Anda di halaman 1dari 20

Pada tahun 2025 menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang unggul

Dalam penguasaan asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan neurosain


Melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi Keperawatan

Sistem Saraf Perifer

PROGARAM STUDI: Program D III Keperawatan

MATA KULIAH : Ilmu Biomedik Dasar

BEBAN STUDI: 4 SKS

KELAS: 1 Reguler C

ANGGOTA KELOMPOK : 1. Della Nur Anisya

P3.73.20.1.19.008

2. Safira Akhwat

P3.73.20.1.19.113

1|SISTEM SARAF PERIFER


DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2

KATA PENGANTAR..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................4
C. TUJUAN PEMBAHASAN............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sel Saraf Neuron..........................................................................................5


B. Pengertian Sistem Saraf.................................................................................................5
C. Pengertian Sistem Saraf Perifer......................................................................................5
D. Fungsi Sistem Saraf Perifer............................................................................................5
E. Bagian-bagian Sistem Saraf perifer................................................................................6
F. Kelainan Sistem saraf Perifer.......................................................................................12
G. Faktor Penyebab Kelainan Sistem Saraf Perifer...................................................
H. .......13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan...............................................................................................................................14

Daftar Pustaka..........................................................................................................................15

2|SISTEM SARAF PERIFER


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberi kami rahmat dan hidayah nya hingga saat
ini dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Saraf Perifer”. Makalah ini di susun
berdasarkan tugas dari dosen pembimbing Ilmu Biomedik Dasar.

Dalam penyusunan nya kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,oleh karena itu
kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua,dosen
pembimbing dan sumber-sumber yang terkait yang telah memberikan dukungan dan
kepercayaan yang begitu besar kepada kami.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini tidaklah sempurna,oleh karena nya
kami sangat antusias menyambut setiap kritik dan saran yang membangun agar makalah yang
kami susun semakin sempurna dan bermanfaat bagi banyak orang.

Bekasi, 26 Agusrus 2019

Penyusun

3|SISTEM SARAF PERIFER


BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sistem saraf terdiri dari 2 bagian utama yakni sistem saraf pusat dan juga sistem saraf
tepi (sering disebut sebagai sistem saraf perifer). Sistem saraf pusat meliputi bagian otak
dan juga bagian sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi meliputi bagian
atas sistem saraf somatik dan juga bagian sistem saraf otonom.

Sistem saraf sendiri memiliki tiga fungsi yang dianggap paling utama, yakni meliputi
menerima semua informasi yang ada di sekitarnya dalam bentuk suatu rangsangan atau
pun stimulus, kemudian digunakan untuk memproses semua informasi yang diterima,
serta digunakan untuk memberikan suatu tanggapan atau pun respon terhadap semua
rangsangan yang diberikan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari sistem saraf ?


2. Apa pengertian dari sistem saraf tepi ?
3. Apa fungsi dari saraf tepi ?
4. Apa bagian – bagian dari saraf tepi ?
5. Apa kelainan dari sistem saraf tepi ?
6. Apa faktor penyebab dari kelainan sistem saraf tepi ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem saraf


2. Untuk mengetahui pengertian sistem saraf tepi
3. Untuk mengetahui fungsi dari saraf tepi
4. Untuk mengetahui bagian-bagian dari saraf tepi
5. Untuk mengetahui kelainan dari saraf tepi
6. Untuk mngetahui faktor penyebab kelainan saraf tepi

4|SISTEM SARAF PERIFER


BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEL SARAF / NEURON
Sel saraf atau yang biasa kita sebut neuron adalah sel yang merupakan satuan kerja utama
dalam sistem saraf manusia. Sel Saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dari
suatu rangsangan (Stimulus). Sistem saraf dibentuk oleh jutaan sel saraf. Sifat unik dari sel
saraf yang peka terhadap rangsangan ini membuatnya berbeda dibandingkan banyak sel lain
di dalam tubuh. Sebuah sel saraf mempunyai satu badan sel yang mempunyai sitoplasma dan
juga mempunyai nukleus (inti sel).

 Reseptor yaitu alat penerima rangsangan berupa alat indera.


 Penghantar
impuls merupakan
bagian dari saraf itu
sendiri.
 Efektor yaitu
bagian yang merespon
rangsangan dari
penghantar impuls.
Bagian yang bertindak
sebagai efektor adalah
otot dan kelenjar.

1.Struktur dan
Bagian-Bagian Sel
Saraf/Neuron

5|SISTEM SARAF PERIFER


1. Badan Sel, yaitu bagian terbesar dari sel saraf (neuron). Fungsi dari badan sel yaitu
untuk menerima impuls dari dendrit dan kemudian meneruskannya ke akson. Badan
sel terdiri dari inti sel dan sitoplasma.
2. Dendrit, yaitu serabut sel saraf yang bentuknya bercabang-cabang dan berukuran
pendek. Bagian ini merupakan perluasan dari badan sel. Fungsi dari dendrit yaitu
untuk menerima serta menghantarkan impuls ke badan sel.
3. Akson, yaitu serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran dari badan sel
bagian sitoplasma. Akson disebut juga sebagai neurit. Fungsi dari akson yaitu untuk
menghantarkan
impuls saraf dari
badan sel ke
neuron atau
jaringan lainnya.
Setiap neuron
biasanya terdapat
satu akson.
4. Nukleus,
yaitu inti sel
saraf yang
berfungsi untuk
mengatur
aktivitas dari
neuron.
5. Sel
Schwann, yaitu
jaringan yang
berfungsi untuk
menyediakan makanan untuk akson serta proses regenerasi akson.
6. Selubung Mielin, yaitu selubung lemak yang tidak bisa menghantarkan impuls
(sebagai isolator). Fungsi dari selubung mielin yaitu untuk melindungi akson dari
benturan atau kerusakan.
7. Nodus Ranvier, yaitu bagian akson yang tidak terbungkus oleh selubung mielin.
Fungsi dari nodus ranvier yaitu untuk mempercepat transmisi impuls saraf.

B. PENGERTIAN SISTEM SARAF

6|SISTEM SARAF PERIFER


sel saraf atau neuron merupakan unit terkecil dalam proses pelaksanaan seluruh pekerjaan
sistem saraf. Sistem saraf berperan penting dalam proses iritabilitas pada anggota tubuh
secara menyeluruh.

Iritabilitas dapat membuat makhluk hidup dengan mudah menyesuaian diri dan juga
memberikan respon terhadap semua perubahan yang telah terjadi di lingkungan sekitarnya.

Jadi fungsi sistem saraf adalah untuk memberikan suatu tanggapan atau pun respon terhadap
semua rangsangan yang diberikan.

Sistem saraf merupakan organ yang kompleks membentuk sistem terdiri dari jaringan saraf.
Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh.Sistem saraf juga merupakan sistem informasi yang
terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya, menetukan respon, dan memberi
perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting demi keadaan
hemostasis

Hemostasis : pengaturan ketenagan internal dan pemeliharaan kondisi dalam tubuh meskipun
terjadi perubahn terhadap keadaan sekitar

B. PENGERTIAN SISTEM SARAF PERIFER

Sistem saraf perifer atau tepi memiliki 31 pasang saraf spinal, 12 pasang saraf kranial, dan
sistem saraf otonom.

Sistem saraf perifer atau sistem saraf tepi adalah bagian dari sistem saraf yang di dalam
terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke (sel saraf sensorik) dan dari (sel saraf
motorik) di sistem saraf pusat (SSP), yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang.
Sel-sel sistem saraf sensorik mengirimkan informasi ke Sistem saraf pusat dari organ-organ

7|SISTEM SARAF PERIFER


internal atau dari rangsangan eksternal. Sel-sel sistem saraf motorik tersebut membawa
informasi dari SSP ke organ, otot, dan kelenjar.

C. FUNGSI SISTEM SARAF PERIFER/TEPI

“Saraf tepi berfungsi sebagai penghubung antara saraf pusat (otak dan sumsum belakang)
dengan seluruh organ tubuh (organ dalam, mata, pendengaran, kelenjar keringat, kulit dan
otot - otot). Apabila saraf tepi mengalami kerusakan maka akan muncul gejala seperti
kesemutan, kebas, kram, dan kelemahan otot. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan
neuropati”(Manfaluthy-2017)

D. BAGIAN-BAGIAN DARI SISTEM SARAF PERIFER/TEPI

Saraf tepi dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf kranial dan sistem saraf otonom,berikut ini
pengertiannya.

1. Sistem Saraf Spinal

Terdapat 31 pasang saraf spinal yang keluar dari kanalis vetebra melalui foramina
intervetebra yang dibentuk oleh vetebra yang berdekatan.pengelompokan namanya sama
seperti nama vetebra yang berhubungan dengan saraf ini yaitu 8 servikal,12 torasik,5
lumbal,5 sakral, dan 1 koksigis.walaupun hanya terdapat 7 servikal vertebra ,tetapi terdapat 8
saraf spinal karena pasangan pertama keluar dari kanalis vertebra diantara tulang oksipital
dan atlas,serta pasangan ke-8 keluar dibawah vetebra servikal pertama.selanjutnya,saraf
diberi nama dan nomor vertebra seperti di atas.

Adapun ke 31 saraf spinalis, yaitu:

1. Nervus hipoglossus : Nervus yang mempersarafi lidah dan sekitarnya.


2. Nervus occipitalis minor : Nervus yang mempersarafi bagian otak belakang dalam
trungkusnya.
3. Nervus thoracicus : Nervus yang mempersarafi otot serratus anterior.
4. Nervus radialis: Nervus yang mempersyarafi otot lengan bawah bagian
posterior,mempersarafi otot triceps brachii, otot anconeus, otot brachioradialis dan
otot ekstensor lengan bawah dan mempersarafi kulit bagian posterior lengan atas dan
lengan bawah. Merupakan saraf terbesar dari plexus.
5. Nervus thoracicus longus: Nervus yang mempersarafi otot subclavius, Nervus
thoracicus longus. berasal dari ramus C5, C6, dan C7, mempersarafi otot serratus
anterior.
6. Nervus thoracodorsalis: Nervus yang mempersarafi otot deltoideus dan otot trapezius,
otot latissimus dorsi.
7. Nervus axillaris: Nervus ini bersandar pada collum chirurgicum humeri.
8. Nervus subciavius: Nervus subclavius berasal dari ramus C5 dan C6, mempersarafi
otot subclavius..

8|SISTEM SARAF PERIFER


9. Nervus supcapulari: Nervus ini bersal dari ramus C5, mempersarafi otot rhomboideus
major dan minor serta otot levator scapulae,
10. Nervus supracaplaris: Berasal dari trunkus superior, mempersarafi otot supraspinatus
dan infraspinatus.
11. Nervusphrenicus: Nervus phrenicus mempersyarafi diafragma.
12. Nervus intercostalis
13. Nervus intercostobrachialis: Mempersyarafi kelenjar getah bening.
14. Nervus cutaneus brachii medialis: Nervus ini mempersarafi kulit sisi medial lengan
atas.
15. Nervus cutaneus antebrachii medialis: Mempersarafi kulit sisi medial lengan bawah.
16. Nervus ulnaris: Mempersarafi satu setengah otot fleksor lengan bawah dan otot-otot
kecil tangan, dan kulit tangan di sebelah medial.
17. Nervus medianus: Memberikan cabang C5, C6, C7 untuk nervus medianus.
18. Nervus musculocutaneus: Berasal dari C5 dan C6, mempersarafi otot
coracobrachialis, otot brachialis, dan otot biceps brachii. Selanjutnya cabang ini akan
menjadi nervus cutaneus lateralis dari lengan atas.
19. Nervusdorsalis scapulae: Nervus dorsalis scapulae bersal dari ramus C5,
mempersarafi otot rhomboideus.
20. Nervus transverses colli
21. Nervus nuricularis: Nervus auricularis posterior berjalan berdekatan menuju foramen,
Letakanatomisnya: sebelah atas dengan lamina terminalis,
22. NervusSubcostalis: Mempersarafi sistem kerja ginjal dan letaknya.
23. Nervus Iliochypogastricus: Nervus iliohypogastricusberpusat pada medulla spinalis.
24. Nervus Iliongnalis: Nervus yang mempersyarafi system genetal, atau kelamin
manusia.
25. NervusGenitofemularis: Nervus genitofemoralis berpusat pada medulla spinalis L1-2,
berjalan ke caudal, menembus m. Psoas major setinggi vertebra lumbalis ¾.
26. Nervus Cutaneus Femoris Lateralis: Mempersyarafi tungkai atas, bagian lateral
tungkai bawah, serta bagian lateral kaki.
27. NervusFemoralis: Nervus yang mempersyarafi daerah paha dan otot paha.
28. NervusGluteus Superior: Nervus gluteus superior (L4, 5, dan paha, walaupun sering
dijumpai percabangan dengan letak yang lebih tinggi.
29. Nervus Ischiadicus: Nervus yang mempersyarafi pangkal paha
30. NervusCutaneus Femoris Inferior: Nervus yang mempersyarafi bagian (s2 dan s3)
pada bagian lengan bawah.
31. Nervus Pudendus: Letak nervus pudendus berdekatan dengan ujung spina ischiadica.
Nervus pudendus, Nervus pudendus menyarafi otot levator ani, dan otot perineum(ke
kiri / kanan ), sedangkan letak kepalanya dibuat sedikit lebih rendah.

2. Sistem Saraf Kranial

Sistem saraf kranial (sering disebut dengan sistem saraf sadar merupakan saraf yang
mempunyai peranan dalam mengatur semua gerakan yang memang dilakukan secara sadar.
Disini bisa diartikan karena di bawah kendali dari kesadaran diri kita sendiri. Seperti
misalnya saat kita mengambil gelas, tangan kita dalam keadaan sadar kalau memang ingin
mengambilnya.

Sistem saraf sadar bisa dibedakan menjadi 2 bagian yakni meliputi bagian sistem saraf
kepala dan juga bagian sistem saraf tulang belakang. Sistem saraf kepala sendiri terbentuk
karena adanya 12 pasang saraf yang berasal dari nuklei dipermukaan inferior otak sebagian
9|SISTEM SARAF PERIFER
saraf sensoris,sebagian saraf motorik,dan sebagian saraf campuran. Saraf kepala mempunyai
keterkaitan hubungan dengan bagian reseptor dan juga bagian efektor untuk bagian area
kepala.

Bagan 12 pasang saraf di sistem saraf kepala:

Nomor Nama Jenis Fungsi

Olfaktorius Menerima rangsang dari hidung kemudian


I Merupakan saraf
Sensoris menghantarkannya ke otak untuk diproses
indra penciuman sebagai sensasi bau

10 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R
Optik Menerima rangsang dari mata dan
II Merupakan saraf
Sensoris menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai
indra penglihatan persepsi visual

Menggerakkan sebagian besar otot mata (otot


superior,rekti media dan inferior,serta obliq
inferior),otot intrinsik(otot siliaris yang mengubah
III Okulomotor Motorik
lensa dan daya refraktifnya,serta otot sirkular iris
dan mengstriksi pupil) dan otot palpebra levator
yang mengangkat kelopak mata atas.

Menggerakkan beberapa otot mata,saraf ini


IV Troklearis Motorik
mempersarafi otot obliq superior.

Sensoris: Menerima rangsangan dari wajah untuk


V Trigeminus Campuran diproses di otak sebagai sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang(pengunyah).

Saraf ini mempersarafi otot rektus lateral bola


VI Abdusen Motorik
mata.

Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior


lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
VII Fasial Campuran
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk
menciptakan ekspresi wajah

Sensori sistem vestibular: Mempertahankan


Vestibulokoklearis/
postur dan keseimbangan tubuh
VIII Sensoris
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk
Auditorius
diproses di otak sebagai suara

Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior


IX Glosofaringeal Campuran lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

11 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R
Sensori: Menyampaikan impuls dari membran
yang melapisi struktur yang sama di otak
(menerima rangsang organ dalam)
Motorik:mempersarafi otot polos dan kelenjar
sekresi
X Vagus Campuran
faring,laring,trakea,jantung,esofagus,lambug,usu
halus, pankreas,eksokrim,kandung empedu,duktus
biliaris,limpa,ginjal,ureter,dan pembuluh darah di
rongga toraks juga abdomen( Mengendalikan
organ-organ dalam).

XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

Mengendalikan pergerakan lidah dan berfungsi


XII Hipoglossus Motorik
dalam proses menelan

3. Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom (sering disebut dengan sistem saraf tak sadar) yang bisa melakukan
aktivitas kerjanya secara otomatis, tanpa adanya kehendak dari bagian saraf pusat. Seperti
misalnya ialah gerak alat pencernaan, denyut jantung, dan juga proses pengeluaran keringat.

Efek aktivitas otonom terjadi cepat dan organ organ efektornya adalah sebagai berikut:

1. Otot polos (perubahan napas atau diameter pembuluh darah)


2. Otot jantung (perubahan kecepatan dan tekanan denyut jantung)
3. Kelenjar (meningkatkan atau menurunkan sekresi pencernaan)

Fungsi saraf otonom:


1. Stimulasi simpatis menyiapkan tubuh untuk mengatasi situasi yang penuh stress
dan menyenangkan,misal meningkatkan mekanisme pertahan pada saat marah dan
berada di lingkungan bersuhu ekstrim.Rentang status emosional juga
menyebabkan simulasi simpatis.Kelejar adrenal distimulasi untuk menyekresi
epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah.hormon ini meningkatkan dan
mempertahankan efek stimulasi simpatis.Stimulasi simpatis menggerakan tubuh
untuk fight(melawan) atau flight(menghindar)
2. Stimulasi parasimpatis memiliki kecenderungan untuk memperlambat proses
tubuh kecuali pencernaan dan absorpsi makanan serta fungsi sistem
genitourinarius.Normalnya kedua sistem ini bersama sama mempertahankan
denyut jantung yang teratur,suhu tubuh yang normal,lingkungan internal yang
sesuai denga lingkungan eksternal disekitarnya.
12 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R
Efek sistem saraf otonom
Sistem kardiovaskular

 Situmalsi simpatis

1. Mempercepat bangkita nodus sino-atrial di jantung,meningkatkan denyut jantung.


2. Mendilatasi arteri koroner,meningkatkan suplai darah ke otot jantung.
3. Mendilatasi pembulu darah yang memperdarahi otot rangka,meningkatkan suplai
oksigen dan materi nutrisi serta menyingkirkan sisa metabolisme,dengan demikian
dapat meningkatkan kapasitas otot untuk bekerja.
4. Meningkatkan tahanan perifer dan tekanan darah dengan mengonstriksi arteri
kecil dan arteriol di kulit.dengan cara ini peningkatan suplai darah tersedia untuk
jaringan yang sangat aktif,seperti otot rangka,jantung dan otak.
5. Mengontriksi pembuluh darah dikelenjar sekresi sistem pencernaan.kontriksi ini
meningkatkan volume darah yang tersedia untuk sirkulasi pembuluh darah yang
berdilatasi.
6. Mempercepat koagulasi darah karena bersifat vasokonstriksi.

 Stimulasi parasimpatis

1. Menurunkan denyut jantung


2. Mengonstriksi arteri koroner sehingga mengurangi suplai darah ke otot jantung.

Sistem Respirasi

 Stimulasi simpatis
1. Relaksasi otot dan dengan demikian mendilatasi saluran napas,khususnya
bronkiolus sehingga memungkinkan jumlah udara yang besar masuk ke dalam
paru setiap inspirasi.
2. Meningkatkan frekuensi respirasi.
3. Peningkatan asupan oksigen dan keluaran karbon dioksida untuk berhadapan
dengan fight or flight.

 Stimulasi parasimpatis
Menghasilkan kontraksi otot polos dalam dinding saluran napas(bronkiolus dan bronkus)

Sistem pencernaan dan perkemihan

 Stimulasi simpatis
1. Hati meningkatkan konversi glikogen menjadi glukosa sehingga membutuhkan
lebih banyak karbohidrat untuk memberikan energi.
2. Usus halus dan lambung kontraksi otot polos (peristaltik) dan penurunan sekresi
getah pencernaan,memperlambat pencernaan dan absorpsi makanan,serta
peningkatan tonus otot sfingte.
13 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R
3. Kelenjar adrenal distimulsi untuk menyekresikan adrenalin dan noradrenalin yang
meningkatkan dan mempertahankan stimulasi simpatis.
4. Sfingter uretra dan anal. Tonus otot sfingter menungkat sehingga
menghambatberkemih dan defekasi.
5. Relaksasi kandung kemih
6. Peningkatan laju metabolisme

 Stimulasi Parasimpatis

1. Hati.peningkatan konversi (pengubahan)glukosa menjadi glikogen dan sekresi


empedu
2. Lambung dan usus halus. Peningkatan motilitas dan sekresi disertai laju
[encernaan dan absorpsi makanan.
3. Pankreas.peningkatan sekresi getah pankreas dan hormon insulin.
4. Sfingter uretra dan anal. Relaksasi sfingter uretra interna disertai kontraksi otot
dinding otot rektum menyebabkan terjafi defekasi . Selain itu,terjadi relaksasi
voluntir sfingter eksternal uretra dan anal.

Mata

 Stimulasi simpatis

1. Kontraksi serat otot yang berada di sekeliling iris dan dilatasi pupil
2. Retraksi otot palpebra levator
3. Mata terbuka lebar dan menunjukan ekspresi mata saat terjaga atau senang

 Stimulasi parasimpatis

1. Kontraksi serat otot sirkular iris yang menyebabkan kontraksi pupil


2. Kelopak mata cenderung tertutup, menunjukkan mata mengantuk.

Kulit

 Stimulasi simpatis

1. Peningkatan sekresi keringat yang menyebabkan peningkatan panas yang hilang


dari tubuh
2. Kontraksi pili arektor(otot di folikel rambut kulit)yang menyebabkan bulu kuduk
tampak berdiri
3. Konstriksi pembuluh darah perifer meningkatkan suplai darah ke organ aktif(otot
jantung dan rangka)

 Tidak ada saraf parasimpatis yang mempersarafi kulit. Sebagian serat simpatis
bersifat adrenergik(vasokonstriksi) dan sebagian bersifat kolinergi(vasodilatasi).

Susunan dari bagian saraf otonom dibagi menjadi 2 bagian yaitu susunan saraf
simpatis(keluar dari torakolumbal) dan juga susunan saraf parasimpatis (keluar dari kranial
sakral). Perbedaan yang mendasar mengenai struktur antara saraf simpatis dan juga saraf
parasimpatetik bisa ditemukan pada posisi ganglion. Saraf simpatis mempunyai ganglion

14 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R
yang bisa ditemukan di sepanjang bagian tulang punggung yang melekat secara langsung
pada bagian sumsum tulang belakang.

Saraf otonom dibagi beberapa macam dan masing-masingnya tersebut mempunyai


sifat yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, seperti manusia. Berdasarkan dari
karakteristik kerjanya, sistem saraf otonom ini dibagi menjadi dua macam saraf yakni saraf
simpatik dan saraf parasimpatik. Masing-masing saraf tersebut bisa bekerja pada organ yang
sama, tetapi kerjanya dilakukan dengan saling berlawanan atau antagonis.

 Sistem Saraf simpatik

Sistem saraf ini ada di bagian depan tulang rusuk belakang dengan mempunyai pangkal di
sumsum tulang belakang (medulla spinalis) yang ada di depan dada serta pinggang. Saraf
inilah yang dinaman dengan saraf torakolumbar. Sebab, saraf preganglion keluar yang
asalnya dari tulang belakang toraks dimulai dari 1 hingga ke 12. Di dalam sistem simpatik
mempunyai 25 pasang ganglio/ yang menjadi simpul pada sumsum tulang belakang.

Pada umumnya sistem saraf simpatik berfungsi untuk bisa memacu kerja organ dalam tubuh,
namun ada juga sejumlah yang bisa menghambat kerja pada organ tubuh itu.

Fungsi saraf simpatik, diantaranya :

 Memperbesar bronkus
 Memperbesar pupil mata
 Memperbesar ereksi
 Mempercepat detak jantung
 Menghambat sekresi empedu
 Memperlambat kerja pencernaan
 Menurunkan tekanan darah
 Meningkatkan sekresi adrenalin
 Menghambat kontraksi pada kantung seni

 Sistem Saraf Parasimpatik


15 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R
Sistem saraf parasimpatik ialah suatu saraf yang mempunyai pangkal pada sumsum
tulang belakang sebagai lanjutan dari medulla oblongata. Sistem tersebut dikenal sebagai
sistem saraf kranosakral di sebabkan saraf preganglion keluar pada otak dan juga dari sacral.
Saraf parasimpatik ini terdiri atas jarring-jaring yang mempunyai keterhubungan dengan
ganglion yang sudah menyebar di selurh tubuh.

Fungsi dari saraf tersebut berlawanan dengan saraf simpatik sebab pada saat saraf simpatik
mempercepat dari kerja organ tubuh namun saraf parasimpatik tersebut malah memperlambat
dari kerja organ tubuh. Nah, hal ini lah yang dihasilkan pada fungsi keduanya sehingga saling
berlawanan, maka organ yang terdapat di dalam tubuh ini menjadi normal serta seimbang.

Fungsi dari saraf parasimpatik, diantaranya :

 Memperkecil pupil mata


 Memperkecil bronkus
 Merangsang eraksasi
 Meningkatkan tekanan darah
 Menghambat adrenalin
 Meningkatkan sekresi empedu
 Mempercepat kontraksi pada kantung seni
 Menghambat organ pencernaan
 Menghambat detak jantung

7. Kelainan Pada Sistem Saraf Perifer

Jenis Neuropati Perifer

Neuropati perifer dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

 Mononeuropati. Cedera hanya pada salah satu saraf tepi.


 Neuropati motorik. Gangguan pada saraf yang mengontrol gerakan tubuh.
 Neuropati sensorik. Gangguan pada saraf yang mengirim sinyal sensasi seperti
sensai sentuhan, suhu, atau nyeri.
 Neuropati otonomik. Cedera pada saraf otonom, yaitu saraf yang mengontrol proses
tubuh yang bekerja secara otomatis (tanpa perintah), seperti saluran pencernaan,
kandung kemih, atau tekanan darah.

Gejala Neuropati Perifer

Gejala neuropati perifer bervariasi, tergantung pada saraf yang terkena gangguan.

 Mononeuropati
o Penglihatan ganda atau sulit fokus, kadang disertai sakit pada mata.
o Kelumpuhan pada salah satu sisi wajah pada Bell’s palsy.
o Nyeri tungkai.
o Jari tangan terasa lemah atau kesemutan pada carpal tunnel syndrome.

 Neuropati motorik
16 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R
o Kedutan.
o Kram atau lemah otot, hingga kelumpuhan pada satu otot atau lebih.
o Kaki yang lunglai dan tampak jatuh saat berjalan (foot drop).
o Penurunan massa otot (atrofi otot).

 Neuropati sensorik
o Mudah merasa sakit meski hanya tersentuh sedikit (alodinia).
o Nyeri seperti tertusuk atau terasa panas, yang biasanya terjadi di kaki.
o Kesemutan.
o Ketidakmampuan dalam merasakan perubahan suhu, terutama di kaki.
o Gangguan dalam keseimbangan atau koordinasi gerak tubuh (ataksia
sensorik).

 Neuropati otonomik
o Detak jantung cepat (takikardia) meski saat beristirahat.
o Disfagia atau sulit menelan.
o Perut kembung.
o Sering bersendawa.
o Mual.
o Sembelit atau diare di malam hari.
o BAB yang sulit dikontrol (inkontinensia tinja).
o Beser atau sering buang air kecil.
o Tubuh jarang berkeringat, atau sebaliknya terus-menerus berkeringat.
o Gangguan fungsi seksual, seperti disfungsi ereksi.
o Hipotensi ortostatik.

8. Faktor penyebab Kelainan Pada Sistem Saraf Perifer

Berikut ini faktor-faktor penyebab kelainan pada sistem saraf perifer:

 Diabetes.
 Infeksi bakteri atau virus, misalnya HIV, cacar, difteri, kusta, dan hepatitis C.
 Penyakit autoimun, seperti sindrom Guillain-Barre, lupus, sindrom Sjogren, dan
rheumatoid arthritis.
 Faktor genetik, misalnya penyakit Charcot-Marie-Tooth.
 Hipotiroidisme.
 Kekurangan vitamin B1, B6, B12, dan vitamin E.
 Penyakit liver.
 Gagal ginjal.
 Peradangan pembuluh darah (vaskulitis).
 Penumpukan protein amiloid di dalam jaringan atau organ tubuh (amiloidosis).
 Kerusakan saraf, misalnya akibat cedera atau efek samping operasi.
 Kanker darah multiple myeloma.
 Kanker kelenjar getah bening atau limfoma.
 Keracunan merkuri atau arsenik.
 Kecanduan alkohol.
 Efek samping penggunaan obat dalam jangka panjang, antara lain antibiotik
(nitrofurantoin dan metronidazole), obat kemoterapi untuk kanker usus, obat
antikonvulsan (misalnya phenytoin), thalidomide, dan amiodarone.

17 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R
BAB 3

Penutup

kesimpulan

18 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R
Sistem saraf merupakan organ yang kompleks membentuk sistem terdiri dari jaringan
saraf. berfungsi menerima data, mengolahnya, menetukan respon, dan memberi perintah
ke setiap organ tubuh.

Sistem saraf perifer atau sistem saraf tepi adalah bagian dari sistem saraf yang di
dalam terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke (sel saraf sensorik) dan dari (sel
saraf motorik) di sistem saraf pusat (SSP), yang terletak di luar otak dan sumsum tulang
belakang. berfungsi sebagai penghubung antara saraf pusat (otak dan sumsum belakang)
dengan seluruh organ tubuh.Bagian-bagian dari sistem saraf perifer yaitu: sistem saraf
spinal,sistem saraf kranial,sistem saraf otonom.

Neuropati perifer dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: Mononeuropati,Neuropati


motorik,Neuropati sensorik,Neuropati otonomik.

Faktor penyebab Kelainan Pada Sistem Saraf Perifer:

•Diabetes.

•Infeksi bakteri atau virus, misalnya HIV, cacar, difteri, kusta, dan hepatitis C.

•Penyakit autoimun, seperti sindrom Guillain-Barre, lupus, sindrom Sjogren.

•Faktor genetik, misalnya penyakit Charcot-Marie-Tooth.

•Hipotiroidisme.

•Kekurangan vitamin B1, B6, B12, dan vitamin E.

•Penyakit liver.

DAFTAR PUSTAKA

Nurachmah ,Elly.Dasar- Dasar Anatomi Dan Fisiologi:ELSEVIER 2016

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-saraf-pusat-dan-saraf-tepi
19 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R
http://www.markijar.com/2019/01/sistem-saraf-pada-manusia-lengkap.html

http://www.koran-jakarta.com/jaga-fungsi-saraf-tepi-untuk-cegah-neuropati/

https://id.wikipedia.org/wiki/Saraf_kranial

https://www.google.com/search?q=sistem+saraf+simpatik+dan+parasimpatik&safe=strict&sour
ce=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiRkrqRsJ7kAhUs6XMBHfYWCGEQ_AUIESgB&biw=1366
&bih=608#imgrc=rSAj7fXCFNJu3M:

https://www.biologi.co.id/sistem-saraf-tak-sadar-otonom-pengertian-macam-dan-fungsinya-
terlengkap/

20 | S I S T E M S A R A F P E R I F E R

Anda mungkin juga menyukai