Jenis kelamin
1. a. Laki-laki 24 orang
b. Perempuan
Tidak ada
Jenis pekerjaan
a. Peleburan 2 orang
b. Pencetakan 13 orang
2. c. Pengamplasan 2 orang
d. Pengikiran 3 orang
e. Finishing 2 orang
f. Pengiriman 2 orang
Usia
3. a. ≥ 20 - 30 tahun 12 orang
b. 31 - 40 tahun 7 orang
1
c. 41 - 55 tahun 5 orang
Tingkat pendidikan
3. 21 orang
a. Tamat SD
3 orang
b. Tamat SMP
Lama bekerja
a. ≤ 1 tahun 8 orang
b. ≤ 2 tahun 3 orang
4.
c. ≤ 3 tahun 5 orang
d. ≤ 4 tahun 4 orang
e. 5 tahun 4 orang
2
4) Pemeriksaan tanda-tanda vital
Para pekerja bersedia dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
dengan rata-rata nilai tekanan darah pekerja di batas normal, 4
dari 24 pekerja mengalami hipertensi dan sebagian pekerja tidak
bersedia untuk dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital karena
pandangan para pekerja tentang kesehatan kurang baik dan
mereka lebih memilih tidak tau tentang penyakit yang
dideritanya.
5) Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir)
Pada saat satu tahun terakhir para pekerja mengalami pegal-pegal,
batuk dan pilek, mereka mengatakan hal itu sudah biasa sehingga
tidak pernah ke puskesmas hanya pergi berobat ke mantri.
6) Riwayat penyakit komunitas pekerja
Para pekerja mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
apapun.
c. Lingkungan
1) Hazard Fisik
Di pabrik wajan ini terdapat alat-alat tajam yang dapat melukai
sehingga para pekerja harus berhati-hati dalam melakukan
pekerjaannya. Pertama terdapat asap dari tungku peleburan
alumunium yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan,
sehingga masker sangat penting untuk di gunakan tetapi para
pekerja tidak menggunakan masker, mereka mengatakan tidak
nyaman. Selain itu, terdapat juga alat-alat yang menimbulkan
suara keras yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran,
sehingga perlu alat pelindung diri (APD) seperti earphone.
2) Biologi
Di pabrik wajan alumunium tidak terdapat hazard biologi.
3) Kimia
Di pabrik wajan alumunium tidak terdapat hazard kimia seperti
karena limbah dari pembuatan wajan berupa oli dan digunakan
3
kembali sebagai bahan bakar khususnya bagi tungku peleburan
alumunium, sehingga tidak ada limbah yang terbuang.
4) Psikososial
Di pabrik wajan alumunium Dusun Sukasari tidak terdapat hazard
dikarenakan tidak ada faktor pemicu stress di pabrik tersebut
5) Ergonomi
Di pabrik wajan almunium tidak ada hazard ergonomi karena
semua alat yang digunakan serta tenaga manusia yang di gunakan
sudah sesuai.
d. Gaya hidup
1) Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
Para pekerja berkerja dimulai pukul 07.00 WIB dan untuk pekeja
di bagian peleburan dimulai pukul pukul 05.00 WIB, kemudian
para pekerja istirahat untuk melakukan shalat dan makan,
kemudian para pekerja kembali bekerja pukul 13:00 WIB.
2) Pola aktivitas gerak
Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 24 orang
dari 12 orang jumlah pekerja pembuat wajan mengeluhkan sering
merasa pegal dan nyeri di daerah pinggang. Saat dilakukan
observasi secara langsung ternyata sebanyak 8 orang dibagian
percetakan, dan sebagian pekerja mengeluhkan nyeri pundak dan
punggung di akibatkan sering memikul wajan untuk pemindahan
ke tahap pemgikiran dan finishing sehingga pundak dan
punggung sangat berpengaruh dalam hal itu.
3) Pola pemenuhan istirahat dan tidur
Para pekerja di pabrik wajan alumunium mengatakan bahwa
istirahat tidur mereka biasanya dilakukan pada malam hari saat
pulang bekerja karena waktu bekerja mereka adalah dari 8 jam
mulai pukul 7 pagi sampai pukul 3 sore. Terkadang banyak
pesanan ada sebagian pekerja melakukan lembur dari jam 3 sore
sampai malam.
4
4) Pola eliminasi
Pola eliminasi para pekerja di pabrik wajan baik, karena di tempat
kerja sudah disediakan toilet.
5) Penampilan pada saat bekerja
Para pekerja di pabrik wajan semua memakai baju kaos dan
sebagian ada yang menggunakan celana pendek bahkan ada
beberapa orang yang tidak menggunakan baju.
6) Gangguan alat pelindung diri
Para pekerja di pabrik wajan semuanya tidak menggunakan APD
karena merasa tidak penting dan oleh pemilik pabrik tidak di
sediakan.
7) Status psikososial
Antar pekerja yang ada di pabrik wajan tidak pernah mengalami
pertengkaran atau perselisihan karena mereka menganggap semua
pekerja saling bersaudara karena sudah bekerja bersama dalam
waktu yang lama, antar pekerja saling membantu dan
memberikan dukungan bila ada masalah.
8) Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
Para pekerja di pabrik wajan mengatakan sering melakukan cuci
tangan hanya pada saat mereka mandi, istirahat shalat dzuhur dan
makan, karena di pabrik itu tidak disediakan wastapel. Para
pekerja tidak menggunakan masker untuk upaya pencegahan
gangguan sistem pernapasan.
9) Pola perilaku tidak sehat dalam komunitas pekerja
Para pekerja di pabrik wajan rata-rata berprilaku tidak sehat
karena mereka merokok di pabrik serta minum kopi berlebihan
(3-4x sehari).
e. Sistem Kesehatan
1) Pola pemanfaatan pelayanan kesehatan
Para pekerja di pabrik wajan mengatakan mereka jarang
mengunjungi puskesmas ketika sakit dan hanya membeli obat
warung, tetapi ada sebagian pekrja yang pergi memeriksakan diri
5
ke tenaga kesehatan (mantri). Sehingga pemanfaatan pelayanan
kesehatan masih kurang optimal oleh para pekerja pabrik tersebut.
2) Program pengawasan (monitoring)
Di pabrik wajan ini tidak ada sistem pengawasan baik dari dinas
kesehatan ataupun pemerintahan setempat.
3) Kebijakan dan promosi kesehatan
Pemilik pabrik mengatakan belum mempunyai kebijakan apapun
dan promosi kesehatan belum pernah dilaksanakan oleh petugas
kesehatan.
4) Keterbatasan dalam upaya promosi dan proteksi
Keterbatasan upaya dalam promosi kesehatan dan proteksi bagi
para pekerja seperti belum adanya fasilitas penggunaan APD oleh
pihak pemilik pabrik wajan dan kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya penggunaan APD pada saat bekerja.
5) Sistem pelayanan kesehatan pada keluarga pekerja
Pemilik pabrik mengatakan memiliki tunjangan untuk pengobatan
ketika ada kecelakaan kerja di pabrik.
f. Data lingkungan fisik
Luas bangunan pabrik wajan seluas 700 m2 terdiri dari 4
tempat yaitu pengolahan limbah (peleburan), percetakan, pengikiran,
tempat finishing¸ gudang barang dan asrama pekerja. Jenis bangunan
untuk tempat pencetakan dan pengolahan limbah non permanen
dengan atap bangunan berupa asbes tanpa dinding dengan lantai
tanah. Sedangkan untuk gudang barang, tempat finishing asrama
pekerja atap bangunan berupa asbes dengan dinding dari triplek dan
lantai diplester. Penerangan ruangan berasal dari listrik. Kebersihan
di dalam pabrik sangat tidak terawat karena becek dan masih
beralaskan tanah. Terdapat kamar mandi bersama dan mushola.
g. Ekonomi
Rata-rata penghasilan pekerja di pabrik penggergajian kayu ±
30-60 ribu/hari.
6
h. Keamanan dan transportasi
Di pabrik wajan ini tidak terdapat satpam untuk keamanan,
dan untuk alat transportasi yang digunakan berupa mobil bak terbuka.
i. Sistem komunikasi
Komunikasi yang digunakan oleh para pekerja di pabrik
wajan ini berupa hand phone.
2. Pengolahan Data
a. Proporsi pekerja menurut jenis kelamin
Jenis Kelamin
laki-laki
100%
Usia
≥ 20 - 30 tahun 31 - 40 tahun
41 - 55 tahun
21%
50%
29%
7
50% sisanya berusia 31-40 tahun sebanyak 29% dan 41-55 tahun
sebanyak 21%.
c. Proporsi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
SD SMP
13%
87%
Jenis Pekerjaan
Peleburan Pencetakan
Pengamplasan Pengikiran
Finishing Pengiriman
8% 9%
8%
13%
54%
8%
8
e. Proporsi pekerja berdasarkan lama bekerja
Lama Bekerja
≥ 1 tahun ≥ 2 tahun ≥ 3 tahun
≥ 4 tahun 5 tahun
17%
33%
17%
21%
12%
E A : Asrama Pekerja
D
B : Gudang Barang
C : Finishing
D : Peleburan, Pencetakan,
A C Pengamplasan
B
E : Pengikiran
9
3. Analisa Data
Data yang telah kami dapat dari hasil pengkajian yang kami
lakukan pada tanggal 13 Maret 2019 untuk menentukan diagnosa
keperawatan maka kami menyusun analisa data sebagai berikut;
10
DO:
11
DO : Ciamis Jawa Barat.
• Terdapat tungku
pembakaran alumunium
• Terdapat bahan wajan yang
terbuat dari peleburan
almunium panas
4. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko cedera musculoskeletal disorder akibat posisi kerja tidak
adekuat pada pekerja pabrik wajan alumunium di Dusun Sukasari
Desa Margajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa
Barat.
b. Resiko terjadinya peningkatan penyakit dan kecelakaan kerja
akibat kurang pengetahuan pekerja tentang pentingnya K3 yaitu
kesehatan keselamatan kerja bagi pekerja di dusun Sukasari Desa
Margajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
c. Resiko gangguan pendengaran akibat adanya polusi suara dari
mesin yang mengganggu pada pekerja pabrik wajan alumunium di
dusun Sukasari Desa Margajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten
Ciamis Jawa Barat.
d. Resiko terjadinya luka bakar akibat lingkungan kerja pada pekerja
pabrik wajan almunium di dusun Sukasari Desa Margajaya
Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
12
5. Intervensi
Dx Sasaran Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Waktu Kriteria Standar Evaluator
Kegiatan evaluasi
1 Resiko cedera Setelah Penyuluhan a. Memberikan Mahasiswa Pabrik wajan Sabtu, Pemilik dan Para pekerja Dosen
musculoskelet tindakan kesehatan penyuluhan alumunium 16 pekerja mampu (pembimbin
al disorder keperawatan pada pemilik tentang hal apa Maret mengetahui mengatasi g)
akibat posisi selama 1 hari usaha dan saja yang 2019 cara resiko cedera
kerja yang diharapkan pekerja mengakibatkan pukul menghindari dalam
tidak adekuat tidak terjadi pabrik wajan kecelakaan 13.00 resiko cedera melaksanakan
pada pekerja cedera pada alumunium pada pekerja. WIB saat bekerja. pekerjaannya
pabrik wajan para pekerja setiap hari
alumunium di di pabrik
Dusun wajan
Sukasari alumunium.
Desa
Margajaya
Kecamatan
Pamarican
Kabupaten
13
Ciamis Jawa
Barat.
Dx Sasaran Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Waktu Kriteria Standar Evaluator
Kegiatan evaluasi
14
Margajaya
Kecamatan
Pamarican
Kabupaten
Ciamis Jawa
Barat.
Dx Sasaran Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Waktu Kriteria Standar Evaluator
Kegiatan evaluasi
15
alumunium di
dusun
Sukasari
Desa
Margajaya
Kecamatan
Pamarican
Kabupaten
Ciamis Jawa
Barat.
Dx Sasaran Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Waktu Kriteria Standar Evaluator
Kegiatan evaluasi
16
pekerja luka bakar alumunium. sarung tangan WIB dan sepatu anti
pabrik wajan pada pekerja dan sepatu panas.
alumunium di pembuatan anti panas.
b. Pemilik usaha
dusun wajan
mau
Sukasari alumunium.
memfasilitasi
Desa
alat pelindung
Margajaya
diri.
Kecamatan
Pamarican
Kabupaten
Ciamis Jawa
Barat.
DX Resiko terjadinya Sabtu, 16 Maret 2019 - Para pekerja sudah mengetahui dan mengerti tentang
2 peningkatan penyakit dan Pukul 13.00 WIB APD
kecelakaan kerja akibat - Melakukan penyuluhan kepada para pekerja di - Para pekerja juga berantusias dalam mendengarkan
pembuatan wajan pada pabrik wajan alumunium tentang APD penyuluhan
pekerja pabrik wajan - Pada saat evaluasi penyuluhan, para pekerja berantusias
17
alumunium di dusun menjawab pertanyaan untuik mendapatkan hadiah
Sukasari Desa Margajaya
Kecamatan Pamarican
Kabupaten Ciamis Jawa
Barat.
4. Resiko terjadinya luka Sabtu, 16 Maret 2019 - Para pekerja sudah mengetahui dan mengerti tentang
bakar akibat lingkungan Pukul 13.00 WIB penangan pertama luka bakar
kerja pada pekerja pabrik - Melakukan penyuluhan kepada para pekerja - Para pekerja juga berantusias dalam mendengarkan
wajan alumunium di di pabrik wajan alumunium tentang penangan penyuluhan
dusun Sukasari Desa pertama luka bakar. - Pada saat evaluasi penyuluhan, para pekerja
Margajaya Kecamatan berantusias menjawab pertanyaan untuik
Pamarican Kabupaten mendapatkan hadiah
Ciamis Jawa Barat.
7. Dokumentasi
18
19
20
21