Anda di halaman 1dari 32

Cara Meditasi Zikir Pernafasan Di Dalam Islam

Sahabat yang mau cari dan baca artikel tentag meditasi di sini tempatnya, Ceardo
udah merangkum artikel yang telah ada biar kelihatan lebih baik dan lebih mudah
di pahami. Meditasi Zikir Pernafasan lazimnya dilakukan sambil duduk bersila dilantai
atau duduk diatas kursi. Meditasi Pernapasan dilakukan dengan menarik nafas
perlahan hingga memenuhi ruang paru paru, kemudian menahan nafas selama yang
dapat dilakukan , seterusnyanya menghembuskan nafas perlahan hingga paru paru
kosong, demikian seterusnya . Meditasi Pernapasan digunakan untuk menyatukan
fikiran dan hati ketika berdo’a atau berdzikir .

Meditasi Zikir Pernapasan membuat fikiran dan hati (perasaan) lebih fokus pada kalimat
yang dibaca didalam hati . Banyak orang yang mengalami kegagalan dalam berdo’a
karena fikiran dan hatinya tidak fokus pada kalimat yang dibaca atau diucapkan dalam
berdo’a. Allah tidak menerima do’a yang dipanjatkan oleh orang yang hati dan
fikirannya tidak fokus atau lalai.

Meditasi Zikir Pernapasan dilakukan sambil membaca kalimat zikir dan do’a ketika
menarik, menahan dan menghembuskan napas. Ketika menarik napas umumnya
dibaca kalimat tahlil, tasbih, tahmid, istighfar, asmaulhusna atau kalimat hauqalah.
Ketika menahan napas dibaca kalimat zikir atau do’a yang umum diajarkan Rasulullah,
dari Qur’an atau do’a yang disusun sendiri sesuai dengan kehendak . Ketika
menghembuskan nafas baca beberapa kalimat sebagai berikut :

1.“ Laa ilaaha illallahu wahdahu laasyariikalah lahuu mulku walahulhamdu , yuhyii
wayumiitu wahuwa ala kulli syai’inkodir….Tidak ada Tuhan selain Allah yang Esa , tiada
sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan dan bagiNya pujian, Dia yang menghidupkan dan
mematikan, dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu”

2. “Laa haula wala kuwwata illa billahil aliyyil adziim……tiada daya dan kekuatanku
melainkan dengan pertolongan Allah “

3. "Taqobbal minna du’a aana ya arhamar rohiimin, kay nusabbihaka katsiro


wanadzkuroka katsiro innaka kunta bina bashiro"……perkenankan do’a kami wahai
yang maha pengasih dan penyayang, agar kami tasbih dengan sebanyak banyaknya
padaMu, dan agar kami ingat padaMu dengan sebanyak banyaknya, sesungguhnya
Engkau maha melihat keadaan kami
Zikir dan do’a yang dibaca ketika menahan nafas

Beberapa zikir dan do’a yang dibaca ketika menahan nafas antara lain sebagai berikut
ini

"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu;
jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan
yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah
kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal." (Ali Imran 160)

Keterangan : Ayat ini memberi keyakinan bahwa jika Allah menolong kita , tidak ada
seorangpun yang dapat mengalahkan kita,namun jika Allah membiarkan kita maka tidak
ada tempat memohon selain padaNya, hanya Dia yang dapat membebaskan kita dari
berbagai kesusahan. Hanya kepadaNya lah kita bertawakal dan menyerahkan semua
urusan. Mewiridkan ayat ini dapat menghilangkan rasa cemas, takut, kuatir, dan
membangkitkan rasa optimis dengan pertolongan Allah tidak ada orang yang bisa
mengalahkan kita.

"Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan
menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya." (Al Israak 30)

Keterangan : Ayat ini memberi keyakinan bahwa Allahlah yang melapangkan dan
menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki, dan memberi keyakinan bahwa
Allah sangat memperhatikan keadaan kita. Mewiridkan ayat ini menghilangkan rasa
cemas dan takut akan kemiskinan, bangkrup dan kemelaratan , dan membangkitkan
rasa optimis akan kejayaan dan kemajuan dalam perniagaan serta selalu merasa
bahwa Allah selalu memperhatikan keadaan kita . Ada baiknya ayat ini diringi dengan
berdo’a mohon kelapangan rezeki dari sisiNya.

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya.
(Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang
baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia
akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan)
keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa
siksa hari kiamat." (Huud 3)

Keterangan : Mewiridkan ayat ini membangkitkan semangat untuk selalu istighfar dan
mohon ampun pada Allah, dan memberi keyakinan bahwa Allah akan memberi
kehidupan yang baik dan berbagai kenikmatan sampai datang ajal yang telah
ditetapkanNya. Ayat ini juga memberi keyakinan bahwa dengan banyak istighfar insya
Allah akan dilindungi dari nazab yang dahsyat dihari berbangkit.
"Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan
keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi
Engkau kekuasaan yang menolong." (Al Israak 80)

Keterangan : Ketika berdo’a cukup dimulai dari “ Robbi adkhilni ….kata perintah Qul
..tidak dibaca. Dengan mewiridkan do’a ini insya Allah akan selalu mendapat
keberuntungan dalam perjalanan hidupnya. Masuk ketempat yang yang baik dan keluar
dari tempat yang baik pula serta selalu mendapat pertolongan dan jalan keluar dari
berbagai masalah yang dihadapi.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia


mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada
kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang
kafir".(Al Baqarah 286)

Keterangan : Mewiridkan ayat ini memberi keyakinan bahwa Allah tidak akan
membebani seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Do’a yang dipanjatkan
akan melindungi diri kita dari kemarahan dan kemurkaan Allah akibat kesalahan dan
kekhilapan kita . Do’a ini juga melindungi kita dari bencana, musibah atau masalah
yang rumit yang tidak sanggup kita memikulnya. Insya Allah dengan mewiridkan do’a ini
kita terpelihara dari berbagai bencana dan kesulitan yang amat memberatkan. Jika
terjadi juga hal tersebut insya Allah akan mendapat pertolongan Allah dengan segera.

PENGARUH TERHADAP SHOLAT KHUSUK


Latihan meditasi zikir pernapasan yang dilakukan setiap hari memberi dampak positif
bagi pelaksanaan sholat khusuk. Selama latihan fikiran dan hati sudah terbiasa fokus
pada ayat yang dibaca, sehingga dalam sholat pun ini akan menjadi kebiasaan pula.
Untuk melatih sholat khusuk ada baiknya bacaan sholat seperti do’a iftitah, iftirosh I’tidal
, tasyahud juga dibaca ketika menahan napas dalam latihan zikir nafas.

Dengan melakukan zikir pernafasan ini bererti ,kita sudah melaksanakan


himbauan untuk berzikir ketika berdiri, duduk dan berbaring. Dampak pelaksanaan
zikir ini akan kita rasakan didunia dan akhirat. Aktiviti ini juga berpengaruh terhadap
stamina dan daya tahan tubuh, insya Allah juga mempercepat pemulihan dari berbagai
penyakit yang mengganggu. Kegiatan zikir nafas ini merupakan pelaburan untuk
kehidupan dunia dan akhirat. Ini salah satu jalan untuk mendekatkan diri pada Allah.

DAHSYATNYA KEKUATAN SHOLAT

Sholat adalah kegiatan kewajipan rutin yang dilakukan umat Islam minima lima kali
sehari semalam. Didalam sholat terdapat hak Allah dan hambaNya. Hak Allah untuk
dipunji disanjung dan disembah. Hak hambaNya untuk mendapat lindungan, naungan
dan pertolongan. Inti kegiatan sholat adalah Iyyaka dan’budu wa iyyaka
nastaiin……hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami
mohon pertolongan. Kegiatan sholat berisi sanjungan dan pujian kepada Allah (Iyyaka
na’budu) dan do’a memohon rahmat dan pertolongannya (Wa iyyaka nastaiin).

Seluruh kegiatan sholat tergambar dalam surat Al-Fatihah yang wajib dibaca setiap
sholat. Rasulullah mengatakan tidak sah sholat seseorang jika tidak membaca surat Al-
Fatihah. Surat Al Fatihah terdiri atas 7 ayat, ayat 1-3 merupakan hak Allah, ayat 4
merupakan ayat pertengahan sebagian bagi Allah dan sebagian bagi hambanya iyyaka
na’budu….hanya kepada Engkau kami menyembah (hak Allah), wa iyyaka
nastaiin….hanya kepada Engkau kami memohon (hak Allah). Ayat 5-7 adalah hak
hambaNya. Selanjutnya seluruh kegiatan sholat diisi dengan pujian dan sanjungan
pada Allah serta permohonan atau do’a dari hamba kepada Allah.

Sholat dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, tidak dapat dilakukan sepanjang
waktu seperti berzikir. Sholat yang dilakukan dengan benar dan khusuk akan
memberikan perlindungan pada pelakunya sepanjang kehidupan dunia dan akhirat.
Allah akan memberi kemenangan, naungan dan perlindungan pada hambaNya yang
sholat dengan benar dan khusuk. Ini janji Allah yang banyak disebutkan dalam Al
Qur’an.

Kegagalan sebagian besar umat Islam dalam meraih kemenangan dan kejayaan
didunia maupun akhirat disebabkan kegagalan mereka melakukan sholat dengan benar
dan khusuk. Janji Allah benar, dan pasti dipenuhi….namun mengapa sebagian besar
umat Islam didunia selalu ditindas, dihinakan, dikalahkan. Apa yang salah dengan janji
Allah tersebut?.

Kekuatan sholat telah terbukti membawa umat Islam pada kemenangan dan kejayaan
menguasai dunia pada masa lalu. Dengan kekuatan Sholat tentara Islam berhasil
mengalahkan kerajaan Romawi dan Persia, terus mengembangkan sayap menguasai
penjuru dunia. Thoriq bin Ziad berhasil menaklukan Eropa mendirikan kerajaan Islam di
Andalusia (Spanyol) yang sempat berjaya selama kurang lebih 700 tahun. Kekhalifahan
Islam di Turki juga berhasil menguasai kawasan Eropa dan Asia selama ber-abad abad.

Ditengah kebodohan orang Eropah yang masih menganggap bumi ini datar dan mereka
menghukum mati Galileo yang mengatakan bumi ini berputar mengelilingi matahari.
Bahkan Columbus yang beniat mengelilingi dunia dengan berlayar kearah barat dan ia
yakin akan muncul dari arah timur mereka katakan sebagai orang gila. Berbagai Ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dibawah kekuasaan Islam dimasa itu
seperti ilmu kedokteran, kimia, matematik, Astronomi , pertanian, perternakan dan lain
sebagainya.

Namun sayang setelah kemenangan demi kemenangan yang berhasil diraih umat Islam
ketika itu secara perlahan kekuatan islam mulai redup. Islam terpecah belah menjadi
kerajaan , Negara, dan kekuatan yang lemah, seperti yang kita saksikan saat ini.
Dimulai dengan dikalahkannya kerajaan Islam di Andalusia (Eropah) oleh kekuatan
Nasrani. Disusul dengan kehancurah kekhalifahan Islam di Turki pada tahun 1924.
Negara yang berasaskan Islam seperti Iraq dan Afghanistan baru baru ini dihancurkan
oleh Amerika. Timur tengah sebagai pusat Islam sekarang juga bergolak, satu persatu
pemerintahannya dijatuhkan.

Mengapa ini boleh terjadi ? Allah telah mengingatkan semua ini dalam surat Maryam
ayat 58-61 :

58. "Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi
dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari
keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan
telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada
mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis."

59. "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang zalim) yang mensia-siakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui
kesesatan."

60. "kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan
masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun."

61. "yaitu syurga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada
hamba-hamba-Nya, sekalipun (syurga itu) tidak nampak. Sesungguhnya janji Allah itu
pasti akan ditepati.( Maryam 58-61)

Semua bencana dan kejatuhan umat Islam dari kekuasaan dan kemenangan yang
pernah diraih adalah karena umat yang muncul sesudah itu adalah mereka yang
mensia-siakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya. Namun demikian kita
sebagai pewaris generasi yang besar dimasa lalu , masih diberi kesempatan oleh Allah
didalam surat Maryam ayat 60 untuk memperbaiki keburukan yang kita alami dewasa
ini, yaitu dengan bertaubat dan berusaha memperbaiki kekeliruan kita selama ini.

Mari kita bangkitkan kembali kejayaan Islam dengan bertaubat dan memperbaiki semua
kekeliruan yang pernah dilakukan oleh diri kita dan para pendahulu kita dimasa yang
lalu. Semua itu boleh kita mulai dari diri kita masing masing. Hasilnya juga pertama
sekali akan dinikmati oleh diri kita sendiri, terus tersebar pada keluarga, lingkungan dan
bangsa ini.
Setelah menyadari semua kekeliruan kita dan bertaubat pada Allah yang pertama harus
kita perbaiki adalah sholat kita masing masing . Sudahkan kita sholat dengan benar dan
khusuk. Sudahkah kita mengerti semua kalimat yang kita ucapkan dalam sholat?
Sudahkah kita melakukan sholat dengan khusuk dan benar? . Sampai saat ini kita
masih banyak menjumpai Umat Islam yang sholat namun mereka tidak mengerti apa
maksud kalimat yang mereka baca dalam sholat tersebut.

KEKUATAN AL-FATIHAH

Dalam bacaan Al-Fatihah ada do’a yang kita ucapkan minima 17 kali sehari
semalam….Ihdina shiroothol mustaqiim. Shirootholladziina amta alaihim. Ghoiril
maghduubi alaihim waladholliin….(.Tunjuki kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang
telah Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang yang sesat dan bukan pula
jalan orang yang Engkau murkai.).

Jika do’a ini dibaca dengan sungguh sunguh dan penuh keyakinan pasti Allah
mengabulkannya. Apa lagi do’a ini dibaca 17 kali sehari semalam dan Allah tidak
pernah menlak do’a orang yang dilakukan dengan sungguh sungguh.
Dengan berkah do’a ini seseorang dijamin selalu mendapat hidayah dan petunjuk
dalam bertindak dan mengambil keputusan . Dia tidak akan keliru dalam mengambil
keputusan. Dijamin ia akan meraih kejayaan demi kejayaan serta kemenangan demi
kemenangan dalam hidupnya. Ia akan dijaga oleh Allah dari mengambil keputusan
yang keliru dan boleh menghancurkan karier , profesionnya atau perniagaannya .

KEKUATAN DOA IFTHIROSH

Ketika duduk iftirosh , yaitu duduk diantara dua sujud ada do’a yang amat dahsyat.
Sayang banyak umat islam yang tidak mengerti do’a ini dan membacanya dengan
tergesa gesa dan kecepatan tinggi, tanpa memahami maknanya :

Robbighfirli….ya Allah ampuni aku, Warhamni….rahmati aku, wajjburni….tutupi semua


keburukanku, warfa’ni….angkat derajatku, warzukni….beri aku rezeki, wahdini…beri
aku hidayah dan petunjuk, wa’afini…beri aku kesehatan, wa’fu anni….ma’afkan aku.

Jika do’a tersebut dibaca dengan sungguh sungguh dan khusuk, pasti Allah
mengabulkannya. Apa lagi do’a tersebut dibaca 17 kali sehari semalam, Allah tidak
pernah menolak do’a hambaNya yang dipanjatkan dengan sungguh dan sepenuh hati.
Manfaat do’a tersebut antara lain sebagai berikut:

Robbighfirli (ya Allah ampuni semua dosaku)


Jika do’a ini dibaca dengan sungguh sungguh dan ikhlas niscaya Allah akan
mengampuni dosa kita yang telah lampau dan yang akan datang. Dengan pengertian
pada masa mendatang Allah akan memelihara kita untuk tidak melakukan dosa besar
dalam kehidupan kita didunia dan akhirat. Hati yang sudah bersih dari dosa akan
bersinar dan mudah menerima hidayah serta petunjuk Allah. Ia akan mendapat
bimbingan dalam mengambil keputusan dan melangkah. Sehingga selalu mendapat
kemenangan dan keberhasilan dalam hidupnya.

Hati yang kotor tertutup dosa mejadi hitam gelap dan susah menerima hidayah dan
bimbingan Allah. Hati yang hitam dan gelap cenderung mengikuti bisikan syetan yang
membawanya memperturutkan hawa nafsu dan mengambil keputusan yang keliru .
Berbagai keputusan yang salah dan keliru membawanya pada kehidupan yang porak
poranda penuh kesulitan dan penderitaan. Ia akan mengalami kesengsaraan hidup
didunia maupun akhirat.

Warhamni (Rahmati aku)


Orang yang membaca do’a ini dengan khusuk dan sungguh sungguh akan dibukan kan
Allah baginya pintu rahmat dari langit dan bumi. Ia akan mendapat Rahmat dan kasih
sayang Allah dari segala penjuru. Di jamin hidupnya akan sejahtera berkecukupan .
Tidak ditimpa kemelaratan dan kehinaan dimanapun ia berada. Dijauhkan dari
kesedihan, duka cita, stres dan tertekan. Hidup bahagia dan sejahtera sepanjang waktu
didunia maupun akhirat.

Wajburni (Tutupi segala aib dan keburukanku)


Orang yang membaca do’a ini dengan khusyuk dan sungguh sungguh niscaya akan
ditutupi Allah segala aib , keburukan dan kekuarangannya. Pepatah mengatakan “ tidak
ada gading yang tak retak “, demikian pula kita sebagai manusia tentu banyak punya
kelemahan dan keburukan. Kita takut jika aib, dan kelemahan kita diketahui orang
banyak. Insya Allah Dia akan menutupi semua kelemahan dan kekuarangan kita dari
orang banyak. Orang tidak tahu dengan kelemahan dan keburukan kita, orang hanya
melihat sisi baik dari kehidupan kita. Sehingga kita dapat meraih kejayaan demi
kejayaan dalam kehidupan ini.
Sungguh celaka orang yang dibukakan aibnya dihadapan orang banyak. Tidak ada
gading yang tidak retak, setiap kita tentu punya kelemahan dan kekurangan, Insya Allah
dengan kekuatan do’a ini Allah akan menutupi semua aib dan kekurangan kita.

Warfa’ni ( Angkat derajatku)


Orang yang membaca do’a ini dengan khusyuk dan sungguh sungguh niscaya akan
diangkat derajatnya oleh Allah , dijauhkan dari kehinaan , penindasan, kemelaratan dan
lain sebagainya. Dengan berkah do’a ini umat Islam tidak akan menjadi umat yang
lemah, dizalimi, tertindas , dicurangi dan difitnah. Umat Islam akan menjadi umat yang
kuat , disegani, dihormati oleh lawan dan kawan. Seorang yang membaca do’a ini
dengan khusu dan sungguh sungguh akan mendapat kemuliaan hidup didunia dan
akhirat. Dia tidak akan menjadi orang yang susah, sengsara, hina , papa,
miskin,tertindas, dizalimi, hidup serba kekurangan dan lain sebagainya. Ia akan menjadi
orang yang dihormati dan disegani dimanapun berada.

Warzukni ( Beri aku rezeki)


Orang yang membaca do’a ini dengan khusyuk dan sungguh sunguh akan dijauhkan
dari kemiskinan dan kepapaan . Ia akan hidup berkelimpahan dan dicukupkan semua
hajat dan keperluannya. Allah akan mendatangkan rezeki baginya dari langit , bumi dan
seluruh penjuru yang diberkahi. Apa saja bidang usaha yang diceburi akan
mendatangkan rezeki berlimpah baginya.

Wahdini (Beri aku hidayah dan petunjuk)


Orang yang membaca do’a ini dengan khusyuk dan sungguh sungguh akan selalu
mendapat bimbingan dan petunjuk dalam menjalani hidupnya. Baginya tidak ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan. Apapun masalah yang menghadang dapat
diselesaikannya dengan baik. Baginya tidak ada istilah putus asa. Ia tidak pernah
mengalami kebingungan, kebuntuan dan putus asa dalam menghadapi berbagai
masalah kehidupan.

Wa’afini (Beri aku kesihatan)


Orang yang membaca do’a ini dengan khusyuk dan sungguh sungguh insya Allah
memiliki tubuh yang sehat dan kuat, jauh dari berbagai penyakit yang membuatnya
lemah dan sulit menyelesaikan berbagai pekerjaan dan tugas yang dihadapinya sehari
hari. Allah akan membimbingnya mendapatkan badan yang sehat dan kuat. Makanan
dan pola hidupnya terpelihara baik sehingga badannya tetap sehat dan kuat terhindar
dari berbagai penyakit yang banyak menyerang masyarakat kota dewasa ini. Bagi yang
sentiasa sakit-sakitan insya Allah akan mendapat bimbingan secara naluriah untuk
mendapatkan badan yang sihat dan kuat.

Wa’fu anni ( Maafkan aku)


Orang yang membaca do’a ini dengan khusyuk dan sungguh sungguh insya Allah akan
mendapat ampunan dan maaf dari Allah atas berbagai kesalahan dan kekeliruan yang
telah dilakukan. Dengan mendapat keampunan dariNya insya Allah ia akan dapat
memperbaiki berbagai kesalahan dan kekeliruan itu untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Itulah do’a - do’a dahsyat didalam sholat yang telah membawa kemenangan dan
keberhasilan pada umat Islam dimasa lampau meraih kejayaan dan kemenangan.
Dengan kekuatan sholat umat Islam dimasa lalu mengalahkan musuh musuhnya dan
menguasai dunia dimasa itu. Namun sekarang akibat mensia siakan sholat umat Islam
di tindas dan dihina dimana mana. Mari kita perbaiki semua kekeliruan ini. Sedikit sekali
umat Islam yang mengerti dan membaca do’a Iftirosh dengan khusuk dan sungguh
sungguh. Kebanyakan orang membacanya dengan cepat dan tergesa gesa, tanpa
mengerti arti dan maksudnya.

Mari kita perbaiki mutu hidup kita masing masing dengan memperbaiki mutu sholat.
Jika umat Islam sudah melakukan sholat dengan benar dan khusuk niscaya
kemenangan yang pernah diraih umat Islam dimasa lalu akan datang kembali .
Berbagai kesulitan , fitnah, penindasan, tekanan, yang dialami umat Islam dewasa ini
merupakan peringatan dari Allah. Karena banyak diantara kita yang sudah menjadi
umat yang mensia siakan sholat dan memperturutkan hawa nafsu sebagaimana
disebutkan dalam surat Maryam ayat 59 diatas.

MEDITASI SECARA ISLAM

Meditasi Islam menitik beratkan kepada sebuah keadaan diri yang mampu dalam
meniadakan daya manusia yang ada di dalam setiap diri manusia itu sendiri.
Menghilangkan daya kita manusia. Menghilangkan kilasan apapun yang ber tolak atas
upaya (keinginan) diri. Selanjutnya diri di dorong agar hanya menggunakan daya Allah.
Dalam sebuah keyakinan kuat. Tiada daya upaya selain (daya) Allah. (la haula wala
kuwata illa billah).
Ini adalah teknik men-dasar dalam meditasi Islam. Dan merupakan teknik tertinggi
dalam meditasi Islam itu sendiri. Ini adalah sasaran dan visi dalam ber meditasi
menurut Islam. Teknik ber serah, teknik pasrah, menyerahkan diri kita. Kita hanya
bersandar kepada daya Allah. Kita mengambang, mengikuti, kemanapun daya Allah
menggerakkan atom-atom dalam tubuh kita. Kita harus meniadakan diri kita sendiri.
Kita harus menghilangkan ke ‘AKU’ an diri. Diri yang mengaku-ngaku pintar, mengaku
cantik mengaku hebat, mengaku suci, mengaku ber-ilmu dan lain sebagainya harus di
hilangkan dari ketubuhan kita. Inilah makna teknik ber-serah (Islam) dalam meditasi
Islam. Meniadakan diri hanya bersandar kepada daya Allah dalam setiap gerak nafas
kita.
Marilah kita masuki pemahaman Islam (ber-serah) melalui praktek dan teknik yang
sederhana ini. Untuk membuka hijab diri kita. ‘Sebuah Methode Dalam Meditasi Islam’.
Sebetulnya itu adalah salah satu methode untuk menemukan KESADARAN. Adalah
kesadaran yang dimaksud, dalam al qur an juga disebut sebagai BASHIROH (yang
tahu). Ketika jiwa yang bebas ditarik kepada kesadaran tubuh yang pasrah, maka akan
tumbuh suatu kesadaran baru. Saya menyebutnya KESADARAN DIRI, kesadaranyang
pasrah, dia pasrah jikalau raganya bukan miliknya, maka dihadapkan dirinya dengan
lurus. Nanti lebih terinci akan kita ulas lagi beberapa methode tersebut. Semoga tekhnik
ini sedikit membantu kesimpang siuran pemahaman ber-serah (Islam) seperti apa yang
dimaksudkan.

Pemahaman di bawah ini harus dilakukan ber ulang-ulang sehingga diri kita
meyakininya. Pemahaman yang sederhana perihal entitas ketubuhan kita. Dari
kesederhanakan akan kita masuki lebih dalam lagi. Maka eksplorasi fakta-fakta atas
apa yang saya sajikan ini, melalui pemahaman ilmu pengetahuan dalam rasionalitas
kita, sehingga kita memiliki referensi yang cukup. Tidak ada pertentangan pemahaman
dalam diri kita.
Sebelumnya kita harus memahami bahwa :

Jiwa ;
Adalah entitas yang bebas, tidak terbatas ruang dan waktu, kecenderungan meluas dan
meliar, sering ter bolak-balik, berubah-ubah, dan labil.

Raga ;
Adalah entitas yang fatalis, pasrah sebagaimana unsur-unsur tanah, sebagaimana
atom-atom yang menyusunnya, patuh hanya kepada Tuhan-NYA. Sebagaimana bumi
yang senantiasa mengitari matahari, yang tetap formasinya dalam tatanan system tata
surya kita, sejakber abda lalu hingga kini mereka tetap dalam keadaan begitu.
Raga juga entitas yang memiliki nafsu alamiah sebagai bawaan sang raga itu sendiri,
sebagaimana halnya mahkluk hidup lainnya, binatang seperti; kuda, sapi, singa, dan
lain-lain. Memiliki naluri dan sinting standar untuk berkembang biak (syahwat), makan,
dan dan kemampuan bertahan dari serangan. Dan lain-lain.

Mengenali kedua entitas terlebih dahulu:


Kedua entitas tersebut jiwa dan raga akan mudah kita kenali. Kita harus mengenali
mereka terlebih dahulu. Mana raga dan mana yang jiwa. Kesadaran kita harus betul-
betul kenal. Dengan latihan-latihan kecil. Kita coba merasakan tangan, merasakan kaki,
dan seluruh anggota tubuh kita. Terus rasakan satu demi satu dari ujung kaki sampai
rambut kepala. Jika ada yang tidak mampu kita rasakan, berarti daerah tersebut ada
kelainan (penyakit) atau kelaianan funsi fisiologis. Terus ulangi di daerah yang tidak
mampu kita rasakan tersebut, hingga daerah etrsebut plong dan mampu kita rasakan.
Teknik ini akan menyembuhkan segala macam penyakit raga.
Kemudian kita teruskan pengmatan kepada jiwa kita. Kita mulai melakukan pengenalan
kepada jiwa kita, kita eksplorasi keadaannya ; disana ada dualitas, kadang munculnya
rasa suka, kadang sedih, kadang rasa marah, kadang bahagia, kadang sering berada di
masa lalu kita, kadang juga di masa depan kita, dan lain sebagai (istilah kita angan-
angan). Amati terus bergerakan jiwa kita. Lho..lho..ternyata ada AKU yang mampu
mengamati, ada AKU yang tahu, ada Aku yang sadar, ada AKU yang merasakan, ada
yang menikmati rahsa, ada AKU yang hidup, ada AKU yang diam, AKU diam diatas
pergerakan ataom-ataom dan system metabolisme ketubuhan kita. Wah…aneh.
Sangat sederhana sekali. Namun perlu latihan kecil yang terus menerus. Setelah kita
kenali kemudian kita melakukan beberapa teknik di bawah ini : Namun jikalau anda
ternyata belum mampu mengenali, maka mau tak mau harus mengkaji materi
pendalaman dahulu pada kajian berikutnya, setelah kajian ini nanti :
Teknik Pertama; adalah membangun sebuah sistem kesadaran baru akan keberadaan
entitas materi dan antimateri, atau entitas Jiwa dan Raga di dalam tubuh manusia. Kita
akan mengarahkan entitas Jiwa agar luruh dalam kepasrahan menerima keadaan raga
yang Fatalis. Jiwa harus pasrah atas kehendak Tuhan ini. Pasrah berada dalam raga
kita sekarang ini. .Sadari bahwa Jiwa adalah entitas yang senantiasa meliar, meluas,
sekehendak dirinya, (untuk memudahkan bisa disebut sebagai angan-angan) kuatkan
kesadaran ini. Oleh karena itu, ~Maka sudah selayaknya bahwa entitas Jiwa ini harus
selalu bersama Raga. Namun proses ini , Jangan anda paksa, jangan kosentrasi,
luruhkan saja. Lakukan berulang dan berulang lagi. Jika anda sudah merasakan
semacam hawa ringan yang berdesir diatas kulit berarti Jiwa sudah mengisi seluruh
pori-pori tubuh.
Teknik kedua ; Kuatkan kesadaran bahwa Takdir kita adalah saat ini waktu kini (NOW),
dimana dan dalam keadaan mana Raga saat ini sedang beraktifitas. Hanya di detik ini
saja dalam satu tarikan nafas. Inilah takdir kita. Sadarkan terus kepada Jiwa akan hal
ini.

Teknik ketiga ; Kemudian Tarik Jiwa ke posisi Raga, hingga sampai mengisi seluruh
pori-pori tubuh. Setelah Jiwa bersama Raga, cobalah pandang sekeliling anda. Kita
akan memiliki cara pandang yang berbeda. Dunia menjadi semakin cerah. Coba saja.
Namun, Apabila Jiwa memiliki keinginan lain selain pekerjaan sekarang ini. Sabarkan
Jiwa, nanti ada saatnya diberikan kesempatan tawar menawar kepada Tuhan, nanti
saat kita sholat. Jangan biarkan Jiwa anda mengelana terus menerus. Semakin sering
Jiwa bersama Raga, maka akan semakin muncul kekuatan dan daya yang luar biasa.
Jika Anda mampu mempertahankan posisi Jiwa 5 menit saja bersama raga setiap hari.
Manfaat akan luar biasa.
Teknik Keempat ; lakukanlah pelaporan apa saja yang kita rasakan kepada Allah,
terutama pada saat sholat. Kalau kita lagi kondisi marah, ya laporkan saja kalau kita
marah, kalau sedang malas , ya laporkan saja. Apa saja, jangan ada yang
disembunyikan. Ingat dan Sadari bahwa yang sering memalingkan Jiwa adalah
persepsi. Mulai dari persepsi miskin, hutang, karier, dan lain sebagainya. Kita harus
mengarahkan diri kita kepada Dzat yang maha suci , Dzat yang tidak ber-presepsi, dan
tidak bisa di persepsi-kan. Terus arahkan dan kuatkan, bahwa ada Dzat yang maha
suci ini. Mohon dilepaskan, di sucikan dari persepsi, dan lain sebagainya. Nanti kita
akan merasa plong, kembalikan semua yang menghimpit kepada Allah, semua adalah
permainan logika saja, lepas dari beban apapun. Laporkan saja yang kita rasakan.
AHA..EURIKA !!!…
Ketemu sudah. Kitapun tercengang. Kok begitu ya.. jadi kesadaran itu yang harus saya
hadapkan kepada Allah. Lha..kadang saya juga dulu pernah tahu itu..nah..nah.
Inilah hidayah Allah. Patutlah kita syukuri. Semua datang dengan sendirinya ,
pemahaman ini seperti di tarok saja, sesuai dengan kehendak Allah, asalkan kita juga
mempersiapkan diri menyambutnya, juga asal kita siapkan diri kita untuk belajar
kepada-NYA, seakan kita kemudian mengerti sendiri. Mengalir saja seperti air
mengalir. Enteng saja.. Bleng..bleng.. masuk kedalam kesadaran dan kepemahaman
kita.

Maka setiap orang harus mencari dan menemukan sendiri Entitas KESADARAN ini,
tidak bisa diwakilkan atau ditunjukkan oleh orang lain. Atau diajari orang lain. Ini
wilayah Tuhan dan manusia. Meski sudah diberitahukan, ibarat di tunjukkan di depan
hidungnya sekalipun manusia tetap tidak akan tahu, tidak kan mengenalinya. Sangat
aneh sekali.
Betul-betul rahasia Allah, yang bisa kita lakukan adalah hanya datang kepada Allah
dengan apa adanya. Dengan senantiasa mengingat-Nya, memanggil namanya dengan
lembut penuh totalitas. Tarik nafas perlahan sebutlah namanya, keluarkan lagi dan
sebut lagi nama Allah. Tarik nafas (seperti menelan) masukan nama Allah ke dalam
system ketubuhan kita, biarkan mengalir beredar di dalam system peredaran darah kita,
biarkan agar memasuki sel-sel kita. Keluarkan nafas lagi, imajinasikan kita bersatu
dengan alam semesta. Dan seterusnya, dan seterusnya.
Meditasi kecil ini bisa di lakukan dimana saja. Tidak harus di tempat khusus, bisa anda
sambil nonton TV, sambil makan, sambil ngobrol, apa saja aktifitas kegiatan anda.
Syukur-syukur anda punya waktu sebelum sholat subuh. Lakukanlah dalam sholat fajar
hingga menjelang subuh. Rasakan ketika daya ini menggerakan sholat anda. Amati,
nyata sekali bukan daya anda yang menggerakkan. Seluruh ketubuhan anda seperti
bergerak sendiri. Jika anda pernah belajar tai-chi agak mirip. Bedanya energi hawa
dingin ini berpusat dari hati, yang menyebar ke seluruh tubuh dan menggerakan tubuh
kita untuk sholat.
Ingat bahwa orang-orang terdahulu melakukan ini hampir sepanjang hidupnya, bertapa,
menyepi, dan lain sebagainya. Maka jikalau kita tidak mempergunakan waktu setiap
saat. Dalam setiap helaan nafas kita, jelas kita tidak bisa menyamai mereka dalam hal
penyucian jiwa (Meditasi). Maka usahakan setiap saat, setiap dalam helaan nafas kita
selalu mengingat Allah, dan Allah.
Kemudian setelah kita menemukan entitas manakah yang di sebutkan kesadaran diri,
yaitu kesadaran diri anda yang baru maka hadapkan kesadaran tersebut kepada Allah
untuk diberikan pembelajaran. Untuk menyempurnakan Kesadaran itu, untuk
menyempurnakan JIWA itu, sebagaimana sumpah Allah.
“Demi Jiwa dan Penyempurnaannya”. (As Syamsi ; 7).
Bersiaplah akan pembelajaran Allah. Allah kan menyempurnakan JIWA kita.
Dengan kita sudah menemukan kesadaran diri, sebetulnya sudah sangat bermanfaat
bagi tubuh kita. Biasanya bagi yang mempraktekan pelatihan tersebut, akan merasakan
ada hawa lembut berdesir diatas kulitnya, sangat halus namun terasa. Jika kita
pertahankan lebih lama, maka akan muncul hawa lebih kuat , yang terasa dingin,
menyejukkan, hawa ini mengkristal dari dada , kemudian merayap perlahan, meluas ke
seputar dada, terus merayap ke tangan, ke kepala, hingga ke kaki. Jika kita terus
pertahankan, semakin lama tubuh kita akan dirambati semut, rasa dingin seperti
kesemutan, semakin lama akan semakin baal. Jika kita lebih kuatkan lama sambil terus
berpasrah kepada Allah. Anda akan mengalami sensasi luar biasa.
Hawa ini akan menetap di dalam dada, layaknya eter, jika kemudian anda mencoba
menyebut nama Allah, hawa ini bergolak, merayap lagi, dingin menyejukan, semakin
kuat anda berdzikir menyebut nama Allah, hawa ini mencengkeram otot dada, leher,
pundak, tangan , kaki, semua otot rangka tubuh. Jika anda ikuti akan memaksa anda
untuk rukuk, sujud, bahkan sholat. Silahkan di praktekan , sederhana dan simple sekali.
Anda akan merasakan bagaimana manisnya iman, bagaimana ketika disebut nama
Allah, eter tersebut akan bergolak halus, dada anda akan bergetar, ini realitas , al
qur’an berkata apa adanya. Nah, kesadaran iman inilah, yang kemudian kita hadapkan
kepada Allah untuk diajari bagaimana ber makrifat, bagaimana “melihat” Allah. Maka
apakah sama dada orang yang ‘beriman’ dengan dada orang yang ‘kafir’ nanti anda
akan tahu dimana perbedaannya. Selamat mencoba.
Sekedar latihan;
Apabila anda ingin lebih yakin apakah anda telah menemukan kesadaran ini . Maka
cobalah anda praktekan melalui methode nabi Ibrahim. Carilah tempat tebuka, amatilah
dan rasakan dengan kesadaran anda tersebut, alam semesta ini. Masuklah kedalam,
kepada kesadaran Entitas Gerak, yang berada di balik pergerakan angin, pergerakan
awan, pergerakan alam semesta ini. Jika anda mampu mempertahankan kesadaran ini
agak lama.
Maka eter yang berada di dalam dada anda, akan bergolak perlahan, mengalirkan
hawa dingin sejuk mennyapu seluruh tubuh anda, kemudian akan terasa hawa tersebut
meliputi sel-sel tubuh anda. Anda akan terasa mampu memahami gerak alam semesta.
Tanpa terasa tangan anda akan bergerak sendiri dengan lembut sekali seperti menari.
Namun ketika anda kuatkan, akan mengamuk mengencang dengan keras, anda seperti
sedang mengolah tenaga dalam, tangan dan kaki sanggup untuk mengalahkan 100
orang. Seperti halnya yang diceritakan Allah dalam perang Badar. Orang-orang
beriman sanggup mengalahkan 100 orang kafir. Karena sejatinya Allah yang melempar
bukanlah kita yang melempar. Kebenaran ayat ini menjadi nyata dihadapan kita.
Dengan rasionalitas semata.
Meditasi Islam menitik beratkan kepada bagaimana sebuah methode mampu
meniadakan upaya diri sendiri. Tiada daya upaya selain Allah. (la haula wala kuwata
illa billah). Ini adalah teknik dasar dalam meditasi Islam. Ini adalah sasaran dan visi
dalam ber meditasi menurut Islam. Kita harus meniadkan diri kita sendiri. Kita harus
menghilangkan ke ‘AKU’ an diri. Diri yang mengaku-ngaku bisa ini bisa itu harus di
hilangkan.
Maka penting sekali ketika kita akan memilih menggunakan methode Islam ini, kita
harus membuang semua ilmu-ilmu yang kita pelajari. Kita harus datang kepada Allah
sebagaimana seorang bayi. Kita datang benar-benar hanya mengharap daya-Nya,
mengharap rahmat-Nya. Kita datang tanpa tanpa ilmu sama sekali, tanpa mengaku-
aku, betul-betul tanpa daya sama sekali. Buang seluruh pemahaman kita yang sudah
kita dapatkan dari uztad A, B, atau dari mahzab A, B. Kita harus menjadi ‘tiada’. Maka
semakin diri memuja harta, ilmu, pengetahuan, ego, merasa lebih, merasa suci, dan
lain sebagainya, kita akan semakin sulit dalam mendapatkan posisi ‘ber-serah’ (Islam).
Inilah meditasi tertinggi dalam Islam.
Meditasi ini sangat jauh berbeda dengan teknik yang di kembangkan oleh paham
lainnya. Semisal Hindu, Budha, Tao, dan juga yang berkembang di India dan lain-
lainnya. Meditasi Islam menekankan kepada kepasrahan diri yang total. Hanya mohon
kepada Allah agar di ajari bagaimana cara meditasi tertinggi. Agar kita hanya
menggunakan daya-Nya. Wallohu alam

Meditasi
Meditasi dalam Pandangan Islam

Meditasi adalah sistem oleh tubuh mental untuk


mengembangkan konsentrasi dan kebijaksaan. Bagaimana
pandangan Islam terhadap meditasi tersebut?
Sebagian muslim menanggap meditasi sebagai sesuatu yang
haram dilakukan oleh umat Islam dengan alasan bahwa
meditasi merupakan ajaran agama lain, yaitu ajaran Hindu dan
Budha. Dan menurut mereka, suatu praktik, ritual, atau ibadah
agama lain tidak boleh diterapkan di dalam Islam. Berdasarkan
hadits berikut :
Dari Abu Waqid al Laitsi, beliau berkata:
"Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam ke
Hunain dan kami baru saja keluar dari kekafiran. Kaum
musyrikin mempunyai pohon yang mereka tinggal di sekitarnya
dan mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon
itu, dinamai Dzaatu Anwaath. Maka kami melewati pohon itu,
lalu kami katakan, `Wahai Rasulullah, buatkanlah untuk kami
Dzaatu Anwaath sebagaimana Dzaatu Anwaath punya mereka.`

Lalu berkata Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam : "Allahu


Akbar, demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, sungguh kalian
telah berkata seperti Bani Israil telah berkata kepada Musa : "...
buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana
mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)."
Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang
tidak mengetahui."
Faktor yang sama yang mereka perhatikan antara kaum musa
dengan meditasi adalah “kehendak untuk melakukan tradisi
selain islam”. Dalam hadits tersebut terdapat Dzaatu Anwaats
dan Berhala. Kedua hal tersebut disamakan dengan meditasi.
Tapi mengapa rasulullah tidak mengabulkan permintaan untuk
membuat Dzaatu Anwaats, dan mengapa kehendak umat nabi
musa untuk dibuatkan berhala termasuk perbuatan tercela?
Apakah karena faktor hal itu merupakan tradisi agama lain
ataukah karena hal itu mengandung unsur kemusyrikan?
Sesungguhnya hal tersebut disebabkan terkandung unsur
kemusyrikan di dalamnya. Dalam bahasa lain, kemusyrikan ini
berarti kebodohan spiritual.
Untuk apa kaum nabi musa meminta dibuatkan berhala? Jika
untuk disembah, maka tentu itu perbuatan bodoh. Sebab tak
patut benda mati seperti berhala disembah, ia tak dapat
memberi kemanfaatn apapun. Unsur kebodohan inilah yang
tercela, dan bukan karena hal itu merupakan “ritual agama
lain”.

Untuk apa sebagian mualaf meminta dibuatkan pohon Dzaatu


Anwats? Jika hal tersebut berhubungan dengan kepercayaan
mistis yang bodoh, maka kebodohan itulah yang tercela, dan
bukan karena menggantungkan senjata di pohon tersebut
merupakan ritual agama lain.

Berbeda halnya dengan meditasi, tidak terkandung di dalamnya


unsur kebodohan spiritual. Jika meditasi adalah suatu cara
mengembangkan konsentrasi, maka meditasi merupakan
bagian dari agama Islam. Kenapa, karena konsentrasi
merupakan hal yang vital dalam agama Islam. Tanpa daya
konsentrasi yang baik, maka seseorang itu dianggap tidak
beragama dengan benar. Sebagaimana firman Allah :
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,()(yaitu)
orang-orang yang sahun dari shalatnya,() (Q.S 107:4-5)
Sahun disitu merupakan lawan kata dari khusyu. Inilah
pengertian yang saya fahami dari kalimat tersebut. Jadi, kita
tahu bahwa konsentrasi merupakan hal yang begitu penting di
dalam shalat. Sedangkan shalat merupakan tiang agama. Jika
tiangnya rapuh, tentu agamanya pun rapuh.

Karena pentingnya konsentrasi, maka muslim harus belajar


untuk mengembangkan konsentrasi dengan berbagai cara yang
baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang
muslim adalah dengan cara berlatih meditasi. Tentu sebagian
orang tidak senang dengan cara tersebut karena menganggap
itu ibadah agama orang lain dan dengan melakukan hal
tersebut seolah-olah Islam merupakan agama yang tidak
sempurna. Apakah dalam alQuran atau Hadits dijelaskan cara-
cara yang sistematis untuk mengembangkan konsentrasi
sehingga tidak perlu lagi mempelajari suatu teknik dari kitab
agama lain? Jika memang ada, maka bagaimanakah caranya?
Siapa ulama yang bisa menjelaskan cara sistematis
mengembangkan konsentrasi menurut alQuran dan Hadits?

Selain itu perlu pula diperhatikan ayat berikut :


Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama
sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil
dan Al Qur`an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu".
Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad)
dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran
kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu
bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (Q.S 5:68)

Bukankah dalam ayat tersebut sangat jelas, bahwa Islam tidak


hanya menganjurkan manusia untuk mengamalkan alQuran
saja, melainkan juga taurat dan injil? Tidak ada larangan
membaca ajaran Taurat dan mengamalkan ajarannya, justru
dianjurkan. Tidak ada larangan membaca kitab injil dan
mengamalkannya, justru dianjurkan. Demikian pula di dalam
alQuran dan di dalam Hadits, tidak ada larangan untuk
membaca kitab Veda dan Tipitaka, dan tidak terdapat larangan
untuk mengamalkan ajarannya.

Dari mana saya memiliki penafsiran seperti itu. Itulah hal yang
dapat saya fahami dari ayat tersebut, secara semantic. Jika
penafsiran tersebut keliru, maka silahkan para ahli tafsir
menjelaskan bagaimana tafsirannya yang benar, tanpa perlu
menuduh saya telah "mengarang" atau "mendustakan ayat
alquran" sebagai menafsirkan ayat alQuran secara semantik
adalah benar.
Tetapi sebagian muslim berpendapat bahwa semua simbol-
simbol agama orang lain tidak boleh diterapkan atau digunakan
dalam Islam. Seperti yang dikisahkan oleh hadits berikut :
Kutip dari: mushab bin umair
Diriwayatkan oleh Ahmad, At-Tirmidzi dan At-Thabrani bahwa
Adi bin Hatim yang baru masuk Islam dan masih memakai
kalung salib datang kepada Rasulullah saw dan Rasulullah saw.
memerintahkan untuk melepaskannya (kalung salib tersebut).

Note :
Hadits di atas menunjukkan tidak diperbolehkannya simbol2
agama dan kepercayaan lain untuk dipakai oleh orang Islam.
Hadits tersebut tidak berarti “semua simbol agama lain” tidak
boleh digunakan. Seseorang yang menyimpulkan “semua
simbol agama lain tidak boleh digunakan” telah menyimpulkan
secara salah. Dalam hadits tersebut yang dilarang adalah
mengenakan kalung salib. Dan itu tidak berarti “semua simbol
agama lain”. Sungguh mengherankan bila dari hadits tersebut
disimpulkan menjadi “semua simbol agama lain”. Bagaimana
proses penyimpulannya? Bagaimana kerangka berpikirnya?
Bagaimana aturan penyimpulan yang mereka gunakan.
Jika begitu, narkoba tidak dilarang. Karena yang dilarang adalah
khamar?

Persoalan tersebut lain masalah dengan persoalan “simbol


agama” dan “meditasi”. Faktor yang dianggap sama adalah
“sesuatu yang tidak dilarang secara langsung oleh rasulullah,
karena rasulullah tidak menggunakan istilah tersebut”. Dalam
kasus kalung salib, tidak ada dasar untuk menyimpulkan
menjadi “semua simbol agama lain”. Sedangkan dalam kasus
narkoba, ada dasar untuk menyimpulkan “semua yang
memabukan adalah haram”. Kasus-kasus ini perlu difahami baik
persamaan dan perbedaan secara tepat, cermat dan jernih.

Narkoba memang tidak dilarang. Tapi jika narkoba termasuk


kepada khamar, maka itu dilarang sebagaimana yang telah
diketahui oleh muslimin tentang adanya hadits yang melarang
meminum khamar.

Jika narkoba tidak termasuk khamar, tapi memabukan, maka


tetap haram, karena membuat seseorang lalai dalam shalat.
[/quote] Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang
shalat,()(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,() (Q.S
107:4-5)[/quote]
Seandainya ada hadis yang menyatakan bahwa “semua yang
membaukan itu haram”, maka tentu ini juga menjadi dasar
yang tepat untuk menyimpulkan narkoba itu haram. Tetapi
dalam persoalan kalung salib tidak bisa dan tidak boleh
disimpulan menjadi “semua simbol agama lain”. Mereka yang
tetap menyimpulkan seperti ini tanpa dasar-dasar pemikiran
yang jelas itu namanya “malah berpikir” atau “malas
menyelidiki”, terikat dengan keyakinan yang salah.

Dengan demikian, semua dalil-dalil yang mengharamkan


meditasi telah terbantah. Siapa yang tetap mengharamkannya,
maka ia berdusta atas nama agama, Allah dan Rasulnya, kecuali
bila mereka memiliki dalil-dalil benar sekali lagi, kecuali bila
memiliki dalil yang benar
selama belum ada dalil yang kuat untuk "mengharamkannya",
maka bagi para penggiat yang menekuni meditasi tidaklah perlu
ragu dan sungkan, karena hal tersebut “halal” secara agama
yang kita yakini, yaitu Islam.

mohon maaf, saya ingin mengkoreksi bagian "Bukankah dalam ayat tersebut
sangat jelas, bahwa Islam tidak hanya menganjurkan manusia untuk
mengamalkan alQuran saja, melainkan juga taurat dan injil?", anda berpendapat
demikian berdasarkan "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit
pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur`an yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu"
mohon maaf, tapi ahli kitab dalam Alquran itu adalah sebutan untuk para pemuka
agama nasrani dan yahudi, bukan kita sebagai orang islam sekarang ini.

Mohon maaf sebelumnya, saya bukan seorang muslim akan tetapi saya setuju
dengan pendapat anda. Menurut saya meditasi adalah salah satu teknik untuk
melemaskan syaraf syaraf kita dan melepaskan segala bentuk pikiran negatif
yang berada di dalam kepala kita supaya hati kita menjadi tenang. Hanya saja
teknik ini berkembang pada era hindu dan buddha sehingga seringkali kita takut
mempraktikkan teknik ini karena adanya unsur agama selain yang kita anut.
Pada dasarnya semua teknik meditasi bertujuan untuk melemaskan pikiran yang
tegang dan kemudian diarahkan untuk konsentrasi pada suatu objek entah itu
nafas kita sendiri atau suatu kata atau kalimat yang dilafal berulang-ulang.
Perbedaan nya biasa nya hanya pada kata atau kalimat yang digunakan. Saya
pribadi sering mempraktikkan teknik meditasi ketika badan saya sakit dengan
melafal kata "sehat" berulang-ulang untuk membentuk sugesti pribadi supaya
esok hari nya badan saya benar benar sehat. Jadi sebenarnya teknik meditasi itu
sifatnya alamiah dan fleksibel tidak terkait dengan agama apa pun. Kebanyakan
org muslim terlalu dini memutuskan bahwa meditasi bertentangan dengan
agama karena mereka tidak mengerti apa itu meditasi. Karena di budaya kita
seringkali meditasi itu dikaitkan dengan ritual-ritual yang memang bertentangan
dengan agama seperti ritual cari kekayaan dll. Akan tetapi pada dasarnya
meditasi itu hanyalah suatu teknik untuk mengarahkan konsentrasi kepada hal-
hal yang ingin kita kuatkan di dalam pikiran kita tidak lebih dari itu. Jadi menurut
saya meditasi tidak bertentangan dengan agama apa pun yang kita anut. Terima
kasih

Assalamu`alaikum wbt

Bagaimana Anda Mampu Mencapai Kejayaan Disamping


Mempunyai Ketenangan Jiwa Dan Empangan Tenaga Tidak
Terbatas Hanya Melalui Teknik Meditasi Yang Mudah & Praktikal
Serta 'Powerful'

Meditasi Islam - Kaedah Spiritual Untuk Meraih Kejayaan


Duniawi ®
Untuk menjadi insan yang berkualiti zahir dan batin, seseorang itu perlu menyucikan diri dari kotoran rohani serta
fikiran yang kotor dan merosakkan. Namun tiada apa yang mampu dilakukan oleh seseorang itu secara langsung
walaupun beliau seorang yang berjaya dalam banyak bidang namun ramai diantara yang berjaya itu kehilangan
sesuatu iaitu jiwa yang mantap serta bahagia yang sempurna. Ini kerana seandainya sesuatu dilakukan secara
langsung untuk mencapai ketenangan jiwa, minda akan turut campur tangan. Minda tidak akan sama sekali
memberi laluan untuk ketenangan jiwa. Secara tidak langsung minda adalah suasana bising yang sering
menghadang seseorang itu dari mendengar suara jiwa. Hasilnya mereka akan selalu merasa tiidak aman dan
cenderung melakukan kesalahan terutamanya dalam membuat keputusan. Ketenangan itu bukan keadaan minda
tetapi sebenarnya ialah keadaan jiwa yang mendalam. Justeru, mereka yang mengaku mencapai ketenangan
minda belum tentu mencapai ketenangan jiwa tetapi mereka yang mencapai ketenangan jiwa sudah pasti
mempunyai minda yang positif dan bertenaga. Semakin dalam ketenangan jiwanya seseorang itu, semakin tinggi
kesedaran serta kewaspadaannya dan semakin bermutu hidupnya. Meditasi juga merupakan satu kaedah untuk
mengatasi kekuatan nafsu dan seterusnya mengatasi kehedak nafsu. Apabila nafsu menyelubungi kehidupan
seseorang maka hidupnya akan tidak tenteram dan keinginannya bertambah. Keinginan yang tidak dipenuhi
membawa seseorang itu kepada tekanan.

“PERANG YANG PALING BESAR ADALAH PERANG MELAWAN NAFSU YANG TERLETAK ANTARA DUA
LAMBUNGMU” hadith

Setiap manusia telah diberi kesedaran super sedarnya. Meskipun begitu tanpa tunjuk ajar serta sistem yang betul-
betul efektif, mencapai keadaan super sedar itu tidak mampu dicapai serta kehebatan super sedar itu tidak dapat
dikupas. Meditasi merupakan satu kaedah yang mudah untuk mencapai keadaan super sedar, apatah lagi dalam
meditasi sebenar seseorang itu akan dilatih tentang konsentrasi yang mudah dan jitu serta kesedaran super sedar
dan kesedaran bawah sedar.. Minda mengandungi gelombang fikiran yang menyebabkan seseorang menjadi tidak
tenang dan sentiasa berfikir. Jika gelombang-gelombang ini diseimbangkan maka minda akan tenang dan senyap
dan kegembiraan sejati akan dirasai. Untuk merendahkan gelombang itu memerlukan minda super sedar dan
bukan bawah sedar. Ramai yang gagal dalam bermeditasi kerana mereka melakukan meditasi menggunakan
minda bawah sedar. Kajian di barat telah membuktikan 33% hingga 50% mereka yang melakukan meditasi
tanpa teknik yang betul akan mengalami peningkatan dalan tekanan darah, stress, kemurungan serta
mudah baran. Maka jika anda benar-benar ingin mendalami meditasi, pastikan anda dilatih oleh mereka benar-
benar mahir dan berpengalaman serta mampu memberi penjelasan untuk setiap keadaan.

Trend Masakini

Kaedah Meditasi Islam yang kami anjurkan amat sejajar dengan artikel yang ditulis oleh Kevin Voight dalam The
Asian Wall Street Journal yang bertajuk The New Soul Search. Artikel ini membincangkan tentang trend terkini
oleh para usahawan, ahli-ahli perniagaan, pegawai-pegawai tinggi dan syarikat-syarikat terkemuka dunia seperti
Coca Cola Co., Mitsubishi Corp., Siemens AG, Hewlett-Packard Co., GlaxoSmithKline PLC tidak ketinggalan
firma perunding seperti McKinsey & Co, begitu juga kumpulan syarikat besar seperti Australia & New Zealand
Banking Group. Mereka sanggup mengeluarkan wang yang banyak untuk para eksekutifnya mendalami latihan-
latihan ketenangan dan peningkatan kecerdasan spiritual.

Keperluan tentang ketenagan jiwa telah mula dirasai dalam dunia bisnes, terutama untuk membantu mengatasi
stress dan tekanan pekerjaan yang dihadapi para eksekutif tersebut. Mereka tidak lagi mencari ceramah-
ceramah tentang pengurusan stress yang hanya menceritakan dari aspek teori tanpa penekanan praktikal.
Hasilnya tetap serupa biarpun berkali-kali menghadini ceramah sedemikian rupa. Dalam latihan Meditasi Islam
perkara yang ditonjolkan ialah bagaimana mereka dapat menemukan makna dan tujuan hidup yang memberikan
sense of direction, justeru dapat mengatasi pelbagai masalah serta meningkatkan produktiviti dan meningkatkan
kesihatan.

Jika anda ingin kedamaian jiwa atau menghadapi apa juga bebanan emosi atau penyakit yang berpunca dan stress
(cth migraine dll) atau ingin mengubah sikap dari negatif (cth tiada keyakinan diri dll) kepada positif, Meditasi Islam
adalah kaedah yang patut anda tekuni kerana ía akan membantu anda MENGUASAI SERTA MENGENDALlKAN
TEKANAN DAN MEMBERI JALAN KELUAR KEPADA PELBAGAI MASALAH biar seberapa benat sekalipun
dengan efektif dan pnaktikal. Percayalah hanya ketenangan dapat memberi kebahagian hidup.

Tidak Ada Meditasi Dalam Islam

Koreksi Terhadap Konsep Shalat Khusyû‘ Abu Sangkan

Oleh :Agus Junaedi, M.Ag


Dalamsuatu presentasi Abu Sangkan tentang konsep "sholat Khusyû'", anda bisadownload di
www.hajiumroh.com/.../PELATIHAN%20SHALAT%20KHUSYU-RINGKASAN.ppt,
adabeberapa kalimat yang menjadi bahan pemikiran, kajian dan analisa ilmiah khususnya
dalamperspektif studi Al-Qur'an. Kalimat itutertera dalam judul presentasi tersebut yakni
"PELATIHAN SHALAT KHUSYÛ' (Shalatsebagai meditasi tertinggi dalam Islam)". Makna
dari kalimat itu tidaksesederhana tulisnya, namun sangat dalam dan bisa menyentuh ranah yang
paling urgentbagi seorang muslim yakni konsep keberagamaan paling dasar, tauhidullah
yangberujung pada dua kutub, al al-haq dan al-batil. Pertanyaanmuncul pertama kali dalam
benak penulisadalah apa iah shalat khusyû' itu perlu ada pelatihan khusus ?. Kedua masa
iahRasulullah mengajarkan meditasi pada umatnya atau dalam kata lain Rasulullahmengadopsi
ajaran diluar Islam.

Untuk bisa memahami sejauh manakonsep "shalat khusyû'" Abu Sangkan ini apakah haq atau
batil dalamperspektif studi Al-Qur'an, perlu kiranya kita "menyepakati" lebih dahulu
kerangkapemikiran kajian dalam perspektif studi Al-Qur'an berikut ini;

ُ ‫شنَآنُ قَ ْومٍ عَلَى أَالَّ ت َ ْع ِدلُواْ ا ْع ِدلُواْ ُه َو أ َ ْق َر‬


‫ب‬ ْ ‫ش َهدَاء ِبا ْل ِق‬
َ ‫س ِط َوالَ يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم‬ ُ ِ‫امينَ ِ هلِل‬ ِ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُواْ كُونُواْقَ َّو‬
َ‫ير ِب َما ت َ ْع َملُون‬
ٌ ِ‫للاْاَ َخب‬ َ ْ ُ‫ِللت َّ ْق َوى َواتَّق‬
‫وللاْاه إِنَّ ه‬
1. "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadiorang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksidengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil
itu lebihdekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
MahaMengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Maidah 5:8)

2. Agama Islam atau Islam adalah seluruhnya milik AllahSubhanahu wa Ta'ala dan harus
dijadikan, dipersembahkan untukAllah Subhanahu wa Ta'ala bukan selainnya. Konsekuensinya
jika Islamdianggap milik pribadi atau golongan dalam aspek apapun adalah termasukperbuatan
syirik. Dalam artian haram hukumnya jika berislam untuk kepentinganselain Allah baik untuk
pribadi atau kelompok orang. Hal ini sebagaimanadisebutkan dalam surat QS Al-Anfal 8:39

‫َوقَاتِلُو ُه ْم َحتَّى الَ تَكُونَ فِتْنَةٌ َويَكُونَ ال ِ هدينُ ُكلُّهُ ِ هلِل فَ ِإ ِن انت َ َه ْواْ فَ ِإنَّ ه‬
ٌ ‫للاْاَ ِب َمايَ ْع َملُونَ بَ ِص‬
‫ير‬
" Dan perangilah mereka, supaya jangan adafitnah dan supaya agama (Islam) itu semata-mata
untuk Allah. Jika merekaberhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa
yang merekakerjakan."

3. Sumber kebenaran agama Islam mutlak ada pada Allah danRasul-Nya yang terpresentasikan
dalam Al-Qur'an dan al-hadits (yang dimaksudal-hadits disini adalah hadits al-shahih). Artinya
siapa pun tidak hak untukmenyebutkan "haq" terhadap konsep beragama tanpa bersumber pada
Al-Qur'an danAl-Hadits. Al-Qur'an dan al-Hadits yang lebih berhak menjadi tahkim
segalaurusan agama, selainnya adalah kebatilan.

َّ َّ‫اط ُل َوأَن‬
ُ ‫للاْاَ ُه َو ا ْلعَ ِليُّا ْل َك ِب‬
‫ير‬ ُ ‫ق َوأَنَّ َمايَ ْد‬
ِ َ‫عونَ ِمن دُونِ ِه ا ْلب‬ َّ َّ‫ذَ ِلكَ ِبأَن‬
ُّ ‫للاْاَ ُه َو ا ْل َح‬
"Demikianlah, karena sesungguhnya Allah,Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang
mereka seru selain dari Allahitulah yang batil; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha
Tinggi lagi MahaBesar." (QSLuqman 31:30)

4. Siapa yang lebih berhak untuk mengajarkan dan memberikan status hukum pada masalah
Islam ? Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihiwa Sallam adalahorangnya, jadi urusan Islam
terutama masalah aqidah dan ibadah yang berhakmengajarkan adalah Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam, selainbeliau tidak berhak mengklaim bahwa itu adalah agama tanpa merujuk
kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam danhukumnya batil. Maka kewajiban bagi kita
adalah mengikutipetunjuk Rasulullah yang bersumber dari Al-Qur'an danAl-Hadits.

َ‫ب ا ْلكَافِ ِرين‬ ‫سو َل ف ِإنت َ َولَّ ْواْ فَ ِإنَّ ه‬


ُّ ‫للاْاَ الَ يُ ِح‬ ُ ‫الر‬ ‫قُ ْل أ َ ِطيعُواْ ه‬
َّ ‫للاْاَ َو‬
"Katakanlah: "Taatilah Allahdan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah
tidak menyukaiorang-orang kafir". (QS Ali Imran 3:32)

5. Masalah ibadah dalam Islam bersifat baku dan tidak adaruang untuk dikritisi baik dengan
penambahan atau modifikasi, kewajiban bagiseorang muslim adalah mendengar dan menta'ati.

َ‫صا لَّ ُهال ِ هدين‬ َّ ‫ق فَا ْعبُ ِد‬


ً ‫للاْاَ ُم ْخ ِل‬ ِ ‫اب ِبا ْل َح ه‬ َ َ ‫إِنَّاأ‬
َ َ ‫نز ْلنَا إِلَ ْيكَ ا ْل ِكت‬
"Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab(Al Qur'an) dengan (membawa) kebenaran.
Maka sembahlah Allah dengan memurnikanketaatan kepada-Nya." (QS Al-Zumar 39:2)

Dari kerangka pemikiran diatas, konsep"shalat khusyû'" Abu Sangkan dapat dianalisis sebagai
berikut:

1. Istilah "shalat Khusyû'" secara teks tidak pernah adadalam Al-Qur'an dan al-Hadits. Kalau pun
merujuk pada surat Al-Mu'minun 40:2 (orang-orang yang khusyû'k dalamshalatnya,) maka tidak
otomatis menjadi satu istilah baku "shalat khusyû'"perluditela'ah lebih dahulu. Ayat itu secara
konseptual menyebutkan dua hal yangberlainan yakni "shalat" disatu pihak dan "khusyû'"
dipihak lain.

2. Abu Sangkan secara teori "mengajarkan" bagaimana shalatyang khusyû'' atau bagaimana
supaya bisa khusyû'' dalam shalat, Sedangkan Al-Qurãnmalah menegaskan bahwa khusyû'' harus
lebih dulu ada sebelummelakukan shalat, karena shalat itu adalah sesuatu yang berat.
Disampingitu Rasulullah pun tidak pernah mengajarkan bagaimana shalat yang khusyû' atau
bagaimana supaya bisa khusyû' dalamshalat. Dan juga tidak ada perintah untuk belajar atau
mengajarkan "shalat khusyû'"

ِ ‫علَى ا ْل َخا‬
َ‫ش ِعين‬ َ َّ‫يرةٌ ِإال‬
َ ‫صالَ ِة َو ِإنَّ َها لَ َك ِب‬ َّ ‫ست َ ِعينُواْ ِبال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬ ْ ‫َوا‬
Danmintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat.
Dansesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyû'k,(QS Al-Baqarah 2:45)
3. Konsep meditasi (anda cek di http://id.wikipedia.org/wiki/Meditasi) tidak dikenal dalam
Islam, meditasi merupakandasar ritual dari agama-agama pagan yang kemudian diadopsi ke
berbagaikegiatan-kegiatan misalnya pada olah jiwa Yoga. Menyamakan konsep meditasi
denganshalat dalam sudut pandangan filsafat ilmu jelas sebuah kekeliruan besar,apalagi
menyebutkan "shalat sebuah meditasi tertinggi dalam Islam" adalah suatukebatilan.

4. Abu Sangkan dalam paparan "shalat khusyû'"nya memang berdasarkansumber-sumber yang


valid (Al-Qur'an dan hadits shahih), namun dalam prakteknyabeliau gabungkan dengan
pendekatanmeditasi, dalam kata lain tanpa sadar beliau telah memodifikasi
ataumencampuradukan (sinkretis) dua konsep yang bertentangan (al-Haq danal-Batil) yang jelas
terlarang dalam Islam.(QS Al-Baqarah 2:42)

Dan janganlah kamu campur adukkan yang hakdengan yang batil dan janganlah kamu
sembunyikan yang hak itu, sedang kamumengetahui.

5. Islam tidak untuk dikomersilkan, namun untuk didakwahkandisebarkan kepada umat untuk
kemaslahatan dunia dan akhirat. Namun tidakdemikian dengan "shalat khusyû'" versi Abu
Sangkan, dengan dibukanya "kursus, diklat" shalat khusyû', ibadah shalat menjadisebuah
"ladang" penghasilan baru bagiseluruh "kru" pelatihan shalat khusyû'. Yang ini termasuk perkara
"menjualayat-ayat Allah".

" Maka kecelakaan yang besarlah bagiorang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka
sendiri, laludikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperolehkeuntungan yang
sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagimereka, akibat dari apa yang ditulis
oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaanbesarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka
kerjakan." (QS Al-Baqarah 2:79)

Khusyû'Dalam Al-Qur'an

a. Tinjauan makna bahasa

Katakhusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫ )خ‬berasaldari (‫ش َع‬َ ‫ ) َخ‬. Kata inibeserta kata lain yang seakar dengan itu
ditemukan di dalam Al-quran sebanyak17 kali dalam 16 ayat. Satu kali dengan fi'l mâdhi (kata
kerja masa lalu) (‫ش َعت‬ َ ‫ ( َخ‬20:108, satukali dengan fi'l mudhâri' (kata kerja masa kini dan akan
َ ‫ (ت َْخ‬57:16, satukali dengan mashdar (infinitif) (‫شوعا‬
datang) (‫ش َع‬ ُ ‫ ( ُخ‬17:109 danselebihnya
diungkapkan dengan ism fâ'il (kata benda yang menunjukkan pelaku))‫ ( َخا ِش َعة‬68:43, 41:39,88:2,
70:44, 79:9, 42:45, 21:90,23:2, 2:45, 3:199, 33:35, 59:21 )‫ ( ُخ َّشعا‬54:7. Dandari 16 ayat tersebut 11
ayat tergolongpada makiyah, dan 5 ayat tergolong madaniyah.

Secara bahasa, khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫ ) ُخ‬berarti'tunduk' atau 'merendahkan diri'. Al-Asfahani menyamakan
ُ
arti khusyû' (‫ )خش ْوع‬dengandhirâ'ah (‫ض َرا َعة‬ ِ = merendahkandiri). Hanya saja pada umumnya kata
khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫ )خ‬lebih banyakdipergunakan untuk anggota tubuh, sementara kata dhirâ'ah (‫)ض َرا َعة‬ ِ
lebih banyakdipergunakan untuk hati (ketundukan hati). Ia mengemukakan contoh
sebuahriwayat yang mengatakan, idzâ dhara'a al-qalb khasya'at al-jawârih ( ‫ت‬ َ ‫ض َر َع ْالقَ ْلبُ َخ‬
ِ َ‫شع‬ َ ‫إِذَا‬
‫ = ْال َج َو ِار ُح‬ketika hatitelah tunduk, ketika itu pula anggota tubuh menjadi tunduk). Hal senada
jugadikemukakan oleh Ibnu Manzur Al-Ansari yang mengatakan bahwa khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫) ُخ‬
berarti"tindakan yang dilakukan oleh seseorang dengan melemparkan pandangannya kebawah
(ke bumi) lalu ditundukkan kepalanya dan dipeliharanya suaranya".

Pendapat lain mengatakan bahwa katakhusyû' lebih sempurna dari kata khudhû'. Kalau khudhû'
hanyadengan membungkukkan badan untuk memperoleh suatu benda yang ada di
ُ ‫ ) ُخ‬mencakupmenundukkan badan, suara, dan penglihatan. Hal ini
bawah,sementara khusyû' (‫ش ْوع‬
sesuai dengan firman Allahyang artinya, "Dan mereka menyungkurkan muka sambil menangis
dan merekabertambah khusyû'k" (QS. Al-Isrâ' 17:109). Ayat ini sebagai penghibur
NabiMuhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bahwa beriman atau tidaknya seseorang itutidak
usah dirisaukan. Pada hari Kiamat suara dan penglihatan manusia menjadirendah (khusyû'k)
karena dulunya ada yang tidak mau bersujud kepada Allah (QS. Thâhâ 20:108 dan QS. Al-
Qalam 68:43).

Dengan demikian khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫ ) ُخ‬berarti"menundukkan diri dengan cara menundukkan anggota
badan, merendahkan suara,atau penglihatan, dengan maksud agar yang menundukkan diri itu
benar-benarmerasa rendah dan tanpa kesombongan". Pada umunya pengertian khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫) ُخ‬
ditemukan didalam rangka mendekatkan diri, memperhambakan diri kepada Allah seperti shalat
dan berdoa memohon sesuatu dariAllah. Di dalam QS. Al-Mu'minûn 23:1–2 misalnya,dikatakan
bahwa orang beriman yang sukses antara lain ditandai dengan kekhusyû'andirinya terbawa pada
shalatnya. Latar belakang turunnyaayat ini, sebagaimana dikemukakan oleh Ath-Thabari, bahwa
Rasulullah Shallallahu'Alaihi wa Sallam dan sahabatnya mengarahkan penglihatan kelangit
waktu melakukan shalat. Kemudian, Allah menurunkanayat ini dengan maskud agar di dalam
shalat penglihatan harus dikebawahkandan tidak boleh melebihi batas tempat melakukan shalat.
Karena itu, Ath-Thabarimengartikan khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫) ُخ‬, berdasarkanbeberapa riwayat yang
dikemukakannya, dengan "menundukkan kepala dan melihattempat sujud, tenang melakukannya,
tidak menoleh ke kiri dan ke kanan,menundukkan hati dan menjaga penglihatan". Sementara itu,
Ibnu Katsirmengartikan khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫ ) ُخ‬dengan "rasatakut kepada Allah dan tenang melakukan
shalat (khâ'ifûn sâkinûn)". Iniberarti khusyû' di dalam shalat adalah mengosongkan hati
darikesibukan di luar shalat yang akan mempengaruhi anggotatubuh dan pikiran. Dengan
ُ ‫ ) ُخ‬tidak lagisekadar menundukkan diri, tetapi sudah mengarah kepada
demikian, khusyû' (‫ش ْوع‬
pemusatan perhatian(konsentrasi) kepada perbuatan yang dilakukan.

ُ ‫ ) ُخ‬jugadipergunakan untuk orang yang beriman dengan


Pada tempat lain, kata khusyû' (‫ش ْوع‬
melakukan ketaatan sepenuhnyakepada Allah serta ajaran-ajaran-Nya (QS. Ali 'Imrân 3:199)
dihubungkan dengan orang-orangyang berserah diri, beriman, taat, orang yang benar, sabar, suka
bersedekah,dan berpuasa serta memelihara kehormatannya (QS. Ali 'Imrân 3:35, QS. Al-
Mu'minun 23: 1-11).

Di samping pemakaian kata khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫ ) ُخ‬dalampengertian-pengertian di atas, di dalam Al-
Quran juga ditemukan kata itu denganmakna lain yang dikaitkan dengan kemahakuasaan Allah.
Contohnya, Allah mampumenghidupkan yang mati dengan mengemukakan perumpamaan bumi
yang kering tandus(khâsyi'ah, ‫)خَا ِشعَة‬, jika Allahmenurunkan hujan maka ia menjadi hidup dan
subur (QS. Fushshilat 41:39). Juga dikaitkan denganpembuktian dan kebenaran Alquran sebagai
mukjizat karena ada tantangan dariorang kafir. Karena itu, Allah memberikan perumpamaan jika
Al-Quran diturunkan di atas gunung, makagunung itu akan merunduk dan pecah (khâsyi'an
mutashaddi'an) karena takutkepada Allah. Di sini kata khâsyi' disambung dengan kata
mutashaddi'untuk menguatkan perumpamaan tersebut, agar manusia berpikir.

Kendatidi dalam Al-Quran pemakaian kata khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫ ) ُخ‬mengacu kebeberapa makna seperti
telah diuraikan, tetapi yang paling banyak dipergunakanadalah arti kekhusyû'an di dalam
beribadah, seperti dalam shalat, berdoa, dan ibadah lainnya.Jadi kekhusyû'an itu bukan dibangun
dalam shalat tetapi diluar shalat,sebagaimana kesabaran itu bukan dibangun dalam musibat.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa sabaryang paling utama adalah tatkala musibat datang
pertama kali, artinya kesabaranitu telah ada sebelum datangnya musibah. Begitu juga syukur
harus dibangunsebelum datang karunia.

b. Tinjauan makna kronologis surat

ُ ‫ ) ُخ‬dari sudutrunut surat, kita akan mendapati


Namun jikakita tinjau pemaknaan kata khusyû' (‫ش ْوع‬
ُ ُ
bahwa kata khusyû' (‫ )خش ْوع‬mengalamipergeseran makna dari konotasi buruk menjadi konotasi
baik (terpuji) sebagaiberikut:

1. Pada periode awal Makiyah digunakan pada kontekssikap yang negatif, buruk (68:43, 54:7,
20:108, 17:109, 41:39, 42:45, 88:2) pada ayat-ayat ini kata khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫) ُخ‬digunaan sebagai
celaan bagi para pendosa yakni kondisi diri yang tundukterhina baik didunia maupun diakhirat.

2. Kemudian periode tengah makiyah katakhusyû' (‫ش ْوع‬ُ ‫ ) ُخ‬berubah maknamenjadi positif , yaitu
sebagai akhlakkarimah sosok Nabi Zakaria a.s. Sebagaimana disebutkan dalam 21:90

َ ‫عونَ فِي ا ْل َخي َْراتِ َويَ ْدعُونَنَا َر‬


‫غبا ً َو َر َهبا ً َوكَانُوا‬ ْ َ ‫ىوأ‬
َ ُ‫صلَحْ نَا لَهُ َز ْو َجهُ إِنَّ ُه ْم كَانُوا ي‬
ُ ‫س ِار‬ ْ ‫فَا‬
َ َ‫ست َ َج ْبنَا لَهُ َو َو َه ْبنَا لَهُ يَحْ ي‬
ِ ‫لَنَا َخا‬
َ‫ش ِعين‬

Maka Kami memperkenankan doanya (Zakaria), dan Kami anugerahkan kepadanya Yahyadan
Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnyamereka adalah orang-orang yang selalu
bersegera dalam (mengerjakan)perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami
dengan harap dancemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyû'kkepada Kami. (Al-
Anbiya:90)

Dariayat ini secara definitifkhusyû' itu adalah adanya dua perkara pada diri seorang muslimyaitu;

a. orang-orangyang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik

b. orang-orangyang berdoa kepada Allah Subhanahu waTa'ala denganharap dan cemas.

ُ ‫ ) ُخ‬menjadi salahsatu syarat


3. Pada periode akhir Makiyah disebutkan bahwa sikap khusyû' (‫ش ْوع‬
objektif untuk meraih kemenangan umat nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam jika
terbawa saat melakukan shalat. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Mu'minun 23:2

َ ‫الَّ ِذينَ ُه ْم فِي‬


ِ ‫ص َالتِ ِه ْم َخا‬
َ‫شعُون‬

(yaitu)orang-orang yang khusyû'k dalamshalatnya, (Al-Mu'minun:2)


4. Selanjutnya pada periode awal Madaniyah, hal tersebut lebih dipertegas dan menjadisebuah
aksioma, bahwa pertolongan Allah akan turun bagi orang yang beriman jika
kekhusyû'andibangun bukan saja didalam shalat namun diluar shalat. Pada konteks QS Al-
Baqarah 2:45 disebutkan al-shabru (shaum)walaupun dipandang berat karena adanya perluasan
terhadap makna khusyû',

ِ ‫ظنُّونَ أَنَّ ُهم ُّمالَقُوا َر ِبه ِه ْم َوأَنَّ ُه ْم ِإلَ ْي ِه َر‬


َ‫اجعُون‬ ِ ‫علَى ا ْل َخا‬
ُ ‫ش ِعينَ الَّذِينَ َي‬ َ َّ‫يرةٌ ِإال‬
َ ‫صالَ ِة َو ِإنَّ َها لَ َك ِب‬ َّ ‫ست َ ِعينُواْ ِبال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬ ْ ‫ا‬
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah)dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan
sesungguhnya yang demikian itusungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyû'k (yaitu)
orang-orang yangmeyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan
kembalikepada-Nya." (QS Al-Baqarah 2:45-46)

Pada periode inilah secara definitif Al-Qur'an menyebutkan kepada kita tentang kata khusyû'
ُ ‫ ) ُخ‬yakni seorang mukmin yang memiliki sikap:
(‫ش ْوع‬

a. orang-orang yangselalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik

b. orang-orang yang berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala denganharap dan cemas.

c. orang-orang yangmeyakini, bahwa mereka akan menemui Allah Subhanahu wa Ta'ala

d. orang-orang yang optimis bahwa dia akan berhasil kembalikepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
dalam keadaan ridha dan diridhai.

3E

5. Pada periode akhir Madaniyah, sikap khusyû' (‫ش ْوع‬ ُ ‫ ) ُخ‬terinternalisasi dalam pribadi
seseorangsebagaimana sikap-sikap terpuji lainnya (QS Al

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orangyang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingatAllah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlahmereka
seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya,kemudian berlalulah
masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadikeras. Dan kebanyakan di antara
mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS Al-hadid 57:16)

"Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pastikamu akan
melihatnya tunduk terpecah belahdisebabkan takut kepada Allah. Danperumpamaan-
perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir." (QS al-Hasyr 59:21).

Darikajian diatas jelas bahwa konsep khusyû' dalam al-Qur'an jelas dantegas, walhasil meditasi
bukanlah khusyû' , begitu juga shalat bukanlah sebuahmeditasi. Tidak ada meditasi dalam Islam.
Meditasi adalah sebuah ritual yangbersumber dari ajaran-ajaran pagan,sedangkan shalat adalah
syari'at yang bersumber dari Allah Subhanahu waTa'ala.

Anda mungkin juga menyukai