Anda di halaman 1dari 4

Glaukoma

 Gejala

Gejala yang dialami oleh penderita glaukoma sangat beragam tergantung pada jenis
glaukoma yang diderita, apakah akut atau kronik(kanski,2011).
Gejala glaukoma akut:
- Penurunan tajam penglihatan mendadak
- Sakit kepala, mata sangat pegal, mual dan bahkan muntah.
- Penglihatan akan terasa buram dan melihat pelangi di sekitar lampu.
- Mata merah dan berair.
Gejala glaukoma kronik
Glaukoma yang bersifat kronik tidak menimbulkan gejala. Penderita tidak
merasakan apapun, namun perlahan-lahan terjadi kerusakan saraf yang berlanjut
pada penurunan penglihatan. Saat penderita menyadari adanya gangguan
penglihatan.

 Pencegahan

Pencegahan terhadap glaukoma akut dapat dilakukan Pada orang yang telah
berusia 20 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata berkala secara
teratur setiap 3 tahun, bila terdapat riwayat adanya glaukoma pada keluarga maka
lakukan pemeriksaan setiap tahun. Secara teratur perlu dilakukan pemeriksaan lapang
pandangan dan tekanan mata pada orang yang dicurigai akan timbulnya glaukoma.
Sebaiknya diperiksakan tekanan mata, bila mata menjadi merah dengan sakit kepala
yang berat, serta keluarga yang pernah mengidap glaukoma(Sidarta,2000).

Kanski, J.J. and Bowling, B. 2011. Clinical Ophthalmology. 7th ed. London: Butterworth

Heinemann Elsevier.

Sidarta, I. Dasar Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta. 2000.
Katarak
 Manifestasi klinis
Manifestasi dari gejala yang dirasakan oleh pasien penderita katarak terjadi secara
progresif dan merupakan proses yang kronis. Gangguan penglihatan bervariasi,
tergantung pada jenis dari katarak yang diderita pasien.
Secara umum dapat digambarkan gejala katarak sebagai berikut :
1. Penurunan tajam penglihatan secara progresif dan penglihatan seperti
berasap
2. Penglihatan untuk membaca dirasakan silau bila penerangan terlalu kuat
sehingga merasa senang membaca dengan penerangan kurang, pesien akan
mengeluh seperti terhalang kabut.
3. Terjadi perubahan daya lihat warna dan kabur dengan penyimpangan
gambar.
4. Lampu dan matahari sangat mengganggu penderita katarak, gangguan
mengendarai kendaraan malam hari, lampu besar sangat menyilaukan mata.
5. Pada katarak traumatik, penderita langsung mengeluh penglihatannya
kabut, mata merah, lensa keruh dan mungkin ada pendarahan pada
intraocular. Bila dilakukan pemeriksaan akan didapatkan tanda- tanda
sebagai berikut :
a. Katarak dapaat terlihat melaliu pupil yang telah berdilatasi dengan
oftalmoskop slit lampu atau shadow test.Setelah katarak
bertambah matang maka retina semakin sulit dilihat sampai
akhirnya reflek fundus tidak ada dan pupil berwarna putih.
b. Pupil mata dapat terlihat kekuningan, abu-abu atau putih terjadi
secara bertahap selama periode tahunan dan sejalan dengan
memburuknya katarak, maka kacamata yang paling kuat sekalipun
tidak dapat menolong lagi.
c. Tampak sebagai suatu massa tebal yang dapat terdiri atas kapsul
anterior, kapsul posterior, massa lensa.
6. Pada katarak Senil dikenal dengan 5 stadium yang akan berdampak pada
munculnya gambaran klinik sebagai berikut :
a. Stadium Katarak Insipen
Kekeruhan berupa bercak- bercak biji dengan dasar perifer dan
daerah jernih. Kekeruhan ini bermula hanya tampak biji pupil
ditebarkan dengan oftalmoskopi pemeriksaan retina dan dapat
menimbulkan poliopia(Ilyas, 2010).
b. Stadium Imatur
Kekeruhan yang belum mengenai seluruh lapisan lensa sehingga
masih ditemukan bagian- bagian yang jernih. Pada daerah ini terjadi
hidrasi korteks sehigga lensa akan mencembung dan daya biasanya
akan bertambah, yang memberikan miopisasi pada stadium ini
biasanya timbul penyakit glaukoma(Ilyas, 2010).
c. Stadium Matur
Kekeruhan yang telah mengenai seluruh saluran massa lensa.
Kekeruhan ini biasa terjadi akibat deposisi ion Ca yang
menyeluruh. Visus menurun menjadi 1/300 atau sampai tidak
terhingga (Ilyas, 2010).
d. Stadium Hipermatur
Katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi
keras atau lembek dan mencair. Massa lensa yang berdegenerasi
keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil, berwarna
kuning dan kering (Ilyas, 2010).
 Pencegahan
Pencegahan utama penyakit katarak dilakukan dengan mengontrol penyebab yang
berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat
pertumbuhan katarak. Cara pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya adalah :
1. Tidak merokok, karena merokok mengakibatkan meningkatkan radikal bebas
dalam tubuh, sehingga resiko katarak akan bertambah.
2. Atur makanan sehat, makan yang banyak buah dan sayur, seperti wortel.
3. Lindungi mata dari sinar matahari, karena sinar ultraviolet mengakibatkan
katarak pada mata.
4. Jaga kesehatan tubuh seperti kencing manis dan penyakit lainnya (Ilyas, 2006).

Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.
Ilyas S. Kelainan Refraksi dan Kacamata. 2 ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006.

Anda mungkin juga menyukai