Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan yang berpengaruh terhadap system kardiovaskuler yang


menuntut asuhan keperawatan dapat dialami oleh orang pada berbagai tingkat usia.
System kardiovaskuler mencakup jantung, sirkulasi atau peredaran darah dan keadaan
darah yang merupakan bagian tubuh yang sangat penting karena merupakan pengaturan
yang menyalurkan oksigen serta nutrisi keseluruh tubuh. Bila salah satu organ tersebut
mengalami ganguan terutama jantung maka akan mengganggu semua system tubuh.
Aritmia atau Disritmia merupakan salah satu ganguan dari system kardiovaskuler.
Aritmia atau Disritmia adalah tidak teraturnya irama jangtung. Aritmia atau disritmia
disebabkan karena terganggunya mekanisme pembentukan impuls dan konduksi.hal ini
termasuk tergangunya system syaraf. Perubahan ditandai dengan denyut atau irama yang
merupakan retensi dalam pengobatan. Salah satu terapi pada aritmia atau disritmia adalah
dengan menggunakan Terapi mekanis Pace Maker atau bisa di sebut Alat pacu jantung.

B. TUJUAN

1. Umum

a) Mahasiswa mampu menjelaskan pasien dengan pacemaker

2. Khusus

a. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan definisi pacemaker


b. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan klasifikasi
c. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan Manifestasi klinis Mahasiswa mampu
untuk menjelaskan indikasi pemasangan pacemaker Mahasiswa mampu
untuk menjelaskan komplikasi pasien dng pacemaker
d. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dngn
pacemaker

BAB II

KONSEP DASAR MEDIS

A. DEFINISI

Pacemaker adalah alat pacu detak jantung dan langsung mengontrol detak jantung.
Kontraksi jantung (cardiac) otot pada manusia , alat mekanis yang disebut alat pacu
jantung buatan (atau hanya "alat pacu jantung") dapat digunakan setelah kerusakan
pada sistem konduksi intrinsik tubuh untuk menghasilkan impuls sintetis (Shadily,
2014)

Simpul sinoatrial ( SA node ) adalah sekelompok sel ditempatkan pada


dinding atrium kanan, dekat pintu masuk vena kava superior. Sel-sel ini
diubah kardiomiosit. Mereka memiliki filamen kontraktil dasar, namun kontraksinya
relatif lemah. Sel-sel dalam SA node secara spontan berdepolarisasi , sehingga
kontraksi sekitar 100 kali per menit. Tingkat asli ini terus dimodifikasi oleh
aktivitas simpatis dan parasimpatis serat saraf, sehingga tingkat jantung istirahat rata-
rata pada manusia dewasa adalah sekitar 70 denyut per menit. Karena simpul
sinoatrial bertanggung jawab untuk sisa aktivitas listrik jantung, kadang-kadang
disebut alat pacu jantung utama. (Campbell, 2006)

Fungsi pacemaker yaitu :


Mempercepat irama jantung yang lambat.
2. Membantu mengendalikan irama jantung abnormal atau cepat.
3. Pastikan kontrak ventrikel normal jika atrium yang bergetar bukan
pemukulan dengan irama normal (kondisi yang disebut atrial fibrilasi ).
4. Mengkoordinasikan sinyal listrik antara bilik atas dan bawah dari jantung.
5. Mengkoordinasikan sinyal listrik antara ventrikel. Alat pacu jantung yang
melakukan ini disebut terapi sinkronisasi jantung (CRT) perangkat. perangkat
CRT digunakan untuk mengobati gagal jantung .
6. Mencegah aritmia berbahaya yang disebabkan oleh kelainan yang disebut
sindrom QT panjang .
7. Alat pacu jantung juga dapat memonitor dan merekam aktivitas listrik
jantung Anda dan irama jantung.
8. Alat pacu jantung baru dapat memonitor suhu darah, kecepatan napas, dan
faktor lain dan menyesuaikan detak jantung Anda untuk perubahan dalam
aktivitas Anda.

B. KLASIFIKASI

Alat pacemaker terdiri dari :

Transvenous pacing (temporary pacemaker)

temporary pacemaker adalah suatu alat pacu jantung sementara dimana kawat
atau elektrode pacu jantung dimasukan melalui vena (pembuluh darah balik)
biasanya melalui vena femoralis/ vena jugularis/ vena subclavia menuju
atrium atau ventrikel kanan. Sedangkan generatornya ditempatkan diluar dan
bersifat sementara.

Permanent pacemaker

Pacujantung menetap adalah suatu alat medis yang ditanam dalam tubuh
pasien beruapa kawat pacing yang ditanam dalam satu ruang atau beberapa
ruang jantung melalui vena yang tepat dan dihubungkan generator dari pacu
jantung tersebut yang ditanam dibawah kulit atau otot dada kanan atau
kiri. Ada beberapa tipe dari pacu jantung permanen, yaitu :

Single-chamber pacemaker. Pada tipe ini kawat pacing hanya ada satu yang
akan ditempatkan disalah satu ruang jantung yaitu atrium(serambi) atau
ventrikel(bilik).
Dual-chamber pacemaker. Disini kawat pacing yang akan ditempatkan ada 2,
satu ditempatkan di atrium dan satu di ventrikel. Tipe ini lebih fisiologis atau
lebih mirip dengan cara kerja pacu jantung orang yang sehat dengan adanya
koordinasi pemacuan antara atrium dan ventrikel.

Rate-responsive pacemaker. Pacemaker tipe ini mempunyai sensor yang bisa


mendeteksi aktifitas fisik pasien dan secara otomatis akan mengatur
frekwensi kecepatan pemacuan sesuai dengan kebutuhan metabolisme pasien.

Biventricular pacing atau Cardiac resyncronization therapy (BVP/CRT).

Adalah suatu pacemaker generasi baru dengan 3 kawat pacu yang akan
dipasang yaitu ditempatkan di atrium kanan, ventrikel kanan dan ventrikel kiri
melalui sinus coronarius.

C. MANIFESTASI KLINIS

Perubahan tekanan darah ( hipertensi atau hipotensi ), nadi tidak teratur,


irama jantung tidak teratur, kulit pucat, sianosis, berkeringat, edema, haluan
urin menurun bila curah jantung menurut berat.

Syncape, pusing, disorientasi, letargi perubahan pupil.

Nyeri dada ringan sampai berat, gelisah.

Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan atau kedalaman pernafasan, bunyi


nafas tambahan ( krekels, ronki, mengi ) menunjukkan adanya komplikasi
pernafasan seperti pada gagal jantung kiri ( edema paru ) atau fenomena
tromboembolitik pulmonal, hemoptisis.

Demam, kemerahan kulit ( reaksi obat ), inflamasi, eritema, edema, kehilngan


fonus otot/kekuatan.

D. INDIKASI
Kemungkinan alat pacu jantung Anda berhenti berfungsi sebagaimana mestinya
akibat gangguan elektrik sangatlah kecil. Akan tetapi, sebaiknya Anda tetap
mengambil beberapa tindakan pencegahan yaitu:

Telepon genggam. Berbicara melalui telepon genggam cukup aman, akan tetapi
hindari menaruh telepon genggam Anda secara langsung dekat dengan tempat
pemasangan alat pacu jantung Anda ketika telepon dinyalakan. Meskipun jarang
terjadi, alat pacu jantung Anda dapat salah menginterpretasi sinyal telepon
genggam sebagai suatu denyut jantung dan menahan pacu, yang menimbulkan
gejala seperti kelelahan mendadak.

Sistem keamanan. Melewati detektor metal di airport tidak akan mengganggu


alat pacu jantung Anda, meskipun metal di dalamnya dapat membunyikan alarm.
Namun hindari berada di dekat atau bersandar pada sistem deteksi metal. Apabila
petugas keamanan bersikeras menggunakan detektor metal, beritahukan kepada
mereka untuk tidak meletakkan alat tersebut di dekat alat pacu jantung Anda lebih
lama dari yang diperlukan atau tanyakan bentuk alternatif dari pencarian pribadi.
Untuk menghindari masalah yang dapat mengganggu, bawalah identitas yang
menyatakan bahwa Anda menggunakan alat pacu jantung.

Peralatan medis. Apabila dokter lain mempertimbangkan tindakan medis apapun


yang melibatkan paparan intensif terhadap energi elektromagnetik, beritahukan
kepadanya bahwa Anda memakai alat pacu jantung. Tindakan seperti magnetic
resonance imaging (MRI), radioterapi untuk pengobatan kanker, dan shock wave
lithotripsy, yang menggunakan gelombang shock untuk menghancurkan batu
ginjal atau batu empedu yang besar.Apabila Anda akan menjalani operasi,
tindakan untuk mengontrol perdarahan (elektrokauter) juga dapat mengganggu
fungsi alat pacu jantung.

Peralatan yang membutuhkan energi (power-generating equipment). Berdiri


sedikitnya 60 cm dari peralatan las, sistem bertegangan tinggi, atau sistem
generator. Apabila Anda bekerja di sekitar peralatan tersebut, Dokter Kami akan
mengatur suatu tes di tempat kerja Anda untuk menentukan apakah tempat kerja
Anda akan mempengaruhi alat pacu jantung Anda.

Alat-alat yang tidak terlalu mempengaruhi alat pacu jantung Anda antara lain oven
microwave, televisi, remote control, radio, pemanggang roti, selimut elektrik, alat
cukur listrikdan bor listrik
KOMPLIKASI PACEMAKER

Komplikasi yang mungkin terjadi dari operasi pemasangan alat pacu jantung Anda
sangat jarang, namun dapat juga terjadi:

Infeksi pada tempat dimana alat pacu jantung dipasang.

Reaksi alergi terhadap kontras atau obat bius selama tindakan.

Bengkak, memar, atau perdarahan pada lokasi generator,


terutama apabila Anda sedang mengkonsumsi pengencer darah.

Kerusakan pada pembuluh darah atau saraf Anda yang berada di


dekat alat pacu jantung.

Kolaps paru.

Tusukan pada otot jantung Anda, yang dapat menjadi sumber perdarahan dalam
selaput jantung Anda dan mungkin dapat membutuhkan penanganan segera.

Komplikasi yang mengancam nyawa sangat jarang terjadi


BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PACEMAKER

Pengkajian

a. Pola penatalaksanaan kesehatan / persepsi sehat


b. Pola sehat – sejahtera yang dirasakan
c. Pengetahuan tentang gaya hidup dan berhubungan dengan sehat
d. Pengetahuan tentang praktik kesehatan preventif
e. Ketaatan pada ketentuan media dan keperawatan
f. Pola nutrisi – metabolik
g. Pola makan biasa dan masukan cairan
h. Tipe makanan dan cairan
i. Peningkatan / penurunan berat badan
j. Nafsu makan, pilihan makanan
k. Pola eliminasi
l. Defekasi, berkemih
m. Penggunaan alat bantu
n. Penggunaan obat-obatan
o. Pola aktivitas – latihan
p. Pola aktivitas, latihan dan rekreasi
q. Kemampuan untuk mengusahakan aktivitas sehari-hari (merawat diri, bekerja, dll)
r. Pola tidur dan istirahat
s. Pola tidur – istirahat dalam 24 jam
t. Kualitas dan kuantitas tidur
u. Pola kognitif – perseptual – keadekuatan alat sensori
v. Penglihatan, perasa, pembau
w. Kemampuan bahasa, belajar, ingatan dan pembuatan keputusan
x. pola persepsi-konsep diri
y. Sikap klien mengenai dirinya
z. Persepsi klien tentang kemampuannya
aa. Pola emosional
bb. Citra diri, identitas diri, ideal diri, harga diri dan peran diri
cc. Pola peran dan tanggung jawab
dd. Persepsi klien tantang pola hubungan
ee. Persepsi klien tentang peran dan tanggung jawab
ff. Pola seksual – reproduksi
gg. Kepuasan dan ketidakpuasan yang dirasakan klien terhadap seksualitasnya
hh. Tahap dan pola reproduksi
ii. Pola koping dan toleransi stress
jj. Kemampuan mengendalian stress
kk. Sumber pendukung
ll. Pola nilai dan keyakinan
Diagnosa keperawatan

Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan


perubahan konduksi elektrik miokard, penurunan kontraktilitas miokard.
Risiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik
berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang program
terapi, program aktivitas, serta tanda dan gejala komplikasi. (Udjianti,
2011)

Rencana Asuhan Keperawatan

No DIAGNOSA TUJUAN RENCANA


KEPERAWATAN TINDAKAN

1. Risiko tinggi Tujuan Palpasi nadi (radial,


terhadap penurunan karotis, femoral, dorsu
Mempertahankan
curah jantung pedis), cacat frekuensi
curah jantung tetap
berhubungan menit, keteraturan, dan
adekuat, tidak
dengan perubahan amplitudo( full or
berlanjut kepada
konduksi elektrik thready). Dokumentas
munculnya
miokard, penurunan adanya pulsus alternan
kontraktilitas tanda/gejala denyut bigemini, atau
miokard. dekompensasi. defisit nadi.
Kriteria hasil Auskultasi bunyi jantu
cacat frekuensi per me
frekuensi serangan
irama. Cacat adanya
disritmia berkurang.
ekstrasistole, hilangny
klien mampu denyut.
toleransi terhadap
Monitor tanda vital, da
aktivitas.
observasi keadekuatan
klien tidak perfusi jaringan. Lapo
mengalami keluhan jika terjadi perubahan
tanda dan gejala tekanan darah, denyut
gagal jantung. nadi, respirasi yang
bermakna; nilai dan ca
Mean Arterial
pressure (MAP), tekan
nadi, perubahan warna
atau suhu kulit, tingka
kesadaran, dan produk
urin selama periode
disritmia.
Tentukan jenis disritm
dan dokumentasikan
melalui rhythm strip( p
alat monitoring).
Takikardi
Bradikardi
Atrial disritmia
Ventrikular disritmia
Heart block
Berikan lingkungan ya
tenang dan nyaman.
Jelaskan alasan
pembatasan aktivitas
selama fase akut.
-Ajarkan dan anjurkan melakukan teknik
manajemen stres (relaksasi, latihan nafas dalam
dan imajinasi secara terbimbing).

Kaji lebih lanjut keluh


nyeri dada,
dokumentasikan
lokasinya, durasi,
intensitas, serta faktor
yang dapat mengurang
atau memperparah
keluhan. Catat respons
nonverbal nyeri; grima
wajah, menangis,
perubahan tekanan dar
dan frekuensi denyut n
Persiapkan peralatan d
obat-obatan resusitasi
kardiopulmonar (sesua
indikasi).
Kolaborasi
Monitor hasil studi laboratorium
Elektrolit
Level pemakaian obat kadar serum
digitalis.
Pemberian oksigen sesuai indikasi.

c Pemberian suplemen kalium potasium sesuai


indikasi dan hasil elektrolit serum.
Review fungsi normal
jantung dan konduksi
elektrik jantung denga
bahasa yang mudah
dipahami klien
Beri penjelasan tentan
gangguan irama jantun
tertentu, dan penentua
terapi kepada klien dan
keluarganya.
Identifikasi efek lanjut
atau komplikasi dari
disritmia tertentu sepe
fatigue kelemahan,
edema, vertigo, dan
perubahan status ment
Berikan dan
dokumentasikan
pembelajaran pengoba
klien mengenai menga
obat diberikan, apa yan
harus dilakukan jika lu
terhadap dosis obat, ef
samping atau
kemungkinan reaksi
Risiko terhadap Tujuan lanjut/interaksi dengan
ketidakefektifan obat lain, alkohol atau
Klien memahami tembakau, dan apabila
penatalaksanaan
tentang penyakit dan harus melaporkannya k
aturan terapeutik
penatalaksanaannya. dokter.
berhubungan
dengan Kriteria hasil Anjurkan melakukan
2. ketidakefektifan latihan secara teratur d
pengetahuan klien dapat
menjelaskan hindari aktivitas
tentang program berlebihan.
terapi, program pengertian,
aktivitas, serta penyebab, dan Tinjau kembali diet
tanda dan gejala faktor pencetus individual mengenai
komplikasi. disritmia.
Klien dapat pembatasan kalium da
menjelaskan kafein.
manfaat pengobatan,
Berikan informasi tertu
efek terapi yang di
agar dibawa pulang da
harapkan, dan efek
digunakan bila kondisi
samping obat.
klien berubah.
3. Klien dapat
- Ajarkan dan demonstrasikan teknik menguku
menjelaskan
nadi sendiri. Ajarkan kepada klien/keluarga un
kembali tujuan dan
melakukan dan mencacat nadi sebelum minum
alasan dilakukan
obat atau latihan dan mengenali tanda dan geja
prosedur
yang memerlukan tin
pemasangan
pacemaker, dan
mengkomunikasikan
tanda kegagalan
pacemaker jika
terpasang
pacemaker.
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from http://bangeud.blogspot.co.id/2011/01/pola-fungsional-gordon-nanda-nic-


noc.html.
(n.d.). http://www.heartrhythmcharity.org.uk/www/235/0/Care_pathways/.
Campbell, N. A. (2006). Biology : concepts & connections (5th ed. ed.). San Francisco:
Pearson/Benjamin Cummings.
Doenges, M. E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta: EGC.
http://www.heartrhythmcharity.org.uk/www/235/0/Care_pathways/. (n.d.).
Price, S. A. (1994). Patofisiologi : konsep klinis proses-prosespenyakit. Alih bahasa Peter
Anugrah. Editor Caroline Wijaya. Ed. 4. Jakarta: EGC.
Shadily. (2014). Hassan Ensiklopedia Indonesia.
Trsnohadi, H. B. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Ed. 3. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.

1. Udjianti, W. J. (2011). keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai