Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR NUSANTARA

SEHAT INDIVIDU UPTD PUSKESMAS


MELONGUANE KABUPATEN
KEPULAUAN TALAUD PROVINSI
SULAWESI UTARA
Gordianus Lelang Wejak, S.Farm, Apt– NSI
Periode 2 Tahun 2017

Melonguane, 01 Oktober 2019


I. IDENTITAS
Nama : Gordianus Lelang Wejak, S.Farm, Apt.
NRPK : 18.7.0500787
Jenis Tenaga Kesehatan : Apoteker
Tempat, Tanggal Lahir : Paulolo, 10 Mei 1990
Alamat e-mail : gordianuslelang_wejak@yahoo.com
Asal Institusi Pendidikan : Universitas Setia Budi Surakarta
Asal Domisili : Lembata, Nusa Tenggara Timur

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS :


Nama Puskesmas Penugasan : UPTD Puskesmas Melonguane
Status Akreditasi Puskesmas : Dasar
Jumlah Nakes di Puskesmas : 45 Orang, 31 ASN dan 14 Non ASN (Termasuk Penempatan
Pustu dan Poskesdes)
Jumlah Anggota NST di PKM : 0 Orang
Jumlah Anggota NSI di PKM : 6 Orang

Fasilitas yang disediakan Puskesmas :


a. Tempat Tinggal : Rumah Dinas
b. Sumber Listrik : Pasca Bayar (Token)
c. Sumber Air Bersih : Air Sumur Gali
d. Jaringan Internet : Ada (jaringan 4G, sinyal kurang stabil)
e. Jaringan Telepon : Telkomsel (sinyal kurang stabil)
f. Transportasi : Motor Dinas ( jenis motor bebek merek Smash 110)

Perilaku Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas yang perlu diubah:


1. Sering minum-minuman keras (alkohol)
2. Persalinan dilakukan dirumah dan ditolong oleh dukun
3. Membuang sampah sembarangan
4. Merokok didalam dan diluar rumah
5. Penderita Hipertensi tidak minum obat teratur
6. Penderita TBC tidak minum obat teratur
7. Ibu tidak memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya
8. Orang tua bayi dan balita sering memberikan MP-ASI tidak sesuai dengan usia anak
9. Remaja putri jarang mengkonsumsi tablet tambah darah (ttd)
10 Penyakit Terbanyak :

Sumber : Data Sekunder UPTD Puskesmas Melonguane Tahun 2018


PUSKESMAS MELONGUANE
JENIS
ICD X KET.
PENYAKIT JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGST SEPT OKTO NOV DES

J06.9 Ispa 307 257 170 207 118 62 149 99 65 145 135 120 1834

K3.0 Dyspepsia 50 45 35 52 47 11 30 40 35 54 52 54 505

I10 Hipertensi 35 40 42 65 66 29 57 69 53 65 67 62 650


Diabetes
T89 Melitus 17 16 16 15 19 9 15 11 9 20 24 21 192

L20 Dermatitis 17 15 14 10 15 27 20 27 9 21 23 25 223

M79.2 Neuralgia 15 14 13 21 19 11 18 4 4 9 12 11 151

J03 Tonsilitis 15 10 12 14 24 10 17 34 21 38 36 30 261

E78.5 Dislipidemia 14 8 12 16 19 9 22 15 8 12 15 12 162

A09 Gea 12 7 8 8 15 6 15 10 6 20 9 6 122

J11 CC 8 5 7 13 17 10 10 7 6 10 11 12 116

10 Penyebab Kematian Tertinggi :

No Penyebab Kematian L P Jumlah

1 Penyakit Jantung Koroner 1 - 1

2 No Data

3 No Data

4 No Data

5 No Data

6 No Data

7 No Data

8 No Data

9 No Data

10 No Data

Jumlah Total 1 - 1

Sumber : Profil UPTD Puskesmas Melonguane Tahun 2018


Pelaksanaan PIS PK :

No Kegiatan Keterangan

1 Sosialisasi PIS PK dari Dinas Sudah dilakukan sosialisasi dan pelatihan


Kesehatan

2 Pendataan Keluarga Sehat Telah dilakukan pendataan 100% (2455 KK)


penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Melonguane tahun 2018 dengan total jumlah
KK yang menjadi lokus sebanyak 100% (10
desa dan 3 Kelurahan)

3 Intervensi Hasil Pendataan  Intervensi awal dilakukan langsung setelah


ditemukan masalah dilapangan seperti
didapatnya pasien terduga TB (suspect TB)
langsung segera dirujuk ke Puskesmas,
begitu juga dengan bayi dan balita yang
menderita gizi buruk serta ibu hamil yang
belum memeriksakan dirinya ke fasilitas
kesehatan terdekat dan lain-lain dengan
persentase 97,8% pada 2403 KK yang telah
terdata
 Intervensi lanjut sementara telah dilakukan
dengan persentase 5,9% pada 145 KK

4 Entry Data Hasil Pendataan Data untuk tahun 2018 telah di input ke
Aplikasi Keluarga Sehat sebanyak 97,8%
(2403 KK) dan sedang dalam proses
penyesuaian data kembali (cross check data)
di tahun 2019

5 Sosialisasi KS Telah dilakukan sosialisasi Keluarga sehat


melalui rapat Lokakarya Mini Lintas Sektor

6 Pemanfaatan KS Hasil Pendataan Keluarga sehat sudah


dimanfaatkan tiap program untuk membuat
prioritas masalah program dan me-refresh
data khususnya data masalah akses jamban,
Rokok, dan kepemilikan kartu JKN.

II. TUGAS INDIVIDU


URAIAN TUGAS YANG
PERIODE DITETAPKAN KEPALA DESKRIPSI TUGAS

PUSKESMAS

Tahun Penugasan 2017- Apoteker - melakukan pengelolaan


2019 sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai
- melakukan pelayanan
farmasi klinik
- melakukan tugas UKM
rutin farmasig tugas
kefarmasian (pengawasan
toko obat dan pemberian
obat cacing)

III. TARGET DAN CAPAIAN KINERJA NSI


(Capaian kinerja terkait profesi dan jabatan/tanggungjawab selama di puskesmas penugasan)
PENCAPAIAN KINERJA
TARGET
NO INDIKATOR KINERJA
(%)
2017 2018 2019

Pengelolaan sediaan farmasi dan


1 100 % 70 % 80% 85%
bahan medis habis pakai

2 Pelayanan farmasi klinik 100 % 72% 85% 88%

IV. BEFORE & AFTER PENEMPATAN NSI (TENAGA KESEHATAN FARMASI)


Sebelum Penempatan NSI Setelah Penempatan NSI

1 UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan)

Kurang memadainya jumlah tenaga Jumlah tenaga apoteker tercukupi di


kefarmasian di puskesmas, karena belum Puskesmas Melonguane dengan rata rata
adanya apoteker di Puskesmas pasien per hari 50 pasien dan sudah sesuai
Melonguane sesuai dengan PMK 74 dengan rasio di PMK 74 tentang standar
tentang standar pelayanan kefarmasian di pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Puskesmas dimana harus tersedianya
tenaga apoteker
Gudang persediaan obat tidak tertata Gudang persediaan obat sudah tertata
dengan standar penyimpanan obat, belum dengan standar penyimpanan obat dan
adanya ruangan yang ber AC untuk ruangan yang ber AC untuk penyimpanan
penyimpanan obat obat
Pengawasan penggunaan Obat Pengawasan penggunaan obat psikotropika
psikotropika masih kurang dan dan peyimpanan obat psikotropika sudah
penyimpanan masih belum baik baik

Tidak adanya SOP pelayanan kefarmasian Apoteker dan tenaga kefarmasian membuat
di apotek puskesmas SOP pelayanan kefarmasian di apotek
sebagai acuan dalam melakukan setiap
pelayanan kefarmasian

Penggunaan antibiotic masih tinggi pada Penggunaan antibiotic pada ISPA, analgetik
ISPA dan penggunaan analgetik injeksi injeksi pada myalgia sudah berkurang dan
pada myalgia serta adanya penggunaan penggunaan obat rasional terus diterapkan
obat yang tidak rasional
2 UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)

