EKA NURHIDAYAH
151349
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma Tiga Keperawatan
EKA NURHIDAYAH
151349
i
LEMBAR PERSEMBAHAN
1. Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya, Rahmat-Nya dan Hidayah-Nya
2. Kedua orang tuaku Bapak Wahyu Anggono dan Ibu Suwartini yang selalu
mendoakanku, mencurahkan cinta dan kasih sayangnya, memotivasi dan
membimbingku dengan penuh kesabarannya.
3. Keluargaku yang sudah mendukungku baik di Yogyakarta maupun di
Lubuklinggau.
4. Teman-teman ku Dwi yuli, Intan, Eva, Nico, Indah, Vero, Ika, Kadek,
Yustin Diah, Yessi,Vita, Peni, Gita, Indah, Lia, Iis, Elvira terimakasih.
5. Untuk teman-teman kos kuning Candra, Luhade, Ani, Devi, Fani, Dewa
ayu, Utari, Wini, Krisna, terimakasih telah memberi semangat dan doa
nya.
6. Untuk Tim Keperawatan Keluarga terimakasih sudah berjuang bersama.
Khusus nya untuk Yustin dan Veronica tim pak Ardjani yang selalu
kompak.
7. Teman-temanku Prodi DIII Keperawatan Akes Karya Husada Yogyakarta.
Akhirnya kita sampai juga pada penghujung perjuangan kita untuk
mendapat gelar Amd.Kep. Kejarlah mimpi kalian semasih bisa jangan
pernah merasa puas . Takkan pernah ku lupakan kebersamaan kita selama
3 tahun ini.
8. Bapak dan ibu dosen pembimbing yang telah memberikan ilmu dan
bimbingannya, serta almamater tercinta
v
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
Orang belajar dan mengajar ilmu dengan ikhlas sepeti orang berjihad dijalan Allah
Setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Allah SWT tidak akan memberikan ujian
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan studi kasus ini dengan judul “Asuhan
menyadari bahwa tanpa bimbingan , arahan serta bantuan dari berbagai pihak,
studi kasus ini tidak mungkin selesai tepat pada waktunya. Dengan segala
1. dr. Lucia Sri Rejeki MPH selaku Kepala Puskesmas Pajangan Bantul,
Husada Yogyakarta.
5. Siti Maryati S.Kep.Ns MPH selaku dosen penguji, terima kasih atas
vii
6. Ardjani Amd.Kep selaku pembimbing lahan/puskesmas yang telah
7. Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan dan
8. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis
untuk kesempurnaan studi kasus ini. Harapan penulis semoga studi kasus ini
Penulis
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ...........................................................................v
MOTTO .............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................vii
ABSTRAK .......................................................................................................ix
DAFTAR ISI .....................................................................................................x
DAFTAR TABEL .............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvi
DAFTRA ISTILAH ..........................................................................................xvii
x
9. Pencegahan .......................................................................................18
B. Konsep Keluarga .....................................................................................20
1. Pengertian Keluarga .........................................................................20
2. Tipe Keluarga ...................................................................................20
3. Peran Keluarga .................................................................................21
4. Fungsi Keluarga ...............................................................................21
5. Tahap dan Perkembangan Keluarga .................................................23
6. Tumbuh Kembang ............................................................................27
7. Indicator PHBS ...............................................................................28
xi
4. Rencana Keperawatan ......................................................................86
5. Implementasi Keperawatan ..............................................................91
6. Evaluasi Keperawatan ......................................................................96
B. Pembahasan .............................................................................................104
1. Pengkajian .......................................................................................104
2. Diagnosa Keperawatan .....................................................................108
3. Rencana Keperawatan .....................................................................109
4. Implementasi Keperawatan ..............................................................114
5. Evaluasi Keperawatan ......................................................................116
C. Keterbatasan ............................................................................................118
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 4.23 Keadaan Gizi Keluarga .....................................................................72
Tabel 4.24 Pemeriksaan Fisik .............................................................................73
Tabel 4.25 Hrapan Keluarga ...............................................................................73
Tabel 4.26 Terapi Obat .......................................................................................75
Tabel 4.27 Pemeriksaan Penunjang ....................................................................75
Tabel 4.28 Analisa Data ......................................................................................76
Tabel 4.29 Prioritas Masalah .............................................................................80
Tabel 4.30 Rencanaan Keperawatan Keluarga ...................................................86
Tabel 4.31 Implementasi Keperawatan Keluaga ................................................91
Tabel 4.32 Evaluasi Keperawatan Keluarga .......................................................96
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR ISTILAH
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberculosis masih menjadi suatu masalah kesehatan diseluruh dunia,
karena penyakit ini masih menginfeksi jutaan orang setiap tahunnya dan
infeksi setelah HIV. Pada tahun 2015 diperkirakan terdapat 10,4 juta kasus
dan estimasi pevelensi tuberculosis tahun 2016 sebesa 0,62% (WHO, 2016).
pada tahun 2015 sebesar 40%. Pada tahun 2016 ditemukan jumlah kasus
yang banyak yaitu di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Kasus
tuberculosis di tiga provinsi tersebut sebesar 44% dari jumlah seluruh kasus
1
2
D.I Yogyakarta untuk kasus baru cukup tinggi, yaitu 1.262 dengan presentase
pada tahun 2017 mengalami penurunan yaitu dari 7412 suspek menjadi 6202
suspek. Hal ini sudah sesuai dengan target capaian. Semua penderita yang
tersuspek di periksa dahaknya. Penemuan BTA+ pun jauh dari target capaian
menargetkan penemuan BTA+ sekitar 620 kasus dan hanya 320 kasus yang
dicapai. Hal ini karena banyak nya penyakit tuberculosis yang sulit terdeteksi
BTA+ sebanyak 23 orang, sedangkan yang bisa di temukan hanya 34% dari
jumlah penduduk 35.000 jiwa. Hal ini karena masyarakat juga belum sadar
(Puskesmas Pajangan).
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat (scholar.unand.ac.id).
karena masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan diri.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari Studi Kasus ini adalah ”Bagaimana pelaksanaan
c. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit ini bila tidak di diobati atau
2008).
2. Etiologi Tuberkulosis
Penyakit ini disebabkan oleh oleh bakteri jenis Mycobacterium
berbentuk batang, bersifat aerob, mudah mati pada air mendidih (5 menit
5
6
pada suhu 80 C), mudah mati terkena sinar ultra violet serta tahan hidup
berbulan-bulan pada suhu kamar dan ruangan yang lembab . Bakteri ini
ditemukan didalam dahak atau sputum dan sangat kecil dengan tebal 0,3-
Bakteri ini bersifat tahan terhadap larutan asam tau bisa juga
3. Klasifikasi Tuberkulosis
Untuk menentukan klasifikasi penyakit TBC, ada 3 hal yang perlu di
asam
7
a. Tuberculosis Primer
basal dari lobus inferior. Bakteri ini menyebar lebih lanjut melalui
saluran limfe atau aliran darah dan tersangkut pada berbagai organ.
b. Tuberculosis Sekunder
fibrotic yang tebal dan berisi pembuluh darah pulmonal. Kavitas yang
kronis diliputi oleh jaringan fibrotic yang tebal. Masalah lainnya pada
positif.
4. Patofisiologi Tuberkulosis
Bakteri Mycobacterium tuberculosis banyak terdapat di saluran
biasanya terdiri atas satu sampai tiga gumpalan. Basil yang lebih besar
tidak ada sisa yang tertinggal atau proses dapat bejalan terus dan bakteri
terus difagosit atau berkembang biak didalam sel. Basil juga menyebar
Pathway Medis
Kompleks primer
Infeksi endogen
Tuberkel
Sembuh Kavitas
5. Manifestasi Klinik
Penyakit tuberculosis (TB) paling sering menyerang organ paru, tetapi
sebagian kecil dapat menyerang organ-organ lain. Tanda dan gejala yang
mengeluarkan cairan dari telinga tengah biasa nya jernih dan tidak berbau.
TB selaput otak akan memberikan gejala yang lebih berat, seperti kejang-
dirongga paru tepatnya diantara lapisan luar dan lapisan dalam paru.
Gejala yang ditimbulkan seperti demam tinggi, sakit dada, bila cairan
13
6. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Hudoyo (2008), pemeriksaan penunjang pasien dengan TBC
adalah :
pandang
yaitu posisi duduk dan lengan keatas, bagian kulit yang akan di
dibawah lapisan atas kulit. Cairan tesebut akan menjadi benjolan kecil
setelah disuntik, bila pasien tidak kembali dalam waktu 3 hari harus
(0,5 cm)
7. Komplikasi
Komplikasi tuberkulosis menurut Ardiansyah ( 2012) adalah :
a. Komplikasi dini
1) Pleuritis
2) Efusi pleura
15
3) Empyema
4) Laryngitis
5) TB usus
7) Resisten Obat
b. Komplikasi lanjut
2) Kor pulmonale
3) Amyloidosis
4) Karsinoma paru
a. Penatalaksanaan Medis
obat lini kedua adalah kanamisin, kuinolon, dan derivat rifampisin dan
isoniazid.
16
mg/kgBB per hari secara oral dalam dosis terbagi, tidak boleh
melebihi dua gram per hari. Atau dapat diberikan dua kali
muskular, tidak melebihi satu gram per hari. Atau dapat diberikan
dengan dosis dua kali per minggu, 25-30 mg/kgBB secara intra
milier.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Menurut Sholeh S. Naga (2014), banyak hal yang bisa dilakukan untuk
a. Bagi Penderita
menempel di dinding atau lantai disuatu rumah tanpa ada ventilasi dan
Kuman TB akan mati dalam waktu 1 jam bila terkenaa sinar matahari.
baik dan sinar matahari dapat masuk. Kuman TB akan mati dalam
waktu 5 menit bila terkena zat antiseptic misalnya yang murah dan
mudah didapat yaitu karbol. Oleh karena itu seorang pasien TB bila
b. Bagi Masyarakat
kegiatan.
khusus.
20
B. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan
2. Tipe-tipe Keluarga
a. Keluarga Tradisonal
hubungan darah ), keluaga dyad (suami istri tanpa anak), single adult
pertalian darah hidup serumah), orang tua yang tidak ada ikatan
3. Peran Keluarga
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
dan situasi yang yang dialami tiap anggota baik senang maupun sedih,
b. Fungsi Sosialisasi
kesehatan
d. Fungsi Reprodusi
e. Fungsi Ekonomi
social
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun
anggota keluarga.
otonominya
keluarga
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak
masa tua
rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal
1) Mempertahankan kesehatan
a. Keluarga Prasejahtera
memperoleh informasi.
Keluarga sejahtera tahap III plus yaitu keluarga yang dapat memenuhi
Bayi di beri ASI Eksklusif adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi
saat makan, kuman dengan cepat masuk kedalam tubuh, dan bias
tertinggal ditangan. Kita harus mencuci tangan setiap kali tangan kita
bayi.
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
30
dengan leher angsa atau tanpa teher angsa (cemplung) yang dilengkapi
nyamuk.
dan dua porsi sayuan atau sebaliknya setiap hari. Makn sayur dan
1. Pengkajian (Assessment)
Pengkajian keperawatan tindakan yang digunakan perawat untuk
a. Data Umum
anggota keluarga.
3) Genogram
4) Tipe keluarga
5) Suku Bangsa
6) Agama
(perabot, tansportasi).
berekreasi.
pertama)
menular di keluarga)
kesehatan.
c. Lingkungan rumah
1) Karakteristik rumah
anggota keluarga
d. Struktur Keluarga
memecahkan masalah.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosialisasi
dalam masyarakat.
keluarga.
kesehatan
4) Fungsi Reprodusi
manusia.
5) Fungsi Ekonomi
h. Harapan Keluarga
Anoreksia, Mual
Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari tiga komponen, yaitu
keperawatan keluarga adalah salah satu dari lima tugas keluarga yang
2008).
a. Analisa Data
tentang penyakit
41
c. Prioritas Masalah
menimbulkan stress.
42
dengan mudah (2), hanya sebagian (1), dan tidak dapat diubah (0).
rendah (1)
4) Menonjolnya Masalah
(0).
43
3. Perencanaan (Planning)
Tahap berikutnya setelah merumuskan diagnosa keperawatan keluarga
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
waktu).
Clasification) :
Tujuan :
Rencana Tindakan :
tentang penyakit
Tujuan :
dijelaskan
Rencana Tindakan :
berhubungan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu
Tujuan :
Rencana Intervensi :
Tujuan :
Rencana Tindakan :
nya
47
4. Implementasi
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan, yaitu upaya
untuk menentukan apakah seluruh proses sudah berjalan dengan baik dan
yaitu kriteria dan standar. Kriteria adalah gambaran tentang faktor tidak
tetap yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai. Ketika
METODE PENELITIAN
peristiwa penting yang terjadi pada masa kini secara obyektif (Nursalam,
2008).
Paru
C. Fokus Studi
1. Pengkajian Keperawatan Keluarga pada pasien dengan
Tuberculosis Paru
Tuberculosis Paru
Tuberculosis Paru
Tuberculosis Paru
Tuberculosis Paru
48
49
(Notoatmodjo, 2010).
1. Pengkajian
keadaan pasien.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan Fisik
meliputi:
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
4. Studi Dokumentasi
2. Waktu
meliputi :
a. Pengumpulan Data
penulis.
b. Reduksi Data
2. Penyajian Data
hasil studi kasus, atau bisa dalam bentuk grafik atau tabel dengan
2. Confidentiality (kerahasiaan)
inap dengan 509 SOP (Standar Operating Prosedure) sebagai acuan kerja
(http://puskesmas.bantulkab.go.id/pajangan).
55
56
2. Pengkajian
a. Identitas Umum Keluarga
1) Identitas Kepala Keluaga
Tabel 4.1 Identitas Kepala Keluaga
2) Komposisi Keluarga
3) Genogram
Kasus 1
Genogram Keluarga Tn Ms
Keterangan Gambar :
: LAKI-LAKI
: PEREMPUAN
X : MENINGGAL
: PASIEN
...... : TINGGAL SERUMAH
: Anak Pasien yang diberi obat pencegahan
58
Kasus 2
Genogram keluarga Tn Mg
Keterangan Gambar :
: LAKI-LAKI
: PEREMPUAN
X : MENINGGAL
: PASIEN
...... : TINGGAL SERUMAH
59
4) Denah Rumah
Kasus 1
Gambar 4.2 denah rumah
Denah Rumah Tn Ms
Dapur
Ka Ka
ma ma
K
r1 r2
a
m
Ruang tamu
a
r
Pintu
1
Kasus 2
Denah Rumah Tn Mg
Ka Dapur
ma
r1
Ka Ka
ma ma
r3 r2
Ruang tamu
Pintu
60
5) Tipe Keluarga
6) Suku Bangsa
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Kasus 1 Kasus 2
Kasus 1 Kasus 2
Kasus 1 Kasus 2
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosialisasi
4) Fungsi Reproduksi
5) Fungsi Ekonomi
mendukung untuk
penyembuhan pasien
Strategi koping Tn Ms mengatakan Tn Mg mengatakan
bila ada masalah biasanya berdiskusi
dibicarakan dengan dan musyawarah
istri nya. antar keluarga
Strategi adaptasi Tidak ada Tidak ada
disfungsional
h. Pemeriksaan Fisik
i. Harapan Keluarga
j. Terapi Obat
Tabel 4. 26 Terapi Obat
Kasus 1 Kasus 2
Yang saat ini di konsumsi : Yang saat ini dikonsumsi :
OAT (Rifampicin dan isoniazid) OAT (Rifampicin dan isoniazid)
Vitamin B6 10 mg P.o 1x1 Vitamin B6 10 mg p.o 1x1
Susu Peptisol (diminum pada pagi Susu Peptisol (diminum pada pagi
dan malam hari) dan malam hari)
Untuk anak di bawah 5 tahun : Untuk anak di bawah 5 tahun :
Isoniazid 300 mg P.o 1x sebelum Isoniazid 300 mg P.o 1x sebelum
makan setiap pagi makan setiap pagi
k. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 4.27 Pemeriksaan Penunjang
Kasus 1 Kasus 2
Pemeriksaan Lab 1 tgl 9 januari Pemeriksaan lab 1 tgl 7 maret
2018 : 2018 :
Hasil BTA Positif 1 Hasil BTA positif 2
DO :
Tn Ms tampak
bingung saat di
Tanya dan
susah
menjawab,
pasien tidak
memakai
masker.
2 DS : Ketidakmampuan Ketidakefektifan
keluarga memelihara pemeliharaan
Tn Ms lingkungan rumah yang kesehatan
mengatakan sehat
dirinya serta
istri nya sibuk,
jadi jarang
untuk
mengurusi
rumah.
Jendela pun
tidak pernah di
buka saat pagi
hari.
DO :
77
Lingkungan
rumah tampak
kotor, lantai
tampak kotor,
banyak debu,
jendela tidak
pernah dibuka.
3 DS : Ketidakmampuan Ketidakefektifan
keluarga merawat manajemen
Tn Ms anggota keluarga yang kesehatan keluarga
mengatakan sakit
jarang
memakai
masker karena
malas. Tn Ms
mengatakan
anak nya yang
berusia 3,5
tahun
mendapatkan
obat dari
puskesmas. Tn
Ms
mengatakan
anak nya
kadang lupa
minum obat,
Tn Ms
mengatakan
hanya anak nya
yang berusia
3,5 tahun yang
meminum
obat.
DO :
Anak Tn Ms
tampak dekat
dengan Tn Ms,
Tn Ms tidak
memakai
masker saat
berinteraksi
dengan ketiga
anak nya.
78
DO :
Pasien
menggunakan
masker saat
berinteraksi
TD : 130/70
N : 89x/m
S : 36,4 C
R : 22x/m
2 DS : Kurangnya pengetahuan Ansietas
Tn Mg dan persesi keluarga
mengatakan tentang penyakit/masalah
cemas bila
orang
terdekatnya
tertular
penyakitnya.
DO :
Raut muka Tn
Mg terlihat
cemas, sedih,
dan pasrah.
Tn Mg
memliki
79
semangat yang
tinggi untuk
cepat sembuh.
TD : 130/70
N : 89x/m
S : 36,4 C
R : 22x/m
80
b. Prioritas Masalah
Kasus 1
Tabel 4.29 Prioritas Masalah
Diagnose 1 : Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah
No KRITERIA SKOR BOBOT PENGHITUNGAN PEMBENARAN
1 Sifat masalah 3 1 3/3X1 = 1 Masalah TB
: harus segera di
tangani, bila
Kurang Sehat tidak akan
menyebabkan
orang lain
tertular, kaena
keadaan pasien
saat ini kurang
sehat.
2 Kemungkinan 2 2 2/2X2 = 2 Kemungkinan
masalah masalah untuk
dapat diubah : dirubah mudah
karena
Mudah diharapkan
keluarga Tn. M
setelah diberi
penyuluhan
dapat memahami
tentang penyakit
TB
3 Potensial 2 1 2/3X1=2/3 Karena
masalah pengetahuan
untuk tentang TB
dicegah: mudah untuk
didapat
Cukup
4 Menonjolnya 2 1 2/2X1=1 TB merupakan
masalah : penyakit
menular, apabila
Masalah berat tidak segera
harus segera ditangani akan
di tangani mengakibatkan
kematian. Di
81
beri penyuluhan
agar Tn Ms
paham tentang
penyakitnya dan
segera
melaporkan ke
pelayanan
kesehatan bila
terjadi sesuatu.
TOTAL SKOR 4 2/3
Kasus 2
Diagnose 1 : Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah
No KRITERIA SKOR BOBOT PENGHITUNGAN PEMBENARAN
1 Sifat masalah : 1 1 1/3X1 = 1/3 Masalah TB
harus segera di
Keadaan tangani, bila
Sejahtera tidak akan
menyebabkan
orang lain
tertular. Pasien
sudah mengerti
sedikit cara
pencehagan agar
orang lain tidak
tertular.
2 Kemungkinan 2 2 2/2X2 = 2 Kemungkinan
masalah dapat masalah untuk
diubah : dirubah mudah
karena
Mudah diharapkan
keluarga Tn. Mg
setelah diberi
penyuluhan
dapat memahami
tentang penyakit
84
TB
3 Potensial 2 1 3/3X1=1 Karena
masalah untuk pengetahuan
dicegah: tentang TB
mudah untuk
Tinggi didapat
4 Menonjolnya 0 1 0/2X1=0 Di beri
masalah : penyuluhan agar
Tn Mg paham
Masalah tidak tentang
dirasakan penyakitnya dan
segera
melaporkan ke
pelayanan
kesehatan bila
terjadi sesuatu.
TOTAL SKOR 3 1/3
penyakitnya.
3 Potensial 3 1 3/3X1=1 Bila mengalami
masalah untuk kecemasan,
dicegah: diharapkan
keluarga maupun
Tinggi pasien dapat
mengatasi nya
serta
mencegahnya.
Karena
pengetahuan
tentang TB
mudah untuk
didapat
4 Menonjolnya 1 1 1/2X1=1/2 Harus segera
masalah : ditangani, karena
bila tidak dapat
Ada masalah menyebabkan
tetapi tidak susah tidur dan
perlu ditangani stress yang
berlebih dan
tidak baik untuk
kesehatan.
TOTAL SKOR 3 1/6
86
Kasus 1
Kasus 2
Rencana keperawatan pada Tn Mg
DIAGNOSA TUJUAN TUJUAN KRITERIA STANDAR RENCANA
KEPERAWATAN JANGKA JANGKA INTERVENSI
PANJANG PENDEK
Defisiensi Tujuan jangka Setelah dilakukan Verbal Tn Mg dapat Pendidikan : proses
pengetahuan panjang dari tindakan Psikomotor memahami tentang penyakit
berhubungan dengan diagnosa ini keperawatan penyakitnya dan
kurangnya adalah keluarga selama 1x dapat mengetahui 1. Kaji
pengetahuan dan dapat mengetahui pertemuan, tentang pengetahuan
persesi keluarga tentang masalah diharapakan pencegahannya. keluarga tentang
tentang kesehatan didalam pasien dapat masalah
penyakit/masalah keluarga nya, memahami kesehatan
menjaga tentang penyakit keluarga nya
kesehatan pasien TBC serta cara 2. Berikan
agar tidak terjadi perncegahannya. informasi pada
komplikasi. keluarga tentang
kondisi pasien
3. Jelaskan dan
mendiskusikan
dengan keluarga
tentang TBC
4. Jelaskan dan
diskusikan
tentang
bagaimana cara
pencegahan nya
90
Ansietas berhubungan Tujuan jangka Setelah dilakukan Psikomotor Tn Mg tidak cemas Pengurangan
dengan kurangnya panjang dari tindakan lagi dengan Kecemasan :
pengetahuan dan diagnosa ini keperawatan masalah 1. Gunakan
persesi keluarga adalah kunjungan selama 1x penyakitnya serta pendekatan
tentang rumah, keluarga pertemuan, merasa tenang dan yang tenang
penyakit/masalah dapat memahami diharapkan tidak stress. dan
tentang kondisi memberikan meyakinkan
pasien sehingga pengetahuan 2. Berikan
keluarga tidak kepada keluarga informasi
perlu merasa Tn. Mg agar Tn terkait
cemas, dan pasien Mg tidak merasa diagnosa,
dianjurkan minum cemas dan dapat perawatan, dan
obat rutin agar mengganggu prognosis
tidak terjadi kesehatan nya. 3. Instruksikan
resisten obat serta klien untuk
komplikasi istirahat yang
penyakit. cukup
4. Dorong pasien
untuk
mengungkapka
n perasaan,
ketakutan, dan
persepsi
5. Monitor tanda-
tanda vital
6. Ajarkan teknik
relaksasi
91
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Kasus 1
Kasus 2
Implementasi keperawatn pada Tn Mg
No Waktu Diagnosa Hari 1 Hari 2 Hari 3
Kasus Tn Mg
1 7-9 Defisiensi Jam 13.00 Jam 14.00 Jam 13.00
mei pengetahuan 1. Mengkaji pengetahuan 1. Mengkaji pengetahuan 1. Mengkaji
2018 berhubungan keluarga tentang keluarga tentang pengetahuan
dengan kurangnya masalah kesehatan masalah kesehatan keluarga tentang
pengetahuan dan keluarga nya keluarga nya masalah kesehatan
persesi keluarga 2. Memberikan informasi 2. Menjelaskan dan keluarga nya
tentang pada keluarga tentang mendiskusikan dengan 2. Menjelaskan dan
penyakit/masalah kondisi pasien keluarga tentang TBC mendiskusikan
3. Menjelaskan dan (melakukan pendkes) dengan keluarga
mendiskusikan dengan 3. Mengecek glukosa tentang TBC
keluarga tentang TBC darah sewaktu 3. Memonitor tanda-
4. Memonitor tanda-tanda 4. Memonitor tanda- tanda vital
vital tanda vital
6. EVALUASI KEPERAWATAN
Kasus 1
Eka
Eka Eka
99
Kasus 2
Evaluasi Keperawatan pada Tn Mg
No Diagnosa Hari 1 Hari 2 Hari 3
Kasus Tn Mg
1 Defisiensi Jam 13.40 WIB Jam 14. 40 Jam 13.30
pengetahuan S: S: S:
berhubungan Tn Mg mengatakan tahu bahwa Tn Mg mengatakan merasa Tn Mg mengatakan sudah
dengan kurangnya penyakit nya menular dan selalu senang karena sudah diberi paham tentang
pengetahuan dan menggunakan masker tetapi tidak pendidikan kesehatan. Tn Mg penyakitnya serta
persesi keluarga tau secara detail tentang mengatakan sudah sedikit berterimakasih karena
tentang penyakitnya. merasa paham tentang apa sudah diberikan
penyakit/masalah O: yang disampaikan saat penyuluhan. Tn Mg
Pasien menggunakan masker saat penyuluhan. mengatakan akan sering
berinteraksi O: minum obat agar cepat
TD : 130/70 Tn M tampak mendengarkan sembuh kembali.
N : 89x/m saat diberi penyuluhan, Tn M O:
S : 36,4 C tampak antusias dan sering Tn M tampak antusias sat
R : 22x/m bertanya. Pasien tampak memberikan pertanyaan
A: senang saat di beri masker. dan menjawab
Defisiensi pengetahuan Gula Darah Sewaktu : 103 pertanyaan.
berhubungan dengan kurangnya TD : 120/80 mmHg Tn M terlihat memakai
pengetahuan dan persesi keluarga N : 84x/m masker.
tentang penyakit/masalah S : 36,5C TD : 110/70 mmHg
(masalah teratasi) R : 20x/m N : 88x/m
P: A: S ; 36,6c
Lanjutkan Intervensi Defisiensi pengetahuan R : 24x/m
- Kaji pengetahuan keluarga berhubungan dengan A:
tentang masalah kesehatan kurangnya pengetahuan dan Defisiensi pengetahuan
keluarga nya persesi keluarga tentang berhubungan dengan
- Jelaskan dan penyakit/masalah kurangnya pengetahuan
mendiskusikan dengan (Masalah teratasi sebagian) dan persesi keluarga
keluarga tentang TBC P: tentang penyakit/masalah
102
Eka
Eka Eka
2 Ansietas Jam 14.00 Jam 15.00 Jam 14.00
berhubungan S: S: S:
dengan kurangnya Pasien mengatakan masih cemas Pasien mengatakan cemasnya Pasien mengatakan tidak
pengetahuan dan dengan penyakit nya, walaupun sudah berkurang. Pasien merasa cemas lagi karena
persesi keluarga sudah rutin minum obat. Pasien mengatakan sedikit memahami sudah mengetahui tentang
tentang mengatakan tidurnya cukup. tentang penyakitnya serta penyakitnya dan cara
penyakit/masalah O: pencegahannya. Pasien pencegahannya. Pasien
Pasien telihat bingung, pasien mengatakan tidurnya cukup mengatakan harus rutin
dapat mengekspresikan perasaan dan tidak ada gangguan minum obat agar cepat
nya. O: sembuh dan bisa
TD : 130/70 Pasien dapat mengekspresikan beraktivitas seperti
N : 89x/m perasaannya, pasien tidak biasanya.
S : 36,4 C terlihat bingung lagi, pasien O:
R : 22x/m tampak senang. Pasien terlihat senang dan
A: TD : 120/80 mmHg sangat antusias. Pasien
Ansietas berhubungan dengan N : 84x/m dapa mengekspresikan
kurangnya pengetahuan dan S : 36,5C perasaannya.
persesi keluarga tentang R : 20x/m TD : 110/70 mmHg
103
B. Pembahasan
Pada bab ini akan di bahas kasus yang sebelumnya telah di uraikan yaitu
Yogyakarta yang telah dilakukan oleh penulis pada tanggal 7 Mei sampai 9
Mei 2018 dan akan dibandingkan dengan teori, pembahasan yang dilakukan
1. Pengkajian
Pada pembahasan ini penulis mencoba menguraikan data
harapan keluarga.
saat awal muncul gejala batuk berdahak dan muntah langsung periksa
mengatakan dirinya serta istri nya sibuk, jadi jarang untuk mengurusi
rumah, jendela pun tidak pernah di buka saat pagi hari dan kasus 2 “Tn
Dari data diatas ternyata terdapat kesamaan sesuai teori dari Family
yang bekerja yaitu Tn Ms dan istri nya Ny R dan sift nya hanya ada 2,
dan biasanya bila mereka bekerja anak nya dititipkan dengan neneknya
yang ada di sebelah rumah, dan untuk kasus 2 didapat data “Tn Mg
mengatakan untuk saat ini belum bisa bekerja dan yang bekerja hanya
fisik, mental, social, dan spiritual. Tetapi untuk kasus 2 tidak sesuai
karena yang mencari nafkah istri nya karena Tn Mg belum bisa untuk
maupun susah makan dan mual. Hal itu tidak sesuai dengan teori
TB paru yaitu sesak nafas, batuk berdahak, muntah darah, berat badan
fisik data yang di dapat pada kasus 1 adalah Tekanan darah : 120/80
Terapi obat yang diberikan pada kasus 1 dan 2 sama yaitu OAT
(diminum pada pagi dan malam hari). Hal ini sesuai dengan teori
obat tersebut.
108
keluarga terdiri dari tiga komponen, yaitu masalah, etiologi, serta tanda
masalah.
sehat
109
sakit
Pada kasus 1 dan 2 ada diagnosa yang sama dengan teori menurut Soemantri
tubuh tidak muncul karena pada kasus 1 dan 2 sedang tahap pengobatan. Pada
kasus 1 tidak muncul diagnosa ansietas, tetapi untuk kasus 2 muncul diagnosa
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
kepada keluarga Tn. Ms. Standar yang harus dicapai penulis yaitu
dengan teori.
kepada keluarga Tn. Mg. Standar yang harus dicapai penulis yaitu
Sudiharto (2008).
114
telah di laksanakan.
pada pagi hari agar udara dapat masuk, dan memonitor tanda-
telah di laksanakan.
116
Setelah di lakukan kunjungan rumah selama 3x, pada kasus 1 ada satu
sakit.
117
penyuluhan.
orang lain.
perasaannya.
C. Keterbatasan
tahap pengkajian karena dihari pertama dan hari kedua penulis melakukan
119
pasien.
BAB V
A. Kesimpulan
berikut :
1. Pengkajian
yang keluar maupun sesak nafas. Kasus 1 dan kasus 2 pun tidak lagi
muntah. Hal itu karena pada kedua kasus dalam tahap pengobatan.
pengobatan 3 bulan.
120
121
pelindung diri.
alat ukur untuk menetapkan apakah evaluasi dapat tercapai atau tidak.
didasarkan pada data yang muncul baik data subyektif maupun data
obyektif. Hal ini berbeda dengan teori menurut Soemantri (2008) yang
Clasification).
kriteria, kriteria itu akan menjadi standar. Pada tahap evaluasi ini,
Dari hasil evaluasi akhir pada studi kasus ini, terdapat 2 masalah yang
B. Saran
1. Untuk Pasien
Jangan malu untuk berobat dan mencegah agar orang sekitar tidak tertular
3. Untuk Institusi
Studi kasus ini dapat menambah kepustakaan dan sebagai bahan studi
kasus pada penderita tuberculosis paru dan juga bagi mahasiswa Akademi
DAFTAR PUSTAKA
http://puskesmas.bantulkab.go.id/pajangan.
Kemenkes RI, 2016 dalam PMK No 67 diunduh pada tanggal 6 maret 2018
jam 09.00 WIB
1. Kami adalah peneliti berasal dari dari institusi Akademi Kesehatan Karya
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
Peneliti
Eka Nurhidayah
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TUBERCULOSIS PARU
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Tubercilosis Paru
dan pencegahannya selama 15 menit diharapkan keluarga Tn Ms
dan Tn Mg mampu memahami tentang tuberculosis paru dan
pencegahannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan sasaran
mampu :
1) Menyebutkan pengetian tuberculosis paru
2) Menyebutkan penyebab dari tuberculosis paru
3) Menyebutkan tanda dan gejala tuberculosis paru
4) Menyebutkan komplikasi penyakit tuberculosis paru
5) Menyebutkan pencegahan penularan Tuberculosis Paru
6) Menyebutkan makanan yang harus dikonsumsi dan makanan
yang harus dihindari
7) Menyebutkan faktor risiko penyakit tuberculosis paru
B. GARIS BESAR MATERI
1. Pengetian tuberculosis paru
2. Penyebab dari tuberculosis paru
3. Tanda dan gejala tuberculosis paru
4. Komplikasi penyakit tuberculosis paru
5. Pencegahan penularan tuberculosis paru
6. Makanan yang harus di konsumsi dan makanan yang harus
dihindari
7. Faktor risiko penyakit tuberculosis paru
C. STRATEGI PENYULUHAN
TAHAP KEGIATAN
NO KEGIATAN WAKTU PENYULUH SASARAN
1 PEMBUKAAN 2 MENIT 1. Menyampaikan 1. Menjawab
salam salam
2. Pengenalan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan topic
3. Memperhatikan
penyuluhan
4. Menjelaskan tujuan
4. Memperhatikan
5. Kontrak waktu
5. Memperhatikan
2 INTI 10 MENIT 1. Pengetian Memperhatikan dan
tuberculosis paru mencermati penjelasan
2. Penyebab dari materi yang
tuberculosis paru disampaikan
3. Tanda dan gejala
tuberculosis paru
4. Komplikasi penyakit
tuberculosis paru
5. Pencegahan
penularan
tuberculosis paru
6. Makanan yang harus
di konsumsi dan
makanan yang harus
dihindari
7. Faktor risiko
penyakit
tuberculosis paru
3 PENUTUP 3 MENIT 1. Melakukan evaluasi 1. Menanggapi
(proses dan hasil) 2. Memperhatikan
2. Menyimpulkan hasil
penyuluhan 3. Menjawab
3. Mengakhiri dengan salam
salam
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penyebaran leaflet
E. MEDIA
Leatfet
F. EVALUASI
a. Evaluasi Proses
a. Pasien dan keluarganya berperan aktif dalam penyuluhan
b. Penyuluhan berjalan lancar & sesuai rencana
b. Evaluasi Hasil
a. Pertanyaan yang dilakukan setelah penyuluhan, dapat dengan
cara memberikan pertanyaan yang berupa mengulang
pertanyaan lisan kepada pasien.
b. Pasien dapat menjelaskan apa saja yang disampaikan oleh
penyuluh.
G. REFERENSI
Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah. Yogayakarta: Diva
Press
H. LAMPIRAN
MATERI
1. Pengertian Tuberculosis Paru
Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang
disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis yang dapat
menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit
tuberculosis (TBC) sudah dikenal sejak dahulu. Tuberculosis
adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
kuman/bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular
melalui percikan dahak.
2. Penyebab Tuberculosis Paru
Pemeriksaan dahak BTA dilakukan pada pasien TBC
biasanya 2x berrturu-turut . Bila hasil pemeriksaan dahak 1x
positif, maka orang tersebut positif TBC. Sumber penularan nya
dalah penderita TB paru BTA+ yang dapat menularkan ke orang
sekitar terutama orang yang sering berkontak erat dengan
penderita. TB dengan BTA– juga masih memiliki kemungkinan
menularkan penyakit TB meskipun dengan penularan yang rendah.
3. Tanda dan Gejala Tuberculosis Paru
a. Batuk-batuk lebih dari 2 minggu
b. Batuk mengeluarkan dahak bercampur dengan darah
c. Demam (terutama pada sore hari)
d. Nafsu makan berkurang
e. Berat badan menurun
f. Berkeringat pada malam hari
g. Badan terasa lemah dan terasa lelah
h. Sesak nafas (bila penyakit sudah lanjut)
i. Sakit dada / nyeri dada
4. Komplikasi Penyakit Tuberculosis Paru
a. Komplikasi dini
1) Pleuritis
2) Efusi pleura
3) Empyema
4) Laryngitis
5) TB usus
6) Kerusakan hepar dan ginjal
7) Resisten Obat
b. Komplikasi lanjut
1) Obstruksi jalan nafas
2) Kor pulmonale
3) Amyloidosis
4) Karsinoma paru
5) Sindrom gagal napas
5. Pencegahan Penularan Tuberculosis
a. Jangan meludah sembarangan
b. Gunakan masker baik bagi penderita, lalu jangan membuang
masker tersebut sembarangan
c. Minum obat pencegah dan hidup secara sehat
d. Rumah harus memiliki ventilasi udara yang baik, sehingga sinar
matahari bias masuk kedal
e. Menutup mulut dengan sapu tangan bila batuk
f. Mengurangi aktifitas kerja dan menenangkan pikiran
g. Berikan obat isoniazid untuk anak-anak di bawah 5 tahun.
6. Makanan Yang Harus di Konsumsi dan Makanan Yang Harus
di Hindari
a. Makanan yang harus di konsumsi
1) Makanan yang kaya protein seperti kacang-kacangan dan
biji-bijian
2) Susu dan produk susu harus di konsumsi setidaknya 3x
sehari
3) Makanlah berbagai buah dan sayur segar
4) Makanan harus sederhana, dipersiapkan dengan baik dan
mudah dicerna.
b. Makanan yang harus dihindari
1) gula halus dan gula olahan, contohnya seperti roti putih,
gula putih, sereal, dan makanna manis seperti pudding dan
kue
2) Saus yang mengandung natrium dan gula
3) Teh kental dan kopi yang mengandung banyak kafein
4) Acar yang banyak mengandung natrium
5) Dilarang keras mengkonsumsi alcohol selama pengobatan
6) Dilarang merokok.
7. Faktor Risiko
a. orang yang tinggal didalam pemukiman padat penduduk serta
lingkungan yang kurang bersih atau kumuh
b. Para petugas medis yang sering berinteraksi dengan para
penderita TBC
c. Orang yang memiliki system kekebalan tubuh yang rendah.,
seperti HIV, diabetes, akibat kekurangan gizi serta mereka yang
menderita penyakit gagal ginjal.
d. Anak-anak, karena imun mereka belum stabil
e. Orang-orang yang menggunakan obat-obatan atau alcohol
Penyuluh