Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alga adalah organisme berkloroplas yang dapat menghasilkan oksigen melalui


proses fotosintesis. Ukuran alga beragam dan beberapa mikrometer sampai beberapa
meter panjangnya. Alga tersebar luas di alam dan dijumpai hampir disegala macam
lingkungan yang terkena sinar matahari. Dalam dunia tumbuhan, ganggang termasuk
kedalam dunia Thallopyta (Tumbuhan Talus). Thallophyta adalah tumbuhan yang belum
memiliki daun, akar dan batang yang jelas dan Thallophyta merupakan tumbuhan yang
bertalus termasuk diantaranya adalah golongan jamur atau fungi, bakteri, dan
ganggang atau alga.

Alga atau ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang,
dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof.
Alga hidup ditempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan tempat-
tempat yang lembab. Alga atau ganggang merupakan sumber daya nabati sebagai
bahan kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan perbedaan pigmen alga dibedakan
menjadi empat divisio, yaitu: Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rodophyta.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengelompokan jenis –


jenis alga berdasarkan pigment yang membentuk alga.

Tujuan makalah ini adalah mengetahui gambaran umum berbagai jenis alga
berdasarkan pembagian pigment.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Divisi Chlorophyta
a) Pengertian

Chlorophyta atau Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga. Alga
hijau termasuk dalam divisi chlorophyta bersama charophyceae. Divisi ini berbeda
dengan divisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas seperti pada tumubuhan
tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan
dibandingkan karotin dan xantofil. Hasil asimilisasi beberapa amilum, penyusunnya
sama pula seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu amilose dan amilopektin.

Alga ini merupakan kelompok alga yang paling beragam, karena ada yang bersel
tunggal, berkoloni, dan bersel banyak. Banyak terdapat didanau, kolam, tetapi banyak
juga yang hidup di laut. Ganggang hijau meliputi sebanyak sebanyak 7.000 spesies,
baik yang hidup di air maupun di darat. Sejumlah ganggang hijau tumbuh dalam laut,
namun golongan ini secara keseluruhan lebih khas bagi ganggang air tawar. Alga
berperan sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga yang hidup bebas di
air terutama yang tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun
phitoplankton. Sebagian besar fitoplankton adalah anggota alga hijau, pigmen klorofil
yang dimilikinya efektif melakukan fotosintesis sehingga alga hijau merupakan produsen
utama dalam ekosistem perairan.

Chlorella, salah satu anggota dari Chlorophyceae memiliki nilai gizi yang sangat
tinggi dibandingkan sengan nilai jasad yang lainnya. Di dalam sel Chlorella masih pula
memiliki chlorelin yaitu semacam antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri.

b) Ciri Umum
1. Habitat

Chlorophyta atau alga hijau sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya
hidup di air laut dan air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali

2
muncul apabila air menjadi surut. Sebagian yang hidup di air laut merupakan makroalga
seperti Ulvales danSiphonales.

2. Susunan Tubuh

Alga hijau mempunyai susunan tubuh yang bervariasi baik dalam ukuran maupun
dalam bentuk dan susunanya. Ada Chlorophyta yang terdiri dari sel-sel kecil yang
merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak, ada pula yang
membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi. Dari banyaknya
variasi tersebut alga hijau dikelompokan sebagai berikut:

a. Sel tunggal (uniseluler) dan motil, contoh: Chlamidomonas

b. Sel Tunggal dan non motil, contoh: Chlorella

c. Koloni senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga
mempunyai bentuk yang relatif tetap, contoh: Volvox, Pandorina.

d. Koloni tidak bertauran, contoh: Tetraspora

e. Berbentuk - filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium ; Filamen


bercabang, contoh: Chladhopora, Pithopora

1. Hetemtrikus, yaitu filamen bercabang yang bentuknya terbagi menjadi


bagian yang rebah (prostrate) dan bagian yang tegak, contoh: Stigeoclonium

2. Foliaceus atau parenkimatis, yaitu filamen yang pembelahan sel


vegetatisnya terjadi lebih dari satu bidang, contoh: Ulva

3. Tubular, yaitu talus yang memilik banyak inti tanpa sekat melintang,
contoh: Caulerpa

3. Susunan Sel
a. Dinding Sel

Dinding sel tersusun atas dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh selulosa
dan lapisan luar adalah pektin. Tetapi beberapa alga bangsa Volvocales dindingnya
tidak mengandungselulosa, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel
Caulerpales mengandung xylhan atau mannan.

3
b. Kloroplas

Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat dalam
kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta-karoten serta berbagai macam xantofil,
luten, violaxanthin, zeaxanthin. Kloroplas di dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding
sel (parietal), contoh :Ulothrix atau di tengah lumen sel (axial) contoh : Muogothia.
Bentuk kloroplas sangat bervariasi, oleh karena itu penting untuk klasifikasi dalam
tingkatan marga. Variasi bentuk kloroplas sebagai berikut :

1. Bentuk mangkuk, contoh : Chlamydomonas

2. Bentuk sabuk (girdle), contoh : Ulothrix

3. Bentuk cakram, contoh : Chara

4. Bentuk anyaman, contoh: Oedogonium

5. Bentuk spiral, contoh : Spirogyra

6. Bentuk bintang, contoh : Zygnema

c. Inti Sel

Inti dari Chlorophyceae seperti pada tumbuhan tingkat tinggi diselubungi membran
inti dan terdapat nukleus dan kromatin. Inti umumnya tunggal, tetapi beberapa anggota
misalnya jenis yang tergolong dalam bangsa Siphonales memiliki inti lebih dari satu.

c) Cadangan Makanan

Cadangan makanan merupakan amilum seperti pada tumbuhan tinggi tersusun


sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilose dan rantai yang bercabang
amilopektin. Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan
badan protein dalam plastida disebut piretinoid, Pirenoid umumnya diliputi oleh butiran-
butiran pati, pirenoid ini berasal dari hasil asimilasi berupa tepung dan lemak. Tetapi
beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid dan jenis yang demikian ini merupakan
golongan Chlorophyceae yang telah tinggi tingkatannya. Jumlah pirenoid umumnya
dalam tiapel tertentu dan alat digunakan sebagai taksonomi.

d) Pergerakan

4
Pada umumnya sel alga hijau baik sel vegetatif maupun sel generatif dijumpai
adanya alat gerak berupa flagel. Flagela pada ganggang tipe ini dihubungkan dengan
struktur yang sangat luas disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada
pangkal dari tiap flagela disebut blepharoplas. Pergerakan dengan sekresi lendir.

e) Perkembangbiakan

Reproduksi seksual merupakan salah satu ciri yang paling terkemuka pada
tumbuhan darat. Sudah barang tentu aspek tumbuhan ini merupakan hal yang sangat
penting bagi manusia, karena buah dan biji sebagai bahan makanannya hanya
dihasilkan sebagai akibat proses seksual

Berdasarkan berbagai pengertian dan pembahasan diatas maka secara umum


perkembangbiakan ganggang hijau dapat dibagi kedalam tiga cara, yaitu :

1. Secara vegetative

Perkembangbiakan vegetative dilakukan dengan fragmentasi tubuhnya dan juga


melakukan pembelahan sel.

2. Secara Asexual

Perkembangbiakan dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang


menjadi individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi
dengan perantara spora, oleh karena itu sering disebut perkembangbiakan secara
sporik. Selain dengan zoospora, perkembangbiakan secara asexual dilakukan dengan
pembentukan :

1. Aplanospora

2. Hipnospora

3. Autospora

3. Secara sexual

Perkembangbiakan secara sexual banyak dijumpai yaitu : isogami, anisogami, dan


oogami. Meiosis dapat terjadi pada zigot yang berkecambah atau pada waktu

5
pembentukan spora atau gamet. Daur hidup yang umum dijumpai adalah tipe haplontik,
meskipun beberapa jenis termasuk tipe diolohaplonthik.

f) Pola Daur Hidup

Ada 2 macam pola daur hidup, yaitu :

a. Haplobiontik yaitu selama pergiliran keturunannya golongan tumbuhan ini


hanya mempunyai satu macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat
haploid.

b. Diplobiontik yaitu tumbuhan yang di dalam pergiliran keturunannya


mempunyai 2 macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid dan
tumbuhan yang bersifat diploid.

Menurut Smith (1955) klas dari Chlorophyceae terdiri dari 10 bangsa yaitu :

1. Volvocales

2. Tetrasporales

3. Ulotrichales

4. Oedogenales

5. Ulvales

6. Schizogonales

7. Chlorococales

8. Siphonales

9. Siphonacladades

10. Zygnematales

Sedangkan menurut Mattox dan Stewart (1984), ada 5 klas Chlorophyta yaitu :

1. Micromunadophyceae

2. Charophyceae

6
3. Ulvophyceae

4. Pleurastrohyceae

5. Chloophyceae

Klas chlorophyceae sendiri terbagi dalam 9 bangsa (ordo), yaitu :

1. Volvocales : sel – sel flagelata dan berkoloni dinding glicoprotein

2. Tetrasporales : aggregasi palmolloid dan berkoloni, flagelata nonmotil, sel –


sel dengan vacuola contractile, tibih basal dan bentuk mata, dinding
glicoprotein

1. Chlorococcales : sel -sel nonmotile, agregasi dan berkoloni sel – selnya


tampak

Vacuola contractile, pembagiannya hanya menyatu dengan bentuk pada tahap


reproduksi saja.

1. Ulotrichales : filament talus dengan bentuk bulat sel.

2. Ulvales : parenchymatous sel

3. Oedogonialies : filamen – filamen bercabang dan tidak bercabang dengan


sel sel Uninucleat, pembagian sel-sel termasuk pembentukan lingkaran,
stephanokontous zoospora dan sperma.

a) Cladoporales : (mencakup siphonocladales) alga multiseluler dengan sel-sel


Multinicleat, filamen atau sascate thalli

1. Caulerpales : (siphorales) single coenoytic sel berkomposisi dengan thallus;


Siphonaxanthin; dinding selulosa, mannans atau xylan.

g) Contoh Spesies

Desmid

Desmid adalah ganggang hijau yang hidup di air dan dapat mengapung bebas,
kebanyakan bersel tunggal, meskipun kadang – kadang sel – selnya saling bertautan

7
dari ujung ke ujung untuk membentuk suatu koloni seperti filament. Kebanyakan desmid
itu mempunyai tanda – tannda khasberupa penyempitan di bagian tengah yang
membagi sel menjadidua bagian sama besar, masing – masing mengandung satu atau
dua kloroplas besar.

Ulothrix

Pada ini filamennya juga tidak bercabnag-cabang, melainkan terdiri dari sebaris sel
yang silindris dan pendek berkaitan pada ujung pangkalnya. Sel pangkal biasanya
berubah menjadi pelengkap. Tumbuhan ini dijumpai menempel pada batu – batuan dan
benda lain dalam sungai kecil dan danau, tetapi juga terdapat dalam masa yang
terapung bebas, sebagaimana Spirogyra di permukaan air.

Spirogyra

Spirogyra merupakan ganggang yang membentuk massa berwarna hijau cerah di


permukaan kolam dan sungai beraliran tenang, kerap kali disebut kekam kola. Benang
– benangnya tidak bercabang. Setiap sel mengandung sebutir kloroplas, atau pada
beberapa spesies bahkan dapat lebih banyak. Kloroplas yang umumnya besar itu terikat
dalam sitoplasma tepat di dalam dinding sel.

Protococcus

Organisme ini adalah salah satu dari ganggang hijau bersel tunggal yang paling
umum ditemukan di mana – mana, hidup di darat, tumbuh sebagai selaput tipis
berwarna hijau pada batu – batuan yang selalu lembab, dinding, tongak -tongak pagar,
dan dengan pohon. Selnya bulat dan mengandung satu kloroplas besar dan tercuping
tepat di dalam dinding sel. Satu – satunya cara perkembangbiakan yang diketahui
adalah dengan pembelahan sel, yang dapat berlangsung pada salah satu dari ketiga
bidang belahnya

Oedogonium

Ganggang ini umum terdapat dan tersebar luas, tumbuh sebagai benang tidak
bercabang, melekat pada tempat tumbuh dengan pelengkap ketika masih muda, tetapi
biasanya mengapung dalam bentuk masa ketika matang. Selnya mengandung sebutir

8
kloroplas yang berbentuk silindris dan seperi jala, dengan banyak sekali pirenoid.
Tumbuhan ini berkembang biak secara aseksual dan seksual.

h) Peranan Chlorophyta

Chlorophyta mempunyai peranan di dalam kehidupan sebagai :

1. Produsen dari ekosistem air

2. Sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorela


(karena kandungan chlorelinnya banyak mengandung vitamin E)

B. Divisi Chrysophyta
a) Pengertian

Divisi chrysophyta memiliki 3 kelas, berdasarkan pada persediaan karbohidrat,


struktur kloroplas dan heterokontous flagelata. Selain berdasarkan hal tadi, divisi
chrysophyta juga dapat dibagi ke dalam 3 klas yaitu ganggang hijau-kuning, ganggang
coklat-emas dan diatom.

Dalam chrysophyta, prinsip fotosintesis pigmen biasanya terdiri dari klorofil A dan
C1/C2 dan karotenoid fukosantin. Pengelompokan chrysophyta menunjukan perbedaan
struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids disekitar periphery kloropla
(girdle lamena).

Mustigonema dibentuk dalam gelombang antar sel. Dalam Chrysophyta, prinsip


fotosintesis pigmen biasanya terdiri dari klorofil A dan C1 / C2dan karetonoid
fukosanthin.

Diatom merupakan komponen besar planktonic dan komunitas benthic di samudera


dan air jenih. Kadang – kadang diatom dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan
strategi ekologi : (1) diatom, (2) diatom benthic (periphytic) dan (3) diatom
meioplonthonic (tycoplanktonic).

b) Klasifikasi Chrysophyta

Chrysophyta dibagi menjadi 3 kelas yaitu:

1. Kelas Xanthopyceae

9
2. Kelas Chrysophyceae

3. Kelas Bacilloryphyceae / Diatomeae

c) Ciri Umum

A. Kelas Xanthophyceae

a) Habitat

Xanthophyceae juga lazim dikenal dengan nama alga hijau – kuning, karena alga ini
mempunyai plastid hijau kekuningan, warna ini disebabkan kelebihan Xanthofil. Salah
satu contoh dari kelas ini adalah Vaucheria yang berwarna hijau kuning dan menyolok,
tumbuh secara umum dan kerap kali ditelaah, dahulunya dikelompokkan bersama –
sama chlorophyta. Bermacam – macam spesiesnya dapat hidup dalam air atau di darat.

b) Reproduksi

Reproduksi berlangsung dengan cara asexual dan sexual (oogami). Cara yang
pertama biasanya dengan pembentukan zoospora, satu demi satu dalam sporangium
berbentuk gada yang dipisahkan pada ujung – ujung cabang. Zoospora itu multinukleat,
permukaanya dilengkapi dengan amat banyak flagela, yang terdapat berpasang –
pasangan, maka zoospora itu dianggap sebagai struktur majemuk yang merupakan
sejumlah besar zoospora kecil yang berflagela dua dan yang tidak berhasil memisahkan
diri. Zoospora memisahkan diri dari sporangium melalui pori ujung, berenang – renang
selama beberapa saat, lalu menetap, flagela pun hilang, kemudian berkecambah untuk
menjadi tumbuhan baru.

Bilamana bereproduksi secara seksual, maka oogonia dan anteridia biasanya


terbentuk pada filamen yang sama, pada cabang lateral yang sama, atau dapat pula
pada cabang yang berdekatan.

C. Divisi Phaeophyta
a) Pengertian

Phaeophyta adalah ganggang yang berwarna pirang. Dalam kromatoforanya


terkandung klorofil a, karoten, dan santofil, tetapi terutama fikosantin yang menutupi
warna lainnya dan yang menyebabkan ganggang ini berwarna pirang.

10
b) Ciri Umum
1. Habitat

Kebanyakan Phaeophyta hidup dalam air laut,hanya beberapa jenis saja yang
hidup di air tawar. Di laut dan samudera di daerah iklim sedang dan dingin, talusnya
dapat mencapai ukuran yang amat besar dan sangat berbeda-beda bentuknya.
Ganggang ini termasuk bentos, melekat pada batu-batu, kayu, sering juga sebagai epifit
pada talus lain ganggang, bahkan ada yang hidup sebagai endofit.

2. Susunan Sel
a. Dinding sel

Dinding selnya yang sebelah dalam terdiri atas selulosa, sebelah luar terdiri dari
pektin dan dibawah pektin terdapat algin, suatu zat yang menyerupai gelatin, yaitu
garam Ca dari asam alginat yang pada laminaria merupakan sampai 20-60% dari berat
keringnya.

c) Cadangan makanan

Sebagai hasil asimilasi dan zat makanan cadangan tidak pernah ditemukan zat
tepung, tetapi sampai 50% dari berat keringnya terdiri dari laminarin, sejenis karbohidrat
yang menyerupai dekstrin dan lebih dekat dengan selulosa dari pada dengan tepung.
Selain laminarin juga ditemukan manit, minyak dan zat-zat lain.

d) Perkembangbiakan

Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyta dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

a. Golongan isogeneratae

Yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran isomorf. Sporofit dan gametofit
mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya
berbeda. Contoh; Ectocarpus, dan Dictyota, Cutleria.

b. Golongan heterogeneratae

11
Yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf.
Sporofit dn gametofit

D. Divisi Rhodophyta
a) Pengertian

Rhodophyta atau Alga Merah merupakan salah satu ganggan yang mempunyai
pigmen klorofil a dan d, karoten, xantofil, fikoeritrin dan fikosianin. Salah satu
spesiesnya dapat berubah warna menjadi hijau tua jika diberi campuran alkohol.

b) Ciri Umum
1. Habitat

Sebagian besar alga spesies Ceratodtyon variabilis hidup di laut, dan banyak
terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran
deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah
yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema
spinosum menyukai laut dangkal (Kimball, 1991: 95).

2. Susunan Tubuh

Panjang keseluruhan dari alga ini yaitu 18 cm dan lebarnya 5,8 cm. Panjang
holdfast 1,5 cm dan holdfast pada alga ini berbentuk seperti cakram serta stipe dan
bladenya tidak dapat dibedakan. Bentuknya silindris, percabangan dikotom karena
mempunyai dua cabang dan terdapat bintik-bintik. Tekstur dari spesies ini keras.

c) Cadangan Makanan

Alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan
hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia
misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra. Chondrus
crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk
penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut.

d) Perkembangbiakan

Alga jenis ini bereproduksi secara vegetative dan generative. Perkembangbiakan


secara vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid

12
yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini
selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid.
Sedangkan perkembangbiakan secara generatif ganggang merah dengan oogami,
pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat
perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium
yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang
menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang
diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan
aplanospora dengan pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi
ganggang penghasil gamet. Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan
antara sporofit dan gametofit (Tjitrosoepomo,2009:114).

e) Contoh Spesies

Ceratodityon variabilis

Keterangan :

Warna asal merah dan setelah di campur dengan larutan alkohol berubah warna
menjadi hijau tua

Ukuran

Panjang keseluruhan : 18 cm

Lebar keseluruhan : 5,8 cm

Holdfast : 1,5 cm

Holdfast berbentuk seperti cakram

Stipe dan bladenya tidak bisa dibedakan

Tekstur : keras

Bentuk : silindris, percabangan dikotom dan terdapat bintik-bintik

Klasifikasi

13
Klasifikasi ilmiah dari Ceratodityon variabilis adalah sebagai berikut (Aslan,1991:
131):

Kingdom : Plantae

Divisio : Rhodophyta

Class : Rhodophyceae

Ordo : Criptonemiales

Family : Criptonemiaceae

Genus : Ceratodityon

Species : Ceratodityon variabilis

f) Peranan

Alga merah ini juga menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-
agar. Gel ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase
padat pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil,
sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup (Loveless,1989: 108).

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Alga atau ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar,


batang, dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga
bersifat autotrof.
2. Berdasarkan perbedaan pigmen alga dibedakan menjadi empat divisio,
yaitu: Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rodophyta.
3. Chlorophyta atau Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi
alga. Alga hijau termasuk dalam divisi chlorophyta bersama charophyceae.
Divisi ini berbeda dengan divisi lainnya karena memiliki warna hijau yang
jelas seperti pada tumubuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen
klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karotin dan xantofil.
4. Ganggang Divisi crhysophyta terbagi dalam 3 kelas yaitu ganggang hijau-
kuning, ganggang coklat-emas dan diatom.
5. Phaeophyta adalah ganggang yang berwarna pirang. Dalam kromatoforanya
terkandung klorofil a, karoten, dan santofil, tetapi terutama fikosantin yang
menutupi warna lainnya dan yang menyebabkan ganggang ini berwarna
pirang.
6. Rhodophyta atau Alga Merah merupakan salah satu ganggan yang
mempunyai pigmen klorofil a dan d, karoten, xantofil, fikoeritrin dan
fikosianin.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/alga/ (akses tanggal 7 Desember 2012)

http://ayunjewel.blogspot.com/2012/11/laporan-makroalga-dikondang-
merak.html (akses tanggal 7 Desember 2012)

16

Anda mungkin juga menyukai