Anda di halaman 1dari 27

ASSESMEN RESIKO RSUD dr.

SLAMET MARTODIRDJO KABUPATEN


PAMEKASAN TAHUN 2018

No Identifikasi Risiko Dampak Probabilitas Skor Band RTL


Resiko Resiko
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Sphygmomanometer/ √ √ 3 Perbaikan
Tensimeter Aneroid Tidak
Akurat
2 Tensimeter Digital Tidak Akurat √ √ 2 Perbaikan
4 Ventillator Tidak Sesuai dengan √ √ 6 Perbaikan
Setting Oksigen
5 ECG Tidak Bisa Mencetak √ √ 2 Perbaikan
6 Hasil Cetak ECG Acak √ √ 4 Perbaikan
7 Kran hilang √ √ 2 Perbaikan

8 Bak KM bocor √ √ 3 Perbaikan

9 Pasokan listrik terganggu √ √ 6 Perbaikan

10 Kabel listrik konslet √ √ 1 Perbaikan

11 Lampu mati √ √ 3 Perbaikan

12 MCB terbakar √ √ 2 Perbaikan

13 Stop kontak/Saklar √ √ 3 Perbaikan


lepas/terbuka
ASSESMEN RESIKO RSUD dr. SLAMET MARTODIRDJO KABUPATEN
PAMEKASAN TAHUN 2018

No Identifikasi Risiko Dampak Probabilitas Skor Band RTL


Resiko Resiko
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Lampu Mati √ √ 3 Perbaikan
2 CT Scan Rusak √ √ 1 Perbaikan
3 Tensimeter Aneroid Tidak √ √ 2 Perbaikan
Akurat
4 Tensimeter Digital Rusak √ √ 3 Perbaikan
7 Chamber CPAP Bocor √ √ 2 Penggantian
Chamber Baru
8 Syringe Pump Macet √ √ 1 Perbaikan
Pengaturan
9 Hasil Cetak ECG Jelek √ √ 2 Perbaikan
Posisi Kertas
10 Hand Piece Bocor √ √ 1 Perbaikan
11 Roda Bed Pasien Rusak √ √ 4 Perbaikan
Roda
12 Genset Tidak Bisa Start √ √ 1 Pengecekan
AKI
13 Plafon Bolong √ √ 3 Penambalan
14 Keramik Pecah √ √ 4 Perbaikan
Keramik
15 Plafon Ambruk √ √ 3 Diperbaiki
16 Kekosongan Oksigen √ √ 4
Risiko atau insiden yang sudah teridentifikasi harus ditentukan peringkatnya
(grading) dengan memperhatikan:
1. Tingkat peluang / frekwensi kejadian (likelihood)
Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi risiko adalah seberapa seringnya
insiden tersebut terjadi
TINGKAT RISIKO DESKRIPSI PELUANG/FREKWENSI
1 Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)
2 Jarang/unlikely (> 2 – 5 tahun/kali)
3 Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)
4 Sering/Likely (beberapa kali/tahun)
5 Sangat sering/ almost certain
(tiap minggu/ bulan)
2. Tingkat dampak yang dapat / sudah ditimbulkan (consequence)
Penilaian dampak adalah seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai
tidak ada cedera sampai meninggal.

Tingkat Dampak Deskripsi Dampak


1 Tidak signifikan Tidak ada cedera
2 Minor Cedera ringan, misal luka lecet
Dapat diatasi dengan P3K
3 Moderat Cedera sedang, mis : luka robek
Berkurangnyafungsi
motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual ( reversible).
Tidak berhubungan dengan
penyakit Setiap kasus yang
memperpanjang perawatan
4 Mayor Cedera luas/berat, misal : cacat,
lumpuhkehilangan fungsi
psikologis atau motorik/sensorik/
intelektual ( reversible).
Tidak berhubungan dengan
penyakit Setiap kasus yang
memperpanjang perawatan
5 Katarastopik Kematian yang tidak
berhubungan dengan perjalanan
penyakit
BAND RESIKO
Tidak Minor Moderat Mayor Katarastopik
Probabilitas signifikan
1 2 3 4 5
Sangat sering terjadi (Tiap
minggu/Bulan Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
5
Sering terjadi (beberapa
kali/th) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
4
Mungkin terjadi (1-<2 X/tahun)
Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
3
Jarang terjadi (>2-<5
kali/tahun) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
2
Sangat Jarang terjadi (>5x
/tahun) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
1
DAMPAK RESIKO RS

Aspek Klinis Sangat Ringan Sedang Berat Sangat Berat


ringan (1) (2) (3) (4) (5)
Keuangan s/d Rp. 10 >Rp 10Juta s/dRp. 50 >Rp 50 Juta s/d Rp. >Rp 100 Juta s/d Rp. >Rp 1 Milyar
Juta Juta 100 Juta 1 Milyar
Keselamatan Cidera tidak Menyebabkan Menyebabkan Menyebabkan satu Beberapa
dan serius/minor cidera/penyakit yang cidera serius kematian, kematian dan
Kesehatan misalnya : memerlukan perawatan seperti cacat atau memperberat atau menyebabkan
lecet, luka medis lebih dari 7 hari kehilangan anggota menambah penyakit penyakit yang
kecil, hanya dan dapat tubuh permanen, pada pasien atau bersifat
perlu disembuhkan menyebabkan karyawan, komunitas/ende
penangan penyakit yang menyebabkan mic pada
P3K memerlukan penyakit yang bersifat karyawan atau
perawatan medis kronis atau permanen pasien
lebih dari 7 hari dan (HIV, Hepatitis,
dapat disembuhkan Keganasan, Tuli,
gangguan fungsi
organ menetap)
Operasional Pelayanan Pelayanan terhambat Pelayanan Sebagian proses Berhenti total
tidak kurang dari 30 menit terhambat lebih dari berhenti dan
terhambat 30 menit pelayanan terhambat
hingga lebih dari 1
hari
Keluhan Adanya Adanya keluhan tertulis Adanya keluhan Adanya keluhan Adanya keluhan
Pelanggan keluhan yang sebanyak > 5 kasus tertulis dan tuntutan tertulis dan tuntutan tertulis dan
disampaikan dalam sebulan pasien < Rp. 10 pasien Rp 10 juta s/d tuntutan pasien
secara lisan juta Rp. 50 juta > Rp. 1 Milyar
B. Analisis Risiko
Penilaian risiko (Risk Assesment) merupakan proses untuk membantu organisasi
menilai tentang luasnya risiko yg dihadapi, kemampuan mengontrol frekuensi dan
dampak risiko risiko. RS harus punya Standard yang berisi Program Risk
Assessment tahunan, yakni Risk Register:
1. Risiko yg teridentifikasi dalam 1 tahun
2.Informasi Insiden keselamatan Pasien, klaim litigasi dan komplain, investigasi
eksternal &internal, external assessments dan Akreditasi
3. Informasi potensial risiko maupun risiko actual (menggunakan RCA&FMEA)

Penilaian risiko Harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yang terlibat
termasuk Pasien dan publik dapat terlibat bila memungkinkan. Area yang dinilai:
 Operasional
 Finansial
 Sumber daya manusia
 Strategik
 Hukum/Regulasi
 Teknologi
Risk Assessment Tools yang digunakan dalam menangani risiko yang terjadi :
 Risk Matrix Grading
 Root Cause Analysis
 Failure Mode and Effect Analysis

Cara menghitung resiko :


SKOR RISIKO = DAMPAK X PELUANG

Proses Penilaian resiko di rumah sakit :


1. Pemeringkatan memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai, dan
meliputi proses berikut :
a. Menilai secara obyektif beratnya / dampak / akibat dan menentukan suatu
skor
b. Menilai secara obyektif kemungkinan / peluang / frekuensi suatu peristiwa
terjadi dan menentukan suatu skor
c. Mengalikan dua parameter untuk memberi skor risiko
2. Penilaian risiko akan dilaksanakan dalam dua tahap.
a. Tahap pertama akan diselesaikan oleh penilai risiko yang terlatih, yang akan
mengidentifikasi bahaya, efek yang mungkin terjadi dan pemeringkatan risiko.
b. Tahap kedua dari penilaian akan dilakukan oleh Kepala Unit Kerja yang akan
melakukan verifikasi tahap pertama dan membuat suatu rencana tindakan
untuk mengatasi risiko.
Analisa dilakukan dengan menentukan score risiko atau insiden tersebut untuk
menentukan prioritas penanganan dan level manajemen yang harus bertanggung
jawab untuk mengelola / mengendalikan risiko / insiden tersebut termasuk dalam
kategori biru/ hijau / kuning / merah. Hal ini akan menentukan evaluasi dan tata
laksana selanjutnya. Analisa resiko yang sudah diperoleh akan diproses lebih lanjut
di RSUD dr H. Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan adalah sebagai berikut :
 Untuk risiko / insiden dengan kategori Biru dan Hijau maka evaluasi cukup
dengan investigasi sederhana di ruangan dengan waktu min 1 X 24 jam dengan
hasil berupa rekomendasi
 sedangkan untuk kategori Kuning dan merah perlu dilakukan evaluasi lebih
mendalam dengan metode RCA (root cause analysis – reaktif / responsive) atau
HFMEA (healthcare failure mode effect analysis – proaktif)
C. Evaluasi Risiko
Risiko atau insiden yang sudah dianalisis akan dievaluasi lebih lanjut sesuai skor
dan grading yang didapat dalam analisis.

TINDAKAN SESUAI LEVEL/BAND RESIKO

Ekstrim (sangat tinggi) Resiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai kepada
bapak Direktur
High (tinggi) Resiko tinggi, dilakukan RCA atau HFMEA paling lama 45
hari, kaji dengan detail dan perlu tindakan segera serta
membutuhkan perhatian top managemen
Moderate (sedang) Resiko sedang, dilakukan investigasi sederhana paling
lama 2 minggu. Pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap biaya dan kelola resiko
Low (rendah) Resiko Rendah. Dilakukan investigasi sederhana paling
lama 1 minggu diselesaikan dengan prosedur rutin.

D. Kelola Risiko
Setelah analisis dan evaluasi selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah
pengelolaan risiko atau insiden dengan target menghilangkan atau
menekan risiko hingga ke level terendah (risiko sisa) dan meminimalisir
dampak atau kerugian yang timbul dari insiden yang sudah terjadi.
KRITERIA SKOR RESIKO RS
Skor Kriteria Keterangan
20 – 25 Sangat Hentikan kegiatan dan perlu perhatian manajemen
Tinggi puncak.
14 – 16 Tinggi Perlu mendapat perhatian dari managemen puncak
dan tindakan perbaikan segera dilakukan
10 – 13 Menengah Lakukan perbaikan secepatnya dan tidak diperlukan
keterlibatan pihak manajemen puncak
5–9 Rendah Tindakan perbaikan dapat dijadwalkan kemudian dan
penanganan cukup dilakukan dengan prosedur yang
ada
1-3 Rendah Resiko dapat diterima
LAPORAN
HFMEA ( HEALTHCARE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS)

Judul :
PROSES RUJUKAN NEONATAL RI RUMAH SAKIT

ALUR PELAYANAN RUJUKAN NEONATAL (0-28 HARI) DI RUMAH SAKIT

Penjabaran :
POTENSIAL
POTENSIAL CAUSE
No PROSES FAILURE MODE FAILURE S O D RPn
FAILURE MODE
EFFECT
1 Pelayanan 1. Pasien Cedera/cacat 4 Telat merujuk 4 4 64
Pasien di Datang Fasilitas alkes saat merujuk 2 2 16
PONEK dalam tidak memadai
Kondisi Jelek Salah penanganan saat 2 2 16
lahir
Fasilitas kesehatan perujuk 4 5 80
kurang memadai
Meninggal 5 Telat merujuk 4 4 80
Fasilitas alkes saat merujuk 2 2 20
tidak memadai
Salah penanganan saat 2 2 20
lahir
Fasilitas kesehatan perujuk 4 5 100
kurang memadai
No PROSES FAILURE MODE POTENSIAL S POTENSIAL CAUSE O D RPn
FAILURE FAILURE MODE
EFFECT
1 Pelayanan 2. Tanpa Pelayanan 2 Komunikasi keluarga tidak 2 2 8
Pasien di Pendamping lebih lama jelas
PONEK (Data ANC
dan INC tidak
ada)
Keluarga pasien tidak tahu 2 2 8
Mendadak sakit 2 2 8
Salah 2 Riwayat penaganan saat 2 2 8
penanganan lahir tidak lengkap
3. Pengiriman Cedera/cacat 4 Tidak sesuai prosedur 4 4 64
tanpa penanganan
fasilitas Alkes perujuk tidak 4 4 64
yang berfungsi dengan baik
lengkap Keterlambatan pengiriman 4 4 64
meninggal 5 Tidak sesuai prosedur 4 4 80
penanganan
Alkes perujuk tidak 4 4 80
berfungsi dengan baik
Keterlambatan pengiriman 4 4 80
4. Kompetensi Komplain 2 Sebagian SDM Ponek 2 4 16
SDM kurang Pelanggan punya sertifikat pelatihan
PONEK
Komitmen petugas kurang 1 3 6
SOP belum maksimal 2 3 12
5. Penanganan Cedera/ 4 Peralatan kesehatan tidak 1 4 16
awal BBL cacat lengkap
yang tidak
tepat
Komptensi SDM kurang 2 4 32
dalam menangani BBL
meninggal 5 Peralatan kesehatan tidak 1 4 20
lengkap
Komptensi SDM kurang 2 4 40
dalam menangani BBL
6.Jumlah SDM Pelayanan 2 SDM Ponek ada yang 2 4 16
PONEK Kurang kurang sedang Ikut DIKLAT
maksimal
SOP tidak maksimal 2 4 16
Kejadian 2 SDM Ponek ada yang 2 4 16
Potensial sedang Ikut DIKLAT
cidera
SOP tidak maksimal 2 4 16
No PROSES FAILURE MODE POTENSIAL S POTENSIAL CAUSE O D RPn
FAILURE FAILURE MODE
EFFECT
1 Pelayanan 7. Dokter DPJP Penanganan 2 Dokter sibuk/beban kerja 3 4 24
Pasien di tidak stand by lebih lama tinggi
PONEK Komitmen kurang 3 4 24
Keluhan 2 Dokter sibuk/beban kerja 3 4 24
pelanggan tinggi
Komitmen kurang 3 4 24
8. Diagnosa Pasien 3 Informasi riwayat 2 3 18
oleh PPA salah tambah persalinan tidak jelas
parah
Tidak ada penapisan 2 4 24
Tidak ada pendamping 2 2 12
Kompetensi PPA kurang 2 4 24
9. SBAR ke DPJP Pelayanan 2 Telepon rusak 2 4 16
lambat kepada
pasien lebih Petugas lambat 2 4 16
lama Dokter tidak bisa 2 4 16
dihubungi/sibuk
Pasien 3 Dokter tidak bisa 2 4 24
tambah dihubungi/sibuk
parah
Petugas lambat 2 4 24
penanganan
Telepon rusak 2 4 24

2 Pendaftaran 1.Identitas Pelayanan 2 Tidak bawa KTP 2 4 16


di Admisi tidak lengkap admisi
lambat
Tidak bawa kartu jaminan 2 4 16
Tidak bawa KK 2 4 16
Bukan Keluarga yang 2 4 16
mendaftar
Pengiriman 2 Tidak bawa KTP 2 4 16
Pasien Tidak bawa kartu jaminan 2 4 16
Lambat
Tidak bawa KK 2 4 16
Bukan Keluarga yang 2 4 16
mendaftar
2.Komunikasi Pelayanan 2 Keluarga pasien kurang 2 4 16
keluarga/penan admisi pengetahuan
ggung jawab lambat Tidak ada pendamping 2 4 16
kurang Pengiriman 2 Keluarga pasien kurang 2 4 16
Pasien pengetahuan
Lambat
Tidak ada pendamping 2 4 16
No PROSES FAILURE MODE POTENSIAL S POTENSIAL CAUSE O D RPn
FAILURE FAILURE MODE
EFFECT
2.Komunikasi Salah 2 Keluarga pasien kurang 2 4 16
keluarga/penan identitas pengetahuan
ggung jawab Tidak ada pendamping 2 4 16
kurang

1.SDM rumah Keluarga 2 Komitmen kurang 2 4 16


sakit tidak Pasien
tepat waktu complain/tid
ak puas
Sakit/berhalangan 2 4 16
Pelayanan 2 Komitmen kurang 2 4 16
admisi
lambat
Sakit/berhalangan 2 4 16
Pengiriman 2 Komitmen kurang 2 4 16
Pasien
Lambat
Sakit/berhalangan 2 4 16
2. SDM Salah 2 Komitmen kurang 2 4 16
kurang teliti nama/jenis
dalam kelamin
memasukkan
data pasien
Komunikasi keluarga 2 4 16
pasien kurang jelas
Identitas tidak lengkap 2 4 16
Keluhan dari Komitmen kurang 2 4 16
ruangan/poli
Komunikasi keluarga 2 4 16
pasien kurang jelas
Identitas tidak lengkap 2 4 16
Pelayanan Komitmen kurang 2 4 16
admisi
lambat
Komunikasi keluarga 2 4 16
pasien kurang jelas
Identitas tidak lengkap 2 4 16
Pengiriman Komitmen kurang 2 4 16
pasien
lambat
Komunikasi keluarga 2 4 16
pasien kurang jelas
Identitas tidak lengkap 2 4 16
No PROSES FAILURE MODE POTENSIAL S POTENSIAL CAUSE O D RPn
FAILURE FAILURE MODE
EFFECT
2 Pendaftaran 3. Komputer Keluhan dari 2 Masalah di jaringan 2 4 16
di Admisi error keluarga
pasien
Listrik padam 2 4 16
Pelayanan 2 Masalah di jaringan 2 4 16
admisi
lambat
Listrik padam 2 4 16
Pengiriman 2 Masalah di jaringan 2 4 16
pasien
lambat
Listrik padam 2 4 16
4. Bahan Pelayanan di 2 Telat dalam melakukan 2 4 16
logistik di Admisi permintaan ke logistik
admisi habis lambat
Logistic kehabisan 2 4 16
Salah penyimpanan 2 4 16
Keluhan 2 Telat dalam melakukan 2 4 16
pelanggan permintaan ke logistik
Logistic kehabisan 2 4 16
Salah penyimpanan 2 4 16
Pengiriman 2 Telat dalam melakukan 2 4 16
Pasien permintaan ke logistik
lambat
Logistic kehabisan 2 4 16
Salah penyimpanan 2 4 16

3 Transfer 1. Lokasi jauh Pasien Jatuh 2 Alkes transport tidak 1 4 8


pasien ke memadai
NICU Alkes jalan ke NICU curam 2 3 12
dan berliku
Jalan licin 1 2 4
Petugas 2 Alkes transport tidak 1 4 8
cedera memadai
Alkes jalan ke NICU curam 2 3 12
dan berliku
Jalan licin 1 2 4
Kondisi 4 Kondisi pasien buruk 1 3 12
pasien Alkes jalan ke NICU curam 2 3 24
tambah jelek dan berliku
Alkes transport tidak 1 4 16
memadai
No PROSES FAILURE MODE POTENSIAL S POTENSIAL CAUSE O D RPn
FAILURE FAILURE MODE
EFFECT
3 Transfer 1. Lokasi jauh meninggal 5 Kondisi pasien buruk 1 3 15
pasien ke
NICU
Alkes jalan ke NICU curam 2 3 30
dan berliku
Alkes transport tidak 1 4 20
memadai
2.Pasien meninggal 5 Kondisi pasien buruk 1 3 15
transport rusak
Alkes transport tidak 1 4 20
memadai
Akses jalan ke NICU curam 2 3 30
dan berliku
3.Petugas Pelayanan 2 Akses jalan ke NICU curam 2 3 12
cedera lebih lambat dan berliku
Jalan licin dan pecah- 1 2 4
pecah
4.Keluhan Pelayanan 2 Alkes transport tidak 1 4 8
Pelanggan lambat memadai
Akes jalan menuju ke NICU 2 3 12
berliku-liku dan curam

4 Pelayanan 1. Skill SDM cedera 4 Tidak semua petugas NICU 2 4 32


NICU kurang Mempunyai sertifikat
pelatihan BBLR
Komitmen petugas kurang 1 3 12
meninggal 5 Tidak semua petugas NICU 2 4 40
Mempunyai sertifikat
pelatihan BBLR
Komitmen petugas kurang 1 3 15
2.Visite dokter Keluhan 2 Dokter tidak stand by 3 4 24
tidak tepat pelanggan
waktu
Komitmen rendah 2 3 12
Beban kerja tinggi 4 4 32
Pemberian 3 Beban kerja tinggi/sibuk 4 4 36
Terapi
terhambat
Komitmen rendah 2 3 18
Dokter tidak stand by 3 4 36
No PROSES FAILURE MODE POTENSIAL S POTENSIAL CAUSE O D RPn
FAILURE FAILURE MODE
EFFECT
4 Pelayanan 2. DPJP tidak Pemberi 3 Beban kerja tinggi/sibuk 3 4 36
NICU stand by terapi
terhambat
Komitmen kurang 2 3 18
Keluhan 2 Beban kerja tinggi/sibuk 3 4 24
pelanggan
Komitmen petugas kurang 2 3 12
2.SBAR ke DPJP Keluhan 2 Dokter sibuk/beban kerja 3 4 24
kadang pelanggan tinggi
terhambat
Komitmen kurang 2 3 12
Hp rusak/telepon rusak 1 4 8
Pemberian 3 Dokter sibuk/beban kerja 3 4 36
Terapi tinggi
terhambat
Komitmen kurang 2 3 18
Hp rusak/telepon rusak 1 4 12
KALKULASI BERDASARKAN TOTAL RPn

1 Pelayanan 1. Pasien Cedera/cacat 4 Telat merujuk 4 4 64


Pasien di Datang Fasilitas kesehatan perujuk 4 5 80
PONEK dalam kurang memadai
Kondisi
Jelek
Meninggal 5 Telat merujuk 4 4 80
Fasilitas kesehatan perujuk 4 5 100
kurang memadai
2. Pengiriman Cedera/cacat 4 Tidak sesuai prosedur 4 4 64
tanpa penanganan
fasilitas Alkes perujuk tidak 4 4 64
yang berfungsi dengan baik
lengkap Keterlambatan pengiriman 4 4 64
meninggal 5 Tidak sesuai prosedur 4 4 80
penanganan
Alkes perujuk tidak 4 4 80
berfungsi dengan baik
Keterlambatan pengiriman 4 4 80
5.Penanganan meninggal 5 Komptensi SDM kurang 2 4 40
awal BBL yang dalam menangani BBL
tidak tepat
4 Pelayanan 3. Skill SDM meninggal 5 Tidak semua petugas NICU 2 4 40
NICU kurang Mempunyai sertifikat
pelatihan BBLR
REDESIGN PROCESS
PROSES FAILURE POTENSIAL POTENSIAL CAUSE REDESIGN PIC TARGET
MODE FAILURE RECOMMENDATIONS COMPLATION DATE
MODE FOR TEST
Pelayanan Pasien Cedera/cacat Telat merujuk Membentuk Forum PENAKIB SMF
1 Tahun
Pasien di Datang ObGYN
PONEK dalam Fasilitas kesehatan perujuk Membentuk Forum PENAKIB SMF
1 Tahun
Kondisi Jelek kurang memadai ObGYN
Meninggal Telat merujuk Membentuk Forum PENAKIB SMF
1 Tahun
ObGYN
Fasilitas kesehatan perujuk Membentuk Forum PENAKIB SMF
1 Tahun
kurang memadai ObGYN
Pengiriman Cedera/cacat Tidak sesuai prosedur Membentuk Forum PENAKIB SMF
1 Tahun
tanpa penanganan ObGYN
fasilitas yang Alkes perujuk tidak Membentuk Forum PENAKIB SMF
1 Tahun
lengkap berfungsi dengan baik ObGYN
Keterlambatan pengiriman Membentuk Forum PENAKIB SMF
1 Tahun
ObGYN
meninggal Tidak sesuai prosedur Membentuk Forum PENAKIB SMF
1 Tahun
penanganan ObGYN
Alkes perujuk tidak Membentuk Forum PENAKIB SMF
1 Tahun
berfungsi dengan baik ObGYN
Keterlambatan pengiriman Membentuk Forum PENAKIB SMF
1 Tahun
ObGYN
Penanganan meninggal Komptensi SDM kurang Pelatihan Tenaga PONEK Bidang
awal BBL dalam menangani BBL Keperawat
1 Tahun
yang tidak an dan Sub
tepat Bag SDM
Pelayanan Skill SDM meninggal Tidak semua petugas NICU Pelatihan Tenaga NICU Bidang
NICU kurang Mempunyai sertifikat Keperawat
1 Tahun
pelatihan BBLR an dan Sub
Bag SDM

Anda mungkin juga menyukai