Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Korosi dan
Pengendaliannya
Dosen Pengampu :
1. Hadromi S.Pd., M.T
2. Sarwi Asri S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
Rofi Nasrul Hidayat ( 5201417002 )
Frenki Sofyan Candra ( 5201417005 )
Muhammad Rizki Ramadhan ( 5201417008 )
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Korosi....................................................................................... 3
B. Pengertian Korosi Seragam ( Uniform Attack ) ....................................... 4
C. Penyebab Korosi Seragam (Uniform Attack).......................................... 5
D. Dampak Terjadinya Uniform Attack ....................................................... 7
E. Pencegahan Korosi Uniform Attack ........................................................ 8
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pemesinan, material merupakan sebuah komponen barang
dengan nilai karateristik dan spesifikasi tertentu yang akan dijadikan sebuah alat
industri berdasarkan jenis dan fungsinya, akan tetapi, material seringkali
mengalami proses perubahan bentuk dan komposisi. Hal ini disebabkan karena
material mengalami proses korosi yakni, proses degradasi/deteorisas/
perusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya
(Budi: 2009). Korosi atau pengkaratan merupakan suatu peristiwa kerusakan
atau penurunan kualitas suatu bahan logam yang disebabkan oleh terjadinya
reaksi terhadap lingkungan.
Beberapa pakar berpendapat definisi hanya berlaku pada logam saja, tetapi
para insinyur korosi juga ada yang mendefinisikan istilah korosi berlaku juga
untuk material non logam, seperti keramik, plastik, karet. Sebagai contoh
rusaknya cat karet karena sinar matahari atau terkena bahan kimia, mencairnya
lapisan tungku pembuatan baja, serangan logam yang solid oleh logam yang cair
(liquid metal corrosion). (AR Hakim, 2012).
Akibat yang ditumbulkan korosi sangatlah berbahaya, sebagai contoh, pada
tahun 1985, atap sebuah kolam renang berusia 13 tahun di Swiss runtuh sehingga
menewaskan banyak orang dan melukai beberapa orang lainnya. Diperkirakan
penyebabnya adalah korosi pada baja tahan karat terbuka yang menyokong 200
atap beton bertulang (Setiarto: 2011)
Secara umum korosi terbagi menjadi beberapa jenis. Namun, korosi yang
akan dibahas pada makalah ini adalah korosi Uniform Attack (Korosi Seragam).
Uniform Attack membahas tentang perusakan pada material yang terjadi pada
industri yang dapat mengakibatkan kehilangan struktur mikroba yang terkadung
pada logam, sehingga logam tersebut kehilangan nilai kekuatan dan kekerasan
dalam bentuk perubahan warna, bentuk mulai tidak beraturan, dan sewaktu-
waktu bisa patah dan mencelakakan manusia.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian korosi?
2. Apa pengertian korosi seragam (uniform attack)?
3. Apa penyebab terjadinya korosi seragam (uniform attack)?
4. Apa dampak yang ditimbulkan dari korosi seragam (uniform attack)?
5. Bagaimana cara mencegah terjadinya korosi seragam (uniform attack) ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang korosi
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang korosi seragam
(uniform attack)
3. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab terjadinya korosi seragam (uniform
attack)
4. Mahasiswa mengetahui dampak yang ditimbulkan korosi seragam (uniform
attack)
5. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari cara
pencegahan korosi khususnya korosi seragam (uniform attack)
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korosi
Korosi yaitu, proses degradasi/deteorisas/ perusakan material yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya (Budi: 2009). Korosi
didefinisikan sebagai proses degradasi material akibat interaksi dengan
lingkungan sekitarnya. Interaksi tersebut menimbulkan reaksi korosi yang
umumnya merupakan reaksi elektrokimia. Korosi akan menurunkan mutu
logam yang disebabkan oleh reaksi elektrokimia antara logam dengan
lingkungan sekitarnya. Berdasarkan pada teori kimia, korosi terjadi akibat
adanya reaksi oksidasi dan reduksi antara material dengan lingkungannya.
Reaksi oksidasi diartikan sebagai reaksi yang menghasilkan elektron dan
reduksi adalah reaksi antara dua unsur yang mengikat elektron.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa
oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat
padat yang berwarna coklat-merah. Pada korosi besi, bagian tertentu dari
besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
3
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan
rapatan logam itu.
4
Gambar 1.b. Korosi Seragam pada kaleng minuman
5
Tanpa campur tangan manusia, logam dapat bereaksi dengan faktor
luar dan menyebabkan peristiwa korosi. Beberapa faktor penyebab korosi
yang umum antara lain :
1. Tingginya Reaktivitas Logam
Semakin reaktif logam maka semakin mudah pula mengalami
korosi.
6
Terdapat empat unsur pokok yang harus dipenuhi agar korosi dapat
terjadi (Utami: 2017). Empat unsur pokok tersebut adalah :
1. Anoda, tempat terjadinya reaksi oksidasi. hal ini berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik dari potensial tinggi ke potensial rendah
sedangkan elektron mengalir berlawanan dengan arah arus listrik.
2. Katoda, tempat terjadinya reaksi reduksi. Contohnya adalah pada
reaksi elektron dengan H dalam membentuk molekul H2 yang
berupa gelembung gas sehingga katoda akan terproteksi dari korosi.
3. Elektrolit, Lingkungan tempat katoda dan anoda ter-ekpose yang
berfungsi sebagai media penghantar listrik.
4. Hubungan listrik, Antara anoda dan katoda harus terdapat kontak
listrik agar arus dalam sel korosi dapat mengalir. Contoh Dua
buah logam yang mempunyai potensial elektroda berbeda akan
membuat dua kutub. Potensial yang lebih rendah akan menjadi
kutub anoda dan potensial yang lebih tinggi menjadi kutub katoda.
Ketika dua buah elektroda ini dihubungkan dalam larutan elektrolit
yang sama, maka akan terjadi proses elektrokimia yaitu elektron
mengalir dari anoda menuju katoda melalui konduktor listrik. Secara
bersamaan dengan itu, terjadi aliran arus dari katoda ke anoda
melalui elektrolit dan terjadi aliran arus secara tertutup yang
berlangsung terus menerus yang akibatnya anoda tempat keluarnya
arus menjadi terkorosi.
7
korosi retak tegang di West Virginia yang menyebabkan 46 orang
meninggal dunia. ( Simatupang, 2005).
8
5. Inhibitor Korosi
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
korosi adalah dengan penggunaan inhibitor korosi. Secara umum suatu
inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau
memperlambat suatu reaksi kimia. Sedangkan inhibitor korosi adalah
suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan, dapat
menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu
logam. Mekanisma penghambatannya terkadang lebih dari satu jenis.
Sejumlah inhibitor menghambat korosi melalui cara adsorpsi untuk
membentuk suatu lapisan tipis yang tidak nampak dengan ketebalan
beberapa molekul saja, ada pula yang karena pengaruh lingkungan
membentuk endapan yang nampak dan melindungi logam dari
serangan yang mengkorosi logamnya dan menghasilkan produk yang
membentuk lapisan pasif, dan ada pula yang menghilangkan
konstituen yang agresif.
6. Pelapisan (Coatings)
Prinsip umum dari pelapisan yaitu melapiskan logam induk dengan
suatu bahan atau material pelindung. Jenis - jenis coating :
a. Liquid coating
Yaitu: melakukan pengecatan pada permukaan baja, agar baja
tersebut bisa terlindungi oleh korosi.
b. Concrete coating
Yaitu: proses pelapisan baja dengan cara melapisi baja dengan
beton, biasanya hal ini dilakukan pada konstruksi – konstruksi
bangunan gedung di perkotaan
(yudha: 2015)
9
BAB II
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Yudha Kurniawan, Irfan Syarif Arief, Amiadji. 2015. Analisa Laju Korosi
pada Pelat Baja Karbon dengan Variasi Ketebalan Coating. Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh November.
Hanif, Wakhid Nurrohman. 2016. Korosi pada Atap Seng Rumah. Makalah.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
11