Anda di halaman 1dari 5

Permulaan Tali Kawat (wire rope) di Jerman dan Inggris

Wire rope yang pertama digunakan dalam era modern, digunakan dalam poros vertical sebagai
kabel pengangkat di sebuah tambang perak di gunung Harz Jerman pada tahun 1834 sampai
1854, masih berupa penemuan berteknologi sederhana. Tiga potong kawat besi tempa, semua
dalam ukuran yang sama, dipilin satu sama lain menggunakan tangan, membentuk sebuah
jalinan. Berikutnya, tiga atau empat jalinan yang sama dipilin kembali dengan cara yang sama
untuk membuat tali. Proses ini serupa dengan tehnik pembuatan tali rami di masa prasejarah.

Wire rope buatan tangan ini, yang kemudian dikenal sebagai Tali Albert (dinamai sesuai nama
William Albert, pekerja Tambang Harz yang menemukannya pertama kali), tidak terlalu
fleksibel karena kawat-kawatnya berukuran relatif besar dan kaku. Tapi wire rope tersebut telah
mampu memberikan manfaat yang lebih baik dibanding rantai ataupun tali rami, pada
penggunaan kerekan, drum, ataupun roda yang besar. Rantai cenderung patah tanpa tanda-tanda
sebelumnya, dan tali rami mudah membusuk pada keadaan lembab. Sayangnya, proses
pembuatan tali Albert yang tidak praktis dan memakan waktu menjadi penyebab kurangnya uji
coba pada pemakaian atau aplikasi lain dari tali ini. Beberapa versi dari tali ini telah diuji, tapi
tidak satupun yang memiliki inti dalam yang bisa mendukung jalinan diluarnya. Percobaan
pertama dilakukan pada tahun 1834, lalu terabaikan sampai setelah tahun 1850an.

Disaat Jerman berhasil mengembangkan pemakaian wire rope di tambang Harz, seorang penemu
yang berasal dari kota London, Andrew Smith, bereksperimen dengan berbagai cara untuk
mengaplikasikan wire rope pada pemakaian di kapal. Dia memproduksi beberapa macam wire
rope untuk tujuan tersebut, menggunakan teknik alur tali seperti yang ada di industri pemintalan
tali rami. Pada tahun 1840, sebuah sistem transit cepat baru, yang dikenal sebagai Blackwall
Railroad, dibuka untuk bisnis di London. Smith lantas mengganti wire ropenya dengan rami
untuk digunakan di sistem baru tersebut.

Sementara itu, orang Inggris lain bernama Robert Newall, mempelajari tentang Tali Albert. Dia
mulai merancang sebuah cara untuk membuat wire rope ini di pabrik dengan menggunakan
mesin, dan bukan dengan tangan lagi. Wire ropenya diuji coba dengan sukses di Blackwall
Railroad, tetapi Smith menentang Newall dalam perang hak paten di pertengahan 1840an,
dimana akhirnya Newall yang menang. Perusahaan yang didirikan oleh Smith dan Newall
akhirnya bergabung, dan masih tetap beroperasi sampai saat ini.

Tidak lama kemudian Smith meninggalkan Inggris untuk pergi ke California, Amerika, dalam
perburuan Emas. Wire rope gaya Newall, yang terdiri dari enam jalin yang masing-masing
mengandung inti fiber/serat, dan melilit inti pusat fiber/seratnya, segera saja mendominasi pasar
Inggris. Pada dasarnya, kontribusi terbesar Inggris pada industri wire rope ini adalah ide
pembuatan jalinan dengan memakai mesin yang disebut “Strander.”

Tali Kawat (wire rope) dan Jalur Kereta di Amerika

Kabar tentang percobaan Jerman dan Inggris menyebar dengan cepat ke Amerika Serikat.
Sebelum munculnya lokomotif uap bertekanan tinggi, jalur kereta api pertama mengatasi
masalah elevasi yang lebih tinggi dengan menggunakan kombinasi kerekan tali rami dan
memanfaatkan gravitasi, dioperasikan seperti system pengangkatan ski modern.

Di Pennsylvania, sistem transportasi antar negara bagian yang dikenal sebagai Allegheny Portage
RR sepakat untuk menguji wire rope buatan tangan di tahun 1842 sebagai pengganti tali rami
yang mudah membusuk setelah penggunaan lebih dari satu tahun. Uji coba tersebut berhasil,
sehingga Portage kemudian beralih pada wire rope.Wire rope baru tersebut menarik perhatian
Morris Transportation System di New Jersey, dan sejumlah perusahaan transportasi tambang
batubara lain termasuk Delaware & Hudson Co. di New York dan Lehigh Co. di Pennsylvania.
Wire rope ini dibuat oleh seorang surveyor bernama John Roebling. Meski dia membuat wire
rope tersebut dengan menggunakan tangan, seperti Tali Albert, tetapi dia juga mengadopsi sistem
enam jalinan dengan inti di tengahnya yang di temukan oleh Smith dan Newall. Hanya saja
untuk inti wire rope yang dibuatnya dia juga menggunakan kawat dan bukannya tali, yang
ukurannya persis sama. Masing-masing berjumlah 19 kawat.

Roebling segera menyadari kalau proses menjalin 19 kawat bersamaan ternyata menciptakan
bentuk heksagonal dan bukannya lingkaran. Diapun melakukan beberapa eksperimen dengan
menggunakan mesin untuk membuat jalinan yang lebih bundar. Sementara itu salah satu
pelanggannya , Lehigh Co. bergerak lebih cepat dengan membuat pabrik wire ropenya sendiri di
tahun 1848. Pabrik ini masih beroperasi bersamaan dengan Wilkes-Barre, Pa. dan Roebling yang
akhirnya berhenti sebagai surveyor, berkonsentrasi pada pembuatan wire rope dengan membuat
pabrik yang besar di Trenton, N,J pada tahun 1849.

Konstruksi Tiga Ukuran Roebling

Pada saat pabriknya mulai beroperasi di Trenton, Roebling mencapai kemajuan pertama dalam
teori pembuatan wire rope di Amerika. Menyadari kalau penyimpangan bentuk enam jalinan
wire rope bisa disiasati dengan mengkombinasikan kawat dengan diameter berbeda di setiap
jalinannya, dia merancang konstruksi tiga ukuran (sekarang disebut sebagai Warrington
Construction). Dimulai dengan membuat 7 jalinan kawat yang terdiri dari 1 ukuran yang sama,
Roebling menambahkan lapisan luar yang berisi 12 kawat dengan 2 alternatif ukuran berbeda.

Setelah berbagai tes, wire rope tiga-ukuran Roebling bisa memberikan pelayanan yang lebih baik
pada beberapa penggunaan. Meski ide awalnya hanyalah mendapatkan bentuk yang lebih
bundar, jalinan yang baru ternyata memberikan efek yang lebih signifikan. Karena berkurangnya
celah antara jalinan itu sendiri, memungkinkan jalinan dibuat dengan prinsip yang dikenal
sebagai “putaran yang sama/equal lay” yang menciptakan dukungan yang lebih baik pada kawat
tanpa menimbulkan gesekan internal. Pentingnya putaran yang sama/equal lay ini semula tidak
terlalu jelas sampai diperkenalkannya Strander /penjalin modern berkecepatan tinggi di tahun
1850an.

Sayangnya, dalam sebuah kecelakaan dengan mesin yang diciptakannya, lengan dan bahu
Roebling hancur di tahun 1849. Dan perlu beberapa tahun sampai ia kembali pulih. Selama
perode ini, dia mengalihkan perhatiannya pada kontruksi kabel jembatan bersuspensi, yang
membuat namanya terkenal sampai sekarang. Perubahan fokus ini membuatnya berhenti
mengeksplorasi lebih lanjut tentang kawat tiga –ukurannya. Dan sewaktu kontruksi tersebut
akhirnya diperkenalkan dengan nama Warrington, banyak orang mengira kalau kalau kontruksi
tersebut adalah penemuan orang Inggris. Roebling tidak pernah mematenkan pencapaiannya
tersebut, jadi sejarah penemuannya itu tetap kabur.

Sementara itu, selama pemulihan Roebling, tehnik pembuatan wire rope versi Inggris
diperkenalkan di California. Penemunya, Andrew Smith, telah kembali ke Inggris pada tahun
1853, tapi anaknya, Andrew H Smith tetap tinggal di California untuk mencari peruntungannya
di tambang emas. Setelah masa yang sulit selama beberapa tahun, dia pindah ke San Francisco,
mengganti namanya menjadi A.S Hallidie, dan meluncurkan bisnis wire rope di tahun 1857.
Hallidie mengabdikan dirinya untuk perbaikan konsep kawat trem untuk tambang emas dan
perak di California dan Nevada.

