Anda di halaman 1dari 8

TIER PRESE GAUGE

Tyre pressure gauge merupakan salah satu dari sekian banyak alat ukur pneumatic.

Tyre pressure gauge atau alat pengukur tekanan ban berfungsi untuk mengukur
berapa besar tekanan udara di dalam ban kendaraan.

Alat ukur ini sangat dibutuhkan saat mekanik mengecek tekanan udara dalam ban,
tanpa alat ini besarnya tekanan udara di dalam ban tidak akan dapat diukur.
Pengukuran tekanan udara dalam ban ini nantinya berfungsi untuk membantu
pemilik kendaraan atau mekanik untuk menentukan ban perlu ditambah udara atau
justru harus dikurangi karena kelebihan tekanan udara.

Tekanan udara di dalam ban yang kurang akan mengakibatkan banyak masalah
diantaranya adalah laju kendaraan menjadi berat, saat memutar kemudi menjadi
lebih berat, pemaiakan bahan bakar lebih boros, keuasan pada permukaan ban tidak
akan merata karena tread bagian luar dan dalam ban akan lebih cepat aus dan lain
sebagainya.

Sedangkan tekanan udara di dalam ban bila berlebihan akan mengakibatkan banyak
masalah juga diantaranya fungsi peredam getaran pada roda tidak akan maksimal
sehingga getaran akan sangat terasa jika kendaraan melewati kendaraan yang tidak
rata, bagian permukaan ban yang bersinggungan dengan jalan akan lebih sedikit
sehingga mudah terjadi slip, keausan akan tidak merata karena bagian tengah
permukaan ban akan lebih cepat aus dan lain sebagainya.

Alat ukur tyre pressure gauge ada yang terpisah dengan pompa ban dan ada yang
menjadi satu dengan pompa ban. Tyre pressure gauge yang menjadi satu dengan
pompa ban lebih menguntungkan karena saat melakukan pengisian udara di dalam
ban, tekanan udara di dalam ban dapat langsung terukur pada alat.
Pressure tyre gauge terdapat tiga tipe berdasarkan meter pengukurannya, yaitu tipe
mekanik, tipe analog dan tipe digital. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di
bawah ini :

Pada tipe mekanik, ketika alat ini digunakan untuk mngukur tekanan udara maka
batang meter skala ukurannya akan keluar karena tekanan udara yang diukur. Batang
pada alat ini yang keluar akan menunjukkan seberapa besar tekanan udara di dalam
ban.

Pada tipe analog, ketika alat ini digunakan untuk mengukur tekanan ban, maka
besarnya tekanan udara yang diukur akan membuat jarum analog di mater ukuran
(manometer) bergerak. Gerakan jarum ini akan menunjukkan berapa besar tekanan
udara yang diukur tersebut.

Pada tipe digital, saat digunakan untuk mengukur tekanan, maka hasil bacaan
tekanan udara akan langsung di tampilkan didisplay digital. Tyre pressure digital
akan lebih mudah dalam melakukan pembacaan hasil pengukuran.

Cara penggunaan tyre pressure gauge :


 Buka tutup pentil pada roda kendaraan.
 Masukkan gagang bundar pada ujung alat tyre pressure gauge pada pentil ban.
 Baca hasil pengukuran pada meter ukuran di alat.
KOMPRESI TESTER

Compression tester atau alat tes kompresi merupakan salah satu dari macam-macam
alat ukur yang sering digunakan saat servis kendaraan.

Compression tester berfungsi untuk mengetahui besarnya tekanan kompresi


pada tiap silinder di mesin.

Alat ini sering sekali digunakan oleh mekanik saat melakukan servis kendaraan atau
saat melakukan diagnosa masalah mesin ketika tenaga yang dihasilkan mesin kurang
optimal.

Compression tester yang digunakan untuk mengukur tekanan kompresi pada mesin
bensin dan mesin diesel berbeda jenisnya.

Pada compression tester dilengkapi dengan manometer yang berfungsi untuk


mengetahui berapa besar tekanan kompresi pada silinder saat dilakukan tes tekanan
kompresi.

Didalam manometer terdapat jarum penunjuk dan skala ukuran. Skala ukuran pada
manometer memiliki beberapa skala ukuran misalnya satuan tekanan dalam Psi, bar,
kPa atau kg/cm2.
Prosedur penggunaan compression tester untuk mengukur tekanan kompresi pada
silinder :

1. Lepas kabel tegangan tinggi busi dan kabel tegangan tinggi koil.
2. Hubungkan kabel tegangan tinggi koil ke massa. Hal tersebut untuk
menghindari agar tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil pengapian tidak
mengalir ke tubuh kita.
3. Lepas semua busi yang ada pada tiap silinder (untuk mesin yang
memiliki beberapa silinder).
4. Masukkan ujung selang dari compression tester ke lubang busi.
5. Buka katup gas penuh.
6. Starter mesin kurang lebih 10 sampai 15 detik.
7. Baca tekanan kompresi pada manometer alat ukur.
8. Bandingkan tekanan kompresi hasil pengukuran dengan tekanan
kompresi spesifikasi.
9. Lakukan pengukuran tekanan kompresi pada semua silinder mesin.
10. Setelah selasai melakukan tes kompresi, lepas compression tester dan
hilangkan tekanan pada compression tester dengan menekan tombol
(pressure release button) untuk menghilangkan tekanan.
11. Setelah itu, pasang kembali busi, kabel tegangan busi dan kabel
tegangan tinggi koil dengan benar.

Jika disaat melakukan tekanan kompresi ternyata tekanan kompresi kurang dari nilai
spesifikasinya maka carilah penyebab terjadninya kebocoran kompresi tersebut.

Kobocoran kompresi dapat disebabkan karena katup-katup yang tidak rapat, paking
kepala silinder yang telah rusak, ring piston patah, terdapat goresan pada dinding
silinder dan lain sebagainya.

Jika telah ditemukan penyebab kebocoran kompresi maka segera lakukan langkah
perbaikan, setelah diperbaik lakukan pengetesan kompresi sekali lagi untuk
memastikan tekanan kompresi mesin sesuai dengan nilai spesifikasinya.
MONIPOL GAUGE
Manifold gauge adalah sebuah perangkat yang wajib dimiliki oleh teknisi perbaikan kulkas
dan AC, alat ini sangat besar fungsinya ketika perbaikan melibatkan media pendingin yaitu
freon pada kulkas atau refrigerant pada AC.
Fungsi dari manifold gauge adalah untuk mengukur tekan negatif maupun tekanan positif
dan digunakan untuk memperbaiki pendingan pada AC atau kulkas.

Keterangan gambar;

A- Pressure gauge
B- Manifold chamber
C- Compound gauge
a-Isolation valve biru.
b- Isolation valve merah

Pengukur tekanan di bagian kiri manifold disebut compound gauge karena bisa untuk
mengukur tekanan positip dan tekanan negative ( vacuum), range pada gauge ini dimulai
dari 30 inch Hg sampai dengan 0 PSI untuk mengukur tekanan di bawah atmosphere, dan 0
PSI sampai dengan 250 PSI untuk keperluan mengukur tekanan di atas tekanan atmosphere,
warna daripada gauge compound adalah biru demikian juga selang yang terhubung ke
nozzle bagian kiri dari manifold ini disepakati berwarna biru.
Pengukur tekanan dibagian kanan manifold disebut pressure gauge, range pada gauge ini
dari 0 PSI sampai dengan 500 PSI. Kode warna gauge ini adalah merah demikian pula warna
selangnya disepakati berwarna merah.
RADIATOR CUP TESTER
Radiator tester digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran pada
sistem pendingin kendaraan. Selain itu alat ini dapat digunakan untuk
memeriksa kondisi dari tutup radiator.

Pada radiator tester dilengkapi dengan pompa yang berfungsi untuk


menghasilkan tekanan dan juga dilengkapi dengan manometer yang
berfungsi untuk mengetahui tekanan yang dihasilkan oleh pompa.

Cara menggunakan radiator tester

1. Memeriksa tutup radiator


Pemeriksaa tutup radiator dilakukan untuk mengetahui bukaan dari tutup
radiator. Pada tutup radiator terdapat dua buah katup yaitu katup tekan dan
katup vakum.

Ketika mesin panas maka suhu dan tekanan air radiator akan naik sehingga
bila tekanan telah melebihi tekanan spesifikasi yaitu antara 0,8 – 1,2 bar
maka katup tekan akan membuka dan sebagian air pada radiator akan
disalurkan ke reservoir tank. Jika tekanan air radiator tidak dijaga pada
tekanan kerjanya atau tekanan melebihi spesifikasinya maka air radiator
akan cepat mendidih.
Ketika suhu mesin turun setelah mesin dimatikan maka lama kelamaan
tekanan air pendingin di dalam radiator juga akan mengecil sehingga akan
terjadi perbedaan tekanan antara tekanan di dalam radiator dengan tekanan
di luar radiator (tekanan atmosfer). Di dalam radiator akan terjadi
kevakuman karena tekanan kurang dari satu atmosfer sehingga akan
membuka katup vakum. Karena katup vakum terbuka, air pada reservoir
tank akan kembali mengisi radiator. Lama-kelamaan tekanan di dalam
radiator akan sama dengan tekanan atmosfer, ketika tekanan sama maka
katup vakum akan menutup kembali.

Pemeriksaan tutup radiator dengan menggunakan radiator tester dapat


dilakukan dengan cara :

1. Lepaskan tutup radiator dari radiator kendaraan.


2. Pilih adapter yang sesuai kemudian pasang radiator cup tester
pada tutup radiator.
3. Tekan pompa radiator cup tester sehingga tekanan melebihi
tekanan spesifikasi pada tutup radiator. Pada saat ini katup tekan
akan membuka.
4. Amati tekanan pada manometer alat ukur, apakah terjadi
penurunan tekanan atau tidak saat katup tekan terbuka.
5. Jika terjadi penurunan tekanan kemudian tekanan berhenti
pada tekanan spesifikasinya maka keadaan katup tekan baik,
kemudian amati kembali pada manometer, setelah tekanan pada
batas spesifikasinya, maka tekanan harus tetap tidak boleh turun,
namun jika masih turun maka hal tersebut menandakan adanya
kebocoran pada tutup radiator.
2. Memeriksa kebocoran air pendingin
Pemeriksaan kebocoran air pendingin dilakukan untuk mengetahui apakah
terjadi kebocoran pada sistem pendingin di mesin atau tidak. Kebocoran air
pendingin dapat terjadi pada sambungan selang, sambungan pompa, water
jacket dan lain sebagianya.

Jika terjadi kebocoran air pendingin maka akan menyebabkan volume air
pendingin menjadi berkurang sehingga dapat menyebabkan terjadinya over
heating pada mesin karena sistem pendinginan yang tidak optimal.

Pemeriksaan kebocoran air pendingnin dapat dilakukan dengan cara :

1. Lepas tutup radiator.


2. Pasang radiator tester ke lubang tutup radiator.
3. Tekan pompa radiator sampai tekanan spesifikasi. Jangan
menekan pompa melebihi tekanan spesifikasi karena dapat merusak
sambungan-sambungan pada sistem pendingin, contohnya
sambungan selang.
4. Amati apakah terjadi kebocoran atau rembesan air pendingin
pada sambungan-sambungan di sistem pendingin.
5. Jika terjadi kebocoran segera lakukan langkah perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai