Anda di halaman 1dari 4

CARA PENGGUNAAN DAN FUNGSI ALAT UKUR

PNEUMATIC
PENGGUNAAN ALAT UKUR PNEUMATIK

Pengertian:

>Alat ukur pneumatik merupakan alat ukur yang bekerja karena pengaruh tekanan ataupun karena
perbedaan teknan pd gas,udara,dan zat lain.

A. Satuan Alat Ukur Pneumatik

1. Besaran dan Satuan Pneumatik

Pneumatik adalah ilmu yang memanfaatkan udara mampat / udara bertekanan untuk
menghasilkan gerakan mekanis. Udara bertekanan inilah yang akan dimanfaatkan sebagai penggerak
kerja alat ukur pneumatik. Udara bertekanan memiliki besran dan satuan.

•Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam nilai dengan satuan satuan
tertentu. Besaran yang dimiliki oleh udara bertekanan adalah tekanan (P).

•Satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan ukuran besaran. Satuan
pada tekanan, antara lain atm(atmosfer), psi(pounds per square inch), bar, Pascal, kg/cm2 (kilogram
per centimeter kuadrat), dan sebagainya.

Ada dua jenis satuan yang digunakan pada alat ukur pneumatik yaitu:

1. Satuan Standar Internasional(SI)

Disebut juga satuan metrik merupakan satuan yang sudah dibakukan dan digunakan semua
negara dunia. Satuan metrik daritekanan adalah pascal (Pa).

2. Satuan Britis

Merupakan satuan yang belum baku dan hanya diggunakan dinegara-negara tertentu.
Contoh: atm(atmosfir), psi(pound per square inch), bar kg/cm2,dan sebagainya.

2. Konversi Satuan
Konversi satuan merupakan cara mengubah satuan besaran tertentu ke satuan lain tanpa
mengubah nilai. Konversi satuan tanpa mengubah nilai berarti saat nilai besran tersebut
dikembalikan lagi ke satuan semula, nilainya tidak berubah. Misalnya pengukuran tekanan kompresi
kendaraan adalah 10 kPa, jika kita konversikan ke dalam bar, maka nilai tekanan kompresi adalah
1000 bar (1 kPa=100 bar). Jika nilai tekanan ini kita kembalikan ke satuan kPa, maka nilai tekanan
kompresi adalah 10 kPa (1bar=0,01 kPa).

Berikut ini adalah contoh tabel konversi satuan tekanan.

Hal-Hal yang harus diperhatikan saat mengkonversi satuan adalah tingkat ketelitian hasil
pengonversian satuan.

B. Jenis dan Spesifikasi Alat Ukur Pneumatik


1. Compression Tester
>Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan kompresi dalam silinder mesin. Ada dua
jenis mesin yang di pelajari dalam bidang otomotif, yaitu mesin bensin dan mesin diesel.
Ada tiga jenis yg diperlukan dalam pembakaran:
 Bahan bakar
 Oksigen
 Api (kompresi didalam silinder)
Jika tekanan kompresi mesin kurang tentunya dapat menyebabkan pembakaran pada
silinder kurang sempurna.

Gambar compression tester


Bagian-bagian compression tester:
1. Ujung pengukur pada compression tester merupakan bagian yang
dipasangkan pada busi di sinlinder mesin yang diukur. Ujung pengukuran pada
compression tester dapat berupa ulir atau karet.
2. Skala pengukuran merupakan bagian yang berisi skala-skala hasil
pengukuran.
3. Satuan yang biasa dipakai yaitu kg/cm2 atau psi dan kPa. Skala yang
digunakan dsesuaikan dengan tekanan kompresi standar pada manual book mesin
tersebut.
4. Jarum penunjuk merupakan jarum yang menunjukan hasilpengukuran pada
skala pengukuran.
5. Katup pembebas merupakan bagian yang digunakan untuk membuang udara
bertekanan saat compression tester telah selesai dipakai.
2. Vacuum Gauge
>Digunakan untuk mengukur tekanan saluran udara masuk (intake manifold).
Vacuum gauge menunjukan perbedaan antara tekanan atmosfir luar dan nilai kevakuman
yang terjadi pada intake manifold. Nilai kevakuman akan meningkat saat katup throttle valve
dalam kondisi tertutup, begitu juga sebalignya. Nilai kevakuman akan semakin turun saat
pembukaan katup throttle valave semakin besar.

Kontruksi vacuum gauge dapat dilihat pada gambar. Kontruksi vacuum gauge secara
umum terdiri dari:
1. Skala pengukuran merupakan bagian yang berisi skala-skala hasil
pengukuran. Satuan yang digunakan yaitu cmHg atau inHg. Didalam skala
pengukuran terdapat jarum penunjuk skala yang menunjukan hasil pengukuran.
2. Selang udara (24") merupakan bagian yang berfungsi untuk mengalirkan
udara dalam vacuum gauge.
3. Adaptor universal merupakan bagian yang dipasangkan pada bagian yang
diukur.
4. Adaptor T menghubungkan adaptor universal dengan adaptor pada selang.
5. Adaptor pada selang
6. Penghubung selang dengan meter ukur.

3. Radiator Cap Tester


>Merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa kebocoran pada sistem
pendingin mesin. Radiator Cap Tester juga dapat digunakan untuk memeriksa tekanan
pembukaan pada katup tekan pada tutup radiator. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
menentukan kondisi tutup tadiator apakah masih baik atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
Pemeriksaan pada sistem pendingin dilakukan pada saat tune up mobil. Pemeriksaan
sistem pendingin yg dilakukan dg menggunakan Radiator Cap Tester adalah pemeriksaan
kebocoran sistem & tekanan pembukaan pada katup tekan tutup radiator.

Anda mungkin juga menyukai