ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT
(Studi Kasus Kecamatan Gunungkencana, Lebak-Banten)
Oleh: Dian Ahdiana (4441200043)
PENDAHULUAN pencaharian sebagai petani, dimana cabai
rawit adalah salah satu komoditas yang Latar Belakang dibudidayakan. Tetapi, dalam beberapa tahun Cabai rawit merupakan salah satu terakhir produksi cabai rawit di kecamatan komoditas sayuran unggulan negara dan gunungkencana mengalami memiliki nilai ekonomi yang cukup besar. penurunan.dimana pada tahun 2021 produksi Permintaan cabai rawit terus meningkat cabai rawit yang dihasilkan yaitu sebesar 34 setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya kuintal yang dipanen pada lahan seluas 3 jumlah penduduk dan berkembangnya hektar dan pada tahun 2022 mengalami industri yang membutuhkan bahan baku penurunan yang mencapai angka 25 kuintal cabai rawit. Cabai rawit merupakan yang dipanen pada lahan seluas 2 hektar komoditas hortikultura yang harus terus (Gunungkencana dalam angka 2023). dikembangkan guna memenuhi kebutuhan Menurunnya produksi cabai rawit di gizi masyarakat Indonesia serta Kecamatan Gunungkencana disertai dibudidayakan untuk memenuhi pendapatan menurunnya luas lahan cabai rawit yang ada para petani. dikarnakan para petani lebih memilih beralih Menurut Suratiyah (2008), Tujuan ke komoditas lain. Hal ini tentunya berkaitan, akhir dari usahatani keluarga adalah Para petani berasumsi bahwa keuntungan pendapatan keluarga petani, termasuk dalam budidaya cabai rawit sedikit kurang keuntungan, upah tenaga kerja keluarga dan menguntungkan sehingga pendapatan para modal sendiri. Pendapatan yang dimaksud petani juga ikut menurun Disisi lain, Dalam adalah selisih antara nilai produksi dikurangi menjalankan usahataninya para petani hanya dengan biaya yang dikeluarkan petani. melakukan perkiraan perhitungan Keberadaan usaha budidaya cabai rawit yang penerimaannya berdasarkan jumlah panen dikelola petani saat ini seharusnya dapat dan harga jualnya saja, Petani belum memberikan dampak positif terhadap menerapkan pencatatan input produksi serta peningkatan pendapatan petani, khususnya analisis pendapatan dari usahatani yang kesejahteraan keluarganya dilakukan sehingga tidak mengetahui seberapa besar hasil yang didapatkankan Gunungkencana merupakan salah serta tidak memiliki bahan evaluasi dalam satu kecamatan yang terletak di Kabupaten memanajemen keuangannya dalam Lebak,dengan luas wilayah sekitar 15,936.58 melakukan musim tanam berikutnya. km2, penduduk yang ada di kecamatan gunungkencana rata-rata bermata METODE PENELITIAN Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teknik Jenis penelitian deskriptif dengan sampling jenuh. Menurut (Hardani, pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dkk.2020). ciri utama dari jenis sampling dilakukan pada para pelaku usahatani cabai jenuh ini adalah seluruh anggota populasi rawit yang berlokasi di Kecamatan dijadikan responden, dan populasinya relatif Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Banten. kecil yaitu kurang dari 30 orang responden Serta pemilihan lokasi dilakukan secara atau yang ingin membuat dengan kesalahan sengaja (purposive sampling) di daerah yang sangat kecil. Maka dari itu, Dalam Kecamatan Gunungkencana, Lebak, Banten. penelitian ini akan diambil semua responden Waktu penelitian ini dilaksanakan dari keseluruhan anggota populasi yang pada bulan Februari 2024 sampai dengan berjumlah 17 orang pada pelaku usahatani bulan April 2024. cabai rawit dalam lokasi penelitian.
Instrumen Penelitian Operasional Variabel
Instrumen yang terdapat dalam Variabel-variabel yang digunakan penelitian ini yaitu seperangkat kuisioner dalam penelitian ini adalah produksi, terbuka dengan memberikan kesempatan penerimaan, pendapatan, serta biaya yang kepada responden untuk atau para pelaku meliputi biaya tetap dan biaya variabel. usahatani cabai rawit dapat menjawabnya Metode Analisis Data sesuai dengan kalimat sendiri. Dalam penelitian ini juga dibantu dengan alat tulis Analisis data yang digunakan dalam dan telepon genggam sebagai alat penelitian ini yaitu: (1) rumus biaya TC=FC dokumentasi. +VC, dimana TC :Biaya Total, FC :Biaya Tetap, VC : Biaya Variabel. (2) Penerimaan Metode Pengumpulan Data dengan rumus TR=PxQ, dimana TR: Total Metode pengumpulan data yang Penerimaan, P: harga, Q: jumlah. (3) dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan (1) Pendapatan dengan rumus 𝜋=TR–TC, Observasi yaitu pengumpulan data dengan dimana 𝜋: Pendapatan bersih, TR: Total mengamati langsung lokasi penelitian, (2) penerimaan, TC: Total biaya. (4) R/C ratio = Wawancara yaitu pengumpulan data dengan TR/TC, dimana R/C = Revenue Cost Ratio, cara melakukan tanya jawab secara langsung, TR: Total Penerimaan, TC: Total Biaya (3) Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data DAFTAR PUSTAKA yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis Suratiyah. (2008). Ilmu Usahatani. Jakarta: kepada responden, (4) Dokumentasi yaitu Penebar Swadaya. pengambilan data dengan pengambilan BPS Lebak. Kabupaten Lebak Dalam Angka dokumen baik itu dalam bentuk foto, video, 2023. Badan Pusat Statistik. atau pun lainnya. BPS Lebak. Kecamatan Gunungkencana Metode Penentuan Sampel Dalam Angka 2023. Badan Pusat Statistik