Bahan Ajar Patologi Keperawatan
Bahan Ajar Patologi Keperawatan
DEFINISI PATOLOGI
Pengertian :
Ilmu yg mempelajari penyakit
Meliputi pengetahuan & pemahaman perubahan fungsi &struktur pd penyakit
Sejarah Patologi :
Pemeriksaan makroskopik
Era Morbid Anatomi
Rokitansy & Aschoff, Jerman (abad 19)
Melakukan dokumentasi rartusan hasil autopsi, & menghubungkannya dg tanda &
gejala klinik px, serta riwayat dari bbg macam jenis penyakit.
Pemeriksaan mikroskopik
Penggunaan mikroskop u/ mempelajari jar. yg sakit (1800)
Penyakit timbul melalui proses Spontaneus
Belum dikenal adanya virus, bakteri, radiasi ion, bahan karsinogenik dll
Mikroskopik & Patologi seluler
Rudolf virchow 91821-1902)
Sel bag. Terkecil tubuh man tdp perubahan seluler pd jar yg sakit
Patologi seluler
Dasar biokimia dari kelainan kongenital & kanker
Perubahan nukleotid tunggal dalam genomik DNA sbg hasil sintesis gen yg rusak, yg
merupa lesi utama pd st peny ttt
Sejarah Patologi :
1. Antonio Beniven (1440 – 0503)
Menerangkan penyakità hasil bedah mayat 20 kasus = Bapak PA
2. Batista Morgagni (1628 – 1771)
Memasukkan konsep PA sec Ilmiah kedalam praktek pengobatan
3. Mattew Baille ( 1761 – 1821)
Orang pertama menuliskan PA sec sistematis & terperinci
4. Bichat (1771 – 1802)
Pertama tanpa mikroskop manarik kesimpulan bahwa tubuh terdiri atas jaringan
Pembagian Patologi :
* Hispatologi : Mempelajari & mendiagnosa peny dr hasil pemeriksaan jar.
Contohnya : Biopsi, eksterpasi
* Sitopatologi : Mempelajari & mendiagnosa peny dr hasil sel tubuh
Contohnya : digunakan untuk mendiagnosis keganasan spt.
Skrining kanker servix uteri dan mamae
* Hematologi : Mempelajari kelainan seluler & bbg komp pembekuan darah
* Milkrobiologi : Mempelajari peny. Infeksi dan organisme.
* Imunologi : Mempelajari mekanisme pertahanan yg spesifik dr tubuh man.
* Patologi kimiawi : Mempelajari & mendiagnosa peny dr hasil perubahan kimiawi
jar & cairan
* Patologi Genetik : Mempelajari kelainan kromosom & gen
* Toksikologi : Mempelajari pengaruh racun yg diket. Dicurigai
* Patologi Forensik : Aplikasi Patologi u/ tuj yg legal
Patologi meliputi :
Patologi umum
Penyebab, mekanisme, kerakteristik peny. : kelainan kongenital, radang,
tumor,degenerasi
Patologi sistemik
Penjelasan berbagai pengaruh dr peny ttt thd setiap organ
Penyakit adalah :
Perubahan dalam individu yg menyebabkan parmeter kes, mereka berubah diluar batas-batas
normal
Suatu keadaan abnormal yg menyebabkan hilangnya kondisi normal yg sehat.
Penyakit : Interaksi antara host & lingkungan
Patologi dibagi menjadi 3 macam ilmu : PATOLOGI ANATOMI, PATOLOGI KLINIK dan
PATOLOGI FORENSIK.
Patologi Anatomi mempelajari berbagai penyakit melalui sel dan jaringan tunuh, serta
melihat langsung keadaan organ yang sakit, misalnya melihat dan memeriksa secara langsung
adanya tumor dan menentukan jenis tumor tersebut. Biasanya ini berhubungan erat dengan
bagian bedah.
Patologi forensic mempelajari tentang jenazah, baik mengenai cara, waktu dan sebab
kematian, maupun hal-hal lain yang berhubungan dengan masalah criminal. Dalam hal ini
banyak sekali berhubungan dengan kedokteran dan kehakiman.
Dalam kuliah ini akan dibahas lebih mendalam mengenai PATOLOGI KLINIK.
2. KIMIA KLINIK : mempelajari tentang kimia yang ada alam darah, misalnya : gula darah,
kolesterol darah, asam urat darah dsb.
LABORATORIUM :
Untuk mendapatkan hasil laboratorium yang ideal, maka ada beberpa tahapan yang harus kita
lalui yaitu : TAHAP PRA ANALITIK, TAHAP ANALITIK, dan TAHAP POST ANALITIK.
Tahap ini dimulai dari adanya permintaan akan pemeriksaan laboratorium hingga sample
yang akan diperiksa memasuki laboratorium.
Dalam tahapini diperlukan kerjasama dengan petugas medis yang lain yang berada diluar
laboratorium seperti perawat ruangan.
Tahap ini meliputi 2 aspk yaitu : PERSIAPAN PENDERITA, dan PENGAMBILAN
SAMPEL.
Persiapan penderita misalnya : puasa, obat-obat yang harus dan tidak boleh diminum, serta
persiapan-persiapan khusus lainnya jika ada.
Pengambilan sample yang akan kita bahas dalam kuliah ini meliputi sample darah, urine,
faeces, sputum dan secret vagina dan uretra. Sedangkan untuk pengambilan sample cairan
tubuh yang lainnya, biasanya dilakukan sendiri oleh para dokter spesialisnya masing-masing,
seperti cairan bronkus, cairan lambung, cairan otak, dsb.
TAHAP ANALITIK :
Tahap ini dimulai dari datangnya sample kelaboratorium kemudian diproses dan dilakukan
pemeriksaan sampai mengeluarkan hasil. Tahap ini selalu menjadi perhatian, dan
memerlukan biaya yang mahal, terutama dengan adanya upaya otomatisasi peralatan yang
ada. Dalam hidup ini termasuk kalibrasi alat, penggunaan larutan control, larutan standard
dan dilakukannya quality control baik eksternal maupun internal.
TAHAP POST ANALITIK :
Tahap ini meliputi pelaporan hasil dari alat kedalaman lembaran hasil, dan interpretasi hasil
dari dokter yang berwenang.
DARAH :
1. bila volume darah yang dibutuhkan kurang dari 0,5 cc maka pengambilan dilakukan pada
darah kapiler, yaitu dengan melakukan penusukan pada : ujung jari ke tangan ke 2,3, dan 4,
atau pada cuping telinga dengan memakai lancet steril yang diposable ( sekali pakai )
2. bila volume darah yang dinutuhkan lebih dari 0,5 cc, maka pengambilan dilakukan dari
darah vena yang dekat dengan kulit. Setelah dilakukan pembendungan pada lengan atas,
kemudian dilakukan proses disinfeksi pada daerah lipatan siku dibawah bendungan
selanjutnya darah diambil dari vena yang ada didaerah tersebut. Apabila penderita dalam
keadaan terinfus, pengambilan darah dilakukan pada lengan yang kontra lateral.
ANTIKOAGULANT :
Untuk mencegah supaya darah tidak membeku dapat diberikan anticoagulant pada sample
darah yang kita ambil.
Macam anticoagulant yang paling sering kita jumpai adalah :
1. Na EDTA :
Biasanya dipakai apabila akan dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Inipun sebaiknya tidak
lebih dari 2 jam setelah pengambilan, supaya sel darah tidak berubah bentuk.
Perbandingan pemberian anticoagulant adalah : 1 mg Na EDTA untuk 1cc darah.
2. Na F :
biasanya anticoagulant jenis ini dipakai untuk mengawetkan kadar glukosa darah.
3. heparin :
dipakai bila darah yang diambil akan dilakukan pemeriksaan gas darah atau Hematokrit
( HCT atau PVC ).
4. Na sitras 3,8% :
Biasanya dipakai untuk pemeriksaan faal hemostosis ( faal koagulasi ), dan pembuatan
plasma darah. Perbandingannya ialah : 1 volume sitras dicampur dengan 9 vol darah.
Darah diambil setelah kemudian ditampung dalam tempat yang bersih, kering, dan jangan
lupa diberi label tentang nama, nomer registrasi, dan pemeriksaan yang diminta.
Pengiriman kelaboratorium bila memerlukan waktu lama hendaknya diberi es batu untuk
pendinginan.
URINE :
Urine sesaat :
Urine yang ditampung sewaktu-waktu tanpa ada persiapan apapun.
Misalnya pada pemeriksaan narkoba.
Urine pagi :
Urine yang ditampung pada pagi hari ketika penderita kencing untuk yang pertama kalinya.
Biasanya penderita tidur sekitar pukul 10 malam setelah meminum segelas air putih,
kemudian besok pagi ketika bangun kencing sekitar pukul 4 pagi urine ditampung.
Urine 24 jam :
Penderita kita tampung urinenya selama 24 jam.
Misalnya : mulai hari ini jam 7 pagi penderita disuruh kencing kemudian dibuang, setelah itu
setiap dia kencing ditampung hingga besoknya pukul 7 pagi, dan saat itu penderita disuruh
kencing lagi dan ikut ditampung. Jangan lupa memberi pengawet yaitu asam borat, atau
dimasukkan lemari es.
Tempat penampungan urine harus bersih dan erring. Jangan lupa memberi label tentang :
nama penderita, nomer register, dan pemeriksaan yang dikehendaki. Bila hendak dilakukan
kultur harus ditampung dalam wadah yang steril.
TINJA :
Ambil sebesar ujung ibu jari dan ambil pada bagian tengah/mencurigakan, dan ditampung
dalam wadah yang bermulut lebar, bertutup uliran, bersih, dan kering. Jangan lupa
memberikan label tentang nama pasien, nomer register, tanggal pengambilan, dan jenis
pemeriksaan yang dikehendaki.
Tinja yang diambil jangan dibungkus dengan kertas tissue, dan penderita jangan diberi obat
urus-urus. Kalu tidak bisa buang air besar diapakan???????
SPUTUM :
Cara penampungan : penderita kumur, kemudian berdiri/duduk condong kedepan, dan tarik
nafas dalam kemudian batuk yang kuat. Bila perlu rangsang batang tenggorok dengan lidi
kapas. Tampungnya sebanyak 3-5cc.
Setelah ditampung buat sediaan : oose pijar didinginkan, kemudian ambil bagian yang
dicurigai, dan dioleskan dengan rata pada obyek glass sebesar lebih kurang 2-3 cm
Keringkan pada suhu kamar, kemudian difiksasi dengan cara melewatkan 3 kali, setiap kali 3-
5 detik diatas api pengecatan secara ZIEHL NIELSON, kemudian kirim kotak es.
Persiapan penderita :
# berhenti minum obat H-1
# dilakukan pada pagi hari sebelum kencing.
# untuk wanita dilakukan sebelum atau sesudah haid.
URETHRA : bersihkan lubang kemaluan dengan lidi kapas yang dinasahi saline.
Urut penis dari pangkal ke ujung, secret yang keluar dioleskan pada obyek glass, kemudian
diratakan dengan oose.
VAGINA : dalam posisi gynaecologis, speculum dibuka, dan diambil dengan lidi kapas pada
daerah endocervix, kemudian dioleskan pada obyek glass.
Kuman gonorrhea : berbentuk biji kopi, warna merah, terdapat pada infra/ekstra sel.