SDGs MDGs
SDGs MDGs
PENDAHULUAN
MDGs akan berakhir pada 2015, namun hingga kini belum ada konsep final yang
akan meneruskan program MDGs. Untuk itu, ilmuwan dan berbagai kalangan berusaha
mendalami konsep Suitanable Development Goals (SDGs) sebagai penerus MDGs.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1
BAB II
PEMBAHASAN
ustainable Development Goals (SDGS) ini menjadi salah satu isu yang dibahas di
KTT Rio. Oleh karenanya melalui rapat ini, Bappenas beserta Kementrian/Lembaga
lainnya dapat merumuskan suatu konsep penyusunan indikator untuk SDGS ini.
Ditambahkan oleh Dana A Kusuma, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Berkelanjutan, terkait dengan pengembangan konsep
awal SDGs tersebut, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs 2015
semestinya dapat menjamin kelanjutan dari lingkunga hidup dan sumber daya alam.
Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan SDGs, yaitu:
1. Indikator yang melekat pada pembangunan manusia (Human Development), seperti
pendidikan dan kesehatan.
2. Indikator yang melekat pada lingkungan kecil (Social Economic Development),
seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan serta pertumbuhan ekonomi.
3. Indicator yang melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental
Development), seperti ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang
baik.
Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi Tujuan Pembangunan Milenium, adalah sebuah paradigma
pembangunan gobal yang dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189
negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September
2010.Adapun 8 tujuan dari MDGs sebagai berikut :
2
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka kematian balita
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya
7. Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Adapun hasil yang telah dicapai oleh MDGs adalah sebagai berikut :
3
b. Anak-anak miskin yang meninggalkan sekolah lebih tinggi (3x lipat) dibandingkan
anak-anak keluarga mampu.
c. Ketidak setaraan gender dalam politik dan jaringan pengambilan keputusan.
a. MDG 1, proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP)
perkapita per hari.
b. MDG 3, Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat pendidikan dasar,
menengah dan tinggi,; dan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki
umur 15-24 tahun.
c. MDG 6, angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian, serta proporsi jumlah
kasus tuberculosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan.
d. MDG 8, Proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler.
2. Target On Track
Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat
tercapai pada tahun 2015 (on-track) antara lain :
Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan namun masih diperlukan kerja keras :
4
b. MDG 5, angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. angka pemakaian
kontrasepsi (CPR) pada perempuan umur 15-19 tahun per 1000 perempuan usia
15-19 tahun, kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need).
SDGs ini tidak terpisah dari MDGs, SDGs merupakan bentuk penyempurnaan
MDGs. SDGs merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun pada MDGs
(Millenium Development Goals).
Apabila MDGs terdiri dari 8 tujuan (goals), 18 sasaran (target) dan 58 indikator,
sedangkan SDGs terdiri dari 17 tujuan (goals) yang terbagi menjadi 169 target dan 300
indikator.
a) SDGs lebih berkolaborasi secara global karena melibatkan seluruh negara anggota
PBB, baik negara berpenghasilan rendah dan menengah;
b) sektor swasta dalam SDGs memiliki peran yang lebih besar untuk terlibat;
c) MDGs tidak berakar pada standar hak asasi manusia, sementara SDGs dinilai sudah
didukung dengan dasar-dasar dan prinsip-prinsip HAM yang lebih baik;
d) SDGs bersifat inklusif;
e) Indikator dalam SDGs memberikan kesempatan untuk keterlibatan masyarakat sipil;
f) PBB dapat menginspirasi dulia lewat SDGs; dan
g) The 2015 United Nations Climate Change Conference adalah kesempatan lain untuk
membuat kemajuan.
Konsep pembangunan yang berkelanjutan yang telah disepakati pada tahun 1987 oleh
The Brundtland Comission of The Uniterd Nations. Adapun definisi dari pembangunan
yang berkelanjutan adalah pembangunan yang berasaskan kelestarian dimana memenuhi
kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi dimasa akan datang.
Laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan terdiri
dari tiga tiang utama yakni ekonomi, sosial dan lingkungan yang saling bergantung dan
memperkuat.
5
Jadi Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki yaitu keberlanjutan ekonomi,
keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Keberlanjutan ekonomi tidak bisa
jalan apabila keberlanjutan sosial berantakan. Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak
bisa berjalan juga kalau lingkungan berantakan, pertama adalah dengan menempatkan
modal alam sebagai faktor utama.
6
Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang
inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.
10. Mengurangi Kesenjangan
Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah Negara maupun di antara Negara-
negara di dunia.
11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas
Membangun kota-kota serta pemukiman yng inklusif, berkualitas, aman,
berketahanan dan berkelanjutan.
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
13. Aksi Terhadap Iklim
Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
14. Kehidupan Bawah Laut
Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut
untuk perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.
15. Kehidupan Darat
Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian
ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus,
serta tukar guling tanah, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan
degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan,
menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan
bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif,
akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk
pembangunan yang berkelanjutan.
7
Fokus pada pencapaian ketiga dimensi pembangunan berkelanjutan secra
berimbang, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan;
Koheren dan terintegrasi dengan agenda pembangunan pasca-2015.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
SDGs ini tidak terpisah dari MDGs, SDGs merupakan bentuk penyempurnaan
MDGs. SDGs merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun pada MDGs
(Millenium Development Goals). SDG’s memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet,
kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun
2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan
iklim.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak
untuk dapat menjadikan makalah ini menjadi lebih baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
10