Belum optimalnya pelayanan penyuluhan Apoteker berkolaborasi dengan petugas


mengenai penggunaan obat dan kesehatan lainnya mulai aktif melakukan
penyimpanan obat di rumah pada saat penyuluhan secara rutin di Posyandu dan
Posyandu/ kegiatan lainnya dan kurang kegiatan lainnya dengan media penyuluhan
variasinya bahan penyuluhan yang menarik (Lembar Balik, Brosur,
Laptop)

Belum adanya pemantauan obat di toko Adanya pemantauan obat di toko obat dan
obat dan apotek di wilayah kerja apotek di wilayah kerja puskesmas
puskesmas melonguane melonguane

Belum rutinnya pemberian obat cacing di Petugas farmasi dan apoteker bersama sama
sekolah dasar membagikan obat cacing secara rutin 6
bulan sekali di sekolah dasar

V. HAMBATAN DAN SOLUSI

No Masalah Akar Masalah Alternatif Solusi

1. Stock obat dipuskesmas  kurang koordinasi  Berkoordinasi dengan


kurang memadai dengan antar tenaga tenaga kefarmasian lain
kebutuhan pasien kefarmasian yang dalam pemberian obat
kurang baik dalam pada setiap pasien agar
pemberian obat setiap pemberian obat merata
pasien dan sesuai dengan
 kurangnya persediaan kebutuhan.
obat JKN padahal  berkonsultasi dengan
mayoritas pengguna Kepala Puskesmas
obat adalah peserta dalam penyediaan obat
BPJS JKN
 terhambatnya akses  berkonsultasi dengan
pendistribusian obat ke Kepala Puskesmas
puskesmas dalam jadwal
dikarenakan harus pemesanan obat yang
melewati jalur laut sesuai dengan
kebutuhan

2. Masih tingginya penggunaan  pemberian obat oleh  berkonsultasi dengan


obat yang tidak rasional profesi selain dokter dokter yang
dikarenakan dokter berhubungan dengan
terkadang tidak berada jumlah pemberian resep
ditempat, jumlah
dokter terbatas
3. Masyarakat belum  Kurangnya  Menstimulasi dengan
mengetahui tentang antusiasme cara memberikan
penyimpanan obat yang baik masyarakat dalam pertanyaan sederhana
dirumah dan penggunaan menyimak materi kepada para pasien atau
antibiotic yang baik konseling atau masyarakat supaya
penyuluhan yang terjadi umpan balik
diberikan (feedback) dari materi
yang telah disampaikan
 Menggunakan media
konseling dan
penyuluhan yang lebih
variatif (Laptop, lembar
balik, alat peraga,
lembar pre test dan post
test)
 Berusaha menggunakan
bahasa daerah lokal
setempat dan
melakukan pendekatan
secara intens

VI. KEGIATAN DALAM FARMASIG PROFESI

No Program/Kegiatan Dokumentasi

1 Melakukan pelayanan farmasi di


puskesmas melonguane
Pelayanan farmasi dilakukan setiap
hari senin hingga hari sabtu dari
pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang.
2 Penanggung jawab Gudang obat
dan pembuat laporan LPLPO setiap
bulan serta penggunaan obat
rasional setiap bulan. serta
penanggung jawab obat JKN

Pengganggung jawab Gudang obat


mempunyai tugas untuk mencatat
keluar masuknya obat serta
penyimpanan obat serta
pemusnahan obat yang kadaluarsa.
Pembuatan laporan LPLPO dan
penggunaan obat rasioal dilakukan
setiap bulan dan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Talaud.
3. Pemantauan toko obat dan apotek
di wi;ayah kerja di Puskesmas
Melonguane

Merupakan salah satu program


kefarmasian yang dilaksanakan
oleh apoteker dan tenaga farmasi
lainnya dari kegiatan ini dengan
melibatkan pemilik toko obat serta
petugas apotek di wilayah kerja
puskesmas melonguane. Kegiatan
ini dilakukan tiap 1 tahun sekali
dengan sumber dana pelaksanaan
dari BOK (Bantuan Operasional
Kesehatan). Tujuan utama kegiatan
ini yaitu untuk memantau pemilik
toko obat dan apotek dalam
penjualan obat bebas maupun obat
yang berdasar dengen resep dokter.
serta sekaligus pemberian
konsultasi dalam penyimpanan obat
yang baik dan benar.
4 Pemberian Obat Cacing untuk
anak sekolah dasar

Kegiatan ini melibatkan apoteker


dan tenaga kefarmasian di
puskesmas melonguane yang
dilaksanakan rutin selama 6 bulan
sekali ke semua sekolah dasar di
wilayah kerja puskesmas
melonguane. kegiatan ini dibiayai
oleh BOK puskesmas, Kegiatan ini
bertujuan untuk mengurangi angka
kecacingan pada anak sekolah yang
dapat menghambat proses
pertumbuhan dan proses
perkembangan anak anak sekolah.

5. Penyuluhan mengenai antibiotic


dan penyimpanan obat dirumah

Kegiatan ini dilakukan disela sela


waktu tunggu pasien di puskesmas,
pemberian penyuluhan ini
merupakan salah satu program
promosi kesehatan yang dananya
dibiayai oleh BOK, media yang
digunakan yaitu leaflet

VII. KESAN DALAM PENUGASAN


Selama penugasan kesan yang paling saya dapatkan adalah begitu banyaknya keramahan dan
penyambutan yang baik dari rekan-rekan kerja di puskesmas serta antusiasnya masyarakat dengan
adanya apoteker dalam memberikan pelayanan kefarmasian serta menanggapi program kesehatan
yang akan diintervensi di desa/ kelurahannya.
VIII. HARAPAN PERBAIKAN
Harapan dan masukan saya terhadap pelaksanaan program penugasan Nusantara Sehat
Individu adalah :
c. Untuk Masyarakat, diharapkan agar bisa selalu menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di Masyarakat terutama mencuci tangan pakai sabun sebagai bentuk pemutusan rantai penularan
penyakit melalui tangan, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga dan memberikan
asupan gizi yang baik untuk bayi dan balita serta mendukung keluarga dan kerabat agar ibu yang
memiliki bayi untuk memberikan ASI Eksklusif
d. Untuk Puskesmas, agar dapat memperbaiki kondisi administrasinya dan meningkatkan capaian
program melalui perencanaan yang sistematis.
e. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi yaitu diharapkan agar bisa merealisasikan
kewajibannya untuk memberikan insentif daerah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung
Program Nusantara Sehat.
f. Untuk Kementerian Kesehatan agar bisa mengawal purna Nusantara sehat untuk memajukan
karier yang lebih baik seperti pengangkatan PNS karena purna NS yang telah mengabdi telah di
uji diawal masuk dan terbukti diakhir penugasan.
g. Untuk Kepala Desa/ Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Melonguane agar dapat selalu
bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak puskesmas terkait dengan kegiatan-kegiatan yang
menyangkut masalah kesehatan seperti penyuluhan, perbaikan sarana dan prasarana kesehatan
di desa/ Kelurahan.
h. Untuk Kepala Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Melonguane diharapkan untuk bisa
menganggarkan beberapa kegiatan kerja sama dengan puskesmas seperti Penjaringan,
pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri, Pelatihan dokter kecil, sikat gigi massal,
deteksi dini Penyakit Tidak Menular dan kegiatan penyuluhan.

Demikian Laporan Akhir ini saya sampaikan dengan sebenar-benarnya sebagai dokumen
pertanggungjawaban saya bertugas sebagai NSI Periode 2 Tahun 2017 untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Melonguane, Oktober 2019

Mengetahui :

Kepala Puskesmas Melonguane NSI Periode 2 2017 Puskemas Melonguane

dr Jois Manurip Gordianus Lelang Wejak, S.Farm, Apt.


NIP. 19770714 200501 2 008 NRPK. 18.7.0500787
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Pemberian Obat Cacing

Pengawasan Toko Obat dan Apotek di wilayah kerja Puskesmas Melonguane

Anda mungkin juga menyukai