Anda di halaman 1dari 5

BUDAYA SISTEM KESEHATAN

PADA DAERAH PLAJU ILIR PALEMBANG


( PEDUKUNAN )

DISUSUN OLEH :

1. PUTRI SALSABILA AZZAHRA ( 17320023 )


2. YURIKA PRASETYA AS ( 17320030 )

DOSEN PENGAMPU :
ASMARIA, Dra.,M.si.

FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

Sistem Kesehatan (Perdukunan) pada Daerah Plaju Ilir Palembang

Masyarakat dan kebudayaan sangat erat hubungannya. Masyarakat merupakan


orang yang hidup berkelompok atau bersama yang dapat menghasilkan kebudayaan.
Dengan demikian kebudayaan akan mati jika tidak adanya masyarakat sebagai wadah
untuk berkembangnya kebudayaan tersebut. Plaju ilir merupakan sekumpulan
masyarakat yang terasing dan hidup masih secara tradisional di sehiliran Sungai
gerong, Provinsi Sumatera Selatan. Dalam kelompok masyarakat ini terdapat sub
kelompok yang mereka sebut dengan suku. Dalam segi kepercayaan, mayoritas suku
Plaju Ilir masih memeluk agama kepercayaan yaitu Animisme atau percaya kekuatan-
kekuatan gaib pada benda-benda yang berada di sekitar. Tradisi merupakan suatu pola
kebiasaan yang melahirkan suatu pola kebiasaan yang melahirkan kebudayaan dalam
sekelompok masyarakat. Hal ini adalah hasil dari perilaku masyarakat itu sendiri. Setiap
kelompok masyarakat mempunyai suatu ciri khas yang muncul dari proses
kehidupannya.

Sistem pengobatan tradisional adalah teknik-teknik pengobatan lokal yang telah


dikenal dan digunakan sejak dahulu sebelum masuk sistem pengobatan modern seperti
saat ini. Teknik pengobatan ini berakar dari kebudayaan setempat secara turun
temurun. Kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional terbilang lumayan.
meskipun obat-obatan secara tradisional yang pengolahannya masih sederhana dan
digunakan secara turun temurun berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat,
kepercayaan, atau kebiasaan setempat.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan sistem kesehatan (Berdukun) pada Daerah Plaju Ilir.

2. Untuk mengetahui hubungan antara pasien dengan dukun.


BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Penyakit

“Penyakit bagi kami adalah gangguan besar yang harus di obati. Penyakit ini bisa
dikatakan peringatan oleh penguasa setempat, seperti nenek moyang terhadap
masyarakat Jika seseorang yang terkena penyakit, harus segera di adakan pengobatan
sebelum terjadi penyakit yang berkelanjutan dan mewabah ke orang lain. Tetapi dengan
di adakannya pengobatan, bukan berarti mengembalikan manusia sakit kembali seperti
semula. Tentu ada proses-proses yang dilalui.” Bagi masyarakat penyakit merupakan
salah satu gangguan yang sangat besar, karena mereka menganggap penyakit itu datang
dari roh-roh yang ada disekitar sebagai bentuk peringatan kepada masyarakat.

2. Penyebab Sakit

Timbulnya penyakit disebabkan oleh adanya gangguan lingkungan yang


meliputi air, udara, tanah, cuaca dan lain sebagainya yang tidak mampu diterima oleh
badan sehingga menyebabkan penyakit. Penyakit yang ditimbulkan pada gangguan ini
hanya terhadap fisik atau saraf-saraf. Lain halnya terhadap penyakit-penyakit yang cara
pengobatannya bukan menggunakan medis, tetapi menggunakan serangkaian acara
ritual yang dipercayai mampu menyembuhkan penyakit. Menurut kepercayaan dalam
masyarakat ini, penyakit yang di derita bukan penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang mendadak berubah, tetapi penyakit yang disebabkan oleh gangguan-
gangguan mahluk halus atau roh-roh jahat.
3. Sistem Berdukun

Menurut keyakinan Masyarakat, hidup manusia selalu di ancam bahaya jasmani


maupun rohani. Ancaman dan gangguan itu datang dari musuh manusia yang nampak
dan yang gaib.

Persiapan Pengobatan

 Merancang
 Meramu (mempersiapkan)
 Menjemput Dukun

Pelaksanaan Pengobatan

Pelaksanaan pengobatan Berdukun selalu ada musik, nyanyian, dan tarian yang
menghiasi pengobatan. Gerakan tariannya pun tidak jauh beda dalam ritual pengobatan.
Hanya saja terdapat bagian-bagian penting yang membuat beda. Seperti contoh, jika
pada pengobatan Berdukun terdapat permainan yang mengijak bara api, tetapi
dipengobatan lainnya tidak ada. Saat mengobati, Dukun mengalami kemasukan atau
kerasukan. Dalam hal ini dukun dapat berbicara dengan mahluk gaib, Roh-roh halus, Jin
Pada saat kerasukan, dukun meminta dan berbicara kepada mahluk-mahluk halus dan
meminta obat bagi orang yang sedang sakit. Disamping itu dukun juga melakukan
pembuangan balak atau membuang pantangan. Dukun ini juga menggunakan mantra
untuk menyembuhkan pasiennya. Masyarakat ini juga masih mempercayai adanya
penunggu pohon-pohon besar atau tempat-tempat yang mereka anggap keramat. dan
pengobatannya pun selalu mengunakan kemenyan beserta ucapan-ucapan mulut Dukun
yang di anggap mantra itu.
BAB III
PENUTUP

A, KESIMPULAN

Simpulan yang bisa diambil dari pembahasan diatas adalah dukun merupakan
seseorang yang dapa dipercaya oleh masyarakat tradisional khususnya masyarakat
Plaju Ilir Palembang dalam menangani masalah sakit. Dukun menjadi seseorang yang
begitu penting bagi kehidupan masyarakat Plaju Ilir Palembang karena dukun
merupakan seseorang yang bisa mengobati masalah sakit yang disebabkan oleh
gangguan makhluk lain atau energy lain.

Dalam mengobati seseorang, dukun harus mengetahui dari mana asal sakit dan
apa yang menyebabkan sakit tersebut. Dukun tidak boleh bertindak ceroboh dalam
mengobati pasiennya karena bisa membahayakan pasien dan dirinya sendiri.
Pengetahuan dan ilmu yang dimiliki oleh seorang dukun menjadi kunci dalam
keberhasilan pengobatan seorang dukun. Dari pihak pasiennya sendiri, kepercayaan
kepada dukun itu menjadi kunci dalam keberhasilan pengobatan seorang dukun. Dari
pihak pasiennya sendiri, kepercayaan kepada dukun itu menjadi kunci kesuksesan
dirinya bisa sembuh.

Anda mungkin juga menyukai