ANAK SURAPATI
OLEH
ABDOEL MOEIS
., /
I
i
Rp 8,-
B. P. No. 1 9 1 5
HAK PENGARANG
DlLINDUNGI OLEH
UNDANG-UNDANG
I
f KATA PENGANTAR
Penulis.
I. PENDAHULUAN
Hari telah tengah malam. Disuatu kamar adalah dua orcfng suami
isteri. jang hendak pulang dari Indonesia kenegeri Belanda. Si suami
sedang sibuk menolong isterinja jang muntah-muntah antara
sebentar .. Dengan suara serak berkatalah si isteri itu sambil menun-
djuk kekamar jang ada disebelahnja, dan dihubungkan oleh sebuah
pintu ketjil kepada kamarnja itu :
,.Lihatlah keadaan njonja jang disebelah. Kasihan, ia hanja her- ·
dua sahadja dengan anaknja jang masih ketjil, tak ada seorang
jang menolongnja, meskipun ia sakit keras."
Dengan tidak berkata sepatah djua, bangkitlah si suami dari
duduknja lalu mentjari djalan dengan terhujung-hujung kekamar
jang ada disebelah, sambil meraba-raba kian kemari mentjari tempat
bergantung. Djika ia tidak berlaku demikian, tak ada kemungkinan
·baginja untuk melangkahkan kaki derigan tidak terdjerunius keatas
lantai. Demikianlah olengnja kapaJ.
Agak lama ia tinggal dikamar njonja jang sakit itu. Setelah
kembali ketempat isterinja, maka air mukanja s'angat keruh. Di-
tangannja nampak sehelai bungkus surat jang agak besar. Lalu
Ojika tuan suka berdjandji akan memelihara anakku ini, dan .................... .
kata ·perempuan itu dengan amat susah pajah.
7
*) Indonesia.
lO
I
,.Digna, hal ini agak sulit buat menerangkannja. Terlebih dahule,
aku tidak diusir, melainkan aku minta berhenti dengan hormat dari
djabatan itu. Ojika aku telah kembali pula bergaul dengan sampah-
I
15
insa£, Digna, bahwa aku tak akan suka hidup, djika tidak bese:rta
engkau. Aku insaf pula bahwa hanja engkau jang dapat memper-
baiki kelakuanku. Sukakah engkau mentjoba sekali lagi, Oigna ?"
.. Ja, buat penghabisan kali, Robert .................. "
.Digna tidak dapat meneruskap. kata-katanja, karena Robert telah
memeluk dan mentjiumnja, hingga ia terpaksa melepaskan diri
dengan berkata : :I
I
sedang menjusun serombongan orang jang akan melakukan suatu
permainan jang banjak meminta pemain."
11
· ..
·----··-~-· ··--=~u•.aM!Iliiiiiilliiilliliiilllli'llillr!-IIQIIIII.111!1111
Io
•
IV. MENDJADI PIA TU
''·
~
21
23
Dengan hal jang demikian, tidak heran djika paman itu amat
bentji kepada ,anak kera jang dapat ditangkap dari rimba di Hindia.
Timur" itu.
Sementara itu tidak usah diherankan pula, djika segala pintti
<lirumah~rumah orang ternama ada terbuka untuk Robert, sedang;
banjaklah ibu jang mengharap~harapnja akan mendjadi menantu,
Seorang anak orang hartawan jang memegang aandeel pada kongsi
.0.1. Compagnie boleh berlaku senakal~nakalnja. Ada~ada sadja
<ljawab jang akan melindungi atau menguntungkan kesalahannja.
Robert dan Oigna dari ketjil telah bersahabat. Oleh karena itu
Digna suka mengampuni segala kesalahan Robert, apa laui set~lah
ia berulang-ulang berdjandji akan memperbaiki kelakuannja.
Malang bagi Robert, meskipun van Reijn sangat sajang kepada~
nja, akan datangnja hari achir tidaklah dipikirkannja. Segala surat
menjurat jang akan menentukan nasib si Robert di kemudian hari,
belumlah diselesaikannja, melainkan ditangguh~tangguhkannja djua
dari sehari kesehari. Malah pada suatu hari hatinja telah agak
tersinggung, karena Robert telah memperingatkannja akan hal surat
menjurat itu, berhubung dengan maksudnja hendak beristeri.
,Apa gunanja tergesa-gesa setjara itu ?" demikian van . Reijn
bertanja dengan gusar ... Apakah ennkou tiJak senang tinggal di~
~ini ? Tidakkah aku telah berbuot ~ ~pada engkau sebagai ·engkau
~esungguhnja .................. "
Van Reij:1 ::1enahan am:uah:1j<1, dan tidak meneruskan perkataan
itu. Dah!~an dengan manis ia berkata pula: ·
.. Robert, hal ini hendaklah esok atau !usa kita perbintjangkan.
Masih banjak waktu untuk membitjarakannja. Ajah masih sehat.
Djika ora~::; mendengarkan katamu itu, nanti ada jang menjangka
hahwa papa telah dekat hendak mati."
.. Bukan itu jang saja maksud," kata Robert. Dan mulai dari hari
itu tid~klah ia menjebut-njebut lagi tentang surat~surat testamen itu.
Sebenarnja van Reijn sendiri bukan tidak menghiraukan hal itu.
Dengan sesungguhnja ia bermaksud hendak memperkuat hak
Robert atas harta benda peninggalannja. Djika ia belum menjeles~li~
kannja, ialah karena ia sedang memikir~mikirkan bahagian adik
kandungnja, beserta sekalian kemenakannja.
1~.•
21:
KEPADA ROBERT
Boleh dibuka djika ia telah berumur 21 tahun
-- ···-···----·-·-----=_.;..-........- - - : · - - ·.
30
IJ .
34
,.Tapi aku tidak pula akan memberi permisi kepada engkau buat
masuk-masuk kamar ini, dan mentjuri surat-surat peninggalan tuan
Jozef ~an Reijn almarhum. Mungkin ada disini surat-surat pula
jang akan membatalkan dustamu tadi."
Gerard van Reijn mulai naik darah, meskipun dari semula ia
berlaku setjara orang sabar. Maka berkatalah ia:
,.Sungguh-sungguh engkau tidak insaf akan dirimu. Seorang
an:ak pt~ngut bangsa kulit perunggu, jang tak tentu orang tuanja,
tak diketahui kampung halamannja. beranikah engkau membuka
mulut setjara itu kepada aku, jang kau harus pandang sebagai
tuanmu dan sebagai wali ada berhak atas segala peninggalan ini,
sebelum jang berkuasa nanti menetapkan achli warisnja ?"
,.Tutup mulutmu !" kata Robert dengan suara gemetar ... Sekali
lagi, sukakah engkau keluar dengan aman, atau perlukah aku
·inemaksa ?"
· .. Kita keluar bersama-sama, sebab .................. "
Gerard tidak dapat meneruskan perkataannja, karena Robert
telah menjeretnja dari kursi, lalu mendorongkannja keluar, hingga
ia djatuh tersungkur diatas lantai, diluar kamar. Sebelum ia dapat
bangkit, maka Robert telah menguntjikan pintu dari dalam.
Tak ada lagi djalan lain bagi Gerard luar dari pada mentjari
djalan pulang. Esok ia akan kembali lagi. djika perlu dengan pulisi.
Hatinja masih berdebar-debar djika ia memikirkai1 akan kemung-
kinan adanja testamen. Tapi biar bagaimana djuga. buat sementara
waktu ia kuasa atas barang-barang peninggalan saudaranja. dan
kekuasaan itu hendak digunakannja sedapat-dapat buat menjakiti
hati si Robert.
VI. SUARA DARI DASAR SAMUDERA
Nama ibumu ialah Suzane Moor, ajah ibu mendjabat pangkat jang
tinggi di Betawi. Ibunja ibu telah meninggal sebelum ibu berumur 5 tahun,
oleh karena itu pendjagaan atas diri ibu diserahkan oleh ajah ketangan
budak-budak belaka. Ajah sendiri tidak ada kesempatan menentui hal
ichwal ibu, karena pekerdjaannja sangat banjak.
Untuk pengetahuan umum ibu mendapat guru-guru jang achll, tapi
luar dari pada asuhan itu, sepandjang hari ibu umpama merdeka didalam
rumah. Ibu boleh melakukan segala kehendak ibu, dengan tak ada orang
jang hendak menundjuk mengadjari.
Diantara budak-budak kami jang banj'ak adalah seorang kanak-kanak,
hampir seumur dengan ibu. Rupanja pantas, Bikap tangkas dan. hati dju-
djur lagi berani. Minatnja kepada beladjar amat besar, hingga dldalam
waktu jang singkat, segala pengetahuan jang ada pada ibu, telah tumpah
padanja.
Lain hari ibu sambung.
Robert, akan terlalu pandjang surat ibu, djika ibu tjeriterakan semua
apa jang telah mendjadi sebab dan pendorong, maka pertjintaan kami,
jang asalnja hanjalah tjinta Bebagai saudara dengan saudara, lambat laun
mendjadi tjinta jang dirasai oleh dua orang kekasih. ·
Sudah tentu hal mendjadi suami isteri antara kami ke<lua telah men-
djadi soal. Si Untung sendiri tidak herani meminta ibu kepada ajah. Ia
tahu akan dirinj'a, seorang budak belian dan bangsa kulit hitam pula.
Tapi ibu jang masih kanak-kanak dan belum pandjang piklran tldak me-
38
mikirkan hal itu. lbu tahu bahwa ajah tentu akan berkeberatan, hila
ibu diminta berterang-terang, tapi ibu jakin pula - itulah kesalahan ibu
- bahwa ajah tentu akan menerima si Untung, djika ia sudah mendjadi
suami ibu. lstimewa djuga karena ibu sanggup akan menjamakan si Untung
dengan kebanjakan orang Belanda, baik tentang ilmu pengetahuan, mau-
pun tentang adat sopan santun.
Maka ibu memaksa supaja kami kawin diluar tahu ajah dahulu, nanti
ibu akan. menjelesaikannja dengan ajah. Si Untung sendiri awalnja tidak
berani, tapi sebab ibu memaksa kawinlah kami dengan perantaraan se-
orang ulama Islam. lbu sendiri membawa kitab lndjil, dan diatas kitab
sutji itu ibu melahirkan sumpah akan bersetia sebagai isteri si Untung.
lngatan ibu jang bodph, nanti dj•ika ajah sudah tahu dan tidak berkebe-
ratan lag!, maka nikah kami boleh dikuatkan digeredja.
Jang tidak disangka-sangka telah terdjadi. Setelah ajah mendengar dari
ibu apa jang telah kami lakukan, maka amarahnja ajah 'sudah tak dapat
hendak dikatakan. Si Untung dimasukkan kedalam pendjara untuk di-
hukum mati, ibu sendiri dibuang kesuatu pulau. Ketika itu ibu telah me-
. ngandung engkau. Sampai lain hari anakku! Tenaga ibu makin mengurangi.
Robert, .tangan ibu makin kaku, akan dapatkah ibu menamatkan surat
ini? Djika engkau tidak akan berdjumpa lagi dengan ajahmu, simpanlah
tanda mata ini sebagai azimat. Uang perak jang sebelah ini, dahulu kami
39
duakan dari uang fang asal. Sebelah ditaruh oleh ibu, sebelah lagi oleh·
ajahmu. Tjintjin ini ialah pemberian ajahmu sebagai tjintjin kawin.
Achirnja gambar ibu, supaja kauketahui rupa ibumu. Mungkin disambung
lagi. ·
van Reijn, jang paling tidak disukai oleh Robert diantara kawan~
kawan pemuda jang banjak.
,Oh, selamat pagi," kata Hendrik dengan senjum terpaksa.
,Baru pulang? Banjak pelesir? Pada hal aku semalam~malam hari
terpaksa menantikan engkau disini, sebab kata ajah, engkau tidak
boleh dibiarkan tinggal sendiri didalam rumah ini. Sajang eh,
Robert! Sungguh aku agak beriba hati djua, setelah aku mendengar
bahwa kita sebenarnja bukan sanak, bukan keluarga. Sesungguhrija
aku sangat kasihan kepadamu, Robert !"
Laku Hendrik berkata~kata sampai tjukup memberi kenjataan,
bahwa ia sedang mentjemoohkan Robert.
Sebab djemu mendengarkannja, maka berkatalah Robert dengan
bengis:
,Tutup mulutmu !"
