DIABETES MELITUS
Booklet ini disusun sebagai panduan senam kaki diabetes melitus dan diet untuk penderita
diabetes melitus. Booklet ini diharapkan menjadi acuan untuk menerapkan senam kaki
diabetes melitus dan diet untuk penderita diabetes melitus yang tepat.
Oleh :
Kelompok 4
Editor :
2
TAHUN AJAR 2018/2019
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………..1
Daftar Isi………………………………………………………………………...2
Senam Kaki Diabetes Melitus…………………………………………………..3
a. Pengertian………………………………………………………………4
b. Manfaat senam kaki diabetes melitus…………………………………..5
c. Indikasi dan kontra indikasi senam kaki diabetes melitus……………...6
d. Hal yang harus dikaji sebelum tindakan………………………………..6
e. Prosedur pelaksanaan gerakan senam kaki diabetes melitus…………...6
f. Hal yang harus di evaluasi setelah tindakan..........................................9
g. Dokumentasi tindakan…………………………………………………9
Diet Diabetes Melitus
a. Pengertian……………………………………………………………..11
b. Tujuan terapi diet diabetes melitus…………………………………..12
c. Prisip diet……………………………………………………………..12
d. Bahan makanan yang dianjurkan……………………………………..13
e. Makanan yang dibatasi ………………………………………………13
f. Bahan makanan yang dihindari………………………………………14
g. Cara mengatur diet…………………………………………………...14
h. Hal-hal yang perlu diperhatikan……………………………………...14
i. Gejala dari hipoglikemia……………………………………………..15
Daftar Pustaka………………………………………………………………16
A. Pengertian
4
Kaki diabetes adalah salah satu komplikasi kronik DM yang paling ditakuti. Angka
amputasi akibat diabetes masih tinggi, sedangkan biaya pengobatan juga sangat tinggi dan
sering tidak terjangkau oleh masyarakat umum.
Senam adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan dengan terencana, disusun
secara sistematik dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis
(probosuseno, 2007). Berdasarkan pengertiannya, senam adalah salah satu jenis olahraga
aerobik yang menggunakan gerakan sebagian otot-otot tubuh, dimana kebutuhan oksigen
masih dapat dipenuhi tubuh (karim, 2002).
Latihan fisik merupakan salah satu prinsip dalam penatalaksanaan penyakit
Diabetes Melitus. Kegiatan fisik sehari-hari dan latihan fisik teratur (3-4 kali seminggu
selama kurang lebih 30 menit) merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan diabetes.
Latihan fisik yang dimaksud adalah berjalan, bersepeda santai, jogging, senam, dan
berenang. Latihan fisik ini sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran
jasmani (PERKENI, 2002).
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes
melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah
bagian kaki. (S,Sumosardjuno,1986)
Ada 3 alasan mengapa orang dengan diabates lebih tinggi resikonya mengalami masalah
kaki yaitu:
a. Sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun (gangguan pembuluh darah)
b. Berkurangnya perasaan pada kedua kaki (gangguan saraf)
c. Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi
Senam kaki ini sangat dianjurkan untuk penderita diabetes yang mengalami
gangguan sirkulasi darah dan neuropathy di kaki, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan tubuh penderita. Latihan senam kaki DM ini dapat dilakukan dengan cara
menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat,
mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan,
mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan mencengkram pada jari-jari kaki
(Soegondo, et al. 2004).
5
B. Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Memperkuat otot-otot kecil
c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi.
Gerakan dalam senam kaki DM tersebut seperti yang disampaikan dalam 3rd National
Diabetes Educators Training Camp tahun 2005 dapat membantu memperbaiki sirkulasi
darah di kaki. Bisa mengurangi keluhan dari neuropathy sensorik seperti: rasa pegal,
kesemutan, gringgingen di kaki. Manfaat dari senam kaki DM yang lain adalah dapat
memperkuat otot-otot kecil, mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatkan
kekuatan otot betis dan paha (gastrocnemius, hamstring, quadriceps), dan mengatasi
keterbatasan gerak sendi (Soegondo, et al. 2004).
Senam kaki DM dapat menjadi salah satu alternatif bagi pasien DM untuk
meningkatkan aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah, hal ini membuat lebih
banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak reseptor insulin yang tersedia dan
aktif (Soegondo, et al. 2004). Kondisi ini akan mempermudah saraf menerima nutrisi dan
oksigen yang mana dapat meningkatkan fungsi saraf (Guyton & Hall, 2006).
Soegondo, et al. (2004), juga menyebutkan bahwa latihan seperti senam kaki DM dapat
membuat otot-otot di bagian yang bergerak berkontraksi. Kontraksi otot ini akan
menyebabkan terbukanya kanal ion, menguntungkan ion positif dapat melewati pintu yg
terbuka. Masuknya ion positif itu mempermudah aliran penghantaran impuls saraf (Guyton
& Hall, 2006).
6
a. Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri dada.
b. Orang yang depresi, khawatir atau cemas.
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi
duduk), hanskun.
2. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki
3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga privacy
pasien
4. Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas
bangku dengan kaki menyentuh lantai
c. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
7
Gambar 2. Tumit kaki di lantai dan jari-jari kaki diluruskan ke atas
d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada
kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke
atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan
diulangi sebanyak 10 kali.
e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
8
Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke atas
f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
h. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan
kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
i. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan
ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
j. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki
secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
9
k. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan
kaki kedepan dan kebelakang
l. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki , tuliskan
pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian. Gerakan
ini sama dengan posisi tidur.
m. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan
kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
10
2. Pasien dapat menyebutkan kembali 2 dari 4 tujuan senam kaki
3. Pasien dapat memperagakkan sendiri teknik-teknik senam kaki secara mandiri
G. Dokumentasi Tindakan
1. Respon klien
2. Tindakan yang dilakukan klien sesuai atau tidak dengan prosedur
3. Kemampuan klien melakukan senam kak
11
A. Pengertian
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat bertambah
parah apabila tidak diimbangi dengan pengaturan diet yang baik. Pengelolaan Diabetes
Mellitus (Tipe 2) salah satunya dengan diet seimbang. Kendala penanganan diet Diabetes
Mellitus adalah kejenuhan pasien mengikuti terapi diet dan kurangnya dukungan keluarga.
Semua zat gizi sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumber karbohidrat
harus dibagi merata di sepanjang hari untuk mengimbangi insulin yang mampu diproduksi
oleh tubuh. Gejala penyakit diabetes mellitus diantaranya meningkatnya rasa haus,
dehidrasi, gangguan elektrolit dan penurunan berat badan. Untuk mengimbangi tidak
tersedianya glukosa sebagai sumber energi, tubuh akan meningkatkan laju pemecahan
glikogen serta lemak untuk melepaskan sumber-sumber energi dan memproduksi glukosa
dari hasil pemecahan protein tubuh.
C. Prinsip Diet
- Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, BB, TB, aktifitas sehari- hari
dan kondisi tubuh
- Penggunaan karbohidrat dibatasi, terutama hindari karbohidrat sederhana seperti gula
pasir, gula merah, gula batu dan madu
- Protein cukup sesuai kebutuhan
- Pilihlah lemak tak jenuh
- Kandungan serat tinggi
12
- Sumber protein :
Hewani : daging yang kurus, ayam tanpa kulit, ikan telur
Nabati : tempe, tahu, oncom dan kacang-kacangan
- Sayuran kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kembang kol, lobak,
sawi, selada, seledri dan terong
- Buah-buahan atau sari buah : jeruk siam apel, papaya, jambu air, salak, semangka,
belimbing.
- Susu skim atau rendah lemak : yogurt, susu kacang
13
- Makanan atau minuman yang manis : abon, dendeng,cake, kue-kue manis, dodol,
tarcis, sirup, selai manis, coklat, permen, susu kental manis, soft drink, es krim.
- Bumbu yang manis : kecap, saus tiram
- Buah-buahan yang manis dan diawetkan : durian, nangka, alpokat, kurma, manisan
buah, tape.
- Minuman yang mengandung alcohol
14
- Gemetar
- Pusing
- Lemas, mata berkunang-kunang
- Bila anda mengalami gejala seperti inisegera minum segelas sirup atau air gula atau
makan permen
DAFTAR PUSTAKA
15
Smeltzer, Suzzanne C.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Ed.8.Jakarta: EGC.
PKRS RSU Sanjiwani. 2012. Daftar Diet Diabetes Melitus.Gianyar : Indonesia Sehat
16