SEKOLAH ADIWIYATA
LSM Sapulidi Melaksanakan Program Sekolah Adiwiyata di SD Negeri Kotabaru IX bekerja
sama dengan PT Hyundai Indonesia Motor sebagai dana Corporate Social Responsibility
(CSR)
Bekasi Barat (BIB) - Dalam menjalankan dan melaksanakan Program Sekolah Adiwiyata,
setidaknya ada 4 hal pokok yang harus diperhatikan, diantaranya :
1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan;
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan;
3. Kegiatan Lingkungan berbasis Partisipatif; dan
4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.
Setiap komponen harus ada standar, implementasi dan pencapaian mulai dari proses hingga
rencana aksi Sekolah Adiwiyata.
Berikut adalah tabel uraian komponen dan standar rencana aksi Sekolah Adiwiyata :
I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Sekolah dalam pelaksanaan Program Adiwiyata wajib memuat visi, misi, tujuan dan sasaran
yang memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Visi, misi, tujuan dan sasaran itu dituangkan dalam RPP dan termuat baik dalam mata pelajaran
wajib, muatan lokal maupun pengembangan diri pada Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).
Pembuatan RPP harus mengacu kepada Kurikulum 2013 atau kurikulum yang dijalankan saat ini
oleh sekolah.
Program PLH juga wajib memiliki ketuntasan minimal belajar yang terkait dengan pelestarian
fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran dan mencegah kerusakan lingkungan hidup
di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Untuk dapat menjalankan kurikulum 2013 yang memuat PLH, sekolah harus menganggarkan
kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup minimal 20% dari total anggaran
sekolah selama 1 tahun.
Anggaran tersebut dapat dialokasikan kepada kegiatan kesiswaan berbasis lingkungan hidup,
kurikulum dan kegiatan pembelajaran berbasis lingkungan hidup, peningkatan dan
profesionalisme PTK berbasis lingkungan hidup, sarana dan prasarana yang ramah lingkungan
dan ramah anak, dan bekerja sama atau bermitra dengan lingkungan sekolah, masyarakat, LSM,
Dunia Usaha/Industri, serta adanya peningkatan dan pengembangan mutu berbasis lingkungan
hidup.
Yang paling penting adalah, seluruh warga sekolah harus berkarakter dan berbudaya lingkungan
hidup dalam kegiatan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah.
Berikut ini adalah tabel Standar dan Implementasi serta tingkat pencapaian dalam kebijakan
berwawasan lingkungan hidup Sekolah Adiwiyata :
Atau dapat pula dilakukan dengan penerapan membuat RPP dengan metode pembelajaran masuk
pada muatan lokal dan ekstrakurikuler.
Guru dan siswa harus memiliki kompetensi dalam mengembangkan metode pembelajaran
lingkungan hidup yang dilakukan secara aktif bisa dengan cara dan metode demonstasi, diskusi
kelompok, simulasi, pengalaman lapangan, curah pendapat atau melakukan debat antar siswa.
Hasil dari demonstrasi atau hasil karya lingkungan hidup siswa dan guru dapat dipublikasikan
minimal di Majalah Dinding Sekolah, website, koran, buletin sekolah, atau talk show di radio
dan televisi.
Sementara itu, siswa juga dapat berkreasi dengan membuat puisi, film pendek, lagu, gambar,
hasil penelitian, dan produk daur ulang yang berhubungan dan tema menyangkut perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
Berikut adalah tabel standar, implementasi dan pencapaian program adiwiyata berbasis
lingkungan yang diaplikasikan dalam kurikulum :
Selain itu warga sekolah (guru, pegawai, siswa dan komite sekolah) juga dituntut untuk
melakukan inovasi dan kreatifitas dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, PMR, Karya
Ilmiah Remaja, Dokter Kecil, dan Pencinta Alam untuk ikut dalam melestarikan lingkungan
hidup, seperti aksi nyata melakukan pengomposan, biogas, membuat lubang biopori, daur ulang
sampah dan kertas, serta pembuatan pembibitan tanaman organik.
Selain itu dituntut juga sekolah untuk menularkan ilmu program sekolah adiwiyata terhadap
sekolah lain. Diantaranya dengan memberikan bimbingan dan pelatihan, serta kunjungan kepada
sekolah yang membutuhkan informasi dan ingin menjadi bagian dari keluarga program sekolah
adiwiyata.
Sekolah lagi-lagi harus bekerja sama dengan beberapa mitra yang turut serta membantu
mensukseskan program adiwiyata. Kerjasama bisa dilakukan dengan para alumni sekolah, orang
tua siswa, komite sekolah, LSM, dunia usaha/industri, sekolah lain dan juga media baik
televisi/radio/koran maupun media online.
Berikut adalah tabel standar, implementasi dan pencapaian program sekolah adiwiyata dalam
aspek kegiatan lingkungan berbasis partisipatif :
Program Sekolah Adiwiyata juga wajib mengelola sarana pendukung yang ramah lingkungan
dan ramah anak di sekolah. Pemanfaatan kembali kertas atau daur ulang adalah salah satu upaya
mendukung ramah lingkungan di sekolah.
Selain tiu, sekolah harus menyediakan RTH, pengolahan air limbah atau saluran drainase yang
baik, pengolahan air bersih, penyediaan tempat sampah terpisah (pengomposan), dan gedung
harus ramah lingkungan dan memiliki standar pengelolaan kebencanaan untuk mencegah warga
sekolah terhindar dari bencana.
Untuk kantin sekolah sebaiknya harus ramah lingkungan, sehat, jujur dan ramah anak, dengan
cara kantin harus selalu bersih dan menghindari alat pembungkus makanan dari plastik, strofoam
dan aluminium foil.
Kantin juga sebaiknya memiliki tempat pencucian piring dan gelas dengan air yang mengalir.
Makanan yang dijual di kantin harus terbebas dari zat pewarna buatan, perasa, pengawet,
pengenyal yang tidak sesuai dengan standar kesehatan.
Berikut adalah tabel standar, implementasi dan pencapaian unsur pengelolaan sarana pendukung
ramah lingkungan pada sekolah adiwiyata :