,Tutup mulut ? Kenapa aku mesti menutup mulut dirumahku
sendiri? Sebentar lagi ajahku akan datang membawa pulisi, nanti
engkau sendiri jang akan menutup mulut .................. "
Hendrik tak dapat lagi berkata pandjang, karena tjepat .bagai~
kan kilat tindju Robert telah meluntjur dan berserang pada muka~
nja. Seketika djuga ia telah tersungkur kelantai dengan tidak
sadarkan diri, sedang darah mengalir dari mulut, hidung dan
matanja.
Robert memandang musuhnja sambil mengamat~amati. Djarinja
masih mengepal mendjadi tindju. Ojika sekiranja perlu, bersedialah
ia akan mempergunakannja sekali lagi.
Setelah dilihatnja bahwa Hendrik tidak bergerak lagi, maka her~
palinglah ia, lalu meninggalkan rumah itu buat selama~lamanja.
VII. CHAJAL
-· .. ''Q·
50
,Digna ! Umurku telah lebih dari pada dua kali lipat umurmu.
Selainnja dari pada itu, aku umpama tua dinegeri ini. Djadi patut
benar aku memberi nasihat kepadamu, tjara bagaimana kita harus
hidup disini, supaja hidup itu berkesenangan. Dikota jang seketjil
ini, dengan-penduduk bangsa Belanda jang boleh dihitung, haruslah
kita berdatang-datangan, meskipun tak ada sesuatu kepentingan
jang hendak dirundingkan. Barang siapa jang tidak pendatang ke-
rumah orang, tidak pula akan didatangi orang. Achirnja hidup orang
it~ djadi terpentjil."
,Markus, bukankah beberapa hari jang lalu kita telah pergi
berkundjung keistana tuan besar ? Semua njonja-njonja sepergaulan
kita ada pula disan·a. Apakah itu belum tjukup ? Terus terang aku
mengaku, djika pergaulan serupa itu harus kita lakukan berturut-
turut, akan hilanglah kesukaanku tinggal berdiam dinegeri ini. Jang
t'erdengar dari njonja-njonja besar itu hanjalah tentang hal ichwal
budaknja sahadja, dan sesudah itu jang didjadikan pokok bitjara
ialah ·hal keburukan orang lain. Umpat-mengumpat, tjela-mentjela,
djika mereka dapat dipertjaja, tidak ada seorang njonjc>. jang baik
dikota ini:"
...Penjakit itu memang berdjangkit disegala negeri ketjil. Digna.
Djuga dinegeri kita, dinegeri Belanda. Tapi asal kita pandai meme-
lihara lidah, tidak turut-turut memperkatakan orang, tentu akan
dapq.tlah kita menghindarkan sekalian randjau jang ada di-
djalan itu." .
.. Sulit sek(ili djalan itu, Markus ! Tapi djika ia harus ditempuh
guna kesentausaan rumah tangga kita sendiri, apa boleh buat. Aku
pekak-pekakkan telinga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . he, kemana si Albert ?"
,Tentu dia sedang bermain-main dengan Scipio."
,Ja, tapi dimana? Hatiku lebih senang djika kanak-kanak itu
bermain-i:nain dibibir mataku. Maklumlah, keduanja masih kanak-
kanak Djika s~dah terdjadi sesuatu ketjelakaan, baharulah kita
akan menjesal. Albert ! Albert !"
,Ja, mama!"
,Mama lebih suka djika Albert bermain-main dekat mama.
Bukankah sering kali mama telah mengatakannja ? Hai, Scipio, djika
sinjo Albert nakal, tidak mendengar kata njonja, engkau harus
"""""~-------------·-
51
pahitnja."
.. Bukan main tadjamnja lidah njonja Dammers itul S~apaka~
jang akan kuat bergaul dengan orang sematjam itu 1 Entah· diSen:ga-:-
dja, entah karena bodohnja, tapi segala jang dikatakannj~ itu
adalah menjakitkan hati semata-mata. Siapakah · dia, Markus 1
Apakah ia dinegeri kita masuk golongan orang 'haik-baik djua ?'~
.. 0. orang baik-baik sekali! lbunja dikota Leiclen in~ndjadi
tukang sajur. Kabarnja suami njonja Dammers jang p_ertai;ila. jaltu .
jang membawanja kemari, adalah orang jang keluar dari perl.djara~
Dihukumnja karena mentjuri. Ditanah. Djawa laldnj2dtu ·m~ndjadi
tukang kaju, dfm tidak lama antaranja ia telah mendjadi kaja raja.
N jonja Dammers jang ditinggalkannja mati, terbilang ·orang· har-
tawan. Beh1m setahun meranda, ia telah mendapat suami jang .lebih
tinggi pangkatnja dari pada jang mati. Kekajaannja bertamb~h
tambah. Mati .pul~ suami jang kedua itu, tuan Damw,ers lah,t
mengawininja, .sudah tentu karena uangnja. Djika engkau takut
akan persengketaan, Digna, lebih baikengkau men.tlerigar}<an .sfldja
apa jang dikatakannja, dengan tak usah membattdi:IJ.g ,at~u tn.em'-
bantah. Patut pula engkau ketahui bahwa diantara. njonj~·njonja
tam pan njonja Dammers itu, tentu banjaklah Jang m~naruh iri hati
terhadapmu, karena engkau masih' muda da~ tE~rbilang: .tjaJJ.tik pui~/'
.. Tadi, dekat hendak pulang, ia berbisik-bisik ·men.tjeriterakan
bahwa ia telah menjerahkan sepuhih peti barang ketangan djt4'u·
mudi jang hendak berlajar ke Djepang. Ia be~tanja berapapet~kah
jang aku telah sediakan ? Ketika aku menjahuf bah,..;..a aku ta~, tabu
menahu ten tang itu, maka iapun berbisik berkata ;,kasihah". Apa~. ·
kah maksudnja dengan peti-peti itu, Markus ?" . . ,... · · .
56
.,Oigna l Sekali lagi, aku bosan mendengar politik pada saat ini.
Tapi se~edar untuk memuaskan hatimu, sukalah aku mendjelaskan~
nja kepada engkau, tapi buat penghabisan kali. Sebentar lagi para
tamu akan datang, dan aku tak suka hila kesukaan kita sekalian
akan diganggu~ganggu oleh politik. Seminggu jang lalu edeleer
Herman de Wilde telah berkata pula setjara itu kepadaku, hampir
sama tutur katanja dengan jang engkau keluarkan tadi. Iapun
sangat bentji kepada Surapati, dan sekiranja boleh, pada saat itu
djua ia hendak membawa laskar ke Pasuruan. Baiklah paman mem~
beri penjahutan kepada engkau, anak almarhum Komisaris Tack,
kemanakan paman sendiri, setjara jang paman telah berikan kepada
Herman de Wilde. Dengarkanlah: Kesatu, didalam perkara jang
sesulit ini hal kekeluargaan tidak dapat dibawa~bawa. Paman ini
bertanggung djawab kepada Kumpeni atas kesedjahteraan uang
modal jang didjalankan oleh Kumpeni di Hindia Timur. Paman tidak
boleh menurutkan hawa nafsu, dengan djalan membahajakan uang
. modal itu, apa lagi karena Kumpeni njata sedang menanggung
kerugian berkepandjangan. Menurunkan Sunan Mas, lalu menaik~
kan Sunan Puger disinggasana Kartasura, berarti ada kemungkinan
buat menerima piutang jang harus dibajar oleh Sunan Mas, tapi
tidak dibajarnja. Kepada Sunan baru, jang naik tachta dengan ban~
tuan kita, Kumpeni boleh meminta tanda djasa, sedang Sunan Mas
bertangguh membajar segala hutangnja. Kedua, perang dengan
Surapati itu tidak dibatalkan, tapi baharu ditangguhkan. Djika di
Kartasura sudah selesai, baharu kita ke Pasuruan, mungkin dengan
bantuan Sunan Puger. Dan biarpun bagaimana, tambahan laskar
dari negeri Belanda harus kita nantikan dahulu. Surapati musuh
kita, musuh jang sebesar~besarnja. Ia harus dibinasakan. Tapi
sementara itu hal kekuatan dan ketangkasannja tidak pula boleh
diabaikan. Djika Kumpeni kalah didalam peperangan dengan Sura~
pati, itulah berarti bangkrut bagi Kumpeni. Tjukup sekian, Digna ?"
,Masih ada jang terasa dihati saja," sahut Digna, jang belum
hendak mengalah . .,Oom berkata, bahwa Kumpeni selalu menang~
gung rugi. Tahukah oom, bahwa banjak benar diantara pegawai~
p~gawai Kumpeni, tinggi dan rendah, laki~laki perempuan mendja~
Iankan ketjurangan? Jylengapa oom membiarkannja sahadja ?"
65
·---~
68
I
XIII. MEMASUKI GUA SINGA
I) Lihat ,Surapati".
88
··. :...
~..,.·-··"-·~·
.. ----------· ==="""""'--""""""F""'==
91
\ ,
..
96
,Bagi saja tidak ada tanda~tanda bahwa mereka itu pulisi. Saja
sangka mereka itu ialah sekawan anak muda jang sedang melan-
tjong menjuka~njukakan hati."
,Engkau melawan sambil mempergunakan pistolmu, hingga salah
seorang kena kautembak."
,Bukan kena saja tembak, tapi kena tertembak. Pistol itu hendak
clirebutnja, lalu meletus."
,Engkau didakwa datang kemari dengan djalan menjelundup,
mungkin engkau mata-mata Kumpeni. Oleh karena itu kami harus
memeriksa engkau pada tubuhmu. Hampirlah !"
Maka Surapati meraba-raba seluruh tubuhnja, lalu merasai ada
barang jang tergantung pada lehernja.
,Apakah ini ?"
,Azimat."
,Keluarkanlah !"
Maka diserahkannja ketangan Surapati sebuah bungkusan ketjil,
<liperbuat dari kain jang terdjait. Sesudah itu Surapati meraba-raba
pula, lalu mengetahui, bahwa ada kertas jang tersimpan didalam
lipatan badju jang didjaitkan. . ..
,Keluarkan kertas itu !"
Perintah itu diturutnja lalu diserahkannja pula beberapa helai
kertas jang penuh ditulis.
Oleh karena tak ada lagi jang kedapatan, sedang kopor itu hanja
berisi barang-barang perhiasan belaka, maka Surapati mulai mem-
buka bungkusan ketjil jang tergantung pada leher tawanan itu.
,Engkau djangan gusar, djika kami terpaksa menjelidiki segala
sesuatunja jang belum terang kepada kami," demikian Surapati
berkata sambil menoreh djahitan bungkusan itu. Jang lebih dahulu
nampak ialah gambar seorang Belanda jang terlukis pada gading.
Laku Surapati demi melihat gambar itu, ialah bagai disambar
petir halilintar. Dari gambar itu melihat · kepada tawanan, dari
tawanan kepada gambar. Nampak pula sebentuk tjintjin jang ~idak
asing pula baginja, dan makin gelaplah rasanja• pemandangan.
Ketika mengeluarkan sekeping uang perak jang hanja tinggal sebe-
lah, maka laku Surapati bagaikan orang jang sangat gugup. Dari
lemari dikeluarkannja sebuah peti perak. Peti itu dibukanja dengan
Robert anak Surapati '1
sebuah ·kuntji jang tergantung pada lehernja. Tidak lama mentjari,
J;Ilaka, dikeluarkannja sekeping uang perak jang bekas dibelah dua
pula.
Kedua uang jang tinggal separo itu diadukannja, maka njatalah.
bahwa kedua belahan itu adalah asal dari pada uang jang satu.
,Njata sekali bahwa uang ini pada mulanja adalah satu, lalu
digunting mendjadi dua. Lihatlah, lihat olehmu !" demikian Surapati
berkata setengah mendjerit kepada tawanan jang melihat segala
bu.atan Surapati itu dengan heran jang tidak berhingga... Kedua
belah mendjadi satu, djika dihubungkan ! Serambut tak ada reng-
gangnja ............ Hai, anak muda, siapakah jang punja barang-
barang ini 7"
.. Saja sendiri jang empunja !"
.. Siapa jang memberikannja kepada engkau ?"
,lbuku jang meninggalkannja untuk saja !"
.. I~umu 1 Ibumu 1 Masih hidupkah ia ? Dimana ia sekarang ?'"
.. Barang~barang ini djatuh ketangan saja, setelah ibu saja dua
puluh tahun kebelakang dikuburkan dilautan raja."
Surapati memegang tangan orang itu bagai hendak diremuknja
dalam genggaman.
,Dapatkah engkau membuktikan dengan djalan lain, bahwa
engkau sendiri jang berhak atas bungkusan ini, dan barang itu tidak
kauterima dari orang lain jang sebenar~benarnja berhak atasnja ?"
· .. Bukti ini tidak ada. Djika tuan tidak pertjaja, apa boleh buat.
Tapi jang saja katakan itu ialah jang sebenarnja."
.. Adakah bukti bahwa ibumu telah meninggal ?"
..Bt.tkti itu adalah termaktub didalam surat jang ada di tangan
tuan itu. Batjalah !"
Surap<;lti membuka lipatan surat itu dengan tergopoh~gopoh.
Maka berkata pulalah ia dengan suara gemetar :
,Benar, tulisannja sendiri !"
Lalu dibatjanjalah .surat itu sampai tamat. Alamat surat itu ia-
lah: .,Kepada Robert, anakku." Dltandai oleh: .. lbumu, Suzane."
Antara sebentar Surapati memperhentikan membatja, lalu terine-
nung.
99
Tidak adakah sehelai rambut jang bergetar tali kekeiuargaan cialam · dadamu .
diantara kita ? tanja Surapati. ·
104
·_::.··
112
kepala. Pada ketika itu timbuliah suatu fikiran pada Robert. lsi
surat pesan ibunja itu telah tertjatat dihati sanubarinja. Tak ada
sepatah kata, tak ada tanda titik atau koma jang dilupakannja.
Sepatah~sepatahnja telah dihafalkannja. Disamping itu. djika masih
ada orang jang turut berhak membatjanja, maka orang itu ialah
ajahnja, Surapati. Dan ajah jang wafat itupun telah membatjanja
pula berulang~ulang. Maka rahasia kelahirannja adalah termaktub
didalam surat itu. Didalam perdjalanannja jang tak tentu arah
tudju.:mnja itu, tidak mutahil, djika surat itu akan djatuh ketangan
segala orang, dan dengan djalan itu akan terbukalah rahasia kela-
hirannja. Apakah gunanja untuk menaruh dan membawa-bawa
surat itu ? Bukankah tanda mata dari ibunja telah sampai tjukup
merupakan barang-barang peninggalannja, jang telah dibawanja
kemana~mana sebagai azimat ?
Maka sekonjong~konjong Robert mengambil keputusan buat
membinasakal\ surat itu. Segera djua kertas jang beberapa helai
itu dikojak~kojaknja sampai tak dapat dibatja lagi. lalu dikuburkan-
nja ditepf djalan sedalam~dalamnja.
Setelah selesai dari pada pekerdjaan itu. bangkitlah Robert, lalu
meneruskan djalannja.
I
· Belum lama berdjalan, berdjumpalah ia dengan empat orang
bangsa Bu~iputera, jang masing-masing membawa rudus. Salah
seorang menanjakan, hendak kemanakah ia, lalu disahutinja dengan
ringkas : .,ke Surabaja !"
Hendak meneruskan djalan ia tak dapat, karena jang berempat
itu tegak berdiri dimukanja menghampang djalan. Salah seorang
mehgulurkan tangan, bermaksud hendak meraba kopornja. Dengan
bengis. R~bert mengelakkan tangannja, sambil bertanja dengan
heran:
..Apakah maksudmu ?" '
Keempat orang itu serentak menghunus rudusnja, dan salah
seorang berkatalah sambil membelalak :
.,Pilihlah mana jang hendak kauserahkan. njawamu atau
barangm.u !"
123
.J
126
.. lnsafkah engkau, bahwa soal ini berarti mqti atau hidup bagi.:.
mu ?" tanja Herman de Wilde sebagai orang jang hendak hilang
kesabaran. Aku membuka djalan kepadamu buat membersihkan ·
dirimu dengan djalan memberi keterangan jang makan siku-siku.
Siapakah akan pertjaja, djika engkau bertjeritera bahwa Surapati
telah ichlas melepaskan seorang mata~mata jang djatuh ketangannja,
dengan diberi pula sendjata? Apakah kepala penjamun jang masj..o
hur kedjamnja itu, telah bersalin rupa dan mendjelma mendjadi
wali ?"
.,Pada pendapat saja, jang saja peroleh didalam pengala~an
saja tiga bulan lamanja, adalah sifat~sifat Surapati sangat djauh
dari pad a sifat penjamun jang ked jam ........ : ......... " ·
.,Kau permenangkan pula orang itu ? Tidakkah engkau insaf,
dengan lakumu jang serupa itu, engkau makin menguatkan tuduhan
orang, jang mengatakan bahwa engkau telah dapat dib,eli olehnja 1
Kaukatakan, menurut pengalamanmu tiga~bulan lamanja, ........... .
Sedang aku telah mengamat~amati gerak-geriknja dua puluh tahun
lamanja, siang dan malam! Aku berkata bahwa ia penjamun, pen-
djahat besar jang bersifat buas dan kedjam ! Sudah lama engkau
disuruh sembelihnja sekiranja tak ada sesuatu jang dipandangnja
atas diri engkau !"
.. Sebanjak tahu saja, ia melepaskan saja, karena ia jakin bahwa
tak ada sesuatu jang ditakutkannja, berhubung dengan diri saja.
Baharu sahadja saja mengindjak tanah Pasuruan, sajapun telah
tertangkap. Selama dipendjara, saja tak dapat melihat atau men-.
dengar sesuatu tentang siasat dan tempat pertahanannja. Apakah
jang akan ditakutkannja pada saja? Saja dimerdekakan, setelah
ia dikubur dan peperang~n telah selesai."
.,Selesai? Selesai ? Nanti dahulu !" kata Herman de Wilde
dengan gemas, seolah-olah Iupa bahwa ia berhadapan dengan
seorang peradjurit rendah, jang tak lajak dibawa berunding tentang
hal ichwal peperangan. ,Sebentar lagi gerombolannja jang masih
hidup, akan menjaksikan, bahwa Kumpeni jang diperhinakannja
masih ada dan sedang bersedia~sedia hendak menuntut balas atas
gagalnja penjerbuan kami di Bangil. Pada hal sematinja Surapati
Robert anak Surapati
130
.. Aku akan mentjeritakan jang sebenarnja pada Digna, apa jang terdjadi
pada diriku didaerah Surapati" udjar Robert.
139
Hal.
Kata pengantar .................................................... :.... 3
I. Pendahuluan . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . .. .. .. . . .. . .. . . . . . . . . . 5
II. Anak mandja . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
III ... Sukamanah" ...................................... ::........ 13
IV. Mendjadi piatu.. ... .. .... .. ..... .. .. .. .. .. ... .......... ....... 2·0
V. Pam an dan kemanakan . . . . . . . . . .. .. . .. .. . .. . . .. .. .. . . . .. . . 27
VI. Suara dari dasar samudera . .. .. .. . .. .. .. .. . . .. . .. .. . . .. .. . . 35
.. ' yn. Chajal ......................................................... . 42
VUI.· ,.Sudi Mampir" .......................................... : .... . 48
IX. Gubernur djenderal Van Hoorn didalam lingkungan
keluarganja .................................................. . 58
X. Nasib .......................................................... .. 66
• XI. Nasi telah mendjadi bubur ..............................'... 72
~
il
XII. Suami isteri .. .. . .. . .. .. . . . . . . .. .. . . .. .. . . .. .. . . . .. . . .. . .. .. . . . 80
I XIII. Memasuki gua sing a .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . . .. .. . . . . . . . .. . . . 87
I
I
XIV. An tara ibu dengan ajah . .. .. .. .. .. .. . . .. . . .. . . .. . . . . . . . . . . . 94
XV. Aku orang Belanda ....................................... :.. 107
XVI. Pertjeraian dengan ajah . .. . . ... .. .. . . .. .. .. .. .. . . .. . . . . .. . . 113
XVII. Tidak putus~putusnja mara menimpa .................. ~.. 118
] XVIII. Tetap dituduh ................... ,.......... ..... . .. ... . ... .. ..... 128
XIX. Tjabik~tjabik bulu ajam ·.... ~::·.:........................... 133
L_
NOCIITA/1 J.U/US ,OJALAN TAK ADA UDJUNG"
oleh
MOCHTAR LUBIS
128 halaman,