Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENYULUHAN ASUHAN

KEBIDANAN KELUARGA

DI DESA GEDAWANG RT 03 RW 03 KELURAHAN GEDAWANG

”KARIES GIGI PADA BALITA”

Disusun Oleh

Nina Andarini

PRODI D III KEBIDANAN SEMARANG JURUSAN


KEBIDANAN SEMARANG KAMPUS KENDAL

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

2019/2020

HALAMAN PENGESAHAN
laporan dengan judul “Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Penyuluhan Asuhan
Keluarga di Kelurahan Gedawang RT 03 RW 03” telah dilakukan bimbingan dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Semarang, November 2019

Praktikan

( )

Diperiksa Oleh

Pembimbing institusi Ketua RW 03

( ) ( )

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


KARIES GIGI PADA BALITA
Pokok bahasan : Karies Gigi
Sub Pokok Bahasan : Pentingnya menggosok gigi dan cara pencegahan karies
Penyaji : Nina Andarini
Sasaran : Anak usia 3 tahun
Hari / tanggal :Jumat, 1 November 2019
Waktu pelaksanaan : 17.00 WIB s.d selesai
Tempat : Rumah

I.TUJUAN
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Setelah mendapatkan penyuluhan selama ±30 menit, balita dan ibu
mengerti akan pentingnya menggosok gigi dan dan bersedia untuk
melakukan pencegahan karies gigi.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan
dapat :

1. Menjelaskan pengertian karies gigi dengan benar.


2. Menyebutkan pencegahan karies gigi dengan benar.
IV. MATERI
1. Pengertian karies gigi.
2. Pencegahan karies gigi.
3. Teknik menggosok gigi yang benar
V. KEGIATAN PENYULUHAN
No Aktifitas Fasilitator Aktifitas peserta Waktu

1 Memberikan salam dan Membalas salam 2 menit


memperkenalkan diri. Mendengarkan

Menjelaskan maksud pertemuan dan


menjelaskan tujuan dari
pembelajaran

2 Menanyakan apakah ada yang sudah Menjawab dan 2 menit


pernah atau mengetahui tentang menyapaikan
karies gigi, dan pencegahan karies pendapatnya
gigi

3 Menjelaskan pengertian karies gigi Mendengarkan 10 menit


dan pencegahan karies gigi
Bertanya

4 Menjelaskan dan memperagakan Memperhatikan, 10 menit


langkah-langkah cara menggosok gigi
yang benar mendengarkan

Mempraktekkan

5 Observer meberikan pertanyaan Menjawab dan 5 menit


kepada anak anak tentang materi menyampaikan
karies gigi pendapatnya

6 Salam penutup Menjawab salam 1 menit

VI.METODE
1. Ceramah tanya jawab.
2. Demonstrasi.

VII. MEDIA :
1. Leaflet pencegahan karies gigi.
2. Pasien sebagai obyek peragaan / demonstrasi.
3. Perlengkapan pencegahan karies gigi (sikat gigi, pasta gigi, video
pembelajaran)

VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan (Struktural)
a. Peserta penyuluhan hadir ke tempat penyuluhan
b. Tempat penyelenggaraan penyuluhan telah disiapkan
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
d. Persiapan media: LCD, leaflet, phantom gigi, sikat gigi, pasta gigi,
gelas kumur, handuk kecil, video pembelajaran
e. Persiapan materi: materi disiapkan dalam bentuk makalah, ditulis,
dan dibuatkan leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap mudah
dimengerti oleh sasaran penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Anak - anak datang dalam penyuluhan
b. Anak - anak memperhatikan penjelasan penyuluh
c. Media dapat digunakan secara efektif
d. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang
ditentukan
e. Anak - anak dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Anak - anak dapat menjelaskan tentang karies gigi
b. Anak - anak dapat menjelaskan tentang pencegahan karies gigi
c. Anak – anak dapat menjelaskan waktu yang tepat untuk menggosok
gigi.
IX.SUMBER
Depkes. 2017. Sikat Gigi Dengan Teknik Dan Waktu Yang Tepat Hindarkan
Karies Sikat Gigi Dengan Teknik Dan Waktu Yang Tepat Hindarkan
Karies

Machfoedz, I. 2008. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-Anak dan Ibu
Hamil. Yogyakarta: Fitrama.

Mansjoer, A. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius

Sriyono, N. 2009. Pengantar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Cetakan


Ketiga. Yogyakarta: Medika Fakultas Ilmu Kedokteran UG

Rhamadhan. 2010. Serba-Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Bukune

Wong. 2008. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

X. ALAT EVALUASI
1. Apa itu karies gigi?
2. Sebutkan pencegahan karies gigi?
3. Kapan waktu yang tepat untuk menggosok gigi ?
J. KUNCI JAWABAN

1. Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.
Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit
ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus
berbahaya dan bahkan kematian (Muttaqin, 2010).
2. Perawatan mulut
Perawatan mulut dilakukan dengan mempraktekkan instruksi berikut:
1) Sikatlah gigi sekurang – kurangnya dua kali sehari pada waktu –
waktu yang tepat yaitu waktu sesudah makan, sebelum tidur,
ditambah dengan sesudah bangun tidur.
2) Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaan datar dan kepala
sikat kecil.
3) Gunakan dental gloss (benang gigi) sedikinya satu kali sehari.
4) Gunakan pencuci mulut anti plak yang mengandung antibiotik
(vancomycin), enzim (destronase) dan antiseptik (chlor hexidine 0,1
%).
5) Untuk anak yang masih kecil dan belum dapat menggunakan sikat
gigi dengan benar, dapat digunakan kain pembersih yang tidak terlalu
tipis untuk membersihkan bagian depan dan belakang gigi, gusi serta
lidah. Cara mempergunakan yaitu dengan melilitkan pada jari
kemudian digosokkan pada gigi.
6) Kunjungi dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali atau bila mengalami
pengelupasan gigi, luka oral yang menetap lebih dari dua minggu
atau sikat gigi.

Karies dapat dicegah dengan menurunkan jumlah gula dalam


makanan yang dikonsumsi. Hindari kebiasaan makan makanan yang
merusak gigi (permen, coklat dan lain sebagainya) dan membiasakan
mengkonsumsi makanan yang menyehatkan gigi (buah dan sayur).
Selain itu flouridasi dilakukan dengan memungkinkan dokter gigi
memberikan sel dental pada gigi, menambahkan floiuride pada suplai air
minum dirumah, penggunaan pasta gigi yang mengandung floiuride atau
menggunakan tablet, tetesan atau hisap natrium floiuride. Karies gigi
dapat dihindari/dicegah apabila anak melakukan perawatan gigi dengan
benar setelah mengkonsumsi makanan kariogenik.

3. Menurut, Depkes (2017) frekuensi menyikat gigi paling tepat


adalah menyikat gigi setiap kali selesai makan (sarapan, makan siang,
dan makan malam).
MATERI

1. Pengertian
Plak merupakan momok bagi mulut dan tidak terlihat oleh mata. Plak ini
akan bergabung dengan air ludah yang mengandung kalsium, membentuk
endapan garam mineral yang keras. Plak muncul sebagai substansi yang
lembut dan lengket yang melekat pada gigi hampir seperti selai melekat di
sendok. Pertumbuhan plak dipercepat dengan meningkatnya jumlah bakteri
dalam mulut dan terakumulasinya bakteri dan sisa makanan. Jika tidak
dibersihkan, maka plak akan membentuk mineral yang disebut dengan
karang gigi yang meningkatkan resiko karies gigi (Muttaqin, 2010). Karies
gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini
menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat
menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya
dan bahkan kematian (Muttaqin, 2010).

2. Pencegahan Karies Gigi


Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pencegahan karies gigi
dilakukan dengan:

a. Perawatan mulut
Perawatan mulut dilakukan dengan mempraktekkan instruksi berikut:
1) Sikatlah gigi sekurang – kurangnya dua kali sehari pada waktu –
waktu yang tepat yaitu waktu sesudah makan, sebelum tidur,
ditambah dengan sesudah bangun tidur.
2) Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaan datar dan kepala
sikat kecil.
3) Gunakan dental gloss (benang gigi) sedikinya satu kali sehari.
4) Gunakan pencuci mulut anti plak yang mengandung antibiotik
(vancomycin), enzim (destronase) dan antiseptik (chlor hexidine 0,1
%).
5) Untuk anak yang masih kecil dan belum dapat menggunakan sikat
gigi dengan benar, dapat digunakan kain pembersih yang tidak
terlalu tipis untuk membersihkan bagian depan dan belakang gigi,
gusi serta lidah. Cara mempergunakan yaitu dengan melilitkan pada
jari kemudian digosokkan pada gigi.
6) Kunjungi dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali atau bila mengalami
pengelupasan gigi, luka oral yang menetap lebih dari dua minggu
atau sikat gigi.
b. Diet
Karies dapat dicegah dengan menurunkan jumlah gula dalam
makanan yang dikonsumsi. Hindari kebiasaan makan makanan yang
merusak gigi (permen, coklat dan lain sebagainya) dan membiasakan
mengkonsumsi makanan yang menyehatkan gigi (buah dan sayur).
c. Flouridasi
Flouridasi dilakukan dengan memungkinkan dokter gigi memberikan
sel dental pada gigi, menambahkan floiuride pada suplai air minum
dirumah, penggunaan pasta gigi yang mengandung floiuride atau
menggunakan tablet, tetesan atau hisap natrium floiuride. Karies gigi
dapat dihindari/dicegah apabila anak melakukan perawatan gigi
dengan benar setelah mengkonsumsi makanan kariogenik.

3. Menggosok Gigi
Menyikat gigi merupakan tindakan mekanis yang dilanjutkan untuk
membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan, mencegah terjadinya akumulasi
plak di daerah gigi dan gusi serta berfungsi memijat gusi (Sriyono, 2009).
Pada dasarnya bersikat gigi yang betul adalah menyikat semua permukaan
gigi sampai bersih dan plak juga hilang sempurna. Kemiringan bulu sikat gigi
sebesar 450 pada daerah kantong gusi bertujuan untuk membantu bulu sikat
gigi masuk ke dalam kantong gusi sehingga pembersihan gusi dan gigi lebih
maksimal. Setelah menyikat gigi, kemudian sikat juga lidah karena
permukaan lidah rata sehingga bisa menyimpan sisa-sisa makanan yang
menimbulkan bau mulut. Berkumur sekali saja untuk membantu flour yang
terdapat pada pasta gigi tetapi tertinggal lebih lama di dalam gigi dan rongga
mulut (Machfoedz, 2008).

Menyikat gigi yang benar dilakukan dengan teknik memutar minimal 15 detik
untuk setiap gigi, menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Lakukan pula gerakan vertikal untuk mengangkat kotoran dari sela-sela gigi.
Gunakan dental floss dan mouthwash agar mulut lebih bersih dan segar.
Jangan lupa bersihkan pula lidah dengan scrub khusus.

Menurut, Depkes (2017) frekuensi menyikat gigi paling tepat adalah


menyikat gigi setiap kali selesai makan (sarapan, makan siang, dan makan
malam). Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa masa 20-30 menit
setelah kita menyantap makanan mengandung karbohidrat (mengandung
gula) merupakan saat yang sangat rentan untuk terjadinya kerusakan gigi.
Penyikatan gigi pada saat derajat keasaman dalam mulut dalam tingkat
kritis, ini akan menambah kerusakan permukaan gigi. Jadi jangan menyikat
gigi segera setelah makan tetapi harus di tunggu sampai lewat masa penting
sesudah makan, yaitu sekitar setengah jam sesudah makan (Sriyono, 2009).

Menggosok gigi yang baik yaitu dengan gerakan yang pendek dan lembut
serta dengan tekanan yang ringan, pusatkan pada daerah yang terdapat
plak yaitu di tepi gusi (perbatasan gigi dan gusi), permukaan kunyah gigi
dimana terdapat celah-celah yang sangat kecil dan sikat gigi yang paling
belakang (Rhamadhan, 2010). Menggosok gigi harus memiliki pegangan
yang lurus dan memiliki bulu yang cukup kecil untuk menjangkau semua
bagian mulut. Menggosok gigi harus diganti setiap 3 bulan. Cara menggosok
gigi yang baik adalah membersihkan seluruh bagian gigi, gerakan vertical,
berputar dan bergerak lembut (Wong, 2008)

LAPORAH HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN ASUHAN


KELUARGA DESA GEDAWANG RT 02 RW 03 KELURAHAN GEDAWANG

1. Nama Kegiatan : Penyuluhan


2. Lokasi Kegiatan : Rumah Bp Sarmadi
3. Hari/Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 31 Oktober 2019
4. Waktu Pelaksanaan : 19.00 WIB
Nama Petugas : Mega Pratiwi Istiyani
Metode Kegiatan : Demonstrasi
5. Materi : Penyuluhan Karies Gigi pada Balita
6. Sarana : leaflet
7. Proses kegiatan penyuluhan: Kegiatan dimulai pada pukul 19:00. Acara
dibuka dengan pembukaan singkat oleh saya selaku mahasiswa dengan
kasus Balita dengan Karies Gigi di RT 02 rw 03, kemudian dilanjutkan
dengan penyuluhan Karies Gigi pada balita. Setelah penyampain materi
tentang Karies gigi pada balita selesai, lalu dilanjutkan dengan sesi tanya
jawab dengan ibu balita. Saat dilakukan sesi tanya jawab ibu balita sangat
antusias. Ibu balita juga merasa senang saat diberikan materi tentang
karies gigi pada balita. Ibu balita menjadi tahu apa saja hal yang perlu
diperhatikan bagi balita. Acara diakhiri dengan salam, doa bersama , dan
foto bersama.
8. Hasil kegiatan penyuluhan : Penyuluhan Karies Gigi pada balita
mendapatkan hasil sebagai berikut:
a. Pemeriksaan dilakukan dan ditemukan gigi balita yang lubang dan
kropos
b. Ibu balita sangat aktif dan antusias saat mendengarkan penyuluhan
yang saya berikan dan juga dilakukan pada kehidupan sehari harinya.
9. Masalah dan hambatan
Balita tidak bisa diam dan sering kali minta dibelikan jajan pada ibunya
10. Evaluasi : ibu balita mampu menerapkan segala bentuk ilmu yang
sudah saya berikan dalam kehidupan sehari harinya untuk balitanya
11. Kesimpulan :
a. Setelah dilakukan penyuluhan mengenai karies gigi pada balita, ibu
balita mengerti mengenai karies gigi pada balita
b. Setelah dilakukan penyuluhan karies gigi pada balita, ibu balita
mengetahui semua jenis makanan yang perlu dikurangi oleh balita

Dokumentasi
Dok 31 Okt 2019

Anda mungkin juga menyukai