F 41.0
GANGGUAN PANIK
Oleh:
Pembimbing
BANJARMASIN
Februari 2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1
PENDAHULUAN
yang dikenal dan cukup sering terjadi. Gangguan panik merupakan jenis gangguan
cemas kronik yang ditandai oleh serangan panik parah yang berulang dan tak
terduga dan spontan. Frekuensi serangannya bervariasi mulai dari beberapa kali
serangan dalam setahun hingga beberapa serangan dalam sehari. Serangan panik
dapat pula terjadi pada gangguan cemas yang lain, namun hanya pada gangguan
panik, serangan terjadi meskipun tidak terdapat faktor presipitasi yang jelas.
Gangguan panik sering disertai dengan agorafobia, yaitu rasa takut sendirian di
tempat umum seperti pasar, atau terutama tempat yang sulit keluar dengan cepat
saat terjadi gangguan panik. Serangan panik terjadi mendadak tanpa disebabkan
oleh obat (seperti kafein), pengobatan, atau kondisi medis (seperti tekanan darah
tinggi), dan selama serangan penderita mungkin mengalami sensasi seperti detak
jantung meningkat atau tidak teratur, sesak napas, pusing, atau takut kehilangan
adanya peningkatan jumlah kasus yang berdatangan. Pasien gangguan panik sering
ditemukan pada mereka yang berada pada usia produktif yakni antara 18-45 tahun.1
anyak dari laki-laki, terutama mereka yang belum menikah serta wanita post-
partum. Serangan panik jarang ditemukan pada wanita hamil. Sembilan puluh satu
persen pasien dengan gangguan panik dan 84% dengan agorafobia berpotensi
mengalami setidaknya satu gangguan psikiatrik lainnya. Salah satu faktor yang
diduga turut berperan dalam timbulnya gangguan panik adalah riwayat perceraian
atau perpisahan yang baru terjadi, 15-30% mengalami fobia sosial, 2-20%
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Panik berasal dari kata Pan yaitu nama Dewa Yunani yang tinggal
Riwayat Gangguan Panik ini berasal dari konsep yang dikemukakan oleh Jacob
mendadak dan terus menerus disertai perasaan perasaan akan datangnya bahaya
B. Epidemiologi
Gangguan panik pada perempuan 2/3 lebih banyak daripada laki-laki. Pada
umumnya terjadi pada usia dewasa muda, sekitar 25 tahun, tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk terjadi pada usia berapapun. Sembilan puluh satu persen
3
mengalami setidaknya satu gangguan psikiatrik lainnya. Salah satu faktor yang
Gangguan panik dapat timbul bersama gangguan mood, dengan gejala mood
secara potensial meningkatkan onset serangan panik. Gangguan panik juga bisa
zat, serta penyakit somatik seperti PPOK, IBS, migraine, dan meningkatkan
C. Etiologi
1. Faktor Biologis
dan fungsi otak. Diperoleh data bahwa pada otak pasien dengan gangguan
perifer maupun sistem saraf pusat (SSP). Pada beberapa kasus ditemukan
merupakan respon terhadap rasa takut yang ditampilkan oleh fear network yang
mirip ansietas.
3. Faktor Psikososial :
Serangan panik terjadi secara spontan dan tidak terduga, disertai dengan gejala
tercekik.1,5
ke RS terdekat.1,5
Pernapasan yang cepat dan pendek merupakan salah satu gejala yang sangat
jelas diraskan pasien. Seringkali gejala sistem pernapasan yang tidak stabil
tidak stabil bisa timbul tanpa terjadi serangan panik. Sebaliknya serangan panik
kardiovaskuler.1,5
Gejala mental yang dirasakan adalah rasa takut yang hebat, ancaman
kematian atau bencana. Pasien bisa merasa bingung dan sulit berkonsentrasi.
berkeringat. Serangan dapat berlangsung 20-30 menit, jarang lebih dari 1 jam.1,5
dapat dialami saat serangan. Fokus perhatian somatik pasien adalah perasaan
takut mati karena masalah jantung atau pernapasan. Pasien sering merasa
meninggalkan rumah ke tempat ramai yang sulit untuk keluar. Pemeriksa harus
obsesi kompulsif, dan pemeriksa harus waspada terhadap tendensi bunuh diri.1,5
b. Tidak terbatas hanya pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat
diduga sebelumnya;
(2) Sedikitnya satu serangan telah diikuti selama 1 bulan (atau lebih) oleh
hipertiroidisme);
(2) Sedikitnya satu serangan telah diikuti selama 1 bulan (atau lebih)
b. Adanya agorafobia;
c. Serangan panik tidak disebabkan langsung oleh efek fisiologis zat (cth.,
hipertiroidisme);
b. Ansietas yang timbul harus terbatas pada setidaknya dua dari situasi berikut:
DSM-IV-TR Agorafobia3
a. Ansietas saat berada di tempat atau situasi yang jalan keluarnya sulit (atau
memalukan) atau tidak ada pertolongan. Rasa takut agorafobik secara khas
melibatkan situasi yang mencakup berada jauh dari rumah sendirian, berada
dengan ansietas akan mengalami serangan panik atau gejala mirip panik,
F. Diagnosis Banding
laboratorium yang dilakukan mencakup hitung darah lengkap, urinalisis, uji tapis
obat, dan EKG. Ketika adanya keadaan yang mengancam jiwa telah disingkirkan,
pemeriksaan jantung yang adalah normal. Ada suatu kecenderungan untuk ‘doctor
pasien mulai melakukan pemeriksaan berulang sampai merasa yakin bahwa tidak
terjadi apa-apa pada jantungnya. Seringkali hal ini tidak dapat teratasi jika
G. Penatalaksanaan
beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi pasien serangan panik
yang datang dengan keluhan nyeri dada, sesak napas, palpitasi, atau nyaris pingsan
antara lain: 2
1. Terapi oksigen
serangan panik.
5. Memberikan penjelasan dan motivasi pada pasien kalau semua keluhan yang
dialaminya dapat berkurang jika dia menenangkan diri. Komponen utama dari
terapi pasien serangan panik adalah menjelaskan pada pasien kalau kondisi
yang dialaminya bukanlah disebabkan oleh kondisi medis yang serius dan
bukan pula dikarenakan oleh gangguan mental yang parah, tapi lebih
simpatik atau fight or flight response. Memberi keyakinan seperti ini terbukti
Dokter dan staf IRD harus mendengarkan keluhan pasien secara efektif namun
menggunakan frasa seperti “Penyakit Anda tidak serius” atau “Anda akan baik-
baik saja” karena itu dapat di-misinterpretasi oleh pasien sebagai ketiadaan
empati.
lorazepam oral atau golongan benzodiazepin lain. Terapi ini tidak boleh lebih dari
meningkatkan kepercayaan diri pasien. Setelah serangan panik berlalu, pasien harus
Dari penelitian didapatkan bahwa bila hanya farmakoterapi saja atau psikoterapi
saja, maka angka kekambuhan akan lebih tinggi dibandingkan dengan bila
Farmakoterapi 1,2,5,7
panik, yakni golongan SSRI (Serotonin Selective Reuptake Inhibitor), trisiklik, dan
1. SSRI
2 minggu sejak serangan panik terjadi karena SSRI dapat memicu serangan panik
pada pemberian awal. Oleh karena itu dosis SSRI dimulai dari yang terkecil lalu
sehingga ada lebih banyak serotonin di celah sinaptik yang dapat berikatan dengan
reseptor sel post-sinaptik. SSRI memiliki tingkat selektivitas yang cukup baik
obat rasional, karena cara kerjanya benar-benar spesifik pada suatu target biologi
tertentu dan memberikan efek berdasarkan target tersebut. Oleh karena itu SSRI
digunakan secara luas di hampir semua negara sebagai lini pertama pengobatan
antipanik.
SSRI dapat diberikan selama 2-4 minggu, dan dosisnya dapat ditingkatkan
secara bertahap tergantung pada kebutuhan. Semua jenis SSRI yang dikenal saat ini
memiliki efektifitas yang baik dalam menangani gangguan panik. Salah satunya,
fluoksetin dalam salut memiliki masa paruh waktu yang panjang sehingga cocok
digunakan untuk pasien yang kurang patuh minum obat. Selain itu waktu paruh
yang panjang dapat meminimalisir efek withdrawal yang dapat terjadi ketika pasien
dengan efek minimal atau tanpa efek sama sekali terhadap reuptake norepinefrin
atau dopamine.
Paroksetin. Ini merupakan SSRI alternatif yang bersifat sedasi karena cara
kerjanya berupakan inhibitor selektif yang poten terhadap serotonin neuronal dan
pada reuptake serotonin neuronal serta secara signifikan tidak berikatan pada alfa-
Efek samping SSRI biasanya timbul selama 1-4 minggu pertama ketika tubuh
mulai mencoba beradaptasi dengan obat (kecuali efek samping seksual yang timbul
pada fase akhir pengobatan). Biasanya penggunaan SSRI mencapai 6-8 minggu
ketika obat mulai mendekat potensi terapi yang menyeluruh. Adapun beberapa efek
samping SSRI antara lain: anhedonia, insomnia, nyeri kepala, tinitus, apati, retensi
urin, perubahan pada perilaku seksual, penurunan berat badan, mual, muntah dan
yang ditakutkan adalah efek sampinng keinginan bunuh diri dan meningkatkan
2. Trisiklik/Tricyclic 1,5
pertama untuk terapi depresi. Meskipun masih dianggap memiliki efektifitas yang
tinggi, namun saat ini penggunaannya mulai digantikan oleh golongan SSRI dan
harus dimulai dengan dosis kecil untuk menghindari amphetamine like stimulation.
Trisiklik masih tetap digunakan dalam terapi terutama untuk depresi atau
panik yang resisten terhadap obat antipanik terbaru. Selain itu golongan trisiklik
yang lama. Hanya saja kelemahan golongan ini adalah, efek sampingnya biasanya
mendahului efek terapi sehingga banyak pasien yang justru segera menghentikan
ekstraseluler yang dapat bereaksi dalam proses neurotransmisi. TCA sama sekali
HT6, 5-HT7, α1-adrenergic, and NMDAreceptors, dan sebagai agonists pada sigma
receptors (σ1 and σ2), yang memberikan kontribusi pada efek terapi dan efek
sehingga dapat bekerja seperti obat-obatan sodium channel blocker dan calcium
kardiotoksik.
membran presinaptik. Hal ini dapat menyebabkan efek desensitasi pada adenyl
serotonin.
serotonin sedangakan pada efeknya uptake norepinephrine terjadi ketika obat ini
Ada banyak efek samping yang dapat disebabkan oleh trisiklik yang
hidung kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urin, gangguan memori dan
rhabdomiolisis.
3. MAO Inhibitor
antidepresi yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan panik. Pada masa lalu
golongan ini digunakan untuk mengatasi gangguan panik dan depresi yang sudah
agoraphobia. Selain itu MAO juga dapat digunakan untuk mengatasi migraine dan
penyakit parkinson karena target dari obat ini adalah MAO-B yang berperan dalam
timbulnya nyeri kepala dan gejala parkinson. Kelebihan MAO adalah tingkat
ketergantungan terhadap obat ini rendah dan efek antikolinergiknya lebih sedikit
sering digunakan dalam mengatasi gangguan panik. Hal ini telah dibuktikan
untuk mengatasi gangguan panik. Obat ini biasanya digunakan untuk pasien yang
tidak respon terhadap obat golongan trisklik atau obat antidepresi golongan kedua.
panik karena berikatan secara ireversibel pada MAO sehingga dapat mengurangi
menderita krisis hipertensi. Jika makanan yang mengandung tiptofan dimakan juga,
hipertensi pada pengguna obat MAOI belum diketahui, tapi diperkirakan tiramin
norepinefrin terdepak oleh tiramin. Hal ini dapat memicu aliran pengeluaran
yang difermentasi dan zat-zat lain yang mengandung levodopa seperti kacang-
4. Golongan Benzodiazepin
untuk mengatasi serangan panik akut. Benzodiazepin digunakan hanya pada 4-6
minggu pertama.
GABA (gamma-butyric acid), yang berakibat pada inhibisi fungsi eksitasi sehingga
dan dapat mengakibatkan amnesia. Ada 3 jenis benzodiazepin yakni yang short
acting, intermediate acting dan long acting. Benzodiazepin short- dan intermediate
memiliki efek onset singkat dan paruh waktunya tergolong intermediate. Dengan
dapat menekan semua kerja SSP, termasuk sistem limbik dan formasi retikuler.
transmiter inhibitorik lainnya. Selain itu, obat ini memiliki waktu paru yang relatif
untuk manajemen serangan panik. Obat ini dapat terikat pada reseptor-reseptor
pada beberapa bagian otak, termauk sistem limbik dan RES. Meskipun begitu
banyak ahli yang tidak menyarankan penggunaan alprazolam dalam waktu lama
salah satu jenis benzodiazepin yang potensinya rendah. Namun dapat digunakan
berkaitan dengan efek sedasi dan relaksan ototnya. Beberapa di antaranya adalah
koordinasi bisa mengakibatkan jatuh dan kecelakaan, terutama pada orang tua.
terutama pada penggunaan intravena. Beberapa efek samping lain yang dapat
Ini merupakan salah golongan antipanik terbaru. Cara kerja obat ini adalah
kepanikan.
contoh obat inhibitor reuptake serotonin/norepinephrine selain itu cara kerja obat
Interaksi Obat
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai interaksi obat yang
ekskresi dari trisiklik sehingga kadar dalam plasma meningkat, sebagai akibatnya
dapat terjadi potensiasi efek samping antikolinergik seperti ileus paralitik, disuria,
menjadi MAOI atau sebaliknya harus menunggu waktu sekitar 2-4 minggu untuk
obat trisiklik.1, 2, 3, 8
Jika pasien gagal memberikan respons terhadap salah satu golongan obat, golongan
obat lain harus dicoba. Data terkini menyokong efektivitas venfalaxine. Kombinasi
SSRI atau obat trisiklik dan benzodiazepin atau SSRI dan litium atau obat trisiklik
valproat, dan calcium channel blocker yang mengesankan. Buspiron dapat memiliki
bulan. Data menunjukkan bahwa gangguan panik adalah gangguan kronis yang
mungkin dapat terjadi seumur hidup dan akan kambuh jika terapi dihentikan
Psikoterapi
Terapi Relaksasi 1
kecuali yang bersangkutan menolak. Terapi ini bermanfaat meredakan secara relatif
cepat serangan panik dan menenangkan individu, namun itu dapat dicapai bagi yang
telah berlatih setiap hari. Prinsipnya adalah melatih pernapasan; dengan cara
mengendurkan seluruh otot tubuh dan mensugesti pikiran ke arah konstruktif yang
diinginkan akan dicapai. Dalam proses terapi, dokter akan membimbing individu
atau lebih lama lagi. Setelah itu individu diminta untuk melakukannya sendiri di
rumah setiap hari, sehingga apabila serangan panik muncul kembali, tubuh sudah
siap relaksasi.
Selain itu diberikan pula salah satu terapi kognitif perilaku atau psikoterapi
dinamik. Pemilihan jenis ini berdasarkan kondisi pasien saat itu, motivasi individu,
jenis terapi ini bergantung atas motivasi pasien dan kesediaan bekerja sama dengan
terapis.1
perilaku dan pikiran yang lebih rasional. Terapi biasanya berlangsung 30-45 menit.
Pasien kemudian diberi pekerjaan rumah yang harus dibuat setiap hari, antara lain
ini akan dibahas pada kunjungan berikutnya. Biasanya terapi ini memerlukan 10-
15 kali pertemuan, bisa kurang namun dapat pula lebih, bergantung pada kondisi
Psikoterapi Dinamik
Pasien diajak untuk lebih memahami diri dan kepribadiannya, bukan hanya dengan
tujuan penghilangan gejala. Pada psikoterapi dinamik, biasanya pasien akan lebih
banyak berbicara dan dokter lebih banyak mendengarkan, kecuali pada individu
yang pendiam maka dokter yang lebih aktif. Terapi ini memerlukan waktu panjang
Aplikasi Relaksasi
rasa kendali mengenai tingkat ansietas dan relaksasi. Melalui penggunaan teknik
standar relaksasi otot dan membayangkan situasi yang membuat santai, pasien
memperlajari teknik yang dapat membantu mereka melewati serangan panik.1, 5,7
Terapi Keluarga
Keluarga pasien dengan gangguan panik dan agorafobia juga mungkin telah
dipengaruhi oleh gangguan anggota keluarga. Terapi keluarga yang ditujukan pada
Terapi berfokus membantu pasien mengerti arti ansietas, situasi yang dihindari,
itu, intervensi terapeutik dibutuhkan untuk beberapa pasien yang menolak obat
dengan fungsi premorbid yang baik serta durasi serangan yang singkat bertendensi
oleh gangguan panik, sering membaik seiring waktu ketika gangguan paniknya
DATA PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I
Usia : 58 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku : Banjar
Bangsa : Indonesia
A. Keluhan Utama
26
B. Riwayat gangguan sekarang
Autoanamnesa
Ansari Saleh Banjarmasin. Saat datang, pasien nampak mengenakan baju kaos
berwarna hitam lengan pendek, celana jeans berwarna hitam, pasien menggunakan
alas kaki berupa sandal, secara keseluruhan pasien nampak terawat dan sesuai
dengan usia pasien .Saat dilakukan anamnesis, pasien tampak kooperatif kepada
menjawab bahwa pasien merasa perut bagian kiri atasnya terasa perih saat pasien
menutup mata untuk berusaha tidur. Keluhan akan hilang ketika pasien membuka
matanya. Pasien juga mengeluhkan sulit tidur dikarenakan nyeri perutnya. Keluhan
ini sudah dirasakan sejak kurang lebih lima tahun terakhir. Keluhan nyeri perut
disertai dengan rasa mual dan keringat dingin. Keluhannya muncul tiba tiba,
semakin lama semakin bertambah berat. Saat malam hari, pasien merasa gelisah
dan membuat pasien tidak bisa tidur. Saat ditanyakan apa yang membuatnya
gelisah, pasien mengatakan kalau perutnya perih. Pasien juga mengaku kalau
dirinya sering menyendiri dan melamun. Pasien merasa dirinya sedang mengalami
stes. Saat ditanyakan Mengapa dirinya stress pasien menjawab ada masalah
ekonomi dan masalah keluarga yang sangat menjadi pikiran pasien. Pasien pernah
mengkonsumsi obat keluhan tak kunjung membaik. Pasien lalu memutuskan untuk
memeriksakan dirinya kepoli jiwa, dari dokter Sp.KJ pasien diberikan 3 jenis obat
melakukan kegiatan sehari hari terkecuali pada saat nyeri perutnya kumat. Pasien
rajin beribadah shalat, shalat jumat juga tidak pernah dilupakan pasien. Pasien tidak
pernah tersesat saat keluar dari rumahnya, selalu bisa kembali ke rumah
didengar orang lain, melihat sosok manusia yang tidak dilihat orang lain. Pasien
tidak pernah memiliki pikiran unruk melukai diri ataupun mencoba bunuh diri.
memiliki riwayat mengalami keluhan serupa pada saat remaja namun sembuh
dengan sendirinya.
Pasien pernah menderita keluhan serupa sebelumnya pada saat remaja namun
sembuh dengan sendirinya. Pasien tidak pernah menderita gangguan jiwa yang
lainnya.
Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak kurang lebih lima tahun
1. Riwayat pranatal
Pasien dilahirkan dengan persalinan normal dan tidak terdapat kelainan saat
teman. Tidak ada gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan dan dapat
Pasien mengaku memiliki banyak teman. Pasien tidak pernah tinggal kelas.
Pendidikan terakhir pasien yaitu SMA dan tidak melanjutkan ke kuliah karena
masalah ekonomi.
4. Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja serabutan sehingga untuk kebutuhan sehari hari masih tidak
menentu.
5. Riwayat agama
Pasien beragama islam. Pasien masih dapat sholat 5 waktu dan mengaji
setelah sholat subuh dan magrib. Shalat Jumat tidak pernah lewat.
6. Aktivitas sosial
Pasien adalah orang yang ramah dan senang bergaul dengan tetangga. Pasien
E. Riwayat keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan sama seperti pasien.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sakit
: Meninggal
Pasien seorang lelaki berusia 58 tahun. Pasien sudah menikah. Pasien saat
ini tinggal di rumahnya sendiri Bersama istri dan ketiga anaknya. Hubungan pasien
dengan keluarga baik. Pasien bekerja dan untuk mengisi waktu luang pasien sering
menonton TV. Pasien dapat bersosialisasi dengan baik terhadap orang - orang di
lingkungan sekitar.
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
berwarna hitam lengan pendek, celana jeans berwarna hitam, pasien menggunakan
alas kaki berupa sandal, secara keseluruhan pasien nampak terawat dan sesuai
B. Keadaan Emosi
1. Mood : Euthym
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
C. Gangguan Persepsi
Ilusi : (-)
Depersonalisasi : (-)
Derealisasi : (-)
D. Pembicaraan : Spontan
E. Proses pikir
Isi pikir
o Preokupasi : (-)
o Waham : (-)
1. Kesadaran
2. Orientasi
a. Waktu : baik
b. Tempat : baik
c. Orang : baik
3. Daya ingat
4. Konsentrasi : baik
5. Perhatian : baik
H. Daya Nilai
1. Status Interna :
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,7oC
Kepala dan leher: Normosefali, tidak terdapat perbesaran KGB, tidak ada
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), perdarahan (-/-), mata
berair (-/-), ptosis (-/-), pandangan kabur (-/-), pupil isokor (3 mm/3 mm).
Mulut: Perdarahan gusi (-), pucat (-), sianosis (-), stomatitis (-).
Punggung: skoliosis (-), kifosis (-), lordosis (-), nyeri ketok ginjal (-)
panas (-), nyeri (-), massa (-), edema (-), kelemahan ekstrimitas superior dextra.
1. Pasien laki laki usia 58 tahun datang untuk berobat dengan keluhan nyeri perut
2. Pasien sering gelisah sebelum tidur dan menyebabkan pasien tidak bisa tidur
sampai dini hari. Jika sudah tertidur, pasien sering terbangun tiba tiba karena
3. Pasien masih dapat mengurus diri sendiri seperti mandi, makan, BAB dan BAK
sendiri.
mengendalikan impuls masih baik. Orientasi waktu, tempat, orang dan situasi
6. Di keluarga pasien, tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang
2. Aksis II : None
VI. PROGNOSIS
Psikoterapi :
a. Psikoterapi re-edukatif
b. Psikoterapi suportif
Edukasi :
bahwa menghentikan pengobatan secara tiba tiba dapat berbahaya, karena dapat
Jika psaien tidak merasa lebih baik dengan pengobatann yang diberikan
akibat munculnya efek samping obat, mka pasienn bisa meminta dokter
berdiskusi terkait dengan pengobatan pasien agar dapat diberikan obat yang dapat
kembali ke dokter atau pergi ke pusat pelayanan terdekat, terutama jika ada
PEMBAHASAN
mendadak dan terus menerus disertai perasaan perasaan akan datangnya bahaya /
bencana, ditandai dengan ketakutan yang hebat secara tiba-tiba. Gangguan Panik
abnormalitas struktur dan fungsi otak. Diperoleh data bahwa pada otak pasien
perifer maupun sistem saraf pusat (SSP). Pada beberapa kasus ditemukan
respon terhadap rasa takut yang ditampilkan oleh fear network yang terlalu sensitif,
yaitu amigdala, korteks prefrontal, dan hipokampus. Terdapat bukti praklinis bahwa
Faktor biologik lain yang berhubungan adalah zat panikogen yang digunakan
terbatas pada penelitian, misalnya karbon dioksida, natrium laktat, dan bikarbonat.
37
Faktor Genetik : Keluarga generasi pertama pasigotien Gangguan Panik 4 – 8 kali
beresiko untuk menderita gangguan ini. Kembar monozigot resiko lebih besar
daripada dizigot.
Faktor Psikososial :
Teori Kognitif Perilaku : kecemasan bisa sebagai satu respon yang dipelajari
dari perilaku orangtua atau melalui proses kondisioning klasik yang terjadi
stimulus tersebut.1,5,6
Pada pasien didapatkan gejala berupa nyeri perut kiri atas jika pasien
Gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan
Untuk diagnosis pasti; harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas
berat (severe attacks of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu bulan :
b. Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga
c. Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode
perilaku pasien, dan untuk mengurangi gejala psikotik.10 Rencana terapi pada
paruh menengah dan dosis terbagi dapat mencegah terjadinya efek yang tidak
tapering off selama 1-2 minggu.1 Spektrum klinis Benzodiazepin meliputi efek anti-
manajemen serangan panik. Obat ini dapat terikat pada reseptor-reseptor pada
beberapa bagian otak, termasuk sistem limbik dan RES. Alprazolam efektif untuk
anxietas tipe antisipatorik, “onset of action” lebih cepat dan mempunyai komponen
sangat tinggi. 2
PENUTUP
Telah dilaporkan kasus Tn. I berusia 58 tahun dengan keluhan utama nyeri
perut bagian kiri atas pada saat pasien memejamkan mata dengan gejala tambahan
berupa keringat dingin, mual, sulit tidur serta rasa gelisah. Pasien didiagnosis
berupa Alprazolam 0,5 mg 0-0-1. Setelah mengkonsumsi obat rutin kurang lebih 5