Jalur trem untuk pertambangan karya Hallidie sukses di tahun 1860an. Dia juga membuat
jembatan-jembatan berkabel suspensi dalam jumlah besar, dan merancang jalinan berputaran
sama/equal lay versinya sendiri. Dalam beberapa hal, metode Hallidie lebih baik ketimbang
metode tiga ukuran Roebling, kecuali pada bagian biaya dan pembuatannya yang lebih sulit.
Mengesampingkan semua hal ini, Hallidie lebih dikenal baik dalam mengadaptasi kabel jalur
trem pertambangannya ke sistem jalan raya di San Francisco di tahun 1872, dan terciptanya
sistem mobil berkabel yang terkenal.

Hak Paten Thomas Seale

Sistem mobil berkabel Hallidie di jalan Clay segera berhasil sebagai sebuah sistem transportasi.
Tak lama, para pesaing segera ikut bergabung di bisnis yang sama di jalan lain di sekitar situ.
Mobil kabel berbeda dengan trem, karena tali yang digunakan lebih terbebani oleh kondisi
pemakaian yang lebih berat. “Starting dan stopping” yang konstan pada mobil kabel dengan
“sliding grip”(cengkraman geser) , dipadukan dengan roda belok mengharuskan kabel bawah
tanah menyesuaikan diri dengan permukaan jalan, menyebabkan wire rope cepat rusak. San
Francisco, segera saja menjadi pasar wire rope terbesar dunia.

Salah satu pesaing terbesar Hallidie adalah Leland Stanford yang kaya raya. Dia telah ikut
terlibat dalam berbagai proyek jalan kereta api antar benua yang sangat sukses. Stanford berniat
membuat jalur mobil berkabelnya, California Street, menjadi yang terbaik di kota itu. Untuk
mewujudkannya, dia menyewa seorang kontraktor bernama Thomas Seale untuk menjadi kepala
pengawasnya. Terlahir di Irlandia, Thomas Seale telah datang bersama saudaranya ke California
untuk perburuan emas, dimana mereka meraih kekayaan dengan memperbagus jalan dekat
perairan San Francisco. Kakak beradik Seale memiliki pertanian yang cukup besar yang
berdekatan dengan pertanian milik Stanford di Palo Alto.

Kontruksi tali tiga ukuran Roebling tidak cocok untuk pemakaian di mobil berkabel, karena
kabel kecil di lapisan luar akan cepat menjadi aus, rusak, dan kusut di dalam tabung bawah
tanah. Penemu Inggris bereksperimen dengan bentuk elips dan segitiga untuk mengatasi masalah
ini. Wire rope yang kemudian disebut kawat ceper
atau Flattened strands, menunjukkan kemajuan sewaktu diuji, tetapi terlalu mahal untuk
diproduksi. Pada akhirnya, besarnya permintaan untuk wire rope ini di San Francisco
menstimulasi intensnya persaingan antara Roebling dengan Hallidie, dan membuat harga turun.

Permintaan mobil kabel semakin tersebar ke seluruh Amerika, karena kota-kota lain sudah mulai
menerapkan sistem mobil kabel di tahun 1870 dan 1880an. Ketiga penghasil wire rope yang ada
sudah tidak lagi mampu menampung semua permintaan, yang membuat banyak perusahaan lain
ikut terjun ke bisnis pembuatan wire rope. Di San Francisco, masalah waktu pemakaian wire
rope yang pendek , di tanggulangi oleh Thomas Seale, dimana solusi yang ditawarkannya
menjadi jawaban atas masalah keausan bagian luar kawat, dikombinasikan dengan roda/sheave
berdiameter kecil yang memilliki lengkungan balik ganda.

Hak paten Seale ( April 1885) didasarkan pada susunan ulang ketiga ukuran kawat yang seluruh
polanya berbeda, sehingga kawat terbesar berada bersisian dibagian luar jalinan. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan ketahanan yang lebih terhadap gesekan tanpa kehilangan
fleksibiltasnya. Yang lebih penting, hak paten dijabarkan, untuk pertama kalinya, atas dasar
konsep jalinan dengan putaran yang sama/equal lay, yang merupakan pendekatan dengan konsep
tiga ukurannya Roebling, tapi belum dijelaskan sebagai solusi atas masalah goresan-goresan
pada kawat internal.

Catatan Seale telah menghilang dan rincian rancangan kontruksinya yang terkenal tidak pernah
diketahui.

Hak Paten Kawat Filler James Stone

Kebanyakan perusahaan produsen wire rope, termasuk Roebling, mengadopsi prinsip-prinsip


Seale, meskipun sangat jelas tipe jalinan Seale yang jauh lebih tahan gesekan memiliki
kecenderungan kurang fleksibel dan juga tidak terlalu tahan tekukan. Analisa lebih lanjut
diberikan oleh James B. Stone , yang merupakan pengawas pada perusahaan Washburn & Moen
di Worchester, Mass. Di sekitar tahun 1880an. (Washburn &Moen kemudian lebih dikenal
sebagai American Steel & Wire, dan setelah tahun 1900an telah menjadi salah satu konglomerat
penting yang kemudian dikenal sebagai United State Steel.)

Stone telah menemukan alat Stranding (penjalinan) yang berkecepatan tinggi untuk pabrik wire
rope. Dia juga telah mempelajari beberapa sistem mobil berkabel dengan lebih rinci, dan
berkesimpulan kalau empat ukuran berbeda dari kawat, bukan tiga, dibutuhkan untuk
menciptakan faktor pengisi yang sempurna untuk kepadatan jalinan (strand). Kawat terkecil,
dikenal sebagai filler wire (kawat pengisi), dimasukkan ke dalam wire rope sebagai
bantalan/pencegah gesekan.

Setelah bermain dengan konsep tersebut, Stone menyadari bahwa enam filler (pengisi) menjadi
kunci untuk membuat bentuk bundar (lingkaran), putaran jalinan yang sama pada kecepatan
tinggi dari 19 kawat yang hampir sama ukurannya. Hak paten James Stone (3 Desember 1889)
mendeskripsikan apa yang kemudian dikenal sebagai konstruksi 6x25 FI.
Perkembangan yang berarti dari kontruksi wire rope Amerika tidak dapat diremehkan. Saat ini,
kontruksi 6x25 FI milik James Stone adalah kontruksi yang paling banyak digunakan dalam
pemakaian yang luas/umum. Konstruksi Thomas Seale yang juga sudah dipatenkan , juga banyak
digunakan, terutama dalam penggunaan yang banyak timbul gesekan atau pengikisan yang berat.
Dan konstruksi tiga ukuran “Warrington” nya John Roebling populer untuk wire rope
berdiameter kecil dimana kawat pengisi (filler wire) tidak dapat diaplikasikan.

Saat mobil berkabel Hallidie digantikan oleh mobil dengan rel bertenaga listrik, diapun tersingkir
dari bisnis yang kini dikuasai oleh General Motors dan Ford, kecuali di kota asalnya, San
Francisco. Saat ini, terkadang para pengendara yang terjebak macet di jalan mempertanyakan
kebijakan penghilangan mobil berkabel, tapi inovasi dalam prinsip konstruksi wire rope yang
diambil dari eksperimen transportasi di Amerika Serikat telah memberikan banyak manfaat bagi
penggunanya dimana-mana.

Diambil dari www.saminfo.com/wirerope4.htm


Demikian tulisan ini saya ambil untuk bisa dipelajari teman - teman. Buat Bung Donald saya
ucapkan terima kasih atas ilmunya sehingga kami para operator crane bisa nertambah
pengetahuan

Bagaimana mengenal Wire Rope?

Sejumlah kawat yang dipilin menjadi satu, yang disebut dengan strand. Dan dari sejumlah strand
dipilin kembali menjadi satu menjadi wire rope. Dapat kita lihat proses pembuatan wire rope
seperti dibawah ini.

Karakteristik dari wire rope sangat beragam. Namun untuk mengetahui karakteristik wire
rope sangatlah penting ketika dihadapkan untuk memilih dan menggunakannya. Karakteristik
dari wire rope berbeda jika dibandingkan dengan rantai atau webbing. Keunikan karakteristik
dari wire rope antara lain :

1. Kekuatan tarik yang tinggi


2. Kekuatan terhadap pengaruh lingkungan
3. Produk sling dapat dibuat lebih panjang (transportasi)
4. Fleksibilitas yang tinggi

Artikel Lain :

 Memilih Wire Rope Yang Tepat


 Breaking Load Wire Rope

Anda mungkin juga menyukai