011/SOP-MBP/2018 01 1/3 STIKES MITRA BUNDA PERSADA
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan :
Ketua Stikes Mitra Bunda Persada 20 Juli 2018
dr. H. Mawardi Badar, MM
Suatu latihan otot dasar panggul Puboccoccygeus (PC) atau Pengertian Pelvic Floor Muscle yang digunakan pada terapi seseorang yang tidak mampu mengontrol keluarnya urine.
Tujuan a. Menguatkan otot-otot yang mengeluarkan aliran urine (air
seni). b. Untuk mengatasi urgo incontinence/inkontinensia urgensi (keinginan berkemih yang sangat kuat sehingga tidak dapat mencapai toilet pada waktunya). c. Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama. d. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara waktu tidak ada karena pemasangan kateter. e. Klien dapat mengontrol berkemih f. Menghindari resiko jatuh pada lansia akibat air kencing (urine) yang tercecer. g. Menghindari kelembaban dan iritasi pada kulit lansia Kebijakan SK Ketua STIKes Mitra Bunda Persada Batam No. 020/ K/ STIKes-MBP/VII/2018 Tentang Penetapan Standar Oprational Prosedur (SOP)STIKes Mitra Bunda Persada Batam
Prosedur 1. TAHAP PRE INTERAKSI
Verifikasi order : akan melakukan bladder training Siapkan alat-alat Arloji Matras/karpet/kursi. Peralatan eliminasi jika memungkinkan. Ruangan yang nyaman dan tenang. Siap bertemu dengan klien 2. TAHAP ORIENTASI a. Berikan salam, panggil klien dengan nama serta memperkenalkan diri. b. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga. c. Klarifikasi kontrak dilakukan bladder training. d. Beri kesempatan klien untuk bertanya dan meminta persetujuan klien dan keluarga. e. Menjaga Privasi klien dengan caramenutup korden. f. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman. g. Peralatan alat didekatkan ke klien dan memakai sarung tangan 3. TAHAP KERJA a. Berisalam, perkenalkan nama dan tangung jawab perawat. b. Panggil klien dengan nama kesukaan klien. c. Jelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. d. Beri kesempatan klien untuk bertanya. e. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman. f. Posisikan klien duduk tegak pad kursi dengan paggul dan lutut tersokong dengan rileks (dapat jugadengan tidur terlentang ditas matras/karpet dengan lutut di tekuk. g. Badan sedikit membungkuk dengan lengan menyangga pada paha. h. Konsentrasikan otot dasar panggulseperti menahan buang air besar dan berkemih. i. Rasakan kontraksi dasar panggul. j. Pertahankan kontraksi sebatas kemampuan klien(kurang lebih 10 detik) k. Rileks, rasakan otot dasar panggul yang rileks selama kurang lebih 10 detik. l. Kontraksikan otot panggul kembali, pastikan otot panggul berkontraksi dengan benar tanpa ada kontraksi otot perut, (misal: jangan menahan nafas) dengan meletakkan tangan pada perut klien. m. Rileks, rasakan kembali perbedaan saat berkontraksi dan rileks. n. Sesekali kontraksi dipercepat dan pastikan tidak ada kontraksi otot yang lain. o. Lakukan kontraksi yang cepat beberapa kali. Pada latihan awal lakukan tiga kali pengulangan karena otot yang lemah akan mudah leleah. p. Latih untuk mengkontraksikan otot dasar pangguldan mempertahankannya sebelum dan selama aktivitas tertawa, batuk, bersin, menganggkat benda, bangun dari kursi, tempat tidur dan joging. q. Target latihan ini adalah 10 kali kontraksi lambat dan 10 kali kontraksi cepat. Tiap kontraksi dipertahakan10 hitungan. Latihan dilakukan 6-8 kali sehari atau setiap saat dapat melakukannya minimal selama 6 minggusehingga akan didapatkan hasil yang optimaldari program latihan. 4. TAHAP TERMINASI a. Evaluasi respon dan kondisi klien. b. Simpulkan hasil kegiatan. c. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya. d. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik. Dibuat Oleh Laeli mufidah Meliana Rosfadillah