Anda di halaman 1dari 7

Standar Prosedur Operasional

RSU BHAKTI HUSADA


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN RESEP NARKOTIKA
RSU BHAKTI
HUSADA
No. Dokumen :
SPO RSB/ISFR/SPO/XXXIV No. Revisi : 03 Halaman : 5/1
PENYIMPANAN Ditetapkan,
RESEP Tanggal Terbit : Kepala RSU Bhakti Husada
NARKOTIKA 3 Januari 2013

Dr. Zunita Ahmadah Kusuma Dewi


Pengertian Tempat atau lemari khusus yang digunakan untuk menyimpan obat
golongan narkotika dan hanya digunakan untuk menyimpan obat
khusus golongan narkotika.
Tujuan 1. Memastikan semua obat golongan narkotika disimpan pada
tempat atau lemari khusus, sesuai ketentuan Undang-Undang
yang berlaku.
2. Memastikan kondisi obat golongan narkotika dalam keadaan
tidak rusak / stabil.
Kebijakan
Prosedur Prosedur tempat penyimpanan narkotika yang ada di Rumah Sakit :
1. Tempat penyimpanan harus dibuat seluruhnya dari kayu atau
bahan lain yang kuat.
2. Harus mempunyai kunci yang kuat.
3. Lemari dibagi dua masing-masing dengan kunci yang berlainan,
bagian pertama dipergunakan untuk menyimpan morfin,
petidin, dan garam-garamnya, serta persediaan narkotika;
bagian kedua dipergunakan untuk menyimpan narkotika lainnya
yang dipakai sehari-hari.
4. Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari ukuran kurang
dari 40 x 80 x 100 cm, maka lemari tersebut harus dibaut pada
tembok atau lantai.
Prosedur yang dilakukan sebagai berikut:
1. Apotek dan rumah sakit harus menyimpan narkotika pada
tempat khusus sebagaimana yang dimaksud pada pasal 5, dan
harus dikunci dengan baik.
2. Lemari khusus tidak boleh digunakan untuk menyimpan barang
lain selain narkotika.
3. Anak kunci lemari khusus harus dikuasai oleh penanggung
jawab/asisten apoteker atau pegawai lain yang dikuasakan.
4. Apabila terjadi pergantian shift kerja kunci lemari narkotika
diberikan kepada penanggung jawab/asisten apoteker yang
bertugas dengan cara dikalungkan.
5. Setelah dilakukan pengambilan obat narkotika dan mencatatnya
di kartu stok khusus narkotika, hendaknya dikunci kembali dan
kunci tersebut hendaknya tidak menempel pada lemari untuk
menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
6. Lemari khusus harus ditaruh pada tempat yang aman dan tidak
boleh terlihat oleh umum.
Unit Terkait Instalasi Farmasi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBUATAN JADWAD DINAS
RSU BHAKTI
HUSADA
No. Dokumen :
SPO RSB/ISFR/SPO/...... No. Revisi : Halaman :
PEMBUATAN Ditetapkan,
JADWAL DINAS Tanggal Terbit : Kepala RSU Bhakti Husada
3 Januari 2013

Dr. Zunita Ahmadah Kusuma Dewi


Pengertian Suatu kegiatan di unit farmasi yang dilakukan oleh kepala instalasi
farmasi untuk membuat daftar dinas.
Tujuan Tercapai jadwal dinas yang teratur, efektif, dan merata sedemikian
rupa sehingga Pelayananan kefarmasian terjaga kualitasnya 24 jam
setiap harinya.
Kebijakan Jadwal Dinas dibuat oleh Kepala Instalasi Farmasi

Prosedur 1. Setiap akhir bulan kepala instalasi farmasi membuat perencanan


penggunaan tenaga dengan menyusun daftar dinas.
2. Susunan jaga di bagi menjadi tiga shift:
a. Shift pagi
b. Shift sore
c. Shift malam

Unit Terkait Instalasi Farmasi


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMEGANG KUNCI NARKOTIK DAN PSIKOTROPIKA
RSU BHAKTI
HUSADA
No. Dokumen :
SPO RSB/ISFR/SPO/...... No. Revisi : Halaman :
PEMEGANG KUNCI Ditetapkan,
NARKOTIK DAN Tanggal Terbit : Kepala RSU Bhakti Husada
PSIKOTROPIKA 3 Januari 2013

Dr. Zunita Ahmadah Kusuma Dewi


Pengertian Pemegang kunci lemari narkotika dan psikotropika adalah orang yang
mempunyai kewenangan dalam memegang kunci lemari tersebut
Tujuan Menjaga keamanan dari isi obat narkotika dan psikotropika agar tidak
disalahgunakan penggunaannya

Kebijakan
Prosedur 1. Pemegang kunci lemari narkotika dan psiktropika adalah
apoteker
2. Shif pagi (07.00 s/d 14.00) kunci lemari narkotika dan
psikotropika di pegang oleh apoteker penangung jawab.
3. Shif siang (14.00 s/d 21.00) kunci lemari narkotika
didelegasikan oleh apoteker kepada ttk yang sedang bertugas
dengan mengisi pada buku serah terima narkotika dan
psikotropika.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMEGANG KUNCI NARKOTIK DAN PSIKOTROPIKA
RSU BHAKTI
HUSADA
Prosedur 4. Shif malam (21.00 s/d 07.00) kunci lemari narkotika
didelegasikan kembali oleh ttk kepada ttk yang sedang bertugas
dengan mengisi pada buku serah terima narkotika dan
psikotropa.

Unit Terkait Instalasi farmasi

Anda mungkin juga menyukai