Anda di halaman 1dari 20

P-ISSN 2598-0637

Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab


E-ISSN 2621-5632

PENGEMBANGAN KITAB MATAN AL-JURUMIYAH DENGAN


PENDEKATAN INDUKTIF UNTUK SISWI MADRASAH
DINIYAH NURUL ULUM

Isnainiyah
Universitas Negeri Malang
isnainiyah35@gmail.com

ABSTRAK: Kitab “Matan Al-jurumiyah” adalah kitab nahwu yang sering


dipelajari dikalangan pesantren, termasuk Nurul Ulum. Dalam tulisan ini, penulis
akan mengembangkan kitab matan al-jurumiyah dengan pendekatan induktif untuk
siswi madrsah diniyah nurul ulum. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1)
mengembangkan sebuah kitab bernama “Matan Al-jurrumiyah” dengan pendekatan
induktif, (2) mengetahui bagaimana kelayakan produk pengembangan kitab “Matan
Al-Jurumiyah “dengan pendekatan induktif untuk siswi Madrasah Diniyah Nurul
Ulum, dan (3) mengetahui bagaimana efektifitas produk pengembangan Kitab
“Matan Al-Jurumiyah “dengan pendekatan induktif untuk siswi Madrasah Diniyah
Nurul Ulum. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengacu pada model model R&D menurut Borg and Gall. Subjek uji coba produk
dlm penelitin ini adalah siswi Madrasah Diniyah Nurul Ulum adalah siswi kelas 1
Madrasah Diniyah Nurul Ulum. Jenis data dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif. Sumber data yang diperoleh peneliti adalah (1) ahli media, (2) ahli materi
Nahwu (3) guru pengajar Nahwu di Madrasah Diniyah Nurul Ulum dan (4) siswi
kelas 1 Madrasah Diniyah. Hasil penelitian ini adalah: (1) kitab matan al-jurumiyah
dengan pendekatan induktif yang berjudul “Pembelajaran Kitab matan al-jurumiyah
dengan Pendekatan Induktif” terdiri dari 14 bab dan setiap bab dipaparkan materi
yang dimulai dari paparan contoh, penjelasan dan kesimpulan kaidah,(2) kelayakan
produk kitab matan al-jurumiyah dengan pendekatan induktif ini mendapatkan nilai
rata-rata 88,85% dari ahli media, ahli materi, guru, dan siswi. (3) Penggunaan buku
hasil pengembangan kitab matan al-jurumiyah dengan pendekatan induktif
dinyatakan efektif dengan tingkat kepercayaan 99,9%, karena hasil thitung > t tabel
(

KATA KUNCI: Pengembangan kitab Matan Al-jurumiyah, Pendekatan Induktif,


dan Madrasah Diniyah Nurul Ulum.

Pondok pesantren Nurul Ulum adalah salah satu pondok pesantren di Kota
Malang. Pondok Nurul Ulum terdiri dari 3 madrasah, yaitu Madrasah Diniyah,
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah aliyah. Madrasah Diniyah Nurul Ulum adalah
sebuah lembaga pendidikan berbasis salafi. Pendidikan yang berbasis salafi
menggunakan kitab kuning sebagai bahan ajarnya. Menurut Adib (2012:27) kitab

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


1
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

kuning menjadi rujukan utama dalam proses pengajaran di pondok- pondok pesantren
salaf. Kitab-kitab tersebut berisi tentang berbagai materi keislaman dalam berbagai
disiplin ilmu, mulai dari tasawuf, fiqih, bahasa arab, akhlak, dan sebagainya.
Ilmu nahwu menjadi salah satu mata pelajaran penting yang diajarkan di
Madrasah Diniyah Nurul Ulum. Ilmu nahwu ini di ajarkan mulai dari kelas satu
sampai kelas enam diniyah. Ilmu Nahwu merupakan kaidah-kaidah bahasa yang lahir
setelah adanya bahasa. Kaidah kaidah ini lahir karena adanya kesalahan-kesalahan
dalam penggunaan bahasa. Oleh sebab itu, sesungguhnya ilmu nahwu itu dipelajari
agar pengguna bahasa mampu menyampaikan ungkapan bahasa dan mampu
memahaminya dengan baik dan benar dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk
ucapan (mustafa, 2012:71).
Bahan Ajar yang digunakan dalam pembelajaran nahwu di Madrasah Diniyah
Nurul Ulum banyak sekali, diantaranya adalah kitab nadhom al-imriti, Kitab Nahwu
Wadhih, kitab Matan Aljurumiyah, dan lain sebagainya. Kitab “Matan Al-
jurrumiyah” merupakan kitab dasar yang digunakan dalam pembelajaran nahwu,
karangan ahli bahasa dari Maroko yang bernama Abu Abdillah Sidi Muhammad bin
Daud Ash-Shanhaji alias Ibnu Ajurrum (w.1324 M) Rohimahulloh. Kitab ini adalah
salah satu kitab yang biasa dipakai oleh kalangan pesantren untuk pembelajaran
dasar-dasar ilmu nahwu bagi pemula khususnya di Madrasah Islamiyah Diniyah
Nurul Ulum.
Kitab “Matan Al-jurrumiyah” merupakan kitab dasar dalam ilmu nahwu.
Kitab ini salah satu matan yang biasa dipakai oleh kalangan pesantren untuk
pembelajaran dasar-dasar ilmu nahwu bagi pemula, dalam mengawali pembelajaran
ilmu alat lebih lanjut. Kitab “Matan Al-jurrumiyah” yang dipelajari di Madrasah
Islamiyah Diniyah Nurul Ulum hanya berisi bahasa kitab, sehingga dalam setiap
pembelajaran, siswi Madrasah Diniyah Nurul Ulum dituntut paham dan mampu
menghapal tiap kaidah-kaidahnya, agar memudahkan pemahaman materi selanjutnya.
Pada kenyataannya siswi Madrasah Diniyah Nurul Ulum hanya bisa menghafal

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


2
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

bahasa kitabnya, dan sedikit dari mereka yang memahami materi yang terkandung
dalam bahasa kitab tersebut.
Metode Nahwu di Madrasah Diniyah Nurul ulum menggunakan metode terjemah
jenggotan dengan menggunakan bahasa Jawa, guru (ustadz/ustadzah) memegang
buku atau kitab kemudian mengartikan kata demi kata, kalimat demi kalimat ke
dalam bahasa Ibu (bahasa jawa), sedangkan santri mencatat arti dari setiap kata,
kalimat yang diterjemahkan oleh guru persis dibawah kalimat Arab yang diartikan
tersebut dalam bentuk “jenggot” yaitu terjemahan yang ditulis di bawah huruf Arab
menjurus ke bawah seperti jenggot.

Metode yang digunakan di Madrasah Diniyah Nurul ulum memiliki kelemahan


diantaranya adalah siswi yang mempelajari nahwu khususnya yang belajar
menggunakan kitab Matan Aljurumiyah, mereka pasif dalam pembelajaran. Mereka
hanya mendengarkan guru yang menerangkan, dan seringkali ketika selesai
pembelajaran mereka lupa terhadap kaidah apa yang telah diterangkan guru.

Berdasarkan pemaparan di atas peneliti ingin ingin memberikan kontribusi


untuk memudahkan para santri dalam memahami pelajaran ilmu Nahwu yang
menggunakan kitab “Matan Al-jurrumiyah” . Karena selama ini pengajaran kitab
“Matan Al-jurrumiyah” dirasa sulit dipahami tanpa adanya pengajar. Terlebih
apabila para siswi Madrasah Diniyah Nurul Ulum mempelajari ilmu Nahwu dalam
bentuk bahasa kitab seringkali membuat mereka kesulitan mengaplikasikan kaidah
gramatika bahasa Arab, baik dalam teks maupun penerapannya dalam berkomunikasi.

Hal inilah yang mendasari peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian


tentang “Pengembangan Kitab Matan Al-Jurumiyah dengan Pendekatan Induktif
Untuk Siswi Madrasah Diniyah Nurul Ulum”. Peneliti memilih bentuk induktif
dalam pengajaran Nahwu, karena selama ini pembelajaran Nahwu kitab Matan Al-
Jurumiyah di Madarasah Diniyyah Nurul Ulum masih menggunakan bentuk
deduktif, yang mana para pengajar menjelaskan bahasa kitab kemudian memberikan
contoh kepada santri. Para siswi Nurul Ulum cenderung pasif dalam mempelajari
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
3
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

Nahwu. Oleh karena itu, peneliti tidak menginginkan para siswi Nurul Ulum pasif,
karena hanya mendengarkan pengajar saat menyampaikan materi Nahwu. Dengan
menggunakan metode induktif nantinya diharap para santri lebih aktif.

Sebagaimana permasalahan yang telah diungkapkan, maka tujuan yang ingin


dicapai dalam karya tulis ini yaitu sebagai berikut: (1) mengembangkan sebuah kitab
bernama “Matan Al-jurrumiyah” dengan pendekatan induktif, (2) mengetahui
bagaimana kelayakan produk pengembangan kitab “Matan Al-Jurumiyah “dengan
pendekatan induktif untuk siswi Madrasah Diniyah Nurul Ulum, dan (3) mengetahui
bagaimana efektifitas produk pengembangan Kitab “Matan Al-Jurumiyah “dengan
pendekatan induktif untuk siswi Madrasah Diniyah Nurul Ulum.

Belajar dan Pembelajaran Nahwu


Menurut Rosyidi (2009:15) belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Belajar juga bisa didefinisikan sebagai “menunjukkan atau membantu
seseorang mempelajari cara melakukan sesuatu, memberi instruksi, memandu dalam
pengkajian sesuatu, menyiapkan pengetahuan, menjadikan tahu atau paham” .
Sedangkan Hintzman (dalam Rosyidi:17) berpendapat bahwa belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme,manusia, atau hewan, disebabkan oleh
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

Smith dan Ragan mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan aktivitas


penyampaian informasi dalam siswa mencapai tujuan, khususnya siswa dalam
belajar. Dalam kegiatan belajar ini, guru dapa membimbing, membantu dan
mengarahkan siswa agar memiliki pengetahuan dan pemahaman berupa pengalaman
belajar, atau suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi siswa
(Rusmono 2012: 6-7).
Nahwu menurut bahasa berarti tujuan, contoh, ukuran, bagian dan sebagainya.
Sedangkan menurut Al-ghuyalaini (2009) adalah ilmu tentang kaidah kaidah yang

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


4
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

dengannya diketahui keadaan kata bahasa Arab dari segi i’rab dan mabninya. Artinya
dari segi keadaan susunannya kita bisa mengetahui akhir kata tersebut dalam keadaan
rafa, nashab, jar, jazem, ketika berada dalam suatu kalimat.
Khusairi (2009) berpendapat bahwa ilmu Nahwu adalah ilmu yang untuk
mengetahui status kata dalam bahasa arab dalam segi I’rabnya (perubahan akhir
kalimat disebabkan oleh amil yang masuk baik secara lafadh maupun dikira-kirakan)
maupun mabninya (tetapnya akhir kalimat) dilihat dari segi susunannya. Baik itu
dalam keadaan rafa’, nasab, jar, atau jazm.

Menurut al- Sayyid Ahmad Dahlan, nahwu adalah ilmu tentang kaidah- kaidah
untuk mengetahui hukum kata bahasa Arab ketika tersusun dalam kalimat dari segi
i’rab dan mabninya, termasuk didalamnya sebab- sebab pembatalan hukum dan
penghapusan kata ganti (Dahlan:2012).
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar Ilmu Nahwu
adalah suatu proses atau pengalaman untuk mendapat pengetahuan tentang kaidah-
kaidah dalam bahasa arab untuk mengetahui hukum kata bahasa Arab. Sedangkan
Pembelajran nahwu adalah proses interaksi antara peserta didik dan guru dalam
proses belajar pengetahuan tentang kaidah- kaidah bahasa arab dengan tujuan
memudahkan peserta didik memahami bahasa Arab beserta ruang lingkupnya.
Kitab “Matan Al-Jurumiyah” sebagai bahan ajar Nahwu
Bahan ajar dapat dimaknai sebagai bentuk bahas yang digunakan oleh
guru/instruktur dalam pembelajarn di kelas. Bentuk bahan ajar dapat berupa bahan
cetak (misalnya hand out, , lembar kerja, audio visual, buku ajar atau buku teks,
modul, dan lain-lain. Audio Visual misalnya video, film, dan VCD. Audio misalnya
radio, kaset, CD audio visual misalnya foto, gaambar, maket. Contoh dari bahan Ajar
multimedia adalah CD interaktif, beraneka jenis program software pembelajaran,
internet dan yang sejenisnya, (Ainin, 2013:95).
Adapun menurut Majid dalam Nisa’ & Ni’mah (2017:51) pengembangan bahan
ajar adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


5
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses
kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi siswa.
Bahan Ajar yang digunakan dalam pembelajaran nahwu banyak sekali,
diantaranya adalah kitab nadhom al-imriti, Kitab Nahwu Wadhih, kitab Matan
Aljurumiyah, dan lain sebagainya. Matan Al-Jurumiyah adalah sebuah kitab yang
membahas tentang tata bahasa arab. Kitab ini disusun pada abad ke-7 Hijriyah atau
13 Masehi oleh ahli bahasa dari Maroko yang bernama Abu Abdillah Sidi
Muhammad bin Daud Ash-Shanhaji alias Ibnu Ajrum (w. 1324 M). Kitab Matan al-
Ajurrumiyyah merupakan buku tentang ilmu nahwu (gramatika Bahasa Arab) yang
sangat terkenal di kalangan pesantren tradisional. Kitab ini merupakan kitab standar
yang merupakan dasar dari pelajaran bahasa Arab. Dalam praktiknya di dunia
pesantren, kitab tersebut sering disebut dengan nama Jurrumiyyah. Penamaan tersebut
tidak persis sama dengan nama asli kitab tersebut, karena judul lengkap kitab tersebut
adalah al-Muqaddimah al-Ajurrumiyyah fi Mabadi’ Ilm al-Arabiyyah.
Matan Al-Jurumiyah merupakan salah satu kitab kuning. Kitab kuning
merupakan kitab klasik yang mana kitab tersebut pada umumnya tercetak dalam
lembaran- lembaran yang dikemas dalam bentuk buku akan tetapi tidak dijilid dan
umumnya menggunakan kertas berwarna kuning. Menurut Adib (2012:27) kitab
kuning menjadi rujukan utama dalam proses pengajaran di pondok- pondok pesantren
salaf. Kitab-kitab tersebut berisi tentang berbagai materi keislaman dalam berbagai
disiplin ilmu, mulai dari tasawuf, fiqih, bahasa arab, akhlak, dan sebagainya.
Kitab Matan Aljurumiyah merupakan bagian dari kitab kuning yang dikaji di
pondok pesantren didalamnya membahas tentang ilmu gramatika/tata bahasa Arab.
Pengajian kitab kuning di pondok pesantren pada umumnya dilaksanakan dalam
bentuk sorogan, wetonan dan bandongan. Untuk pengajian dalam bentuk sorogan,
wetonan dan bandongan biasanya disebut sebagai kurikulum sistem ma’hady artinya
jenis kitab, alokasi waktu pembelajaran dan kalender akademik sepenuhnya terserah
sang Kiyai. Adapun pengajian yang dikemas dalam bentuk klasikal atau

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


6
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

sistem madrasy secara umum sama dengan model-model klasikal lainnya. Kitab-kitab
yang dikaji biasanya sudah ringkasan/ikhtishar dari kitab-kitab kuning yang ada.
Adapun kelemahan dari pembelajaran Matan Al-Jurumiyah adalah santri hanya
hafal bahasa kitabnya dan sedikit yang memahami kaidahnya. santri juga sedikit
yang dapat menerapkan kaidah-kaidah tersebut dalam praktik berbahasa Arab. Hal ini
dapat dikarenakan oleh model pengajaran kitab Matan Jurumiyah dengan pendekatan
deduktif, sehingga dibutuhkan inovasi dalam pembelajaran kitab santri ini agar santri
dapat menerapkan kaidah-kaidah yang telah dipelajari.

Pembelajaran Nahwu Di Madrasah Diniyah Nurul Ulum


Pondok Nurul Ulum terdiri dari 3 madrasah, yaitu Madrasah Diniyah, Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah aliyah. Madrasah Diniyah Nurul Ulum adalah sebuah
lembaga pendidikan berbasis salafi. Kitab- kitab salafi banyak diajarkan di lembaga
pendidikan tersebut, diantaranya kitab “Matan Al-jurrumiyah” yang mengajarkan
ilmu nahwu.
Pada tahun ini, madrasah diniyah terdiri 6 kelas berjenjang yakni kelas 1 sampai
6. Seluruh santri yang berada di pondok pesantren wajib mengikuti madin dan tidak
boleh hanya mengikuti sekolah formal saja. Dewan guru madrasah Diniyah terdiri
dari lulusan pondok-pondok pesantren salaf seperti Pondok Pesantren Abuya Sayyid
Maliki Makkah, Pondok Pesantren Habib Umar al Hafidz Yaman, PP. Sidogiri
Pasuruan, PIQ Singosari, PP. Salafiyah Bangil, PPAI Ketapang dan dari para lulusan
PP. Nurul Ulum sendiri. Sehingga para lulusannya insya Allah dapat menghadapi dan
bertahan atas segala perubahan dan permasalahn yang ada di dunia
ini(Anonim,2015).
Kebanyakan pesantren terutama pesantren salaf, cara atau metode yang
digunakan untuk pembelajaran Nahwu adalah dengan menggunakan metode

terjemah dan deduktif. Pembelajaran nahwu di Madrasah Diniyah Nurul Ulum juga
menggunakan metode terjemah dan deduktif.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


7
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

Metode Nahwu di Madrasah Diniyah Nurul ulum menggunakan metode


terjemah jenggotan dengan menggunakan bahasa Jawa, guru (ustadz/ustadzah)
memegang buku atau kitab kemudian mengartikan kata demi kata, kalimat demi
kalimat ke dalam bahasa Ibu (bahasa jawa), sedangkan santri mencatat arti dari setiap
kata, kalimat yang diterjemahkan oleh guru persis dibawah kalimat Arab yang
diartikan tersebut dalam bentuk “jenggot” yaitu terjemahan yang ditulis di bawah
huruf Arab menjurus ke bawah seperti jenggot.

Kitab- kitab nahwu yang diajarkan di Madrasah Diniyah Nurul ulum diantaranya
kitab “Matan Al-jurrumiyah”. Kitab ini menjadi kitab dasar ilmu nahwu yang sering
kali diajarkan di madrasah tersebut. Kelebihan dari kitab ini dibandingkan kitab lain
adalah materinya yang dasar bagus untuk diajarkan kepada pemula pembelajar
nahwu. Namun pada saat ini masih belum ada kitab Matan Al-jurrumiyah yang
berbentuk induktif. Padahal pembelajaran tata bahasa dalam bentuk induktif dapat
membantu para santri dalam menerapkan kaidah-kaidah yang telah dipelajari dalam
semua aspek kemahiran berbahasa yaitu istima’, kalam, qira’ah dan kitabah. Oleh
karena itu, perlu adanya inovasi dalam pembelajaran Nahwu, khususnya di Madrasah
Diniyah Nurul Ulum dengan mengembangkan kitab Matan Al-jurrumiyah untuk
memudahkan pembelajaran kitab kuning dan aktif berbahasa Arab.

Model Pembelajaran Nahwu


Ada dua model pembelajaran Nahwu yang sudah dikenal di Indonesia yaitu
model pembelajaran deduktif (qiyasiy) dan induktif (istiqrai). Menurut Effendy
(2009: 106) Pengenalan kaidah dapat dilakukan dengan cara deduktif atau induktif.
Ada dua hal, sekurang-kurangnya, yang perlu dicatat berkaitan dengan pengenalan
kaidah ini. Pertama, bahwa yang paling penting dituntut dari siswa bukanlah
kemampuan menghafal kaidah di luar kepala, melainkan kemampuan memahami dan
memfungsikannnya dalam praktik berbahasa. Kedua, tidak semua topik dalam Nahwu
harus diajarkan.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


8
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

1. Model Deduktif

Model deduktif atau qiyasiy adalah model pembelajaran nahwu yang


menyajikan kaidah-kaidah dulu kemudian contoh-contoh. Menurut Sehri (2014:51).
Metode ini terkadang disebut metode kaidah lalu contoh, adalah metode tertua
diterapkan dalam pengajaran ilmu nahwu. Walaupun metode ini adalah yang tertua,
namun hingga sekarang masih banyak dipakai di berbagai yayasan pendidikan baik di
Arab maupun di Indonesia, khususnya pesantren.

Menurut majid (2013:196), Terkait metode pembelajaran yang sering


digunakan untuk pembelajaran deduktif adalah metode ceramah. Karena
pembelajaran deduktif merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru.
Metode ceramah sangat identik dengan peran guru dan proses berlangsungnya
pembelajaran. Sehingga timbul persepsi, guru biasanya belum merasa puas jika dalam
proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan
siswa, mereka akan belajar jika ada guru yang memberikan materi pelajaran dengan
ceramah. Metode ceramah juga masih sering diterapkan dimata pelajaran yang
bersifat penjelesan konsep, termasuk didalamnya nahwu yang memang banyak
penjelasan konsep dan kaidah btentang bahasa Arab. Menurut Majid (2013) terdapat
langkah-langkah menggunakan metode ceramah yaitu tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan yang meliputi didalamnya langkah pembukaan, langkah penyajian serta
langkah mengakhiri atau menutup ceramah.

2. Model Induktif

Pendekatan induktif merupakan pendekatan yang menganut asas dari khusus


ke umum, karena didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan tentang gramatika
harus diperoleh melalui paparan contoh yang menghadirkan konstruksi tertentu.
Maka siswa memperoleh kaidah bahasa dari input yang diberikan dengan mengenali
pola-pola. pendekatan induktif bersifat implisit, dari segi penyajian kaidah. Atau
dapat juga dikatakan, pendekatan induktif dalam pembelajaran gramatika bertumpu

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


9
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

pada contoh Dalam kaitan dengan pembelajaran di kelas, pendekatan induktif sesuai
dengan model nazhariyatul- wahdah atau all-in-one system, yaitu pembelajaran
gramatika yang berlangsung dalam bentuk tadribat sebagai latihan di kelas, dan
tamrinat sebagai latihan di rumah (Setyawan:Tanpa Tahun).
Menurut Effendy (2009,107) kelebihan cara induktif adalah siswa dapat berperan
aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, yakni dalam menyimpulkan
kaidah-kaidah dan menerapkannya dalam kalimat yang mereka susun. Karena
penyimpulan ini dilakukan setelah siswa mendapat latihan yang cukup, maka
pengetahuan tentang kaidah itu benar-benar berfungsi sebagai penunjang
keterampilan berbahasa.

Menurut Ma’sum (2010:127), Metode Induktif dianggap baik karena mendorong


siswa untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, terutama
berlatih dalam berpikir logis. Metode ini juga mudah diaplikasikan dan lebih alami,
bahka Majma’ al-lughah Al-arabiyah mesir juga merekomendasikan untuk menyusun
materi ajar qowaid berdasarkanmetode ini, agar materi ajar qowaid bisa
disederhanakan dan dibelajarkan secara praktis.

Para pendukung metode ini berpendapat bahwa dengan metode ini pelajar akan
bersikap aktif, sedangkan guru hanya sebagai pengarah dan pemandu. Jadi, para
pelajarlah yang aktif mencari untuk mendapatkan rumusan kaidah yang diinginkan
setelah mendiskusikan dan menghubungkan serta membanding-bandingkan contoh-
contoh yang ada; para pelajar pulalah yang memecahkan masalah. Tegasnya, para
pelajar disibukkan dengan kegiatan diskusi sehingga tidak ada kesempatan untuk
diam atau mengabaikan pelajaran, Sehri (2014:51).

METODE
Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian dan pengembangan ( Research and Development) atau disingkat R&D.
Penelitian dan Pengembangan ( Research and Development) adalah suatu proses atau
langkah-langkah untuk pengembangan suatu produk baru atau menyempurnakan
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
10
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

produk baru yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (sugiyono,2008).


Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada
model pengembangan R&D menurut (Borg and Gall,1989) dalam Ainin (2013:83).
Rancangan pengembangan model R&D menurut Borg and Gall mempunyai
langkah-langkah sebagai berikut : (1) analisis kebutuhan, (2) kajian pustaka, (3)
observasi dan wawancara, (4) memilih materi, (5) pengembangan produk, (6) uji ahli,
(7) revisi hasil uji coba, (8) uji coba produk, (9) penyempurnaan produk akhir
(sugiyono,2008).
Berikut prosedur pengembangan : (1) Analisis Kebutuhan, peneliti melakukan
studi pustaka dan studi lapangan, (2) memilih materi. Dalam memilih materi
pengembangan ini, peneliti memilih bab kalam dan badal yang ada dalam kitab
Matan Al-Jurumiyah sebagai materi. Bab yang dipilih ini sesuai dengan kurikulum
Madrasah Diniyah Nurul Ulum, (3) mengembangkan produk kitab “Matan Al-
Jurumiyah” dengan Pendekatan Induktif yang terdiri dari 2 proses; yaitu menentukan
rancangan komponen buku yang terdiri dari sampul depan buku, sampul dalam, kata
pengantar, daftar isi, daftar rujukan, dan sampul, (4) Langkah ini ditujukan untk
mengetahui apakah produk kitab “Matan Al-Jurumiyah” dengan Pendekatan Induktif
layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran serta apakah media yang dibuat layak
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Uji Ahli ini ini terdiri satu
orang ahli media dan satu orang ahli materi Nahwu, (5) revisi produk, Setelah hasil
produk diuji oleh ahli media dan ahli materi, maka akan dapat diketahui
kelamahannya. Kelemahannya tersebut dicoba dikurangi dengan cara diperbaiki, (6)
uji lapangan, di Madrasah Diniyah Nurul Ulum yang dilakukan 3 kali pertemuan
pada 6 kelas, setiap satu kelas diambil 3/4 siswa, jadi keseluruhan bejumlah 19 siswa
sesuai dengan sampel yang diambil, dan (7) Pembuatan Produk ini dilakukan apabila
produk yang telah diuji cobakan dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi. Hasil
dari produk ini berupa buku yang berbentuk standard, yang didalamnya terdapat
bahasa kitab, penjelasan, contoh-contoh dan latihan soal. Produk yang dihasilkan
berdasarkan tinjauan ahli materi, ahli media, dan hasil uji coba lapangan sesuai

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


11
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

dengan materi nahwu siswi Madrasah Diniyah Nurul Ulum sehingga siap, layak dan
efektif digunakan dalam proses belajar mengajar.

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
(1) angket, (2) pedoman wawancara, dan (3) soal tes, (4) kamera. Sedangkan tekhnik
pengumpulan datanya adalah (1) pemberian angket, (2) wawancara, dan (3)
pemberian tes, (4) dokumentasi
Analisis data kelayakan produk untuk mengelola data tanggapan ahli media, ahli
materi dan audiens adalah menggunakan rumus:

P = ∑X x 100
∑xi
Keterangan :
P : Prosentase kelayakan
∑X : Jumlah total skor jawaban evaluator atau responden
∑xi : Jumlah total skor jawaban tertinggi
100 : Bilangan Konstan
Kriteria Validasi yang digunakan dalam validasi pengembangan ini disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan yang diadopsi dari Arikunto (1993:210)
Presentase (%) Kriteria Validasi
76-100 Valid
56-75 Cukup valid
40-55 Kurang Valid (revisi)
0-39 Tidak Valid (revisi)

Analisis data keefekifitasan Produk Pengembangan Kitab Matan Aljurumiyah


dengan pendekatan induktif diperoleh dari hasil test yang dierikan oleh pengembang
tentang materi nahwu, selanjutnya peneliti melakukan penskoran berdasarkan pre tes

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


12
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

dan post tes. Menurut Arikunto dalam ainin (2010 :84) untuk menganalisis data hasil
eksperimen yang menggunakan pre-test dan post test design maka menggunakan
rumus :
Md

t=  X 2d

N N 1

Keterangan:

Md : Mean dari perbedaan pre-test dengan post test

Xd : Deviasi masing-masing subjek (d-Md)

HASIL
Produk
Produk pengembangan ini berisi (1) Cover (sampul depan) disajikan dengan
penampilan identitas buku, yaitu: judul buku, ilustrasi gambar, dan nama penulis. (2)
Sampul dalam yang berisi nama penulis, dan judul buku. Pada tampilan sampul
dalam ini juga terdapat ada ilustrasi gambar, (3) Kata pengantar berisi rasa syukur
penulis yang dipanjatkan kepada Allah SWT, dan penjelasan isi buku “Pembelajaran
Kitab matan al-jurumiyah Dengan Pendekatan Induktif”, (4) Pedoman transliterasi ini
berisi pedoman cara membaca bacaan yang mengalami proses alih bahasa dari bahasa
arab ke bahasa latin, (5) Daftar isi ini berisi bagian-bagian buku dan halaman bagian
tersebut tertulis. buku tersebut ditulis dengan 14 bab, (6) Daftar tabel ini berisi tabel-tabel
dalam buku dan halaman tabel tersebut tertulis, (7) Pada kitab matan al-
jurumiyah,terdapat 26 bab. Dari 26 bab tersebut diambil 14 bab untuk pengembangan

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


13
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

kitab, Bab yang dipilih ini sesuai dengan kurikulum semester 1 dan 2 Madrasah
Diniyah Nurul Ulum. (8) Penilaian berisi latihan soal. Terdapat 2 penilaian dalam
buku ini, yaitu penilaian semester 1 dan penilaian semester 2. Latihan soal dalam
penilaian ini mencakup semua materi tiap semester, (9) Daftar pustaka berisi tentang
buku-buku yang dirujuk sebagai acuan dalam pengembangan kitab matan al-
jurumiyah dalam bentuk induktif. Daftar pustaka ditulis sesui dengan aturan pedoman
penulisan karya ilmiah (PPKI), (10)Biodata penulis berisi tentang profil singkat
penulis dan riwayat pendidikan penulis, dan (11) Sampul belakang berisi , kata-kata
yang berisi tentang gambaran isi buku sebagai pemikat pembaca.

Kelayakan Pengembangan Kitab Matan Al-jurumiyah dengan pendekatan


induktif.
Untuk mengetahui kelayakan produk kitab matan al-jurumiyah dengan
pendekatan induktif, tahapan yang dilalui adalah melalui tahapan validasi. Peneliti
telah melakukan uji validasi produk yang meliputi (1) uji ahli media, (2) uji ahli
materi, (3) uji lapangan yang meliputi guru dan siswa. Berikut adalah diagram hasil
dari penilaian produk pengembangan. Hasil dari validasi ahli dan uji lapangan
terdapat dalam diagram dibawah ini.

Diagram 1.1 Prosentase Penilaian Produk Pengembangan

100%
90%
88,85%
82,89%
82,5%

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


14
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

Ahli materi Ahli media guru siswi Rata-rata


Setelah melalui tahap validasi media, materi, penilaian oleh guru, dan penilaian oleh
siswa dapat dikatakan bahwa buku pembelajaran Kitab matan al-jurumiyah dengan
pendekatan induktif ini layak digunakan. Hal tersebut dibuktikan dengan prosentase
rata-rata penilaian pada keempat tahap sebesar 88,85% jumlah tersebut termasuk
dalam kategori valid karena berada pada skala 76%-100%.

Keefektifan Pengembangan Kitab Matan Al-jurumiyah dengan pendekatan


induktif
Keefektifan Pengembangan Kitab Matan Al-jurumiyah dengan pendekatan
induktif dapat diketahui dengan diadakannya pre-tes dan post-tes. Hasil pre-tes dan
post-tes dipaparkan dalam tabel berikut:
Tabel 1.1 Nilai siswi kelas 1 Madrasah Diniyah Nurul Ulum :
Nilai Siswi D= (X2- D2
x1)
No Nama Siswi Pre tes (X1) Post tes (X2)

1 Aisah Nur 22 82 60 3.600

2 Wardah Nailul F. 34 92 58 3.364

3 Nahdiah A. 81 90 9 18

4 Dinda Ayu 23 72 49 2.401

5 Nabila Kholilatul 37 85 48 2.304

6 Izah Salsabil 61 85 24 576

7 Saudi Arabiyah 24 90 66 4.356

8 Nifira Salsabila 63 97 34 1.156

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


15
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

9 Aneira Rayhana 27 95 68 4.424

10 Salsabila A. 50 89 39 1.521

11 Siti Kholifah 40 77 37 1.369

12 Dina Mukhlishotin 43 70 27 729

13 Anisa Ulil 44 65 21 441

14 Putri Sri 26 89 63 3.969

15 Lailatul F. 24 90 66 4.356

16 Qanita 24 80 56 3.136

17 Shafa Nabila 37 67 30 900

18 Raikhatul 23 76 53 2.809

19 Fara F 35 67 32 1.024

Jumlah 718 1.558 840 42.453

44,210526316
t=










Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


16
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632



jika thitung > t tabel (maka penggunaan buku hasil


pengembangan kitab matan al-jurumiyah dengan pendekatan induktif dinyatakan
efektif dengan tingkat kepercayaan 99,9%.

SIMPULAN
Berdasarkan paparan data dan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :

Hasil pengembangan ini berupa kitab matan al-jurumiyah dengan pendekatan


induktif yang berjudul “Pembelajaran Kitab matan al-jurumiyah dengan Pendekatan
Induktif”. Buku ini terdiri dari 14 bab yaitu: (1) Kala:m, (2) I’rab (3) Tanda-tanda
I’ra:b, (4) kata yang bisa di- i’rab, (5) Fi’il, (6) isim yang di-i’rab rafa’, (7) Fa:’il,
(8) Na:ibul fa:’il, (9), mubtada’ dan khabar (10) amil yang masuk pada mubtada
dan khabar, (11) na’at, (12), athaf, (13) taukid, dan (14) badal.
Data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif
berupa angket penilaian dan penilaian tes. Sedangkan data kualitatif berupa
tanggapan, saran dan komentar dari validator, guru, dan siswa. Hasil keseluruhan
dari setiap item dari ahli media, ahli materi, guru, dan siswa menunjukkan 88,85%
dengan kriteria cukup layak sebagai salah satu media pembelajaran Nahwu di
Madrasah Diniyyah Nurul ulum .
Selain pemberian materi dalam kegiatan pembelajaran Kitab matan al-
jurumiyah dengan pendekatan induktif, guru juga memberikan tugas atau menyuruh
siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada buku atau dari guru
sendiri. Model latihan pada modul ini ada yang model esai, menjawab benar salah,
dan memberi harakat pada teks yang disediakan.
Penggunaan buku hasil pengembangan kitab matan al-jurumiyah dengan
pendekatan induktif dinyatakan efektif dengan tingkat kepercayaan 99,9%, karena
hasil thitung > t tabel (

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


17
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

SARAN
Berdasarkan kajian yang telah dipaparkan di atas, dapat dikemukakan saran-
saran kepada pihak yang terkait sebagai berikut, : (1) Disarankan kepada para
siswa, hendaknya kitab matan al-jurumiyah dengan pendekatan induktif ini
digunakan di kelas maupun di luar kelas untuk memudahkan memahami kaidah-
kaidah Nahwu dalam kitab matan al-jurumiyah, (2) Disarankan kepada guru
Nahwu untuk memanfaatkan buku matan al-jurumiyah dengan pendekatan induktif
ini sebagai media untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dan dijadikan
inspirasi untuk membuat media yang semisal untuk bab-bab selanjutnya dengan
kualitas yang lebih baik, (3) Disarankan peneliti dan pengembang media lainnya,
hendaknya media ini bisa diteliti kekurangannya, diperbaiki, ditambah, dan
dikembangkan yang lebih baik lagi, dan (4) Disarankan kepada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab hasil pengembangan ini dapat dijadikan
bahan kajian agar dapat memajukan pendidikan terutama mata kuliah Tatbiq Nahwi
yang disajikan di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab.

DAFTAR PUSTAKA
Adib, Khoirul. 2012. Masa Depan Bahasa Arab, Masa Depan Islam? (Penguatan
Kajian bahasa Arab melalui Motif Agama ). Makalah disajikan dalam
Seminar Nasional Bahasa Arab, Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra, Malang
17 November 2012.
Ainin, Moh. 2013. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Malang : CV Bintang
Sejahtera Press.
Ainin, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Malang : Hilal Pustaka.
Anonim. 2015. Profil Madrasah Diniyah Nurul Ulum. WWW.NurulUlum.com.
(Online). Diakses pada 2 Oktober 2018 pukul 05.00.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


18
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


PT. Rineka Cipta.

Effendy, Ahmad Fuad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang:


misykat.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ma’sum, Ali. 2010. Pengembangan Pembelajaran Qawaid berbasis Turats. Al-arabi


Jurnal Bahasa Arab dan Pengajarannya. 8 (2):124-130.

Mustafa, bisri dan Abdul Hamid. 2012. Metode & Strategi Pembelajaran Bahasa
Arab. Malang : UIN Maliki Pres.
Nisa’, Dwi Khoirotun & Ni’mah, Jauharotul. Pengembangan Bahan Ajar Mahārah
Al-Kitābah Berbasis Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab Stai Attanwir Bojonegoro. Jurnal Albayan.9 (1) : 51-
68.
Rosyidi,Abdul Wahab. 2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : UIN
PRESS.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu.
Bogor : Ghalia Indonesia. hlm 6-7.
Sehri, Ahmad. Metode Pengajaran Nahwu Dalam Pengajaran Bahasa Arab. Jurnal
Hunafa. 7 (1) : 47-60.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

.‫ دار اخلطاب العلمية‬: ‫ بريوت‬.‫جامع الدروس العربية‬.٢٠٠٩ .‫ مصطفي‬,‫الغاليني‬

.‫ دار اخلطاب العلمية‬: ‫ بريوت‬.‫ شرح منت األجرومية‬.٢٠١٢ .‫ أمحد‬,‫زين‬,‫دهالن‬

.‫ مقرر دراسي مل يطبع‬.‫النحو األول‬ ‫ املواد الدراسية يف‬.٢٠٠٩ .‫ حممد‬,‫قشريي‬

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


19
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637
Inovasi Media Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


20
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai