Anda di halaman 1dari 2

Nama : Shabrina Nur I.

No. Absen : 30

Kelas : XII MIA 4

Apakah Hanya Ada Satu Kesempatan UTBK?


Ketika seorang siswa menginjak tingkat tiga SMA, maka pada masa itu adalah masa
dimana siswa harus menyiapkan diri untuk ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi,
entah itu negeri, swasta, kemiliteran, ikatan dinas, dan lain sebagainya. Namun sebelum siswa
masuk ke perguruan tinggi siswa harus bisa melewati seleksi UTBK terlebih dahulu. Namun
bahwasanya saat ini pemerintah mengubah mengubah peraturan UTBK yang mulanya bisa
diikuti sebanyak dua kali menjadi hanya satu kali saja. Dengan adanya peraturan ini membuat
para siswa dilanda cemas.

UTBK sendiri merupakan singkatan dari Ujian Tertulis Berbasis Komputer, sebuah
ujian masuk perguruan tinggi yang dilakukan secara elektronik menggunakan komputer dan
diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). UTBK menjadi
pengganti Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) yang digunakan sebelum tahun 2019 ketika
mendafatar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Pelaksanaan UTBK
ini lebih fokus untuk menilai sejauh mana kesiapan peserta menghadapi perkuliahan di kampus.

Dilansir dari Tribunnews.com bahwa dari jumlah 714.652 peserta UTBK yang
mendaftar, ternyata pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi pada 85 universitas negeri sekitar 23
persen atau 168.742 orang. Ini merupakan angka yang kecil jika dibandingkan dengan jumlah
peserta yang mendaftar. Padahal saat itu UTBK bisa diikuti dua kali, lalu bagaimana jika hanya
bisa diikuti satu kali? Pastinya jumlah peserta yang lulus akan semakin menyusut.

Dikutip dari radarmalang.id “Alasannya, karena hasil evaluasi PPMB PTN 2019
memang tidak ada perbedaan yang signifikan antar hasil tes pertama dan kedua. Untuk memilih
lintas jurusan IPA ke IPS maupun sebaliknya maka kami buat yang tes campuran,” urai mantan
rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta itu. Namun hal tersebut bukan berarti semua hasil
peserta UTBK tidak mengalami perubahan, ada beberapa yang mengalami perubahan. Dan
pengadaan tes UTBK diadakan dua kali merupakan kesempatan yang emas bagi para peserta
karena di sesi pertama mereka bisa mengindentifikasi soal agar di sesi kedua mereka bisa
memperbaiki kesalahan pengerjaan soal di sesi pertama.

Namun peraturan tersebut dirubah sehingga membuat para siswa cemas untuk
mengikuti tes UTBK, pasalnya selain tes yang hanya bisa diikuti satu kali para siswa
mencemaskan para pesaing yang tidak hanya berasal dari sesama angkatan, namun juga berasal
dari angkatan sebelumnya. Belum lagi beban ujian praktek, UAS (Ujian akhir semester) dan
UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) yang harus mereka tanggung. Apalagi waktu yang
digunakan untuk mempersiapkan semua itu bukanlah waktu yang sebentar dan butuh banyak
perjuangan. Terkadang mereka pulang larut sebab harus mengikuti bimbingan belajar, agaknya
pengadaan UTBK yang bisa diikuti dua kali itu bisa meringankan beban mereka.

Dilihat dari kondisi ini, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kondisi para
siswa dengan memperbaiki peraturan yang ada. Entah itu UTBK bisa diikuti dua kali seperti
tahun sebelumnya, entah itu siswa diberikan kemudahan berupa kisi – kisi, entah itu diperbaiki
sistem pengerjaaan UTBK, dan lain sebagainya. Karena hal ini bisa meringankan sedikit beban
para siswa dan kemungkinan peserta yang lulus UTBK 2020 akan meningkat dari tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai