Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KOROSI DAN PENGENDALIANNYA

KOROSI SERAGAM (UNIFORM ATTACK)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Korosi dan
Pengendaliannya

Dosen Pengampu :
1. Hadromi S.Pd., M.T
2. Sarwi Asri S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Rofi Nasrul Hidayat ( 5201417002 )
Frenki Sofyan Candra ( 5201417005 )
Muhammad Rizki Ramadhan ( 5201417008 )

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Allhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas


limpahan dan karunianya yang telah memberikan kemampuan kepada kami,
sehingga dapat menyelesaikan makalah korosi dan pengendaliannya dengan tema
“Uniform Attack Corrossion”
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
korosi dan pengendaliannya atas bimbingannya, sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari pembuatan makalah ini masih memiliki kekurangan baik
dari segi penyusun tata bahasa serta penyajian yang masih kurang maupun dari segi
yang lainnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
makalah ini dan tugas berikutnya.
Semoga makalah korosi dan pengendaliannya ini dapat bermanfaat bagi
pembaca untuk memahami dan mempelajari kembali serta dapat mengambil
hikmahnya agar dapat memberikan inspirasi bagi kita semua.

Semarang, 7 september 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Korosi....................................................................................... 3
B. Pengertian Korosi Seragam ( Uniform Attack ) ....................................... 4
C. Penyebab Korosi Seragam (Uniform Attack).......................................... 5
D. Dampak Terjadinya Uniform Attack ....................................................... 7
E. Pencegahan Korosi Uniform Attack ........................................................ 8
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses pemesinan, material merupakan sebuah komponen barang
dengan nilai karateristik dan spesifikasi tertentu yang akan dijadikan sebuah alat
industri berdasarkan jenis dan fungsinya, akan tetapi, material seringkali
mengalami proses perubahan bentuk dan komposisi. Hal ini disebabkan karena
material mengalami proses korosi yakni, proses degradasi/deteorisas/
perusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya
(Budi: 2009). Korosi atau pengkaratan merupakan suatu peristiwa kerusakan
atau penurunan kualitas suatu bahan logam yang disebabkan oleh terjadinya
reaksi terhadap lingkungan.
Beberapa pakar berpendapat definisi hanya berlaku pada logam saja, tetapi
para insinyur korosi juga ada yang mendefinisikan istilah korosi berlaku juga
untuk material non logam, seperti keramik, plastik, karet. Sebagai contoh
rusaknya cat karet karena sinar matahari atau terkena bahan kimia, mencairnya
lapisan tungku pembuatan baja, serangan logam yang solid oleh logam yang cair
(liquid metal corrosion). (AR Hakim, 2012).
Akibat yang ditumbulkan korosi sangatlah berbahaya, sebagai contoh, pada
tahun 1985, atap sebuah kolam renang berusia 13 tahun di Swiss runtuh sehingga
menewaskan banyak orang dan melukai beberapa orang lainnya. Diperkirakan
penyebabnya adalah korosi pada baja tahan karat terbuka yang menyokong 200
atap beton bertulang (Setiarto: 2011)
Secara umum korosi terbagi menjadi beberapa jenis. Namun, korosi yang
akan dibahas pada makalah ini adalah korosi Uniform Attack (Korosi Seragam).
Uniform Attack membahas tentang perusakan pada material yang terjadi pada
industri yang dapat mengakibatkan kehilangan struktur mikroba yang terkadung
pada logam, sehingga logam tersebut kehilangan nilai kekuatan dan kekerasan
dalam bentuk perubahan warna, bentuk mulai tidak beraturan, dan sewaktu-
waktu bisa patah dan mencelakakan manusia.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian korosi?
2. Apa pengertian korosi seragam (uniform attack)?
3. Apa penyebab terjadinya korosi seragam (uniform attack)?
4. Apa dampak yang ditimbulkan dari korosi seragam (uniform attack)?
5. Bagaimana cara mencegah terjadinya korosi seragam (uniform attack) ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang korosi
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang korosi seragam
(uniform attack)
3. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab terjadinya korosi seragam (uniform
attack)
4. Mahasiswa mengetahui dampak yang ditimbulkan korosi seragam (uniform
attack)
5. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari cara
pencegahan korosi khususnya korosi seragam (uniform attack)

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Korosi
Korosi yaitu, proses degradasi/deteorisas/ perusakan material yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya (Budi: 2009). Korosi
didefinisikan sebagai proses degradasi material akibat interaksi dengan
lingkungan sekitarnya. Interaksi tersebut menimbulkan reaksi korosi yang
umumnya merupakan reaksi elektrokimia. Korosi akan menurunkan mutu
logam yang disebabkan oleh reaksi elektrokimia antara logam dengan
lingkungan sekitarnya. Berdasarkan pada teori kimia, korosi terjadi akibat
adanya reaksi oksidasi dan reduksi antara material dengan lingkungannya.
Reaksi oksidasi diartikan sebagai reaksi yang menghasilkan elektron dan
reduksi adalah reaksi antara dua unsur yang mengikat elektron.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa
oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat
padat yang berwarna coklat-merah. Pada korosi besi, bagian tertentu dari
besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi


itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
Anoda : 4Fe 4Fe2+ + 8e (oksdasi)
Katoda : 4H2O + 2O2 + 8e 8 OH (reduksi)
: 4Fe2+ + 8OH 4Fe(OH)2
: 4Fe(OH)2 + O2 2Fe2O3 . 2H2O (karat)
: 2H+ + 2e H2 gas (suasana asam)
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida
terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang
bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,

3
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan
rapatan logam itu.

B. Pengertian Korosi Seragam ( Uniform Attack )


Korosi seragam/uniform attack adalah korosi yang terjadi pada
permukaan logam akibat reaksi kimia karena pH air yang rendah dan udara
yang lembab,sehingga makin lama logam makin menipis (Budi: 2009).
Korosi seragam biasanya ini terjadi pada pelat baja atau profil,
logam homogen. Korosi merata atau general corrosion merupakan bentuk
korosi yang paling lazim terjadi. Korosi yang muncul terlihat merata pada
seluruh permukaan logam dengan intensitas yang sama. Korosi merata
hanya terjadi apabila seluruh bagian logam memiliki komposisi yang sama.
Pada jenis korosi seragam, seluruh permukaan logam yang terekspose
dengan lingkungan, terkorosi secara merata sehingga jenis korosi ini dapat
mengakibatkan kerusakan konstruksi yang sangat besar.

Gambar 1.a. Korosi Seragam pada pipa ballast

4
Gambar 1.b. Korosi Seragam pada kaleng minuman

Korosi ini terjadi jika lingkungan korosif mempunyai akses yang


sama ke seluruh bagian dari permukaan logam dan secara thermodinamika
logamnya harus mempunyai komposisi kimia yang sama. Akan tetapi
kondisi ini tidak berlaku umum. Artinya logam bisa berkarat di tempat yang
terdampak oleh H20 atau reaksi kimia/elektrokimia Pada umumnya korosi
merata ini tidak mempunyai sifat protektif mandiri yang baik, sehingga
mekanisme korosi di semua tempat berlangsung secara cepat tanpa
hambatan yang berarti.
Menurut (Hari: 2015) pada makalah korosi, pada laju korosi tipe
korosi seragam, laju korosi dapat dinyatakan dalam bentuk kehilangan
ketebalan metal menurut waktu, misalnya mm/tahun atau
micrometer/tahun. Biasanya laju korosi hanya dinyatakan pada satu muka
saja, dan bila kedua metal terserang korosi. Total kehilangan ketebalan
metal menjadi dua kali.

C. Penyebab Korosi Seragam (Uniform Attack)


Korosi seragam terjadi karena adanya aliran arus listrik dari satu
bagian pada ke bagian yang lain di permukaan logam yang memiliki
intensitas dan komposisi yang sama. Aliran arus ini akan menyebabkan
hilangnya metal pada bagian dimana arus dilepaskan ke lingkungan
(oksidasi atau reaksi anoda). Untuk itu diperlukan proteksi untuk
menghindari terjadinya di titik dimana arus kembali ke permukaan logam.

5
Tanpa campur tangan manusia, logam dapat bereaksi dengan faktor
luar dan menyebabkan peristiwa korosi. Beberapa faktor penyebab korosi
yang umum antara lain :
1. Tingginya Reaktivitas Logam
Semakin reaktif logam maka semakin mudah pula mengalami
korosi.

Gambar 1 a. Deret Volta


2. Temperature
Meningkatnya temperature akan meningkatkan pula energi kinetic
partikel, sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi
redoks semakin besar sehingga laju korosi pada logam akan semakin
meningkat.
3. Adanya zat pengotor
Zat pengotor dipermukaan logam dapat menyebabkan terjadinya
reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang
teroksidasi. Sebagai contoh, adanya tumpukan debu karbon dari hasil
pembakaran BBM pada permukaan logam mampu mempercepat raksi
reduksi gas oksigen pada permukaan logam. Dengan demikian peristiwa
korosi semakin dipercepat.
4. Adanya zat-zat elektrolit
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat
mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya reaksi tambahan.
Sedangkan konsentrasi elektrolit yang besar dapat menambah laju aliran
electron sehingga korosi meningkat.
5. Adanya udara bebas, uap air, dan gas tertentu seperti 𝐶𝑂2 dan 𝑆𝑂2
Korosi pada logam bisa terjadi karena adanya udara dan air yang
mengandung H20, CO2, SO2.

6
Terdapat empat unsur pokok yang harus dipenuhi agar korosi dapat
terjadi (Utami: 2017). Empat unsur pokok tersebut adalah :
1. Anoda, tempat terjadinya reaksi oksidasi. hal ini berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik dari potensial tinggi ke potensial rendah
sedangkan elektron mengalir berlawanan dengan arah arus listrik.
2. Katoda, tempat terjadinya reaksi reduksi. Contohnya adalah pada
reaksi elektron dengan H dalam membentuk molekul H2 yang
berupa gelembung gas sehingga katoda akan terproteksi dari korosi.
3. Elektrolit, Lingkungan tempat katoda dan anoda ter-ekpose yang
berfungsi sebagai media penghantar listrik.
4. Hubungan listrik, Antara anoda dan katoda harus terdapat kontak
listrik agar arus dalam sel korosi dapat mengalir. Contoh Dua
buah logam yang mempunyai potensial elektroda berbeda akan
membuat dua kutub. Potensial yang lebih rendah akan menjadi
kutub anoda dan potensial yang lebih tinggi menjadi kutub katoda.
Ketika dua buah elektroda ini dihubungkan dalam larutan elektrolit
yang sama, maka akan terjadi proses elektrokimia yaitu elektron
mengalir dari anoda menuju katoda melalui konduktor listrik. Secara
bersamaan dengan itu, terjadi aliran arus dari katoda ke anoda
melalui elektrolit dan terjadi aliran arus secara tertutup yang
berlangsung terus menerus yang akibatnya anoda tempat keluarnya
arus menjadi terkorosi.

D. Dampak Terjadinya Uniform Attack


Dampak yang ditimbulkan korosi seragam (Uniform Attack) berupa
kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian langsung adalah
berupa terjadinya kerusakan pada peralatan, pemesinan atau struktur
bangunan. Sedangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktifitas
produksi karena terjadinya penggantian peralatan yang rusak akibat korosi.
Bahkan kerugian tidak langsung dapat berupa terjadinya kecelakaan yang
menimbulkan korban jiwa, seperti kejadian runtuhnya jembatan akibat

7
korosi retak tegang di West Virginia yang menyebabkan 46 orang
meninggal dunia. ( Simatupang, 2005).

E. Pencegahan Korosi Uniform Attack


Adapun usaha yang dilakukan untuk pencegahan terbentuknya
korosi supaya terhindar dari perusakan logam maupun mencelakai manusia,
antara lain:
1. Pengubahan Media
Korosi merupakan interaksi antara logam dengan media sekitarnya,
maka pengubahan media sekitarnya akan dapat mengubah laju korosi.
Ada tiga situasi yang dapat terjadi yaitu:
a. Media sekitar / lingkungan berupa gas
b. Media sekitar berupa larutan dengan ion-ion tertentu
c. Logam terbenam dalam tanah.
2. Seleksi Material
Metode umum yang sering digunakan dalam pencegahan korosi
yaitu pemilihan logam atau paduan dalam suatu lingkungan korosif
tertentu untuk mengurangi resiko terjadinya korosi.
3. Proteksi Katodik (Cathodic Protection)
Proteksi katodik adalah jenis perlindungan korosi dengan
menghubungkan logam yang mempunyai potensial lebih tinggi ke
struktur logam sehingga tercipta suatu sel elektrokimia dengan logam
berpotensial rendah bersifat katodik dan terproteksi seperti : Impressed
Current , Galvanic Sacrificial Anode, Galvanic Zinc Application , Zinc
Metallizing, Zinc-Rich Paints, Hot-Dip Galvanizing.
4. Proteksi Anodik (Anodic Protection)
Adanya arus anodik akan meningkatkan laju ketidak-larutan logam
dan menurunkan laju pembentukan hidrogen. Hal ini bisa terjadi untuk
logam-logam “active-passive” seperti Ni, Fe, Cr, Ti dan paduannya. Jika
arus yang lewat logam dikontrol seksama (dengan potentiostat) maka
logam akan bersifat pasif dan pembentukan logam-logam tak terlarut
akan berkurang.

8
5. Inhibitor Korosi
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
korosi adalah dengan penggunaan inhibitor korosi. Secara umum suatu
inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau
memperlambat suatu reaksi kimia. Sedangkan inhibitor korosi adalah
suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan, dapat
menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu
logam. Mekanisma penghambatannya terkadang lebih dari satu jenis.
Sejumlah inhibitor menghambat korosi melalui cara adsorpsi untuk
membentuk suatu lapisan tipis yang tidak nampak dengan ketebalan
beberapa molekul saja, ada pula yang karena pengaruh lingkungan
membentuk endapan yang nampak dan melindungi logam dari
serangan yang mengkorosi logamnya dan menghasilkan produk yang
membentuk lapisan pasif, dan ada pula yang menghilangkan
konstituen yang agresif.
6. Pelapisan (Coatings)
Prinsip umum dari pelapisan yaitu melapiskan logam induk dengan
suatu bahan atau material pelindung. Jenis - jenis coating :
a. Liquid coating
Yaitu: melakukan pengecatan pada permukaan baja, agar baja
tersebut bisa terlindungi oleh korosi.
b. Concrete coating
Yaitu: proses pelapisan baja dengan cara melapisi baja dengan
beton, biasanya hal ini dilakukan pada konstruksi – konstruksi
bangunan gedung di perkotaan
(yudha: 2015)

9
BAB II

KESIMPULAN

1. Korosi yaitu, proses degradasi / deteorisas / perusakan material yang


disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya dimana ada empat unsur
sehingga korosi terjadi, yaitu anoda, katoda, elektrolit dan hubungan listrik.
2. Korosi seragam/uniform attack adalah korosi yang terjadi pada permukaan
logam akibat reaksi kimia karena pH air yang rendah dan udara yang
lembab,sehingga makin lama logam makin menipis.
3. Korosi seragam terjadi karena adanya aliran arus listrik dari satu bagian pada
ke bagian yang lain di permukaan logam yang memiliki intensitas dan
komposisi yang sama.
4. Akibat yang ditimbulkan korosi seragam terbagi menjadi dampak langsung dan
tidak langsung.
5. Pencegahan yang dilakukan untuk terhindar pada logam saat mengalamai
korosi uniform attack adalah Pengubahan Media, seleksi material, Proteksi
Katodik, Inhibitor Korosi, Pengubahan Media / Lingkungan Kerja, Pelapisan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Yudha Kurniawan, Irfan Syarif Arief, Amiadji. 2015. Analisa Laju Korosi
pada Pelat Baja Karbon dengan Variasi Ketebalan Coating. Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh November.

Budi Utomo. 2009. Jenis Korosi dan Pengendaliannya. KAPAL. 6(02):138-141.

Calister, William & David G. 1940. Material Science And Engineering An


Introduction. United State Amerika: John Wiley & Son, Inc.

Hanif, Wakhid Nurrohman. 2016. Korosi pada Atap Seng Rumah. Makalah.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Hidayat, Hari. 2015. Korosi . Makalah. Yogyakarta: Universitas Negeri


Yogyakarta.

Muhammad, Mari’e. 2015. Korosi di Lingkungan SMAN 1 Kota Lubuk Linggau.


Makalah. Lubuk Linggau: SMAN 1 Lubuk Linggau.

Wahyuningsih, Utami. Halim Rusjdi. Eko Sulistiyo. 2017. Penanggulangan Korosi


Pada Pipa Gas Dengan Metode Catodic Protection (Anoda Korban) PT
PGN Solution Area Tangerang. Jakarta: Sekolah Tinggi STT – PLN.

11

Anda mungkin juga menyukai