Aircraft Electrical PDF
Aircraft Electrical PDF
Electricals 1
ii
KATA PENGANTAR
Sejalan dengan itu, kompetensi keterampilan yang diharapkan dari seorang lulusan SMK
adalah kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.
Kompetensi itu dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis penemuan (discovery
learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project based learning), dan penyelesaian
masalah (problem solving based learning) yang mencakup proses mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Khusus untuk SMK ditambah
dengan kemampuan mencipta .
Sebagaimana lazimnya buku teks pembelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis
kompetensi, buku ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas. Buku ini memuat urutan
pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. Buku ini
mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan peserta didik bersama guru dan teman sekelasnya untuk
mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal.
Buku ini merupakan penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan kurikulum 2013, peserta didik diajak berani
untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Buku ini
merupakan edisi ke-1. Oleh sebab itu buku ini perlu terus menerus dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan.
Kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya sangat
kami harapkan; sekaligus, akan terus memperkaya kualitas penyajian buku ajar ini. Atas kontribusi
itu, kami ucapkan terima kasih. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada kontributor
naskah, editor isi, dan editor bahasa atas kerjasamanya. Mudah-mudahan, kita dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan menengah kejuruan dalam rangka mempersiapkan
generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).
Daftar Isi
Sampul Muka
Halaman Francis
Kata Pengantar
Daftar Isi
iv
Glosarium
Bab 1 Pendahuluan
A. Deskripsi
B. Prasyarat
C. Petunjuk Penggunaan
D. Tujuan Akhir
E. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
F. Cek Kemampuan Awal
Daftar Pustaka
Electrical
Aircraft Aircraft Aircraft Aircraft
Avionics
Electronics Electricals Instruments Systems
Drawing
Basic Aircraft
Simulasi Aerodynamics
Technology
Basic Skills and Flight
Digital and
Control
Knowledge
vi
Glosarium
vii
Kapasitansi merupakan sifat suatu alat/komponen/bahan yang bila
dihubungkan dengan sumber listrik akan mempercepat arus listrik
yang mengalir pada bahan tersebut serta menggeser tegangan
tersebut terhadap arus yang melewatinya.
Rangkaian linier yaitu suatu rangkaian yang apabila sumber tegangan atau
arus yang mengenainya diubah, maka perubahan tersebut sebanding
dengan tegangan dan arus ketika belum diubah.
viii
Bab
PENDAHULUAN
1
ix
A. Prasyarat
B. Petunjuk Penggunaan
x
d. Lakukan kegiatan yang diberikan pada uraian materi pembelajaran.
Kegiatan tersebut dirancang dalam bentuk; Eksplorasi, Diskusikan dan
Simpulkan serta kegiatan Asosiasi.
e. Kegiatan praktik kejuruan dilaksanakan dalam bentuk latihan
keterampilan, kerjakan latihan tersebut dibawah pengawasan guru.
f. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan pada setiap pembelajaran
untuk menyelesaikan tugas dan evaluasi hasil belajar
g. Lakukan setiap kegiatan dengan tekun, teliti dan hati-hati.
h. Jawablah soal evaluasi pada bagian Review secara individual
i. Jawablah soal evaluasi pada bagian penerapan dan diskusikan dikelas
hasil jawaban tersebut.
j. Lakukan tugas proyek yang diberikan pada soal evaluasi bagian tugas
proyek secara individu atau kelompok, lalu presentasikan dikelas hasil
pelaksanaan tugas proyek tersebut.
k. Uji kompetensi kejuruan adalah tugas proyek individual untuk
mengevaluasi capaian keterampilan siswa, kerjakan uji kompetensi
sesuai petunjuk.
l. Siswa dinyatakan tuntas menyelesaikan materi pada bab terkait, jika
Siswa menyelesaikan kegiatan yang ditugaskan dan menyelesaikan
kegiatan evaluasi dengan nilai minimal sama dengan Kriteria Kelulusan
Minimal (KKM).
2. Peran Guru:
xi
f. Memberikan contoh, memandu dan melakukan pengawasan pelaksanaan
tugas siswa yang berkaitan dengan pembelajaran praktik di lab atau
bengkel kerja.
g. Membantu Siswa untuk menetukan dan mengakses sumber belajar lain
yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.
h. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja/industri
untuk membantu jika diperlukan
i. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya
j. Memeriksa seluruh hasil pekerjaan siswa baik berupa hasil pelaksanaan
kegiatan maupun jawaban dari evaluasi belajar.
k. Mencatat dan melaporkan pencapaian kemajuan Siswa kepada yang
berwenang.
C. Tujuan Akhir
Hasil akhir dari seluruh kegiatan belajar dalam buku teks bahan ajar
siswa ini adalah Siswa;
xii
7) Mampu memilih jenis dan karakteristik bahan listrik sesuai
perencanaan produk
8) Mampu mengidentifikasikanmacam-macam pembangkit listrik
9) Mampu mengaplikasikan penggunaan arus bolak balik
10) Mampu memahami hukum Ohm dan Kirchof pada rangkaian listrik
11) Mampu menggunakan alat ukur listrik sesuai fungsi dan prosedur
E. Kompetensi Inti
Dan Kompetensi Dasar
xiii
KOMPETENSI INTI (KELAS XI) KOMPETENSI DASAR
xiv
KOMPETENSI INTI (KELAS XI) KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
xv
KOMPETENSI INTI (KELAS XI) KOMPETENSI DASAR
xvi
Bab
DASAR KELISTRIKAN 2
Lembar Informasi
A. Penghantar Listrik
1. Muatan Listrik
Ada dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif. Dengan
menggosokkan sisir dengan kain maka muatan negatif dihasilkan pada
sisir dan muatan positif pada kain.
2. Teori Atom
Bagian yang sangat kecil dari suatu benda (baik padat, cair maupun
gas) dan masih memiliki sifat benda tersebut disebut molekul. Tiap
molekul terdiri dari beberapa atom sejenis yang disebut unsur dan bila
atomnya berbeda disebut senyawa.
1. Inti yang disebut nukleus. Inti atom mempunyai dua jenis partikel
yaitu proton yang bermuatan listrik positif dan netron yang tidak
bermuatan listrik. Masa proton hampir sama dengan massa netron.
1
Massa proton adalah 1,66 x 10-27 kg dan massa elektron 9,1 x 10-31 kg
dan muatan elektron 1,602 x 10-19coulomb.
e
e
- -
+ +
e
e
a. Hidrogen ( 11 H ) b. Helium ( 42 H e)
e e
L L
- = - =
4 K
= = 5
+ +
3 4
l l
e e
l
2
c. Litium ( 73 Li ) d. Berlium ( 94 Be )
3. Kepadatan Arus
dq
I=
dt
Coulum(C)
Satuan arus listrik dalam SI adalah = Amper (A).
det ik (S)
Menurut konvensi, arus listrik mengalir dari potensial yang lebih tinggi
ke potensial yang lebih rendah atau arah mengalirnya muatan positif.
Pada penghantar logam arus listrik merupakan gerakan-gerakan
elektron bebas. Muatan positif dalam penghantar logam tiidak dapat
bergerak,.dengan demikian arah gerakan elektron berlawanan dengan
arah arus listrik.
3
Gambar 2. Penghantar untuk Menentukan Kepadatan Arus
qN L q.N .Vd
I . ampere
T L L
I A
J= .
A m2
q.N .Vd .
Jika I diganti dengan maka:
L
q.N .Vd .
J=
LA
N. 3
N = m
LA
A
J =qn Vd = v. Vd.
m2
4
4. Resistansi (Hambatan Listrik)
Vd = E Vd = Kecepatan Elektron
= Mobilitas Elektron
E = Medan Listrik
J = q n Vd
J = q n E
J = E
L A V
I = J.A = E A .V ampere.
L L R
L L 1
R=
A A
5
2. Berbanding terbalik dengan penampang penghantar.
L L
A A
5. Konduktansi
L
R
A
1 1 A A
G
R L L
6
R = Rt – Ro
R = Ro t
Rt – Ro = Ro t
Rt = Ro + Ro t
Rt = Ro (1 + t)
1 R
.
Ro t
Ro = Rt (1 - t t)
dan sebaliknya,
Rt = Ro (1 + o t)
Rt - Ro
t
Rt . t
Ro (1 o t) - Ro
t
Ro (1 o t) . t
o
t
1 o t
7
Secara umum jika
maka,
1
2
1 1 (t 2 t 1 )
1
2
1
(t 2 t 1 )
1
Arus A
Tegang
an
8
Gambar 3. Grafik Arus sebagai Fungsi Tegangan
9
Latihan 1
Langkah Kerja
10
variac
Sumber 220 v
5. Gantilah lampu pijar dengan solder listrik atau alat pemanas lainnya!
Kemudian ikuti langkah-langkah seperti percobaan sebelumnya!
11
200
220
Lembar Latihan
4. Hitunglah resistansi tembaga pada 62oC jika tembaga 4,28 x 10-3 peroC
dan ilitan shunt dari generator DC mempunyai resistansi 135 ohm pada
suhu 25oC!
12
B. Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff
1. Hukum Ohm
I
+
V R
V = tegangan (volt)
R = hambatan (ohm)
13
Daya dan Energi
V
I
R
P = I2 R watt
P = I2 R
=VI
V2
=
R
W = P t = I2 R t
Jika t dalam satuan detik, I dalam ampere dan R dalam ohm, maka
W = I2 R t Joule
W = 0,24 I2 R t kalori
2. Hukum Kirchoff
14
Hukum Kirchoff I
i = 0
i1 + i2 + i3 - i4 - i5 = 0
dimana:
I4 I3
i1
I3
i2 i5
Hukum Kirchoff II
Dirumuskan : V + IR = 0
15
Secara mudah untuk memahami rumus di atas (lihat Gambar 7),
apabila tegangan V diberi tanda positif, maka besarnya tegangan IR
harus diberi tanda negatif. Sehingga : + V – IR = 0
I
+
V R
- +
A B
I1
V I
R R
+1 -
5 R 1
F 2 C
III
VV II
R R
22
7
-
3
+
E
D
V
3
Rangkaian Tertutup.
16
Analisis menurut Hukum Kirchoff I, rangkaian ini mempunyai dua
titik pertemuan yaitu titik C dan F, maka pada titik ini berlaku
Titik C:
I1 – I2 – I3 = 0
Titik F
I2 + I3 – I1 = 0
17
searah dengan arah arus yang menuju kutub sumber tegangan,
maka harga sumber tegangan tersebut positip. (lihat contoh
untuk lingkaran I).
LEMBAR KERJA
18
3. Perhatikanlah kemampuan arus dari resistor, jangan memberi arus
melebihi kapasitor!
Langkah Kerja
R=100, 5 W
V
19
V I (mA) V/I
(vo (ohm)
lt)
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
20
Percobaan II (Hukum Kirchoff)
I1 10
I2 50
A B C
1 I3 100
V
V
21
0
1
5
2
0
3. Ukurlah tegangan VAB dan VBC setiap perubahan tegangan dan masukkan
dalam tabel
Lembar latihan
1. Hitunglah arus dan daya yang diserap oleh setiap resistor dalam
rangkaian di bawah ini:
5
20V 50V
10
2. Hitunglah arus, daya dan tegangan setiap resistor dari rangkaian di bawah
ini.
2 4 6 22
12 V 6V
3. Hitung Ix dari cabang di bawah ini!
-2 A
3A
4A
Ix
5
20 R
50 V
23
C. Resistor Seri dan Paralel
1. Sambungan Seri
C E
A B D F
24
A R1 B R1 C R1 D
I V1 V2 V3
Pada rangkaian resistor seri di atas ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
2. Drop tegangan pada tiap resistor berbeda jika besar resistansi sama.
V = V1 + V 2 + V 3
= I (R1 + R2 +R3)
V
R1 R 2 R 3
I
V
merupakan resistansi ekivalen R sehingga R = R1 + R2 +R3.
I
2. Sambungan Paralel
25
Jika resistor R1, R2,R3 disusun seperti gambar 13 maka disebut dengan
susunan paralel.
I1 R1
I2 R2
I3 R3
I V
Pada rangkaian resistor paralel ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya :
V V V
I1 I2 I3
R1 R2 R3
I = I1 + I 2 + I3
V V V
I
R1 R 2 R 3
I 1 1 1
V R1 R 2 R3
26
I 1 1 1 1 1
sehingga
V R R R1 R 2 R 3
1 1 1 R R2
1
R R1 R 2 R1 R 2
R1 R 2
R
R1 R 2
R2
A R1
B C
R3
V
27
R1 RBC
A B C
RBC = R1 // R2
RAC = R1 + RBC
RBC = R2 // R3
A C
RAC
28
Untuk menyelesaikan persoalan model sambungan tersebut, perlu diubah
menjadi sambungan jenis lain tetapi mempunyai nilai yang sama. Sehingga
sambungan yang semula berbentuk bintang dapat diganti menjadi
sambungan segitiga dan sebaliknya, yaitu sambungan berbentuk segitiga
dapat diubah menjadi bentuk bintang.
Ra R1
R3
Rb Rc
Z R2 Y
29
Gambar 18.
RXY = R1 // R2 + R3
R 1 (R 2 R 3 )
R1 R 2 R 3
RXY = Ra + Rb
R XY R 1 // R 2 R 3
R1 ( R 2 R 3 )
R1 R 2 R 3
R XY R A R B
R 1 (R 2 R 3 )
Ra+Rb = ...............................( 1 )
R1 R 2 R 3
R 1 (R 2 R 3 )
Rb+Rc = ................................( 2 )
R1 R 2 R 3
30
R 1 (R 2 R 3 )
Rc+Ra = .................................( 3 )
R1 R 2 R 3
R 1R 2 R 2 R 3
Ra –Rc = ( hasil ini ditambah persamaan ( 3 )
R1 R 2 R 3
R 1R 3 R 2 R 3
Ra +Rc =
R1 R 2 R 3
2R 1 R 3
2Ra =
R1 R 2 R 3
R 2R 3
Ra =
R1 R 2 R 3
Selanjutnya bila pers. (1) dikurangi dengan pers. (3) kemudian hasilnya
ditambah dengan pers. (2), didapatkan :
R 1R 2
Rb =
R1 R 2 R 3
Begitu pula pers. (2) dikurangi dengan pers. (1) dan kemudian hasilnya
ditambah dengan pers. (3) didapatkan :
R 2R 3
Rc =
R1 R 2 R 3
R 1R 3
Rs =
R1 R 2 R 3
R 1R 2
Rb =
R1 R 2 R 3
31
R 2R 3
Rc =
R1 R 2 R 3
R1
R3
Rb Rc
Z R2 Y
Gambar 19.
Untuk mencari besarnya hambatan pengganti (R1, R2, R3) dapat diperoleh
dengan cara sebagai berikut :
2
R i R 2R 3
Ra Rb =
(R i R 2 R 3 ) 2
32
2
R 2 R 1R 3
Rb Rc =
(R i R 2 R 3 ) 2
2
R 3 R 1R 2
Ra Rc =
(R i R 2 R 3 ) 2
R 1 R 2 R 3 R 2 R 1R 3 R 3 R 1R 2
2 2 2
Ra Rb + Rb Rc + R a Rc
(R i R 2 R 3 ) 2
R 1 R 2 R 3 (R 1 R 2 R 3 )
(R i R 2 R 3 ) 2
R 2R 3
R1
(R i R 2 R 3 )
R 2R 3
Ra Rb + Rb R c + Ra Rc = R1
(R i R 2 R 3 )
= R1 R c
R 2R 3
Ra Rb + Rb R c + Ra Rc = R2
(R i R 2 R 3 )
= R2 Ra
R 2R 3
Ra Rb + Rb R c + Ra Rc = R3
(R i R 2 R 3 )
= R3 Rb
33
R aR b R bR c R aR c
R1 =
Rc
R aR b R bR c R aR c
R2 =
Ra
R a R b R bR c R a R c
R3 =
Rb
34
Lembar Kerja
35
6. Pastikan posisi awal sumber tegangan DC pada posisi 0!
Langkah Kerja
5. Lipatlah kawat nikelin 4 meter menjadi 2 meter dan satukan ujung yang
dilipat! Ukurlah tahanan kawat nikelin yang sudah dilipat dan ujungnya
disatukan!
Gambar 20.
36
9. Gantilah kawat nikelin menjadi 4 meter kemudian lakukan kembali
langkah 7!
10. Gantilah kawat nikelin menjadi 4 meter dengan kawat 1 meter paralel 4
buah kemudian lakukan kembali langkah 7!
I (mA)
V (Volt)
1 meter 4 meter 1 m paralel
2
4
6
8
10
12. Hitunglah besarnya tahanan seri dan paralel, dan bandingkan hasil
dengan pengukuran!
Lembar Latihan
37
Diketahui besarnya masing-masing R adalah sebagai berikut :
R1 R2
R1 = 2 Ohm, R2 = 10 Ohm, R3 =
R3
15 Ohm, R4 = 6 Ohm, R5 = 60
Ohm dan R6 = 40 Ohm.
R4 R5
R6
I
2. Berapakah besar hambatan pengganti antara A dan B, bila besarnya
hambatan yang
A 12 Vterpasang masing-masing
B adalah 20 Ohm !
A B
16 20
16
A B
9
6
18
38
4. Hitunglah besarnya hambatan ekivalen antara A dan B dari rangkaian di
bawah ini !
A
100
40
100
120
100 25
B
25 15
C 30
D
30 10
39
LEMBAR EVALUASI
A. Pertanyaan
5A
3A
I 4A
2A 3A
I
4A
40
6. Hitunglah resistansi masing-masing kawat jika diketahui resistansi dua kawat
adalah 25 ohm pada saat disusun seri dan 6 pada saat disusun paralel !
7. Kawat nikelin panjang 2 meter mempunyai tahanan 50 ohm. Jika arus yang
mengalir pada kawat 200 m A maka hitunglah :
5 6
B
A 20
20
10
3 1
1 3
A 3
1
S T
3
+ Vx -
41
6V
3V
B. Kriteria Penilaian
Skor
Kriteia Bobot Nilai Keterangan
(1 – 10)
1 0,5
2 0,5
3 0,5
4 1
5 1
Syarat Lulus
6 0,5 nilai minimal
70
7 1
8 2
9 2
10 1
Nilai akhir
42
LEMBAR JAWABAN LATIHAN
A. Penghantar Listrik
43
1. Besarnya arus adalah =2 A
6. Besarnya Ix = 5A
7. Besarnya tahanan = 6
1. Besarnya R AB adalah = 6
44
Pembahasan Lembar Evaluasi
10 3
= 19
6,2 x 1015 buah
1,6x10
d 2
A = mm 2 .10 6 m 2
2 4 4
I 10 3 A.
J = 6
= 1273 2
A / 4.10 m
P 75
I 0,35 A
V 225
225
Rt 675
0,33
Rt = 675 R 25 = 40 25 = 5 x 10-3/oC
Rt = R 25 {1 + 25 (t – 25)}
t = 3234 oC
45
Luas penampangnya adalah
d2 (0,44 x 10 -3 ) 2
A
4 4
A R (0,44 x 10 -3 ) 2
1,597 x 10 -8 ohm m.
L 4 x 200
Disusun paralel
R 1R 2
6
R1 R 2
jika digabung
R 1 (15 R 1 )
6 atau R12-25 R1 + 150 = D
25
R1 = 10 ohm R2 = 15 ohm.
46
Bab
TEGANGAN DAN DAYA LISTRIK
3
Lembar Informasi
47
A. Penerapan Hukum Ohm dan Kirchoff
R1 R2
+ R3
V IR1 IR 2 IR 3 0
IR1 IR 2 IR 3 V
IR1 R 2 R 3 V
V
I
R1 R 2 R 3
48
1. Rangkaian Pembagi Tegangan
+ R1 V1
- R2 V2
V
I
R1 R 2
V2 I R 2
V
R2
R1 R 2
R2
V2 V
R1 R 2
I1 I2
V R1 R2
R1 R 2
V I1 R1 I 2 R 2 V I
R1 R 2
sebagai berikut :
R1 R1 R 2
V1 V R ek
R1 R 2 R1 R 2
R1R 2 R2
I1R1 I I1 I
R1 R 2 R1 R 2
50
Jika dinyatakan dalam konduktansi (lihat Gambar 24)
R1R 2 R
I2R 2 I I 2 G1 1 I
R1 R 2 I1 R R I
G1 1G 2 2
I1 I2
G2
I2 I
G1 G2 G1 G 2
I P=V.I
V R P = daya (watt)
V = tegangan (volt)
I = arus (ampere)
Gambar 25.
51
P = IR . I`
= I2 R
P =V.I
= V . V/R
= V2/R
sehingga diperoleh
P = V . I = I2 . R = V2 / R
W =P.t
W =V.I.t
= I2 R T
= (V2 / R) . t
Dalam Sistem Internasional satuan daya adalah watt, satuan waktu adalah
detik sehingga satuan energi (W) adalah Watt detik = joule
Dalam sehari – hari satuan energi listrik dinyatakan dengan kwh (kilo watt
jam)
52
Lembar Kerja
53
7. Gelas Ukur .................................................... 1 buah
3. Perhatikan batas ukur dari alat-alat ukur dan kemampuan dari tahanan!
Arus yang mengalir pada alat ukur tidak melewati batas ukur dan diluar
kemampuan arus maksimal pada tahanan!
Langkah Kerja
V R1 100
54
R2 200
V I V1 V2
12
A
I1 I2
A A
100 200
R1 R2
55
5. Setelah rangkaian benar tutuplah saklar dan aturlah tegangan seperti
pada Tabel 2. Catatlah I, I1 dan I2 pada setiap perubahan tegangan!
V ( volt ) I ( mA ) I1 I2
10
12
1. Isilah gelas ukur dengan air sebanyak 100 ml, kemudian masukkan
pemanas ke dalam air dan ukurlah suhu air!
A
S
V
Pemanas
56
Gambar 28.
5. Catatlah suhu air setiap variasi waktu seperti Tabel 3 di bawah ini!
Waktu
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
(menit)
Suhu
0
( C)
Q = m . t = 100 x t kalori
W = V . I . t joule
57
Lembar Latihan
1. Dua buah tahanan 50 ohm dan 100 ohm disusun seri dihubungkan
dengan dua buah baterey yang diseri masing–masing 1,5 volt. Hitunglah
arus yang mengalir dan tegangan pada tiap–tiap tahanan!
4 k
6V
2 k
I 5,5 I1 I2
15 V 12 6
58
I I1 1A
12 V 60
Hitunglah !
1. Teori Superposisi
59
cabang tersebut merupakan jumlah aljabar dari arus tiap-tiap sumber
dengan memperhatikan arah arus.
R1 R3
V1 R2 V2
R1 R3
V1 R2
60
V1 R3
I1
R 1 R 2 // R 3 R 2 R 3
R1 R3
R2 V2
V2 R1
I2
R 3 R 2 // R1 R1 R 2
I = I1 + I2
2. Teori Thevenin
Suatu rangkaian aktif, linier dan resistif yang mengandung satu atau
lebih sumber tegangan atau sumber arus dapat diganti dengan sebuah
sumber tegangan dan sebuah tahanan yang diseri, perhatikan Gambar
.
R T a
Rangkaian
aktif, linier a VT
dan resistif
b
b
61
Gambar 32. Rangkaian Dengan Sumber Tegangan Pengganti
a a
R1 RT
V R2 RL VT RL
b b
a
R2
VT V
R1 R1 R 2
V R2 VT
62
Untuk menghitung RT dengan mencari tahanan antara a dan b (dengan
sumber tegangan dihubung singkat)
R T R1 // R 2
R1 a
R1 R 2
RT
R1 R 2
R2
Gambar 35.
3. Teori Norton
Suatu rangkaian aktif, linier dan reisistif yang mengandung satu atau
lebih sumber tegangan atau sumber arus dapat diganti dengan sebuah
sumber arus dan sebuah tahanan yang diparalel dengan sumber arus.
Untuk menghitung sumber arus beban dilepas lalu dicari arus hubung
singkat. Sedangkan untuk menghitung tahanan pengganti caranya
sama dengan mencari tahanan pengganti Thevenin. Antara teori
Thevenin dan Norton mempunyai hubungan yang sangat erat. Jika
rangkaian pengganti Thevenin sudah dihitung maka rangkaian
pengganti Norton mudah ditentukan. Misalnya rangkaian pengganti
Thevenin di atas diganti Norton menjadi seperti Gambar berikut ini.
a
5
2A IN 5
63
10 V
10 V
IN 2A
5
Lembar Kerja
64
Alat dan Bahan
4. Perhatikan batas ukur dari alat ukur yang digunakan . Hitunglah dulu arus
yang mengalir berdasarkan teori. Setelah dihitung baru dipasang alat ukur
yang sesuai!
5. Letakkan alat ukur pada tempat yang aman dan mudah diamati!
Langkah Kerja
65
2. Aturlah tegangan keluaran dari sumber tegangan dc sehingga
menunjukkan nilai 22 volt!
S 100 200
A
22 V
300
100 200
14 V
300
66
7. Setelah rangkaian benar hubungkan saklar S catat arus yang mengalir!
100 200
S S
A
14 V
300
9. Setelah rangkaian benar tutuplah kedua saklar dan catat arus yang
mengalir!
Lembar Latihan
4 6
8V 12 9V
67
2. Hitunglah arus yang mengalir pada tahanan 6 ohm dari rangkaian di
bawah ini!
3 4
4,5 V 6 0,75 A
3
6V 6 10
3
3 6
20 V 10 V 45
5. Hitunglah energi yang diserap tahanan 45 ohm pada soal no. 4 selama 5
menit!
68
69
C. Analisis Loop
Lembar Informasi
1. Arus Loop
R1 R3
I1 R2 I2
V1 V2
2. Persamaan Tegangan
70
sama dengan nol. Dalam menuliskan persamaan tegangan perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Untuk tahanan ujung tempat arus loop polaritas positif dan tempat
keluar polaritas negatif.
+ R1 - + R3 -
+ - + +
I1 R2 I2
V1 - - + - V2
Gambar 41
- V1 + I1R1 + ( I1 – I2 ) R2 =0
- V1 + I 1 R1 + I 1 R2 + I 2 R2 =0
I1 ( R1 + R2 ) - I2 R2 = V1………………( 1 )
V2 + ( I2 – I1 ) R2 + I2R3 =0
V2 + I 2 R 2 – I 1 R2 + I 2 R3 =0
71
- I1R2 + I2 ( R2 + R3 ) = - V2…………….( 2 )
I 1 ( R 1 + R 2 ) - I 2 R2 = V1
- I1R2 + I2 ( R2 + R3 ) = - V2
R1 + R 2 - R2 I 1 V1
- R2 R2 + R3 I 2 - V2
Metode Eliminasi
Metode Determinan
72
73
Lembar Kerja
4. Perhatikan batas ukur dari alat ukur yang digunakan! Hitunglah dulu arus
yang mengalir berdasarkan teori. Setelah dihitung baru dipasang alat ukur
yang sesuai!
5. Letakkan alat ukur pada tempat yang aman dan mudah diamati!
Langkah Kerja
74
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 24 di bawah ini!
R1 R3
A! A
3
100 200
V A V
! 2 2
V1 V2
R2 300
V1 V2 I1 I2 I3
5,5 11
11 16,5
22 22
75
4. Hentikanlah kegiatan dan kemudian kembalikan semua peralatan ke
tempat semula!
Lembar Latihan
10 20
40
6V I1 I2 9V
2V
76
2. Hitunglah I1 dan I2 pada soal nomer 1!
8 4 10
12 V I1 I2 I3 6V
6 2
5 2
I1 I2
10 V 10 4V
77
D. Analisis Simpul
R1 R3
V1 R2 V2
78
2. Persamaan arus di titik simpul
R1 V I3 R3
I1 I2
V1 R2 V2
ref
I1 + I2 + I 3 = 0
V V1
I1
R1
V0
I2
R2
V V2
I3
R2
79
Sehingga persamaan arus menjadi
V V1 V V V2
0
R1 R2 R3
R1 R4
V1 V2
R2 R3
I1 I4
R1 I2 I3 R4
V1 R2 R3 V2
80
ref
I1 + I2 + I3 + I 4 = 0
V V1 V
I1 I2
R1 R2
V V V2
I3 I4
R3 R4
V V1 V V V V2
0
R1 R 2 R3 R4
R1 1 R3 2 R5
V R2 R4 V
81
Misalkan sumber sama ( = V )
Tegangan di simpul 1 = V1
Tegangan di simpul 2 = V2
V1 V V V1 V2
0
R1 R2 R3
Persamaan arus di simpul 1adalah :
V2 V V2 V2 V1
0
R5 R4 R3
Persamaan arus di simpul 2
1. Metode eliminasi
2. Metode determinasi
82
Lembar Kerja
3. Perhatikan batas ukur dari alat-alat ukur dan kemampuan dari tahanan!
Arus yang mengalir pada alat ukur tidak melewati batas ukur dan diluar
kemampuan arus maksimal pada tahanan!
Langkah Kerja
A1 A3
A2
V V
100 200
V1
100 V2
84
Tabel 10. Pengukuran Arus Pada Setiap Perubahan Tegangan
V1 V2 I1 I2 I3
( Volt ) ( Volt ) ( mA ) ( mA ) ( mA )
10 15
12 20
20 10
85
Lembar Latihan
100 200
10 V 500 20 V
60 V 12 6 12
87
E. Rangkaian Transien
1. Kapasitansi
Q
C
V
2. Pengisian Kapasitor
88
Suatu rangkaian R - C dengan sumber tegangan searah seperti Gambar
di bawah ini.
1 R
V C
Saklar S dalam waktu yang lama berada pada posisi 2 sehingga tidak
ada muatan sama sekali pada kapasitor atau dikatakan kapasitor
kosong.
Jika pada waktu t = 0 saklar dipindah ke posisi 1 maka akan ada arus
mengalir untuk mengisi kapasitor , sampai kapasitor penuh. Arus yang
mengalir makin kecil sedangkan tegangan kapasitor makin besar.
Proses ini disebut proses pengisian kapasitor. Untuk menentukan besar
arus dan tegangan dapat dibuat rangkaian ekivalen seperti Gambar
sebagai berikut :
i R
+ - +
V -
Gambar 50.
89
Sesuai dengan hukum Kirchoff II tentang tegangan maka jumlah
tegangan dalam rangkaian tertutup sama dengan nol.
Atau
- V + VR + V C =0
VR = i R i = dq / dt
VC = q / C
- V + iR + q / C= 0
I0 = V / R .
V q
R RC
dq VC q
dt RC
dq dt
VC q RC
dq dt
VC q RC
ln VC Q
t
k ; k konstanta
RC
90
Pada saat t = 0 , q = 0 maka besar k
ln VC 0 0 k ; k konstanta
k = -ln VC
ln VC q
t
ln VC
RC
ln VC q ln VC
t
RC
q
1 e t / RC
VC
q VC 1 e t / RC Qf 1 e t / RC
VC V1 et / RC
dq
i
dt
i = I0 e-t/RC
V -t/RC
i e
R
91
VC = V ( 1 – e-t/RC
I0
–T/RC
i=I e
0 t
3. Konstanta Waktu
= RC = konstanta waktu
VC V 1 e t /
V t /
i e 92
R
Jika persamaan tegangan dan arus pengisian dihubungkan dengan
konstanta waktu diperoleh sebagai berikut :
Tegangan pengisian
t = 2 Vc= 0,865 V
t = 3 Vc= 0,95 V
t = 4 Vc= 0,982 V
t = 5 Vc= 0,993 V
Arus pengisian
t= i = 0,368 Io
t = 2 i = 0,135 Io
t = 3 i = 0,050 Io
t = 4 i = 0,018 Io
t = 5 i = 0,007 Io
4. Pengosongan Kapasitor
R
93
1
V C
Tegangan pengosongan
VC V et /
Tegangan pengosongan
i IO et /
94
V
V = V e-t/
0 t
Tegangan pengosongan
Io = V / R
Arus pengosongan
Gambar 54.
95
Lembar Kerja
96
2. Jangan menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan sebelum
rangkaian benar!
4. Perhatikan batas ukur dari alat ukur yang digunakan! Hitunglah dulu arus
yang mengalir berdasarkan teori. Setelah dihitung baru dipasang alat ukur
yang sesuai!
5. Letakkan alat ukur pada tempat yang aman dan mudah diamati!
Langkah Kerja
50 K
G
1
V
2
97
20 V 1000 F
4. Catatlah besar arus dan tegangan pada kapasitor sesuai waktu yang
ditentukan pada Tabel 6!
5. Setelah kapasitor penuh pindahkan saklar pada posisi 2 catat arus dan
tegangan kemudian masukkan data ke dalam Tabel 7.
98
Tabel 11. Pengisian Kapasitor
30
60
90
120
150
180
210
240
270
300
360
99
420
480
540
600
900
1200
Tegangan Arus
Waktu
C=1000 C=1000 parale
(detik) paralel seri
F F l
100
0
30
60
90
120
150
180
210
240
270
300
360
420
480
540
600
900
1200
101
Lembar Latihan
S 100 k
20 V 300 F
b. Setelah 1 menit
d. Setelah 2 menit
S 10 k
10 V 100 F 100 F
102
a. 2 detik
b. 4 detik
c. 6 detik
d. 8 detik
e. 10 detik
a. 2 detik
b. 4 detik
c. 6 detik
d. 8 detik
e. 10 detik
103
LEMBAR EVALUASI
A. Pertanyaan
1. Hitunglah arus dan daya yang disalurkan baterai serta daya yang diserap
tahanan jika diketahui baterai 1,5 V mempunyai tahanan dalam 0,5 ohm dan
disambung dengan sebuah tahanan 9,5 ohm !
2. Sebuah aki 12 v digunakan untuk motor starter sepeda motor, arus yang
mengalir pada motor 15 amprer. Hitunglah daya motor dan energi yang
diserap motor selama 5 detik !
3. Hitunglah arus dan daya dari tiap tahanan rangkaian dibawah ini, dengan
teori superposisi!
100 100
10 V 10 10 V
3A
4. Hitunglah panas yang dilepas seluruh tahanan dalam 5 menit pada soal no. 3
!
5 k
104
12 V 1 k
10 k
5
10 V
5 2
20 V 10 8V
8. Hitunglah arus dan daya pada setiap cabang tahanan dari gambar berikut
ini!
7
105
9. Perhatikan gambar di bawah, jika saat t = 0 saklar ditutup. Hitunglah
tegangan pada kapasitor saat :
a. 5 detik
b. 10 detik
c. 15 detik
d. 20 detik
e. 25 detik S 10
10 V 500F
a. 5 detik
b. 10 detik
c. 15 detik
d. 20 detik
e. 25 detik
B. Kriteria Kelulusan
106
Skor
Kriteria Bobot Nilai Keterangan
(1 – 10)
NomerSoal :
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1 Syarat lulus
nilai minimal
6 1 70
7 1
8 1
9 1
10 1
Nilai akhir
107
KUNCI JAWABAN LATIHAN
20 mA , 1 V , 2 V
108
3. Daya yang diserap tahanan 10 ohm dengan teori Thevenin adalah 1 1/9
watt
C. ANALISIS LOOP
50 I1 - 40 I2 = -6
-40 I1 = 60
14 I1 - 6 I2 = 12
-6 I1 + 12 I2 - 2I3 =0
- 2 I2 + 12 I3 = -6
F. Rangkaian Tranien
b. 1 menit = 17, 3 V
c. 1,5 menit = 19 V
d. 2 menit =19, 64 V
b. 1 menit = 0,02706 mA
d. 2 menit = 0,0036 mA
a. 2 detik = 6,32 V
b. 4 detik = 8,65 V
c. 6 detik = 9,5 V
d. 8 detik = 9,82 V
110
e. 10 detik = 9,93 V
a. 2 detik = 0,368 mA
b. 4 detik = 0, 135 mA
c. 6 detik = 0,050 mA
d. 8 detik = 0,018 mA
e. 10 detik = 0,007 mA
111
Kunci Jawaban Lembar Evaluasi
a. 5 detik = 6,32 V
b. 10 detik = 8,65 V
c. 15 detik = 9,5 V
d. 20 detik = 9,82 V
e. 25 detik = 9,93 V
a. 5 detik = 0,368 mA
112
b. 10 detik = 0,135 mA
c. 15 detik = 0,050 mA
d. 20 detik = 0,018 mA
e. 25 detik = 0,007 mA
BAB
DASAR LISTRIK BOLAK-BALIK (AC)
4
LEMBAR INFORMASI
Vm Sin t
Amplitudo
113
seperti pada Gambar di bawah ini.
2
v Vm sin 2ft Vm sin Tt = 2
Vm sin t
T
Dimana
v = Tegangan sesaat
Vm = Tegangan Maksimum
1 1
f atau T
T f
jika generator mempunyai P kutub dan berputar sebanyak N kali dalam satu
menit, maka frekuensi mempunyi persamaan
PN
f
120
114
Dalam rangkaian listrik arus bolak-balik sudut fase dan beda fase akan
memberikan informasi tentang tegangan dan arus. Sedangkan beda fase
antara tegangan dan arus pada listrik arus bolak-balik memberikan
informasi tentang sifat beban dan penyerapan daya atau energi listrik.
Dengan mengetahui beda fase antara tegangan dan arus dapat diketaui
sifat beban apakah resistif, induktif atau kapasitif.
Tegangan Maksimum
Tegangan Efektif
2
I I mak
=
e 2
f
= 0.707 Imax
115
3. Respon Elemen
IR V = Vm Sin t
VR
i = Im Sin t
V = Vm Sin t
v = Vm Sin t
116
v =iR
v = tegangan sesaat
i = arus sesaat
R = resistansi
Vm Sin t
Sehingga i =
R
i = Im Sin t
Pada beban resistor murni tegangan dan arus mempunyai fasa sama
(sefase).
Daya sesaat ( p )
= Vm Im Sin 2t
Vm Im
= ( 1 - Cos 2 t )
2
Vm Im Vm Im Cos 2t
= -
2 2
Vm Im
Cos 2t 0
2
117
sehingga daya
Vm Im Vm Im
P= x
2 2 2
Atau
P = V I watt
V = Tegangan Efektif
I = Arus Efektif
di
V=L
dt VL
L
~
IL
v = Vm Sin t
Tegangan Sumber
v = Vm Sin t
sehingga
118
di
Vm Sin t = L
dt
Vm
di Sin t dt
L
Vm
L
i Sin t
Vm
i (Cost )
L
Vm
i Sin (t )
L 2
Vm
Arus sesaat ( i ) maksimum Im = jika Sin (t - ) mempunyai nilai
L 2
1maka persamaan arus pada Induktor menjadi
I = Im Sin (t - )
2
Arus ketinggalan dengan sudut atau 90o .
2
Daya Sesaat
V = Vm Sin t
Si n(t - )
I = Im 2
119
P = vi
= Vm Im Sin t Sin (t - )
2
p = daya sesaat
2
Vm Im
2 0
P=- Sin 2t dt 0
IC
~
VC
v = Vm Sint
120
v = Vm Sint
q = Cv
C = Kapasitansi kapasitor
V = Beda potensial/tegangan
Persamaan Arus
dq dCv
i
dt dt
dCvVm sin t
dt
C Vm Cos t
Vm
Sin (t )
1/C 2
i Im Sin (t )
2
Daya
P = vi
= Vm Sint Im Sin (t )
2
= Vm Im Sint
Vfase 400
Z fase 158,2
1
= Vm Im Sint
2
121
2
1
P= Vm Im Sin 2t dt 0
2
0
Karakteristik tegangan dan arus dari ketiga elemen pasif tersebut dapat
dilihat dalam Tabel 1 berikut .
V = Vm Sin t
i = Im Sin t
R Fasa sama R
i v
2 2 2
2
2 2
L Arus ketinggalan XL= L = 2
900 atau ½
B A
Arus mendahului
C 1 1
tegangan900 atau ½ XC =
C 2
122
Lembar Kerja
Langkah Kerja
S 123
V V
Gambar 61. Rangkaian Percobaan
2V
4V
6V
8V
10 V
124
125
Percobaan II. Respon Elemen RLC
6. Voltmeter................................................. 1 buah
Langkah Kerja
A W
126
Sumber 220 V V Lampu
Pijar
Gambar 62. Rangkaian Percobaan.
Tegangan
I P I P I V
50 V
100 V
127
150 V
200 V
Lembar Latihan
3. Hitunglah arus yang mengalir pada lampu dan tahanan lampu bila lampu
pijar 220 – 230 volt, 100 watt dipasang pada tegangan 225 volt. !
4. Sebuah kompor listrik 225 volt, 900 watt mempunyai elemen pemanas 5
m. hitunglah arus dan tahanan elemen. Jika elemen pemanas putus,
kemudian disambung sehingga panjangnya menjadi 4,8 m. hitunglah
besar tahanan, arus dan daya kompor yang dipasang pada tegangan 225
volt !
5. Hitunglah arus dan daya yang diserap oleh kapasitor, jika dua buah
kapasitor 60 F dan 40 F diseri dan dipasang pada tegangan 220 V, 50
HZ !
Lembar Informasi
128
Sebuah resistor R ohm dan Induktor L henry diseri dan dihubungkan
dengan sebuah sumber tegangan arus bolak – balik seperti Gambar di
bawah ini.
VR VL
O A
V VR 2 VL 2
V (IR ) 2 (IX L ) 2 I R 2 X L 2
V
I
R 2 XL2
Z2 = R2 + XL2
129
X L L reak tan si
tg =
R R resis tan si
1. Daya (P)
P = V I Cos
Watt = VA x Cos
KW = K VA x Cos
P = VI Cos = VI x (R/Z)
= V/2 x I x P
= I2 R
P = I2 R watt
resistansi R
2.
impedansi Z
130
watt W kW
3.
Volt .Ampere VA kVA
Sehingga
R W kW
Pf = Cos =
Z VA kVA
S2 = P2 + Q2
kW = kVA Cos
kVAR =k VA Sin
R C
R
XC
Z
131
~
V
VR I
I I V
VR
VC
sudut /2)
V VR VC
2 2
V (IR)2 (IXC ) 2 I R 2 X C
2
V
I
R 2 XC
2
132
Dari gambar di atas terlihat bahwa I mendahului V dengan sudut
di mana
- XC
tg =
R
V = Vm Sint
I = Im sin (t + )
4. Beban R – L – C Seri
Sebuah rangkaian seri R-L-C diberi tegangan V seperti Gambar di bawah ini.
VC
I
VC
I VR I
133
VR = I R = drop tegangan pada R sefasa dengan I
90
dari VR, VL dan VC, seperti terlihat dalam Gambar berikut ini.
V Z
VL – VC
XL – X C
VR -VC R
XC
V = VR (VL VC )2
Z = R 2 (XL XC )2
= R 2 X2
(X L - X C ) X
Tg =
R R
134
R R
Cos =
Z R 2 (X L X C ) 2
V = Vm Sint
I = Im sin (t )
Tanda negatif bila arus ketinggalan terhadap tegangan, XL> XC atau beban
bersifat induktif.
Tanda positif bila arus mendahului tegangan, XL< XC atau beban bersifat
kapasitif.
XL= XC
1
2foL =
2foC
1
fo =
2 LC
6. Faktor Kualitas
135
Pada saat resonansi arus maksimum :
V
Im =
R
I mXL XL 2foL
ImR R R
Faktor kualitas
2foL 1
= di mana fo =
R 2 LC
Sehingga
1 L
= ( )
R C
0
=
0
136
Lembar Kerja
2. Perhatikan batas ukur dari alat yang digunakan, jangan melebihi batas
kemampuan.
137
3. Perhatikan kapasitas dari resistor, ballast, dan kapasitor.
Percobaan I
Langkah kerja
A
S
AC 220 V V
AFG
Trafo Isolasi
220/220 V
138
8. Gantilah ballast dengan kapasitor kemudian ulangi langkah 3, 4 dan 5.
50
100
200
400
500
1000
139
Percobaan II
Langkah kerja
CRO
S R L
AC 220 V
AFG
C
Trafo Isolasi
220/220 V
4. Aturlah keluaran CRO pada saat tanpa beban pada frekuensi 50 Hz,
hubungkan beban ke function generator, kemudian atur frekuensi function
generator dan amati tegangan pada CRO. Carilah frekuensi pada function
generator sehingga tegangan pada CRO menunjukkan harga tertinggi.
Lembar Latihan
b. Faktor daya
141
2. Sebuah rangkaian seri jika dihubungkan dengan tegangan 100 V DC
menyerap daya 500 W jika dihubungkan dengan 100 V AC, 50 Hz
menyerap daya 200 watt. Hitung besar resistensi dan induktansi.
Hitunglah :
a. Arus
142
C. Rangkaian Paralel Arus Listrik Bolak-Balik
Lembar Informasi
1. Metode Vektor
Misalkan rangkaian paralel terdiri dari dua cabang seperti Gambar di bawah
ini
I2 – R2 C
Z1 = R 2 X 2L
V V
I1 =
Z1 R X 2L
2
R1 –1 R1
Cos 1 = atau 1 = Cos ( )
Z1 Z1
143
Dari cabang B diperoleh persamaan :
Z2 = R 2 X 2L
V V
I2 =
Z2 R X C2
2
R2 –1 R2
Cos 1 = atau 1 = Cos ( )
Z2 Z2
I2
2
V
1
I1
144
I 2Sin 2 I1Sin 1
tg 1
I1 Cos 1 I 2 Cos 2
2. Metode Admitansi.
R1 L1
R2 L2
R3 C
1
Z1 = R 12 X 2L Y1 = = g12 (b1 ) 2
Z1
1
Z2 = R 22 X 2L2 Y1 = = g 22 (b 2 ) 2
Z2
1
Z3 = R 2 X C2 Y1 = = g 32 (b 3 ) 2
Z1 3
Y = Y1 + Y2 + Y3
1
Z=
Y
145
Jika rangkaian paralel dihubungkan dengan sumber yang frekuensinya
berubah-ubah, maka pada frekuensi tertentu komponen arus reaktif
jumlahnya akan nol. Pada kondisi ini rangkaian disebut beresonansi.
Perhatikan Gambar berikut ini.
I R L
IC C
IC
IL Cos 1 Z
V X
1
1
I2 Sin1 IL
IL Sin = IC
V
IL = Sin
Z
XL
=
Z
146
V
IC =
XC
V XL V
x = atau XL x XC = Z2
Z Z XC
1 L
XL = L dan Xc = maka = Z2
C C
L
= R2 + XL2
C
= R2 + (2f0L)2
1 R2 1 1 R2
2f0 = sehingga f0 =
LC L2 2 LC L2
1 1
f= sama seperti Resonansi Seri.
C 2
147
Lembar Kerja
2. Perhatikan batas ukur alat yang digunkaan, hitunglah dulu arus, tegangan
dan daya supaya tidak melebihi batas ukur alat yang digunakan.
5. Letakkan alat ukur yang teratur dan rapi serta mudah diamati.
149
Percobaan I
langkah kerja
A W
AC
V C
220 V
4. Atur tegangan mulai dari nilai kecil sampai besarnya mendekati sama
dengan tegangan kerja lampu dan kapasitor.
6. Gantilah lampu dan kapasitor dengan kapasitas yang lain, seperti pada
Tabel di bawah ini.
150
Tabel 17. Pengamatan Arus dan daya Kapasitor.
V C = 1,5 F L= 40 C = 3,25 L = 40 W
W
I P I P
50
100
150
200
220
9. Matikan sumber tegangan dan ganti kapasitor dengan yang lain sesuai
dengan Tabel 6 di bawah.
C (F) TL = 10 W TL = 15 W TL = 20 W
I P I P I P
151
1,5
3,25
4,5
6,5
Tanpa C
152
Lembar latihan
1,8 0,019 H
6
398 F
200 V, 50 Hz
Hitunglah:
c. Arus total
2. Hitunglah arus total dan faktor daya dari rangkaian di bawah ini !
3 4
153
8
3. Hitunglah frekuensi resonansi dari sebuah induktor yang mempunyai
induktansi 0,25 H dan resistansi 50 ohm dan di paralel dengan kapasitor 4
F
Tegangan sistem tiga fase hubungan bintang terdiri dari empat terminal
salah satunya titik nol. Urutan fase ada yang menyebut RST , a b c , atau
fase I , II , III. Dalam hubungan bintang sumber tegangan tiga fase
ditunjukkan oleh Gambar 20 di bawah ini.
VT
VR Vef 0
VS Vef - 120 0
VST VTR
VT Vef 120 0 154
VR, VS dan VT disebut dengan teg angan
N
VS VR fase
Gambar 80. Diagram Phasor Sambungan Bintang
Sedangkan VRS = VR - VS
VST = VS - VT
VTR = VT - VR
VL = Vfase x 3
VRS VL 30 0
VTR VL 150 0
VST VL 900 0
R IR
N IN
S IS
155
T IT
Gambar 81. Hubungan Bintang dengan Beban Seimbang
Pada Hubungan Y – Y
VL = Vf x 3 I = If
P 3 X Vf I f cos
Daya total VL
Vf If IL
3
sehingga P = Sin(t -
2
)
I1 = IR - IS
IS
IR
I3 = IT – IR
IT
I2 = IS– IT
156
VL = Vf
IL = 3 If
I1 = I2 =I3 =IL
Pf Vf I f cos
Daya total
P 3 x Vf I f cos
IL
karena Vf VL If maka
3
P 3 Vf I f cos
157
Lembar Kerja
2. Amperemeter AC 4 buah
2. Perhatikan batas ukur alat yang digunkaan, hitunglah dulu arus, tegangan
dan daya supaya tidak melebihi batas ukur alat yang digunakan.
4. Letakkan alat ukur yang teratur dan rapi serta mudah diamati.
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan ini.
A
A a 1
R
1 1
A
3 A
S
B b 2
T 1 1a
B 4
N 3 A
C c
1 b1
3 R
C 4 L 159
3
c
4
Gambar 83. Rangkaian Percobaa
A a
1 A4
1
R A A
3 1
A
S 4
B1 b1
T A
B b4
3 2
N R
C c1
1 L
C3
c4
A
3
160
Percobaan I Percobaan II
A1 a1
R A3 a4
a5
S
B1 b1
a8
T b4
B3
b5
N c
C1 b18
c4
C3
c5
c8
11.Ukurlah tegangan sesuai dengan Tabel yang ada. dan masukkan data
yang anda peroleh ke Tabel 20 .
a. Ua1 – a8
161
b. Ub1 – b8
c. Uc1 – c8
d. Ua8 – b8
e. Ua8 – c8
f. Ub8 – c8
Lembar Latihan
3. Sumber tegangan tiga fase hubungan bintang dengan tegangan line 400
V dihubungkan dengan beban seimbang sambungan bintang yang setiap
fase terdiri dari R = 40 dan XL = 30 .
Hitunglah :
a. Arus line
162
a. Hitunglah arus dan daya yang diserap jika kumparan disambung
bintang dan dihubungkan dengan tegangan tiga fase dengan tegangan
line 400 V, 50 Hz. !
LEMBAR EVALUASI
A. Pertanyaan
2. Hitunglah arus dari sumber tegangan v = 311 sin 314 t yang dihubungkan
dengan tahanan 100 ohm serta tentukan beda fase antara arus dan tegangan
!
3. Hitunglah arus yang mengalir dan beda fase antara arus dengan tegangan
dari sumber tegangan v = 311 sin 314 t yang dihubungkan dengan kapasitor
3,25 F !
4. Sebuah sumber tegangan v = 100 sin 314 t diberi beban kapasitor, arus yang
mengalir 0,4 ampere, hitunglah kapasitansi dari kapasitor !
163
a. Arus yang megalir jika diberi tegangan 100 V, 50 Hz.
a. Frekuensi resonansi
9. Hitunglah arus total dan faktor daya dari rangkaian di bawah ini !
5 2
6
8
200 V, 50 Hz
B. Kriteria Kelulusan
(1 – 10)
164
Nomor Soal
:
1
1
1
2
1 WL
3
1 (Wajib Lulus)
4
1 > 70
5
1
6
1
7
1
8
1
9
1
10
Nilai akhir
PN
F
120
165
Vp p 200
Tegangan maksimum ( Vm) = = 100 volt
2 2
Vm 100
Tegangan Efektif ( V ) = = 70,7 volt
2 2
Lampu pijar menyerap daya 100 watt (bila dipasang pada tegangan nilai
tengah dari tegangan yang tercantum). Karena lampu sudah dipasang
pada nilai tengah maka daya lampu adalah 100 watt
P=VI
P 100
I = 0,44 A
V 225
V2
P
R
V 2 225 2
506,25
P 100
166
P VI
P 900 watt
I 4A
V 225 volt
Arus pada kompor 4 A
V
P VI I
R
V2
P
R
V 2 (225) 2
R 56,25
P 900
Tahanan elemen pemanas 56,25
setelah putus dan disambung
4,8
R x 56,25 55
5
Besar tahanan kompor 55
V 225
I 4,1 A
R 55
Arus pada kompor 4,1 A
P VI 225 x 4,1 92,5 watt
daya pada kompor menjadi 922,5 watt
C1xC 2 60 x 40
C 24 F
C1 C 2 60 40
Besar reaktansi
1 1
XC
C 2 x 50 x 24 x10 -6
10 6
132,7
2 x 50 x 24
V 220
I 1,67
X c 132,7
167
Kunci Jawaban : Rangkaian Seri Arus Bolak – Balik Beban Resistor
Dan Induktor
Z= 80 2 60 2 = 100
V 225
I= 2,25
S 100
R 80
Faktor daya = Cos = 0,8
Z 100
= 506,22 4052 =
dihubungkan 100 V DC
P 500
I 5A
V 100
V 100
R 20
I 5
168
P 200
P = I2 R I= 3,16
R 20
V 100
Z = 31,64
I 3,16
Z= R 2 X 2L
XL = 2fL
XL 24,5
L= 78mH
2f 2x50
11.Penyelesaian :
1 10 6
XC 318,3
2fC 2 x 50 x 10
V 100
I 0,294 A
Z 340
- X C 318,3
Tg =
R 120
318,3
= tg-1 ( ) 69,200
120
169
P = I2 R
P 96,8
R= 2
20
I (2,2)2
V 125
Z 56,82
I 2,2
1
XC
2fC
1 1
C 0,00005 F = 50 F
2fX C 6,28 x 60 x 53,2
V V 2 - VR
2
= 207,1 V
P 750
I 7,5 A
V 100
1 7,5
C 96 F
VC 6,28 x 60 x 207,1
V
Saat resonansi, arus maksimum sama dengan
R
V
I=
R
170
V
R= 637 ohm
I
VC = I XC
VC 300 1
XC = di mana XC =
I 314.10 3 2 f0 C
300 1
Maka =
314.10 3 314C
1
C =
300 x 103
= 3,33 F
VL 300
XL = di mana XL = 2foL
I 314 x103
300
L = 3,04 H
314 x 314 x 10 -3
1. Penyelesaian :
a. Cabang I
XL = 2fL = 2 X 50 x 0,0191 = 6
Z1 = R 12 X 2L 8 2 6 2 10
V 200
I1 = 20A
Z1 10
171
R1 8
Cos -1 = = Cos –1
( ) = 36,520
Z1 10
Cos 1 = 0,8
Sin 1 = 0,6
b. Cabang II
1 1
XC = = 8
2fC 2x50x398x10 6
Z2 = R 12 X C 6 2 8 2 10
V 200
I2 = 20A
Z2 10
R 6
Arus yang mendahului V dengan sudut Cos 2 = = = 0,6
Z 10
XC 8
Q2 = Sin 2 = = = 0,8
Z 10
d. Arus total
I Total = 28 2 4 2 = 28,3 A
e. Sudut fase
172
4
= Tg – 1. = ...
28
R1
g1 = = = 0,12 mho
R 12 X12 3
X1 4
b1 = = = 0,16 mho
R 12 X12 3 42
2
R2 8
g2 = = = 0,08 mho
R 22 X 22 8 62
2
X2 6
b2 = = = 0,06 mho
R 22 X 22 8 62
2
Y= G 2 B2
I = VY = 100 X 0,223 A
G 0,2
Faktor Daya Cos = = 0,9
Y 0,223
3. Frekuensi resonansi :
1 1 R2
f0 = 2
2 LC L
1 1 50 2
f0 =
2 0,25x 4x10 6 0,25 2
173
= 156 Hz
3. Penyelesaian :
Zf R 2 X L
40 2 30 2
50
R 40
cos 0,8
Z 50
VL 400V
400
Vf V
3
Vf
If
Zf
400
3 80
A
50 3
8
IL A
3
P 3 VL I L cos
8
3.400. .0,8
3
2560 watt
174
4. Rfase = 20
R fase 20
cos 0,1264
Z fase 158,2
a. Hubungan Bintang
VL 400
Vfase = 231V
3 3
V 231
= fase 1,46A IL = 1,46 A
Z fase 158,2
= 127,8 Watt
Vfase 400
Ifase =
Z fase 158,2
R 20 400
IL = 3 Ifase = cos fase ,01264
Zfase 158,2 x = 4,38 A
158,2
P = 383,4 Watt
2. Besar arus adalah 2,2 Ampere dan beda fasa antara arus dan tegangan
adalah 00
3. Arus yang mengalir adalah 0,225 A, beda fasa arus dan tegangan adalah 900
arus mendahulu.
5. Impedansi = 22
176
9. Arus total = 46,5 A
80
10.Arus jaringan = A
3
177
DAFTAR PUSTAKA
Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, Rangkaian Listrik jilid
I, Erlangga, Jakarta 1982.
Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, Rangkaian Listrik jilid
II, Erlangga, Jakarta 1982.
Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, Rangkaian Listrik Jilid
I, Erlangga, Jakarta 1982.
Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, Rangkaian Listrik Jilid
II, Erlangga, Jakarta 1982.
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2001, Modul Electro Dasar.
178
179