Anda di halaman 1dari 48

AL – USTADZ UMAR BARADJA

‫االخالق للبنين‬
BIMBINGAN
AKHLAK
jilid 2

BAGI PUTRA-PUTRA ANDA

Bimbingan akhlak
bagi putra-putra anda
jilid 2
{terjemah al-akhlaq lil banin}
Penyusun :
Al-ustadz umar bin achmad baradja
Penerbit buku teladan :
YPI : “al-ustadz umar baradja”

Penyalur tunggal
PUSTAKA AMANI
Jakarta

Daftar isi
Kata sambutan
1. Akhlak
2. Kewajiban anak terhadap allah SWT
3. Murid yang di cintai
4. Kewajiban anak terhadap nabinya saw
5. Sekelumit dari akhlak Nabi SAW (I)
6. Sekelumit dari akhlak Nabi SAW (II)
7. Mencintai kedua orang tua
8. Apa kewajibanmu terhadap ibu bapakmu
9. Kisah – kisah nyata
10. Apa kewajibanmu terhadap saudara laki – laki dan perempuan
11. Persatuan menimbulkan kekuatan
12. Apa kewajibanmu terhadap para kerabatmu
13. Abu talhah al-anshary dan para kerabatnya
14. Apa kewajibanmu terhadap pelayanmu
15. Demikian cara memaafkan pelayanmu
16. Apa kewajibanmu terhadap tetanggamu
17. Kisah – kisah nyata
18. Apa kewajibanmu terhadap gurumu
19. Kisah – kisah nyata
20. Apa kewajibanmu terhadap teman-temanmu

^^^^^^^^^^
Kata sambutan
Segala puji bagi allah yang menghiasi jenis manusia dengan akhlak mulia, dan sholawat
serta salam semoga tercurahkan atas sebaik - baik manusia yang berakhlak luhur dan keluarga
serta para sahabatnya dan setiap orang yang mengikuti jalan mereka yang lurus
Selanjutnya, jelaslah bahwa akhlak mempunyai pengaruh terbesar atas kehidupan
individu bangsa-bangsa, atas tingkat kemajuan atau kemudurannya. Bahkan atas kekelan
keberadaannya atau kehancurannya.
“sesungguhnya bangsa itu hidup selama ia berakhlak jika akhlak mereka lenyap maka
hancurlah mereka”
Oleh sebab itu perhatian agama samawi trutama islam terhadap akhlak sungguh besar.
Begitu pula bangsa – bangsa yang maju sangat memperhatikannya. maka tidaklah
mengherankan ketika Nabi SAW bersabda : “aku di utus untuk menyempurnakan budi pekerti
yang mulia”.
Dan beliau bersabda : “tidaklah beriman bagi siapa yang tidak menepati janji”
Namun sangat di sayangkan kehidupan sipil dengan segala sarana kemewahannya dan
kesejahtraan serta berbagai penemuan ilmiah yang sebagiannya bertujuan kenikmatan jasmani
dan pemuasan nafsu hewani tetap merupakan factor yang kuat untuk merobohkan bangunan
akhlak dan meruntuhkan bangunan kemanusiaan yang tinggi. Disamping itu sambil
pertikaian tercela diantara sesame manusia sedangkan perang-perang ini telah menimbulkan
bencana dan akibat buruk yang merusak akhlak segala bangsa dengan berbagai tingkatan.
Akan tetapi pemeliharaan ilahi yang mengawasi alam semesta tetap melunakkan dan
meringankan serta memperbaiki banyak kerusakan itu. Orang yang mengadakan perbaikan di
setiap tempat dan zaman yang mempersiapkan jiwa mereka untuk mengabdi pada agama dan
menasehati umat belumlah habis. Mereka tidak takut untuk melaksanakan kewajiban mereka
betapapun sulit keadaanya dan besar bahayanya, untuk menerangi jalan bagi manusia menuju
keselamatan dan keamanan, semoga allah mengekalkan keadaan mereka.
Diantar cara-cara perbaikan akhlak yang terbalik adalah perhatian untuk mendidik
ahklak para remaja dan pemuda guna menjamin kebahagiaan mereka di masa depan. Tidaklah
mengherankan, karena merekan akan menjadi generasi penerus dan menerima peralihan tugas,
maka perhatian untuk melurukan mereka adalah kewajiban suci agama, moril dan social atas
para bapak, pendidik dan pengajar. Dengan demikian kemunculan buku “al-akhlak lil banin”
(bimbingan bagi putra-putri anda ) karangan saudara al-ustadz umar bin ahmad baradja, adalah
sangat kita butuhkan dan amat sesuai untuk masa sekarang ini, dimana pengalaman agama dan
akhlak tetap goyah dan lenyap sebagiannya.
Kepada al-ustadz umar kami haturkan banyak terima kasih dan kami harapkan darinya
tambahan perhatian terhadap ahklak bagi remaja yang menjadi tumpuan harapan kita. Kami
harapkan pula agar buku ini laris dan diterima serta berpengaruh baik, trutama dari kalangan
pendidik dan pengurus sekolah-sekolah.
Kepada kalian para bapak dan penajar saya serukan agar mendidik anak-anak dan
murid-muridmu dengan baik serta membiasakan mereka berahklak mulia, dalam perkataan dan
perbuatan serta berusaha memelihara pusaka berharga yang ditinggalkan bagi kita oleh salaf
yang sahahih, berupa akhlak terpuji seperti : kemurahan hati, keberanian, suka meolong, suka
menepati janji dan lainnya, serta menjadi suri tauladan terbaik bagi mereka.
Allahlah yang menunjukkan kebenaran dan dia jua yang member petunjuk kejalan yang
lurus.
Sambutan dari pemohon maaf tuhannya

Muhammad bin husein bin ali ba’abud


Lawang 1 dzul qaidah 1373 H.

1
AKHLAK
1. Wahai anak yang tercinta sesungguhnya akhlak yang baik itu menyebabkan kebahagiaan
bagimu didunia dan akhirat. Tuhanmu ridha kepadamu. Engkau dicintai oleh keluargamu dan
semua orang, sedang engkau hidup antara mereka secara terhormat. Kebalikannya adalah
akhlak yang buruk . ia adalah sumber (penyebab) kesengsaraanmu di dunia dan akhirat. Allah
membencimu, engkau benci keluargamu dan semua orang dan engkau hidup di antara mereka
dalam keadaan hina.
2. Maka hendaklah engkau memiliki akhlak mulia dan adab yang baik semenjak kecilmu agar
engkau dibesarkan dan terbiasa dalam keadaan itu pada waktu besar. Engkau harus lebih dulu
memaksakan dirimu atas hal itu hingga ia menjadi watak pada akhirnya. Allah ta’ala berfirman
: “telah beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan telah merugilah orang yang
mengotorinya”. (asy syams – 9). Nabi SAW bersabda yang terbanyak memasukkan manusia
ke dalam syurga adalah ketakwaan kepada allah dan akhlak yang baik. Orang mukmin yang
paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya. Sungguh orang mukmin bisa
mencapai derajat seperti orang yang berpuasa dan bersholat dengan akhlaknya yang baik”.
3. Sesungguhnya orang-orang tidak melihat kepada ketampanan wajahmu maupun kebaruan
bajumu, tetapi mereka melihat kepada akhlakmu. Sebagaimana kata syair : “janganlah kamu
melihat baju seseorang, jika kamu ingin mengenalnya, lihatlah adabmu, jika kayu garu tidak
semerbak baunya, tidaklah orang bisa membedakan antara garu dan kayu”. Penyair lain
berkata : “tidaklah bermanfaat bagi pemuda wajahnya yang tampan, apabila akhlaknya tidak
baik”. Begitu pula ilmu tidak bermanfaat bila disertai akhlak yang buruk. Orang berilmu yang
buruk akhlaknya lebih dibenci oleh masyarakat dari pada orang bodoh. Hendaklah engkau
memperhatikan pendidikan akhlakmu sebagaimana engkau memperhatikan menuntut ilmu-
ilmu dan pengetahuan.
4. Apabila anak sudah dewasa dan terbiasa dengan akhlak yang buruk, maka sulit sekali untuk
mendidik dan memperbaikinya. Kadangkala hal itu tidak mungkin terwujud sama sekali.
Sebagaimana kata penyair : “kadangkala adab itu bermanfaat bagi anak-anak pada waktu
kecil, tetapi sesudah itu tidaklah bermanfaat adab itu baginya, sesungguhnya ranting yang
lunak akan lurus jika meluruskannya, dan tidaklah kayu menjadi lunak walaupun engkau
meluruskannya.
5. wahai murid tercinta ! engkau telah membaca jilid pertama dari buku ini dan mendapat manfaat
baginya. Dihadapanmu ini adalah jilid dua, maka pahamilah baik-baik dan amalkan isinya agar
engkau menjadi orang yang beruntung dan baik akhlakmu serta terdidik jiwamu sehingga
engkau peroleh kebaikan didalam dunia dan agama.
2
KEWAJIBAN ANAK TERHADAP
ALLAH TA’ALA

1. wahai anak yang beradab ! allah ta’ala telah mengaruniamu kenikmatan yang banya, ia
menjadikan kamu setelah dulu tidak ada. Allah memberimu akal dan menunjukimu kepada
agama islam yang merupakan kenikmatan terbesar. Allah memberimu kenikmatan berupa
pendengaran, penglihatan dan idah serta kedua tangan dan kedua kaki. Allah menciptakanmu
sebagai manusia sempurna dalam bentuk yang terbaik. Allah ta’ala berfirman : “kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (at-tiin : 4). Allah memberimu
keadaan sehat wal afiat. Allah menanamkan kasih sayang bagimu dalam hati ibu bapakmu
hingga mereka memeliharamu dengan sempurna dan ia menjadikan kamu mencintai gurumu
hingga ia mengajarimu ilmu yang berguna bagimu dalam agama dan dunia serta banyak lagi
kenikmatan allah ta’ala bagimu yang tak terbilang. “dan jika kamu menghitung kenikmatan
alah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya” (an-nahl : 18).
2. Engkau harus bersyukur kepada tuhanmu atas kenikmatan-kenikmatannya dengan mentaati
perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya serta mengagungkan-Nya dari lubuk
hatimu. Maka janganlah berbuat buruk walaupun engkau berada sendirian. Dalam hadist
dikatakan : “takutlah kepada allah dimanapun engkau berada”. Hendaklah engkau
mencintai tuhanmu lebih banyak daripada kecintaanmu kepada ibu bapakmu dan dirimu
sendiri. Hendaklah engkau mencintai pula semua malaikatNya, rasulNya, nabi-nabiNya dan
hambaNya yang shalih, karena allah ta’ala mencintai mereka.
3. Engkau wajib pula meminta tolong kepadaNya dalam berbagai keperluanmu dan bertawakkal
kepadaNya dalam urusan-urusanmu. Allah ta’ala berfirman : “dan kepada allah hendaklah
kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang beriman” (al-maidah :23). Dalam hadist
ibnu abbas ra disebutkan bahwa nabi saw berkata kepadanya : “hai anak, aku ajari kamu
beberapa kalimat, pelihara (agama) allah, niscaya allah akam memeliharamu. Pelihara
(agama) allah, niscaya engkau mendapati pertolonganNya di hadapanmu. Apalagi
engkau memohon kepada allah. Apabila engkau minta pertologan, maka minta tolonglah
kepada allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh ummat berkumpul untuk
memberimu sesuatu manfaat, maka mereka tidak bisa memberimu manfaat, kecuali
dangan sesuatu yang telah ditetapkan allah bagimu. Pena-pena malaikat yang mulia
takdir allah telah diangkat dan lembaran-lembaran yang tertulis takdir allah telah
kering dan seandainya mereke berkumpul untuk membahayakanmu, maka mereka
tidak bisa membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan allah
kepadamu”.
4. Apabila engkau bersyukur kepada allah maka allah menambah kenikmatanNya bagimu.
Sebagaimana firman allah ta’ala dalam al-qur’an yang mulia : “ sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu” (Ibrahim: 7). Dan allah
menlindungimu dari berbagai musibah dan mewujudkan keinginan yang engkau harapkan.
Allah SWT akan mencintaimu dan menjadikan paa manusia mencintaimu. Sebagaimana firman
allah SWT : “sesungguhnya orang yana beriman dan beramal salih, kelak allah yang
maha pengasih akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang” (maryam
:96). Yakni allah mencintai mereka dan menjadikan orang-orang mencintai mereka. Dalam
hadist disebutkan : “apabila allah ta’ala mencintai seorang hamba, dia menyeru jibril as,
sesungguhnya allah telah mencintai si fulan, maka cintailah dia, maka jibril
mencintainya,. Kemudian jibril berseru di langit : sesungguhnya allah telah mencintai si
fulan, maka cintailah dia, maka penghuni langit mencintainya dan letakkanlah kecintaan
kepadanya pada penghuni bumi”.
3.
MURID YANG DICINTAI
Ada seorang guru yang lebih mencintai salah seorang muridnya saja dari pada murid-
muridnya yang lain. Mereka merasa heran atas hal itu. Mereka berkata , “mengapa guru kita
ini lebih mencintai murid yang ini daripada kami ?” maka sang guru pun ingin menunjukkan
sebabnya. Ia memberi kepada mereka masing-masing seekor ayam. Lalu ia berkata “hendaklah
masing-masing kalian menyendiri di suatu tempat dan menyembelih ayam agar tidak terlihat
oleh seorangpun.” Semua muridpun mematuhi perintah guru itu, kecuali murid itu saja, ia
mengembalikan ayam itu. Kemudian gurunya bertanya, “ mengapa engkau tidak menyembelih
ayammu seperti yang dilakukan oleh teman-temanmu ? “ anak itu menjawab : “ karena saya
tidak bisa menyendiri di suatu tempat tanpa terlihat oleh seorangpun, sungguh allah melihatku
disetiap tempat. Kemudian guru itu berkata kepada murid-muridnya, “lihatlah kepada murid
ini, ia takut kepada allah dan tidak melupakanNya ditempat manapun. Itulah sebabnya saya
mencintainya daripada akalian. Tidaklah ragu bahwa jika sudah besar, ia menjadi orang salih
dan taat kepada allah di setiap waktu”.
4
KEWAJIBAN ANAK TERHADAP NABINYA SAW
1. Ketahuilah bahwa Nabi SAW, mempunyai hak yang besar padamu, dan haknya adalah yang
terbesar sesudah hak allah ta’ala. Adab terhadap beliau adalah adab yang paling kuat dan paling
wajib. Beliau membawa agama islam, dan dengan perantaranya engkau dapat mengenal allah
dan dapat membedakan antara yang halal dan haram. Engkau tidak dapat membalas jasanya
untuk selama-lamanya. Maka wajiblah engkau mencintainya dengan kecintaan yang sangat
istimewa. Dalam hadits : “tidaklah beriman seorang diantara kamu hingga aku lebih
dicintainya dari pada anak-anaknya dan ayahnya serta orang-orang semua”.
2. Tanda kecintaanmu kepada tuhanmu adalah engkau mencintai nabimu dan mengikutinya
dalam perikehidupannya. Allah ta’ala berfirman : “ katakanlah jika kamu mencintai allah,
maka ikutilah aku, niscaya allah mencintai kamu” (ali-imran : 31). Engkau cintai pula
keluarganya dan para sahabatnya serta seluruh ummatnya. Dalam hadits dikatakan : “cintailah
allah karena memberimu nikmat-nikmatNya, dan cintailah aku ( nabi Muhammad),
karena cintamu kepada allah, dan cintailah keluargaku dami mencintai aku”. Dalam
hadits lain : “peliharalah aku mengenali para sahabatku. Janganlah kalian jadikan
mereka caci maki setelah aku tiada. Barang siapa mencintai mereka dan barang siapa
membenci mereka, maka dengan membenci aku, akupun membenci mereka”. Dalam
hadits lain : “tidaklah seseorang dari kamu beriman hingga ia mencintai saudaranya
seperti ia mencintai dirinya sendiri”.
3. Mentaati Nabi SAW dalam semua perintahnya sebagaimana allah SWT berfirman : “ barang
siapa mentaati rasul, ia pun telah mentaati allah” (an nisa’ : 80). “apa yang diberikan
allah hendaklah kamu ambil. Dan apa yang dilarangnya terhadap kamu maka
tinggalkanla” (al-hasyr :7). Termasuk ketaatanya adalah engkau bela agamanya dengan
perkataan dan perbuatanmu. Engkau bela syariatnya dengan segenap kemampuanmu dan
mengucapkan shalawat kepadanya sebagaimana perintah allah kepadamu dalam firmanNya :
“sesungguhnya allah dan malaikat-malaikatnya bersholawat untuk nabi. Hai orang-
orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam
penghormatan kepadanya” (al-ahzab:56). Trutama dimalam jumat dan pada hari jumat
sebagaimana dalam hadits dikatakan : “perbanyak bersholawat untukku di hari jumat dan
malam jumat, barang siapa melakukan itu, maka aku manjadi saksi dan memberi
syafaat baginya pada hari kiamat”.
5
SEKELUMIT DARI AKHLAK NABI SAW (I)
1. Nabi SAW adalah manusia terbaik akhlaknya. Allah ta’ala telah memujinya dengan firmanNya
: “sesungguhnya engkau seorang yang memiliki budi pekerti yang agung”. (al-qalam : 4).
Allah menjadikannya sebagai teladan bagi kaum muslimin dalam perkataan dan perbuatannya
sebagaimana allah ta’ala berfirman : “ adalah bagi kamu dalam diri rasulullah terdapat teladan
yang baik”. (al-ahzab : 21). Allah telah mengutusnya untuk menyempurnakan adab dan akhlak.
Dalam hadist : “ aku di utus untuk menyempurnakan akhlak mulia”.
2. Termasuk akhlak adalah kesuciaan diri dan rasa puasnya dengan apa yang ada (qanaah). Beliau
menerima pakaian dan makanan yang ada dan tidak menanyakan yang tidak ada. Beliau tidak
mencela sesuatu makanan sama sekali, akan tetapi jika disukai, beliau memakannya, dan jika
tidak menyukainya, beliau meninggalkannya. Beliau tidak menyuruh orang lain membencinya
dan tidak meminta apa-apa dari seseorang.beliau tidak memandang (mengharap) milik orang
lain.beliau seorang pemafaat yang tidak marah. Beliau bersabar atas cobaan dan gangguan yang
menimpanya. Beliau memaafkan orang yang menyakiti hatinya dan rendah hati terhadapa anak
kecil maupun orang dewasa. Termasuk kerendahan hatinya adalah apabila beliau berjalan
melewati anak-anak kecil, maka beliau member salam kepada mereka. Apabila seorang
memanggilnya maka beliau menjawabnya dengan perkataan “labbaik”. Beliau tidak suka
seorang bangun dari tempat duduknya untuk menyambutnya. Beliau menjahit bajunya,
memperbaiki sandalnya, menyapu rumahnya dan melayani keluarganya. Beliau membeli
sesuatu lalu membawanya sendiri lalu membawa kerumahnya sendiri. Kemudian sahabatnya
berkata kepadanya “berikan kepadaku aga aku membawanya.” Maka beliau berkata “pemilik
sesuatu lebih pantas membawanya.”
3. Termasuk akhlak adalah keberanian. Orang pemberani mendekatinya pada waktu perang
karena beliau dekat dari musuh. Teguh diatas perinsip, sabar dalam menunaikan kewajiban
miskipun ada hambatan-hambatan yang berat dan gangguan-gangguan yang besar. Berkata
benar dan bersikap jujur dalam semua perkataan dan perbuatannya hingga beliau tersohor
diantara kaumnya dengan julukan al-amien ( jujur).
4. Beliau sangat takut kepada allah ta’ala. Memiliki banyak rasa malu besar kasih sayangnya dan
tidak menggangu manusia maupun hewan serta mengasihani kaum fakir miskin. Beliau banyak
besedekah kepada mereka dan memenuhi panggilan mereka jika mereka memanggilnya. Beliau
makan bersama mereka dan menjenguk orang yang sakit diantara mereka. Beliau orang yang
paling pemurah dan tidak menolak orang yang minta sesuatu darinya. Apabila tidak
menemukan sesuatu padanya beliau berjanji untuk memberinya di lainwaktu. Pada suatu hari
datanglah seorang laki-laki kepadanya meminta sesuatu. Maka beliau memberinya kambing
yang banyak, menutupi di antara celah gunung, kemudian ia kembali kepada kaumnya dan
berkata “masuklah kamu kedalam agama islam. Sesungguhnya Muhammad memberi
pemberian sebagai orang yang tak takut miskin”.
5. Beliau menyayangi pelayan dan tak pernah membentak seorang pelayanpun. Beliau menyuruh
memafaafkan pelayan apabila bersalah. Beliau mengasih anak-anak kecil dan memberi salam
kepada mereka. Apabila sedang mengerjakan shalat dan mendengar anak kecil menangis,
beliau meringankan shalatnya. Pada suatu hari masuklah syayidina hasan ra. Yang masih kecil
ketika Nabi SAW sedang sholat kemudian ia menaiki punggung beliau disaat beliau sedang
bersujud maka belaiupun melambatkan sujudnya karena sayang kepadanya hingga ia turun dari
punggung beliau. Adalah anas bin malik ra mempunyai saudara laki-laki bernama abu umair
yang mempunyai seekor burung kecil berparuh merah sebagai teman bermainnya. Kemudian
burung itu mati, pada suatu hari Nabi SAW dating menemuinya, beliau melihat anak itu
bersedih. Maka beliau berkata “ kanapa dia ?” ada yang menjawab burungnya mati “maka
beliaupun berkata “hai abu umair, apa yang di lakukan nughair nama burung kecil berparuh merah (burung gelantik)?”.
6
SEKELUMIT DARI AKHLAK NABI SAW (II)
1. Adalah Nabi SAW berlaku baik kepada para sahabatnya. Beliau tersenyum dan bersikap ramah
terhadap mereka dan memulai salam serta berjabat tangan dengan mereka. Beliau
mengutamakan mereka daripada dirinya sendiri sehingga mereka mencintainya daripada diri
dan anak-anak mereka beliau menghormati tetangga dan menyuruh berbuat baik kepadnya,
pada suatu hari beliau berkata pada salah seorang sahabatnya, “apabila engkau memasak kuah
maka perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetangga-tetanggamu”. Beliau menghormati
tamu dan berbuat baik kepada para kerabatnya. Ketika dating kepadanya wanita
yang menyusui syayidah halimah as-sa’diah ra, di saat beliau sedang duduk, maka beliau
menggelar kain serbannya dan memenuhi keperluannya. Nabi SAW menghormati pamannya
al-abbas seperti penghormatan terhadap ayah dan ibu.
2. Nabi SAW mengingat masa persahabatannya yang lama dan beliau bersabda: “sesungguhnya
memelihara persahabatan termasuk pengamalan iman”. Sesudah wafat syayidah khadijhah
ra, apabila beliau menyembelih seekor kambing, maka dibagikannya daging kepada teman-
teman. Apabila beliau diberi hadiah maka beliau berkata “ bawalah ia kerumah si fulan” ia
adalah teman khadijhah” bilamana tidak menjumpai salah seorang sahabatnya selama 3 hari,
beliau menanyakannya, jika ia telah pergi jauh, maka beliau mendoakannya, jika ia berada
dirumah, beliau mengujunginya dan jika ia sakit maka beliau menjenguknya. Apabila
menjanjikan sesuatu beliau menepatinya. Beliau melarang keras pelanggaran janji. Beliau suka
mengatur pekerjaan-pekerjaanya dan menyempurnakannya. Nabi SAW bersabda “
sesungguhnya allah memerintahkan kebaikan atas segala sesuatu”. Beliau menyukai pua
kebersihan dalam segala sesuatu : makanan, pakaian, tempat tinggal serta menyuruh
memelihara kebersihan. Beliau bersabda dalam hadistnya “ kebersihan itu termasuk
pengamalan iman”.
3. Adalah Nabi SAW pada waktu berjalan tidak menoleh kekanan ke kiri, apabila makan, beliau
tidak makan sampai kenyang. Allah ta’la berfirman : “makan dan minumlah dan janganlah
berlebih-lebihan, sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan” (al-a’raf :
31). Pada waktu bicara beliau hanya bicara seperlunya, beliau bersabda “ siapa yang diam dia
selamat”. Beliau memelihara waktu-waktunya dan menghabiskan seluruhnya dalam mentaati
allah SWT. Dalam hadits “ adalah Nabi SAW menyebut nama allah dalam seluruh waktunya
dan shalat ditengah malam hingga pecah-pecah kedua telapak kakinya.
7
MENCINTAI KEDUA ORANG TUA
1. Kedua orang tuamu sangat mencintaimu dan menyebabkan keberadaanmu. Keduanya amat
payah memeliharamu. Akan tetapi keduanya gembira atas hal itu. Ibumu mengandungmu
dalam perutnya 9 bulan, kemudian menyusuimu. Ia memperhatikan kebersihan badan dan
bajumu dan membuat pakaian yang halus serta mengantar ke tempat tidurmu yang bersih. Ia
mengusir nyamuk darimu agar engkau bisa tidur dengan tenang dan memeliharamu dalam
setiap waktu dari segala sesuatu yang mengganggumu pada waktu engkau berjalan atau duduk,
bermain dan tidur. Dialah yang menyiapkan makananmu dan mengajarimu berjalan dan
bebicara. Alangkah sangat gembiranya bilamana engkau mulai berjalan atau berbicara.
2. Setiap hari ayahmu keluar dari rumah. Ia bersabar atas kepayahan, panas dan dingin untuk
memperoleh harta yang akan di belanjakan untuk kepentinganmu, ibumu dan seluruh
keluargamu. Maka ia membelikan bagimu pakaian dan makanan serta segala sesuatu yang
engkau perlukan seperti alat-alat sekolah dan lain-lainnya. Apabila engkau meminta sesuatu
yang bermanfaat bagimu iapun tidak menghalangimu darinya dan memberi apa yang engkau
inginkan dengan amat gembira.
3. Ayahmu juga ingin agar engkau hidup sehat jasmani, selamat dari gangguan dan penyakit.
Oleh karena itu iamencegah darimu segala sesuatu yang membahayakan dan menyuruhmu
untuk memelihara kesehatan. Ia ingin agar engkau tumbuh dalam akhlak yang luhur dan adab
yang sempurna. Oleh karena itu ia melarangmu bergaul dengan orang-orang jahat dan ingin
agar masa mendatang engkau menjadi seorang laki-laki sempurna dalam ilmu, terdidik dalam
akhlak berpegang pada agama, di hargai diantara orang-orang dan bisa bermanfaat bagi diri
sendiri dan masyarakat. Oleh karena itu ia maemasukkan dalam sekolah dan membiyai
pendidikanmu
4. Sesungguhnya orang tuamu sangat mengasihimu. Oleh karena itu, jika engkau sakit, keduanya
sangat sedih atas dirimu dan mencurahkan tenaga mereka bagi keselamatanmu. Keduanya
berdoa kepada allah siang dan malam agar engkau cepat sembuh. Ibumu tidak tidur semalaman
untuk menjagamu. Ia menangis dengan air matanya yang deras, karena kasihan kepadamu.
Ayahmu memanggil dokter dan membeli obat-obatan untukmu. Ia tidaklah peduli
mengeluarkan banyak uang demi kesehatanmu yang mahal.
8
APA KEWAJIBANMU TERHADAP
IBU BAPAKMU?
Wahai anak tercinta ! engkau telah mengetahui kadar kecintaan ibu bapakmu
terhadapmu dan apa yang dilakukannya demi pemeliharaanmu. Maka wajiblah engkau
membalas kebaikan ini dengan kebaikan serta berbakti kepada keduanya.
Walaupun begitu dapat engkau saksikan keutamaan dan jasa dari keduanya. Engkau
akui bahwa engkau tidak bisa memenuhi hak-hak mereka dengan sempurna. Maka kerjakanlah
nasehat-nasehat ini :
1. Engkau cintai kedua orang tuamu dari lubuk hatimu dan hormati mereka dengan penuh
penghormtan. Engkau perlakukan mereka berdua dengan segala sesuatu yang mengembirakan
hatinya dan engkau hidarkan sesuatu apapun yang menyusahkan kedua orang tua. Engkau
dengarkan nasehat-nasehat kedua orang tua dan segera mematuhi perintah-perintahnya dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Engkau jabat tangan kedua orang tuamu setiap pagi dan
sore dan menghadapi mereka dengan wajah yang berseri-seri serta doakan meraka agar diberi
panjang umur dalam kebaikan dan kesehatan, dan tercapai cita-cita mereka. Engkau doakan
agar allah membalas kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya atas pemeliharaan mereka
yang baik.
2. Hendaklah engaku ketahui bahwa hidupibu bapakmu merupakan kenikmatan besar dari allah
bagimu dan berkah serta rahmat bagimu yang engkau nikmati dengan memandang kepada
mereka. Dalam hal itu terdapat pada pahala yang besar. Dalam hadits dikatakan : “tidaklah
seorang melihat kepada wajah kedua orang tuanya dengan pandangan kasih sayang,
melaikan allah menetapkan baginya akibat pandangan itu adalah haji yang diterima dan
mabrur”. Hendaklah engkau jabat tangan mereka setiap hari dan engkau bermusyawarah
dengan mereka tentang urusan-urusanmu. Engkau masukkan kegembiraan pada mereka dan
engkau penuhi kebutuhan mereka. Mereka mendoakanmu dengan segala kebaikan. Betapa
besarnya kenikmatan-kenikmatan ini ! dan betapa banyaknya pahala ini ! seorang anak tidak
mengetahui besarnya kenikmatan yang sebenarnya atas keberadaan ibu bapaknya, kecuali ia
kehilangan mereka. Pada waktu itu ia merasakan kerugian yang besar dan kesedihan yang
sangat atas perpisahannya dengan mereka.
3. Hedaklah engkau bersikap sopan santun terhadap mereka setiap waktu. Maka jangan
membelakangi mereka seraya memanggil namanya, jangan tertawa dihadapannya tanpa
keperluan atau bersuara keras. Janganlah enkau memandang mereka dengan pandangan yang
tajam, jangan berdusta terhadap mereka atau memaki mereka atau berbicara dengan perkataan
yang buruk ataupun mengeraskan suaramu di atas suara mereka alllah SWT berfirman : “dan
tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara
keduanya atau kedua-keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali jangan kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.* dan
rndahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah
: wahai rabb, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku
di waktu kecil” (al-israa’ : 23-24).
4. Berusahalah selalu untuk memperoleh ridha ibu bapakmu, dengan bersungguh-sungguh dalam
mempelajari pelajaran-pelajaranmu dan pergi setiap hari ke sekolah, memelihara buku-buku
dan pakaian serta seluruh alatmu. Hendaklah engkau mengaturnya pada tempatnya masing-
masing dan tidak merusakkan atau menghilangkan sesuatu darinya. Hendaklah engka kerjakan
segala sesuatu yang mengembirakan mereka didalam dan diluar rumah. Janganlah engkau
menganggu salah seorang dari saudaramu dan pelayan dan jangan pula bertengkar dengan
anak-anak –anak tetangga atau teman-temanmu disekolah.
5. Apabila engkau meminta sesuatu dari ibu bapakmu, maka janganlah meminta dihadapan
orang banyak. Apabila kedua orang tuamu tidak memberikan apa yang engkau minta maka
diamlah. Karena mereka ebih tahu tentang maslahatmu (kebaikanmu). Waspadalah jangan
sampai marah dan mengerutu serta bermuka cembrut. Apabila engkau duduk didepan mereka,
maka duduklah dengan cara yang baik, jangan meletakkan kaki di atas kaki, jangan duduk
diatas mereka berdiri dan jangan pula berjalan didepan mereka. Apabila salah seorang dari
mereka memanggilmu, maka segelah menjawabnya jangan berlambat-lambat atau berpura-
pura tidak mendengar atau jemu karena panggilan yang berulang-uang. Waspadalah dengan
sangat agar engkau tidak memaki ayah seseorang atau ibunya agar ia tidak memaki ibu
bapakmu. Dalam hadits :”termasuk dosa besar adalah orang yang memaki ibu
bapaknya.” Orang-orang berkata , “ya rasuullah, apakah ada orang memaki ibu bapaknya
?”, “beliau menjawab ya, jika ia memaki ayah seseorang, lalu orang itu memaki ayahnya.
Dan jika ia memaki ibu orang itu, lau orang itu memaki ibunya”.
6. Apabila engkau sudah besar dan mulai berkerja, maka engkau harus membantu kedua
orangtuamu. Berilah nafkah menurut kemampuanmu dan berbaktilah kepada ibumu lebih
banyak daripada ayahmu, karena ia lebih sayang kepadamu dan lebih banyak payah dalam
memeliharamu. Datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW. Lalu berkata,” ya rasulullah,
siapakah orang yang paling patut mendapat perlakuan baik dariku?” beliau menjawab
“ibumu”. Orang itu berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “ibumu”. Orang itu
berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “ibumu” Orang itu berkata lagi,
“kemudian siapa?” beliau menjawab “ayahmu”. Apabila salah seorang dari mereka atau
kedua-duanya meninggal dunia, maka anakpun wajib berbakti kepada mereka dengan berdoa
dan memohonkan ampun serta bersedekah untuk kedua orang tuanya. Dalam hadits : :ya
rasulullah, apakah saya masih bisa berbakti kepada ibu bapakku sesudah mereka wafat?”
beliau menjawab “ya”, menshalatkan janazahnya, memohonkan ampun bagi keduany,
melaksanakan wasiat mereka, dan menghormati teman-teman mereka serta menyambung
hubungan kekeluargaan yang hanya bisa disambung melalui mereka”.
7. Apabila engkau berbakti kepada kedua orang tuamu, maka engkau mendapat ridha allah SWT
dan pahalanya yang besar. Dalam hadits : “ridha allah diperoleh karena rdha orang tua, dan
murka allah diperoleh karena murka kedua orang tua. Dalam hadits lain : “ berbakti
kepada kedua orang tua lebih utama daripada shalat (sunnah), sedekah, puasa, haji,
umrah, dan jihad di jalan allah.”. dan anak-anakmu akan berbakti kepadamu dimasa
mendatang sebagaimana dikatakan dalam hadits : “berkatilah kepada ayahmu, tentu
anakmu akan berbakti kepadamu.” Adapun durhaka kepada orang tua adalah termasuk
dosa-dosa terbesar. Nabi SAW bersabda : “ dosa – dosa terbesar adalah mempersekutukan
allah dan durhaka kepada orang tua”. Nabi SAW bersabda pula : “ janganlah kamu
durhaka kepada kedua orang tua, karena bau syurga itu tercium dari jarak 1000 tahun.
Demi alah seorang yang durhaka maupun yang memutuskan hubungan kekeluargaan
tidaklah merasakannya”. Nabi SAW bersabda : “ terkutuklah bagi siapa yang
mendurhakai kedua orang tuanya”.
8. Apabila engkau melakukan kesalahan terhadap kedua orang tuamu, maka segeralah meminta
maaf kepada mereka selama mereka masih hidup . berjanjilah kepada dirimu untuk tidak
mengulangi lagi kesalahan seperti itu, karena hukuman orang yang durhaka itu disegerakan
didunia, terutama setelah wafat kedua orang tuanya. Dalam hadits : “semua dosa
ditangguhkan allah hukumannya sekehendaknya hingga hari kiamat, kecuali durhaka
kepada orang tua. Karena allah menyegerakan bagi pelakunya dimasa hidup sebelum
matinya”. Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi SAW. Seraya meminta bai’at untuk hijrah.
Ia berkata “ aku tidak dating kepadamu sebelum membuat kedua orang tuaku menangis.” Maka
Nabi SAW bersabda : “kembalilah kepada mereka dan buatlah mereka tertawa
sebagaimana engkau telah membuat mereka menangis.”
9. Tiada sesuatu yang lebih mengembirakan kedua orang tua daripada melihat anak yang
menyenangkan hati mereka, beebakti, taat, bersopan santun dan mintalah doa dari mereka
hingga tercapai cita-citamu. Dalam hadits : “ doa ayah bagi anaknya seperti doa nabi bagi
ummatnya.”
9
KISAH-KISAH NYATA
1. Sayyidina ismail putra nabi Ibrahim as adalah seorang yang berbakti kepada ibu
bapaknya. Ketika umur mencapai 3 tahun, ayahnya berkata kepadanya, “ hai anakku,
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah
apa pendapatmu.” Ia menjawab, “ hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu, insya allah kamu akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar”.
(ash-shaffaat : 102). Nabi Ibrahim mematui perintah allah dan ingin menyembelih putranya.
Disaat yang menakutkan ini sayyidina ismail teringat akan ibunya. Maka ia berkata pada
ayahnya, “ hai ayahku ikatlah aku erat-erat agar aku tidak goyah dan tanggalkan bajuku agar
tidak terkena darahku. Karena jika ibuku melihatnya, semakin bertambah kesedihannya.
Sampaikan salam kepada ibuku. Jika ayah ingin mengembalikan bajuku kepadanya, maka
lakukanlah. Karena hal itu akan menghibur hatinya dan menimbulkan kenangan terhadap
anaknya.” Kemudian nabi Ibrahim menelungkupkan ismai dan meletakkan pisau pada
tenggorokan, tetapi tidak berpengaruh padanya dengan kekuasaan allah SWT. Maka allah
menebus dengan seekor domba dari syurga. Kemudian nabi Ibrahim menyembelihnya.
Lihatlah wahai anak tercinta bagaimana sayyidan ismail berbakti dan bersabar dan bagaimana
nabi Ibrahim mematuhi perintah allah serta tabah salam menerima cobaan yang nyata ini.
2. Sayyidina ali zainal abiding ra adalah seorang yang banyak berbakti kepada ibunya, hingga
seorang sahabatnya berkata, “ anda adalah orang yang paling berbakti kepada ibumu. Mengapa
kami tidak melihatmu makan bersamanya?” ia menjawab “ ya, karena saya khawatir tanganku
mendahuluinya mengambil suatu makanan yang telah dipandangnya dan ingin dimakannya,
jika demikian, maka aku pun telah mendurhakainya.”
3. Datanglah seorang laki-laki berkata kepada rasulullah saw “ ya rasulullah, disana ada seorang
pemuda yang hampir meninggal, ia disuruh mengucapkan : “laailaha illallah” namun tidak
dapat mengucapkannya” Nabi SAW berkata “ bukankah ia telah mengucapkannya dimasa
hidupnya ?”, orang – orang pun berkata “ya” Nabi SAW berkata “ apa yang menghalangi
mengucapkan itu emnjelang wafatnya ?” kemudian rasulullah saw bangkit dan kami bangkit
bersamanya hingga kami datangi pemuda itu. Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah : laa
ilaha illallah,” pemuda itu menjawab “aku tidak bisa mengucapkannya” Nabi SAW
“mengapa?” pemuda itu menjawab “karena mendurhakai ibuku” Nabi SAW bertanya “ apakah
ia masih hidup?” pemuda itu menjawab “ya” Nabi SAW berkata “datangkan dia” kemudian
ibu pemuda itu datang. Nabi SAW berkata “ bagaimana seandainya di nyalakan api, lalu
dikatakan kepadamu jika engkau tidak memberi syafaat (pertolongan/meaafkan) baginya maka
kami lemparkan dia kedalam api?” kalau begitu saya beri maaf baginya” Nabi SAW berkata
“maka jadilah kami sebagai saksi bahwa engkau meridhainya”perempuan itu berkata “ ya allah,
jadikan engkau dan rasulmu sebagai saksi bahwa aku telah ridha kepada pytraku” kemudian
Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah “laa ilaha illallah” maka anak itu mengucapkan “laa
ilaha illallah” maka rasulullah saw berkata “ segala pui bagi allah yang telah
menyelamatkannya dati api neraka.” Hai anak tercinta renungkanlah kisah ini agar engkau tahu
bahwa durhaka kepada orang tua menyebabkan kesudahan yang buruk. Semoga allah
melindungi kita darinya. Dalam hadits : “tiga macam perbuatan dosa yang tidak berguna
amalan lain di sampingnya yakni : menyekutukan allah , mendurhakai ibu bapak dan
lari darp peperangan.”
4. Ada seorang anak yahudi yang melayani Nabi SAW. Pada suatu sakit Nabi SAW datang
menjenguknya, beliau duduk di dekat kepalanya. Kemudian Nabi SAW berkata: “masuklah
agama dedalam islam.” Anak itu memandang kepada bapaknya yang berada disitu. Bapaknya
berkata : “taatilah abal qasyim ( Nabi SAW).” Kemudian anak itu masuk islam kemudian Nabi
SAW keluar dari rumah itu seraya berkata “ segala puji bagi allah yang telah menyelamatkan
dari api neraka.” Lihatlah bagaimana anak itu berbakti kepada ayahnya hingga menjelang
wafatnya. Dengan itu allah memberinya taufiq untuk masuk islam disaat terakhir dari umurnya.
Maka iapun menjadi penghuni syurga. Dari kisah ini engkau dapat mengetahui bahwa berbakti
kepada ibu bapak menyebabkan kesudahan yang baik.
5. Haiwah bin syuraih adalah seorang yang berbakti kepada ibunya. Ia tidak pernah menentang
perkataanya. Ia termasuk ulamak besar dan mempunyai murid yang banyak. Pada suatu hari
ibunya datang kepadanya ketika ia sedang mengajar , kemudian ibunya berkata “ berdirilah
wahai haiwah, berikan gandum kepada ayam-ayam.” Ia pun tidak merasa berat dan tidak
berlambat-lambat. Akan tetapi ia tinggalkan mengajar, dan segera mematuhi perintahnya.
6. Di antara orang-orang yang berbakti juga adalah dzar bin umar al-hamdani. Termasuk salah
saru baktinya kepada ayahnya adalah bahwa ia tidak pernah berjalan bersama ayahnya di siang
hari, kecuali ia berjalan di belakangnya. Dan tidaklah ia berjalan bersamanya di malam hari,
melainkan ia berjalan didepannya untuk menghadapi bahaya di depannya. Dan tidaklah ia
menaiki atap ketika ayahnya berada dibawahnya.
10
Apa kewajibanmu terhadap
Saudara-saudaramu laki-laki
Dan perempuan?
1. Orang yang terdekat setelah ibu bapakmu adalah saudara-saudaramu laki-laki dan perempuan.
maka amalkan adab – adab ini agar engkau hidup bahagia dan senang serta mendapat ridha ibu
bapakmu.
2. Hendaklah engkau menghormati mereka dalam keadaan bagaimana pun dan mencintai mereka
dengan tulus. Engkau dan mereka berasal dari satu keturunan. Mereka mencintaimu dan
mengharapkan kebahagiaanmu. Maka hiduplah dengan mereka dalam kerukunan dan
persatuan. Hindarilah penyebab-penyebab perselisihan dan pertentangan.
3. Hendaklah engkau mngkhususkan saudaramu yang tua, baik laki-laki ataupun perempuan
dengan lebih banyak penghormatan dan mengangap mereka sebagai pegganti kedua orang
tuamu. Maka hendaklah engkau laksanakan nasehat-nasehat mereka dan tidak menentang
perintah-perintah mereka. Dalam hadits : “hak saudara yang lebih tua pada yang lebih
muda adalah seperti hak ayah pada anaknya.”
4. Hendaklah engkau menyayangi saudaramu yang lebih muda, baik laki-laki maupun perempuan
dan perlakukan mereka denga baik seperti ayah ibu memperlakukan engkau. Dalam hadits :
“ bukanlah dari golongan kami barang siapa yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak
menghormati orang tua.”
5. Bantulah saudara-saudaramu lak-laki dan perempuan sekuat tenagamu. Bersabda rasulullah
saw : “ perumpamaan dua orang bersaudara adalah sepertti dua tangan, yang satu
mencuci yang lain,” hendaklah engkau selalu bersabar terhadap mereka. Apabila mereka
bersalah, maka ingatkan mereka atas kesalahan mereka secara halus dan lunak, karena
perkataan yang lembut bisa menyadarkan hati dengan sebaik-baiknya, sedangkan perkataan
yang keras menimbulkan kebencian dan pemutusan hubungan. Wasapadalah, jangan saling
memukul atau memaki dengan mereka ataupun mengadu domba diantara mereka atau
mengambil suatu dari mereka tanpa persetujuan mereka ataupun memutuskan hubungan
dengan salah seorang dari mereka. Dalam hadits :” haram seorang muslim memutud
hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga hari. Maka barang siapa memutuskan
hubungan lebih dari tiga hari, lalu ia mati maka ia pun masuk neraka.”
6. Saudaramu adalah tangan kananmu, sebagaimana firman allah SWT kepada sayyidina musa
mengenai saudaranya sayyidina harun as : “ kami aka membantumu dengan
saudaramu.” (al-qashash : 35). Ia adalah senjata bagimu untuk membela dari musuh-
musuhmu dalam kancah kehidupan. Sebagaimana kata syair :
Berbaiklah kepada saudaramu, karena siapa
Yang tak punya saudara
Seperti orang yang pergi perang
Tanpa senjata.
11
Persatuan menimbulkan kekuatan
Di ceritakan bahwa seorang laki-laki mempunyai banyak anak. Ketika hamper datang
ajalnya, ia memanggil mereka dan memberi kepada masing-masing seikat tombak dan
menyuruh mereka mematahkannya. Merekapun berusaha mematahkannya sekuat tenaga,
namun mereka tidak mampu. Kemudian orang itu melepaskan ikatan tombak dan memberi
masing-masing mereka sebatang tombak. Maka mereka mematahkan dengan mudah.
Kemudian ia berkata kepada mereka “ perumpamaan kalian adalah seperti ikatan, jika kalian
bersatu dan berkumpul , maka musuhmu tidak mampu mengalahkanmu seperti ikatan tombak
yang telah dilepas dan dapat kalian patahkan tanpa susah payah” kemudian ia melagukan syair
:
Bersatulah hai anak-anakku pada waktu
Musibah menimpa
Dan jangan berpecah belah sendiri-sendiri
Tombak-tombak itu tidak bisa patah jika
Dikumpulkan jadi satu
Apabila dipisah-pisah, dapatlah di patahkan
Satu demi satu
12
Apa kewajiabnmu terhadap
Para kerabatmu?
1. Sesungguhnya orang terdekat setelah ibu bapakmu dan saudara-saudaramu adalah para
kerabatmu seperti : saudara-saudara ayahmu yang laki-laki dan perempuan, saudara-saudara
ibumu yang laki-laki dan perempuan, anak-anak mereka dan anak dari saudara-saudaramu laki-
laki dan perempuan. Dalam hadits : “bibi (saudara perempuan ibu ) itu sederajat dengan
ibu. Paman (saudara laki-laki ayah) seseorang adalah sederajat dengan ayahnya. Putra
saudara perempuan dari suatu kaum adalah termasuk golongan mereka.” Para
kerabatmu mencintaimu dan mencintai ibu bapakmu. Maka apakah yang harus engkau lakukan
terhadap mereka?
2. Engkau harus memperlakukan mereka seperti memperlakukan saudara-saudaramu. Maka
hormatilah orang-orang tua diantara mereka dan hendaklah menyayangi anak kecil mereka.
Engkau bantu mereka dalam pekerjaan mereka dan hendaklah menolong yang membutuhkan
di antara mereka serta mengujungi mereka dalam dalam waktu-waktu tertentu, khususnya hari-
hari raya, hari-hari gembira dan waktu-waktu musibah dan kesedihan. Apabila kerabatmu sakit,
segeralah pergi kerumahnya untuk menjeguknya dan mendoakan bagi kesehatannya. Apabila
ia berpulang ke rahmat allah, maka segeralah berta’ziah ( menyatakan bela sungkawa/duka
cita) kepada anak-anak dan keluarganya serta membantu mereka. Janganlah engkau sampai
ketinggalan dalam menghadiri shalat atas kerabatmu yang meninggal dan mengantarkan
janazahnya. Dengan itu para kerabatmu gembira, karena engkau gembira bila mereka gembira
dan bersedih bila mereka bersedih. Mereka mengetahui bahwa engkau seorang anak terdidik
yang menunaikan kewajiban terhadap para kerabat.
3. Bersatulah dengan para kerabatmu dan jauhilah segala sesuatu yang menyebabkan pemutus
hubungan atau pertengkaran dengan mereka. Jangan mendengarkan pembicaraan pengadu
domba dan maafkanlah mereka jika mereka bersalah kepadamu. Jangan mendendam kepada
mereka karena kesalahan mereka dan jangan pula mendengki atas kenikmatan yang diberikan
allah kepada mereka. Apabila engkau menjalankan adab-adab ini maka tentulah engkau hidup
bersama kerabatmu dengan rukun dan damai, aman, dan senang. Kebahagiaan manusia
tergantung pada kebahagiaan keluarga. Mereka seperti sayap bagi burung.
Penyair berkata :
Ketahuilah wahai putra paman,
Manusia adalah sayap
Bisakah burung elang terbang tanpa sayap?
4. Allah telah memerintahkan agar berbuat baik kepada para kerabat dan mangaitkan mereka
dengan ibu bapak. Allah SWT berfirman : “dan sembahlah allah dan jangan
mempersekutukan sesuatu dangan-Nya dan berbuat baiklah kepada ibu bapak serta
anak kerabat” (an-nisa’ : 36). Dalam hadits “barang siapa beriman dengan allah dan hari
akhir hendaklah ia menyambung hubungan kekeluargaan.” Orang yang berbuat baik
kepada para kerabatnya, maka allah melapangkan rizkinya dan memanjangkan umurnya.
Dalam hadits “ berhubungan baik dengan kerabat, memperbanyak harta, dan
silaturrahmi, menambah umur dan allah mengampuni dosa-dosanya.” Datang kepada
Nabi SAW seorang laki-laki lalu ia berkata “ sesungguhnya aku berdosa besar, apakah
aku bisa bertaubat?” Nabi SAW bersabda : “ apakaha engkau mempunyai seorang ibu
? orang itu menjawab “tidak.” Nabi SAW bersabda lagi “ apakah engkau memunyai
seorang bibi?” orang itu menjawab “ya” Nabi SAW bersabda “ berbaktilah
kepadanya.” Adapun orang yang berbuat burut kepada para kerabatnya dan mengganggu
mereka, maka akibatnya kebalikan dari itu. Ia terhalang untuk masuk syurga. Dalam hadits :
“ tidak masuk syurga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan.” allah
menyegerakan hukuman baginya didunia dalam hadits : “tiada dosa yang lebi pantas untuk
disegerakan allah hukuman bagi pelakunya didunia di samping hukuman yang disimpan
allah baginya diakhirat dari pada kezhaliman dan pemutusan ubungan kekeuargaan.”
5. Jika kerabatmu berbuat jahat kepadamu misalnya, maka sabarlah. Balaslah kejahatan dengan
kebaikan. Dalam hadits : “seorang laki-laki berkata, “ya rasulullah, aku mempunyai
kerabat yang aku hubungi sedangkan mereka memutuskan hubungan denganku. Aku
berbuat baik kepada mereka sedangkan mereka berbuat jahat kepadaku. Aku berbuat
sabar kepada mereka, tetapi mereka tidak menghiraukan aku. “ maka Nabi SAW
berkata “ jika benar seperti yang engkau ceritakan, maka seakan-akan engkau
memberikan mereka makanan abu panas. Dan allah tetap menolongmu terhadap
mereka selama engkau dalam keadaan demikian.”
13
Abu thalhah al-anshary dan para kerabatnya
Disebutkan dalam hadis sahih bahwa abu thalhah al anshary ra. Adalah seorang anshar
yang paling banyak hartanya yaitu berupa pohon kurma di madinah. Hartayang paling di
cintainya adalah biruha (sebidang kebu kurma) dan menghadap masjid. Adalah rasulullah saw.
Memasukinya dan minum dari air yang segar tatkala turun ayat: “kamu sekali-kali tidak sampai
kepada kebaktian yang sempurna sebelum kamu menapkahkan sebagian harta yang kamu
cintai” (ali imran: 92). Datang abu thalhah kepada rasulullah saw. Lalu berkata, “ya rasulullah,
allah taala telah menurunkan kepadamu: “kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaktian
(yang sempurna) sebelum kamu menapkahkan sebagian harta yan kamu cintai” dan
sesungguhnya harta yang paling aku cintai adalah biruha’ dan ia adalah sedekah karna allah
taala yang aku harapkan sebagai kebaktian dan simpanan disisi allah taala. Maka
pergunakanlah ya rasululah, sesuai yang ditunjukan allah kepadamu. “maka rasulullah saw.
Berkata bagus, itulah harta yang beruntung. Aku telah mendengar apa yang engkau katakan.
Aku berpendapat agar engkau membagikannya bagi para kerabat” maka abu thalhah berkata
“aku lakukan ya rasulullah” kemudian au thalhah membagikannya kepada para kerabatnya dan
putra putra pamannya.
Cerita lain
Disaat para sahabat ra duduk didekat Nabi SAW tiba-tiba beliau bersabda, “janganlah
duduk bersama kami seseorang yang memutus hubungan kekeluargaan.” Kemudian seoran
pemuda berdiri dari majlis itu dan mendatangi bibinya. Sebelumnya kedua orang itu berselisih.
Maka iapun meminta maaf kepadanya, kemudian kembali ke majlis. Maka rasulullah saw
bersabda “ sesunguhnya rahmat itu tidak turun kepada kaum dimana terdapat seorang
pemutus hubungan kekeluargaan.”
14
Apa kewajibanmu terhadap pelayanmu?
1. Engkau wajib memperlakukan pelayanmu secara baik dengan berbicara kepadanya dengan
lemah lembut apabila engkau menginginkan sesuatu darinya. Dan janganlah engkau
menyakitinya dengan kata-kata kasar dan jangan pula membentaknya atau bersiakp sombong
terhadapnya. Hendaklah engkau menunjukkan kesalahannya jika ia bersalah dengan lemah
lembut dan lunak, kemudian memaafkannya. Seorang laki-laki bertanya kepada rasulullah
saw “berapa kali kita memberi maaf kepada pelayan ya rasulullah ?” beliau menjawab “
maafkanlah dia setiap hari 70 kali.”
2. Apabila engkau memanggil pelayanmu sedangkan ia tidak segera menjawabmu, engkau
menyuruhnya melakukan sesuatu, lalu ia berlambat-lambat, maka jangan terburu-buru
mnegurnya, mungkin saja ia tidak mendengar suaramu atau sibuk. Hendaklah engkau suka
memaafkan dan bersabar atas kesalahan-kesalahannya yang dilakukan para pelayan, karena
mereka biasanya tidak terdidik.apabila mereka melayanimu dengan baik, maka jangan lupa
berterima kasih kepada mereka atas kebaikan mereka dan memberi mereka imbalan atas hal
itu. Allah SWT berfirman “ tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan” (ar-rahman: 60).
3. Janganlah menunjukkan kepada pelayan rahasia-rahasia ayahmu agar tidak ada keinginan
padanya untuk mencuri dan jangan mengandalkannya dalam setiap keadaan. Hendaklah
engkau berhati-hati terhadapnya. Jangan duduk bersamanya untuk bergurau dan berbicara yang
tak berguna agar engkau tidak mengkuti tabiatnya dan tidak jatuh derajatmu disisinya, dan agar
ia tidak berani terhadapmu serta tidak berkurang adabnya terhadap dirimu. Janganlah
menganiaya pelayan dengan membebaninya pekerjaan yang melebihi tenaganya atau tidak
memberikan upahnya atau menunda-nundanya atau mengurangi upah yang berhak
diperolehnya. Dalam hadits : “ menzhalimi (berbuat aniaya) pelayan mengenai upahnya
termasuk dosa besar.” Janganlah memukulnya tanpa hak. Dalam hadits : “ barang siapa
memukul dengan cambuk secara aniaya, ia akan dibalas atas perbuatan itu pada hari
kiamat.”
15
Demikian cara memaafkan pelayan
1. Adalah rasulullah saw tidak pernah membentak seorang pelayanpun. Sahabat anas ra berkata
“aku melayani Nabi SAW. Selama 10 tahun namun beliau tidak pernah mengatakan kepadaku,
“off” (cih)” sama sekali. Dan beliau tidak pernah berkata atas segala sesuatu yang aku lakukan
: kanapa engkau lakukan itu? Dan tidaklah beliau berkata atas segala sesuatu yang aku
tinggalkan : “kanapa engkau meninggalkannya?” tidaklah istri-istrinya mencela aku,
melainkan beliau berkata biarakan dia. Sesungguhnya hal ini terjadi karena telah ditetapkan
oleh takdir allah.”
2. Diceritakan bahwa imam ali kw, memanggil seorang sahayanya, namun ya tidak
menjawabnya. Maka imam ali memanggilnya untuk kedua dan ketiga kalinya namun ia tidak
menjawabnya. Kemudian beliau mendatanginya. Dilihatnya sahaya itu sedang berbaring. Maka
imam ali berkata, “hai anak’ tidaklah engkau mendengar?” anak itu menjawab : “ ya” imam ali
berkata : “mengapa engkau tidak menjawab aku, ketika aku memanggimu?” anak itu menjawab
“ karena aku merasa aman dari hukumanmu. Maka akupun bermalas-malasan.” Maka imam ali
berkata, “pergilah, engkau bebas merdeka demi allah.”
3. Diceritakan dari kais bin asim bahwa disaat ia sedang duduk pada suatu hari dirumahnya tiba-
tiba datang kepadanya seorang sahaya perempuan membawa alat pemanggang danging yang
ada dagingnya. Tiba-tiba alat itu terjatuh dari tangannya hingga menimpa seorang anaknya,
lalu meninggal dunia. Sahaya itu terkejut. Kemudian qais berkata kepadanya “tidak perlu
engkau merasa takut.” Qais memaafkannya dan membebaskannya karena allah ta’ala
16
Apa kewajibanmu terhadap tetanggamu?
1. Para tetanggamu mencintaimu dan mencintai ibu bapakmu, kedua orang tuamu menyuruhmu
mencintai mereka dan berbuat baik kepada mereka, karena mereka mempunyai hak yang besar.
Hingga dikatakan dalam hadits : “berbuat baiklah kepada tetanggamu maka engkau akan
menjadi muslim sejati.” Dalam hadits lain : “ barang siapa beriman kepada allah dan hari akhir
hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.”
Disebutkan pula : “ tetangga itu ada tiga macam, tetangga yang mempunyai satu hak, dua hak
dan tiga hak. Tetangga yang mempunyai tiga hak adalah tetangga muslim yang mempunyai
ikatan kerabat. Maka ia mempunyai hak sebagai tetangga, hak islam dan hak kerabat. Adapun
tetangga yang mempunyai dua hak adalah tetangga muslim. Ia mempunyai hak tetangga dan
hak islam. Adapun tetangga yang mempunyai satu hak adalah tetangga musyrik yang hanya
mempunyai hak tetangga.”
2. Tetangga-tetangga itu saling membantu satu sama lain. Apabila seseorang membutuhkan alat-
alat dan barang-barang misalnya, maka ia meminjamnya dari tetangganya. Maka merekapun
meminjamnya dengan senang dan gembira. Terkadang ia meminjam uang atau makanan dari
mereka. Merekapun bisa meminjam darinya jika membutuhkannya. Apabila seorang pencuri
masuk kerumahnya atau terjadi kebakaran di tempat itu, datanglah para tetangganya untuk
membantunya menangkap pencuri dan memadamkan api. Begitu pula apabila datang dari
perjalanan atau lahir seorang anaknya datanglah para tetangganya kerumahnya untuk ikut
bergembira atas kelahiran itu apabila ia sakit, mereka turut bersedih dan datang kerumahnya
menanyakan keadaannya. Mereka medo’akannya agar sehat kembali. Bilamana ada yang
meninggal di antara keluarganya, mereka datang kerumahnya untuk membantu dan berduka
cita serta mengantarkan jenazah orang yang meninggal itu.
3. Kau harus bersikap sopan santun terhadap tetanggamu dengan mendahului dalam memberi
salam kepada mereka dan tersenyum dihadapan mereka, membantu mereka bila mereka
memerlukan bantuanmu dan sangat berhati-hati untuk tidak menganggu mereka. Apabila
engkau membeli buah-buahan atau sesuatu lainnya, berilah mereka. Jika engkau tidak
melakukannya, maka masukkan kedala rumahmu secara diam-diam dan jangan membuat
mereka marah. Jangan menganggu mereka dengan bau masakan dari pancimu kecuali engkau
memberi mereka dari makanan itu. Dalam hadits : “ tidaklah beriman denganku barang siapa
yang tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya lapar disampingnya sedangkan ia
mengetahuinya.” Hendaklah engkau berhati-hati agar jangan bertengkar dengan mereka atau
bersikap sombong terhadap mereka dengan hartmu atau harta ayahmu, atau mengejek mereka,
ataupun mengeraskan suaramu pada waktu mereka tidur, atau melempari rumah-rumah mereka
ataupun mengotorinya atau memata-matai mereka dari atas atap, dari lubang dinding atau dari
pintu-pintu. Allah SWT berfirman : “janganlah kamu memata-matai” (al-hujarat: 12).
Menganggu tetangga adalah dosa besar dalam hadits : “ tidak masuk syurga orang yang
tetangganya tidak aman dari kejahatannya.”
4. Jika engkau terganggu oleh tetangga yang jahat maka bersabarlah atas gangguan mereka.
Waspadalah, jangan mngikuti perilaku mereka yang buruk agar engaku selamat dari kejahatan
mereka. Jauhilah pergaulan dengan anak-anak mereka agar tidak meniru watak mereka yang
buruk, sehingga engkau menjadi jahat seperti mereka.
17
Kisah-kisah nyata
1. Berkata mujahid, “aku sedang berada di tempat Abdullah bin umar. Ketika itu seorang
sahayanya sedang menguliti kambing.”kemudian abdullah berkata kepadanya “ hai anak,
jika engkau menguliti, mulailah dengan memberi tetangga kita orang yahudi.” Ia ucapkan itu
berkali-kali maka aku berkata kepadanya “ berapa kali anda ucapkan itu?” Abdullah menjawa
“ rasulullah saw. Selalu mewasiati kami mengenai tetangga hingga kami khawatir beliau
menjadikannya mewarisi kami.”
2. Seorang laki-laki mengeluh atas banyaknya tikus dirumahnya. Maka dikatakan kepadanya, “
bagaimana seandainya engkau pelihara kucing?” orang itu menjawab, “aku khawatir tikus
mendengar suara kucing, lalu lari kerumah para tetangga. Maka akupun tidak menyukai bagi
mereka apa yang ku tidak sukai bagi diriku sendiri.”
3. Adalah imam abu hanifah ra mempunyai seorang tetangga yang dengki yang menggangunya
dan mengunjingnya. Akan tetapi beliau bersabar terhadapnya. Apabila beliau melewatinya dan
memberi salam kepadanya, Orang itu tiak membalas salamnya. Maka sebagian orang
menengurnya atas ketabahan dan kesabarannya yang sangat terhadap tetangganya. Maka beliau
berkata “ sesungguhnya tetangga itu mempunyai hak.”
18
Apa kewajiban terhadap gurumu?
Wahai anak yang beradab ! sebagaimana ayahmu yang telah memelihara tubuhmu
mempeunyai hak besar padamu, maka begitu pula gurumu yang telah memelihara rohaniahmu
dan mendidik akhlakmu serta menerangi pikiranmu dan mengajari ilmu yang berguna, ia
mempunyai hak yang besar padamu, maka engkau wajib mencintai dan memuliakannya serta
memperlakukannya dengan adab-adab ini :
1. Hendaklah engaku patuh kepada nasihat-nasihatnya dan tunduk kepada perintah-perintahnya,
bukan karena takut hukuman, tetapi menjalankan kewajiban dengan ikhlas dari dalam hatimu.
Sebagaimana seorang sakit yang patuh kepada dokter yang berbelas kasih. Maka hendaklah
engkau menerima segala yang diberikannya kepadamu dengan pengertian yang baik, ucapan
terima kasih dan kegembiraan. Hendaklah engkau bersikap rendah hati terhadapnya dan
mencari pahala serta kemuliaan dengan mengabdi kepadanya. Hendaklah engkau menyadari
bahwa engkau mendapat pemberian dari gurumu dan tidak dapat membalasnya, betapapun
engkau berbuat baik kepadanya. Hendaklah engkau sangat berhati-hati agar tidak
menentangnya atau membangkang kepadanya atau bersikap sombong terhadapnya. Dalam
hadits : “ mencari muka (pujian) bukanlah termasuk akhlak seorang mukmin, kecuali
dalam menuntut ilmu.” Berkata sayyidina ali Kw “aku adalah budak dari orang yang
mengajariku satu huruf. Jika ia mau dijualnya dan jika ia mau dibebaskannya dan jika ia mau
diperbudaknya.” Adapun kesombongan dan pembangkangan, keduanya menyebabkan
manusia tidak mendapat ilmu.
Penyair berkata :
Ilmu itu menerangi seorang pemuda
Yang sombong
Seperti banjir membinasakan
tanah yang tinggi
murid yang beradab dan rendah hati, ia mendapat ilmu dan memanfaatkannya. Kebalikannya
adalah murid yang kurang ajar dan sombong. Miskipun ia mendapat sedikit ilmu, namun ia
tidak bisa memanfaatkannya bagi dirinya dan tidak pula memberi syafaat kepada orang lain.
Bahkan ilmu itu membahayakannya dan menambah baginya kesombongan dan akhlak yang
buruk.
2. Diantara nasihat-nasihat guru : hendaklah engkau berniat untuk menuntut imu demi mendapat
ridha allah dan negri akhirat, menghidupkan agama dan memberi manfaat bagi kaum muslim
serta bersyukur atas nikmat akal dan kesehatan badan. Janganlah engkau bermaksud mencari
pujian dan kedudukan di antara orang banyak atau mengumpulkan kesenangan duniawi.
Diantara nasihat-nasihatnya ialah hendaklah engkau berjuang dengan keras dalam mencari
ilmu. Maka hafalkanlah semua pelajaranmu dan hendaklah mempelajarinya dirumah.
Janganlah menyia-nyiakan waktumu dengan percuma, karena ia lebih mahal daripada permata
yang berharga. Apabila luput, maka ia tidak pernah kembali. Hendaklah engkau perhatikan
kebersihan buku-buku dan alat-alatmu serta pengaturannya pada tempatnya hendaklah engaku
selalu hadir setiap hari pada waktu yang telah ditentukan dan jangan terlambat,, kecuali dengan
alasan yang benar. Hendaklah engkau mendengarkan pelajaran-pelajaran yang diberikannya
dengan penuh perhatian hingga engkau memahaminya dengan cepat dan tidak memayahkan
gurumu dengan banyak mengulang. Maka kerjakanlah nasihat-nasihat yang berguna itu.
3. Termasuk sopan santun terhadap guru adalah engkau berdiri menyambutnya jika engkau
duduk demi menghormati dan mengagungkannya. Janganlah duduk hingga ia mengizinkan
engkau duduk. Kemudian engkau duduk didepannya dengan sopan dan jangan mendahuluinya
berbicara atau memutus pembicaraannya atau menyuruh dan melarang seorang didepannya.
Jika engkau tidak mengerti suatu masalah, maka hendaknya engkau ajukan pertanyaan
kepadanya dengan lembut dan penghormatan. Yaitu engkau angkat jarimu lebih dulu dan
jangan berbicara hingga ia mengizinkanmu bicara. Apabila ia bertanya kepadamu tentang
sesuatu, maka hendaklah engkau bangkit berdiri dan menjawab pertanyaannya dengan baik.
Janganlah mendahuluinya menjawab, jika ia mengajukan pertanyaan kepada orang lain.
4. Hendaklah engkau memberi salam kepadanya dan menjabat tangannya setiap hari disekolah
dan menghadapinya dengan wajah tersenyum. Engkau lakukan itu pula jika menjumpainya
dijalan dan menjenguknya dirumahnya, terutama pada waktu hari raya atau jika ia sakit.
Engkau tanyakan kepadanya tentang kesehatannya dan hendaklah mendakan kesembuhannya.
Engkau bantu dia dalam memnuhi kebutuhannya dan bermusyawarahlah dengannya dalam
urusan-urusanmu serta mengerjakan apa yang diperintahnya janganlah memanggilnya dengan
namanya tetapi dengan kata guru. Janan berjalan didepannya atau membelakanginya dengan
punggungmu. Janganlah duduk ditempatnya atau mengambil bukunya tanpa izinya. Janganlah
banyak bicara kepadanya dan jangan menyebarkan rahasianya. Janganlah menggujingkan
seseorang dihadapannya. Janganlah berkata kepadanya, “si fulan mengata: kebalikan dari
perkataannya.”
5. Janganlah malu menegaskan yang sebenarnya jika ia bertanya kepadamu tentang pengertian
suatu masalah yang mana engkau tidak memahaminya agar supaya engkau tidak berdosa
karena berdusta dan agar bisa memahami masalah itu. Janganlah engkau marah jika ia
menegurmu, tetapi hendaklah engkau diam dan gembira atas hal itu karena, ia tidak
menegurmu kecuali karena cinta kepadamu agar engkau menunaikan kewajibanmu. Kelak
engkau akan berterima kasih atas teguran itu bila engkau sudah besar termasuk kesalahan besar
adalah bila engkau menyangka bahwa gurumu membencimu karena ia menegurmu. Tidaklah
berburuk sangka kepada gurunya kecuali murid yang kurang ajar dan tidak berilmu.
6. Termasuk kesetiaan kepada gurumu adalah engkau tidak melupakan kebaikannya sepanjang
hidupmu, walaupun engkau telah keluar dari sekolah atau gurumu telah berhenti dari sana atau
bepergian kenegri lain misalnya. Maka hendaklah engkau hubungi ia dengan surar menyurat
trutama pada pristiwa-pristiwa menentu. Begitu pula jika ia berpindah kealam kekal, hendaklah
engkau mendoakannya agar mendapat rahmat dan ampunan serta bersedekah untuknya.
19
Kisah-kisah nyata
1. Imam asy-syafii adalah seorang yang sangat beradab dihadapan gurunya yaitu imam malik,
semoga allah merahmati keduanya. Beliau berkata, “aku membuka kertas dihadapan imam
malik denga perlahan-lahan karena aku segan kepadanya supaya beliu tidak mendengar
bunyinya.”
2. Ar-rabi’ bin sulaiman adalah seorang yang sangat mengagungkan gurunya yaitu imam as-
syafii. Ia berkata, “demi allah aku tidak berani minum air sementara imam as-syafii melihat
kepadaku, karena aku segan kepadanya.” Gurunya sangat mencintainya dan berkata
kepadanya, “ hai rabi’, seandainya aku mampu memberimu makanan ilmu, tentulah aku
memberikannya kepadamu.”
3. Harun ar-rasyid menyerahkan kedua anaknya, yaitu al-amin dan al-makmun pada seorang guru
yang sangat pandai bernama al-kisa’iy. Pada suatu hari sang guru berdiri untuk keluar dari
tempat mereka. Maka kedua anak itu berlomba-lomba untuk mengambilkan kedua sandalnya
dan saling bergegas untuk memberikannya kepada guru mereka kemudian keduanya
bersepakat untuk memberikan sandal itu, masing-masing sebuah sandal. Ar-rasid mendengar
hal itu, lalu menyuruhnya datang. Kemudian ia berkata kepadanya, “siapa orang yang paling
mulia?” al kisaaiy menjawab “ amirul mukminin” ar-rasid berkata, “ tidak, orang yang paling
mulia adalah orang yang anak-anak amirul mukminin berlomba untuk mengambilkan
sandalnya.” Sang guru risi dan kurang tak enak dan mengira (tak enak) ia bersalah serta ingin
melarang mereka melakukannya sekali lagi. Maka ar-rasid berkata “ adaikata anda melarang
mereka, tentu aku akan menegurmu dengan keras. Kedua anak itu tidak melakukan sesuatu
yang menjatuhkan derajat mereka. Bahkan hal itu menambah kemuliaan mereka. Aku telah
memberi imbalan kepada mereka 20 ribu dinar atas sopan santun mereka, dan bagimu 10 ribu
dirham atas pendidikanmu yang baik terhadap mereka.”
4. Diceritakan bahwa harun ar-rasid mngirim salah seorang putranya kepada al ashamaiy agar ia
mengajarinya ilmu dan adab. Pada suatu hari ia melihatnya berwuduk dan mencuci kakinya
sementara putra khalifah menuangkan air di atas kakinya maka ia menegur al-ashamiy atas hal
itu dengan perkataan, “ sesungguhnya aku mengirimnya kepadamu agar supaya engkau
mengajari dan mendidiknya. Mengapa anda tidak menyuruhnya menuangkan air dengan
tangannya yang satu dan mencuci kakimu dengan tangannya yang lain?”
20
Apa kewajibanmu
Terhadap teman-temanmu ?
Engkau wajib memperhatikan sopan santun persahabatan terhadap murid-murid yang
belajar bersamamu disekolah yang sama, terutama murid-murid sekelasmu, karena ikatan
pengajaran yang menyatukan antara kamu dan mereka. Maka mereka mempunyai hak-hak
yang melebihi hak-hak orang lain diantara teman-temanmu yang lain. Maka laksanakanlah
sopan santun yang berikut ini :
1. Hendaklah engkau hormati mereka yang lebih tua darimu dan sayangi mereka yang lebih muda
darimu. Engkau bekerja sama dengan mereka dalam memelihara peraturan dan ketenangan
serta waktu belajar atau pada waktu istirahat dan untuk menyenangkan guru-guru sedapat
mungkin. Hal itu dilakukan dengan menunaikan kewajiban-kewajiban seperti menghafal
pelajaran dan giat dalam menuntut ilmu, menyediakan kitab-kitab buku tulis serta alat-alat
belajar dan memelihara keselamatan dari kerusakan dan kebersihan dari kotoran, serta hadir
dengan teratur setiap hari sekolah sebelum waktu pelajaran. Hendaklah engkau atau salah
seorang temanmu bisa menggantikan guru yang tidak hadir bilamana hal itu memungkinkan,
agar supaya pelajarannya tidak berhenti dan tidak terjadi kekacauan didalam kelas. Tentu saja
gurumu sangat gembira karena engkau memelihara peraturan.
2. Termasuk sopan santun pula adalah bila engkau menyukai kebaikan bagi teman-temanmu
sebagaimana engkau menyukai bagi dirimu. Sebagaimana dalam hadits : “ tidaklah seorang
dari kamu beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri.” Hendaklah engkau berlapang dada denngan mereka dalam semua urusan dan
memperlakukan mereka dengan ramah dan senyum. Engkau bantu mereka memperoleh
kebutuhan mereka dan hindari hal-hal yang dapat menimbulkan pertengkaran dan kebencian.
Maka jangan kikir terhadap mereka apabila mereka meminjam sesuatu darimu. Jangan pula
bersikap sombong terhadap mereka atau mendengki mereka atau berdusta terhadap mereka
ataupun mengadu domba di antara mereka. Jangan menyempitkan mereka di tempat-tempat
duduk mereka atau merusak alat-alat tempat duduk mereka atau menyembunyikan sebagiannya
atau berburuk sangka kepada mereka ataupun mendebat mereka tanpa sopan santun atau sering
bergurau dengan mereka bukan pada waktunya. Karena hal itu menyebabkan permusuhan dan
kedengkian.
3. Hendaklah engkau doakan mereka pada waktu mereka tidak hadir. Dalam hadits : “ doa
seorang muslim bagi saudaranya yang tidak hadir adalah mustajab. Di dekat kepalanya
berada malaikat yang bertugas. Setiap kali ia mendoakan kebaikan bagi saudaranya ,
barkatalah malaikat yang ditugasi itu: amin, bagimu seperti itu:”. Hendaklah engkau
menerima maaf mereka, apabila mereka minta maaf kepadamuatas kesalahan mereka. Dan
mendamaikan mereka bilamana terjadi perselisihan di antara mereka. Allah SWT berfirman :
“ sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara, maka itu damaikalah antara kedua
saudaramu” (al hujarat: 10). Hendaklah engkau berlomba dengan teman-temanmu untuk
menghafal pelajaran dan memahami masalah-masalah demi mengamalkan firman allah SWT :
“ dan untuk yang demimikian hendaknya orang berlomba-lomba” ( al muthaffifiin : 26).
Hendaklah engkau membantu orang-orang yang lemah dari mereka untuk belajar dan tidak
membanggakan diri terhadap mereka, karena hafal pelajaran dan cepat mengerti. Hendaklah
engkau mengadakan pembahasan ilmiah pada waktu luang (senggang), karena hal itu
mengembirakan hati gurumu. Termasuk sopan santun pula adalah bila ada kerumitan pada
salah seorang temanmu tentang suatu maslah, lalu ia bertanya kepada guru tentang hal itu,
maka janganlah engkau marah kepadanya atau mengejeknya, tetapi engkau engarkan jawaban
guru agar bertambah pengertianmu tentang masalah itu dan temanmu gembira terhadapmu.
4. Apabila engkau laksanakan sopan santun ini terhadap teman-temanmu, maka tidaklah
diragukan bahwa mereka akan menghormati dan mencintaimu serta berusaha membelamu dan
menghindarkan bahaya darimu serta mengaggapmu benar-benar teman yang setia bagi mereka.
Mereka senang berteman denganmu dan engkaupun senang berteman dengan mereka.
Sebaliknya apabila engkau tingalkan sopan santun ini, maka mereka menjadi musuhmu dan
tidak suka berjumpa denganmu. Maka engkaupun menjadi sendirian dan kesepian seperti
burung yang patah sayapnya.
5. Wahai murid yang beradab ! apabila engkau mendapati seorang murid yang naka di antara
teman-temanmu, suka membangkang terhadap guru-gurunya dan tidak menunaikan
kewajibanya, maka hendaklah engkau menjauhi dari berteman dengannya agar tabiatnya yang
jahat tidak menular kepadamu. Benarlah ketika penyair berkata :
Sesungguhnya tabiat itu mencuri tabiat
Dan barang siapa menemani orang jahat, ia
Pun tertular
6. Apabila engkau berhenti dari sekolah, maka termasuk hak persahabatan adalah jangan
melupakan teman-temanmu, tetapi engkau pelihara masa-masa persahabatan dan hari-hari
menjadi murid. Engkau khususkan mereka diantara para sahabatmu yang lain dengan
penghormatan dan kebaikan yang melebihi lainnya. Demikianlah kesetiaan di antara sesame
saudara.
AL-USTADZ UMAR BARADJA

‫األخ اَلق ِل ْلبانِ ْين‬


ْ
BIMBINGAN
Akhlak
BAGI PUTRA-PUTRA ANDA
jilid 3

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Bimbingan akhlak
bagi putra-putra anda
jilid 3
{terjemah al-akhlaq lil banin}
Penyusun :
Al-ustadz umar bin achmad baradja
Penerbit buku teladan :
YPI : “al-ustadz umar baradja”

Penyalur tunggal
PUSTAKA AMANI
Jakarta

Daftar isi
Mukaddimah
Pendahuluan kitab
1. Adab pada waktu belajar
2. Adab pada waktu duduk
3. Macam-macam adab percakapan
4. Adab maka sendirian
5. Adab makan bersama sekelompok orang
6. Adab berkunjung dan minta ijin
7. Adab menjenguk orang sakit
8. Adab orang sakit
9. Adab kunjungan takziah
10. Adab orang mengalami musibah
11. Adab berkunjung untuk memberi selamat
12. Adab dalam berpergian
13. Adab berpakaian
14. Adab pada waktu tidur
15. Adab bangun tidur
16. Adab istikharah dan bermusyawarah

Mukaddimah
Segala puji bagi allah yang menyuruh kita menghiasi dengan adab-adab yang mulia dan
membebaskan diri kita dari akhlak yang rendah. Shalawat dan salam semoga tercurah atas
junjungan kita nabi Muhammad saw sumber sifat-sifat sempurna, dan keluarga serta para
sahabatnya yang mempunyai banyak perangai yang terpuji. Selanjutnya, kepada bapak-bapak
dan para pengajar yang mendidik kaum remaja, saya persebahkan bagian ketiga dari buku saya
: “al-akhlak lil banin (bimbingan akhlak bagi putra-putra anda) dan saya berharap mereka dapat
menerimanya walaupun menyampaikan sebagian dari cita-cita dan permintaan mereka dan
sebagaimana telah tercapai dalam kedua bagian sebelumnya yang menyenangkan apabila
melihat hasilnya. Segala puji bagi allah yang dengan kenikmatan-Nya amal-amal kebaikan
dapat terlaksana dan cita-cita dapat tercapai.
Saya telah mencurahkan segenap kemampuan dalam menyususnnya dan
mengumpulkannya dan sejumlah kitab-kitab akhlak seperti ihya’ ulumuddin oleh imam al-
ghazali, adabud dunya wad dien oleh al-mawardi. Saya ambil sebagian besar haditsnya dari
kitab al-jaami’us shaghir oleh as-suyuti dan al-adzkar oleh an-nawawi dan saya tempatkan
dalam adabul mu’amalat (adab yang mengatur hubungan perlakuan individu dengan lainnya).
Adapun yang berkenaan dengan pengkajian akhlak, maka akan ditempatkan insya allah dalam
jilid ke empat
Kami mohon kepada allah agar memberi manfaat dengan buku ini dan memberi kami
pahala yang banyak atas penyusunannya sesungguhnya dia maha pemurah lagi maha pemberi.
Pengarang
Al ustadz umar bin ahmad baradja
Surabaya, 1 rabi’ul awwal 1378 H.

Pendahuluan kitab
Wahai anak yang tercinta !
1. Allah telah menciptakan manusia di alam mini dan mengutamakan bagi mereka diatas hewan-
hewan dengan akal, agama, lisan dan akhlak. Islam telah memberikan perhatian tertinggi
terhadap akhlak dan mewajibkannya atas individu dan masyarakat karena akhlak sangat
penting bagi tegaknya kehidupan individu dan masyarakat. Manusia membahayakan dirinya
jika ia berakhlak buruk, dan merusak sebagian besar perbuatannya jika ia pendusta dan
pendengki, jahat dan suka mencari pujian. Begitu pula masyarakat akan terganggu oleh
tersebarnya akhlak yang rusak ini sehingga mereka selalu hidup dalam permusuhan,
pertengkaran, saling membanggakan diri dan saling berperang.
2. Betapa islam banyak memperhatikan seruan kepada akhlak yang baik dan mendatangkan
kesenangan serta kebahagiaan dan memperingatkan terhadap akhlak yang buruk yang
menimbulkan kesengsaraan dan kemalangan. Islam menjelaskan kepada kita dua cara
perlindungan dari kerusakan akhlak :
a. Mengharamkan ketiga sumber kejahatan, yaitu khamar (minuman keras), judi, dan zina.
b. Mewajibkan amar makruf dan nahi munkar (menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat
kemungkaran).
3. Manusia sangat membutuhkan akhlak yang baik dalam seluruh keadaannya. Jikak ia tidak
memilikinya, maka lebih baik ia mati daripada hidup begitu. Imam sa-syafii ra berkata :
Tidaklah alah memberi manusia suatu karunia
Yang lenih baik daripada akal dan adabnya
Keduanya adalah sumber hidup manusia dan jika hilang
Maka kematian lebih baik baginya.
4. Nabi SAW telah menetapkan tujuan pengutusan dirinya kepada manusia, yaitu penyebaran
akhlak mulia. Maka beliau bersabda : “ sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak (budi pekerti ) mulia.” Allah SWT. Memujinya sebagai pemilik akhlak yang baik.
Maka Allah SWT berfirman : “ sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang
agung.” (al-qalam – 4). Nabi SAW manjadikan nisbah (hubungan) akhlak yang baik terhadap
agama sebagai nisbah antara wadah dan isinya. Maka Nabi SAW bersabda : “ sesungguhnya
akhlak itu wadah agama.”
5. Dalam mendorong agar memiliki akhlak yang mulia. Terdapat hadits-hadits : “ sesunggunya
allah menghiasi islam dengn budi perkerti mulia dan amal perbuatan yang baik.”
“Beruntunglah bagi siapa yang mengihlaskan hatinya untuk iman, hatinya dibersihkan,
lisan suka berkata benar, jiwanya tentram dan akhlaknya lurus.”
“Termasuk kemuliaan iman adalah bila orang-orang merasa aman terhadap darimu;
dan termasuk kemuliaan islam adalah bila engkau tidak menyakiti orang lain dengan
lisan dan tanganmu.”
“tidaklah masuk syurga orang yang berahlak buruk.”
“ akhlak yang baik mencairkan dosa-dosa sebagaimana air mencairkan salju; dan
akhlak yang buruk merusakkan amal sebagaimana air cuka merusakkan madu.”
“ akhlak yang baik membawa keberkahan; dan akhlak yang buruk membawa kesialan.”
6. Seorang bijaksana berkata “ dalam kelapangan akhlak terdapat penbendaharaan rizki”
Yang lain berkata “ barang siapa buruk akhlaknya Ia pun sempit rizkinya dan menyiksa dirinya.
Maka ia selalu hidup bersama masyarakat dalam fitnah dan permusuhan, pertengkaran dan
pertikaian. Dan bumi yang lapang terasa sempit baginya.”
Penyair berkata :
Demi hidupmu, tidaklah suatu negri menjadi
sempit karena penduduknya
tetapi akhlak manusialah yang membuatnya sempit
yang lain berkata :
jika akhlak suatu kaum tidak meluas maka
negri yang luaspun menjadi sempit bagi mereka
penyair syauqi berkata :
bangsa-bangsa tetap hidup
selama mereka mempunyai akhlak
jika lenyap akhlak mereka,
maka merekapun binasa
seorang penyair lain berkata :
tidaklah bagunan suatu kaum berdiri
apabila jiwa mereka rusak
7. Berusahalah sekuat tenaga untuk menghsilkan akhlak yang baik agar engkau bahagia didunia
dan akhirat :
Dalam hadits : “sesungguhya akhlak ini dari allah. Maka barang siapa ingin diberi kebaikan
oleh allah, maka iapun diberiNya akhlak yang baik. Dan barang siapa yang ingin dibei
keburukan oleh allah, maka iapun diberiNya akhlak yang buruk”
Penyair hafidh Ibrahim berkata :
Jika engkau dikaruniai akhlak terpuji maka berarti
Pembagi rizki telah memilihmu
Manusia ini ada yang mendapat bagian harta,
Ada yang medapat ilmu dan ada pula
Yang berakhlak mulia.
8. Perhatikanlah pendidikan akhlakmu lebih banyak daripada perhatianmu untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan. Dalam hadits : “ sesungguhnya manusia yang paling keras siksannya di hari
kiamat adalah orang alim yang tidak diberi manfaat oleh allah dengan ilmunya.”
Pemimpin mesir yang silam sa’ad zaghul pasya berkata, “kami tidak membutuhkan banyak
ilmu, tetapi kami membutuhkan banyak akhlak yang mulia.”
9. Apakah artinya manfaat yang diberikan ilmu dan kekayaanmu atau keindahan baju dan
wajahmu, jika buruk akhlak dan adabmu ?
Al mutanabbi berkata :
Bukanlah kebagusan wajah pemuda
Merupakan kemuliaan baginya
Jika kebagusan buka pada perbuatan dan akhlaknya
Bi’bil berkata :
Bukanlah kebagusa wajah merupakan
Kebaikan bagi mereka apabila buruk akhlak mereka
10. Dengan apa hati orang tua disenangkan oleh anak-anak mereka ? apakah dengan banyaknya
pengetahuan dan kepandaian dalam menguasai berbagai bahasa disertai akhlak dan kebiasaan
yang buruk, menyia-nyiakan shalat serta kewajiban-kewajibannya? Sekali-kali tidak,
sesungguhnya yang paling menyenangkan dan menyejukkan hati mereka adalah bilamana
melihat anak-anak mereka berpegang pada agama, taat dan patuh, mengena allah dan nabi
mereka, mengenal hak-hak kebapakan dan kemanusiaan dan menunaikan kewajiban-
kewajiban mereka terhadap setiap orang. Mereka mendapat memberi manfaat bagi diri mereka
sebelum keluarga dan masyarakat mereka, kemudian hati orang tua merasa gembira melihat
anak-anak mereka belajar dan berpendidikan serta memahami urusan-urusan dunia dan agama.
11. Maka biasakanlah dirimu memiliki akhlak yang sejak masa kecilmu agar supaya menjadi watak
dan tabia bagimu pada waktu engkau mengijak dewasa.
Seorang yang bijaksana berkata, “ barang siapa mempunyai watak tertentu dimasa mudanya,
ia pun menjadi tua dengan memiliki watak itu. Apabila engkau abaikan dirimu hingga terbiasa
berakhlak buruk, maka sulit sekali bagimu menerima pendidikan pada waktu engkau dewasa.
Adalah berat melatih orang tua dan sulit mendidik orang yang sudah terbiasa.”
Al bushiri rahimhullah berkata :
Nafsu itu bagaikan bayi,
Jika engkau biarkan ia tetap suka menyusu,
Dan jika engkau sapih,
Ia pun akan berhenti
12. Disini saya persembahkan kepadamu bagian ketiga dari buku bimbingan akhlak dengan
harapan agar engkau membacanya dengan baik dan berkemaun tulus untuk mengandalkan
isinya sebagaimana anda lakukan dengan jilid pertama dan kedua dari buku ini. Dengan
demikian, insya allah akan terdidik akhlakmu menjadi baik penghidupanmu dan selamatlah
engkau dari fitnah zaman dan pembantu – pembantu syaitan serta memperoleh keridhaan ar
rahman ( allah yang maha penyayang).
Hanya kepada allahlah kita meminta pertolongan.

Pengarang

Al ustadz umar bin ahmad baradja

Macam-macam adab
1
Adab pada waktu berjalan
Sesungguhnya berjalan itu mempunyai adab-adab wahai anak tercinta yang harus engkau
amalkan agar engkau selamat dari gangguan dan hidup terhormat diantara masyarakat :
1. Hendaklah engkau dahulukan kakimu yang kiri pada waktu keluar rumah dan engkau ucapkan
“dengan nama allah, kepada allah aku bertawakkal, tiada daya dan kekuatan melainkan dengan
pertolongan allah. Ya allah, aku berlindung kepadamu agar tidak tersesat atau disesatkan orang,
atau tergelincir ataupun di gelincirkan orang, atau berbuat aniaya ataupun dianiaya orang, atau
tidak menghiraukan ataupun tidak dihiraukan orang atau menganiaya ataupun dianiaya orang.”
Hendaklah engkau berjalan untuk memberi manfaat bagi dirimu atau bagi orang lain dan tidak
berjalan untuk berbuat maksiat atau menyakiti seseorang. Karena kakimu sebagaimana
anggota-anggotamu yang lain adalah amanat padamu yang akan bersaksi atas dirimu terhadap
amal-amalmu itu pada hari kiamat.
Sebagaimana firman Allah SWT :
“Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang
dahulu mereka kerjakan” (an-nur : 24).
2. Hendaklah engkau berjalan dengan kecepatan yang sedang, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu
lambat, sebagaimana perintah Allah SWT kepadamu dengan firmanNya : “ dan sederhanalah
kamu dalam berjalan” ( luqman : 19).
Nabi SAW bersabda : “terlalu cepat berjalan bisa menghilangkan keindahan orang mukmin.”
Dalam suatu riwayat : “kecantikan wajah.”
Tidaklah mengapa berjalan cepat bilamana hal itu untuk suatu yang penting.
Dalam hadits : “ Nabi SAW mengerjakan shalat asar, lalu beliau berjalan cepat memasuki
rumahnya.” Maka orang-orang merasa takut atas kecepatannya. Kemudian beliau bersabda : “
aku teringat sedikit biji emas yang ada dirumah kami, maka aku tidak ingin benda itu
menahanku sehingga aku suruh membagikannya.”
3. Hendaklah engkau tidak berjalan dengan memakai satu sandal. Dalam hadits: “ janganlah
seorang dari kamu berjalan dalam satu sandal.” Hendaklah ia memakai kedua sandalnya atau
melepaskan keduanya, janganlah engkau membenturkan kakimu atau sandalmu ke bumi. Allah
SWT berfirman : “ janganlah engkau berjalan dengan sombong dimuka bumi. Sesungguhnya
allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan suka membanggakan diri.” (luqman : 18).
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman : “ janganlah engkau berjalan di muka bumi ini dengan
sombong. Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup menembus bumi dan tidak akan mencapai
setinggi gunung” (al israa’ : 37).
Hendaklah engkau tidak berlenggang kekanan dan kekiri. Janganlah mengayunkan kedua
tanganmu dengan sombong dan bangga. Dalam hadits : Nabi SAW melihat kepada abi dujanah
yang berjalan dengan sombong di antara dua pasukan di uhud. Maka beliau bersabda “
sesungguhnya berjalan yang seperti ini di benci oleh allah, kecuali tempat ini.”
Dalam hadits lain : “ disaat seorang laki-laki sedang berjalan memakai baju yang di
banggakannya sambil menguraikan rambutnya dan berjalan dengan sombong, tiba-tiba allah
membenamkannya seingga masuk ke dalam bumi hingga hari kiamat.”
4. Hendaklah engkau tidak menoleh tanpa keperluan atau bergerak dengan gerakan-gerakan yang
tidak pantas, terutama apabila terdapat keserupaan dengan perempuan. Rasulullah SAW telah
melarang orang laki-laki menyerupai perempuan dan orang perempuan menyerupai laki-laki.
Janganlah memandang jendela-jendela dengan sengaja dan juga pintu-pintu atau wajah-wajah
dari orang-orang yang berjalan dan berkendaraan, khususnya para wanita yang bukan
muhrimnya, karena memandang mereka adalah haram, sebab bisa menanamkan syahwat
didalam hati dan menimbulkan pikiran-pikiran yang buruk, kemudian melakukan maksiat zina
yang termasuk dalam dosa-dosa besar. Semoga allah melindungi kita darinya.
Allah SWT berfirman : “ katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” (an nur : 30).
Janganlah engkau berjalan di antara dua perempuan. Disebutkan dalam hadits larangan
melakukan itu karena khawatir orang laki-laki menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya
atau memandang kepadanya.
5. Apabila engkau melihat sekelompok orang saling bertengkar maka termasuk adab adalah
engkau damaikan diantara mereka bila engkau sanggup, demi mengamalkan firman swt : “
sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara dua orang
saudaramu (yang berselisih)” (al hujaraat : 10).
Dan sabda Rasulullah SAW : “ maukah kuberitahu kalian tentang sesuatu amal yang lebih baik
daripada derajat puasa, shalat dan sedekah?”.
Para sahabat menjawab “ya” beliau bersabda : “ memperbaiki hubungan orang-orang
sesamamu. Karena kerusakan hubungan diantara sesamamu itulah yang menjadi pencukur.
Aku tidak mengatakan ia mencukur rambut, tetapi mencukur (membinasakan) agama. Apabila
engkau tidak sanggup, maka jauhilah mereka dan jangan ikut serta bersama mereka atau
menyaksikan mereka.”
Begitu pula jika engkau menjumpai orang-orang yang sedang bergurau atau berbicara dengan
pembicaraan yang tidak layak, atau mengganggumu dengan kata-kata mereka. Maka
berpalinglah dari mereka dan jangan memperdulikan mereka, sesuai dengan firman Allah SWT
: “ dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, merekapun berpaling
darinya” (al-qashash : 55).
“ dan hamba-hamba yang baik dari tuhan yang maha penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan” (al-furqan : 63).
Penyair berkata :
Orang bodoh berbicara kepadaku
Dengan setiap perkataan yang buruk
Dan aku tidak ingin menjawab
Ia menambah kebodohan
Dan aku menambah kesabaran
Seperti kayu gharu yang semakin
Harum bila di bakar
6. Hendaklah engkau memberi salam kepada orang yang engkau jumpai, walaupun engkau tidak
mengnalnyaa. Dalam hadits : “ seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW ,; ajaran
islam manakah yang paling baik? Beliau menjawab “ engkau berimakan orang lain dan engkau
sampaikan salam kepada siapa yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal. Hendaklah
perjumpaanmu itu disertai dengan senyum.”
Dalam hadits : “ janganlah engkau merendahkan kebaikan sedikitpun walaupun menjumpai
saudaramu dengan wajah berseri.”
Di anjurkan pula untuk berjabat tangan sewaktu bertemu.
Disebutkan dalam hadits : “ tidaklah dua orang muslim bertemu, lalu keduanya berjabat tangan,
melainkan diampuni dosa keduanya sebelum mereka berpisah.” Apabila engkau berjalan
dengan orang yang lebih tua darimu, maka tempatkanlah disebelah kananmu dan mundurlah
sedikit darinya. Jangan menyukai seseorang berjalan dibelakangmu dan jangan pula membenci
seseorang berjalan didepanmu, karena itu adalah akhlak orang yang sombong.
7. Hendaklah engkau berjalan disebelah kanan agar selamat dari bahaya kendaraan-kendaraan,
dan menjauhi tempat-tempat yang menggelincirkan agar tidak tergelincir atau tempat yang
penuh batu dan kotoran agar tidak tersandung atau menjadi kotor pakaianmu, dan janganlah
engkau berjalan di jalanan yang sempit dan kotor walaupun lebih dekat dari tujuanmu. Karena
barangkali engkau mencium bau yang busuk disitu atau melihat pemandangan yang buruk.
Terkadang manusia penuh sesak disitu sehingga mencengahmu untuk mencapai tujuanmu
dengan cepat. Jangan pula berjalan di jalanan yang banyak orang berdesakan. Bilamana
terpaksa melakukannya, maka jagalah apa-apa yang engkau miliki dari buku-buku dan uang
supaya tidak hilang, hindarilah saling tabrakan.
8. Janganlah engkau berjalan sambil meletakkan kedua tanganmu di pinggangmu karena itu
adalah perbuatan orang-orang yang sombong dan perbuatan iblis serta perbuatan kaum yahudi
dalam sembayang mereka. Dalam hadits : “ Rasulullah SAW melarang orang melakukan shalat
dengan bertolak pinggang.” Beliau mengkhusukan tetang sholat karena bertolak pinggang pada
waktu sholat lebih buruk daripada lainya. Janganlah engkau makan atau bernyanyi waktu
berjalan, atau mengeraskan suaramu ataupun bersiul atau berdiri dijalanan hanya karena ingin
tahu dan memandang sesuatu yang buka kepentinganmu atau mengganggu seseorang yang
sedang berjalan. Semua itu bertentangan dengan adab pada waktu berjalan. Apabila engkau
berjumpa dengan temanmu, maka jangan bergurau dengannya dan jangan menghentikannya
kecuali untuk suatu keperluan. Apabila engkau berjumpa dengan seseorang yang lemah, maka
tolonglah dia. Apabila engkau bertemu dengan orang yang tersesat, maka bimbinglah dia atau
bertemu dengan orang buta, maka tunjukkanlah jalan kepadanya atau tuntunlah dia ke tempat
tujuannya.
Dalam hadits : “ Barangsiapa menuntun orang buta 40 langkah, wajiblah syurga baginya.”
Apabila engkau ingin menyeerang ke sisi lain, maka janganlah terburu-buru. Lihatlah dulu
kekanan dan kekiri agar engkau selamat dari bahaya.
9. Tidak di perbolehkan engkau membuang hajat di tengah jalan sebagaimana dilakukan oleh
orang yang tidak beradab sedikitpun dan tidak memperhatikan keselmatan umum. Hal itu telah
dilarang. Dalam hadits : “ barang siapa menganggu kaum muslimin dijalan –jalan mereka,
maka wajiblah atasnya laknat/kutukan mereka.” Perbuatan itu sangat menganggu orang-orang
yang berjalan. Sebaliknya engkau dianjurkan menyingkirkan gangguan dari jalan. Nabi SAW
bersabda : “ iman ada 70 cabang lebih sedikit. Yang paling utama adalah perkataan “ laa
ilahaillallahu,” dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.”
Nabi SAW bersabda pula : “ kulihat seorang laki-laki yang bebas berbuat semaunya di syurga,
disebabkan oleh sebatang pohon yang ditebangnya dari tengah jalan, karena menganggu kaum
muslimin.”
10. Apabila engkau ingin masuk rumahmu, maka dahulukan kaki kananmu dan baca doa Nabi
SAW : “ ya allah aku mohon kepadamu sebaik-baik tempat masuk dan sebaik-baik tempat
keluar. Dengan nama allah kami masuk dan dengan nama allah kami keluar dan kepada allah
kami, bertawakkal.”
Kemudian berilah salam kepada keluargamu. Dalam hadits “apabila kamu masuk menemui
keluargamu, maka berilah salam, niscaya hal itu menimbulkan berkah atas dirimu dan
penghuni rumahmu.”
Apabila engkau tidak menemukan seseorang didalamnya ucapkanlah : “ assalamu’alaina
wa’ala ibadillahiis shalihin,” artinya “ salam bagi kita dan hamba-hamba allah yang shaleh”
sesuai dengan firman Allah SWT : “ maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-
rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada penghuninya, salam yang ditetapkan dari
sisi allah, yang diberi berkat lagi baik” (an nuur : 61).
2
Adab pada waktu duduk
Seorang anak bisa diketahui apakah ia beradab atau tidak beradab dengan gerak dan
diamnya. Maka apabila engkau duduk, haruslah engkau ikuti nasehat-nasehat ini :
1. Duduklah dengan gaya yang baik, yaitu tegak dan tenang, tidak membegkokkan kepala atau
badan dan tidak mngulurkan kedua kakimu, tidak membunyikan jari-jarimu dan tidak bermain
atau mengaitkan sebagian jari-jari dengan sebagian lainnya atau mengunting kuku didepan
orang-orang. Apabila engkau duduk diatas kursi maka janganlah meletakkan baris yang satu
diatas baris yang lain dan jangan mengerakkan kedua betismu. Apabila engkau ingin
memanggil seseorang, maka janganlah menunjuk kepaanya dengan jarimu atau kepalamu,
tetapi panggilah dia dengan suaramu yang pelan supaya tidak menggangu para hadirin. Engkau
tidak boleh bergurau yang tidak pantas atau tertawa tanpa suatu sebab atau terlalu
banyak bergurau dan tertawa. Dalam tafsir disebutkan bahwa ketika sebagian sahabat ra
banyak bergurau turun firman Allah SWT : “ belumkah datang waktunya bagi orang-orang
yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat allah dan kepada kebenaran yang telah
turun ( kepada mereka), janganlah mereka seperti orang-orang sebelumnya yang telah
diturunkan al-kitab kepadanya kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati
mereka menjadi keras dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasiq” (al
hadid : 16). Engkau tidak boleh mengeraskan suaramu pada waktu bicara atau
mempergunjingkan seseorang atau memakinya ataupun menyiarkan rahasianya. Nabi SAW
bersabda : “ majlis-majlis itu harus disertai amanat. “ janganlah engkau berdusta dalam
pembicaraanmu supaya para hadirin tertawa. Dalam hadits : “ celakalah orang yang
menceritaka suatu cerita supaya orang-orang tertawa, padahal ia berdusta. Celakalah dia,
celakalah dia.”
2. Hendaklah engkau memperhatikan suasana majlis. Bilamana majlis gembira, ikutlah
bergembira bersama orang-orang di majlis itu, dan begitu pula sebaliknya. Janganlah engkau
tertawa dihadapan orang-orang dalam majlis duka atau engkau bersedih di hadapan orang-
orang dalam majlis gembira. Ini tidak sesuai dengan perassaan. Hendaklah engkau
melapangkan tempatbagi siapa yangingin duduk sesuai dengan firman Allah SWT. “hai orang-
orangyang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka
lapangkanah, niscaya allah akan meberikan kelapangan utukmu” (al-mujadilh : 11). Berlakulah
baik terhadap teman dudukmu. Tersenyumlah engkau kepadanya dan dengarlah
pembicaraannya, serta jangan mengganggunya. Engkau hormati setiap orang yang berada di
majlis, terutama orang yang lebih tua darimu, maka berdirilah untuk menghormatinya dan
majukanlah dia dalammajlis serta mundurlah sedikit darinya. Dalam hadits disebutkan bahwa
Nabi SAW berkata kepada kaum ansor ra : “ berdirilah untuk menghormati pemimpinmu”,
yakni sa’ad bin mu’adz ra. Datang seorang tua ingin menemui Nabi SAW . orang-orang berbuat
lamban dalam melapangkan tempat baginya. Maka Nabi SAW bersabda : “ bukanlah termasuk
golongan kami barangsiapa yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang
tua.” Apabila engkau masuk dalam suatu majelis, maka berilah salam kepada para hadirin dan
jabatlah tangan mereka, serta mulailah dengan orang yang sebelah kanan. Apabila
engkau ingin keluar, berilah salam lagi Nabi SAW bersabda : “ apabila seorang dari kamu
masuk kedalam majelis, berilah salam. Apabila ingin berdiri bersalam, tidaklah salam pertama
lebih utama daripada yang terakhir.”
3. Janganlah engkau menyuruh seseorang berdiri dari tempatnya, karena perbuatan itu haram.
Dalam hdits : “ janganlah seseorang dari kamu menyuruh orang lain berdiri dari tempat
duduknya, kemudian ia duduk disitu, tetapi lapangkanlah tempatmu.” Apabila seorang berdiri
dari tempatnya lalu engkau duduk disitu, kemudian ia ingin kembali kesitu, maka janganlah
melarangnya. Ia lebih berhak atas tempat duduknya yang pertama. Dalam hadits : “apabila
seseorang dari kamu berdiri dari suatu majelis, kemudian ia kembali ke situ, maka ia lebih
berhak atasnya.” Dan janganah engkau memisahkan antara dua orang kecuali dengan izin
mereka berdua. Apabila engkau memasuki suatu majelis yang penuh dengan para hadirin,
janganlah menganggu mereka dengan mendesak mereka, kecuali jika engkau temukan tempat
yang lapang, maka duduklah disitu. Dalam hadits : “ apabila seseorang dari kamu masuk dalam
suatu majelis, lalu dilapangkan tempat baginya, maka duduklah disitu. Kalau tidak, hendaklah
ia melihat ketempat yang terluas baginya.” Dan janganlah engkau duduk ditengah-tengah
lingkaran majelis. Dalam hadits : “ orang yang duduk di tengah lingkaran mejelis itu terkutuk.”
Sebabnya ialah karena jika ia duduk ditengahnya, maka iapun membelakangi sebagian mereka
dengan punggung sehingga mengganggu mereka, laku mereka memaki dan melaknat.
4. Berusahalah duduk menurut kemampuanmu dengan menghadap qiblat. Dalam hadits “ sebaik-
baik majelis adalah yang menghadap qiblat.” Hendaklah engkau datangi mejelis-majelis
kebaikan yang berfaedah bagimu mengenai urusan-urusan agamamu atau duniamu dan engkau
jauhi majelis- majelis keburukan atau majelis-majelis omong kosong yang tidak disebut nama
allah didalamnya. Nabi SAW bersabda “ tidaklah suatu kaum berdiri dari suatu majelis tanpa
menyebut nama Allah SWT didalamnya melainkan mereka seperti meninggalkan bangkai
keledai dan majelis itu menimbulkan penyesalan bagi mereka dihari kiamat.” Hendaklah
engkau menjauhi majelis- majelis dimana terdapat perbuatan-perbuatan mungkar seperti
barmain judi, atau menyediakan khamar (minuman keras). Dalam hadits : “ Nabi SAW
melarang duduk menghadapi jamuan dimana orang minum khamar.” Apabila engkau tidak
menemukan teman duduk yang salih, hendaklah engkau tinggal sendirian, sesuai dengan sabda
Rasulullah SAW : “tinggal sendirian lebih baik daripada pada teman duduk yang jahat dan
teman duduk yang salih lebih baik daripada tinggal sendirian.” Janganlah engkau masuk suatu
majelis rahasia sedangkan engkau tidak diundang agar penghuninya tidak marah kepadamu,
karena engkau memata-matai rahasia mereka. Dalam hadits “ barang siapa mendengar
pembicaraan suatu kaum sedang mereka tidak menyukainya, dituangkan ke dalam kedua
telingannya timah panas pada hari kiamat.”
5. Hendaklah engkau duduk ditempat yang terdekat darimu dan jangan memaksakan duduk
ditengah-tengah majelis. Nabi SAW tidak dikenali tempat duduknya diantara para sahabatnya,
karena beliau duduk dimana majelis itu berakhir dan begitu pula cara sahabat-sahabatnya
duduk. Apabila engkau duduk dalam suatu masjid, berniatlah melakukan I’tikaf untuk
memperoleh pahala, dan amalkan adab didalamnya. Jangan engkau bermain atau berteriak atau
mengganggu seseorang yang sedang shalat. Sibukkan dirimu dengan membaca al-qur’an atau
berzikir atau ucapkanlah shalawat Nabi SAW. Janganlah engkau berbicara tentang urusan-
urusan duniawi disitu, lebih-lebih pula tentang hal-hal yang diharamkan. Dalam hadits : “ akan
terjadi di akhir zaman suatu kaum yang pembicaraan mereka di masjid-masjid mereka, allah
tidak butuh pada mereka.” Dalam hadits lain : “ pembicaraan didalam masjid memakan pahala
amal kebaikan seperti hewan memakan rumput.” Janganlah melangkahi pundak orang-orang,
kecuali bila engkau dapati tempat kosong di baris depan. Dalam hadits : “ barang siapa
melangkahi pundak orang-orang pada hari jumat ia telah membuat jembatan ke jahannam.”
Para ulama’ berkata “ sesungguhnya pengharaman melangkahi pundak bersifat umum dalam
seluruh majelis, karena hal itu mengganggu orang-orangyang duduk dan merendahkan
mereka.”
6. Hindarilah kebiasaan buruk pada waktu engkau duduk. Janganah masukkan jarimu kedalam
telinganmu atau hidungmu ataupun mulutmu. Jangan mengeluarkan sisa makanan diantara
gigimu jangan membuang ingus dengan tanganmu, tetapi dengan sapu tangan yang bersih
dengan menyembinyikannya serta tidak mengeraskan suara. Apabila engkau batuk, letakkan
sapu tanganmu pada mulutmu agar ludahmu tidak bertebaran. Apabila engkau ingin menguap,
cegahlah menurut kemampuanmu dengan meletakkan tanganmu yang kiri diatas mulutmu atau
menutup kedua bibirmu.
Bila engkau tidak berdaya, tutuplah mulutmu dengan belakang telapak tanganmu yang kiri dan
jangan menimbulkan suara. Nabi SAW bersabda : “ apabila seorang dari kamu menguap, maka
hendaklah ia meletakkan tangannya diatas mulutnya, karena setan masuk pada waktu ia
menguap.” Dalam hadits lain : “ sesungguhnya allah menyukai bersin dan mnyukai menguap.
Maka apabila seorang dari kamu menguap, hendaklah ia mencengahnya sedpat mungkin dan
jangan mengucapkan, “ hahhh, hahh”, karena ucapan itu berasal dari setan yang
menertawainya.”
Para ulama’ berkata, “ karena bersin menunjukkan kegesitan dan kegiatan badan, sedangkan
menguap itu biasanya menunjukkan badan yang berat dan perut penuh sehingga menimbulkan
kemalasan. Nabi SAW mengaitkan dengan syaitan , Karena ia menyenangkan syaitan.”
7. Apabila engkau bersendawa ( mengeluarkan bunyi dan udara dari kerongkong sehabis makan
kenyang) atau bersin, letakkan tanganmu atau sapu tanganmu diatas mulut agar supaya
ludahmu tidak bertebaran atau mengganggu seseorang dengan sendawamu dan jangan
mengeraskan suaraumu. Dalam hadits : “ apabila seorang dari kamu bersendawa atau bersin,
maka janganlah mengeraskan suaranya, karena syaitan suka suara yang keras dari keduanya.”
Apabila engkau bersin, maka pujilah allah :
Dalam hadits : “ apabila seorang dari kamu bersin, maka ucapkan “Alhamdulillah” dan
hendaklah saudaranya atau temannya mengucapkan, “yarhamukallah” ( semoga allah
merahmati mu).
Dan apabila ia berkata kepadanya “yarhamukallah”, maka hendaklah ia mengucapka,
“yahdikumullah wa yushlihu baalakum” (semoga allah memberi petunjuk bagimu dan
membaikkan hatimu).
Apabila anak yang belum baligh bersin dekatmu, lalu ia mengucapkan “Alhamdulillahi rabbil
alamin” ( segala puji bagi allah, sekalian alam), maka ucapkanlah “ baarakallahu fiika ya
ghulam” (semoga allah memberwkatimu, wahai anak). Demikianlah yang tersebut dalam salah
satu hadits.
8. Janganlah kamu duduk dijalanan. Nabi SAW telah melarang kita melakukannya. Bilamana
kita terpaksa duduk disitu, maka berilah jalanan itu haknya, yaitu sebagaimana dalam hadits :
“ menjaga pandangan (dari yang terlarang), menyingkirkan gangguan, menjawab salam,
menyuruh berbuat kebaikan dan dan melarang berbuat kemungkaran.” Apabila engkau bagun
dari tempat dudukmu. Bacalah doa yang diriwayatkan dari Nabi SAW, yaitu : “ subhanaaka
allahumma wa bihamdika ashadu an laa ilaha ilaa anta astagfiruka wa atubuubu ilaikaa” (maha
suci engkau ya allah, dan segala puji bagimu. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain engkau.
Aku mohon ampun dan bertaubat kepadamu). Barang siapa mengucapkan itu, diampuni
dosanya apa yang terdapat di majelis itu.
3
Macam-macam adab percakapan
1. Wahai anak tercinta ! apabila engkau ingin berbicara pertama kali engkau harus menimbang
pembicaraanmu di dalam hatimu. Jika pembicaraan itu pantas, maka ucapkanlah. Kalau tidak,
maka diamlah agar engkau selamat dari cacat-cacat lisan yang besar. Allat swt berfirman : “
tidaklah ia mengucapkan suatu perkataan melaikan didekatnya ada malaikat pengawas yang
selalu hadir” (qaaf : 18).
Dalam hadits : “ sesungguhnya seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang
tidak jelas dan terang maka dapat menggelincirkannya ke nereka lebih jauh daripada jarat timur
dan barat.”
Dalam hadits juga : “ cobaan/ujian itu tergantung pada ucapan.” Adaikata ada seorang laki-laki
mencela seorang lainnya bahwa ia menyusui anjing, niscaya ia pun menyusuinya.
Dalam hadits lain : “bukankah manusia yang terjerumus dengan muka mereka kedalam neraka
itu hanyalah korban-korban hasil lisan mereka.”
Dalam hadits juga : “barang siapa beriman kepada allah dan hari akhir, maka hendaklah ia
berkata baik atau hendaklah ia diam.”
Penyair berkata :
Timbanglah perkataanmu jika engkau berbicara
Karena ucapan itu menampakkan aib
Dari keaiban si pembicara
Berbicaralah seperlunya agar tidak terlalu banyak bicara. Dalam hadits : “ barang siapa banyak
bicaranya, iapun banyak kesalahannya. Dan barang siapa banyak keslahannya, iapun banyak
dosanya, barang siapa banyak dosanya, api neraka akan menimpanya.”
Janganlah engkau berbicara dengan semua yang engkau dengar. Dalam hadits : “cukuplah dosa
bagi seseorang yang apabila ia menceritakan semua yang didengarnya.”
2. Berbicaralah hal-hal yang sesuai dengan suasananya. Janganlah menceritakan hal-hal yang
mentertawakan pada waktu duka dan jangan pula menceritakan hal-hal yang menyedihkan
pada waktu gembira. Jangan menyebut hal-hal yang menjijikan pada waktu makan dan jangan
menerangkan adanya cacat badaniah apabila didalam majelis ada orang yang menyandang aib
itu agar ia tidak merasa malu atau tersinggung perasaannya. Perhatikanlah waktu berbicara agar
jangan sampai keluar air liurmu atau bertebaran ludah dari muutmu, jangan sering mununjuk
dengan kepala atau tanganmu.
Apabila engkau ditanya tentang sesuatu, maka jawablah dengan ucapan, buka dengan
menggerakkan kepala atau kedua bahu.
Apabila orang lain ditanya, janganlah tergesa-gesa dalam menjawab. Bicaralah dengan suara
sedan gaga bisa didengar oleh yang diajak bicara, karena suara yang keras mengganggu
pendengar dan menunjukkan kekerasan pembicaraan dan kedunguannya, sedangkan suara
yang rendah tidak terdengar oleh yang diajak bicara. Jangan terburu-buru pada waktu engkau
berbicara agar menjadi jelas dan bisa dimengerti, supaya engkau selamat dari pada kesalahan.
Adalah Nabi SAW berbicara dengan perkataan yang jelas dan dimengerti oleh setiap orang
yang mendengarnya. Jangan memonopoli (menguasai) pembicaraan semuanya untuk dirimu,
tetapi berilah teman dudukmu bagiannya dari pembicaraan itu.
3. Apabila seseorang berbicara kepadamu, maka dengarkanlah apa yang dikatakannya dan
hadapkan wajahmu kepadanya. Jangan memutuskan pembicaraan, tetapi tunggulah hingga ia
selesai bicara. Apabila engkau tidak memahami perkataannya, janganlah engkau katakana: “
bagaimana?” “apa yang anda katakana?” “aku tidak paham omonganmu !” akan tetapi
gunakanlah ungkapan-ungkapan yang halus seperti, “ tolong ulangi perkataanmu.”
Apabila berbicara dengan seseorang sedang ia tidak memahami pembicaraanmu, janganlah
marah. Ulangilah perkataanmu kedua dan ketiga hingga ia memahaminya. Adalah Nabi SAW
apabila mengucapkan suatu perkataan, beliau mengulanginya tiga kali hingga dimengerti.
Apabila engkau meminta sesuatu dari seseorang, janganlah engkau katakana “lakukan begini”
dan “berika ini” karena ucapan itu termasuk kata-kata yang kasar. Akan tetapi katakanlah
“tolong lakukan ini” atau “ aku minta tolong agar engkau sediakan itu.” Apabila seorang
memanggilmu, tertama gurumu atau salah seorang dari ibu bapakmu, maka jawablah segera
dengan perkataan, “labbaika/ya.”
Dalam hadits : “tidaklah seseorang lebih baik akhlaknya daripada Rasulullah SAW. Tidaklah
salah seorang sahabatnya memanggilnya, melainkan beliau menjawab “ labbaika.”
Janganlah engkau katakan, “mau apa kamu?” karena perkataan itu termasuk kata-kata kasar.
4. Jika didalam majelis ada seseorang yang lebih tua darimu maka janganlah mendahuluinya
dalam berbicara, Nabi SAW terlah berkata kepada Abdurrahman shal ra ., :diamlah engkau
belum deasa.” Ketika ia ingin berbicara tentang sasuatu masalah, padahal ia orang termuda.
Apabila enkau berbicara dengannya, gunakan kata-kata pengagungan dan penghormatan sepeti
antum, hadrotukum atau janabukumm ( anda, bapak dan sebagainya). Ketahuilah bahwa
penghormatan kepada orang tua memberi kabar gembira tentang panjang umur anak muda.
Sebagaimana dalam hadits : “ tidaklah seorang muda menghormati seorang tua karena
umurnya, melainkan allah mentakdirkan baginya orang yang menghormatinya dikala ia
mencapai umur itu.”
Apabila seseorang menceritakan sebuah cerita kepadamu atau mengabarimu, tentang suatu
kabar, janganah menghancurkan perasaannya dengan perkataanmu “ aku telah mendengar
cerita atau berita ini” tetapi diamlah seakan-akan engkau tidak mendengar itu sebelumnya.
5. Begitu pula jika ia keliru dalam cerita atau beritanya, janganlah mentertawakannya dan jangan
pula menyalahkannya dengan kasar, misalnya engkau katakana kepadanya “ perkataanmu tidak
benar” akan tetapi tunjukkan kesalahannya secara halus dengan berkata “barangkali begini,
menurut perkiraanku begini” jika ia tidak menerima peringatanmu, biarkan ia dalam
keadaanya.
Janganlah engkau bertengkar dengannya, walaupun kebenaran ada padamu dalam hadits : “
barangsiapa meninggalkan perdebatan sedang ia bersalah, didirikan baginya sebuah rumah
ditepian syurga.”
“dan barang siapa meninggalkan perdebatan, sedangkan ia bersikap benar, didirikan baginya
sebuah rumah disyurga tertinggi.” Dalam hadits lain : “janganlah mendebat saudaramu dan
janganlah bergurau dengannya.”
“janganlah menjanjikan sesuatu kepadanya, lalu engkau mengingkarinya.” Jika engkau
bersalah, lalu diingatkan oleh seseorang, maka terimalah peringatannya dengan gembira dan
berterima kasihlah kepadanya atas nasehatnya. Jangan sampai engkau tidak menerima
kebenaran, karena hal itu termasuk kesombongan.
Dalam hadits : “ kesombongan itu adlah keengganan menerima kebenaran.”
6. Termasuk adab percakapan pula adalah engkau hindari kata-kata yang keji, caci maki dan
pelaknatan.
Dalam hadits : “bukanlah seorang mukmin itu suka mencaci dan melaknat, berkata keji dan
kotor.”
Hendaklah engkau hindari ghibah (pengujingan) dusta dan mengadu domba.
Allah SWT berfirman : “janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian lainya. Apakah
seseorang kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? tentulah kamu merasa
jijik kepadanya” ( al hujaraat : 12)
Dalam hadits : “adalah penghianatan yang besar bila engkau menceritakan sesuatu kepada
saudaramu yang menaruh kepercayaan kepadamu sedang engkau berdusta kepadanya.”
Dalam hadits lain : “ tidaklah masuk syurga seorang yang suka mengadu domba.”
Hendaklah engkau tinggalkan sumpah, walau engkau benar Allah SWT berfirman : “ dan
janganlah kamu jadikan (nama) allah sebagai sasaran bagi sumpah-sumpahmu” (al-baqarah ::
224).
Janganlah engkau bicara dengan kebodohan. Apabila engkau ditanya tentang susuatu yang
tidak engkau ketahui, janganlah engkau malu berkata “ allah lebih tahu.” Atau “aku tidak tahu”.
Jawaban tersebut tidak menurunkan derajatmu, bahkan mengakat kedudukanmu disisi allah
dan manusia dan menunjukkan kekuatan agamamu serta kesucian hatimu sehingga engkau
mendapat pahala ilmu. Oleh sebab itu asy sya’bi rahimuhullah berkata “saya tidak tahu “ adalah
separuh ilmu.
7. Hendaklah engkau berhati-hati dalam pembicaraanmu dan menyiarkan rahasia dan bergurau
yang ridak pantas, karena hal itu menimbulakan dendam dan dari banyak tertawa atau tertawa
yang keras serta wajah cemberut. Rasulullah SAW bersabda : “ sesungguhnya Allah SWT
membenci orang yang cembrut dihadapan saudara-saudaranya.”
Janganlah bersikap sombong, angkuh dan suka membanggakan diri. Allah SWT berfirman : “
maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah (allah) yang paling mengetahui tentang
orang yang bertakwa” (an-najm:32).
Janganlah kamu mengejek seseorang atau meniru perkataan dan perbuatannya atau menyindir
sesuatu aibnya atau mencelanya dengan julukannya.
Allah SWT berfirman: “ hai orang-orang yang beriman, janganla suatu kaum mengolok-
olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih aik dari
mereka (mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-
wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olokkan) lebih baik dari wanita
(mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk” (al hujaraat: 11).
Apabila seorang yang bodoh mengganggumu dengan pembicaraan maka janganlah
menjawabnya.
Penyair berkata :
Jika orang bodoh bicara, jangan menjawabnya
Lebih baik diam daripada menjawab
Aku diamkan orang bodoh hingga ia menyangka
Aku tak mampu menjawab, padahal aku tetap mampu
4
Adab makan sendirian
1. Wahai anak tercinta ! ketahuilah bahwa manusia yang berakal makan untuk hidup, karena
makan itu diwajibkan untuk kesehatan badannya. Apabila ia tidak makan, pastilah ia mati.
Kebalikannya adalah orang bodoh. Ia hidup untuk makan. Maka pikirannya hanya untuk
perutnya saja seperti hewan. Maka kamu harus memperhatikan kesederhanaan (tidak berlebih-
lebihan) pada waktu makan untuk mematuhi firman Allah SWT : “ makan dan minumlah dan
jangan berlebih – lebihan, sesungguhnya dia (allah) tidak menyukai orang yang berlebih-
lebihan “ (al-a’raaf : 31).
Hendaklah kamu, amalkan adab apada waktu makan yaitu :
2. Hendaklah kamu berniat untuk menjadi kuat dalam melakukan ketaatan dan ibadah untuk
mendapatkan pahala atas hal itu. Dalam hadits : “ sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada
niatnya dan setiap orang mendapat hasil sesuai dengan yang diniatkannya.” Janganlah kamu
hanya bertujuan mencari kenikmatan dan kelezatan sehingga kamu makan disetiap waktu, dan
memasukkan makannan di atas makanan dalam hadits : “sesungguhnya termasuk berlebih-
lebihan adalah bila kamu makan segala yang kamu sukai.” Akan tetapi makanlah pada waktu-
waktu tertentu disaat kamu menginginkan makanan. Puaslah dengan makanan yang ada dan
janganlah menanyakan yang tidak ada. Janganlah makan sampai kenyang sekali, karena terlalu
kenyang bisa membahayakan kesehatan dan menimbulkan sifat bebal (bodoh). Nabi SAW
telah melarang hal itu dengan sabdanya : “tidaklah anak adam memanuhi wadah yang lebih
buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak adam beberapa suap yang menegakkan sulbynya
(tulang punggung). Jika ia harus melakukannya, maka yang sepertiga untuk makanannya,
seperiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” Nabi SAW bersabda pula : “
seburuk-buruk umatku adalah mereka yang makan makanan yang nikmat dan tubuh-tubuh
mereka tumbuh karenanya, sedangkan keinginan mereka hanyalah berbagai makanan dan
pakaian dan mereka berbicara yang tidak karuan.” Nabi SAW bersabda : “ hindarilah
kekenyangan yang berlebihan, karena ia merusak agama, menyebabkan penyakit dan membuat
malas beriabadah.”
3. Hendaklah kamu menjaga kebersihan dengan mencuci kedua telapak tanganmu sebelum
makan dan sesudahnya. Dalam hadits : “ mencuci kedua telapak tangan sebelum makan
menolak kemiskinan, dan sesudahnya menolak kegilaan atau sejenisnya.”
Hendaklah kamu makan dengan tanganmu yang kanan. Dalam hadits : “ hendak seseorang dari
kamu makan dengan tangan kanannya, minum dengan tangan kanannya, mengambil dengan
tangan kanannya dan memberi dengan tangan kanannya, karena syaitan makan dengan tangan
kiri, minum dengan tangan kiri, memberi dengan tangan kiri dan mengambil dengan tangan
kirinya.”
Hendaklah kamu ucapkan pertama kali : “ bismillah …” (dengan nama allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang).”
Dalam hadits : “ apabila seorang dari kamu makan, hendaklah ia mnyebut nama allah. Jika ia
lupa pada awalnya, hendalah ia mengucapkan : “ bismillah awwaluhu wa akhiruhu” ( dengan
nama allah pada awa dan akhirnya).” Janganlah kamu mengotori tangan bajumu dengan
makanan, dan jangan menumpahkan kuah atau meletakkan tulang-tulang diatas soprah (lapis
tempat hidangan). Jangan banyak minum ketika sedang makan karena hal itu mencengah
pencernaan makanan, janganlah engkau meniup pada makanan dan minuman dalam hadits : “
menghebus dalam makanan menghilangkan barokah.” Terdapat pula larangan menghebus pada
minuman.
Janganlah kamu minum dari mulut kendi, karena ia menimbulkan bau busuk atau barang kali
didalamnya terdapat kotoran atau hewan yang tidak kamu lihat. Diriwayatkan bahwa ada
seorang laki-laki minum dari kendi, lalu merayap seekor ulat yang masuk kedalam perutnya.
Jangan pula kamu bernafas atau bersendawa didalam gelas atau minum dari bagian gelas yang
retak, perbuatan itu dilarang. Dalam hadits disebutkan : bahwa ia adalah tempat duduk syaitan.
4. Janganlah kamu makan atau minum sambil berdiri. Perbuatan itu juga dilarang. Dalam hadits
: “ janganlah kamu makan sambil berjalan.”
Para dokter telah melarang perbuatan itu, karena perut besar (tempat pencernaan) tidak siap
untuk menerima makanan dalam keadaan berjalan. Ya, para dokter menyuruh bergerak sesudah
makanan menetap dalam perut. Orang arab barkata : “ makanlah pada waktu siang dan
istirahatlah, makanlah pada waktu malam dan berjalanlah. Maka berjalanlah sebelum kamu
tidur, walaupun seratus langkah, karena berjalan adalah salah satu sebab terbesar yang
memudahkan pencernaan, sedangkan waktu malam kebiasaannya tenang haruslah kita
bergerak pada waktu itu. Waktu siang kebiasaannya bergerak, maka iapun cukup untuk
pencernaan.”
Janganlah kamu tinggalkan makan siang atau makan malam. Dalam hadits : “ meninggalkan
makan siang bisa menyebabkan sakit dan meninggalkan makan malam bisa menyebabkan lekas
tua.”
Dalam hadits lain : “ makanlah pada waktu malam, walaupun dengan segengam kurma, “
hendaklah kamu makan pada waktu pagi sebelum kamu keluar dari rumahmu.” (seorang
bijaksana berkata pada putranya: “ hai anakku, janganlah keluar dari rumahmu hingga kamu
ambil akalmu, yakni kamu makan lebih dahulu, karena dengan itu tetaplah akalmu dan
hilanglah kebodohanmu.”)
5. Termasuk adab ialah : janganlah kamu minum atau berbicara sementara makanan berada
dimulutmu dan janganlah kamu mengusap kedua bibirmu dengan ledahmu sesudah makan dan
minum, tetapi dengan kain pembersih (serbet). Janganlah minum air sekaligus tanpa bernafas,
tetapi kamu meminumnya sekali teguk dan bernafas diluar gelas dalam hadits : “ teguklah air
dengan kuat dan jangan meneguknya sekaligus (tanpa nafas), karena penyakit hati itu
disebabkan oleh tegukan sekaligus.” Adalah Rasulullah SAW apabila minum didalam gelas,
beliau bernafas tiga kali. Dalam setiap nafas beliau memuji allah ta’ala dan bersyukur
kepadanya pada akhirnya. Jangan kamu makan sambil tertelungkup diatas perutmu.
Disebutkan dalam hadits larangan atas perbuatan itu. Jangan kamu makan sambil terlentang,
bersandar diatas bantal karena hal itu menimbulkan sifat sombong dan banyak makan,
sedangkan hal itu merupakan perbuatan penguasa yang sombong. Janganlah kamu makan
sambil bersandar atas salah satu sisi badanmu, karena hal itu membahayakan kesehatan dan
mencengah cepatnya jalan keluar makanan kedalam perut besar sehingga menjadi lemah.
Dalam hadits : “ adalah Rasulullah SAW terkadang berlutut untuk makan dan duduk diatas
belakang kedua telapak kakinya. Terkadang beliau menegakkan kakinya yang kanan dan duduk
diatas kakinya yang kiri. “beliau bersabda : “ aku tidak makan sambil bersandar, tetapi aku
seorang hamba aku makan sebagaimana hamba makan dan aku duduk sebagaimana hamba
duduk.”
Janganlah kamu makan makanan dalam keadaan panas, tetapi sabarlah sampai dingin sedikit
dan mudah mengambilnya. Dalam hadits : “ janganlah kamu makan makanan yang panas,
karena ia menhilangkan barokah.” Hendaklah kamu mengecilkan suapan dan mengunyah
makanan itu dengan baik, karena ia membantu pencernaan. Jangan kamu mengambil suapan
yang lain sebelum menelan suapan dimulutmu, karena hal itu menunjukkan kerakusan terhadap
makanan.
6. Apabila kamu selesai makan, cucilah kedua tanganmu dan kedua bibirmu baik-baik dengan
sabun, kemudian keringkanlah keduanya dengan kain pembersih (serbet) yang bersih dari salah
satu sisinya, kemudian bersihkanlah sela-sela gigimu dengan tusuk gigi. Dalam hadits : “
semoga allah merahmati orang-orang dari umatku yang membersihkan sela-sela anggota
badannya pada waktu berwudhu dan setelah makan.” Berkumurlah setelah membersihkan
sela-sela gigi. Barang kali keluar sedikit darah sehingga menakjiskan mulut. Tentang hal itu
terdapat atsar/disebutkan dari ahlil bait alaihimus salam (keluarga Nabi SAW).
Sebagaimana disebutkan oleh imam al-ghazali rahimahullah dalam kitab al-ihya’ : “ syukurilah
nikmat allah ta’ala dengan hatimu atas makanan yang diberikan allah kepadamu dan
saksikanlah makanan sebagai kenikmatan dariNya.”
Allah ta’ala berfirman : “ makanlah dari rizki yang diberikan allah kepadamu secara halal dan
baik dan syukurilah nikmat allah, jika kamu benar-benar menyebahNya” ( an nahl : 114).
Dalam hadits : “sesungguhnya allah meridhai hamba yang memakan makanan, lalu memujiNya
atas makanan itu dan minum minuman lalu memujiNya atas minuman itu.” Bersyukur dengan
lisanmu pula dengan mengucapkan : “segala puji bagi allah yang memberi aku makanan ini
dan menganugrahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku.” Dalam hadits : “
barangsiapa mengucapkan itu, diampuni dosanya yang terdahulu.”
Ucapkanlah pula : “ segala puji bagi allah berupa pujian yang banyak dan baik serta diberkati
tidak terbatas dan tidak berhenti serta selalu dibutuhkan. Ya allah berkatilah kami didalamnya
dan berilah kami makanan yang lebih baik darinya.” Kecuali sesudah minum susu, maka
ucapkanlah, “ berkatilah kami didalamnya dan tambahilah kami darinya.” Karena tidak ada
sesuatu makanan dan minuman yang mencukupi selain susu. Setelah minum air, ucapkanlah “
segala puji bagi allah yang menjadikannya tawar dan segar dengan rahmatNya dan tidak
menjadikannya asin sekali sampai pahit karena dosa-dosa kita.” Bacalah pula sesudah makan,
“ surat al-ihklas, dan surat al-quraisyin.
5
Adab makan bersama
Sekelompok orang
1. Disunahkan bagimu untuk menyendiri ketika makan. Makanlah bersama keluarga atau tamu-
tamumu. Dalam hadits : “ adalah Rasulullah SAW tidak maka sendirian.” Dalam hadits pula :
“ berkumpullah kamu untuk makan makananmu, niscaya kamu diberkati didalamnya.” Sebaik-
baik makanan adalah yang banyak orang memakannya.” Apabila kamu makan bersama orang
lain, maka amalkanlah adab-adab berikut di samping adab-adab yang lalu :
Janganlah cepat-cepat duduk atau memulai makan sebelum orang yang lebih tua (umurnya)
daripada kamu atau lebih tinggi kedudukannya darimu, kecuali jika kamu merupakan orang
yang diikuti dan diteladani seperti engkau menjadi tuan rumah. Maka patutlah kamu mulai
makan agar para hadirin tidak lama menunggu. Jangan kamu duduk lama menghadap hidangan
sehingga menjadi orang yang terakhir yang berdiri dari situ dan Nampak sebagai orang yang
rakus dan serakah.
Kecuali jika kamu tuan rumah, maka dianjurkan hal itu bagimu, dalam hadits : “ adalah Nabi
SAW apabila makan bersama orang banyak, beliau menjadi orang terakhir yang makan.”
Jangan terburu-buru berdiri atau berhenti makan, walaupun kamu tetap menghadapi hidangan
sehingga tetanggamu merasa malu dan berhenti makan karena menirumu. Dalam hadits : “
apabila diletakkan hidangan, maka janganlah seseorang bediri, walaupun ia sudah kenyang,
sampai orang-orang selesai. Karena hal itu membuat malu teman duduknya dan barangkali ia
menghendaki makanan itu.”
2. Hendaklah kamu memilih tempat yang cocok denganmu di majelis, lalu duduk disitu dengan
sopan dan tidak mempermainkan alat-alat makan. Jangan sering menoleh dan bergerak dan
jangan mendesak orang disampingmu. Termasuk adab adalah mengkhususkan pemberian
salam dan bertanya kepada orang yang duduk didekatmu tentang keadaanya. Hal itu
dimaksudkan untuk menimbulkan kegembiraan padanya dan menolak kesepian serta
menghilangkan kemurungan hatinya.
Termasuk adab bila kamu tidak duduk menghadap pintu kamar wanita dan tidak memandang
dengan sengaja kepada macam-macam makanan serta wajah-wajah dari orang-orang yang
makan.
Jangan mengulurkna tanganmu kearah makanan yang jauh darimu, tetapi makanlah makanan
yang dekat darimu, kecuali buah-buahan maka tidak mengapa kamu mengambil buah yang
kamu sukai.
Dalam hadits : “ adalah Nabi SAW setelah makan mengeliling buah-buahan kepada para
sahabatnya. Ada orang yang bertanya kepadanya tentang hal itu. Maka beliau menjawab: ia
buka satu macam.”
Makanlah sebiji demi sebiji dan jangan makan dua biji sekaligus.
Dalam hadits hal itu dilarang, kecuali dengan seizing temanmu. Janganlah membawa makanan
yang didepan temanmu kedepanmu dan jangan memonopoli (menguasai) makanan
tanpa memberi temanmu, apabila engkau makan pisang misalnya, jangan letakkan kulitnya
didepan orang lain sehingga menimbukan sangkaan bahwa engkau tidak makan apa-apa. Ini
merupakan dusta. Jangan melemparkan kulitnya dijalanan supaya tidak menyebabkan orang
lain tergelincir dan jangan menimbulkan suara ketika mengunyah, terutama bila engkau
menyukai suatu makanan, Karena hal itu menunjukkan keserakahan.
3. Apabila engkau hendak meludah atau membuang ingus maka menyingkirah dari majlis dan
jangan mengeluarkan suara yang keras ketika meludah atau membuang ingus. Hendaklah
egkau berbicara dengan pembicaraan yang sesuai dengan suasana. Sebagaimana di riwayatkan
bahwa Nabi SAW. Menanyakan kuah kepada keluarganya. Maka mereka menjawab, “kam
hanya punyacuka.” Maka beliau memintanya dan tetap memakanya seraya berkata “sebaik-
baik kuah adalah cuka, sebaik-baik kuah adalah cuka.” Janganlah engkau menyebut sesuatu
yang menjijikkan atau menceritakan kabar yang menyedihkan, karena hal itu tidak sesuai
dengan adab. Jangan pula engkau makan di piring dari sebelah atasnya atau dari tengah
makanan. Dalam hadis: “makanlah di piring dari sisi-sisinya dan jangan makan dari tengahnya,
karena barokah itu turun di tengahnya.”
4. Termasuk adab pula adalah jangan menyentuh sesuat makanan dengan tanganmu, tetapi
dengan sendok. Kecuali jika makan bersama-sama terdapat dalam satu pirng besar, maka
tidaklah mengapa melakukan itu. Akan tetapi makanlah dari tempat yang ada di depanmu dan
jangan mengibaskan tanganmu didalam piring dan jangan mendahulukan kepalamu ketika
meletakkan suapan di dalam mulutmu. Apabila engkau keluarkan suatu dari mulutmu, maka
palingkan wajahmu dari makanan dan ambillah dengan tangan kirimu. Roti yang engkau
patahkan dengan gigimu, jangan engkau celupkan sisanya didalam kuah. Begitu pula jika
engkau mengambil sesuatu makanan, lalu engkau letakkan didalam piring atau mulutmu, maka
janganlah mengembalikannya sekali lagi tempatnya agar orang lain tidak merasa jijik.
5. Jangan bersendawa di hadapan seseorang, tetapi palingkan wajahmu darinya dan
bersendawalah dengan pelan. Jangan mencium makanan dengan hidungmu. Nabi SAW
telarang dalam sabdanya : “ janganlah kamu mencium makanan seperti hewan buas.” Apabila
seseorang menawarkan makanan kepadamu sedang engkau tidak menyukainya, maka jangan
tunjukkan ketidaksukaanmu terhadapnya dan mencelanya atau mengucapkan “ aku tidak
menyukainya” akan tetapi beralasanlah kepadanya dengan ungkapan yang halus seraya
berkata, “ aku harap anda memaafkan aku” atau “terima kasih” dan sebagainya. Telah di
kemukan bahwa Nabi SAW tidak pernah mencela makanan sama sekali. Dalam hadits : “
orang-orang menghidangkan biawak panggang kepada Rasulullah SAW lalu beliau
mengulurkan tangan kepadanya.” Maka orang-orang berkata “ ia adalah biawak ya rasulullah.
‘kemudian beliau mengakat tangannya” maka Khalid ibnul walid ra berkata “ apakah biawak
itu haram ya rasulullah ?’ belaiu menjawab “tidak,’tetapi ia tidak terdapat dinegri kaumku
sehingga engkau dapati aku meninggalkannya.”
6. Apabila engkau mencuci kedua tanganmu, maka janganlah mengibaskannya sesudah
mencucinya agar percikannya tidak mengenai salah seorang yang hadir. Apabila engkau makan
di tempat seseorang, doakanlah dia setelah selesai makan dan ucapkanlah, “ ya allah
prbanyaklah kebaikanya, berkatilah dia dalam rizki yang engkau karuniakan kepadanya dan
mudahkan baginya untuk meakukan kebaikan dengan rizki itu, puaskanlah dia dengan apa yang
engkau berikan kepadanya dan jadikanlah kami serta dia sebagai orang-orang yang bersyukur.”
Dalam hadis: “ Nabi SAW. Berbuka puasa di rumah sa’ad bin ubadah ra. Kemudian beliau
berdo’a dan mengucapkan: orang-orang yang puasa berbuka di tempatmu dan makananmu di
makan oleh orang-orang yang saleh dan para malaikat mendoakan kamu sekalian.” Nabi SAW.
Makan di rumah Abdullah bin busr ra kemudian beliau berkata “ ya allah berkatilah mereka
dalam rizki yang engkau berikan kepada mereka dan ampunilah serta rahmatilah mereka.”
Apabila engkau menghadiri jamuan makan, maka janganlah mengambil sesuatu makanan ke
rumahmu. Itulah yang dinamakan suatu kekeliruan. Kecuali jika di izinkan oleh pemilik
makanan atau engkau ketahui suatu persetujuannya, maka tidaklah mengapa kalau begitu.
Ketika itu ambillah apa yang engkau ingnkan atau yang di setujui oleh teman-temanmu.
Janganlah engkau menghadri walimah/pesta dimana engkau tidak di undang sehingga engkau
menjadi tamu tak di undang. Dalam hadis: “barang siapa berjalan menuju jamuan makan
sedang dia tidak di undang, maka iapun berjalan sebagai orang fasik ( berbuat jahat ) dan yang
engkau makan haram.”
6
Adab berkunjungdan mita izin
1. Wahai anak patutlah engkau memperhatika kunjungan kepada para kerabatmu, karna hal itu
termasuk silaturrahmi. Hendaklah engkau perhatikan pula kunjungan kepada teman-temanmu
agar supaya terwujud cinta yang kekal di antara egkau dan mereka. Dalam hadis: “barangsiapa
menjenguk orang sakit atau menjenguk saudaranya karena allah, dua malaikat berseru:
bahagialah kamu dan baiklah perjalanamu dan engkau tempati syurga sebagai rumahmu.
2. Engkau harus memelihara adab-adab kunjungan: yaitu engkau minta izin lebih dahulu sebelum
masukdengan berdiri di muka pintu sebelah luar sehingga engkau tidak melihat kepadanya
yang di dalamrumah. Dalam hadis: “ sesungguhnya di jadikannya minta izin untuk menjaga
pandangan.” Sunnahnya ialah engkau ucapakan salam kemudian engkau minta izin seraya
mengucapkan “assalamu’alaikum, assalamu’alaikum.” Hal itu di sebabkan rumah-rumah pada
waktu itu tidak memakai tabir.”
3. Bilamana pintunya tertutup, maka ketuklah ia dengan pelan. Jika ia mempunyai bel maka
bunyikanlah bel itu tampa mengejutkan dan tidak dengan keras. Allah telah mengajari kita adab
minta izin dalam firman allah ta’ala: “ hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memasuki rumah yang bukan rumahmu sebeum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu ( selalu) ingat” ( an-nur : 27 ).
Jika kamu tidak menemukan seseorang, maka janganah memasukinya hingga di izinkan bagi
kamu.
4. Minta izin itu dilakikan tiga kali dalam hadis: “ apabila seseorang dari kamu minta izin tetapi
tidak di izinkan baginya, maka hendaklah ia pulang.” Apabila dikatakan kepadamu : siapa anda
? atau siapa di pintu ? maka jawablah dengan menjelaskan namamu. Jangan katakana
saya/temanmu atau saya termasuk orang yang mencintaimu/menyayangimu atau semacam itu,
kecuali tuan rumah mengenalmu dengan suaramu.
Jika dekmikian tidaklah mengapa. Dalam hadits mi’raj : ketika jibril minta di bukakan pintu
dikatakan kepadanya : “siapa ini?” jibril menjawan :”jibril.” Sahabat jabir ra. Berkata : aku
mendatangi Rasulullah SAW, lalu kuketuk pintu. Kemudian beliau berkata : “siapa ?” aku
menjawab “saya.” Maka Nabi SAW berkata “saya,saya.” Nampaknya beliau tidak
menyukainya.
Seorang laki-laki mengetuk pintu rumah seorang alim ulama’, orang alim itu berkata “siapa ?
“ orang itu menjawab “saya” maka orang alim itu berkata “saya tidak mengenal seorangpun
diantara teman-teman kami yang bernama saya.”
Jika dikatakan kepadamu “tuan rumah tidak ada,” maka janganlah engkau marah. Jangan
berburuk sangka bahwa ia tidak suka menemui kamu. Allah ta’ala berfirman : “ dan jika
dikatakan kepadamu : “ kembali sajalah” maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih
bagimu dan allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (an-nur : 28).
Setiap keluarga yang berdiam disatu rumah terkadang masing-masing menepati kamar khusus,
maka harus minta izin pula. Tidak boleh seseorang membuka kamar orang lain, kecuali dengan
izin darinya walaupun orang yang terdekat darinya seperti ayah dan ibu. Dalam hadits : “
seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW apakah aku harus minta izin untuk masuk
kekamar ibuku ? Nabi SAW menjawab “ya” orang itu menjawab aku tinggal bersamanya
dirumah, Nabi SAW bersabda : “ mintalah izin kepadanya!’” orang itu berkata aku pelayannya’
maka Rasulullah SAW bersabda : “ mintalah izin kepadanya” apakah engkau suka melihat
ibumu dalam keadaan terlentang ? orang itu menjawab “tidak” Nabi SAW bersabda “mintalah
izin kepadanya.”
5. Termasuk adab berkunjung adalah bila engkau berkunjung pada waktu yang pantas, nukan
pada waktu makan atau tidur ataupun kerja agar orang yang dikunjungi tidak merasa keberatan
dan tidak membenci kunjunganmu, hendaklah engkau berkunjung secara wajar. Jangan
berkunjung setiap hari atau dihari-hari yang berdekatan agar tuan rumah tidak bosan dengan
kedatanganmu. Termasuk adab pula ialah jangan sedikit sekali berkunjung agar tidak
menimbulakn kesepian dan pemutus hubungan.
Dalam hadits : “ berkunjunglah setelah beberapa waktu (jarang-jarang), niscaya engkau
menambah rasa cinta.” Jangan berkunjung dalam waktu yang lama terutama jika orang yang
dikunjungi itu sibuk atau bersiap untuk keluar atau akan makan, kecuali jika ia memintanya
darimu. Jika demikian tidaklah mengapa.
6. Hendaklah engkau memakai baju yang bersih, berpenampilan bagus dan duduk ditempat yang
pantas. Jangan mendahului orang yang lebih tua umurnya atau kedudukannya daripadamu.
Jangan mempermainkan apa yang engkau dapatkan diruang tamu seperti : buku-buku dan
surat-surat atau alat-alat atau bunga-bunga atau lainya. Jangan mengambil sesuatu tanpa izin
tuan rumah. Apabila engkau menemukan sepucuk surat, janganlah membacanya karena
terdorong oleh rasa ingin tahu. Dalam hasits : “barangsiapa membaca surat saudaranya tanpa
izinnya seakan-akan ia mengintai ke dalam neraka.” Jangan meludah dilantai atau permadani,
tetapi di tempat ludah atau di tempat yang sesuai, hendaklah engkau menyertai tuan rumah
salam suka dan dukanya. Jika hendak pulang engkau minta izin darinya. Apabila mengizinkan
bagimu, lalu datang tamu lain, maka tetaplah duduk sebentar dan jangan bergegas-gegas keluar
supaya ia tidak menyangka bahwa engkau berdiri karena dia, dan tidak suka bertemu
dengannya. Kecuali bila engkau terburu-buru, maka beritahulah dia tentang alasan berdirimu
dan minta maaflah kepadanya.
7. Apabila seseorang mengujungimu, maka sambutlah dia dengan wajah berseri-seri dan giat
sambil berkata “ ahlan wasahlan wa marhaban.” Jabatlah tangannya sedang engkau sangat
gembira atas kunjungannya, kemudian dudukkan dia pada tempat yang pantas baginya
dan bertanyalah kepadanya tentang kesehatannya dan kesehatan keluarganya, kemudian
bicaralah kepadanya dengan lemah embut dan sopan serta wajah ceria. Layanilah tamumu
sendiri. Allah SWT telah memuji nabi Ibrahim as dengan firmannya : “ sudahkah sampai
kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan?” (adz-
zariyaat : 24).
Mereka dimuliakan karena Ibrahim sendiri yang meayani mereka dan menyuruh istrinya
melayani mereka serta menghidangkan makanan bagi mereka dengan segera. Allah SWT
berfirman : “ maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang
dipanggang” (huud : 69). “maka dia pergi diam-diam menemui keluarganya, kemudian
dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar)” (adz-zariyaat: 26).
Dalam hadits : “datang utusan raja najasy (raja habsyah di ethopia) kepada Rasulullah SAW.
Lalu beliau sendiri yang melayani mereka. Maka para sahabatnya berkata kepadanya : kami
mencukupimu ya rasulullah, beliau bersabda : “ jangan mereka dulu memuliakan sahabat-
sahabat, dan aku ingin membalas mereka.”
Imam as-syafii datang kepada imam malik rahimahullah. Maka beliau menghidangkan sendiri
makanan kepadanya kemudian menuangkan air sendiri atas kedua tangannya dan berkata : “
jangan terkejut atas apa yang anda saksikan.” Melayani tamu adalah wajib.
8. Hidangkan kepada tamumu makanan dan minuman yang sesuai dengannya jika ada, tanpa
dipaksakan, supaya engkau tidak merasa berat atas kedatangannya. Jangan katakana : maukah
aku hidangkan makanan bagimu? Akan tetapi suguhkan makanan itu lebih dahulu. Jika ia suka
maka biarlah ia makan. Kalau tidak suka, maka angkatlah makanan itu. Sahabat sulaiman al-
farisi ra berkata “ Rasulullah SAW menyuruh kita untuk tidak memaksa diri bagi tamu dengan
menyediakan apa yang tidak ada pada kita dan menyuruh menyuguhkan apa yang ada.”
Jangan membatasi dalam memuliakan tamumu. Dalam hadits : “Rasulullah SAW singgah pada
seorang laki-laki yang mempunyai banyak unta dan sapi, tetapi tidak menjamunya sebagai
tamu dan beliau singgah pada seorang perempuan yang mempunyai beberapa ekor kambing.
Kemudian perempuan itu menyemblih kambing untuknya. Maka beliau berkata, lihatlah
kepada kedua orang itu. Sesungguhnya akhlak ini ada dalam kekuasaan allah. Maka
barangsiapa ingin diberi akhlak yang baik, iapun melakukannya.” Dalam hadits lain :
barangsiapa beriman kepada allah dan hari akhir, hendaklah ia menghormati tamunya.” Dalam
riwayat lain : “aku dan orang-orang yang bertaqwa dari umatku tidak suka memaksa diri.”
Penyair berkata :
Kecerahan wajah manusia lebih baik daripada jamuan
Maka bagaimana dengan orang yang
Memberi jamuan sambil tertawa
9. Disunnahkan agar engkau menggiatkan tamumu untuk makan dan menganjurkan. Dalam
hadits yang panjang dari abu hurairah ra. Bahwa Nabi SAW. Menyuruhnya memanggil ahli
shuffah (fakir miskin yang tinggal di masjid nabi), lalu mereka hadir. Kemudian Nabi SAW
menyenangkan mereka semua dari segelas susu. Abu hurairah menceritakan hadits itu sehingga
beliau berkata “ tinggal aku dan kamu” aku berkata “ benarhkah anda ya rasulullah” Nabi SAW
berkata “ duduklah dan minumlah” maka akupun duduk dan minum. Kemudian beliau berkata
“minumlah” maka akupun minum. Beliau terus berkata kepadaku “minumlah” sampai aku
berkata “ jangan , demi allah yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak sanggup lagi
meminumnya” Nabi SAW berkata “berilah aku”. Maka akupun memberinya gelas. Kemudian
beliau memuji allah dan menyebut basmalah dan minum sisanya.
10. Apabila datang seseorang kepadamu untuk mengunjungimu, maka janganlah bersembunyi
darinya dan menyuruh pelayan mengatakan kepadanya bahwa engkau tidak ada dirumah atau
sedang tidur. Ini bukanlah termasuk akhlak yang baik. Perbuatan itu haram karena merupakan
dusta. Engkau harus menemui tamumu. Jika merasakan kepayahan, maka tahanlah itu. Apabila
tamu minta izin kepadamu untuk pulang, janganlah terburu-buru mengizinkannya tetapi
mintalah agar ia bersabar. Kecuali jika ia pulang dan antarkan ia ke pintu rumahmu atau ke
jalan sambil menyesalkan ketergesaanya dan berterima kasih atas kunjungannya dan
mengharapkan supaya ia sering berkunjung dalam hadits : “ termasuk sunnah adalah keluarnya
seseorang bersama tamunya menuju pintu rumah.”
7
Adab menjeguk orang sakit
1. Di anjurkan bagimu untuk menjeguk orang sakit, trutama bila ia termasuk kerabat atau
tetangga-tetanggamu atau guru-gurumu atau teman-temanmu. Apabila engkau mendengar
sakitnya salah seorang dari mereka, maka segeralah menjenguknya untuk mengetahui
bagaimana keadaanya dan masukkan kegembiraan di dalam hatinya serta medoakannya agar
sehat. Dalam hadits : “ hak orang muslim atas orang muslim ada lima : menjawab salam,
menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang
bersin.” Dalam hadits lain : “ tidaklah seorang muslim menjenguk muslim lainnya pada waktu
pagi, melaikan ia didoakan oleh 70.000 malaikat sampai sore. Jika ia menjenguknya di waktu
sore maka ia didoakan oleh 70.000 malaikat sampai pagi dan ia mendapatkan buah di syurga.”
Sebelum engkau menjenguk orang sakit, engkau harus bertanya lebih dahulu, apakah ia bisa
menerima tamunya atau tidak? Supaya tidak memberatkannya. Bilamana ia bisa menerima
maka datanglah segera untuk menjenguknya. Adapun jika tidak mampu atau penyakitnya
menular, maka cukuplah engkau memberi salam kepadanya dan mendoakan supaya sehat dan
tanyakan kepada keluarganya tentang kesehatannya.
2. Termasuk adab menjenguk ialah engkau ringankan duduk bersama orang sakit agar ia tidak
payah atau merasa berat menerima kamu. Kecuali bila ia terhibur dengan keberadaanmu, maka
tidaklah mengapa kalau begitu. Dari sahabat ibnu abbas ra. Ia berkata : “ termasuk sunnah
adalah meringankan duduk dan tidak bersuara keras pada waktu menjenguk orang sakit.”
Dalam hadits : “ menjenguk orang sakit itu selama waktu memerah susu unta.” Seorang ulama’
sufi bernama sariyyu as-saqathy rahimahullah berkata “ aku sakit di kota turhus. Datang
menjengukku sekelompok orang yang duduk lama hingga mereka membuat aku jemu.
Kemudian mereka minta doa dari aku. Maka kuangkat tanganku dan aku berkata “ ya allah
ajarilah kami bagaimana cara menjenguk orang sakit.”
Termasuk adab pula adalah engkau bertanya kepadanya tentang keadaanya dengan perkataan
singkat. Jika jawabannya tidak memberatkan baginya. Kalau tidak. Cukuplah dengan menanyai
orang yang merawatnya. Hendaklah pertanyaanmu dengan suara yang sedang karena suara
yang sangat pelan terkadang menimbulkan rasa takut dalam hatinya, sedangkan suara yang
keras barangkali membuatnya gelisah dan menambah penyakitnya. Letakkan tanganmu diatas
dahinya atau tangannya dalam hadits : “ kesempurnaan menjenguk orang sakit adalah bila
seseorang dari kamu meletakkan tangannya, lalu bertanya kepadanya bagaimana dia? Dalam
suatu riwayat : bagaimana keadaanmu? Dan orang sakit menjawab : saya dalam keadaan baik
, Alhamdulillah.” Apabila engkau melihat perubahan pada warnanya atau kelemahan pada
badannya, jangan tunjukkan keprihatinanmu atas hal itu supaya ia tidak mersa takut atau
terkejut sehingga semakin parah penyakitnya. Akan tetapi besarkanlah hatinya dan doakan dia
supaya sehat dan pangjang umur. Dalam hadits : “ apabila kamu menjenguk orang sakit, maka
berilah dia harapan panjang umur, karena hal itu menolak sesuatu dan akan menghibur
hatinya.” Hal itu dilakukan dengan mengucapkan seperti dalam hadits lain : tidak mengapa,
suci dari dosa insya allah.
3. Jangan engkau menyebut sesuatu yang mengganggu dan mengecewakannya seperti
menceritakan rasa sakit dari penyakit dan kesulitan menggunakan obat-obatan atau mengataka
kepadanya : si fulan sakit seperti penyakitmu ini, lalu mati. Karena perkataan itu
menyusahkannya dan merusak pikiran serta menambah penyakitnya. Apabila orang yang sakit
mengeluh kepadamu, maka janganlah membentaknya dan memarahinya, tetapi dengarkan
keluhannya dan ringankan penderitaannya dengan kata-kata yang lembut seperti mengatakan
kepadanya : engkau tidak apa-apa, penyakitmu ringan, sebagian orang-orang penyakit mereka
lebih parah daripada penyakitmu, namun allah menyenggerakan kesembuhan bagi mereka.
Apabila engkau melihatnya mengabaikan nasihat-nasihat dokter, janganlah engkau
menegurnya dengan keras, tetapi ingatkanlah dia dengan lemah lembut dan doronglah dia
untuk mengikuti nasihat-nasihat dan mengunakan obat. Apabila ia tidak mau maka yakinkanlah
dia dengan pelan supaya ia memakannya dan jangan memaksa dia melakukannya. Dalam hadits
: “ janganlah memaksa orang-orang sakit diantara kamu agar makan dan minum, karena allah
memberi mereka makan dan minum.”
4. Disunnahkan untuk membangkitkan selera makannya. dalam hadits : “ bahwa Rasulullah SAW
menjenguk seorang laki-laki anshor lalu beliau berkata “apa yang engkau sukai? Orang itu
menjawab “aku suka roti gandum” kemudian berdirilah seorang sakit laki-laki lalu pergi dan
datang membawa sepotong roti. Maka Nabi SAW memberikan roti itu kepadanya. Kemudian
beliau bersabda : apabila seorang yang sakit diantara kamu menyukai sesuatu, hendaklah ia
memberinya makanan itu.” Disunnahkan pula agar engkau mendoakannya dengan doa yang
berasal dari Nabi SAW “ aku mohon kepada allah yang maha agung. Pemilik arasy yang agung
agar dia menyembuhkan kamu.” Dalam hadits : “ barangsiapa menjeguk orang sakit yang
belum datang ajalnya, lalu mengucapkan doa yang tersebut tadi dihadapannya 7 kali, maka
allah menyembuhkannya dari penyakit itu.”
Disunnahkan pula bagimu untuk meminta doa darinya berdasarkan hadits : “jenguklah orang
sakit dan suruhlah mereka mendoakan kamu, karena doa orang sakit itu mustajab dan dosanya
diampuni.”
8
Adab orang sakit
1. Termasuk adab orang sakit adalah bersabar atas penyakitnya. Maka ia tidak boleh
gelisah/cemas dan tidak boleh banyak mengeluh, tetapi ridha dengan penyakit yang ditakdirkan
allah baginya agar mendapat pahala yang banyak. Disebutkan dalam hadits : “tidaklah orang
mukmin ditimpa kepayahan dan penyakit, kesusahan dan kesedihan, gangguan dan kemelut,
sekalipun duri mengenainya, melainkan allah menghapus dosa-dosanya semua itu.” Hendaklah
ia berdoa kepada allah agar dirinya sembuh sebagaimana dalam hadits : “ seorang laki-laki
mengeluh badannya sakit kepada Nabi SAW. Maka Rasulullah SAW berkata kepadanya,
letakkan tanganmu di bagian tubuhmu yang sakit dan ucapkanlah bismillah (3 kali), dan
kemudian ucapkan (7 kali ) : aku berlindung dengan keperkasaan allah dan kekuasaanNya dari
kejahatan apa yang aku rasakan dan aku takuti.”
2. Hendaklah ia menggunakan obat yang berfaedah bagi kesehatannya. Dalam hadits : “
berobatlah kamu sekalian karena sesungguhnya allah tidak menurunkan penyakit, melainkan
dia menurunkan obat baginya.” Hendaklah ia menyakini bahwa kesembuhan itu dari allah,
bukan dari obat. Sebagaimana firman allah dalam menceritakan nabiNya Ibrahim : “ dan
apabila aku sakit, maka dialah (allah) yang menyembuhkan aku.” (asy syu’ara’ : 80).
Hendaklah ia sangat waspada dari meninggalkan shalat pada waktu ia sakit atau menundanya
sesudah waktunya. Ia harus melakukan shalat menurut kemampuannya sebagaimana sabda
Rasulullah SAW kepada sayyidina imran bin hushain ra. Yang menderita penyakit bawacir
(penyakit didubur): “ shalatlah sambil berdiri. Kalau engkau tidak sanggup, maka diatas sisi
tubuhmu. Jika engkau tidak sanggup, maka sambil berbaring. Allah tidak memaksa seseorang,
melainkan menurut kemampuannya.”
Orang sakit boleh menggabung antara shalat zhuhur dan ashar baik taqdim atau ta;hkir, begitu
pula magrib dan isya’ apabila penyakit itu dirasakan pada waktu ihram dalam kedua waktu itu
dan ketika mengucap salam dari salam pertama dan antara keduanya. Jika tidak mampu
berwuduk biarlah orang lain membantunya berwudhu. Jika tidak ada yang membantunya,
hendaklah ia bertayamum hendaklah ia menjaga dirinya sungguh-sungguh dari na’jis, oleh
karena masalahnya sangat keras, dan jangan menggampangkan sebagaimana yang dilakukan
oleh sebagian orang-orang yang sakit. Hendaklah ia tidak meninggalkan puasa ramadhan bila
ia mampu. Kalau tidak mampu, hendaklah ia segera mengqhada’nya (menggantinya) jika
sudah sembuh.
3. Apabila ia sudah sembuh, hendaklah ia banyak bersyukur kapada allah atas kesembuhannya
dan selalu mohon dariNya panjang umur dalam mentaatiNya disertai karunia dan keselamatan.
Dalam hadits : “ mohonlah kepada allah pengampunan dan kesehatan, karena tidak seorangpun
yang diberi setelah keyakinan lebih baik dari sehat wal afiat.”
Dalam hadits lain : “ sebaik-baik kamu ialah yang paling panjang umurnya diantara kamu dan
paling baik amalnya.”
Hendaklah ia mengingat kebaikan orang-orang yang melayaninya dan menjenguknya pada
waktu sakitnya serta berterima kasih kepada mereka dan mengujingi mereka dirumah-rumah
mereka sedapat mungkin. Dalam hadits : “ barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia,
iapun tidak bersyukur kepada allah.”
Hendaklah ia menepati janjinya kepada alah pada waktu sakitnya untuk bertaubat dan
melakukan amal-amal salih. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW menjenguk khawwaat bin jubair
ra pada waktu sakitnya, lalu berkata kepadanya, “ apakah tubuhmu sudah sehat, ia khawwaat
?” aku menjawab “ dan tubuhmu ya rasul “ beliau berkata “ tetapi tepatilah apa yang engkau
janjikan kepada allah” aku berkata “ aku tidak menjanjikan apa-apa kepada allah azza wajalla
(allah yang maha mulia dan maha agung). Nabi SAW berkata “ benar sesungguhnya tidaklah
seorang hamba menderita sakit, melainkan allah ta’ala menimbulkan kebaikan maka tepatilah
apa yang engkau janjikan kepada allah.”
9
Adab kunjungan ta’ziah
1. Apabila engkau mendengar kematian seseorang disunnahkan bagimu mengucapkan ‘’
sesugguhya kami milik allah dan kepadanya kami akan kembali ,dan sesungguhya kami
kembali kepada allah .ya allah, tulislah Dia disisimu dalam golongan orang-orang yang
bertaubat baik dan sampikan buku catatanya di illiyyin dan gantilah dalam keluarganya
diantara orang-orang yang hidup . jangan engkau haramkan pahalanya bagi kami dan jangan
timbulkan fitnah pada kami sesudah ia tidak ada .’’ kemudian pergilah kepada keluarganya
untuk bertakziah kepada mereka dengan meringankan kesedihan mereka dan menghibur
mereka atas musibah mereka serta manceritakan kepada merka adaya pahala yang bnayak atas
kesabaran itu dan melarang mereka berkeluh kesah yang menghilang kan pahala dan
myebabkan dosa . engkau katakan kepadanya :’’semoga allah membesarkan pahalamu dan
memberi kesabaran yang baik atas apa yang menimpamu serta mengampuni dosa orang yang
telah meninggal darimu . bagi allah apa yang diambilnya dan bagiya apa yang diberikanya
segala sesuatu disisiya mempuyai masa tertentu .’’demikianlah dunia ini dan inilah kesudahan
setiap mahluk hidup ‘’ setiap jiwa itu akan merasakan kematian .’’(ali imron :185). Dalam
hadis : tidaklah seorang mukmin menghibur saudaranya atas musibahnya ,melaikan Allah SWT
memakaikan padanya pakaian kemulian dihari kiamat.
2. Hendaklah engkau ikut serta dengan keluarganya si mayit dalam merasakan kesedihan mereka.
Maka jangan menampakkan kegembiraan dihadapan mereka dengan memakai pakaian yang
mewah atau tertawa atau tersenyum atau bergurau dengan orang lain dan tidak banyak
berbicara atau berbicara tentang keadaan orang lain yang wafat selama hal itu tidak dimulai
oleh keluarga dan para kerabatnya. Ketika itu pujilah dia dan sebutlah kebaikan-kebaikan
perbuatannya. Janganlah engkau menyebut sesuatu keburukannya. Nabi SAW telah bersabda :
“ sebutlahlah kebaikan-kebaikan orang mati diantara kamu jangan menyebut keburukan-
keburukan mereka.” Dianjurkan melakukan takziah sebelum penguburan dan sesudahnya dan
dihukum makruh sesudah tiga hari, karena memperbarui kesedihan. Kecuali bila pelaku takziah
atau orang yang menerima takziah tidak ada maka takziah itu berlangsung hingga ia datang.
3. Hendaklah engkau membantu keluarga mayit sesuai kemampuanmu dan berusaha menghadiri
shalat atas mayit dan mengantarkan jenazahnya, karena hal itu termasuk hak-hak sesama kaum
muslimin disamping mempunyai keutamaan yang besar.
Dalam hadits : “ barangsiapa menghadiri jenazah hingga di sembahyangi, ia medapat satu qirth,
dan siapa yang menhadiri hingga di kubur ia mendapat dua qirth. Ada yang mengatakan :
apakah dua qirth itu? Beliau menjawab : “ seperti dua gunung besar.”
10
Adab orang yang mengalami musibah
1. Apabila seseorang mengalami kematian dari salah seorang kerabatnya atau temannya, maka ia
harus bersabar dan tabah. Hendaklah ia mengucapkan : “ sesungguhnya kami adalah milik allah
dan kepadanya kami kembali. Ya allah berilah aku pahala atas musibahku dan gantilah aku
dengan yang lebih baik darinya.”
Dalah hadits : “ barangsiapa mengucapkan itu, maka Allah SWT memberi pahala dalam
musibahnya dan mengganti baginya dengan yang lebih baik dari itu.”
Berkata ummu salamah ra.: “ ketika abu salamah wafat, aku mengucapkan sebagaimana yang
diperintahkan Rasulullah SAW Kepadaku.” Maka Allah SWT mengganti dengan orang yang
lebih baik darinya, yaitu Rasulullah SAW. Dalam hadits lain : “ apabila hamba anak
allah meninggal dunia, Allah SWT berfirman kepada malaikatnya’ kalian cabut nyawa anak
hambaku? Mereka menjawab, ya allah ta’ala berfirman, kalian mencabut nyawa buah hatinya
mereka menjawab ya Allah SWT berfirman apa kata hambaku ? mereka menjawab, dia
memujimu dan mohon perlindunganmu dnegan mengucapkan : inna lillahhi wa inna ilaihi
rajiuun. Kemudian Allah SWT berfirman : “ bagunlah bagi hambaku sebuah rumah disyurga
dan namakanlah ia baitul hambdi (rumah pujian).”
2. Hendaklah ia sangat waspada dari meratapi mayit dengan menyebut kebaikan-kebaikannya
disertai tangis dan mengeraskan suara, karena ini menunjukkan karena ia tidak berbuat itu
adalah haram. Begitu pula menampar pipi, mencakar wajah, merobek pakaian dan memukul
dada. Dalam hadits : “ Rasulullah SAW. Berlepas diri dari wanita yang mengeraskan suaranya
dengan meratap dan wanita yang mencukur rambutnya serta merobek bajunya pada waktu
terkena musibah.” Adapun tangis tanpa meratap dan mengeraskan suara maka tidaklah haram.
Dalam hadits : “ ketika Rasulullah SAW ., diberitahu tentang kematian anak laki-laki dari
putrinya zaenab ra berlinanglah air mata beliau. Maka sa’ad bin ubadah ra berkata kepadanya,
apa gerangan ini ya Rasulullah SAW ? beliau menjawab : “ ini adalah rahmat yang dijadikan
allah dalam hati para hambanya sesungguhnya allah merahmati hamba-hambanya yang
penyayang.”
11
Adab berkunjung untuk memberi selamat
1. Apabila temanmu lulus dalam ujian atau datang dari berpergian atau sembuh dari penyakit atau
merasakan kesenangan karena suatu sebab, maka dianjurkan bagimu utnu mengunjunginya dan
memberi selamat kepadanya agar supaya bertambah kegembiraannya dan menjadi kuat
kecintaanya kepadamu karena ikut bergembira dengannya. Allah telah memberikan kabar
gembira bagi para hambaNya yang beriman dengan firman Allah SWT : “ allah
menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dan keridhaan dariNya serta syurga yang
didalamnya mereka mendapat kenikmatan yang kekal.” (at-taubah : 21).
Ketika diturunkan kepada Nabi SAW ayat “supaya allah mengampuni dosamu yang terdahulu
dan yang kemudian” (al-fath : 2) pada waktu beliau pulang dari hudaibiyah Nabi SAW
bersabda : “telah turun kepadaku sebuah ayat yang lebih aku sukai daripada segala yang ada
diatas bumi.” Kemudian beliau membacakannya kepada para sahabat. maka mereka berkata “
selamat bagimu ya rasulullah saw (al-hadits).
Nabi saw memberi kabar gembira kepada sayyidah khadijah ra tentang sebuah rumah baginya
disyurga dari mutiara, tiada keributan disitu dan tiada kepayahan.
Nabi saw bertanya kepada ubay bin ka’ab ra “ ayat mana yang paling kamu agung didalam
kitab allah?” ubay menjawab “ ayat kursi” nabi saw bersabda : “selamat bagimu atas ilmumu,
hai abal mundir.”
Rasulullah saw berkhutbah diakhir bulan sya’ban maka beliau berkata : hai sekalian manusia,
kalian telah dinaungi oleh sebuah yang agung, bulan yang penuh berkah dan didalamnya
terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.” (al hadist). Ini adalah dalil atas anjuran
memberi selamat atas kedatangan bulan ramadhan dan hari raya.
2. Ketika memberi kabar gembira kepada temanmu hendaklah engkau menyambutnya dengan
wajah tersenyum dan jiwa yang dipenuhi kegembiraan seraya berkata kepadanya ketika datang
dari berpergian : “ segala puji bagi allah yang menyelamatkanmu. Atau segala puji bagi allah
yang mempertemukan aku denganmu atau ucapkan selamat kepadamu karena engkau telah tiba
dengan selamat atau semacam itu. Dan ketika pilang dari haji “semoga allah menerima hajimu
dan mengampuni dosamu serta mengganti biayamu” atau semoga menjadi haji yang mabrur
dan amal yang disyukuri/diterima dan perniagaan yang tidak akan merugi. Ketika memberi
selamat atas perkawinan : semoga allah memberi berkah bagimu dan memberi berkah atasmu
serta mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan. Dan ketika bayi lahir semoga allah
memberi berkah bagimu dalam bayi itu dan engkau syukuri allah yang memberikannya semoga
ia mencapai usia dewasa dan ia berbakti kepadamu. Sebagai jawaban temanmu kepadamu ia
berkata “ semoga allah memberi berkah bagimu dan memberi berkah atasmu. Semoga allah
membalasmu dengan kebaikan dan semoga allah mengeruhiaimu sepertinya”
Pada waktu memberi selamat atas kedatangan ramadhan “bulan yang diberkati” dan pada
waktu hari raya “semoga kita termasuk orang-orang yang kembali dan beruntung dengan ridha
allah sekalian alam, setiap tahun dan kamu selalu dalam kebaikan.”
12
Adab dalam berpergian
1. Ketahuilah bahwa berpergian itu bisa menjadi wajib seperti pergi haji kebaitullah yang suci
dan menuntut ilmu yang wajib. Iapun bisa menjadi sunah seperti menziarahi makam nabi saw.
Atau menziarahi para wali dan orang-orang salih atau kedua orang tua dan para kerabatatau
mengujungi para sahabat atau teman. Ia bisa menjadi mudah seperti perjalanan untuk
berdangan atau bertamsya.
2. Apabila engkau ingin berpergian, maka shalatlah istikharah (minta petunjuk allah) lebih dulu
dan mintalah izin kepada kedua orang tuamu dan guru-gurumu. Apabila lapang dadamu dan
mereka izinkan bagimu, maka mulailah dengan mengembalikan barang-barang orang lain
kepada pemiliknya seperti engkau mengambil sesuatu tanpa izin pemiliknya dan engkau
kembalikan barang-barang titipan, dan pinjam serta melunasi hutang-hutang dan menyiapkan
belanja bagi orang yang wajib engkau bernafkah. Kemudian engkau siapkan wasiat yang
engkau perlukan dan menyediakan bekal yang halal dan baik mohonlah ampun kepada allah
dari segala maksiat dan dosa dan mohonlah pertolongan darinya atas perjalananmu.
3. Kemudian pilihlah seseorang teman yang shalih untuk membantumu dalam kebaikan dan
meringankan darimu kepayahan-kepayahan perjalanan “ pilihlah teman sebelum jalan”
sebagaimana disebutkan dalam hadits : “ nabi saw melarang seseorang berpergian seorang diri.
Beliau bersabda : “pengendara itu syaitan, dua orang pengendara itu dua syaitan sedangkan
tiga pengendara itu rombongan.” Kemudian berpamitlah kepada kedua orang tua dan guru-
gurumu, teman-teman dan para tetanggamu serta mintalah maaf dari mereka dan setiap orang
yang melakukan muamalat/hubungan denganmu dalam sesuatu hal. Dalam hadits: “ apabila
seseorang dari kamu ingin berpergian, hendaklah ia berpamitan dengan saudara-saudaranya,
karena allah swt memberi berkah pada doa mereka baginya.” Ucapkanlah doa yang
diriwayatkan : “ aku titipkan kamu kepada allah yang tidak hilang titipannya.” Disunnahkan
bagi orang yang menetap untuk mengantarkan musafir dan mendoakan baginya dengan doa
dalam hadits yaitu : “ aku titipkan kepada allah agama dan amanatmu serta akhir amalanmu
dalam pemeliharaan allah dan lindungannya. Semoga allah membekalimu dengan taqwa dan
mengampuni dosamu serta mengarahkanmu bagi kebaikan dimanapun engkau berada.”
Shalatlah dua rekaat bila engkau ingin keluar dari rumahmu dan membaca dalam rekaat
pertama “qul ya ayyuhal kafirun” dalam rakaat kedua “qulhuwallah hu ahad” setelah
mengucapkan salam, bacalah ayat kursi diriwayatkan dalam hadits bahwa barangsiapa
membaca ayat kursi sebelum ia keluar dari rumahnya tidaklah ia ditimpa sesuatu yang tidak
disukainya hingga ia pulang. Patutlah engkau baca pula surah : liila fiquraisin..” sebagian
ulama’ berkata surat tersebut menimbulkan perlindungan dari segala gangguan.
4. Apabila engkau berdiri dipintu rumahmu, bacalah doa pada waktu keluar dari rumah
sebagaimana dikemukakan dalam adab pada waktu berjalan dan dahulukan kakimu yang kiri
apabila engkau telah tegak diatas kendaraan, bertakbirlah tiga kali kemudian ucapkanlah : “
maha suci allah yang menundukkan kendaraan ini bagi kami dan tidaklah sebelum ini kami
mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada tuhan kami” (az-zuhrf :
13,14).
“ ya allah, kami mohon kepadamu dalam perjalanan kami ini kebajikan dan ketaqwaan serta
amal yang engkau ridhai. “ ya allah, ringankanlah perjalanan kami ini dan dekatkanlah bagi
kami jaraknya yang jauh. Ya allah, engkaulah teman dalam perjalanan dan pengganti kami
dalam keluarga. Ya allah, aku “ ya allah, ya allah, ringankanlah perjalanan kami ini dan
dekatkanlah bagi kami jaraknya yang jauh. Ya allah, engkaulah teman dalam perjalanan dan
pengganti kami dalam keluarga, ya allah aku berlindung denganmu dari kepayahan dalam
perjalanan dan pemandangan yang menyedihkan serta keadaan yang buruk dalam harta
keluarga dan anak.” Apabila engkau kembali, bacalah doa yang terdahulu dan tabahkanlah, .
“kami pulang, kami bertaubat, kami beribadah, kami bersyukur kepada allah.”
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits : “ apabila engkau takut manusia atau lainnya, maka
ucapkanlah : “ ya allah, kami jadikan engkau sebagai lawan mereka dan kami berlindung
denganmu dari kejahatan mereka.” Apabila engkau takut syaitan, hendaklah engkau ucapkan
azan karena jika mendengar azan, ia (syaitan) pun takut, jadilah engkau dalam perjalananmu
sebagai contoh akhlak yang baik. Engkau hormati yang lebih tua darimu dan engkau sayangi
orang yang lebih kecil darimu. Engkau utamakan orang lain daripada dirimu ditempat yang
sesuai, terutama jika ia lemah atau sakit engkau perlakukakan semua dengan lemah lembut
kepada mereka dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Jangan kikir dalam memberi
makanan atau lainya kepada mereka. Jangan bertengkar dengan mereka atau melakukan
perbuatan yang mengganggu mereka. Waspadalah dari mengganggu sopir kendaraan dengan
banyak bicara, berbantahan dan bertengkar.
5. Dianjurkan berpergian pada hari kamis. Dalam hadits : “ jarang rasulullah saw berpergian
selain hari kamis.” Hendaklah perjalanan itu dimulai pada awal siang hari. Dalam hadits : “ ya
allah, berkatilah umatku dipagi-pagi benar.” Bila engkau sudah menyelesaikan pekerjaanmu
kembalilah dengan segera dalam hadits : “ berpergian itu adalah sebagian dari siksa.” Yang
mencengah seseorang diantara kamu dari makanan dan minuman serta tidurnya, maka apabila
seseorang dari kamu menyelesaikan keperluannya, hendaklah ia segera pulang kepada
keluarganya.”
Apabila engkau melihat kotamu, ucapkanlah ya allah jadikanlah bagi kami ketenangan dan
rizki yang baik disitu dan ucapkanlah kami pulang, kami bertaubat, kami beribadah dan kami
bersyukur kepada allah,” sampai engkau memasuki kota apabila engkau masuk rumahmu,
ucapkanlah : “ kami kembali, dan kami bertaubat kepada allah yang tidak meninggalkan dosa
kepada kami.” Hendaklah engkau pulang pada waktu siang, dalam hadits : “ adalah rasulullah
saw sehabis berpergian tidak mendatangi keluarganya pada waktu malam. Beliau datang
kepada mereka pada waktu pagi/ sore.” Sebelum masuk rumahmu, mulailah dengan shalat dua
rekaat dimasjid terdekat darinya. Ini adalah sunnah. Disunnahkan pula bagimu untuk membawa
hadiah kepada keluargamu, karena mata orang-orang memperhatikan orang yang baru datang
dari berpergian. Maka dianjurkan untuk mengembirakan mereka sehingga disebutkan dalam
hadits : “ bahwa jika ia tidak membawa apa-apa hendaklah ia letakkan sebuah batu didalam
keranjangnya.”
13
Adab berpakaian
1. Dianjurkan bagimu memakai baju untuk menutup aurat yang diperintahkan allah kepadamu
menutupinya supaya engkau mendapat pahala atas niatmu dan berniat pula mensyukuri nikmat
pakaian. allah telah menganugerakan pakaian dalam firman nya : “hai anak adam ,kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian idah untuk perhiasan “
(al a’raap:26 ) .dalam ayat : ” dan dia (allah ) jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari
panas “ (an nahl:81)
2. Engkau mulai dengan tangan kanan. Dalam hadis “ apa bila kamu memakai baju dan apa bila
kamu berwuduk, mulailah dengan tangan kananmu. “sesudah mengucapkan basmalah ,engkau
ucapkan : “ ya allah ,aku mohon kepadamu kebaikanya dan kebaikan aurat yang ditutupi dan
aku berlindung denganmu dari keburukannya dan keburukan aurat yang ditutupi dan aku
berlindung denganmu dari keburukannya dan keburukan aurat yang ditutupiya. Segala puji
bagi allah yang memberiku pakaian ini dan mengajurkannya kepadaku tanpa daya dan
kekuatan dariku. waspadalah agar tidak membuka auratmu tanpa keperluan. Apa bila perlu
melakukan itu, bacalah doa yang terdapat dalam hadis, dimana penutup aurat manusia dari
pandangan jin adalah : “ dengan nama allah yang tiada tuhan selain dia. “ketika melepas
pakaian mulailah dengan tanganmu yang kiri.
3. Apabila engkau memakai bajumu yang baru, sedekahkanlah bajumu yang lama, nabi saw.
bersabda : “ barang siapa memakai baju baru, lalu mengucapkan: segala puji bagi allah yang
memberikan pakaian untuk menutupi auratku dan supaya aku berhias denganya dalam hidupku,
kamu di-an ia mengambil baju yang sudah usang dan meyedekahkannya, maka iapun dalam
pemeliharaan dan lindungan allah azza wa jalla dan berada dijalan allah dalam keadaan hidup
dan mati . ”
4. Patutlah engkau memakai pakaian yang kuat dan sesuai dengan kedudukanmu dan tahan lama
tanpa ada hiasan. Janganlah menyediakan keinginanmu untuk mengkoleksi pakaian dan
bervariasi dalam membentuk dan mengaturnya serta memilihnya dari aneka warna yang
cmerlang dan menarik, karena hal itu merupakan urusan perempuan dan tidak sesuai dengan
kejantanan laki-laki.seseorang itu dinilai dengan adabnya, bukan dengan mode dan bajunya.
Dalam hadits : “ barangsiapa memakai baju untuk ketenaran didunia, maka allah memakaikan
padanya baju kehinaan dihari kiamat kemudian menyalakan api padanya.”
Penyair berkata :
Jika seseorang tidak ternoda
Kehormatannya oleh kehinaan
Maka setiap baju yang dipakainya
Adalah bagus
Penyair lain berkata :
Bukanlah keindahan itu karena
Baju yang menghiasi kita
Sesungguhnya keindahan itu
Adalah keindahan ilmu dan adab
5. Hendaklah engkau membaguskan penampilanmu dan membersihkan bajumu. Karena manusia
yang berpenampilan bagus dan berbaju bersih akan menjadi baik perasaanya dan menyukai
ketertiban serta peraturan. Adapun orang yang mengabaikan semua urusannya dan tidak
mempunyai perasaan. Dalam hadits : “ sesungguhnya allah itu maha indah dan menyukai
keindahan, yaitu baik perbuatannya dan sempurna sifat-sifatnya.” Nabi saw berwasiat kepada
sekelompok orang, maka beliau berkata : “kalian akan pergi kepada saudara-saudaramu. Maka
perbaikilah kendaraanmu dan baguskanlah bajumu sehingga kamu tampak beradat kebiasaan
yang baik di antara orang banyak.”
Dari aisyah ra : bahwa rasulullah saw ingin keluar pada suatu hari menuju para sahabat. Maka
beliau merapikan surbannya dan rambutnya. Kemudian aisyah berkata “ mengapa engkau
lakukan itu ya rasulullah ?” beliau menjawab “ ya sesungguhnya allah swt suka hambaNya
berhias bagi saudara-saudaranya apabila ia keluar kepada mereka.”
Perhatikanlah kebersihan pakaianmu dan peliharalah pakaianmu agar tidak dikotori oleh
sesuatu apapun, terutama oleh benda-benda yang sulit dihilangkan seperti tinta atau minyak.
Peliharalah pula pakaianmuagar supaya tidak robek atau cepat usang/rusak. Apabila basah oleh
keringat, biarkan pakaianmu terkena udara. Bia sudah kering lipatlah pakaian itu pelan-pelan
dan letakkan ditempatnya yang khusus sambil menyebut nama allah swt. Dalam hadits : “
apabila kamu melipat bajumu, maka sebutlah nama allah swt untuk baju itu supaya tidak
dipakai jin pada waktu malam sementara kamu memakai disiang hari sehingga cepat usang.”
6. Jangan memasang kopiahmu miring ke depan, karena itu adalah kebiasaan orang-orang
sombong dan membanggakan diri mereka. Jangan pula engkau ulurkan sarungmu, karena
perbuatan itu merusak kesehatan dengan adanya kotorn yang melekat padanya dijalan serta
menyebabkan ia cepat robek. Hal itu juga menunjukkan kesombongan. Dalam hadist : “sarung
menjulur melewati kedua tumit, tempatnya dalam neraka. Barangsiapa menyeret bajunya
dengan sombong, allah tidak memandang kepadanya (yakni tidak memberinya rahmat) dihari
kiamat.”
Hindarilah pula keserupaan dengan perempuan dalam pakaianmu.
Dalam hadits : “ rasulullah saw melaknat orang laki-laki yang memakai pakaian wanita dan
wanita yang memakai pakaian laki-laki.”
Janganlah engkau memakai sutra dan emas. Dalam hadits : “ barangsiapa memakai sutra
didunia, maka iapun tidak memakainya diakhirat.” Dalam hadits lain pula : “ diharamkan
memakai sutera dan emas bagi umatku yang laki-laki dan di halalkan bagi wanita mereka.”
7. Janganlah engkau menyerupai orang-orang kafir dan fasik dalam pakaianmu. Dalam hadits : “
barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” Disunahkan pula
bagimu memakai baju putih. Dalam hadits : “ pakailah baju yang berwarna putih, karena ia
adalah bajumu yang terbaik.”
Jangan memakai baju yang terbalik atau kotor atau robek atau putus kancingnya, karena hal itu
tidak pantas bagimu. Janganpula memakai baju yang basah, kemudian engkau keluar terkena
angin, karena hal itu mambahayakan kesehatan. Pilihlah pakaian yang sedang dalam keluasaan
dan kesempitannya, karena pakaian yang sangat longgar buruk pemandangannya dan yang
sempit mengganggu tubuh, karena dapat menekan anggota tubuh dan menhentikan jalannya
darah. Pakailah baju yang baik pada waktu shalat dan jangan shalat tanpa memakai penutup
kepala, karena hal itu melanggar kesopanan. Allah swt berfirman : “ hai anak adam pakailah
pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid” (al-a’raaf : 31). Yakni pada waktu shalat
dan thawaf.
14
Adab pada waktu tidur
1. Tidur itu kebutuhan bagi manusia, Karen ia mengembalikan kekautannya yang hilang pada
waktu bekerja. Waktu terbaik untuk tidur adalah malam, karena terdapat ketenangan
didalamnya. Tidak tidur semalaman itu membahayakan kesehatan, karena ia mencengah
seseorang dari tidur yang cukup bagi ketenangannya dan menyebabkan kesulitan pencernaan,
kelemahan tubuh, sakit kepala dan penyakit-penyakit akal. Tidur siang tidak bisa
menggantikan tidur malam. Hendaklah enkau tidur diawal malam supaya engkau bagun pagi-
pagi benar. Tidak boleh tidur lama sekali, karena hal itu menimbulkan kelemahan dan
kemalasan serta mencengah bekerja dan menyia-nyiakan waktu. Cukup bagi anak muda tidur
selama 8 jam dan jangan tidur langsung sesudah makan malam, karena hal itu menimbulkan
mimpi yang mengejutkan. Terkadang ia menyebabkan tidak bisa tidur dan juga menyebabkan
kekerasan hati. Sebagaimana dalam hadits: “ cairkan makananmu dengan menyebut nama allah
dan shalat.”
Jangan tidur dalam keadaan kenyang supaya tidak keras hatimu tidurlah paling sedikit 2 jam
sesudah makan dan janganlah tidur, kecuali setelah menunaikan kewajiban-kewajibannu,
seperti shalat atau membaca jika engkau tertinggal sebagian dari itu maka tunaikanlah pada
waktu berikutnya. Dalam hadits : “ barangsiapa tidur meninggalkan shalat witirnya atau
melupakannya, hendaklah ia lakukan shalat itu jika mengingatnya.”
2. Pakailah pakaian yang khusus untuk tidur. Sebaiknya pakaian itu tidak sempit agar
menimbulkan ketenangan. Tanggalkan pakaian sehari-hari dan letakkan di tempatnya supaya
mudah bagimu mengambilnya pada waktu pagi, kemudian kibaslah/kebutlah tempat tidurmu.
Dalam hadits : “ apabila seorang dari kamu mendatangi tempat tidurnya, hendaklah ia
mengibaskannya/membersihkan kain penutup kasurnya (spai/selimut), karena ia tidak tau apa
yang terdapat didalamnya.” Yakni barangkali ada serangga pengganggu yang merayap disitu.
Berbaringlah diatas sisi tubuhmu sebelah kanan menghadap qiblat dan pujilah tuhanmu yang
menyelamatkan sepanjang harimu dan memberimu taufiq untuk menunaikan kewajibanmu.
Mohonlah kepada allah swt agar melindungimu pada waktu tidurmu dan menyelamatkanmu
dari mahluk-mahluk pengganggu. Tenangkan hatimu dan kosongkan dari pikiran-pikiran agar
supaya tidurmu menjadi nyaman, dan bersihkan hatimu dari dendam dan dengki terhada
seseorang dari kaum muslimin.
3. Niatkanlah untuk melakukan kebaikan bila engkau bangun dan mintalah ampun atas dosa-
dosamu seraya berkata : “ aku mohon ampun kepada allah yang maha agung yang tiada tuhan
selain dia yang hidup kekal dan berdiri sendiri serta bertaubat kepadanya (tiga kali).”
Dalam hadits : “ barangsiapa mengucapkan itu ketika hendak tidur, diampuni allah swt dosa-
dosa walaupun sebanyak buih laut.” Kemudian bacalah : dengan nama allah aku letakkan sisi
tubuhku dan dengan namamu aku mengakatnya. Jika engkau cabut nyawaku, rahmatilah dia.
Dan jika engkau melepaskannya, peliharalah dia sebagaimana engkau memelihara hamba-
hambamu yang shalih. Ya allah, lindungilah aku dari siksamu pada hari ketika engkau
membangkitkan hamba-hambamu (tiga kali).
Kemudian usapkanlah kedua telapak tangan itu menurut kemampuanmu pada tubuhmu yang
dimulai dengan kepala dan wajah serta bagian depan tubuh. Demikianlah disebutkan dalam
hadits. Kemudian ucapkanlah : subhanallah (33 kali), Alhamdulillah (33 kali), allahuakbar (33
kali).
Kemudian bacalah ayat kursi dan “aamanar rasuuluu..” hingga akhir surat al-baqarah. Telah
disebutkan dalam hadits pahala yang besar bagi siapa yang membaca itu.
4. Hendaklah engkau tidur dalam keadaan berzikir kepada allah swt dan berwuduk agar supaya
rohmu diangkat ke arsy dan ditulis sebagai orang yang shalat sampai engkau bangun.
Hendaklah engkau akhiri masa jagamu dengan kebaikan. Dalam hadits : “ jika manusia hendak
tidur, malaikat dan syaitan mencapainya, malaikat berkata : ya allah, akhiral dia dengan
kebaikan, syaitan berkata , akhirilah dia dengan keburukan, jika ia menyebut nama allah swt
kemudia tidur maka malaikat menjaganya sepanjang malam.” Akhirilah doa-doamu dengan
doa ini : ya allah aku serahkan diriku kepadamu, aku hadapkan wajahku kepadamu, aku
serahkan urusanku kepadamu, dan aku perlindungkan punggungku kepadamu karena
mengharap dan takut kepadamu. Tiada tempat berlindung dan tempat keselamatan darimu
kecuali kepadamu. Aku beriman kepada kitabMu, yang engkau turunkan dan nabiMu yang
engkau utus.” Jika engkau membaca itu dan mati di malam itu maka engkau dalam keadaan
fitrah (suci dan bersih dari dosa-dosa kecil). Jiak engkau hidup sampai pagi, maka engkau
berada dalam kebaikan. Demikianlah disebut dalam hadist.
Setelah itu bacalahlah surah al-kafirun. Kemudian tidurlah sehabis membacanya maka ia
membebaskan dari syirik. Demikianlah yang tersebut dalam hadits.
5. Jangan tidur diatas perutmu, karena hal itu tidak sesuai dengan adab dan menekan pernafasan
serta menyebabkan mimpi-mimpi yang mengejutkan. Dalam hadits : “ sesungguhnya ini adalah
bentuk tidur yang dibenci allah.” Jangan pula tidur diatas punggungmu agar tidak hanyut dalam
tidurmu atau menghayalkan hal-ha yang menakutkan atau merasa seakan-akan di dadamu ada
sesuatu yang berat. Jangan menutup wajahmu pada waktu tidur karena ia menyebabkan
penyakit paru-paru dengan menghirup hawa yang busuk. Hindarilah hawa dingin dengan
menutup jendela-jendela dan memakai selimut yang menghangatkan badan agar supaya engkau
selamat dari filek dan sakit perut serta influenza yang menular dan sakit persendian. Hal itu
disebabkan karena berpengaruh padanya serta mengganggunya.
6. Jangan biarkan api menyala sebelum engkau tidur. Dalam hadits : “ jangan biarkan api
dirumah-rumah kamu ketika kamu tidur.” Sebuah rumah dimadinah terbakar menimpa
penghuninya pada waktu malam. Ketika rasulullas saw dibertahu tentang keadaan mereka,
beliau bersbda : “ sesungguhnya api ini adalah musuh bagimu. Jika kamu tidur, padamkanlah
api.”
Janganlah kamu tidur pada waktu-waktu terlarang bagi kita untuk tidur. Dalam hadits : “
barangsiapa tidur sebelum shalat isa’ terakhir, maka semoga allah tidak menidurkan kedua
matanya.” Barangsiapa tidur sesudah shalat ashar lalu hilang akalnya, maka janganlah
menyalahkan kecuali dirinya. Tidur diwaktu pagi (sesudah shalat subuh) mencengah rizki.
Tidur pada waktu dhuaha menimbulkan kebebalan dan kedunguan.
15
Adab bagun tidur
1. Apabila engkau bangun dari tidur, hendaklah yang pertama kali terlintas di hati dan lisanmu
adalah zikir kepada allah swt. Agar supaya engkau mulai masa jagamu dengan kebaikan
sebagaimanaengkau mengakhirinya pula dengan itu. Dalam hadis : “ syetan mengikat belakang
kepala seseorang dari kamu pada waktu ia tidur dengan tiga ikatan. Ia memukul pada setiap
ikatan seraya berkata, tetaplah di tempatmu, malam masih panjang tidurlah. Jika ia bangun dan
menyebut nama allah swt. Terlepas satu ikatan, jika ia berwuduk terlepaslah satu ikatan, jika
ia shalat terlepaslah seluruh ikatannya. Maka iapun menjadi giat dan baik jiwanya kalau tidak
maka iapun menjadi jahat jiwanya dan malas.”
Berusahalah keras agar engkau bisa bangun sebelum terbit fajar agar bisa shalat subuh di awal
waktunya. Dalam hadis rasululah saw. Ditanya amal apakah yang paling utama?” beliau
menjawab, “shalat di awal waktunya.” Waspadalah supaya jangan bangun terlambat. Menunda
shalat dari waktunya tampa alasan ya benar termasuk dosa-dosa yang besar. Allah swt.
Berfirman : “celakalah orang-orang yang shalat yaitu orang yang lalai dari shalat mereka. ( al-
maun : 4.5 ). Nabi saw. Bersabda : “mereka adalah orang-orang yang menunda shalat dari
waktunya.” Dalam hadis : “seorang laki-laki di ceritakan kepada nabi saw. Dan di katakana :
ia masih tidur hingga waktu pagi tidak mengerjakan shalat. Maka nabi saw. Bersabda : “syetan
kencing di telinganya.” Barangsiapa yang demikian sifatnya maka iapun tidak menerima
kebaikan dan nasihat tidak berpengaruh padanya.
2. Disunnahkan bagimu waktu bangun dari tidur untuk menggunkan siwak/sikat gigi, kemudian
membaca doa-doa ini : “ segala puji bagi allah yang menghidupkan kai sesudah mematikan
kami dan kepaanya kami dibangkitkat.”
“segala puji bagi alla yang membangkitkan aku dalam keadaan selamat dan sehat. Aku bersaksi
bahwa allah menghidupkan orang mati dan dia maha kuasa atas segala sesuatu tiada tuhan
selain allah sendiri tiada sekutu baginya, baginya segala kekuasaan dan baginya segala pujian
dan dia maha kuasa atas segala sesuatu.”
“maha suci allah, segala puji bagi allah, tiada tuhan selain allah dan allah maha besar tiada daya
dan kekuatan melainkan dengan pertolongan allah yang maha tinggi dan maha agung.” Tiada
tuhan selain engkau, maha suci engkau ya allah dan segala puji bagimu, aku mohon ampunan
kepadamu atas dosaku dan aku mohon kepadamu rahmatmu.”
“ya allah tambahkanlah aku ilmu dan jangan sesatkan hatiku sesudah engkau beri petunjuk
kepadaku dan berilah aku rahmat dari sisimu, sesungguhnya engkau maha pemberi.”
Kemudian engkau memandang kelangit dan membaca akhir surat ali-imran : “sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang berakal” hingga akhir surat. Jika engkau tidak hafal doa-doa dan ayat-ayat ini
maka tidaklah mengapa bila engkau membacanya sambil melihat hingga engkau menghafalnya
dengan sering membaca dan mengulanginya.
3. Kemudian pakailah bajumu dan bacalah doa yang lalu mengenai adab berpakaian. Kemudian
pergilah ke kamar kecil sambil mengenakan sandal dan kepala tertutup. Dahulukanlah kakimu
yang kiri pada waktu masuk dan kaki kanan pada waktu keluar.
Jangan lupakan doa-doa yang berasal dari hadits pada waktu itu, dan ketika selesai berwudu’.
Kemudian shalatlah dua rekaat fajar dan niatkan pula sunnah wudhu’. Setelah itu membaca
doa fajar sebagaimana terdapat dalam hadits permulaannya : “ ya allah aku mohon kepadamu
rahmat dari sisimu” kemudian shalatlah subuh berjamaa. Sesudah itu baca wirdul lathif” yang
termasyhur susunan al imam Abdullah al haddad ra beliau mengumpulkannya dari hadits-
hadits sahih (sah/benar). Maka peliharalah bacaab itu, karena besar faedahnya didunia dan
akhirat.
16
Adab istikhoroh dan bermusyawarah
1. Apabila engkau ingin melakukan sesuatu yang tidak engkau ketahui akibatnya, manakah
yang baik, meninggalkan atau melakukannya? Maka termasuk adab adalah bila engkau minta
pilihan dar allah swt, nabi saw bersabda : “ termasuk kebahagiaan anak adam adalah meminta
pilihan kepada allah termasuk kesengsaraan adalah meninggalkan istikhoroh (minta pilihan)
kepada allah swt.”
Disunnahkan bagimu melakukan shalat istikhoroh. Engkau baca dalam rekaat pertama : qul
yaa ayyuhal kafirun, dan dalam rekaat kedua surta al-ikhlas (qul huwallahhu ahad).
Disebutkan dalam hadits : “ adalah rasulullah saw mengajari kami istikhoroh dalam segala
urusan seperti mengajarkan surat dari al-qur’an. Beliau bersabda :” apabila seseorang
dari kamu ingin melakukan suatu urusan, hendaklah ia shalat dua rekaat selain shalat
fardhu.” Kemudian katakanlah : “ ya allahaku mohon pilihan kepadamu dengan pengetahuan
ilmumu dan mohon keputusanmu dengan kekuasaanmu serta mohon kepadamu dari
keutamaanmu yang besar. Sesungguhnya engkau berkuasa sedang aku tidak berkuasa, engkau
maha mengetahui sedang aku tidak mengetahui dan engkau maha mengetahui yang ghaib. Ya
allah jika engkau tahu bahwa urusan ini (sebutkan hajatmu) baik bagiku dalam agamaku
didalam. Jika dalam pengetahuanmu urusan ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku
dan kesudahan urusanku, maka jauhakn dariku dan jauhkan aku darinya dan tetapkanlah
kebaikan bagiku dimanapun ia berada, kemudian jadikan aku ridha dengannya.”
2. Termasuk adab pula bila engkau bermusyawarah tentang sesuatu urusan dengan ibu bapakmu
dan para gurumu serta orang-orang yang bijaksana dan bisa memberi nasihat. Allah telah
menyuruh nabiNya melakukan itu. Allah swt berfirman : “dan bermusyawarahlah dengan
mereka tentang urusan itu.” (ali-imran : 159), padahal beliau seorang berakal sempurna, dan
allah menjamin petunjuk baginya, allah swt berfirman dalam memuji para sahabat ra : “ dan
urusan mereka dimusyawarahkan dalam urusan antara mereka.” (as-syuar’: 38). Dalam hadits
: “tidaklah sia-sia siapa yang melakukan istikhoroh dan tidaklah menyesal barangsiapa yang
bermusyawarah.”
Dalam hadits : “ musyawarah pelindung dari penyesalan dan pengaman dari celaan.”
Penyair berkata :
Bermusyawarahlah dengan selainmu
Jika engkau mengalami kesulitan
Pada suatu hari, walau engkau suka memberi nasihat
Mata itu melihat mana yang dekat dan jauh darinya
Dan tidak melihat dirinya, kecuali dengan cermin.
3. Apabila engkau dinasihatkan untuk melakukan sesuatu, maka lakukanlah sesuai dengan
nasihat itu. Dalam hadits : “ mintalah petunjuk dari orang berakal dan jangan
mendurhakainya agar engkau tidak menyesal.” Apabila seseorang minta petunjuk darimu
maka termasuk amanat adalah bila memberinya oetunjuk yang lebih baik baginya. Dalam
hadits : “ penasihat itu memikul amanat.” Dalam hadits lain : “ sesungguhnya termasuk
hak orang muslim atas orang muslim, jika ia minta nasihat darinya, maka orang itu harus
menasihatinya.”
AL-USTADZ UMAR BARADJA

‫األخ اَلق ِل ْلبانِ ْين‬


ْ
BIMBINGAN
Akhlak
BAGI PUTRA-PUTRA ANDA
jilid 4

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Bimbingan akhlak
bagi putra-putra anda
jilid 4
{terjemah al-akhlaq lil banin}
Penyusun :
Al-ustadz umar bin achmad baradja
Penerbit buku teladan :
YPI : “al-ustadz umar baradja”

Penyalur tunggal
PUSTAKA AMANI
Jakarta

Daftar isi
 Pengantar penerbitan
 Kata pengantar
 Pendahuluan, dari perkataan imam ghazali Ra
1. Rasa malu dan tidak tahu malu
2. Teladan tertingga dalam masalah malu
3. Sifat al-iffah dan al-qanaah serta kebalikannya
4. Bukti nyata bagi yang memberi nasihat
5. Kejujuran dan pengkhianatan
6. Kisah seorang laki-laki jujur
7. Berbuat benar dan berdusta
8. Beberapa kisah dari orang-orang yang berkata benar dan dusta
9. Kesabaran dan kegelisahan hati
10. Akibat orang-orang yang sabar
11. Bersyukur dan menginkari nikmat
12. Teladan tinggi dalam hal kesabaran
13. Sifat menahan diri dan marah
14. Beberapa kisah dari orang-orng yang pandai menahan diri
15. Kemurahan hati dan sifat kikir
16. Kemurahan hati rasulullah saw dan keluarganya
17. Sifat rendah hati dan kesombongan
18. Beberapa kisah dari orang-orang yang merendahkan hati dan yang sombong
19. Ikhlas dan riya’
20. Kesia-siaan orang-orang yang bersikap riya’
21. Dendam dan dengki
22. Berbagai akibat buruk karena dengki
23. Ghibah (membicarakan aib)
24. Bukti-bukti atas bahaya ghibah
25. Mengadu domba dan melapor kepada penguasa
26. Cara para pelaku naminah berbuat kerusakan
27. Penutup mengenai :
- Nasihat-nasihat umum -1-
- Nasihat-nasihat umum -2-

Pengantar penerbitan
Alhamdulillah berkat inayah ilahi rabbi, kami dapat menerbitkan beberapa kitab karya
al-ustadz umar achmad baradja. Diantara :
- Bimbingan akhlak untuk putra anda jilid 1 – 4
- Bimbingan akhlak untuk putrid anda jilid 1 – 3
- Bimbingan fiqih ibadah untuk pemula dan menengah jilid 1 dan 2
Dalam bahasa aslinya (arab) digunakan sebagai bahan pelajaran dipondok-pondok
pesantren dan madrasah-madrasah diniyah se-indonesia dan sejak tahun 1950-an dijadikan
kitab wajib.
Dengan di terjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia, tentunya akan lebih berguna
bagi siswa sekolah umum dan masyarakat luas. Kitab ini juga ssajikan dalam bahasa jawa,
Madura dan sunda. Upaya seperti ini bertujuan untuk berperan serta dalam mendidik generasi
muda agar berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Demi kesempurnaan kitab ini pada cetakan mendatanng, kami harapkan saran yang
membangun dari para pendidik dan cendekiawan.

Ypi . al-ustadz umar barajda

Surabaya , rabiul awal 1414 H


Agustus 1993 M
Kata pengantar
Segala puji bagi allah yang menjadi akhlak yang baik sebagai penyebab kebahagiaan
dan kenikmatan serta menyeru manusia agar melakukannya. Disamping itu, menjadi akhlak
yang buruk sebagai penyebab kebinasaan dan kesengsaraan serta melarang manusia
melakukannya. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan atas nabi yang paling utama
sayyidina Muhammad dan keluarga serta sahabatnya yang berbakti dan bertaqwa.
Selanjutnya inilah jilid keempat yang terakhir dari kitab al-akhlak li al banin
(bimbingan akhlak bagi putra-putra anda), yang kami selesaikan atas taufik dari allah ta’ala
dan dialah sebaik-baik penolong.
Selain itu mohon kepada allah swt agar memberi manfaat terhadap kitab ini kepada
para remaja dan menjadikan sebagai pembimbing bagi mereka menuju budi pekerti yang mulia,
di samping memberi manfaat kepada mereka dengan jilid-jilid sebelumnya, dimana mereka
mempelajari adab-adab yang baik.
Sesungguhnya hanya kepada allah swt yang memberi hidayah kepadanya kita kembali
dialah yang patut mengabulkan doa.

Surabaya, ramadhan 1385 H

Al-ustadz umar bin ahmad baradja

Pendahuluan
Dari perkataan imam al-ghazali ra
1. Akhlak ibarat jiwa manusia yang kokoh, dari mana timbulnya berbagai perbuatan dengan
mudah tanpa menggunakan pikiran dan perencanaan. Bilamana perbuatan-perbuatan yang
timbul dari jiwa itu baik, maka keadaannya disebut “akhlak yang baik” jika yang ditimbulkan
kebalikan dari itu maka keadaannya disebut “akhlak yang buruk”. Apabila keadaan itu tidak
mantap didalam jiwa, maka ia tidak disebut akhlak.
2. Akhlak yang dapat di hasilkan dengan latihan dan perjuangan pada awal, hingga akhirnya
menjadi watak. Misalnya seseorang ingin mempunyai tulisan indah maka pertama kali dia
harus memaksakan diri untuk meniru tulisan-tulisan yang indah hingga tulisan itu menjadi
wataknya. Ini tidaklah aneh pada manusia yang diberi oleh allah akal dan pengertian. Bahkan,
tidak aneh pula pada wehan buas, karena ia bisa di ubah akhlaknya dengan latihan hingga
menjadi jinak. Tidaklah anda lihat, kalau anjing bisa diajar untuk menjadi berburu dan menjaga
?.
3. Akan tetapi pendidikan akhlak yang berat bagi murid pada mulanya, kemudian dia dapat
menikmati pada akhirnya, misalnya bayi yang disapih dari payudara ibunya pada mulanya ia
menagis keras dan kurus tubuhya serta pucat warna kulitnya. Dia semakin tidak menyukai
makanan yang diberikan kepadanya sebagai pengganti air susu. Akan tetapi, apabila ia
langsung di berhentikan dari minum air susu hari demi hari, lalu semakin payah dalam
bersabar dan diliputi rasa lapar maka iapun terpaksa makan makanan, kemudian menjadi
kebiasaan (watak). Seandainya di suruh kembali minum air susu ibu, dia tidak akan mau,
selanjutnya diapun manjauhi payudara dan tidak menyukai air susu ibu, namun terbiasa dangan
makanan penggantinya. Begitu pula binatang, pada mulanya ia tidak menyukai pelana, kekang
besi dan tiak mau dinaiki. Akan tetapi ia dipaksa melakukan itu dengan rantai dan tali. Iapun
menjadi jinak, sehingga apabila dibiarkan ditempatnya, iapun berdiri tanpa diikat maupun
rantai. Untuk menunjukkan bahwa akhlak itu dapat diubah, tersebutlah dalam hadits :
“sesungguhnya ilmudidapat dengan belajar dan kebajikan didapat dengan sering berbuat
bijaksana. Barang siapa mencari kebaikan, iapun diberi kebaikan itu. Dan barang siapa
menghindari kejahatan, iapun dilindungi dari kejahatan itu.” Imam al-bushiri rahimahullah
berkata :
Nafsu itu seperti bayi, jika kamu biarkan,
Ia tetap suka menyusu, dan jika kamu lepas,
Iapun berhenti.
Orang yang dapat mengendalikan nafsu
Dari pembangkangannya, seperti kuda liar
Yang di kendalikan dengan besi di mulutnya.
4. Induk akhlak yang baik adalah empat keutamaan : kebijakan, keadilan, keberanian dan
keluhuran budi. Hikmah adalah suatu kebenaran dengan ilmu dan amal dan ia adalah sumber
akhlak yang baik. Alah swt berfirman : “dan barangsiapa yang diberikan al-hikmah, maka
iapun telah diberi kebaikan yang banyak.” (qs. Al-baqarah : 269). Ketika ibnu abbas ra
meriwayatkan firman allah ra pada surat luqman, ayat 12 yaitu : “dan sesungguhnya telah kami
berikan al-hikmah kepada luqman.” Dia berkata : “ al-hikmah ialah akal, pengertian dan
kecerdasan selain kenabiaan.” Keadilan ialah keadaan jiwa dan kekuatan untuk mengendalikan
kemarahan dan syahwat serta mengarahkannya secara bijaksana. Keberanian ialah tunduknya
kekuatan amarah pada akal dalam betindak dan berhenti. Keluhuran budi ialah terdidik
kekuatan syahwat dengan pendidikan akal dan syara’ (syariat atau perintah agama)
5. Akhlak yang tepuji ialah pertengahan dari kewajaran antara berlebih-lebihan dan kekurangan.
Sebagaimana allah ta’ala berfirman dalam memuji rasul saw dan para sahabatnya :
“Muhammad itu adalah utusan allah dan orang yang bersamanya adalah keras terhadap orang-
orang kafir, tetapi berkasih sayang sesame mereka.” (qs.al-fath: 29). Dan allah swt berfirman
dalam memuji hamba-hamba-Nya yang shalih : “dan orang-orang yang apabila membelanjakan
(harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan) itu di
tengah-tengah antara yang demikian.” (qs.al-furqaan : 67). Dalam hadits disebutkan : “sebaik-
baik perkara adalah yang pertengahan.” Penyair berkata :
Suka berlebih-lebihan itu salah,
Sebaik-baik perkara adalah yang
Pertengahan.
Keberanian adalah sikap yang terpuji antara keras hati (berani) dan pengecut.
Kedermawanan adalah antara pemborosan dan kikir. Rendah hati adalah antara kehinaan dan
kesombongan. Rasa malu adalah antara kelemahan dan kekerasan . keramahan antara
keberandalan dan kekakuan. Keluhuran budi adalah antara keserakahan dan kebekuan, dan
akhlak-akhlak lainnya.
6. Akhlak terpuji adalah penyebab kebahagiaan didunia dan akhirat. Ia mengakatpemiliknya ke
wilayah malaikat yang muqarrabin (yang dekat dengan allah). Sedangkan akhlak yang buruk
adalah racun pembunuhan dan perbuatan buruk yang menjauhkan diri rahmat tuhan sekalian
alam. Ia menjerumuskan pemiliknya ke jurang setan yang terusir. Akhlak yang buruk adalah
penyakit hati dan jiwa. Di samping itu, ia adalah penyakit yang menghilangkan kehidupan yang
abadi. Bandingkan ia dengan penyakit yang hanya menghilangkan kehidupan jasad. Apalagi
para dokter sangat memparhatikan pengobatan badan demi memelihara kehidupan yang fana,
maka perhatian untuk mengobati penyakit hati yang lebih utama, karena ia melindungi
kehidupan yang abadi. Pengobatan macam ini wajib dipelajari oleh setiap orang yang beakal
dan merupakan cara pengobatan para nabi. Shalawat dan salam semoga atas mereka. Allah swt
telah mengutus mereka untuk mengajari umat, bagaimana menyucikan hati mereka dari akhlak
tercela dan menghiasi jiwanya dangan akhlak yang mulia.
7. Maka ambillah buku ini, lalu bacalah dengan penuh perhatian dan renungkan. Paksalah diri
anda untuk mengamalkan isinya. Setelah itu, lanjutkanlah dengan buku-buku besar, sehingga
anda dapat memahami hakikat akhlak dan menjadi orang terdidik dan bahagia didunia dan
agama dan allah-Lah maha pemberi taufiq.

Anda mungkin juga menyukai