Anda di halaman 1dari 9

ANALYSYS INCOME RATE OF SUSTAINABLE FOODS HOUSE

FARMER AREA (KRPL) IN PEKANBARU CITY, RIAU PROPVINCE


ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PETANI KAWASAN RUMAH
PANGAN LESTARI (KRPL) DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

Leo Amran1), Eliza2), Suardi Tarumun2)


Hp: 085271711409; E-mail: leoamran@rocketmail.com

Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Riau


Jln. HR. Soebrantas KM 12,5, Kampus Bina Widya, Simpang Baru,
Pekanbaru, Riau, 28293

ABSTRACT

Sustainable food home area (KRPL) is goverment program to increasing of


consume of society food with basis of farmer addition income. The porpose of this
research is to analysis farming income of KRPL in Pekanbaru city and to analysis
farming revenue contribution of KRPL yard to ward house hould income in
Pekanbaru city. The metodh used to taking of the sample is proportional random
sampling. Total of sample in this research area 17 sample of KRPL. The data
analysis used in this research area farming analysis and farming revenue
contribution analysis toward income house hould. Toal revenue of KRPL farming
yard is Rp.2.568.000 per plant seasen or Rp.151.059 per farmer. Contribution
average has given KRPL program to member of KRPL income in Pekanbaru city
2% or Rp.50.773 per farmer.

Keywords: KRPL Program, Household Income, Pekanbaru City.

1. Mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas pertanian


2. Dosen Pembimbing Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016
PENDAHULUAN ramah lingkungan dan dirancang
Laju pertumbuhan penduduk untuk ketahanan serta kemandirian
yang tinggi dan pembangunan yang pangan, (ii) diversifikasi pangan
semakin pesat mengakibatkan berbasis sumberdaya lokal, (iii)
banyak lahan pertanian produktif konservasi sumberdaya genetik
beralih fungsi menjadi lahan pangan (tanaman, ternak, ikan), (iv)
pemukiman dan industri yang menjaga kelestariannya melalui
menyebabkan penggunaan lahan kebun bibit desa dan (v) peningkatan
untuk usahatani semakin lama pendapatan serta kesejahteraan
semakin kecil. Kebanyakan petani masyarakat (Kementrian Pertanian
sekarang hanya memiliki lahan 2012).
pertanian kurang dari satu hektar Tujuan dari penelitian ini
yang sering disebut sebagai petani adalah menganalisis pendapatan
kecil. Petani yang memiliki lahan usahatani pekarangan Kawasan
kecil tersebut berupaya melakukan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di
berbagai hal dalam usahatani agar Kota Pekanbaru dan menganalisis
dapat menambah produksi sehingga kontribusi penerimaan usahatani
diharapkan mampu meningkatkan terhadap pendapatan rumah tangga di
pendapatan. Usaha peningkatan Kota Pekanbaru.
pendapatan yang dilakukan oleh
petani salah satunya adalah dengan METODE PENELITIAN
usahatani pola diversifikasi. Tempat dan Waktu Penelitian
Diversifikasi pertanian adalah Penelitian dilaksanakan di
usaha penganekaragaman jenis usaha Kota Pekanbaru, terdapat lima
atau tanaman pertanian untuk kelurahan yaitu: (i) Kelurahan Palas,
menghindari ketergantungan pada (ii) Kelurahan Limbungan, (iii)
salah satu hasil pertanian. Kelurahan Kulim, (iv) Kelurahan
Diversifikasi pertanian dapat Tuah Karya dan (v) Kelurahan Sago
dilakukan dengan memperbanyak Provinsi Riau. Alasan pemilihan
jenis kegiatan pertanian, misalnya lokasi penelitian yaitu dengan
pada suatu lahan selain ditanam mempertimbangkan kelima daerah
jagung juga ditanam padi ladang tersebut telah menjalankan program
(Kementrian Pertanian, 2012). Kawasan Rumah Pangan Lestari
Pemerintah sangat berperan (KRPL) pada tahun 2013 hingga saat
penting dalam meningkatkan ini. Penelitian terhitung dari bulan
kesejahteraan masyarakat, yaitu November 2014 sampai dengan
dengan membuat program-program bulan Juli 2015 yang meliputi
yang berbasis mensejahterakan penyusunan proposal, pengumpulan
masyarakat. Berbagai program yang data dan pengolahan data serta
dicanangkan oleh pemerintah pusat penulisan skripsi.
maupun pemerintah daerah dalam
mensejahterakan masyarakat. Salah Metode Pengambilan Sampel dan
satunya program pemerintah yang Data
dibuat pada tahun 2012, yaitu Penelitian ini dilaksanakan
program Kawasan Rumah Pangan dengan metode survei, pengambilan
Lestari (KRPL). sampel dilakukan dengan cara
Prinsip dasar KRPL adalah: proportional random sampling yaitu
(i) pemanfaatan pekarangan yang pengumpulan data dalam penelitian

