Aldi Pemboran
Aldi Pemboran
Oleh :
ALDY PUTRA BUTARBUTAR
NIM : DBD 114 187
i
ii
Pada
PT. PROLINDO CIPTA NUSANTARA ( PCN )
Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing Kerja Praktik
NAZIR MARZUKI
NIK. P1606080431
ii
iii
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan
laporan Kerja Praktik ini pada waktunya. Adapun judul untuk laporan yang
Penulis lakukan pengamatan selama di lapangan adalah mengenai “Pengamatan
Aktivitas Pemboran di PT. Prolindo Cipta Nusantara Kecamatan Sei loban
Kabupaten Tanah Bumbu kalimantan Selatan.”.
Pada kesempatan ini izinkanlah Penulis untuk menyampaikan terima kasih
yang sebesar–besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Kelancaran dalam segala hal.
2. Kedua Orangtua, yang selama ini telah mendukung dan mendo’akan demi
kelancaran Kerja Praktik ini.
3. Bapak Ir. Waluyo Nuswantoro, MT., Dekan Fakultas Teknik Universitas
Palangkaraya.
4. Bapak Ir. Yulian Taruna, Msi., Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Palangkaraya.
5. Ibu Lisa Virgiyanti, ST., MT., Sekretaris Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Palangka Raya dan Dosen Pembimbing Akademik.
6. Bapak Yustinus Hendra Wiryanto, S.Si., MT., M.Sc., Koordinator Kerja
Praktik dan Dosen Pembimbing Kerja Praktik.
7. Para Dosen dan Pegawai/Karyawan Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Palangka Raya.
8. Bapak Yudha Karani, selaku KTT/Mine Manager di PT. Prolindo Cipta
Nusantara.
9. Bapak Suryadi, selaku Deputy manager di PT. Prolindo Cipta Nusantara
(PCN).
10. Bapak A Zulfikar F, selaku Pembimbing Kerja Praktik dan juga selaku Mine
Engginer PT. Prolindo Cipta Nusantara (BUMA).
11. Bapak Nasir M, selaku pembimbing Kerja Praktik PT. Prolindo Cipta
Nusantara.
iii
iv
12. Mbak Janriani, Bapak Fajar, Bapak Cecep PT. Prolindo cipta Nusantara
(PCN) yang telah menerima dengan baik dan telah banyak membantu dalam
kegiatan Kerja Praktik.
13. Seluruh Staff dan Karyawan PT. Prolindo Cipta Nusantara yang berinteraksi
langsung maupun tidak langsung dengan Penulis yang telah membantu,
mengajarkan dan membimbing Penulis selama melakukan kerja praktek di
perusahaan.
Atas segala bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik yang telah
diberikan selama melaksanakan kerja praktik, maka penulis ucapkan terima kasih
dan hanya dapat memanjatkan doa semoga kebaikan tersebut dapat dibalas dengan
berlipat ganda disuatu hari nanti.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan Kerja
Praktik ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan
buku literatur yang penulis miliki. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis berharap agar laporan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya
kepada teman–teman mahasiswa/i Jurusan Teknik Pertambangan Universitas
Palangka Raya.
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
v
vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Batas Wilayah Koordinat Wilayah Izin Usaha Pertambangan PT.
Prolindo Cipta Nusantara ........................................................... 30
Tabel 3.2 Waktu Pengamatan .................................................................... 41
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1i
2
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya Kerja Praktik ini yaitu:
1. Mengetahui Bagaimana Tahapan Pemboran (drilling) Pada
PT. PROLINDO CIPTA NUSANTARA.
2. Mengetahui hasil pemboran di PT. PROLINDO CIPTA
NUSANTARA.
3. Mengetahui kendala yang dialami pada proses pemboran di
PT. PROLINDO CIPTA NUSANTARA.
1.5 Manfaat
1. Bagi Universitas
a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama menempuh
perkuliahan.
b. Melaksanakan kewajiban Universitas sebagai sarana
menimba ilmu untuk mengasah kemampuan mahasiswa
sebelum terjun ke dunia kerja.
4
2. Bagi Perusahaan
a. Menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan atau
perguruan tinggi serta masyarakat.
b. Sebagai sarana berbagi ilmu dan mengenal kualitas peserta
Kerja Praktik.
c. Dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam
rekruitmen tenaga kerja.
d. Dengan hasil pengamatan ini, saran dari peserta Kerja
Praktik diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
bagi pihak perusahaan.
3. Bagi Mahasiswa
a. Dapat memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai
dunia pertambangan pada umumnya secara langsung dari
lapangan.
b. Memperoleh pengalaman sehingga dapat mengetahui apa
saja yang perlu dilakukan di lingkungan kerja ke depannya.
c. Mengetahui aktifitas pengeboran di PT. Prolindo Cipta
Nusantara (PCN).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
6
Batuan yang dibor pada eksplorasi batubara lebih lunak dari batuan
vulkanik atau batuan beku, sehingga mempengaruhi dalam pemilihan mata
bor yang di pakai pada kegiatan pengeboran, untuk batuan lunak seperti
batuan sedimen menggunakan mata bor yang terbuat dari baja, sedangkan
untuk batuan keras menggunakan mata bor yang terbuat dari intan industri
yaitu intan kecil-kecil yang di tanam pada mata baja.
Ada 4 komponen fungsional utama. Fungsi ini dihubungkan dengan
penggunaan energi oleh sistem pemboran di dalam melawan batuan dengan
cara sebagai berikut :
Mesin bor, sumber energi adalah penggerak utama, mengkonversikan
energi dari bentuk asal (fluida, elektrik, pnuematik, atau penggerak mesin
combustion) ke energi mekanik untuk mengfungsikan sistem.
Batang bor (rod) mengtransmisikan energi dari penggerak utama ke mata
bor (bit).
Mata bor (bit) adalah pengguna energi didalam sistem, menyerang batuan
secara makanik untuk melakukan penetrasi.
Sirkulasi fluida untuk membersihkan lubang bor, mengontrol debu,
mendinginkan bit.
Ketiga komponen pertama adalah komponen fisik yang mengontrol
proses penetrasi, sedangkan komponen ke empat adalah mendukung penetrasi
melalui pengangkatan cutings. Mekanisme penetrasi, dapat dikategorikan
kedalam 2 golongan secara mekanik yaitu rotasi dan tumbukan (percussion)
atau selanjutnya kombinasi keduanya.Gambaran dari aksi pemboran untuk
masing-masing kategori dapat dilihat pada gambar di bawah ini
13
Truck Mounted
Mesin bor diletakkan diatas truck, sangat praktis dalam
berpindah-pindah dari suatu lokasi pemboran kelokasi pemboran yang
lain. Mempunyai tenaga yang lebih besar karena sumber tenaga mesin
bor bergabung dengan rangkaian truck, sehingga lubang bor dapat lebih
besar dan dalam dibandingkan skid mounted.
Trailer Mounted
Mesin bor diletakkan diatas trailer sehingga sangat praktis dalam
berpindah-pindah, serta mempunyai sumber tenaga yang lebih besar
dari jenis truck mounted serta hasil kedalaman lubang bor lebih besar
dibandingkan truck mounted.
19
2. Touch Coring yaitu open hole pada lapisan non batubara dan Coring pada
lapisan batubara.
3. Full Coring yaitu Coring pada seluruh lapisan batuan baik lapisan non
batubara atau lapisan batubara.
Batang bor (rod), yaitu pipa yang terbuat dari bahan dasar
baja, berbentuk bulat, memiliki panjang 1,5 m dan berdiameter
4,4 cm. Batang bor (rod) bagian atas disambungkan dengan
stang bor dan bagian bawah disambung dengan mata bor ( bit)
dan core barrel pada saat dilakukan coring.
Core Box yaitu kotak yang terbuat dari kayu, berguna sebagai
tempat menyimpan sample hasil coring.
27
cutting yaitu serpihan atau butiran hasil gerusan dari mata bor
(bit) yang naik ke atas permukaan bersamaan dengan air.
28
48
30
31
LokasiPenelitian
Gambar 3.1
Peta Petunjuk Lokasi Penenelitian PT. PCN
(Sumber : PT.PCN. Tahun 2016)
32
33
34
48
35
Pengamatan Aktivitas Pemboran Di PT. Prolindo Cipta Nusantara Desa Sebamban Baru
Kecamatan Sei Loban Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan
Akuisisi Data
Data Sekunder :
Data Primer : 1. Data curah hujan
1. Sampel Batubara 2. Peta kesampaian daerah
2. Tebal Batubara 3. Peta geologi regional daerah
penelitian
3. Sampel lapisan tanah saat pemboran
4. Peta layout tambang
5. Data Bor, Log bor
6. Peta Topografi
Studi Literatur
Pengambilan
data
Pengolahan dan
Analisis data
Pembuatan
laporan
BAB IV
PEMBAHASAN
48
42
43
Penggunaan mata bor (bit) yang sesuai dengan batuan yang akan
ditembus, serta pelaksanaan teknis dilapangan yang cermat.
47
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Tahapan Kegiatan Pemboran
Kegiatan diawali dengan pengecekan alat dan pembersihan lahan
untuk lokasi titik pengeboran lubang bor yang telah ditentukan oleh
project geologist. Tahapan selanjutnya adalah membuat bak cutting dan
bak lumpur pengeboran sebagai tempat tampungan air untuk persiapan
pengeboran dengan memperhatikan topografi lokasi pengeboran dan
letak sumber air.
Setelah itu merangkai peralatan pemboran untuk pelaksanaan
pemboran yang terdiri dari mesin bor Jacro, menyambung pipa
pemboran dengan mata bor (bit) dan dimasukkan pada lubang bor,
mengalir air dari sumber air menggunakan mesin pompa air dan selang
menuju bak lumpur pengeboran yang dicampur dengan liquid polymer
kemudian dialirkan menggunakan mesin pompa lumpur pemboran
melalui pipa pemboran menuju lubang bor yang berfungsi untuk
mendinginkan pipa bor akibat panas yang ditimbulkan oleh gesekan bit
dengan batuan serta sebagai pelumas bit dan mengangkut hasil gerusan
(cutting) ke atas permukaan tanah kemudian selanjutnya pengambilan
hasil pemboran untuk open hole dengan interval kedalaman yang
bervariasi serta mendeskripsikan sifat batuannya dan meletakkan nya
pada papan yang sudah tersedia dengan keterangan panjang pipa
sehingga dapat dengan mudah diamati langsung selama kegiatan
pemboran .
Hasil pemboran (cutting sample) diambil tiap 1,5 meter dan
mengamati perubahan lithologi yang terjadi pada interval kedalaman
tertentu yang peletakannya disusun berurutan dari kedalaman top
sampai bottom.Setelah kegiatan pemboran selesai, selanjutnya
48
49
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://ryangineers.wordpress.com/2014/01/06/proses-pemboran-
drilling/
https://www.scribd.com/document/64826455/Data-Kerja-Praktek
https://www.scribd.com/doc/291277277/Materi-Pemboran
http://rachmatrisejet.blogspot.co.id/2013/08/drilling-pemboran.html
www.academia.edu/9419167/TEKNIK_PEMBORAN_PERALATAN_PEMBOR
AN
53
LAMPIRAN
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :