalah airtanah yang
kualitas dan kuantitasnya lebih baik daripada airtanah dangkal, oleh karenanya
umum dipergunakan oleh kalangan industri termasuk di dalamnya kawasan
pertambangan (Iskandarsyah, 2008).

Struktur geologi sangat berpengaruh terhadap arah gerakan air tanah, tipe
dan potensi akuifer. Stratigrafi yang tersusun atas beberapa lapisan batuan akan
berpengaruh terhadap akuifer, kedalaman dan ketebalan akuifer, serta kedudukan
air tanah. Jenis dan umur batuan juga berpengaruh terhadap daya hantar listrik, dan
dapat menentukan kualitas air tanah. Pada mulanya air memasuki akuifer melewati
daerah tangkapan (recharge area) yang berada lebih tinggi daripada daerah buangan
(discharge area).

Uji akuifer (atau uji pompa) dilaksanakan untuk mengevaluasi karakteristik


akuifer dengan menstimulasi akuifer melalui pemompaan dan observasi terhadap
respon aquifer berupa penurunan MAT. Pengujian ini juga umum dilakukan oleh
hidrogeolog untuk mengkarakterisasi sistem akuifer, akuitar, pola aliran, dan batas
aliran (flow system boundaries) bila ada.

Uji pemompaan yang biasa dilaksanakan dalam uji akuifer menggunakan


debit konstan pada periode minimum satu hari (atau 24 jam), dengan mengukur
MAT pada sumur pantau. Saat air dipompa ke permukaan, maka tekanan dalam
akuifer akan menurun. Penurunan ini ditandai dengan penurunan MAT (atau
hydraulic head) pada sumur pantau. Besarnya penurunan ini akan berkurang dalam
radius tertentu dari titik sumur pemompaan, radius ini dinamakan radius pengaruh.
Sumur pompa dan sumur pantau memiliki saringan (screen) pada akuifer yang
sama. Karakter akuifer yang didapatkan dari pengujian ini mencakup:

 Konduktivitas hidrolik (Hydraulic conductivity): volume air yang mengalir


melalui pada satu satuan luas akuifer per satuan gradien hidrolik. Satuannya
galon/hari/m2 (dalam satuan US), dalam SI satuan yang digunakan adalah
m3/hari/m2, atau disederhanakan menjadi m/hari (atau satuan yang relevan
dengannya). Dinotasikan sebagai K.
 Storativitas (storativity atau specific storage): jumlah air dalam akuifer tertekan
yang mampu dikeluarkan per perubahan head. Dinotasikan sebagai S;
 Transmisivitas (transmissivity): jumlah air yang mampu dialirkan untuk tiap
satuan ketebalan dan lebar akuifer pada tiap unit gradien hidrolik. Dinotasikan
sebagai T. Dengan demikian bilangan ini akan mewakili jenis material
dicerminkan oleh K dan dimensi ketebalan b akuifer;
 Karakter tambahan lainnya:
o Debit efektif (Specific yield) atau porositas spesifik (drainable porosity):
Nilai jumlah air yang dilepaskan oleh akuifer tak tertekan saat dikeringkan
sepenuhnya;
o Koefisien bocoran (Leakage coefficient): Beberapa akuifer dibatasi oleh
lapisan akuitar yang secara perlahan mengalirkan air ke lapisan akuifer
lainnya;
o Kehadiran batas akuifer (aquifer boundaries) dalam bentuk batas imbuhan
(recharge boundary) atau batas tanpa aliran (no flow boundary) serta
jaraknya dari sumur pompa dan sumur pantau.

Pumping test merupakan metode pengukuran debit air yang beride dari
pengamatan kontinuitas sumber air dan ketersedian air dari sumber itu sendiri. Hal
yang menjadi inti dari pumping test ini adalah perbandingan antara penurunan muka
air pada saat pumping terhadap kenaikan muka air pada saat recovery dala tenggat
waktu yang sama.Beberapa kemungkinan dari keadaan pengukuran debit dengan
pumping test antara lain:

Jika perbandingan dari dua keadaan ini (laju penurunan muka air pada saat
pumping terhadap laju kenaikan muka air ketika recovery) adalah 1 maka debit
sumber = debit air yang dikeluarkan pompa(output pompa). Jika laju penurunan
muka air pada saat pumping lebih besar terhadap laju kenaikan muka air ketika
recovery, berarti debit sumber lebih kecil daripada debit pompa(output).
Jika laju penurunan muka air pada saat pumping lebih kecil terhadap laju kenaikan
muka air ketika recovery, berarti debit sumber lebih besar daripada debit
pompa(output).

Untuk mendapatkan nilai debit sesungguhnya dari sumber dapat diketahui


dengan mengalikan luas area sumber dengan tinggi kenaikan muka air air rata-rata pada
saat recovery.

Anda mungkin juga menyukai