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


dilakukan secara acak dimana setiap Penyuluhan Pertanian di Kota
unit penelitian dari populasi Pekanbaru dan instansi-instansi
memiliki kesempatan untuk dipilih lainnya yang dapat membantu untuk
sebagai sampel. Sampel pada ketersedian data.
penelitian yaitu anggota kelompok
yang mengikuti program Kawasan Analisis Data
Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Metode analisis data yang
Kota Pekanbaru. Jumlah populasi digunakan untuk mencapai tujuan
kawasan rumah pangan lestari di penelitian antara lain, adalah:
Kota Pekanbaru sebanyak lima
kelompoktani dengan jumlah a. Analisis Biaya Total
anggota sebanyak 162 orang. Analisis biaya total digunakan
Pengambilan sampel dalam untuk menghitung biaya-biaya yang
penelitian yaitu 10% dari setiap digunakan oleh petani dalam proses
kelompoktani, karena data pada produksi (Soekartawi 1995).
lokasi penelitian merupakan data
homogen. Data homogen merupakan TC = TFC + TVC
kesamaan data yang diperoleh
dilapangan seperti: kesamaan jenis Keterangan:
tanaman (tanaman sayuran), jumlah TC : Total cost (Rp/musim tanam)
bantuan yang diberikan dan jumlah TFC : Total fixed cost (Rp/musim
tanaman per polibag. Menurut Nazir tanam)
dalam Heriyanto (2007), jika jumlah TVC : Total variabel cost
sampel pada setiap kelompok sudah (Rp/musim tanam)
relatif homogen pengambilan sampel
sebesar 10% sudah dapat mewakili b. Analisis Biaya Penyusutan
populasi. Jumlah sampel dalam Analisis biaya penyusutan
penelitian ini adalah sebanyak 17 dihitung untuk melihat besarnya nilai
sampel. penyusutan alat dan media tanam
Pengambilan data dalam yang digunakan petani dalam
penelitian ini menggunakan data usahatani. Rumus penyusutan
primer dan data skunder. Data primer menurut Soekartawi, (1995) berikut:
merupakan data yang diperoleh
secara langsung dari narasumber Nb − Ns
BP =
dengan cara wawancara langsung BP N
kepada petani Kawasan Rumah Keterangan:
Pangan Lestari (KRPL) dengan Nb : Nilai pembelian (Rp)
menggunakan kuesioner yang Ns : Nilai sisa (20%)
diberikan. Data primer meliputi: N : Umur ekonomis (Tahun)
identitas petani (umur, pendidikan,
pengalaman berusahatani dan jenis c. Analisis Penerimaan Usahatani
kelamin), faktor produksi dan Penerimaan usahatani pekarangan
sumber pendapatan rumah tangga. KRPL dihitung dengan rumus
Data sekunder merupakan data yang menurut Soekartawi, (1995) berikut.
diperoleh dari literatur-literatur yang
relevan dengan penelitian seperti TR = P x Q
buku, majalah pertanian, internet,
Dinas Badan Ketahanan Pangan dan

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


Keterangan: f. Analisis Pendapatan Kerja
TR : Penerimaan (Rp/musim tanam) Keluarga.
P : Harga (Rp) Analisis pendapatan kerja
Q : Jumlah produksi (Kg dan ikat) keluarga digunakan untuk
menghitung besarnya sumbangan
d. Analisis Biaya Tenaga Kerja tenaga kerja terhadap kegiatan
Analisis biaya tenaga kerja produksi usahatani. Rumus
merupakan perhitungan upah tenaga pendapatan kerja keluarga menurut
kerja pada usahatani pekarangan Soekartawi, (1995) berikut:
Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) di Kota Pekanbaru dengan PKK = π + TKDK + FC
satuan kerja HKW (hari kerja
wanita). Rumus HKW diasumsikan Keterangan:
sebagai berikut: PKK : Pendapatan kerja keluarga
(Rp)
∑W Π : Pendapatan usahatani (Rp)
HKW = x ∑TK x ∑n x U
8 TKDK : Tenaga kerja dalam
keluarga
Keterangan: FC : Fix cost (Rp)
HKW: Hari kerja wanita.
∑W : Lamanya waktu bekerja g. Analisis Kontribusi Usahatani
(jumlah jam kerja per hari) Pekarangan KRPL
8 : Standar jam kerja per hari Kontribusi penerimaan dari
(jam) usahatani KRPL terhadap
∑n : Jumlah kegiatan tanaman pendapatan rumah tangga dapat
(penanaman, pemupukan,
diketahui dengan menggunakan
panen dll)
∑TK : Jumlah volume tenaga kerja rumus menurut Suratiyah, (2003)
U : Upah tenaga kerja (Rp/hari) berikut:
𝑃𝑑
e. Analisis Keuntungan 𝐾= 𝑥 100%
Analisis keuntungan digunakan 𝑇𝑃𝑑
untuk melihat berapa besar Keterangan:
keuntungan yang diperoleh dari
K : Kontribusi penerimaan dari
kegiatan usahatani pekarangan
program (%)
Kawasan Rumah Pangan Lestari
Pd : Penerimaan usahatani
(KRPL). Keuntungan yang diperoleh
pekarangan Kawasan Rumah
petani dihitung dengan rumus
Pangan Lestari
menurut Soekartawi (1995) berikut:
(KRPL) program (Rp/bulan)
TPd : Total pendapatan rumah
𝜋: 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
tangga (Rp/bulan)
Keterangan:
π : Keuntungan (Rp)
TR : Total keuntungan (Rp)
TC : Total biaya (Rp)

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


HASIL DAN PEMBAHASAN dan biaya yang digunakan oleh
Identitas Rumah Tangga Petani petani berdasarkan harga pasar di
Sampel Kota Pekanbaru (biaya riil). Rincian
Responden yang menjadi biaya produksi yang disubsidi
objek penelitian adalah anggota maupun yang riil dapat dilihat pada
kelompoktani Kawasan Rumah Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Rincian Biaya Usahatani Pekarangan Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) dari Subsidi dan Riil di Kota Pekanbaru Selama Satu Kali
Musim Tanam.
Biaya Usahatani Subsidi Biaya Usahatani Riil
(Rp/17 petani) (Rp/17 petani)
1. Biaya Variabel 5.314.957 1.892.500
a. Bibit 1.449.821 1.288.500
b. Pupuk 2.569.175 352.000
c. Pestisida 1.295.961 252.000
2. Biaya Tetap 517.164 504.760
a. Peny. Parang 28.333 28.333
b. Peny. Cangkul 56.667 56.667
c. Peny. Ember 68.000 68.000
d. Peny. Sprayer 51.000 51.000
e. Peny. Rak 259.960 259.960
f. Peny. Polibag 53.204 40.800
Jumlah 5.832.121 2 .397.260
Pangan Lestari (KRPL) pada tahun
2013, yang terdiri dari lima Tabel 1 menggambarkan
kelompoktani yang tersebar di lima biaya usahatani perkarangan KRPL
kelurahan yang ada di Kota di Kota Pekanbaru. Total biaya
Pekanbaru. Identitas yang diamati usahatani berdasarkan biaya subsidi
yaitu semua hal yang berkaitan sebesar Rp.5.832.121, terdiri dari
dengan petani KRPL seperti: tingkat biaya tidak tetap sebesar
umur, tingkat pendidikan, jumlah Rp.5.314.957 dan biaya tetap sebesar
tanggungan, dan jenis kelamin serta Rp.517.164. Biaya usahatani
lama menjadi anggota. berdasarkan biaya riil sebesar
Rp.2.430.260, terdiri dari biaya tidak
Analisis Biaya Usahatani KRPL tetap sebesar Rp.1.925.500 dan biaya
Biaya produksi adalah biaya tetap sebesar Rp.504.760.
yang digunakan dalam proses Biaya usahatani pekarangan
produksi usahatani pekarangan KRPL yang disubsidi lebih besar
KRPL di Kota Pekanbaru selama dibandingkan dengan biaya usahatani
satu kali musim tanam. Biaya yang riil dikarenakan biaya subsidi
produksi dapat dibagi menjadi dua merupakan biaya yang dianggarkan
yaitu biaya tetap dan biaya tidak oleh pemerintah berdasarkan
tetap. proyeksi harga proyek, sedangkan
Sumber biaya pada penelitian biaya riil merupakan biaya yang
dibagi menjadi dua yaitu biaya dari diproyeksikan berdasarkan harga
bantuan pemerintah (biaya subsidi) pasar dilokasi penelitian.

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


Tanaman cabai rawit merupakan
Analisis Biaya Riil Usahatani tanaman yang memiliki penerimaan
KRPL panen tertinggi yaitu sebesar
Total biaya usahatani yang Rp.1.259.500 per musim tanam.
riil dalam kegiatan usahatani Tanaman yang memiliki penerimaan
pekarangan Kawasan Rumah Pangan panen rendah adalah tanaman kacang
Lestari (KRPL) di Kota Pekanbaru panjang yaitu sebesar Rp.17.500 per
selama satu kali musim tanam adalah musim tanam. Tinggi rendahnya
Rp.2.899.108. Rincian biaya penerimaan panen pada tanaman
usahatani yang digunakan dapat tersebut dipengaruhi oleh harga dan
Tabel 2. Rincian Biaya Riil Usahatani Pekarangan Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL) di Kota Pekanbaru Selama Satu Kali Musim Tanam.
Biaya Produksi Jumlah Biaya (Rp/17 petan)
1. Biaya Variabel 2.361.348
a. Biaya Bibit 1.288.500
b. Biaya Pupuk 352.000
c. Biaya Pestisida 252.000
d. Biaya Tenaga Kerja 468.848
2. Biaya Tetap 504.760
a. Polibag 40.800
b. Cangkul 56.667
c. Parang 28.333
d. Ember 68.000
e. Sprayer 51.000
f. Rak Tanaman 259.960
Total 2.866.108
dilihat pada Tabel 2 berikut: jenis tanaman, tanaman cabai rawit
Berdasarkan Tabel 2 dapat dan cabai merah memiliki harga jual
diketahui bahwa total biaya yang yang tinggi yaitu Rp.55.000/Kg dan
dikeluarkan selama satu kali musim Rp.75.000/Kg.
tanam untuk biaya tidak tetap sebesar
Rp.2.361.348 dan total biaya yang Pendapatan Usahatani KRPL
dikeluarkan untuk biaya tetap Pendapatan usahatani KRPL
sebesar Rp.2.866.108. Biaya adalah pendapatan kerja keluarga
usahatani tersebut berbeda dengan dimana pendapatan tersebut dihitung
biaya usahatani pada tabel 1 karena dengan menjumlahkan nilai
biaya usahatani yang riil tidak keuntungan ditambah dengan biaya
memasukkan biaya tenaga kerja tenaga kerja dan biaya penyusutan.
dalam keluarga. Rincian pendapatan usahatani
pekarangan KRPL selama satu kali
Penerimaan Usahatani KRPL musim tanam dapat dilihat pada
Penerimaan dari usahatani Tabel 3 berikut.
pekarangan Kawasan Rumah Pangan
Lestari merupakan penerimaan yang
diperoleh dari hasil produksi panen
yang dikalikan dengan harga jual.

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


Tabel 3. Rincian Pendapatan Usahatani Pekarangan KRPL di Kota Pekanbaru
Selama Satu Kali Musim Tanam.
Pendapatan Usahatani KRPL
Keterangan Biaya Subsidi Biaya Riil
(Rp/17 petani) (Rp/petani) (Rp/17 petani) (Rp/petani)
Biaya Usahatani 5.832.121 343.066 2.397.260 141.015
Penerimaan Usahatani 2.568.000 151.059 2.568.000 151.059
Keuntungan Usahatani (3.264.121) (192.007) 170.740 10.044
Pendapatan Kerja Keluarga (2.278.109) (134.006) 1.144.348 67.315
Tabel 3 menunjukkan bahwa
pendapatan usahatani pekarangan Pendapatan Rumah Tangga
KRPL selama satu kali musim tanam Pendapatan yang dimaksud
yang diperoleh dari biaya subsidi dalam penelitian adalah setiap
lebih rendah dibandingkan dengan aktifitas usaha maupun bukan usaha
pendapatan yang diperoleh dari biaya yang memberikan penerimaan
riil, perbedaan tersebut disebabkan keuangan bagi rumah tangga
oleh biaya produksi. Biaya produksi umumnya memiliki dua hingga
yang subsidi lebih besar dari biaya empat sumber pendapatan. Sumber
produksi yang riil, besarnya biaya pendapatan tersebut dapat berupa
subsidi dikarenakan biaya tersebut pendapatan dari usahatani
dianggarkan oleh pemerintah yang pekarangan KRPL dan pendapatan
diproyeksikan dengan harga proyek dari luar usahatani seperti
sedangkan biaya riil diproyeksikan pendapatan suami, pendapatan istri
dengan harga pasar. dan pendapatan lainya (kiriman anak,
Berdasarkan dari perbedaan kebun, pedagang, kontrakan dan lain
proyeksi harga tersebut biaya lain).
usahatani dari subsidi sebesar Menurut Fazri (2012) sumber
Rp.343.066 per petani, keuntungan pendapatan rumah tangga sangat
sebesar (Rp.192.007) per petani bervariasi, variasi tersebut tidak
sehingga diperoleh pendapatan kerja hanya disebabkan oleh faktor potensi
keluarga sebesar (Rp.134.006) per daerah saja, melainkan karakteristik
petani, sedangkan biaya usahatani rumah tangga. Aksebilitas ke daerah
yang riil sebesar Rp.142.956 per perkotaan yang merupakan pusat
petani, keuntungan Rp.8.102 per kegiatan ekonomi sering kali
petani dan pendapatan kerja keluarga menjadi faktor dominan terhadap
sebesar Rp.65.373 per petani. variasi struktur pendapatan suatu
Artinya kegiatan usahatani dengan rumah tangga. Data mengenai
menggunakan biaya dari subsidi sumber pendapatan rumah tangga
mengalami kerugian sebesar dari usahatani maupun dari luar
(Rp.192.007) per petani, sedangkan usahatani dapat dilihat pada Tabel 4
biaya usahatani yang riil sebesar berikut.
Rp.142.956 per petani, keuntungan
Rp.8.102 per petani dan pendapatan
kerja keluarga sebesar Rp.65.373 per
petani. Artinya kegiatan usahatani
dengan menggunakan biaya subsidi
mengalami kerugian sebesar
(Rp.192.007) per petani.

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


Tabel 4. Distribusi Sumber Pendapatan Rumah Tangga dari Usahatani dan Luar
Usahatani Pekarangan KRPL di Kota Pekanbaru Selama Satu Bulan.
Sumber Pendapatan RT Pendapatan RT
No
Pendapatan (Rp/Bulan) (Rp/petani/bulan)
1 Suami 37.450.000 2.202.941
2 Istri 10.500.000 617.647
3 Penerimaan Usahatani KRPL 863.133 50.733
4 Pendapatan Lainnya 4.960.000 291.765
Jumlah 55.478.000 3.263.412
Berdasarkan Tabel 4 dapat menurut Suratiyah (2003) seperi
diketahui bahwa Pendapatan suami berikut.
merupakan kontribusi pendapatan
yang tertinggi terhadap pendapatan Pd
Kontribusi (%) = TPd x 100%
rumah tangga yaitu sebesar 863.133
Rp.37.450.000 per bulan atau Kontribusi (%) = 55.478.000 x 100%
Rp.2.202.941 per petani dan yang Kontribusi (%) = 2%
terendah adalah pendapatan
pekarangan KRPL yaitu sebesar Rata-rata kontribusi yang
Rp.863.133 per bulan atau Rp.50.733 diberikan oleh program KRPL
per petani. Kontribusi yang rendah terhadap pendapatan rumah tangga
membuktikan bahwa usahatani selama satu bulan yaitu sebesar 2%
pekaragan KRPL merupakan sumber atau Rp.50.773 per petani.
pendapatan sampingan, meskipun Kontribusi usahatani pekarangan
rendah pendapatan dari usahatani tersebut tergolang rendah, kriteria ini
tersebut mampu mengurangi diambil menurut petty (2010),
pengeluaran konsumsi sayur-sayuran dimana jika kontribusi pendapatan
rumah tangga. usahatani <25%, pendapatan rumah
tangga petani dikategorikan sangan
Kontribusi Penerimaan Usahatani rerndah
KRPL Tanaman cabai rawit dan
Implementasi KRPL di Kota cabai merah mempunyai kontribusi
Pekanbaru telah mampu memberikan yang tinggi terhadap pendapatan
kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga yaitu sebesar
rumah tangga, meskipun kontribusi Rp.251.900 per musim tanam atau
tersebut tidak besar namun secara Rp.14.818 per petani dan tanaman
keseluruhan program Kawasan cabai merah sebesar Rp.78.000 per
Rumah Pangan Lestari (KRPL) telah musim tanam atau Rp.4.588 per
mampu mengurangi pengeluaran petani. Besarnya kontribusi usahatani
biaya konsumsi terutama terhadap pekarangan tersebut adalah
pengeluaran konsumsi sayur-sayuran kontribusi pendapatan dari hasil
tingkat rumah tangga. Besarnya produksi usahatani pekarangan
kontribusi pendapatan yang KRPL yang dikalikan dengan harga
diberikan dari usahatani pekarangan jual.
Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) terhadap penambahan
pendapatan rumah tangga dapat
dihitung menggunakan rumus

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


KESIMPULAN DAN SARAN Saran
Kesimpulan Saran yang dapat diberikan
Berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: petani
didapat kesimpulan sebagai berikut: pekarangan Kawasan Rumah Pangan
1. Total penerimaan usahatani Lestari (KRPL) sebaiknya lebih
pekarangan KRPL adalah mengoptimalkan lahan perkarangan
Rp.2.568.000 per musim tanam rumah dengan cara melakukan
atau Rp.151.059 per petani. penambahan jumlah rak tanaman dan
Tanaman cabai rawit dan cabai jumlah polibag tanaman agar
merah memiliki pendapatan produksi dari usahatani pekarangan
yang tertinggi yaitu sebesar KRPL dapat ditingkatkan.
Rp.1.259.500 per musim tanam
dan Rp.390.000 per musim DAFTAR PUSTAKA
tanam. Biaya usahatani Fazri, S. 2012. Struktur dan
pekarangan Kawasan Rumah Distribusu Pendapatan pada
Pangan Lestari yang disubsidi Keluarga Miskin di Desa
lebih besar dibandingkan dengan Bunga Raya Kecamatan
biaya usahatani yang riil, biaya Bunga Raya Kabupaten Siak.
usahatani subsidi sebesar Skripsi Fakultas Pertanian
Rp.5.832.121 per musim tanam Universitas Riau. Pekanbaru.
atau Rp.343.066 per petani, Heriyanto. 2007. Distribusi
sedangkan biaya usahatani yang Pendapatan dan Pola
riil sebesar Rp.2.397.260 per Pengeluaran Rumah Tangga
musim tanam atau Rp.111.324 Masyarakat Nelayan Desa
per petani. Pendapatan kerja Penaga Kecamatan Teluk
keluarga usahatani pekarangan Bintan Kabupaten Bintan
KRPL berdasarkan biaya subsidi Provinsi Kepulauan Riau.
sebesar (Rp.134.006) per petani Pekanbaru. Jurusan
dan berdasarkan biaya riil Agribisnis Universitas Riau.
sebesar Rp.67.315 per petani. Petty, Z. 2010. Kontribusi Komoditi
2. Rata-rata kontribusi yang Kopra Terhadap Pendapatan
diberikan program KRPL Rumah Tangga Tani DI
terhadap pendapatan anggota Kabupaten Halmahera
kelompok KRPL di Kota Utara. Politeknik Pertanian
Pekanbaru adalah sebesar 2% Halmahera Utara. Tobelo.
atau Rp.50.773 per petani. Soekartawi, 1995. Analisis
Kontribusi tersebut berupa Usahatani. Universitas
penghematan konsumsi sayuran Indonesia (UI-Press). Jakarta.
rumah tangga. Kontribusi Suratiyah, K. 2003. Usaha Tani.
sumber pendapatan rumah
tangga adalah pendapatan suami, Diktat. Diterbitkan untuk
pendapatan istri, pendapatan Kalangan Sendiri. Program
usahatani pekarangan KRPL dan Studi Agribisnis. Skripsi
pendapatan lainnya (kiriman Jurusan Sosial Ekonomi
anak, kebun, pedagang, Pertanian Fakultas Pertanian
kontrakan dan kantin sekolah). UGM. Yogyakarta.

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai